Download - laporan biotek nanang
LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI
“PENGENALAN ALAT DAN RUANG
LABORATORIUM”
Disusun Oleh:
Nama : Nanang Budi Santoso
NIM : 115040201111134
Kelompok : Senin, Jam 13:00
Asisten : Mas Abi
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
MALANG
2012
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPengenalan alat merupakan langkah pertama sebelum kita
melakukan percobaan atau penelitian . Dengan mengenal alat, kita dapat mengetahui fungsi masing-masing bagian dari alat tersebut serta cara pengoprasian atau penggunaan alat-alat yang akan digunakan dalam percobaan atau penelitian yang dilakukan. Dan dengan kita mengetahui akan fungsi dan cara penggunaan alat-alat yang akan digunakan dapat memperlancar jalannya suatu percobaan atau penelitian. Sehingga dengan berbekal pengetahuan pemahaman akan fungsi dan cara kerja dari alat yang digunakan kita dapat memperoleh hasil suatu percobaan atau penelitian yang maksimal.
Selain pengetahuan pemahaman akan alat, kita juga dituntut untuk terampil dalam alat-alat yang kita gunakan. Hal tersebut harus dibarengi dengan ketelitian dalam melakukan suatu percobaan ataupun penelitian sehingga didapatkan hasil yang maksimal.
Penggunaan alat-alat laboratorium merupakan suatu cara untuk mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium. Dalam menggunakan alat-alat laboratorium, sebaiknya pengguna melakukan sterilisasi alat-alat laboratorium yang akan digunakan. Sterilisasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menghilangkan mikroba yang tidak di inginkan.
Dengan pengenalan alat-alat laboratorium. Kita dapat mengetahui berbagai macam alat yang terdapat di Laboratorium. Selain itu kita juga dapat meminimalisir resiko kesalahan kerja pada saat melakukan percobaan mikrobiologi. Alat-alat laboratorium mempunyai cara dan prinsip kerja yang berbeda. Setiap pengguna harus mengikuti hal-hal tersebut agar dalam menggunakan alat-alat laboratorium tidak terjadi kerusakan alat ataupun hal-hal yang berbahaya.
1.2 TujuanAdapun tujuan dilakukannya percobaan ini adalah1. Mengetahui berbagai alat standar dalam laboratorium
Bioteknologi2. Mengenal nama, fungsi, dan prinsip kerja dari tiap-tiap alat
tersebut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Bioteknologi TanamanBioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang
pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. (Suriawi, 1990)
2.2 Peran bioteknologi Bagi Pemuliaan TanamanDalam pemuliaan tanaman, bioteknologi mempunyai 2 peran
utama, yaitu : A. Bioteknologi untuk menciptakan keragaman genetik
Transformasi genetik Variasi somaklonal Fusi sel
B. Bioteknologi untuk seleksi Marker aided selection Seleksi dengan penanda buatan Peran teknologi kultur in vitro dalam pemuliaan tanaman
a). Menyediakan target untuk transformasi genetik serta metode regenerasinya
b). Kultur Embrio c). Kultur pollen/ovule/anther
(Kendari, 2011)
2.3 Pembagian Ruangan Laboratorium Bioteknologi Standar Internasional
(Torres, 1989)Diagram pembagian ruang dan fasilitas laboratorium Bioteknologi.
Keterangan :
A = Ruang sterilisasi dengan meja laboratorium (1), otoklaf (2 dan 3) dan alat sterilisasi panas kering (4).
B = Ruang cuci dengan meja laboratorium (1) dan sink tempat mencuci peralatan (2).
C = Ruang gelap dengan meja laboratorium (1) dan sink tempat mencuci tangan (2).
D = Ruang penyimpanan bahan-bahan kimia dan alat gelas.
E = Ruang transfer
F dan G = Ruang kultur dengan system pengaturan suhu.
H = Ruang utama laboratorium dengan meja laboratorium (1), lemari pendingin (2), sentrifusa (3), dan unit penyulingan air (4).
