Download - Manajemen Windows Server 2008
PEMBUATAN SERVER
DENGAN SISTEM OPERASI WINDOWS SERVER 2008
DITUJUKAN UNTUK MEMENUHI MATA PELAJARAN
ADMINISTRASI JARINGAN
Guru Pengajar : 1. Dodi Permana, S.Pd.
2. Nusirwan Hakim
DISUSUN OLEH :
Resha Ramadhan Dwi Putra : 11008849Reza Agi Hermawan Nasuha : 11008850Ricka Vetrisia Sapitri : 11008851Ruben Sargaih : 11008852
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
SMK NEGERI 1 CIMAHI
2012/2013
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjtakan kehadirat Allah S.W.T. Atas berkat rahmat dan
karunianya lah kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah konfigurasi
server menggunakan sistem operasi Windows serevr 2008. Tanpa adanya rahmat
dan karunianya mungkin sampai kapanpun tugas ini tidak akan pernah selesai.
Saya ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat
dalam pemyelasaian tugas ini. Kepada rekan – rekan kelompok saya ucapkan
banyak terimakasih karena telah membantu dalam penyusunan makalah ini, serta
membantu dalam melakukan konfigurasi dalam pembuatan server dengan
menggunkan sistem operasi Windows Server 2008. Tanpa adanya bantuan dan
partisipasi dari rekan-rekan sekalian mungkin smapai kapanpun tugas ini tidak
dapat disielesaikan.
Dalam makalah ini terdapat langkah-langkah konfigurasi server pada
sistem operasi Windows Server 2008. Mulai dari proses instalasi dari Windows
Server, konfigurasi DNS Server, web server mulai dari web serever biasa sampai
kepada web server dengan menggunakan SSL (HTTPS), FTP Server, php dan
mysql, smapai kepada konfigurasi mail server. Semoga makalahyang dibuat ii
dapat membantu rekan-rekan terutama yang ingin mengetahui tentang cara-cara
konfigurasi server pada Windows Server 2008.
Terimakasih atas perhatiannya. Mohon maaf apabila dalam penyusunan
makalah ini terdapat banyak keslahan. Sebab kesempurnaan hanyalah milik Allah
S.W.T. Dan manusia adalah tempatnya salah.
Tim Penyusun
Cimahi, Desember 2012
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................1
BAB II : TINJAUAN TEORI.........................................................................2
2.1. Pengenalan Server............................................................................2
2.2. Pendahuluan DNS Server..................................................................2
2.3. Pendahuluan Web Server.................................................................14
2.4. Pendahuluan Mail Server.................................................................19
2.5. Pendahuluan Windows Server 2008 ...............................................23
BAB III : ISI ................................................................................................28
3.1. Instalasi Windows Server 2008.......................................................28
3.2. Konfigurasi DNS Server..................................................................34
3.3. Konfigurasi Web Server..................................................................55
3.4. Konfigurasi HTTPS.........................................................................60
3.5. Konfigurasi FTP .............................................................................66
3.6. Konfigurasi PHP & Mysql...............................................................77
3.7. Konfigurasi Mail Server..................................................................86
BAB IV : PENUTUP .................................................................................103
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pada zaman sekarang ini teknologi semakin maju dengan pesat. Begitupun
dalam dunia server. Teknologi yang digunakan dalam server semakin
beraneka ragam. Terdapat beraneka ragam jenis sistem operasi yang
digunakan khusu untuk server. Setaip sistem operasi memiliki karakteristik
dan kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Disekolah mugkin siswa
hanya belajar melakukan konfigurasi dengan menggunakan sistem operasi
server ubuntu server. Namun pada kenyataannya kita ketahui bahawa
dilapangan belum tentu kita memnemukan hanya server dengan menggunakan
sistem operasi ubuntu server. Oleh karena itu siswa perlu melakukan
eksplorasi dalam melakukan konfigurasi server dengan menggunakan sistem
operasi serevr yang lain. Yang mungkin dan ada di lapangan.
1.2. TUJUAN
Adapun tujuan dari tugas ini adalah siswa dapat lebih memahami tentang
konfigurasi server khususnya pada sistem operasi selain ubuntu server, siswa
dapat mengembangkan dirinya dalam melakukan konfigurasi server, dengan
sistem operasi yang berbeda-beda.
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. PENGENALAN SERVER
Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan
tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang
bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi
khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan. Server juga menjalankan
perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan
sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau pencetak, dan
memberikan akses kepada stasiun kerja anggota jaringan.
Umumnya, di dalam sistem operasi server terdapat berbagai macam
layanan yang menggunakan arsitektur klient/server. Contoh dari layanan ini
adalah Protokol Konfigurasi Hos Dinamik, server surat, server PTH, server PTB,
DNS server, dan lain sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya
membundel layanan-layanan tersebut, meskipun pihak ketiga dapat pula membuat
layanan tersendiri. Setiap layanan tersebut akan merespon request dari klien.
Sebagai contoh, klien PKHD akan memberikan request kepada server yang
menjalankan layanan server PKHD; ketika sebuah klien membutuhkan alamat IP,
klien akan memberikan request kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh
server PKHD, yaitu protokol PKHD itu sendiri.
Contoh sistem operasi server adalah Windows NT 3.51, dan dilanjutkan
dengan Windows NT 4.0. Saat ini sistem yang cukup populer adalah Windows
2000 Server dan Windows Server 2003, kemudian Sun Solaris, Unix, dan
GNU/Linux. Server biasanya terhubung dengan klien dengan kabel UTP dan
sebuah kartu jaringan. Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA.
Dilihat dari fungsinya, server bisa di kategorikan dalam beberapa jenis,
seperti: server aplikasi, server data maupun server proksi. Server aplikasi adalah
server yang digunakan untuk menyimpan berbagai macam aplikasi yang dapat
diakses oleh klien, server data sendiri digunakan untuk menyimpan data baik yang
1
digunakan klien secara langsung maupun data yang diproses oleh server aplikasi.
Server proksi berfungsi untuk mengatur lalu lintas di jaringan melalui pengaturan
proksi. Orang awam lebih mengenal proxy server untuk mengkoneksikan
komputer klien ke Internet. Kegunaan server sangat banyak, misalnya untuk situs
internet, ilmu pengetahuan, atau sekedar penyimpanan data.
2.2. PENGENALAN DNS SERVER
Sebelum berkenalan dengan BIND, kita harus tahu mengenai DNS. DNS
merupakan sistem berbentuk database terdistribusi yang akan
memetakan/mengkonversikan nama host/mesin/domain ke alamat IP (Internet
Protocol) dan sebaliknya dari alamat IP ke nama host yang disebut dengan
reverse-mapping. DNS sangat berguna sekali dalam jaringan terutama Internet,
sistem ini akan memetakan nama mesin misal pikachu.indolinux.com ke alamat IP
misal 202.123.45.6 selain itu juga penggunaannya sangat luas misal, untuk
routing e-mail, telnet, ftp, web, dan lain-lain.
2
Bagaimana jika tidak ada DNS, kepala kita bisa pecah jika harus
mengingat ratusan, ribuan, bahkan jutaan alamat IP di Internet. Kita manusia lebih
mudah untuk mengingat nama daripada alamat IP dengan panjang 32 bit itu.
Komputer menggunakan alamat IP untuk berkomunikasi dan berinteraksi.
Bagaimana menjembataninya? Disitulah gunanya Domain Name System (DNS).
Dengan adanya DNS, informasi host menjadi mungkin untuk diakses oleh
komputer di jaringan maupun Internet.
Implementasi DNS pada sistem operasi Linux yang sering digunakan
adalah BIND meskipun ada juga salah satu implementasi yang cukup baru dan
juga banyak dipakai yaitu djbdns. Walaupun banyak sejarah mengenai isu
keamanan dan vulnerability-nya, banyak server DNS di dunia masih
menggunakan BIND. Alasan yang mungkin adalah kebanyakkan para
administrator server DNS tersebut lebih familiar dengan BIND daripada server
DNS lain. Seperti halnya dengan penggunaan sendmail yang notabene merupakan
server-mail yang punya konfigurasi cryptic daripada server-mail lain tetapi masih
tetap digunakan dengan alasan familiar dan kebiasaan administratornya.
Pandangan mengenai hal ini saya kembalikan pada administrator masing-masing
lembaga atau perusahaan.
Sejarah DNS
Sebelum adanya DNS, pertama kali tepatnya tahun 1970-an dalam
jaringan ARPAnet (cikal bakal jaringan Internet yang ada sekarang) digunakan
pemetaan dengan bentuk tabel host pada berkas HOSTS.TXT.
