Download - Laporan Modul 1 Praktikum PTI
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 1
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 LATAR BELAKANG
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari
semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain.
Pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan. Rencana
dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah
rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu
organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus
dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal
merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus
mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi
ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
PT Toys motor Inc, melihat peluang besar untuk membuka cabang di
Indonesia, perusahaan yang memproduksi tamiya ini melihat pasar di Indonesia
pasar yang potensial, karena memiliki penduduk yang sangat besar serta masih
belum begitu banyak pesaing di negara ini. PT Toys motor Inc ingin mendirikan PT
Indonesia Tamiya Motor, yang mengkhususkan diri dalam bidang mainan mobil
tamiya. Selanjutnya untuk mengaplikasikan rencana tersebut mulai dikumpulkan lah
sekumpulan Individu untuk membuat sebuah organisasi perusahaan yang tujuannya
telah ditetapkan oleh PT Toys Motor.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 2
1. 2 PERUMUSAN MASALAH
PT. Toys Motor Inc. adalah sebuah perusahaan produsen mini 4WD
yang memiliki brand unggul. Namun, perusahaan ini belum menjadi perusahaan
yang modern (belum menerapkan konsep-konsep Teknik Industri). Melihat
peluang tersebut, banyak perusahaan yang ingin memutuskan untuk membeli
seluruh saham PT. Toys Motor Ins dan menstrukturisasi kembali perusahaan
tersebut secara menyeluruh.
1. 3 TUJUAN PRAKTIKUM
Dari praktikum Perancangan Organisasi Bisnis praktikan diharapkan :
1. Praktikan mampu menentukan posisi perusahaan
2. Praktikan mampu menganalisia strategi perusahaan
3. Praktikan memahami pentingny arah organisasi dalam perancangan organisasi
4. Praktikan mampu memahami keterkaitan antara proses bisnis dan perancangan
struktur organisasi perusahaan dalam proses pembuatan struktur organisasi dan
job description
5. Praktikan mampu memahami macam-macam desain struktur organisasi
6. Mampu merancang sebuah organisasi perusahaan berdasarkan metode
perancangan organisasi berdasarkan elemen-elemen organisasi
7. Praktikan mampu menjelaskan job description dan aliran informasi dalam
organisasi
8. Praktikan mampu membuat struktur organisasi perusahaan
9. Praktikan mampu menentukan kebijakan perusahaan
1. 4 PEMBATASAN MASALAH
Pembatasan masalah dalam modul 1 ini adalah membahas tentang sistem
informasi secara menyeluruh pada perusahaan PT Indonesia Tamiya Motordalam
rangka strukturisasi perusahaan.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 3
1. 5 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan praktikum, pembatasan masalah,
prosedur praktikum,, serta sistematika penulisan yang digunakan.
BAB II DASAR TEORI
Berisi tentang teori-teori yang sesuai dan berhubungan dengan praktikum
yang akan dilaksanakan seperti manajemen strategi, perancangan organisasi,
dan seterusnya.
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
Berisi tentang metodologi praktikum.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Berisikan analisis tentang data riset (given), pengolahan data wheelen
hunger, perhitungan manual kekuatan bisnis, dan pembatasan posisi.
BAB V PEMBAHASAN
Berisi tentang strategi inti, analisis pasar, analisis strategi pesaing, analisis
SWOT, strategi PT. Indonesia Tamiya Motor, profil perusahaan, visi dan
misi perusahaan, penjelasan logo dan arti logo perusahaan, value dan belief
perusahaan, tujuan dan sasaran perusahaanproses bisnis, perancangan
struktur organisasi, kompleksitas, sentralisasi,formalisasi, pembentukan
struktur organisasi, dan kebijakan perusahaan.
BAB VI PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan, saran, dan daftar pustaka.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Organisasi
Manusia adalah mahluk social yang cinderung untuk hidup bermasyarakat serta
mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai sautu tujuan tetapi
karena keterbatasan kemampuan menyebabkan mereka tidak mampu mewujudkan
tujuan tanpa adanya kerjasama. Hal tersebut yang mendasari manusia untuk hidup
dalam berorganisasi.
Beberapa definisi tentang Organisasi:
2.1. 1 Menurut ERNEST DALE:
Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan,
pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubunngan kerja
dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.
2.1. 2 Menurut CYRIL SOFFER:
Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi
peran tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian dalam mana
pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung
lagi dalam beberapa bentuk hasil.
2.1. 3 Menurut KAST & ROSENZWEIG:
Organisasi adalah sub system teknik, sub system structural, sub system
pshikososial dan sub system manajerial dari lingkungan yang lebih luas
dimana ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan.
2.1. 4 Definisi UMUM:
“Kelompok orang yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan”
2.1. 5 Ciri-ciri Organisasi:
Lembaga social yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola
interaksi yang ditetapkan.
Dikembangkan untuk mencapai tujuan
Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 5
Instrumen social yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat
diidentifikasi.
Dubawah ini merupakan bagan tentang perkembangan teori organisasi:
Gambar 2.1 Bagan Perkembangan Teori Organisasi
2.1. 6 Teori Organisasi Klasik
Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori
mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi
digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya
terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku
tidak mengandung kreatifitas.
Dalam teori ini organisasi digambarkan seperti toet piano dimana masing-
masing nada mempunyai spesialisasi (do.. re.. mi.. fa.. so.. la.. si..) dimana
apabila tiap nada dirangkai maka akan tercipta lagu yang indah begitu juga
dengan organisasi.
Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggab manusia
bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti
sesuai kehendak pemimpin.
Defisi Organisasi menurut Teori Klasik:
Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan,
tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-
faktor lain apabila orang bekerja sama.
Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi
formal. Empat unsure pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
a. Sistem kegiatan yang terkoordinasi
TEORI ORGANISASI
KLASIK NEOKLASIK MODERN
BIROKRASI ADMINISTRASI MANAJEMEN ILMIAH
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 6
b. Kelompok orang
c. Kerjasama
d. Kekuasaan & Kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung
pada empat kondisi pokok: Kekuasaan , Saling melayani , Doktrin , Disiplin
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal
adalah:
a. Pembagian kerja (untuk koordinasi)
b. Proses Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan horizontal)
c. Struktur (hubungan antar kegiatan)
d. Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).
Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
BIROKRASI Dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
ADMINISTRASI Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek
Makro sebuah organisasi.
MANAJEMEN ILMIAH Langsung dari praktek manajemen memusatkan
Aspek Mikro sebuah organisasi.
Semua teori diatas dikembangkan sekitar tahun 1900-1950. Pelopor teori
ini kebanyakan dari sebuah negara berbentuk kerajaan “Mesir, Cina &
Romawi”.
TEORI BIROKRASI
Dikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant
Ethic and Spirit of Capitalism” dan “The Theory of Social and Economic
Organization”.
Istilah BIROKRASI berasal dari kata LEGAL_RASIONAL:
“Legal” disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan
peranan yang dirumuskan secara jelas. Sedangkan “Rasional” karena
adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai.
Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber:
Pembagian kerja
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 7
Hirarki wewenang
Program rasional
Sistem Prosedur
Sistem Aturan hak kewajiban
Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal
TEORI ADMINISTRASI
Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari
Eropa dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika.
HENRY FAYOL (1841-1925): Seorang industrialis asal Perancis
tahun 1916 menulis sebuah buku “Admistration industrtrielle et Generale”
diterjemahkan dalam bahasa inggris 1926 dan baru dipublikasikan di
amerika 1940.
14 Kaidah manjemen menurut Fayol yang menjadi dasar teori administrasi:
Pembagian kerja
Wewenang & tanggung jawab
Disiplin
Kesatuan perintah
Kesatuan pengarahan
Mendahulukan kepentingan umum
Balas jasa
Sentralisasi
Rantai Skalar
Aturan
Keadilan
Kelanggengan personalia
Inisiatif
Semangat korps
Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok:
Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi)
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 8
Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran)
Kegiatan Financial (penggunaan optimum modal)
Kegiatan Keamanan
Kegiatan Akuntansi
Kegiatan Manajerial atau “FAYOL’s FUNCTIONALISM” yaitu:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pemberian perintah
d. Pengkoordinasian
e. Pengawasan
JAMES D. MOONEY & ALLEN REILLY :1931) Menerbitkan
sebuah buku “ONWARD INDUSTRY” inti dari pendapat mereka adalah
“koordinasi merupakan factor terpenting dalam perencanaan organisasi”.
Tiga prinsip yang harus diterapkan dalam sebuah organisasi menurut
mereka adalah:
a. Prinsip Koordinasi
b. Prinsip Skalar & Hirarkis
c. Prinsip Fungsional
MANAJEMEN ILMIAH
Dikembangkan tahun 1900 oleh FREDERICK WINSLOW
TAYLOR). Definisi Manajemen Ilmiah:
“Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan
masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan
efesiensi kerja”.
F.W. TAYLOR menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop
Management”, “The Principle Oif Scientific Management” dan “Testimony
before the Special House Comitte”. Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah
buku “Scientific Management”.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 9
Berkat jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih
dipergunakan pada praktek manajemen modern maka F.W. TAYLOR
dijuluki sebagai “BAPAK MANAJEMEN ILMIAH”.
Empat kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor:
a. Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar
ilmu pengetahuan.
b. Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
c. Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan
secara ilmiah perlu intregasikan.
d. Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai
manfaat manajemen ilmiah
2.1. 7 TEORI NEOKLASIK
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga
dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan
dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori
ini menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan
sebagai individu ataupun kelompok kerja”.
HUGO MUNSTERBERG
Salah tokoh neoklasik pencetus “Psikologi Industri”. Hugo menulis
sebuah buku “Psychology and Industrial Effeciency” tahun 1913. Buku
tersebut merupakan jembatan antara manajemen ilmiah dan neoklasik. Inti
dari pandangan Hugo adalah menekankan adanya perbedaan karekteristik
individu dalam organisasi dan mengingatkan adannya pengaruh factor social
dan budaya terhadap organisasi.
Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang
dilakukan di Pabrik Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western
Elektric di Cicero yang disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika.
Percobaan yang dilakukan ELTON MAYO seorang riset dari Western
Electric menyimpulkan bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 10
Kondisi kerja karyawan dipandang sebagai factor penting peningkatan
produktifitas.
Dalam pembagian kerja Neoklasik memandang perlunya:
a. Partisipasi
b. Perluasan kerja
c. Manajemen bottom_up
2.1. 8 TEORI MODERN
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori
sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan
teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori
klasik dan neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsure
organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa
dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan
lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang
berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan
hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
2.1. 9 TEORI MODERN vs TEORI KLASIK
a. Teori Klasik memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi
organisasi sedangkan Teori Modern menekankan pada perpaduan &
perancangan sehingga terlihat lebih menyeluruh.
b. Teori Klasik membicarakan konsep koordinasi, scalar, dan vertical
sedangkan Teori Modern lebih dinamis, sangat komplek, multilevel,
multidimensi dan banyak variable yang dipertimbangkan.
(Fred Luthan. 1995. Organizational Behavior. Singapore: McGraw-Hill,Inc.)
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 11
2. 2 Visi , Misi , Tujuan dan Sasaran Perusahaan
2.2. 1 Visi
Menurut Wibisono (2006, p. 43), visi merupakan rangkaian kalimat
yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan
yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi
merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan. Visi
juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin
kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.
Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta
kebutuhan organisasi di masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler
yang dikutip oleh Nawawi (2000:122), Visi adalah pernyataan tentang
tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang
ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat
yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa
depan.
Jadi dapat disimpulakan bahwa visi adalah cita - cita atau impian
sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan untuk
menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.
2.2. 2 Misi
Misi (mission) adalah apa sebabnya kita ada ( why we exist / what we
believe we can do). Menurut Prasetyo dan Benedicta (2004:8), Di dalam
misi produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan, pasar yang dilayani
dan teknologi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
dalam pasar tersebut. Pernyataan misi harus mampu menentukan
kebutuhan apa yang dipuasi oleh perusahaan, siapa yang memiliki
kebutuhan tersebut, dimana mereka berada dan bagaimana pemuasan
tersebut dilakukan.
Menurut Drucker, Pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar
eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat
unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan. Jadi
perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 12
organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang
memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya . Menurut
Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006, p. 46-47) Misi
merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan
eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan
kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Misi adalah pernyataan tentang apa
yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi.
Dalam operasionalnya orang berpedoman pada pernyataan misi yang
merupakan hasil kompromi intepretasi Visi. Misi merupakan sesuatu yang
nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara
pencapaian Visi.\
2.2. 3 Tujuan dan Sasaran
Tujuan adalah dasar penyusunan dari struktur organisasi. Tujuan
digambarkan sebagai keadaan yang ingin dicapai oleh organisasi yang
lebih operasional dan terukur. Karakteristik tujuan adalah :
1. Terukur
2. Realistik
3. Menantang
4. Berbatas waktu
5. Khusus
Sasaran Perusahaan berfungsi sebagai titik pusat utama untuk strategi
perusahaan, dan seringkali ini diubah sepanjang waktu sebagai contoh
banyak perusahaan yang pada umumnya sangat bergantung pada industry
pertahanan telah menyadari bahwa penjualan dan laba berfluktasi dengan
tajam dari tahun ke tahun karena ketidakpastian dan berubah – ubah
kontrak dengan pemerintah.Kerenanya beberapa dari perusahaan ini mulai
memusatkannya pada stabilitasnya volume penjualan sebagai sasaran
utama dan strategi perusahaan.
(www.amridar.wordpress.com/teori/visi....)
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 13
2. 3 Pengertian Belief dan Value
Beliefmerupakan asumsi dasar tentang dunia dan bagaimana dunia berjalan.
Duverger sebagaimana dikutip oleh Idochi Anwar dan Yayat Hidayat Amir (2000)
mengemukakan bahwa belief (keyakinan) merupakan state of mind (lukisan fikiran)
yang terlepas dari ekspresi material yang diperoleh suatu komunitas.
Value (nilai) merupakan suatu ukuran normatif yang mempengaruhi manusia
untuk melaksanakan tindakan yang dihayatinya. Menurut Vijay Sathe dalam
Taliziduhu (1997) nilai merupakan “ basic assumption about what ideals are
desirable or worth striving for.” Sementara itu, Moh Surya (1995) memberikan
gambaran tentang nilai sebagai berikut “…setiap orang mempunyai berbagai
pengalaman yang memungkinkan dia berkembang dan belajar. Dari pengalaman
itu, individu mendapatkan patokan-patokan umum untuk bertingkah laku.
Misalnya, bagaimana cara berhadapan dengan orang lain, bagaimana menghormati
orang lain, bagimana memilih tindakan yang tepat dalam satu situasi, dan
sebagainya. Patokan-patokan ini cenderung dilakukan dalam waktu dan tempat
tertentu.”
Pada bagian lain dikemukakan pula bahwa nilai mempunyai fungsi : (1) nilai
sebagai standar; (2) nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatan
keputusan; (3) nilai sebagai motivasi; (4) nilai sebagai dasar penyesuaian diri; dan
(5) nilai sebagai dasar perwujudan diri. Hal senada dikemukakan oleh Rokeach
yang dikutip oleh Danandjaya dalam Taliziduhu Ndraha (1997) bahwa : “ a value
system is learned organization rules to help one choose between alternatives, solve
conflict, and make decision.”
Value dan Belief sering dikatakan sebagai falsafah dari suatu perusahaan.
Perilaku yang diharapkan diikuti oleh setiap orang didalam perusahaan dan
diperkuat antara satu dan lainnya tanpa memperdulikan kedudukan dan tingkatan
dalam perusahaan.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 14
2. 4 Definisi Manajemen Strategi
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan
suatu perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis adalah proses
penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk
mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan
kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis
mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis
untuk mencapai tujuan organisasi.
2.4. 1 Tujuan Manajemen Strategis
Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan
efisien
Mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengkaji ulang situasi serta
melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan
didalam pelaksanaan strategi
Senantiasa memperbaharui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan
perkembangan lingkungan eksternal
Senantiasa meninjau kembali peluang, ancaman, kekuatan dan masalah
yang ada
Senantiasa melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera
konsumen
2.4. 2 Manfaat Manajemen Strategis
Manajemen Strategis memiliki peran yang signifikan dalam membantu
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Manajemen strategis berfungsi
sebagai sarana untuk mengkomunikasikan tujuan perusahaan dan jalan yang
hendak ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut kepada pemilik, eksekutif,
karyawan, dan pihak lain yang berkepentingan.
Manfaat Finansial
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 15
Manfaat paling utama adalah tendensi untuk menaikan tingkat
keuntungan perusahaan meskipun kenaikan keuntungan tidak secara
otomatis dengan menerapkan manajemen strategis.
