Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
BAB III
METODOLOGI TUGAS AKHIR
3.1. Gambaran Umum Penelitian
3.1.1. Deskripsi Proyek
“Armobyte” merupakan proyek video promosi antivirus berupa animasi 3 dimensi
yang memiliki durasi sekitar 1-2 menit. Karena Antivirus dan virus itu sendiri
tidak mempunyai wujud yang riil, maka penulis bersama rekan-rekan lain
menggunakan wujud karakter yang lebih nyata seperti karakter manusia ataupun
hewan pada perancangan proyek ini. Dalam proyek “Armobyte” terdapat 2 tokoh
yaitu Armo – 001 dan Virobugs. Armo – 001 adalah karakter dalam bentuk
manusia yang merupakan perwakilan dari antivirus, sementara itu Virobugs
adalah karakter dalam bentuk robot monster serangga yang merupakan perwakilan
dari virus.
Setting dalam proyek Armobyte adalah sebuah planet yang bernama
Mobosphere. Armo – 001 berperan sebagai penjaga planet tersebut dari serangan
pada Virobugs. Virobugs adalah kawanan robot monster serangga yang berniat
untuk mencuri microbios yang merupakan sumber energi dalam planet
Mobosphere.
Bahasan utama penulis dalam laporan ini yaitu pada tokoh Virobugs yang
merupakan monster robot ketika hendak mencuri microbios dari planet
Mobosphere. Suatu ketika, kawanan Virobugs berhasil menembus pertahanan
Mobosphere secara diam-diam dan berniat untuk mencuri microbios. Namun
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
berkat ketangguhannya, sang penjaga planet, Armo – 001 berhasil mencegahnya
sebelum kawanan Virobugs berhasil membawa keluar microbios. Armo – 001
adalah seorang kesatria gadis penjaga planet Mobosphere yang selalu melindungi
dan menjaga microbios.
3.1.2. Posisi Penulis
Pada Proyek Armobyte, penulis berperan sebagai Animator yang bertanggung
jawab atas animasi pada karakter Armo - 001 dan Virobugs ketika berupaya untuk
mencuri microbios dari planet Mobosphere. Dalam proyek ini, animasi yang
menjadi bahasan utama yaitu animasi karakter Armo – 001 dan Virobugs pada
frame 12 hingga 28 dimana terjadinya adegan perkelahian antara Virobugs dengan
Armo – 001.
3.1.3. Storyboard
Gambar 3.1. Storyboard Frame 1-6
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Gambar 3.2. Storyboard Frame 7-12
Gambar 3.3. Storyboard Frame 13-18
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Gambar 3.4. Storyboard Frame 19-24
Gambar 3.5. Storyboard Frame 25-29
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Gambar 3.6. Storyboard Frame 30-35
Gambar 3.7. Storyboard Frame 36-41
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Gambar 3.8. Storyboard Frame 42-47
Gambar 3.9. Storyboard Frame 48-53
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
3.2. Metode Penelitian
Pada kesempatan kali ini, penulis akan melakukan metode eksperimental yang
dimulai dengan melakukan teknik observasi hingga melakukan eksperimen dalam
proses pembuatan tugas akhir “Armobyte”. Selain itu, penulis juga melakukan
peninjauan kembali terhadap teori-teori dalam tinjauan pustaka dan melakukan
analisa terhadap film-film animasi sejenis yang sudah ada sebelumnya.
Penulis menemukan beberapa film-film yang memiliki kesamaan tema dan
karakter yang mirip dan sesuai dengan proyek ARMOBYTE sebagai referensi
yang dapat membantu penulis dalam pembuatan animasi pada proyek tersebut.
Film yang penulis amati sebagian besar merupakan film animasi 3 dimensi seperti
film Wreck-it Ralph (Walt Disney Animation Studios) , Azureus Rising (Black
Sun Entertainment), Sucker Punch (Deborah Snyder dan Zack Snyder).
Melalui film-film tersebut, penulis melakukan analisis terhadap adegan-
adegan pertarungan yang sesuai dengan adegan pertarungan dalam proyek
ARMOBYTE. Dengan mengamati emosi yang ada pada karakter dalam film
sesuai dengan adegan dalam proyek ARMOBYTE.