3
Jaringan dengan HOSTS.TXT pada tiap host-nya
Berkas ini berisi nama host dan alamat IP serta pemetaannya dari seluruh
mesin/komputer yang terhubung dalam jaringan. Ketika ada komputer lain yang
terhubung ke jaringan ARPAnet maka masing-masing komputer dalam jaringan
tersebut harus memperbaharui berkas HOSTS.TXT-nya. Pada saat itu cara meng-
update berkas HOSTS.TXT dengan menggunakan ftp setiap satu atau dua minggu
sekali. Masalah muncul ketika jaringan ARPAnet yang tadinya kecil tersebut
kemudian menjadi Internet yang semakin hari semakin besar. Kesulitan meng-
update isi berkas HOSTS.TXT karena jumlah nama mesin/komputer yang harus
dituliskan ke berkas tersebut sudah terlalu besar dan tidak efisien.
Lalu muncul ide untuk membuat sistem database terdistribusi yang
mempunyai data mengenai pemetaan nama host ke alamat IP dan sebaliknya.
Dengan adanya pendistribusian database nama host dan alamat IP, maka tiap
organisasi yang memiliki jaringan di dalam domain tertentu hanya bertanggung
jawab terhadap database informasi pemetaan nama host dan alamat IP pada
jaringannya saja yang biasa disebut zone. Administrasi domain tersebut dilakukan
secara lokal tetapi informasi itu dapat diakses oleh semua komputer di Internet.
4
Karena sifat database yang terdistribusi ini, maka dibutuhkan suatu
mekanisme pengaksesan informasi bagi host lain pada database yang terdistribusi
untuk menemukan informasi host atau jaringan yang dipunyai oleh suatu
organisasi.
Dan pada tahun 1984, Paul Mockapetris mengusulkan sistem da
tabase terdistribusi ini dengan Domain Name System (DNS) yang dideskripsikan
dalam RFC 882 dan 883. Sistem ini digunakan sampai sekarang pada jaringan
khususnya Internet.
Sistem DNS yang terdistribusi
Struktur dan Cara Kerja DNS
Struktur database DNS sangat mirip dengan sistem-berkas/filesystem
UNIX yaitu berbentuk hierarki atau pohon. Tingkat teratas pada DNS adalah root
yang disimbolkan dengan titik/dot (.) sedangkan pada sistem berkas UNIX, root
disimbolkan dengan slash (/).
Setiap titik cabang mempunyai label yang mengidentifikasikannya relatif
terhadap root (.). Tiap titik cabang merupakan root bagi sub-tree/tingkat
bawahnya. Tiap sub-tree merupakan domain dan dibawah domain terdapat sub-
tree lagi bernama subdomain. Setiap domain mempunyai nama yang unik dan 5
menunjukkan posisinya pada pohon DNS, pengurutan/penyebutan nama domain
secara penuh dimulai dari domain paling bawah menuju ke root (.). Masing-
masing nama yang membentuk suatu domain dipisahkan dengan titik/dot (.) dan
diakhiri dengan titik yang merupakan nama absolut relatif terhadap root (.).
Sistem penulisan nama secara absolut dan lengkap ini disebut FQDN (Fully
Qualified Domain Name).
Hierarki/pohon DNS dan sistem berkas UNIX
Tiap organisasi yang telah mendaftar ke Network Information Center(NIC)
akan mendapatkan nama domain sesuai dengan organisasi tersebut. Nama domain
tersebut bisa dibagi lagi menjadi subdomain sesuai dengan kebutuhan organisasi
tersebut sesuai dengan otorisasi domain. Contoh: InterNIC mempunyai semua
Top Level Domain termasuk com, perusahaan indolinux akan mendaftarkan nama
domain indolinux.com (komersial), maka indolinux diberikan/didelegasikan oleh
6
InterNIC untuk mengelola domain indolinux.com yang merupakan sub domain
dari com. Indolinux dapat membagi lagi domain indolinux.com ke beberapa sub
domain misal pikachu.indolinux.com, raichu.indolinux.com.
Setiap server DNS pada suatu jaringan mempunyai informasi tentang host-
host dalam jaringan tersebut yaitu alamat IP, routing email, server ftp, server web,
dsb.
Selain itu tiap host dalam otorisasi suatu domain juga bisa mendapatkan
alias dari nama host-nya dalam domain di atasnya. misal: iwan.indolinux.com bisa
saja mempunyai alias (canonical name) pikachu.indolinux.com, dimana kedua
domain tersebut mengacu ke mesin/host yang sama. Dengan adanya sistem
berbentuk hierarki/pohon ini maka tidak ada nama host yang sama pada
domain/subdomain yang sama, karena masing-masing dari node/titik-cabang
mempunyai nama unik dan tidak boleh ada yang menyamainya kecuali berbeda
sub-tree/sub pohon. Tidak akan ada konflik antar organisasi karena masing-
masing organisasi mempunyai domain yang berbeda-beda dan ini diatur oleh
InterNIC untuk TLD.
Misal: indolinux menginginkan nama mesin/host di bawah domain
indolinux.com dengan nama pikachu (pikachu.indolinux.com), sedang 5leaps
Software juga menginginkan nama yang sama untuk salah satu host-nya dengan
domain 5leaps.org. Disini tidak akan terjadi konflik karena masing-masing
mempunyai domain sendiri-sendiri. Indolinux mempunyai pikachu.indolinux.com
dan 5leaps Software mempunyai pikachu.5leaps.org. Seperti dijelaskan di atas,
tidak boleh suatu nama/label sama yang berada dalam domain sama atau
mempunyai parent atau sub-tree atas yang sama karena ini akan membuat konflik
pada penamaan domain. Coba bayangkan jika orang tua yang sama mempunyai
dua orang anak dengan nama yang sama. Bagaimana mereka memanggil satu dari
dua anak tersebut? anda pasti tahu jawabannya. Ini sangat menyulitkan.
7
Konflik domain
Kedalaman pohon dibatasi sampai level 127, akankah anda menembus batas ini
untuk domain anda? sepertinya tidak.
Sebuah nama domain adalah nama sub-tree dari domain name-space.
Suatu host diwakili dengan nama domain yang full/penuh termasuk nama
mesin/komputer tersebut, dan host mengacu pada suatu host/komputer secara
individu. Sedangkan domain berisi semua host yang berada dibawahnya.
Individual host yang berada pada suatu domain menunjukkan informasi mengenai
alamat jaringan, perangkat keras, routing mail, dsb.
Untuk membedakan nama domain dan subdomain kita ambil contoh:
pikachu.indolinux.com adalah subdomain dari indolinux.com.
stwn.raichu.domain.net adalah subdomain dari raichu.domain.net.
dst.
Top Level Domain (TLD)
Top Level Domain adalah domain pada level teratas di bawah root (.).
Ada tiga pengelompokkan Top Level Domain:
1. Domain Generik
Terdiri atas 7 domain yaitu
8
1. com
Untuk organisasi komersial. contoh: ibm.com, sun.com.
2. net
Untuk organisasi/perusahaan penyedia layanan jaringan/Internet.
contoh: internic.net, nsf.net.
3. gov
Untuk lembaga/organisasi pemerintahan. contoh: whitehouse.gov,
nasa.gov.
4. mil
Untuk badan/organisasi militer. contoh: army.mil.
5. org
Untuk organisasi non-komersial. contoh: linux.org.
6. edu
Untuk lembaga pendidikan. contoh: mit.edu, berkeley.edu.
7. int
Untuk organisasi Internasional. contoh: nato.int.
Selain 7 domain di atas ada lagi 7 domain baru dari ICANN (www.icann.org)
yaitu:
8. aero
Untuk industri atau perusahaan udara.
9. biz
Untuk perusahaan atau lembaga bisnis.
10. coop
Untuk perusahaan atau lembaga kooperatif
11. info
Untuk penggunaan umum.
9
12. museum
Untuk museum.
13. name
Untuk registrasi bagi penggunaan individual/personal.
14. pro
Untuk para profesional seperti: akuntan, dan lain-lain.
2. Domain Negara
Merupakan standar pembagian geografis berdasarkan kode negara.
Contoh: id untuk Indonesia, au untuk Australia, uk untuk Inggris, dan lain-
lain.
Domain negara ini dapat dan umumnya diturunkan lagi ke level-level di
bawahnya yang diatur oleh NIC dari masing-masing negara, untuk
Indonesia yaitu IDNIC. Contoh level bawah dari id yaitu net.id, co.id,
web.id.
3. Domain Arpa
Merupakan domain untuk jaringan ARPAnet. Tiap domain yang tergabung
ke Internet berhak memiliki name-space .in-addr.arpa sesuai dengan
alamat IP-nya.
