LAPORAN KULIAH KERJA PROFESI (KKP)
SEBAGAI PRODUCTION ASISSTANT
DI PT.HOMPIMPA SINEMA NUSANTARA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Disusun untuk memenuhi tugas akhir
Mata Kuliah kerja Profesi
Program Studi Televisi dan Film
Jurusan Seni Media Rekam
Oleh :
Dica Mustika Suciasti
NIM. 17148163
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA (ISI)
SURAKARTA
2020
3
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan
rahmat dan petunjuk-Nya sehingga penulis diberikan kelancaran dalam
melaksanakan mata Kuliah Kerja Profesi (KKP) dan menyelesaikan laporan KKP
ini. Dalam kurun waktu 3 bulan penulis telah menyelesaikan Kuliah Kerja Profesi
sebagai Production Assistan di salah satu production house. Penulis mendapatkan
banyak pengalaman berharga yang tidak didapatkan selama duduk di bangku
perkuliahan, khususnya dalam bidang manajemen produksi baik sebuah film
pendek, iklan maupun video kreatif lainnya. Selain mendapatkan pengalaman,
penulis juga mendapatkan materi mengenai dunia industri video kreatif melalui
rumah produksi yang berada di Yogyakarta, yaitu Hompimpa Sinema Nusantara.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah
terkait dalam proses Kuliah Kerja Profesi ini. Dalam kondisi pandemi akibat virus
Covid – 19 seperti ini memang sangatlah tidak mudah untuk kita semua menjalani
aktivitas apapun dan dimanapun, namun berkat bantuan dari berbagai pihak
akhirnya proses KKP ini dapat dilaksanakan dengan baik. Pihak – pihak tersebut
diantaranya :
1. Bapak Titus Soepono Adji, S.Sn., MA. Selaku dosen pembimbing dan selaku
Ketua Prodi Film dan Televisi Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta yang telah
membantu dalam pengawasan serta membimbing dari proses pelaksanaan hingga
menyelesaikan laporan akhir KKP.
2. Ibu Sri Wastiwi Setiawati, S.Sn., M.Sn. selaku Ketua Jurusan Seni Media Rekam
Institut Seni Indonesia (ISI Surakarta)
3. Orang tua tercinta serta saudara yang selalu memberi dukungan dan doa
sepenuhnya.
4. Bapak Senoaji Julius selaku Direktur Hompimpa Sinema Nusantara yang telah
memberi ruang untuk penulis belajar selama proses KKP.
5. Tim Produksi Hompimpa yang sangat luar biasa memberikan bimbingannya
kepada penulis selama pelaksanaan program KKP.
6. Teman – teman internship Hompimpa, terima kasih telah selalu perhatian dan
saling membantu dalam hal apapun selama menjalani proses bersama.
iv
7. Seluruh teman – teman Program Studi Film dan Televisi angkatan 2017 yang
saling memberikan saran dan semangat di masa yang sedang sulit ini.
Penulis sangat menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna, saran
dan kritikan akan sangat berguna bagi penulis. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca, penulis dan mampu memberikan energy baiknya
kepada penulis lainnya untuk terus membuat karya tulis yang lebih baik.
Surakarta,
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Tujuan ......................................................................................................3
C. Manfaat ....................................................................................................3
D. Waktu ......................................................................................................4
E. Lokasi ......................................................................................................5
BAB II RENCANA KERJA PROFESI ..........................................................6
A. Materi Kuliah Kerja Profesi ....................................................................6
B. Metode Kuliah Kerja Profesi ...................................................................9
BAB III PELAKSANAAN KERJA PROFESI ............................................11
A. Tinjauan Umum Perusahaan .................................................................11
1. Sejarah Umum Perusahaan ..............................................................11
2. Visi dan Misi ...................................................................................12
3. Logo Hompimpa ..............................................................................12
4. Struktur Organisasi ..........................................................................14
5. Layanan ...........................................................................................15
B. Pelaksanaan Kegiatan ............................................................................16
1. Rencana Pelaksanaan KKP .............................................................16
2. Realisasi Kegiatan ...........................................................................17
3. Daftar Kegiatan ...............................................................................25
4. Capaian Kegiatan ............................................................................28
5. Kegiatan Job Ekstra .........................................................................28
C. Deskripsi Karya .....................................................................................32
BAB IV PENUTUP .....................................................................................35
A. Kesimpulan ............................................................................................35
B. Saran ......................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................37
LAMPIRAN .................................................................................................38
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menuntut ilmu tidak hanya dilakukan di ruang yang sering disebut dengan
kelas, namun bisa juga terjun langsung ke dunia kerja untuk merealisasikan ilmu
yang didapat selama proses belajar. Hal tersebut diterapkan pada setiap lembaga
pendidikan dengan istilah Magang atau Kerja Profesi untuk mengetahui seberapa
jauh mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang diterima selama proses belajar
mengajar berlangsung ke dalam dunia kerja.
Lembaga senantiasa mengasah keahlian mahasiswanya melalui tugas praktik,
namun penerapan langsung didunia kerja dirasa lebih efektif mengembangkan
kemampuan masing masing mahasiswa. Mahasiswa S-1 Program Studi Televisi
dan Film, Jurusan Seni Media Rekam, Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni
Indonesia Surakarta berkewajiban mengamati secara langsung penerapan
kompetensi yang dimiliki.
Dalam situasi seperti ini saat pandemi mahasiswa berkesampatan untuk
mencari pengalaman kepada mentor – mentor secara online yang sudah disediakan
oleh pihak kampus, namun tidak menutup kemungkinan bagi mahasiswa yang
mendapat kesempatan untuk terjun langsung di lapangan namun tetap mengikuti
standart protokol kesehatan yang telah di tetapkan. Mata kuliah KKP di ISI
Surakarta dilaksanakan dengan harapan mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang
sebelumnya sudah didapat dan juga menambah berbagai wawasan dan pengalaman
untuk bekal saat masuk dunia kerja nanti.
Di Dunia yang semakin berkembang sekarang, banyak industri kreatif yang
semakin lebar tidak hanya pada Televisi dan Film. Semakin banyak produk audio
visual yang dapat dihasilkan, seperti video kreatif, video tutorial, video pemasaran,
iklan dan lain sebagainya. Pada proses pembuatan produk audio visual tersebut
dasar-dasar yang digunakan untuk memproduksi ialah sama. Salah satu rumah
produksi yang bergerak dalam bidang audio visual tersebut yaitu Hompimpa
Sinema Nusantara.
Penulis menyadari bahwa manajemen sebuah produksi merupakan sebuah
kunci dari keberhasilan produksi suatu produk audio visual. Oleh karena itu penulis
ingin mengetahui lebih dalam bagaimana proses dari pembuatan hingga cara
2
memanajemen sebuah produksi audio visual yang baik dan benar. Dengan
bergabung di tim produksi penulis berharap dapat mendapat banyak ilmu dan juga
cara mengolah suatu ide atau permintaan dari klien menjadi sebuah produk audio
visual yang memiliki nilai guna yang tinggi. Dengan begitu penulis dapat
melanjutkan atau mengembangkan ilmu yang sudah didapat di lapangan kerja untuk
diterapkan di proses pembelajaran selanjutnya yaitu pada tugas akhir.