Manfaat NonFinansial
Memungkinkan untuk identifikasi, penentuan prioritas, dan
eksploitasi peluang
Memberikan pandangan objektif atas masalah manajemen
Merepresentasikan kerangka kerja untuk aktivitas control dan
koordinasi yang lebih baik
Meminimalkan efek dari kondisi dan perubahan yang jelek
Memungkinkan agar keputusan besar dapat mendukung lebih baik
tujuan yang telah ditetapkan
Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang lebih efektif
untuk peluang yang telah teridentifikasi
Memungkinkan alokasi sumber daya dan waktu yang lebih sedikit
untuk mengoreksi keputusan yang salah atau tidak terencana
Menciptakan kerangka kerja untuk komunikasi internal diantara staf
Membantu mengintegrasikan perilaku individu kedalam usaha
bersama
Memberikan dasar untuk mengklasifikasi tanggung jawab individu
Mendorong pemikiran ke arah masa depan
Menyediakan pendekatan kooperatif, terintegrasi, dan antusias
untuk menghadapi masalah dan peluang
Mendorong terciptanya sikap positif terhadap perubahan
Memberikan tingkat kedisplinan dan formalitas kepada manajemen
suatu bisnis
( http://lisvitria.blogspot.com/2010/03/manajemen-strategis.html )
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 16
2. 5 Strategi Utama WheelenHunger
Untuk menjelaskan tentang strategi, Wheelen dan Hunger menggunakan konsep
dari General Electric. General Electric menyatakan bahwa pada prinsipnya strategi
generik dibagi atas tiga macam, yaitu strategi Stabilitas (Stability), Ekspansi
(Expansion), dan Penciutan (Retrenchment). Berikut dapat anda lihat penjelasan
ringkasnya.
a. Strategi Stabilitas (Stability). Pada prinsipnya, strategi ini menekankan pada
tidak bertambahnya produk, pasar, dan fungsi-fungsi perusahaan lain, karena
perusahaan berusaha untuk meningkatakan efisiensi di segala bidang dalam
rangka meningkatkan kinerja dan keuntungan. Strategi ini risikonya relatif
rendah dan biasanya dilakukan untuk produk yang tengah berada pada posisi
kedewasaan (mature).
b. Strategi Ekspansi (Expansion). Pada prinsipnya, strategi ini menekankan pada
penambahan/ perluasan produk, pasar, dan fungsi-fungsi perusahaan lainnya,
sehingga aktivitas perusahaan meningkat. Tetapi, selain keuntungan yang ingin
diraih lebih besar, strategi ini juga mengandung risiko kegagalan yang tidak
kecil.
c. Strategi Penciutan (Retrenchment). Pada prinsipnya, strategi ini dimaksudkan
untuk melakukan pengurangan atas produk yang dihasilkan atau pengurangan
atas pasar maupun fungsi-fungsi dalam perusahaan, khususnya yang
mempunyai cashflow negatif. Strategi ini biasanya diterapkan pada bisnis yang
berada pada tahap menurun (decline). Penciutan ini dapat terjadi karena
sumber daya yang perlu diciutkan itu lebih baik dikerahkan, misalnya, untuk
usaha lain yang sedang berkembang.
( Dasar-dasar organisasi / oleh Sutarto – Cet.18 – Yogyakarta Gajah Mada
University Press, 1998 )
2. 6 Proses Bisnis
Proses bisnis merupakan prosedur kerja perusahaan menangani permintaan
bisnis, misalnya permintaan pinjaman di bank, atau order masuk di sebuah
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 17
perusahaan pelayaran. Proses ini bukanlah hal yang konkret, itu adalah cara orang
berinteraksi dan sistem untuk menangani permintaan bisnis.
Proses bisnis terdiri atas serangkaian kegiatan, yang terlibat di dalam atau di
luar sebuah organisasi, yang bekerja sama untuk menghasilkan hasil bisnis bagi
pelanggan atau untuk sebuah organisasi
Manajemen proses bisnis adalah sebuah abstraksi yang menggambarkan cara
orang-orang atau pihak-pihak saling berinteraksi di dalam sistem, untuk menangani
permintaan bisnis yang dijelaskan dalam cara tertentu, misalnya Activity diagram
UML.
Gambar 2.2 Activity diagram UML
(Fred Luthan. 1995. Organizational Behavior. Singapore: McGraw-Hill,Inc. )
2. 7 Analisis SWOT
2.7. 1 Pengertian dan Tujuan
SWOT adalah singkatan dari bahasa Inggris STRENGTHS
(Kekuatan), WEAKNESSES (Kelemahan), OPPORTUNITIES (Peluang) dan
THREATS (Ancaman). Analisa SWOT berguna untuk menganalisa faktor-
faktor di dalam organisasi yang memberikan andil terhadap kualitas
pelayanan atau salah satu komponennya sambil mempertimbangkan faktor-
faktor eksternal.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 18
Gambar 2.3 Analisis SWOT
Analsis SWOT dapat dibagikan dalam lima langkah:
1. Menyiapkan sesi SWOT.
2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan.
3. Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman.
4. Melakukan ranking terhadap kekuatan dan kelemahan.
5. Menganalisis kekuatan dan kelemahan.
2.7. 2 Manfaat Analisa SWOT
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman organisasiAnalisis SWOT secara
sederhana dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan kelemahan
internal sebuah organisasi, serta kesempatan dan ancaman lingkungan
eksternalnya. SWOT adalah perangkat umum yang didesain dan digunakan
sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai
perencanaan strategis dalam berbagai terapan . Jika hal ini digunakan dengan
benar, maka dimungkinkan bagi sebuah sekolah kejuruan untuk mendapatkan
sebuah gambaran menyeluruh mengenai situasi sekolah itu dalam
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 19
hubungannya dengan masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan yang lain,
dan lapangan industri yang akan dimasuki oleh murid-muridnya.
Sedangkan pemahaman mengenai faktor-faktor eksternal, (terdiri atas
ancaman dan kesempatan), yang digabungkan dengan suatu pengujian
mengenai kekuatan dan kelemahan akan membantu dalam mengembangkan
sebuah visi tentang masa depan. Prakiraan seperti ini diterapkan dengan mulai
membuat program yang kompeten atau mengganti program-program yang
tidak relevan serta berlebihan dengan program yang lebih inovatif dan
relevan.
Langkah pertama dalam analisis SWOT adalah membuat sebuah
lembaran kerja dengan jalan menarik sebuah garis persilangan yang
membentuk empat kuadran, keadaan masing-masing satu untuk kekuatan,
kelemahan, peluang/kesempatan, dan ancaman. Secara garis besar lembaran
kerja tersebut diperlihatkan dalam lembar-1. Langkah berikutnya adalah
membuat daftar item spesifik yang berhubungan dengan masalah yang
dihadapi di bawah topik masing. Dengan membatasi daftar sampai 10 poin
atau lebih sedikit, untuk menghindari generalisasi yang berlebihan (Johnson,
et al., 1989).
SWOT dapat dilaksanakan oleh para administrator secara individual
atau secara kelompok dalam organisasi. Teknik secara kelompok akan lebih
efektif khususnya dalam pengadaan struktur, objektifitas, kejelasan dan fokus
untuk diskusi mengenai strategi, sehingga tidak akan cenderung melantur,
dan bahkan akan terkena pengaruh politik atau kesenangan (interest)
perseorangan yang kuat (Glass, 1991).
Sedangkan Sabie (1991) mencatat bahwa jika bekerja secara
kelompok dalam bidang pendidikan, maka akan muncul tiga sikap yang
terangan-terangan dari para guru di mana tergantung masa kerja mereka
masing-masing. Guru-guru yang mempunyai pengalaman 0-6 tahun
cenderung menjadi yang paling partisipatif dan receptive akan ide-ide baru.
SWOT harus mencakup semua aspek/area berikut ini, yang masing-
masing dapat merupakan sumber kekuatan, kelemahan, kesempatan, atau
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 20
ancaman, misalnya:Beberapa contoh lingkungan internal lembaga
pendidikan; tenaga kependidikan dan staf adminstrasi ruang kelas,
laboratorium, dan fasilitas sarana prasarana (lingkungan belajar).siswa yang
ada anggaran operasional program riset dan pengembangan iptek organisasi
atau dewan lainnya dalam sekolah Beberapa contoh lingkungan eksternal
lembaga pendidikan tempat kerja yang prospektif bagi lulusan orang tua dan
keluarga siswa lembaga pendidikan pesaing lainnya sekolah /lembaga tinggi
sebagai persiapan lanjutan demografi sosial dan ekonomi penduduk badan-
badan penyandang dana
2.7. 3 Survei Internal tentang Kekuatan dan Kelemahan
Secara historis, para administrator berupaya menarik minat siswa agar
memasuki/memlih program yang ada pada lembaga pendidikan mereka
dengan cara meningkatkan promosi dan iklan tanpa memperhatikan
kelemahan dan kekuatan lembaga pendidikan yang mereka kelola.
Apabila, keadaan audit internal seperti ini dilaksanakan, maka akan
timbul area/aspek yang menghendaki beberapa perubahan. Lebih dari itu,
potensi dan kemungkinan-kemungkinan akan adanya service dan program-
program inovasi baru bisa juga muncul. Dengan membuat seluruh daftar
tentang kelemahan internal maka akan tampak area/aspek yang bisa diubah
guna untuk memperbaiki kinerja lembaga pendidikan, termasuk segala
sesuatunya yang berada di luar jangkauan kontrol. Contoh mengenai
kelemahan inheren adalah cukup banyak. Misalnya sebagai berikut: moral
staf adminstrasi dan staf pengajar yang rendah; bangunan infrastruktur yang
kurang memadai; fasilitas sarana prasarana, serta laboratorium di bawah
standar; langkanya sumber-sumber daya instruksional; dan termasuk lokasi
lembaga pendidikan tersebut.
Sedangkan kekuatan yang ada perlu juga didaftar, sebagai contoh
kekuatan potensial dapat berupa: (a) pembebanan biaya pendidikan yang
rasional terhadap siswa; (b) tenaga pengajar yang berdedikasi dan bermoral
tinggi; (c) akses dengan lembaga pendidikan lanjutan atau universitas-
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 21
universitas yang lain, dimana siswa dapat mentransfer kredit mata pelajaran
yang telah diperoleh; (d) reputasi yang baik dalam menyediakan pelatihan
yang diperlukan untuk memperoleh pekerjaan; dan (e) perbedaan populasi
siswa.
Penaksiran kekuatan dan kelemahan juga bisa dilakukan melalui
survei, kelompok-kelompok fokus, wawancara dengan murid dan bekas
murid, dan sumber-sumber lain yang dapat dipercaya. Begitu kelemahan dan
kekuatan tergambar, maka akan memungkinkan untuk mengkonfirmasi item-
item tersebut. Harus dimafhumi bahwa persepsi yang berbeda-beda bisa
timbul, tergantung pada kelompok-kelompok representatif yang dihubungi
dan dimintai pendapatnya.
2.7. 4 Survei Eksternal tentang Ancaman dan Kesempatan
Gambaran eksternal bersifat komplementer terhadap self-study
internal di dalam analisis SWOT. Pengaruh-pengaruh nasional dan regional
seperti masalah-masalah lokal dan negara adalah yang paling penting dalam
memutuskan program baru apa saja yang perlu ditambah atau program yang
sudah ada dan perlu dimodifikasi atau diganti. Gilley dkk. (1986) menetapkan
sepuluh dasar-dasar institusi yang "on-the-move" (sedang maju), salah
satunya adalah kemampuan institusi atau lembaga untuk menjaga
pengawasan yang lebih dekat atas masyarakat. Tidak hanya administrator saja
yang harus mengawasi masyarakatnya, namun mereka juga memainkan
perananan kepemimpinan dengan memberikan isu-isu itu yang berkaitan
secara langsung maupun tidak.
Informasi tentang iklim dan trend bisnis yang ada, perubahan
penduduk, dan jumlah pegawai serta tingkat lulusan sekolah menengah harus
dipertimbangkan dalam tahap studi pengembangan ini. Sejumlah sumber
informasi harus diliput, tidak hanya terbatas kepada pengurus sekolah saja,
melainkan termasuk orang tua siswa, tokoh masyarakat, surat kabar, majalah,
jurnal pendidikan, dewan penasehat, dunia industri, dan lainnya. Sehingga
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 22
masing-masing dapat merupakan sumber potensial sebagai informasi yang
sangat berharga.
Ancaman harus dikenali, sebab ancaman dapat berwujud dalam
berbagai bentuk. Besarnya anggaran pendidikan yang terbatas dianggap suatu
peraturan daripada dianggap sebagai suatu pengecualian. Anggaran
pemerintah umumnya diperuntukkan pada usaha pengembangan pendidikan
yang tidak bersifat khusus, sehingga mempunyai dampak atas pelaksanaan
program dengan anggaran-tinggi. Terbatasnya industri/dunia kerja untuk
menyerap tenaga kerja sebagai keluaran pendidikan. Lembaga pendidikan
lain yang sejenis atau perguruan tinggi telah lebih dulu membuat beberapa
program baru untuk menarik siswa lebih banyak atas program yang sama. Di
samping juga, menurunnya jumlah lulusan sekolah menengah dapat
menimbulkan suatu ancaman dengan adanya berkurangnya permintaan siswa
terhadap program yang telah direncanakan.
Adanya suatu perubahan kesadaran atau pola pikir masyarakat akan
menciptakan kesempatan potensial untuk memberikan isu-isu baru dengan
jalan memberikan layanan pendidikan yang lebih bermutu dan berkualitas.
Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang bersifat global, juga
mempunyai areal/aspek kesempatan. Industri atau bisnis baru apa yang dapat
muncul di masa akan datang, dengan mencari siswa lulusan pendidikan
kejuruan berketrampilan serta terlatih baik.
Harus dipahami juga bahwa kesempatan dan ancaman tidak absolut
sifatnya. Apa yang pertama-tama nampak akan menjadi suatu
kesempatan/peluang, mungkin tidak muncul bila dikaitkan dengan sumber-
sumber daya atau harapan masyarakat. Makin banyak sumber daya atau
harapan masyarakat, maka makin besar pula tantangan dalam menggunakan
metode analisis SWOT, sehingga memungkinkan untuk membuat penilaian
yang benar dan tepat serta lebih menguntungkan baik secara institusi maupun
lingkungan masyarakat.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 23
Potensi Kekuatan Internal (S)
Perangkat elektronik yang ada dan program elektrik dapat menyediakan
beberapa dasar yang diperlukan untuk sebuah program teknologi laser.Tenaga
pengajar yang antusias dan berminat untuk memperoleh pengetahuan dan
latihan lebih jauh dalam bidang laser.Dana yang cukup untuk diinvestasikan
dalam program-program teknologi tinggi.Pengalaman masa lalu yang sukes
dengan program baru yang dinamis, sehingga mempunyai keahlian dan
pengalaman dalam menghadapi perubahan.
Potensi Kelemahan Internal (W)
Tenaga pengajar yang ada kurang teram-pil dalam penguasaan teknologi
laser. Kurangnya ruangan untuk menampung peralatan ekstra tambahan yang
dibutuhkan. Situasi keselamatan, tidak cocok untuk mengatasi potensi bahaya
seperti laser. Sebuah faksi di dalam lembaga lebih menginginkan sebuah
program teknologi mikroprosessor daripada teknologi laser.
Potensi Kesempatan Eksternal (O)
Beberapa rumah sakit, industri logam, dan perusahaan komunikasi
mengalami kekurangan akan teknologi laser.Permintaan dunia usaha dan
negara secara keseluruhan akan teknologi laser diperkirakan meningkat dalam
10 tahun ke depan. Antusiasme guru-guru dan siswa sekolah menengah
tentang program yang ditawarkan dan sangat memungkinkan dilakukannya
pemilihan atau penyaringan terhadap siswa terbaik. Teknologi laser dalam
bidang rumah sakit dan industri telah menawarkan keahlian mereka secara
part-time.
Potensi Ancaman Eksternal (T)
Lembaga pendidikan sejenis di negara tetangga telah memimpin dan
memiliki infrastruktur untuk memulai sebuah program teknologi laser lebih
cepat. Program dimungkinkan tidak mendapat persetujuan dari dewan karena
mengingat pengalaman sebelumnya tentang 'kegagalan' yang pernah terjadi.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 24
Beberapa alternatif lebih murah dan efi-sien dari perangkat laser yang muncul
akan memberikan masa depan yang tidak prospektif bagi teknolog
laser.Siswa sekolah lebih menunjukkan preferensi pada program-program
bisnis daripada program-program teknik.
