Download - Makalah ppd ! L univ pgri palembang
22
Makalah Tugas perkembangan kehidupan pribadi, pendidikan dan karier,
dan kehidupan berkeluarga
Di susun oleh : kelompok 5
1. Yoga Arianto Nim : 2013 151 466
2. Rian Sendi Nim : 2013 151 443
3. Joko Supriyanto Nim : 2013 151 457
4. Fendi Kurniawan Nim : 2013 151 448
5. Ludo Wisopa Nim : 2013 151 464
Semester : 1L
Program Studi : Pendidikan Olahraga
Jurusan : Pendidikan Olahraga
Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik
Dosen Pengasuh : Zeni Bahtaria, S.Pd, M.Pd
Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
Universitas Pgri palembang
2013
22
Kata pegantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini, kami berharap dengan
makalah ini kami dapat memberi penjelasan tentang sub materi yang kita
sajikan ini.
Makalah ini juga merupakan wujud tanggungjawab kami terhadap
tugas yang diembankan kepada kami,
Walaupun kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
namun besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kita
semua.
Dan kami berterimakasih kepada dosen pengasuh yang telah
memberi kepercayaan tugas ini kepada kami, karena dengan adanya
tugas ini kami menjadi tahu apa itu kehidupan pribadi, bagaimana
mempersiapkan karier dan mempersiapkan hidup dimasa mendatang.
` Palembang,20 November 2013
penyusun
22
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan adalah serangkaian proses progresif yang terjadi
sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman (Hurlock,
1993:2). Manusia selalu dinamis dari semenjak pembuahan sampai ajal
selalu terjadi perubahan. Dalam rentang kehidupannya, manusia
melewati tahap-tahap perkembangan dimana setiap tahap memiliki tugas-
tugas perkembangan yang harus dikuasai dan diselesaikan. Sebagian
besar dari kita ingin berusaha menguasai dan menyelesaikannya pada
waktu yang tepat. Beberapa orang dapat berhasil, sedangkan yang lain
kemungkinan tidak berhasil atau terlalu cepat dari tahap yang seharusnya.
Perkembangan Kehidupan Pribadi Sebagai Individu menurut
Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus
diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan
apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya
apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat
dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.
Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas
perkembangan tersebut menurut Havighurst adalah kematangan pisik,
tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai dan aspirasi individu.
Sebagai insan yang selalu mengalami pertumbuhan dan
perkembangan didalam kehidupannya, manusia pasti akan selalu
berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas kehidupannya.
Oleh karena itu untuk memperbaiki kehidupannya, manusia akan
berupaya dengan segala cara untuk mencapainya. Salah satu sarana
yang ditempuh manusia adalah dengan menempuh pendidikan dalam
rangka menempuh karier mereka saat telah memasuki lingkungan kerja.
Pendidikan, karier, dan kehidupan berkeluarga sendiri adalah hal yang
saling berkaitan, bahkan tidak dapat dipisahkan.
22
2. Batasan dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka kami mendapatkan batasan dan
rumusan masalah sebagai berikut :
a.Bagaimana perkembangan kehidupan pribadi sebagai individu?
b.Bagaimana perkembangan kehidupan pendidikan dan kehidupan karier?
c.Bagaimana perkembangan kehidupan berkeluarga?
3. Tujuan Pembuatan Makalah
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan
memberikan wawasan yang utuh,mendalam tentang perkembangan
kehidupan pribadi, pendidikan dan karier, dan kehidupan berkeluarga
dengan berbagai karakteristik dan masalah-masalah yang dihadapi.
4. Manfaat Pembuatan Makalah
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar para pembaca
khusunya para calon pendidik memiliki dan mengerti akan wawasan yang
utuh,mendalam tentang perkembangan bahasa dan sosial itu sendiri
sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kegiatan pendidikan yang real
di keluarga, sekolah dan masyarakat pada umumnya.
5. Metode Pembuatan Makalah
Kami membuat makalah ini dengan beberapa metode antara lain :
a. Kepustakaan yaitu mencari buku-buku yang berkaitan dengan materi
yang kami bahas.
b. Pencarian ilmu dan teori yang berkaitan dengan materi yang kami
bahas melalui Internet.
22
B. PEMBAHASAN
A.Perkembangan Kehidupan Pribadi sebagai Individu
1.Pengertian Kehidupan Pribadi dan Karakteristiknya
Kehidupan pribadi seorang individu merupakan kehidupan yang
utuh dan lengkap dan memiliki ciri khusus dan unik. Kehidupan pribadi
seseorang menyangkut berbagai aspek, antara lain aspek emosional,
sosial psikologis dan sosial budaya, dan kemampuan intelektual yang
terpadu secara integratif dengan faktor lingkungan kehidupan.