Penulis nantinya akan membuat kajian mengenai manajamen produksi film
maupun produk audio visual, oleh karena itu penulis memilih PT. Hompimpa
sebagai tempat melaksanakan Kuliah Kerja Profesi. Dengan bergabung di divisi
Tim Produksi PT. Hompimpa penulis akan mendapat ilmu dan berproses secara
langsung mengenai manajamen produksi. Divisi ini merupakan kunci manajemen
di sebuah produksi baik film maupun video – video lainnya. Terdapat beberapa
aspek yang harus diperhatikan dan dipelajari demi kelancaran sebuah produksi, agar
sesuai dengan target konten maupun visual yang telah ditetapkan. Penulis juga
menyimpulkan bahwa menjadi Production Assistant memungkinkan penulis untuk
mendapatkan pengalaman lebih dalam kegiatan produksi, dari praproduksi hingga
pascaproduksi. Divisi ini dipilih karena sesuai dengan minat dan tujuan yang
penulis ingin capai.
Dengan demikian Hompimpa Sinema dapat menjadi mitra pembelajaran bagi
mahasiswa/mahasiswi terutama proses pada bidang produk audio visual yang masih
menjadi ranah film dan televisi. Selama masa studi penulis telah mendapatkan bekal
dalam pembuatan beberapa produksi. Bekal itu nantinya akan diterapkan untuk
melanjutkan proses belajar di bangku perkuliahan selanjutnya yaitu pembuatan
tugas akhir dalam bidang pengelolaan dan manajemen sebuah produksi. Tidak
hanya di bangku perkuliahan, penulis juga akan menegembangkan ilmu yang sudah
diterima ketika di dunia kerja, diharapkan nanti pada proses berikutnya dapat
mengaplikasikannya pada hal lain. Kegiatan ini diharapkan mampu menambah
wawasan dan pemahaman pada bidang perfilman, serta sebagai bekal
mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja.
3
B. TUJUAN
Adapun tujuan Kerja Profesi mahasiswa Prodi Televisi dan Film, Jurusan
Seni Media Rekam, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Instiut Seni Indonesia
Surakarta
a. Merealisasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi sesuai visi, misi dan
tujuan Institut Seni Indonesia Surakarta.
b. Sebagai penyerapan ilmu praktis mengenai manajemen produksi yang
akan digunakan untuk proses pembelajaran selanjutnya.
c. Menerapkan ilmu yang di terima selama proses studi kedalam dunia
kerja.
d. Mengenal dan memahami lingkungan kerja secara langsung dalam
bidang audio visual.
e. Mengetahui sistem menejemen yang di terapkan pada proses produksi.
f. Mengembangkan kemampuan bekerjasama secara tim terutama
interpersonal skill (human relation).
C. MANFAAT
Ada beberapa manfaat dari kegiatan Kerja Profesi Mahasiswa Program Studi
Televisi dan Film, Jurusan Seni Media Rekam, Fakultas Seni Rupa dan Desain,
Instiut Seni Indonesia Surakarta untuk mahasiswa, lembaga, maupun Perusahaan
diantaranya:
1. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai orientasi/peralihan dari suasana kampus/akademik ke
dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga pembelajaran selama di
kampus dapat diterapkan secara langsung, yang nantinya sebagai
acuan mempersiapkan diri dan kompetensi yang dimiliki untuk
memenuhi kebutuhan industri perfilman.
b. Mendapatkan ilmu baru sebagai dasar atau bekal untuk
4
melanjutkan proses pembelajaran selanjutnya di bidang
manajemen produksi.
c. Sebagai usaha mempersiapkan profesi di bidang perfilman
d. Untuk menjalin relasi secara profesional dengan lembaga maupun
industri di bidang perfilman.
2. Bagi Lembaga Pendidikan
a. Sebagai salah satu cara mengevaluasi pencapaian kompetensi
lulusan dan materi ajar yang digunakan.
b. Sebagai sarana menjalin kerja sama dengan industri yang bergerak
di bidang perfilman
c. Dapat mewakili eksistensi prodi Televisi dan Film, Jurusan Seni
Media Rekam, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Instiut Seni
Indonesia Surakarta
d. Lembaga dapat memperoleh informasi dari industri tentang
kompetensi dan kualifikasi SDM yang dibutuhkan untuk
kemudian dapat mempersiapkan mahasiswa melalui penerapan
proses studi.
3. Bagi Industri
a. Menjadi tolak ukur kemampuan lulusan mahasiswa terutama prodi
Televisi dan Film.
b. Program Kerja Profesi merupakan salah satu cara mencari
pandangan untuk melakukan kerjasama dengan mahasiswa yang
memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan industri.
D. WAKTU
Penulis melaksanakan KKP dalam kurun waktu 3 bulan terhitung
sejak 20 Oktober 2020 sampai 20 Januari 2021. Penulis mengikuti hari dan
jam kerja yang telah ditentukan pihak perusahaan. Hari kerja berlangsung
selama 6 hari dari hari Senin hingga Sabtu dan libur pada hari Minggu.
Penambahan jam juga terkadang terjadi dikarenakan kebutuhan proyek
yang sedang dikerjakan.
5
E. LOKASI
Nama Perusahaan : Hompima Sinema Nusantara
Unit / Divisi : Production Assistant
Bidang : Production Assistant
Alamat : Gg. Pandega Mandala No.23F, Manggung,
Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
Website : www.hompympaa.com
No. Telepon : +62 – 274 - 2920274
Narahubung ; Nain Tri Habibi (+62 811 676 776)
Gambar 1. Hompimpa Sinema Nusantara
(Sumber: wikimapia.org)
Gambar 2. Kantor Hompimpa Sinema Nusantara
(Sumber: wikimapia.org)
6
BAB II
MATERI DAN METODE KERJA PROFESI
A. Materi Kuliah Kerja Profesi
1. Materi Umum
Rumah Produksi atau biasa disebut (Production House) merupakan sebuah
badan usaha yang mempunyai organisasi dan keahlian dalam memproduksi
program – program audio dan audiovisual untuk disajikan kepada khalayak.1
Production House kegiatan keseharian utamanya yaitu memproduksi suatu
program baik untuk acara televisi, film layar lebar, profil perusahaan, video
klip, maupun iklan media. Yang kegiatannya dimulai dari pra produksi,
produksi, pasca produksi hingga pemasaran.
Fungsi sebuah media audio visual (video) sekarang ini dinilai paling
efektif dalam menyampaikan informasi sampai dengan media promosi. Oleh
karena itu produksi sebuah video iklan,film ataupun creative video lainnya
sedang naik – naiknya. Dalam proses pembuatan produk audio visual sendiri
memerlukan cukup banyak proses mulai dari perencanaan konsep hingga
pelaksanaanya. Dalam proses ini tim produksi beretanggung jawab pada
produser mengenai hasil akhir dari video kreatif tersebut. Salah satu
perusahaan yang bergerak dalam bidang tersebut yaitu PT. Hompimpa.
