Download - Makalah Osteomyelitis
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
1/44
MAKALAH KASUS 4
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN OSTEOMILITIS
KELOMPOK 11
SITI ANISA ZAKIYYA NORDIN 220110080145
SALAS AULADI 220110080138
SRI HANDINI PERTIWI 220110080105
SILVIA JUNIANTY 220110080097
SRI MELFA DAMANIK 220110080079
SELLA GITA ADITI 220110080052
SUSI HANIFAH 220110080035
SARAH RIDHASA F. 220110080013
TIARA RACHMAWATI 220110080118
TIARA TRI 220110080108
TRIANDINI 220110080095
TAMMY KUSMAYANTI 220110080053
TIARA ARUM KESUMA 220110080050
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
JATINANGOR
2009
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
2/44
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya
kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah mengenai penyakit Skoliosis.
Makalah ini disusun dalam rangka pendokumentasian dari aplikasi pembelajaran mata kuliah
Sistem Muskuloskeletal. Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Untuk itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya terutama
kepada tutor kelompok 11 dalam penyusunan mata kuliah ini.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini di masa mendatang.
Pada akhirnya, kami mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi anggota
kelompok 11 dan bagi pembaca umumnya.
Jatinangor, Desember 2009
Penyusun
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
3/44
LATAR BELAKANG
Penyakit infeksi adalah salah satu penyakit yang masih sering terjadi di dunia. Salah satu
penyakit infeksi yang mengenai tulang adalah osteomielitis. Osteomielitis umumnya disebabkan
oleh bakteri, namun jamur dan virus juga bisa menjadi penyebabnya. Osteomielitis dapat
mengenai tulang-tulang panjang, vertebra ,tulang pelvic, tulang tengkorak dan mandibula.
Banyak mitos yang berkembang tentang penyakit ini, seperti diyakini bahwa infeksi akan
berlanjut menyebar pada tulang dan akhirnya seluruh tubuh, padahal hal yang sebenarnya adalah
osteomielitis tidak menyebar ke bagian lain tubuh karena jaringan lain tersebut punya aliran
darah yang baik dan terproteksi oleh sistem imun tubuh. Kecuali apabila terdapat sendi buatan di
bagian tubuh yang lain. Dalam keadaan ini, benda asing tersebut menjadi pathogen. Secara
umum, terapi infeksi tulang bukanlah kasus yang emergensi. Tubuh memiliki mekanime
pertahanan yang mempertahankan agar infeksi tetap terlokalisasi di daerah yang terinfeksi.
Osteomielitis dapat terjadi pada semua usia tetapi sering terjadi pada anak-anak dan
orang tua, juga pada orang dewasa muda dengan kondisi kesehatan yang serius. Diagnosa
osteomielitis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis penyakit dan juga gambaran radiologik.
Pasien yang beresiko tinggi mengalami Osteomielitis adalah mereka yang nutrisinya
buruk, lansia, kegemukan, atau penderita diabetes mellitus. Selain itu, pasien yang menderita
artitis rheumatoid, telah di rawat lama di rumah sakit, mendapat terapi kortikosteroid jangka
panjang, menjalani pembedahan sendi sebelum operasi sekarang, atau sedang mengalami sepsis
rentan, begitu pula yang menjalani pembedahan ortopedi lama, mengalami infeksi luka
mengeluarkan pus, mengalami nefrosis insisi margial atau dehidrasi luka, atau memerlukan
evakuasi hematoma pascaoperasi.
ANATOMI FISIOLOGI TULANG BELAKANG
Tulang punggungatau vertebraadalah tulang tak beraturan yang membentuk punggung
yang mudah digerakkan. Terdapat 33 tulang punggung pada manusia, 5 di antaranya
bergabung membentuk bagian sacral, dan 4 tulang membentuk tulang ekor (coccyx).
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
4/44
Tiga bagian di atasnya terdiri dari 24 tulang yang dibagi menjadi 7 tulang cervical (leher), 12
tulang thorax (thoraks atau dada) dan, 5 tulang lumbal. Banyaknya tulang belakang dapat
saja terjadi ketidaknormalan. Bagian terjarang terjadi ketidaknormalan adalah bagian leher.
Sumber gambar: http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Gray90.png
1.1 Struktur umum
Sebuah tulang punggung terdiri atas dua bagian yakni bagian anterior yang terdiri dari
badan tulang atau corpus vertebrae, dan bagian posterior yang terdiri dari arcus vertebrae.
Arcus vertebrae dibentuk oleh dua "kaki" atau pediculus dan dua lamina, serta didukung
oleh penonjolan atau procesus yakni procesus articularis, procesus transversus, dan
procesus spinosus. Procesus tersebut membentuk lubang yang disebut foramen
vertebrale. Ketika tulang punggung disusun, foramen ini akan membentuk saluran
sebagai tempat sumsum tulang belakang atau medulla spinalis. Di antara dua tulang
punggung dapat ditemui celah yang disebut foramen intervertebrale.
Sumber gambar:
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
5/44
http://1.bp.blogspot.com/_p3RLmE_gWDU/ShD-
zHc22MI/AAAAAAAAABQ/buDLRb6NNzs/s1600-h/anatomi+tulang+belakang.jpg
1.2 Tulang punggung cervical
Secara umum memiliki bentuk tulang yang kecil dengan spina atau procesus spinosus
(bagian seperti sayap pada belakang tulang) yang pendek, kecuali tulang ke-2 dan 7 yang
procesus spinosusnya pendek. Diberi nomor sesuai dengan urutannya dari C1-C7 (C dari
cervical), namun beberapa memiliki sebutan khusus seperti C1 atau atlas, C2 atau aksis.
Setiap mamalia memiliki 7 tulang punggung leher, seberapapun panjang lehernya.
1.3 Tulang punggung thorax
Procesus spinosusnya akan berhubungan dengan tulang rusuk. Beberapa gerakan
memutar dapat terjadi. Bagian ini dikenal juga sebagai 'tulang punggung dorsal' dalam
konteks manusia. Bagian ini diberi nomor T1 hingga T12.
1.4 Tulang punggung lumbal
Bagian ini (L1-L5) merupakan bagian paling tegap konstruksinya dan menanggung beban
terberat dari yang lainnya. Bagian ini memungkinkan gerakan fleksi dan ekstensi tubuh,
dan beberapa gerakan rotasi dengan derajat yang kecil.
1.5 Tulang punggung sacral
Terdapat 5 tulang di bagian ini (S1-S5). Tulang-tulang bergabung dan tidak memilikicelah atau diskus intervertebralis satu sama lainnya.
1.6 Tulang punggung coccygeal
Terdapat 3 hingga 5 tulang (Co1-Co5) yang saling bergabung dan tanpa celah. Beberapa
hewan memiliki tulang coccyx atau tulang ekor yang banyak, maka dari itu disebut tulang
punggung kaudal (kaudal berarti ekor).
Sumber gambar:
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
6/44
http://4.bp.blogspot.com/_p3RLmE_gWDU/ShIpBrKdf5I/AAAAAAAAABs/ofFD-
twewls/s1600-h/ligament+tulang+belakang.jpg
1.7 Ligamen dan otot
Untuk memperkuat dan menunjang tugas tulang belakang dalam menyangga berat badan,
maka tulang belakang di perkuat oleh otot dan ligament, antara lain :
Ligament:
1. Ligament Intersegmental (menghubungkan seluruh panjang tulang belakang dari ujung
ke ujung):
a. Ligament Longitudinalis Anterior
b. Ligament Longitudinalis Posterior
c. Ligament praspinosum
2. Ligament Intrasegmental (Menghubungkan satu ruas tulang belakang ke ruas yang
berdekatan)
a. Ligamentum Intertransversum
b. Ligamentum flavum
c. Ligamentum Interspinosum
3. Ligamentum-ligamentum yang memperkuat hubungan di antara tulang occipitalis
dengan vertebra CI dengan C2, dan ligamentum sacroilliaca di antara tulang sacrum
dengan tulang pinggulOtot-otot:
1. Otot-otot dinding perut
2. Otot-otot extensor tulang punggung
3. Otot gluteus maximus
4. Otot Flexor paha ( illopsoas )
5. Otot hamstrings
Tulang vertebrae terdri dari 33 tulang: 7 buah tulang servikal, 12 buah tulang torakal, 5
buah tulang lumbal, 5 buah tulang sacral. Tulang servikal, torakal dan lumbal masih tetap
dibedakan sampai usia berapapun, tetapi tulang sacral dan koksigeus satu sama lain
menyatu membentuk dua tulang yaitu tulang sakrum dan koksigeus. Diskus
intervertebrale merupkan penghubung antara dua korpus vertebrae. Sistem otot
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
7/44
ligamentum membentuk jajaran barisan (aligment) tulang belakang dan memungkinkan
mobilitas vertebrae. (CAILLIET 1981).