Name-Server dan Zone
Name-server adalah program server yang memiliki informasi mengenai
host di bawah domain tertentu. Name-server mempunyai bagian-bagian informasi
mengenai domain name-space yang dikenal dengan zone. Zone ini akan dimuat
dari berkas yang disimpannya atau dari server DNS lain. Sebagai contoh domain
id bisa dibagi menjadi beberapa zone yaitu ac.id, net.id dan dari zone tersebut bisa
dibagi lagi menjadi zone-zone yang lebih kecil misal undip.ac.id, dst. Disini yang
bertanggung jawab ialah organisasi/lembaga yang memiliki domain tersebut.
10
Pembagian zone
Ada dua tipe dari name-server yaitu:
1. Primary Master
Primary Master name-server bertanggung jawab terhadap suatu zone dengan
memuat informasi dari berkas database pada dirinya sendiri.
2. Secondary Master (Slave)
Secondary Master name-server memuat informasi zone dari server lain yang
otoritatif pada suatu zone yang disebut Master Server. Secondary Master akan
melakukan zone-transfer dari Master Server untuk mendapatkan data/informasi
pada suatu zone yang dikelolanya.
Primary Master dan Secondary Master server DNS
11
Untuk dapat bekerja name-server membutuhkan resource-record untuk domain
yang dikelola. Resource-record adalah data yang mengacu/menunjukkan pada
informasi mengenai host pada jaringan atau domain tertentu.
Komponen DNS
DNS sebenarnya merupakan suatu sistem server-client, jadi ada suatu
mekanisme dari client untuk meminta informasi dari server yang akan
memberikan informasi yang diminta sang client. Seperti yang disebutkan di atas
program pada server tersebut sering disebut dengan name-server. Pada client
sering disebut dengan resolver.
DNS mempunyai beberapa komponen yaitu:
1. Resolver
Resolver yaitu suatu rutin pustaka yang akan membuat suatu
permintaan/query dan mengirimkannya lewat jaringan ke sebuah name-
server. Program tersebut berjalan pada host yang menginginkan informasi
mengenai suatu host di Internet. Resolver juga menginterpretasikan respon
dari name-server apakah informasi yang diminta merupakan record
ataupun kesalahan.
2. Resolution
Resolution yaitu proses pencarian name-server yang mempunyai tanggung
jawab terhadap suatu domain yang akan diminta. Setelah name-server
yang dicari ditemukan maka server akan memberikan informasi name-
server yang bersangkutan kepada pemintanya.
3. Caching
Caching yaitu suatu rutin yang akan menyimpan hasil pencarian domain
dalam database dari name-server yang pernah diminta. Time To Live
(TTL) merupakan batas waktu dimana server DNS dapat
menyimpan/caching infomasi yang pernah dicari.
12
Resolver, caching, dan resolution
BIND (Berkeley Internet Name Domain)
BIND merupakan salah satu implementasi dari DNS yang paling banyak
digunakan pada server di Internet. Implementasi DNS pertama adalah JEEVES
buatan Paul Mockapetris. BIND dibuat untuk sistem operasi BSD UNIX 4.3 oleh
Kevin Dunlap, tapi kemudian banyak di-porting ke banyak turunan UNIX
termasuk Linux.
BIND sampai sekarang masih dikoordinasi oleh Internet Software
Consortium.
Program utama dari BIND adalah bernama named yaitu sebuah daemon yang bila
dijalankan akan menunggu koneksi pada port 53 (default). Koneksi pada port 53
ini adalah koneksi permintaan informasi pemetaan dari nama domain/mesin ke
alamat IP dan sebaliknya.
Jika sebuah server DNS mempunyai otorisasi terhadap suatu domain maka
si server DNS tersebut akan memberikan informasi mengenai nama-nama
mesin/domain yang berada di bawah domain yang dipegangnya.
Misal: server DNS penulis mempunyai otorisasi terhadap domain
indolinux.com, maka ketika ada sebuah komputer dari Internet ingin mengakses
pikachu.indolinux.com, maka sang komputer itu akan menghubungi server DNS
penulis untuk mengetahui informasi alamat IP dari pikachu.indolinux.com. Sang
server DNS akan menjawab permintaan/query dari komputer peminta tersebut
dengan alamat IP yang sesuai kemudian komputer tersebut dapat mengakses
13
pikachu.indolinux.com melalui alamat IP yang diberikan oleh name-server
tersebut.
Pencarian host pikachu.indolinux.com
Versi terakhir pada saat artikel ini dibuat adalah BIND versi 9.2.1. Sebagian besar
distribusi Linux menyertakan paket BIND. Jadi anda tinggal konfigurasi dan
aktifkan saja jika sudah terinstal.
2.3. PENGENALAN WEB SERVER
Server web dapat merujuk baik pada perangkat keras ataupun perangkat
lunak yang menyediakan layanan akses kepada pengguna melalui protokol
komunikasi HTTP atau HTTPS atas berkas-berkas yang terdapat pada suatu situs
web dalam layanan ke pengguna dengan menggunakan aplikasi tertentu seperti
peramban web.
Penggunaan paling umum server web adalah untuk menempatkan situs
web, namun pada prakteknya penggunaannya diperluas sebagai tempat
peyimpanan data ataupun untuk menjalankan sejumlah aplikasi kelas bisnis.
14
Fungsi utama sebuah server web adalah untuk mentransfer berkas atas
permintaan pengguna melalui protokol komunikasi yang telah ditentukan.
Disebabkan sebuah halaman web dapat terdiri atas berkas teks, gambar, video,
dan lainnya pemanfaatan server web berfungsi pula untuk mentransfer seluruh
aspek pemberkasan dalam sebuah halaman web yang terkait; termasuk di
dalamnya teks, gambar, video, atau lainnya.
Pengguna, biasanya melalui aplikasi pengguna seperti peramban web,
meminta layanan atas berkas ataupun halaman web yang terdapat pada sebuah
server web, kemudian server sebagai manajer layanan tersebut akan merespon
balik dengan mengirimkan halaman dan berkas-berkas pendukung yang
dibutuhkan, atau menolak permintaan tersebut jika halaman yang diminta tidak
tersedia.
Saat ini umumnya server web telah dilengkapi pula dengan mesin
penerjemah bahasa skrip yang memungkinkan server web menyediakan layanan
situs web dinamis dengan memanfaatkan pustaka tambahan seperti PHP, ASP.
Pemanfaatan server web saat ini tidak terbatas hanya untuk publikasi situs web
dalam Waring Wera Wanua, pada prakteknya server web banyak pula digunakan
dalam perangkat-perangkat keras lain seperti printer, router, kamera web yang
menyediakan akses layanan http dalam jaringan lokal yang ditujukan untuk
15
menyediakan perangkat manajemen serta mempermudah peninjauan atas
perangkat keras tersebut.
Sejarah
Tahun 1989, Tim Berners-Lee mengajukan pada perusahaannya, CERN
(European Organization for Nuclear Research) sebuah proyek yang bertujuan
untuk mempermudah pertukaran informasi antar para peneliti dengan
menggunakan sistem hiperteks. Sebagai hasil atas implementasi proyek ini, tahun
1990 Berners-Lee menulis dua program komputer:
sebuah peramban yang dinamainya sebagai WorldWideWeb;
server web pertama di dunia, yang kemudian dikenal sebagai CERN httpd,
yang berjalan pada sistem operasi NeXTSTEP.
Dari tahun 1991 hingga 1994, kesederhanaan serta efektifitas atas
teknologi yang digunakan untuk berkunjung serta bertukar data melalui Waring
Wera Wanua membuat kedua aplikasi tersebut diadopsi pada sejumlah sistem
operasi agar dapat digunakan oleh lebih banyak individu, ataupun kelompok.
Awalnya adalah organisasi penelitian, kemudian berkembang dan digunakan di
lingkungan pendidikan tinggi, dan akhirnya digunakan dalam industri bisnis.
Tahun 1994, Tim Berners-Lee memutuskan untuk membakukan organisasi World
Wide Web Consortium (W3C) untuk mengatur pengembangan-pengembangan
lanjut atas teknologi-teknologi terkait lainnya (HTTP, HTML, dan lain-lain)
melalui proses standarisasi.
IIS (INTERNET INFORMATION SERVICE)
IIS atau Internet Information Services atau Internet Information Server
adalah sebuah HTTP web server yang digunakan dalam sistem operasi server
Windows, mulai dari Windows NT 4.0 Server, Windows 2000 Server atau
Windows Server 2003. Layanan ini merupakan layanan terintegrasi dalam
Windows 2000 Server, Windows Server 2003 atau sebagai add-on dalam
Windows NT 4.0. Layanan ini berfungsi sebagai pendukung protokol TCP/IP
yang berjalan dalam lapisan aplikasi (application layer). IIS juga menjadi fondasi
16
dari platform Internet dan Intranet Microsoft, yang mencakup Microsoft Site
Server, Microsoft Commercial Internet System dan produk-produk Microsoft
BackOffice lainnya.
