Download - Makalah Puasa Ramadhan
MAKALAH
PUASA
Di Susun Oleh:
Syaiful Arif
SMK Negri 1 Blega
Jl. Olahraga No1 Blega
Pengertian Puasa
Puasa secara bahasa adalah menahan diri dari sesuatu. Sedangkan secara
terminologi, adalah menahan diri pada siang hari dari berbuka dengan disertai niat
berpuasa bagi orang yang telah diwajibkan sejak terbit fajar hingga terbenam
matahari.
Detailnya, puasa adalah menjaga dari pekerjaan-pekerjaan yang dapat
membatalkan puasa seperti makan, minum, dan bersenggama pada sepanjang hari
tersebut (sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Puasa diwajibkan atas
seorang muslim yang baligh, berakal, bersih dari haid dan nifas, disertai niat ikhlas
semata-mata karena Allah ta’aala.
Adapun rukunnya adalah menahan diri dari makan dan minum, menjaga
kemaluannya (tidak bersenggama), menahan untuk tidak berbuka, sejak terbitnya ufuk
kemerah-merahan (fajar subuh) di sebelah timur hingga tenggelamnya matahari.
Firman Allah SWT :
“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam,
yaitu fajar”. (Q.S. Al-Baqarah : 187)
Ibn’ Abdul Bar dalam hadits Rasulullah SAW, “Sesungguhnya Bilal biasa azan
pada malam hari, maka makan dan minumlah kamu sampai terdengarnya azan Ibn
Ummi Maktum”, menyatakan bahwa benang putih adalah waktu subuh dan sahur
hanya dikerjakan sebelum waktu fajar.
Bentuk Puasa
Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang dilaksanakan oleh kaum
muslimin di seluruh dunia. Allah SWT telah mewajibkannya kepada kaum yang
beriman, sebagaimana telah diwajibkan atas kaum sebelum Muhammad SAW. Puasa
merupakan amal ibadah klasik yang telah diwajibkan atas setiap umat-umat terdahulu.
Ada empat bentuk puasa yang telah dilakukan oleh umat terdahulu, yaitu :
Puasanya orang-orang sufi, yakni praktek puasa setiap hari dengan maksud
menambah pahala. Misalnya puasanya para pendeta.
Puasa bicara, yakni praktek puasa kaum Yahudi. Sebagaimana yang telah
dikisahkan dalam Al-Qur’an surat Maryam ayat 26 :
“Jika kamu (Maryam) melihat seorang manusia, maka katakanlah, sesungguhnya
aku bernadzar berpuasa untuk Tuhan yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan
berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini”.
(Q.S. Maryam : 26)
Puasa dari seluruh atau sebagian perbuatan (bertapa), seperti puasa yang
dilakukan oleh pemeluk agama Budha dan sebagian Yahudi. Dan puasa-puasa
lainnya yang mempunyai cara dan kriteria yang telah ditentukan oleh masing-masing
kaum tersebut.
Sedang kewajiban puasa dalam Islam, orang akan tahu bahwa ia mempunyai
aturan yang tengah-tengah yang berbeda dari puasa kaum sebelumnya baik dalam
tata cara dan waktu pelaksanaan. Tidak terlalu ketat sehingga memberatkan kaum
muslimin, juga tidak terlalu longgar sehingga mengabaikan aspek kejiwaan. Hal
mana telah menunjukkan keluwesan Islam.
Beberapa Faedah PuasaPuasa mempunyai banyak faedah bagi rohani dan jasmani kita, antara lain :
Puasa adalah ketundukan, kepatuhan, dan ketaatan kepada Allah SWT, maka
tiada balasan bagi orang yang mengerjakannya kecuali pahala yang berlimpah
ruah dan baginya hak masuk surga melalui pintu khusus bernama ‘Ar-Rayyan’.
Orang yang berpuasa juga dijauhkan dari azab pedih serta dihapuskan seluruh
dosa-dosanya yang terdahulu. Patuh kepada Allah SWT berarti meyakini
dimudahkan dari segala urusannya karena dengan puasa secara tidak langsung
kita dituntun untuk bertaqwa, yaitu mengerjakan segala perintahnya dan menjauhi
larangannya.
Dengan puasa kita diajarkan untuk hidup teratur, karena menuntun kapan waktu
buat menghidangkan sahur dan berbuka. Bahwa berpuasa hanya dirasakan oleh
umat Islam dari munculnya warna kemerah-merahan di ufuk timur hingga
lenyapnya di sebelah barat. Seluruh umat muslim sahur dan berbuka pada waktu
yang telah ditentukan karena agama dan Tuhan yang satu.
Begitupun juga menumbuhkan bagi setiap individu rasa persaudaraan serta
menimbulkan perasaan untuk saling menolong antar sesama. Saling membahu
dalam menghadapi rasa lapar, dahaga dan sakit.
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa puasa mempunyai manfaat-
manfaat yang tidak bisa kita ukur. Karenanya bersyukurlah orang-orang yang dapat
mengerjakan puasa. Sebagaimana Kamal bin Hamman berkata, “Puasa adalah rukun
Islam yang ketiga setelah syahadat dan salat, disyariatkan Allah SWT karena
keistimewaan dan manfaatnya seperti : ketenangan jiwa dari menahan hawa nafsu,
menolong dan menimbulkan sifat menyayangi orang miskin, persamaan derajat baik
itu fakir atau kaya”.