Fungsi kolumna vertebralis adalah menopang tubuh manusia dalam posisi tegak, yang
secara mekanik sebenarnya melawan pengaruh gaya gravitasi agar tubuh secara seimbang
tetap tegak. (CAILLIET 1981).
Vertebra servikal, torakal, lumbal bila diperhatikan satu dengan yang lainnya ada
perbedaan dalam ukuran dan bentuk, tetapi bila ditinjau lebih lanjut tulang tersebut
mempunyai bentuk yang sama. Korpus vertebrae merupakan struktur yang terbesar
karena mengingat fungsinya sebagai penyangga berat badan. Prosesus transverses terletak
pada ke dua sisi korpus vertebra, merupakan tempat melekatnya otot-otot punggung.
Sedikit ke arah atas dan bawah dari prosesus transverses terdapat fasies artikularis
vertebrae dengan vertebrae yang lainnya. Arah permukaan facet joint
mencegah/membatasi gerakan yang berlawanan arah dengan permukaan facet joint.
Pada daerah lumbal facet letak pada bidang vertical sagital memungkinkan gerakan fleksi
dan ekstensi ke arah anterior dan posterior. Pada sikap lordosis lumbalis (hiperekstensi
lubal) kedua facet saling mendekat sehingga gerakan kalateral, obique dan berputar
terhambat, tetapi pada posisi sedikit fleksi kedepan (lordosis dikurangi) kedua facet
saling menjauh sehingga memungkinkan gerakan ke lateral berputar.
Bagian lain dari vertebrae, adalah lamina dan predikel yang membentuk arkus tulangvertebra, yang berfungsi melindungi foramen spinalis. Prosesus spinosus merupakan
bagian posterior dan vertebra yang bila diraba terasa sebagai tonjolan, berfungsi tempat
melekatnya otot-otot punggung. Diantara dua buah buah tulang vertebrae terdapat diskusi
intervertebralis yang berfungsi sebagai bentalan atau shock absorbers bila vertebra
bergerak
Diskus intervertebralis terdiri dari annulus fibrosus yaitu masa fibroelastik yang
membungkus nucleus pulposus, suatu cairan gel kolloid yang mengandung
mukopolisakarida. Fungsi mekanik diskus intervertebralis mirip dengan balon yang diisi
air yang diletakkan diantara ke dua telapak tangan . Bila suatu tekanan kompresi yang
merata bekerja pada vertebrae maka tekanan itu akan disalurkan secara merata ke seluruh
diskus intervertebralis. Bila suatu gaya bekerja pada satu sisi yang lain, nucleus polposus
akan melawan gaya tersebut secara lebih dominan pada sudut sisi lain yang berlawanan.
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
8/44
Keadaan ini terjadi pada berbagai macam gerakan vertebra seperti fleksi, ekstensi,
laterofleksi (CAILLIET 1981).
Karena proses penuaan pada diskus intervebralis, maka kadar cairan dan elastisitas diskus
akan menurun. Keadaan ini mengakibatkan ruang diskus intervebralis makin menyempit,
facet join makin merapat, kemampuan kerja diskus menjadi makin buruk, annulus
menjadi lebih rapuh.
Akibat proses penuaan ini mengakibatkan seorang individu menjadi rentan mengidap
nyeri punggung bawah. Gaya yang bekerja pada diskus intervebralis akan makin
bertambah setiap individu tersebut melakukan gerakan membungkuk, gerakan yang
berulang-ulang setiap hari yang hanya bekerja pada satu sisi diskus intervebralis, akan
menimbulkan robekan kecil pada annulus fibrosus, tanpa rasa nyeri dan tanpa gejala
prodromal. Keadaan demikian merupakan locus minoris resistensi atau titik lemah
untuk terjadinya HNP (Hernia Nukleus Pulposus). Sebagai contoh, dengan gerakan yang
sederhana seperti membungkuk memungut surat kabar di lantai dapat menimbulkan
herniasi diskus. Ligamentum spinalis berjalan longitudinal sepanjang tulang vertebrae.
Ligamentum ini berfungsi membatasi gerak pada arah tertentu dan mencegah robekan.
(CAILLIET 1981).
Diskus intervebralis dikelilingi oleh ligamentum anterior dan ligamnetum posterior.
Ligamentum longitudinal anterior berjalan di bagian anterior corpus vertebrae, besar dankuat, berfungsi sebagai alat pelengkap penguat antara vertebrae yang satu dengan yang
lainnya. ligamentum longitudinal posterior berjalan di bagian posterior corpus vertebrae,
yang juga turut memebntuk permukaan anterior kanalis spinalis. Ligamentum tersebut
melekat sepanjang kolumna vertebralis, sampai di daerah lumbal yaitu setinggi L 1,
secara progresif mengecil, maka ketika mencapai L 5 sacrum ligamentum tersebut
tinggal sebagian lebarnya, yang secara fungsional potensiil mengalami kerusakan.
Ligamentum yang mengecil ini secara fisiologis merupakan titik lemah dimana gaya
statistik bekerja dan dimana gerakan spinal yang terbesar terjadi, disitulah mudah terjadi
cidera kinetik. (CAILLIET 1981).
Otot punggung bawah dikelompokkan kesesuai dengan fungsi gerakannya. Otot yang
berfungsi mempertahankan posisi tubuh tetap tegak dan secara aktif mengekstensikan
vertebrae lumbalis adalah : M. quadraus lumborum, M. sacrospinalis, M.
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
9/44
intertransversarii dan M. interspinalis.
Otot fleksor lumbalis adalah muskulus abdominalis mencakup : M. obliqus eksternus
abdominis, M. internus abdominis, M. transversalis abdominis dan M. rectus abdominis,
M. psoas mayor dan M. psoas minor.
Otot latero fleksi lumbalis adalah M. quadratus lumborum, M. psoas mayor dan minor,
kelompok M. abdominis dan M. intertransversarii.
Jadi dengan melihat fungsi otot di atas otot punggung di bawah berfungsi menggerakkan
punggung bawah dan membantu mempertahankan posisi tubuh berdiri. Medulla spinalis
dilindungi oleh vertebrae. Radix saraf keluar melalui canalis spinalis, menyilang discus
intervertebralis di atas foramen intervertebralis.
Ketika keluar dari foramen intervertebralis saraf tersebut bercabang dua yaitu ramus
anterior dan ramus posterior dan salah satu cabang saraf tersebut mempersarafi face t.
Akibat berdekatnya struktur tulang vertebrae dengan radix saraf cenderung rentan
terjadinya gesekan dan jebakan radix saraf tersebut.
Bangunan anatomis vertebrae yang sensitive terhadap nyeri adalah sebagai berikut:
Semua ligamen, otot, tulang dan facet join adalah struktur tubuh yang sensitive terhadap
rangsangan nyeri, karena struktur persarafan sensoris.Kecuali ligament flavum, discus
intervertebralis dan Ligamentum interspinosum ; karena tidak dirawat oleh saraf sensoris.
Dengan demikian semua proses yang mengenai struktur tersebut di atas seperti tekanandan tarikan dapat menimbulkan keluahan nyeri.
Nyeri punggung bawah sering berasal dari ligamentum longitudinalis anterior atau
posterior yang mengalami iritasi. Nyeri artikuler pada punggung bawah berasal dari
facies artikularis vertebrae beserta kapsul persendiannya yang sangat peka terhadap nyeri.
Nyeri yang berasal dari otot dapat terjadi oleh karena : aktivitas motor neuron, ischemia
muscular dan peregangan miofasial pada waktu otot berkontraksi kuat. (Zimmermann M.,
1987)
Tulang belakang mempunyai tiga lengkungan fisiologis yaitu lordosis servikalis,
kyphosis thorakalis dan lordosis lumbalis. Bila dilihat dari samping dalam posisi tegak
ketiga lengkungan fisiologis ini disebut posture atau sikap (lihat gambar 6). Posture yang
baik adalah posture tidak memerlukan tenaga, tidak melelahkan, tidak menimbulkan
nyeri, yang dapat dipertahankan untuk jangka waktu tertentu dan secara estetis
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
10/44
memberikan penampilan yang dapat diterima. Disini terjadi keseimbangan antara kerja
ligamen dan torus minimal otot.
