Download - Makalah Kwn Fix
KETERPURUKAN DALAM KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA RAKYAT INDONESIA
Oleh :
Ketua : Ardo Ramdhani B1J013089
Anggota : Annisa Aulia B1J013003
Etvin Kristanti B1J013007
Oki Azhar Rizky B1J013017
Tarkinih B1J013019
Moch. Iqbal Sufyan B1J013025
Karina Octavia B1J013081
Bahana Aditya Adnan B1J013093
Kelompok : 5
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO
2012
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Keterpurukan
Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Rakyat Indonesia ” ini sesuai dengan apa yang
diinginkan.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas semester 2, sesuai dengan
ketentuan yang telah diberikan oleh Dr. H Kuat Puji Prayito. SH., M.Hum. sebagai
dosen pengampu mata kuliah pendidikan kewarganegaraan. Dengan adanya makalah
ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan mengerti realita keterpurukan dalam
kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat di perlukan untuk perbaikan isi
makalah ini agar bisa terwujud dengan baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
Penulis dan para pembaca pada umumnya, mohon maaf apabila terdapat kekurangan
dalam penyusunan makalah ini.
Wassalamualaikum wr.wb
Purwokerto, 4 April 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
PENDAHULUAN........................................................................................................................1
1. Latar Belakang..............................................................................................................1
2. Rumusan Masalah........................................................................................................2
3. Tujuan Pembuatan Makalah........................................................................................2
PEMBAHASAN..........................................................................................................................3
A. Makna Kesadaran Berbangsa dan Bernegara...........................................................3
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterpurukan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Rakyat Indonesia ............................................................................................4
C. Keterpurukan Kesadaran Rakyat Indonesia dalam Berbangsa dan Bernegara.........5
KESIMPULAN............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................10
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Masa reformasi telah berakhir, namun krisis yang melanda negeri ini sangat
lambat perubahannya, sangat berbeda dengan Negara- Negara lain yang begitu cepat
dapat mengatasi krisis. Hal ini yang perlu mendapatkan perhatian bagi kita semua,
bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara sangat diperlukan. Konsep atau makna
kesadaran dapat diartikan sebagai sikap perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri
dengan dilandasai suasana hati yang ikhlas/rela tanpa tekanan dari luar untuk
bertindak yang umumnya dalam upaya mewujudkan kebaikan yang berguna untuk
diri sendiri dan lingkungannya. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Indonesia
mempunyai makna bahwa individu yang hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan
di bawah Negara Kesatuan RI harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh
dari kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan
Bangsa dan Negara Indonesia.
Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara kepada pemuda merupakan
hal penting yang Tidak dapat dilupakan oleh bangsa ini, karena pemuda merupakan
penerus bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari perjalan panjang bangsa ini.
Kesadaran berbangsa dan bernegara ini jangan ditafsir hanya berlaku pada
pemerintah saja, tetapi harus lebih luas memandangnya, sehingga dalam
implementasinya, pemuda lebih kreatif menerapkan arti sadar berbangsa dan
bernegara ini dalam kehidupannya tanpa menghilangkan hakekat kesadaran
berbangsa dan bernegara itu sendiri.
1
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang kami
ambil dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa makna dari kesadaran berbangsa dan bernegara ?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keterpurukan kesadaran berbangsa
dan bernegara rakyat Indonesia ?
3. Bagaimana kondisi keterpurukan kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat
Indonesia
3. Tujuan Pembuatan Makalah
1. Mengetahui makna kesadaran berbangsa dan bernegara.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keterpurukan kesadaran
berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia.
3. Mengetahui kondisi keterpurukan kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat
Indonesia.
2
PEMBAHASAN
A. Makna Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat,
bahasa, sejarah serta berpemerintahan sendiri. Sedangkan berbangsa adalah manusia
yang mempunyai landasan etika, bermoral , dan berakhlak mulia dalam bersikap
mewujudkan makna sosial dan adil. Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok
atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu
dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan
sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut. Sedangkan bernegara adalah
manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai
satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah NUSANTARA atau INDONESIA
dan mempunyai cita-cita yang berlandaskan niat untuk bersatu secara emosional dan
rasional dalam membangun rasa nasionalisme secara eklektis kedalam sikap dan
perilaku antar yang berbeda ras, agama, asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah.