Setelah melakukan pengamatan, penulis mempelajari bagaimana seorang
animator ataupun aktor memberikan karakterisasi dan emosi sesuai dengan
karakter-karakter dalam film tersebut. Penulis juga mengamati terntang gerakan-
gerakan yang ada dalam adegan film-film tersebut dan mempelajari tentang
bagaimana para animator mengimplementasikan prinsip-prinsip dasar animasi ke
dalam adegan tersebut.
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Kemudian penulis melakukan eksperimen agar animasi yang dihasilkan
memiliki kualitas yang maksimal. Selain melakukan peninjauan terhadap adegan-
adegan dari film referensi, eksperimen juga dilakukan dengan cara membuat video
referensi sendiri terhadap adegan adegan yang ada dalam proyek ARMOBYTE.
Agar menghasilkan referensi gerakan yang tepat untuk membantu proses
penganimasian karakter dalam masa produksi.
3.3. Hasil Penelitian
3.3.1. Observasi
Penulis melakukan observasi, khususnya dalam hal emosi dan gesture yang akan
dilakukan oleh karakter Armo – 001 dan Virobugs dalam storyboard melalui
tinjauan pustaka dan cuplikan gambar yang diambil dari adegan yang mendekati
storyboard ARMOBYTE, yang berasal dari dalam film-film referensi yang telah
diamati.
Dalam storyboard halaman 3, digambarkan bahwa microbios telah diambil
oleh Virobugs dari tempatnya. Emosi yang mendominasi pada Virobugs saat itu
adalah ketertarikan (interesting). Hal itu dikarenakan Virobugs merasa bahwa
misinya telah berhasil untuk mencuri microbios yang merupakan benda bernilai
tinggi baginya.
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Gambar 3.10. Storyboard ARMOBYTE Frame 12
(Wijaya, 2013)
Berdasarkan teori Wen-Poh Su, Binh Pham, dan Aster Wardani yang
membahas tentang bahasa tubuh sebagai perwakilan emosi, penulis dapat
menentukan perilaku atau ciri khas dari emosi yang dialami oleh Virobugs yang
sesuai pada storyboard di atas dengan pandangan yang fokus mengarah kepada
microbios. Microbios tersebut, akan cenderung digerakkan ke arah tubuh
Virobugs dengan menggunakan capitnya. Sementara Virobugs lainnya akan
cenderung mendekat ke arah microbios.
Setelah melakukan pengamatan pada film-film referensi, penulis
menemukan beberapa adegan yang dapat mewakili emosi dalam adegan pada
storyboard frame 12 dalam ARMOBYTE.
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Gambar 3.11. Cupilkan Adegan dalam Film Wreck-It Ralph
(Walt Disney Animation Studios,2012)
Pada adegan ini, karakter Cy-Bugs sedang melihat ke arah cahaya laser
yang ditembakkan dari puncak menara kota ketika game telah usai. Perhatian Cy-
Bugs teralih ke arah cahaya ditunjukkan dengan gesture tubuh yang bergerak
cenderung condong ke arah obyek yang menarik perhatiannya. Pandangan yang
takjub dan fokus ke arah yang sama ditunjukkan oleh perubahan warna mata pada
karakter Cy-Bugs yang berubah dari hijau menjadi biru.
Dalam Storyboard kotak 16, digambarkan adegan Virobugs ketika sedang
melakukan serangan perlawanan sebagai reaksi dari kedatangan Armo 001 yang
ingin merebut kembali microbios dari tangannya.
Gambar 3.12. Storyboard ARMOBYTE Frame 16
(Wijaya, 2013)
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Perlawanan itu ditunjukkan dari gerakan Virobugs yang terbang ke arah
Armo 001 sambil menembakkan senjata dibagian mulutnya secara bertubi-tubi.
Posisi mulut terbuka untuk mengeluarkan senjata dari dalam mulutnya.
Pandangan mata terfokus pada target.
