Transcript
Page 1: Manado Post Senin 23 Juli
Page 2: Manado Post Senin 23 Juli
Page 3: Manado Post Senin 23 Juli
Page 4: Manado Post Senin 23 Juli
Page 5: Manado Post Senin 23 Juli
Page 6: Manado Post Senin 23 Juli
Page 7: Manado Post Senin 23 Juli
Page 8: Manado Post Senin 23 Juli
Page 9: Manado Post Senin 23 Juli
Page 10: Manado Post Senin 23 Juli
Page 11: Manado Post Senin 23 Juli

merupakan ikatan dinas adalah BPS, BIN, dan BPKP dengan jatah kuota sebanyak 4.126 orang.

Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan ujian CPNS 2012 pada 8 September. Kuota yang akan diterima sebanyak 14.560 di luar ikatan dinas. Kuota itu terbagi di 2i instansi pemerintah pusat dan 25 pemerintah daerah. “Formasinya jabatannya untuk yang dikecualikan dari moratorium,” kata Deputi Bidang SDM Aparatur KemenPAN-RB Ramli Naibaho, akhir pekan lalu. Sulut, meski tak satu pun daerah yang kebagian jatah dalam kuota 2.681 untuk pemerintah daerah, setidaknya masih punya peluang di instansi pusat (lihat grafis, red).

Menurut Naibaho, seluruh instansi yang berhak menerima CPNS ini, termasuk pemerintah daerah, usulan formasinya su-dah dilengkapi dengan analisis jabatan (Anjab) dan analisis

beban kerja (ABK). Selain itu, untuk pemerintah daerah, ang-garan belanja pegawainya tidak boleh lebih dari 50 persen dari APBD. Dalam hal ini, acuan-nya adalah data di Kemente-rian Keuangan. “Kalau belanja pegawai di atas 50 persen, tetap tidak dikasih. Jadi meskipun ada daerah yang mengatakan datanya baru, tetapi yang dipa-kai tetap data di Kementerian Keuangan,” ujar Ramli.

Di Sulut, ada satu daerah yakni Kabupaten Bolmong Utara yang anggaran belanja pegawainya di bawah 50 persen, seperti yang disyaratkan KemenPAN-RB itu. Yakni, hanya Rp135,8 miliar dari total belanja Rp342,5 miliar atau hanya 39,65 persen. Menurut Kepala BKDD Drs Yusuf Lakoro melalui Kabid Perencanaan dan Disiplin Abdul Daeng Mutto, Pemkab berharap dapat jatah CPNS tahun ini. "Saat ini tim BKDD sudah berada di pusat untuk memastikan penerimaan tersebut, sekaligus mendapatkan

kuota," ujar Daeng.Menurut Ramli, dari kuota

yang disiapkan, tenaga pendidik terbesar jatahnya. “Sebab, di banyak daerah terutama wilayah pesisir, perbatasan, terluar, dan terisolir, banyak kekurangan tenaga guru," tandasnya.

Seperti diberitakan juga, dalam ujian nanti, kata Ramli, materinya adalah kompetensi dasar, yang meliputi unsur-unsur kebangsaan, intelegensia umum, karakter pribadi, integritas. Sedangkan kompetensi bidang, dilakukan oleh masing-masing instansi. “Kalau guru, yang mengatur kementerian Pendidikan. Kalau dokter atau tenaga medis, dilakukan oleh Kementerian Kesehatan,” tambahnya.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, soal ujian seleksi tahun ini dibuat oleh konsorsium 10 perguruan tinggi negeri (PTN), yang tergabung dalam panitia seleksi (pansel) nasional. “Nanti semua peserta ujian akan dapat mengetahui nilainya, jadi sangat fair,” tambah Ramli.(jpnn)

sanya selama-lamanya. Kita bisa membayangkan, dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dipandang saja oleh orang yang kita kagumi, para pejabat/pimpinan, apa itu bu-pati/walikota, gubernur, para men-teri dan atau presiden misalnya, rasanya hati kita begitu gembira dan senang, apalagi dipandang oleh sang Maha Kuasa yang tidak melebihi kekuasaan-Nya di atas dunia ini. Subhanallah.

Kedua : Sungguh bau mulut mereka (yang berpuasa di bulan Ramadan) kala sore hari lebih wangi dibandingkan dengan bau minyak kesturi di sisi Allah. Jamaah sekalian sering kita menjadi risih dengan bau mulut kita dikala kita sedang berpuasa, tetapi yakinlah, bila Ibadah puasa yang kita sedang jalankan saat ini kalau dilakukan semata-mata karena Allah SWT, Insya Allah apa yang dijanjikan Allah di atas kita akan peroleh, Amin Ya Rabbalalamin.