2.7. 5 Kelemahan Analisi SWOT
Pada umumnya SWOT hanya mencerminkan pandangan seseorang atau
kelompok, dimana hanya mencerminkan keberpihakan dalam menilai
tindakan yang telah ditentukan sebelumnya, daripada digunakan sebagai alat
untuk menemukenali kemungkinan-kemungkinan peluang baru. Hal penting
yang perlu perhatikan bahwa kadang-kadang ancaman juga dapat dipandang
sebagai kesempatan, tergantung orang atau kelompok yang terlibat. Ada
pepatah yang menyatakan, "Seorang yang pesimis adalah orang yang
melihat kegagalan di dalam suatu kesempatan, dan seorang yang optimis
adalah orang yang melihat kesempatan di dalam suatu kegagalan." Dalam
contoh lembar-2, kesempatan yang diberikan para ahli dalam industri untuk
melatih siswa, mungkin dianggap oleh sebagian anggota lembaga
pendidikan (pengajar dan staf) sebagai suatu ancaman terhadap posisi atau
pekerjaan mereka sendiri.
SWOT memungkinkan sebuah institusi untuk mengambil cara yang
singkat daripada melakukan sebuah penelitian khusus kekuatannya yang
sesuai dengan kesempatan, sehingga mengabaikan kesempatan yang tidak
dirasakan. Metode yang lebih pro-aktif dalam identifikasi
kesempatan/peluang adalah paling menarik, baru kemudian merencanakan
dan menemukembangkan strategi institusi untuk memenuhi kesempatan-
kesempatan tersebut. Hal ini akan menciptakan strategi efektif, menurut
Glass (1991), dalam menghadapi tantangan, daripada sekedar menemukan
kekuatan yang ada dan kesempatan yang dipilih untuk dikembangkan
kemudian.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 25
Catatan:
Analisis SWOT bukanlah akhir dari proses. Untuk memanfaatkan sepenuhnya alat
ini, anda perlu menentukan rencana tindak lanjut. Juga alat ini cenderung
berdasarkan pada "pendapat" dan indikator-indikator kualitatif dan belum tentu
pada "kenyataan".
2.7. 6 Analisis SWOT Perusahaan
Dengan analisis SWOT ini, maka perusahaan dapat melihat posisi dia
terhadap perusahaan yang lain ( pesaing ) di industri yang sama. Dengan
analisis ini, dapat di rumuskan grand strategy yang terdiri dari :
Strategi-strategi stabilitas perusahaan, yaitu strategi tingkat korporasi
yang dibuat karena tidak adanya perubahan yang berarti.
Strategi-strategi pertumbuhan perusahaan, yaitu strategi tingkat
korporasi yang berupaya meningkatkan tingkat operasi organisasi.
Strategi-strategi pengurangan, yaitu strategi tingkat korporasi yang
berupaya untuk mengurangi keragaman operasional organisasi.
Kombinasi, yaitu mengejar dua atau lebih strategi diatas.
Pada awalnya analisis SWOT ini di khususkan kepada perusahaan-
perusahaan yang sudah go public, tetapi pada saat sekarang, banyak
perusahan-perusahaan yang belum go public sudah menggunakan analisis
SWOT ini bersama-sama dengan penggunaan analisis Balance Scorecard.
2.7. 7 Jenis-Jenis Analisis SWOT
Model Kuantitatif
Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang
berpasangan antara S dan W, serta O dan T. Kondisi berpasangan ini
terjadi karena diasumsikan bahwa dalam setiap kekuatan selalu ada
kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka
selalu ada ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 26
Strength (S), harus selalu memiliki satu pasangan Weakness (W) dan
setiap satu rumusan Opportunity (O) harus memiliki satu pasangan satu
Threath (T).
Kemudian setelah masing-masing komponen dirumuskan dan
dipasangkan, langkah selanjutnya adalah melakukan proses penilaian.
Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor pada masing -masing
subkomponen, dimana satu subkomponen dibandingkan dengan
subkomponen yang lain dalam komponen yang sama atau mengikuti lajur
vertikal. Subkomponen yang lebih menentukan dalam jalannya organisasi,
diberikan skor yang lebih besar. Standar penilaian dibuat berdasarkan
kesepakatan bersama untuk mengurangi kadar subyektifitas penilaian.
Model Kualitatif
Urut-urutan dalam membuat Analisa SWOT kualitatif, tidak
berbeda jauh dengan urut-urutan model kuantitatif, perbedaan besar
diantara keduanya adalah pada saat pembuatan subkomponen dari
masing-masing komponen. Apabila pada model kuantitatif setiap
subkomponen S memiliki pasangan subkomponen W, dan satu
subkomponen O memiliki pasangan satu subkomponen T, maka dalam
model kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu, SubKomponen pada
masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas dan tidak
memiliki hubungan satu sama lain. Ini berarti model kualitatif tidak dapat
dibuatkan Diagram Cartesian, karena mungkin saja misalnya,
SubKomponen S ada sebanyak 10 buah, sementara subkomponen W
hanya 6 buah.
Sebagai alat analisa, analisa SWOT berfungsi sebagai panduan
pembuatan peta. Ketika telah berhasil membuat peta, langkah tidak boleh
berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta
dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 27
mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan telah
ditetapkan. Bagaimana menetapkan tujuan adalah bahasan selanjutnya
yaitu membangun visi-misi organisasi atau program.
(dickyrahardi.blogspot.com/2007/08/analisis-swot.html)
2. 8 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan cerminan dari kondisi organisasi yang
bersangkutan dalam melaksanakan tugas-tugas guna mencapai tujuan organisasi.
Tugas-tugas tersebut dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi sesuai dengan
pengelompokan dan pembagian tugasnya dan fungsinya. Dengan demikian
penyusunan struktur organisasi, pada awal pendiriannya, haruslah memperhatikan
kemungkinan-kemungkinan dilakukannya perubahan guna menyesuaikan diri
dengan perubahan yang terjadi di sekelilingnya.
Fungsi struktur dalam sebuah organisasi adalah memberikan informasi
kepada seluruh manusia yang menjadi anggotanya untuk mengetahui kegiatan atau
pekerjaan yang harus ia kerjakan, berkonsultasi atau bertanggung jawab kepada
siapa, sehingga proses kerjasama menuju pencapaian tujuan organisasi dapat
terwujud sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kejelasan
gambaran struktur organisasi akan memberikan kemudahan bagi pimpinan untuk
mendistribusikan jabatan kepada seseorang yang tepat, sehingga daya guna dan
hasil guna dapat terwujud.
Fungsi atau kegunaan struktur dalam sebuah organisasi dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggung
jawab dan apa yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi
harus bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan yang memberikan
kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus
dipertanggungjawabkan.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 28
2. Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur
organsisasi sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun
hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang
dipercayakan kepada seseorang.
3. Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi
sangat membantu pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan dan
pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam
melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.
4. Kejelasan Jalur Hubungan. Dalam rangka pelaksaan tugas dan tanggung jawab
setiap karyawan atau pegawai dalam sebuah organisasi, maka dibutuhka
kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur, sehingga jalur
penyelesaian pekerjaan akan semakin efektif dan dapat saling menguntungkan.
Pola dasar struktur organisasi sebaiknya tersusun relative permanen, artinya
tidak perlu selamanya mengalami perubahan. Dalam aktivitas yang dilakukan harus
ada jaminan fleksibilitas, artinya aktivitas itu senantiasa dapat diperluas
jangkauannya, namun pola dasar struktur organisasi tidak perlu mengalami
perubahan. Yang perlu mendapat perhatian dalam mengisi struktur organisasi
adalah manusia yang memiliki kompentensi yang sesuai dengan jenis tugas dalam
bagian-bagian tugas atau pekerjaan pada struktur tersebut. Penggolongan aktivitas
dalam struktur dapat kita bagi menjadi empat unsure : a)unsur pimpinan; b)unsur
pembantu pimpinan; c)unsur pelakasana tugas pokok; dan d)unsur pelaksana tugas-
tugas fungsional.
2.8. 1 Jenis-jenis Struktur Organisasi
Berdasarkan pola hubungan kerja dan aktivitas, wewenang serta
tanggungjawab, maka bentuk-bentuk organisasi dibedakan sebagai berikut
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 29
1. Struktur Organisasi Lini
Organisasi bentuk garis di ciptakan oleh Henry Fayol. Pada struktur
organisasi ini, wewenang dari atasan disalurkan secara vertikal kepada
bawahan. Begitu juga sebaliknya, pertanggungjawaban dari bawahan
secara langsung di tujukan kepada ataan yang memberi perintah.
Umumnya organisasi yang memakai struktur ini adalah organisasi yang
masih kecil, jumlah karyawannya sedikit dan spesialisasi kerjanya masih
sederhana
Ciri-Ciri:
Kesatuan perintah terjamin; Pembagian kerja jelas dan mudah
dilaksanakan; Organisasi tergantung pada satu pimpinan
2. Struktur Organisasi Fungsional
Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. Struktur
ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan
yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah
kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan
tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan
yang berberda-beda.
Ciri-Ciri Struktur organisasi fungsional :
Tidak menjamin adanya kesatuan perintah
Keahlian para pengawas dan pegawai berkembang menuju spesialisasi
Penghematan waktu dapat dilakukan karena mengerjakan pekerjaan yang
sama
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 30
3. Struktur Oranisasi Garis dan Staf
Struktur organisasi ini merupakan struktur organisasi gabungan yang
di kembangkan oleh Harrington Emerson. Struktur ini umumnya di
gunakan oleh organisasi yang besar, daerah kerja luas, bidang tugas yang
beraneka ragam dan jumlah bawahan yang banyak sehingga pimpinan
tidak bisa bekerja sendiri, melainkan memerlukan bantuan staf. Staf
adalorang ahli dalam bidang tertentu yang bertugas memberi nasihat dan
saran kepada pimpinan dalam organisasi tersebut.
4. Struktur Organisasi Fungsional dan Staf
Struktur organisasi ini merupakan gabungan dari bermacam-macam
struktur organisasi.dengan memakai sistem gabungan ini di mungkinkan
memilih, yang menguntungkan di pakai yang merugikan di tinggalkan.
Struktur Organisasi Di Buat Dengan Maksud :
Memperlihatkan pola hubungan antara anggota organisasi dan sarana yang
dimiliki agar setiap anggota organisasi mengerti dengan jelas tugasnya,
kewajiban, hak dan tanggung jawab.
2.8. 2 Tipe Struktur Organisasi
Ada beberapa jenis struktur organisasi dan perusahaan harus memilih
mana yang terbaik sesuai dengan kebutuhannya.
Struktur Tradisional. Struktur ini berdasarkan fungsi divisi dan departemen.
Ini adalah jenis struktur yang mengikuti aturan dan prosedur organisasi.
Dicirikan dengan memberikan garis otoritas yang jelas di seluruh level
manajemen. Jenis struktur dibawah struktur tradisional adalah :
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 31
1. Struktur Lini – adalah jenis struktur yang memiliki lini perintah yang
sangat spesifik. Persetujuan dan perintah dari jenis struktur ini berasal
dari atas ke lini yang bawah. Struktur ini sesuai untuk organisasi yang
kecil seperti kantor akunting atau kantor hukum. Jenis struktur seperti ini
memudahkan pengambilan keputusan, dan bersifat informatif. Mereka
memiliki departemen yang lebih sedikit, yang membuat seluruh
organisasi sangat desentralisasi.
2. Struktur Lini dan Staff – meskipun struktur lini sesuai untuk kebanyakan
organisasi, khususnya organisasi yang kecil, tapi tidak efektif untuk
organisasi yang lebih besar. Dimana struktur organisasi lini dan staff
memainkan perannya. Lini dan struktur menggabungkan struktur lini
dimana informasi dan persetujuan berasal dari atas ke bawah, dengan
dukungan dan spesialisasi staf departemen. Stuktur organisasi lini dan
staff lebih terpusat. Manajer lini dan staff memiliki otoritas pada
bawahannya. Pada jenis stuktur organiasai ini, proses pengambilan
keputusan menjadi lebih lambat karena lapisan dan panduan yang tipikal,
dan jangan melupakan formalitas didalamnya.
3. Struktur fungsional – jenis struktur organisasi ini mengelompokkan
orang berdasarkan fungsi yang mereka lakukan dalam kehidupan
profesional atau menurut fungsi yang dilakukan dalam organisasi. Bagan
organisasi untuk organisasi berbasis fungsional terdiri dari Vice
President, Sales department, Customer Service Department, Engineering
atau departemen produksi, departemen Akunting dan Administratif .
Struktur Divisional. Ini adalah jenis struktur yang berdasarkan divisi yang
berbeda dalam organisasi. Struktur-struktur ini dibagi ke dalam:
1. Struktur produk – struktur sebuah produk berdasarkan pada pengelolaan
karyawan dan kerja yang berdasarkan jenis produk yang berbeda. Jika
perusahaan memproduksi tiga jenis produk yang berbeda, mereka akan
memiliki tiga divisi yang berbeda untuk produk tersebut .
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 32
2. Struktur pasar – struktur pasar digunakan untuk mengelompokkan
karyawan berdasarkan pasar tertentu yang dituju oleh perusahaan.
Sebuah perusahaan bisa memiliki 3 pangsa pasar yang digunakan dan
berdasarkan struktur ini, maka akan membedakan divisi dalam struktur.
3. Struktur geografis – organisasi besar memiliki kantor di tempat yang
berbeda, misalnya ada zona utara, zona selatan, barat, dan timur. Struktur
organisasi mengikuti struktur zona wilayah.
Struktur Matrix
Merupakan struktur, yang menggabungkan struktur fungsi dan
produk. Kedua gabungan ini merupakan gabungan terbaik untuk membuat
struktur organisasi yang efisien. Ini adalah struktur organisasi yang paling
kompleks. Penting untuk menemukan struktur organisasi yang terbaik untuk
organisasi, karena penetapan yang keliru akan merusak fungsi organisasi
2.8. 3 Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
1. Bentuk Vertikal
2. Bentuk Mendatar / horizontal
3. Bentuk Lingkaran / circular
4. Bentuk Setengah lingkaran / semi Sircular
5. Bentuk Elliptical
6. Bentuk Piramida terbalik (Invented Piramid)
Bagan organisasi adalah suatu upaya dengan tulisan atau lisan untuk
menunjukan tingkatan organisasi.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 33
1. Bagan mendatar ialah bentuk bagan organisasi yang saluran
wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau
pejabat yang terendah disusun dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.
2. Bagan Lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran
wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi
atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang
lingkaran.
3. Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran
wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau
pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah
lingkaran atau sebaliknya.
4. Bagan Elips ialah bentuk bagan satuan organisasi yang saluran
wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau
pejabat yang terendah disusun dari pusat Elips kea rah bidang elips
Setiap bentuk bagan organisasi yang ada menggambarkannya dapat
dibalik, kecuali bagan lingkaran, bagan elips dan bagan sinar. Bagan pyramid
dapat disusun dari bawah kea rah atas, bagan mendatar dapat disusun dari
kanan kea rah kiri, bagan menegak (Vertikal) dapat disusun dari bawah ke
atas, bagan setengah lingkaran dapat di susun dari pusat lingkaran ke arah
bidang atas lingkaran, bagan setengah elips dapat disusun dari pusat elip kea
rah bidang atas elip. Dalam bagan lingkaran, bagan elip dapat pula digambar
satuan organisasi atau pejabat yang lebih rendah kedudukannya terletak di
atas, tetapi ini semua tidak mengubah jenjang ataupun kedudukan yang
sesungguhnya.
Hal ini dikemukakan pula oleh Keith Davis sebagai berikut ;
“Perubahan-perubahan penggambaran bagan kadang-kadang diterima untuk
menggalakan pertalian kedudukan atasan bawahan dari kebiasaan bagan-
bagan organisasi, tetapi perubahan-perubahan ini tidak mengubah keadaan
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 34
kedudukan yang sebenarnya. Termasuk di dalamnya perubahan-perubahan
bagan mendatar, lingkaran, setengah lingkaran, elips dan piramida terbalik.”
2.8. 4 Struktur Organisasi ( Organizational Structure )
Stuktur organisasi pada setiap perusahaan berbeda-beda bergantung
pada budaya dan jenis industri dimana mereka berusaha. Contohnya saja
perusahaan konsultan dan perusahaan pertambangan. Struktur organisasi
mereka bisa sangat berbeda. Umumnya pada perusahaan konsultan, jabatan
tertinggi adalah “partner” sedangkan pada perusahaan tambang bisa CEO.
Umumnya stuktur organisasi dapat digolongkan menjadi tiga jenis:
Fungsional, Project, dan Organisasi Matrix. Tipe struktur organisasi
berpengaruh pada bagaimana komunikasi didalam perusahaan.
2.8. 5 Functional Organization ( Organisasi Fungsional )
Organisasi fungsional umum ditemui pada perusahaan-perusahaan
yang memproduksi suatu barang. (Kebanyakan perusahaan di Indonesia
mungkin menggunakan Functional Organization tapi Saya belum
mendapatkan hasil survey tentang ini).