Gambar 3.13. Cuplikan Adegan dalam Film Wreck-It Ralph
(Walt Disney Animation Studios,2012)
Pada cuplikan adegan Wreck-it Ralph di atas, terlihat sosok Cy-Bugs yang
sedang menyerang Ralph dengan menggunakan senjata yang telah direbut dari
tangan Ralph. Posisi tubuh dalam keadaan terbang sedikit lebih tinggi untuk
memberikan kesan bahwa Cy-Bugs memiliki kepercayaan diri ketika menghadapi
Ralph. Kedua capitnya mengarahkan senjatanya ke arah Ralph sebagai target.
Selain itu, pandangan juga terfokus pada Ralph.
Gambar 3.14. Cuplikan Adegan dalam Film Azureus Rising
(Black Sun Entertainment,2009)
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Pada film Azureus Rissing, karakter Scorpion Tank sedang melakukan
penyerangan. Posisi tubuh siaga, capit dan pandangan mata cenderung condong
mengarah pada target, karena sedang mengalami emosi kemarahan. Selain itu,
Scorpion Tank juga defensif karena waspada akan serangan tak terduga yang bisa
saja diberikan lawannya. Hal itu ditunjukkan dengan sikap tubuh yang menjaga
jarak dengan lawan, untuk menghindari serangan jarak dekat.
Dalam storyboard frame 17 hingga 19, digambarkan adegan Armo 001
yang sedang berusaha menghindari serangan dan melakukan perlawanan atas
serangan Virobugs tersebut. Pada awalnya, emosi yang sedang dialami karakter
Armo 001 adalah defensif, yaitu dengan menghindari serangan dari Virobugs,
hal ini ditunjukkan dengan pergerakan tubuh yang dimulai dari sikap antisipasi
sebelum berlari untuk menghindar.
Gambar 3.15. Storyboard ARMOBYTE Frame 17 dan 18
(Wijaya, 2013)
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Gambar 3.16. Storyboard ARMOBYTE Frame 19
(Wijaya, 2013)
Kemudian karakter Armo 001 mengalami transisi perubahan emosi dari
defensif menjadi emosi marah. Hal ini ditunjukkan melalui gerakan tangan yang
dengan cepat mengambil pistol sebagai senjatanya dan menembakkannya ke arah
Virobugs. Pandangan mata fokus dan posisi tubuh condong ke depan sambil
berlari ke arah target sasarannya.
Gambar 3.17. Cuplikan Adegan dalam Film Sucker Punch
(Snyder, 2011)
Pada cuplikan adegan film Sucker Punch di atas, terlihat karakter Baby
Doll dalam sedang menghindari serangan berupa tembakan yang bertubi-tubi dari
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
lawannya dengan melakukan lompatan berputar-putar yang bertujuan agar
lawannya lebih sulit membidik dirinya. Hal tersebut dikarenakan karakter Baby
Doll sedang mengalami emosi defensif.
Gambar 3.18. Cuplikan Adegan dalam Film Sucker Punch
(Snyder, 2011)
Pada cuplikan film Sucker Punch di atas, menggambarkan bahwa karakter
Baby Doll sedang melakukan perlawanan, yaitu dengan menodongkan pistol ke
arah lawannya. Hal itu ditunjukkan dengan posisi badan yang tegap, tangan yang
mengarahkan senjata, serta pandangan mata yang fokus.
Gambar 3.19. Cuplikan Adegan dalam Film Azureus Rising
(Black Sun Entertainment,2009)
Hal yang sama juga terdapat dalam cuplikan adegan dalam film Azureus.
Gambar di atas menunjukan sikap karakter yang sedang didominasi oleh emosi
defensif. Dengan posisi tubuh tegap, kedua tangan mengarahkan senjata pada
target sasarannya dan pandangan yang fokus.
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Dalam storyboard ARMOBYTE frame 21, karakter Virobugs yang terlihat
kesal atau marah dan bersiap untuk kembali melakukan perlawanan setelah salah
satu Virobugs lainnya sudah berhasil dikalahkan.
