-
LAPORAN PELAKSANAAN
PENGAWASAN MANAJERIAL TERPADU SMA
KOTA MAKASSAR
Pengawas Sekolah
Nur Laely Basir, S.Pd., M.Ed. (TESOL Int.)
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PENGAWAS SMA
2013
-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam upaya menjaga mutu pendidikan dalam lingkup Kota Makassar,
diperlukan pengelolaan kendali mutu (management of quality control) sebagai
bentuk pengawasan terhadap proses pendidikan dan komponen pendukungnya.
Keterlibatan para stakeholder pendidikan, dalam hal ini pemerintah, pihak
sekolah, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mengoptimalkan pengelolaan
kendali mutu. Pemerintah melalui dinas pendidikan memberi tugas khusus
kepada pengawas sekolah untuk melakukan kegiatan kendali mutu yang terkait
dengan pengelolaan sekolah secara terpadu di akhir tahun pembelajaran. Dalam
tugas tersebut, peran pengawas sekolah selaku koordinator, konsultan,
pemimpin kelompok, dan penilai sangat dibutuhkan dalam kerangka kendali mutu
pendidikan yang dimaksud.
Peran koordinator dengan fungsi koordinasi yang diemban pengawas
bertugas mengoordinasikan program-program dan bahan-bahan yang
dibutuhkan sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran dan
harus membuat laporan mengenai pelaksanaan programnya. Peran konsultan
dengan fungsi konsultasi memuat tugas-tugas yang terkait dengan
pembimbingan, pengarahan, dan pelayanan pada masalah-masalah
pengembangan kurikulum, teknologi pengajaran, metodologi pembelajaran, serta
pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan. Dalam perannya sebagai
pemimpin kelompok (group leader), pengawas dituntut mampu memimpin,
memahami dinamika kelompok, dan membentuk berbagai kegiatan kelompok
-
2
terkait dengan pengembangan kurikulum, pembelajaran, atau manajemen
sekolah secara umum. Adapun sebagai evaluator, pengawas harus mampu
mengevaluasi pengelolaan sekolah dan pengelolaan pembelajaran di samping
memberi bantuan kepada guru mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran dan
kurikulum, membantu mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi guru,
membantu melakukan penelitian dan pengembangan dalam pembelajaran, dan
bantuan-bantuan evaluatif lainnya.
Kompetensi pengawas yang terkait dengan aspek substansial dan
professional dalam pengembangan profesi guru mutlak diperlukan dalam
menjalankan tugas-tugas yang digambarkan di atas. Penguasaan wilayah
kompetensi kepengawasan seperti prinsip, metode, dan teknik supervisi wajib
dan dibutuhkan pengawas untuk menyelesaikan masalah atau program yang
direncanakan di sekolah. Dengan penguasaan tersebut, pengawas diharapkan
mampu memberi penguatan pada dua jenis supervisi, yaitu supervisi akademik
dan supervisi manajerial.
Kegiatan supervisi manajerial terpadu (supermadu) yang dilaksanakan dari
bulan 16 September 2013 s.d. 19 Oktober 2013 pada 14 sekolah menengah atas
dalam wilayah kepengawasan Kelompok VIII dititikberatkan pada aspek-aspek
administrasi sebagai lingkungan belajar yang berfungsi mendukung
terlaksananya pembelajaran. Kegiatan supervisi ini bertujuan menemukan dan
mengalisis data tentang kemajuan program pendidikan dan pengajaran di
sekolah untuk masa pengawasan 2013 2014 berdasarkan 8 butir Standar
Nasional Pendidikan (SNP). Penjabaran ke 8 SNP tersebut dimuat dalam
instrumen supervisi manajerial yang hasilnya dijadikan sebagai pedoman dalam
pengambilan keputusan mengenai aspek-aspek manajerial yang nantinya
-
3
memerlukan pembinaan dan perbaikan. Hasil analisis dan penjabarannya serta
pengambilan keputusan selanjutnya dituangkan dalam bentuk laporan hasil
supervisi manajerial sekolah oleh tim supervisi terpadu di wilayah pengawasan
masing-masing.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan laporan supervisi manajerial pengawas sekolah
sebagai berikut:
1. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 tentang Pendidikan;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan juncto Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Standar Pengawas Sekolah/Madrasah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang
Beban Kerja Guru dan Pengawas;
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya; dan,
8. Kalender Pendidikan Tahun Pembelajaran 2013 2014.
-
4
C. Fokus Masalah Kepengawasan
Fokus masalah pada kepengawasan manajerial terpusat pada aspek-
aspek administrasi sekolah sebagai lingkungan belajar yang diharapkan
berfungsi mendukung terlaksananya pembelajaran. Subfokus masalah
mencakup kemajuan dan keefektifan program pendidikan dan pengajaran di
sekolah untuk masa pengawasan 2013 2014 berdasarkan 8 butir Standar
Nasional Pendidikan (SNP). Fokus dan subfokus masalah di atas dijabarkan
dalam bentuk pertanyaan masalah terkait dengan pemantauan dan evaluasi
pencapaian 8 butir Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran pencapaian sekolah pada komponen Dokumen I
KTSP?
2. Bagaimana gambaran pencapaian sekolah pada komponen Dokumen II
KTSP?
3. Bagaimana gambaran pencapaian sekolah pada komponen standar isi
dan standar kompetensi kelulusan?
4. Bagaimana gambaran pencapaian sekolah pada komponen bimbingan
dan konseling?
5. Bagaimana gambaran pencapaian sekolah pada komponen standar
proses?
6. Bagaimana gambaran kinerja kepala sekolah?
D. Tujuan dan Sasaran Kepengawasan
Kegiatan kepengawasan ini secara umum bertujuan memberikan
gambaran tentang peningkatan mutu sekolah setelah dilaksanakannya
pengawasan. Laporan pengawasan bertujuan mengomunikasikan secara jelas
mengenai kekuatan dan kelemahan sekolah, meliputi keseluruhan kualitasnya,
-
5
standar pencapaian kinerja kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan
lainnya di sekolah yang bermuara pada prestasi belajar siswa, dan hal-hal yang
harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah di sekolah. Secara khusus,
laporan ini bertujuan mengomunikasikan hasil pantauan manajemen sekolah
yang berfokus pada administrasi sekolah sebagai lingkungan belajar yang
diharapkan berfungsi mendukung terlaksananya pembelajaran. Manajemen yang
dimaksud mencakup pemantauan kemajuan dan keefektifan program pendidikan
dan pengajaran di sekolah untuk masa pengawasan 2013 2014 berdasarkan 8
butir Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Secara khusus, kegiatan kepengawasan ini bertujuan memantau,
mengevaluasi, dan menggambarkan:
1. pencapaian sekolah pada komponen Dokumen I KTSP;
2. pencapaian sekolah pada komponen Dokumen II KTSP;
3. pencapaian sekolah pada komponen standar isi dan standar
kompetensi kelulusan;
4. pencapaian sekolah pada komponen bimbingan dan konseling;
5. pencapaian sekolah pada komponen standar proses; dan,
6. kinerja kepala sekolah.
Adapun sasaran kepengawasan manajerial terpadu adalah pelaksana
teknis pendidikan yang melibatkan tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah,
yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah yang menangani bidang pengajaran
dan kurikulum, sarana dan prasarana, kesiswaan, humas, dan sumber daya
manusia; kepala tata usaha dan pelaksana-pelaksana unit (perpustakaan,
laboratorium, dan semacamnya), serta guru bimbingan karir. Selain pelaksana
teknik pendidikan, sasaran kepengawasan juga pada semua komponen dalam
-
6
administrasi pendidikan di sekolah yang disertai bukti fisik. Dengan kata lain,
sasaran kepengawasan manajerial terkait input, proses, dan output pendidikan di
sekolah.
E. Ruang Lingkup Kepengawasan
Ruang lingkup kepengawasan secara umum terdiri atas kepengawasan
akademik dan kepengawasan manajerial. Kepengawasan akademik berkenaan
dengan fungsi pengawas dalam hal pembinaan, pemantauan, penilaian, dan
pelatihan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas pokoknya sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok
Guru, Pasal 52 Ayat (1) yang memuat kegiatan pokok guru yaitu merencanakan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas
tambahan yang melekat pada pelaksanaan tugas pokok. Dalam penjelasan
Pasal 52 ayat (1) huruf (e), yang dimaksud dengan tugas tambahan, misalnya
menjadi pembina pramuka, pembimbing kegiatan karya ilmiah remaja, dan guru
piket.
Adapun kepengawasan manajerial yang merupakan fokus kegiatan
kepengawasan kali ini berkenaan dengan fungsi pengawas dalam membina,
memantau, menilai, dan melatih pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan
peningkatan efisiensi dan efektivitas sekolah mencakup perencanaan, koordinasi,
pelaksanaan, penilaian, pengembangan kompetensi sumber daya tenaga
kependidikan dan sumber daya lainnya. Oleh karena itu, pelaporan hasil
kepengawasan manajerial terpadu sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 19 Tahun 2007, dibatasi pada pengawasan pengelolaan sekolah
yang meliputi: (1) Dokumen I KTSP; (2) Dokumen II KTSP; (3) Standar Isi dan Standar
-
7
Kompetensi Lulusan; (4) Bimbingan dan Konseling; (5) Standar Proses; dan (6)
Pembinaan Kepala Sekolah.
