MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN
ZEZE ZAKARIA HAMZAH
1. SISTEM KEUANGAN2. BANK SENTRAL3. BANK UMUM4. LEASING5. ASURANSI6. UTS7. DANA PENSIUN8. PEGADAIAN9. PASAR MODAL10. KOPERASI11. PERUSAHAAN PENJAMINAN12. UAS
SISTEM KEUANGAN & LEMBAGA KEUANGAN
SISTEM KEUANGAN
Pengertian :
• Sistem keuangan merupakan tatanan perekonomian suatu negara yang mempunyai peran terutama menyediakan jasa-jasa bidang keuangan oleh lembaga keuangan dan lembaga penunjang lainnya, misalnya pasar uang dan pasar modal (Dahlan Siamat, 2004)
• Sistem Keuangan merupakan kumpulan pasar, institusi, peraturan-peraturan, teknik-teknik dimana surat berharga diperdagangkan, tingkat bunga ditentukan, jasa-jasa keuangan dihasilkan dan ditawarkan keseluruh bagian dunia(Peter S. Rose, 1997)
SISTEM KEUANGANDI INDONESIA
SISTEM KEUANGAN INDONESIA
BANK INDONESIA (UU.23/99)
SISTEM MONETER/ PERBANKAN
DEPARTEMEN KEUANGAN
SISTEM LEMBAGA KEUANGAN BUKAN
BANK
LEMBAGA
PEMBIAYAAN
PERSH. MODAL VENTUR
A
PASAR MODAL
PEGADAIAN
DANA
PENSIUN
PER-ASURANSIAN
PERUSAHAAN
PENJAMINAN
BANK UMUM
BPR
TUGAS UTAMA SISTEM KEUANGAN
UNIT SURPLUS/ PENABUNG
SISTEM KEUANGAN
UNIT DEFISIT/
PEMINJAM
Meningkatkan standar kehidupan
masyarakat
o Beli barang/jasa
o Investasi
PEMERINTAHPERUSAHAAN
RUMAH TANGGA PASAR UANG
PASAR MODAL
PEMERINTAHPERUSAHAAN
RUMAH TANGGA
FUNGSI SISTEM KEUANGAN
1. Fungsi Tabungan, menyediakan instrumen tabungan untuk menghimpun dana masyarakat
2. Fungsi Penyimpanan Kekayaan, menyediakan instrume penyimpan kekayaan masa kini untuk kebutuhan masa depan tanpa mengurangi nilainya
3. Fungsi Likuiditas, kekayaan yang disimpan melalui sistem keuangan dapat dicairkan dengan mudah
4. Fungsi Kredit, menyediakan dana kredit untuk membiayai kebutuhan konsumsi dan investasi
5. Fungsi Pembayaran, menyediakan mekanisme pembayaran atas transaksi barang/jas
6. Fungsi Risiko, menawarkan proteksi terhadap risiko investasi, kesehatan, dan jiwa.
7. Penyimpanan Kebijakan, dapat digunakan oleh pemerintah untuk melakukan kebijakan menstabilkan ekonomi melalui kebijakan moneter
1 Pembiayaan Langsung (Direct Finance)
Terjadi jika Penabung (Unit Surplus) bertemu langsung dengan peminjam dana untuk mempertukarkan dana dengan asset finansial.
Kelemahan:1. Peminjam dan Pemilik dana harus mempunyai keinginan yang sama
(jumlah dana & jangka waktu peminjaman).2. Biaya informasi untuk saling bertemu dan negosiasi.3. Peminjam harus menghubungi banyak unit surplus untuk
menawarkan surat utangnya.4. Surat bukti utang sangat beresiko.
Terjadi jika Penabung (Unit Surplus) bertemu langsung dengan peminjam dana untuk mempertukarkan dana dengan asset finansial.
Kelemahan:1. Peminjam dan Pemilik dana harus mempunyai keinginan yang sama
(jumlah dana & jangka waktu peminjaman).2. Biaya informasi untuk saling bertemu dan negosiasi.3. Peminjam harus menghubungi banyak unit surplus untuk
menawarkan surat utangnya.4. Surat bukti utang sangat beresiko.
