Laporan Penelitian Sosiologi Pedesaan Kelompok 7
Kelompok 7 Desa Wiyurejo 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Struktur sosial merupakan suatu susunan dan pola yang telah mengintenalisasi
dan menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat, oleh karena itu untuk mengamati
hakekat tentang struktur sosial diperlukan pengamatan pada aktivitas sehari-hari
masyarakat tersebut tak terkecuali struktur sosial masyarakat pedesaan yang dilihat
dari aspek, kepemilikan jumlah hewan ternak, rata – rata penghasilan peternak, status
dan peranan peternak untuk desa tersebut, produktivitas susu yang dihasilkan,
lembaga sosial yang digunakan untuk memenenuhi kebutuhan . Struktur sosial
dipedesaan menyangkut pola hubungan sosialnya, interaksi yang terjalin secara intens
dan menciptakan interdependensi yang berlangsung secara terus menerus dan akan
membentuk sebuah pola yang terorganisir serta fungsi dan peranan yang ada di
struktur sosial pedesaan.
Pada dasarnya struktur sosial itu terbagi menjadi dua: yaitu, struktur sosial
statis yang menyangkut bagaimana masyarakat tersebut terbentuk secara vertikal dan
horizontal, vertikal terbagi menjadi: stratifikasi sosial (kepemilikan tanah,
kepemilikanhewan ternak, kesalehan beragama, barang). Sedangkan horizontal
berbentuk kelompok-kelompok sosial tertentu (kelompok ternak), comunity of
feeling. Struktur sosial dinamis yaitu pola hubungan yang terorganisir (pattern).
Pada umumnya struktur sosial di pedesaan adalah struktur sosial yang bersifat
sederhana karena dilihat dari mata pencahariannya yang mayoritas sama atau
seragam, aktivitas pedesaannya (localite activities) yang hanya terbatas pada
persoalan bagaimana cara mempertahankan hidup dan mencapai kebutuhan
subsitennya dan mereka tidak ingin mengambil resiko yang lebih besar dalam hal
kebutuhan subsistennya. Satu hal yang harus digarisbawahi bahwa dalam melihat
struktur sosial tidak bisa dengan kasat mata karena struktur sosial adalah suatu
Laporan Penelitian Sosiologi Pedesaan Kelompok 7
Kelompok 7 Desa Wiyurejo 2
realitas yang tidak nampak namun eksistensi fungsinya diakui dan telah menjadi pola
dalam kehidupan sosial masyarakat desa.
Dari hasil observasi sementara di lapangan, mayoritas penduduk desa
Wiyurejo bermata pencaharian sebagai peternak sapi perah, mereka merawat sapi
milik mereka sendiri atau keluarga yang diwariskan secara turun-menurun, kemudian
sapi tersebut menghasilkan susu yang dijual ke KSSP (Koperasi Susu SAE Pujon).
Karena mayoritas adalah peternak maka struktur sosial di desa Wiyurejo banyak
dipengaruhi oleh kegiatan atau aktivitas sehari-hari peternak. Oleh karena itu kami
ingin mengetahui sejauh apa dinamika struktur sosial itu terbentuk dengan melibatkan
peran peternak sebagai komponen pendukung yang utama.
Dalam kajian ini, kami akan membahas tentang dinamika bagaimana struktur
sosial yang terbentuk pada kalangan peternak di desa Wiyurejo kecamatan Pujon -
Malang. Dimana dalam pembentukan struktur sosial secara teoritis ada beberapa
faktor yang mempengaruhi terbentuknya struktur sosial tersebut. Antara lain : status
dan peran, stratifikasi sosial, jumlah kepemilikan hewan ternak, lembaga sosial,
hubungan sosial dan norma yang menjadi landasan dalam proses berinteraksi.