-
8
BAB II
KERANGKA PIKIR DAN PENYELESAIAN MASALAH
A. Kerangka Pikir
Kerangka pikir pengawasan manajerial terpadu didasari oleh model
kegiatan kepengawasan daripenyusunan program kerja hingga tindak lanjut dari
temuan-temuan di lapangan. Kegiatan pengawasan sekolah diawali dengan
penyusunan program kerja yang merujuk pada hasil pengawasan pada tahun
sebelumnya. Dengan berpedoman pada program kerja yang disusun,
dilaksanakan kegiatan inti pengawasan meliputi penilaian, pembinaan, dan
pemantauan pada setiap komponen sistem pendidikan di sekolah binaan
pengawas masing-masing. Tahap berikutnya dilakukan pengolahan dan analisis
data hasil penilaian, pembinaan, dan pemantauan dilanjutkan dengan evaluasi
hasil pengawasan dari setiap sekolah dan dari semua sekolah binaan.
Berdasarkan hasil analisis data, disusun laporan hasil pengawasan yang
menggambarkan tingkat keberhasilan tugas pengawas dalam meningkatkan
kualitas proses dan hasil pendidikan di sekolah binaannya. Pada tahap akhir
kegiatan pengawasan sekolah dilakukan penetapan kegiatan tindak lanjut untuk
program pengawasan tahun berikutnya. Tindak lanjut pengawasan diperoleh
berdasarkan hasil evaluasi komprehensif terhadap seluruh kegiatan pengawasan
dalam satu periode.
Kerangka pikir pengawasan manajerial terpadu di atas secara ringkas
dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini:
-
9
Gambar 1. Skema Tahapan Kegiatan Pengawasan Manajerial Terpadu
B. Penyelesaian Masalah
Penyelesaian masalah dalam program pengawasan manajerial terpadu
dapat dilakukan dengan mengoptimalkan upaya pencapaian efektivitas program
pengelolaan sekolahyang meliputi seluruh rangkaian proses pengawasan mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, hingga pelaporan.
Optimalisasi upaya pencapaian efektivitas program pengelolaan sekolah dapat
Program Pengawasan
Penilaian
Pembinaan
Pemantauan
Analisis Hasil
Pengawasan
Evaluasi
Pelaporan
Tindak Lanjut
-
10
terwujud apabila dilakukan secara terencana, komprehensif, disertai keseriusan
dan kesungguhan.
Selain itu, sekolah dan dinas pendidikan selayaknya memiliki kemampuan
dalam membuat kebijakan, program yang terarah, dan tepat sasaran. Hal itu
harus ditunjang dengan memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang
(opportunity) yang dimiliki sebagai penunjang serta menanggulangi kelemahan
(weakness) dan ancaman (threat) yang mungkin dapat menjadi faktor
penghambat. Oleh karena itu, setiap satuan pendidikan sepatutnya memiliki tim
kerja yang kompak, cerdas, dan dinamis disertai partisipasi dari seluruh warga
sekolah. Untuk menunjang hal itu, mereka wajib membekali diri dengan
pengetahuan dan keterampilan akademik dan manajerial dapat diperoleh melalui
pendidikan dan pelatihan, workshop, maupun telaah pustaka, dan dokumentasi.
Meskipun demikian, tidak semua warga sekolah memiliki kemampuan dan
kesempatan untuk kegiatan yang dimaksud. Begitu juga dalam upaya
pengembangan potensi diri melalui telaah pustaka atau dokumentasi belum
dapat sepenuhnya terpercapai. Motif eksternal masih diperlukan untuk
mendorong warga sekolah memiliki kemampuan yang disyaratkan.
Berdasarkan fenomena tersebut, peran pengawas sekolah dalam menilai
dan membina warga sekolah memiliki arti yang sangat penting dalam
mewujudkan hal tersebut. Pembinaan, pembimbingan, dan motivasi yang
dilakukan secara intensif berkesinambungan merupakan solusi logis dalam
upaya pencapaian program dan acuan dalam mewujudkan pencapaian secara
maksimal.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun
2007, pembinaan pengawas terhadap pengelolaan sekolah meliputi: (a)
-
11
perencanaan program; (b) pelaksanaan rencana kerja; (c) pengawasan dan
evaluasi; (d) kepemimpinan; dan (e) sistem informasi manajemen. Kelima hal ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. Komponen-Komponen dalam Pengelolaan Sekolah
Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa dalam pengelolaan sekolah
terdapat tiga elemen pokok, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
serta evaluasi. Agar ketiga elemen tersebut berjalan dengan baik, diperlukan
adanya kepemimpinan yang memandu dan mengarahkan, serta dukungan
sistem informasi manajemen yang baik. Apabila kelima komponen tersebut
semuanya berjalan dengan baik di suatu sekolah, maka dapat dipastikan sekolah
tersebut akan berjalan dengan baik (Depdiknas, 2009:22). Uraian kelima
komponen tersebut selanjutnya diuraikan dalam bentuk indikator pencapaian
yang dituangkan ke dalam format pengamatan (Lihat Lampiran 1).
KEPEMIMPINAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PERENCANAAN
PELAKSANAAN RENCANA
KERJA
PENGAWASAN DAN
EVALUASI
-
12
BAB III
PENDEKATAN DAN METODE PENGEMBANGAN LAPORAN
A. Subjek, Objek, dan Lokasi Pengawasan
Subjek pengawasan manajerial terpadu adalah pelaksana teknis
pendidikan yang melibatkan tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah, yaitu
kepala sekolah, wakil kepala sekolah yang menangani bidang pengajaran dan
kurikulum,sarana dan prasarana, kesiswaan, humas, dan sumber daya manusia;
kepala tata usaha dan pelaksana-pelaksana unit (perpustakaan, laboratorium,
dan semacamnya), serta guru bimbingan karir. Objek pengawasan manajerial
terpadu adalah semua komponen dalam sistem administrasi pendidikan di
sekolah yang disertai bukti fisik.
Lokasi pengawasan manajerial terpadu dilakukan pada 14 sekolah
menengah atas (SMA) di Kota Makassar sebagai sekolah binaan setiap
pengawas dalam kelompok tim pengawas terpadu berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Dinas Pendidikan Makassar Nomor: 800/5218/DP/IX/2013. Ke 14 sekolah
tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini:
Tabel 1. Daftar Sekolah Lokasi Pengawasan Manajerial Terpadu
No. Nama Sekolah Alamat Status
1 SMA Negeri 16 Jl Amannagappa Negeri 2 SMA Negeri 18 Jl Paccerakkang Negeri 3 SMA Negeri 4 Jl Cakalang Negeri 4 SMA Tut Wuri Handayani Jl AP Pettarani II Swasta 5 SMA Pondok Madinah 1 Jl Asrama Haji Swasta 6 SMA Pondok Madinah 2 Jl Perintis Kemerdekaan Swasta 7 SMA Irnas Jl Kubis Swasta 8 SMA Citra Bangsa Pulau Kodingareng Swasta 9 SMA Prima Karya Jl Lasuloro Antang Swasta 10 SMA Yusuf Sammeng Jl Pongtiku Swasta 11 SMA Makassar Mulya Jl Antang Raya Swasta 12 SMA Nasional Jl Dr Ratulangi Swasta 13 SMA Rama Sejahtera Jl AP Pettarani III Swasta 14 SMA Dirgantara Jl Perintis Kemerdekaan Swasta
-
13
B. Pendekatan dan Metode Pengembangan
Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan laporan ini digolongkan
ke dalam paradigma kuantitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan
metode survei. Hal ini didasarkan pada tujuan pelaporan yang bermaksud
menggambarkan dan menginterpretasi fakta, data, informasi terkait dengan
proses pengawasan manajerial yang telah direncanakan dan dilaksanakan.
C. Variabel dan Instrumen Pengumpulan data
Terdapat 5 variabel utama dalam pengembangan laporan pengawasan
manajerial ini, yaitu: (1) Validasi/Verifikasi Dokumen I KTSP; (2) Dokumen II
KTSP; (3) Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan; (4) Bimbingan dan
Konseling; (5) Standar Proses; dan (6) Pembinaan Kepala Sekolah. Ke 6 variabel
tersebut dikembangkan ke dalam indikator-indikator pada instrumen
pengembangan laporan (Lihat Lampiran 1).
Dalam pelaksanaan pengawasan manajerial terpadu, digunakan instrumen
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Ke 3 instrumen tersebut digunakan
untuk mengumpulkan data primer dan sekunder terkait pengembangan laporan
pengawasan. Observasi digunakan untuk memperoleh data dari fakta-fakta
temuan lapangan tekait ke 6 variabel di atas. Wawancara digunakan untuk
memperoleh kejelasan data terkait dengan indikator-indikator yang diukur dalam
instrumen penilaian. Pencatatan lapangan digunakan sebagai penunjang atau
pelengkap instrument penilaian observatoris terutama apabila pada format
pedoman observasi belum ditemukan butir indikator terkait. Adapun dokumentasi
digunakan sebagai alat pengumpulan dokumen-dokumen yang diperlukan dari
-
14
indikator yang memerlukan bukti fisik sesuai dengan yang tertera di dalam
perangkat instrumen kinerja.
