i
LAPORAN TAHUN
TERAKHIR
PENELITIAN DOSEN PEMULA
APLIKASI ANDROID SMART TECHNICAL ENGLISH UNTUK
PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS TEKNIK
Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun
Ketua
Dian Asa Utari, S.S., M.Pd / NIDN: 0728048604
Anggota
Miftachudin, S.Pd., M.Pd / NIDN: 0005028705
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
November, 2019
ii
iii
RINGKASAN
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat dan mengembangkan aplikasi ‘Technical
English’ berbasis Android sebagai media pembelajaran pada era industri 4.0. pada ap likasi
ini akan menambahkan beberapa fitur; seperti listening, writing dan toeic-based quiz untuk
mendukung pembelajaran Bahasa Inggris Teknik di politeknik. Aplikasi ini diharapkan
akan menjadi media pembelajaran yang dapat meningkatkan speaking, writing,
dan listening skill mahasiswa dalam berkomunikasi menggunakan istilah-istilah di bidang
Teknik. Aplikasi ini dirasa cukup penting untuk meningkatkan kompetensi Bahasa Inggris
mahasiswa; hal ini mengingat di era global saat ini lulusan politeknik harus bersaing
semakin ketat dengan banyak pekerja asing yang memiliki kemampuan komunikasi yang
unggul. Agar lebih unggul, lulusan politeknik wajib menguasai bahasa asing internasional
yaitu Bahasa Inggris sebagai persiapan mereka memasuki dunia kerja. Namun pada
kenyataannya, skill Bahasa Inggris yang dimiliki oleh mahasiswa politeknik masih kurang,
terutama dalam keterampilan berbicara (speaking) dan menulis (writing). Beberapa faktor
yang mempengaruhi kurangnya mahasiswa dalam meningkatkan skill Bahasa Inggris
khususnya pada keahlian berbicara (speaking) dan menulis (writing) diantaranya;
penggunaan media pembelajaran yang kurang interaktif dan penggunaan teknologi yang
kurang dapat memotivasi mahasiswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris, seperti;
penggunaan youtube yang digunakan untuk menampilkan video, Microsoft power point
yang digunakan untuk menampilkan slide materi, flowchart yang digunakan sebagai media
untuk mendorong mahasiswa dalam menghafal kalimat dan kosakata, dan penggunaan
kertas sebagai media paper based test. Dari contoh media pembelajaran tersebut dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran tersebut kurang tepat untuk digunakan pada
mahasiswa di era industri 4.0. Sehingga perlu adanya pembaharuan dalam pembuatan
media belajar Bahasa Inggris yang tepat guna di era industri 4.0 yaitu dengan aplikasi
‘Technical English’ berbasis Android. Aplikasi ini dianggap sebagai terobosan baru dalam
pembelajaran peningkatan skill bahasa inggris teknik karena dalam aplikasi ini mempunyai
kelebihan accessible bagi mahasiswa, aplikasi ini juga memuat semua fitur yang
dibutuhkan mahasiswa saat ini; diantaranya yaitu fitur visual, materi kosa kata bahasa
inggris, dan quiz (test). Selain itu, semua materi yang ada dalam fitur ini disesuaikan
dengan Program Studi Mahasiswa, sehingga dengan aplikasi ini mahasiswa diarahkan agar
lebih termotivasi dalam belajar Bahasa Inggris diluar kelas seperti halnya ketertarikan
mereka terhadap permainan atau games online. Dalam pengembangannya, penelitian ini
menggunakan software React Native dan metode pengembangannya menggunakan model
System Development Life Cycle (SDLC) dengan pendekatan Waterfall. Melalui penelitian
yang diususlkan selama 1 tahun ini, terdapat beberapa tahapan dalam pengembangannya
yaitu fase requirements & analysis yang meliputi pengumpulan kebutuhan dan menganalisa
segala kebutuhan aplikasi/sistem yang akan dikembangkan, fase design yang merupakan
tindak lanjut dari fase yang sebelumnya dalam merancang aplikasi dan materi sesuai
kebutuhan, fase coding merupakan konversi ke dalam bentuk kode program yang dapat
dimengerti oleh mesin. Pengkodean dilakukan menggunakan bahasa pemrograman React
Native untuk membuat aplikasi, fase uji; meliputi pengujian secara keseluruhan
sistem/aplikasi yang telah dibangun. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah
aplikasi/sistem yang dibangun sudah sesuai dengan kebutuhan atau belum, fase
implement/deploy; dilakukan setelah sistem diuji dan hasil pengujiannya sesuai dengan
kebutuhan yang telah ditentukan, dan fase maintain merupakan fase terakhir dari metode
SDLC dengan pendekatan Waterfall adalah perawatan aplikasi/sistem.
iv
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya yang berlimpah
dalam penyusunan laporan penelitian yang berjudul APLIKASI ANDROID SMART
TECHNICAL ENGLISH UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS TEKNIK.
Ada kebanggaan tersendiri jika kegiatan penelitian ini bisa selesai dengan hasil yang baik.