Ketiga : Sungguh para malaikat memohon ampun buat mereka pada siang dan malam (Selama bulan Ramadan). Oleh karena itu jangan kita lewatkan begitu saja kesempatan yang Allah berikan kepada kita, mari kita isi dengan berbagai aktifitas yang bernilai ibadah, dengan prinsip anggaplah Ramadan tahun ini merupakan Ramadan terakhir dalam hidup kita.

Keempat : Sesungguhnya Allah SWT memerintahkan kepada surga-Nya, bersiap-siaplah

engkau dan hiasilah dirimu untuk hamba-Ku. Mereka sudah dekat masanya untuk beristirahat dari kelelahan dunia menuju rumah-Ku, dan penghormatan-Ku.

Jama'ah skalian rasanya t idak ada yang melebihi penghormatan yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang dengan penuh keikhlasan berpuasa semata-mata karena Allah SWT. Penghormatan itu tiada lain adalah surga. dan

Kelima : Sesungguhnya apabila tiba akhir malam-m a l a m R a m a d a n A l l a h mengampuni mereka semuanya. Seorang sahabat yang turut mendengarkan petuah Nabi Muhammad SAW, saat itu bertanya, Wahai Rosulullah, apa yang dimaksud malam terakhir itu malam kemuliaan (Lailatul Qodar) ?" Nabi Muhammad SAW. bersabda "Bukan. Tidaklah engkau melihat para pekerja yang sedang bekerja itu. Apabila mereka selesai dari pekerjaannya, niscaya mereka akan memperoleh upah mereka." (HR.Baihaqi dan Ahmad). Jama'ah sekalian oleh karena itu kita mengungkapkan selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadan, karena memang seluruh amalan-amal yang kita kerjakan selama bulan Ramadan ini akan mendapatkan ganjaran pahala secara tunai/langsung dari Allah SWT. Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadan 1433 H / 2012 M. Walaupun permulaan tidak bersamaan Insya Allah kita berjumpa pada tujuan yang sama.(*)

tanggal 17 Agustus posisi hilal masih di bawah ufuk. Maka bulan baru tanggal 1 Syawal 1433 H jatuh pada lusa harinya yaitu tanggal 19 Agustus," kata salah satu pimpinan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Marifat Iman KH kepada salah satu media nasional kemarin.

Pernyataan Marifat memper-kuat pendapat Ketua PMI Jusuf Kalla bahwa lebaran Idul Fitri 1 Syawal akan jatuh pada 19 Agustus. Marifat Iman yang tercatat anggota Komisi Fatwa MUI Pusat ini menegaskan dengan posisi hilal seperti itu, Muhammadiyah semua umat Islam Indonesia sepakat untuk menetapkan awal bulan lusa harinya. Rois Syuriah PBNU KH Masdar F Masudi juga senada, menurutnya kalender NU menetapkan awal 1 Syawal sama pada 19 Agustus 2012. "Sebenarnya NU juga mempunyai hitungan hisab yang diperkokoh dengan rukyat atau melihat hilal atau bulan itu," kata

Masdar F Masudi saat dihubungi.Hemat dia, kebersamaan

menentukan 1 Syawal ini baik karena tidak membingungkan umat. "Ya intinya baguslah kalau ada kesamaan sehingga tidak ada perbedaan," pungkasnya.

Kementerian Agama (Keme-nag) juga berharap perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1433 H berlangsung serempak pada 19 Agustus 2012. "Alhamdulillah. Saya kira kita semua berharap demikian. Kita dapat merayakan Idul Fitri 1 Syawal bersamaan secara ser-empak," kata Dirjen Bimas Islam Kemenag Abdul Djamil di Jakarta, Minggu (22/7). Abdul Djamil menegaskan pihaknya berkali kali mengadakan lokakarya Badan Hisab dan Ruk-yat (BHR) yang tujuannya antara lain untuk penyatuan penang-galan awal ibadah seperti puasa ramadan, syawal, Idul Firi, dan Idul Adha. "Meski demikian, pemerintah akan menetapkan melalui sidang isbat setelah memperoleh konfirmasi ruk-yat," pungkasnya. (mic)

Begitu tiba di Depok, ternyata mobil belum siap. Belum mulai di-charge. Bahkan, belum bisa di-charge. Masih ada persoalan yang belum terpecahkan: Mengapa charging-nya tidak berfungsi. Beberapa teknisi (anak-anak lulusan SMK, D-3, dan Madrasah Aliyah) masih mencari-cari di mana kabel yang tidak nyambung. Dasep Ahmadi, pencipta mobnas listrik itu, terlihat batuk-batuk kecil. Wajahnya kusut dan rambutnya berantakan.

Kelihatan sekali Dasep kurang tidur. Sudah seminggu memang Dasep dan anak buahnya begadang siang-malam.