Secara keseluruhan posture dipengaruhi oleh keadaan anatomi, suku bangsa, latar
belakang kebudayaan, lingkungan pekerjaan, sex dan keadaan psikis seseorang. Sudut
lumbosakral adalah sudut yang dibentuk oleh permukaan ossakrum dengan garis
horizontal. Normal besar sudut lumbosakral (sudut Ferguson) 30 derajat. Rotasi pelvis ke
atas memperkecil sudut lumbosakral sedangkan rotasi pelvis ke bawah memperbesar
sudut lumbosakralis. (lihat gambar 7). Gerakan ekstensi vertebrae dari vertebrae lumbalis
hanya sedikit. Hiperekstensi dicegah oleh Ligamantum longitudinale anterior. Sedangkan
gerakan fleksi 60% 75% terjadi pada antara L5 dan S1, 20 % 25 % terjadi antara L4
dan L5 dan 5% 10% terjadi antara L1 L4 (terbanyak antara L2 L4).
Bila seseorang membungkuk untuk mencoba menyentuh lantai dengan jari tangan tanpa
fleksi lutut, selain fleksi dari lumbal harus dibantu dengan rotasi dari pelvis dan sendi
koksae. Perbandingan antara rotasi pelvis dan fleksi lumbal disebut ritme lumbal-pelvis.
(lihat gambar 9).
Secara singkat punggung bawah merupakan suatu struktur yang kompleks; dimana tulang
vertebrae, discus intervertebralis, ligamen dan otot akan akan bekerjasama membuat
manusia tegak, memungkinkan terjadinya gerakan dan stabilitas. Vertebrae lumbalis
berfungsi menahan tekanan gaya static dan gaya kinetik (dinamik) yang sangat besarmaka dari itu cenderung terkena ruda paksa dan cedera. (CAILLIET 1981).
http://herdinrusli.wordpress.com/2007/12/01/sekilas-tentang-anatomi-vertebra/
http://id.wikipedia.org/wiki/Tulang_punggung
http://www-back-pain.blogspot.com/2009/05/ligament-otot-tulang-belakang.html
http://www-back-pain.blogspot.com/2009/05/anatomi-tulang-belakang.html
http://www.ahlihnp.com/kesehatan/pengetahuan/anatomi-tulang-belakang/
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
11/44
ANALISIS KASUS
Tn. D (32 thn) dirawat di ruang bedah ortopedi dengan keluhan nyeri di daerah
sekitar luka. 12 bulan SMRS klien mengeluh tungkai & kaki kirinya membengkak.
keluhan disertai rasa nyeri dan panas pada tungkai dan kaki kiri. pergerakan masih
normal, demam ada hilang timbul. 6 bulan SMRS, kaki kiri mulai sukar digerakkan dan
pada paha kiri keluar cairan di bagian 1/3 distal lateral tungkai kiri.
Pemeriksaan fisik:
BB: 42 kg T : 36,6 C Skala nyeri: 5 (0-10)
TB: 158 cm Nadi : 80x/menit
TD: 100/60 mmHg RR : 20 x/menit
Aktivitas sehari-hari dibantu, berdiri dan berjalan menggunankan kruk. Pada luka
paha kiri bengkak (+), kemerahan (+), pus (+), terdapat tiga lubang pada luka berdiameter
masing-masing 0.5 cm. Tampak konjunctiva anemis, kulit pucat, sclera tidak ikterik.
Pemeriksaan penunjang: Hb: 8,6 mg/dl, Leukosit: 16.400, LED: 96 mm/jam,
Albumin: 3,2 gr/dl, Rontgen dada: tidak tampak TB paru aktif, tidak tampak
kardiomegali, rontgen femur sinistra. Seluruh os Femur menunjukkan lesi osteolitik dan
sklerotik yang tidak teratur. Kesan suatu osteomilitis kronis.
Terapi : Ranitidin: 2x1 amp IV, ketorolac 2x1 amp IV/IM, dan fosmicine 2x1 gr
drip dalam dextrose 5 % 100 cc
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
12/44
STEP I
1.
konjuntiva anemis (triandini) : mata terlihat pucat (tiara R)
2. 1/3 distal lateral (sarah) : 1/3 tungkai kiri samping, bagian dalam (tiara R)
3.
osteolitik dan sklerotik (sri handini , tiara A) : LO
4.
os femur (tiara Tri) : tulang paha
5. osteomielitis (salas) : peradangan pada tulang dan medulla tulang (tiara R)
6.
fosmicin (triandini) : LO
7. ranitidine : LO
8.
ketorolac : LO
STEP II
1. efek samping, indikasi, kontraindikasi, dan dosis obat ? (sarah , tiara R)
2.
asal lubang 0,5 cm? (sri handini)
3. apa yang menyebabkan demam hilang timbul ? (siti annisa)
4. masa inkubasi ? (sella)
5.
beda lesi osteolitik dan sklerotik ? (triandini)
6. fungsi pemeriksaan protein ? (susi)
7.
nilai normal hasil lab? (melfa)
8. mekanisme terjadinya manifestasi klinis? (salas)
9. fungsi pemeriksaan rontgen dada? (tammy)
10.
gamabaran foto rontgen ? (sri handini)
11.peran perawat terhadap klien ? (tiara A)
12.
penyebaran apakah yang bisa terjadi ? (siti annisa)
13.
kemungkinan penularan ? (tiara tri)
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
13/44
14.bagian tulang yang paling banyak diserang penyakit ini? (melfa)
15.
tindakan pertama pada awal keluhan ? (susi)
16.jenis perawatan luka ? (salas)
17.
management nyeri ? (tammy)
18.
jenis luka ? (tiara R)
19.dampak psikologis ? (siti annisa)
20.
diagnose banding ? (triandini)
21.kenapa lesi tidak teratur? (susi)
22.
dampak ke system lain? (melfa)
23.
bagaimana resistensi terhadap antibiotic dan obat-obatan?
24.adakah kemungkinan lumpuh?
STEP III
1. LO
2.
dari infeksi bakteri (susi)
3. pengaruh aktivitas tubuh, suhu, lingkungan (susi, tiara R)
4.
LO
5. LO
6. untuk mengetahui adanya kerusakan pada tulang (melfa)
7.
TD : 100-120/60-80
BB : BB/(1-TB)2atau (TB-BB)-10%(TB-BB)
suhu : 36,5-37,5
nadi : 60-80 x/menit
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
14/44
RR : 16-24 x/menit
Hb : 13,5 17 mg/dL
leukosit : 5000-10000
albumin : 3,5-5 gr/dL
LED : LO
8. LO
9.
untuk mengetahui TB atau kardiomegali (tiara R)
10.LO
11.
mendemonstrasikan cara penggunaan kruk (sella)
membantu penggunaan kruk (sarah)
mengawasi panggunaan kruk (sarah)
12.
LO
13.tidak
14.tulang panjang, karena di tulang panjang terdapat urat-urat yang berkelok-kelok, dan
bakteri senang merada disitu (tiara R)
15.periksa ke dokter (tiara A)
16.
LO
17.LO
18.distraksi, imajinasi, relaksasi (tiara A)
19.
merasa kehilangan, peran sebagai kepala keluarga , malu (tiara A)
20.LO
21.
LO
22.
LO
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
15/44
23.LO
24.
LO
STEP IV
Mind Map
STEP V
Mind map, dan LO (di step III)
JAWABAN LEARNING OBJECTIVES
STEP 1
1.