Dengan keterbatasan penulis dalam membuat riset, maka cukup banyak hambatan yang
penulis temui di lapangan. Dan jika penelitian ini pada akhirnya bisa diselesaikan dengan
baik tentulah karena bantuan dan dukungan dari banyak pihak terkait.
Untuk itu, penulis sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian penelitian ini. Tidak ada yang bisa penulis berikan selain doa dan rasa
terima kasih yang tulus kepada para pendukung. Namun tidak lupa juga masukan yang
berguna seperti saran atau kritik dari para pembaca sangat diharapkan oleh penulis. Penulis
sangat berharap bahwa laporan penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi siapa saja yang
membaca dan menggunakannya sehingga menambah pengetahuan bagi kita semua.
Surabaya, November 2019
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................................... ii
RINGKASAN ............................................................................................................................. iii
PRAKATA ................................................................................................................................. iv
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................. vi
DAFTAR GRAFIK .................................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................................. viii
BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Pengembangan ................................................................................................ 2
1.4 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan .................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................ 4
2.1 Mobile Learning .......................................................................................................... 4
2.2 Aplikasi ....................................................................................................................... 5
2.3 Android ....................................................................................................................... 5
2.4 React Native ................................................................................................................ 6
BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ................................................................. 8
3.1 Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 8
3.2 Manfaat Penelitian ...................................................................................................... 8
BAB 4. METODE PENELITIAN ..................................................................................... 9
BAB 5. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI .................................................................. 13
5.1 Hasil Penelitian ........................................................................................................... 13
5.2 Luaran yang Dicapai ................................................................................................... 17
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................... 18
6.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 18
6.2 Saran ............................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 19
LAMPIRAN ............................................................................................................................... 20
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Proses Prototype Aplikasi “Smart Technical Eglish” .......................................... 10
Gambar 2. Display utama aplikasi ‘smart technical english’ ..................................................... 13
Gambar 3. Menu Vocabulary ..................................................................................................... 13
Gambar 4. Vocabulary ............................................................................................................... 13
Gambar 5. Definisi Vocabulary .................................................................................................. 13
Gambar 5: Menu Quiz ................................................................................................................ 14
Gambar 7. Menu Tes TOEIC ..................................................................................................... 14
Gambar 8 intruksi photo section ................................................................................................. 15
Gambar 9 soal photo section ...................................................................................................... 15
vii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Penggunaan Handbook untuk pembelajaran bahasa inggris ....................................................15
Grafik 2. Penggunaan Smart Technical English untuk pembelajaran bahasa inggris ..............................16
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Artikel pada Jurnal Metalingua Vol 4, No 2 (2019) .............................................. 20
Lampiran 2. Artikel (tahap review) pada Jurnal Penyelidikan Sains Sosial (JOSSR) ............... 28
Lampiran 3. Artikel pada Proceeding IShare 2019 .................................................................... 29
Lampiran 4. Artikel pada Seminar Master 2019 PPNS .............................................................. 34
Lampiran 5. Seminar Hasil Penelitian Dosen Pemula ................................................................ 35
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya lulusan perguruan tinggi vokasi dituntut untuk siap kerja dan siap
bersaing di era globalisasi saat ini. Hadirnya Masyarakat Ekonomi Asia (Asian Economic
Community) dan industry 4.0 membuat dunia industri semakin selektif dalam memilih
SDM yang sesuai dan unggul. Disinilah lulusan politeknik perlu untuk mencari celah
keunggulan tidak hanya dalam kompetensi bidang teknik tetapi juga komunikasi dan
bahasa asing, yaitu Bahasa Inggris agar mampu bersaing kompetitif dengan para pekerja
asing. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan mahasiswa dalam menguasai
Bahasa Inggris diantaranya adalah strategi pengajaran yang tepat dan menuntut banyak
latihan dan praktek, serta media pembelajaran yang menarik yang dapat memotivasi dan
memicu mahasiswa untuk belajar. [1]
Permasalahan yang ditemukan pada mahasiswa di PPNS adalah Speaking skill yang
kurang, Writing skill yang masih standar karena penguasaan kosakata yang terbatas.
Mahasiswa juga kurang termotivasi untuk belajar Bahasa Inggris karena beberapa alasan,
diantaranya adalah mereka kurang termotivasi karena Bahasa Inggris bukan Matakuliah Inti
pada studi mereka, dan terbatasnya waktu untuk belajar di luar kelas karena jadwal
perkuliahan yang sangat padat. Hal ini menyebabkan kurangnya penguasaan kosakata yang
juga berakibat pada kurang terampilnya dalam berbicara dan menulis menggunakan Bahasa
Inggris Teknik.
Disisi lain, dalam era globalisasi dimana teknologi berkembang dari digital ke
internet, kesempatan inovasi dalam pengembangan teknologi sebagai sarana prasarana
dalam proses pembelajaran, semakin terbuka luas. Perkembangan teknologi kini bisa
diarahkan sebagai sarana dalam proses pembelajaran yang disebut mobile learning atau m-
learning.