IIS telah berevolusi semenjak diperkenalkan pertama kali pada Windows NT 3.51
(meski kurang banyak digunakan) hingga IIS versi 6.0 yang terdapat dalam
Windows Server 2003. Versi 5.0 diintegrasikan dalam Windows 2000, sedangkan
Windows XP Professional memiliki IIS versi 5.1. Windows NT 4.0 memiliki versi
4.01 yang termasuk ke dalam add-on Windows NT Option Pack. Dalam Windows
NT 4.0 Workstation atau Windows 95/98, IIS juga dapat diinstalasikan sebagai
Microsoft Personal Web Server (PWS).
Sejarah dari IIS
Web server pertama kali yang dibuat oleh Microsoft adalah sebuah proyek
riset yang dilakukan oleh sebuah lembaga yang disebut dengan European
Microsoft Windows NT Academic Centre (EMWAC), bagian dari University of
Edinburgh, Skotlandia dan didistribusikan sebagai perangkat lunak tak berbayar.
Akan tetapi, karena memang server EMWAC tidak dapat diskalakan untuk
menanganii lalu lintas data yang menuju ke microsoft.com, Microsoft pun
akhirnya terpaksa mengembangkan Web server miliknya sendiri, dengan nama
IIS.
IIS pertama kali dirilis sebagai set tambahan dari layanan-layanan berbasis
Internet untuk Windows NT 3.51. Beberapa saat kemudian, IIS 2.0 dirilis dengan
menambahkan dukungan untuk sistem operasi Windows NT 4.0 yang baru dirilis
waktu itu; dan IIS versi 3.0 dirilis lagi untuk mendukung lingkungan skrip
dinamis Active Server Pages (ASP). Tetapi, IIS 4.0 yang dirilis kemudian,
menghilangkan dukungan untuk protokol Gopher dan dibundel dalam CD-ROM
Windows NT sebagai bagian terpisah, yang disebut dengan "Windows NT 4.0
Option Pack."
Versi terbaru IIS adalah versi 7.0 untuk Windows Vista dan Windows Server
2008, versi 6.0 untuk Windows Server 2003 dan Windows XP Professional x64
17
Edition, dan versi 5.1 untuk Windows XP Professional. Sayangnya, IIS 5.1 dalam
Windows XP memiliki batasan yang hanya mendukung 10 koneksi simultan saja
dan hanya satu buah situs web saja. IIS versi 6.0 menawarkan dukungan untuk
IPv6. Modul FastCGI juga tersedia untuk IIS 5.1, IIS 6.0 dan IIS 7.0.
IIS 7.0 tidak secara langsung diinstalasikan dalam Vista, tapi dapat dipilih dari
daftar komponen opsional. Sebenarnya, IIS 7.0 ada di dalam semua edisi
Windows Vista, termasuk di antaranya adalah Windows Vista Home Basic. IIS
7.0 dalam Windows Vista tidak memiliki limitasi koneksi seperti yang terjadi
dalam Windows XP, tapi hanya membatasi permintaan serentak (concurrent
request) saja hingga 10 request (Windows Vista Ultimate Edition, Business
Edition, dan Enterprise Edition) atau 3 request (Home Premium). Permintaan-
permintaan tambahan akan diantrekan sedemikian rupa yang bisa menurunkan
performa, tapi tidak ditolak seperti halnya IIS 5.1 dalam Windows XP yang sering
mengeluarkan pesan kesalahan "Server too Busy".
Versi
IIS tersedia dalam beberapa versi dan sistem operasi sebagai berikut:
IIS 1.0 untuk Windows NT 3.51, yang tersedia sebagai tambahan yang
gratis.
IIS 2.0 untuk Windows NT 4.0
IIS 3.0 untuk Windows NT 4.0 Service Pack 3
IIS 4.0 untuk Windows NT 4.0 Option Pack
IIS 5.0 untuk Windows 2000 (Professional dan Server)
IIS 5.1 untuk Windows XP Professional dan Windows XP Media Center
Edition
IIS 6.0 untuk Windows Server 2003 dan Windows XP Professional x64
Edition
18
IIS 7.0 untuk Windows Server 2008 dan Windows Vista (Edisi Business,
Edisi Enterprise, dan Ultimate)
IIS 7.5 untuk Windows Server 2008 R2 (Beta) dan Windows 7 (Beta)
Fitur
Terintegrasi dengan Windows NT secara penuh (sistem keamanan,
auditing, dan izin akses NTFS)
Mendukung penuh protokol HTTP versi 1.1
Sudah mencakup protokol FTP
Dukungan terbatas untuk protokol SMTP
Dukungan untuk protokol NNTP
Dukungan untuk protokol keamanan SSL
Dapat digunakan sebagai platform di mana aplikasi web berjalan, yakni
dengan menggunakan Active Server Pages (ASP), ASP.NET, Internet
Server API (ISAPI), Common Gateway Interface (CGI), Microsoft .NET
Framework, Microsoft Visual Basic Scripting (VBScript), JScript, dan
beberapa bahasa skrip yang dapat diinstalasikan seperti Perl atau PHP.
Mengizinkan aplikasi web untuk dijalankan sebagai proses yang terisolasi
dalam ruangan memori yang terpisah untuk mencegah satu aplikasi
membuat crash aplikasi lainnya.
Dapat diatur dengan beberapa cara: Microsoft Management Console, via
web browser, atau menggunakan skrip Windows Scripting Host.
Bandwidth throttling yang dapat mencegah sebuah situs web memonopoli
bandwidth yang tersedia.
2.4. PENGENALAN MAIL SERVER
19
E-mail adalah layanan jaringan yang populer, telah merevolusi cara orang
berkomunikasi melalui kesederhanaan dan kecepatan. Namun untuk dijalankan
pada sebuah komputer atau perangkat lain, e-mail memerlukan beberapa aplikasi
dan layanan. Dua contoh protokol lapisan aplikasi adalah Post Office Protocol
(POP) dan Simple Mail Transfer Protocol (SMTP). Seperti HTTP, protokol-
protokol ini menetapkan klien/server proses.
Ketika orang menulis pesan e-mail, mereka biasanya menggunakan
aplikasi yang disebut Mail User Agent (MUA), atau e-mail client. MUA
memungkinkan untuk mengirim pesan dan menyimpan pesan yang diterima. ke
dalam mailbox, keduanya merupkan proses yang berbeda.
Agar dapat menerima pesan e-mail dari server, e-mail client dapat
menggunakan POP. Mengirim e-mail baik dari klien atau server menggunakan
format dan perintah string yang didefinisikan oleh protokol SMTP. Biasanya e-
mail client menyediakan fungsionalitas dari kedua protokol dalam satu aplikasi.
E-mail server mengoperasikan dua proses terpisah:
Mail Transfer Agent (MTA)
Mail Delivery Agent (MDA)
20
Mail Transfer Agent (MTA) adalah proses yang digunakan untuk mem-
forward e-mail. MTA menerima pesan dari MUA atau dari MTA lainnya yang
berasa di e-mail server yang lain. Berdasarkan pesan header, hal itu menentukan
bagaimana pesan harus diteruskan untuk mencapai tujuan. Jika email ditujukan
kepada pengguna yang berada pada server lokal, email tersebut akan diteruskan ke
MDA. Jika email ditujukan kepada pengguna tidak berada pada server lokal,
MTA merutekan e-mail ke MTA pada server yang tepat.
Dalam gambar, kita melihat bahwa Mail Delivery Agent (MDA)
menerima e-mail dari sebuah Mail Transfer Agent (MTA) dan melakukan
pengiriman aktual. MDA menerima semua inbound mail dari MTA dan
menempatkannhya ke user mailbox yang sesuai. MDA juga dapat menyelesaikan
masalah pengiriman final, seperti virus scanning, spam filtering, dan return-
receive handling. Sebagian besar komunikasi e-mail menggunakan MUA, MTA
dan MDA. Namun, ada juga alternatif lain untuk pengiriman e-mail.
Sebuah klien dapat disambungkan ke sistem e-mail perusahaan, seperti
IBM Lotus Notes, Novell Groupwise, atau Microsoft's Exchange. Sistem ini
sering kali memiliki internal memiliki format e-mail tersendiri dan klien mereka
biasanya berkomunikasi dengan server e-mail dengan menggunakan protokol
khusus.