Sklerotik : pengerasan dari peradangan pada saraf / pembuluh darah (sri melfa)
2.
fosmicin : anti bacteria golongan bakteri positif (+) yang mempunyai tingkat senditif
pada bakteri golongan TB dan stapilacoccus (tiara arum)
OSTEOMILITIS
patofisologi
asuhan
ke erawatan
Penatalaksanaan
medis
Anfis tulang
belakang
Pemeriksaan
dia nostik
Konsep penyakit(Etiologi,factor
resiko,manifestasi klinis)
Aspek legal etis
Klasifikasi
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
16/44
3. ranitidine : suatu histamine antagonis reseptor H2 yang menghambat kerja histamine
secara kompetetif pada reseptor dan mengurangi sekresi asam lambung (triandini)
4. ketorolac : analgesic non narkotik yang merupakan obat anti inflamasi non steroid.
menghambat sintesis prostaglandin dan sebagai analgesic yang bekerja perifer (susi)
STEP 2
1. Indikasi, kontraindikasi, dosis dan efek samping obat ?
Ranitidine
Indikasi : (siti annisa)
a. mengurangi gejala refluksi esofagitis
b. terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak lambung, tukak usus 12 jari
kontaindikasi (sarah)
a.
hipersensitif terhadap ranitidine
b.
gangguan fungsi ginjal
c.
wanita hamil dan menyusui
efek samping
a.
sakit kepala (system saraf malaise)
b. penurunan jumlah sel darah putih dan platelet
c. sedikit peningkatan kadar serum kreatinin
d. diare, nyeri otot, ruam kulit, dan konstipasi
dosis
a. injeksi : 50 mg tiap 6-8 jam (IM)
intermiten (IV)
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
17/44
b. oral : 150 mg 2x sehari atau 300 mg 1x sehari untuk dewasa (siti annisa)
c. sindrom zollinger Ellison : 150 mg 3x sehari atau dapat ditambah menjadi 900
mg (sarah)
Ketorolac (siti annisa, silvia, sri handini,melfa)
indikasi
a. tidak boleh diberikan lebih dari 5 hari
b. tidak dianjurkan untuk obat pra bedah obstretri
c. nyeri akut sedang berat setelah operasi prosedur bedah (silvia)
kontraindikasi
a. pasien yang alergi obat ini karena sensitifitas hilang
b. penderita ulkus peptikum
c.
diathesis nemoragik
d.
sindrom polip nasal lengkap atau parsial
e.
hipovolemia
f.
asma
dosis
a.
dewasa : 10 mg 30 mg setiap 4-6 jam (ampul)
b. lansia : 50 mg (ampul)
c. anak-anak : 0,5 1 mg /kgBB, maksimal 15-30 mg
d. lansia dan dewasa dengan berat badan kurang dari 50 kg : 15-30 mg
selanjutnya dapat dilanjutkan dengan oral.
e.
usia diatas 65 tahun : tidak boleh lebih dari 60 mg
efek samping
a. diare
b.
dyspepsia
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
18/44
c. sakit kepala
d. pusing
e. mengantuk
f. berkeringat
Fosmicin (sri melfa)
dosis
a. anak-anak : 100-200 mg/kgBB
b. dewasa : 2-4 mg/kg BB
2.
masa inkubasi (silvia)
jawab :
a.
3 bulan pertama (stadium 1)
b.
4-24 bulan (stadium 2)
c.
2 tahun atau lebih (stadium 3)
3.
apa bedanya lesi osteolitik dan sklerotik
jawab
lesi osteolitik : penghancuran tidak terkendali dan osteoblas tidak mampu
mangimbangi dengan pembentukan jaringan baru sehingga menyebabkan tulang
tidak padat dan lemah
lesi sklerotik : pembentukan sel-sel tidak terkendali dan tidak diimbangi dengan
proses penghancuran oleh osteoklas (sella)
4.
kenapa kulit terlihat pucat
jawab
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
19/44
infeksi kronis
factor peradangan
sel rusak
pembentukan sel baru
kebutuhan energy meningkat
cadangan nitrogen menurun
tidak ada suplai nutrisi karena malaise
pembentukan sel darah merah menurun dan sel darah yang terbentuk imatur
5. hasil foto rontgen pada penyakit ini
jawab :
Terdapat abses bradle bersifat kronis, biasanya ditemukan dalam spondilosa tulang dekat
ujungnya tulang. Bentuk abses bulat/lonjong dengan pinggiran sklerotik (sella)
6.
penyebaran
jawab :
a.
kearah korteks : membentuk subperiosteal dan sellulitis pada jaringan sekitarnya
b.
kearah medullac.
menembus peroisteum membentuk abses jaringan lunak
d. ke persendian terutama bila lempeng pertumbuhan intrakutikuler.
e. sirkulasi darah : bakterimia dan septicemia atau melalui embolus infeksi yang
menyebabkan infeksi multifocal pada daerah-daerah lain
anemia
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
20/44
f. penyebaran melalui 3 cara : aliran darah, penyebaran langsung, infeksi dari jaringan
lunak sekitarnya
7.
jenis perawatan luka yang dilakukan (tiara R, sri handini)
jawab :
a.
alginate :menyerap (tidak perlu diganti)
b. setelah debridement, setiap 6 jam harus dilakukan perawatan luka menggunakan
bahan kasar
c. dilakukan perawatan luka aseptic : dapat menurunkan insiden infeksi superficial dan
potensial
8.
diagnose banding (sri melfa, silvia, sella, tiara tri, sarah)
jawab :
a.
osteosarkoma
b.
eming sarcoma
c.
tumor banigna dan maligna
d.
osteomalasiae.
pagets diasease
f.
sellulitis
g. gangrene gas
h. gout predogout
i. neoplasma
j. demam rematik
k. arthritis seronegatif
l. sarkoidosis
m. burishs
n. hemathrosis
o. irritable hip
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
21/44
9. mengapa lesi tidak teratur (sri melfa)
jawab :
karena adanya penyebaran bakteri melalui jaringan secara tidak teratur
10.
apakah ada dampak ke system lain (silvia)
jawab :
penyakit ini dapat menyebar ke organ lain tetapi tidak spesifik
11.jenis luka (triandini)
jawab :
kasus diatas termasuk kedalam golongan luka kotor yaitu seperti luka lama, luka
kecelakaan yang mengandung jaringan mati dan luka dengan tanda infeksi ditandai
dengan adanya cairan nanah
12.kemungkinan resistensi terhadap obat (susi)
jawab :
dapat terjadi resistensi terhadap antibiotic karena sifat korteks tulang yang tidak punya
pembuluh darah sehingga tidak cukup banyak antibody yang dapat mencapai daerah
terinfeksi
13.
kemungkinan lumpuh
jawab :
a. infeksi kronis
suplai darah ke tulang menurun
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
22/44
nekrosis pada tulang
sulit diobati
lumpuh
b.
karena adanya pus
c.
tulang dan system saraf (terjadi kerusakan pada system saraf)
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
23/44
1. Konsep penyakit (S
A.KONSEP PENYAKIT
Beda tulang sehat
1. DEFINISI
Osteomielitis adalah in
infeksi jaringan lunak
inflamasi, tingginya teka
baru di sekeliling jaringa
akan mempengaruhi k
Beberapa ahli memberik
Osteomyelitis adalah inf
oleh staphylococcus aur
1995).
Osteomyelitis adalah inf
Osteomyelitis adalah su
JAWABAN MIND MAP
ilvia, Tiara R)
dan yang terinfeksi
eksi tulang. Infeksi tulang lebih sulit disem
karena terbatasnya asupan darah, respons j
nan jaringan dan pembentukan involukrum (pe
n tulang mati). Osteomeilitis dapat menjadi ma
ualitas hidup atau mengakibatkan kehilan
n defenisi terhadap osteomyelitis sebagai berk
ksi Bone marrow pada tulang-tulang panjang
eus dan kadang-kadang Haemophylus influen
ksi tulang (Carpenito, 1990).
atu infeksi yang disebarkan oleh darah yang
buhkan daripada
ringan terhadap
bentukan tulang
alah kronis yang
an ekstremitas.
t :
yang disebabkan
sae (Depkes RI,
disebabkan oleh
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
24/44
staphylococcus (Henderson, 1997)
Osteomyelitis adalah influenza Bone Marow pada tulang-tulang panjang yang
disebabkan oleh staphyilococcus Aureus dan kadang-kadang haemophylus influenzae,
infeksi yang hampir selalu disebabkan oleh staphylococcus aureus. Tetapi juga
Haemophylus influenzae, streplococcus dan organisme lain dapat juga menyebabkannya
osteomyelitis adalah infeksi lain.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN OSTEOMIELITIS Iwan Sain, S.Kp
Kep. Medikal Bedah III
2.
ETIOLOGI
Staphylococcus aureus hemoliticus 70% 80 %
Hemophilus influenza 5-50% pada anak anak usia 4 tahun
Proteus
Pseudomonas
Escerehia Coli
Tulang, yang biasanya terlindung dengan baik dari infeksi, bisa mengalami infeksi
melalui 3 cara:
Aliran darah Penyebaran langsung
Infeksi dari jaringan lunak di dekatnya..
