9/26/2012
1
ManajemenKeuangan PublikI Gede Eko Putra Sri Sentanu, M.AP.
Contents
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP KEUANGAN PUBLIK1
BARANG PUBLIK (PUBLIC GOODS)2
PERANAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN3
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN APBN4
9/26/2012
2
Contents
HUTANG NEGARA5
MANAJEMEN ASET NEGARA & DAERAH6
DESENTRALISASI FISKAL7
PINJAMAN, OBLIGASI DAN HIBAH DAERAH8
Pengertian Keuangan Publik1.Terminologi Keuangan Publik = Keuangan Negara = keuangan pemerintah = aktifitas finansial pemerintahan (bukan aktifitas pemerintah dalam perekonomian)
2.Tidak selalu jelas subjek dari publik finance, karena tergantung bentuk negara, sistem pemerintah dan konstitusi yang mengatur kehidupan kenegaraan suatu negara
3.Keuangan negara menurut UU 17/2003: semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
9/26/2012
3
Latar Belakang Konsep Keuangan Publik
1.Undang-undang keuangan negara meletakkan negara sebagai penyedia layanan dasar kepada masyarakat dalam bentuk pertahanan, kesehatan, keadilan, pendidikan, dan pekerjaan umum lainnya.
2.Negara dipersepsikan sebagai pemegang kekuasaan (otoritas- authority) yang mendapat mandat dari rakyat untuk menyediakan dan membela kepentingan masyarakat (public interest).
3.Sebagai wujud itikat baik untuk mewujudkan good governance.
Konsep Keuangan Publik
Terwujudnya Good Governance dalamPenyelenggaraan
Negara
Pengelolaan KeuanganNegara diselenggarakansecara :
• Profesional• Terbuka • Bertanggung jawab
SesuaiPasal 23C UUD 1945
Asas-Asas UmumPengelolaan Keuangan
Negara
Asas-asas yang telahlama dikenal :� Tahunan� Universalitas� Kesatuan� Spesialitas
Asas-asas Baru (best practises) :� Akuntabilitas berorientasi
hasil� Profesionalitas� Proporsionalitas� Keterbukaan dalam PKN� Pemeriksaan keuangan
oleh BP yg bebas & mandiri
9/26/2012
4
Lingkup Keuangan Publik
1. Keuangan publik mencakup masalah-masalah kreasi memperoleh penerimaan
ataupun pendapatan yang dilakukan pemerintah (pusat dan daerah)
� Penerimaan negara (UU 17/2003): uang yang masuk ke kas negara
� Pendapatan negara (UU 17/2003): hak pemerintah pusat yang diakui
sebagai penambah nilai kekayaan bersih.
2. Keuangan publik mencakup aspek pengeluaran negara yang termasuk
didalamnya belanja publik/negara (pusat dan daerah)
� Pengeluaran negara (UU 17/2003): uang yang keluar dari kas negara
� Belanja negara (UU 17/2003): kewajiban pemerintah pusat yang diakui
sebagai pengurang nilai kekayaan bersih
Lingkup Keuangan Publik
3.Keuangan publik juga mencakup aspek pembiayaan yang
dilakukan oleh pemerintah (pusat maupun daerah)
� Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu
dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan
diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran
berikutnya.
� Terminologi lain dari utang dan/atau piutang negara
9/26/2012
5
PengeluaranNegara
PenerimaanNegara
Lingkup Keuangan Publik
Pendapat
an
Pembiaya
an
Belanja
Negara
Manajemen Keuangan Publik
• Manajemen:
a. Menurut chuck william (2001), manajemen adalah menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain untuk menyelesaikan tugas yang
membantu pencapaian sasaran organisasi seefisien mungkin
b. Manajemen � planning, organizing, actuating, controlling, leading,
evaluating
c. Keyword: pengelolaan (segala aktivitas tentang pengelolaan organisasi)
• Manajemen Keuangan Publik: Semua kegiatan/upaya/aktivitas yang
dilakukan pemerintah (pusat dan daerah) dalam mengelola semua urusan
negara, khususnya yang berkaitan dengan aktivitas finansial
pemerintahan, mulai dari pengelolaan penerimaan, pengeluaran hingga
kebijakan mengadakan pembiayaan.