Gambar 3.20. Storyboard ARMOBYTE Frame 21
(Wijaya, 2013)
Emosi kemarahan pada Virobugs kali ini setingkat lebih tinggi. Hal ini
ditunjukkan dengan pergerakan perlawanan pada karakter yang lebih cepat dan
lincah. Selain itu, posisi tangan dan mulut mengarahkan semua senjata yang ia
miliki pada ke arah lawannya.
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Gambar 3.21. Cuplikan Adegan dalam Film Wreck-It Ralph
(Walt Disney Animation Studios,2012)
Dalam cuplikan adegan di atas, terlihat bahwa emosi kemarahan sedang
mendominasi Virobugs ketika sedang akan menyerang Felix,Vanellope dan
Calhoun di depan pintu gerbang stasiun antar game. Hal ini ditunjukkan dengan
pergerakan karakter yang tegas, tatapan yang fokus ke arah lawan, serta mulut
yang terbuka karena menggeram.
Gambar 3.22. Cuplikan Adegan dalam Film Azureus Rising
(Black Sun Entertainment,2009)
Pada cuplikan di atas, terlihat bahwa Scorpion Tank tengah didominasi
dengan emosi kemarahan. Peningkatan level kemarahan ditunjukkan dengan
pergerakan karakter yang sedang menembakan meriam laser untuk
menghancurkan lawannya, karena serangan biasa sebelumnya tidak dapat
mengenai sasaran. Posisi tubuh cenderung condong ke arah sasaran.
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Dalam storyboard ARMOBYTE frame 26a, digambarkan bahwa serangan
Virobugs telah mengenai target sasaran yaitu Armo 001. Hal itu menyebabkan
tubuh Armo 001 terlempar ke udara dan kemudian jatuh.
Gambar 3.23. Storyboard ARMOBYTE Frame 26a
(Wijaya, 2013)
Akibatnya, Armo 001 merasa kesakitan. Pada saat itu, emosi kesakitan
fisik tengah mendominasi Armo 001. Hal itu ditunjukkan melalui pergerakan
yang dilakukan menjadi lebih lambat untuk beberapa saat. Posisi salah satu
tangannya akan memegang bagian tubuh yang sakit, sementara tangan yang lain
mencoba untuk membantu tubuhnya bangkit lagi ke posisi semula.
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Gambar 3.24. Storyboard ARMOBYTE Frame 26b
(Wijaya, 2013)
Gambar 3.25. Cuplikan Adegan dalam Film Wreck-It Ralph
(Walt Disney Animation Studios,2012)
Dalam cuplikan adegan di atas, terlihat bahwa Venellope telah terjadi dari
pohon permen sedang mencoba untuk bangkit berdiri sambil menahan rasa
sakitnya. Venellope sedang mengalami ekpresi kesakitan. Hal itu ditunjukkan
lewat posisi tubuh yang cenderung membungkuk, ekspresi wajah penuh
penderitaan, serta posisi tangan yang ikut membantu mengangkat tubuhnya yang
kesakitan.
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Dalam storyboard ARMOBYTE frame 28, digambarkan karakter Armo
001 sedang melakukan perlawanan dengan senjata yang berbeda, karena pistol
miliknya terlempar ketika menerima serangan dari Virobugs sebelumnya. Armo
001 berniat untuk menghancurkan Virobugs dengan tebasan pedangnya.
Gambar 3.26. Storyboard ARMOBYTE Frame 28
(Wijaya, 2013)
Perlawanan dilakukan secara bertahap, yaitu dimulai dari menghindari
serangan Virobugs, kemudian mendekati sasaran agar tebasan pedangnya dapat
menjangkau Virobugs tersebut. Pergerakan karakter pada saat menghindari
serangan sangat cepat. Posisi salah satu tangan siaga untuk menyerang maupun
menahan serangan, sementara yang tangan yang lain untuk menjaga
keseimbangan.