Pada awal kehidupannya dalam rangka menuju pola kehidupan pribadi
yang lebih mantap, seorang individu berupaya untuk mampu mandiri,
dalam arti mampu mengurus diri sendiri sampai dengan mengatur dan
memenuhi kebutuhan serta kebutuhan sehari-hari. Untuk itu diperlukan
penguasaan situasi untuk menghadapi berbagai rangsangan yang dapat
mengganggu kestabilan pribadinya.
Kekhususan kehidupan pribadi bermakna bahwa segala kebutuhan dirinya
memerlukan pemenuhan dan terkait dengan masalah-masalah yang tidak
dapat disamakan dengan individu yang lain. Oleh karenanya, setiap
pribadi akan dengan sendirinya menampakkan ciri yang khas yang
berbeda dengan pribadi yang lain.
Berkaitan dengan aspek sosio-psikologis, setiap pribadi membutuhkan
kemampuan untuk menguasai sikap dan emosinya serta sarana
komunikasi untuk bersosialisasi. Dengan demikian, masalah kehidupan
pribadi merupakan bentuk integrasi antara faktor fisik, sosial budaya, dan
faktor psikologis. Disamping itu, seorang individu juga membutuhkan
pengakuan dari pihak lain tentang harga dirinya, baik dari keluarganya
sendiri maupun dari luar keluarganya. Tiap orang mempunyai harga diri
dan berkeinginan untuk selalu mempertahankan harga diri tersebut.
22
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pribadi
Perkembangan pribadi menyangkut perkembangan berbagai
aspek, yang akan ditunjukan dalam perilaku. Perilaku seseorang yang
menggambarkan perpaduan berbagai aspek itu terbentuk di dala
lingkungan. Sebagaimana diketahui, lingkungan tempat anak berkembang
sangat kompleks.
Seseorang individu, pertama tumbuh dan berkembang di lingkungan
keluarga. Sesuai dengan tugas keluarga dalam melaksanakan misinya
sebagai penyelenggara pendidikan yang bertanggung jawab,
mengutamakan pembentukan pribadi anak. Dengan demikian, faktor
utama yang mempengaruhi perkembangan pribadi anak adalah kehidupan
keluarga beserta berbagai aspeknya. Seperti telah diuraikan di bagian
terdahulu, perkembangan anak yang menyangkut perkembangan
psikofisis dipengaruhi oleh: status sosial ekonomi, fisafat hidup keluarga,
dan pola hidup keluarga seperti kedisiplinan, kepedulian terhadap
kesehatan, dan ketertiban termasuk ketertiban menjalankan ajaran
agama.
Perkembangan kehidupan seseorang ditentukan pula oleh faktor
keturunan dan lingkungan aliran nativisme menyatakan bahwa seorang
individu akan menjadi ”orang” sebagaimana adanya yang telah ditentukan
oleh kemampuan dan sifatnya yang dibawa sejak ia dilahirkan.
Sedangkan aliran empirisme mengatakan sebaliknya bahwa seorang akan
menjadi ”manusia” seperti yang dikehendaki oleh lingkungan. Kedua aliran
itu menggambarkan bahwa faktor bakat dan pengaruh lingkungan sama-
sama mempunyai pengaruh terhadap perkembangan pribadinya.
Pengaruh-pengaruh itu akan terpadu bersama-sama saling memberi andil
”menjadikan manusia sebagai manusia”. Aliran yang mengakui bahwa
kedua aliran itu secara terpadu memberikan pengaruh terhadap
22
kehidupan seseorang adalah aliran konvergensi. Proses pendidikan
Indonesia menganut aliran ini, seperti dinyatakan oleh Ki Hadjar
Dewantara yaitu ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut
wuri handayani.
3. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pribadi
Lingkungan kehidupan sosial budaya yang mempengaruhi
perkembangan pribadi seseorang amatlah kompleks dan heterogen. Baik
lingkungan alami maupun lingkungan yang diciptakan untuk maksud
pembentukan pribadi anak-anak dan remaja, masing-masing memiliki ciri
yang berbeda-beda. Oleh karena itu, secara singkat dapat dikatakan
bahwa perkembangan pribadi setiap individu berbeda-beda pula sesuai
dengan lingkungan di mana mereka dibesarkan.