Menurut kami permasalahan terbentuk dan perubahan struktur sosial ini
menarik untuk dikaji dikarenakan untuk melihat hal tersebut tidak dapat dikaji dari
satu sudut pandang atau satu indikator, melainkan harus dilihat dari beberapa
indikator yang relevan. Dalam melihat struktur sosial di kalangan peternak apakah
sama halnya dengan struktur sosial yang ada pada kalangan petani, karena struktur
sosial petani didasarkan pada kepemilikan lahan baik yang produktif maupun yang
belum produktif.
Kami ingin melihat struktur sosial peternak apakah sama dengan struktur
sosial petani atau tidak, bisa saja kepemilikan hewan ternak menjadi suatu faktor
yang mendukung dalam menciptakan struktur sosial desa Wiyurejo ataukah ada
indikator atau faktor lain yang juga mendukung terbentuknya struktur sosial peternak
Laporan Penelitian Sosiologi Pedesaan Kelompok 7
Kelompok 7 Desa Wiyurejo 3
yang belum ketahui, Karena untuk melihat suatu struktur sosial tidak bisa dengan satu
dimensi, kita harus mengetahui unsur apa saja yang menjadi landasan dalam
pembentukan struktur sosial pada peternak desa wiyurejo baru setelah itu kita dapat
menjawab pertanyaan bagaimana bentuk struktur sosial yang ada dan berkembang.
Dalam proses pembentukan struktur sosial tidak hanya dipengaruhi satu
asumsi saja melainkan kita harus melihat asumsi lain yang dijadikan landasan untuk
membentuk struktur sosial itu sendiri. Contohnya: struktur sosial terbentuk
berdasarkan kepemilikan hewan ternak. Namun sebelum kita menyetujui asumsi
diatas kita terlebih dahulu melihat aspek lain yang juga mendukung terbentuknya
struktur sosial pada .peternak desa Wiyurejo. Seperti: aspek penghasilan perbulan,
bisa saja dalam pembentukan struktur aspek penghasilan perbulan peternak juga
menjadi salah satu indikator. Kami memiliki asumsi lain dalam melihat struktur sosial
di pedesaan, seperti: hasil perahan susu yang dihasilkan, omzet atau penghasilan yang
didapat, status sosial ekonomi peternak serta peranan peternak dalam membentuk
suatu struktur sosial di pedesaan.
Di desa Wiyurejo kami ingin menggambarkan tentang struktur sosial secara
empiris apakah pada kenyataannya, struktur sosial yang berkembang disana sama
dengan asumsi teoritis yang menjelaskan tentang konseptualisasi struktur sosial yang
mana didalamnya banyak dipengaruhi oleh dimensi-dimensi lain yang menganggap
bahwa terdapat fungsi dari struktur sosial yang akhirnya akan menentukan bagaimana
proses kehidupan masyarakat disuatu komunitas tertentu.
Ketertarikan kami terhadap permasalahan ini karena peternakan merupakan
aktivitas kunci dalam mengkaji struktur social di desa Wiyurejo, kami juga memiliki
beberapa permasalahan yang harus dijawab dalam penelitian ini, antara lain factor
yang menjadi dasar pembentukan struktur social? Apakah dalam pembentukan
struktur social di desa wiyurejo terdapat banyak dimensi sebagai factor
pembentuknya, kami ingin menjelaskan apakah memang benar bahwa hewan ternak
itu mempengaruhi struktur social kehidupan desa Wiyurejo, apakah posisi dalam
Laporan Penelitian Sosiologi Pedesaan Kelompok 7
Kelompok 7 Desa Wiyurejo 4
struktur social itu memang benar adanya diisi oleh orang yang sangat memiliki
peranan penting dalam desa Wiyurejo, apakah ada symbol lain yang menjadi dasar
pembentukan struktur social dan bagaimana implikasi pada struktur social desa
Wiyurejo.