Server mengirim atau menerima e-mail via Internet melalui Internet mail
gateway, yang dapat melakukan reformatting dalam bentuk apapun. Misalnya ada 21
dua orang yang bekerja pada perusahaan yang sama melakukan pertukaran e-mail
satu sama lain menggunakan protokol khusus, pesan-pesan email mereka bisa
tersimpan sepenuhnya dalam sistem email perusahaan.
Sebagai alternatif lain, komputer yang tidak memiliki MUA masih dapat
terhubung ke layanan mail web browser untuk mengambil dan mengirim pesan
dengan cara ini. Beberapa komputer dapat menjalankan MTA mereka sendiri dan
mengatur inter-domain e-mail sendiri.
Seperti disebutkan sebelumnya, e-mail dapat menggunakan protokol POP
dan SMTP. POP dan POP3 (Post Office Protocol, version 3) adalah protokol
pengiriman email inbound dengan tipikal klien/server protokol. Mereka
mengirimkan e-mail dari server ke klien (MUA). MDA mendengarkan ketika ada
klien terhubung ke server. Setelah koneksi terbentuk, server dapat mengirimkan e-
mail ke klien.
Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), di sisi lain mengatur transfer
outbound e-mail dari klien yang mengirimkan email ke server (MDA) serta
transportasi e-mail antara server e-mail (MTA). SMTP memungkinkan e-mail
diangkut melalui jaringan data antara berbagai jenis perangkat lunak server dan
klien dan membuat e-mail exchange melalui Internet.
22
Format pesan protokol SMTP menggunakan command yang baku beserta
reply-nya. Command atau perintah-perintah ini mendukung prosedur yang
digunakan dalam SMTP, seperti sesi inisiasi, transaksi email, forwarding mail,
verifikasi nama-nama mailbox, mengembangkan milis serta pertukaran antara
pembukaan dan penutupan.
Beberapa command yang ditetapkan dalam protokol SMTP adalah:
HELO - mengidentifikasi proses klien SMTP ke proses server SMTP
EHLO - versi yang lebih baru dari HELO, yang mencakup perluasan
layanan
MAIL FROM - Mengidentifikasi pengirim
RCPT TO - Mengidentifikasi penerima
DATA - Mengidentifikasi tubuh pesan
2.5. PENGENALAN WINDOWS SERVER 2008
Windows Server 2008 adalah nama sistem operasi untuk server dari
perusahaan Microsoft. Sistem server ini merupakan pengembangan dari versi
sebelumnya yang disebut Windows Server 2003. Pada tanggal 15 Mei 2007, Bill
Gates mengatakan pada konferensi WinHEC bahwa Windows Server 2008 adalah
nama baru dari Windows Server "Longhorn".
23
Windows Server 2008 mendukung sistem klien dengan Windows Vista,
mirip seperti hubungan antara Windows Server 2003 dan Windows XP. Versi Beta
1 dari sistem server ini pertama kali dikenalkan pada tanggal 27 Juli 2005, dan
versi Beta 3-nya sudah diumumkan pada tanggal 25 April 2007 yang lalu. Produk
ini rencananya akan dipasarkan pada pertengahan kedua tahun 2007 ini. Windows
Server 2008 adalah nama sistem operasi untuk server dari perusahaan Microsoft.
Sistem server ini merupakan pengembangan dari versi sebelumnya yang disebut
Windows Server 2003. Windows Server 2008 dibangun dari kode yang sama
seperti Windows Vista; karenanya Windows Server 2008 memiliki arsitektur dan
fungsionalitas yang sama dengannya. Karena Windows Vista, oleh Microsoft,
menawarkan kemajuan secara teknis dibandingkan dengan Windows versi
sebelumnya, maka hal-hal yang dimiliki oleh Windows Vista juga dimiliki oleh
Windows Server 2008. Contohnya adalah network stack yang ditulis lagi dari
awal (IPv6, jaringan nirkabel, kecepatan, dan peningkatan keamanan); instalasi
yang lebih mudah; diagnosa, pemantauan dan pencatatan yang lebih baik;
keamanan yang lebih tangguh seperti BitLocker Drive Encryption, Address Space
Layout Randomization (ASLR), Windows Firewall yang lebih baik; teknologi
Microsoft .NET Framework 3.0, seperti Windows Communication Foundation,
Microsoft Message Queuing (MSMQ), dan Windows Workflow Foundation
(WFW), dan juga peningkatan pada sisi kernel.
24
Fitur – fitur yang terdapat pada windows server 2008
Windows Server 2008 dibangun dari kode yang sama seperti Windows
Vista; karenanya Windows Server 2008 memiliki arsitektur dan fungsionalitas
yang sama dengannya. Karena Windows Vista, oleh Microsoft, menawarkan
kemajuan secara teknis dibandingkan dengan Windows versi sebelumnya, maka
hal-hal yang dimiliki oleh Windows Vista juga dimiliki oleh Windows Server
2008. Contohnya adalah network stack yang ditulis lagi dari awal (IPv6, jaringan
nirkabel, kecepatan, dan peningkatan keamanan); instalasi yang lebih mudah;
diagnosa, pemantauan dan pencatatan yang lebih baik; keamanan yang lebih
tangguh seperti BitLocker Drive Encryption, Address Space Layout
Randomization (ASLR), Windows Firewall yang lebih baik; teknologi
Microsoft .NET Framework 3.0, seperti Windows Communication Foundation,
Microsoft Message Queuing (MSMQ), dan Windows Workflow Foundation
(WFW), dan juga peningkatan pada sisi kernel.
Dari sisi perangkat keras, prosesor dan perangkat memori dimodelkan
sebagai perangkat keras Plug and Play, sehingga mengizinkan proses hot-plugging
terhadap perangkat-perangkat tersebut. Ini berarti, sumber daya sistem dapat
dibagi ke dalam partisi-partisi secara dinamis dengan menggunakan fitur Dynamic
Hardware Partitioning, di mana setiap partisi memiliki memori, prosesor, I/O
secara independen terhadap partisi lainnya.
Kelebihan Windows Server 2008 adalah:
1. Windows Server 2008 dapat beroperasi tanpa tampilan grafis atau graphical
user interface (GUI) dengan adanya teknologi powershell.
2. Pengguna dapat memilih fungsi-fungsi yang dibutuhkannya saja atau
menambah fungsi lainnya jika membutuhkan sewaktu-waktu tanpa melakukan
instalasi ulang.
3. Kemampuan virtualisasi bahkan embedded (menyatu) dengan Windows Server
2008.
4. Windows Server 2008 mampu mengatur besar bandwidth yang dapat dipakai
setiap aplikasi maupun komputer yag terhubung ke jaringan. 25
5. Windows Server 2008 juga sanggup mengontrol keamanan jaringan dengan
fitur Network Access Protection.
6. Server juga dapat mengatur setiap akses identitas ke jaringan agar aman dan
praktis dengan adanya fitur read only domain controller.
7. Melalui powershell, administrator tetap dapat memantau komputer di jaringan
dari jarak jauh.
8. Lebih aman dalam mengendalikan laju informasi.
9. Peningkatan Kapasitas Server untuk melayani lebih Simultan Koneksinnya.
10. Driver disk yang fault toleran yang mendukung disk mirroring dan disk
stripping dengan parity (RAID 1 dan RAID 5).
11. Bebas dari Kode 16 Bit milik MS-Dos,mendukung operasi 32 bit dan semua
Fitur yang ditawarkan oleh Microprosesor 32 bit seperti dapat mengamati memori
hingga 4 Gb dan Terproteksi.
12. Di Desain agar kompatibel dengan Sistem Operasi terdahulu seperti MS-
Dos,IBM OS/2.
13. Peningkatan kemampuan layanan server TCP/IP seperti DHCP,WNS dan
DNS.
14. Tool untuk mengintegrasikan Netware dan memonitoring Jaringan.
15. Model keamanan berbasis Domain penuh.
16. Terdapat Layanan untuk Macintosh.
17. Bisa Membooting jarak jauh untuk client.
18. Terintegrasi Paket Back Office.
19. Terdapat Network Client Administrator.
20. Fitur pengendalian yang lebih baik (more control). Yaitu fitur yang dapat
membuat perusahaan memegang 26elativ yang lebih terhadap server mereka.
Kekurangan Windows Server 2008:
1. Browser yang digunakan sebagai sistem dasar pada sistem perangkat bantu
administrasi banyak menggunakan Javascript dan Active X, ternyata
mengakibatkan proses sangat lambat. Hal yang sama dengan PC yang
menggunakan processor 300 MHz AMD dan 128 MB SDRAM serta 100 MHz
Bus tidak bisa diharapkan bekerja dengan lancar seperti yang diharapkan.