D. Prosedur Pengumpulan Data
Data dikumpulkan berdasarkan instrumen pengumpul data yang telah
ditetapkan dan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati oleh
pihak manajemen sekolah dan tim pengawas. Pengumpulan data dilakukan
secara berkelompok/tim dengan pembagian tugas penilaian yang terpecah
menjadi empat bagian. Bagian 1, 2, dan 6 dinilai oleh pengawas di wilayahnya
masing-masing, sedangkan bagian 3, 4, dan 5 dinilai oleh pengawas lainnya
dalam tim. Penilaian dilakukan dengan menggunakan format penilaian dan
evaluasi kinerja kepala sekolah yang berbentuk pertanyaan dan pernyataan
(Lampiran 1). Selain pengisian format, pengumpulan data juga dilakukan dengan
kegiatan wawancara dan pencatatan lapangan serta pengumpulan bukti fisik
sebagai pendukung dalam penilaian dan evaluasi. Adapun jadwal pelaksanaan
pengumpulan data sebagai berikut:
Tabel 2 Jadwal Pengawasan Manajerial Terpadu
No. Nama Sekolah Tanggal Pengawas Keterangan
1 SMA Negeri 16 07-10-2013 Drs. Arifin Tamma, M.Pd. Terlaksana 2 SMA Negeri 18 08-10-2013 Drs. Anwar Pallime Terlaksana 3 SMA Negeri 4 14-11-2013 Drs. H. Massi, M.Pd. Terlaksana 4 SMA Tut Wuri Handayani 09-10-2013 Drs. Arifin Tamma, M.Pd. Terlaksana 5 SMA Pondok Madinah 1 25-10-2013 Drs. H. Massi, M.Pd. Terlaksana 6 SMA Pondok Madinah 2 - Drs. Anwar Pallime Tidak Terlaksana 7 SMA Irnas 23-10-2013 Nur Laely Basir Terlaksana 8 SMA Citra Bangsa 07-11-2013 Drs. H. Massi, M.Pd. Terlaksana 9 SMA Prima Karya - Drs. H. Massi, M.Pd. Tidak Terlaksana
10 SMA Yusuf Sammeng - Nur Laely Basir Tidak Terlaksana 11 SMA Makassar Mulya 30-10-2013 Nur Laely Basir Terlaksana 12 SMA Nasional 10-10-2013 Drs. Arifin Tamma, M.Pd. Terlaksana 13 SMA Rama Sejahtera 29-10-2013 Drs. Arifin Tamma, M.Pd. Terlaksana 14 SMA Dirgantara 30-10-2013 Drs. Anwar Pallime Terlaksana
-
15
E. Teknik Analisis Data
Data implementasi supervisi manajerial yang bersifat kuantitatif diolah
dengan perhitungan analisis statistik deskriptif yang menggunakan rerata skor ( )
dan persentasi (%) capaian dari setiap instrumen pada format penilaian untuk
setiap sekolah, dan rerata skor ( ) dari sekolah binaan yang terlaksana. Hasil
analisis data dalam bentuk angka-angka statistik selanjutnya dibandingkan
dengan skala pengukuran yang telah ditetapkan untuk kemudian diinterpretasi.
Data yang bersifat kualitatif dan ditulis dalam bentuk kalimat mengenai
fenomena dan fakta yang teramati dianalisis dengan analisis logis berdasarkan
penalaran logika induktif. Data-data tersebut diorganisasikan, dikelompokkan,
dianalisis, disentesis, dan dilaporkan dalam bentuk kalimat-kalimat yang koheren,
bermakna, dan ilmiah kemudian disatukan dalam pembahasan hasil.
-
16
BAB IV
HASIL PENGAWASAN DAN PEMBAHASAN
Hasil pengawasan manajerial terpadu pada 11 SMA di Kota Makassar
akan disajikan dengan pola urutan berdasarkan pertanyaan pada fokus masalah
dengan deskripsi hasil yang diikuti pembahasan dan implikasi. Penyajian
didahului dengan capaian kinerja pada setiap satuan pendidikan atau sekolah
untuk memberi gambaran objektif capaian masing-masing sekolah serta
kontribusi nilai individu sekolah terhadap nilai rerata kumulatif.
A. Dokumen I KTSP (Standar Isi)
1. Deskripsi data capaian kinerja per satuan pendidikan
Penilaian Dokumen I diolah berdasarkan 69 indikator yang dituangkan
dalam instrumen pengamatan dengan skor 1 4 yang diakumulasi untuk
memperoleh nilai rerata dengan perhitungan persentasi. Nilai rerata tersebut
dikonversi pada 4 kategori jenjang nilai dengan rentang yang telah ditentukan.
Kriteria penilaian meliputi: (a) Cover/Halaman Judul; (b) Lembar Pengesahan; (c)
Daftar Isi; (d) Pendahuluan; (e) Struktur dan Muatan KTSP; (f) Kalender
Pendidikan; dan (g) Lampiran.
a. SMA Negeri 4 Makassar
Tabel 3 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 4 pada Dokumen I KTSP.
Pencapaian SMA Negeri 4 pada semua komponen berada pada kategori Sangat
Baik dengan capaian skor 99,65 atau pada rentang 86 100. Skor capaian ini
menggambarkan bahwa dalam penyusunan KTSP, sekolah ini telah
menggunakan format yang sesuai dengan petunjuk atau rambu-rambu
penyusunan KTSP dari BSNP.
-
17
Tabel 3 Data Capaian SMA Negeri 4 pada Dokumen I KTSP
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik 2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik 3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik 4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik 5 Struktur & Muatan KTSP 131 132 99.24 Sangat Baik 6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik 7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik
Total Skor 283 284 99.65 Sangat Baik
b. SMA Negeri 16 Makassar
Tabel 4 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 16 pada Dokumen I KTSP.
Sama halnya dengan SMA Negeri 4, pencapaian SMA Negeri 16 pada semua
komponen juga berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 99,65
atau pada rentang 86 100. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penyusunan
KTSP, sekolah ini juga telah menggunakan format yang sesuai dengan petunjuk
atau rambu-rambu penyusunan KTSP yang diharapkan dari BSNP.
CoverLembarPengesa
hanDaftar Isi
Pendahuluan
Str&Muatan
Kalender Lampiran Total
Nilai 100 100 100 100 99.24 100 100 99.65
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Negeri 16 Makassar
-
18
Tabel 4 Data Capaian SMA Negeri 16 pada Dokumen I KTSP
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik 2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik 3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik 4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik 5 Struktur & Muatan KTSP 131 132 99.24 Sangat Baik 6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik 7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik
Total Skor 283 284 99.65 Sangat Baik
c. SMA Negeri 18 Makassar
Tabel 5 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 18 pada Dokumen I KTSP.
Pencapaian SMA Negeri 18 pada semua komponen juga berada pada kategori
Sangat Baik dengan capaian skor 99,65 atua berada pada rentang 86 100.
Skor tersebut menggambarkan bahwa SMA Negeri 18 juga telah
mengaplikasikan format penyusunan KTSP sesuai petunjuk atau rambu-rambu
penyusunan KTSP dari BSNP.
CoverLembarPengesa
hanDaftar Isi
Pendahuluan
Str&Muatan
Kalender Lampiran Total
Nilai 100 100 100 100 99.24 100 100 99.65
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Negeri 16 Makassar
-
19
Tabel 5 Data Capaian SMA Negeri 18 pada Dokumen I KTSP
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik 2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik 3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik 4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik 5 Struktur & Muatan KTSP 131 132 99.24 Sangat Baik 6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik 7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik
Total Skor 283 284 99.65 Sangat Baik
d. SMA Tut Wuri Handayani
Tabel 6 menunjukkan pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada
Dokumen I KTSP. Pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada semua komponen
berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 99,65 atau berada pada
rentang 86 100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa SMA Tut Wuri
Handayani sebagai salah satu SMA swasta telah menggunakan format
penyusunan KTSP yang sesuai dengan petunjuk atau rambu-rambu penyusunan
KTSP dari BSNP.
CoverLembarPengesa
hanDaftar Isi
Pendahuluan
Str&Muatan
Kalender Lampiran Total
Nilai 100 100 100 100 99.24 100 100 99.65
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Negeri 18 Makassar
-
20
Tabel 6 Data Capaian SMA Tut Wuri Handayani pada Dokumen I KTSP
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik 2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik 3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik 4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik 5 Struktur & Muatan KTSP 131 132 99.24 Sangat Baik 6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik 7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik
Total Skor 283 284 99.65 Sangat Baik
e. SMA Makassar Mulya
Tabel 7 menggambarkan capaian SMA Makassar Mulya pada Dokumen I
KTSP. Pencapaian SMA Makassar Mulya pada semua komponen berada pada
kategori Sangat Baik dengan capaian skor 98,94 atau berada pada rentang 86
100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa SMA Makassar Mulya sebagai
salah satu SMA swasta telah menggunakan format penyusunan KTSP yang
sesuai dengan petunjuk atau rambu-rambu penyusunan KTSP dari BSNP.
Meskipun demikian, pada komponen Struktur dan Muatan Kurikulum (Dasar
Hukum yang Relevan) ditemukan fakta bahwa sekolah ini belum mencantumkan
PP Nomor 32 tahun 2013 sebagai dasar hukum yang relevan dan masih
menggunakan PP Nomor 19 tahun 2005.