Pada functional organization, semakin besar organisasi, semakin
dalam pula hirarkinya dan semakin terspesialisasi pekerjaannya. Semua orang
melapor kepada hirarki diatasnya, seterusnya hingga mencapai puncak hirarki
(CEO).
Keuntungan dari Functional Organization adalah kesederhanaan
dalam komunikasi dan efisiensi proses yang berulang. Kerugiannya bila
menghadapi sebuah proyek antar divisi, pergerakan dari tiap anggota tim akan
terbatasi oleh sekat-sekat divisi dan manajer proyek dapat merangkap menjadi
manajer salah satu divisi yang mengakibatkan keputusannya terpengaruh
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 35
kedudukannya pada divisi. Kerugian lain dari sistem ini adalah komunikasi
menjadi sangat terbatas (umumnya top down) dan kreativitas terbatasi oleh
rangkaian persetujuan birokratis.
2.8. 6 Projectized Organization ( Organisasi Proyek )
Organisasi proyek seperti ini berfokus hanya saja proyek daripada
fungsionalitas. Saya sendiri belum pernah menemukan organisasi besar yang
menggunakan tipe organisasi proyek ini. Mungkin tipe organisasi ini ada
pada beberapa kelompok konsultan freelancer yang bekerja secara lepas tetapi
memiliki seorang koordinator. Manajer proyek memiliki kuasa yang besar
selama sebuah proyek berlangsung.
Keuntungan dari tipe organisasi ini adalah kemudahan untuk
memasukkan seorang konsultan luar, efisiensi dalam mengerjakan proyek,
kemudahan untuk membagikan sumber daya antar proyek, fleksibilitas dan
independensi yang besar dari tiap karyawannya.
Kekurangan yang dapat muncul adalah setiap karyawan harus cukup
memiliki motivasi, bertanggung jawab, dan terbiasa untuk mengambil
inisiatif. Struktur ini tidak terlalu cocok bila perusahaan memiliki banyak
aspek administrasi atau operasi.
2.8. 7 Matrix Organization ( Organisasi Matrix )
Organisasi Matrix merupakan peleburan dari kedua tipe organisasi
diatas. Organisasi Matrix menca ri keseimbangan antara
operasional/administrasi dan proyek. Contohnya adalah seorang manajer
proyek yang ingin mengerjakan proyek inventory. Tim proyek akan terdiri
dari bagian purchasing dan finance.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 36
Organisasi Matrix mempunyai tiga buah sub Organisasi berdasarkan
kekuatan manajer proyek dan manajer fungsional.
Keuntungan yang diberikan tipe organisasi matrix adalah pemanfaatan
sumber daya manusia yang efisien, anggota tim mempunyai pekerjaan
operasional tetap setelah proyek selesai, sharing pengetahuan antar divisi
yang lebih baik dari pada tipe fungsional, dan adanya keterlibatan stakeholder
yang kuat.
Kekurangan yang dapat muncul adalah dengan adanya dua buah
atasan, karyawan bawah harus melapor pada dua atasan dan hal ini dapat
membingungkan. Atasan-atasan dapat memperebutkan karyawan sehingga
membingungkan mereka dalam membuat prioritas kerja dan memahami
perannya. Prosedur komunikasi dan pemanfaatan sumber daya harus ada dan
jelas untuk menghindari kekacauan ini.
( CarterMcNamara.“Organizational Culture” The Management Assistance Program for
Nonprofits. (http://www.mapnp.org/library/orgthry/culture/culture.htm)
2. 9 Kompleksitas , Formalitas dan Sentralisasi
Kompleksitas
Kompleksitas menunjuk pada jumlah aktivitas maupun subsistem pada organisasi.
Kompleksitas bisa diukur melalui 3 (tiga) diferensiasi yaitu vertikal, horizontal dan
spatial.
1. Diferensiasi vertikal. Semakin banyak tingkatan yang ada antara manajemen
puncakdengan bagian operasional, organisasi tersebut semakin kompleks.
2. Diferensiasi horisontal adalah jumlah jenis pekerjaan satu departemen yang ada
padaorganisasi. Semakin banyak jumlah pekerjaan yang ada pada suatu
organisasi yangmembutuhkan pengetahuan dan keahlian khusus, semakin tinggi
kompleksitas horisontal pada organisasi tersebut.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 37
3. Diferensiasi spasial adalah jumlah daerah dari keberadaan organisasi secara
fisik.Dengan meningkatnya diferensiasi spasial ini maka semakin tinggi pula
kompleksitasnya.
Formalitas
Formalitas mengacu pada suatu tingkat yang terhadapnya pekerjaan di dalam
organisasi itu dibakukan (Bedelan & Zammuto, 1991:129). Jika suatu pekerjaan
sangat diformalkan, maka pelaksana pekerjaan tersebut mempunya tingkat
keleluasaan yang minimum mengenai apa yang harus dikerjakan, kapan harus
dikerjakan, dan bagaimana ia harus mengerja kan. Ada 3 macam jenis formalisasi,
yaitu: Formalisasi berdasarkan pekerjaan, formalisasi berdasarkan aliran pekerjaan,
dan formalisasi berdasarkan peraturan.
Sentralisasi
Istilah sentralisasi mengacu pada sampai tingkat mana pengambilan keputusan
dipusatkan pada suatu titik tunggal dalam organisasi. Dikatakan bahwa ketika
manajemen puncak membuat keputusan-keputusan kunci dalam organisasi dengan
masukan yang terbatas darikaryawan yang berada di bawahnya, maka organisasi
tersebut memiliki tingkat sentralisasi tinggi. Sebaliknya, semakin banyak karyawan
yang berada di bawah manajemen puncak memberikan masukan bagi pengambilan
keputusan, maka dikatakan bahwa organisasilebih terdesentralisasi.Pada perusahaan
yang memiliki karakter sentralisasi tinggi akan mempunyai struktur yang berbeda
dengan perusahaan yang terdesentralisasi.
2. 10 Departementalisasi
Departementalisasi adalah pengelompokan ke dalam unit-unit yang logis.
Perusahaan yang melekukan departentalisasi diuntungkan dengan pembagian
control dan koordinasi pada perusahaan tersebut. Wilayah kekuasaan dan
tanggung jawab dipersempit sehingga untuk memimpinnya menjadi lebih mudah.
Departementalisasi sendiri dibagi atas beberapa macam yaitu :
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 38
1. Departementalisasi berdasarkan pelanggan
Maksudnya perusahaan akan melakukan pembagian penjualan produk ke
pelanggan,biasanya ada yang bagian produk laki-laki ataupun perempuan atau
tua dan muda. Contohnya adalah pembagian penjualan produk Rexona ada
pembagian untuk produk remaja, laki-laki , perempuan ataupun yang xtra
berkeringat. Dengan dilakukannya pembagian ini penjualan akan lebih tepat
sasaran dan efisien
2. Departementalisasi berdasarkan produk
Maksudnya perusahaan akan mengelompokan departemen sesuai dengan
kelompok produk yang dihasilkan misalkannya pembagian departeman
barang untuk mengurusi produksi produk berupa barang dan departemen jasa
untuk menangani produk yang berupa jasa
2. Departementalisasi berdasarkan proses
Maksudnya pembagian departemen berdasrkan proses pengkerjaannya,
misalnya pada perusahaan meubel dibagi atas divisi untuk pengolahan
kayu mentah, divisi pembuatan kursi atau meubel kemudian divisi
pengecatan
3. Departementalisasi berdasarkan geografis
Maksudnya pembagian departeman berdasarkan lokasi penjualan produk
misalnya departemen yang mengawasi di jawa dan Bali, di Kalimantan
maupun di Sumatara
4. Departementalisasi berdasarkan fungsi
Maksudnya pembagian departemann berdasarkan aktifitas perusahaan
dalam menjalankan bisnisnya, misalnya departemen produksi, departemen
penjualan, departemen pemasaran dan lain-lain. Setelah melakukan
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 39
pembagian tugas, maka yang harus dilakukan adalah menetapkan hierarki
pengambilan keputusan.
(http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/desain-organisasi-dimensi-dan-
bentuknya.html)
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 40
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
MULAI
Studi PustakaPengamatan
Skenario
Merumuskan
Masalah
Menentukan
Tujuan Penelitian
Membuat Batasan
Dan Asumsi
Pengumpulan
Data
Pengolahan Data
Dengan Konsep Strategi
Wheelen-Hunger
Analisis SWOT
Analisis dan
Pilihan Strategi
Utama
Arah OrganisasiProfil Organisasi
Identifikasi
Proses Bisnis
Perancangan
Organisasi
Pembentukan Struktur
Organisasi Beserta
Job Analysis
Apakah
Sesuai ?
Kebijakan
Perusahaan
Selesai
tidak
ya
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 41
Pada Praktikum modul pertama ini , memulainya dengan mempelajari
studi pustaka dan mengamati skenario yang di berikan. Setelah melakukan pengamatan
skenario , kami merumuskan masalah yang ada kemudian menentukan tujuan penelitian
, kami juga membuat batasan asumsi asumsi serta mengumpulkan data. Setelah data
sudah terkumpul , kami mengolah data dengan konsep strategi “Wheelan-Hunger” dan
melakukan analisis SWOT perusahaan.
Setelah data cukup , dilakukan analisis strategi utama bagi perusahaan
dan dilanjutkan menentukan arah organisasi. Sambil membuat arah organisasi kita juga
menentukan profil organisasinya. Kemudian dilakukan identifikasi proses bisnis untuk
membuat perancangan organisasi , dalam perancangan organisasi kita juga merancang
struktur organisasi dan job analysisnya. Jika perancangan organisasi tidak sesuai , kita
kembali lagi ke proses identifikasi proses bisnis untuk mengintropeksi . Jika sudah
sesuai perancangan organisasinya maka kita langsung membuat kebijakan perusahaan .
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 42
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4. 1 Gambaran Perusahaan
Perusahaan Toys Motor Inc. Merupakan perusahaan multinasional produsen
utama yang membuat mainan mobil mini yang memiliki struktur organisasi produk,
dengan ketiga produknya, mobil mini, tamiya mini 4WD dan hotwheels yang
berkedudukan di Beijing-RRC. Perusahaan ini pernah menjual produknya, terutama
jenis tamiya, di Indonesia. Respons masyarakat Indonesia terhadap produk Toys
Motor Inc. sangat besar. Perusahaan ini berencana membuka cabang di Indonesia
bernama PT Indonesia Tamiya Motor, dengan menggunakan suplier lokal.
Aktivitas utama produksi direncanakan pada sistem perakitan/assembly. Produksi
tamiya mini 4WD untuk memenuhi demand lokal/nasional. Melihat peluang ini, PT
Toys Motor Inc. mencari investor untuk menambah modal kerja mendirikan pabrik
perakitan. Modal berasal dari perusahaan induk sebesar 70% dan sisanya akan
diperoleh dari dana investor. Maka dari itu, manajemen Toys Motor Inc. menyewa
tim tenaga ahi/konsultan dengan masing-masing bidang keahliannya. Semua
aktivitas konsultan tersebut akan diawasi penuh oleh manajemen puncak Toys
Motor Inc.
Berdasarkan riset yang dilakukan ada 4 produsen yang menguasai pasar
Indonesia antara lain PT A, PT B, PT C, dan PT D. PT Indonesia Tamiya motor
mempunyai keinginan untuk menguasai pasar tamiya mini 4WD di Indonesia. Tim
konsultan melakukan analsis strategi terhadap 4 perusahaan itu untuk memperoleh
strategi utama. Berikut ini beberapa riset yang dilakukan tim konsultan Toys Motor
Inc. untuk masing-masing perusahaan di atas.
1. Riset mengenai potensi penjualan.
2. Riset mengenai omset penjualan.
3. Riset mengenai daerah pemasaran.
4. Riset mengenai jumlah outlet.
5. Riset mengenai harga produk.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 43
6. Riset mengenai komponen kekuatan.
7. Riset mengenai daya tarik industri.
Karyawan perusahaan dituntut untuk memahami semua nilai yang ada. Jika antara
manajemen puncak dengan karyawan memahaminya, maka visi perusahaan bukan
hal yang mustahil dapat tercapai. Proses bisnis merupakan hal yang mutlak sebagai
dasar pelaksanaan bisnis yang dijalankan masing-masing fungsi bisnis perusahaan.
PT Indonesia Tamiya Motor harus melakukan pemetaan terhadap proses bisnis
secara terperinci dengan kali pertama mengidentifikasi proses bisnis terlebih
dahulu. PT Indonesia Tamiya Motor berpedoman kepada proses bisnis perusahaan
induknya. Proses bisnis Toys Motor Inc. dijelaskan pada poin berikut :
Menentukan visi dan misi perusahaan serta AD/ART
Memeimpin seluruh dewan atau komite eksekutif serta menerbitkan
kebijakan-kebijakan perusahaan
Menyetujui anggaran tahunan perusahaan
Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan
Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memestikan pelaksanaan tata tertib;
keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat;
menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan agenda;
mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan
tindakan dan kebijakan
Mendorong karyawan untuk mengerti keseluruhan pekerjaan dan
permasalahannya, membangun visi kolektif dn bekerja bersama mencapai
tujuan perusahaan
Melakukan kajian dengan menghasilkan gagasan-gagasan baru dan
mengkontribusikannya pada perusahaan
Mengambil posisi untuk mencegah terjadinya resiko besar dari suatu
kesalahan kerja
Mengevaluasi setiap kegagalan dan melakukan evaluasi diri
Mendorong para karyawan untuk menciptakan gagasan baru, sekecil apapun,
dan mengkomunikasikan gagasan-gagasan tersebut ke karyawan lain
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 44
Melakukan perekrutan (open rekruitment) untuk menambah sumber daya
manusia tentunya pada penempatan yang jelas
Melakukan pengawasan berkala dan penilaian untuk mengukur kinerja SDM
Melakukan pengembangan motivasi kerja berkala untuk SDM
Melakukan open sharing untuk semua karyawan-karyawan tentang masalah-
masalah yang dihadapi dalam pekerjaannya dan bagaimana mengatasi
masalah tersebut
Memberikan Surat Peringatan kepada karyawan yang telah melakukan
pelanggaran diluar batas yang telah ditetapkan
Melakukan penghentian kerja bagi SDM yang terbukti secara kuantitatif tidak
produktif
Melakukan riset pengembangan desain produk meliputi tamiya mini 4WD,
mobil mini, dan hot wheels
Menganalisa pasar mainan mobil mini, tamiya mini 4WD dan hot wheels
Melakukan promosi produk dengan iklan
Melakukan pemasaran produk
Melakukan kerjasama dengan distributor toko-toko penjuat mainan diseluruh
dunia (proses ekspor)
Melakukan pembelian raw material (melakukan pemesanan raw material)
Mengangkut raw amterial yang telah dikirim supplier ke gudang
Menyimpan raw material sebelum raw material tersebut digunakan untuk
prosess perakitan (storage)
Melakukan inspeksi raw amterial
Mengangkut raw material yang telah diinspeksi ke lantai produksi untuk
dirakit
Menentukan kebijakan peramalan setelah melihat pola data permintaan masa
lalu
Melakukan peramalan permintaan pasar (forecasting)
Melakukan perencanaan mengenai jumlah tenaga kerja dan tingkat produksi
(agregat planning)
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 45
Menentukan jumlah dan waktu pengadaan komponen dan bahan baku setiap
periodenya (MPS)
Menguji kelayakan kapasitas MPS (RCCP)
Menentukan jumlah komponen yang akan dibeli dan kapan komponen
tersebut dibeli (MRP)
Menghitung kebutuhan bersih (Netting dalam MRP)
Menentukan ukuran lot (Lotting dalam MRP)
Menentukan pemesanan (Ofsetting dalam MRP)
Menghitung kebutuhan kotor komponen (Exploding dalam MRP
Melaporkan hasil perencanaan produksi ke divisi PPIC
Melakukan proses produksi per part dengan dibawah pengontrolan divisi
PPIC
Melakukan perakitan mini 4 WD
Melakukan pemeriksaan lot
Mengubah metode penginspeksian jika ternyata banyak lot yang reject
Melakukan audit kualitas secara berkala untuk proses produksi secara
keseluruhan
Melakukan inspeksi in process
Melakukan inspeksi finish product
Mengangkut finish product dari lantai produksi
Melakukan pengepakan mini 4 WD yang telah dirakit
Melakukan inspeksi packaging
Menyangkut packaged mini 4 WD sebelum didistribusikan ke konsumen
Membuat laporan penjualan mini 4 WD di pasaran
Menganalisa pola penjualan mini 4 WD dari satu periode ke periode lainnya
Mendistribusikan packaged mini 4 WD kepada distributor-distributor yang
bekerja sama dengan Tamiya Motor Inc.