26
2. Pengubahan konfigurasi yang mendasar jarang dapat dilakukan dengan
berhasil. Hal ini berlaku untuk nilai default, Format file Log yang bersifat
27elative27ry dan juga pilihan default-indeks, yang kesemuanya secara standar
selalu harus disimpan pada drive C. Administrator dalam hal ini harus melakukan
pekerjaan yang tak perlu, hingga sistem keseluruhan berjalan sebagaimana
mestinya, sebelum dapat melakukan perubahan.
3. Dokumentasi online, yang praktis tidak diperlukan, ketika sistem keamanan
tertinggi Active X telah dipilih menyebabkan strategi keamanan yang kurang baik
pada IIS.
4. Dibutuhkan pengubahan konfigurasi yang sangat kompleks untuk ISS Server,
yang dapat dikatakan sangat sulit dan merepotkan sekali. Dari pihak administrator
berpendapat kegiatan perubahan file Registry adalah pekerjaan yang relative berat
untuk sistem yang menggunakan Windows NT sebagai sistem operasinya.
27
BAB III
ISI
3.1. INSTALASI WINDOWS SERVER 2008
1. Pertama-tama siapkan mesin yang akan diinstalkan Sistem Operasi
Windows Server 2008.
2. Setelah mesin yang akan diinstalkan Sistem OPerasi tersebut, siapkan ISO
ataupun CD Intallesr dari windows Server 2008.
3. Setelah siap jalankan mesin yang sudah dipersiapkan dan telah dimasukan
Installer sistem operasi.
4. Proses booting pun berlangsung. Sesaat setelah booying awal muncul opsi
untuk memilih bahasa yang akan digunakan, waktu dan formatnya, serta
keyboard. Disitu kita pilih sesuai yang kita gunakan. Setelah dipilih klik
Next.
5. Setelah kita mengklik Next akan muncul kotak dialog berikutnya. Disini
muncul pilhan untuk menginstal, Klik Install
28
6. Lalu muncul kotak dialog untuk melakukan intalasi. Klik menu Install
now untuk memulai proses instalasi.etelah itu akan muncul kotak dialog
untuk memilih versi Sistem opearsi Windows server 2008 yang akan
diinstalkan. Disini kami memilih windows serevr 2008 32 bit. Setelah
memilih klik Next.
7. Setelah kita memilih muncul kotak dialog persetujuan. Ceklis “I accept the
terms” dan klik Next.
29
8. Setelah itu muncul kotak dialog bagaimana proses instalasi yang kita
inginkan. Disini terdapat tipe upgrade adalah tipe instalasi yang
digunakan apabila sebelumnya di komputer Anda sudah terinstal Windows
Server versi sebelum 2008 dan Anda ingin melakukan upgrade. Karena di
dalam komputer saya ini tidak terdapat sistem operasi apapun alias masih
kosong melompong, maka opsi Upgrade ini terdisable. Sedangkan
pilihan Custom (Advanced) adalah pilihan yang digunakan untuk
melakukan instalasi secara custom. Dengan pilihan Custom Anda bisa
menentukan di partisi mana Windows Server Anda akan diinstal, berapa
space harddisk yang akan digunakan, dan lain sebagainya. Pada tutorial ini
saya menggunakan pilihan Custom. Disini kami memilih custom. Setelah
kita memilih Klik Next.
30
9. Setelah itu muncul bagian untuk melakukan partisi. Lakukan partisi sesuai
dengan yang dibutuhkan. Setelah itu klik Next.
10. Dan proses instalasi Windows Server 2008.
31
32
11. Setelah proses instalasi selesai secara otomatis windows serevr akan
melakukan reboot.
12. Setelah reboot saat pertama masuk kedalam windows server kita akan
melakukan konfigurasi user disini adalah konfigurasi untuk password user.
Masukan password untuk user kita.
13. Setelah kita memasukan password maka secara otomatis windows serevr
akan melakukan perubahan password untuk user kita.
33
14. Setelah itu kita masuk kedalam windows server 2008.
34
3.2. KONFIGURASI DNS WINDOWS SERVER 2008
1. buka terlebih dahulu dcpromo untuk mengaktifkan domain system.
2. Kemudian server akan memeriksa dan melakukan installasi active
directory dari domain services.
3. Muncul kotak dialog wizard untuk instalasi active directory domain
service. Ceklis pada “use advanced mode installation” untuk
menginstallasi active directory DNS dengan fitur yang berlebih.
35
4. Kemudian system akan memberi peringatan mengenia compability pada
windows server 2008.
5. Pilih konfigurasi deployment domain controller untuk sebuah forest. Pilih
create new domain.
36
6. Masukkan nama domain yang akan dijadikan DNS
37
7. System DNS akan memproses pembuatan domain name dan NetBIOS
name
8. Masukkan domain NetBIOS name dari DNS tersebut, kemudian pilih next.
9. Kemudian atur forest functional level. Pada windows 2008, terdapat 3
versi windows yaitu versi 2000, 2003, 2008. Disini, kami memilih
windows 2008 karena lebih compatibility dibandingkan versi lain.
38
10. Kemudian pilih pula domain function level yang sesuai dengan forest level
domain.
39
11. Kemudian kita akan diminta untuk pengisian ip address, pilih no dan atur
ip address secara manual.
12. Atur ip address dari server
13. Tentukan lokasi tempat database dan files dari system DNS. Default
tempat penyimpanannya adalah C:\Windows\NTDS.
40
14. Buatlah password untuk admin dari Domain Name Server.
15. Kemudian system akan menampilkan hasil konfigurasi dan apabila telah
selesai dan menyetujuinya pilih next.
41
16. Proses instalasi active directory akan berlangsung, tunggu hingga selesai.
42
43
18. Setelah proses instalasi selesai, maka system dengan sendirinya akan
melakukan restarting system agar dapat berjalan.
19. Hidupkan kembali server dan login.
20. Untuk menjalankan program DNS, klik start administrative Tools
DNS
21. Selanjutnya adalah mengkonfigurasi DNS Server. Untuk membuat
Domain baru, klik action Add configure DNS server.
22. Kemudian akan muncul kotak wizard, pillih next untuk melanjutkan
konfigurasi.
23. Pilih Create a forward lookup zone untuk permbuatan zone file dan
forward file dari Domain.
24. Selanjutnya adalah pengaturan hak untuk maintenance. Pilih “this server
maintains the zone” agar hanya serverlah yang dapat merubah atau
mengedit DNS.
25. masukkan nama domain yang akan dibuat dan tersimpan pada zone files.
26. Selanjtunya konfigurasi dynamic update yang akan dilakukan oleh DNS.
Disini, kami memilih “do not allow dynamic updates” sehingga apabila
akan melakukan updates dari server harus secara manually.
27. Masukkan ip address dari server agar dapat dikenali oleh system. Setelah
ip tersebut valid, klik next untuk melanjutkannya.
28. Konfigurasi DNS server telah selesai, klik finish.
29. Selanjutnya adalah pembuatan host untuk server. Hal yang harus
dilakukan adalah membuat konfigurasi host agar system dapat
memforward ip menjadi domain.
30. Buka aplikasi DNS, pilih forward lookup zones klik kanan pada nama
domain yang telah ditambahkan pilih new host (A or AAAA)
31. Pertama, kita akan membuat host untuk web server. Masukkan “www”
sebagai name yang akan dicantumkan pada domain ketikan mengakses
web server dengan menggunakan domain.
32. Tambahkan pula ip dari server, kemudian klik add host.
33. Tambahkan pula host lainnya dengan cara yang sama untuk forward mail,
ftp, dan dbadmin.
34. Setelah selesai dalam pembuatan zone file forward, maka selanjutnya
membuat zone untuk reverse filenya. Pilih action new zone
35. Kemudian akan muncul kotak dialog wizard pilih next.
36. Pilih primary zone untuk tipe dari zone server
37. Kemudian akan ada konfirmasi untuk
38. Pilih tipe ip address yang akan direverse menjadi domain.
39. Masukkan class ip address dari reverse zone name.
40. Pilih tipe dari dynamic updates yang akan digunakan pada server,
kemudian pilih next.
41. Zone reverse dari DNS telah selesai dibuat, kemudian klik finish.
42. Selanjutnya pembuatan pointer untuk reverse zone dari DNS, caranya klik
kanan pada reverse zone yang telah dibuat tadi kemudian pilih new
pointer.
43. Tambahkan Ip address dari DNS server dan hostnamenya, kemudia klik
OK.
44. Konfigurasi DNS server telah selesai
45. Untuk dapat menjalankan DNS server, maka yang pertama adalah
melakukan setting DNS server pada client
46. Setelah selesai, lakukan pembuktian forward domain dan uji koneksi
menggunakan domain yang telah dibuat.
