Download - Makalah imunoglobin fitri andriani
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Immunoglobulin adalah senyawa protein yang digunakan untuk melawan
kuman penyakit (virus, bakteri, racun bakteri dll.), ada di dalam darah, orang
sering menyebutnya antibodi. Setiap immunoglobulin (disingkat Ig) akan
mengenali satu antigen (kuman penyakit) secara spesifik, artinya satu antigen
dikenali satu antibodi spesifik. Ig diproduksi oleh sel darah putih yang disebut sel
B atau lebih spesifik lagi sel plasma.
Imunitas adalah merupakan jawaban reaksi tubuh terhadap bahan asing
secara molekuler maupun seluler. Secara histories imunitas merupakan
perlindungan terhadap penyakit, yang lebih spesifik dikenal dengan infectious
disease. Imunitas berasal dari kata latin yaitu Immunitas. Secara umum, imunitas
merupakan respon molekul atau seluler yang mekanismenya terbagi menjadi dua
yaitu innate immunity dan adaptive immunity. Sebagai bahan pemicu respon imun
tersebut dikenal dengan antigen dan sebagai jawaban reaksi imun dikenal dengan
antibodi.
Antigen adalah substansi yang dapat dikenali dan diikat dengan baik oleh
sistem imun. Antigen dapat berasal dari organisme (bakteri, virus, jamur, dan
parasit) atau molekul asing bagi tubuh. Hapten adalah molekul organik kecil yang
dapat mengikat bagian reseptor antigen. Antibodi adalah protein imunoglobulin
yang disekresi oleh sel B yang teraktifitasi oleh antigen. Berat molekul antibodi
berkisar 150.000 Da sampai dengan 950.000 Da yang tergantung pada kelasnya.
Antibodi merupakan biomolekul yang tersusun atas protein dan dibentuk sebagai
respons terhadap keberadaan benda-benda asing yang tidak dikehendaki di dalam
tubuh kita. Benda-benda asing itu disebut antigen. Tiap kali ada benda-benda
asing yang masuk ke dalam tubuh diperlukan 10-14 hari untuk membentuk
antibodi. Antibodi dihasilkan oleh limfosit B atau sel-sel B. Antibodi digunakan
untuk menetralkan atau menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuh.
I.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas yaitu :
1. Apa saja Fungsi Sistem Imun ?
2. Menjelaskan Macam-macam Sistem Kekebalan Tubuh ?
3. Unsur apa saja yang Berperan dalam Reaksi Imunoglobulin ?
I.3 Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai adalah :
1. Untuk mengetahui Fungsi dari Sistem Imun
2. Untuk mengetahui Macam-macam Sistem Kekebalan Tubuh
3. Untuk mengetahui Unsur apa saja yang Berperan dalam Reaksi
Imunoglobulin.
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh
luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme.
Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar,sistem ini akan melindungi tubuh
terhadap infeksi bakteri dsan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing
lain dalam tubuh jika sistem kekebalan melemah,kemampuannya melindungi
tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan pathogen, termasuk virus yang
menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan
juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor,dan terhambatnya sistem ini
juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.
2.1 Fungsi Sistem Imun
Sistem Imun adalah sistem pertahanan tubuh terhadap penyakit. Sebuah
sistem dalam tubuh kita yang memiliki peran vital bagi kelangsungan hidup kita.
Ada 3 (tiga) fungsi penting yang harus dimiliki sistem imun yang sehat :
1. Kemampuannya untuk mengenali benda-benda asing seperti bakteri, virus,
parasit, jamur, sel kanker, dll. Fungsi ini sangat penting, karena harus bisa
membedakan mana kawan ( bakteri yang menguntungkan dan sel tubuh
yang baik ) mana lawan ( virus, bakteri jahat, jamur, parasit, radikal bebas
dan sel-sel yang bermutasi yang bisa menjadi tumor/kanker ) dan mana
yang orang biasa ( alergen, pemicu alergi ) yang harus dibiarkan lewat.
2. Bisa bertindak secara khusus untuk menghadapi serangan benda asing itu
3. Sistem Imun mengingat penyerang-penyerang asing itu ( rupa & rumus
kimiawi antibodi yang digunakan untuk mengalahkan mereka yang
disimpan didalam Transfer Factor tubuh ) sehingga bisa dengan cepat
menolak serangan ulang di masa depan.