9/26/2012
6
Sejarah Keuangan Negara di Indonesia
Aturan Peralihan UUD 1945
Indische Comptabiliteitswet (ICW Stbl. 1925 N0 448)
Diubah dan diundangkan dalam Lembaran Negara 1954 Nomor 6 dan 1955 Nomor 49
Undang-undang No 9 Tahun 1968
Undang-undang No 17 Tahun 2003
PemerintahPusat
RPJP Nas
RPJP Daerah
PemerintahDaerah
Renstra K/L Renja K/L Anggaran K/L Daftar APBN
APBNRPJM Nas RKP Nas R-APBN
RPJM Daerah RKP Daerah R-APBD APBD
RenstraSKPD
RenjaSKPD
AnggaranSKPD
Daftar APBD
Berpedoman pada UU No. 25/2004
Didiskusikan melalui Musrenbang
Berpedoman pada UU No. 17/2003
Sebagai Referensi
Sebagai Pedoman
Dijelaskan
Sebagai Pertimbangan
Pola Koordinasi Perencanaan Pembangunan
Sumber : Ditjen Perimbangan Keuangan
9/26/2012
7
PENERIMAAN PENGELUARAN
URAIAN RP MILYAR URAIAN RP MILYAR
A. Penerimaan Dalam Negeri 88.060,7 A. Pengeluaran rutin 62.158,8
I. Penerimaan minyak bumi dan gas alam (migas)
14.871,1 I. Belanja pegawai 21.192,0
1. Minyak bumi2. Gas alam
10.688,24.182,9
1. Gaji/pensiun2. Tunjangan beras3. Uang makan/lauk pauk4. Lain-lain belanja peg DN5. Belanja Pegawai LN
17.048,41.309,51.233,71.009,9590,5
II. Penerimaan di luar (migas) 73.189,6 II. Belanja Barang 8.895,2
III. Subsidi daerah otonom 11.535,8
1. Belanja pegawai2. Belanja non-pegawai
10.967,8568,0
IV. Bunga dan cicilan hutang 19.570,9
Hutang dalan negeriHutang luar negeri
334,219.326,7
V. Pengeluaran rutin lainnya 964,9
Subsidi BBMLain-lain
-964,9
B. Penerimaan Pembangunan 13.026,0 B. Pengeluaran Pembangunan 38.927,9
I. Bantuan program - I. Pembiayaan rupiah 25.901,9
Ii. Bantuan Proyek 13.026,0 II. Bantuan Proyek 13.026,0
Jumlah 101.086,7 Jumlah 107.086,7
Sumber: Nota Keuangan dan RAPBN Tahun Anggaran 1997/1998
A. PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH 1.311,4 1.344,5
I. PENERIMAAN DALAM NEGERI 1.310,6 1.343,71. PENERIMAAN PERPAJAKAN 1.032,6 1.011,7
Tax Ratio 12,72 11,842. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK 278,0 331,9
II. PENERIMAAN HIBAH 0,8 0,8
B. BELANJA NEGARA 1.435,4 1.534,6
I BELANJA PEMERINTAH PUSAT (K/L & Non K/L) 965,0 1.058,3Belanja K/L 508,4 535,1
Belanja Non K/L 456,6 523,2
II. TRANSFER KE DAERAH 470,4 476,3
Total Anggaran Pendidikan 290,0 308,1 % Thd Belanja Negara 20,2 20,1
C. KESEIMBANGAN PRIMER (1,8) (72,3)
D. SURPLUS DEFISIT ANGGARAN (A - B) (124,0) (190,1)% Defisit Terhadap PDB (1,53) (2,23)
E. PEMBIAYAAN (I + II) 124,0 190,1
I. PEMBIAYAAN DALAM NEGERI 125,9 194,5
II. PEMBIAYAAN LUAR NEGERI (neto) (1,9) (4,4)
KELEBIHAN/(KEKURANGAN) PEMBIAYAAN 0,0 0,0
URAIANAPBN
2012
RAPBN-P
Sumber: Departemen Keuangan
9/26/2012
8
UrusanPemerintah
Pusat
UU No. 32/2004
Urusan yang dikelolasecara bersama antartingkatan dan susunan.
Pemerintah atauKonkuren (PusatProvinsi, Kabupaten/Kota
Berdasar kriteria : Eksternalitas, akuntabilitas, efisiensi
Pembagian Urusan PemerintahanAntara Pusat dan Daerah
1. Politik LN2. Pertahanan3. Kemanan4. Yustisi5. Moneter dan Fiskal Nasional6. Agama
9/26/2012
9
Ruang Lingkup Keuangan Publik
� Ruang lingkup Keuangan Publik akanmenyangkut ketiga bidang utama, sebagaiberikut :
1. Permasalahan keuangan pemerintah itusendiri, dengan keterbatasan-keterbatasanyang ada
2. Segala kegiatan yang berhubungan denganalokasi sumber daya, distribusi pendapatandan aspek stabilisasi
3. Analisis hubungan sektor publik dan sektorswasta
1
Asas Tahunan�Asas tahunan membatasi masa berlakunya anggaran untuk suatu tahun tertentu.
