Download - Macam Macam Pengumpulan Data
MACAM MACAM PENGUMPULAN DATA
1. Teknik Pengamatan (Observasi)
Pengertian Pengamatan
Dalam penelitian, pengamatan adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain
meliputi melihat dan mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu yang ada hubungannya
dengan masalah yang diteliti. Jadi didalam melakukan observasi bukan hanya
“mengunjungi”, “melihat”, atau “menonton” saja, tetapi di sertai keaktifan jiwa atau
perhatian khusus dan melakuan pencatatan-pencatatan. Ahli lain mengatakan, bahwa
observasi adalah studi yang di sengaja dan sistematik tentang fenomena sosial dan gejala-
gejala psychis dengan jalan “mengamati” dan “mencatat”.
Sasaran Pengamatan
Apabila seseorang peneliti terjun ke tengah-tengah masyarakat akan dijumpai banyak
sekali kenyataan sosial yang dijadikan sasaran pengamatan. Tetapi tidak semua yang
dilihat dan di amati diperlukan dalam penelitian. Oleh karena itu, peneliti akan
menghadapi kesulitan dalam menentukan apa yang harus diamati dan diperhatikan
dengan seksama, dan apa yang diabaikan. Pembatasan sasaran ini sebaiknya
dipertimbangkan terlebih dahulu sebelum peneliti memulai pengamatan.
Jenis Pengamatan
Pengamatan Terlibat (Observasi Partisipatif)
Pada jenis ini, pengamat mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh sasaran pengamatan (observee). Dengan kata lain, pengamat ikut aktif
berpartisipasi pada aktivitas dalam kontak sosial yang tengah diselidiki, biasanya
bersifat eksploratif.
Yang perlu diperhatikan disini, jangan sampai mereka (observee) tahu bahwa
pengamat yang berada di tngah-tngah mreka sedang memperhatikan gerak gerik
mereka. Jika observee tahu mereka sedang di amati, maka :
Tingkah laku mereka akan dibuat-buat.
Kepercayaan mereka terhadap pengamat akan hilang, yang akhirnya akan
menutup diri dan selalu berprasangka.
Dapat menganggu situasi dan relasi pribadi.
Agar berhasil, perhatikan hal-hal berikut :
Dirumuskan gejala apa yang harus di observasi.
Diperhatian cara pencatatan yang baik, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan.
Memelihara hubungan yang baik dengan observee.
Mengetahui batas intensitas partisipati.
Menjaga agar situasi dan iklim psikologis tetap wajar.
Sebaiknya pendekatan pengamatan dilakukan melalui tokoh-tokoh masyarakat
setempat.
Pengamatan Sistematis
Ciri utamanya adalah mempunyai kerangka atau struktur yang jelas, dimana
didalamnya berisikan faktor yang diperlukan, dan sudah dikelompokkan dalam
kategori. Materi observasi akan mempunyai skope yang lebih sempit dan terbatas,
sehingga pengamatan lebih terarah. Jika suatu observasi tidak mempuyai kerangka
struktur, maka pengamatan ini digolongkan sebagai observasi non-sistematis.
Observasi Eksperimental
Di sini observee akan dicoba atau dimasukkan ke dalam suatu kondisi atau
keadaan tertentu, sehingga yang akan diamati akan timbul. Dalam jenis observasi ini
semua dapat diatur dan dikendalikan (pengamatan terkendali). Keuntungannya adalah
orang tidak perlu menunggu terlalu lama timbulnya suatu gejala atau tingkah laku
yang diperlukan.
Tapi pengamatan jenis ini mempunyai kekurangan dimana orang-orang yang
menjadi sasaran pengamatan seolah-olah dipaksa untuk meninggalkan lingkungan
mereka yang asli dan memasuki suatu tempat yang asing bagi mereka.
2. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data,
dimana peneliti mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang
sasaran penelitian (responden), atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang
tersebut (face to face). Wawancara sebagai pembantu utama dari metode observasi.
Gejala-gejala sosial yang tidak dapat dilihat atau diperoleh melalui observasi dapat digali
dari wawancara.
Wawancara bukan sekedar angka lisan saja, sebab dengan wawancara peneliti akan
dapat :
Memperoleh kesan langsung dari responden.
Menilai kebenaran yang dikatakan oleh responden.
Membaca air muka (mimik) dari responden.
Memberikan penjelasan bila pertanyaan tidak dimengerti responden.
Memancing jawaban bila jawaban macet.
Didalam wawancara hendaknya antara pewawancara (interviewer) dengan sasaran
(interviewe) :
Saling melihat, saling mendengar, dan saling mengerti.
Terjadinya percakapan biasa, tidak terlalu kaku (formal).
Mengadakan persetujuan atau perencanaan pertemuan dengan tujuan tertentu.
Menyadari adanya kepentingan yang berbeda, antara pencari informasi dan pemberi
informasi.
3. Angket
Pengertian Angket
Angket adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai suatu
masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak). Angket
ini dilakukan dengan mengendarkan suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir-
formulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan tanggapan,
informasi, jawaban, dan sebagainya. Teknik ini lebih cocok dipakai untuk memperoleh
data yang cukup luas dari kelompok masyarakat yang berpopulasi besar, dan bertebaran
tempatnya.
Tipe Angket
Menurut sifatnya
Angket umum, berusaha sejauh mungkin untuk memperoleh selengkap-
lengkapnya tentang kehidupan seseorang.
Angket Khusus, hanya berusaha untuk mendapatkan data-data yang khusus dari
pribadi seseorang
Menurut cara penyampaiannya
Angket langsung, apabila disampaikan langsung kepada orang yang dimintai
informasinya tentang dirinya sendiri.
Angket tak langsung, apabila pribadi yang disuruh mengisi angket adalah bukan
responden langsung. Ia akan memberikan informasi tentang orang lain.
Menurut bentuk strukturnya
Angket berstruktur, disusun sedemikian rupa, tegas, dedinitif, terbata, dan
konkret, sehingga responden dapat dengan mudah mengisi atau menjawabnya.
Angket tak berstruktur, angket ini dipakai peneliti bila menghendaki suatu uraian
informan atau responden tentang suatu masalah dengan suatu penulisan atau
penjelasan yang panjang lebar. Pertanyaannya bersifat terbuka dan bebas.
Berdasarkan bentuk pertanyaannya
Anget berbentuk isian, dimana responden diberi kebebasan untuk mengisi
jawaban yang sesuai menurut responden (open ended item).
Angket berbentuk pilhan, dimana jawabannya telah disediakan (closed ended
item).