4. Sistem imun yang sehat adalah sistem imun yang seimbang yang bisa
meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.
2.2 Macam – macam Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem imun menyediakan kekebalan terhadap suatu penyakit yang disebut
imunitas. Respon imun adalah suatu cara yang dilakukan tubuh untuk memberi
respon terhadap masuknya patogen atau antigen tertentu ke dalam tubuh.
Sistem perthanan tubuh terbagi atas 2 bagian yaitu :
1. Sistem Imun Non Spesifik (Innate Immunity System)
Innate Immunity adalah pertahanan tubuh yang mempunyai sifat tidak
spesifik dan merupakan bagian sistem imun yang berfungsi sebagai barier
terdepan pada awal terjadinya infeksi penyakit, oleh karena itu sering disebut
natural atau native immunity.
Yang termasuk innate immunity adalah : Makrofage, sel darah merah dan
sel assesories, selain itu juga bahan biokimia dan fisik barier seperti kulit yang
mensekresi lisosim dan dapat merusak bakteri seperti S.aureus. oleh karena itu
sistem ini spesifik untuk alam. Sehingga jika ada organisme melakukan penetrasi
melalui permukaan epithel akan dianulir oleh sitem Retikulum Endothelium (RE)
yang merupakan turunan dari sel sumsung tulang yang berfungsi menangkap,
internelisasi dan merusak agen infeksius. Dalam hal ini yang bertindak
memfagositosit adalah sel kuffer. Selain itu juga sel darah merah termasuk
eosinophil, PMN dan monosit dapat migrasi ke dalam jaringan yang dapat
merangsang secara invasive.
Sel lainnya adalah natural killer, leukosit, sel ini cocok untuk mengenali
perubahan permukaan pada sel yang terinfeksi, seperti mengikat dan membunuh
sel yang dipengaruhi oleh interferon. Interferon adalah termasuk antibodi spesifik
yang diproduksi oleh sel target atau sel terinfeksi.
Faktor lain yang termasuk innate immunity adalah protein serum yang
merupakan protein fase akut. Protein ini mempunyai efek sebagai perlindungan
melalui interaksi komplek dengan komplemen, yang selanjutnya diikuti lisisnya
agen penyakit.
Sebagai tanda awal dari respon imun adalah inflamasi yang merupakan
reaksi dari tubuh terhadap injuri seperti invasi agen infeksius. Terjadinya proses
ini dapat ditandai dengan 3 hal yaitu pertama terjadi peningkatan daerah ke daerah
infeksi, kedua peningkatan permeabilitas kapiler yang menyebabkan reaksi sel
endithel, sehingga terjadi reaksi silang antara molekul besar dan sel endotelial dan
ketiga adalah terjadinya migrasi leukosit (PMN) dan makrofage dan kapiler ke
jaringan sekitar.
Pertahanan non spesifik terbagi atas 3 bagian yaitu :
1. Pertahanan Fisik : Kulit, Membran Mukosa
2. Pertahanan Kimiawi : Saliva, Air mata, Lisozim (enzim penghancur)
3. Pertahanan Biologis : Sel darah putih yang bersifat fagosit (neutrofil, monosit,
acidofil), protein antimikroba dan respon pembengkakan (inflammatory).
2. Sistem Imun Spesifik (Adaptive Immunity System)
Adaptive Immunity adalah merupakan sistem pertahanan tibuh lapis
kedua, jika innate immunity tidak mampu mengeliminasi agen penyakit. Hal ini
terjadi jika fagosit tidak mengenali agen infeksius sebab hanya sedikit reseptor
yang cocok untuk agen infeksius atau agen tidak bertindak sebagai faktor antigen
terlarut (solube antigen) yang aktif. Jika hal ini terus menerus, maka akan
diperlukan molekul spesifik yang akan berikatan langsung dengan antigen
infeksius yang dikenal dengan antibodi dan selanjutnya akan terjadi proses
fagotosis.