Mereka terus mencari penyebab "mogoknya" mobil listrik itu di uji coba hari pertama. Sungguh penasaran: Mengapa mobnas listrik Ahmadi itu tiba-tiba kehilangan power justru ketika perjalanan sejauh 50 km tersebut kurang 1 km lagi.

Memang perjalanan itu akhirnya tiba juga di pintu masuk gedung BPPT, tujuan akhir perjalanan. Namun, 1 km terakhir itu (antara Bundaran Hotel Indonesia ke BPPT) dilakukan dengan sangat pelan dan beberapa kali terhenti.

Syukurlah, pengecekan satu per satu kabel yang banyak itu akhirnya menemukan penyakit yang dicari: Ada sambungan kabel menuju

accu yang ternyata tidak nyambung. Jam sudah menunjukkan pukul 15.00. Tidak nyambungnya itu tidak gampang dilihat karena connecting-nya di dalam boks kecil.

Pantas listrik untuk uji coba hari pertama itu hanya cukup untuk dari Depok ke Bundaran Hotel Indonesia. Pantas untuk bisa menyelesaikan sisa 1 km terakhir itu harus berhenti dulu beberapa saat. Ternyata, charging malam menjelang uji coba pertama tersebut tidak bekerja. Berarti uji coba hari pertama itu hanya menggunakan sisa setrum yang lama.

Tentu itu bukan masalah yang besar. Bahkan, amat sepele. Begitu konektornya diberesin, charging bisa dilakukan lagi. Jreng! Charging berjalan lancar. Aliran listrik masuk ke dalam accu dengan derasnya.

Sambil menunggu pengisian listrik itulah, kami menuju restoran dengan perasaan lega. Bahwa di Twitter sudah beredar mobnas mogok lagi, saya anggap sebagai lauk santap sore.

Lantaran charging baru dimulai pukul 16.00, berarti uji coba kedua itu baru bisa dilakukan paling cepat pukul 19.00. Hari sudah malam. Tapi, kami mensyukurinya. Sekalian bisa diuji apakah lampunya berfungsi. Ternyata, tidak masalah.

Masalah baru justru ketika menapaki tanjakan terjal yang ternyata gagal. Dasep Ahmadi, yang berada di sebelah saya, langsung mengambil kesimpulan: Pengaturan

gear-nya kurang tepat. RPM-nya terlalu besar. Ibarat mobil biasa yang menanjak dengan gigi 5.

Persoalan tanjakan itu tentu lebih serius daripada persoalan mogok di hari pertama. Tapi, saya yakin bahwa Dasep akan bisa mengatasinya. Lulusan Teknik Mesin ITB yang memperdalam ilmunya di Jerman dan Jepang tersebut sangat mampu di bidang itu.

Bukankah Dasep sudah mampu membuat, memproduksi, dan mengekspor mesin NCR Mesin yang fungsinya untuk membuat mesin itu" Itu jauh lebih sulit daripada membuat mobnas listrik. Dia sudah terbukti bisa membuat "ibunya" mesin. Tentu persoalan pindah gear bisa dia atasi.

Malam itu, untuk mencapai puncak tanjakan, mobil terpaksa harus didorong. Setelah melewati tanjakan tersebut, mobil kembali meluncur dengan gesitnya. Apalagi ketika memasuki jalan tol Jagorawi. Sangat mulus dan cepat. Satu-satunya "hantu" di otak adalah bayangan kehabisan setrum. Karena itu, teman-teman Jasa Marga menyiapkan fasilitas charging di pintu-pintu tol.

Ternyata, hantunya tidak muncul. Staf Jasa Marga yang telanjur siap di pintu tol tidak perlu turun tangan. Mereka melambai-lambaikan tangan saat mobnas listrik hijau ngejreng itu melewati pintu tol tanpa persoalan.

Di jalan tol itulah kesempatan

uji kecepatan dilakukan: 60, 70, 80, 90, dan akhirnya 100 km/jam. Stabil dan cepat. "... alangkah senang hatiku, hidup bersama denganmu ... ". Baru di dekat Taman Mini Indonesia Indah kecepatan harus diturunkan: Hujan turun meski tidak deras. Wah, sekalian dapat "bonus" bisa uji coba kestabilan dan penyapu kaca. Nema problema!

Bahkan, saat melewati Cawang yang agak menanjak itu, mobil meluncur dengan kecepatan 60 km/jam. Di sepanjang tol kawasan Gatot Subroto juga sing-sing-so. Maka, kami tiba di Pacific Place dengan horeee...! Saya berhenti sejenak di sini karena harus memenuhi undangan menteri BUMN yang sebenarnya, Tanri Abeng. Setelah itu, kami memacu lagi mobnas listrik tersebut ke acara lain di Wisma Antara di dekat Monas.

Menjelang tengah malam, mobil saya bawa pulang. Sekalian sudah saatnya di-charge lagi. Saya menggunakan colokan listrik Pacific Place karena rumah saya dekat-dekat situ. Besok paginya akan saya gunakan ke Monas: olahraga di sana.