Mendistribusikan packaged mini 4 WD kepada toko-toko yang telah
memesan mini 4 WD pada Tamiya Motor Inc.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 46
Mendistribusikan packaged mini 4 WD kepada sales sesuai dengan
pembagian jumlah distribusi masing-masing sales untuk dijual
Mengirim packaged mini 4 WD yang telah dipesan kepada konsumen akhir
Menganalisa semua pembiayaan yang diajukan masing-masing departemen
Membuat jurnal terhadap semua pengeluaran dan pemasukan perusahaan
Mencatat penegluaran dan pemasukan dalam buku besar
Membuat laporan laba rugi
Membuat neraca
Mengurusi gaji karyawan
Mengurusi kredit untuk karyawan
Mengurusi hutang perusahaan
Melakukan pembayaran hutang perusahaan
Melakukan pembayaran biaya overhead
Menganalisa kebutuhan informasi yang diperlukan dalam perusahaan
Membangun sistem informasi perusahaan secara keseluruhan berdasarkan
kebutuhan informasi perusahaan
Membangun sistem informasi antar departermen
Membangun sistem informasi dalam masing-masing departemen
Membuat database data penjualan, data pembelian, data supplier, data
inventori, data distributor, dan data-data penting lainnya yang dibutuhkan
perusahaan.
Kebijakan manajemen puncak Toys Motor Inc. dalam biaya overtime tidak boleh
lebih dari biaya reguler time karena dapat mempengaruhi biaya produksi yang lebih
mahal. Jam kerja per hari adalah 8 jam dan hari kerja 5 hari/minggu. Dalam
memenuhi permintaan pelanggan service level sebesar 95%.
Hasil riset
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 47
Tabel 4.1 Data Riset Mengenai Potensi Penjualan
PT Share
PT A 26,65
PT B 28
PT C 23,37
PT D 21,98
Tabel 4.2 Data Riset Mengenai Omset Penjualan
PT Jumlah
PT A 500000000
PT B 356000000
PT C 360000000
PT D 400000000
Tabel 4.3 Data Riset Mengenai Daerah Pemasaran
PT Jumlah
PT A 45
PT B 55
PT C 40
PT D 38
Keterangan: wilayah pemasaran PT A meliputi Jawa dan Bali, wilayah
pemasaran PT B meliputi Jawa, Sumatra, dan Sulawesi, PT C meliputi Jawa dan
Kalimantan, serta PT D meliputi NTT, NTB, dan Jawa.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 48
Tabel 4.4 Data Riset Mengenai Jumlah Outlet
PT Jumlah
PT A 4
PT B 5
PT C 5
PT D 6
Tabel 4.4 Data Riset Mengenai Harga Produk Mini 4 WD
PT Jumlah
PT A 22,6
PT B 27
PT C 25,4
PT D 25
Tabel 4.5 Data Riset Mengenai Komponen Kekuatan
NO. KOMPONEN KEKUATAN BOBOT (%)
1 Potensi Penjualan 22,64
2 Omset per bulan 17,24
3 Daerah Pemasaran 19,85
4 Jumlah Outlet 19,27
5 Harga Produk Mini 4 WD 21,00
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 49
Tabel 4.6 Data Riset Mengenai Komponen Daya Tarik Teknik Industri
KOMPONEN KEKUATAN BOBOT (%)
Design Produk 60
Reliability 40
4. 2 Data Riset (Given)
Tabel 4.7 Data Riset Mengenai Potensi Penjualan
PT Share %
PT A 26,65 26,65
PT B 28 28
PT C 23,37 23,37
PT D 21,98 21,98
Tabel 4.8 Data Riset Mengenai Omset Penjualan
PT Jumlah %
PT A 500000000 30,94059
PT B 356000000 22,0297
PT C 360000000 22,27723
PT D 400000000 24,75248
Tabel 4.9 Data Riset Mengenai Daerah Pemasaran
PT Jumlah %
PT A 45 25,2809
PT B 55 30,89888
PT C 40 22,47191
PT D 38 21,34831
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 50
Tabel 4.10 Data Riset Mengenai Jumlah Outlet
PT Jumlah %
PT A 4 20
PT B 5 25
PT C 5 25
PT D 6 30
Tabel 4.11 Data Riset Mengenai Harga Produk Mini 4 WD
PT Jumlah %
PT A 22,6 22,6
PT B 27 27
PT C 25,4 25,4
PT D 25 25
Tabel 4.12 Data Riset Mengenai Komponen Kekuatan
NO. KOMPONEN KEKUATAN BOBOT (%)
1 Potensi Penjualan 22,64
2 Omset per bulan 17,24
3 Daerah Pemasaran 19,85
4 Jumlah Outlet 19,27
5 Harga Produk Mini 4 WD 21,00
Tabel 4.13 Data Riset Mengenai Komponen Daya Tarik Teknik Industri
KOMPONEN KEKUATAN BOBOT (%) Peringkat
Design Produk 60 3
Reliability 40 3
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 51
4. 3 Pengolahan Data Wheelen Hunger
4.3. 1 Perhitungan Manual Kekuatan Bisnis/Posisi Persaingan
a. Potensi Penjualan
y1 = 1 x1 = 21,98
y2 = 4 x2 = 28
b =
a = y1 – b x1 = 1- ( )(21.98)
= -9,9535
Y = a + bX
Y1 = a + bX1
= (-9,9535) + ( )(26,65)
= 3,327 untuk PT. A
Y2 = a + bX2
= (-9,9535) + ( )(28)
= 4 untuk PT. B
Y3 = a + bX3
= (-9,9535) + ( )(23,37)
= 1,693 untuk PT. C
Y4 = a + bX4
= (-9,9535) + ( )(21,98)
= 1 untuk PT. D
Tabel 4.14 Rekap Peringkat Posisi Pesaing
No Nama PT Peringkat Bobot Score
1 PT. A 3,327243 0,2264 0,753288
2 PT. B 4 0,2264 0,9056
3 PT. C 1,692691 0,2264 0,383225
4 PT. D 1 0,2264 0,2264
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 52
b. Omset per bulan
y1 = 1 x1 = 22,0297
y2 = 4 x2 = 30,94059
b =
a = y1 – b x1 = 1- (0,3367)(22,0297)
= -6,417
Y = a + bX
Y1 = a + bX1
= (-6,417) + ( )(30,94059)
= 4 untuk PT. A
Y2 = a + bX2
= (-6,417) + ( )(22,0297)
= 1 untuk PT. B
Y3 = a + bX3
= (-6,417) + ( )(22,27723)
= 1,083 untuk PT. C
Y4 = a + bX4
= (-6,417) + ( )(24,752448)
= 1,917 untuk PT. D
Tabel 4.16 Tabel 4.14 Rekap Peringkat Posisi Pesaing
No Nama PT Peringkat Bobot Score
1 PT. A 4 0,1724 0,6896
2 PT. B 1 0,1724 0,1724
3 PT. C 1,083333 0,1724 0,186767
4 PT. D 1,916667 0,1724 0,330433
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 53
c. Daerah Pemasaran
y1 = 1 x1 = 21,34831
y2 = 4 x2 = 30,89888
b =
a = y1 – b x1 = 1- (0,314)(21,34831)
= -5,705
Y = a + bX
Y1 = a + bX1
= (-5,705) + (0,314)(25,2809)
= 2,235 untuk PT. A
Y2 = a + bX2
= (-5,705) + (0,314)(30,89888)
= 4 untuk PT. B
Y3 = a + bX3
= (-5,705) + (0,314)(22,47191)
= 1,353 untuk PT. C
Y4 = a + bX4
= (-5,705) + (0,314)(21,348831)
= 1 untuk PT. D
Tabel 4.17 Tabel 4.14 Rekap Peringkat Posisi Pesaing
No Nama PT Peringkat Bobot Score
1 PT. A 2,235294 0,1985 0,443706
2 PT. B 4 0,1985 0,794
3 PT. C 1,352941 0,1985 0,268559
4 PT. D 1 0,1985 0,1985
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 54
d. Jumlah Outlet
y1 = 1 x1 = 20
y2 = 4 x2 = 30
b =
a = y1 – b x1 = 1- (0,3)(20)
= -5
Y = a + bX
Y1 = a + bX1
= (-5) + (0,3)(20)
= 1 untuk PT. A
Y2 = a + bX2
= (-5) + (0,3)(25)
= 2,5 untuk PT. B
Y3 = a + bX3
= (-5) + (0,3)(25)
= 2.5 untuk PT. C
Y4 = a + bX4
= (-5) + (0,3)(30)
= 4 untuk PT. D
Tabel 4.18 Rekap Peringkat Posisi Pesaing
No Nama PT Peringkat Bobot Score
1 PT. A 1 0,1927 0,1927
2 PT. B 2,5 0,1927 0,48175
3 PT. C 2,5 0,1927 0,48175
4 PT. D 4 0,1927 0,7708
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 55
e. Harga produk mini 4WD
y1 = 1 x1 = 22,6
y2 = 4 x2 = 27
b =
a = y1 – b x1 = 1- (0,682)(22,6)
= -14,409
Y = a + bX
Y1 = a + bX1
= (-14,409) + (0,682)(22,,6)
= 1 untuk PT. A
Y2 = a + bX2
= (-14,409) + (0,682)(27)
= 4 untuk PT. B
Y3 = a + bX3
= (-14,409) + (0,682)(25,4)
= 2,909 untuk PT. C
Y4 = a + bX4
= (-14,409) + (0,682)(25)
=2,636 untuk PT. D
Tabel 4.19 Rekap Peringkat Posisi Pesaing
No Nama PT Peringkat Bobot Score
1 PT. A 1 0,21 0,21
2 PT. B 4 0,21 0,84
3 PT. C 2,909091 0,21 0,610909
4 PT. D 2,636364 0,21 0,553636
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 56
4.3. 2 Pemetaan Posisi Perusahaan
Jumlah Score PT. A
Tabel 4.20 Total Score Komponen Kekuatan PT A
No Komponen Kekutan Score
1 Potensi Penjualan 0,753287708
2 Omset per bulan 0,6896
3 Daerah pemasaran 0,443705882
4 Jumlah outlet 0,1927
5 Harga Produk 0,21
Total 2,28929359
Daya Tarik Industri
Tabel 4.21 Total Score Komponen daya Tarik PT A
Komponen daya tarik industri Bobot Peringkat Score
Desain produk 0.6 3 1,8
Reliability 0.4 3 1,2
3
4 3 2 1
3
1 2 3
2
4
5
6
1 7 8 9
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 57
Jumlah score PT. B
Tabel 4.21 Total Score Komponen Kekuatan PT B
No Komponen Kekutan Score
1 Potensi Penjualan 0,9056
2 Omset per bulan 0,1724
3 Daerah pemasaran 0,794
4 Jumlah outlet 0,48175
5 Harga Produk 0,84
Total 3,19375
Daya Tarik Industri
Tabel 4.22 Total Score Komponen daya Tarik PT B
Komponen daya tarik industri Bobot Peringkat Score
Desain produk 0.6 3 1,8
Reliability 0.4 3 1,2
3
4 3 2 1
3
1
2 3
2 4 5 6
1 7 8 9
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 58
Jumlah score PT. C
Tabel 4.23 Total Score Komponen Kekuatan PT C
No Komponen Kekutan Score
1 Potensi Penjualan 0,383225
2 Omset per bulan 0,186767
3 Daerah pemasaran 0,268559
4 Jumlah outlet 0,48175
5 Harga Produk 0,610909
Total 1,93121
Daya Tarik Industri
Tabel 4.24 Total Score Komponen Daya Tarik PT C
Komponen daya tarik industri Bobot Peringkat Score
Desain produk 0.6 3 1,8
Reliability 0.4 3 1,2
3
4 3 2 1
3
1 2 3
2
4 5
6
1 7 8 9
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 59
Jumlah score PT. D
Tabel 4.25 Total Score Komponen Kekuatan PT D
No Komponen Kekutan Score
1 Potensi Penjualan 0,2264
2 Omset per bulan 0,330433
3 Daerah pemasaran 0,1985
4 Jumlah outlet 0,7708
5 Harga Produk 0,553636
Total 2,07977
Daya Tarik Industri
Tabel 4.26 Total Score Komponen Daya Tarik PT D
Komponen daya tarik industri Bobot Peringkat Score
Desain produk 0,6 3 1,8
Reliability 0.4 3 1,2
3
4 3 2 1
3
1
2
3
2 4 5 6
1 7 8 9
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 60
BAB V
PEMBAHASAN
5. 1 Strategi Inti
5.1. 1 Analisis Pasar
PT Toys Motor Inc. akan mendirikan anak perusahaan di Indonesia yaitu
PT. Indonesia Tamiya Motor. Tujuan mendirikan anak perusahaan tersebut
adalah untuk menguasai pasar tamiya mini 4WD di Indonesia. Namun terdapat
beberapa perusahaan lain yang juga bergerak dalam bidang yang sama, yaitu PT.
A, PT. B, PT. C dan PT. D. Keempat perusahaan tersebut merupakan perusahaan
pesaing untuk PT. Indonesia Tamiya Motor dalam mengembangkan
perusahaanya di Indonesia. Dari segi wilayah pemasaran diketahui bahwa
wilayah pemasaran PT. A meliputi Jawa dan Bali. Wilayah pemasaran PT. B
meliputi Jawa, Sumatera, dan Sulawesi, PT. C meliputi Jawa dan Kalimantan,
serta PT. D meliputi NTT, NTB, dan Jawa. Dari keterangan tersebut, dapat
dilihat bahwa hampir seluruh pulau telah dikuasai oleh PT. A, B, C dan D.
Untuk menentukan daerah pemasaran yang harus dituju oleh PT
Indonesia Tamiya Motor, dibutuhkan data statistik untuk membamdingkan pulau
mana yang lebih potensial
Tabel 5.1 Data Statistik Laju Pertumbuhan
Propinsi 2000 2005 2010 2015 2020 2025
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
11. NANGGROE ACEH
DARUSSALAM 3,929.3 4,037.9 4,112.2 4,166.3 4,196.5 4,196.3
12. SUMATERA UTARA 11,642.6 12,452.8 13,217.6 13,923.6 14,549.6 15,059.3
13. SUMATERA BARAT 4,248.5 4,402.1 4,535.3 4,693.4 4,785.4 4,846.0
14. RIAU 4,948.0 6,108.4 7,469.4 8,997.7 10,692.8 12,571.3
15. JAMBI 2,407.2 2,657.3 2,911.7 3,164.8 3,409.0 3,636.8
16. SUMATERA SELATAN 6,210.8 6,755.9 7,306.3 7,840.1 8,369.6 8,875.8
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 61
17. BENGKULU 1,455.5 1,617.4 1,784.5 1,955.4 2,125.8 2,291.6
18. LAMPUNG 6,730.8 7,291.3 7,843.0 8,377.4 8,881.0 9,330.0
19. KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG 900.0 971.5 1,044.7 1,116.4 1,183.0 1,240.0
31. DKI JAKARTA 8,361.0 8,699.6 8,981.2 9,168.5 9,262.6 9,259.9
32. JAWA BARAT 35,724.0 39,066.7 42,555.3 46,073.8 49,512.1 52,740.8
33. JAWA TENGAH 31,223.0 31,887.2 32,451.6 32,882.7 33,138.9 33,152.8
34. D I YOGYAKARTA 3,121.1 3,280.2 3,439.0 3,580.3 3,694.7 3,776.5
35. JAWA TIMUR 34,766.0 35,550.4 36,269.5 36,840.4 37,183.0 37,194.5
36. BANTEN 8,098.1 9,309.0 10,661.1 12,140.0 13,717.6 15,343.5
51. B A L I 3,150.0 3,378.5 3,596.7 3,792.6 3,967.7 4,122.1
52. NUSA TENGGARA
BARAT 4,008.6 4,355.5 4,701.1 5,040.8 5,367.7 5,671.6
53. NUSA TENGGARA
TIMUR 3,823.1 4,127.3 4,417.6 4,694.9 4,957.6 5,194.8
61. KALIMANTAN BARAT 4,016.2 4,394.3 4,771.5 5,142.5 5,493.6 5,809.1
62. KALIMANTAN
TENGAH 1,855.6 2,137.9 2,439.9 2,757.2 3,085.8 3,414.4
63. KALIMANTAN
SELATAN 2,984.0 3,240.1 3,503.3 3,767.8 4,023.9 4,258.0
64. KALIMANTAN TIMUR 2,451.9 2,810.9 3,191.0 3,587.9 3,995.6 4,400.4
71. SULAWESI UTARA 2,000.9 2,141.9 2,277.2 2,402.8 2,517.2 2,615.5
72. SULAWESI TENGAH 2,176.0 2,404.0 2,640.5 2,884.2 3,131.2 3,372.2
73. SULAWESI SELATAN 8,050.8 8,493.7 8,926.6 9,339.9 9,715.1 10,023.6
74. SULAWESI TENGGARA 1,820.3 2,085.9 2,363.9 2,653.0 2,949.6 3,246.5
75. GORONTALO 833.5 872.2 906.9 937.5 962.4 979.4
81. M A L U K U 1,166.3 1,266.2 1,369.4 1,478.3 1,589.7 1,698.8
82. MALUKU UTARA 815.1 890.2 969.5 1,052.7 1,135.5 1,215.2
94. PAPUA 2,213.8 2,518.4 2,819.9 3,119.5 3,410.8 3,682.5
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 62
Berdasarkan table di atas laju pertumbuhan yang paling tinggi adalah Jawa,
kemudian disusul oleh Sumatera dan Bali.