Antibodi diproduksi oleh sel B yang merupakan molekul fleksibel dan
bertindak sebagai adaptor antara agen infeksius dan fagosit. Antibodi mempunyai
2 fungsi selain mempunyai variabel antibodi yang berbeda dan mengikat agen
infeksius juga mengikat reseptor sel dan selanjutnya mengaktifkan komplemen
yang diakhiri dengan terjadinya lisis.
Sistem Imun ini disebut Spesifik karena : dilakukan hanya oleh sel darah
putih Limfosit, membentuk kekebalan tubuh, dipicu oleh antigen (senyawa asing)
sehingga terjadi pembentukan antibodi dan setiap antibodi spesifik untuk antigen
tertentu. Limfosit berperan dalam imunitas yang diperantarai sel dan antibodi.
2.3 Unsur – unsur yang Berperan dalam Reaksi Imunoglobulin
Sebelumnya telah kita sebutkan bahwa antibodi adalah sejenis protein.
Protein-protein yang berfungsi untuk melindungi tubuh lewat proses kekebalan ini
dinamakan “Imuno globulin”, disingkat “Ig”.
Protein paling khas pada sistem pertahanan, molekul imuno globulin
mengikatkan diri pada antigen untuk menginformasikan kepada sel-sel kekebalan
lainnya tentang keberadaan antigen tersebut atau untuk memulai reaksi berantai
perang penghancuran.
1. Sel B
Sel B adalah limfosit yang memainkan peran penting pada respon imun
humoral yang berbalik pada imunitas selular yang diperintah oleh sel T. Fungsi
utama sel B adalah untuk membuat antibodi melawan antigen. Sel B adalah
komponen sistem kekebalan tiruan.
Pencerap antigen pada sel B, biasa disebut pencerap sel B, merupakan
imunoglobulin. Pada saat sel B teraktivasi oleh antigen, sel B terdiferensiasi
menjadi sel plasma yang memproduksi molekul antibodi dari antigen yang terikat
pada pencerapnya.
Sel B terbagi menjadi dua jenis:
a. Sel B-1 atau sel B CD5, merupakan sel B yang ditemukan pada ruang
peritoneal dan pleural dan memiliki kemampuan untuk berkembangbiak.
b. Sel B-2 atau sel B konvensional, merupakan sel B hasil sintesis sumsum tulang
yang memenuhi plasma darah dan jaringan sistem limfatik dan tidak memiliki
kemampuan untuk berkembangbiak.
Sel B berasal dari sel punca yang berada pada jaringan hemopoietik di dalam
sumsum tulang.
2. Sel T
Sel T adalah sel di dalam salah satu grup sel darah putih yang diketahui
sebagai limfosit dan memainkan peran utama pada kekebalan selular. Sel T
mampu membedakan jenis patogen dengan kemampuan berevolusi sepanjang
waktu demi peningkatan kekebalan setiap kali tubuh terpapar patogen. Hal ini
dimungkinkan karena sejumlah sel T teraktivasi menjadi sel T memori dengan
kemampuan untuk berkembangbiak dengan cepat untuk melawan infeksi yang
mungkin terulang kembali. Kemampuan sel T untuk mengingat infeksi tertentu
dan sistematika perlawanannya, dieksploitasi sepanjang proses vaksinasi, yang
dipelajari pada sistem kekebalan tiruan.
Respon yang dilakukan oleh sel T adalah interaksi yang terjadi antara
reseptor sel T (bahasa Inggris: T cell receptor, TCR) dan peptida MHC pada
permukaan sel sehingga menimbulkan antarmuka antara sel T dan sel target yang
diikat lebih lanjut oleh molekul co-receptor dan co-binding. Ikatan polivalen yang
terjadi memungkinkan pengiriman sinyal antar kedua sel. Sebuah fragmen peptida
kecil yang melambangkan seluruh isi selular, dikirimkan oleh sel target ke
antarmuka sebagai MHC untuk dipindai oleh TCR yang mencari sinyal asing
dengan lintasan pengenalan antigen. Aktivasi sel T memberikan respon kekebalan
yang berlainan seperti produksi antibodi, aktivasi sel fagosit atau penghancuran
sel target dalam seketika. Dengan demikian respon kekebalan tiruan terhadap
berbagai macam penyakit diterapkan.