CoverLembarPengesa
hanDaftar Isi
Pendahuluan
Str&Muatan
Kalender Lampiran Total
Nilai 100 100 100 100 99.24 100 100 99.65
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Tut Wuri Handayani
-
21
Tabel 7 Data Capaian SMA Makassar Mulya pada Dokumen I KTSP
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik 2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik 3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik 4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik 5 Struktur & Muatan KTSP 129 132 92,73 Sangat Baik 6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik 7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik
Total Skor 281 284 98,94 Sangat Baik
f. SMA Nasional
Tabel 8 menggambarkan capaian SMA Nasional pada Dokumen I KTSP.
Pencapaian SMA Nasional pada semua komponen berada pada kategori Sangat
Baik dengan capaian skor 98,94 atau berada pada rentang 86 100. Skor
capaian ini menggambarkan bahwa SMA Nasional sebagai salah satu SMA
swasta juga telah menggunakan format penyusunan KTSP yang sesuai dengan
petunjuk atau rambu-rambu penyusunan KTSP dari BSNP. Meskipun demikian,
pada komponen Struktur dan Muatan Kurikulum (Dasar Hukum yang Relevan)
ditemukan fakta bahwa sekolah ini belum mencantumkan PP Nomor 32 tahun
2013 sebagai dasar hukum yang relevan dan masih menggunakan PP Nomor 19
tahun 2005.
CoverLembarPengesa
hanDaftar Isi
Pendahuluan
Str&Muatan
Kalender Lampiran Total
Nilai 100 100 100 100 92.73 100 100 98.94
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Makassar Mulya
-
22
Tabel 8 Data Capaian SMA Nasional pada Dokumen I KTSP
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik 2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik 3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik 4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik 5 Struktur & Muatan KTSP 129 132 92,73 Sangat Baik 6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik 7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik
Total Skor 281 284 98,94 Sangat Baik
g. SMA Pondok Madinah 1
Tabel 9 menggambarkan capaian SMA Pondok Madinah 1 pada Dokumen
I KTSP. Pencapaian SMA Pondok Madinah 1 pada semua komponen berada
pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 98,94 atau berada pada rentang
86 100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa SMA Pondok Madinah 1
sebagai salah satu SMA swasta telah menggunakan format penyusunan KTSP
yang sesuai dengan petunjuk atau rambu-rambu penyusunan KTSP dari BSNP.
Meskipun demikian, pada komponen Struktur dan Muatan Kurikulum (Dasar
Hukum yang Relevan) ditemukan fakta bahwa sekolah ini belum mencantumkan
PP Nomor 32 tahun 2013 sebagai dasar hukum yang relevan dan masih
menggunakan PP Nomor 19 tahun 2005.
CoverLembarPengesa
hanDaftar Isi
Pendahuluan
Str&Muatan
Kalender Lampiran Total
Nilai 100 100 100 100 92.73 100 100 98.94
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Nasional
-
23
Tabel 9 Data Capaian SMA Pondok Madinah 1 pada Dokumen I KTSP
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik 2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik 3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik 4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik 5 Struktur & Muatan KTSP 129 132 92,73 Sangat Baik 6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik 7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik
Total Skor 281 284 98,94 Sangat Baik
h. SMA Dirgantara
Tabel 10 menggambarkan capaian SMA Dirgantara pada Dokumen I
KTSP. Pencapaian SMA Dirgantara pada semua komponen berada pada
kategori Sangat Baik dengan capaian skor 98,94 atau berada pada rentang 86
100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa SMA Dirgantara sebagai salah
satu SMA swasta telah menggunakan format penyusunan KTSP yang sesuai
dengan petunjuk atau rambu-rambu penyusunan KTSP dari BSNP meskipun
pada komponen Struktur dan Muatan Kurikulum (Dasar Hukum yang Relevan)
PP Nomor 32 tahun 2013 belum dicantumkan sebagai dasar hukum yang relevan
dan masih menggunakan PP Nomor 19 tahun 2005.
CoverLembarPengesa
hanDaftar Isi
Pendahuluan
Str&Muatan
Kalender Lampiran Total
Nilai 100 100 100 100 92.73 100 100 98.94
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Pondok Madinah 1
-
24
Tabel 10 Data Capaian SMA Dirgantara pada Dokumen I KTSP
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik 2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik 3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik 4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik 5 Struktur & Muatan KTSP 129 132 92,73 Sangat Baik 6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik 7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik
Total Skor 281 284 98,94 Sangat Baik
i. SMA Citra Bangsa
Tabel 11 menggambarkan capaian SMA Citra Bangsa pada Dokumen I
KTSP. Pencapaian SMA Citra Bangsa pada semua komponen berada pada
kategori Sangat Baik dengan capaian skor 98,94 atau berada pada rentang 86
100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa SMA Citra Bangsa sebagai salah
satu SMA swasta telah menggunakan format penyusunan KTSP yang sesuai
dengan petunjuk atau rambu-rambu penyusunan KTSP dari BSNP meskipun
pada komponen Struktur dan Muatan Kurikulum (Dasar Hukum yang Relevan)
PP Nomor 32 tahun 2013 belum dicantumkan sebagai dasar hukum yang relevan
dan masih menggunakan PP Nomor 19 tahun 2005.
CoverLembarPengesa
hanDaftar Isi
Pendahuluan
Str&Muatan
Kalender Lampiran Total
Nilai 100 100 100 100 92.73 100 100 98.94
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Dirgantara
-
25
Tabel 11 Data Capaian SMA Citra Bangsa pada Dokumen I KTSP
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik 2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik 3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik 4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik 5 Struktur & Muatan KTSP 129 132 92,73 Sangat Baik 6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik 7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik
Total Skor 281 284 98,94 Sangat Baik
j. SMA IRNAS
Tabel 12 menggambarkan capaian SMA IRNAS pada Dokumen I KTSP.
Pencapaian SMA IRNAS pada semua komponen berada pada kategori Sangat
Baik dengan capaian skor 98,94 atau berada pada rentang 86 100. Skor
capaian ini menggambarkan bahwa SMA IRNAS sebagai salah satu SMA swasta
telah menggunakan format penyusunan KTSP yang sesuai dengan petunjuk atau
rambu-rambu penyusunan KTSP dari BSNP meskipun pada komponen Struktur
dan Muatan Kurikulum (Dasar Hukum yang Relevan) PP Nomor 32 tahun 2013
belum dicantumkan sebagai dasar hukum yang relevan dan masih menggunakan
PP Nomor 19 tahun 2005.
CoverLembarPengesa
hanDaftar Isi
Pendahuluan
Str&Muatan
Kalender Lampiran Total
Nilai 100 100 100 100 92.73 100 100 98.94
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Citra Bangsa
-
26
Tabel 12 Data Capaian SMA IRNAS pada Dokumen I KTSP
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik 2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik 3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik 4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik 5 Struktur & Muatan KTSP 129 132 92,73 Sangat Baik 6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik 7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik
Total Skor 281 284 98,94 Sangat Baik
k. SMA Rama Sejahtera
Tabel 13 menggambarkan capaian SMA Rama Sejahtera pada Dokumen I
KTSP. Pencapaian SMA Rama Sejahtera pada semua komponen berada pada
kategori Sangat Baik dengan capaian skor 98,94 atau berada pada rentang 86
100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa SMA Rama Sejahtera sebagai
salah satu SMA swasta telah menggunakan format penyusunan KTSP yang
sesuai dengan petunjuk atau rambu-rambu penyusunan KTSP dari BSNP
meskipun pada komponen Struktur dan Muatan Kurikulum (Dasar Hukum yang
Relevan) PP Nomor 32 tahun 2013 belum dicantumkan sebagai dasar hukum
yang relevan dan masih menggunakan PP Nomor 19 tahun 2005.
CoverLembarPengesa
hanDaftar Isi
Pendahuluan
Str&Muatan
Kalender Lampiran Total
Nilai 100 100 100 100 92.73 100 100 98.94
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA IRNAS
-
27
Tabel 13 Data Capaian SMA Rama Sejahtera pada Dokumen I KTSP
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik 2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik 3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik 4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik 5 Struktur & Muatan KTSP 129 132 92,73 Sangat Baik 6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik 7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik
Total Skor 281 284 98,94 Sangat Baik
2. Akumulasi capaian kinerja 11 sekolah pada Dokumen I KTSP
Tabel 14 menunjukkan data capaian kinerja 11 sekolah pada Dokumen I
KTSP dengan 7 komponen penilaian. Hasil analisis deskriptif data menunjukkan
bahwa ke-11 sekolah dengan rerata nilai 98,98 atau pada rentang 86 100
dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyusunan
Dokumen I KTSP di 11 SMA di Kota Makassar untuk tahun pembelajaran 2013
2014 Sangat Baik atau mencapai hasil maksimal.
CoverLembarPengesa
hanDaftar Isi
Pendahuluan
Str&Muatan
Kalender Lampiran Total
Nilai 100 100 100 100 92.73 100 100 98.94
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Rama Sejahtera
-
28
Tabel 14 Data capaian 11 sekolah pada Dokumen I KTSP
No. Nama Sekolah Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 SMA Negeri 4 283 284 99.65 Sangat Baik 2 SMA Negeri 16 283 284 99.65 Sangat Baik 3 SMA Negeri 18 283 284 99.65 Sangat Baik 4 SMA Tut Wuri Handayani 283 284 99.65 Sangat Baik 5 SMA Makassar Mulya 280 284 98.59 Sangat Baik 6 SMA Nasional 280 284 98.59 Sangat Baik 7 SMA Pondok Madinah 1 280 284 98.59 Sangat Baik 8 SMA Dirgantara 280 284 98.59 Sangat Baik 9 SMA Citra Bangsa 280 284 98.59 Sangat Baik
10 SMA IRNAS 280 284 98.59 Sangat Baik 11 SMA Rama Sejahtera 280 284 98.59 Sangat Baik
Rerata 281 284 98,98 Sangat Baik
B. Dokumen II KTSP (Silabus)
1. Deskripsi data capaian kinerja per satuan pendidikan
Penilaian Dokumen II diolah berdasarkan 24 indikator yang dituangkan
dalam instrumen pengamatan dengan skor 1 4 yang diakumulasi untuk
memperoleh nilai rerata dengan perhitungan persentasi. Nilai rerata tersebut
dikonversi pada 4 kategori jenjang nilai dengan rentang yang telah ditentukan.