Indonesia adalah wilayah kepulauan yang terintergrasi secara naional dari daerah
daratan dan lautan kedalam organisasi berbentuk negara kesatuan untuk
melaksanakan pembangunan ekonomi dalam mewujudkan masyarakat sejahtera
sebagai realisasi impian yang di amanatkan oleh UUD 1945. Kesadaran Berbangsa
dan Bernegara mempunyai makna bahwa individu yang hidup dan terikat dalam
kaidah dan naungan di bawah Negara Kesatuan RI harus mempunyai sikap dan
perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan atau
kerelaan dalam bertindak demi kebaikan Bangsa dan Negara Indonesia. Berbagai
masalah yang berkaitan dengan kesadaran berbangsa dan bernegara sebaiknya
mendapat perhatian dan tanggung jawab kita semua.Sehingga amanat pada UUD
1945 untuk menjaga dan memelihara Negara Kesatuan wilayah Republik Indonesia
serta kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan.
3
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterpurukan Kesadaran Berbangsa
dan Bernegara Rakyat Indonesia .
Beberapa faktor penghambat untuk terciptanya kesadaran berbangsa dan bernegara :
1. Rasa malu berbangsa dan bernegara Indonesia.
2. Ketidak tahuan akan nilai-nilai positif/kekayaan Negara Indonesia.
3. Merosotnya tingkat keamanan Negara Indonesia.
4. Ketidak percayaan kepada pemerintahan.
5. Ketiadaan kesahajaan para pemimpin.
6. Ketidak tegasan hukum yang berlaku.
7. Rasa ingin menonjolkan golongan masing-masing.
8. Merosotnya nilai toleransi dan saling menghargai.
Diatas merupakan factor-faktor pendukung dan peghambat tercipatanya kesadaran
berbangsa dan bernegara versi saya. Kesimpulannya, semua faktor penghambat bisa
dihindarkan dengan mengajarkan faktor-faktor pendukung sejak dini. Yakni dengan
mengembalikan sosialisasi pendidikan kewarganegaraan di sekolah-sekolah. Pada
pendidikan kewarganegaraan wajib ditanamkan prinsip etik multikulturalisme, yaitu
kesadaran perbedaan satu dengan yang lain menuju sikap toleran yaitu menghargai
dan mengormati perbedaan yang ada. Perbedaan yang ada pada etnis dan religi
harusnya menjadi bahan perekat kebangsaan apabila antarwarganegara memiliki
sikap toleran.
Institusi di masyarakat, baik di partai, lembaga, yayasan, organisasi sosial,
koperasi, ditumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara melalui pendidikan
multikulturalisme. Organisasi sosial-politik , pemuda, olahraga, yayasan, koperasi,
tidak bersifat eksklusif, namun mampu bersifat inklusif dengan mengembangkan
organisasi dengan penanaman kesadaran berbangsa.
4
C. Keterpurukan Kesadaran Rakyat Indonesia dalam Berbangsa dan
Bernegara
Di era globalisasi ini banyak tantangan bagi warga negara Indonesia, namun
sudah selayaknya kesadaran berbangsa dan bernegara bagi warga negara dan
pemerintahan Indonesia secara bersama-sama memberikan pemahaman tentang
kesadaran berbangsa dan bernegara kepada rakyatnya terutama kepada kaum muda,
selain dipahami kesadaran berbangsa dan bernegarapun harus direalisasikan dalam
kehidupan sehari-hari agar tercapainya tujuan negara. Pemerintah ikut bertanggung
jawab mengemban amanat untuk memberikan kesadaran berbangsa dan bernegara
kepada warganya, bila rakyat bangsa Indonesia sudah tidak memiliki kesadaran
berbangsa dan bernegara, maka ini merupakan bahaya besar bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara, yang mengakibatkan bangsa ini akan jatuh ke dalam
kondisi yang sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa yang lain yang
telah mempersiapkan diri dari gangguan bangsa lain.
Globalisasi telah memberi banyak dampak terhadap negara Indonesia. Dampak
yang ditimbulkan oleh globalisasi ada yang berdampak positif ada juga yang
berdampak negatif terhadap negara Indonesia. Namun jika dilihat dari kesadaran
warga negara dalam berbangsa dan bernegara sekarang ini, globasasi lebih banyak
membawa dampak negatif. Era globalisasi telah menurunkan bahkan menghilangkan
rasa nasionalisme bangsa Indonesia. Kebanyakan warga Indonesia sekarag ini lebih
cinta terhadap budaya dan barang orang luar negri dari pada budaya dan barang yang
berasal dari negaranya sendiri.