Unit Defisit
Unit Defisit
Unit SurplusUnit
Surplus
Arus Dana
Sekuritas Primer
METODE TRANSFER DANA DALAM SISTEM KEUANGAN
2 Pembiayaan Semi Langsung
Proses pertukaran uang terjadi antara Unit Surplus dan Unit Defisit dilakukan melalui jasa intermediasi keuangan sebagai pihak ketiga (dealer, broker, investment bank)
Proses pertukaran uang terjadi antara Unit Surplus dan Unit Defisit dilakukan melalui jasa intermediasi keuangan sebagai pihak ketiga (dealer, broker, investment bank)
Unit Defisit
Unit Defisit
Unit SurplusUnit
Surplus
• Lembaga Intermediasi Keuangan. Perusahaan Efek Pasar Modal & Pasar Uang
Sekuritas Primer Sekuritas Sekunder
Arus Dana Arus Dana
3 Pembiayaan Tidak Langsung
Proses pemindahan dana dari Unit Surplus ke Unit Defisit melalui jasa lembaga intermediasi keuangan dengan menawarkan berbagai alternatif produk dan jasa keuangan
Proses pemindahan dana dari Unit Surplus ke Unit Defisit melalui jasa lembaga intermediasi keuangan dengan menawarkan berbagai alternatif produk dan jasa keuangan
Unit Defisit
Unit Defisit
Unit SurplusUnit
Surplus
• Lembaga Intermediasi Keuangan
• Bank-bank• Persh. Asuransi• Dana Pensiun• Persh. Efek• Reksadana
Sekuritas Primer Sekuritas Sekunder
Arus Dana Arus Dana
1. Intermediasi DOMINASI :Lembaga Intermediasi menghimpun dana dalam jumlah kecil-kecil dan kemudian menyalurkannya berupa kredit dalam jumlah besar.
1. Intermediasi DOMINASI :Lembaga Intermediasi menghimpun dana dalam jumlah kecil-kecil dan kemudian menyalurkannya berupa kredit dalam jumlah besar.
2. Intermediasi RESIKO :Lembaga intermediasi akan menanggung resiko tidak dibayarnya kredit oleh debitur.
2. Intermediasi RESIKO :Lembaga intermediasi akan menanggung resiko tidak dibayarnya kredit oleh debitur.
3. Intermediasi JATUH TEMPO :Lembaga intermediasi menerima simpanan dan penabung dalam jangka pendek, kemudian memberikan pinjaman dalam jangka waktu lebih panjang.
3. Intermediasi JATUH TEMPO :Lembaga intermediasi menerima simpanan dan penabung dalam jangka pendek, kemudian memberikan pinjaman dalam jangka waktu lebih panjang.
4. Intermediasi INFORMASI :Lembaga intermediasi menyediakan informasi yang relevan dengan kondisi pasar & peluang-peluangnya.
4. Intermediasi INFORMASI :Lembaga intermediasi menyediakan informasi yang relevan dengan kondisi pasar & peluang-peluangnya.
5. Intermediasi MATA UANG :Lembaga intermediasi menerima dana pada berbagai jenis mata uang dan menyalurkannya dalam berbagai jenis mata uang.
5. Intermediasi MATA UANG :Lembaga intermediasi menerima dana pada berbagai jenis mata uang dan menyalurkannya dalam berbagai jenis mata uang.
JENIS-JENIS INTERMEDIASI KEUANGAN
JENIS-JENIS INTERMEDIASI KEUANGAN
1. Keamanan dan Resiko Kredit
Mengurangi resiko tidak dibayarnya simpanan
2. Likuiditas
Produk / jasa yang ditawarkan liquid mudah ditarik setiap saat.
3. Aksesbilitas
4. Kemudahan
Mudah untuk menabung / meminjam dalam jumlah kecil maupun besar.