Mahasiswa dapat menggunakan gadget yang mereka memiliki seperti ponsel dan
tablet sebagai perangkat pembelajaran yang membuat m-learning menjadi solusi baru
dalam kegiatan pembelajaran. Kini telah banyak perangkat mobile smartphone
menggunakan sistem operasi Android yang open source. Android memungkinkan pengguna
untuk berkomunikasi dengan siapa pun setiap saat dan tempat hampir seketika melampaui
banyak hambatan. [5]
2
Saat ini mayoritas mahasiswa memiliki handphone Android dimana mereka dapat
mengunduh berbagai macam aplikasi menarik dan bermanfaat. Sebagian besar bahkan telah
memanfaatkan aplikasi yang mereka unduh dari PlayStore untuk mempermudah aktivitas
belajar mereka seperti kalkulator, kamus Bahasa Inggris, dan dokumen scanner. Melihat
perkembangan teknologi tersebut sangat mungkin untuk mengembangkan aplikasi berbasis
Android yang dapat dengan mudah diunduh oleh mahasiswa untuk mempermudah belajar
Bahasa Inggris dimanapun dan kapanpun mereka mau. Saat ini telah ada beberapa aplikasi
Android seperti DuoLingo, Engineering Dictionary, dan Learn English Conversation yang
dapat diunduh untuk memudahkan belajar Bahasa Inggris. Namun, belum ada satu aplikasi
yang tepat yang menggabungkan antara kosakata Bahasa Inggris Teknik dengan latihan
menulis dan conversation Bahasa Inggris untuk Engineers.
Bertolak dari masalah dan fenomena tersebut, peneliti ingin mengembangkan
aplikasi Smart Technical English berbasis Android yang layak digunakan untuk
mendukung pembelajaran Bahasa Inggris Teknik di politeknik. Aplikasi ini diharapkan
akan menjadi media pembelajaran yang dapat meningkatkan speaking, writing,
dan listening skill siswa dalam berkomunikasi menggunakan istilah-istilah di bidang
Teknik. Materi Bahasa Inggris Teknik dalam aplikasi ini juga didukung oleh visual gambar
yang menarik dan menunya disesuaikan dengan setiap Program Studi yang ada. Dengan
aplikasi ini mahasiswa diarahkan agar lebih termotivasi dalam belajar Bahasa Inggris diluar
kelas seperti halnya ketertarikan mereka terhadap permainan atau games online.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan malasah dalam penelitian ini
diantaranya:
1. Bagaimana mengembangkan aplikasi mobile learning berbasis Android untuk
meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris mahasiswa teknik?
2. Bagaimanakah kelayakan fitur/ menu aplikasi mobile learning berbasis Android
yang digunakan pada pembelajaran Bahasa Inggris Teknik?
1.3 Tujuan Pengembangan
Berdasarkan rumusan maslaha yang telah dikemukakan, maka tujuan pengembangan
pada penelitian ini adalah:
1. Mengembangkan mobile learning berbasis Android pada pembelajaran Bahasa
Inggris teknik.
2. Mengetahui kelayakan fitur/ menu aplikasi mobile learning berbasis Android pada
penerapan pembelajaran Bahasa Inggris teknik.
3
1.3 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Spesifikasi produk aplikasi mobile learning berbasis Android yang dikembangkan
adalah sebagai berikut:
1. Produk mobile learning dikembangkan menggunakan menggunakan model System
Development Life Cycle (SDLC) dengan pendekatan Waterfall .
2. Produk mobile learning dipasang pada smartphone versi Android.
3. Produk mobile learning berbasis Android dapat diakses secara offline atau online.
4. Fitur yang disediakan dalam program mobile learning berbasis Android meliputi:
a. Fitur penguasaan kosakata Bahasa Inggris teknik (khususnya pada istilah teknik).
b. Fitur quiz sebagai pengukur dan implementasi dari penguasaan kosakata Bahasa
Inggris teknik (khususnya pada istilah teknik).
c. Fitur tes TOEIC untuk mnegukur kemampuan listening dan Reading mahasiswa.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mobile Learning
Istilah Mobile Learning mengacu kepada penggunaan perangkat/perangkat teknologi
informasi (TI) seperti smartphone, telepon genggam, laptop dan tablet PC, oleh peserta
didik dalam mengakses informasi dan materi pembelajaran dimana saja dan kapan saja. [8]
Mobile Learning merupakan bagian dari electronic learning (e-Learning) sehingga, dengan
sendirinya, juga merupakan bagian dari distance learning (d-Learning).