Tabel 5.2 Jumlah Penduduk Indonesia menurut Umur dan Jenis Kelamin,
(dalam ribuan)
Berdasarkan table di atas jumlah penduduk Indonesia terbanyak yaitu pada
rentang umur 5-19 tahun.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 63
Tabel 5.3 Presentase Penduduk Miskin di Indonesia
Berdasarkan table di atas presentase penduduk miskin yang tidak terlalu besar
yaitu pada wilayah Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Hal tersebut berarti bahwa
rata-rata penduduk di daerah tersebut berkecukupan.
Melihat dari hasil diatas, maka disimpulkan bahwa daerah pemasaran ditujukan
pada wilayah maka PT. Indonesia Tamiya Motor memilih Jawa dan Sumatera
sebagai daerah pemasaran dan sasaran utama yang dituju yaitu pada kelompok
umur 7-19 tahun. Keputusan tersebut dibuat dengan berbagai pertimbangan,
diantaranya:
Jawa dan Sumatera merupakan pulau dimana laju pertumbuhan penduduk
yang sangat besar
Jumlah penduduk Indonesia terbesar yaitu pada kisaran umur 5-19 tahun
Rata-rata penduduk pulau Jawa dan Sumatra berada pada taraf ekonomi
yang berkecukupan
Pola kehidupan masyarakat Jawa dan Sumatera yang konsumtif sehingga
menjadi potensi yang cukup besar
Hanya dua perusahaan yang akan menjadi pesaing pada daerah tersebut
yang masing-masing daerah terdapat satu
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 64
5.1. 2 Analisis Strategi Pesaing
Dari hasil pemetaan posisi perusahaan pesaing perusahaan Toys Motor
Inc. yaitu PT. A, PT. B, PT. C, dan PT. D dengan menggunakan strategi
Wheleen dan Hunger berdasarkan nilai score potensi penjualan, omset per
bulan, daerah pemasaran, jumlah outlet, harga produk, desain produk dan
reliability memperoleh hasil yang sama.
Gambar 5.1 Bagan Posisi Perusahaan
PT A
PT A berada pada kotak nomor 2 yang artinya perusahaan
menggunakan strategi pertumbuhan konsentrasi dengan integrasi
horizontal dengan cara meningkatkan kontrol atas pesaing atau dari
sisi internal, segmen pasar diperluas untuk mengurangi potensi
persaingan, sehingga skala ekonomi menjadi lebih besar.
Sedangkan dari sisi eksternal perusahaan dapat melakukan akuisisi
atau joint-venture dengan perusahaan lain pada industri yang sama.
Dengan wilayah pemasaran meliputi Jawa dan Bali, maka potensi
penjualan PT A cukup tinggi. Selain itu, karakteristik penduduk
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 65
yang konsumtif pada kedua wilayah tersebut juga menjadi salah
satu potensi tersendiri bagi PT A.
PT B
Perusahaan B terletak pada daerah 1 artinya Perusahaan
menggunakan strategi pertumbuhan dengan intergrasi vertikal.
Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk
memanfaatkan peluang eksternal, antara lain mempertahankan dan
meningkatkan variasi produk dengan penerapan teknologi-
teknologi terbaru, memperkuat image di masyarakat dengan
menekankan prinsip perusahaan, meningkatkan kualitas pelayanan
kepada konsumen serta tetap berfokus pada pesaing. Bekerjasama
dengan pemasok dan distributor berharap distribusi lancar dan
terkendali. Startegi yang dimiliki perusahaan tersebut sudah cukup
kuat, sehingga PT B merupakan salah satu pesaing terberat bagi PT
Indonesia Tamiya
PT C
Perusahaan C terletak pada daerah 3 artinya Perusahaan
menggunakan strategi pertumbuhan konsentrasi via turnaround.
Turnaroud yaitu strategi untuk menyehatkan kembali perusahaan.
Strategi ini sendiri tujuannya untuk membawa perusahaan yang
sedang mengalami masa sulit. Untuk menerapkannya dibutuhkan
manajemen tim yang lebih kuat serta karakter pemimpin yang kuat
untuk menentukan arah perusahaan. Agar perusahaan tetap bisa
bertahan harus dilakukan pemantapan Standard Operating
Procedure (SOP) atau up grade budaya karyawan.
PT D
Perusahaan D terletak pada daerah 2 artinya Perusahaan
menggunakan strategi pertumbuhan konsentrasi via integrasi
horizontal yang mirip dengan PT A dan PT C. Strategi
pertumbuhan konsentrasi adalah perusahaan berkonsentrasi dan
bertumbuh kembang. Integrasi horisontal yang dilakukan adalah
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 66
dengan cara meningkatkan kontrol atas pesaing atau dari sisi
internal, segmen pasar diperluas untuk mengurangi potensi
persaingan, sehingga skala ekonomi menjadi lebih besar.
Sedangkan dari sisi eksternal perusahaan dapat melakukan akuisisi
atau joint-venture dengan perusahaan lain pada industri yang sama.
5.1. 3 Analisis SWOT
Strength
Cabang dari PT Toys Motor Inc yang merupakan perusahaan mainan
ternama di RRC.
Modal bisnis yang besar dari PT Toys Motor Inc sebagai perusahaan
induk yang berskala multinasional.
Mempunyai spesialisasi dalam produksi tamiya mini 4WD.
Weakness
Masih merupakan perusahaan yang tergolong baru di Indonesia
Belum mengetahui tentang peta kekuatan pangsa pasar yang strategis di
Indonesia
PT Indonesia Yamiya Motor kesulitan dalam mencari supplier bahan
baku di Indonesia yang kualitasnya sama dengan perusahaan induk di
China
Opportunity
Besarnya animo masyarakat Indonesia terhadap mainan mobil mini 4
WD , khususnya segmen anak-anak.
Adanya komunitas-komunitas pecinta “mini 4 WD” di Indonesia yang
dapat memicu perkembangan mini 4 WD
Adanya perkembangan yang sangan pesat di bidang teknologi,
khususnya dunia permainan.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 67
Adanya stasiun TV swasta yang menayangkan program serial anak yang
bertema mini 4 WD , dapat di jadikan promosi secara tidak langsung oleh
produsen mainan mini 4 WD
Threat
Adanya perusahaan sejenis ( pesaing ) yang sudah cukup lama berada di
Indonesia.
Minat konsumen di Indonesia yang berubah-ubah akan produk mainan .
Kenaikan harga bahan baku yang disebabkan oleh banyaknya produk
mainan impor dari negara lain.
Mulai maraknya barang KW dari negara lain yang dapat mempengaruhi
stabilitas harga produk dari PT Indonesia Tamiya Motor
5.1. 4 Analisis PT Indonesia Tamiya Motor
Matriks SWOT
SW
OT STRENGTHS WEAKS
OPPURTUNITIES
- Mini 4 WD dapat membuat PT
Indonesia Tamiya Motor menjadi
perusahaan terbesar di Indonesia
-PT Toys Inc di RRC dapat
menjadi acuan bagi PT Indonesia
Tamiya Motor untuk menjadi
perusahaan yang bertaraf
multinasional.
-Menggencarkan promosi dengan
cara menggandeng stasiun TV
swasta.
- Mencari supplier lokal yang
berkualitas.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 68
THREATS
- Melakukan inovasi pada
produknya agar dapat bersaing
dengan kompetitor.
- Mengembangkan produk tamiya
mini 4 WD yang bervariasi
- Menentukan daerah yang
potensial untuk pemasaran produk
dan mempekerjakan karyawan yang
benar-benar ahli dalan Industri
Mainan di Indonesia
- Menangkal produk KW dari negara
lain dengan meningkatkan kualitas
produknya.
Karena PT Indonesia Tamiya Motor menggunakan Strategi pertumbuhan
konsentrasi via integrasi horisontal, maksudnya adalah perusahaan
berkonsentrasi dan bertumbuh kembang. Integrasi horisontal yang dilakukan
adalah dengan cara meningkatkan kontrol atas pesaing atau dari sisi internal,
segmen pasar diperluas untuk mengurangi potensi persaingan, sehingga skala
ekonomi menjadi lebih besar. Sedangkan dari sisi eksternal perusahaan dapat
melakukan akuisisi atau joint-venture dengan perusahaan lain pada industri
yang sama.
5. 2 Profil Perusahaan
Deskripsi Perusahaan PT. Indonesia Tamiya Motor
PT. PT.Indonesia Tamiya Motor berlokasi di Jl. Raya Semarang Salatiga
Km 23 Ungaran. Perusahaan ini merupakan cabang perusahaan Toys Motor Inc.
yang didirikan di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang
perakitan/assembly produk tamiya mini 4WD. Perakitan produksi tamiya mini
4WD untuk memenuhi demand lokal/nasional. PT Indonesia Tamiya motor
mempunyai keinginan untuk menguasai pasar tamiya mini 4WD di Indonesia.
Perusahaan ini mendapatkan modal yang berasal dari perusahaan induk yaitu
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 69
perusahaan Toys Motor Inc. sebesar 70% dan sisanya akan diperoleh dari dana
investor.
Nama Perusahaan : PT. Indonesia Tamiya Motor
Alamat Perusahaan : Jl. Raya Semarang Salatiga Km 23 Ungaran
Bidang Usaha : Perakitan/Assembly
Telp. Perusahaan : (024) 727 7277
No. Fax. Perusahaan : (024) 737 7377
5. 3 Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Menjadi perusahaan mainan terkemuka serta mampu mendorong pertumbuhan
ekonomi Indonesia
Misi
1. Menciptakan produk yang unggul melalui penjaminan kualitas dan inovasi
serta peningkatan sumber daya karyawan
2. Memperkuat organisasi untuk terus memimpin dan menjadi perusahaan yang
tepercaya
3. Menempatkan manajemen dan proses produksi yang efisien
4. Mempromosikan dan memberikan kontribusi pada pengembangan
masyarakat dan memberikan kontribusi bagi perekonomian dan
kemasyarakatan
5. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif serta membangun kerjasama
yang baik antara karyawan maupun dengan pihak lain yang mendukung.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 70
5. 4 Penjelasan Logo dan Arti Logo Perusahaan
Gambar 5.2 Logo PT Indonesia Tamiya Motor
Definisi :
- Kata magnificient mengartikan bahwa perusahaan kami bebar-benar
hebat dan cemerlang dalam menjalankan usahanya.
- Angka 7 melambangkan bahwa kami kelompok 7 siap terjun ke dunia
bisnis mainan mini 4 WD
- 7 bentuk segi enam 3D menunjukkan bahwa perusahaan kami
memiliki rasa persatuan yang solid dan mampu bekerja sama dengan
baik
- Segi enam yang berwarna orange dan tepat di tengah menandakan
bahwa perusahaan kami selalu fokus akan apa yang kami kerjakan.
5. 5 Value dan Belief Perusahaan
Value perusahaan PT. Indonesia Tamiya Motor yaitu:
a) Jujur
Jujur diartikan "mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai
kenyataan dan kebenaran". Perusahaan menyampaikan informasi dengan jujur,
dalam pembuatan produk menggunakan bahan-bahan yang halal dan berkualitas
tinggi, seluruh anggota perusahaan ditanamkan sikap jujur.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 71
b) Loyal
Menggunakan kepentingan perusahaan diatas kepentingan pribadi atau golongan
c) Fokus
Menggunakan berbagai kompetensi perusahaan secara optimal untuk
meningkatkan nilai tambah
d) On Time is Early
Perusahaan menanamkan seluruh anggota perusahaan untuk disiplin. Disiplin =
ON TIME. Jika ada yang tidak disiplin maka akan mendapatkan punishment.
e) Optimis
Optimis artinya doktrin hidup yang mengajarkan untuk meyakini adanya
kehidupan yang lebih bagus buat perusahaan (punya harapan).
f) Komitmen
Komitmen artinya tanggung jawab akan sesuatu hal/ pekerjaan. Di mana pikiran,
hati dan diri sudah berkomitmen untuk menjalankan tugas dengan ikhlas dan
komit.
Belief perusahaan sebagai berikut:
a) Karyawan adalah aset utama perusahaan.
b) Pelanggan adalah evaluator untuk menjaga/menjamin kualitas.
c) Lingkungan adalah faktor pendukung jalannya bisnis.
d) Menjaga kekeluargaan adalah motivator seluruh anggota perusahaan.
5. 6 Tujuan dan Sasaran Perusahaan
Tujuan
a. Menjaga kualitas produk dengan bahan baku yang baik dan aman,
desain produk yang selalu berkembang dan berkenan sesuai selera
konsumen.
b. Meningkatkan sumber daya karyawan dengan pelatihan
penjaminan kinerja dan profesionalitas sebagai aset penting dalam
penjaminan kualitas produk
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 72
c. Menerapkan konsep pelaksanaan produksi yang efisien bahan baku,
tenaga kerja, serta modal
d. Memanfaatkan berbagai media penting dalam masyarakat dalam
melakukan promosi dan iklan
e. Menerapkan Corporate Social Responsibility dalam bidang
perekonomian, pendidikan, dan pemeliharaan lingkungan masyarakat.
Sasaran
a. Mampu menerapkan efesiensi energi dan bahan bakudengan tingkat limbah
sebesar 3%.
b. Bekerja sama dengan 3 media televisi besar di Indonesia dan/atau rumah
produksi, 5 media cetak, dan 3 supermarket franchise sebagai bentuk iklan
dan promosi pada tahun 2014
c. Bekerjasama dengan 3 suplier besar pada tahun 2013
d. PT Indonesia Tamiya Motor akan menguasai pasar tamiya di Indonesia pada
tahun 2020
5. 7 Proses Bisnis Perusahaan
Aktivitas proses produksi pada PT. Indonesia Tamiya Motor adalah sebagai
berikut:
Perekrutan karyawan
Seleksi karyawan
Training karyawan
Input : pelamar
Output : memperoleh SDM yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing
dan dapat ditempatkan sesuai dengan kemampuannya,
Menganalisa pasar mainan tamiya mini 4WD dan pemasaran produk
Pasar mainan tamiya mini 4 WD dianalisis untuk mengetahui peluang pasar dan
pemasaran produk
Input : daerah pemasaran produk mainan tamiya mini 4 WD,
Output : menemukan pasar yang tepat untuk pemasaran produk
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 73
Melakukan peramalan permintaan pasar (forecasting)
Melakukan perencanaan mengenai jumlah tenaga kerja dan tingkat produksi
(agregat planning)
Menentukan jumlah dan waktu pengadaan komponen dan bahan baku setiap
periodenya (MPS)
Menentukan jumlah komponen yang akan dibeli dan kapan komponen
tersebut dibeli (MRP)
Melaporkan hasil perencanaan produksi ke divisi PPIC
Melakukan proses produksi per part dengan dibawah pengontrolan divisi
PPIC
Input : data-data permintaan pasar, jumlah tenaga kerja, tingkat
produksi, komponen-komponen untuk merakit tamiya
Output : peramalan permintaan pasar jumlahnya jelas dan tepat, berapa
jumlah komponen yang akan dibeli jelas, waktu pembelian komponen dan
bahan baku sesuai dengan peramalan.
Melakukan pembelian raw material
Pembelian raw material yang akan digunakan untuk memproduksi tamiya mini
4 WD
Input : raw material
Output : raw material yang berkualitas dan murah
Mengangkut raw material setelah dikirim ke supplier ke gudang
Raw materialdi simpan ke gudang sebelum digunakan untuk proses perakitan
Input : raw material
Output : raw material yang akan digunakan untuk perakitan bisa dimanfaatkan
seminimal (hemat) mungkin
Melakukan inspeksi raw material
Inspeksi raw material dilakukan untuk mengetahui jumlah barang yang cacat,
sebelum digunakan dalam perakitan.
Input : raw material
Output : terpilihnya raw materialyang berkualitas tinggi dan tidak terjadi cacat.
Mengangkut raw materialke lantai produksi untuk dirakit
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 74
Input : raw material
Output : raw materialsiap dirakit.
Merakit tamiya mini 4 WD
Part-part komponen tamiya dirakit
Input : raw materialdan part-part
Output : tamiya mini 4 WD
Melakukan pemeriksaan lot
Pemeriksaan lot dilakukan untuk menentukan ukuran lot.