Tentu saya masih penasaran pada kegagalan melewati tanjakan malam itu. Di hari ketiga ini saya coba menaiki tanjakan di halaman gedung Kementerian BUMN yang juga terjal. Ternyata, sama sekali tidak masalah. Saya muter sekali lagi untuk mengulanginya. Juga tidak masalah. Saya ulangi untuk kali

ketiga: juga laa musykilah! Kabar baik itu segera saya sampaikan ke Dasep Ahmadi. Untuk tambahan bahan analisis.

Siangnya, uji coba dilanjutkan menuju Bandara Soekarno-Hatta. Saya memang harus ke Solo "Magetan" Jogja. Menjelang Semanggi, timbullah waswas: Bagaimana kalau tidak kuat menanjaki jembatan Semanggi yang selalu macet itu Kalau sampai mogok, alangkah macetnya!

Tapi, tidak boleh mundur. Tidak boleh ragu-ragu. La tahzan! Hanya, saya siapkan juga langkah darurat: Mobil khusus mengikutinya di belakang. Kalau tidak kuat menanjak, dorong saja dengan mobil itu. Paling rusak sedikit. Ternyata, mobnas listrik tersebut bisa merambati tanjakan itu dengan mulus. Segera pula kami kabarkan ke Dasep Ahmadi.

Lolos tanjakan Semanggi, tentu tidak ada lagi tantangan berikutnya. Rasanya, tidak akan ada faktor yang menyebabkan saya ketinggalan pesawat. Bahkan, di tol menuju bandara itu saya sempat memacu 70, 80, 90, dan akhirnya 100 km/jam. Terlihat beberapa mobil mengejar kami, membuka kaca dan melambaikan tangan mereka.

Praktis, uji coba di hari ketiga itu tidak mendapatkan pelajaran baru: Semuanya lancar dan mulus.

Hari berikutnya, tidak banyak kesempatan uji coba. Saya baru tiba dari Jogja tengah hari. Dari bandara,

langsung mengikuti sidang kabinet di istana. Maka, mobnas listrik Ahmadi saya minta menjemput di Istana Merdeka. Setelah sidang kabinet usai, saya meninggalkan istana dengan mengendarai mobnas listrik tersebut.

Dalam hati, saya berjanji untuk tidak mengecewakan istana. Saya bangga dengan dukungan yang begitu kuat dari Bapak Presiden SBY untuk kelahiran mobil listrik itu. Saya juga bertekad untuk tidak mengecewakan para rektor yang telah membeberkan hasil riset mereka yang mendalam mengenai mobil listrik tersebut.

Sepanjang perjalanan pulang dari istana, saya banyak tersenyum. Di samping karena mobnas listrik sudah masuk istana, dalam sidang kabinet sore itu Presiden SBY juga menggunakan bahasa terang: Seluruh menteri dan anak buahnya, termasuk seluruh jajaran BUMN, tidak boleh main kongkalikong dengan DPR soal anggaran negara!

Saya akan kian tegas menerapkan penegasan Presiden SBY itu ke dalam jajaran BUMN!

Hari kelima, Jumat, 13 Juli 2012, uji coba dimulai pukul 05.00: menuju Monas. Setelah berolahraga, saya mencoba lagi tanjakan di halaman Kementerian BUMN beberapa kali. Tidak ada masalah. Lantas, saya bawa mobnas listrik itu ke PLN pusat dan saya tinggal di situ.

Begitu banyak teman PLN yang mencobanya: Dirut Nur Pamudji, Direktur Murtaqi Syamsudin, Direktur Harry Jaya Pahlawan, dan seterusnya.

Selama lima hari uji coba, rasanya persoalan tanjakanlah yang terberat. Kalau persoalan itu terpecahkan, kita benar-benar menaruh harapan akan proyek tersebut.

Benar kesimpulan penelitian UI, UGM, ITB, ITS, dan UNS yang disampaikan di sidang kabinet di Jogjakarta dua bulan lalu: sudah saatnya mobil listrik harus diproduksi. Sekarang juga.

Setelah lima hari uji coba itu, saya selalu membayangkan: alangkah sehatnya hidup ini kalau tidak harus menghirup asap knalpot yang begitu tebal setiap hari. Alangkah leganya napas kita kalau semua kendaraan beralih ke listrik. Langit Jakarta akan cerah lagi. Paru-paru akan bernapas lega.

Dan, tidak akan ada lagi demo BBM yang begitu masif dan begitu ributnya!

Bus listrik LIPI sudah lahir dengan sempurna. Saya sudah mencobanya dengan kesimpulan yang meyakinkan: sudah andal di tanjakan. Mobil listrik Ahmadi sudah lima hari diuji coba. Tiga minggu lagi lahir pula tiga mobil listrik berikutnya.