Dua orang anak yang dibesarkan di dalam satu keluarga akan
menunjukkan sifat pribadi yang berbeda, karena hal itu ditentukan oleh
bagaimana mereka masing-masing berinteraksi dan mengintegrasikan
dirinya dengan lingkungannya.
4. Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pribadi terhadap Tingkah
Laku
Kehidupan merupakan rangkaian yang berkesinambungan dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan. Keadaan kehidupan sekarang
dipengaruhi oleh keadaan sebelumnya dan keadaan yang akan datang
banyak ditentukan oleh keadaan kehidupan saat ini. Dengan demikian,
tingkah laku seseorang juga dipengaruhi oleh hasil proses perkembangan
kehidupan sebelumnya dan dalam perjalanannya berintegrasi dengan
kejadian-kejadian saat sekarang.
22
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa jika sejak awal perkembangan
kehidupan pribadi terbentuk secara terpadu dan harmonis, maka dapat
diharapkan tingkah laku yang merupakan pengejawantahan berbagai
aspek pribadi itu akan baik. Kehidupan pribadi yang mantap
memungkinkan seorang anak akan berperilaku mantap, yaitu : mampu
menghadapi dan memecahkan berbagai permasalahan dengan
pengendalian emosi secara matang, tertib, disiplin, dan penuh tanggung
jawab.
5. Upaya Pengembangan Kehidupan Pribadi
Kehidupan pribadi yang merupakan rangkaian proses pertumbuhan
dan perkembangan, perlu dipersiapkan dengan baik. Untuk itu perlu
dilakukan pembiasaan dalam hal :
a. Hidup sehat dan teratur serta pemanfaatan waktu secara baik.
Pengenalan dan pemahaman nilai dan moral yang berlaku di dalam
kehidupan perlu ditanamkan secara benar.
b. Mengerjakan tugas dan pekerjaan praktis sehari-hari secar
amandiri dengan penuh tanggung jawab.
c. Hidup bermasyarakat dengan melakukan pergaulan dengan
sesama, terutama dengan teman sebaya. Menunjukkan gaya dan
pola kehidupan yang baik sesuai dengan kultur yang baik dan
dianut oleh masyarakat.
d. Cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi. Menunjukkan
dan melatih cara merespon berbagai masalah yang dihadapi.
Mengikuti aturan kehidupan keluarga dengan penuh tanggung j
awab dan disiplin.
e. Melakukan peran dan tanggung jawab dalam kehidupan
berkeluarga. Di dalam keluarga perlu dikembangkan sikap
menghargai orang lain dan keteladanan.
22
Di samping perlu diciptakan suasana keteladanan oleh pihak-pihak
yang berwewenang, seperti orang tua di dalam keluarga, guru di sekolah,
dan tokoh masyarakat dalam kehidupan sosial. Dalam suasana ini yang
perlu ditonjolkan antara lain adalah sifat sportif dan kejujuran, berjuang
keras dengan berpegang pada prispi yang maton (dapat dipercaya).
B.Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier
1. Pengertian kehidupan pendidikan dan karier
Kehidupan pendidikan merupakan pengalaman proses belajar yang
dihayati sepanjang hidupnya, baik melalui jalur pendidikan sekolah
maupun jalur pendidikan luar sekolah. Kehidupan berkarier adalah
pengalaman seseorang yang telah memasuki dunia kerja sedang menurut
Garrison (1956) menyatakan bahwa setiap tahun jutaan pemuda dan
pemudi memasuki dunia kerja yang mana peristiwa itu merupakan awal ia
terjun ke dunia kerja dan penanda dimulainya kehidupan karier bagi
mereka.
2. Karakteristik kehidupan pendidikan dan karier
Pada saat memasuki usia remaja telah terbentuk cita-cita saat
memasuki usia dewasa nanti sehingga pada masa remaja inilah
tergambar minat mereka untuk memilih jenis pekerjaan yang mereka
inginkan. Untuk mencapai hal itu remaja harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang harus dimiliki, dan untuk mendapat pengetahuan dan
keterampilan itu maka remaja harus mengikuti pendidikan yang
merupakan persiapan baginya untuk memasuki dunia kerja dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama menempuh
pendidikan.
22
Pada masa SMP remaja sudah mulai diperkenalkan dengan system
pendidikan yang memiliki banyak guru dan setiap guru memiliki
karakteristik yang berbeda, hal ini menunjukkan kepada remaja bahwa
mereka harus mampu menyesuaikan diri dengan berbagai macam
lingkungan yang akan dihadapinya nanti. Sedang pada saat mereka
memasuki tingkat SMA para remaja itu harus mampu berlatih menentukan
pilihan dengan adanya penjurusan.