Kriteria penilaian meliputi: (a) Identitas Silabus; (b) Komponen Silabus; (c)
0 20 40 60 80 100
4
16
18
Tut Wuri H
Mks Mulya
Nasional
P Madinah 1
Dirgantara
Cit Bangsa
IRNAS
Rama Sejahtera
Capaian 11 Sekolah pada Dokumen I KTSP
-
29
Rumusan SK dan KD; (d) Rumusan Materi Pembelajaran; (e) Rumusan Kegiatan
Pembelajaran; (f) Rumusan indikator Pencapaian Kompetensi; (g) Rumusan
Penilaian; (h) Rumusan Alokasi Waktu; (i) Rumusan Sumber Belajar; dan (j)
Lampiran.
a. SMA Negeri 4 Makassar
Tabel 15 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Negeri 4 pada
Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa
komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD,
Rumusan alokasi Waktu, Rumusan Sumber Belajar, dan Lampiran memperoleh
skor 100 atau pada rentang 86 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pada komponen-komponen tersebut, SMA Negeri 4
Makassar telah memenuhi standar maksimal yang harus dicapai berdasarkan
petunjuk dari BSNP.
Adapun komponen Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) SMA
Negeri 4 memperoleh skor 75 atau pada rentang 70 85 dengan kategori Baik.
Pada komponen ini, ada dua butir yang menyebabkan pencapaian yang tidak
maksimal, yaitu KD dikembangkan rata-rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu,
KKO yang digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung
mengabaikan ranah afektif dan psikomotor.
Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran yang hanya
memperoleh skor 55 atau pada rentang 55 69 dengan kategori Cukup,
penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada
tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam
proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan
aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan
-
30
indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai
dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung seragam.
Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri,
Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai
dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak
secara gamblang dituliskan dalam silabus.
Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan
pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang
memperoleh skor
-
31
b. SMA Negeri 16 Makassar
Tabel 16 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Negeri 16
pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa
komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD,
Rumusan alokasi Waktu, Rumusan Sumber Belajar, dan Lampiran memperoleh
skor 100 atau pada rentang 86 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pada komponen-komponen tersebut, SMA Negeri 16
Makassar telah memenuhi standar maksimal yang harus dicapai berdasarkan
petunjuk dari BSNP.
Adapun komponen Rumusan Indikator Pencapaian Kompentensi (IPK)
SMA Negeri 4 memperoleh skor 75 atau pada rentang 70 85 dengan kategori
Baik. Pada komponen ini, ada dua butir yang menyebabkan pencapaian yang
tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata-rata hanya dengan 2 KKO. Selain
itu, KKO yang digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung
mngabaikan ranah afektif dan psikomotor.
Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran yang hanya
memperoleh skor 55 atau pada rentang 55 69 dengan kategori Cukup,
penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada
Identitas
Komponen
RSK/KD
RMateri
R KBM R IPKR
Penilaian
R AlkWkt
R SBMLampi
ranRerata
Nilai 100 100 100 50 55 75 50 87.5 87.5 91.67 72.83
0
20
40
60
80
100
Re
nta
ng
Nil
ai
Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Negeri 4
-
32
tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam
proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan
aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan
indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai
dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung seragam.
Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri,
Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai
dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak
secara gamblang dituliskan dalam silabus.
Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan
pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang
memperoleh skor
-
33
c. SMA Negeri 18 Makassar
Tabel 17 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Negeri 18
pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa
komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD,
Rumusan alokasi Waktu, Rumusan Sumber Belajar, dan Lampiran memperoleh
skor 100 atau pada rentang 86 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pada komponen-komponen tersebut, SMA Negeri 18
Makassar telah memenuhi standar maksimal yang harus dicapai berdasarkan
petunjuk dari BSNP.
Adapun komponen Rumusan Indikator Pencapaian Kompentensi (IPK)
SMA Negeri 4 memperoleh skor 75 atau pada rentang 70 85 dengan kategori
Baik. Pada komponen ini, ada dua butir yang menyebabkan pencapaian yang
tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata-rata hanya dengan 2 KKO. Selain
itu, KKO yang digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung
mngabaikan ranah afektif dan psikomotor.
Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran yang hanya
memperoleh skor 55 atau pada rentang 55 69 dengan kategori Cukup,
penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada
tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam
Identitas
Komponen
RSK/KD
RMateri
R KBM R IPKR
Penilaian
R AlkWkt
R SBMLampi
ranRerata
Nilai 100 100 100 50 55 75 50 87.5 87.5 91.67 72.83
0
20
40
60
80
100
Re
nta
ng
Nil
ai
Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Negeri 16
-
34
proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan
aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan
indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai
dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung seragam.
Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri,
Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai
dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak
secara gamblang dituliskan dalam silabus.
Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan
pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang
memperoleh skor
-
35
d. SMA Tut Wuri Handayani
Tabel 18 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Tut wuri
Handayani pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut
menunjukkan bahwa komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan
SK dan KD, Rumusan alokasi Waktu, Rumusan Sumber Belajar, dan Lampiran
memperoleh skor 100 atau pada rentang 86 100 dengan kategori Sangat Baik.
Hal tersebut menunjukkan bahwa pada komponen-komponen tersebut, SMA Tut
Wuri Handayani telah memenuhi standar maksimal yang harus dicapai
berdasarkan petunjuk dari BSNP.
Adapun komponen Rumusan Indikator Pencapaian Kompentensi (IPK)
SMA Negeri 4 memperoleh skor 75 atau pada rentang 70 85 dengan kategori
Baik. Pada komponen ini, ada dua butir yang menyebabkan pencapaian yang
tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata-rata hanya dengan 2 KKO. Selain
itu, KKO yang digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung
mngabaikan ranah afektif dan psikomotor.
Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran yang hanya
memperoleh skor 55 atau pada rentang 55 69 dengan kategori Cukup,
penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada
tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam
Identitas
Komponen
RSK/KD
RMateri
R KBM R IPKR
Penilaian
R AlkWkt
R SBMLampi
ranRerata
Nilai 100 100 100 50 55 75 50 87.5 87.5 91.67 72.83
0
20
40
60
80
100
Re
nta
ng
Nil
ai
Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Negeri 18
-
36
proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan
aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan
indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai
dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung seragam.
Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri,
Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai
dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak
secara gamblang dituliskan dalam silabus.
Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan
pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang
memperoleh skor
-
37
e. SMA Makassar Mulya
Tabel 19 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Makassar
Mulya pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan
bahwa komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD,
Rumusan alokasi Waktu, dan Lampiran memperoleh skor pada rentang 86 100
dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada komponen-
komponen tersebut, SMA Makassar Mulya telah memenuhi standar maksimal
yang harus dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP.
Adapun komponen Rumusan Indikator Pencapaian Kompentensi (IPK) dan
Rumusan Sumber Belajar, SMA Makassar Mulya memperoleh skor 75 atau pada
rentang 70 85 dengan kategori Baik. Pada komponen ini, ada dua butir yang
menyebabkan pencapaian yang tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata-
rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang digunakan umumnya hanya
pada ranah kognitif dan cenderung mngabaikan ranah afektif dan psikomotor.
Demikian juga dengan Rumusan Sumber Belajar yang belum dicantumkan
sebagaimana harusnya.
Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran yang hanya
memperoleh skor 55 atau pada rentang 55 69 dengan kategori Cukup,
penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada
Identitas
Komponen
RSK/KD
RMateri
R KBM R IPKR
Penilaian
R AlkWkt
R SBMLampi
ranRerata
Nilai 100 100 100 50 55 75 50 87.5 87.5 91.67 72.83
0
20
40
60
80
100
Re
nta
ng
Nil
ai
Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Tut Wuri Handayani
-
38
tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam
proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan
aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan
indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai
dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung seragam.
Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri,
Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai
dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak
secara gamblang dituliskan dalam silabus.
Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan
pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang
memperoleh skor
-
39
f. SMA Nasional
Tabel 20 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Nasional pada
Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa
komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD,
Rumusan Alokasi Waktu, dan Lampiran memperoleh skor pada rentang 86 100
dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada komponen-
komponen tersebut, SMA Nasional telah memenuhi standar maksimal yang
harus dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP.