Fungsi masing-masing bagian atau ruang dalam laboratorium bioteknologiSuatu laboratorium Bioteknologi tanaman hendaknya memiliki
luas yang memadai agar dapat berfungsi secara maksimal. Pengaturan ruangan laboratorium harus dapat mengakomodasi berbagai kegiatan berbeda seperti :
1. Persiapan medium2. Sterilisasi3. Pencucian dan pengeringan alat yang sudah dicuci4. Transfer bahan eksplan secara aseptik5. Pemeliharaan kultur jaringan dalam kondisi lingkungan
terkendali6. Penyimpanan stok media yang digunakan 7. Penimbangan bahan-bahan kimia8. Aklimatisasi plantlet ke kondisi invitro
Dalam merancangkan suatu laboratorium bioteknologi maka fasilitas-fasilitas dan komponen pendukungnya hendaklah disusun sebagai suatu garis produksi.
1. Ruang persiapan Yang dimaksud dengan ruang persiapan adalah ruangan untuk
segala aktivitas dalam rangka persiapan pelaksanaan aplikasi teknik kultur jaringan. Kegiatannya antara lain :
o Pembuatan dan penyimpanan larutan stoko Pembuatan media, mulai dari pencampuran larutan stoko Sterilisasi medium maupun alat-alato Sterilisasi tahap awal terhadap eksplano Pencucian dan pengeringan alat-alat laboratorium
Ruangan ini difasilitasi dengan :o Tempat mencuci alat-alato Kamar mandi/wco Tempat penyimpanan alat-alat
Alat yang lazim ditempatkan di ruangan ini :
o Autoklafo pH-metero Alat-alat pecah belaho Tabung gaso Stok akuadeso Stok alkohol
2. Ruang TransferRuang transfer dikenal pula sebagai ruang inokulasi . sesuai
dengan namanya, di dalam ruangan ini dilakukan kegiatan transfer, inokulasi atau pengkulturan yakni menanamkan eksplan pada medium cair atau padat.
Dalam ruangan ini ditempatkan suatu alat utama yang dikenal sebagai laminar air flow cabinet (LAFC) atau dalam bentuk sederhana berupa ent-kas yang dikenal pula sebagai kotak pindah. Segala aktivitas penanaman dilakukan dengan LAFC/ent-kas. Di dalam ruangan transfer ditempatkan pula alat-alat lain, seperti :
o Mikroskop stereoo Lampu sprituso Alat-alat inokulasio Lampu UV
o Lampu neon
3. Ruang KulturRuangan kultur adalah suatu ruangan untuk menempatkan
botol-botol kultur yang sudah terdapat eksplan di dalamnya. Botol-botol tersebut ditempatkan pada rak-rak kultur yang dilengkapi dengan lampu neon dengan intensitas kira-kira 50 µmol m-2 s-1.
Ruangan ini dilengkapi pula dengan AC untuk mendapatkan suhu udara yang dikehendaki, yaitu 25± 1oC. Di dalam ruangan ini terdapat pula peralatan lain seperti :
o Timer pengatur fotoperiodesitaso Thermometer udarao Higrometero Shaker
4. Ruang StokSesuai dengan namanya, ruang stok adalah suatu ruangan
tempat penyimpanan stok medium. Stok medium perlu di inkubasikan terlebih dahulu, paling tidak selama satu minggu sebelum digunakan. Tujuan inkubasi adalah untuk memberikan kesempatan kepada spora jamur ataupun bakteri yang tidak mati pada saat steriisasi agar dapat berkembang melalui medium yang terkontaminasi dapat dibuang. Dengan demikian kerugian waktu, biaya dan tenaga akibat pemakaian medium yang terkontaminasi dapat dihindarkan.
5. Ruang TimbangRuang timbang adalah suatu ruangan tempat berlangsungnya
aktivitas penimbangan bahan-bahan kimia maupun penimbangan bahan-bahan kimia maupun penimbangan eksplan. Di ruangan ini, ditempatkan alat timbang berupa analitik untuk menimbang bahan dengan bobot yang kecil dan neraca digital untuk menimbang bahan dengan bobot yang lebih besar. Selain itu dapat dilengkapi pula dengan rak-rak tempat meletakan botol-botol atau kaleng-kaleng bahan kimia yang tidak mudah rusak pada suhu kamar, sedangkan bahan-bahan yang peka terhadap suhu tinggi, misalnya beberapa
jenis zat pengatur tumbuh, disimpan didalam lemari pendingin atau di dalam freezer.