Remaja sendiri memiliki tiga lingkungan pendidikan yang kompleks dan
saling berkaitan satu sama lain, yaitu:
a. Lingkungan Pendidikan Keluarga
Yaitu pendidikan yang dilaksanakan oleh keluarga yang bertujuan
untuk menanamkan nilai-nilai moral yang berlaku dimasyarakat. Pola
pendidikan anak dalam setiap keluarga berbeda karena pandangan hidup
masing-masing keluarga yang berbeda, yang mana ada yang berorientasi
dengan kehidupan agama, sosial, maupun ekonomi dalam mendidik
anaknya.
Dalam lingkungan keluarga, remaja adalah peserta didiknya dan orang
tuanya adalah pendidik atau guru bagi mereka. Dalam lingkungan
keluarga sendiri ada 3 pola pendidikan yaitu pola otoriter, demokratis, dan
liberal yang mana yang paling baik adalah pola pendidikan demokratis
yang oleh ki hajar dewantara dirumuskan dalam Ing ngarso sung tulodo,
ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani.
b. Lingkungan Pendidikan Masyrakat
Yaitu lingkungan pendidikan yang ada dalam masyarakat dalam
bentuk pendirian kelompok-kelompok atau paguyuban dan pendidikan
kursus yang sengaja disediakan untuk anak dan remaja dalam
mempersiapkan kehidupan mereka dikemudian hari. Pendidikan yang
22
diselenggarakan masyarakat pada dasarnya berorientasi pada penyiapan
remaja untuk memasuki dunia kerja. Selain itu pendidikan masyarakat
juga menanamkan norma-norma masyarakat yang disetujui secara umum
oleh masyarakat.
c. Lingkungan Sekolah
Yaitu lingkungan pendidikan yang sengaja diciptakan untuk
membina peserta didik ke arah tujuan yaitu menamkan pengetahuan dan
keterampilan kepada peserta didik sebagai bekal kehidupannya nanti.
Dunia pendidikan, baik jalur sekolah maupun luar sekolah yang
menyediakan berbagai jenis program yang diperkirakan relevan dengan
jenis kebutuhan tenaga kerja yang ada pada masyarakat. Untuk
menetapkan pilihan jenis pendidikan dan pekerjaan yang diidamkan
banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor prestasi, prediksi masa
depan yang menggambarkan minat dan bakatnya, faktor kehidupan yang
dilihat dari lingkungan sekitarnya, dan kemampuan daya saing setiap
individu.
3. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kehidupan Pendidikan
dan Karier
a. Faktor Sosial Ekonomi
Kondisi sosial ekonomi keluarga banyak menentukan
perkembangan kehidupan pendidikan dan karier anak. Faktor ini menjuga
pertimbangan anak dalam melanjutkan studinya karena berkaitan dengan
keadaan ekonomi orang tua. Faktor ekonomi mencakup kemampuan
ekonomi orang tua dan masyarakat. Hal ini dapat kita lihat pada anak
yang berkemampuan intelektual tinggi namun tidak dapat menikmati
pendidikan karena benturan ekonomi dan juga berlaku sebaliknya.
22
b. Faktor Lingkungan
Lingkungan disini meliputi 3 macam. Pertama, lingkungan
masyarakat, seperti lingkungan masyarakat pertanian, perindustrian,
perdagangan, lingkungan akademik atau lingkungan kurang terdidik.
Kedua adalah lingkungan rumah tangga dan sekolah karena lingkungan
ini sangat mempengaruhi kehidupan remaja baik pendidikan maupun cita-
citanya, dan juga menjadi sarana pembentukan karakter anak
berdasarkan peraturan-peraturan yang diterapkan didalam lingkungan.
Ketiga, yaitu lingkungan teman sebaya, yang mana pergaulan teman
sebaya mempengaruhi kehidupan masing-masing remaja, yang mana
dengan adanya pengaruh itu remaja akan menjadi dirinya masing-masing
sesuai dengan jenis kelaminnya.
c. Faktor Pandangan Hidup
Lingkungan dapat membentuk suatu pandangan hidup seseorang.
Pengejawantahan pandangan hidup tampak pada pendirian seseorang,
terutama dalam menyatakan cita-cita hidupnya. Dalam pemilihan
pendidikan sendiri, seorang remaja dipengaruhi latar belakangnya, yaitu
pada remaja dari keluarga kurang mampu akan berpikir untuk menjadi
kaya dengan menempuh pendidikan yang cepat untuk mendapat
kekayaan dengan menempuh pendidikan kedokteran, ekonomi, dan ahli
teknik.
4. Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier
Terhadap Tingkah laku dan Sikap
Pada beberapa keluarga memandang pendidikan kurang penting sebab
mereka hanya melihat pendidikan dari jenjang pendidikan dasar yang
22
mana mengajarkan ilmu-ilmu dasar yang memang belum dapat
diaplikasikan untuk mendapat pekerjaan.
Sikap remaja terhadap pendidikan sekolah sangat dipengaruhi oleh
karakteristik guru yang mengajarnya. Guru yang baik di mata remaja
bukan hanya tergantung pada keadaan guru tersebut melainkan pada
banyak aspek yang mana yang paling utama adalah bagaimana guru itu
“menolong dan membantu muridnya” dengan memberi nilai yang tinggi.
Hal ini sangat berbahaya bagi sekolah karena mengaburkan tugas guru
yaitu membimbing dan menilai berdasarkan faktor objektif dan tidak hanya
mengandalkan emosionalnya.
5. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Kehidupan Pendidikan
dan Karier
Pencapaian tingkat pendidikan seseorang sangat dipengaruhi oleh
tingkat kecedasan atau IQ-nya. IQ yang berbeda membuat tingkah laku
setiap individu itu berbeda dan berpengaruh pada perkembangan
kehidupan pendidikan dan kariernya.
6. .Upaya Pengembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier
Dalam pengembangan kehidupan pendidikan dan karier, orang tua
perlu memahami kemajuan pendidikan baik disekolah atau di luar sekolah.
Oleh karena itu para remaja masih memerlukan bimbingan dan
pengarahan dari orang tua dan para guru mereka.
22
a. Perkembangan karier remaja
Dalam arti sempit, pendidikan merupakan persiapan menuju suatu
karier, sedangkan dalam arti luas pendidikan itu merupakan bagian dari
proses perkembangan karier remaja. Menurut Ginzberg (Alexander, dkk.,
1980) perkembangan kariernya telah sampai pada periode pilihan tentatif
dan sebagian berada pada periode pilihan realistis, sedangkan menurut
Super (Alexander, dkk., 1980) perkembangan karier anak remaja itu
berada pada tahap eksplorasi, terutama subtahap tentatif dan sebagian
dari subtahap transisi.
Perkembangan karier remaja yang menurut Ginzberg ada pada periode
pilihan tentatif (11-17 tahun) itu ditandai oleh meluasnya pengenalan anak
terhadap berbagai masalah dalam memutuskan pekerjaan apa yang akan
dikerjakannya di masa mendatang. Periode tentatif ini meliputi 4 (empat)
tahapan, yaitu :
1. Tahap minat (umur 11-12 tahun)
Remaja sudah mulai mempunyai rencana dan karier yang
didasarkan pada minat. Pilihan didasarkan atas faktor-faktor
subjektif, belum didasarkan atas pertimbangan – pertimbangan
objektif.
2. Tahap kapasitas (umur 12-14 tahun)
Remaja mulai menggunakan keterampilan dan kemampuan pribadi
sebagai pertimbangan dalam memilih rencana kariernya. Selain itu
remaja pada tahap ini mulai mengidentikkan dirinya dengan tokoh
idolanya.
22
3. Tahap nilai (umur 15-16 tahun)
Remaja telah mulai menganggap penting peranan nilai pribadi
dalam proses pemilihan karier. Dimana anak mulai tahu akan
kemampuan dirinya sendiri , sadar akan gaya hidup, dan mulai
menganggap waktu adalah hal yang sangat penting.
4. Tahap transisi (umur 17-18 tahun)
Pada tahap ini remaja bergerak dari pemikiran yang masih dipinggir
ke pemikiran yang lebih sentral yaitu remaja tersebut mulai berpikir
cepat, konkret, dan realistis terhadap pekerjaan yang akan
ditekuninya.