Adapun komponen Rumusan Indikator Pencapaian Kompentensi (IPK) dan
rumusan Sumbe Belajar, SMA Nasional memperoleh skor pada rentang 70 85
dengan kategori Baik. Pada komponen ini, ada dua butir yang menyebabkan
pencapaian yang tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata-rata hanya
dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang digunakan umumnya hanya pada ranah
kognitif dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan psikomotor. Selain itu,
Rumusan Sumber Belajar tidak dicantumkan secara lengkap sebagaimana
harusnya.
Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran yang hanya
memperoleh skor 55 atau pada rentang 55 69 dengan kategori Cukup,
penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada
Identitas
Komponen
RSK/KD
RMateri
R KBM R IPKR
Penilaian
R AlkWkt
R SBMLampi
ranRerata
Nilai 100 100 100 50 55 75 50 87.5 75 91.67 71.74
0
20
40
60
80
100
Re
nta
ng
Nil
ai
Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Makassar Mulya
-
40
tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam
proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan
aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan
indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai
dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung seragam.
Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri,
Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai
dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak
secara gamblang dituliskan dalam silabus.
Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan
pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang
memperoleh skor
-
41
g. SMA Pondok Madinah 1
Tabel 21 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Pondok
Madinah 1 pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut
menunjukkan bahwa komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan
SK dan KD, Rumusan Alokasi Waktu, dan Lampiran memperoleh skor pada
rentang 86 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pada komponen-komponen tersebut, SMA Pondok Madinah 1 telah memenuhi
standar maksimal yang harus dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP.
Adapun komponen Rumusan Indikator Pencapaian Kompentensi (IPK) dan
rumusan Sumber Belajar, SMA Pondok Madinah 1 memperoleh skor pada
rentang 70 85 dengan kategori Baik. Pada komponen ini, ada dua butir yang
menyebabkan pencapaian yang tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata-
rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang digunakan umumnya hanya
pada ranah kognitif dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan psikomotor.
Selain itu, Rumusan Sumber Belajar tidak dicantumkan secara lengkap
sebagaimana harusnya.
Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran yang hanya
memperoleh skor 55 atau pada rentang 55 69 dengan kategori Cukup,
penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada
Identitas
Komponen
RSK/KD
RMateri
R KBM R IPKR
Penilaian
R AlkWkt
R SBMLampi
ranRerata
Nilai 100 100 100 50 55 66.67 50 87.5 75 91.67 70.65
0
20
40
60
80
100
Re
nta
ng
Nil
ai
Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Nasional
-
42
tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam
proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan
aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan
indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai
dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung seragam.
Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri,
Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai
dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak
secara gamblang dituliskan dalam silabus.
Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan
pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang
memperoleh skor
-
43
h. SMA Dirgantara
Tabel 22 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Dirgantara
pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa
komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD,
Rumusan Alokasi Waktu, dan Lampiran memperoleh skor pada rentang 86 100
dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada komponen-
komponen tersebut, SMA Dirgantara telah memenuhi standar maksimal yang
harus dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP.
Adapun komponen Rumusan Sumber Belajar, SMA Dirgantara
memperoleh skor 75 atau pada rentang 70 85 dengan kategori Baik. Pada
komponen ini, rumusan sumber belajar belum ditulis sebagaimana harusnya.
Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran dan Rumusan Indikator
Pencapaian Kompetensi yang hanya memperoleh skor pada rentang 55 69
dengan kategori Cukup, penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang
dilakukan sekolah pada tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas
peserta didik dalam proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih
banyak rumusan aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian
juga dengan indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang
sesuai dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung
Identitas
Komponen
RSK/KD
RMateri
R KBM R IPKR
Penilaian
R AlkWkt
R SBMLampi
ranRerata
Nilai 100 100 100 50 55 66.67 50 87.5 75 91.67 70.65
0
20
40
60
80
100
Re
nta
ng
Nil
ai
Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Pondok Madinah 1
-
44
seragam. Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas
Mandiri, Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
sesuai dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen
tersebut tidak secara gamblang dituliskan dalam silabus. Selain itu, ada dua butir
pada Rumusan IPK yang menyebabkan pencapaian yang tidak maksimal, yaitu
KD dikembangkan rata-rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang
digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung mngabaikan
ranah afektif dan psikomotor.
Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan
pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang
memperoleh skor
-
45
i. SMA Citra Bangsa
Tabel 23 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Citra Bangsa
pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa
komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD,
Rumusan Alokasi Waktu, dan Lampiran memperoleh skor pada rentang 86 100
dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada komponen-
komponen tersebut, SMA Citra Bangsa telah memenuhi standar maksimal yang
harus dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP.
Adapun komponen Rumusan Indikator Pencapaian Kompentensi (IPK) dan
rumusan Sumber Belajar, SMA Citra Bangsa memperoleh skor pada rentang 70
85 dengan kategori Baik. Pada komponen ini, ada dua butir yang
menyebabkan pencapaian yang tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata-
rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang digunakan umumnya hanya
pada ranah kognitif dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan psikomotor.
Selain itu, Rumusan Sumber Belajar tidak dicantumkan secara lengkap
sebagaimana harusnya.
Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran yang hanya
memperoleh skor 55 atau pada rentang 55 69 dengan kategori Cukup,
penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada
Identitas
Komponen
RSK/KD
RMateri
R KBM R IPKR
Penilaian
R AlkWkt
R SBMLampi
ranRerata
Nilai 100 100 100 41.67 55 66.67 50 87.5 75 91.67 69.57
0
20
40
60
80
100
Re
nta
ng
Nil
ai
Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Dirgantara
-
46
tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam
proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan
aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan
indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai
dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung seragam.
Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri,
Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai
dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak
secara gamblang dituliskan dalam silabus.
Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan
pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang
memperoleh skor
-
47
j. SMA IRNAS
Tabel 24 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA IRNAS pada
Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa
komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD,
Rumusan Alokasi Waktu, dan Lampiran memperoleh skor pada rentang 86 100
dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada komponen-
komponen tersebut, SMA IRNAS telah memenuhi standar maksimal yang harus
dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP.
Adapun komponen Rumusan Sumber Belajar, SMA IRNAS memperoleh
skor 75 atau pada rentang 70 85 dengan kategori Baik. Pada komponen ini,
rumusan sumber belajar belum ditulis sebagaimana harusnya.
Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran dan Rumusan Indikator
Pencapaian Kompetensi yang hanya memperoleh skor pada rentang 55 69
dengan kategori Cukup, penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang
dilakukan sekolah pada tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas
peserta didik dalam proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih
banyak rumusan aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian
juga dengan indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang
sesuai dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung
Identitas
Komponen
RSK/KD
RMateri
R KBM R IPKR
Penilaian
R AlkWkt
R SBMLampi
ranRerata
Nilai 100 100 100 50 55 66.67 50 87.5 75 91.67 70.65
0
20
40
60
80
100
Re
nta
ng
Nil
ai
Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Citra Bangsa
-
48
seragam. Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas
Mandiri, Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
sesuai dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen
tersebut tidak secara gamblang dituliskan dalam silabus. Selain itu, ada dua butir
pada Rumusan IPK yang menyebabkan pencapaian yang tidak maksimal, yaitu
KD dikembangkan rata-rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang
digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung mngabaikan
ranah afektif dan psikomotor.
Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan
pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang
memperoleh skor
-
49
k. SMA Rama Sejahtera
Tabel 25 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Rama
Sejahtera pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut
menunjukkan bahwa komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan
SK dan KD, Rumusan Alokasi Waktu, dan Lampiran memperoleh skor pada
rentang 86 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pada komponen-komponen tersebut, SMA Rama Sejahtera telah memenuhi
standar maksimal yang harus dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP.
Adapun komponen Rumusan Sumber Belajar, SMA Rama Sejahtera
memperoleh skor 75 atau pada rentang 70 85 dengan kategori Baik. Pada
komponen ini, rumusan sumber belajar belum ditulis sebagaimana harusnya.
Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran dan Rumusan Indikator
Pencapaian Kompetensi yang hanya memperoleh skor pada rentang 55 69
dengan kategori Cukup, penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang
dilakukan sekolah pada tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas
peserta didik dalam proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih
banyak rumusan aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian
juga dengan indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang
sesuai dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung
Identitas
Komponen
RSK/KD
RMateri
R KBM R IPKR
Penilaian
R AlkWkt
R SBMLampi
ranRerata
Nilai 100 100 100 41.67 55 66.67 50 87.5 75 91.67 69.57
0
20
40
60
80
100
Re
nta
ng
Nil
ai
Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA IRNAS
-
50
seragam. Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas
Mandiri, Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
sesuai dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen
tersebut tidak secara gamblang dituliskan dalam silabus. Selain itu, ada dua butir
pada Rumusan IPK yang menyebabkan pencapaian yang tidak maksimal, yaitu
KD dikembangkan rata-rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang
digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung mngabaikan
ranah afektif dan psikomotor.
Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan
pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang
memperoleh skor
-
51
2. Akumulasi capaian kinerja 11 sekolah pada Dokumen II KTSP (Silabus)
Tabel 26 menunjukkan data capaian kinerja 11 sekolah pada Dokumen II
KTSP dengan 10 komponen penilaian. Hasil analisis deskriptif data menunjukkan
bahwa ke-11 sekolah dengan rerata nilai 71.25 atau pada rentang 70 85
dengan kategori Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyusunan Dokumen II
KTSP di 11 SMA di Kota Makassar untuk tahun pembelajaran 2013 2014
mencapai hasil yang baik meskipun belum maksimal.