Memberikan jasa-jasa transaksi keuangan
PERTIMBANGAN DALAM PROSES INTERMEDIASI KEUANGAN
LEMBAGA KEUANGAN
Badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan (claims) dibandingkan aset non finansial atau aset riil (Dahlan, 2004)
FUNGSI LEMBAGA KEUANGANINTERMEDIASI
KEUANGAN
PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGANPENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN
PENGALIHAN ASET
LIKUIDASIRELOKASI
PENDAPATAN
TRANSAKSI
KLASIFIKASI LEMBAGA KEUANGAN
LEMBAGA KEUANGAN
LEMBAGA KEUANGAN
NON DEPOSITORI
LEMBAGA KEUANGAN DEPOSITORI
BANKBANKBANKLEMBAGA
KEUANGAN KONTRAKTUAL
LEMBAGA KEUANGAN INVESTASI
LEMBAGA KEUANGAN
LAINNYA
PERKEMBANGAN LEMBAGA KEUANGAN DI INDONESIA1. Repelita I, tanggal 1 April 1969
Fungsi Lembaga Keuangan pada waktu itu:Mendorong mobilisasi tabungan, penggunaan secara efektif & produktif.
2. Repelita IIPerkembangan LK Asuransi Jiwa, Asuransi Sosial, asuransi kredit, asuransi kerugian,Tabungan Hari Tua, Dana Pensiun, Pasar Uang, Pasar Modal
3. Repelita III Pembentukan Bapepam, PT Danareksa
4. Repelita IV & V Peningkatan peranan LK bank & Bukan Bank5. Repelita VI
Pembentukan PT Permodalan Nasional Madani ( PNM Persero )
PERKEMBANGAN LEMBAGA KEUANGAN DI INDONESIA
Lanjutan6.Pasca Krisis Ekonomi th 1997 LK mengalami
kemunduran, karena berkurangnya kepercayaan masyarakat Indonesia & luar negeri thd perbankan Indonesia banyak bank di yg dibekukan (BB Operasi), BTO dibawah BPPN, karena kredit bermasalah.
7.Pasca Kerusuhan Mei 1998 LK Bukan Bank: Asuransi, Pegadaian banyak dibutuhkan masyarakat
8.Tahun 2003Kebijakan BI untuk menggairahkan sektor usaha terutama UKM Kredit tanpa jaminan
9. Tahun 2011 OJK
PERKEMBANGAN PERBANKAN DI INDONESIAAda beberapa periode:
1. Sebelum deregulasi
2. Sesudah deregulasi
3. Saat krisis ekonomi akhir tahun 1997
4. Tahun 2003
I. KONDISI PERBANKAN SEBELUM DEREGULASI (sebelum 1988)
Sangat kuat dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi & politik dari penguasa pemerintah
KEADAAN BANK SEBELUM DEREGULASI1. Tidak adanya peraturan perundangan
yang mengatur secara jelas tentang perubahan di Indonesia.
2. Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) pada bank-bank tertentu.
3. Bank banyak menanggung program-program pemerintah.
4. Instrumen pasar uang terbatas.5. Jumlah bank swasta yang relatif
sedikit.