�Pasal 11 (1) UU 17/2003 :
• APBN merupakan wujud pengelolaan keuangannegara yang ditetapkan tiap tahun dg UU
�Pasal 4 UU 17/2003 :
• Tahun Anggaran meliputi masa satu tahun, mulaidari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31Desember.
9/26/2012
10
Asas Universalitas
� Asas universalitas mengharuskan agar setiap transaksi keuangan ditampilkan secara utuh dalam dokumen anggaran.
� Pasal 14 UU 1/2004 :
(2) Menteri/pimpinan lembaga menyusun dokumen pelaksanaananggaran untuk kementerian negara/lembaga yang dipimpinnyaberdasarkan alokasi anggaran yang ditetapkan oleh Presiden.
(3) Di dalam dokumen pelaksanaan anggaran, sebagaimanadimaksud pada ayat (2), diuraikan sasaran yang hendak dicapai, fungsi, program dan rincian kegiatan, anggaran yang disediakanuntuk mencapai sasaran tersebut, dan rencana penarikan danatiap-tiap satuan kerja, serta pendapatan yang diperkirakan.
(4) Pada dokumen pelaksanaan anggaran sebagaimana dimaksudpada ayat (2) dilampirkan rencana kerja dan anggaran BadanLayanan Umum dalam lingkungan kementerian negara yang bersangkutan.
Asas Kesatuan
� Asas kesatuan menghendaki agar semua Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah disajikan dalam satu dokumen anggaran.
9/26/2012
11
Asas SpesialitasAsas SpesialitasAsas SpesialitasAsas Spesialitas
�Asas spesialitas mewajibkan agar kredit anggaran yang disediakan terinci secara jelas peruntukannya.
Asas Akuntabilitas Berorientasi pada Hasil
� Pasal 14 UU 17/2003 :� (1) Dalam rangka penyusunan rancangan APBN,
menteri/pimpinan lembaga selaku penggunaanggaran/pengguna barang menyusun rencana kerja dananggaran kementrian negara/lembaga tahun berikutnya.
� (2) Rencana kerja dan anggaran sebagaimana dimaksuddalam ayat (1) disusun berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai.
� (3) Rencana kerja dan anggaran sebagaimana dimaksuddalam ayat (1) disertai dengan prakiraan belanja untuk tahunberikutnya setelah tahun anggaran yang sedang disusun.
� Anggaran ���� Anggaran Berbasis Kinerja
9/26/2012
12
Maksud dan tujuan penganggaran berbasis kinerja :
� Mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja (ouput) dan dampak (outcome) atas alokasi belanja (input) yang ditetapkan;
� Disusun berdasarkan sasaran tertentu yang hendak dicapai dalam satu tahun anggaran;
� Program dan kegiatan disusun berdasarkan renstra/tupoksi Kementerian Negara/Lembaga.
Asas Akuntabilitas
�Asas Akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatandan hasil akhir dari kegiatanpenyelenggara negara harus dapatdipertanggungjawabkan kepadamasyarakat atau rakyat sebagaipemegang kedaulatan tertinggi negarasesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku
9/26/2012
13
Asas Profesionalitas
�adalah asas yang mengutamakan keahlianyang berlandaskan kodeetik dan ketentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku
Asas Proporsionalitas
� Adalah asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara negara
9/26/2012
14
Asas Keterbukaan
�adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasia negara
Asas Pemeriksaan Keuangan oleh Badan Pemeriksa yang Bebas dan Mandiri
1. BPK memiliki kebebasan dan kemandirian dalam ketiga tahap pemeriksaan, yakni
1. perencanaan, 2. pelaksanaan, dan 3. pelaporan hasil pemeriksaan.
2. Kebebasan dalam tahap perencanaan mencakup kebebasan dalam menentukan obyek yang akan diperiksa, kecuali pemeriksaan yang obyeknya telah diatur tersendiri dalam UU, atau pemeriksa berdasarkan permintaan khusus dari lembaga perwakilan.
9/26/2012
15
3. Kebebasan dalam penyelenggaraan kegiatan pemeriksaan antaralain meliputi kebebasan dalam penentuan waktu pelaksanaan danmetode pemeriksaan, termasuk metode pemeriksaan yang bersifatinvestigatif.