Peternak juga lah yang nantinya menjadi tolak ukur mengenai bentuk struktur
social di desa wiyurejo tentunya dengan data-data pendukung melalui kuesioner,
apakah memang benar asumsi secara teoritis bahwa struktur social pedesaan masih
bersifat sederhana dan sulit terjadi perubahan di dalam unsur-unsurnya, mengingat
hakikat struktur social adalah pola yang terorganisir dan merupakan hasil
pembentukan masyarakat melalui aktivitas sehari-harinya. Dari pengamatan yang
dilakukan masyarakat desa wiyurejo memang memiliki tingkat keseragaman dalam
hal aktivitasnya sehingga hal ini juga akan mempengaruhi indicator-indikator lain
dalam kehidupan masyarakat pedesaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Faktor apa saja yang menjadi dasar pembentukan struktur sosial masyarakat desa
Wiyurejo ?
2. Apakah ada keterkaitan antara kepemilikan jumlah hewan ternak dengan struktur
sosial yang ada di desa Wiyurejo ?
3. Siapa saja yang di anggap masyarakat desa Wiyurejo menempati posisi struktur sosial
pada lapisan atas dan bawah ?
4. Apakah ada simbol lain, selain kepemilikan ternak sapi yang menjadi dasar
pembentukan dalam stuktur sosial di Desa Wiyurejo ?
5. Bagaimana implikasi yang terjadi terhadap stuktur sosial di desa Wiyurejo ?
Laporan Penelitian Sosiologi Pedesaan Kelompok 7
Kelompok 7 Desa Wiyurejo 5
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dinamika struktur sosial di desa Wiyurejo dalam hal pembentukan
struktur sosial.
2. Untuk mengetahui apakah ada keterkaitan dari kepemilikan hewan ternak terhadap
struktur sosial di desa Wiyurejo.
3. Untuk mengetahui siapa saja yang menempati posisi stuktur sosial pada lapisan atas
dan bawah.
4. Untuk mengetahui apakah ada symbol lain yang digunakan sebagai penentu posisi
dalam struktur sosial.
5. Untuk mengetahui apakah ada implikasi (pengaruh dan dampak) yang ditimbulkan
dalam stuktur sosial tersebut.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Secara akademis adalah untuk memenuhi tugas perkuliahan lapangan mata kuliah
Sosiologi Pedesaan pada jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Airlangga Surabaya tahun 2011/2012.
2. Melatih kepekaan untuk melihat fenomena sosial yang terjadi di kehidupan
masyarakat pedesaan.
3. Memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman kepada mahasiswa dalam proses
analisis dan identifikasi dinamika struktur sosial pada masyarakat pedesaan.
4. Sebagai sarana bagi mahasiswa untuk lebih memahami realitas sosial dan gejala
sosial yang ada di Pedesaan.
Laporan Penelitian Sosiologi Pedesaan Kelompok 7
Kelompok 7 Desa Wiyurejo 6
1.5 Landasan Teori
Struktur sosial adalah susunan bagaimana masyarakat itu terbentuk dalam
suatu susunan baik secara vertikal maupun horizontal, selain itu struktur sosial dapat
dilihat dari aktivitas masyarakatnya sehari-hari dalam suatu komunitas. Begitu pula
dengan struktur sosial di pedesaan yang pada umumnya aktivitas penduduknya adalah
homogen, mulai dari mata pencaharian, hubungan sosial yang masih bersifat intens
dan stratifikasi sosial yang berdasarkan kepemilikan lahan atau kepemilikan hewan
ternak.
Dalam struktur sosial pedesaan secara umum adalah struktur sosial yang
sederhana dengan tingkat kompleksitasnya masih rendah bukan hanya persoalan
struktur yang sederhana namun pada struktur sosial pedesaan terdapat pola hubungan
sosial dalam hubungan produksi antar kalangan peternak yang pada akhirnya pola
hubungan tersebut akan membentuk suatu aktivitas lokal dan menjadi karakteristik
tersendiri dari sebuah struktur sosial masyarakat.
Pada struktur sosial pedesaan, pola hubungan sosialnya seperti yang
dijelaskan diatas terbentuk karena intensitas interaksi pada masyarakat yang terjalin
secara intens di kalangan peternak dan bentuk pertemuan yang dilakukan peternak
sebagai sarana untuk bertukar pengalaman di kalangan peternak.
