Download - LAPORANKINERJAINSTANSIPEMERINTAH TAHUN2015
Pemerintah Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta
LLAAPPOORRAANN KKIINNEERRJJAA IINNSSTTAANNSSII PPEEMMEERRIINNTTAAHH
TTAAHHUUNN 22001155
RS JIWA GRHASIA DIY DIY
Jl Kaliurang Km 17 Pakem Sleman Yogyakarta
Telp. (0274) 895143
Website: grhasia.jogjaprov.go.id
1
Kata Pengantar
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah RS Jiwa Grhasia DIY disusun
berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2015, serta
Penetapan Kinerja Tahun 2015 dan merupakan bentuk akuntabilitas dari
pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah
atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan
laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan
(disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.
Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran
tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi
dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang
ditetapkan.
Hasil evaluasi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja RS Jiwa Grhasia
DIY dan diharapkan pula dapat menjadi perhatian semua pihak yang terkait, agar
dapat membantu meningkatkan kinerja RS Jiwa Grhasia DIY dari berbagai aspek
sehingga mutu pelayanan kesehatan jiwa dan napza di DIY pada umumnya dan RS
Jiwa Grhasia DIY pada khususnya semakin meningkat.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun tidak langsung atas tersusunnya LKj IP RS Jiwa Grhasia DIY tahun 2015 ini. Diharapkan penyajian LKj IP ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk lebih meningkatkan kinerja yang berorientasi pada hasil, baik berupa output maupun outcomes di masa mendatang.
Yogyakarta, 29 Februari 2016
Direktur RS Jiwa Grhasia DIY DIY
Drg. Pembajun Setyaningastutie, M.Kes
NIP 19650912 199303 2 006
2
Ikhtisar Eksekutif
Pelaporan kinerja pemerintah melalui penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKj IP) ini menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk
mendorong tata kelola pemerintahan yang baik. Proses penilaian yang terukur
menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi pemerintah yang terus
meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga kinerjanya dapat terus
ditingkatkan.
LKj IP RS Jiwa Grhasia DIY tahun 2015 ini merupakan amanat Peraturan
Pemerintah nomor 8 Tahun 2006 tentang pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun
2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Penyusunan LKj IP dilakukan
dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 dimana pelaporan capaian
kinerja organisasi secara trasparan dan akuntabel merupakan bentuk
pertanggunjawaban atas kinerja RS Jiwa Grhasia.
Analisa dan bukti – bukti pendukung pencapaian kinerja menjadi bagian
dalam penyusunan LKj IP ini. Analisa ini untuk menjawab pertanyaan sejauh mana
keberhasilan sasaran dalam RENSTRA RS Jiwa Grhasia DIY yang ditunjukkan dengan
pencapaian indikator kinerja utama (IKU) RS Jiwa Grhasia DIY yang telah
dicanangkan pada tahun 2015 telah berhasil dicapai.
Dari 1 (satu) indikator kinerja utama RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2015
menunjukan bahwa capaian pada Persentase penderita jiwa yang ditangani RSJ
Grhasia DIY IKU sudah masuk pada kategori sangat tinggi.
IKU yang dinyatakan Berhasil adalah yang capaian kinerjanya > 100% dari
target yang ditetapkan untuk tahun 2015. IKU tersebut adalah Prosentase
gangguan jiwa berat yang ditangani RS Jiwa Grhasia, dibandingkan dengan
prevalensi gangguan jiwa berat berdasarkan Riskesdar 2013 yaitu 2,7 per mil dari
penduduk DIY.
3
Evaluasi atas data – data pendukung dan permasahan atas setiap sasaran
menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian bagi RS Jiwa
Grhasia DIY kedepan. Tantangan tersebut antara lain :
1. Masih rendahnya kesadaran korban penyalahgunaan Napza untuk berobat
ke RS Jiwa Grhasia DIY,
2. Stigma masyarakat tentang penyakit jiwa yang masih perlu ditingkatkan,
3. Aksesibilitas Pelayanan kesehatan non penyakit jiwa dan napza masih
rendah.
Di luar IKU pencapaian kinerja pemerintah daerah juga ditunjukkan oleh
pencapaian target terkait dengan pembangunan manusia. Ini mencakup antara lain
adalah pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) dan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) pada tahun 2015 ini tercapai indikatornya.
Hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan media umpan
balik dalam perencanaan program dan kegiatan yang secara langsung dapat
meningkatkan perbaikan pelayanan publik di tahun yang akan datang.
4
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 1
IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................ 4
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... 5
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 6
I.1 Struktur Organisasi.......................................................................................... 6
I.2 Fungsi dan Tugas ............................................................................................ 9
I.3 Keadaan Pegawai ............................................................................................ 9
I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana..................................................................... 15
I.5 Keuangan ...................................................................................................... 16
I.6 Sistematika LKJ IP .......................................................................................... 17
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ...................................................... 19
II.1 Perencanaan Strategis................................................................................ 19
II.1.1 Visi dan Misi ................................................................................... 20
II.1.2 Tujuan dan Sasaran ....................................................................... 21
II.1.3 Strategi .......................................................................................... 22
II.1.3.1 Misi RS Jiwa DIY Tahun 2015.........................................23
II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2015................................................................... 24
II.3 Rencana Anggaran Tahun 2015.................................................................25
II.3.1 Target Belanja RS Jiwa Grhasia DIY ............................................... .25
II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis.........................................26
II.4 Instrumen Pendukung................................................................................26
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................................ ..…31
III.1. Capaian Kinerja Tahun 2015.....................................................................32
III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis...........................32
III.3. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya..........................................38
III.4. Akuntabilitas Anggaran.............................................................................42
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................... ..45
LAMPIRAN- LAMPIRAN......................................................................................................46
5
Daftar Tabel
Tabel I.1 Jumlah Pegawai Berdasar Status .................................................................... 10
Tabel I.2 Jumlah Pegawai PNS dan CPNS Berdasarkan Jabatan .................................... 11
Tabel I.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu .......................... 12
Tabel I.4 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan ...................................................... 13
Tabel I.5 Jumlah Pegawai PNS dan CPNS Berdasarkan Pangkat ................................... 14
Tabel I.6 Uraian Kartu Inventaris Barang (KIB) Tahun 2015 .......................................... 15
Tabel I.7 Rekap Belanja Berdasarkan Jenis Belanja Tahun 2015 ................................... 16
Tabel I.8 Rekap Belanja Setelah Perubahan Tahun 2015 .............................................. 17
Tabel II.1 Sasaran dan Indikator RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2015 ................................ 21
Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ....................................................................... 24
Tabel II.3 Target Belanja RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2015 ............................................ 24
Tabel II.4 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis ........................................ 25
Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja ......................................................................... 27
Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2015 ......................................................................... 28
Tabel III.3 Target dan Realisai Kinerja ........................................................................... 29
Tabel III.4 Capaian SPM Tahun 2014 ............................................................................. 31
Tabel III.5 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran ................................ 35
Tabel III.6 Analisa Efisiensi Indikator Kinerja Sasaran ................................................... 36
6
BAB 1
Pendahuluan
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah RS
Jiwa Grhasia DIY Tahun 2015 dilaksanakan berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian
dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah
kepemerintahan yang baik (good governance) di
Indonesia.
Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah RS Jiwa Grhasia
DIY Tahun 2015 diharapkan dapat:
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh RS Jiwa Grhasia DIY
2. Mendorong RS Jiwa Grhasia DIY di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan perundangan, kebijakan
yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi RS Jiwa Grhasia DIY untuk
meningkatkan kinerjanya.
4. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat terhadap RS Jiwa Grhasia DIY di
dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
I.1 Struktur Organisasi
RS Jiwa Grhasia DIY Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008
Bab 1 Berisi :
1. Struktur Organisasi
2. Fungsi dan Tugas
3. Keadaan Pegawai
4. Keadaan Sarana dan
Prasarana
5. Keuangan
6. Sistematika LKj IP
7
tentang Organisasi dan Tata Kerja RS Jiwa Grhasia DIY Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
RS Jiwa Grhasia DIY merupakan unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan susunan organisasi sebagai berikut:
Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY dipimpin oleh seorang Direktur, yang dalam melaksanakan tugas dibantu oleh :
1. Sekretaris terdiri dari : a. Sub Bagian Program Data dan Teknologi Informasi (PDTI) b. Sub Bagian Umum c. Sub Bagian Keuangan
2. Bidang Pelayanan Medis terdiri dari : a. Sub Bidang Fasilitasi Pelayanan Medis b. Sub Bidang Pengembangan Mutu dan Pelayanan Medis c. Sub Bidang Data dan Informasi Medik
3. Bidang Perawatan terdiri dari : a. Sub Bidang Fasilitasi Keperawatan b. Sub Bidang Pengembangan Mutu dan Pelayanan Keperawatan
4. Bidang Penunjang Sarana terdiri dari : a. Sub Bidang Sarana Penunjang Medik b. Sub Bidang Sarana Penunjang Non Medik c. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan
5. Instalasi meliputi : a. Instalasi Gawat Darurat b. Instalasi Rawat Intensif c. Instalasi Rawat Inap d. Instalasi Rawat Jalan e. Instalasi Rehabilitasi f. Instalasi Napza g. Instalasi keswamas h. Instalasi Rekam Medik i. Instalasi Farmasi j. Instalasi Laboratorium k. Instalasi Elektromedik l. Instalasi Radiologi m. Instalasi Gizi n. Instalasi Pemeliharaan Linen (laundry) o. Instalasi Pemulasaran jenazah p. Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit q. Instalasi Pendidikan, Pelaihan, Penelitian, dan Pengembangan.
6. Komite a. Komite Medik
8
b. Komite Keperawatan c. Komite Etik dan Hukum d. Komite PPI e. Komite Rekam Medik f. Komite Farmasi dan Terapi
Gambar 1.1. Struktur Organisasi RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2014
DIREKTUR
Kelompok Jabatan Fungsional
Satuan Pengawas Intern
Komite-Komite
Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian
Sub Bagian
Keuangan
Sub Bagian Progam,
Data dan TI
Sekretariat
Instalasi-Instalasi
Bidang Pelayanan
Medik
Bidang Keperawatan
Sub Bidang Pengembangan
Mutu dan Pelayanan Medik
Sub Bidang Fasilitas
Pelayanan Medis
Bidang Penunjang dan Sarana
Sub Bidang Data dan Informasi
Medik
Sub Bidang Penelitian dan
Pengembangan
Sub Bidang Sarana
Penunjang Non Medik
Sub Bidang Sarana
Penunjang Medik
Sub Bidang Pengembangan
Mutu dan Pelayanan
Keperawatan
Sub Bidang Fasilitasi
Keperawatan
9
I.2 Fungsi dan Tugas
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 60 Tahun
2008 menetapkan bahwa RS Jiwa Grhasia DIY mempunyai tugas
menyelenggarakan pelayanan kesehatan, khususnya kesehatan jiwa.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud RS Jiwa Grhasia DIY
mempunyai fungsi :
1. Penyusunan program pelayanan di bidang kesehatan khususnya
kesehatan jiwa
2. Pelayanan, pencegahan, pemulihan, dan rehabilitasi kesehatan jiwa
3. Penyelenggaraan usaha kesehatan jiwa masyarakat
4. Penyelenggaraan Pelayanan Rujukan
5. Penyelenggaraan rehabilitasi medis korban narkotika, psikotropika, dan
zat adiktif (Napza)
6. Penyelenggaraan pelayanan spesialis lain yang berkaitan dengan
kesehatan jiwa
7. Penyelenggaraan penelitian, pendidikan, dan pelatihan tenaga di bidang
kesehatan jiwa
8. Pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja di bidang kesehatan
khususnya kesehatan jiwa
9. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan
10. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan
tugas dan fungsinya
I.3 Keadaan Pegawai
Keadaan pegawai RS Jiwa Grhasia DIY tahun 2015 sejumlah 354 orang. 1.3.1 Keadaan Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian
Berdasarkan status kepegawaian, pegawai RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2015 terdiri dari PNS, CPNS, tenaga kontrak BLUD, dan tenaga PTT Gubernur. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 1.1
10
Tabel 1.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2015
No Uraian Jumlah (Orang)
1 PNS 282
2 CPNS 20
3 Tenaga kontrak BLUD 28
4 Tenaga PTT Gubernur 24
Jumlah 354
Sumber : Data Sub Bag Umum Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY
282
20 28 24
0
50
100
150
200
250
300
PNS CPNS BLUD PTT
Gambar 1.2 Persentase Jumlah Pegawai Berdasarkan
Status Kepegawaian di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2015
Keadaan pegawai di RS Jiwa Grhasia DIY tahun 2015 berdasarkan status kepegawaian paling banyak adalah PNS sebanyak 282 (79%) pegawai dan yang paling sedikit adalah CPNS sebanyak 20 (6%) orang pegawai. Adapun pegawai lainnya adalah pegawai tenaga kontrak BLUD (8%) dan tenaga PTT Gubernur (7%).
1.3.2 Keadaan Pegawai Negeri Sipil dan CPNS Berdasarkan Jabatan
Jumlah pegawai PNS dan CPNS di RS Jiwa Grhasia DIY tahun 2015 sebanyak 302 pegawai, berdasarkan jabatan struktural terdapat 14 pegawai, jabatan fungsional umum sebanyak 79 pegawai, dan jabatan fungsional tertentu sebanyak 209 orang. Secara rinci jumlah pegawai tersebut dapat dilihat pada tabel I.2.
11
Tabel 1.2 Jumlah Pegawai PNS dan CPNS Berdasarkan Jabatan Struktural dan Fungsional di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2015
No Uraian Jumlah (Orang)
1 Eselon II 1
2 Eselon III 3
3 Eselon IV 10
4 Pejabat Fungsional Umum 79
5 Pejabat Fungsional Tertentu 209
Jumlah 302
Sumber : Data Sub Bag Umum Rumah Sakit Jiwa Grhasia Tahun 2015
1 3 10
79
209
0
50
100
150
200
250
Eselon 2 Eselon 3 Eselon 4 JFU JFT
Gambar 1.3 Jumlah Pegawai PNS dan CPNS Berdasarkan Jabatan Struktural dan Fungsional di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2015
Jumlah pegawai PNS dan CPNS berdasarkan jabatan struktural dan
fungsional di RS Jiwa Grhasia DIY tahun 2015 paling banyak adalah jabatan fungsional tertentu yaitu sebanyak 209 (59.04%) orang.
1.3.3 Keadaan Pegawai Negeri Sipil dan CPNS Berdasarkan JFT
Berdasarkan Peraturan Gubernur DIY no 37/2013, tentang Jenis dan Kebutuhan Jabatan Fungsional Tertentu, terdapat 1 jenis jabatan fungsional yang mempunyai kelebihan pegawai yakni fisioterapis yang mengalami kelebihan satu pegawai. Jabatan yang sudah sesuai antara kebutuhan dan keadaan riil yaitu asisten apoteker, perawat gigi, pranata labkes, radiografer, teknik elektromedik, okupasi terapis, dan terapis wicara. Adapun jabatan yang belum terisi atau kurang dari kebutuhan adalah jabatan dokter, dokter gigi, perawat, apoteker, nutrisionis, perekam medis, sanitarian, pekerja sosial, pranata komputer, teknik penyehatan lingkungan, arsiparis, psikologis klinis, dan statistisi. Gambaran persentase tersebut seperti terlihat pada gambar 1.3.
12
Tabel 1.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2015
No Nama JFT Menurut Pergub DIY no.37/2013
Riil Kekurangan/ Kelebihan
1. Dokter 29 27 2
2. Dokter gigi 3 2 1
3. Perawat 129 125 4
4. Apoteker 6 5 1
5. Asisten apoteker 9 9 0
6. Perawat gigi 2 2 0
7. Nutrisionis 8 5 3
8. Pranata laboratorium kesehatan
9 9 0
9. Perekam medis 10 8 2
10. Radiographer 3 3 0
11. Teknis elektromedis 1 1 0
12. Sanitarian 6 5 1
13. Fisioterapis 2 3 +1
14. Okupasi terapis 2 2 0
15. Pekerja social 2 0 2
16. Pranata computer 3 0 3
17. Teknik penyehatan lingkungan
1 0 1
18. Terapis wicara 1 1 0
19. Arsiparis 1 0 1
20. Psikologis klinis 4 2 2
21 Stastisi 1 0 1
Jumlah 232 209 23
Sumber : Data Sub Bag Umum Rumah Sakit Jiwa Grhasia Tahun 2015
1.3.4 Keadaan Pegawai Negeri Sipil dan CPNS Berdasarkan Pendidikan Berdasarkan pendidikan pegawai PNS dan CPNS di RS Jiwa Grhasia DIY
pada Tahun 2015, terbanyak adalah D3 (136 orang) dan paling kecil berpendidikan SD (1 orang), data selengkapnya seperti pada tabel I.4.
13
Tabel I.4 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2015
No Pendidikan Jumlah (Orang)
1 S2 17
2 S1 77
3 D4 21
4 D3 136
5 SLTA 43
6 SLTP 7
7 SD 1
Jumlah 302
Sumber : Data Sub Bag Umum Rumah Sakit Jiwa Grhasia Tahun 2015
17
77
136
2143
7 10
50
100
150
S2 S1 D3 D4 SLTA SLTP SD
Gambar I.4 Persentase Jumlah Pegawai Berdasarkan
Pendidikan di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2015
Keadaan pegawai PNS dan CPNS RS Jiwa Grhasia DIY tahun 2015 berdasarkan pendidikan, sebagian besar (45.03%) adalah lulusan D3 sebanyak 136 orang.
1.3.5 Keadaan Pegawai Negeri Sipil dan CPNS Berdasarkan Pangkat dan
Golongan Berdasarkan pengkat dan golongan pegawai PNS dan CPNS di RS Jiwa
Grhasia DIY tahun 2015 terbanyak adalah penata muda TK 1 (100 orang), secara rinci dapat dilihat pada tabel I.5.
14
Tabel I.5 Jumlah Pegawai PNS dan CPNS Berdasarkan Pangkat dan Golongan di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2015
No Uraian Jumlah (Orang)
1 Pembina utama muda Tk I (IV d) 0
2 Pembina utama muda (IV c) 3
3 Pembina Tk I (IV b) 5
4 Pembina (IV a) 13
5 Penata TK I (IIId) 48
6 Penata (III c) 47
7 Penata muda TK I (III b) 100
8 Penata muda (III a) 30
9 Pengatur muda (II d) 36
10 Pengatur (II c) 14
11 Pengatur muda Tk I (II b) 2
12 Pengatur muda (II a) 3
13 Juru Tk. I (I d) 1
Jumlah 302
Sumber : Data Sub Bag Umum Rumah Sakit Jiwa Grhasia Tahun 2015
3 5 13
48 47
100
30 3614
2 3 10
20406080
100120
Gambar 1.5 Jumlah Pegawai Berdasarkan
Pangkat dan Golongan di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2015
Keadaan pegawai RS Jiwa Grhasia DIY tahun 2015 berdasarkan pangkat dan golongan, terbanyak adalah pangkat Penata Muda Tk 1 golongan IIIb yaitu sebanyak 100 orang. Adapun Pangkat Juru Tk I Golongan Id masih terdapat 1 orang.
15
I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana
Berdasarkan data-data yang ada pada kartu Inventaris Barang (KIB) aset tetap per 31 Desember 2015 adalah senilai Rp. 55.295.527.393,- dengan perinciannya dapat dilihat pada gambar 1.6.
0%
33%
62%
5%
0%
Tanah
Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Aset Tetap Lainnya
Gambar I.6 Persentase Aset Inventaris Barang RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2015
Berdasarkan gambar 1.6 di atas dapat dilihat bahwa aset tetap RS Jiwa Grhasia DIY tahun 2015 yang paling banyak adalah aset gedung dan barang sebanyak 61,6%. Adapun aset tetap yang paling sedikit adalah tanah sebesar 0,0003%, karena tanah yang dimaksud adalah tanah kuburan, sedangkan tanah komplek RS Jiwa Grhasia adalah Tanah Sultan Ground. Uraian kartu inventaris barang (KIB) dapat dilihat pada tabel 1.6.
Tabel 1.6 Uraian Kartu Inventaris Barang (KIB)
RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2015
No Uraian (Kartu Inventaris Barang) Jumlah (Rp.)
1 Tanah 150.000
a. Tanah Kompleks RS Jiwa Grhasia (Sultan Ground)
b. Tanah kuburan RS Jiwa Grhasia 150.000
2 Peralatan dan Mesin 18.093.923.844
a. Alat-Alat Besar/Berat 656.405.000
b. Alat-Alat Angkutan 1.506.828.580
c. Alat-Alat Bengkel Alat Ukur 350.468.700
d. Alat-Alat Pertanian dan Peternakan 54.470.000
e. Alat-Alat Kantor dan Rumah Tangga 7.745.574.180
f. Alat-Alat Studio dan Alat Komunikasi 436.370.500
16
g. Alat-Alat Kedokteran 4.672.111.635
h. Alat-Alat Laboratorium 2.671.395.249
i. Alat-Alat Keamanan 300.000
3 Gedung dan Barang 34.063.695.460
a. Bangunan Gedung 34.027.095.460
b. Bangunan Monumen 36.600.000
4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 2.974.420.529
a. Jalan dan jembatan 151.043.629
b. Bangunan air (irigasi) 1.321.935.000
c. Instalasi 786.347.000
d. Jaringan 715.094.900
5 Aset Tetap Lainnya 163.337.560
a. Buku dan perpustakaan 116.972.560
b. Barang bercorak kesenian/ kebudayaan 20.365.000
c. Hewan Ternak serta tanaman 26.000.000
Jumlah 55.295.527.393
Sumber : Data Sub Bag Umum Rumah Sakit Jiwa Grhasia Tahun 2015
I.5 Keuangan
Sumber daya keuangan RS Jiwa Grhasia Tahun 2015 sebesar Rp. 33.876.598.247,-. Dana tersebut terdiri dari biaya langsung sebesar Rp. 19.407.446.000,- dan biaya tidak langsung Rp. 14.469.152.247,-. Setelah mengalami perubahan anggaran pada Oktober 2015, maka anggaran RS Jiwa Grhasia pada Tahun 2015 sebesar Rp 45.062.913.698,- Dana tersebut terdiri dari biaya langsung sebesar Rp. 29.365.384.112,- dan biaya tidak langsung Rp. 15.697.529.586,-. Belanja RS Jiwa Grhasia tersebut berasal dari dua sumber yaitu APBD sebesar Rp. 21.826.213.586,- (48.43%) dan dari Jasa Layanan sebesar Rp.23.236.700.112,- (51.57%). Secara rinci hal tersebut dapat dilihat pada gambar 1.7.
Tabel 1.7 Rekap Belanja Berdasarkan Jenis Belanja RS Jiwa Grhasia DIY
No Uraian Anggaran Murni Anggaran Setelah Perubahan
1 Belanja Langsung Rp. 19.407.446.000,- Rp. 29.365.384.112,-
2 Belanja Tidak Langsung
Rp. 14.469.152.247,- Rp. 15.697.529.586,-
Total Rp. 33.876.598.247,- Rp 45.062.913.698,-
17
Tabel 1.8 Rekap Belanja Setelah Perubahan Berdasarkan Sumber Dana RS Jiwa Grhasia DIY
No Sumber Dana Jumlah (Rp) Prosentase
1 APBD Rp. 21.826.213.586,- 48.43%
2 Jasa Layanan Rp.23.236.700.112,- 51.57%
Jumlah Rp 45.062.913.698,- 100%
Belanja di atas termasuk belanja tidak langsung
APBD
48%Jasa Layanan
52%
Gambar 1.7 Persentase Sumber Anggaran RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2015
I.6 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
- Ikhtisar Eksekutif
1. Bab I : Pendahuluan
I.1 Struktur Organanisasi
I.2 Fungsi dan Tugas
I.3 Keadaan Pegawai
I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana
I.5 Keuangan
I.6 Sistematika LKJ IP
2. Bab II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
II.1 Perencanaan Strategis
II.1.1 Visi dan Misi RS Jiwa Grhasia DIY
II.1.2 Tujuan dan Sasaran RS Jiwa Grhasia DIY
II.1.3 Strategi
II.1.3.1 Misi 1
II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2015
II.3 Rencana Anggaran Tahun 2015
II.3.1 Target Belanja RS Jiwa Grhasia DIY
II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis
18
II.4 Instrumen Pendukung
3. Bab III. Akuntabilitas Kinerja
III.1 Capaian Kinerja Tahun 2015
III.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis
III.3 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya
III.4 Akuntabilitas Anggaran RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2015
4. Bab IV. Penutup
5. Lampiran – lampiran.
19
BAB 2
Perencanaan
& Perjanjian Kinerja
II.1 Perencanaan Strategis
Berdasarkan Peraturan Gubernur DIY No 6 Tahun 2013
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Istimewa Yogyakarta, harus disusun Rencana
Strategis Instansi dan harus memuat program –
program yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5
tahun dalam mencapai visi dan misinya serta harus
dipedomani dalam menyusun program dan kegiatan
setiap tahunnya. Berdasarkan pertimbangan tersebut,
perlu menetapkan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Jiwa Grhasia DIY Tentang Revisi Rencana Strategis DIY
Tahun 2012-2017. Revisi yang dimaksud adalah terkait
perubahan dalam penghitungan indikator kinerja,
dengan mekanisme tertentu, tanpa mengubah tujuan
Rumah Sakit Jiwa Grhasia yaitu meningkatkan cakupan
pelayanan gangguan jiwa dan napza. Perubahan
penghitungan indikator kinerja ini mulai dilakukan di
tahun ketiga atau tahun 2015. Revisi indikator dalam
hal persentase gangguan jiwa yang ditangani Rumah
Sakit Jiwa Grhasia, awalnya prevalensi gangguan jiwa
berdasarkan Riskesdas tahun 2007 yaitu 0.4% dari
penduduk DIY kemudian diubah menjadi prosentase
gangguan jiwa berat yang ditangani RS Jiwa Grhasia,
dibandingkan dengan prevalensi gangguan jiwa berat
berdasarkan Riskesdas 2013 yaitu 2.7 per mil dari
penduduk DIY.
Bab 2 Berisi :
1. Perencanaan
Strategis
2. Perjanjian Kinerja
Tahun 2015
3. Rencana Anggaran
Tahun 2015
4. Instrumen Pendukung
20
II.1.1 Visi dan Misi
a. Visi Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY adalah “Menjadi pusat pelayanan kesehatan jiwa dan napza paripurna yang berkualitas dan beretika” Makna Visi tersebut adalah: 1) Menjadi pusat pelayanan jiwa dan napza paripurna artinya
mampu melayani berbagai masalah kesehatan jiwa termasuk rehabilitasi medis korban napza yang meliputi pelayanan kesehatan jiwa anak atau tumbuh kembang anak, kesehatan jiwa remaja, dewasa, pra nikah, masa kehamilan, pasca persalinan, usia lanjut dan rehabilitasi medis korban napza melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan setiap tahap perkembangan jiwa di atas akan mengurangi angka kesakitan di masyarakat, yang ditunjukkan dengan pendeknya lama perawatan / length os stay (LOS) di RS, akan mengurangi masalah kesehatan umum dan tidak membebani masyarakat serta menurunkan economic loss. Penurunan economic loss akan meningkatkan Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB). PDRB yang tinggi akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Derajat kesehatan masyarakat yang meningkat akan mempengaruhi umur harapan hidup (UHH) masyarakat.
2) Berkualitas, sesuai dengan standar mutu pelayanan yang ditetapkan yaitu memenuhi dimensi kompetensi, cepat, akurat,terukur, terjangkau, efisien, efektif, berkesinambungan dan dapat dipertanggungjawabkan.
3) Beretika sesuai dengan etika RS dan profesi yang mencerminkan budaya masyarakat DIY. Etika RS dan profesi yaitu menghormati hak-hak pasien, mengutamakan kewajiban, bekerja cerdas, aman, nyaman dan adil, yang mencerminkan budaya masyarakat DIY.
b. Misi Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY adalah mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa dan napza yang paripurna serta pusat pembelajaran, penelitian dan pengembangan kesehatan jiwa dan napza, yang berkualitas dan beretika.
21
II.1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan Tujuan yang akan dicapai dari Rencana Stratejik ( Renstra ) RS
Jiwa Grhasia DIY tahun 2012-2017 yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari visi dan misi yang telah ditetapkan, yaitu meningkatkan persentase penderita jiwa yang ditangani di RS Jiwa Grhasia DIY.
Sasaran Strategis
Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran-sasaran strategis yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun adalah terwujudnya peningkatan persentase penderita jiwa yang ditangani di RS Jiwa Grhasia DIY dengan indikator sasaran Persentase penderita jiwa yang ditangani di RS Jiwa Grhasia DIY. Persentase penderita gangguan jiwa yang ditangani RS Jiwa Grhasia DIY dihitung berdasarkan jumlah pasien yang ditangani di RS Jiwa Grhasia (pasien rawat jalan dan IGD) dibandingkan dengan jumlah gangguan jiwa berat di DIY berdasarkan prevalensi gangguan jiwa berat hasil Riskesdas 2007 (4 %).
Tahun 2014 telah dikeluarkan hasil Riskesdas yang dilakukan oleh Kemenkes pada tahun 2013 dimana Prevalensi gangguan jiwa berat di DIY adalah sebesar 2,7 permil. Berdasarkan hal tersebut dilakukan reviu Renstra RS Jiwa Grhasia DIY dengan mengubah definisi operasional indikator kinerja tersebut menyesuaikan hasil Riskesdas 2013 sebagai pembanding (denominator) dan jumlah gangguan jiwa berat yang ditangani di RSJ Grhasia berdasarkan Pencatatan aplikasi SIMRS (Sistim Informasi Rumah Sakit) RS Jiwa Grhasia DIY, sehingga perubahan sasaran dan indikator RS Jiwa Grhasia DIY sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut :
22
Tabel 2.1. Sasaran dan indikator RS Jiwa Grhasia DIY
INDIKATOR SASARAN
FORMULASI INDIKATOR
satuan
2013 2014 2015 2016 2017 Ket
Prosentase gangguan jiwa berat yang ditangani di RS Jiwa Grhasia
Prosentase gangguan jiwa yang ditangani RS Jiwa Grhasia, dibagi dengan prevalensi gangguan jiwa berat berdasarkan Riskesdas 2007 yaitu 0,4 % dari penduduk DIY
% 46,81 51,04 Sebelum review
Prosentase gangguan jiwa berat yang ditangani di RS Jiwa Grhasia
Prosentase gangguan jiwa berat yang ditangani RS Jiwa Grhasia, dibandingkan dengan prevalensi gangguan jiwa berat berdasarkan Riskesdar 2013 yaitu 2,7 per mil dari penduduk DIY
% 8,62 8,80 9,13 Sesudah review
II.1.3 Strategi
Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah
selanjutnya perlu ditentukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai.
Cara mencapai tujuan dan sasaran merupakan strategi organisasi
untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,
meliputi penetapan strategi, kebijakan, program dan kegiatan.
23
II.1.3.1 Misi Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY adalah mewujudkan
pelayanan kesehatan jiwa dan napza yang paripurna serta pusat
pembelajaran, penelitian dan pengembangan kesehatan jiwa dan
napza, yang berkualitas dan beretika.
Strategi
Untuk mewujudkan Visi RS Jiwa Grhasia DIY dan sesuai
dengan Misi yang telah ditetapkan maka dalam periode
2012-2017 pembangunan RS Jiwa Grhasia DIY dilakukan
dengan strategi peningkatan pelayanan kesehatan jiwa.
Kebijakan
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran RS Jiwa
Grhasia DIY diatas, maka telah ditetapkan kebijakan yang
akan dilakukan tiap tahun dalam kurun waktu 5 tahun
(2012-2017) yaitu dengan fasilitasi peningkatan pelayanan
kesehatan jiwa.
Program
Dalam upaya mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan
dalam Renstra Tahun 2012-2017, maka untuk tahun 2015
dilaksanakan melalui Program Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Pada BLUD, yang terdiri dari 2 kegiatan yaitu
Kegiatan Pelayanan Kesehatan dan Kegiatan Kesehatan
DAK (Dana Alokasi Khusus).
Kegiatan
1) Kegiatan Pelayanan Kesehatan, meliputi :
Pelayanan Gizi
Pelayanan IGD
Pelayanan Rawat Jalan
Pelayanan Rawat Inap
Pelayanan Loundry
Pelayanan Napza
Pelayanan Farmasi
Pelayanan Rehabilitasi Mental
Pelayanan Tenaga PTT dan Imbal Jasa Hasil Layanan
RS
24
Pelayanan Keswamas
Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan
Pelayanan Administrasi RS
Pelayanan IPSRS
Pelayanan Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
Pelayanan Peningkatan Layanan SIM RS
Pelayanan Peningkatan Mutu Layanan RS
Pelayanan Promosi RS
Pelayanan Penyusunan Program dan Anggaran,
Monitoring, dan Evaluasi Program dan Anggaran
Pelayanan /Pengelolaan Administrasi keuangan
BLUD
Pelayanan Rekam Medis
Pelayanan Elektromedik
Pelayanan Pemulasaraan Jenazah
2) Pelayanan Kesehatan DAK (Dana Alokasi Khusus).
II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan
penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi
yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai
dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen
penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah
atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta
sumber daya yang tersedia. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis,
indikator kinerja, beserta target kinerja dan anggaran.
Dalam penyusunan perjanjian kinerja instansi mengacu pada Renstra,
RKT, IKU, dan anggaran atau DPA. Perjanjian Kinerja pada tabel berikut
merupakan Perjanjian Kinerja tahun 2015:
25
Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2015
NO. SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
SATU
AN
TARGET
TAHUNAN TRIWULAN TARGET
1 Terwujudnya
peningkatan
persentase
penderita jiwa
yang
ditangani RSJ
Grhasia DIY
1 Presentase
Penderita
Jiwa yang
ditangani
oleh RS Jiwa
Grhasia DIY
% 8,62 Triwulan I 2,15
Triwulan II 2,16
Triwulan III 2,15
Triwulan IV 2,16
II.3 Rencana Anggaran Tahun 2015
Pada Tahun Anggaran 2015 RS Jiwa Grhasia DIY melaksanakan kegiatan
dengan anggaran murni sebesar Rp 33.876.598.247,- . dengan rincian untuk
Belanja langsung sebesar Rp. 19.407.446.000,- dan untuk Belanja Tidak
langsung sebesar Rp. 14.469.152.247,-. Melalui mekanisme perubahan APBD
2015 menjadi Rp. 45.062.913.698,- dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp.
15.697.529.586,- dan Belanja Langsung Rp. 29.365.384.112,-. Adapun realisasi
anggaran untuk belanja langsung adalah Rp 28.314.582.489 (96,42 %) dengan
rincian untuk belanja tidak langsung Rp 15.493.934.626,- (98,70%).
II.3.1 Target Belanja SKPD RS Jiwa Grhasia DIY
Tabel II.3 Target Belanja RS Jiwa Grhasia Tahun 2015
Uraian Target Prosentase
Belanja Tidak Langsung Rp.15.697.529.586,- 34.83%
Belanja Langsung Rp.29.365.384.112,- 65.17%
Jumlah Rp.45.062.913.698,- 100 %
26
II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis
Anggaran belanja langsung Tahun 2015 RS Jiwa Grhasia yang
dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut:
Tabel II.4 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis
No. Sasaran Anggaran Prosentase Keterangan
1 Terwujudnya
peningkatan
persentase
penderita jiwa
yang ditangani
RSJ Grhasia DIY
Rp.29.365.384.112,- 65.17% Program peningkatan
pelayanan kesehatan
pada BLUD RS Jiwa
Grhasia, kegiatan
yaitu : kegiatan
pelayanan kesehatan
dan kegiatan
pelayanan kesehatan
DAK
II.4 Instrumen Pendukung
Instrumen pendukung dalam pelaksanaan kegiatan di Rumah Sakit Jiwa
Grhasia DIY tahun 2015 meliputi :
1. Aplikasi Sistem Informasi Rencana Bisnis dan Anggaran
27
Aplikasi ini merupakan pengembangan system informasi yang dijalankan di
Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY untuk memudahkan dalam hal perencanaan
dan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan. Sistem ini mengolah
data berupa rencana bisnis dan anggaran dari masing-masing Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan yang diwadahi dalam bentuk sub-sub kegiatan.
Rencana tersebut meliputi tolok ukur kegiatan, hasil yang diharapkan,
nomor rekening, jenis belanja, nama barang, jumlah target sasaran, satuan,
harga satuan, dan total harga. Selain itu, data lain yang dimasukkan dalam
system informasi ini adalah rencana anggaran kas per item yang dirinci
hingga rencana pengeluaran kas per bulan. Output yang dihasilkan dari
software ini adalah Rencana Bisnis dan Anggaran sekaligus Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum Daerah Rumah sakit Jiwa
Grhasia DIY serta Anggaran Kas. Penggunaan software ini memudahkan
dalam penelusuran pencarian di tahun berjalan, tahun sebelumnya, serta di
tahun berikutnya. Software ini sudah sesuai dengan Standar Prosedur
Operasional Penggunaan SIMRS di Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY dengan
adanya otorisasi atau pembatasan hak akses bagi pengguna yang tidak
berwenang.
2. Aplikasi SIM RS Jiwa Grhasia DIY, berupa Hospital Information System (HIS),
yang dikembangkan secara internal untuk mendapatkan data tentang
realisasi jumlah penderita jiwa yang ditangani RS Jiwa Grhasia DIY. Aplikasi
ini berisi tentang data pasien yang berkunjung di RS Jiwa Grhasia. Dari data
pasien ini didapatkan diagnosa pasien sehingga dari data diagnosa ini
muncul angka jumlah penderita jiwa yang ditangani RS Jiwa Grhasia DIY dan
Laporan Data informasi Layanan RS.
28
3. Dalam hal monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di Rumah Sakit
Jiwa Grhasia, aplikasi yang digunakan adalah aplikasi di web
monevapbd.jogjaprov.go.id yang dikembangkan oleh BAPPEDA DIY. Data
yang dimasukkan dalam aplikasi tersebut adalah target dan realisasi
keuangan serta fisik dari pelaksanaan kegiatan di Rumah Sakit Jiwa Grhasia,
sehingga dapat diketahui deviasi antara target dan realisasi yang dapat
digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan untuk menciptakan
proses bisnis yang efektif, efisien, dan berkualitas. Selain itu, aplikasi ini
juga digunakan untuk memasukkan serta menghitung data , yang
digunakan sebagai penilaian kinerja atas indikator kinerja utama di rumah
sakit yakni persentase penderita jiwa berat yang ditangani di RS Jiwa
Grhasia DIY.
4. Pada tahun 2015, Rumah Sakit Jiwa Grhasia mengembangkan aplikasi
Deteksi Dini Kesehatan Jiwa Berbasis Android. Aplikasi ini didasari sebagi
bentuk inovasi untuk meningkatkan kesadaran masyrakat dalam hal
mendeteksi adanya risiko atau gejala terkait masalah kesehatan jiwa yang
dihadapi. Masyarakat dapat mengunduh aplikasi ini di playstore dan
menginstall di handphone yang berbasis android. Selain dapat diunduh di
handphone, aplikasi ini disambungkan dengan website Rumah Sakit Jiwa
Grhasia DIY, sehingga ketika pengunjung membuka website akan tampil
29
aplikasi deteksi dini kesehatan jiwa. Pengguna akan diminta untuk mengisi
kuisioner berupa pertanyaan yang merupakan kuisioner dari WHO.
Selanjutnya aplikasi akan mengolah jawaban dari kuisioner yang sudah diisi
terlebih dahulu dan memberikan hasil seputar gambaran singkat mengenai
kondisi kejiwaan. Namun, aplikasi ini tidak memberikan diagnosis
melainkan saran.
5. Selain mengembangkan aplikasi Deteksi DIni Kesehatan Jiwa Berbasis
Android, di tahun 2015, Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY juga
mengembangkan aplikasi SIPKD BLUD untuk memudahkan alur kerja mulai
dari pelaporan hingga pertanggungjawaban. User dalam penggunaan
aplikasi ini adalah Subbagian Program, Data, dan Teknologi Informasi selaku
perencana serta Subbagian Keuangan yang mengola, mengelola, serta
mempertanggungjawabkan realisasi keuangan dari program serta kegiatan
yang dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY.
30
6. Website Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY sebagai media informasi kepada
masyarakat terkait jenis pelayanan, jam pelayanan, dan tariff yang
dikenakan merupakan instrument pendukung pelaksanaan kegiatan rumah
sakit sebagai penyedia jasa pelayanan kesehatan.
31
BAB 3
Akuntabilitas Kinerja
III.1. Capaian Kinerja Tahun 2015
RS Jiwa Grhasia telah melaksanakan penilaian kinerja
dengan mengacu pada Penetapan Kinerja RS Jiwa
Grhasia tahun 2015 yang telah disepakati. Penilaian ini
dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk
mengevaluasi dan mengukur dalam rangka
pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan
memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan
dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil
pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi
kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat
capaian kinerja yaitu:
Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja
Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan
oleh RS Jiwa Grhasia dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja
dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari
tujuan dan sasaran strategis RS Jiwa Grhasia beserta target dan capaian
realisasinya dirinci sebagai berikut:
No. Interval Nilai Realisasi
Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi
Kinerja Kode
1. 91 ≤ 100 Sangat Baik Hijau Tua
2. 76 ≤ 90 Tinggi Hijau Muda
3. 66 ≤ 75 Sedang Kuning Tua
4. 51 ≤ 65 Rendah Kuning Muda
5. ≤ 50 Sangat Rendah Merah
Bab 3 Berisi :
1. Capaian Kinerja
Tahun 2015
2. Evaluasi dan Analisis
Capaian Kinerja Sasaran
Strategis
3. Evaluasi dan Analisis
Capaian Kinerja Lainnya
4. Akuntabilitas
Anggaran
32
Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2015
NO. SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
SAT
UA
N
TARGET REALISASI
PERSENTASE
KRITERIA/
KODE
1 Terwujudnya
peningkatan
persentase
penderita
jiwa yang
ditangani RS
Jiwa Grhasia
DIY
1 Persentase
penderita jiwa
yang ditangani
RSJ Grhasia DIY
% 8,62 8,64 100,23 Sangat
Baik/Hijau
Tua
Dari tabel di atas, terdapat 1 (satu) sasaran strategis yang terbagi ke
dalam 1 (satu) indikator yaitu Persentase penderita jiwa yang ditangani RSJ
Grhasia DIY. Pada tahun 2015, indikator yang ditetapkan telah terealisasi
sebesar 8.64% dari target 8.62% atau terealisasi sebesar 100,23%.
III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis
Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis RS Jiwa
Grhasia DIY yang dicerminkan dalam capaian Indikator Kinerja. Adapun
evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja menurut sasaran stategis
diuraikan sebagai berikut:
III.2.1. Sasaran Terwujudnya Peningkatan Persentase Penderita Jiwa yang
ditangani di RS Jiwa Grhasia DIY
Sesuai dengan visi Gubernur DIY yang telah ditetapkan dalam
RPJMD DIY Tahun 2012 – 2017 yaiu “Daerah Istimewa Yogyakarta
yang Lebih Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri, dan Sejahtera
Menyongsong Peradaban Baru”, Rumah Sakit Jiwa Grhasia sebagai
salah satu SKPD di DIY membantu dalam pencapaian visi tersebut
melalui pelaksanaan program kegiatan serta penetapan indikator
kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra)
Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY Tahun 2012 – 2017.
33
Visi yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit Jiwa Grhasia
yaitu “Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Jiwa dan Napza Paripurna
yang Berkualitas dan Beretika” merupakan visi yang ditetapkan untuk
Rencana Strategis Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY untuk Tahun 2012 –
2017. Visi tersebut ditetapkan untuk mendukung pencapaian visi
dan misi pemerintah daerah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam RPJMD Tahun 2012 – 2017 terdapat empat misi yang
dilaksanakan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Rumah Sakit
Jiwa Grhasia DIY merupakan SKPD yang bergerak di bidang kesehatan
yang mendukung dalam pencapaian misi pertama, yaitu membangun
peradaban berbasis nilai-nilai kemanusiaan dengan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, mengembangkan pendidikan yang
berkarakter yang didukung dengan pengetahuan, budaya,
pelestarian dan pengembangan hasil budaya serta nilai-nilai budaya.
Berdasarkan indikasi rencana program prioritas disertai
kebutuhan pendanaan dalam RPJMD DIY Tahun 2012 – 2017, Rumah
Sakit Jiwa Grhasia melaksanakan program prioritas pembangunan
dengan program peningkatan pelayanan kesehatan pada Badan
Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Grhasia.
Berdasarkan uraian di atas maka tolok ukur capaian sasaran
yang menjadi prioritas dan utama adalah terwujudnya peningkatan
persentase penderita jiwa yang ditangani di RS Jiwa Grhasia DIY
terdiri dari 1 indikator yaitu persentase penderita jiwa yang ditangani
di RS Jiwa Grhasia DIY.
34
Tabel III.3 Target dan Realisasi Kinerja*
No Indikator Capaian
2014
2015 Target
Akhir
Renstra
(2017)
Capaian s/d
2015
terhadap
2017 (%)
Target Realisasi %
Realisasi
1 Persentase
penderita jiwa
yang
ditangani di
RS Jiwa
Grhasia DIY
8.27 8.62 8.64 100.23 9.13 94.63
Pada tahun 2015 capaian kinerja RS jiwa Grhasia DIY untuk indikator persentase penderita jiwa yang ditangani di RS Jiwa Grhasia DIY telah melebihi dari target yang telah ditetapkan, yaitu terealisasi sebesar 8.64% (target 8.62%). Jika dilihat terjadi perubahan mencolok antara target tahun 2014 dengan target 2015. Hal ini disebabkan karena terjadi perubahan penghitungan karena adanya perubahan penghitungan prevalensi dalam Riskesdas.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) adalah survey tingkat nasional yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI dengan melibatkan Bapada Pusat Statistik, organisasi profesi, perguruan tinggi, lembaga penelitian, pemerintah daerah, dan partisipasi masyarakat. Riskesdas bertujuan menyediakan informasi kesehatan yang berbasis bukti untuk menunjang perencanaan pembangunan kesehatan nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. Riskesdas merupakan salah satu wujud pengejawantahan dari empat grand strategy Kementarian Kesehatan, yaitu berfungsinya system informasi kesehatan yang evidence-based melalui pengumpulan data dasar dan indikator kesehatan. Salah satu hal yang diukur adalah prevalensi.
Prevalensi adalah Jumlah keseluruhan orang yang sakit yang menggambarkan kondisi tertentu yang menimpa sekelompok penduduk tertentu pada titik waktu tertentu (Point Prevalence), atau pada periode waktu tertentu (Period Prevalence), tanpa melihat kapan penyakit itu mulai dibagi dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko tertimpa penyakit pada titik waktu tertentu atau periode waktu tertentu.
Perubahan penghitungan ditunjukkan sebagai berikut: Semula persentase gangguan jiwa yang ditangani RS Jiwa Grhasia dibagi
35
dengan prevalensi gangguan jiwa berat berdasarkan Riskesdas 2007 yaitu 0.4% dari penduduk DIY.
Penghitungan di atas direvisi menjadi persentase gangguan jiwa berat dibandingkan dengan prevalensi gangguan jiwa berat berdasarkan Riskesdas 2013 yakni 2,7 mil dari penduduk DIY sehingga penghitungan menjadi sebagai berikut:
Adapun target tahun 2013-2017 dan capaian indikator tahun 2015 setelah disesuaikan dengan penghitungan yang baru, dapat dilihat pada gambar 3.1
7
7,5
8
8,5
9
9,5
Target 7,78 8,27 8,62 8,8 9,13
Capaian 7,78 8,4 8,64
2013 2014 2015 2016 2017
Gambar 3.1 Grafik Target dan Capaian RSJ Grhasia DIY
Berdasarkan gambar III.1, dapat dilihat bahwa capaian indikator
pada tahun 2015, sudah berada di atas target. Capaian kinerja RS Jiwa Grhasia DIY untuk indikator persentase penderita jiwa yang ditangani di RS Jiwa Grhasia DIY sampai dengan 2015 terhadap 2017 adalah sebesar 94.63%.
X 100%
X 100%
36
Tercapainya target kinerja tahun 2015 tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu :
Peningkatan jenis dan kualitas pelayanan yang ada di RS Jiwa Grhasia DIY dibuktikan dengan pencapaian akreditasi paripurna bintang lima
Gambar Penyerahan Sertiifikat Akreditasi Paripurna
Peningkatan kesadaran tentang isu masalah kesehatan jiwa di masyarakat yang dilakukan melalui sosialisasi kesehatan jiwa dan peningkatan peran serta masyarakat dalam kegiatan kesehatan jiwa masyarakat
37
Peningkatan promosi dan informasi tentang pelayanan RS Jiwa Grhasia DIY tentang jiwa dan napza
Peningkatan sarana dan prasarana pendukung pelayanan yang
semakin lengkap baik berupa gedung, peralatan, dan sarana prasarana pendukung lain yang dibuktikan dengan akreditasi paripurna oleh KARS.
38
Peningkatan kualitas pegawai melalui pendidikan dan pelatihan
Pencapaian indikator tersebut tidak lepas dari adanya faktor penghambat dan upaya pemecahan masalah diantaranya :
Kesadaran masyarakat tentang kesehatan jiwa masih perlu ditingkatkan sehingga RS Jiwa Grhasia DIY melakukan droping pasien yang sudah dinyatakan sembuh tetapi tidak dijemput oleh keluarganya,
Masih adanya kasus pasung sehingga RS Jiwa Grhasia DIY masih harus terus menerus melakukan koordinasi dengan pelayanan kesehatan lainya untuk melakukan penjemputan.
Beberapa wisma/tempat pelayanan belum terhubung satu sama lain sehingga tahun 2015 dilakukan pembangunan selasar untuk menghubungkan sarana-sarana tersebut.
Disamping upaya-upaya tersebut dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan RS Jiwa Grhasia DIY melakukan sertifikasi akreditasi dari KARS sebagai upaya untuk melakukan pelayanan dengan mutu yang terstandar dan terus menerus melengkapi sarana prasarana yang kurang disesuaikan standar sarana prasana yang ditetapkan dari Kemenkes.
III.3 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya
Evaluasi capaian kinerja dapat kita lihat pada tingkat pencapaian
standart pelayanan minimal RS Jiwa Grhasia DIY. Standar pelayanan Minimal
di (SPM) RS Jiwa Grhasia DIY sudah ditetapkan pada tanggal 13 Juli 2009,
dengan Peraturan Gubernur Provinsi DIY No. 25 Tahun 2009 tentang Standar
39
Pelayanan Minimal Rumah Sakit Grhasia. Pencapaian SPM yang telah
dievaluasi sampai akhir tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Tabel III.4 Capaian SPM Tahun 2014 RS Jiwa Grhasia DIY
No. Unit Kerja Sasaran Mutu Target Capaian
1. Instalasi Gawat
Darurat
Kesesuaian diagnosis
dengan terapi ≥ 90 % 100%
Pelayanan Pertama
Gawat Darurat < 5 menit 100% 100%
Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan
Pasien Rawat Inap
≥ 90% 100%
2. Instalasi Rekam
Medis
Kelengkapan Dokumen
Rekam Medis Rawat 100% 97,24%
3. Instalasi Rawat Jalan
(Klinik Jiwa)
Jam Layanan
pemeriksaan oleh
psikiater
dimulai ≤ jam 08.30
90% 76,47 %
Kesesuaian data dengan
diagnosis keperawatan 100% 95,20%
(Klinik Gigi) Pasien klinik gigi selesai
dilayani dalam waktu 7
menit
95% 23,50%
Bahan dan alat-alat gigi
yang akan dipakai dalam
keadaan steril
100% 100%
Tindakan ekstraksi gigi
permanen 20% dari ≤20% 21,18%
4. Instalasi Rawat
Intensif :
Kelengkapan Dokumen
Asuhan Keperawatan 90% 100%
Lama perawatan di IRI ≤
5 hari 80% 90,90%
Resiko Cidera ≤ 10% 0,5%
Pendidikan Kesehatan
pada Keluarga Pasien
yang Baru Pertama
Dirawat
70% 100%
Penanganan pasien krisis 80% 96,62%
40
No. Unit Kerja Sasaran Mutu Target Capaian
≤ 48 jam
5. Instalasi
Elektromedik
Waktu layanan
Fisioterapi (Faradisasi) 90% 100%
Waktu layanan Okupasi
Terapi 90% 100%
Waktu layanan EKG = 10
menit 98% 100%
Waktu layanan EEG ≤ 30
menit 80% 100%
6. Instalasi Rehab
Mental
Rehabilitan
mendapatkan kegiatan
sesuai hasil seleksi
95%
94%
Rehabilitan yang
mengikuti kegiatan
okupasi terapi 6 kali
berturut-turut layak naik
ke level berikutnya
50% 87%
7. Instalasi Keswamas Angka kehadiran petugas
penyuluh pada tahun
2015
100%
83,33%
Angka kehadiran
Psikiater ke PSBK tahun
2015
100% 100%
8. Instalasi Farmasi Waktu layanan obat jadi
untuk pasien rawat
jalan ≤ 30 menit
90%
92,75%
Waktu layanan obat
racikan untuk pasien
rawat
90% 88,20%
9. Instalasi Gizi Tidak adanya kesalahan
pemberian diet 100% 100%
Ketepatan Waktu
Pemberian Makan ≥ 90% 100%
Sisa Makanan yang Tidak
Termakan oleh Pasien ≤ 20% 7,53%
10. Instalasi Lama waktu tunggu 97,73%
41
No. Unit Kerja Sasaran Mutu Target Capaian
Laboratorium pendaftaran pasien
Laboratorium
95%
Keberhasilan
pengambilan sampel
darah vena dengan
vacutainer
95%
91,88%
Ketepatan pengukuran
terhadap serum
- Glukosa 90% 93,67%
- Ureum 90% 92,70%
- Kreatinin 90% 94,06%
- Uric Acid 90% 96,47%
- Cholesterol 90% 96,09%
- Trigliserid 90% 94,55%
- SGOT 90% 95,36%
- SGPT 90% 94,59%
11. Instalasi
Pemeliharaan Linen
Pengembalian Linen 90% 99,80%
12. Instalasi PSRS Penyelesaian
Pengangkutan Sampah
Nonmedis ≤ 1 x 24 jam
90%
99,90%
Penyelesaian kerusakan
ringan ≤ 24 jam 90% 92,51%
13. Sub Bagian Umum Pegawai selesai
diusulkan KGB nya tepat
waktu dalam setiap
bulannya 10%
100% 100%
14. Instalasi Diklat Proses surat menyurat
diselesaikan dalam
waktu 4 hari
90% 100%
Standar Pelayanan di RS Jiwa Grhasia DIY dilakukan di 14 unit kerja dengan
mengukur sasaran mutu dari masing – masing unit kerja. Dari ke 14 unit kerja
terdapat 3 Instalasi yang capaian kinerjanya belum tercapai dengan deviasi target
dan capaian lebih dari 5 %. Instalasi yang capaian kinerja masih rendah adalah
Instalasi Rawat Jalan (Klinik Jiwa) dengan sasaran mutu Jam Layanan pemeriksaan
42
oleh psikiater dimulai ≤ jam 08.30 target dari sasaran adalah 90 % namun baru
tercapai 76,47 %, terjadi deviasi sebesar 13,53 %. Selanjutnya adalah Instalasi Klinik
Gigi dengan sasaran mutu Pasien klinik gigi selesai dilayani dalam waktu 7 menit,
target dari sasaran adalah 95% namun baru tercapai 23,5 % terjadi deviasi capaian
sebesar 71,5 %. Unit kerja selanjutnya adalah Instalasi Keswamas dengan sasaran
mutu yang dinilai adalah Angka kehadiran petugas penyuluh pada tahun 2015,
target dari kegiatan ini adalah 100 % namun baru tercapai 83.33%, terjadi deviasi
16,67 %.
III.4 Realisasi Anggaran
Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2015 sebesar
96,42% dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk
program peningkatan pelayanan kesehatan pada BLUD RS Jiwa Grhasia DIY
sebesar 96,42% untuk belanja tidak langsung dan sebesar 98.70% untuk
belanja langsung.
Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan
anggaran, pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan
penyerapan anggaran kurang dari 100% menunjukkan bahwa dana yang
disediakan untuk pencapaian sasaran pembangunan tahun 2015 telah
mencukupi.
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2015 yang dialokasikan
untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan
pada tabel berikut:
43
Tabel III.5 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2015
No Sasaran
Kinerja Anggaran
Target Realis
asi
%
Realis
asi
Target Realisasi
%
Realisa
si
1 Prosentase
gangguan
jiwa berat
yang
ditangani di
RSJ Grhasia
8,62 8,64 100,2 29.365.384.112 28.314.582.489 96,42
Jumlah 8,62 8,64 100,2 29.365.384.112 28.314.582.489 96,42
Total Belanja
Langsung
29.365.384.112 28.314.582.489
Pencapaian realisasi fisik RS Jiwa Grhasia yaitu program peningkatan
pelayanan kesehatan pada BLUD RS Jiwa Grhasia s/d triwulan IV mencapai
100%, sedangkan pencapaian realisasi keuangan RS Jiwa Grhasia sampai
bulan Desember 2015 yaitu Rp. 28.314.582.489,- atau sekitar 96,42% dari
total anggaran Rp. 29.365.384.112,-.
Analisa Efisiensi (Hanya untuk indikator kinerja sasaran yang capaiannya ≥100%)
Tabel III.6 Analisa Efisiensi indikator kinerja sasaran
No Sasaran Indikator
% Capaian
Kinerja
(≥100%)
%
Penyerapan
Anggaran
Tingkat
Efisiensi
1 2 3 4 5 6
1 Prosentase
gangguan
jiwa berat
yang
ditangani
di RSJ
Grhasia
Prosentase gangguan jiwa
berat yang ditangani RS Jiwa
Grhasia, dibandingkan
dengan prevalensi gangguan
jiwa berat berdasarkan
Riskesdar 2013 yaitu 2,7 per
mil dari penduduk DIY
8,64 % 96,42 % 3,58%
44
Prosentase gangguan jiwa berat yang ditangani RS Jiwa Grhasia DIY
tahun 2015 dapat mencapai/melebihi angka yang ditargetkan (capaian
100,23%) dengan anggaran yang disediakan dapat dilakukan efisiensi
anggaran sebesar 3,58 %.
45
BAB 4
Penutup
Penyelenggaraan kegiatan di RS Jiwa Grhasia DIY pada
Tahun Anggaran 2015 merupakan tahun ke 3 (tiga).
dari Rencana strategis RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2012-
2017. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan
partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat
dipertahankan serta ditingkatkan. Sementara itu,
untuk target-target yang belum tercapai perlu
diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak.
Hasil laporan kinerja RS Jiwa Grhasia tahun 2015 dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Dari analisis 1 (satu) sasaran, terdapat 1 (satu) indikator kinerja utama yang
dipilih sebagai tolak ukur. Pada tahun 2015, 1 (satu) indikator yang telah
memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 8,64 % atau sebesar 100,23 %
dari total indikator.
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan yang
dihadapi dapat dirumuskan saran-saran/Rencana Aksi sebagai berikut:
1. Memfasilitasi pemenuhan SDM, kompetensi SDM, dan sarana prasarana di
Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
2. Meningkatkan koordinasi dan partisipasi aktif dari masing-masing instalasi,
subbagian, subbidang, bagian, dan bidang yang ada di Rumah Sakit Jiwa
Grhasia untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
Sebagai bagian penutup dari Lkj Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY dapat
disimpulkan bahwa selama tahun 2015, hasil capaian kinerja sasaran yang
ditetapkan telah memenuhi target dan sesuai target yang ditetapkan LKj ini
diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja
bagi stakeholder.
Bab 4 Berisi :
1. Kesimpulan
2. Saran
46
LAMPIRAN:
Lampiran 1. Struktur Organisasi
DIREKTUR
Kelompok Jabatan Fungsional
Satuan Pengawas Intern
Komite-Komite
Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian
Sub Bagian
Keuangan
Sub Bagian Progam,
Data dan TI
Sekretariat
Instalasi-Instalasi
Bidang Pelayanan
Medik
Bidang Keperawatan
Sub Bidang Pengembangan
Mutu dan Pelayanan Medik
Sub Bidang Fasilitas
Pelayanan Medis
Bidang Penunjang dan Sarana
Sub Bidang Data dan Informasi
Medik
Sub Bidang Penelitian dan
Pengembangan
Sub Bidang Sarana
Penunjang Non Medik
Sub Bidang Sarana
Penunjang Medik
Sub Bidang Pengembangan
Mutu dan Pelayanan
Keperawatan
Sub Bidang Fasilitasi
Keperawatan
47
Lampiran 2. Perencanaan Strategis (matriks Renstra lima tahun)
48
Lampiran 3. Perjanjian Kinerja Tahun 2015
49
50
Lampiran 4. Tanggapan/Tindak Lanjut Evaluasi LKJ IP Tahun Sebelumnya
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA
Jalan Kaliurang Km. 17, Telepon (0274) 895143, 895297, Faksimile (0274) 895143
Website : http://grhasia.jpgjaprov.go.id E-mail : [email protected]
Kode Pos 58812
TANGGAPAN/TINDAK LANJUT EVALUASI LKJ IP TAHUN SEBELUMNYA
RS JIWA GRHASIA DIY
No Saran/Rekomendasi Tindak lanjut
1 Surveilance untuk standart mutu
(Akreditasi dan ISO) dilaksanakan
secara terus menurus.
Mengalokasikan anggaran
untuk surveilance / audit
Direktur Rumah Jiwa Grhasia DIY
Drg. Pembajun Setyaningastutie, M.Kes
NIP. 19650912 199303 2 006