Sel T memiliki prekursor berupa sel punca hematopoietik yang bermigrasi
dari sumsum tulang menuju kelenjar timus, tempat sel punca tersebut mengalami
rekombinasi VDJ pada rantai-beta pencerapnya, guna membentuk protein TCR
yang disebut pre-TCR, pencerap spesial pada permukaan sel yang disebut
pencerap sel T (bahasa Inggris: T cell receptor, TCR). "T" pada kata sel T adalah
singkatan dari kata timus yang merupakan organ penting tempat sel T tumbuh dan
menjadi matang. Beberapa jenis sel T telah ditemukan dan diketahui mempunyai
fungsi yang berbeda-beda.
Sel T terbagi menjadi tiga jenis, masing-masing dari ketiga jenis tersebut
mempunyai tugas / fungsi yang berbeda-beda :
a. Sel T sitotoksik (killer), berfungsi membunuh sel-sel yang terinfekasi, sel ini
dapat membunuh berbagai bibit penyakit, dan sel kanker.
b. Sel T supressor (penekan), mempunyai efek menstabilkan jumlah sel killer
agar sel killer tidak membunuh sel-sel tubuh yang sehat.
c. Sel T penolong (helper), berfungsi membantu zat antibodi dan sel B penghasil
antibodi. Sel ini mengatur respons, kekebalan tubuh dengan cara mengenali
dan mengaktifkan limfosit yang lain.
3. Imuno globulin G (IgG)
Imunoglobulin G adalah divalen antigen. Antibodi ini adalah
imunoglobulin yang paling sering/banyak ditemukan dalam sumsum tulang
belakang, darah, lymfe dan cairan peritoneal. Ia mempunyai waktu paroh biologik
selama 23 hari dan merupakan imunitas yang baik (sebagai serum transfer). Ia
dapat mengaglutinasi antigen yang tidak larut. IgG adalah satu-satunya
imunoglobulin yang dapat melewati plasenta.
4. Imuno globulin A (IgA)
Imunoglobulin A adalah antibodi sekretori, ditemukan dalam saliva,
keringat, air mata, cairan mukosa, susu, cairan lambung dan sebgainya. Yang
aktiv adalah bentuk dimer (yy), sedangkan yang monomer (y) tidak aktif. Jaringan
yang mensekresi bentuk bentuk dimer ini ialah sel epithel yang bertindak sebagai
reseptor IgA, yang kemudian sel tersebut bersama IgA masuk kedalam lumen.
Fungsi dari IgA ini ialah:
1. Mencegah kuman patogen menyerang permukaan sel mukosa
2. Tidak efektif dlam mengikat komplemen
3. Bersifat bakterisida dengan kondisinya sebagai lysozim yang ada dalam cairan
sekretori yang mengandung IgA
4. Bersifat antiviral dan glutinin yang efektif
5. Imuno globulin M (IgM)
Imunoglobulin M ditemukan pada permukaan sel B yang matang. IgM
mempunyai waktu paroh biologi 5 hari, mempunyai bentuk pentamer dengan lima
valensi. Imunoglobulin ini hanya dibentuk oleh faetus. Peningkatan jumlah IgM
mencerminkan adanya infeksi baru atai adanya antigen (imunisasi/vaksinasi). IgM
adalah merupakan aglutinin yang efisien dan merupakan isohem- aglutinin
alamiah. IgM sngat efisien dalam mengaktifkan komplemen. IgM dibentuk
setelah terbentuk T-independen antigen, dan setelah imunisasi dengan T-
dependent antigen.
6. Imuno globulin D (IgD)
Imunoglobulin D ini berjumlah sedikit dalam serum. IgD adalah penenda
permukaan pada sel B yang matang. IgD dibentuk bersama dengan IgM oleh sel B
normal. Sel B membentuk IgD dan IgM karena untuk membedakan unit dari
RNA.