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Gambar 3.27. Cuplikan Adegan dalam Film Azureus Rising
(Black Sun Entertainment,2009)
Cuplikan pada adegan di atas, memiliki situasi yang kurang lebih sama
dengan situasi Armo 001 saat melakukan perlawanan. Karakter Azureus di atas
telah menghindari semua serangan Scorpion Tank dan berniat untuk melakukan
perlawanan. Emosi perlawanan terlihat dari gesture tubuh yang condong ke arah
sasaran, pandangan yang fokus terhadap target sasaran, serta kedua tangan dengan
posisi siaga untuk menyerang dengan pedangnya.
3.3.2. Eksperimen
Penulis melakukan eksperimen dengan menggunakan video referensi untuk
membantu tahap produksi animasi dalam proyek ARMOBYTE. Manfaat dari
video referensi tersebut adalah sebagai dasar untuk menentukan timing and
spacing terhadap pergerakan pada karakter. Hal ini dilakukan agar pesan atau
emosi dapat tersampaikan kepada audience dengan baik.
Penulis memilih beberapa adegan dalam proyek ARMOBYTE sebagai
dasar eksperimen. Adegan-adegan tersebut yaitu pada storyboard frame 12, 17, 18
dan 19). Dalam metode ini, penulis menggunakan video referensi buatan pribadi
maupun cuplikan video dari film - film yang sudah ada sebagai video referensi.
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Gambar 3.28. Storyboard ARMOBYTE Frame 12
(Wijaya, Pinka, 2013)
Adegan pada gambar 3.28., merupakan adegan ketika Virobugs sedang
mengamati microbios yang baru saja didapatkannya. Dalam adegan ini, Virobugs
sedang mengalami emosi interesting. Berdasarkan hasil peninjauan teori dan
pengamatan penulis terhadap film-film referensi sejenis, penulis menemukan
beberapa ciri-ciri perilaku karakter yang sesuai dan dapat diaplikasikan terhadap
karakter Virobugs ketika sedang mengalami emosi interesting.
Adapun ciri-ciri perilaku tersebut, yaitu:
1. Tatapan mata yang fokus mengarah pada obyek ketertarikan.
2. Pergerakan tubuh karakter cenderung condong mengarah pada
obyek secara perlahan.
3. Rahang mulut sedikit terbuka.
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Berdasarkan hasil pengamatan ciri-ciri perilaku tersebut, penulis membuat
video referensi dengan cara melakukan acting sebagai karakter Virobugs sesuai
dengan adegan storyboard frame ke-6. Sehingga video referensi tersebut dapat
digunakan sebagai panduan penulis sebagai animator dalam pengeksekusian tahap
produksi animasi pada adegan tersebut.
Gambar 3.29. Video Referensi Storyboard ARMOBYTE Frame 12
Dalam video referensi pada gambar 3.29., penulis mencoba
mengaplikasikan teori dari Vishal Nayak dan Matthew Turk (2005) yang
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
menyatakan bahwa emosi ketertarikan (interesting) digambarkan dengan
pandangan yang fokus tertuju pada obyek ketertarikan, serta pergerakan tubuh
yang condong mengarah pada obyek tersebut.
Cuplikan adegan pada gambar 3.29. diambil dari video referensi yang
direkam dengan 24 fps, dengan interval 3 frame. Video referensi tersebut
digunakan sebagai dasar untuk memperkirakan timing pada adengan dalam
gambar 3.28., agar audience mempunyai waktu yang cukup untuk merasakan
ekspresi ketertarikan Virobugs dalam adegan tersebut.
Gambar 3.30. Storyboard ARMOBYTE Frame 16
(Wijaya, 2013)
Adegan pada gambar 3.30, merupakan adegan ketika Virobugs melakukan
serangan terhadap Armo 001 dengan menggunakan senjata yang berada pada
kedua capitnya. Dalam adegan tersebut, karakter Virobugs sedang mengalami
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
emosi perlawanan. Tingkat emosi perlawanan sudah mencapai level yang tinggi,
hal itu ditunjukkan dengan serangan yang dilakukan oleh Virobugs.