Begitupula pada stratifikasi sosial di pedesaan terdapat suatu tingkatan yang
menentukan status sosial ekonomi orang tersebut, peranan orang tersebut dalam
kehidupan pedesaan serta kepemilikan hewan ternak yang menjadi tolak ukur dalam
menentukan kedudukan seseorang dalam kehidupan masyarakat. dari uraian diatas,
dapat diketahui keterkaitan antara pembentukan struktur sosial dengan teori dari
James C Scoots, dalam teori tersebut dijelaskan bahwa pembentukan struktur sosial
di kalangan petani ditentukan oleh kepemilikan lahan. Oleh karena itu dari landasan
teori ini kami ingin melihat tentang dinamika struktur sosial di kalangan peternak
apakah sama halnya dengan pembentukan struktur sosial di kalangan petani seperti
yang dijelaskan oleh James. C Scoot.
Laporan Penelitian Sosiologi Pedesaan Kelompok 7
Kelompok 7 Desa Wiyurejo 7
1.6 Metode dan Prosedur Penelitian
Pendekatan Kuantitatif :
Metode penelitian yang kami gunakan adalah metode kuantitatif yaitu
pendekatan yang berhubungan dengan angka-angka statistik dan yang dalam
pengolahan datanya mengunakan skoring, indeks, tabel frekuensi dan tabel silang.
Pada penelitian kuntitatif kami akan mencari pola-pola umum yang berkaitan dengan
desa yang menjadi lokasi penelitian kami dan melakukan analisis untuk
menyimpulkan data yang telah kami olah untuk menemukan keseragaman dalam
setting penelitian kami dan hal ini dilakukan agar kami dapat menarik suatu
generalisasi empiris.
Instrument Penelitian Kuantitatif
Kami menggunakan teknik pengumpulan data yang baku dan terstandart,
pendekatan tersebut menggunakan kuisioner sebagai instrument untuk menjawab
research question. Kuisioner tersebut membantu dan mempermudah peneliti untuk
mewawancarai setiap sample yang kami jadikan sebagai responden. Setiap kuisioner
memiliki pertanyaan dalam bentuk pertanyaan tertutup dan setengah terbuka terdapat
pertanyaan-pertanyaan yang diberi opsi jawaban berkode (coding) yang berupa skor
untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis dan mengidentifikasi hasil
wawancara
Dalam teknik pengumpulan data, kami menggunkan teknik pengambilan
sample dengan stratified random sampling yaitu teknik pengambilan sample dengan
menggunakan tingkatan dalam pengambilan respondennya. Populasi yang kami
gunakan adalah dari organisasi peternak yang dikenal dengan Pos dusun Kalangan,
jumlah populasinya adalah 644 Peternak, dalam daftar anggota Pos desa kalangan
kami akan mengambil sample dengan kriteria yaitu: peternak kaya, peternak
menengah dan peternak miskin dan kerangka samplingnya adalah 50 orang sebagai
responden utama dan sebagai responden cadangan adalah 10 orang.
Laporan Penelitian Sosiologi Pedesaan Kelompok 7
Kelompok 7 Desa Wiyurejo 8
Setiap variabel akan dihitung jumlah skor dan kemudian di input ke dalam
program office Microsoft Excel, untuk mencari skor maksimal yang kita peroleh dari
data di lapangan, kemudian data tersebut digunakan untuk tabel frekuensi dan tabel
silang untuk menganalisis data yang diperoleh sehingga dapat ditarik suatu
kesimpulan tentang dinamika struktur sosial masyarakat peternak di desa Wiyurejo.
Disamping itu, kami juga akan menentukan faktor-faktor apa saja yang menjadi
pendukung dalam proses pembentukan dan perubahan struktur sosial peternak desa
Wiyurejo.