Perusahaan Hompimpa menyediakan berbagai layanan produksi audio
visual. dalam pembuatannya Hompimpa memiliki beberapa divisi. Ketika
mendapat klien, Produser ataupun Direktur perusahaan mendiskusikan
beberapa aspek terlebih dahulu sebelum mengeksekusinya. Dalam hal ini
perusahaan memiliki kewenangan untuk “meramu” ide permintaan dari
klien. Setelah itu perusahaan juga menyiapkan tenaga kerja untuk
mengeksekusi sebuah produk audio visual tersebut yang dipimpin oleh sebuah
tim produksi.
Dalam pelaksanaanya Hompimpa memiliki sebuah tim produksi untuk
memimpin jalannya sebuah produksi. Tim produksi merupakan bawahan
langsung dari produser, dalam hal ini tugas tim produksi meliputi merekrut
1 Abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/D1413022_bab1. Diakses pada 31 Januari 2020. Pukul 14.11 WIB.
7
pekerja profesional dari berbagai department produksi, mengatur keuangan,
dan menyiapkan semua kebutuhan produksi. Biasanya tim produksi memiliki
beberapa orang untuk berbagi tugas yang biasa disebut Unit Manager dan
Line Produser. Kedua chief ini yang bertanggung jawab atas jalannya
produksi.
2. Materi Khusus
Selama menjalankan program KKP, penulis mendapatkan materi khusus
berupa bekerja sebagai Production Assistant dengan proyek berupa iklan,
video proses kreatif dan video company profile. Production Assistant adalah
satu kerabat kerja dibawah kepemimpinan seorang produser yang
bertanggung jawab atas segala hal yang terjadi dilapangan selama proses
produksi2. Disetiap harinya PA membuat check list, mendaftar apa yang sudah
dan belum dikerjakan, sembari mengatasi masalah yang timbul dan
menyampaikan alternative pemecahannya3
Pedoman Production Assistant menurut buku yang ditulis oleh Anton
Mabruri KN yang berjudul; Manajemen Produksi Program Acara Televisi
Format Acara Drama, tertulis bahwa :
a. Tahap Pra produksi :
1. Membantu manajemen produksi dalam pengadaan sarana
produksi
2. Membantu manajer produksi dalam pelaksanaan jadwal
produksi
3. Membuat breakdown berdasarkan bidang kerja masing –
masing yang disetujui manajer produksi.
b. Tahap Produksi dan Pasca Produksi:
1. Bertanggung jawab atas kegiatan pelaksanaan produksi dan
pengadaan semua kebutuhan produksi sesuai kebutuhan
divisi masing – masing.
2. Bertanggung jawaab atas pemanggilan crew call kesemua
crew
3. Menjadi penghubung dengan pihak lain yang
berkepentingan dengan bidang kerjanya masing – masing.
2 Anton Mabruri KN, Manajemen Produksi Program Acara televisi (Depok: Mind 8 Publishing House, 2011) 3 Effendy, Heru. 2008. Mari Membuat Film hal.12
8
4. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pasca produksi dengan
semua tim.
Kegiatan atau tugas yang dikerjakan oleh penulis sebagai
Production Assistant yaitu sama dengan point – point yang dijelaskan diatas,
hanya pada pasca produksi tugas penulis ditambah dengan pelaporan hasil
rekapan dana produksi yang sudah dikelola.
B. Metode Kuliah Kerja Profesi
Dalam pelaksanaan KKP menjadi Production Assistant, penulis
menggunakan beberapa metode untuk mendapatkan data dan materi. Metode
yang digunakan terbagi menjadi dua, yaitu pengumpulan data primer dan
sekunder. Berikut adalah penjabarannya :
1. Pengumpulan Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama
di lokasi penelitian atau objek penelitian (Bungin, 2005). Proses pengumpulan
data premier yang digunakan oleh penulis selama kegiatan Kuliah Kerja Profesi
berlangsung yaitu sebagai berikut :
a. Observasi Partisipan
Observasi partisipan adalah kegiatan mengamati yang dilakukan oleh
pengamat dengan cara ikut serta atau ikut ambil bagian dalam melakukan
tugas atau kegiatan. Observasi dilakukan sebagai langkah awal penulis untuk
memahami manajemen dan system kerja di PT. Hompimpa terutama pada
divisi produserial dan Production Assistant. Tidak hanya mengamati namun
mahasiswa juga berperan aktif ketika ada kegiatan atau produksi video kreatif
yang dilakukan.
Observasi dilakukan sebelum dan sesudah pelaksanaan KKP. Penulis
melakukan observasi dengan cara membuka website dan berkunjung
langsung kantor PT. Hompimpa. Setelah itu mengamati alur kerja dan
pembagian tugas di dalam tim produksi PT. Hompimpa.
b. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang digunakan untuk mencari
informasi lebih dalam terhadap hal – hal yang berhubungan dengan
bagaimana mengatur sebuah produksi yang baik dan benar. Wawancara yang
9
dilakukan penulis tidak hanya bersifat formal namun juga non formal berupa
obrolan santai saat pengarahan tugas. Penulis melakukan wawancara kepada
Direktur dari PT. Hompimpa, para anggota dan para ketua divisi. Wawancara
dilakukan agar lebih mengerti dan mendalami proses kerja dan strategi yang
digunakan dalam mengatur sebuah produksi agar dapat berjalan denngan
baik dan benar.
2. Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sebelum peneliti memasuki
lapangan, data tersebut sudah tersedia, baik itu dalam bentuk kepustakaan,
dokumen – dokumen, foto-foto, maupun berdasarkan obrolan orang atau
dari manapun yang hal tersebut berhubungan dengan penelitian yang
dilakukan (Setiawan, 2018). Dokumen yang digunakan penulis adalah
berupa data base, hasil diskusi, catatan, foto serta berkas-berkas lain yang
berhubungan dengan film production.
Studi pustaka menjadi pendukung dan pedoman, acuan serta
referensi teori yang berkaitan dengan pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi.
Data berupa dokumen yang digunakan untuk menulis laporan ini
diantaranya adalah catatan atau data-daya yang berupa company profile
PT. Hompimpa, artikel, catatan, foto dan data tertulis lainnya.
10
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PROFESI
A. Tinjauan Umum Perusahaan
1. Sejarah Umum Perusahaan
Melalui data dokumen profil perusahaan Hompimpa Sinema
Nusantara dijelaskan bahwa, beridiranya Hompimpa Sinema Nusantara
sejak 2013 dengan nama rumah produksi “Pong-Pongan Cinema” oleh
Senoaji Julius, Kelik Sri Nugroho dan Rusdi Kurniawan. Pada mulainya
Senoaji Julius dan Kelik Sri Nugroho mengajak rekan – rekannya untuk
mendirikan sebuah usaha profil dibidang audio visual, yakni Bagas Luhur
Pribadi, Christina Andriani Suhardo, Kristian Chandra, Pandhu Adji Surya,
Retina Ratna Dewi, dan Septi Nugroho Putro.