Gambar 3.31. Video Referensi Azureus Storyboard Frame 16
(Black Sun Entertainment, 2009)
Berdasarkan hasil peninjauan teori dan observasi terhadap film-film
referensi, penulis menemukan ciri-ciri perilaku Virobugs ketika mengalami emosi
perlawanan yang sesuai untuk diaplikasikan kedalam animasi pada adegan dalam
storyboard ARMOBYTE frame 16. Adapun ciri-ciri perilaku tersebut, yaitu:
1. ...................................................................................................... Pand
angan mata yang terfokus ke arah lawan
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
2. ...................................................................................................... Posis
i capit membidik ke arah lawan untuk menembakan senjata pada capitnya
tersebut.
Gambar 3.32. Desain Gerak Perlawanan Virobugs
Kemudian penulis membuat rancangan gerakan Virobugs yang akan
menyerang Armo - 001. Seperti pada gambar di atas, Virobugs yang sedang
terbang tiba-tiba merubah arah tubuhnya menghadap ke arah Armo - 001 dan
menembakan senjatanya ke arah yang sama, kemudian setelah melakukan
serangan tersebut, virobugs terbang melaju mengejar Armo - 001 karena hendak
memberikan serangan selanjutnya terhadap Armo - 001
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Gambar 3.33. Storyboard ARMOBYTE Frame 17 dan 18
(Wijaya, 2013)
Gambar 3.34. Storyboard ARMOBYTE Frame 19
(Wijaya, 2013)
Adegan pada gambar 3.30. dan 3.31., merupakan adegan ketika Armo
001 mengalami emosi perlawanan terhadap ancaman dari serangan Virobugs.
Dalam adegan ini, Armo 001 mengalami peningkatan intentsitas dari emosi
perlawanan. Hal itu ditunjukkan pada gambar 3.29., yaitu ketike Armo 001
menunjukan perilaku perlawanannya dengan menghindari serangan dari Virobugs,
kemudian Armo 001 memberikan serangan balasan pada gambar 3.30. yang
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
merupakan pertanda bahwa terjadinya peningkatan intensitas emosi perlawanan
tersebut.
Berdasarkan hasil peninjauan teori dan observasi terhadap film-film
referensi, penulis menemukan ciri-ciri perilaku emosi perlawanan yang sesuai dan
dapat diaplikasikan terhadap karakter Armo 001 dalam adegan storyboard frame
17-19. Adapun ciri-ciri perilaku tersebut, yaitu:
1. Sikap Antisipasi dengan sedikit membungkukkan badan, menekuk
kaki, serta tangan yang mengepal sebelum melakukan aksi berlari
untuk menghindari serangan.
2. Sikap tidak bisa diam sebagai ciri perilaku perlawanan ditunjukkan
dengan gerakan lari cepat guna menghindari serangan Virobugs.
Posisi tangan bersiaga untuk mengeluarkan senjata pada waktu
yang tepat.
3. Ekspresi wajah menantang ditunjukkan dengan bibir yang separuh
tersenyum, salah satu alis terangkat, dan kelopak mata yang sedikit
menutup.
4. Posisi tangan menantang dengan membidikan senjata ke arah
lawannya.
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Gambar 3.35. Video Referensi Storyboard ARMOBYTE Frame 17
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, penulis membuat video referensi pada
storyboard frame 17, dimana karakter Armo 001 menunjukan emosi
perlawanannya dengan menghindari serangan Virobugs. Penulis menerapkan teori
bahasa tubuh dari Judi James (2009) tentang ciri-ciri perlilaku. Ciri-ciri gerakan
menghindar pada Armo 001 adalah posisi tubuh yang berpindah tempat ke arah
samping. Hal tersebut merupakan sikap tidak bisa diam suatu karakter ketika
dalam emosi perlawanan. Timing dalam video tersebut, berbeda dengan video
referensi sebelumnya. Dalam 1 sequence adegan, hanya membutuhkan 2,5 detik
(60 frame).
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Setelah itu karakter tersebut mengalami peningkatan emosi perlawanan
dengan mulai berlari cepat ke arah samping untuk menghindari serangan bertubi-
tubi dari Virobugs. Ketika mengalami peningkatan emosi perlawanan berikutnya,
posisi tangan Armo 001 menjadi siaga yaitu memegang pistol sebagai
senjatanya dan berniat untuk membalas serangan Virobugs dengan senjata yang
berupa pistol tersebut.