Era mobil listrik Indonesia segera tiba! (*)

Sambungan Dari Hal: 1

Mogok...

Sambungan Dari Hal: 1

NU...Sambungan Dari Hal: 1

Sulut...Sambungan Dari Hal: 1

Apa...

Sambungan Dari Hal: 1

1.000...

Sambungan Dari Hal: 1

Fasilitas...

Sambungan Dari Hal: 1

Dicium...

Sambungan Dari Hal: 1

5 Keistimewaan...

Sambungan Dari Hal: 1

Bangun...

11Alfian Tinangon

s e n i n , 2 3 j u l i 2 0 1 2

Jennifer mengangguk ketika dokter meminta izin untuk melepas semua alat bantu hidup untuk anaknya. Ia sudah meneken persetujuan untuk menyumbangkan organ tubuh anaknya guna membantu anak lain yang masih punya harapan hidup.

Hanya satu yang diminta Jennifer saat itu, perpisahan terakhir untuk gadis kecilnya dengan menggendong dan menciumnya. Ketika dia menggendong dan memeluk, mencondongkan tubuh ke depan, dan menekan bibirnya pada dahi Alice, ia merasakan ikatan batin yang kuat dengan anaknya.

"Aku hanya mencoba mengatakan betapa kami

mencintainya. Aku berharap dia bisa mendengar dan memahami. Aku berbicara dengannya seolah-olah dia mendengar, tapi aku merasa mengigau. Itu sangat tidak nyata. Aku merasakan kehangatan dari dirinya; melihat merah muda di pipinya. Dia hanya tampak seperti bayi yang sedang tidur," katanya.

Apa yang terjadi berikutnya adalah sebuah keajaiban. Alice tidak mati. Ketika mesin bantu pernafasan dimatikan pada tanggal 24 Maret 2010, ia mulai bernapas sendiri. Para perawat yang keheranan segera menelepon dokter.

"Kemudian dokter datang dan mengatakan kepada kami Alice bernapas tanpa ventilator. Mereka telah menonton monitornya di ruang yang terpisah, hal yang tak pernah terlihat sebelumnya. Alice hidup.

Kami menyaksikan keajaiban," katanya.

Sekarang 2,5 tahun sejak Alice berbaring di ambang kematian, bocah ini segar bugar dan ceria. Sekarang ia berusia 3,5 tahun, yang disebut Jennifer, "Cantik seperti boneka Cina dengan mata biru, pipi merah, dan senyum yang selalu tersungging."

Phil dan Jennifer kini keluar dari tempat kerja mereka dan menjalankan bisnis sendiri agar bisa bergantian mengasuh Alice. Warisan septicaemia telah membuat satu kaki Alice lebih pendek dari yang lain. Ia juga belum bisa berjalan tanpa bantuan. Penyakit ini juga membuatnya tak bisa berbicara. "Tak masalah, kami kini belajar bahasa isyarat," kata Jennifer. (*)

Aset gedung itu ternyata berdiri di tanah yang diklaim keluarga Mamangkey sebagai milik mereka. Perkara kepemilikan lahan seluas 8312,49 m2 itu sudah masuk Pengadilan N e g e r i ( P N ) A m u r a n g dan dikuatkan lagi dengan banding Pengadilan Tinggi (PT) Manado. “Pihak Pemkab Minsel sudah kalah dua kali dalam sidang di PN Amurang dan banding PT Manado, karena tidak ada alat bukti yang menguatkan,” ujar Maggy Olga Mamangkey SH, kuasa hukum sekaligus salah satu ahli waris.

Aset yang digugat itu berupa kantor Camat Tenga, rumah dinas camat, gedung PKK, Puskesmas Tenga, rumah dinas dokter dan rumah pegawai, SMP Negeri Tenga, sebagian SMA Negeri Tenga, serta SD GMIM Pakuweru. Dijelaskannya, yang tergugat dalam perkara ini adalah Bupati Minsel, Camat Tenga, Kadis Kesehatan Minsel, Kepala Puskesmas Tenga, Kepala UPTD Diknas Kecamatan Tenga, Kepala SD, SMP, dan SMA Negeri Tenga. Tergugat ini sudah dua kali kalah dalam perkara melawan keluarga besar Mamangkey yaitu Anneke, Meity, Jimmy, Diane, Notje, Margareth, Alvian, Adolof, dan Velma Mamangkey.