4. Selain itu, kemandirian BPK dalam pemeriksaan keuangan negaramencakup ketersediaan SDM, anggaran, dan sarana pendukunglainnya yang memadai.
5. BPK diberi kewenangan untuk mendapatkan data, dokumen, danketerangan dari pihak yang diperiksa, kesempatan untukmemeriksa secara fisik setiap aset yang berada dalampengurusan pejabat instansi yang diperiksa, termasuk melakukanpenyegelan untuk mengamankan uang, barang, dan/ataudokumen pengelolaan keuangan negara pada saat pemeriksaanberlangsung.
PRINSIP DASAR PENGELOLAANPRINSIP DASAR PENGELOLAANPRINSIP DASAR PENGELOLAANPRINSIP DASAR PENGELOLAAN KEUANGAN KEUANGAN KEUANGAN KEUANGAN
NEGARANEGARANEGARANEGARA
� Keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan per-UU-an, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
� APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN setiap tahun ditetapkan dengan undang-undang.
� APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi.
� Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban negara dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBN.
� Surplus penerimaan negara dapat digunakan untuk pengeluaran negara tahun anggaran berikutnya.
� Penggunaan surplus penerimaan negara untuk membentuk dana cadangan atau penyertaan pada perusahaan negara harus memperoleh persetujuan DPR.
9/26/2012
16
FUNGSI APBN
� Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa anggaran negaramenjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanjapada tahun yang bersangkutan.
� Fungsi perencanaan mengandung arti bahwa anggarannegara menjadi pedoman bagi manajemen dalammerencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
� Fungsi pengawasan mengandung arti bahwa anggarannegara menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatanpenyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan ketentuanyang telah ditetapkan.
� Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran negaraharus diarahkan untuk mengurangi pengangguran danpemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi danefektifitas perekonomian.
� Fungsi distribusi mengandung arti bahwa kebijakananggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dankepatutan.
� Fungsi stabilitasasi mengandung arti bahwa anggaranpemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakankeseimbangan fundamental perekonomian.
�
Barang Publik (Public Goods)& Barang Privat (Private Goods)
Rivalness
Ya Tidak
Excludability
Ya Barang Swasta
(Private Good)
Monopoli Alamiah
(Natural Monopoly)
Tidak Milik Bersama
(Common Resources)
Barang Publik
( Public Goods)
Barang Publik berciri nonrivalry in consumption and non excludableBarang Private berciri rivalry in consumption and excludable
9/26/2012
17
Barang Publik (Public Goods)
• Ingat kriteria tingkat excludability dan tingkat rivalry !!!
• Karakteristik Barang Publik
�Tidak bersaing dalam konsumsinya (nonrival in consumption)
Barang publik dapat dinikmati oleh lebih dari satu konsumen tanpa
mengurangi jumlah atau kualitas yang dinikmati oleh konsumen lain.
CONTOH : mercusuar, siaran radio, transmisi televisi, ????
�Tidak eksklusif (nonexclusion)
Tiap anggota masy. tidak mungkin utk dicegah mongkonsumsi brg
publik atau pembatasan utk mengkonsumsi sgt sulit dilakukan/sgt
mahal. CONTOH : menggunakan jalan raya, ????
�Kedua karakteristik tersebut tidak selalu bersifat absolut
CONTOH : Jalan raya, taman umum, perpustakaan � Congetible
goods
Mari kita
identifikasi
Barang Publik VS Barang Pribadi
No Barang Publik Murni Barang Privat Murni
1. Tidak bersaing dalam konsumsinya Bersaing dalam konsumsinya
2. Manfaatnya bisa dinikmati oleh
siapa saja (tidak eksklusif)
Manfaatnya hanya bisa dinikmati
bila mau membayar untuk barang
tersebut (eksklusif)
3. Mengakibatkan manfaat eksternal
bagi banyak orang
Tidak ada eksternalitas, baik positif
maupun negatif
4. Tidak dapat dibagi dalam satuan-
satuan tertentu untuk dibagi rata
kepada konsumen. Manfaatnya
dinikmati secara kolektif oleh
seluruh populasi.
Dapat dibagi dalam satuan-satuan
tertentu yang dinikmati sendiri-
sendiri oleh tiap konsumen. Makin
banyak yang dikonsumsi oleh satu
orang, makin sedikit yang tersedia
untuk konsumen lain.
9/26/2012
18
Barang Publik (Public Goods)
� Barang publik apakah harus dilakukan oleh pemerintah?Sebaliknya?