Kemudian pada tanggal 1 januari 2014 “Pong-Pongan Cinema”
berubah nama menjadi “Hompympaa Artworks”. Namun sejak berubah
nama menjadi “Hompympaa Artworks” Rusdi Kurniawan tidak lagi
bergabung menjadi inisiator Hompimpa dengan enam orang pendiri
lainnya. Disamping megelola Hompimpa Sinema Nusantara para
pemegang saham juga bergabung dengan rumah produksi dan komunitas
pembuat film lain yang ada di Yogyakarta, yang menjadi mitra kerja
Hompimpa Sinema. Selama setahun Hompimpa Sinema menumpang di
garasi rumah Sri Nugroho. Hingga sejak maret 2015 Hompimpa Sinema
pindah ke Jl. Pandega Mandala No 23F Yogyakarta. Hingga saat ini
Hompimpa menjadi sebuah badan usaha perfilman dan turut membangun
dunia perfilman di Yogyakarta.
11
2. Visi dan Misi
Visi Hompimpa Sinema Nusantara adalah menjadi sebuah badan
uasaha yang memiliki keuntungan secraa materiil. Untuk mewujudkan visi
tersebut Hompimpa memiliki misi untuk meningkatkan sumber daya
manusia yang merupakan pemilik saham dan orang – orang yang bekerja
sama dengan Hompimpa dan bisa ikut serta dalam mengembangkan
kemampuan teknik dibidang audio visual yang memberikan manfaat bagi
masyarakat luas seperti mendirikan pasar baru bagi distribusi film
Indonesia. Hompimpa Sinema Nusantara memiliki target yang akan
dicapai di masa yang akan datang diantaranya:
1. Target jangka pendek, 2017. Target pada tahun 2017 ini adalah
menatapkan permodalan, memiliki badan hukum, dan meningkatkan
sumber daya manusia dalam bisnis film.
2. Target menengah, tahun 2022. Target pada tahun 2022 ini adalah
Hompimpa Sinema Nusantara menjadi sebuah rumah produksi mandiri
yang memproduksi film sendiri dan tidak lagi mengerjakan suborder dari
subordinat dari rumah produksi lain.
3. Target jangka Panjang, diatas tahun 2022. Target jangka panjangnya adalah
Hompimpa Sinema Nusantara mampu menjadi distributor film dan
menjalankan bisnis film yang mampu bersaing di Asia.
3. Logo Hompimpa Sinema Nusantara
Gambar 3. Logo Hompimpa
(Sumber: Dokumen Hompima Sinema Nusantara)
12
Font : Helvetica Neue
Font ini memberikan kesan yang simple namun elegan. Tidak perlu
banyak ornamen untuk membuatnya menarik.
Merah
Mengimplikasikan passion, energi, bahaya, agresi, kehangatan dan
panas.
Penelitian menunjukkan bahwa warna merah bisa menstimulasi nafsu
makan, akan membuat lapar atas sebuah karya.
Red Button
Menunjuk pada sebuah simbol yang universal dan dipakai pada setiap
sarana merekam video.
Red button identik dengan record atau rekam.
Markirek (mari kita rekam).
Mewakili warna yang cerah, hangat dan bersahabat.
Warna kuning juga merupakan warna yang identik dengan sesuatu
yang kesannya hati-hati.
Biru Muda
Memiliki sifat natural dan beradab dari suatu perusahaan.
Warna ini populer karena mewakili sebuah pertumbuhan dan kesegaran
(natural).
Hompimpa merujuk pada sebuah istilah yang sangat populer di
Indonesia. Bahkan dikenal dari anak-anak hingga dewasa, hompimpah
atau hompila hompimpah.
Hompimpah adalah suatu cara untuk menentukan menang, kalah
ataupun giliran. Hompimpah sebuah awalan untuk mengawali sebuah
13
pengalaman berpetualang ataupun pengalaman bermain dalam
ketegangan.
Hom-pim-pa : tiga suku kata, membuat kesan bahwa dia tidak jauh dari
pong-pong-an.
4. Struktur Organisasi
Tabel Struktur Organisasi Hompimpa
Gambar 4. Struktur Organisasi
(Sumber: Dokumen Hompimpa Sinema Nusantara)
Keterangan :
1. Komisaris Utama, orang yang ditunjuk sebagai pemegang saham untuk
mengawasi kinerja perusahaan.
2. Direktur, bertugas mengatur arah perusahaan dan strategi usaha. Tugas
utamanya membuat perusahaan tetap bosa berkembang dan mendapatkan
keuntungan.
3. Manager Office, bertugas mengatur kegiatan perusahaan.
4. Manager Finance, mengatur keuangan perusahaan.
5. Marketing, bertugas untuk memproduksi jasa kepada konsumen yang
nantinya membawa keuntungan kepada perusahaan.
KOMISARIS UTAMA
Agus Purwanto
MANAGER
Office Finance MarketingTIM PRODUKSI TIM KREATIF
KOMISARIS
Kristian Candra
DIREKTUR
Senoaji Julius
Office Finance Marketing
Nain Tri
Habibi
Nurfirah
ma
Sri
Nugroho
Tim
Produksi
Tim
Kreatif
14
5. Layanan Hompimpa
Agency Diklat Formal/Non Formal
Agency Workshop/ Seminar Paling
Cinemmatography Course
Jasa Dokumentasi Event
Jasa Dokumentasi Foto Video Shooting
Jasa Dokumentasi Seminar atau Workshop
Jasa Edit Video
Jasa Editing Subtitle Vice Offer Narasi Terjemah Film
Jasa Editing Video Rekaman Musik
Jasa Layanan Produksi Service Film
Jasa Membuat Video Produk
Jasa Mencari Lokasi Syuting Sesuai Judul Film
Jasa Pembuatan Film Dokumenter
Jasa Pembuatan Film Web Series
Jasa Pembuatan Iklan di Tv
Jasa Pembuatan Iklan Layanan Masyarakat
Jasa Pembuatan Public Service Announcement (PSA)
Jasa Pembuatan Video Dokumentasi CSR (Corporate Social Responbility)
Jasa Pembuatan Video Dokumenter atau Documentary Film
Jasa Pembuatan Video Drone
Jasa Pembuatan Video Event atau Aftermovie
Jasa Pembuatan Video Iklan
Jasa Pembuatan Video Profil Perusahaan
Jasa Penyedia Crew Film
Jasa Production Service Film Indonesia
Jasa Produksi Video
Jasa Urus Perijianan Lokasi Syuting Terbaik di Indonesisa
Jasa Video Bisnis
Jasa Video Cinematic
Jasa Video Production dan Cinematic
Jasa Video Promosi
15
Jasa Video Shooting
Kursus Film / Sinematografi
Kursus Pelatihan Pembuatan Video
Kursus Siematografi
Production House Film Pendek atau Short Movie
Produksi IKlan Video
Tempat Magang Production House (PH) Film
B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Rencana Pelaksanaa KKP
Sesuai dengan jadwal perkuliahan semester ganjil pelaksanaan KKP
atau Kuliah Kerja Profesi ini dimulai pada bulan September hingga Januari.