Pada periode ini remaja telah memasuki tahap eksplorasi yaitu
mencari beberapa alternatif pekerjaan yang cocok, dan tahap
kristalisasi yaitu telah memilih suatu karier. Tahap akhir dari
perkembangan seseorang yaitu ia telah memiliki pekerjaan yang
mantap dengan tugas dan posisi yang spesifik.
b. Masalah yang Dihadapi
Dalam proses perkembangan karir itu remaja sering mengalami
berbagai hambatan dan masalah, baik yang berasal dari dalam dirinya
sendiri atau dari lingkungannya. Dari dalam diri seperti ketidaksesuaian
antara minat dan kemampuan, dari lingkungan misalnya dari faktor orang
tua yang menginginkan anaknya menjadi dokter, sedangkan anaknya
menginginkan menjadi astronot. Ketidaksesuaian tersebut akan
menimbulkan permasalahan serius, terutama masalah karir. Untuk
menghadapi permasalahan tersebut Sherter menyarankan hal-hal berikut :
22
1.Pelajari dirimu sendiri, karena kesadaran diri tentang bakat, kemampuan
dan ciri-ciri pribadi yang dia miliki merupakan kunci dari ketetapan
perencanaan karir
2. Di bidang apa kamu merasa paling sreg (comfortable)
3.Tulislah rencana dan cita-citamu secara secara formal
4. Biasakan dirimu dengan tuntutan pekerjaan tertentu yang kamu minati
5. Tinjau dan bicarakan lagi rencana karirmu itu dengan orang lain
6. Jika ternyata pilihan karirmu tidak cocok, hentikan.
Dalam sistem pendidikan di Indonesia, remaja dapat dibantu dalam
menghadapi permasalahan perkembangan dan pilihan karir melalui
kegiatan layanan bimbingan karir di SLTP dan SLTA, kegiatan-kegiatan
tersebut antara lain :
1. Pemahaman diri : bakat, kemampuan, minat, keterampilan dan ciri-ciri
pribadi
2. Pemahaman lingkungan : lingkungan pendidikan dan lingkungan
pekerjaan serta berbagai kondisinya
3. Cara-cara mengatasi masalah dan hambatan dalam perencanaan dan
pemilihan karir sehubungan dengan kemungkinan keterbatasan
lingkungan dan keadaan diri
4. Perencanaan masa depan
5. Usaha penyaluran, penempatan, pengaturan dan penyesuaian.
22
C. Tugas Perkembangan Remaja Berkenaan dengan
Kehidupan Berkeluarga
1.Pengertian kehidupan berkeluarga
Secara biologis pertumbuhan remaja telah mencapai kematangan
seksual, yang berarti bahwa secara biologis remaja telah siap melakukan
fungsi produksi. Kematangan fungsi seksual tersebut berpengaruh
terhadap dorongan seksual remaja dan telah mulai tertarik terhadap lawan
jenis. Dorongan seksual pada masa remaja cukup kuat, sehingga perlu
dipersiapkan secara mantap tentang hal-hal yang berhubungan dengan
perkawinan, karena masalah tersebut mendasari pemikiran mereka untuk
mulai menetapkan pasangan hidupnya (Garrison, 1956). Dalam situasi
pergaulan yang khusus atau berkencan, seorang gadis hendaknya dalam
sikap pasif dan perjaka yang lebih bersikap aktif.
Pada umumnya remaja khususnya wanita tidak mengalami kesulitan
untuk menerima tugas tersebut. Hanya sebagian kecil dari mereka
mengalami sedikit kesulitan umumnya mereka yang mengalami kesulitan
itu adalah gadis yang menginginkan kedudukan yang sama dengan laki-
laki. Mereka merasa dan menganggap dirinya memiliki potensi yang sama
dengan laki-laki, sehingga ia ingin bebas dan mandiri seperti halnya laki-
laki. Ia lebih mengagumi kehebatan ayah, sehingga pemikirannya terbawa
untuk ingin sama dengan ayahnya (Kasiram, 1985).
2. Timbulnya cinta dan jatuh cinta
Hampir setiap pemuda baik laki-laki maupun perempuan
mempunyai dua tujuan utama, pertama menemukan jenis pekerjaan yang
sesuai dan kedua menikah dan membangun sebuah rumah tangga. Hal ini
tidak selalu harus muncul dalam aturan tertentu, tetapi perlu dicatat bahwa
seorang remaja akan mengalami jatuh cinta di dalam masa kehidupannya
setelah mencapai belasan tahun (Garrison, 1956).
22
Alasan atau faktor yang mempengaruhi jatuh cinta bermacam-macam,
antara lain adalah faktor kepribadian, faktor fisik, faktor budaya, latar
belakang keluarga, dan faktor kemampuan. Seperti halnya ada istilah
pemilihan pasangan berdasarkan bibit, bebet, dan bobot.