Input : ukuran lot
Output : ukuran lot yang tepat sesuai dengan pesanan
Melakukan inspeksi in process dan finishprocess
Inspeksi in process dan finishprocess dilakukan pada waktu perakitan tamiya
mini 4 WD. Sehingga perakitan yang dilakukan tidak terjadi kesalahan atau
keutuhan partnya berkurang.
Input : proses perakitan tamiya mini 4 WD
Output : tamiya mini 4 WD yang berkualitas tinggi
Melakukan pengepakan mini 4 WD yang telah dirakit
Tamiya mini yang sudah dirakit kemudian di pack agar tamiya tidak rusak/ lecet.
Input : tamiya mini 4 WD
Output : tamiya mini yang sudah di pack
Melakukan inspeksi packaging tamiya mini
Input : tamiya mini 4 WD yang di pack
Output : tamiya mini yang sudah di pack tidak terjadi kesalahan dan dalam
pengepakan tidak ada yang rusak.
Menyangkut packaged mini 4 WD dan menyimpan ke gudang sebelum
didistribusikan ke konsumen
Tamiya mini diangkut dan disimpan ke dalam gudang sebelum didistribusikan
ke konsumen.
Input : packaged mini 4 WD
Output : persediaan packaged mini 4 WD yang siap didistribusikan
Mempromosikan dan menjual produk tamiya yang siap di distribusikan
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 75
Memberikan discount
Bekerja sama dengan perusahaan lain
Menjual tamiya mini 4 WD
Mendistribusikan packaged mini 4 WD
Menjual produk tamiya mini 4 WD
Input : tamiya mini 4 WD yang siap di distribusikan
Output : banyak konsumen tertarik untuk membeli tamiya mini 4 WD
Membuat jurnal terhadap semua pengeluaran dan pemasukan perusahaan
Mencatat pengeluaran dan pemasukan dalam buku besar
Membuat laporan laba rugi
Membuat neraca
Mengurusi gaji karyawan
Input : catatan semua pengeluaran dan pemasukan perusahaan
Output : laporan pengeluaran dan pemasukan, laporan laba rugi, neraca
keseimbangan, gaji perusahaan.
Melakukan pelaporan semua pengeluaran dan pemasukan perusahaan
Setelah pembuatan laporan pengeluaran dan pemasukan kemudian dilakukan
pelaporan ke atasan.
Input : laporan pengeluaran dan pemasukan perusahaan
Output : hasil pelaporan ke atasan
Membangun sistem informasi perusahaan secara keseluruhan berdasarkan
kebutuhan informasi perusahaan.
Membangun sistem informasi antar departermen
Membangun sistem informasi dalam masing-masing departemen
Input : sistem informasi perusahaan
Output : terbentuknya sistem informasi perusahaan sesuai dengan kebutuhan.
Membuat database data penjualan, data pembelian, data supplier, data inventori,
data distributor, dan data-data penting lainnya yang dibutuhkan perusahaan
Input : data penjualan, data pembelian, data supplier, data inventori, data
distributor, dan data-data penting lainnya
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 76
Output : database perusahaan.
5. 8 Perancangan Struktur Organisasi
5.8. 1 Kompleksitas
PT. Indonesia Tamiya Motor menerapkan ukuran kompleksitas dengan
harapan satu departemen tidak hanya mengurusi satu pekerjaan tetapi banyak
pekerjaan yang menjadi tanggung jawab departemen tersebut.
5.8.1. 1 Pengelompokan Proses Bisnis
Mengelola Sumber Daya
Pengelolaan sumber daya perusahaan yang dilakukan adalah:
Perekrutan karyawan
Seleksi karyawan
Training karyawan
Mengembangkan Produk
Pengembangan produk yang dilakukan adalah:
Menganalisa pasar mainan tamiya mini 4WD dan pemasaran
produk
Merencanakan Sistem Produksi
Perencanaan sistem produksi yang dilakukan perusahaan adalah:
Melakukan peramalan permintaan pasar (forecasting)
Melakukan pembelian raw material
Mengangkut raw material setelah dikirim ke supplier ke
gudang
Melakukan inspeksi raw material
Mengangkut raw materialke lantai produksi untuk dirakit
Memproduksi Tamiya
Produksi tamiya dilakukan :
Merakit tamiya mini 4 WD
Melakukan pengepakan mini 4 WD yang telah dirakit
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 77
Menyangkut packaged mini 4 WD dan menyimpan ke gudang
sebelum didistribusikan ke konsumen
Menganalisis Kualitas Produk Tamiya
Kualitas produk tamiya dilakukan pengontrolan:
Melakukan pemeriksaan lot
Melakukan inspeksi in process dan finishprocess
Melakukan inspeksi packaging tamiya mini
Memasarkan Tamiya
Dalam melakukan pemasaran produk dilakukan:
Mempromosikan produk tamiya yang siap di distribusikan
Memberikan discount
Bekerja sama dengan perusahaan lain
Menjual tamiya mini 4 WD
Mendistribusikan packaged mini 4 WD
Keuangan
Dalam bidang keuangan, perusahaan melakukan:
Membuat jurnal terhadap semua pengeluaran dan pemasukan
perusahaan
Melakukan pelaporan semua pengeluaran dan pemasukan
perusahaan
Sistem Informasi
Bagian sistem informasi memiliki pekerjaan:
Membangun sistem informasi perusahaan secara keseluruhan
berdasarkan kebutuhan informasi perusahaan.
Membuat database data penjualan, data pembelian, data
supplier, data inventori, data distributor, dan data-data penting
lainnya yang dibutuhkan perusahaan
5.8.1. 2 Departementalisasi dan Rentang Kendali
PT Indonesia Tamiya Motor adalah Perusahaan yang bergerak di
bidang produksi mainan anak mini 4 WD. Dalam menjalankan
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 78
proses Bisnis dan usahanya , PT Indonesia Tamiya Motor memerlukan
beberapa Departemen untuk mempermudah proses bisnisnya. Pada
awalnya , perusahaan ini membutuhkan pasokan bahan baku dari para
supplier dan pemasok bahan , kemudian PT Indonesia Tamiya Motor
memerlukan gudang untuk penyimpanan stock barang , setelah bahan
baku tersedia , maka dimulailah proses perakitan part mini 4 WD
sampai tahap pengepakan. Selain itu hasil produksi dari mini 4 WD
perlu di cek kualitasnya sebelum di terjunkan ke pasaran. Semua
proses diatas memerlukan sebuah departemen yang mengurusinya ,
maka di bentuklah Departemen Produksi yang akan mengurusi perihal
diatas . Di Departemen Produksi terdapat Unit PPIC , Unit Assembly ,
Unit Logistik dan Unit Quality Control ( QC ) yang masing-masing
dikepalai oleh seorang Kepala Unit. Unit PPIC bertanggung jawab
terhadap kebutuhan, penjadwalan produksi , Unit Assembly
melakukan proses assembly serta pengepakan , Unit Logistik
melakukan pengadaan dan inventori raw material sedangkan Unit QC
bertugas melakukan inspeksi dan pengendalian kualitas . Departemen
ini sendiri di pimpin oleh seorang Manager dan Departemen ini
mempunyai keharusan untuk melapor langsung ke Direktur Utama.
PT Indonesia Tamiya Motor memerlukan SDM yang kompeten
untuk bisa bekerja di PT ini . Pegawai dan Karyawan yang ingin
bekerja di PT Indonesia Tamiya Motor ini harus melalui tahap seleksi
yang formal , kemudian untuk mengurus fasilitas dan maintence
gedung, keperluan fasilitas dan alat-alat kerja, cleaning service,
gangguan, asuransi, keamanan dan sebagainya. Maka PT Indonesia
Tamiya Motor membentuk Departemen Human Resource
Development untuk menangani hal tersebut. Departemen ini dipimpin
oleh seorang Manager dan manager tersebut memiliki wewenang
untuk melapor langsung pada Direktur Utama . Pada Departemen ini
memiliki kepala bagian di bidang Rekrutmen dan Pelatihan &
Pengembangan SDM dan Unit General Affairs
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 79
Untuk dapat melakukan Inovasi dan lebih Maju adalah keinginan
setiap perusahaan , PT Indonesia Tamiya Motor juga ingin
memajukan usahanya dan dapat mengembangkan produk baru dengan
inovasi , selain itu sebagai perusahaan besar , PT Indonesia Tamiya
Motor memerlukan akses database yang canggih serta memiliki sistem
informasi yang memadai . Maka , PT Indonesia Tamiya Motor
membentuk Departemen Research dan Development untuk
mengkritisi hal tersebut dan dibawahnya terdapat Unit IT yang secara
khusus dibentuk untuk menyelesaikan perihal database & Sistem
Informasi . Manager dari Departemen ini juga memiliki wewenang
untuk melapor langsung pada Direktur Utama PT Indonesia Tamiya
Motor.
Setelah produk mainan Mini 4 WD buatan PT Indonesia Tamiya
Motor telah melalui proses Produksi , maka yang diperlukan dalam
proses selanjutnya adalah melakukan pemasaran pada produk yang
dibuat PT Indonesia Tamiya Motor. Selain memasarkan produk , PT
Indonesia Tamiya Motor juga memerlukan kemampuan untuk bekerja
sama dengan Stasiun Televisi ataupun Media massa untuk melakukan
promosi. Oleh karena itu , PT Indonesia Tamiya Motor memerlukan
Departemen Pemasaran ( Marketing ) untuk dapat meneruskan proses
bisnisnya. Departemen ini dipimpin seorang manager pemasaran yang
punya wewenang yntuk melapor pada Direktur Utama. Departemen
ini membawahi Unit Penjualan dan Unit Promosi.
Sebagai sebuah badan usaha , PT Indonesia Tamiya Motor
memiliki siklus keuangan yang perlu diatur dan dikelola untuk
kegiatan operasional perusahaan. Pengadaan anggaran belanja
produksi sampai membayar gaji karyawan, sehingga diperlukan
sebuah departemen yang mengurusi hal tersebut. Untuk itu diperlukan
Departemen Keuangan untuk melengkapi departemen di PT
Indonesia Tamiya Motor. Sama seperti Departemen lainnya ,
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 80
Departemen keuangan ini di pimpin seorang manager dan memiliki
wewenang untuk langsung melapor pada Direktur Utama.
Rentang Kendali
Sesuai dengan pembagian departemen yang telah dijelaskan
diatas, dalam PT Indonesia Tamiya Motor terdapat lima departemen
yang dikepalai oleh seorang manajer departemen. Dimana terdapat
satu departemen yang memiliki beberapa unit dibawahnya yang
dikepalai oleh seorang kepala unit. Dalam hal ini seorang manajer
departemen bertanggung jawab tidak lebih dari dua kepala unit. Hal
ini dilakukan agar dalam menjalankan tanggung jawabnya lebih
mudah mengkoordinasikan. Semakin besar jumlah rentang, semakin
sulit untuk mengoordinasi kegiatan-kegiatan bawahan secara efektif.
5.8. 2 Sentralisasi
Setelah terbentuknya departemen-departemen yang dibutuhkan, maka
setiap departemen bertanggungjawab mengkoordinasikan departemen
tersebut. Apabila terdepat suatu permasalahan pada suatu unit, maka kepala
unit tersebut yang harus bertanggungjawab dalam penyelesaian masalah.
Apabila terdapat masalah pada suatu departemen, maka manajer departemen
tersebut yang bertanggungjawab untuk menyelesaikan permasalahan. Apabila
terdapat masalah dianggap cukup rumit yang menyangkut hubungan antar
dua departemen dan mempengaruhi semua departemen, maka Direktur Utama
harus turun tangan untuk menyelesaikannya. Namun, apabila masalah
tersebut menyangkut Direktur Utama dan tidak dapat diselesaikan secara
internal, maka harus diadakan RUPS untuk menentukan kepututusan.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 81
5.8. 3 Formalisasi
5.8.3. 1 Job Description
Direktur Utama
Sebutan Jabatan : Direktur utama
Tugas
1. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-
kebijakan perusahaan
2. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan
kepala bagian (manajer)
3. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan
4. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja
perusahaan
Wewenang Jabatan
1. Menyelenggarakan rapat koordinasi antar manager divisi.
2. Melakukan lobi-lobi ke pemerintahan
3. Menetapkan langkah/cara dalam pengambilan keputusan.
4. Memverifikasi laporan / pekerjaan bawahan.
5. Menegur staf operasional riset dan desain bawahan yang
tidak mentaati peraturan kedinasan.
6. Menyetujui/ menolak laporan pelaksanaan pekerjaan
bawahan.
7. Menegur karyawan dan pihak ketiga yang melanggar
ketentuan di lingkungan kerjanya.
8. Memberikan penilaian kinerja bawahan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 82
Human Resources Development
Dipimpin oleh : Manager Human Resources and
Development Division
Tugas :
Mengelola dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan karyawan, pengelolaan Sumber Daya
Manusia dalam perusahaan serta perekrutan kebutuhan pegawai.
Wewenang jabatan
1. Kepala Departemen HRD
a. Mengusulkan penyelenggaraan rapat koordinasi antar
departemen.
b. Melaksanakan rapat koordinasi eksternal dengan
pihak pihak terkait ( pemerintah, swasta maupun
konsumen perorangan)
c. Mengajukan usulan perbaikan kepada penanggung
jawab atasan.
d. Menegur karyawan yang melanggar ketentuan di
lingkungan kerjanya.
e. Memberikan penilaian kinerja bawahan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
2. Kepala Unit Rekrutmen dan Pengembangan & Pelatihan
a. Melakukan rekrutmen tenaga kerja baru
b. Melaksanakan pelatihan dan pengembangan kinerja dan
profesionalitas per tahun 3 kali
3. Kepala Unit General Affairs
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 83
a. Mengaudit kebutuhan peralatan dan perlengkapan
perusahaan
b. Menyediakan kebutuhan peralatan dan perlengkapan
masing-masing departemen
Riset dan Pengembangan
Dipimpin oleh : Manager Research and
Development
Tugas
Memberi data tentang posisi produk perusahaan di antara
produk sejenis yang di produksi oleh kompetitor
Memberikan masukan usaha tentang perbaikan teknik
pemasaran berdasarkan survey yang dilakukan
Memberikan saran dan masukan tentang langkah-langkah
ekspansi perushaan dan pengembangan produk .
Wewenang Jabatan
1. Kepala Departemen R and D
a. Mengusulkan Rencana desain produk ke president direktur.
b. Menetapkan langkah/cara riset dan desain.
c. Menetapkan daftar kebutuhan rutin pendukung pelaksanaan riset
dan desain.
d. Memverifikasi laporan / pekerjaan bawahan.
e. Mengajukan usulan perbaikan kepada penanggung jawab atasan.
2. Kepala Unit Information Technology
a. Menata ulang layout peta kerja
b. Membuat database terhadap kebutuhan data tiap departemen
c. Membuat system informasi terintegrasi
3. Kepala Unit Riset
a. Meriset keinginan konsumen secara berkala.
b. Memodelkan produk sesuai keinginan konsumen
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 84
c. Membuat prototype dengan menggunakan software
(solidwork, catia dll)
d. Membuat desain stripping dengan menggunakan software
desain
e. Menentukan waktu baku perakitan
f. Survey ke konsumen
g. Menganalisis hasil survey
h. Meneliti dan mengembangkan produk sesuai keinginan
konsumen.
i. Menentukan waktu standar untuk tiap elemen kerja
j. Menentukan kecepatan produksi
Produksi
Dipimpin oleh : Manager Produksi
Tugas
Mengurusi dan mengatur seluruh lini produksi di PT
Indonesia Tamiya Motor
Memastikan tersedianya raw material sampai proses
pengepakan produk.
Wewenang Jabatan
1. Kepala Departemen Produksi
a. Memverifikasi laporan / pekerjaan bawahan.
b. Menyetujui/ menolak laporan pelaksanaan pekerjaan
bawahan.
c. Mengajukan usulan perbaikan kepada penanggung
jawab atasan.
d. Memberikan penilaian kinerja bawahan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
e. Mengusulkan penyelenggaraan rapat koordinasi antar
divisi.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 85
f. Melaksanakan rapat koordinasi eksternal dengan
pihak pihak terkait ( pemerintah, swasta maupun
supplier).
g. Menegur karyawan yang melanggar ketentuan di
lingkungan kerjanya.
h. Memberikan penilaian kinerja bawahan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
2. Kepala Unit PPIC
a. Mentukan kebutuhan material
b. Mengusulkan jumlah safety stock yang harus ada di
gudang.
c. Menetapkan metode peramalan.
d. Mengkoreksi dan menyetujui hasil ramalan.
e. Menetapkan daftar jumlah kebutuhan raw material.
f. Mengusulkan kapan harus melakukan pemesanan raw
material.
3. Kepala Unit Assembly
a. Mengawasi perakitan komponen tamiya berdasarkan
urutan.
b. Mendata kebutuhan material assembly
4. Kepala Unit Logistic
a. Mengatur jadwal pembelian raw material.
b. Menetapkan langkah/cara pergudangan.