Beberapa kemampuan penting yang harus disediakan oleh perangkat
pembelajaran Mobile Learning adalah adanya kemampuan untuk terkoneksi ke peralatan
lain (terutama komputer), kemampuan menyajikan informasi pembelajaran dan kemampuan
untuk merealisasikan komunikasi bilateral antara pengajar dan pembelajar. Mobile
Learning adalah pembelajaran yang unik karena pembelajar dapat mengakses materi
pembelajaran, arahan dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran, kapan-pun dan
dimana-pun. Hal ini akan meningkatkan perhatian pada materi pembelajaran, membuat
pembelajaran menjadi pervasif, dan dapat mendorong motivasi pembelajar kepada
pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning). Selain itu, dibandingkan pembelajaran
konvensional, Mobile Learningmemungkinkan adanya lebih banyak kesempatan untuk
kolaborasi secara ad hoc dan berinteraksi secara informal diantara pembelajar. [5]
Kelebihan Mobile Learning
Beberapa kelebihan Mobile Learning dibandingkan dengan pembelajaran lain adalah:
1. Dapat digunakan dimana-pun pada waktu kapan-pun, kebanyakan perangkat bergerak
memiliki harga yang relatif lebih murah dibanding harga PC desktop
2. Ukuran perangkat yang kecil dan ringan daripada PC desktop
3. Dapat mengikutsertakan lebih banyak pembelajar karena mobile Learningmemanfaatkan
teknologi yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Dalam pembelajaran e-Learning, independensi waktu dan tempat menjadi faktor penting
yang sering ditekankan. Namun, dalam e-Learningtradisional kebutuhan minimum tetap
sebuah PC yang memiliki konsekuensi bahwa independensi waktu dan tempat tidak
sepenuhnya terpenuhi. Independensi ini masih belum dapat dipenuhi dengan penggunaan
5
notebook(komputer portabel), karena independensi waktu dan tempat yang
sesungguhnya berarti seseorang dapat belajar dimana-pun kapan-pun dia membutuhkan
akses pada materi pembelajaran. [7]
2.2 Aplikasi
Aplikasi adalah kumpulan program yang dibuat untuk melakukan pekerjaan-
pekerjaan tertentu (khusus) [4]. Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu
paket kadang disebut sebagai suatu paket (application suite) contohnya adalah Microsoft
Office dan OpenOffice.org, yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar
kerja, dll. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna
yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan
menggunakan tiap aplikasi. Sering kali, mereka memiliki kemampuan untuk saling
berinteraksi satu sama lain sehingga menguntungkan pengguna contohnya, suatu lembar
kerja dapat dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada aplikasi
lembar kerja yang terpisah.
2.3 Android
Android adalah sistem operasi untuk perangkat mobile yang pengembangannya
dipimpin oleh Google [6]. Android menyediakan platform yang terbuka bagi para
pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka. Saat ini sudah banyak vendor-
vendor smartphone yang memproduksi smartphone berbasis android seperi Samsung, Sony,
LG, dan lain-lain. Tidak hanya menjadi sistem operasi di smartphone, saat ini android
menjadi pesaing utama dari Apple pada sistem operasi Tablet dan PC.
Android memiliki banyak kelebihan-kelebihan, namun juga seperti sistem operasi
yang lain android juga memiliki kelemahan-kelemahan sendiri. Berikut kelebihan dan
kekurangan dari sistem operasi android:
1. Android bersifat terbuka kerena berbasis linux yang memang open sourcesehingga bisa
dikembangkan oleh siapa saja.
2. Kemudahan mengakses Android Market Application
3. Mendukung semua layanan google, sistem operasi android mendukung semua layanan
dari google muli dari gmail sampai google reader.
4. Dapat melakukan modifikasi pada ROM dan tidak membahayakan perangkat.
6
5. Fasilitas penuh USB, dapat mengganti baterai, mass storage, disk drive, dan usb
thatering.
Kekurangan atau kelemahan sistem operasi android:
1. Sangat memerlukan koneksi internet agar bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan
pengguna.
2. Perusahaan kadang lambat mengeluarkan pembaharuan android versi terbaru terhadap
android versi lama milik pengguna.
3. Sering terdapat iklan pada aplikasi sehingga dapat mengganggu pengguna.
2.4 React Native
React Native adalah framework javascript yang digunakan dalam mengembangkan
aplikasi mobile. React Native ditujukan untuk membuat aplikasi mobile yang benar-
benar real native dan bukan sekedar membuat aplikasi Web App. Dengan React Native,
pengguna aplikasi yang dibuat akan merasakan sensasi aplikasi yang sangat mendekati
bahkan tidak dapat dibedakan dengan aplikasi yang asli atau native. Ini
dikarena library yang tersedia dalam React Native memang ada native nya, jadi aplikasi
yang kita buat langsung terintegrasi dengan aplikasi native atau aplikasi yang sebenarnya.
[4]
React Native bekerja dengan dengan menanamkan file Javascript yang sudah di-
bundle didalam aplikasi, dan menjalankan mereka secara local dari aplikasi yang dibuat.
Namun pengguna juga dapat meletakan file Javascript didalam server dan diambil ketika
ada koneksi hal ini memungkin kan untuk melakukan update aplikasi secara cepat tanpa
melalu proses submit ke Google Playstore atapun iOS Appstore.
Beberapa keunggulan React Native yaitu:
1. Sebagai salah satu alternatif dalam pengembangan aplikasi mobile, react native dapat
digunakan untuk mengembangkan aplikasi mobile dalam 2 environment dalam satu kali
proses development.
2. Bahasa yang digunakan adalah javascript yang relatif mudah daripada harus belajar
Java untuk pengembangan android dan Objective-C atau Swift untuk pegembangan
iOS.
7
3. Truly Native react native sangat mendukung modul native seperti push notifications,
deep linking, native UI components dan lain lain.