‘Kemenangan’ keluarga Mamangkey ini dikuatkan lewat keputusan PN Amurang Nomor 55/PDT.G/2011/PN.AMG tertanggal 21 Februari 2012, dan PT Manado 1 Mei 2012 Nomor 65/PDT/2012/PT. MDO. Dijelaskannya, berdasarkan keputusan pengadilan itu, keluarga Mamangkey sebagai akhli waris menguasai dan menduduki tanah

secara sah berdasarkan bukti Akta No. 37/TM/1964 yang dibuat di hadapan Asisten Wedana Kepala Kecamatan Tenga Gijsbran Nic-odemus Salangka berdasarkan ketentuan dalam pasal 5 Peraturan Menteri Agraria No. 10 Tahun 1961. Kemudian dikuatkan para saksi. Sedangkan bukti akte tanah milik Pemkab tidak sah menurut hukum. Makanya, berdasarkan keputusan PN Amurang dan PT Manado itu, Pemkab wajib mem-bayar ganti rugi materil tanah ke-pada keluarga Mamangkey sebesar Rp973.188.000. “Kami pihak ke-luarga hanya menuntut ganti rugi atas pemakaian lahan yang sudah puluhan tahun dipakai Pemkab. Tuntutan pihak keluarga hanya satu miliar berdasarkan NJOP, dan itu sebenarnya kecil dibandingkan harga sekarang,” kata Meggy.

Ditambahkannya, keluarga besar Mamangkey sudah berbaik hati dengan meminta Pemkab ‘hanya’ mengganti rugi. Tetapi kalau tidak, berdasarkan putusan pengadilan, maka terpaksa kami pihak keluarga akan mengeksekusi lahan yang menjadi sengketa. “Kami berharap Pemkab berbesar hati,” sesal Meggy. “Kalaupun pihak Pemkab menempuh jalur Kasasi dan kalah lagi, maka kami pihak keluarga tidak ada kompromi lagi. Dengan kata lain tidak ada jalur damai,” tegas salah satu ahli waris. Sementara itu, Pihak Pemkab Minsel melalui Kabag Hukum Chairul Johannis SH saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pihaknya telah mendaftarkan kasus tersebut untuk dilanjutkan ke tahap Kasasi di Mahkamah Agung. “Memang benar, sejak terima putusan pekan lalu, pihak kami langsung mengajukan ke tahap Kasasi,” ujarnya. (tr-15/tr-08)

termasuk bersimulasi soal produk komunikasi data milik Indosat yang supercepat itu.

Tak berbeda jauh dari penampilannya yang serius, gaya presentasi Harry pun serius. Maklum, latar belakang Harry memang bukan orang telekomunikasi.Sekalipun pria ini menyandang gelar insinyur dari Institut Teknologi Bandung (ITB) namun karirnya lebih banyak dihabiskan di industri keuangan.Seperti pada umumnya orang keuangan, penampilannya sulit diajak santai.Raut muka, wajah, dan bahasanya serius.

Karena itu, tak mengherankan banyak orang terkejut ketika namanya tiba-tiba muncul sebagai Presiden Direktur PT Indosat pada 11 Agustus 2009 silam, menggantikan Johny Swandi Sjam. Toh sentuhan serius Harry mampu menjawab keraguan

banyak pihak.Di tangan Harry Indosat terus melesat.

Jelang akhir 2011, Harry berhasil membukukan pencapaian positif bagi Indosat. Misalnya jumlah pelanggan yang melesat di atas 50 juta nomor, pengurangan hutang, dan free cash flow yang positif.

Itu sekilas tentang sosok Harry Sasongko.Di sesi ini, Harry tidak memaparkan kesuksesannya selama menggawangi Indosat.Ia memaparkan tentang implementasi teknologi netral dalam telekomunikasi.Itu terkait dengan arus teknologi yang terus mengglobal tanpa tapal batas lagi.

Dulu lalu, operator telepon seluler hanya diberi kesempatan menggunakan teknologi dengan frekuensi tertentu.Mereka dilarang menggunakan frekuensi yang lain. “Ke depannya tidak begitu lagi. Karena, kita menuju era teknologi netral, dengan memberikan kesempatan operator untuk mengelola secara netral. Dengan teknologi netral, akan lebih cepat menuju era

broadband,” papar Harry.Membangun Indonesia

melalui teknologi telekomunikasi merupakan paparan akhir yang disampaikan Harry.Tema yang berat ini, disampaikan Harry dengan lugas dan jelas. Ia memang sempat menyinggung produk terbaru Indosat Super Wifi yang akan segera diluncurkan dalam waktu dekat.Saat diuji coba langsung di layar lebar, kecepatan komunikasi data dengan Super Wifi itu memang luar biasa.Dan, setelah menggunakan fasilitas cepat seperti itu, hendak kembali ke selera awal yang buffering-nya lambat, seperti sedang diteror “hantu lambat”.

Namun, ia buru-buru menambahkan bahwa dia tak bermaksud berpromosi di forum ini. Karena itu, dia hanya memberikan gambaran-gambaran garis besarnya teknologi terbarunya itu. “Sekali lagi, saya di sini tidak dalam rangka berpromosi. Tetapi ingin

menularkan kepada teman-teman pemimpin redaksi, bagaimana membangun Indonesia dengan teknologi telekomunuikasi yang terus berkembang seperti tiada akhir,” ujarnya.