Aliran darah bisa membawa suatu infeksi dari bagian tubuh yang lain ke tulang. Infeksi
biasanya terjadi di ujung tulang tungkai dan lengan (pada anak-anak) dan di tulang
belakang (pada dewasa). Infeksi bisa disebabkan oleh penyebaran hematogen (melalui
darah) dikarenakan fokus infeksi di tempat lain (mis. Tonsil yang terinfeksi, lepuh, gigi
terinfeksi, infeksi saluran nafas atas). Osteomielitis akibat penyebaran hematogen
biasanya terjadi ditempat di mana terdapat trauma dimana terdapat resistensi rendah
kemungkinan akibat trauma subklinis (tak jelas).
Organisme bisa memasuki tulang secara langsung melalui patah tulang terbuka, selama
pembedahan tulang atau dari benda yang tercemar yang menembus tulang.Infeksi ada
sendi buatan, biasanya didapat selama pembedahan dan bisa menyebar ke tulang di
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
25/44
dekatnya. Atau dapat pula melaui cedera traumatik seperti luka tembak, pembedahan
tulang.
Infeksi pada jaringan lunak di sekitar tulang bisa menyebar ke tulang setelah beberapa
hari atau minggu. Infeksi jaringan lunak bisa timbul di daerah yang mengalami kerusakan
karena cedera, terapi penyinaran atau kanker, atau ulkus di kulit yang disebabkan oleh
jeleknya pasokan darah atau diabetes (kencing manis). Dapat pula melalui Ulkus
dekubitus yang terinfeksi atau ulkus vaskuler)
http://medicastore.com/penyakit/554/Osteomielitis.html
3. FAKTOR RESIKO
Pasien yang beresiko tinggi mengalami osteomielitis adalah :
mereka yang nutrisinya buruk, lansia, kegemukan atau penderita diabetes.
pasien yang menderita artritis reumatoid, telah di rawat lama dirumah sakit, mendapat
terapi kortikosteroid jangka panjang, menjalani pembedahan sendi sebelum operasi
sekarang atau sedang mengalami sepsis rentan, begitu pula yang menjalani pembedahan
ortopedi lama, mengalami infeksi luka mengeluarkan pus, mengalami nekrosis insisi
marginal atau dehisensi luka, atau memerlukan evakuasi hematoma pascaoperasi.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN OSTEOMIELITIS Iwan Sain, S.Kp
Kep. Medikal Bedah III
4. PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI
Status penyakit diketahui sebagai faktor predisposisi pasien terhadap osteomyelitis
meliputi diabetes mellitus, penyakit sickle cell, AIDS, penyalahgunaan obat-obatan
secara i.v., alkoholik, penggunaan steroid jangka panjang, penurunan kekebalan tubuh,
dan penyakit sendi kronik. Sebagai tambahan, implant prosthetik dalam ortopedik dapat
merupakan faktor resiko terjadinya osteomyelitis pada pembedahan ortopedik atau
fraktur terbuka.4
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
26/44
B. KLASIFIKASI (Sella)
Menurut kejadiannya osteomyelitis ada 2 yaitu :
1.
Osteomyelitis PrimerKuman-kuman mencapai tulang secara langsung melalui luka.
2.
Osteomyelitis Sekunder Adalah kuman-kuman mencapai tulang melalui aliran darah dari
suatu focus primer ditempat lain (misalnya infeksi saluran nafas, genitourinaria furunkel).
Sedangkan osteomyelitis menurut perlangsungannya dibedakan atas :
a. Steomyelitis akut
Nyeri daerah lesi
Demam, menggigil, malaise, pembesaran kelenjar limfe regional
Sering ada riwayat infeksi sebelumnya atau ada luka
Pembengkakan lokal
Kemerahan
Suhu raba hangat
Gangguan fungsi
Lab = anemia, leukositosis
Terdapat dua kategori dari osteomyelitisakut:
1. Hematogenous osteomyelitis, infeksi disebabkan bakteri melalui darah. Acute
hematogenous osteomyelitis, infeksi akut pada tulang disebabkan bekteri yang berasal
dari sumber infeksi lain. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak. Bagian yang sering
terkena infeksi adalah bagian yang sedang bertumbuh pesat dan bagian yang kaya akan
vaskularisasi dari metaphysis. Pembuluh darah yang membelok dengan sudut yang tajam
pada distal metaphysis membuat aliran darah melambat dan menimbulkan endapan dan
trombus, tulang itu sendiri akan mengalami nekrosis lokal dan akan menjadi tempat
berkembang biaknya bakteri. Mula-mula terdapat fokus infeksi didaerah metafisis, lalu
terjadi hiperemia dan udem. Karena tulang bukan jaringan yang bisa berekspansi maka
tekanan dalam tulang ini menyebabkan nyeri lokal yang sangat hebat.
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
27/44
Infeksi dapat pecah ke subperiost, kemudian menembus subkutis dan menyebar menjadi
selulitis atau menjalar melalui rongga subperiost ke diafisis. Infeksi juga dapat pecah
kebagian tulang diafisis melalui kanalis medularis.
Penjalaran subperiostal kearah diafisis akan merusak pembuluh darah yang kearah
diafisis, sehingga menyebabkan nekrosis tulang yang disebut sekuester. Periost akan
membentuk tulang baru yang menyelubungi tulang baru yang disebut involukrum
(pembungkus). Tulang yang sering terkena adalah tulang panjang yaitu tulang femur,
diikuti oleh tibia, humerus ,radius , ulna, dan fibula.
2.
Direct or contigous inoculation osteomyelitis disebabkan kontak langsung antara
jaringan tulang dengan bakteri, biasa terjadi karena trauma terbuka dan tindakan
pembedahan. Manisfestasinya terlokalisasi dari pada hematogenous osteomyelitis.
b. Osteomyelitis kronis
Ada luka, bernanah, berbau busuk, nyeri
Gejala-gejala umum tidak ada
Gangguan fungsi kadang-kadang kontraktur
Lab = LED meningkat
Osteomyelitis menurut penyebabnya adalah osteomyelitis biogenik yang paling sering :
Staphylococcus (orang dewasa)
Streplococcus (anak-anak)
Pneumococcus dan Gonococcus
iwansaing.files.wordpress.com/2009/06/5-osteomielitis-51-60.doc
C. KOMPLIKASI (Sri Handini)
Komplikasi yang sering terjadi adalah berlangsungnya infeksi dengan eksaserbasi akut. infeksi
yang terus menerus akan menyebabkan amioloidiosis, anemia, penurunan berat badan,
kelemahan. Selain itu juga dapat terjadi abses tulang, meregangnya implant prosthetic, selolitis
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
28/44
pada jaringan lunak sekitar, abses otak pada osteomilitis di daerah cranium, dan Kematian.
Lanjut: Osteomielitis kronik, Fraktur patologis, Kontraktur sendi, Gangguan pertumbuhan
(httpwww.klikdokter.comillnessdetail177.htm)
D. MANIFESTASI KLINIS (Sri Melfa)
Jika infeksi dibawah oleh darah, biasanya awitannya mendadak, sering terjadi dengan
manifestasi klinis septikemia (mis. Menggigil, demam tinggi, denyut nadi cepat dan malaise
umum). Gejala sismetik pada awalnya dapat menutupi gejala lokal secara lengkap. Setelah
infeksi menyebar dari rongga sumsum ke korteks tulang, akan mengenai periosteum dan
jaringan lunak, dengan bagian yang terinfeksi menjadi nyeri, bengkak dan sangat nyeri tekan.
Pasien menggambarkan nyeri konstan berdenyut yang semakin memberat dengan gerakan dan
berhubungan dengan tekanan pus yang terkumpul.Bila osteomielitis terjadi akibat penyebaran
dari infeksi di sekitarnya atau kontaminasi langsung, tidak akan ada gejala septikemia. Daerah
infeksi membengkak, hangat, nyeri dan nyeri tekan.Pasien dengan osteomielitis kronik ditandai
dengan pus yang selalu mengalir keluar dari sinus atau mengalami periode berulang nyeri,
inflamasi, pembengkakan dan pengeluaran pus. Infeksi derajat rendah dapat menjadi pada
jaringan parut akibat kurangnya asupan darah.