4. Dokumentasi yang ada sudah lengkap dan juga sudah banyak library-library yang bisa
digunakan untuk pengembangan aplikasi sesuai kebutuhan.
8
BAB 3
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat dan mengembangkan aplikasi ‘Technical
English’ berbasis Android sebagai media pembelajaran pada era industri 4 .0. Beberapa
pengembangan aplikasi ini adalah menambahkan beberapa fitur; seperti listening, writing
dan toeic-based quiz untuk mendukung pembelajaran Bahasa Inggris Teknik di Politeknik
atau Perguruan Tinggi Vokasi. Secara terperinci penelitian ini mempunyai tujuan yaitu:
1. Untuk membantu meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris dengan
menggunakan teknologi berbasis android.
2. Untuk membantu mahasiswa dalam belajar Bahasa Inggris khususnya dalam
mengenal istilah kosakata Bahasa Inggris teknik.
3. Untuk memfasilitasi pengajar dalam mengajar dengan menggunakan media
aplikasi android yang lebih efektif.
4. Untuk mempermudah mahasiswa dalam belajar Bahasa inggris khususnya pada
penguasaan TOEIC. Hal ini karena aplikasi Smart Technical English mempunyai
pengembangan fitur menu TOEIC untuk menilai kemampuan Bahasa Inggris
mahasiswa teknik.
3.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:.
1. Menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai penerapan teori yang
telah didapat dari mata kuliah Bahasa Inggris yang telah diterima kedalam tes
pada aplikasi Smart Technical English.
2. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan signifikansi keefektifan
penggunaan sistem aplikasi Smart Technical English kepada mahasiswa.
3. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana evaluasi untuk mengembangkan
teknologi pembelajaran yang lebih inovatif.
9
BAB 4
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yaitu mengembangkan aplikasi
‘Technical English’ berbasis Android untuk memudahkan mahasiswa dalam belajar Bahasa
Inggris Teknik selain menggunakan handbook sebagai media pembelajaran. Software yang
digunakan penelitian ini adalah ReactNative dan metode pengembangannya menggunakan
model SDLC. Metode pengembangan yang digunakan dalam pengembangan
aplikasi/sistem ini adalah menggunakan model System Development Life Cycle
(SDLC) dengan pendekatan Waterfall [3].
1. Requirements & Analysis: Fase ini meliputi pengumpulan kebutuhan dan menganalisa
segala kebutuhan aplikasi/sistem yang akan dikembangkan. [6]
2. Design: Fase ini adalah tindak lanjut dari fase yang sebelumnya. Pada fase ini akan
dilakukan pembuatan disain sistem/aplikasi sesuai dengan kebutuhan yang telah
teridentifikasi pada fase sebelumnya. Disain yang dibuat meliputi desain
sistem/aplikasi dan disain antarmuka (interface).
3. Code: Merupakan fase dimana disain yang telah dirancang akan dikonversi ke dalam
bentuk kode program yang dapat dimengerti oleh mesin. Pengkodean dilakukan
menggunakan bahasa pemrograman React Native untuk membuat aplikasi.
4. Test: Fase ini meliputi pengujian secara keseluruhan sistem/aplikasi yang telah
dibangun. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi/sistem yang
dibangun sudah sesuai dengan kebutuhan atau belum. Jika ditemukan kesalahan/tidak
sesuai dengan kebutuhan, maka akan dilakukan revisi aplikasi/sistem. Metode
pengujian sistem yang digunakan dalam mengembangkan aplikasi ini adalah Black
Box Testing Method. Black box testing adalah pengujianprogam yang dilakukan oleh
pengembang (programmer) dengan memberikan input tertentu dan melihat hasil yang
didapatkan dari input tersebut. Dengan kata lain black box testing terfokus pada
fungsionalitas sistem [2].
Metode pengujian Black Box Testing adalah salah satu metode pengujian aplikasi
yang mana kita tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam aplikasi atau
perangkat lunak [4]. Pengujian Black Box Testing teridiri dari Usability Test dan User
Statisfaction yang akan mengidentifikasi kesalahan dalam beberapa kategori, yang mana
diantaranya, kesalahan interface, fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan pada
10
struktur data ataupun akses database eksternal, kesalahan inisialisasi serta terminasi dan
lainnya [3].
5. Implement/Deploy: Fase ini dilakukan setelah sistem diuji dan hasil pengujiannya
sesuai dengan kebutuhan yang telah ditentukan. Pada fase ini, aplikasi ‘Technical
English’ akan diimplementasikan dengan menginstalnya di perangkat android,
sedangkan web service akan diimplementasikan di web server yang terdapat
di server UPT Komputer PPNS.
6. Maintain: Fase terakhir dari metode SDLC dengan pendekatan Waterfall adalah
perawatan aplikasi/sistem. Pada fase ini akan dilakukan perawatan terhadap
aplikasi/sistem agar selalu dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. Pada fase ini juga
dapat dilakukan revisi terhadap aplikasi jika sewaktu-waktu diperlukan. [6]
Meskipun demikian tidak hanya SDLC saja yang diapakai sebagai metode dalam
peneliatian ini, tetapi juga menggunakan model prototyping yang digunakan berdasarkan
pertimbangan tertentu terkait dengan kelebihannya.