Para ahli ilmu jiwa sependapat bahwa konsepsi yang menentukan saling
tertariknya antara person relevan dengan upaya menciptakan hubungan
yang akrab (intim) dan hal itu berlangsung dalam kurun waktu yang
relative panjang. Hal ini ditentukan oleh banyak hal, antara lain
penampilan masa kini, antisipasi masa depan, pertimbangan biaya, dan
hal yang berkaitan dengan peranan masing-masing pihak dalam
mengawali dan menjaga hubungan satu sama lain (Levinger, 1980).
Menciptakan hubungan yang intim, dicapai melalui tiga tahap yaitu : tahap
eksplorasi yaitu menjajaki masalah-masalah yang berhubungan dengan
pujian atau penghargaan dan keuangan. Tahap penawaran dimana
pasangan itu menjalin berbagai janji. Tidak ada ketentuan formal dalam
perjanjian ini, tetapi yang muncul dan dianggap penting dalam hal ini
adalah saling pengertiannya tentang latar belakang hubungan mereka.
Terakhir adalah tahap komitmen, pada tahap ini ditandai oleh saling
ketergantungan masing-masing. Disamping tiga tahap ini ada tahap
keempat yang disebut tahap institusionalisasi yang ditandai kesepakatan-
kesepakatan untuk hidup masa depan. Hal ini juga ditandai oleh
pemahaman satu sama lain termasuk pemahaman pihak lain yang
menyaksikan hubungan tersebut (Backman, 1974).
22
Menurut Levinger ada perbedaan pandangan tentang tahap-tahap
yang ada dalam perkembangan keakraban hubungan antar remaja.
Perubahan perilaku itu secara ringkas dikemukakan oleh Burgess dan
Huston sebagai berikut :
1. Mereka lebih sering berhubungan dalam periode waktu yang agak
lama
2. Mereka mencapai pendekatan bila berpisah dan merasa ada
peningkatan hubungan bila bertemu kembali
3. Mereka terbuka satu sama lain tentang perasaan yang mereka
rahasiakan dan secara fisik menunjukkan keakraban
4. Mereka menjadi lebih terbiasa dan saling berbagi perasaan suka
dan duka
5. Mereka mengembangkan system komunikasi mereka sendiri dan
komunikasi itu meningkat lebih efisien
6. Mereka meningkatkan kemampuan masing-masing dalam
merencanakan dan mengantisipasi kenyataan kehidupan
7. Mereka menyinkronkan tujuan dan perilakunya dan
mengembangkan pola interaksi yang cenderung tetap
8. Mereka meningkatkan investasi mereka dalam hal hubungan dan
memperluas lingkup kehidupan mereka yang penting
9. Mereka sedikit demi sedikit mulai merasakan bahwa ketertarikan
mereka masing-masing merupakan ikatan yang tak dapat
dipisahkan demi kebaikan hubungan mereka
10. Mereka meningkatkan perasaan saling menyenangi, mempercayai,
dan mencintai demi kepentingan bersama
11. Mereka melihat hubungan tersebut sebagai yang tak tergeser atau
setidak-tidaknya sebagai sesuatu yang unik
12. Mereka semakin akrab satu sama lain sebagai sejoli dan bukan
sebagai individu
22
3. Masyarakat dan Perkawinan
Pemilihan pasangan hidup merupakan tugas perkembangan yang
didorong faktor biologis dan diatur oleh berbagai aturan atau norma yang
berlaku di dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Norma perkawinan
yang berlaku disetiap masyarakat dapat dibedakan menjadi exsogamy
dan indogamy. Dalam exsogamy norma yang berlaku secara universal,
seperti larangan kawin antara laki-laki dan wanita dari satu ibu, satu
bapak, kawin antara saudara sekandung, perkawinan antara saudara
sepupu, perkawinan antara sesama jenis, dan semacamnya (Eshleman
dan Cashion, 1983).
Dalam masalah perkawinan, setiap masyarakat di dunia memiliki
hukum dan aturan adat yang menjadi pedoman bagi setiap anggota
masyarakat dalam menetapkan pasangan hidupnya. Apabila gadis dan
perjaka melangsungkan perkawinan, banyak pihak yang kenyataannya
akan terlibat, sebab mereka akan turut menerima akibatnya, terutama
keluarganya (Light and Keller, 1982).