Dalam instrument penelitian kuantitatif kami menggunakan beberapa variabel,
antara lain:
1. Identitas responden, yang diukur dari:
a. usia responden
b. pendidikan terakhir
c. jumlah anggota keluarga
2. Status sosial ekonomi peternak, yang diukur dari:
a. status kepemilikan hewan ternak
b. produktivitas susu yang dihasilkan
c. pendapatan rata-rata responden
d. pengeluaran rata-rata responden
e. faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas susu
f. keadaan ekonomi peternak
g. jumlah kepemilikan hewan ternak
h. kepemilikan barang-barang berharga
3. Tingkat stratifikasi sosial, yang diukur dari:
a. kepemilikan hewan ternak yang produktif dan tidak produktif
b. faktor-faktor yang menjadi penentu kekayaan di desa wiyurejo
c. orang atau kelompok yang paling berpengaruh terhadap kegiatan
peternakan dan kegiatan lainnya di desa Wiyurejo
Laporan Penelitian Sosiologi Pedesaan Kelompok 7
Kelompok 7 Desa Wiyurejo 9
4. Jenis lembaga sosial, diukur dari:
a. lembaga sosial yang ada didesa Wiyurejo
b. intensitas kegiatan yang dilakukan lembaga sosial
c. keikutsertaan masyarakat desa wiyurejo
d. pengaruh KSSP terhadap kehidupan masyarakat
e. fasilitas yang diberikan KSSP terhadap peternak
5. Bentuk hubungan sosial, diukur dari:
a. bantuan yang diberikan kepada sesama peternak
b. pertukaran informasi sesama peternak
c. hubungan sosial antara pemilik hewan ternak dengan penggarap
hewan ternak
d. hubungan sosial peternak dengan KSSP
6. Norma dan tradisi, diukur dari:
a. tradisi yang berkaitan dengan hewan ternak
b. tradisi yang berkaitan dengan kegiatan desa wiyurejo
c. tradisi yang berkaitan dengan life cyle manusia
Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang kami gunakan untuk dalam penelitian tentang struktur
sosial adalah deskriptif, karena kami disini menggambarkan bentuk struktur sosial
yang ada dan menjelaskan fungsi dari struktur sosial didalamnya, karena dengan
mengambarkan bentuk dari struktur sosial kita mengetahui bagaimana aktivitas
masyarakat pedesaan secara menyeluruh dan utuh.
1.7 Lokasi Penelitian
Penelitian kami akan diselenggaraan pada:
Hari : Kamis - Minggu
Tanggal : 1 - 4 Desember 2011
Lokasi : Desa Wiyurejo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
Laporan Penelitian Sosiologi Pedesaan Kelompok 7
Kelompok 7 Desa Wiyurejo 10
1.8 Sumber Data
Terdapat dua macam sumber data yang digunakan, antara lain :
1. Data primer
Data tersebut bersumber dari responden yang kami wawancarai. Dikarenakan
jumlah penduduk Desa Wiyurejo yang padat, maka tidak memungkinkan apabila
sample diambil secara keseluruhan. Maka dari itu, kami hanya menggunakan 50
orang saja sebagai sample di dalam penelitian kami.di dalam penelitian kali ini
kelompok kami menggunakan metode pengumpulan data secara stratified random
sampling. Responden yang kita ambil merupakan penduduk di Desa Wiyurejo yang
tergolong dalam masyarakat peternak dengan matapencaharian sebagai peternak sapi
perah. Untuk mengetahui masyarakat yang bermata pencaharian sebagai peternak,
kelompok kami menggunakan daftar warga yang tergabung dalam anggota kelompok
peternak.
2. Data sekunder
Data ini diperoleh dari lembaga atau institusi tertentu, seperti, kantor
kelurahan dimana kami mendapatkan data monografi desa, profil desa dan data
kelompok ternak dusun Kalangan , dan lain sebagainya guna membantu memudahkan
kami dalam melakukan penelitian ini.
1.9 Metode Pengumpulan Data
Di dalam pengumpulan data primer dan sekunder, kami menggunakan beberapa
metode, antara lain :
- Observasi lapangan
Observasi dilakukan untuk mengamati segala macam fenomena sosial yang
muncul. Hal ini bertujuan untuk menyempurnakan konsep, karena dari hasil observasi
akan diperoleh gambaran secara menyeluruh tentang suatu fenomena.