Model prototipe memberikan pendekatan terbaik karena memiliki efisiensi dan
kemampuan beradaptasi pada aplikasi “Smart Technical English”. [6] Paradigma prototipe
dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan yang diperlukan yaitu dengan mewawancarai
guru/ dosen dan mahasiswa Bahasa Inggris sebagai pengguna untuk menentukan tujuan
keseluruhan untuk pembuatan perangkat lunak, mengidentifikasi kebutuhan, dan
menentukan beberapa area di mana definisi lebih lanjut diperlukan. Prototipe dievaluasi
oleh para guru/ dosen dan mahasiswa dan kemudian digunakan untuk memperbaiki
kebutuhan “Smart Technical English” untuk dikembangkan. Iterasi diperlukan karena
prototipe dibangun untuk memenuhi kebutuhan guru/ dosen dan mahasiswa bahasa Inggris.
Gambar 1. Proses Prototype Aplikasi “Smart Technical Eglish”
11
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi " Smart Technical
Eglish" adalah React Native. React merupakan Java Script open source yang digunakan
oleh pengembang untuk membuat antarmuka pengguna web. React Native membantu
pengembang untuk membangun aplikasi seluler dengan hanya menggunakan JavaScript. Ini
menggunakan desain yang sama seperti React, memungkinkan pengembang untuk
menyusun interface pengguna ponsel dengan menggabungkan blok interface pengguna
bersama-sama dengan bantuan JavaScript dan React.
1. Analisis Kebutuhan
Pada tahap ini, diperoleh informasi mengenai mahasiswa, dosen, dan materi yang diajarkan
di setiap program studi. Untuk mendapatkan informasi ini, observasi dan wawancara
dilakukan terhadap materi pelajaran dosen dan mahasiswa. Perlu dilakukan analisis
kosakata bahasa Inggris yang disajikan dalam aplikasi android Smart Technical English.
Beberapa aspek pembelajaran juga direncanakan, mulai dari menentukan Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator dan tujuan pembelajaran.
2. Pengembangan Prototype
Ketika analisis kebutuhan materi selesai, langkah selanjutnya adalah mengembangkan
prototipe aplikasi Smart Technical English. Perangkat lunak yang digunakan untuk
mengembangkan aplikasi " Smart Technical English " adalah React Native. React adalah
Java Script open source yang digunakan oleh pengembang untuk membuat interface
pengguna web. React Native membantu pengembang untuk membangun aplikasi seluler
dengan hanya menggunakan JavaScript. Ini menggunakan desain yang sama seperti React,
memungkinkan pengembang untuk menyusun interface pengguna ponsel dengan
menggabungkan blok dengan bantuan JavaScript dan React. Produk awal ini kemudian
divalidasi oleh pakar media dan pakar materi. Tujuan validasi adalah untuk mendapatkan
masukan dan pembenaran dari para ahli terkait dengan validitas materi dan strategi untuk
mempresentasikan materi melalui aplikasi.
1. Uji coba dan Masukan
Tahap ini adalah fase uji coba aplikasi Smart Technical English. Aplikasi ini diterapkan
untuk 200 siswa di 4 program studi yang berbeda, yaitu Teknik Keselamatan, Teknik
Kelautan, Teknik Listrik, dan Teknik Pembuatan Kapal. Proses ini juga melibatkan
12
setidaknya 4 dosen bahasa Inggris. Dosen mengirim tanggapan siswa diperoleh melalui
wawancara dan kuesioner untuk menentukan kelayakan aplikasi dalam proses pembelajaran
bahasa Inggris. Selain itu, feedback juga dapat diperoleh melalui kuesioner dan wawancara,
untuk peningkatan aplikasi.
13
BAB 5
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
5.1 Hasil Penelitian
Penelitian telah berjalan 99% dan saat ini berada pada tahap penyelesaian luaran wajib dan
tambahan yang berupa jurnal dan prosiding. Peneliti telah menganalisa hasil usability test yang
telah dilakukan terhadap 200 mahasiswa PPNS. Hasil analisa usability test telah digunakan sebagai
dasar untuk memperbaiki fitur atau tampilan dari aplikasi ‘Smart Technical English’ Gambar
tampilan fitur menu pada aplikasi tersebut dimuat dalam lampiran. Selanjutnya, peneliti juga telah
melakukan interview dan membagikan kuesioner yang kesekian kalinya untuk mengetahui
efektivitas aplikasi tersebut dalam membantu mahasiswa di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
untuk belajar Bahasa Inggris.