Kebijakam kampus menetapkan bahwa kegiatan KKP ini dilaksanakan dalam
kurun waktu minimal 25 hari dikarenakan ada pandemic Covid-19. Sedangkan
penulis melaksanakan kegiatan KKP dimulai pada tanggal 20 Oktober 2020
sampai dengan 19 Januari 2021 atau terhitung 3 bulan.
Pelaksanaan KKP dimulai dengan pengajuan proposal ke pihak program
studi Film dan Televisi, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Pengajuan
digunakan untuk mendapatkan surat pengantar dari kampus dan dapat
melaksanakan kegiatan KKP yang dituju. Kemudian penulis membuat
pengajuan proposal untuk mengajukan posisi di divisi produserial. Dalam kurun
waktu kurang lebih 2 minggu penulis dihubungi oleh Office Manager atas nama
Nain Tri Habibie untuk dapat mlai melaksanakan kegiatan KKP
2. Realisasi Kegiatan
a. Adaptasi Lingkungan Kerja
Hari pertama pada tanggal 20 Oktober 2020 melaksanakan kegiatan
KKP, penulis bersama rekan-rekan yang melaksanakan magang di perusahaan
yang sama dikumpulkan dan diberi arahan mengenai jobdesk masing-masing.
Setelah pembagian tim dan perkenalan chief masing – masing divisi, kami juga
diberi arahan mengenai beberapa proyek dan tugas yang akan dikerjakan selama
proses KKP di PT. Hompimpa Sinema Nusaantara. Selain itu Bapak Seno
selaku Direktur dari PT. Hompimpa juga memperkenalkan dasar-dasar tugas
16
Production Assistant dan menjelaskan sekilas mengenai proyek yang akan
dikerjakan.
Selain pengarahan mengenai tugas dan proyek, kami juga diperkenalkan
dengan staff kantor, lingkungan kerja kemudian dilanjutkan dengan menonton
semua hasil karya produksi dari Hompimpa Sinema Nusantara. Hal tersebut
dilakukan agar penulis bersama rekan-rekan dapat beradaptasi dengan
lingkungan kerja.
b. Penugasan yang Diberikan oleh Pembimbing Lapangan
Penugasan yang diberikan kepada penulis sebagai Production Assistant
cukup beragam hal ini disesuaikan dengan kebutuhan sebuah produksi. Karena
kebutuhan tiap produk audio visual berbeda – beda, makan tugas Production
Assistant juga dapat berbeda. Namun secara umum tugas Production Assistan
dalam sebuah produksi meliputi Pra Produksi, Produksi dan Pasca Produksi,
berikut penjelasannya :
1. Pra Produksi
Merekrut crew produksi
Setelah Direktur dari perusahaan mencapai kesepakatan
dengan client hal pertama yang dilakukan adalah melakukan
meeting dengan crew intern yang terdiri dari Direktur atau
Produser, Line Produser dan Unit Manager. Meeting dilakukan
guna membahas semua kebutuhan untuk menjalankan sebuah
produksi. Salah satu keperluan yang perlu disiapkan adalah
crew, tugas penulis disini sebagai Production Assistant yaitu
menghubungi satu persatu crew dari tiap department produksi
dibawah arahan Line Produser. Crew yang sudah berhasil
dihubungi dicatat pada form yang sudah tersedia beserta tim
dan nomor kontaknya.
17
Gambar 5. Crew List Produksi PIKAI 2020
(Sumber: dokumen Dica Mustika Suciasti, 2020)
Memastikan equipment di tiap department
Tugas selanjutnya setelah mendapatkan crew yaitu
mebuat list kebutuhan alat atau equipment yang akan digunakan
ketika Shooting berlangsung. Dibawah arahan Unit Manager
tugas Production Assistant yaitu meminta list alat yang
dibutuhkan dari tiap divisi atau department. Kemudian sesuai
kesepakatan dengan ketua divisi alat atau properti akan
disewakan atau dari tim divisi tersebut akan memenuhi sendiri.
Apabila ada yang perlu disewa atau kekurangan apapun tugas
Production Assistant bersama tim divisi tersebutlah memenuhi
kekurangan tersebut.
Mengatur anggaran dana
Sebagai Production Assistant penulis juga diberi tugas
untuk mengelola keuangan selama proses pra produksi dan juga
produksi. Untuk semua kebutuhan produksi yang
membutuhkan dana tugas penullis lah memerikan uang
tersebut, seperti kebutuhan untuk transportasi, biaya untuk
rapid, biaya konsumsi, sewa alat dan lain sebagainya.
Setiap dana yang dikeluarkan untuk kebutuhan produksi
haruslah dicatat pada form yang sudah diberikan oleh Line
18
produser. Ada beberapa format dalam menyusun anggaran yang
dikeluarkan, yaitu :
a. RAB, berisikan dana total seluruh proses
Shooting mulai dari pra produksi hingga pasca produksi
b. Daily Cost, berisikan catatan pengeluaran dana
tiap harinya pada tiap item
c. Kas Besar, berisikan catatan pengeluaran
sebelum dimasukkan pada format Daily Cost
d. Kas Kecil, merupakan rincian tiap item dari
format Kas Besar
Gambar 6. data RAB produksi video Imigrasi, 2020
(Sumber: Dokumen Dica Mustika Suciasti, 2020)
Gambar 7. data Daily Cost produksi video Imigrasi, 2020
(Sumber: Dokumen Dica Mustika Suciasti, 2020)
19
Gambar 8. data Kas Besar produksi video Imigrasi, 2020
(Sumber: Dokumen Dica Mustika Suciasti, 2020)
Gambar 9. data Kas Kecil produksi video Imigrasi, 2020
(Sumber: Dokumen Dica Mustika Suciasti, 2020)
Lokasi
Proses pencarian lokasi untuk Shooting melalui riset, cek
langsung ke lokasi kemudian perizinan. Apabila sutradara atau
produser sudah menentukkan lokasi yang akan digunakan
makan tugas Production Assistant yaitu mengurus perizinan
kepada pemilik.
Setelah mendapatkan perizinan tugas selanjutnya adalah
melaksanakan recce dengan semua department yang
bersangkutan dengan hal – hal teknis. Kemudian penulis
mendapat tugas untuk membagi seluruh area sebagai jalur tiap
department untuk melakukan tugasnya, seperti membuat
20
basecamp tiap department, area untuk sutradara, client, tempat
menaruh konsumsi, mencari jalur listrik dan lain – lain.
Gambar 10. Dokumentasi saat cek lokasi
(Sumber: dokumen Dica Mustika Suciasti, 2020)
Mengatur Transportasi crew dan Rapid Test
Lokasi Shooting yang berbeda-beda membutuhkan
akomodasi yang memadahi, untuk itu pembagian transprotasi
untuk semua crew perlu dilakukan. Pembagian transportasi
diatur sedemikan rupa berdasarkan kebutuhan tiap department
maupun jadwal tim produksi.
Dalam kondisi pandemi seperti ini kebutuhan Rapid test
untuk semua crew menjadi sebuah kewajiban. Untuk itu tim
produksi dari Hompimpa mengharuskan untuk semua crew yag
akan ikut dalam produksi melakukan tes rapid terlebih dahulu.