Kesadaran berbangsa dan bernegara masa sekarang sangat berbeda. Nilai
kebangsaan Indonesia saat ini diwarnai penonjolan sikap primordial antar daerah,
dengan semangat otonomi daerah yang agak menyimpang dari semangat kebangsaan.
Bukti politik identitas tersebut terlihat dari kian merebaknya kemauan-kemauan
daerah untuk berlomba-lomba mengurus dirinya sendiri. Banyak warga negara yang
lebih mementingkan kepentingan pribadinya daripada kepentingan negaranya sendiri.
Akibatnya banyak terjadi persaingan dan pergesekan antar bangsa yang dapat
5
memecahkan kesatuan republik Indonesia. Selain itu, di bidang ekonomi terjadi
persaingan yang semakin ketat, sehingga semakin mempersulit keadaan warga negara
yang miskin. Sementara itu dalam bidang politik, sosial budaya, dan pertahanan
keamanan terjadi pula pergeseran nilai. Eksploitasi besar-besaran dilakukan
(termasuk menguras kocek rakyat lewat regulasi daerah) yang tujuan akhirnya adalah
uang. Karenanya, tak mengherankan kalau pada saatnya nanti akan terjadi
ketimpangan antara daerah yang kaya dan yang miskin lantaran kesadaran kolektif
untuk saling menolong dan berbagi tersebut menjadi nihil.
Mengingat kondisi bangsa Indonesia sekarang ini, merupakan salah satu indikator
bahwa warga negara Indonesia telah mengalami penurunan kesadaran berbangsa dan
bernegara. Hal ini bisa di lihat dari berbagai daerah sering bergejolak diantaranya
yaitu perkelahian antar warga, perkelahian pelajar, ketidakpuasan terhadap hasil
pilkada, perebutan lahan, tawuran, dan lain-lain.
Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat dilihat dalam
perilaku individu maupun pejabat yang masih menunjukkan tindakan-tindakan yang
melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan, pencemaran
lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok, korupsi,
etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkis, penggunaan narkoba, kurang menghargai
budaya bangsa sendiri, dan lebih mencintai produk luar negeri. Kesadaran Berbangsa
dan Bernegara mempunyai makna bahwa individu yang hidup dan terikat dalam
kaidah dan naungan di bawah Negara Kesatuan RI harus mempunyai sikap dan
perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan
bertindak demi kebaikan Bangsa dan Negara Indonesia. Namun, pada kenyataannya
banyak warga negara yang tidak ikhlas dalam bertidak dikepentingan negera
Indonesia, kebanyakan dari mereka yang betindak di kepentingan negara Indonesia
mempunyai niatan terselubung yang dapat menguntungkan dirinya sendiri.
Selain perilaku-perilaku di atas kesadaran berbangsa dan bernegara yang kurang
baik dapat dilihat dari adanya isu-isu di Indonesia. Contohnya isu disintegrasi bangsa
yang dilakukan oleh kelompok tertentu seperti diwilayah propinsi Irian jaya (Papua)
6
yang mengarah kepada konflik vertical dan kerusuhan sosial yang terjadi di beberapa
daerah yang mengarah kepada konflik horizontal apabila dibiarkan terus berkembang
maka dapat mengancam kemungkinan terjadinya disintegrasi bangsa. Sehingga perlu
adanya pemahaman terhadap Wawasan Nusantara sebagai wawasan kebangsaan
Indonesia dan menjadi nilai dasar ketahanan nasional Indonesia, sebagaimana
dikatakan oleh pakar ketahanan nasional Sayidiman Suryohadiprojo, Wawasan
Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap eksistensi dirinya
ditengah masyarakat Internasional.
Banyak juga kasus pelanggaran HAM di Indonesia yang menunjukan kurangnya
kesadaran berbangsa dan bernegara contohnya kasus tanjung Priok terjadi tahun 1984
antara aparat dengan warga sekitar yang berawal dari masalah SARA dan unsur
politis. Dalam peristiwa ini diduga terjadi pelanggaran HAM dimana terdapat rarusan
korban meninggal dunia akibat kekerasan dan penembakan dan Kasus terbunuhnya
Marsinah, seorang pekerja wanita PT Catur Putera Surya Porong, Jatim (1994),
Marsinah adalah salah satu korban pekerja dan aktivitas yang hak-hak pekerja di PT
Catur Putera Surya, Porong Jawa Timur. Dia meninggal secara mengenaskan dan
diduga menjadi korban pelanggaran HAM berupa penculikan, penganiayaan dan
pembunuhan.