Gambar 2. Display utama aplikasi ‘smart technical english’
Gambar 2 merupakan bagian display utama aplikasi smart technical English yang
menyediakan beberapa pilihan menu diantaranya menu quiz, vocabulary dan toeic test. Untuk
penguasaan vocabulary mahasiswa dapat memilih menu vocabulary. Pada menu ini akan
menampilkan beberapa gambar yang bertuliskan penjelasan atau definisi dari gambar tersebut
dalam bahasa inggris. Gambar dari menu vocabulary ini dapat dilihat pada gambar 3, 4 dan 5
berikut ini:
Gambar 3. Menu Vocabulary Gambar 4. Vocabulary Gambar 5. Definisi Vocabulary
14
Gambar 5: Menu Quiz
Dapat dilihat pada gambar 6 bahwa menu tersebut menampilkan beberapa gambar
tentang technical terms yang mana mahasiswa memilih gambar dengan cara menyentuh
bagian gambar yang sesuai dengan deskripsi. Aplikasi akan menampilkan hasil apakah
jawaban tersebut salah atau benar, dan mahasiswa dapat memilih untuk melanjutkan ke soal
berikutnya.
Gambar 7. Menu Tes TOEIC
Menu tes TOEIC pada gambar 7 merupakan bagian dari praktek listening dan reading
yang dikemas dalam bentuk tes yang berupa soal-soal TOEIC. Soal-soal pada tes TOEIC
ini memiliki manfaat untuk menilai keahlian listening dan reading bahasa inggris sebagai
bahasa komunikasi intenasional. Soal- soal ini dibagi menjadi 7 bagian yaitu bagian photo
15
description, question and response, short conversation, short talk, incomplete sentence,
passage completion, and short reading. Sebagai aplikasi berbasis android, pada tampilan
tersebut mahasiswa dapat memilih salah satu bagian yang diinginkan. Misalkan pada
pilihan bagian photo description pada gambar 8 dan 9 merupakan bagian soal listening
yang menampilkan intruksi dalam menjawab soal dan juga menampilkan photo soal.
Dengan demikian mahasiswa hanya mendengarkan statement dan mencocokannya dengan
gambar yang tersedia.
Gambar 8 intruksi photo section Gambar 9 soal photo section
Setelah mahasiswa melakukan tes listening pada sesi photo description mahasiswa
dapat melanjutkan tes pada bagian yang lain. Selain itu pada tes ini mahasiswa juga dapat
memeriksa jawaban secara langsung.
Adapun analisa dari penggunaan aplikasi ‘smart technical english’ tersebut dapat
dilihat dari grafik hasil kuesioner yang telah dibagikan mahasiswa sebagai berikut:
Grafik 1. Penggunaan Handbook untuk pembelajaran bahasa inggris
16
Pada grafik 1 merupakan hasil penyebaran kuesioner tentang keefektifan
penggunaan handbook sebagai media belajar bahasa inggris dalam penguasaan kosakata
teknik, kuis dan tes toeic. Dari data pada grafik tersebut menunjukkan bahwa penggunaan
handbook sebagai media belajar bahasa inggris baik didalam maupun didalam kelas
memiliki perbedaan yaitu hampir 50% mahasiswa yang hanya menggunakan handbook
sebagai media pembejaran, sedangkan hampir 75% mahasiswa tidak perna belajar
membuka handbook di luar kelas. Selain itu pembejalaran bahasa inggris teknik dengan
menggunakan handbook sebagai media dalam perspektif mahasiswa dianggap kurang
efisien dan efektif. Hal ini dikarenakan banyak mahasiswa sekarang yang menggunakan
smart phone untuk mengakses pembelajaran berbasis online. Sedangkan pada grafik 2
menjelaskan tingkat keefektifan belajar bahasa inggris mahasiswa dengan menggunakan
mobile learning yaitu Smart Technical English. Dari hasil kuesioner pada grafik tersebut
dapat dilihat bahwa hampir 75% mahasiswa tertarik dan termotivasi menggunakan Smart
Technical English sebagai media pembelajaran bahasa inggris. Seperti menggunakan
aplikasi tersebut tidak hanya dalam kelas saja tetatpi juga menggunakan aplikasi tersebut
di luar kelas. Selain itu dengan menggunakan aplikasi ini mahasiswa juga dapat merasakan
keefektifan media ini dalam mempelajari kosakata, kuis, dan tes TOEIC dengan tepat.
Grafik 2. Penggunaan Smart Technical English untuk pembelajaran bahasa inggris.
17
5.2 Luaran yang Dicapai
Luaran wajib pada penelitian ini adalah artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal ber-
ISSN. Peneliti telah berhasil memuat artikel berjudul “Aplikasi android ‘Smart Technical
English’ Untuk Meningkatkan Keahlian Bahasa Inggris Mahasiswa Vokasi” pada Jurnal
Metalingua Vol 4, No 2 (2019) yang diasuh oleh Universitas Trunojoyo Madura. Jurnal
tersebut dapat diakses secara online di link berikut:
https://journal.trunojoyo.ac.id/metalingua/issue/view/717.
Selanjutnya, peneliti juga telah mengirim artikel yang ke-2 ke jurnal Penyelidikan
Sains Sosial (JOSSR) yang terindex GoogleSchoolar dan Malaysian Citation Centre (MCC).
Artikel masih dalam tahap review oleh reviewer dan belum termuat di jurnal tersebut.
Rencananya artikel akan dimuat di Jurnal pada Desember 2019.
