LAPORAN PRAKTIKUM
Calori Work
Disusun oleh
Nama : Grano Prabumukti
NPM : 1306392885
Fakultas : Teknik
Departemen/Prodi : Teknik Kimia/Teknik Kimia
Kode Praktikum : KR02
Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar
(UPP-IPD)
Universitas Indonesia
Depok
Calori Work
I. Tujuan
Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.
II. Alat
1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan
2. Kawat konduktor ( bermassa 2 gr )
3. Termometer
4. Voltmeter dan Ampmeter
5. Adjustable power supply
6. Camcorder
7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
III. Teori
Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan.
Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan kali ini akan
dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas.
Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai
resistansi dinyatakan dengan persamaan :
π€ = π£ β π β π‘ ... ( 1 )
Dimana
W = energi listrik ( joule )
v = Tegangan listrik ( volt )
i = Arus listrik ( Ampere )
t = waktu / lama aliran listrik ( sekon )
Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk kenaikan
temperatur.
Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan persamaan :
π = π π (ππ β π) ....................................................... (2)
Dimana
Q = Jumlah kalor yang diperlukan ( kalori )
m = massa zat ( gram )
c = kalor jenis zat ( kal/gr0C)
Ta = suhu akhir zat (K)
T= suhu mula-mula (K)
Dalam pembahasan kalor ada dua konsep yang hampir sama tetapi berbeda, yaitu
kapasitas kalor (C) dan Kalor jenis (c). Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu benda sebesar 1 derajat celcius. Kalor jenis adalah
kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suhu 1 kg zat sebesar 1 derajat celcius.
Hubungan keduanya adalah sebagai berikut
π = πΆ π₯ π β¦ (3)
Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri arus
listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang terjadi akan
diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan
ke kawat dapat dirubah sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi sesuai dengan
tegangan yang diberikan.
IV. Cara Kerja
Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di bagian bawah
halaman sitrampil.ui.ac.id
1. Mengaktifkan Web cam dengan cara meng-klik icon video pada halaman web
r-Lab
2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor
3. Menghidupkan Power Supply dengan mengβklikβ radio button disebelahnya.
4. Mengambil data perubahan temperatur , tegangan dan arus listrik pada kawat
konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara mengβklikβ icon βukurβ
5. Memerhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, menunggu hingga
mendekati temperatur awal saat diberikan V0 .
6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3
V. Data Pengamatan
1. Data percobaan saat V0
2. Data percobaan saat V1
Waktu (s) I (A) V (V) Temp (Β°C)
3 35.36 0.66 19.4
6 35.36 0.66 19.4
9 35.36 0.66 19.6
12 35.36 0.66 19.8
15 35.36 0.66 19.9
18 35.36 0.66 20.1
21 35.36 0.66 20.3
24 35.36 0.66 20.4
27 35.25 0.66 20.6
30 35.36 0.66 20.7
3. Data percobaan saat V2
Waktu (s) I (A) V (V) Temp (Β°C)
3 23.84 0.00 19.4
6 23.84 0.00 19.4
9 23.84 0.00 19.4
12 23.84 0.00 19.4
15 23.84 0.00 19.4
18 23.84 0.00 19.4
21 23.84 0.00 19.4
24 23.84 0.00 19.4
27 23.84 0.00 19.4
30 23.84 0.00 19.4
Waktu (s) I (A) V (V) Temp (Β°C)
3 51.56 1.59 19.5
6 51.56 1.59 19.9
9 51.56 1.59 20.9
12 51.56 1.59 21.9
15 51.56 1.59 22.9
18 51.56 1.59 23.8
21 51.56 1.59 24.6
24 51.56 1.59 25.4
27 51.56 1.59 26.1
30 51.56 1.59 26.7
4. Data percobaan saat V3
Waktu (s) I (A) V (V) Temp (Β°C)
3 42.32 1.07 19.6
6 42.32 1.07 19.8
9 42.32 1.07 20.2
12 42.32 1.07 20.7
15 42.32 1.07 21.1
18 42.32 1.07 21.5
21 42.32 1.07 21.9
24 42.32 1.07 22.2
27 42.32 1.07 22.4
30 42.32 1.07 22.8
VI. Tugas dan Evaluasi
1. Berdasarkan data yang di dapat , Buatlah grafik yang menggambarkan
hubungan antara temperatur dan waktu untuk setiap tegangan yang diberikan ke
kawat konduktor.
2. Untuk tegangan V1 , V2 dan V3 , hitunglah nilai kapasitas panas ( c ) dari
kawat konduktor yang digunakan.