5. Kepala Unit Quality Control
a. Menetapkan daftar distribusi jaringan pengadaan material.
b. Melakukan kontrol terhadap inspeksi dan penjaminan
kualitas
Marketing
Dipimpin oleh : Manager Marketing
Tugas
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 86
Melakukan promosi tentang produk maianan mini 4 WD
buatan PT Indonesia Tamiya Motor
Menentukan daerah pemasaran yang strategis bagi PT
Indonesia Tamiya Motor
Wewenang Jabatan
1. Kepala Departemen Marketing
Wewenang:
a. Mengkoreksi dan menyetujui laporan penjualan dan
pemasaran.
b. Menegur karyawan dan pihak ketiga yang melanggar
ketentuan di lingkungan kerjanya.
c. Mengajukan usulan perbaikan kepada penanggung jawab
atasan.
d. Memberhentikan penunjukan agen / distribusi.
2. Kepala Unit Penjualan
Wewenang:
a. Menetapkan strategi bisnis pemasaran dan penjualan.
b. Menetapkan daftar kebutuhan rutin pendukung
pelaksanaan penjualan dan pemasaran.
c. Menetapkan daftar distribusi jaringan pemasaran dan
penjualan produk.
e. Meriset pasar konsumen secara berkala.
3. Kepala Unit Promosi
Wewenang:
a. Mengadakan pelatihan promosi.
b. Menetapkan langkah/cara menjaring konsumen
Keuangan
Dipimpin oleh : Manager Keuangan
Tugas
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 87
Menentukan anggaran dasar tahunan PT Indonesia Tamiya
Motor
Mengurusi dan mengatur gaji Karyawan serta membuat kas
perusahaan.
Wewenang Jabatan
1. Mengatur jadwal promosi produk.
2. Mengusulkan Rencana Niaga ke president / CEO.
3. Mengusulkan penyelenggaraan rapat koordinasi.
4. Melaksanakan rapat koordinasi eksternal dengan pihak
pihak terkait
5. ( pemerintah, swasta maupun konsumen perorangan).
6. Memverifikasi laporan / pekerjaan bawahan.
7. Menegur staf operasional penjualan dan pemasaran
bawahan yang tidak mentaati peraturan kedinasan.
8. Menyetujui/ menolak laporan pelaksanaan pekerjaan
bawahan.
9. Mengajukan usulan perbaikan kepada penanggung jawab
atasan.
10. Menegur karyawan dan pihak ketiga yang melanggar
ketentuan di lingkungan kerjanya.
11. Menunjuk agen distribusi produk yang capable.
12. Memberikan penilaian kinerja bawahan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
13. Mengelola modal
14. Mengatur dan mengendalikan kondisi keuangan
15. Menetapkan daftar anggaran tiap departemen dan bidang
5.8.3. 2 Hubungan Kerja dan Aliran Informasi Organisasi
Pada suatu sistem organisasi, setiap bagian yang terdapat di
dalamnya pasti ada hubungan tertentu untuk saling mendukung demi
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 88
terbentuknya organisasi yang kuat sehingga bisa menjadi dasar
perusahaan.
Human Research and Development berhubungan dengan semua
departemen dalam melaksanakan tugasnya dalam menentukan
perekrutan karyawan yang sesuai dengan tiap departemen. Hubungan
HRD dengan Departemen Produksi yaitu HRD bertanggungjawab
dalam menentukan karyawan yang berkompeten pada bidang produksi
sesuai dengan kriteria departemen tersebut, misalnya dalam
menentukan karyawan yang ahli pada bidang asssembly. Karena PT
Indonesia Tamiya Motor hanya berfokus pada bidang assembly.
Hubungan HRD dengan Departemen R n D yaitu menentukan
SDM yang berkualitas tinggi yang nantinya akan melakukan riset dan
pengembangan produk. Sehingga PT Indonesia Tamiya Motor selalu
dapat melakukan inovasi, sehingga dapat terus bertahan dalam industri
tamiya di Indonesia.
Hubungan HRD dengan Departemen Keuangan yaitu melakukan
seleksi karyawan yang berkompeten dalam bidang akuntansi.
Sehingga manajemen keuangan pada PT Indonesia Tamiya Motor
dapat terkendali dan tidak terjadi korupsi ataupun hal buruk lainnya.
Hubungan HRD dengan Departemen Marketing yaitu melakukan
perekrutan karyawan yang berkompeten dalam bidang marketing.
Sehingga PT Indonesia Tamiya Motor dapat menembus pasar seluruh
wilayah di Indonesia.
Hubungan antara Departemen R n D dengan Departemen
Produksi yaitu apabila R n D menemukan inovasi suatu produk baru
maka akan segera melakukan koordinasi dengan Departemen Produksi
untuk memproduksi produk baru tersebut.
Hubungan antara Departemen R n D dan Departemen Marketing
yaitu dalam pemasaran produk yang telah dikeluarkan oleh R n D.
Misalnya Departemen R n D melakukan inovasi dengan mengeluarkan
produk baru, maka Departemen Marketing bertanggungjawab dalam
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 89
pemasaran produk tersebut. Jadi informasi tentang adanya produk
baru tersebut dapat diketahui oleh konsumen. Sehingga lebih mudah
dalam pemasaran selanjutnya.
RUPS memegang kekuasaan tertinggi pada PT Indonesia Tamiya
yang mengawasi kerja Direktur Utama. Sedangkan Direktur utama
bertanggungjawab atas semua departemen yang ada pada PT
Indonesia Tamiya Motor.
Hubungan antara Departemen R n D dan Departemen Keuangan
yaitu dalam penentuan harga produk yang telah dikeluarkan oleh R n
D. Misalnya Departemen R n D melakukan inovasi dengan
mengeluarkan produk baru, maka Departemen Keuangan
bertanggungjawab dalam pengeluaran biaya untuk pembelian bahan
baku dan juga mengestimasiharga produk yang dihasilkan tersebut.
Hubungan antara Departemen Marketing dan Departemen
Keuangan yaitu dalam penentuan anggaran untuk melakukan promosi
produk tamiya yang telah diproduksi. Sehingga tidak akan terjadi
pembengkakan pengeluaran untuk promosi, tetapi promosi tetap
berjalan dengan lancar.
Hubungan antara Departemen Produksi dan Departemen
Marketing yaitu dalam menentukan jumlah barang yang kana dijual
sehingga antara barang yang diproduksi dan barang yang akan dijual
seimbang, tidak mengalami kekurangan barang yang diproduksi
ataupun berlebih.
Hubungan antara DepartemenProduksi dan Departemen
Keuangan yaitu dalam penentuan biaya untuk pembelian bahan baku
yang dibutuhkan oleh Departemen Produksi. Selain itu juga biaya
untuk maintenance mesin yang mengalami kerusakan pada saat
digunakan untuk proses assembly produk, sehingga proses produksi
tidak terhambat.
Hubungan antara unit PPIC dengan Unit Penjualan yaitu untuk
menentukan jumlah produksi selanjutnya dengan menggunakan data
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 90
penjualan yang telah diperoleh sebelumnya. Sehinnga dengan
peramalan dapat diketahui berapa barang yang harus diproduksi
selanjutnya.
Hubungan antara Unit PPIC dengan Unit Logistic yaitu unutk
menentukan peramalan jumlah raw material yang akan dibeli untuk
proses produksi selanjutnya. Sehingga tidak terjadi kekurangan atau
kelebihan logistic pada saat proses produksi berlangsung.
Hubungan antara Unit Logistic dan Unit Assembly yaitu agar
terdapat koordinasi yang seimbang antara barang yang akan di
assembly dengan raw material yang ada. Sehingga tidak terjadi
penumpukan logistik ataupun menghasilkan barang setengah jadi.
Hubungan antara Unit QC dengan Unit Assembly yaitu untuk
melakukan kontrol pada saat proses produksi dan juga hasil produk
yang telah di assembly. Apakah produk tersebut telah memenuhi
kriteria yang telah ditentukan atau tidak. Sehingga produk tersebut
layak untuk dipasarkan dan tidak mengecewakan konsumen.
Hubungan antara Unit IT dengan semua departemen yang
terdapat pada struktur organisasi PT Indonesia Tamiya Motor yaitu
untuk pembuatan database perusahaan. Selain itu juga untuk
pembuatan website atau semacamnya untuk mendongkrak penjualan
di dunia maya. Selain itu juga untuk mempromosikan apabila terdapat
produk baru yang muncul. Sehingga informasi dapat cepat
tersampaikan kepada konsumen.
Hubungan antara Unit GA dengan semua departemen yang
terdapat pada struktur organisasi PT Indonesia Tamiya Motor yaitu
dalam bidang ketenagakerjaan, megadakan training dan motivasi
kepada seluruh karyawan perusahaan.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 91
Aliran Informasi Organisasi
Gambar 5.3 Aliran Informasi PT Indonesia Tamiya Motor
5.8. 4 Pembentukan Struktur Organisasi
5.8.4. 1 Bagian Dasar Organisasi
The operating core , yang termasuk di sini adalah para pegawai yang
yang melaksanakan pekerjaan dasar yang berhubungan dengan
produksi barang dan jasa. Dalam PT. Indonesia Tamiya Motor yang
berada dalam operating core adalah karyawan biasa yang mendukung
tiap departemen.
The strategi apec, yang termasuk di dalamnya adalah manajer tingkat
puncak (top management). Dalam PT. Indonesia Tamiya Motor yang
berada dalam strategi apec adalah departemen Direktur Utama.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 92
The middle line, yang termasuk di dalamnya adalah para manajer
yang menjembatani manajer tingkat atas dengan bagian operasional.
Dalam PT. Indonesia Tamiya Motor yang berada dalam middle line
adalah manajer tiap departemen.
The technostructure yang termasuk di dalamnya adalah mereka yang
diserahi tugas untuk menganalisa dan bertanggungjawab terhadap
bentuk standarisasi dalam organisasi.
The support staff. Yang termasuk didalamnya adalah orang-orang
yang memberi jasa pendukung tidak langsung terhadap organisasi
(orang-orang yang mengisi unit staf). Dalam PT. Indonesia Tamiya
Motor yang berada dalam support staff adalah diantaranya office boy,
kurir, dan supir.
5.8.4. 2 Gambar Struktur Organisasi
Direktur
Utama
Dept. Produksi Dept. HRD Dept. Reseach &
DevelopmentDept. Pemasaran Dept. Keuangan
Unit
Assembly
Unit
Logistic
Unit
Recruitment dan
Pengembangan &
Pelatihan
UnitGeneral Affairs
Unit
PromosiUnit
Penjualan
R U P S
Unit
PPIC
Unit
QC
Unit
ITUnit
Riset
Gambar 5.4 Struktur Organisasi PT Indonesia Tamiya Motor
Pada gambar STO diatas dapat dijelaskan bahwa Direktur Utama dipilih oleh
Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) . Departemen Produksi , HRD , Research
& Development , Pemasaran dan Keuangan memiliki tanggung Jawab dan
Wewenang untuk melapor langsung pada Direktur Utama, Sedangkan Unit-unit
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 93
yang ada dibawah tiap-tiap Departemen tidak bisa lapor langsung pada Direktur
Utama, tapi hanya sekedar lapor pada Manager dari Departemen yang bersangkutan.
Dilihat dari bentuk bagan Struktur Organisasinya, maka Struktur
Organisasi PT Indonesia Tamiya Motor termasuk desain organisasi struktur
sederhana karena sentralisasi yang tinggi dalam melakukan kontrol. Struktur
sederhana ini bersifat simpel dan terbatas penggunaannya, yaitu pada perusahaan
berukuran kecil.
5. 9 Kebijakan Perusahaan
1. Kebijakan Umum
Dalam memenuhi respon permintaan pelanggan, perusahaan
menerapkan kebijakan make to stock
Servis level sebesar 95 %, maksudnya yaitu dari permintaan yang
masuk ke peruhaan harus dupenuhi ileh perusahaan untuk di
produksi
2. Departemen Produksi
Unit PPIC melakukan peramalan sesuai dengan data historis yang
dimili oleh perusahaan induk.
Unit Assembly melakukan assembly produk dengan jumlah yang
sesuai dengan hasil dari peramalan
Apabila terdapat barang cacat hampir dari 5 % dari seluruh hasil
produksi , maka proses produksi harus dihentikan dan perlu di kaji
ulang dengan cara mengubah prosedur SOP perakitan.
Unit QC selalu melakukan Inspeksi sesaat setelah barang produksi
selesai di proses.
Tidak ada garansi yang diberikan kepada konsumen karena produk
tergolong barang yang terjangkau.
Pendistribusian produk dilakukan dengan jasa distributir luar .
3. Departemen HRD
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 94
Melakukan perekrutan karyawan sesuai dengan kriteria yang
dibutuhkan oleh masing-masing departemen.
Perekrutan karyawan dilakukan tiap tahun sekali dan hal tersebut
tergantung kebutuhan Perusahaan
Mengadakan “award” bagi karyawan yang dianggap memiliki
performa kerja yang cemerlang
Penentuan hari kerja adalah setiah hari senin sampai jum’at , dengan
kriteria 8 jam per hari.
Mengadakan pelatihan softskill bagi karyawan setiap 3 bulan sekali
untuk menunjang kesuksesan kerja.
Mengadakan pergantian peralatan operasional kerja tiap 6 bulan
sekali.
4. Departemen Research dan Development
Menentukan bentuk barang yang akan diproduksi
Database harus selalu update tiap ada input data yang masuk.
Situs perusahaan harus selalu up to date dan mudah di akses
5. Departemen Pemasaran
Proses Promosi dan Undian berhadiah disesuaikan dengan kebutuhan
Perusahaan.
6. Departemen Keuangan
Pembayaran gaji karyawan ditentukan dengan biaya Over Time yang
lebih besar dari biaya Reguler Time
Maksimal kerja dari Over Time adalah 25 % dari waktu Reguler Time
atau ± 2 jam per hari.
Laporan laba dan rugi harus diterima oleh RUPS dan Direktur Utama
selambat-lambatnya 1 bulan setelah akhir tahun
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 95
BAB VI
PENUTUP
6. 1 Kesimpulan
Dari praktikum modul 1 ini, kami dapat menyimpulkan yaitu:
1. PT Indonesia Tamiya motor merupakan perusahaan baru yang masih mengalami
pertumbuhan. Berdasarkan analisis pasar, sasaran pasar yang akan dituju oleh
PT Indonesia tamiya yaitu wilayah Jawa dan Sumatra.
2. PT. Indonesia Tamiya Motor menggunakan strategi pertumbuhan konsentrasi via
Integrasi Horizontal agar perusahaan dapat bertumbuh kembangdengan cara
meningkatkan kontrol atas pesaing.
3. Dalam perancangan suatu organisasi sebuah perusahaan, dibutuhkan visi, misi,
tujuan, sasaran, value, belief, dan logo perusahaan. Setiap anggota organisasi
perusahaan harus memahami dengan jelas semua elemen tersebut, sehingga
tujuan perusahaan dapat tercapai.
4. Peoses bisnis perusahaan merupakan dasar untuk pembuatan struktur organisasi
PT Indonesia Tmiya Motor. Dari proses bisnis yang ada, maka perusahaan dapat
mengetahui departemen-departemen yang dibutuhkan, sehingga struktur
organisasi dapat terbentuk.
5. PT Indonesia Tamiya Motor menggunakan struktur organisasi fungisional,
dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian
yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana
yang mempunyai keahlian khusus.
6. Perancangan struktur organisasi PT Indonesia Tamiya Motor terdiri dari RUPS,
Ditektur Utama, serta 6 departemen yaitu Departemen Produksi, Departemen
HRD, Departemen R n D, Departemen Pemasaran, Departemen Penjualan.
7. Job description dan aliran informasi organisasi pada PT Indonesia Tamiya Motor
yaitu RUPS memegang kekuasaan tertinggi sebagai pemegang keputusan.
Kemudian Direktur Utama bertanggungjawab atas semua departemen dan
melaporkannya pada RUPS. Setiap Departemen mempunyai hubungan untuk
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1: Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 7
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 96
saling koordinasi agar semua proses dalam perusahaan berjalan dengan lancar.
Beberapa departemen mempunyai beberapa unit, dan setiap unitnya juga
mempunyai hubungan tertentu dengan unit lain.
8. Perusahaan menentukan kebijakan sesuai dengan kebutuhan setiap departemen.
6. 2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Dalam menganalisis strategi yang digunakan perusahaan, harus teliti dalam
membaca strategi Wheelen Hunger.
2. Proses bisnis yang dilakukan perusahaan harus urut dan jelas.
3. Struktur organisasi yang akan digunakan perusahaan harus jelas dan sesuai
dengan pengelompokkan proses bisnis serta efektif dan efisien.
4. Job description harus jelas, tepat dan jangan salah dalam menempatkan posisi
job desk.