Lanjutan
6. Kesulitan muncul bank baru.7. Persaingan antar bank yang tidak ketat.8. Posisi tawar menawar bank relatif kuat
daripada nasabah9. Prosedur berhubungan dengan bank
yang rumit10. Bank bukan merupakan alternatif utama
bagi masyarakat untuk menyimpan dan meminjam uang
II. KONDISI PERBANKAN SESUDAH DEREGULASIKEBIJAKAN DEREGULASI Paket Oktober, 27, 1988, yang berisi:Pengerahan dana masyarakat, yg meliputi1. Kemudahan pendirian kantor Bank2. Kejelasan aturan pendirian Bank swasta:
Modal Bank Umum min Rp 10 M BPR min Rp 50 juta
3.Bank & LKBB bisa menerbitkan sertifikat deposito
4.Semua bank bisa menyelenggarakan Tabanas & Tabungan lain
lanjutan
Pengendalian Kebijakan moneter1. Likuiditas wajib minimum bank &
LKBB diturunkan dari 15 % menjadi 2%
2. Batas maksimum pinjaman antar bank ditiadakan
>Pengembangan pasar Modal
Paket 20 Desember 1988, yang berisi:1. Aturan penyelenggaraan Bursa Efek
oleh swasta 2. Alternatif sumber pembiayaan berupa:
> Sewa Guna Usaha/ leasing> Modal Venture/ joint venture> Pasar Modal> Kartu Kredit
3. Bank & LKBB dpt melakukan kegiatan perdagangan surat berharga, kartu kredit dll
Paket 29 Januari 1990, yang berisi:Penyempurnaan program perkreditan kepada UKM agar dilakukan secara luas oleh semua bank
KONDISI SAAT KRISIS AKHIR TAHUN 1997 Tingkat kepercayaan masyarakat
& luar negeri terhadap perbankan Indonesia menurun drastis
Sebagian besar Bank dalam keadaan tidak sehat
Adanya negatif spread Banyak bank yang dilikuidasi
PAKET KEBIJAKAN 25 JANUARI 2005Pokok-pokok Kebijakan Perbankan: Bank wajib membatasi posisi saldo harian
pinjaman luar negeri jangka pendek paling tinggi 30% dari modal Bank
Kualitas kredit ditetapkan berdasarkan faktor penilaian prospek usaha, kinerja debitor dan kemampuan membayar.
Bank dilarang memiliki aktiva produktif dalam bentuk saham atau surat berharga yang dihubungkan atau dijamin dengan aset tertentu yang mendasari (underlying reference asset) berbentuk saham
Penyediaan dana kepada satu kelompok peminjam yang bukan
UANGPengertian:Adalah segala sesuatu yang dapat diterima
oleh masyarakat umum sebagai alat tukar menukar dalam lalu lintas perekonomian
Adalah segala sesuatu yang dapat dipakai atau digunakan untuk melakukan pembayaran, baik barang , jasa maupun hutang, sekarang maupun di kemudian hari
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN
1. Perekonomian Sederhana Barter
2. Perekonomian Uang Transaksi langsung
3. Perekonomian Kredit * E - Money
FUNGSI UANG1. Alat Penukar
2. Alat Satuan Hitung/Pengukur Nilai
3. Alat Pembayar Utang/Kewajiban
4. Alat Penimbun/Penyimpan Kekayaan
5. Alat Pemindah Kekayaan6. Alat Pembentuk Modal/Investasi
CIRI-CIRI UANG1. Diterima Umum 2. Stabil Nilainya3. Mudah Dibawa4. Tahan Lama5. Tidak Mudah Ditiru6. Dapat Dibagi ke Dalam Unit Yang Kecil7. Ada Jaminan8. Tidak Mudah Rusak9. Supply harus Elastis
JENIS UANG
1. Berdasarkan Bahan :a) Uang Logam Rp 25,-, --- Rp 1.000,-b) Uang Kertas Rp 100,- -- Rp 100.000,-
2. Berdasarkan Nilai :a) Bernilai Penuh - uang emasb) Bernilai Tidak Penuh uang dari kertas
3. Berdasarkan Lembaga :a) Uang Kartal uang logam & uang kertas Bank Indb) Uang Giral Cek, Bilyet Giro Bank-bank Umum
4. Berdasarkan Kawasan :a) Uang Lokal Rupiah di Indonesiab) Uang Regional Euro, mata uang Eropac) Uang Internasional US Dollar, menjadi standar pembayaran Internasional
NILAI UANG1. Nilai Intrinsik:
Menekankan pada sisi bahan dasar pembuatan uang atau nilai dari benda yang digunakan untuk membuat mata uang
2. Nilai Nominal:Nilai uang yang besarnya tertulis atau tertera pada mata uang yang bersangkutan
3. Nilai Riil:Didasarkan pada kemampuan daya beli uang tersebut untuk dipertukarkan dengan barang atau jasa