Selain itu penurunan kesadaran warga negara dalam berbangsa dan bernegara
dapat dilihat dari sikap anak muda jaman sekarang. Anak muda jaman sekarang lebih
suka produk luar negri daripada produk dalam negri. Banyak juga anak muda yang
tidak tahu tetang budaya yang ada di Indonesia malah mereka lebih mengenal budaya
orang luar dari pada budayanya sendiri. Banyak juga diantara mereka yang merasa
ketinggalan jaman dan tidak keren ketika menekuni dan mencintai budaya Indonesia.
Bahkan sampai ada kasus budaya Indonesia dicuri oleh orang luar, hal itu terjadi
karena kurangnya kesadaran warga negara dalam berbangsa dan bernegara, dan
kuragnya pula perhatian pemerintah terhadap budaya-budaya yang dimiliki oleh
Indonesia. Banyak kasus-kasus lain yang menunjukan adanya penurunan kesadaran
warga negara dalam berbangsa dan bernegara.
7
Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kepada pemuda merupakan hal
yang sangat penting, karena pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang tidak
dapat dipisahkan dari perjalanan panjang bangsa ini. Kesadaran berbangsa dan
bernegara jangan diperkirakan hanya berlaku pada pemerintah saja, tetapi harus lebih
luas memandangnya, sehingga dalam penerapannya, pemuda lebih kreatif dalam
menerapkan arti sadar berbangsa dan bernegara ini dalam kehidupannya tanpa
menghilangkan hakekat kesadaran berbangsa dan bernegara itu sendiri.
Berbagai masalah yang berkaitan dengan kesadaran berbangsa dan bernegara
sebaiknya mendapat perhatian dan tanggung jawab kita semua.Sehingga amanat pada
UUD 1945 untuk menjaga dan memelihara Negara Kesatuan wilayah Republik
Indonesia serta kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan. Sehingga negara Indonesia
dapat maju dari keterpurukan, dan sektor-sektor Indonesia dapat dikenal oleh orang
banyak terutama oleh orang luar.
8
KESIMPULAN
1. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara mempunyai makna bahwa individu yang
hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan di bawah Negara Kesatuan RI
harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang
dilandasasi keikhlasan atau kerelaan dalam bertindak demi kebaikan Bangsa
dan Negara Indonesia.
2. Beberapa faktor penghambat untuk terciptanya kesadaran berbangsa dan
bernegara diantaranya rasa malu berbangsa dan bernegara Indonesia, ketidak
tahuan akan nilai-nilai positif/kekayaan Negara Indonesia, merosotnya tingkat
keamanan Negara Indonesia ketidak percayaan kepada pemerintahan,
ketiadaan kesahajaan para pemimpin, ketidak tegasan hukum yang berlaku,
rasa ingin menonjolkan golongan masing-masing, merosotnya nilai toleransi
dan saling menghargai.
3. Kondisi bangsa Indonesia sekarang ini, merupakan salah satu indikator bahwa
warga negara Indonesia telah mengalami penurunan kesadaran berbangsa dan
bernegara. Hal ini bisa di lihat dari berbagai daerah sering bergejolak
diantaranya yaitu perkelahian antar warga, perkelahian pelajar, ketidakpuasan
terhadap hasil pilkada, perebutan lahan, tawuran, dan lain-lain.
9
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan dan Zubaidi, ahmad, 2007, “Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan
Tinggi”, Yogyakarta; Paradigma
Ginanjar, Agustian, 2008, “Mencintai Bangsa Dan Negara”, Bogor; PT. Sarana
Komunikasi Utama
Srijanti, dkk, 2009, “Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Mahasiswa”, Jakarta;
Graha
Sumodiningrat Gunawan dan Ary Ginanjar Agustian. 2008. Mencintai Bangsa dan
Negara. PT. Sarana Komunikasi Utama: Bogor
Dr Ali masykur musa,2012.Nasionalisme di persimpangan, erlangga, Jakarta
Kusumoprojo Wahyono Suroto .2009. Indonesia Negara maritime. Teraju:Jakarta
Dr. Jazim Hamidi, S.H.,M.H dan Mustafa lutfi.,S.H.,m.h,2010, civic education antara
realitas politik dan implementasi hukumnya ,Gramedia pustaka utama Jakarta
Mahesa Desmond.J.2012. presiden offside, kita diam atau memakzulkan. Tansmedia
pustaka:Jakarta
10