Alhasil, Harry pun banyak dibanjiri pertanyaan dan bahkan usulan dari para pemred Jawa Pos Group. Pertanyaan dan tanggapan memang beragam.Namun, yang paling banyak adalah soal produk Indosat yang belakangan justru mulai terkejar para kompetitornya.

Iklan Indosat yang masih kalah agresif dibandingkan kompetitornya juga sempat disinggung.Padahal, untuk sejumlah daerah, sinyal Indosat cukup bagus.Namun, karena kurang berpromosi dengan optimal, kebanyakan pilihan justru jatuh ke operator lain, yang menjanjikan lebih banyak mimpi.Operator seluler yang sinyalnya hanya bagus di tempat-tempat tertentu namun gencar beriklan ia banyak digemari.

Tetapi, sebaliknya, Indosat yang sinyalnya bagusnya hampir merata, justru ditinggalkan karena masih abai dengan promosi.

Menjawab hal ini, Harry menjelaskan sedikit flashback sejarahnya Indosat.Dulu, Indosat memfokuskan bisnisnya untuk konsumen internasional, SLI.Sedangkan, untuk konsumen lokalnya diserahkan kepada operator BUMN lainnya.“Tanpa disadari, persaingan di dalam negeri justru berlangsung sangat ketat. Dan lebih bersaing, dan kami mengantisipasinya sangat lamban, sementara operator lain berlarinya sangat kencang,” kata Harry. Saat ini, lanjut Harry, Indosat terus berbenah untuk mengejar ketertinggalan itu.

Soal iklan yang kalah gencar, Harry juga memiliki penjelasan tersendiri.Harry mengakui, saat ini keuangan Indosat memang tidak sekuat para pesaingnya yang kini gencar mengguyur iklan.Pasalnya, hingga saat ini Indosat

masih memiliki warisan utang yang harus diselesaikan.

“Ketika Indosat merger dengan perusahaan lain, kita mewarisi utang yang sampai saat ini. Saat ini, kami masih terus berbenah, dan mudah-mudahan selepas idhul fitri ini kami sudah selesai berbenah itu,” ujar Harry. Meski dalam kondisi masih tertatih-tatih Harry memastikan bahwa saat ini Indosat sudah menempat posisi kedua dalam market share operator telepon seluler di Indonesia.

Pihaknya juga terus melakukan promosi ke berbagai wilayah di Indoensia, misalnya dengan pemilihan duta IM3 yang akan diadakan dalam beberapa waktu ke depan. “Kita akan garap pangsa pasar anak muda melalui duta IM3 ini,” ujarnya. Ia pun mengakui semangat Indosat untuk Indonesia telah mampu membawa perusahaan tetap berkiprah sebagai salah satu pemain utama dalam industri telekomunikasi di Indonesia.

Untuk itu, Harry memastikan bahwa pihaknya akan terus menyapa Indonesia tanpa henti.

“Pelanggan selalu menjadi prioritas utama kami, baik pelanggan ritel maupun pelanggan korporat. Beragam layanan komunikasi Indosat seperti seluler, komunikasi data, internet, telepon tetap dan satelit, disediakan bagi pelanggan dan kami berupaya terus memberikan nilai tambah terbaik dalam hal inovasi, pelayanan dan kualitas.”

Ia pun berjanji akan terus menjalin kerja sama dengan Group Jawa Pos yang saat ini sudah menjadi jaringan terbesar dan terluas untuk media cetak itu. Hampir semua kota, selalu ada ko-ran group Jawa Pos, di 33 provinsi dan kota yang kegiatan ekonominya sudah maju. Kebetulan, dari Nangroe Aceh Darussalam, sampai Papua ada per-wakilan yang hadir di forum Pemred yang sudah berusia 4 tahun itu.“Ini merupakan sinergi yang baik, Jawa Pos Group yang sudah menguasai hampir seluruh wilayah Indonesia,” katanya. (aj/don/bersambung)

merampungkan berkas perkara keduanya sebelum masuk ke penuntutan.

Cut Tari sendiri yang kini sudah kembali berkarier menjadi presenter, tak peduli dengan berita tersebut. “Dia (Cut Tari) cuek saja, tuh,” kata Hotman Paris. Menurut Hotman, jika Cut Tari merasa terganggu dan takut kembali dilibatkan masalah ini, dia pasti akan menghubungi dirinya. “Dia biasa aja, pasti akan telepon saya kalau ada apa-apa,” kata Hotman. Mabes Polri, kata Hotman, hanya mencari sensasi mengeluarkan pernyataan tersebut. “Dia cuma mau nakut-nakutin orang saja, itu orang yang mau masuk TV,” kata Hotman.