Tabel 26 Data capaian 11 sekolah pada Dokumen II KTSP
No. Nama Sekolah Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 SMA Negeri 4 67 92 72.83 Baik 2 SMA Negeri 16 67 92 72.83 Baik 3 SMA Negeri 18 67 92 72.83 Baik 4 SMA Tut Wuri Handayani 67 92 72.83 Baik 5 SMA Makassar Mulya 66 92 71.74 Baik 6 SMA Nasional 65 92 70.65 Baik 7 SMA Pondok Madinah 1 65 92 70.65 Baik 8 SMA Dirgantara 64 92 69.57 Cukup 9 SMA Citra Bangsa 65 92 70.65 Baik
10 SMA IRNAS 64 92 69.57 Cukup 11 SMA Rama Sejahtera 64 92 69.57 Cukup
Rerata 65.55 92 71.25 Baik
Identitas
Komponen
RSK/KD
RMateri
R KBM R IPKR
Penilaian
R AlkWkt
R SBMLampi
ranRerata
Nilai 100 100 100 41.67 55 66.67 50 87.5 75 91.67 69.57
0
20
40
60
80
100
Re
nta
ng
Nil
ai
Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Rama Sejahtera
-
52
C. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan
1. Deskripsi data capaian kinerja per satuan pendidikan
Penilaian Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan diolah berdasarkan
46 indikator yang dituangkan dalam instrumen pengamatan dengan skor 1 4
yang diakumulasi untuk memperoleh nilai rerata dengan perhitungan persentasi.
Nilai rerata tersebut dikonversi pada 4 kategori jenjang nilai dengan rentang yang
telah ditentukan. Kriteria penilaian meliputi dua aspek, yaitu: (a) Kepemilikan
Dokumen; dan (b) Komponen KTSP.
a. SMA Negeri 4 Makassar
Tabel 27 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 4 pada Standar Isi dan
SKL. Pencapaian SMA Negeri 4 pada kedua komponen tersebut berada pada
kategori Sangat Baik dengan capaian skor 100 atau pada rentang 86 100.
Skor capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan
dokumen dan komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah
memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP.
72.83
72.83
72.83
72.83
71.74
70.65
70.65
69.57
70.65
69.57
69.57
0 20 40 60 80 100
4
16
18
Tut Wuri H
Mks Mulya
Nasional
P Madinah 1
Dirgantara
Cit Bangsa
IRNAS
Rama Sejahtera
Capaian 11 Sekolah pada Dokumen II KTSP
-
53
Tabel 27 Data Capaian SMA Negeri 4 pada Standar Isi dan SKL
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Kepemilikan Dokumen 76 76 100 Sangat Baik 2 Komponen KTSP 108 108 100 Sangat Baik
Total Skor 184 184 100 Sangat Baik
b. SMA Negeri 16 Makassar
Tabel 28 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 4 pada Standar Isi dan
SKL. Pencapaian SMA Negeri 4 pada kedua komponen tersebut berada pada
kategori Sangat Baik dengan capaian skor 100 atau pada rentang 86 100.
Skor capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan
dokumen dan komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah
memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP.
Tabel 28 Data Capaian SMA Negeri 16 pada Standar Isi dan SKL
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Kepemilikan Dokumen 76 76 100 Sangat Baik 2 Komponen KTSP 108 108 100 Sangat Baik
Total Skor 184 184 100 Sangat Baik
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total
Nilai 100 100 100
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Negeri 4 Makassar
-
54
c. SMA Negeri 18 Makassar
Tabel 29 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 18 pada Standar Isi dan
SKL. Pencapaian SMA Negeri 18 pada kedua komponen tersebut berada pada
kategori Sangat Baik dengan capaian skor 100 atau pada rentang 86 100.
Skor capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan
dokumen dan komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah
memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP.
Tabel 29 Data Capaian SMA Negeri 18 pada Standar Isi dan SKL
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Kepemilikan Dokumen 76 76 100 Sangat Baik 2 Komponen KTSP 108 108 100 Sangat Baik
Total Skor 184 184 100 Sangat Baik
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total
Nilai 100 100 100
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Negeri 16 Makassar
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total
Nilai 100 100 100
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Negeri 18 Makassar
-
55
d. SMA Tut Wuri Handayani
Tabel 30 menunjukkan pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada Standar
Isi dan SKL. Pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada kedua komponen
tersebut berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 100 atau pada
rentang 86 100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal
pemenuhan kepemilikan dokumen dan komponen KTSP pada Standar Isi dan
SKL, sekolah ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP.
Tabel 30 Data Capaian SMA Tut Wuri Handayani pada Standar Isi dan SKL
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Kepemilikan Dokumen 76 76 100 Sangat Baik 2 Komponen KTSP 108 108 100 Sangat Baik
Total Skor 184 184 100 Sangat Baik
e. SMA Makassar Mulya
Tabel 31 menunjukkan pencapaian SMA Makassar Mulya pada Standar Isi
dan SKL. Pencapaian SMA Makassar Mulya pada komponen kepemilikan
dokumen berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 90,79 atau
pada rentang 86 100. Adapun pada komponen KTSP, pencapaian SMA
Makassar Mulya berada pada kategori Baik dengan nilai 80,56 atau pada rentang
71 85. Secara keseluruhan, nilai akhir SMA Makassar Mulya pada kedua
komponen tersebut adalah 84,56 atau pada kategori Baik pada rentang 71 85.
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total
Nilai 100 100 100
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Tut Wuri Handayani
-
56
Skor capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan
dokumen dan komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah
memenuhi sebagian besar persyaratan yang diatur oleh BSNP.
Tabel 31 Data Capaian SMA Makassar Mulya pada Standar Isi dan SKL
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Kepemilikan Dokumen 69 76 90.79 Sangat Baik 2 Komponen KTSP 87 108 80.56 Baik
Total Skor 156 184 84.78 Baik
f. SMA Nasional
Tabel 32 menunjukkan pencapaian SMA Nasional pada Standar Isi dan
SKL. Pencapaian SMA Nasional pada komponen kepemilikan dokumen berada
pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 90,79 atau pada rentang 86
100. Adapun pada komponen KTSP, pencapaian SMA Nasional berada pada
kategori Baik dengan nilai 80,56 atau pada rentang 71 85. Secara keseluruhan,
nilai akhir SMA Nasional pada kedua komponen tersebut adalah 84,56 atau pada
kategori Baik pada rentang 71 85. Skor capaian ini menggambarkan bahwa
dalam hal pemenuhan kepemilikan dokumen dan komponen KTSP pada Standar
Isi dan SKL, sekolah ini telah memenuhi sebagian besar persyaratan yang diatur
oleh BSNP.
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total
Nilai 90.79 80.56 84.78
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Makassar Mulya
-
57
Tabel 32 Data Capaian SMA Nasional pada Standar Isi dan SKL
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Kepemilikan Dokumen 69 76 90.79 Sangat Baik 2 Komponen KTSP 87 108 80.56 Baik
Total Skor 156 184 84.78 Baik
g. SMA Pondok Madinah 1
Tabel 33 menunjukkan pencapaian SMA Pondok Madinah 1 pada Standar
Isi dan SKL. Pencapaian SMA Pondok madinah 1 pada komponen kepemilikan
dokumen berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 90,79 atau
pada rentang 86 100. Adapun pada komponen KTSP, pencapaian SMA
Pondok Madinah 1 berada pada kategori Baik dengan nilai 80,56 atau pada
rentang 71 85. Secara keseluruhan, nilai akhir SMA Pondok Madinah 1 pada
kedua komponen tersebut adalah 84,56 atau pada kategori Baik pada rentang 71
85. Skor capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan
kepemilikan dokumen dan komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah
ini telah memenuhi sebagian besar persyaratan yang diatur oleh BSNP.
Tabel 33 Data Capaian SMA Pondok Madinah 1 pada Standar Isi dan SKL
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Kepemilikan Dokumen 69 76 90.79 Sangat Baik 2 Komponen KTSP 87 108 80.56 Baik
Total Skor 156 184 84.78 Baik
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total
Nilai 90.79 80.56 84.78
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Nasional
-
58
h. SMA Dirgantara
Tabel 34 menunjukkan pencapaian SMA Dirgantara pada Standar Isi dan
SKL. Pencapaian SMA Dirgantara pada komponen kepemilikan dokumen berada
pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 90,79 atau pada rentang 86
100. Adapun pada komponen KTSP, pencapaian SMA Dirgantara berada pada
kategori Baik dengan nilai 80,56 atau pada rentang 71 85. Secara keseluruhan,
nilai akhir SMA Dirgantara pada kedua komponen tersebut adalah 84,56 atau
pada kategori Baik pada rentang 71 85. Skor capaian ini menggambarkan
bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan dokumen dan komponen KTSP pada
Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah memenuhi sebagian besar persyaratan
yang diatur oleh BSNP.