Kelompok kami telah melakukan observasi lapangan di desa Wiyurejo untuk
menentukan tema yang yang akan kami angkat dalam penelitian ini dan mengambil
Laporan Penelitian Sosiologi Pedesaan Kelompok 7
Kelompok 7 Desa Wiyurejo 11
data-data yang diperlukan yang relevan dengan penelitian yang kami lakukan. Dalam
observasi lapangan kelompok kami mneggunakan instrument check list untuk
mengetahui aktivitas sehari-hari peternak
- Wawancara langsung yang terstruktur
Kami menggunakan metode ini dengan instrumen penelitian berupa
kuesioner. Di dalam kuesioner terdapat daftar pertanyaan yang terstruktur dengan
alternatif jawaban yang telah tersedia dalam bentuk pertanyaan yang tertutup dan
setengah terbuka. Hal ini bertujuan untuk membatasi jawaban yang tidak relevan
dengan pertanyaan penelitian. Sehingga dapat memudahkan input data, pengolahan
data, dan analisis data hingga penyusunan laporan penelitian.
- Wawancara mendalam (indepth interview)
Untuk keperluan data kualitatif, maka diperlukan teknik wawancara
mendalam. Biasanya di dalam metode ini, digunakan instrumen penelitian berupa
interview guide dan pedoman wawancara untuk indepth interview. Di dalamnya berisi
pedoman atau daftar pertanyaan yang sifatnya terbuka, sehingga dapat diperoleh
jawaban yang lebih luas serta mendalam untuk mengetahui keadaan struktur sosial di
desaWiyurejo berkaitan dengan masyarakat peternak dan dalam guide interview kita
akan menanyakan kondisi struktur sosial dengan lebih mendalam sehingga kita dapat
mengetahui pola-pola umum yang ada di desa Wiyurejo terkait dengan struktur
sosial. Selain pedoman wawancara, dalam penelitian ini kami juga akan
menggunakan pedoman indepth interview untuk menyusun daftar pertanyaan guna
melakukan probing (menggali informasi) tentang dinamika struktur sosial yang ada di
desa Wiyurejo, untuk mendukung data yang kami dapat dilapangan informan indepth
interview kami pilih dengan sengaja sebanyak 11 Orang. Antara lain:
1. Peternak kaya: dalam hal ini kami dapat mengetahui bagaimana peternak kaya
merawat hewan ternaknya dan keadaaan ekonominya, penggunaan tenaga
kerja lain dalam proses produksi, hubungan sosial dengan sesama peternak.
Laporan Penelitian Sosiologi Pedesaan Kelompok 7
Kelompok 7 Desa Wiyurejo 12
2. Peternak miskin: dalam hal ini kami dapat mengetahui bagaimana peternak
mengelola sapinya meskipun sapi yang dimiliki sedikit dan apa suka duka
hidup dalam keterbatasan
3. Peternak menengah: dalam hal ini kami dapat mengetahui kondisi ekonomi
dan bagaimana memanfaatkan hewan ternak yang dimiliki baik yang
produktif dan tidak produktif, usaha yang dilakukan untuk meningkatkan
produktifitas susu.
4. Ketua komunitas peternak dusun kalangan (pos 6): dalam hal ini kami dapat
mengetahui bagaimana peranan organisasi peternak dalam meningkatkan
kualitas hidup dan kesejhteraan sosial ekonomi peternak di desa Wiyurejo.
5. Pengepul atau tengkulak: dalam hal ini kami dapat keberadaan tengkulak
dalam kehidupan peternak, apakah peternak merasa terbantu dengan
kehadiran mereka atau mereka justru malah terganggu dengan kehadiran
tengkulak di tengah kehidupan masyarakat.