3.3. KONFIGURASI WEB SERVER DI WINDOWS SERVER 2008
1. Pilih server manager
2. Kemudian tambahkan rule untuk penginstalan web server
3. Setelah itu pilih add feature untuk penginstalan web server
4. Lalu pilih Web Server ( IIS ) dan pilih next
5. Kemudian pilih next untuk melanjutkan penginstalan
6. Setelah itu pilih fasilitas apa saja yang akan di masukan dalam web server
7. Kemudian pilih next untuk melakukan penginstalan dan tunggu hingga
penginstalan selesai
8. Untuk merubah tampilan default web server, edit file iistart yang ada pada
webserver.
9. Jika penginstalan sudah selesai lakukan pengetesan dengan mengakses
domain www.kelompok6.com
3.4. KONFIGURASI HTTPS DI WINDOWS SERVER 2008
1. Pilih IIS Manager pada Administrative Tools untuk pengaturan server
2. Kemudian pilih Server certificate pada domain kelompok6.com
3. Kemudian pilih create self-signed certificate untuk pembuatan sertifikat
4. Setelah itu masukan nama sertifikat yang akan dibuat
5. Berikut ini merupakan hasil dari certificate yang telah dibuat.
6. Kemudian tambahkan site yang akana dibuat untuk sertifikasi
7. Lakukan pengkonfigurasian web site dengan menambahkan nama site,
type, ip address, port yang akan digunakan. Karena disini, kami
menggunakan ssl Certificate makan port yang digunakan adalah 443.
8. Kemudian lakukan binding pada site yang sudah dibuat
9. Setelah itu tambahkan site yang akan di binding dan pilih ip,domain dan
nama sertifikat yang akan di gunakan.
10. Lalu cek pada web browser untuk memastikan site dapat diakses dengan
menggunakan sertifikat.
11. Permintaaan certificate saat akan mengakses web site.
12. Penambahan sertifikasi agar website dapat terakses.
13. Jika sudah, maka tampilan web site yang berhasil diakses setelah
menggunakan certificate file.
3.5. KONFIGURASI FTP WINDOWS SERVER 2008
1. Yang pertama yaitu install terlebih dahulu FTP server-nya di Server
Manager. Lihat gambar berikut untuk cara – cara penginstalan
Dan pilih di bagian paling bawah, FTP Publishing Service
Jika ada tanda Installed maka FTP sudah ter-install di komputer anda.
2. Buka pengaturan group, untuk membukanya buka terlebih dahulu dsa.msc
menggunakan program run.
3. Lalu pada bagian Users, kita buat group terlebih dahulu dengan cara klik
kanan pada kolom yang berisi tentang group-group yang ada. Lalu pilih
New dan pilih Group
4. Lalu selanjutnya, buat nama group dengan nama FTP_Kelompok6. Setelah
semua konfigurasi dirasa sudah selesai, maka klik OK
5. Setelah itu, klik kanan pada group FTP_kelompok6 dan pilih properties.
Setelah muncul jendela baru, maka pilih menu Members. Dan klik Add..
6. Setelah itu, buat User yang baru, bisa dilihat gambar di bawah ini. Setelah
konfigurasi dirasa sudah benar, maka klik OK
Berikut tampilan jika anda berhasil membuat user baru tersebut.
7. Selanjutnya buka pengaturan IIS Manager.
8. Lalu pada FTP Sites, klik Click here to launch
9. Maka akan muncul jendela baru. Selanjutnya klik kanan pada FTP Sites,
dan pilih New dan pilih FTP Site
10. Maka akan muncul jendela baru, klik next untuk melanjutkan
11. Selanjutnya terdapat pengaturan nama dari FTP site yang akan dibuat.
Setelah anda mengatur nama FTP site, klik next untuk melanjutkan
12. Lalu terdapat pengaturan Port dan IP yang akan digunakan dalam
pengaksesan FTP site. Untuk pengaturan IP saya memilih ALL
Unsassigned yang berarti kami membuat FTP site ini tidak untuk address
192.168.1.7 dan untuk pemilihan port, kami menggunakan kofigurasi
default jika dirasa sudah benar, maka anda boleh klik next untuk
melanjutkan
13. Selanjutnya yaitu pengaturan pembatasan pada pengaksesan FTP site.
Berikut penjelasan dari beberapa opsi :
a. Do not isolate users
User dapat mengakses home directory dari user yang lain
b. Isolate users
User harus diberikan home directory-nya oleh root dari site FTP
ini
c. Isolate users using Active Directory
User harus diberikan home directory-nya yang telah dikonfigurasi
menggunakan Active Directory User Account
Lalu, setelah anda memilih opsi, klik next untuk melanjutkan
2. Selanjutnya pemilihan home directory untuk FTP site anda. Klik browse
untuk memulai pemilihan folder. Selanjutnya klik next untuk melanjutkan
3. Lalu pemilihan permissions, berikut akan kami jelaskan sedikit tentang
a. Read : berarti user yang telah login hanya bisa membaca, tetapi
tidak bisa mengedit
b. Write : berarti user yang telah login bisa melakukan pengeditan
atau penambahan file
Maka klik next untuk melanjutkan, dan jangan lupa untuk klik Finish
4. Selanjutnya yaitu pengaktifan site. Klik kanan pada site yang ingin anda
aktifkan dan pilih Start
5. Berikut hasil yang kami peroleh
3.6. KONFIGURASI PHP & MYSQL DI WINDOWS SERVER 2008
1. Sebelum melakukan penginstalan, pastikan software – software yang
dibutuhkan sudah melengkapi persyaratan
Pada folder php sudah terdapat phpmyadmin dan php5
2. Lalu pindahkan folder php ke C:
3. Setelah itu instalkan software – software yang dibutuhkan
4. Lalu buka server manager, dan pilih roles. Lalu pilih Add Role Services
5. Selanjutnya pilih CGI, dan klik next untuk melanjutkan
6. Klik Install untuk memulai penginstalan
7. Setelah itu buka IIS Manager. Dan pilih host anda
8. Lalu pilih FastCGI settings (Jika tidak ada FastCGI Settings, anda bisa
me-restart terlebih dahulu Windows Server). Setelah terbuka maka pilih
Add Application
9. Setelah terbuka, maka akan muncul jendela baru untuk penambahan
FastCGI Application. Pada Full Path klik tanda kotak yang berisi tanda
titik(.). Ini untuk pemilihan aplikasi php yang menjalankan cgi. Setelah itu
klik OK
10. Setelah ditambahkan maka berikut hasilnya
11. Lalu selanjutnya pilih Handler Mapping
12. Lalu pilih Add Module Mapping
13. Untuk penambahan Module Mapping yang baru, kami menggunakan php-
cgi. Untuk Request path, ini ditujukan untuk menampilkan semua file yang
berekstensi (.php) agar nanti ditampilkan pada saat pengaksesan. Lalu Klik
OK untuk menambahkan Module Mapping.
14. Selanjutnya akan ada jendela baru berisi pertanyaan yang meminta anda
untuk membuat aplikasi FastCGI dijalankan. Pilih Yes untuk menjalankan
atau pilih No untuk membatalkan.
15. Selanjutnya, tuju menu Default Document. Lalu klik Add, dan tambahkan
index.php. Ini untuk memilih default document yang nantinya akan
ditampilkan.
16. Setelah itu salin php.ini-production yang berada di folder php, ke folder
windows dan ubah namanya menjadi php.ini
File php.ini-production
File php.ini
17. Lalu buka file config.sample.inc-php di folder php menggunakan aplikasi
wordpad. Berikut konfigurasi yang kami buat
18. Selanjutnya buka file php.ini yang terletak di folder windows, dan berikut
penambahan extension
19. Lalu kami membuat file index.php, yang berisi script berikut
Pada script diatas, berarti saya akan resource id dari database dengan
nama kelompok6. Dan ingat save dengan ektensi (.php)
20. Lalu kami pun membuat database dengan nama kelompok6 di mysql,
gunakan perintah
create database <nama_database>;
21. Selanjutnya restart IIS
22. Dan berikut hasilnya
3.7. KONFIGURASI SMTP (MAIL SERVER) DI WINDOWS SERVER
2008
1. Setelah sebelumnya kita melakukan instalsi dan konfigurasi pada web
server menggunakan IIS, sekarang kita akan melakukan konfigurasi
dengan Mail Server.
2. Pertama-tama kita masuk kedalam Server Manager. Setelah kita masuk
kedalam server manager untuk membuat mail server pertama-tama kita
harus tambahankan feature mail serevr dengan cara pilih Features Klik
Add Features.