Tabel 34 Data Capaian SMA Dirgantara pada Standar Isi dan SKL
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Kepemilikan Dokumen 69 76 90.79 Sangat Baik 2 Komponen KTSP 87 108 80.56 Baik
Total Skor 156 184 84.78 Baik
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total
Nilai 90.79 80.56 84.78
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Pondok Madinah 1
-
59
i. SMA Citra Bangsa
Tabel 35 menunjukkan pencapaian SMA Citra Bangsa pada Standar Isi
dan SKL. Pencapaian SMA Citra Bangsa pada komponen kepemilikan dokumen
berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 90,79 atau pada rentang
86 100. Adapun pada komponen KTSP, pencapaian SMA Citra Bangsa berada
pada kategori Baik dengan nilai 80,56 atau pada rentang 71 85. Secara
keseluruhan, nilai akhir SMA Citra Bangsa pada kedua komponen tersebut
adalah 84,56 atau pada kategori Baik pada rentang 71 85. Skor capaian ini
menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan dokumen dan
komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah memenuhi
sebagian besar persyaratan yang diatur oleh BSNP.
Tabel 35 Data Capaian SMA Citra Bangsa pada Standar Isi dan SKL
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Kepemilikan Dokumen 69 76 90.79 Sangat Baik 2 Komponen KTSP 87 108 80.56 Baik
Total Skor 156 184 84.78 Baik
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total
Nilai 90.79 80.56 84.78
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Dirgantara
-
60
j. SMA IRNAS
Tabel 36 menunjukkan pencapaian SMA IRNAS pada Standar Isi dan SKL.
Pencapaian SMA IRNAS pada komponen kepemilikan dokumen berada pada
kategori Sangat Baik dengan capaian skor 90,79 atau pada rentang 86 100.
Adapun pada komponen KTSP, pencapaian SMA IRNAS berada pada kategori
Baik dengan nilai 80,56 atau pada rentang 71 85. Secara keseluruhan, nilai
akhir SMA IRNAS pada kedua komponen tersebut adalah 84,56 atau pada
kategori Baik pada rentang 71 85. Skor capaian ini menggambarkan bahwa
dalam hal pemenuhan kepemilikan dokumen dan komponen KTSP pada Standar
Isi dan SKL, sekolah ini telah memenuhi sebagian besar persyaratan yang diatur
oleh BSNP.
Tabel 36 Data Capaian SMA IRNAS pada Standar Isi dan SKL
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Kepemilikan Dokumen 69 76 90.79 Sangat Baik 2 Komponen KTSP 87 108 80.56 Baik
Total Skor 156 184 84.78 Baik
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total
Nilai 90.79 80.56 84.78
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Citra Bangsa
-
61
k. SMA Rama Sejahtera
Tabel 37 menunjukkan pencapaian SMA Rama Sejahtera pada Standar Isi
dan SKL. Pencapaian SMA Rama Sejahtera pada komponen kepemilikan
dokumen berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 90,79 atau
pada rentang 86 100. Adapun pada komponen KTSP, pencapaian SMA Rama
Sejahtera berada pada kategori Baik dengan nilai 80,56 atau pada rentang 71
85. Secara keseluruhan, nilai akhir SMA Rama Sejahtera pada kedua komponen
tersebut adalah 84,56 atau pada kategori Baik pada rentang 71 85. Skor
capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan dokumen
dan komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah memenuhi
sebagian besar persyaratan yang diatur oleh BSNP.
Tabel 37 Data Capaian SMA Rama Sejahtera pada Standar Isi dan SKL
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Kepemilikan Dokumen 69 76 90.79 Sangat Baik 2 Komponen KTSP 87 108 80.56 Baik
Total Skor 156 184 84.78 Baik
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total
Nilai 90.79 80.56 84.78
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA IRNAS
-
62
2. Akumulasi capaian kinerja 11 sekolah pada Standar Isi dan SKL
Tabel 38 menunjukkan data capaian kinerja 11 sekolah pada Standar Isi
dan SKL dengan dua komponen penilaian. Hasil analisis deskriptif data
menunjukkan bahwa ke-11 sekolah dengan rerata nilai 90,32 atau pada rentang
86 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa
Standar Isi dan SKL di 11 SMA di Kota Makassar untuk tahun pembelajaran
2013 2014 mencapai hasil yang Sangat Baik meskipun dalam beberapa rincian
belum maksimal.
Tabel 38 Data capaian 11 sekolah pada Standar Isi dan SKL
No. Nama Sekolah Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 SMA Negeri 4 184 184 100 Sangat Baik 2 SMA Negeri 16 184 184 100 Sangat Baik 3 SMA Negeri 18 184 184 100 Sangat Baik 4 SMA Tut Wuri Handayani 184 184 100 Sangat Baik 5 SMA Makassar Mulya 156 184 84.78 Baik 6 SMA Nasional 156 184 84.78 Baik 7 SMA Pondok Madinah 1 156 184 84.78 Baik 8 SMA Dirgantara 156 184 84.78 Baik 9 SMA Citra Bangsa 156 184 84.78 Baik
10 SMA IRNAS 156 184 84.78 Baik 11 SMA Rama Sejahtera 156 184 84.78 Baik
Rerata 166 184 90.32 Sangat Baik
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total
Nilai 90.79 80.56 84.78
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Rama Sejahtera
-
63
D. Standar Proses
1. Deskripsi data capaian kinerja per satuan pendidikan
Penilaian Standar Proses diolah berdasarkan 22 indikator yang dituangkan
dalam instrumen pengamatan dengan skor 1 4 yang diakumulasi untuk
memperoleh nilai rerata dengan perhitungan persentasi. Nilai rerata tersebut
dikonversi pada 4 kategori jenjang nilai dengan rentang yang telah ditentukan.
Kriteria penilaian meliputi dua aspek, yaitu: (a) Perangkat Pembelajaran; dan (b)
Pelaksanaan Pembelajaran.
a. SMA Negeri 4 Makassar
Tabel 39 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 4 pada Standar Proses.
Pencapaian SMA Negeri 4 pada aspek Standar Proses berada pada kategori
Cukup dengan capaian nilai 62,50 atau pada rentang 55 70. Nilai capaian ini
menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran dan
implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar Proses, sekolah ini
100
100
100
100
84.78
84.78
84.78
84.78
84.78
84.78
84.78
0 20 40 60 80 100
4
16
18
Tut Wuri H
Mks Mulya
Nasional
P Madinah 1
Dirgantara
Cit Bangsa
IRNAS
Rama Sejahtera
Capaian 11 Sekolah pada Standar Isi dan SKL
-
64
telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh BSNP, namun masih
perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut.
Tabel 39 Data Capaian SMA Negeri 4 pada Standar Proses
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Perangkat Pembelajaran 16 20 80 Baik 2 Pelaksanaan Pembelajaran 39 68 57.35 Cukup
Total Skor 55 88 62.50 Cukup
b. SMA Negeri 16 Makassar
Tabel 40 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 16 pada Standar Proses.
Pencapaian SMA Negeri 16 pada aspek Standar Proses berada pada kategori
Cukup dengan capaian nilai 62,50 atau pada rentang 55 70. Nilai capaian ini
menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran dan
implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar Proses, sekolah ini
telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh BSNP, namun masih
perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut.
Tabel 40 Data Capaian SMA Negeri 16 pada Standar Proses
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Perangkat Pembelajaran 16 20 80 Baik 2 Pelaksanaan Pembelajaran 39 68 57.35 Cukup
Total Skor 55 88 62.50 Cukup
Perangkat PembelajaranPelaksanaanPembelajaran
Total
Nilai 80 57.35 62.5
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Standar Proses SMA Negeri 4 Makassar
-
65
c. SMA Negeri 18 Makassar
Tabel 41 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 18 pada Standar Proses.
Pencapaian SMA Negeri 18 pada aspek Standar Proses berada pada kategori
Cukup dengan capaian nilai 62,50 atau pada rentang 55 70. Nilai capaian ini
menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran dan
implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar Proses, sekolah ini
telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh BSNP, namun masih
perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut.
Tabel 41 Data Capaian SMA Negeri 18 pada Standar Proses
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Perangkat Pembelajaran 16 20 80 Baik 2 Pelaksanaan Pembelajaran 39 68 57.35 Cukup
Total Skor 55 88 62.50 Cukup
Perangkat PembelajaranPelaksanaanPembelajaran
Total
Nilai 80 57.35 62.5
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Standar Proses SMA Negeri 16 Makassar
Perangkat PembelajaranPelaksanaanPembelajaran
Total
Nilai 80 57.35 62.5
0
20
40
60
80
100
Nil
ai
Grafik Nilai Standar Proses SMA Negeri 18 Makassar
-
66
d. SMA Tut Wuri Handayani
Tabel 42 menunjukkan pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada Standar
Proses. Pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada aspek Standar Proses
berada pada kategori Cukup dengan capaian nilai 64,77 atau pada rentang 55
70. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat
pembelajaran dan implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar
Proses, sekolah ini telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh
BSNP, namun masih perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut.
Tabel 42 Data Capaian SMA Tut Wuri Handayani pada Standar Proses
No. Komponen Skor Skor Ideal
Nilai Kategori
1 Perangkat Pembelajaran 17 20 85 Baik 2 Pelaksanaan Pembelajaran 40 68 58.82 Cukup
Total Skor 57 88 64.77 Cukup
e. SMA Makassar Mulya
Tabel 43 menunjukkan pencapaian SMA Makassar Mulya pada Standar
Pros