E.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK (Sarah,Susi)
Pem.diagnostik
1. darah
Sel darah putih meningkat sampai 30.000 L gr/dl disertai peningkatan laju endapan
darah.
2. titer antibodi anti staphylococcus Pemeriksaan kultur darah untuk menentukan
bakteri (50% positif) dan diikuti dengan uji sensitivitas.
3.
Biopsi tulang.
4. ultra sound
Pemeriksaan ini dapat memperlihatkan adanya efusi pada sendi.
5.
radiologis
Pemeriksaan photo polos dalam 10 hari pertama tidak ditemukan kelainan radiologik,
setelah dua minggu akan terlihat berupa refraksi tulang yang bersifat difus.
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
29/44
6. Sinar X
Akan terlihat kavitas ireguler, peningkatan periosteum, sequestra atau pembentukan
tulang
Tambahan dari susi
Pemeriksaan fisik
Area sekitar luka yang terinfeksi menjadi bengkak dan terasa lembek bila di palpasi. Bisa
juga terdapat eritema atau kemerahan dan panas. Efek sistemik menunjukan adanya
demam biasanya di atas 380 takhikardi,irritable,lemah bengkan,nyeri, maupun
eritema.
F. HEALTH EDUCATION (Tiara R)
Pencegahan
Penanganan infeksi fokal dapat menurunkan angka penyebaran hematogen.
Penanganan infeksi jaringan lunak dapat mengontrol erosi tulang. Pemilihan pasien
dengan teliti dan perhatikan terhadap lingkungan operasi dan teknik pembedahan
dapat menurunkan insiden osteomielitis pascaoperasi.
Antibioika profilaksis, diberikan untuk mencapai kadar jaringan yang memadai saat
pembedahan dan Selma 24 sampai 48 jam setelah operasi akan sangat membantu.Teknik perawatan luka pascaoperasi aseptic akan menurunkan insiden infeksi
superficial dan potensial terjadinya osteomielitis.
Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan di rumah
Penanganan osteomielitis, termasuk perawatan luka dan terapi antibiotika intravena,
dapat dilakukan di rumah. Pasien harus dalam keadaan stabil secara medis dan telah
termotivasi serta keluarga mendukung. Lingkungan rumah harus bersifat kondusif
terhadap promosi kesehatan dan sesuai dengan program pengobatan terapeutik.
Pasien dan keluarganya harus memahami benar protokol antibiotika. Selain itu,
penggantian balutan secara stesil dan teknik kompres hangat harus diajarkan.
Pendidikan pasien sebelum pemulangan dari rumah sakit dan supervise serta
dukungan yang memadai dari perawatan di rumah sangat penting dalam keberhasilan
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
30/44
penatalaksanaan osteomielitis di rumah.
Pasein tersebut harus dipantau dengan cermat mengenai bertambahnya daerah nyeri
atau peningkatan suhu yang mendadak. Pasien diminta untuk melakukan obsevasi
dan melaporkan bila terjadi peningkatan suhu, keluar pus, bau, dan bertambahnya
inflamasi.
G. PENATALAKSANAAN MEDIS (Tiara Tri)
a. Perawatan di rumah sakit
b. Pada stadium akut sudah tentu yang pokok adalah pemberian antibiotik spektrum luas
yang efektif terhadap gram positif maupun gram negatif dan diberikan langsung tanpa
menunggu hasil biakan darah secara parenteral selama 3-6 minggu. Kemudian daya
tahan tubuh perlu diperkuat misalnya memberikan vitamin, obat-obat menahan sakit.
c.
Imobilisasi anggota gerak yang terkena, bisa dengan pemasangan gips yang diberi
jendela.
d.
Tindakan pembedahan, dengan indikasi : adanya abces, rasa sakit yang hebat, adanya
sequester dan bila mencurigakan adanya perubahan ke arah keganasan (karsinoma
epidermoid)e.
Pada stadium kronik disamping antibiotik maka tulang yang jelas sudah mati dan
terlepas perlu diambil dengan jalan operasi
f. Untuk drainage peradangan yang sudah kronis dapat pula dibuat luang-lubang pada
tulang.
(http://puskesmas-oke.blogspot.com/2009/01/osteomyelitis.html )
H. ASPEK LEGAL ETIS (ALL)
a. Respect for autonomi, yang berarti mandiri dan bersedia menanggung resiko,
bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukan,
termasuk dalam menentukan dan mengatur dirinya sendiri.
Dalam hal ini perawat memberikan penjelasan yang sebenarnya tetntang penyakit
yang diderita kepada pasien dan keluarganya, serta membrikan pilihan tentang
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
31/44
perawatan yang dipilih oelh pasien dan keluarganya, misal: tempat perwatan dan
jenis perawatan.
b. Non-malaficence, mendikusikan risiko dan masalah denga klien perawat dan tim
kesehatan dalam pemberian perawatan, perawat berhati-hati terhadap penyakit pasien
agar tidak terjadi atau bertambah parahnya penyakit pasien. Perawat dalam melakukan
perawatan kepada klien hindari hal-hal yang menyebabkan injuri, misalnya dalam
merubah posisi klien saat istirahat jangan sampai membahayakan terutama daerah
perut yang buncit akibat limpa yang membesar.
c. Beneficence, yaitu selalu mengupayakan tiap keputusan dibuat berdasarkan keinginan
untuk melakukan yang terbaik dan tidak merugikan klien, serta merahasiakan tentang
penyakit yang diderita kepada orang lain.
d.
Justice, dengan tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, social
budaya, keadaan ekonomi, dsb. tetapi diperlukan klien sebagai individu yang
memerlukan bantuan dengan keunikan yang dimiliki. Oleh karena itu, perawat
memberikan perawatan yang memenahg harus didapat.
e.
.Inform consent
Perawat harus memberikan tindakan keperawatan yang akan dilakukan, misalnya kapan
tindkaan itu akan diberikan, apa tujuannya dari pemberian tindakan itu, apa
manfaatnya, apa resiko yang akan timbul dari tindakan itu, biaya yang diperlukan untukmelaksanakan tindakan, apa yang harus dipersiapkan klien,,dan lain-lain
Sedangkan prinsip sekunder dari prinsip etis adalah kejujuran, kerahasiaan,dan
kesetiaan.kejujuran berarti kewajiban untuk mengungkapkan kebenaran,dalam kasus ini tim
medis harus transparan dalam mengungkapkan tindakan apa saja yang akan dilakukan pada
pasien,misalnya dampak amputasi,dampak pemberian obat analgetik harus meminta persetujuan
pihak keluarga dalam menentukan tindakan tersebut. Kerahasiaan berarti kewajiban untuk
melindungi informasi rahasia.kesetiaan juga berarti selalu ada saat pasien membutuhkan
bantuan dari tim medis,khususnya kita sebagai perawat.
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
32/44
I. PATOFISIOLOGI
Factor predisposisi: usia,virulensi kuman, riwayat
trauma,nutrisi dan luka infeksi
Invasi mikroorganisme dari tmpat lain
yg beredar melalui sirkulasi darah
Proses inflamasi
Proses inflamasi: hyperemia,pembengkakan, gangguan fungsi,
pembentukan pus, dan kerusakan integritas jaringan
osteomielitis
Masuk ke juksta epifisis
tulang panjang
fagositosis
1. Nyeri
demam
Nafsu makan
2.Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Kemampuan
tonus otot
Pembentukan abses
tulang
Pertumbuhan tulang
baru,pengeluaran pus
5.Gangguan
termoregulasi
Peningkatan tekanan jaringan
tulang dan medula
Iskemia dan
Nekrosis tulang
Pembentukan pus dan nekr
jaringan
Penyebaran infek
ke organ penting
4.Resiko
penyebaran
infeksi
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
33/44
J. ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Biodata
Nama : Tn. D
Umur : 32 tahun
Jenis kelamin : pria
Diagnosa medis : Osteomielytis
Keluhan utama : nyeri di daerah sekitar luka
Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang : nyeri pada luka
Riwayat Kesehatan masa lalu : 12 Bulan SMRS, klien mengeluh tungkai dan kaki
kirinya membengkak, keluhan disertai rasa nyeri dan panas.pergerakan masih
normal. 6 bulan SMRS, kaki kiri mulai sukar digerakan
Pemeriksaan fisik : BB: 42 kg T : 36,6 C Skala nyeri: 5 (0-10)
TB: 158 cm Nadi : 80x/menit TD: 100/60 mmHg RR : 20 x/menit
Pemeriksaan diagnostic : Pada luka paha kiri bengkak (+), kemerahan (+), pus (+), terdapat tiga
lubang pada luka berdiameter masing-masing 0.5 cm. Tampak konjunctiva anemis, kulit pucat,
sclera tidak ikterik.