6. Pejabat Desa: dalam hal ini kami dapat mengetahui kondisi desa Wiyurejo,
keadaan sosial ekonomi, peran struktur organisasi kelurahan terhadap
kehidupan masyarakat, permasalahan yang dihadapi oleh perangkat desa
dalam urusan dengan kehidupan masyarakat
7. Penyuluh Ternak : dalam hal ini kami dapat mengetahui tentang aktivitas apa
saja yang dilakukan untuk menjaga kesehatan ternak, mengapa sapi harus
diberikan vaksin dan vitamin, dan cara apa yang harus dilakukan agar susu
yang dihasilkan peternak memiliki kualitas susu yang baik.
8. Petugas pos 6, Dusun Kalangan: dalam hal ini kami dapat mengetahui tentang
bagaimana prosedur penyerahan susu yang dilakukan oleh peternak,
bagaimana peternak melakukan seleksi terhadap susu yang dihasilkan
peternak supaya susu yang disetor berkualitas, kriteria susu yang berkualitas
dan sistem pembayaran hasil setor susu
Laporan Penelitian Sosiologi Pedesaan Kelompok 7
Kelompok 7 Desa Wiyurejo 13
9. Kyai: dalam hal ini kami dapat mengetahui tentang pengaruh kyai terhadap
kehidupan sosial peternak, serta apa peranan terpenting mengapa kyai menjadi
panutan.
10. Pencari Rumput: dalam hal ini kami dapat mengetahui bagaimana pekerjaan
informan sebagai pencari rumput, suka duka dan mengapa informan memilih
pekerjaan tersebut.
11. Organisasi PKK : dalam hal ini kami dapat mengetahui bagaimana peranan
lembaga sosial ini dalam pembentukan struktur sosial masyarakat desa
Wiyurejo.
- Dokumentasi
Untuk memperoleh gambaran tentang keadaan desa secara fisik ataupun
keadaan sosial yang ada dengan menggunakan kamera digital dan dalam bentuk video
yang nanti rencananya akan kami buat untuk menunjukkan gambaran umum tentang
desa kami dengan foto-foto yang mendukung aktivitas penelitian kita. Teknik
dokumentasi dengan menggunakan kamera digital dan merupakan bagian dari
observasi lapangan namun bedanya dengan check list adalah kedua teknik tersebut
adalah teknik visual atau gambar yang kami gunakan untuk membuktikan aktivitas
sehari-hari peternak.
A. Metode Analisis dan Interpretasi Data
Analisis data kuantitatif pada penelitian sosiologi pedesaan ini dilakukan
dengan, yang pertama, pengumpulan data melalui instrument kuesioner kemudian
dari kuesioner tersebut jawaban responden harus dikoding untuk mempermudah
analisis data, kemudian setelah dikoding, jawaban tersebut dihitung menggunakan
miscrosft excel dan untuk memberikan skor pada tiap-tiap jawaban dalam kuesioner.
Yang kedua, setelah melakukan skoring tahap selanjutnya adalah mengentri
data tersebut kedalam tabel frekuensi dan selanjutnya adalah melakukan analisis pada
tabel frekuensi tersebut dan membuat suatu interpretasi data yaitu dengan memberi
Laporan Penelitian Sosiologi Pedesaan Kelompok 7
Kelompok 7 Desa Wiyurejo 14
arti atau makna data, interpretasi tersebut digunakan untuk menjawab pertanyaan
penelitian dengan interpretasi pada variabel-variabel yang menjadi fokus question.
Kemudian dari variabel-variabel tersebut kami membandingkan dan membuat tabel
silang untuk melihat korelasi diantara variabel-variabel yang disilang.Dari hasil
analisis dan interpretasi tersebut dapat digeneralisasi dan membuat suatu kesimpulan
dari permasalahan yang diteliti.
Analisis data kualitatif, dilakukan dengan mengtranskip hasil indepth
interview secara deskriptif yang kemudian dijadikan data pendukung tentang
dinamika struktur sosial, data kualitatif ini digunakan untuk memahami karakteristik
informan dan mencari keanekaragaman hasil indepth interview.