Luaran tambahan pada penelitian ini adalah artikel ilmiah yang dipresentasikan di
forum ilmiah nasional dan internasional dan dimuat diprosiding ber ISSN. Terdapat 2 luaran
tambahan, yaitu:
1. Paper berjudul “Developing 'Smart Technical English' to Enhance English Language
Teaching in Polytechnic” yang dipresentasikan di forum ilmiah internasional: 1st
International conference on Social Science, Humanities and Regional Economy (i-
SHARE) pada 21 September 2019. Paper tersebut dimuat di prosiding ber e-ISSN.
2. Paper berjudul “Smart Technical English’ Android Application to Improve Students
English Skills” yang akan dipresentasikan di forum ilmiah nasional : Seminar
Nasional ke 4 MASTER). Seminar diselenggarakan oleh Politeknik Perkapalan
Negeri Surabaya pada tanggal 21 November 2019. Nantinya artikel akan dimuat di
prosiding ber-ISSN.
18
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, tren penggunaan mobile learning Smart Technical English di
kalangan mahasiswa teknik sangat besar dalam pengajaran. Khususnya dalam akademik,
hal itu mampu menginspirasi mahasiswa untuk meningkatkan motivasi belajar, skor
TOEIC, dan pembelajaran berkelanjutan. Selanjutnya, sebagai implikasi pedagogis,
pengajar bahasa Inggris dianjurkan untuk menggunakan dan mengimplementasikan
aplikasi mobile learning Smart Technical English baik dikelas maupun diluar kelas
mengingat aplikasi ini dapat digunakan dimana-pun pada waktu kapan-pun. Sehingga
memudahkan mahasiswa untuk mengakses aplikasi smart technical english dengan mudah.
Selain itu, aplikasi ini dapat mengikutsertakan lebih banyak pembelajar karena mobile
Learning memanfaatkan teknologi yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan
dalam pembelajaran e-Learning, independensi waktu dan tempat menjadi faktor penting yang
sering ditekankan. Terakhir, dengan adanya smart technical english ini dapat meningkatkan
motivasi belajar, skor toeic, dan pembelajaran berkelanjutan para mahasiswa
6.2 Saran
Berdasarkan dari pengkajian hasil penelitian, maka terdapat beberapa saran
khususnya bagi pengguna dari aplikasi ‘Smart Technical English’ dan bagi lembaga pada
umumnya. Adapun beberapa saran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Hasil dari penelitian ini adalah berupa aplikasi dengan system android sehingga
bagi para pengguna disarankan untuk menggunakan mobile/gadget dengan
system android untuk menginstal dan menjalankan aplikasi tersebut.
2. Aplikasi ‘Smart Technical English’ didesain hanya untuk pengguna tertentu
(mahasiswa pada jurusan teknik) sehinga disarankan bagi pengguna untuk
memahami fungsi aplikasi ini.
3. Bagi lembaga khusunya tenaga pengajar Bahasa Inggris (teknik) dalam proses
pembelajaran dianjurkan untuk menggunakan aplikasi ini sebagai sarana belajar
yang efektif.
4. Pada hasil penelitian ini masih terbatas pada materi Bahasa Inggris keteknikan
dan fitur-fitur tertentu sehingga bagi para dosen Bahasa Inggris dapat
mengembangkan dengan materi dan fitur yang lebih terintegrasi dengan baik.
19
DAFTAR PUSTAKA
[1] Harmer, Jeremy, 2001, The Practice in Language Teaching. 3rd ed. UK:
PearsonEducation.
[2] Hendrayudi, VB 2008 untuk Berbagai Kep Programming, Jakarta: PT Elex Komputindo,
2009. 5
[3] Riduwan. 2009. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula.
Bandung: Alfabeta.
[4] Sommerville, Ian. 2003. Software Engineering (Rekayasa Perangkat Lunak). Jakarta:
Erlangga.
[5] Utomo, Junaidi., April 2001. Dampak Internet Terhadap Pendidikan : Transformasi atau
Evolusi. Seminar Nasional Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
[6] Nugroho,A. (2005). “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Berorientasi Objek”.
Informatika.
[7] Pujadi, Arko. 2007. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa:
Studi Kasus Pada Fakultas Ekonomi. Universitas Bunda Mulia, Bussines and
Management Jurnal Bunda Mulia: Vol. 3, No. 2 September 2007.
[8] Yusri, I. K., Robert, G., and Carl, M. 2014. Teachers and mobile learning perception:
towards a conceptual model of mobile learning for. Prosedia Social and Behavioral
Sciences, 176, 425 – 430.
20
LAMPIRAN
(LUARAN YANG DIDAPATKAN)
Lampiran 1. Artikel pada Jurnal Metalingua Vol 4, No 2 (2019)
21
22
23
24
25
26
27
28
Lampiran 2. Artikel pada Jurnal Penyelidikan Sains Sosial (JOSSR) yang terindex
GoogleSchoolar dan Malaysian Citation Centre (MCC). Artikel masih dalam tahap review.
Volume 3 Issues 6 P 129-138 2020
29
Lampiran 3. Artikel pada Proceeding IShare 2019
30
31
32
33
34
Lampiran 4. Artikel pada Seminar Master 2019 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
35
Lampiran 5. Seminar Hasil Penelitian Dosen Pemula