7. Imuno globulin E (IgE)
Imunoglobulin E ditemukan sedikit dalam serum, terutama kalau berikatan
dengan mast sel dan basophil secara efektif, tetapi kurang efektif dengan
eosinpphil. IgE berikatan pada reseptor Fc pada sel-sel tersebut. Dengan adanya
antigen yang spesifik untuk IgE, imunoglobulin ini menjadi bereaksi silang untuk
memacu degranulasi dan membebaskan histamin dan komponen lainnya sehingga
menyebabkan reaksi anaphylaksis. IgE sangat berguna untuk melawan parasit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fungsi sistem imun :
1. Penangkal benda asing yang masuk kedalam tubuh
2. Untuk keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan komponen
tubuh yang lebih tua.
Macam – macam sistem kekebalan tubuh :
1. Sistem Imun Non Spesifik (Innate Immunity System)
2. Sistem Imun Spesifik (Adaptive Immunity System)
Unsur – unsur yang berperan dalam reaksi imunoglobulin :
1. Sel B
2. Sel T
3. Imuno globulin G (IgG)
4. Imuno globulin A (IgA)
5. Imuno globulin M (IgM)
6. Imuno globulin D (IgD)
7. Imuno globulin E (IgE)
3.2 Kritik dan Saran
Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
DAFTAR PUSTAKA
1. Clevers H and Ferrier P. Transcriptional control during T –cell
development. Current Opinion in Immunol. 1998; 10: 166 – 71.
2. Goodman JW. Immunoglobulins; structure and function. Dalam: Stites DP
and Terr AI. (eds) Basic and clinical in immunology 7 th ed. Norwalk
Connecticut, Appleton & Lange 1991; 109 – 121.
3. Hay F and Westwood O. The generation of diversity. Dalam: Roitt I,
Brostoff J, Male D (eds). Immunology, 4th ed. London, Mosby Co, 1996; 6.
2 – 6. 14.
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah
karya tulis dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“ IMUNOGLOBULIN”
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang
saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.
Raha, November 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.2 Tujuan...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 fungsi sistim imun .............................................................................................3
2.2 macam-macam sistim kekebalan tubuh.............................................................4
2.3 unsur yang berpengaruh dalam imunoglobulin.................................................6
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan.......................................................................................................10
3.2 Saran.................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
LAMPIRAN..........................................................................................................12
MAKALAH
IMUNOGLOBULIN
DI SUSUN OLEH:
NAMA : FITRI ANDRIANI
NIM : 2013.IB.0012
TINGKAT : I A.
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA
RAHA
KABUPATEN MUNA
2013 / 2014
IMUNOGLOBULIN RANTAI PANJANG
TABEL SIFAT FISIKA UTAMA IMMUNOGLOBULIN
Nama (WHO) IgG IgA IgM IgD IgE
Angka sedimentasi7S
7S,9S,
11S*19S 7S 8S
Berat molekul
150.000
160.000
dan
dimmer
900.000 185.000 200.000
Jumlah unit 4-
peptida dasar1 1, 2* 5 1 1
Rantai berat (H) γ α μ Δ ε
Rantai ringan κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ
Susunan molekul
γ2κ2
γ2κ2
(α2κ2)1-2
(α2λ2) 1-2
(α2κ2) 2S*
(α2λ2) 2S*
(μ2κ2)5
(μ2λ2)5
δ2κ2
δ2λ 2 (?)
ε 2κ2
ε2λ 2
Valensi untuk
mengikat antigen2 2, 4 10 2 2
Konsentrasi serum
normal (mg/ml)8-16 1,4-4 0,5-2 0-0,4
17-450
**
% imunoglobulin
total80 13 6 0-1 0,002
% karbohidrat 3 8 12 13 12
* = bentuk dimmer dalam sekresi mempunyai komponen S
** = 1ng = 10-9 g
TABEL SIFAT BIOLOGI IMMUNOGLOBULIN MANUSIA
IgG IgA IgM IgD IgE
Sifat utama
Ig
terbanyak
dalam
cairan
tubuh
Ig utama
dalam
sekresi
Aglutinin
efektif
produksi
dini reaksi
imun
Terdapat
pada
permukaan
limfosit
bayi
Timbul
pada
infeksi
parasit,
penyebab
atopic
allergy
Ikatan
komplemen
+ - + - -
Tembus
plasenta
+ - - - -
Melekat
pada mast
cell dan sel
basofil
- - - - +
Daya
pelekatan
pada
makrofag
+ +/- - - -