Disamping faktor biologis dan psikologis, faktor-faktor lain yang
dijadikan pertimbangan dalam menetapkan calon pasangan hidup adalah
kesamaan-kesamaan dalam hal ras, bangsa, agama, dan status sosial
ekonomi. Khusus tentang faktor sosial ekonomi mencakup berbagai aspek
antara lain menyangkut masalah pergaulan dan pekerjaan. Remaja telah
banyak memiliki pengalaman dan memperhatikan serta belajar dari
keadaan lingkungan, hal ini dengan sendirinya akan dapat membentuk
sikap dan cita-cita tentang kehidupan berkeluarga (yang dibayangkan) di
masa yang akan datang dan berpengaruh dalam kriteria penetapan
pasangan hidupnya. Sikap yang terbentuk pada remaja bervariasi,
sehingga dapat menimbulkan perilaku yang positif, seperti belajar dan
bekerja keras, baik dalam upaya mewujudkan cita-citanya. Tetapi
sebaliknya, hal ini dapat pula menimbulkan bayangan rasa takut untuk
22
melangkah mewujudkan cita-citanya. Akibat ketakutan tersebut tentu saja
dapat mempengaruhi perilaku dan perbuatannya di dalam masyarakat
yang mungkin merupakan pelarian.
D.Implikasi Tugas-tugas Perkembangan Remaja dalam
Penyelenggaraan Pendidikan
Melihat banyaknya faktor-faktor kehidupan remaja, sudah semestinya
penyelenggaraan pendidikan juga harus memperhatikan faktor – faktor
tersebut.
Pendidikan yang berlaku di Indonesia, baik pendidikan yang
diselenggarakan di sekolah maupun luar sekolah dalam bentuk klasikal,
yaitu memberlakukan sama semua tindakan pendidikan kepada semua
remaja yang ada di dalam kelas, meskipun pada kenyataannya setiap
individu berbeda. Oleh karena itu, yang harus diperhatikan dalam
penyelenggaraan pendidikan adalah sifat-sifat dan kebutuhan umum
remaja, seperti pengakuan akan kemampuannya, ingin untuk
mendapatkan kepercayaan, kebebasan dan semacamnya.
Usaha yang dapat dilakukan untuk membimbing minat dan kemampuan
remaja untuk mencapai cita-citanya antara lain ;
Bimbingan karir dalam upaya mengarahkan siswa untuk menentukan
pilihan jenis pendidikan dan jenis pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuannya.
Memberikan latihan-latihan praktis terhadap siswa dengan orientasi
kepada kondisi (tuntutan) lingkungannya.
Penyusunan kurikulum yang komprehensif dengan mengembangkan
kurikulum muatan lokal.
Keberhasilan dalam memilih pasangan hidup untuk membentuk keluarga
banyak ditentukan oleh pengalaman dan penyelesaian tugas-tugas
22
perkembangan masa-masa sebelumnya. Untuk mengembangkan model
keluarga yang ideal perlu dilakukan :
Bimbingan tentang cara pergaulan dengan mengajarkan etika pergaulan
lewat pendidikan budi pekerti dan pendidikan keluarga
Bimbingan siswa untuk memahami norma yang berlaku baik di dalam
keluarga, sekolah, maupun di dalam masyarakat. Untuk kepentingan ini
diperlukan arahan untuk kebebasan emosional dari orang tua.
Pendidikan tentang nilai kehidupan untuk mengenalkan norma kehidupan
social kemasyarakatan perlu dilakukan. Dalam hal ini perlu dilakukan
pendidikan praktis melalui organisasi pemuda, pertemuan dengan orang
tua secara periodik, dan pemantapan pendidikan agama baik di dalam
maupun di luar sekolah.
22
C.PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami tarik dari penulisan makalah ini
adalah :
Bahwa asalnya perkembangan kehidupan dan karier remaja tergantung
pada tingkat perkembangan IQ atau kemampuan masing-masing remaja
sehingga proses perkembangan kehidupan pendidikan dan karier masing-
masing remaja berbeda.
Dalam perkembangan kehidupan pendidikan dan karier dipengaruhi oleh
berbagai faktor dan pandangan hidup masing-masing individu.
Dalam perkembangan kehidupan pendidikan dan karier remaja banyak
hambatan yang dialaminya, namun secara garis besar terbagi 2 yaitu
hambatan yang datang dari dalam dirinya sendiri dan datang dari luar diri
remaja itu sendiri.
Perkembangan karier remaja yang menurut Ginzberg ditandai oleh
meluasnya pengenalan anak terhadap berbagai masalah dalam
memutuskan pekerjaan apa yang akan dikerjakannya di masa mendatang.
.
B. Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah sebagai calon pendidik maka
sebaiknya kita bisa memahami proses perkembangan kehidupan pribadi,
pendidikan dan karier, dan kehidupan berkeluarga dengan berbagai
karakteristik, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut
dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi.