BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kemajuan dan perkembangan pertanian di Indonesia menunjukkan
kemajuan yang semakin pesat. Kemajuan ini dapat memberikan dampak yang
positif, tetapi ada juga dampak negatifnya. Contohnya semaki banyaknya gulma
di Indonesia.
Gulma dapat didefinisikan sebagai tumbuhan yang tidak diinginkan manusia
dan tumbuh pada temapat dan waktu yang tidak diinginkan manusia. Dalam
pertanian, gulma tidak dikehendaki manusia karena :
a. Menurunkan produksi akibat bersaing dalam pengambilan unsur hara, air,
sinar matahai, dan ruang hidup
b. Menurunkan mutu akibat hasil kantaminasi dengan bagian-bagian gulma
c. Mengeluarkan senyawa allelopati yang dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman
d. Menjadi inang bagi hama dan patogen yang menyerang tanaman
e. Mengganggu tata-guna air
f. Secara umum meningkatkan biaya usahatani karena peningkatan kegiatan
pertanaman, dimana penyiangan gulma akan memerlukan tambahan input
berupa tenaga kerja.
Mengingat keberadaan gulma menimbulkan akibat-akibat yang merugikan
maka harus dilakukan usaha-usaha pengendalian yang teratur dan terencana.
1.2. Tujuan
Untuk mengenali macam-mcam gulma yang ada di areal pertanian.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Gulma
Gulma merupakan tanaman pengganggu yang kehadirannya tidak diinginkan.
Kehadiran gulma ini dinilai merugikan karena secara estetika akan mengganggu
keindahan taman dan secara fungsi akan mengurangi hara, pemanfaatan sinar
matahari, air tanah, dan tempat tumbuh yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman
utama. ( Jumin Hasan Basri. 1987).
Gulma juga merupakan tumbuhan pengganggu tanaman yang tidak
dikehendaki tumbuhnya di areal persawahan dan juga tumbuhan pengganggu
tanaman pokok yang dapat menurunkan hasil produksi tanaman.
2.2. Pembagian Jenis-Jenis Gulma
2.2.1. Gulma berdasarkan habitat (tempat tumbuh), gulma dibagi menjadi :
a. Gulma darat (terrestrial)
Gulma tumbuh di tanah kering, terdiri dari gulma semusim, dua tahunan,
dan tahunan, rerumputan, berdaun lebar dan teki-tekian.
b. Gulma air (aquatis weed atau hydrophyta)
Gulma yang pertumbuhan atau persyaratan hidupnya harus berada di
daerah perairan seperti sawah, kolam, danau, rawa, dsb.
2.2.2. Gulma berdasarkan morfologinya secara umum, gulma dibagi menjadi :
a. Rerumputan (grasses)
Anggota famili Poaceae, pertumbuhan tegak atau menjalar, berumur
setahun ataupun tahunan, daun tumbuh berselang-selang pada setiap buku,
daun terdiri dari pekepah daun dan helaian daun.
b. Berdaun Lebar (broad leaf)
Umumnya terdiri atas tumbuhan berkeping dua, ada juga berkeping satu
dengan daun lebat.
c. Teki-tekian
2
Anggota famili Cyperaceae, mirip dengan rerumputan namun batangnya
segitiga.
2.2.3. Gulma berdasarkan siklus hidup, gulma dibagi menjadi :
a. Gulma Semusim (annual)
Gulma yang menyelesaikan satu siklus hidupnya (berkecambah, vegetatif,
berbunga, berbuah, penyebaran biji, mati) dalam satu tahun atau kurang.
b. Gulma Dua Tahunan (biannual)
Gulma yang hidupnya lebih dari satu tahun dan kurang dari dua tahun,
umumnya terdapat di daerah beiklim sedang.
c. Gulma Tahunan (parennial)
2.2.4. Gulma berdasarkan struktur batang, gulma dibagi menjadi :
a. Berkayu
b. Tidak berkayu
Gulma yang hidup lebih dari dua tahun, berkembang biak dengan biji.
Hubungan gulma dengan tanaman lain dapat berupa kompetisi yang dapat
diartikan sebagai persaingan dua organisme atau lebih dalam meraih makanan dan
tempat hidup yang sama, seperti unsur hara, air, cahaya, bahan ruang tumbuh, dan
CO2. Persaingan akan terjadi apabila unsur penunjang pertumbuhan tersebut
terbatas. Persaingan antara gulma dengan tanaman adalah persaingan inter
spesifik (Inter specific competition).
Kemampuan tanaman bersaing dengan gulma tergantung pada spesies gulma,
kepadatan gulma, saat dan lama persaingan, cara budidaya dan varietas yang
ditanam, serta tingkat kesuburan tanah. Perbedaan spesies, akan menentukan
kemampuan bersaing karena perbedaan system fotosintesis, kondisi perakaran dan
keadaan morfologinya. Gulma yang muncul atau berkecambah lebih dulu atau
bersamaan dengan tanaman yang dikelola, berakibat besar terhadap pertumbuhan
dan hasil panen tanaman. Persaingan gulma pada awall pertumbuhan akan
mengurangi kuantitas hasil, sedangkan persaingan dan gangguan gulma menjelang
panen berpengaruh besar terhadap kualitas hasil.
Persaingannya berupa :
3
a. Persaingan dalam memperoleh air
Air di serap dari dalam tanah kemudian sebagian besar diuapkan (transpirasi),
hanya sekitar 1% saja yang dipakai untuk proses fotosintesis. Untuk setiap
kilogram bahan organik, gulma membutuhkan 330-1900 liter air. Kebutuhan yang
besar tersebut hampir dua kali kebutuhan tanaman.
b. Persaingan dalam memperoleh unsur hara
Gulma menyerap lebih banyak unsur hara dari pada tanaman. Pada bobot
kering yang sama gulma mengandung kadar nitrogen dua kali lebih banyak dari
jagung.
c. Persaingan dalam memperoleh cahaya
Dalam keaadaan air dan hara yang cukup untuk pertumbuhan tanaman, maka
faktor pembatas berikutnya adalah cahaya matahari. Bila musim hujan, maka
berbagai tanaman akan berebut untuk memperoleh cahaya matahari.
d. Pengeluaran senyawa beracun.
Tumbuhan juga dapat bersaing antara sesamanya dengan cara interaksi
biokimia, yaitu salah satunya dengan mengeluarkan senyawa beracun, yang akan
menyebabkan terganggunya pertumbuhan tanaman lain. Interaksi biokimia antara
gulma dan tanaman ini dapat menyebabkan gangguan perkecambahan biji,
kecambah jadi abnormal. Persaingan yang timbul akibat hal ini adalah
dikeluarkannya zat racun dari suatu tumbuhan yang disebut allelopathy.
Terdapat beberapa metode/cara pengendalian gulma yang dapat dipraktekkan
di lapangan, yaitu :
1. Pengendalian dengan upaya preventif
Tindakan paling dini dalam upaya menghindari kerugian akibat infestasi
gulma adalah pencegahan (preventif). Pencegahan dimaksud untuk mengurangi
pertumbuhan gulma agar usaha pengendalian sedapat mungkin dikurangi.
Pencegahan sebenarnya merupakan langkah yang paling tepat karena kerugian
yang sebenarnya pada tanaman belum terjadi, dan pencegahan biasanya lebih
murah. Pengendalian dengan preventif dibagi menjadi :
Peniadaan Sumber Invasi dan Sanitasi
Perlunya Peraturan / Perundang-Undangan
4
Karantina Tumbuhan
2. Pengendalian secara mekanis / fisik
pengendalian mekanis merupakan usaha penekanan pertumbuhan gulma
dengan cara merusak bagian-bagian sehingga gulma tersebut mati atau
pertumbuhannya terhambat. Cara ini umumnya cukup baik dilakukan pada
berbagai jenis gulma setahun, tetapi pada kondisi tertentu juga efektif bagi gulma-
gulma tahunan. Pengendalian ini dapat dilakukan dengan cara :
Pengolahan Tanah (land preparation)
Penyiangan (wedding)
Pencabutan (hand pulling)
Pembabatan (mowing)
Pembakaran (burning)
Penggenangan
Peralatan Pengendalian Mekanis
3. Pengendalian Kultur Teknis
pengendalian kultur teknis merupakan cara pengendalian gulma dengan
menggunakan praktek-praktek budidaya. Penanamn jenis yang cocok untuk suatu
tanah, penenamn rapat agar tajuk tanaman segera menutup ruang kosong,
pemupukan yangtepat, dan pengaturan waktu tanam adalah cara yang sangat
membantu untuk mengtasi masalah gulma.
Pengendalian ini disebut juga pengendalian secara ekologis karena
menggunakan prinsip-prinsip ekologi untuk mengelola lingkungan. Pengendalian
ini dilakukan dengan cara :
Rotasi Tanaman (crop rotation)
Sistem Bertanam (croping system)
Pengaturan Jarak Tanam (crop desinty)
Pemulsaan (mulching)
Tanaman Penutup Tanah (legum cover crop-lcc)
4. Pengendalian Hayati
5
pengendalian hayati (Smith 1919) dengan arti sempit sebagi penggunaan
musuh alami baik yang diintroduksikan maupun yang sudah ada di suatu daerah
kemudian dikelola agar penekanan terhadap populasi organisme pengganggu yang
menjadi sasaran meningkat.
Pengendalian pada gulma adalah suatu cara pengendalian dengan
menggunakan musuh-musuh alami baik hama (insekta), penyakit (patogen),
ternak ikan, dsb guna menekan pertumbuhan gulma. Cara-cara pengendalian
hayati :
Pengendalian Alami dan Hayati
Landasan Pengendalian Hayati
Musuh-Musuh Alami Gulma
Pengembangan pengendalian Hayati
5. Pengendalian Kimia
Pengendalian gulma dengan menggunakan senyawa kimia sangat diminati,
senyawa kimia yang diguankan dikenal denga nama Herbisida. Herbisida
merupakan alat yang canggih dalam pengendalian gulma, serta memberikan
keuntungan lebih dalam pemakaiannya.
BAB III
6
PEMBAHASAN
3.1. Gulma Berdasarkan Habitat
a. Gulma darat
No. Nama Lokal Nama Ilmiah Keterangan Manfaat
1. Alang-alang Imperata cylindrica daun panjang Obat
2. Rumput teki Cyperus rotundus Batang rumput
berbentuk
segitiga dan
tajam. Daunnya
berjumlah 4-10
helai yang
terkumpul pada
pangkal batang
membentuk roset
akar dengan
pelepah daun
tertutup tanah.
Helaian daun
berbentuk pita
bersilang sejajar.
Permukaan atas
berwarna hijau
mengkilat
dengan panjang
daun 10-30 cm
dan lebar 3-6
cm.
Obat untuk
mengatasi
gangguan sakit
dada, sakit gigi,
gangguan fungsi
pencernaan
seperti mual,
muntah, nyeri
lambung dan
sakit perut, diare,
bengkak akibat
retensi cairan,
haid tidak
teratur, sakit
waktu haid,
keputihan,
menyuburkan
kandungan.
3. Rumput pahit Axonopus
compressus
Batang rumput
beerbentuk
segitiga.
Obat.
4. Putri malu Mimosa pudica Daun sensitive. Obat mengatasi
7
Tanaman ini
memiliki
bentuk daun
kecil-kecil
tersusun
majemuk,
bentuk lonjong
dengan ujung
lancip, warna
hijau (ada yang
warna
kemerah-
merahan). Bila
daun disentuh
akan menutup
(sensitif plant).
Bunga bulat
seperti bola,
warna merah
muda,
bertangkai.
insomnia, batuk
dengan dahak
banyak,
rematik, dan
lainnya.
5. Antanan leutik Hydrocotyle
asiatica
Merupakan
tanaman
berjenis
rempah –
rempah.
Untuk
kesehatan dan
kebugaran
tubuh dan
mengeluarkan
racun.
b. Gulma air
8
No. Nama Lokal Nama Ilmiah Keterangan Manfaat
1. Eceng gondok Eichhornia
crassipes
Batang
menggelembung
Bahan
kerajinan
2. Kayambang Saluinia molesta Tanaman air Dapat
dijadikan
tanaman hias
akuarium
3. Genjer Limnocharis plava Daun lebar sayuran
4. Cacabean Ludwigia octovalis Daun lebar Makanan
ternak.
5. Hidrilla Hydrilla verticillata Tumbuh dalam
air
Sebagai
makanan ikan
di kolam
3.2. Gulma Berdasarkan Morfologi
a. Gulma berdaun lebar
No. Nama
Lokal
Nama Ilmiah Keterangan Manfaat
1. Ceplukan Physalis
angulata
Daun dibentuk
pada meristem
pucuk
Untuk obat hipertensi,
diabetes, bisul, borok,
dan gusi berdarah.
2. Wedusan Ageratum
conyzoides
Sangat sensitif
terhadap
kemikalia.
Rasanya sedikit
pahit, pedas, dan
sifatnya netral.
berkhasiat stimulan,
tonik, pereda demam
(antipiretik), antitoksik,
menghilangkan
pembengkakan,
menghentikan
perdarahan
(hemostatis), peluruh
haid (emenagog),
peluruh kencing
9
(diuretik), dan pelumuh
kentut (kaiminatit).
3. Sembung
Rambut
Mikania
michranta
Terdapat stomata
pada daun
terutama pada
permukaan
bawah
Untuk
meredakan diare
Membantu
mengurangi flu
Mengobati
radang sendi
Melancarkan
sirkulasi darah
dan
menghilangkan
pembekuan
darah
Dapat
mengurangi rasa
sakit saat haid
Meredakan sakit
kerongkongan
( sakit saat
menelan )
4. Putri Malu Mimosa
pudica
Terdapat tunas-
tunas pada
nodusa
Obat mengatasi
insomnia, batuk dengan
dahak banyak, rematik,
dan lainnya.
5. genjer Limnocharis
plava
Berwarna hijau Sayuran dan bahan
pangan.
b. Gulma teki-tekian
10
No. Nama Lokal Nama Ilmiah Keterangan Manfaat
1. Alang-alang Imperata
cylindrica
Alang-alang dapat
berbiak dengan
cepat, dengan
benih-benihnya
yang tersebar cepat
bersama angin, atau
melalui rimpangnya
yang lekas
menembus tanah
yang gembur.
Berlawanan dengan
anggapan umum,
alang-alang tidak
suka tumbuh di
tanah yang miskin,
gersang atau
berbatu-batu.
Rumput ini senang
dengan tanah-tanah
yang cukup subur,
banyak disinari
matahari sampai
agak teduh, dengan
kondisi lembab atau
kering.
alang-alang
digunakan untuk
melindungi
lahan-lahan
terbuka yang
mudah tererosi.
Kecepatan
tumbuh, jalinan
rimpang alang-
alang di bawah
tanah, serta
tutupan daunnya
yang rapat,
memberikan
manfaat
perlindungan
yang dibutuhkan
itu.
2. Teki ladang Cyperus
rotundus
Penampang lintang
batang berbentuk
segi tiga membulat
Obat herbal
tradisional.
3. Teki umbi Cyperus edulis Tidak berongga Dimakan atau di
11
buat emping
4. Udelan Cyperus
kyllinga
Memiliki daun
yang berurutan
sepanjang batang
dalam tiga baris
berperan dalam
menangkap
polutan logam
berat.
5. Rumput teki Cyperus
rotundus .L
penampang lintang
batang berbentuk
segi tiga membulat,
dan tidak berongga,
memiliki daun yang
berurutan sepanjang
batang dalam tiga
baris, tidak
memiliki lidah
daun, dan titik
tumbuh
tersembunyi.
untuk mengatasi
gangguan sakit
dada, sakit gigi,
gangguan fungsi
pencernaan
seperti mual,
muntah, nyeri
lambung dan
sakit perut,
diare, bengkak
akibat retensi
cairan, haid
tidak teratur,
sakit waktu haid,
keputihan,
menyuburkan
kandungan.
c. Gulma rumput-rumputan
No. Nama Lokal Nama Ilmiah Keterangan Manfaat
12
1. Alang-alang Imperata
cylindrica
Alang-alang
dapat berbiak
dengan cepat,
dengan benih-
benihnya yang
tersebar cepat
bersama angin,
atau melalui
rimpangnya
yang lekas
menembus
tanah yang
gembur.
Berlawanan
dengan
anggapan
umum, alang-
alang tidak
suka tumbuh di
tanah yang
miskin,
gersang atau
berbatu-batu.
Rumput ini
senang dengan
tanah-tanah
yang cukup
subur, banyak
disinari
matahari
alang-alang
digunakan
untuk
melindungi
lahan-lahan
terbuka yang
mudah
tererosi.
Kecepatan
tumbuh,
jalinan
rimpang
alang-alang di
bawah tanah,
serta tutupan
daunnya yang
rapat,
memberikan
manfaat
perlindungan
yang
dibutuhkan itu.
13
sampai agak
teduh, dengan
kondisi lembab
atau kering.
2. Rumput teki Cyperus rotundus penampang
lintang batang
berbentuk segi
tiga membulat,
dan tidak
berongga,
memiliki daun
yang berurutan
sepanjang
batang dalam
tiga baris, tidak
memiliki lidah
daun, dan titik
tumbuh
tersembunyi.
untuk
mengatasi
gangguan sakit
dada, sakit
gigi, gangguan
fungsi
pencernaan
seperti mual,
muntah, nyeri
lambung dan
sakit perut,
diare, bengkak
akibat retensi
cairan, haid
tidak teratur,
sakit waktu
haid,
keputihan,
menyuburkan
kandungan
3. Babadotan/wedusan Ageratum
conyzoides
berbau keras,
berbatang
tegak atau
berbaring,
berakar pada
bagian yang
menyentuh
Rebusan dari
daun juga
digunakan
untuk obat
sakit dada,
sementara
ekstrak
14
tanah, batang
gilig dan
berambut
jarang, sering
bercabang-
cabang, dengan
satu atau
banyak kuntum
bunga
majemuk yang
terletak di
ujung, tinggi
hingga 120 cm.
Daun-daun
bertangkai,
0,5-5 cm,
terletak
berseling atau
berhadapan,
terutama yang
letaknya di
bagian bawah.
Helaian daun
bundar telur
hingga
menyerupai
belah ketupat,
2-10 × 0,5-5
cm; dengan
pangkal agak-
agak seperti
daunnya untuk
obat mata
yang panas.
Akar yang
ditumbuk
dioleskan ke
badan untuk
obat demam;
ekstraknya
dapat diminum
15
jantung,
membulat atau
meruncing;
dan ujung
tumpul atau
meruncing;
bertepi
beringgit atau
bergerigi;
kedua
permukaannya
berambut
panjang,
dengan
kelenjar di sisi
bawah.
4. Lempuyangan Panicum repens Seperti jahe-
jahean.
Obat radang
tenggorokan.
5. Paparean Phalaris
arundinaceae
Mengandung
alkaloid-
alkaloid.
Mencegah
pembusukan,
mencegah
kehancuran
makanan yang
digarami, dan
sebagai obat
jerawat.
3.3. Gulma Berdasarkan Siklus Hidup
a. Annual
No. Nama Lokal Nama Ilmiah Keterangan Manfaat
16
1. Bayam Duri Amaranthus
spinosus
termasuk jenis
tanaman
amaranth.Tumbuhan
ini mempunyai
batang lunak atau
basah, tingginya
dapat mencapai 1
meter. Sebagai
tanda khas dari
tumbuhan bayam
duri yaitu pada
pohon batang,
tepatnya di pangkal
tangkai daun
terdapat duri,
sehingga orang
mengenal sebagai
bayam duri.Bentuk
daunnya
menyerupai belahan
ketupat dan
berwarna hijau.
Bunganya berbentuk
bunga bongkol,
berwarna hijau
muda atau kuning.
Bayam duri banyak
tumbuh secara liar
di pekarangan
rumah, ladang atau
Untuk obat
kencing nanah,
kencing tidak
lancar,
gangguan
pernapasan,
dan
memproduksi
ASI.
17
di jalan-jalan
kampung. Bayam
duri tumbuh baik di
tempat-tempat yang
cukup sinar
matahari dengan
suhu udara antara 25
- 35 Celcius.
2. Ekor Tikus Heliotripium
indicum
daun biasanya
berbentuk bulat
sedikit lonjong.
Daun daun
berikutnya mulai
meruncing seperti
daun talas. yang
sudah tua daunnya
hijau halus berujung
runcing menyerupai
anak panah. Bunga
berwarna putih
kekuningan dan
kelopaknya
menyerupai ekor
tikus.
mengandung
zat yang dapat
mengaktifkan
fungsi sel darah
dengan
memproduksi
mediator,
sehingga
merangsang
dan
mengaktifkan
sistem
kekebalan
tubuh. sebagai
obat
penyembuh
penyakit kanker
yang
penggunaannya
disarankan
dilakukan
berdampingan
dengan
18
pengobatan
medis seperti
kemoterapi
(chemotherapy)
atau radioterapi
(radiotherapy).
3. Jekeng atau
Teki Rendul
Cyperus iria Merupakan tanaman
yang biassa tumbuh
diareal perkebunan
kelapa sawit dan
biasanya banyak
mengandung unsure
hara.
Obat.
4. Babadotan Ageratum
conyzoides
berbau keras,
berbatang tegak atau
berbaring, berakar
pada bagian yang
menyentuh tanah,
batang gilig dan
berambut jarang,
sering bercabang-
cabang, dengan satu
atau banyak kuntum
bunga majemuk
yang terletak di
ujung, tinggi hingga
120 cm. Daun-daun
bertangkai, 0,5-5
cm, terletak
berseling atau
berhadapan,
Rebusan dari
daun juga
digunakan
untuk obat sakit
dada,
sementara
ekstrak
daunnya untuk
obat mata yang
panas. Akar
yang ditumbuk
dioleskan ke
badan untuk
obat demam;
ekstraknya
dapat diminum
19
terutama yang
letaknya di bagian
bawah. Helaian
daun bundar telur
hingga menyerupai
belah ketupat, 2-10
× 0,5-5 cm; dengan
pangkal agak-agak
seperti jantung,
membulat atau
meruncing; dan
ujung tumpul atau
meruncing; bertepi
beringgit atau
bergerigi; kedua
permukaannya
berambut panjang,
dengan kelenjar di
sisi bawah.
5. Jajagoan
Leutik
Echinochloa
colonum
Daunnya
menyerupai daun
eceng gondok.
Sebagai obat
untuk
mengatasi
ejakulasi dini.
b. Biannual
No. Nama Lokal Nama Ilmiah Keterangan Manfaat
1. Daun Sendok Plantago sp. Daun sendok
merupakan
gulma di
Mengobati
infeksi saluran
kencing dan
20
perkebunan teh
dan karet, atau
tumbuh liar di
hutan, ladang,
dan halaman
berumput yang
agak
lembap,kadang
ditanam dalam
pot sebagai
tumbuhan obat.
Tumbuhan ini
berasal dari
daratan Asia
dan Eropa,
dapat
ditemukan dari
dataran rendah
sampai
ketinggian
3.300 m dpl.
Tumbuhan obat
ini tersebar luas
di dunia dan
telah dikenal
sejak dahulu
kala serta
merupakan
salah satu dari
9 turnbuhan
obat yang
kencing
berdarah.
21
dianggap sakral
di Anglo
Saxon. Terna
menahun,
tumbuh tegak,
tinggi 15 - 20
cm. Daun
tunggal,
bertangkai
panjang,
tersusun dalam
roset akar.
Bentuk daun
bundar telur
sampai lanset
melebar, tepi
rata atau
bergerigi kasar
tidak teratur,
permukaan
licin atau
sedikit
berambut,
pertulangan
melengkung,
panjang 5 - 10
cm, lebar 4 - 9
cm, warnanya
hijau.
Perbungaan
majemuk
22
tersusun dalam
bulir yang
panjangnya
sekitar 30 cm,
kecil-kecil,
warna putih.
Buah lonjong
atau bulat telur,
berisi 2 - 4 biji
berwarna hitam
dan keriput.
Daun muda
bisa dimasak
sebagai sayuran
Perbanyakan
dengan biji.
2. Putri Malu Mimosa pudica Terdapat tunas-
tunas nodusa.
Obat mengatasi
insomnia, batuk
dengan dahak
banyak,
rematik, dan
lainnya.
3. Sunduk welut Cyperus difformis Gulma pada
tanaman
manggis.
Obat.
4. Common
mullein
Verbascum thapsus Merupakan
ramuan obat
tradisional
berupa herbal.
Membantu
meredakan
alergi dengan
cepat dan
membantu
meninkatkan
23
system
kekebalan
tubuh.
5. Burdock Arctium sp. Burdock has
historically
been used to
treat a wide
variety of
ailments,
including
arthritis,
diabetes, and
hair loss. It is a
principal herbal
ingredient in
the popular
cancer
remedies
Essiac®
(rhubarb,
sorrel, slippery
elm) and
Hoxsey
formula (red
clover, poke,
prickly ash,
bloodroot,
barberry).
Burdock fruit
has been found
to lower blood
Mencegah sakit
kepala dan
gatal-gatal
24
sugar in
animals, and
early human
studies have
examined
burdock root in
diabetes.
Laboratory and
animal studies
have explored
the use of
burdock for
bacterial
infections,
cancer, HIV,
and kidney
stones.
However, there
is currently
insufficient
human
evidence
regarding the
efficacy of
burdock for any
indication.
c. Parennial
No. Nama Lokal Nama Ilmiah Keterangan Manfaat
1. Kremek Alternanthera
sessilis
Merupakan
tanaman
Herbanya untuk
mengobati sakit
25
berbatang
basah, berumur
panjang, dan
berbatang
banyak. Akar
kuat. Batang
berbaring,
berakar, dan
bercabang
dengan
panjang
hamper 1 m.
perut dan
disentri.
2. Tembelekan Lantana camara Tembelekan
kadang tumbuh
liar atau
ditanam
sebagai
tanaman hias
dan tanaman
pagar.
Tumbuhan
yang berasal
dari Amerika
tropis ini bisa
ditemukan dari
dataran rendah
sampai
ketinggian
1.700 m dpl.,
pada tempat-
tempat terbuka
Akar bersifat
tawar dan sejuk.
Berkhasiat
sebagai pereda
demam
(antiperik),
penawar racun
(antitoksik),
penghilang nyeri
(analgesik) dan
penghenti
perdarahan
(hemostatis).
Daun bersifat
pahit, sejuk,
berbau da sedikit
beracun
(toksik) , yang
berkhasiat
26
yang terkena
sinar matahari
atau agak
ternaung.
menghilangkan
gatal (anti-
pruritus) , anti-
toksik,
menghilamngkan
bengkak dan
perangsang
muntah.
Sedangkan
bunga
tembelekan
manis rasannya
dan sejuk,
berkhasiat
sebagai
penghenti
perdarahan.
3. Papahitan Axonopus
compressus
tanaman obat
yang berumur
tahunan
Obat.
4. Kakawatan Cyndon dactylon Terna
bertahunan
yang berstolon,
merumput
dengan
rimpang bawah
tanah
menembus
tanah sampai
kedalaman 1 m
atau lebih.
Rumput ini
paling disukai
hewan ternak,
dan dipakai juga
untuk
mengendalikan
erosi dan sebagai
rumput tanah. Di
Amerika Serikat
hibrid yang
dikembangkan
27
Lamina
melancip-
memita,
berlapis lilin
putih keabu-
abuan tipis di
permukaan
bawah, gundul
atau berambut
pada
permukaan
atas. Pelepah
daun panjang,
halus,
berambut atau
gundul; ligula
tampak jelas
berupa cincin
rambut-rambut
putih. Bunga
tegak, seperti
tandan. Bijinya
membulat
telur, kuning
sampai
kemerahan.
juga sebagai
jerami.
Merupakan
gulma yang
serius pada
jagung, kapas,
tebu, anggur dan
tanaman
perkebunan.
Mempunyai
prospek untuk
dikembangkan
dalam
memperbaiki
sifat genetik
pada
produksinya dan
kualitas serta
ketahanan hama.
Pemupukan,
pengelolaan dan
penggunaan
kultivar yang
benar
berpengaruh
besar terhadap
peningkatan
nutrisi hewan
dan konservasi
tanah.
5. Alang-alang Imperata Alang-alang alang-alang
28
cylindrical dapat berbiak
dengan cepat,
dengan benih-
benihnya yang
tersebar cepat
bersama angin,
atau melalui
rimpangnya
yang lekas
menembus
tanah yang
gembur.
Berlawanan
dengan
anggapan
umum, alang-
alang tidak
suka tumbuh di
tanah yang
miskin,
gersang atau
berbatu-batu.
Rumput ini
senang dengan
tanah-tanah
yang cukup
subur, banyak
disinari
matahari
sampai agak
teduh, dengan
digunakan untuk
melindungi
lahan-lahan
terbuka yang
mudah tererosi.
Kecepatan
tumbuh, jalinan
rimpang alang-
alang di bawah
tanah, serta
tutupan daunnya
yang rapat,
memberikan
manfaat
perlindungan
yang dibutuhkan
itu.
29
kondisi lembab
atau kering.
3.4. Gulma Berdasarkan Struktur Batang
a. Berkayu
No. Nama Lokal Nama Ilmiah Keterangan Manfaat
1. Putri Malu Mimosa pudica Terdapat tunnass-
tunas nodusa.
Obat
mengatasi
insomnia,
batuk dengan
dahak banyak,
rematik, dan
lainnya.
2. Bayam Duri Amaranthus
spinosus
termasuk jenis
tanaman
amaranth.Tumbuhan
ini mempunyai
batang lunak atau
basah, tingginya
dapat mencapai 1
meter. Sebagai
tanda khas dari
tumbuhan bayam
duri yaitu pada
pohon batang,
tepatnya di pangkal
tangkai daun
terdapat duri,
sehingga orang
mengenal sebagai
bayam duri.Bentuk
Untuk obat
kencing nanah,
kencing tidak
lancar,
gangguan
pernapasan,
dan
memproduksi
ASI.
30
daunnya
menyerupai belahan
ketupat dan
berwarna hijau.
Bunganya berbentuk
bunga bongkol,
berwarna hijau
muda atau kuning.
Bayam duri banyak
tumbuh secara liar
di pekarangan
rumah, ladang atau
di jalan-jalan
kampung. Bayam
duri tumbuh baik di
tempat-tempat yang
cukup sinar
matahari dengan
suhu udara antara 25
- 35 Celcius.
3. Alang-alang Imperata
cylindica
Alang-alang dapat
berbiak dengan
cepat, dengan benih-
benihnya yang
tersebar cepat
bersama angin, atau
melalui rimpangnya
yang lekas
menembus tanah
yang gembur.
Berlawanan dengan
alang-alang
digunakan
untuk
melindungi
lahan-lahan
terbuka yang
mudah
tererosi.
Kecepatan
tumbuh,
jalinan
31
anggapan umum,
alang-alang tidak
suka tumbuh di
tanah yang miskin,
gersang atau
berbatu-batu.
Rumput ini senang
dengan tanah-tanah
yang cukup subur,
banyak disinari
matahari sampai
agak teduh, dengan
kondisi lembab atau
kering.
rimpang alang-
alang di bawah
tanah, serta
tutupan
daunnya yang
rapat,
memberikan
manfaat
perlindungan
yang
dibutuhkan itu.
4. Pisang Hutan Musa sp. Tumbuh liar di
hutan hujan
pegunungan.
Dapat
dikonsumsi.
5. Keladi Liar Caladium Keladi yang tumbuh
secara liar tetapi
memiliki nilai
ekonomis untuk
dibudidayakan.
Sabagai
tanaman hias.
b. Tidak berkayu
No. Nama Lokal Nama Ilmiah Keterangan Manfaat
1. Genjer Limnocharis
flava
Tumbuhan ini
tumbuh di
permukaan
perairan atau
Sayuran dan bahan
pangan.
32
akarnya masuk
ke dalam
lumpur,
tumbuhan
tahunan;
rimpang tebal
dan tegak, tinggi
tumbuhan dapat
mencapai
setengah meter;
daun tegak atau
miring, tidak
mengapung,
tangkainya
panjang dan
berlubang,
helainya
bervariasi
bentuknya;
mahkota bunga
berwarna kuning
dengan diameter
1.5cm, kelopak
bunga hijau
2. Rumput teki Cyperus rotundus penampang
lintang batang
berbentuk segi
tiga membulat,
dan tidak
berongga,
memiliki daun
untuk mengatasi
gangguan sakit
dada, sakit gigi,
gangguan fungsi
pencernaan seperti
mual, muntah,
nyeri lambung dan
33
yang berurutan
sepanjang batang
dalam tiga baris,
tidak memiliki
lidah daun, dan
titik tumbuh
tersembuny
sakit perut, diare,
bengkak akibat
retensi cairan, haid
tidak teratur, sakit
waktu haid,
keputihan,
menyuburkan
kandungan
3. Eceng
gondok
Eichhornia
crassipes
Eceng gondok
hidup
mengapung di
air dan kadang-
kadang berakar
dalam tanah.
Tingginya
sekitar 0,4 - 0,8
meter. Tidak
mempunyai
batang. Daunnya
tunggal dan
berbentuk oval.
Ujung dan
pangkalnya
meruncing,
pangkal tangkai
daun
menggelembung.
Permukaan
daunnya licin
dan berwarna
hijau. Bunganya
dapat
mempercepat
kehilangan air
melalui
evapotranspirasi.
Pengurangan air
yang disebabkan
eceng gondok
kurang lebih
empat kali lebih
besar dari
permukaan air
terbuka.
34
termasuk bunga
majemuk,
berbentuk bulir,
kelopaknya
berbentuk
tabung. Bijinya
berbentuk bulat
dan berwarna
hitam. Buahnya
kotak beruang
tiga dan
berwarna hijau.
Akarnya
merupakan akar
serabut.
4. Kiambang Salvinia sp bersifat
heterospor,
memiliki dua
tipe spora:
makrospora yang
akan tumbuh
menjadi protalus
betina dan
mikrospora yang
akan tumbuh
menjadi protalus
jantan.
memiliki nilai
ekonomi tinggi,
kecuali sebagai
sumber humus
(karena
tumbuhnya pesat
dan orang
mengumpulkannya
untuk dijadikan
pupuk), kadang-
kadang dipakai
sebagai bagian
dari dekorasi
dalam ruang, atau
sebagai tanaman
hias di kolam atau
35
akuarium
5. Hidrilla Hydrilla
verticillata
Merupakan
tanaman air.
Dapat digunakan
sebagai tanaman
hias akuarium.
Untuk menghindari pertumbuhan gulma di atas maka perlu dilakukan
tindakan pencegahan (preventive) dengan cara tidak terlalu banyak menggunakan
pupuk kandang atau jangan menggunakan pupuk kandang pada saat penanaman.
Hal ini disebabkan pupuk kandang yang dijual di pasaran acapkali belum
disterilisasi dan banya mengandung benih rerumputan yang masih dapat tumbuh.
Penyiangan gulma pada suatu tanaman hendaknya dilakukan secara teratur,
minimal sebulan sekali atau sesuai dengan tingkat sebaran jumlah gulma yang
ada. Penyiangan ini dilakukan sebelum pemupukan tanaman.
Pengendalian gulma harus memperhatikan teknik pelaksanaannya di lapangan
(faktor teknis), biaya yang diperlukan (faktor ekonomis), dan kemungkinan
dampak negatif yang ditimbulkan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
a. Gulma dapat didefinisikan sebagai tumbuhan yang tidak diinginkan
manusia dan tumbuh pada temapat dan waktu yang tidak diinginkan
manusia.
b. Untuk menghindari pertumbuhan gulma maka perlu dilakukan tindakan
pencegahan (preventive) dengan cara tidak terlalu banyak menggunakan
pupuk kandang atau jangan menggunakan pupuk kandang pada saat
penanaman.
c. Pengendalian gulma harus memperhatikan teknik pelaksanaannya di
lapangan (faktor teknis), biaya yang diperlukan (faktor ekonomis), dan
kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan.
36
d. Hubungan gulma dengan tanaman lain dapat berupa kompetisi yang
dapat diartikan sebagai persaingan dua organisme atau lebih dalam
meraih makanan dan tempat hidup yang sama, seperti unsur hara, air,
cahaya, bahan ruang tumbuh, dan CO2.
e. Cara perkembangan gulma ada cara yaitu dengan cara perbanyakan
generatif dan vegetatif.
4.2. Saran
a. Penyiangan gulma sebaiknya dilakukan secara teratur sehingga tidak
mengganggu pertumbuhan tanaman yang memang diinginkan.
b. Kendalikan gulma dengan metode-metode yang ada sesuai dengan
keadaan atau sifat dari gulma itu.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti Siti, 2006. Petunjuk Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. STPP Jurusan Penyuluhan Pertanian, Yogyakarta.
Moenandir, J. 1986. Konsep Pengendalian Gulma.Balitus: Intercreated Pest Management.
Moenandar, Jody. 1993. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma. Jakarta: Rajawali Pers.
Sukman, Yernelis. 2002. Gulma dan teknik pengendaliannya. Jakarta: Rajawali Pers.
Triharso. 1994. Dasar-dasar perlindungan tanaman. Yogyakarta: UGM
www.google.com
37