Luna Maya sendiri sepertinya sedang berbahagia Ariel akan bebas. Meski dikabarkan dirinya

sudah putus dari Ariel, tapi lewat akun twitternya dia terlihat sedang tersenyum. “Happy Sunday,” kata Luna lewat @LunaMaya26. Aktor porno yang memiliki nama lengkap Nazriel Ilham ini sendiri, akan bebas bersyarat serta masih mendapatkan pengawasan kejaksaan. Musisi yang sudah lebih dua tahun menjalani hukuman akibat terjerat kasus asusila itu sepertinya sudah tidak sabar untuk kembali berkiprah di dunia musik Indonesia. Lewat label yang menaunginya, Musica Studio''s, Ariel sudah menyebarkan undangan ke awak media. Undangan tersebut menyebutkan bahwa Ariel akan menggelar syukuran serta jumpa media pada Senin 23 Juli 2012 pukul 16.00 di ballroom sebuah hotel di Jalan Riau, Bandung. Dalam acara itu, selain Ariel juga akan dihadiri beberapa pihak label, keluarga, dan orang terdekatnya.(tic/vnc)

“Sebagian besar orang Indonesia di Suriah bekerja di rumah tertutup, tidak punya teman,” kata Saefa Nur, 26 tahun, alumnus Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur, yang tengah menyelesaikan pascasarjana di Universitas Damaskus. Saefa sendiri tinggal di pinggiran Kota Damaskus. “Bukan titik perang, tapi tidak bisa kita bilang aman juga,” katanya via telepon, Kamis 20 Juli 2012.

Sejak pertempuran masuk Ibukota Damaskus, awal pekan ini, Saefa memantau kondisi keamanan dari dalam rumah saja. Hal serupa dilakukan seki-tar 71 pelajar Indonesia yang masih bertahan. Jalanan dan

pusat-pusat keramaian lengang. Aparat berjaga-jaga di jalanan dan lokasi strategis seperti kan-tor pemerintahan dan fasilitas publik. “Sebentar-sebentar nanti terdengar suara dor-dor dari kejauhan,” kata Saefa.

Menurut dia, hari-hari ini adalah paling mencekam selama lima tahun dia tinggal di Damaskus. Konflik-konflik sebelumnya, kata Saefa, meletup di luar kota. Namun dia memilih bertahan. “Tanggung. Sekolahnya belum selesai, kalau pulang sekarang takutnya susah balik lagi,” kata Saefa.

Laporan terakhir, walau pun memasuki Ramadan, pertempuran antara pasukan Suriah dan massa oposisi, tidak juga meredup. Eskalasi pertempuran masih terus berlangsung di sejumlah

wilayah di Suriah. Setelah mampu mengimbangi kekuatan pasukan Bashar al-Assad di Damaskus, massa oposisi gerakan FSA (Tentara Pembebasan Suriah) berhasil menguasai pos Bab Al-Hawa, yang berbatasan dengan pos perbatasan Turki di Hatay.

Dilaporkan, pertempuran antara kelompok oposisi dan pasukan Assad di Bab al-Hawa itu berlangsung dengan sengit. Seperti dilaporkan Yahoo News, keberhasilan kelompok oposisi dan merebut pos itu membuat Assad semakin terpojok. Ini berarti kekalahan yang kedua kali yang diderita Assad sejak insiden pengeboman di Rwada yang menewaskan sejumlah o r a n g k e p e r c a y a a n n y a , termasuk Menhan Suriah dan adik iparnya.(tic)

Page 12: Manado Post Senin 23 Juli
Page 13: Manado Post Senin 23 Juli
Page 14: Manado Post Senin 23 Juli
Page 15: Manado Post Senin 23 Juli
Page 16: Manado Post Senin 23 Juli
Page 17: Manado Post Senin 23 Juli
Page 18: Manado Post Senin 23 Juli
Page 19: Manado Post Senin 23 Juli
Page 20: Manado Post Senin 23 Juli
Page 21: Manado Post Senin 23 Juli
Page 22: Manado Post Senin 23 Juli
Page 23: Manado Post Senin 23 Juli
Page 24: Manado Post Senin 23 Juli
Page 25: Manado Post Senin 23 Juli
Page 26: Manado Post Senin 23 Juli
Page 27: Manado Post Senin 23 Juli
Page 28: Manado Post Senin 23 Juli
Page 29: Manado Post Senin 23 Juli
Page 30: Manado Post Senin 23 Juli
Page 31: Manado Post Senin 23 Juli
Page 32: Manado Post Senin 23 Juli
Page 33: Manado Post Senin 23 Juli
Page 34: Manado Post Senin 23 Juli
Page 35: Manado Post Senin 23 Juli
Page 36: Manado Post Senin 23 Juli
Page 37: Manado Post Senin 23 Juli
Page 38: Manado Post Senin 23 Juli

Top Related