Tugas penulis disini yaitu mencari rumah sakit yang
menyediakan layanan rapid tes dan mengurus jadwal serta
administrasi yang dibutuhkan.
21
Gambar 11. data transportasi produksi video imigrasi, 2020
(Sumber: Dokumen Dica Mustika Suciasti, 2020)
2. Produksi
Tugas tim produksi saat Shooting berlangsung yaitu mengontrol
jalannya produksi, memastikan seluruh department dapat melakukan
tugas nya dengan baik. Memastikan semua persiapan yang sudah
direncakan berjalan sesuai rencana, seperti waktu istirahat,
konsumsi, tambahan jam Shooting dan lain sebagainya.
Selama proses Shooting berjalan tugas produksi assistant selain
mengontrol jalannya produksi juga membuat catatan pengeluaran
dana harian. Selama proses Shooting berjalan tidak menutup
kemungkinan terjadi pengeluaran dana yang terduga seperti apabila
terjadi jam produksi yang bertmabah maka keprluan konsumsi juga
akan bertambah. Untuk itu perlu menyiapkan dan mencatan
anggaran dana tersebut.
Saat proses Shooting pada umumnya seorang client akan hadir
di proses tersebut untuk melihat secara langsung proses pengambilan
gambar. Tugas penulis disini menemani atau memberi layanan yang
client butuhkan, memberikan penjelasan apabila client ingin
mengetahui secara detail dari proses pengambilan gambar tersebut.
22
Gambar 12. menyusun pengeluaran harian
(Sumber: Dokumen Dica Mustika Suciasti, 2020)
Gambar 13. bersama client saat proses Shooting
(Sumber: Dokumen Dica Mustika Suciasti, 2020)
3. Pasca Produksi
Pada proses pasca produksi tugas utama Production Assistant
yaitu melakukan pelaporan pada Line Produser mengenai dana
anggaran yang sudah dikeluarkan. Semua berkas nota-nota dan data
yang sudah diinput dilaporkan dan diserahkan sebagai tanda tugas
Production Assistant pada satu proyek sudah selesai.
3. Daftar Kegiatan
No Tanggal Kegiatan
1 Selasa,
20 Okt
2020
Pengarahan tugas – tugas yang akan dikerjakan dan pengenalan
kantor. Menonton karya –karya Hompimpa yang sudah pernah
diproduksi
2 Jumat, 23
Okt 2020
Sebagai crew dari PT. Hompimpa menjadi koordinator lapangan
dalam acara Sekolah Film Kulon Progo
3 Selasa,
26 Okt
Pre Production Meeting video iklan bea cukai dan video proses
kreatif. Pengarahan jadwal produksi
23
2020
4 Rabu, 27
Okt 2020
Mensortir file foto dan video untuk dikirim Client pada acara
Sekolah Film Kulon Progo
5 Jum’at,
30 Okt
2020
Training alat Shooting. Cara me nge set Dolly track,
Training alat Shooting. Memasang floppy, Cutter light, Frame filter
dan Poly pada C- stand
6 Jum’at, 6
Nov
2020
Pre Production Meeting video iklan bea cukai.Pembagian tugas
yang akan dikerjakan
7 Senin, 9
Nov
2020
Pra Produksi video iklan bea cukai. Menghubungi crew dan
mendata tiap department yang akan terlibat
8 Rabu, 11
Nov
2020
Pre Production Meeting video iklan bea cukai. Reading naskah
9 Kamis,
12 Nov
2020
Pra Produksi video iklan bea cukai. Mendatangi calon lokasi untuk
Shooting, mengurus perizinan dan mencatat pengeluaran.
10 Jum’at,
13 Nov
2020
Pra Produksi video iklan bea cukai. Latihan dialog para pemain.
11 Sabtu, 14
Nov
2020
Pra Produksi video iklan bea cukai. Menemui pemilik lokasi dan
meminta perizinan untuk melakukan proses Shooting.
Pra Produksi video iklan bea cukai. Latihan adegan para pemain.
12 Senin, 16
Nov
2020
Pre Production Meeting video proses kreatif. Pengarahan tugas dan
workshop alat kamera, lighting dan sound.
13 Selasa,
17 Nov
2020
Pre Production Meeting video proses kreatif. Meeting dengan
fasilitator mengenai proses produksi yang akan dilaksanakan
kemudia dilanjutkan dengan workshop.
14 Rabu, 18
Nov
2020
Pra produksi video iklan bea cukai. Menyiapkan naskah, membagi
ke semua crew, mengurus distribusi akomodasi crew, mengecek
kelengkapan peralatan Shooting.
15 Kamis,
19 Nov
2020
Produksi Day 1. Mengatur penempatan atau basecamp tiap
department, mengatur konsumsi, melayani client.
16 Jum’at,
20 Nov
2020
Menyusun pengeluaran anggaran dana, menyiapkan peralatan
untuk produksi day 2, menyiapkan konsumsi.
17 Sabtu, 21
Nov
2020
Pra produksi video prose kreatif. Menyusun jadwal rapid untuk
semua crew, mencari RS untuk rapid, dan persiapan alat Shooting.
18 Senin, 23
Nov
2020
Mengatur file dalam Hardisk untuk di distribusikan kepada editor
video proyek video proses kreatif.
19 Kamis,
26 Nov
2020
Menyiapkan keperluan tim yang berangkat ke Jakarta Shooting
video kreatif. Memastikan mobil dan peralatan lengkap.
20 Senin, 30
Nov
2020
Pre Production Meeting video passport. Pengarahan proyek yang
akan dibuat, pembagian naskah kemudian masuk di tahap
persiapan, yaitu : mencari dan memesan hotel utnuk crew, tiket
pesawat, persewaan mobil dan rapid test untuk semua crew.
24
21 Selasa, 1
Des 2020
Perjalanan menuju Jakarta keperluan Shooting video passport
22 Rabu, 2
Des 2020
Produksi day 1. Mengatur keuangan, mengatur pembagian kamar,
menyiapkan konsumsi, mempersiapkan lokasi berikutnya.
23 Kamis, 3
Des 2020
Produksi day 2. Mengatur keuangan, mengatur pembagian kamar,
menyiapkan konsumsi, mempersiapkan lokasi berikutnya.
24 Jum’at, 4
Des 2020
Produksi day 3. Mengatur keuangan, mengatur pembagian kamar,
menyiapkan konsumsi, mempersiapkan lokasi berikutnya.
25 Sabtu, 5
Des 2020
Produksi day 4. Mengatur keuangan, mengatur pembagian kamar,
menyiapkan konsumsi, mempersiapkan lokasi berikutnya.
26 Minggu,
6 Des
2020
Perjalanan kembali ke Yogyakarta.
27 Senin, 7
Des 2020
Mencatat semua pengeluaran selama produksi, menyiapkan tiket
pesawat untuk crew yang berangkat menuju Batam dan Pontianak.