� Dapat dilakukan oleh pemerintah melalui institusipolitik
� Dapat dilakukan oleh swasta melalui pasar
� Barang privat yang disediakan pemerintah, antara lain :jasa transportasi, listrik, air minum.
� Barang publik yang dikelola swasta melalui pasar,antara lain : jasa hiburan televisi, jasa komunikasi lain.
� Barang dan jasa dapat juga disediakan oleh swastamelalui pasar dan pemerintah melalui instansi politik,antara lain : sekolah swasta dan negeri, tamanrekreasi, lapangan olahraga (golf, tenis lapangan, sepakbola.
2
Peranan Pemerintah DalamPerekonomian
�Mengapa Pemerintah perlu ikutandil dalam perekonomian ?� Peran Pemerintah
1. Provider Role2. Partnership Role
� Fungsi Pemerintah1.Fungsi Alokasi2.Fungsi Distribusi3.Fungsi Stabilisasi
� Alasan Keterlibatan Pemerintah1. Kegagalan Pasar2. Aspek Keadilan
3
9/26/2012
19
Peran Pemerintah• Provider Role (peran penyedia barang dan jasa publik)
• Partnership Role (peran kemitraan)
page 38
Fungsi pemerintah
• Fungsi Alokasi– Fungsi penyediaan barang publik atau
proses alokasi sumber daya untuk digunakan sebagai barang pribadi atau barang publik & bagaimana komposisi barang publik ditetapkan
• Fungsi Distribusi– Fungsi penyesuaian atas distribusi
pendapatan dan kekayaan untuk menjamin pemerataan dan keadilan
• Fungsi Stabilisasi– Fungsi penggunaan kebijakan anggaran
sebagai alat untuk mempertahankan tingkat kesempatan kerja, stabiliatas ekonomi dan laju pertumbuhan ekonomi, dengan memperhitungkan akibat kebijakan pada perdagangan dan neraca pembayaran
9/26/2012
20
page 39
Peran Pemerintah dalam Perekonomian
Partnership Role Pemerintah menjadi mitra swasta dalam penyediaan peraturan, pembangunan infrastruktur dasar dan perlindungan dari risiko dan kerugian
Kondisi sekarang Pemerintah lebih banyak dibutuhkan dalam peranannya sebagai:
• Regulator dari mekanisme pasar • Fasilitator dari lingkungan kelembagaan dan
pengaturan yang kondusif atas pembangunan sektor swasta
Provider RolePemerintah menyediakan barang publik untuk menjamin stabilitas ekonomi makro, keadilan, penyelesaian konflik, dan perlindungan hak asasi
ALASAN KETERLIBATAN PEMERINTAH
Kontrol Harga
Kontrol Kuantitas
Pajak dan Subsidi
Regulasi
1. Kegagalan Pasar2. Aspek Keadilan
9/26/2012
21
Informasi tidak sempurna
Kekuatan Monopoli
Eksternalitas
Barang Publik
Komoditi Altruis
PENYEBAB KEGAGALAN PASAR
Types of Market FailuresType of Failure Nature of Failure Examples of Failure
Imperfect
Competition Natural monopoly
Monopoly
Oligopoly
Economies of scale
Bargaining power Interdependent conduct
Transactions costs;
excess capacity
Electric utilities
Standard oil Tobacco
Retail sale of convenience
goods
Excessive Competition Fluctuating supply/demand
Trucking
Anticompetitive
Conduct
Collusion; predation OPEC cartel
Imperfect
Information
Bounded rationality
Information costs
Asymmetric
information
Misinformation
Lack of Information
Uninformed exchange
Uninformed exchange
Unequal bargaining
Misinformed exchange
Uninformed exchange
Professional services
Life insurance
“Lemons”
Wonder Bread
New therapeutic drugs
Side Effect
Internalities
Negative
externalities
Positive externalities
Transmittal of costs to
non-subjects
Overconsumption; costs
imposed on non-
subjects
Under-consumption; benefits accrue to
non-subjects
Health effects of tobacco
Air pollution; communicable
diseases
Inoculations against
communicable diseases
Public Goods Indivisibility; non-
excludability; zero MC
Street lighting; parks;
national defense
(De)merit Goods Divergence of private
wants, social values
Education
Income Mal-
distribution
Factor market failures
Economic vs social
value
Intergenerational
transfer
Any of the above
Earned income not equal
to social worth
Inconsistency with value
that income be
“earned”
Employee discrimination
Children; disable
Inheritances; socially
advantaged upbringing
9/26/2012
22
www.themegallery.com