V1
Diketahui:
V=0,66π
I=23,84A
t=27s
T awal=19,4β
T akhir=20,7β
Jawab:
πΆ = π£ π π‘
(π ππβππ β π ππ€ππ)=
0,66π Γ 23,84π΄ π₯ 27π
(20,7β β 19,4β)
= πππ, ππ π±ππππ ββπ
y = -2E-15x + 19,4
y = 0,1564x + 19,16
y = 0,8467x + 18,513
y = 0,3697x + 19,187
19
19,5
20
20,5
21
21,5
22
22,5
23
23,5
24
24,5
25
25,5
26
26,5
27
3 6 9 1 2 1 5 1 8 2 1 2 4 2 7 3 0
TEM
PER
ATU
R (
Β°C)
WAKTU (S)
GRAFIK TEMPERATUR TERHADAP WAKTU
V=0 V=0,66 V=1,59 V=1,07
Linear (V=0) Linear (V=0,66) Linear ( V=1,59) Linear (V=1,07)
V2
Diketahui:
V=1,59π
I=51,56A
t=27s
T awal=19,5β
T akhir=26,7β
Jawab:
π£ π π‘ = π π (πππβππ β πππ€ππ)
πΆ = π£ π π‘
(π ππβππ β π ππ€ππ)=
1,59π Γ 51,56π΄ π₯ 27π
(26,7β β 19,5β)
= πππ, ππ π±ππππ ββπ
V3
Diketahui:
V=1,07π
I=42,32A
t=27s
T awal=19,6β
T akhir=22,8β
Jawab:
π£ π π‘ = π π (πππβππ β πππ€ππ)
πΆ = π£ π π‘
(π ππβππ β π ππ€ππ)=
1,07π Γ 42,32π΄ π₯ 27π
(22,8β β 19,6β)
= πππ, πππ±ππππ ββπ
3. Berdasarkan nilai c yang saudara peroleh, tentukan jenis kawat konduktor
yang digunakan.
crata-rata=πΆ1+πΆ2+πΆ3
3π=
(326,79+307,42+382,07)π±ππππ ββπ
3 π₯ (0,002)ππ= 169,380 ππ½ππ’ππ ππβ1ββ1
Pratikan mencoba untuk mencari beberapa sumber tentang kalor jenis
berbagai bahan. Pratikan mengambil dua tabel tentang kalor jenis bahan seperti di
atas. Hasilnya, data hasil percobaan tidak cocok dengan bahan-bahan yang ada
pada tabel di atas.
VII. ANALISIS DATA
Percobaan KR02 yang berjudul βCalori Workβ ini dilakukan secara online
melalui fitur r-lab pada situs sitrampil.ui.ac.id. Dengan fitur r-lab praktikan tidak
perlu datang ke lab secara langsung, cukup dengan menggunakan fasilitas webcam
yang ada untuk mengetahui nilai suhu dan tegangan dari rangkaian. Praktikan juga
bisa mengatur besarnya tegangan pada radio button yang telah tersedia pada
halaman r-lab. Percobaan ini dilakukan dengan mengklik ukur yang ada pada
halaman r-lab sehingga arus listrik dapat mengalir pada rangkaian. Setelah meng-
klik tombol ukur arus pun mengalir dan terjadi perubahan temperatur pada kawat
yang dialiri arus listrik. Percobaan ini dilakukan selama 30 detik dengan pencatatan
dilakukan setiap 3 detik. Pengambilan data yang dilakukan setiap tiga detik bertujuan
supaya perubahan dari suhu terlihat lebih nyata. Apabila dilakukan dalam waktu
yang lebih dekat, dikhawatirkan perubahan data belum terlihat. Dalam percobaan
ini, dilakukan beberapa variasi tegangan yaitu 0V; 0,66V; 1,59V; dan 1,07V.
Tegangan divariasikan agar dapat diketahui pengaruh tegangan terhadap perubahan
suhu, seperti yang dapat dilihat pada grafik di atas. Sebelum memulai percobaan
berikutnya, suhu awal pengukuran sebisa mungkin diusahakan untuk mendekati
suhu awal pengukuran sebelumnya.
Percobaan ini bertujuan untuk menghitung kapasitas kalor suatu kawat
konduktor. Selain itu, percobaan ini juga membuktikan bahwa hukum kekekalan
energi berlaku. Hukum yang menyatakan energi tidak akan pernah hilang dan hanya
berubah bentuk ternyata benar adanya. Pada percobaan ini, energi yang berubah
adalah dari energi listrik menjadi energi panas (kalor) karena temperatur yang
berubah.
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa kawat akan
mengalami kenaikan temperatur apabila dialiri arus listrik. Dapat disimpulkan pula
bahwa semakin tinggi tegangan yang diberikan, kenaikan suhu akan semakin tinggi.
Semakin lama arus listrik dialirkan, semakin naik juga suhunya. Namun, pada
percobaan praktikan tidak dapat menemukan kecocokan antara data kalor jenis yang
diperoleh melalui percobaan dengan data yang diperoleh dari berbagai sumber.
Praktikan menemui kejanggalan pada tidak adanya satuan arus dari data yang
diperoleh sehingga pratikan menganggap satuan arus yang diperoleh adalah dalam
satuan internasional yaitu ampere. Tetapi, nilai arus yang didapat sangatlah besar.
Hal ini bisa dikarenakan satuan yang praktikan anggap salah atau memang hambatan
pada rangkaian sangat kecil. Selain itu, praktikan menganggap bahwa energi yang
terkonversi dari energi listrik menjadi energi panas adalah 100%. Padahal, pada
kehidupan nyata energi yang terkonversi tidak 100%, ada energi yang berubah ke
bentuk lain dan terbuang ke lingkungan.
VIII. REFERENSI
Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engineers, Third Edition, Prentice Hall,
NJ, 2000.
Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended
Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
Tipler, Paul. Moca, Gene.; Physics for Scientist & Engineers, 5th Edition, extended
Edition, W.H. Freeman & Company, NY, 2004.