Pemeriksaan penunjang: Hb: 8,6 mg/dl, Leukosit: 16.400, LED: 96 mm/jam, Albumin: 3,2
gr/dl, Rontgen dada: tidak tampak TB paru aktif, tidak tampak kardiomegali, rontgen femur
sinistra. Seluruh os Femur menunjukkan lesi osteolitik dan sklerotik yang tidak teratur. Kesan
suatu osteomilitis kronis.
Tirah baring lama, penekanan lokal
Kelemahan fisik
3.Kerusakan integritas kulit
Deformitas &bau dari
adanya luka
6.Gangguan citra
diri
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
34/44
Analisa data
Data menyimpang Etiologi Masalah keperawatan
DO :-
DS :-klien mengeluh nyeri
di daerah sekitar luka
-12 bulan SMRS klien
mengeluh tungkai & kaki
kirinya membengkak.
keluhan disertai rasa nyeri
dan panas pada tungkai dan
kaki kiri.
Factor predisposisi:
usia,virulensi kuman, riwayat
trauma,nutrisi dan luka
infeksiInvasi
mikroorganisme dari tmpat
lain yg beredar melalui
sirkulasi darah
Masuk ke juksta epifisis
tulang panjang
osteomielitisfagositosis
Proses inflamasi:
hyperemia,pembengkakan,
gangguan fungsi,
pembentukan pus, dan
kerusakan integritas
jaringanPeningkatan
tekanan jaringan tulang dan
medullaIskemia dan
Nekrosis tulang
Pembentukan abses tulang
Nyeri
nyeri
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
35/44
DO : BB: 42 kg, TB: 158 cm
DS :-
Proses inflamasidemam
Nafsu makan
turunKetidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
DO :Pada luka paha kiri
bengkak (+), kemerahan (+),
pus (+), terdapat tiga lubang
pada luka berdiameter
masing-masing 0.5 cm
Seluruh os Femur
menunjukkan lesi osteolitik
dan sklerotik yang tidak
teratur.
DS :
Proses inflamasidemam
Nafsu makan menurun
Kemampuan tonus otot
menurun
Kelemahan fisikTirah
baring lamapenekanan
localKerusakan integritas
kulit
Kerusakan integritas kulit
DO :
DS :
Pembentukan pus dan
nekrosis
jaringanPenyebaran infeksi
ke organ penting
Resiko penyebaran infeksi
Resiko penyebaran infeksi
DO:demam ada hilang
timbul
DS:
Proses inflamasidemam
Gangguan termoregulasi
Gangguan termoregulasi
DO:Aktivitas sehari-hari
dibantu, berdiri dan berjalan
Peningkatan tekanan jaringan Gangguan citra diri
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
36/44
menggunankan kruk. Pada
luka paha kiri bengkak (+),
kemerahan (+), pus (+),
terdapat tiga lubang pada
luka berdiameter masing-
masing 0.5 cm.
DS:
tulang dan medullaIskemia
dan Nekrosis
tulangPembentukan abses
tulangPertumbuhan tulang
baru,pengeluaran pus
Deformitas &bau dari
adanya lukaGangguan
citra diri
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan pembentukan abses tulang ditandai oleh klien mengeluh
nyeri di sekitar luka pada tungkai dan kaki kiri
2.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia ditandai oleh
penurunan berat badan
3.
Kerusakan integritas kulit b.d penekanan local karena tirah baring lama yang ditandai
oleh adanya tiga lubang pada luka berdiameter masing-masing 0.5 cm
4.
Resiko penyebaran infeksib.d Pembentukan pus dan nekrosis jaringan
5.
Gangguan termoregulasib.d proses infalamasi yang ditandai dengan demam ada hilang
timbul
6.
Gangguan citra diri b.d Deformitas &bau dari adanya luka yang ditandai oleh Aktivitas sehari-
hari dibantu, berdiri dan berjalan menggunankan kruk. Pada luka paha kiri bengkak (+),
kemerahan (+), pus (+)
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
37/44
B. Rencana asuhan keperawatan
No
.
Diagnosa
keperawatan
Asuhan keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeriberhubungandengan
pembentukan
abses tulangditandai oleh
klien mengeluh
nyeri di sekitar
luka pada tungkaidan kaki kiri
Nyeri berkurang,hilang atau teratasi Mandiri :
Kaji nyeri dengan
skala 5-10
Atur posisiimobilisasi pada
daerah nyeri
sendi atau nyeri
di tulang yangmengalami
infeksi
Bantu klien
dalammengidentifikasifactor pencetus
Jelaskan danbantu klien
terkait dengan
tindakan peredanyeri
nonfarmakologi
dan noninvasi
Ajarkan relaksasi
: teknikmengurangi
ketegangan otot
rangka yang
dapat mengurangiintensitas nyeri
Nyeri merupakan respons
subjektif yang dapat
dikaji denganmenggunakan skala
nyeri. Klien melaporkan
nyeri biasanya di atas
tingkat cedera.
Imobilisasi yang adekuatdapat mengurangi nyeri
pada daerah nyeri sendi
atau nyeri di tulang yangmengalami infeksi
Nyeri dipengaruhi oleh
kecemasan, pergerakansendi
Pendekatan denganmenggunakan relaksasi
dan tindakan
nonfarmakologi lainmenunjukan keefektifan
dalam mengurangi nyeri
Teknik ini melancarkan
peredaran darah sehingga
kebutuhan O2 padajaringan terpenuhi dan
nyeri berkurang
I
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
38/44
dan
meningkatkan
relaksasi masase
Beri kesempatan
waktu istirahatbila terasa nyeri
dan beri posisi
yang nyaman(mis. Ketikatidur, punggung
klien diberibantal kecil)
Tingkatkanpengetahuan
tentang penyebabnyeri danhubungan dengan
berapa lama nyeri
akan berlangsung
Kolaborasi :
Pemberian
analgesik
stirahat merelaksasi
semua jaringan sehingga
meningkatkankenyamanan
Pengetahuan tersebut
membantu mengurangi
nyeri dan membantu
meningkatkan kepatuhanklien terhadap rencana
terapeutik
Analgesik memblok
lintasan nyeri sehingga
nyeri akan berkurang
2. Ketidakseimbang
an nutrisi kurang
dari kebutuhantubuh b.d
anoreksia ditandai
oleh penurunanberat badan
Setelah 1 minggu
perawatan,
kebutuhan nutrisipasien
seimbang/terpenuhi
dengan
Kriteria :
Berat badan
naik kg
MencapaiBody MassIndex yang
normal
Nafsu
Mandiri :
Pantau/kaji Berat
badan pasiensemula
Memberikanmakanan dengan
tampilan yang
menarik
Memberikanasupan makanan
dengan porsiyang kecil tapi
sering
Memberikan Diet
TKTP
Memantau penurunan
serta kenaikan beratbadan
Meningkatkan nafsu
makan dengan variasi
makanan yang berbeda
Pemasukan dan
mencegah didtensi gaster
Meningkatkan kebutuhan
kalori dan metabolisme
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
39/44
makan
meningkat
Kolaborasi:
Bekerja sama
dengan ahli gizi
Membantu dalam
rencana diet untuk
memenuhi kebutuhanindividual
3. Kerusakanintegritas kulit b.d
penekanan local
karena tirahbaring lama yang
ditandai oleh
adanya tigalubang pada luka
berdiameter
masing-masing0.5 cm
Tujuan jangkapanjang:
Mempertahankan
integritas kulitTujuan jangka
pendek:
Integritas kulittidak rusak ditandai
dengan tidak
adanya infeksi
Anjurkan klienuntuk
melakukan
latihan ROM
(range ofmotion) dan
mobilisasi jika
mungkin.
Ubah posisi tiap2 jam.
Gunakan bantalair atau
penganjal yang
lunak di bawahdaerah-daerah
yang menonjol.
Lakukan masasepada daerahyang menonjol
yang berumengalami
tekanan pada
waktu berubah
posisi.