28 Selasa, 8
Des 2020
Memonitor dari Yogyakarta untuk keperluan tim yang berada di
Batam dan Pontianak. Memesankan tambahan bagasi pesawat
untuk crew.
29 Rabu, 9
Des 2020
Memonitor dari Yogyakarta untuk keperluan tim yang berada di
Batam dan Pontianak. Mencari jasa logistic untuk pengiram
kembali alat – alat.
30 Kamis,
11 des
2020
Stand by kantor untuk menerima barang kiriman alat produksi dari
Pontianak
31 Selasa,
15 Des
2020
Laporan seluruh keuangan yang sudah dikeluarkan keperluan
produksi video passport.
32 Rabu, 16
Des 2020
Mengamati social media PT.Hompimpa dan meriset kekurangan
dalam pengelolaan konten untuk bidang promosi kantor.
33 Kamis,
17 Des
2020
Membuat desain untuk postingan social media ucapan Hari Natal
34 Jum’at,
18 Des
2020
Mengamati social media PT.Hompimpa dan meriset kekurangan
dalam pengelolaan konten untuk bidang promosi kantor.
35 Sabtu, 19
Des 2020
Menyusun point point hasil riset untuk di presentasikan pada
pimpinan kantor.
36 Minggu,
20 Des
2020
Membuat desain untuk postingan socias media ucapan Hari Ibu dan
hari besar lainnya.
37 Senin, 21
des 2020
Membuat desain kartu nama baru untuk PT. Hompimpa
38 Selasa,
22 Des
Membuat desain kartu nama baru untuk PT. Hompimpa
25
2020
39 Rabu, 23
Des 2020
Presentasi hasil riset mengenai konten social media dan saran
untuk memperbaiki agar dapat digunakan sebagai media promosi
yang baik.
40 Senin, 4
Jan 2021
Arahan pemberian tugas baru. Membuat desain untuk konten social
media ucapan hari – hari besar.
41 Selasa, 5
Jan 2021
Membuat desain untuk postingan social media ucapan Hari Raya
Nyepi.
42 Rabu, 6
Jan 2021
Membuat desain untuk postingan social media ucapan Hari Buruh
43 Kamis, 7
Jan 2021
Membuat desain untuk postingan social media ucapan Hari Raya
Isa Almasih
44 Jumat, 8
Jan 2021
Membuat desain untuk postingan social media ucapan Hari Raya
Idul fitri
45 Sabtu, 9
Jan 2021
Membuat desain untuk postingan social media ucapan Hari Raya
Idul Adha
46 Senin, 11
Jan 2021
Evaluasi seluruh kegiatan magang dengan Instruktur dan Direktur
perusahaan
47 Selasa,
12 Jan
2021
Membuat desain sertifikat magang dari PT. Hompimpa
4. Capaian Kegiatan
Selama melakukan kegiatan KKP di Hompimpa Sinema Nusantara sebagai
Production Assistant, penulis telah mempelajari banyak hal yang belum pernah
diperoleh selama di perkuliahan. Dunia video kreatif yang beragam dan
penanganannya yang berbeda – beda merupakan pengetahuan baru untuk penulis.
Bagaimana berkomunikasi dengan client, menyusun jadwal, hingga cara
bernegosiasi dengan tim maupun client merupakan hal baru bagi penulis.
Pandangan penulis mengenai industry kreatif pun juga berubah, ilmu yang sudah
didapat di bangku perkuliahan memang merupakan hal dasar yang ternyata dapat
diimplementasikan pada banyak macam produk audio visual.
Penulis juga banyak belajar bagaimana cara memanajemen sebuah produksi
dengan baik dan benar. Hal-hal kecil yang sebelumnya tidak terfikirkan ternyata
memiliki dampak yang cukup besar untuk sebuah produksi video kreatif. Selain
mendapatkan ilmu, penulis juga mendapatkan pengalaman yang tidak terlupakan,
karena bisa berkomunikasi secara langsung dengan klien dan tim dari divisi lain.
26
5. Kegiatan Job Ekstra
a. Koordinator Lapangan Sekolah Film Kulonprogo 2020
Sekolah film Kulonprogo merupakan acara sekolah film yang
diselenggarakan oleh dinas pemerintahan Kulonprogo, acara ini berisikan
edukasi mengenai cara pembuatan film dari proses awal hingga akhir.
Dalam acara ini Hompimpa Sinema Nusantara dlibatkan sebagi mentor
dan fasilitator yang bertugas untuk memberi materi, mendampingi serta
membantu memfasilitasi alat-alat produksi film. Sebagai mahasiswa
magang di Hompimpa Sinema Nusantara, penulis dilibatkan sebagai
Koordinator lapangan pada acara puncak launching film yang sudah
diproduksi oleh peserta Sekolah Film Kulonprogo. Sebagai coordinator
lapangan penulis bertugas untuk mengatur tempat duduk para peserta dan
tamu-tamu lainnya.
Gambar 14. Dokumentasi Briefing acara puncak launching film “Sekolah Film Kulonprogo”
(Sumber: Dokumentasi Hompimpa Sinema Nusantara)
Gambar 15. Dokumentasi acara puncak launching film “Sekolah Film Kulonprogo”
(Sumber: Dokumentasi Hompimpa Sinema Nusantara)
27
b. Riset Social Media Konten
Sebagai upaya perusahaan untuk mengembangkan bisnis yang
dijalankan, penulis diberi tugas untuk membuat riset mengenai akun-akun
social media PT.Hompimpa Sinema Nusantara. Penulis diminta untuk
memberikan tanggapan serta masukan mengenai konten yang harus dibuat.
Hasil dari riset tersebut kemudian dipresentasikan pada beberapa staff kantor
dan juga rekan-rekan kerja lainnya.
Gambar 16. Dokumentasi presentasisocial media content
(Sumber: Dokumen Baskara Cikal Radita, 2020)
c. Desain Grafis
Selain mengenai ide-ide untuk konten social media, Penulis juga
bertugas untuk membuat beberapa desain grafis. Desain yang dibuat oleh
penulis yaitu flyer ucapan hari besar selama setahun kedepan, katu nama,
serta sertifikat. Penulis membuat desain grafis menggunakan software
CorelDraw X8
28
Gambar 17. desain untuk social media content
(sumber: Dokumen Dica Mustika Suciasti, 2020)
Gambar 18. desain kartu nama
(sumber: Dokumen Dica Mustika Suciasti, 2020)
Gambar 19. desain kartu nama
(sumber: Dokumen Dica Mustika Suciasti, 2020)
29
6. Deskripsi Karya
Selama menjalankan proses KKP di Hompimpa Sinema Nusantara,
penulis mengerjakan tiga proyek video kreatif, dengan hasil karyanya
antara lain :
a. Proyek Video Iklan Pita Cukai (Pikai) 2021
Gambar 20. Screenshoot video iklan “PIKAI CHEF”
(Sumber : Dokumen Hompimpa Sinema Nusantara, 2020)
Proyek video iklan pita cukai adalah video iklan yang berisi
tentang sosialisasi pada masyarakat umum mengenai penggunaan pita
cukai yang asli dan benar. Terdapat dua output video iklan pada proyek
ini dengan 2 cerita yang berbeda namun sama dikemas dalam bentuk
cerita komedi.
Pada proyek iklan video Pikai ini penulis bertugas sebagai
Production Assistant. Tanggung jawab yang penulis kerjakan yakni
mendata crew, menyiapkan transportasi, menyiapkan lokasi,
menyiapkan logistic, menyusun anggaran dana.
30
b. Proyek Video Kreatif VTPK
Gambar 21. Screenshoot video VTPK “Seni Musik”
(Sumber : Dokumen Hompimpa Sinema Nusantara, 2020)
Video Tutorial Proses Kreatif merupakan proyek video kreatif
yang berisikan tutorial proses kreatif dari berbagai macam cabang seni,
mulai dari Seni Tari, Seni Musik, Seni Teater, Seni Lukis dan lain
sebagainya. Total video yang dibuat dalam proyek ini ada 10 episode
dengan narasarumber dan pembawa acara yang berbeda – beda.
Beberapa narsumber yang dipilih yaitu seorang narasumber yang
dinilai ahli dalam bidangnya seperti dalam Seni Musik narasumber
yang dihadirkan yaitu Tompi, pada Seni Tari menghadirkan Didi Nini
Thowok. Lokasi yang digunakan saat produksi juga berbeda- beda,
terdapat 2 kota yang dipakai yaitu Jakarta dan Yogyakarta.
Pada proyek video VTPK penullis bertugas sebagai Production
Assistant. Tanggung jawab yang penulis kerjakan yakni mencari dan
memesan penginapan untuk crew yang bertugas di Jakarta,
memastikan kebutuh alat siap, menyiapkan kebutuhan logistic,
mencatat pengeluaran dana.
31
c. Proyek Video Iklan Paspor Imigrasi
Gambar 22. Proses produksi video iklan Paspor Imigrasi
(Foto: Dica Mustika Suciasti, 2020)
Video iklan Paspor Imigrasi merupakan video iklan yang berisi
sosialisasi pada masyarakat umum mengenai tata cara pembuatan
Paspor Imigrasi. Dikemas dengan cerita yang sederhana, lokasi yang
digunakan untuk produksi video kreatif ini yaitu Jakarta, Batam dan
Kalimantan. Karena dalam kondisi pandemic pengambilan gambar
dilakukan dengan crew yang sangat minim dan sederhana. Saat
pembuatan video ini penulis bertugas sebagai Production Assistant
yang bertanggung jawab pengelolaan dana, penginapan, transportasi,
dan logistic.
32
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) dilaksanakan pada tanggal 20
Oktober 2020 hingga 19 januari 2021 di Hompimpa Sinema Nusantara
sebagai Production Assistant. Banyak ilmu yang telah diberikan oleh
Hompimpa Sinema Nusantara serta pengalaman yang sangat berharga.
Kemampuan Hard skill dan Softt skill penulis terasah selama menjalani
proses KKP sebagai Production Assistant di Hompimpa Sinema Nusantara.
Penulis memahami bagian Tim Produksi sangatlah berperan penting dalam
sebuah produksi, merupakan pondasi awal untuk membangun alur Shooting
yang baik dan benar. Selama menjalankan tugas sebagai PA penulis banyak
belajar tidak hanya pada kerja tim sendiri namun juga belajar berkomunikasi
dan bekerja sama dengan Tim Eksekutor dank lien. Demikianlah, kegiatan
dan pengalaman bekerja secara langsung selama kegiatan KKP di
Hompimpa Sinema Nusantara. Pengalaman dan Ilmu yag sudah didapat
akan sangat berharga bagi penulis di masa mendatang khususnya setelah
dinyatakan lulus dai Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
B. Saran
1. Untuk Peserta Kuliah Kerja Profesi
a. Sebelum melaksanakan KKP, mahasiswa dianjurkan untuk
mencari referensi terlebih dahulu sebelum memilih tempat KKP
yang tepat dan sesuai dengan yang diinginkan agar mendapatkan
kenyamanan dan ilmu yang bermanfaat.
b. Pada saat menjalankan kegiatan KKP, diharapkan mahasiswa
mampu menjaga nama baik almamater dan perusahaan terkait
yang menjadi tempat pelaksanaan KKP.
c. Mahasiswa diharapkan dapat menjalankan tugas yang diberikan
selama KKP dengan penuh niat dan tanggung jawab, akan lebih
baik lagi jika dapat memosisikan diri sebagai pekerja bukan
sebagai mahasiswa.
d. Mahasiswa diharapkan berperan aktif dalam seluruh kegitan dari
33
pihak dan dapat memanfaatkan kesempatan yang ada dengan
maksimal.
e. Diharapkan pada mahasiwa yang melaksankan KKP untuk
menggali ilmu sebanyak-banyaknya.
2. Untuk Program Studi Televisi dan Film
Program studi dan Televisi diharapkan memberikan
sosialisasi, pengarahan, dan pembekalan yang lebih awal dan
terperinci mengenai jadwal, alur pelaksanaan, dan penyusunan
Laporan.
34
DAFTAR PUSTAKA
.
Bungin, B. (2005). Metodologi Penellitian Kuantitatif. Edisi Kedua.. Kencana.
Hermawan, I. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan (Kualitatif, Kuantitatif
dan Mixed Metho). Hidayatul Quran.
Mamik, D. (2015). Metodologi Kualitatif. Zifatama Jawara.
Anton Mabruri KN. (2011). Manajemen Produksi program Acara Televisi.
Depok: Mind 8 Publishing House
Effendy, Heru. (2008). Mari Membuat Film.
35
LAMPIRAN
(DOKUMENTASI)
Gambar: Dokumentasi Briefing acara puncak launching film “Sekolah film Kulonprogo”
(Sumber: Dokumentasi Hompimpa Sinema Nusantara)
Gambar: Penulis bersama rekan KKP training alat produksi Dolly Track
(Foto: Liffia Chindy Pratiwi, 2020)
36
Gambar: PPM Video Iklan Pita Cukai
(Foto: Baskara Cikal radita, 2020)
Gambar: Rapat dengn Tim Produksi sebelum Syuting Iklan Pita Cukai
(Foto: Baskara Cikal Radita, 2020)
Gambar: PPM Video VTPK
(Foto: Baskara Cikal Radita, 2020)
37
Gambar: Rapat dengn Tim Produksi Video VTPK
(Foto: Baskara Cikal Radita, 2020)
Gambar : Dokumentasi saat cek lokasi
(Sumber: dokumen Dica Mustika Suciasti, 2020)
Gambar: Prepare alat H-1 Shooting video iklan Pikai
(Foto: Dokumen Dica Mustika Suciasti, 2020)
38
Gambar: Proses Shooting video iklan Pita Cukai
(Foto: Dokumen Dica Mmustika Suciasti, 2020)
Gambar: bersama client saat proses Shooting
(Sumber: Dokumen Dica Mustika Suciasti, 2020)
Gambar: Proses Shooting Video iklan paspor imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta
(Foto: Liffia Chindy Pratiwi, 2020)
39
40
41
42
43
44
45