Gambar 3.36. Video Referensi Sucker Punch Storyboard Frame 18
(Snyder, 2011)
Dalam adegan pada storyboard frame 6 di atas, penulis tidak lagi
menggunakan video referensi buatan pribadi, melainkan mencoba untuk
menggunakan video referensi dari film-film yang telah penulis amati sebelumnya,
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
yaitu cuplikan gambar dari film Sucker Punch dengan interval 3 frame dalam 1
sequence. Dimana pada adegan tersebut, karakter Dolly yang sedang dalam emosi
perlawanan, menunjukan pergerakan menghindar dengan berlari ke arah samping.
Gambar 3.37. Desain Gerakan Menghindar Storyboard Frame 17
Kemudian, penulis merancang pergerakan karakter Armo 001 pada
adegan storyboard frame 17, 18, dan 19 untuk memudahkan proses animasi
karakter berdasarkan teori James, 2009. Pada gambar 3.37., emosi pada karakter
yaitu emosi kemarahan divisualisasikan dengan bahasa tubuh perlawananan yaitu
gerakan menghindar ditunjukkan dengan perpindahan posisi tubuh yang terjadi
pada keypose 2, dimana karakter berpindah tempat dengan melakukan lompatan
yang cepat ke arah samping. Kemudian mengambil ancang-ancang untuk
melakukan penghindaran berikutnya yaitu penghindaran serangan dengan cara
berlari.
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Gambar 3.38. Video Referensi Azureus Storyboard Frame 18
(Black Sun Entertainment, 2009)
Selain itu, penulis juga mengamati cuplikan gambar adegan Azureus
ketika dalam emosi perlawan terhadap musuhnya dengan berlari. Gaya berlari
karakter utama pada Azureus sangat agresif dan cepat, oleh karena itu lebih cocok
untuk diaplikasikan terhadap karakter Armo 001 dibandingkan dengan video
referensi Sucker Punch. Timing dalam 1 sequence berlari pada video referensi
Azureus sangat cepat, yaitu hanya membutuhkan 0,5 detik (12 frame).
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Gambar 3.39. Desain Gerakan Berlari Storyboard Frame 18
Pada gambar 3.39., penulis merancang gerakan berlari pada karakter Armo
- 001 demikian rupa agar memberi kesan kelincahan dan kecepatan ketika
melakukan penghindaran. Armo 001 ketika berlari pada saat menghindari
serangan dari Virobugs. Tubuh Armo 001 memiliki posisi yang lebih condong ke
depan bahkan cenderung membungkuk guna mempersulit lawan untuk membidik
dirinya, serta langkah kaki yang lebih lebar.
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Gambar 3.40. Video Referensi Azureus Storyboard Frame 19 (Black Sun Entertainment, 2009)
Cuplikan gambar dengan interval 2 frame tersebut cocok untuk digunakan
sebagai contoh Timing dan gerakan untuk diaplikasikan terhadap animasi karakter
Armo 001. Sesuai dengan adegan dalam storyboard ARMOBYTE frame 19,
yaitu ketika sedang berlari dengan cepat, karakter Armo 001 tetap mampu
membidik lawan dan menembaknya dengan baik.
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013
Gambar 3.41. Desain Gerak Perlawanan Storyboard Frame 19
Pada gambar 3.41., penulis merancang gerakan perlawanan tingkat lanjut
dengan melakukan serangan terhadap Virobugs. Serangan yang dilakukan oleh
Armo 001 merupakan serangan dengan senjata jarak jauh yaitu pistol. Gerak
perlawanan terlihat ketika karakter mulai mengambil senjatanya ,membidikannya
ke arah lawan, hingga mengeksekusi tembakan. Gerak tersebut dilakukan
bersamaan dengan gerak penghindaran yaitu dengan berlari.
Pengaplikasian Teknik Animasi.., Michael Timoty, FSD UMN, 2013