Bersihkan dankeringkan kulit.Jaga seprai tetap
kering.
Observasiadanya eritema
Meningkatkan alirandarah ke semua daerah.
Menghindari tekanandan meningkatkan
aliran darah.
Menghindari tekananyang berlebih pada
daerah yang menonjol.
Menghindari kerusakankapiler.
Meningkatkanintegritas kulit dan
mengurangi risikokelembapan kulit.
Hangat dan pelunakanadalah tanda kerusakan
jaringan.
Mempertahankankeutuhan kulit.
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
40/44
dan kepucatan
dan palpasi area
sekitar untukmengetahui
adanya
kehangatan danpelunakan
jaringan tiap
mengubahposisi.
Jaga kebersihankulit dan
seminimalmungkin hindari
trauma dan
panas pada
kulit.4. Resiko
penyebaran
infeksi b.d
Pembentukan pus
dan nekrosisjaringan
Infeksi tidak terjadiselama perawatan
luka
Mandiri:Kaji dan pantau
luka setiap hari.
Lakukanperawatan luka
secara steril
Pantau dan batasikunjungan.
Kolaborasi
Berikan antibiotic
sesuai indikasi
Mendeteksi secara dini
gejala gejala inflamasi
yang mungkin timbul
sekunder akibat adanyaluka.
Teknik perawatan lukasecara steril dapat
mengurangi kontaminasi
kuman.
Mengurangi resiko
kontak infeksi denganorang lain.
Satu atau beberapa agens
diberikan yang
bergantung pada sifat
pathogen dan infeksiyang terjadi.
5. Gangguan
termoregulasib.d
proses infalamasiyang ditandai
dengan adanya
demam hilang
- Klien akan
kembali ke batasan
suhu tubuh normal- Klien mencapai
rasa nyaman dan
istirahat
Pertahankan suhu
ruangan pada
21oC keuali jika
klien menggigil.
Suhu ruangan sekitar
dapat meningkatkan suhu
tubuh. Namun, menggigilharus dihindari karena
meningkatkan suhu
tubuh.
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
41/44
timbul
Berikanasetaminofen
sesuai denagn
program medikapabila suhu
lebih tinggi dari
39oC.
Batasi aktivitas
fisik dan sumber
yangmenyebabkan
stress emosi bila
terjadi
hipetermia.
Kurangi penutup
ekstrernal pada
tubuh klien.
Antipiretik menurunkan
set point.
Aktivitas dan stressmeningkatkan laju
metabolic serta
membutuhkan tambahan
energi.
Pakaian yang basah atau
terlalu basah mencegahpengeluaran panas
melalui radiasi, kinveksidan konduksi.
6. Gangguan citradiri b.d
Deformitas &bau
dari adanya luka
yang ditandai olehAktivitas sehari-
hari dibantu,
berdiri danberjalan
menggunankan
kruk dan Padaluka paha kiri
bengkak (+),
kemerahan (+),pus (+)
Tujuan pendek:Klien mulai
menunjukkan
adaptasi dan
menyatakanpenerimaan pada
situasi.
Tujuan panjang:
Citra klien
meningkatKlien mengenali
dan menyatu
dengan perubahandalam konsep diri
yang akurat tanpaharga diri negatif
Mandiri:Kaji perubahan
persepsi dan
hubungannya
denganketidakmampuan.
Anjurkan klienmengekspresikan
perasaan
termasuk sikapbermusuhan dan
marah.
Ingatkan kembalirealitas bahwa
klien masih dapatmenggunakan sisi
yang sakit dan
belajarmengontrol sisi
yang sehat.
Menentukan bantuan
individual dan menyusun
rencana perawatan atau
pemilihan intervensi.
Menunjukkanpenerimaan, membantu
klien untuk mengenal dan
mulai menyesuaikandengan perasaan tersebut.
Membantu klien melihatbahwa perawat menerima
kedua bagian sebgaikeseluruhan tubuh.
Mengizinkan klien untukmerasakan adanya
harapan dan mulai
menerima situasi yangbaru.
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
42/44
Bantu dan
anjurkan
perawatan yangbaik dan
memperbaiki
kebiasaan.
Anjurkan orang
terdekat
mengizinkanklien melakukan
sebanyak
mungkin hal
untuk dirinya.
Bersama klienmencari
alternative koping
yang positif.
Dukungan
perilaku atauusaha seperti
peningkatanminat ataupartisipasi dalam
aktivitas
rehabilitasi
Membantu menigkatkan
perasaan harga diri dan
mengontrol lebih darisatu area kehidupan.
Menghidupkan kembali
perasaan mandiri dan
membantu perkembanganharga diri serta
memengaruhi proses
rehabilitasi.
Dukungan perawatkepada klien dapat
meningkatkan rasa
percaya diri.
Klien dapat beradaptasi
terhadap perubahan danpengertian tentang peran
individu di masamendatang.
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
43/44
KESIMPULAN
Osteomielitis merupakan infeksi tulang ataupun sum-sum tulang, biasanya disebabkan
oleh bakteri piogenik atau mikobakteri. Osteomielitis bisa mengenai semua usia tetapi umumnya
mengenai anak-anak dan orang tua. Oteomielitis umumnya disebabkan oleh bakteri, diantaranya
dari species staphylococcus dan stertococcus. Selain bakteri, jamur dan virus juga dapat
menginfeksi langsung melalui fraktur terbuka. Tibia bagian distal, femur bagian distal, humerus ,
radius dan ulna bagian proksimal dan distal, vertebra, maksila, dan mandibula merupakan tulang
yang paling beresiko untuk terkena osteomielitis karena merupakan tulang yang banyak
vaskularisasinya.
Berdasarkan lama infeksi, osteomielitis terbagi menjadi 3, yaitu : osteomielitis akut, sub
akut dan kronis. Gambaran klinis terlihat daerah diatas tulang bisa mengalami luka dan
membengkak, dan pergerakan akan menimbulkan nyeri. Osteomielitis menahun sering
menyebabkan nyeri tulang, infeksi jaringan lunak diatas tulang yang berulang dan pengeluaran
nanah yang menetap atau hilang timbul dari kulit. Pengeluaran nanah terjadi jika nanah dari
tulang yang terinfeksi menembus permukaan kulit dan suatu saluran (saluran sinus) terbentuk
dari tulang menuju kulit.
Oteomielitis didiagnosis banding dengan osteosarkoma dan Ewing sarkoma sebabmemiliki gambaran radiologik yang mirip. Gambaran radiologik osteomielitis baru terlihat
setelah 10-14 hari setelah infeksi, yang akan memperlihatkan reaksi periosteal, sklerosis,
sekwestrum dan involikrum.
Osteomielitis dapat diobati dengan terapi antibiotik selama 2-4 minggu atau dengan
debridement. Prognosis osteomielitis bergantung pada lama perjalanan penyakitnya, untuk yang
akut prognosisnya umumnya baik, tetapi yang kronis umumnya buruk.
SARAN
Makalah sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sebagai kelompok
mengharapkan kritikan dan saran dari dosen pembimbing dan teman teman sesama mahasiswa.
-
5/21/2018 Makalah Osteomyelitis
44/44
Selain itu penyakit osteomilitis ini sangat berbahaya dan kita sebagai host harus bisa menerapkan
pola hidup sehat agar kesehatan kita tetap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Sain Iwa, S.Kp,Asuhan Keperawatan Medikal Bedah III.
http://herdinrusli.wordpress.com/2007/12/01/sekilas-tentang-anatomi-vertebra/
http://id.wikipedia.org/wiki/Tulang_punggung
http://www-back-pain.blogspot.com/2009/05/ligament-otot-tulang-belakang.html
http://www-back-pain.blogspot.com/2009/05/anatomi-tulang-belakang.html
http://www.ahlihnp.com/kesehatan/pengetahuan/anatomi-tulang-belakang/http://medicastore.com/penyakit/554/Osteomielitis.html
iwansaing.files.wordpress.com/2009/06/5-osteomielitis-51-60.do
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Gray90.png
http://1.bp.blogspot.com/_p3RLmE_gWDU/ShD-
zHc22MI/AAAAAAAAABQ/buDLRb6NNzs/s1600-h/anatomi+tulang+belakang.jpg
http://4.bp.blogspot.com/_p3RLmE_gWDU/ShIpBrKdf5I/AAAAAAAAABs/ofFD-twewls/s1600-
h/ligament+tulang+belakang.jpg