3. Setelah itu maka akan muncul tampilan yang menyediakan berbagasi
feature yang sudah siap untuk ditambahkan. Untuk mail server disini kita
tambahkan feature mail server dengan memilih atau menceklis SMTP
Server. Nanti akan muncul kotak dialog yang memberitahukan untuk
feature SMTP Server akan diinstalkan atau membutuhkan Remote Serevr
Admistratio Tools. Disini kita klik Add Required Faeatures
4. Dini kita tambhakan juga feature Telnet Client dan Telnet Server untuk
nanti pengujian dari Mail Server yang kita buat.Setelah selesai meilih
feature-feature yang ditambhakan Klik Next.
5. Setelah itu akan muncul kotak dialog konfirmasi. Disini menunjukan
feature-feature apa sja yang akan ditambahkan. Setalah yakn benar bahwa
semua feature yang tadi kita pilih yang akan diinstal. Klik Install.
6. Setelah kita klik Install Proses instalasi pun berlangsung.
7. Setelah proses intalasi selesai. Muncul kotak dialog yang menunjukan
hasil dari proses intalasi yang tadi kita lakukan.
8. Setelah feature yang kita butuhkan terinstall semua. Sekarang kita mulai
lakukan konfigurasi. Perta-tama masuk kedalam IIS Manager.
9. Setelah kita masuk kedalamnya secara default setelah kit amengistalkan
feature tadi tersedia site untuk mail server. Disini kita buat virtual site baru
dengan Klik kanan pada SMTP ( yang default) Lalu pilih New Virtual
Server
10. Setelah kita pilih New Virtual Server muncul kitak dialog New SMTP
Virtual Server Wizard. Pada tahap pertama kita harus memasukan nama
untuk virtual server yang kita buat. Disini kami memasukan nama
“Kelompok6”. Setelah itu klik Next.
11. Setelah kita muncul kotak dialog berikutnya disini kita memasukan IP
Adrress untuk virtual server yang kita buat. Disni kami memasukan IP
192.168.1.6 dimana IP ini adalah Ip dari mesin. Setelah kita seelesai
memasukan IP Klik Next.
12. Setelah kita memasukan IP Address lalu muncul kotak dialog yang
berikutnya disini kita memilih direktori untuk virtual serevr yang kita buat.
Disini kami menempatkan virtual server untuk mail pada C:\
SMTP_Keompok6 ini adalah direktori yang sebelumnya telah kita buat.
13. Setelah kita memilih direktori untuk virtual server yang kita buat Klik
Next.
14. Setelah itu muncul kotak dialog berikutnya disini kita memasukan nama
domain untuk mail server yang kita buat. Disini kami memberi nama
domain “mail.kelompok6.com” dimana nama ini telah kita buat pada
konfigurasi DNS.
15. Setelah kita memasukan nama Doamain Klik Finish. Dan virtual serevr
untuk mail server pun telah selesai dibuat. Sekarang kita lakukan
konfigurasi lebih jauh untuk pengaturan mail server. Dengan Klik kanan
pada virtual server yang telah kita buat pilh Properties.
16. Lalu muncul kotak dialog. Pada bagian geberal terdapat pengaturan IP
address, ada pengaturan limit of number connection, connection time per
out, dan pengaturan logging. Untuk Logging disini kita pilih “W3C
Extended Log Format” ini adalha format default untuk IIS
17. Untuk penagrturan IP address bila ingin melakukan konfigurasi lebih jauh
Klik Advanced. Setelah itu muncul koyak dialog untuk konfigurasi lebih
jauh.Bila kita ingin menambahkan IP kita pilih Add, bila kita ingin
mengedit kita pilih Edit, bila kita ingin menghapus kita pilih Remove.
18. Setelah selesai melakukan konfigurasi pada bagian General sekarang kita
konfigurasi pada bagian Access. Pada bagian ini terdapat konfigurasi-
konfigurasi untuk mengatur access control, pengaturan koneksi.
19. Pada bagian access control klik Authentication ntuk mengatur control.
Lalu muncul kotak dialog authentication. Disini kita dapat memilih
bagaimana akses yang kit aberlakukan pada mail serevr. Disini kami
mengaktifkan anonymous access (semua bisa untuk mengaksesnya), Basic
authentication, Require TLS Encryption, dan Inter=grated Windows
Authentication.
20. Setelah selesai melakukan konfigurasi access control. Berikutnya kita
lakukan konfigurasi pada Connection control.
21. Pada bagian ini kita mengatur siap asaja yang bisa terkoneksi dengan mail
server yang kita buta. Terdapat 2 opsi simana yang bisa terkoneksi hanya
yang terdaftra ataupun semua selain yang terdaftar. Disini kami meilih
semua yang ada pada list yang bisa terkoneksi.
22. Setelah kita memilih selanjutnya masuk kedalam konfigurasi untuk
memasukan IP address yang bisa terkoneksi. Disni kami melilih Droup of
computer sehingga lebih mudah untuk mendaftrakannya cukup masukan
IP network dan subnet masknya saja tdak perlu memasukan satu persatu.
23. Setelah selesai mengatur connection Klik OK.
24. Setelah kita mengatur access sekarang kita mengatur bagian message.
Pada bagian ini terdapat segala pengaturan mengenai pesan yang nantinya
ada pada mail seperti batas ukuran pesan, batas ukuran session, batas
nomer dari setap koneksi, batas nomer penerima pesan, Direktori dari
mail. Disini kita masukan sesuai yang kita ingnkan untuk mail server yang
kita buat.
25. Setelah pengaturang messagekita masuk kedalam pengaturan pengiriman
pesan “Delivery”. Pada bagian ini terdapat pengaturan-pengaturan tentang
waktu pengulangan pengiriman email untuk pertamakali, lalu untuk kedua
kalinya, ketiga kalinya, Lamanya Delay notification, Expiration timeout.
26. Setelah kita mengatur konfigurasi dasar dari delivery, kita bisa melakukan
konfigurasi lebih jauh pada bagian Outbound Security, Outbound
Connection, dan Advanced.
27. Pada bagian outbound securitu kita mengatur akses. Pada bagian ini kami
menerapkan Integrated Windows Authentication. Disini kita masukan
username account dan juga passwordnya.
28. Setelah selesai klik OK. Lalu sekarang kita masuk kedlam Outbound
Connection. PAda bahan ini terdapat pengaturan mengenai batas dari
jumlah koneksi, lalu batas jumlah koneksi perdomain, dan timeout.
29. Setelah selesai melakukan konfigurasi delivery. Sekarang kita masuk
kedalam konfigurasi LDAP Routing. Disini kita melakukan konfigurasi
untuk mengaktifkan LDAP routing.
30. Setelah semua konfigurasi selesai kita lakuakn Klik Apply untuk
mengaktifkan semua konfigurasi yang telah kita lakukan untuk mail server
yang kita buat. Lalu kita jalankan mail server yang telah kita buat.
Hasil Kerja dari Konfigurasi Mail Server.
- Masuk kedalm command promt lalu ketikan telnet (nama domain) port
yang digunakan. Karena disini kita akan mengecek mail server (SMTP)
maka port yang kita gunakan adalah 25.
- Setelah berhasil masuk menggunakan telnet kit acoba lakukan pengiriman
email.
*Terlihat dari hasil pengiriman kita telah berhasil melakukan pengiriman email.
Catatan :
Pada konfigurasi ini kami mengalami kesusahan saat hendak melakukan
konfigurasi mail serevr dengan menggunakan MUA, kami mengalami kendala
seperti port yang akan digunakan diblok, dan selalu muncul autentikasi sehingga
gagal.
BAB III
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Dalam konfigurasi server dengan menggunakan sistem operasi yang
berbeda ditemukan hal-hal yang berbeda dalam melakukan konfigurasi. Dan
setiap sistem operasi memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Pada konfigurasi
server dengan menggunakan sistem operasi Windows Server 2008 konfigurasi
banyak dilakukan melalui GUI (Graphic User Interfaces) tidak seperti sistem
operasi lain yang biasanya utnuk sistem operasi server menggunakan basis TUI
(Text User Interfaces). Dalam konfigurasi Windows Server kita cukup memilih
menu menu yang tersedia untuk melakukan konfigurasi server. Konfigurasi
seperti ini cukup mudah namun untuk yang terbiasa melakukan konfigurasi
dengan basis text pasti pada awalnya agak kebingunan karena biasa memasukan
data dengan mengetikan perintah. Konfigurasi Windows Server cukup mudah
yang perlu kita perhatikan adalah opsi opsi yang kitya pilih dalam setiap
melakukan konfigurasi, kita harus teliti dalam menentukan pilihan yang akan
dipilih.
4.2. SARAN
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________