6. Ruang AklimatisasiYang dimaksud dengan uang aklimatisasi adalah ruangan untuk
menempatkan tanaman-tanaman mini ( planlet ) hasil perbanyakan melalui kultur jaringan sebelum di pindah ke lapangan. Di dalam ruang atau area aklimatisasi ini, tanaman mini tersebut mengalami masa-masa penyesuaian diri dengan keadaan in vivo, terutama terhadap suhu dan kelembapan yang jauh berbeda dari keadaa in vitro.
Organisasi karena itu, suhu dan kelembapan di dalam ruang aklimatisasi perlu mendapat perhatian yang serius. Suhu diusahakan lebih rendah dari pada keadaan lapangan, namun lebih tunggi dari keadaan in vitro sedangkan kelembapan udara di atur antara 80-90%.
(Torres, 1989)
2.4 Standar Keselamatan di Laboratorium Bioteknologi Standar operasional prosedur laboratorium untuk laborat
(peneliti)o Pakailah jas laboratorium saat berada dalam ruang
pemeriksaan atau di ruang laboratorium. Tinggalkan jas laboratorium di ruang laboratorium setelah selesai bekerja.
o Cuci tangan sebelum pemeriksaan.o Menggunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan,
kaca mata dan sepatu tertutup).o Semua specimen harus dianggap infeksius (sumber penular),
oleh karena itu harus ditangani dengan sangat hati-hati.o Semua bahan kimia harus dianggap berbahaya, oleh karena
itu harus ditangani dengan hati-hati.o Tidak makan, minum dan merokok di dalam laboratorium.o Tidak menyentuh mulut dan mata pada saat sedang bekerja.o Tidak diperbolehkan menyimpan makanan di dalam lemari
pendingin yang digunakan untuk menyimpan bahan-bahan klinik atau riset.
o Tidak diperbolehkan melakukan pengisapan pipet melalui mulut gunakan peralatan mekanik (seperti penghisap karet) atau pipet otomatis.
o Tidak membuka sentrifuge sewaktu masih berputar.o Menutup ujung tabung penggumpal darah dengan kertas atau
kain, atau jauhkan dari muka sewaktu membuka.o Bersihkan semua peralatan bekas pakai dengan desinfektans
larutan klorin 0,5 % dengan cara merendam selama 20-30 menit.
o Bersihkan permukaan tempat bekerja atau meja kerja setiap kali selesai bekerja dengan menggunakan larutan klorin 0,5 %.
o Pakai sarung tangan rumah tangga sewaktu membersihkan alat-alat laboratorium dari bahan gelas.
o Gunakan tempat antitembus dan antibocor untuk menempatkan bahan-bahan yang tajam.
o Letakkan bahan-bahan limbah infeksi di dalam kantong plastik atau wadah dengan penutup yang tepat.
o Cuci tangan dengan sabun dan beri desinfektan setiap kali selesai bekerja.
Standar operasional prosedur laboratorium untuk alat laboratoriumAlat laboratorium terbagi menjadi dua golongan yaitu alat
berbahan gelas (kaca) dan alat berbahan selain gelas. Untuk alat-alat yang terbuat dari material gelas harus lebih hati-hati ketika digunakan. Pengguna harus menggunakannya dengan memenuhi kriteria sebagai berikut:o Alat gelas1). Alat gelas rawan pecah sehingga harus ditempatkan pada wadah
yang stabil dan tidak mudah patah. 2). Alat gelas yang dipanaskan di atas api langsung harus
menggunakan bahan pembakar (spirtus, dan lain-lain), untuk yang dipanaskan di atas api tidak langsung (menggunakan kaki tiga dan kasa) dapat menggunakan bahan lainnya.
3). Alat gelas memiliki batasan suhu yang dianjurkan ketika bekerja, bahan pembakar (spirtus, dan lain-lain), dapat dimasukkan kedalam tempat penyimpanan dengan aman
sedangkan bahan lain perlu dilihat pada buku manualnya terlebih dahulu. Kaca maksimal ditempatkan pada ruangan bersuhu 500 Celcius tanpa perubahan bentuk.
4). Alat gelas lebih tahan terhadap bahan kimia seperti asam kuat (pekat) maupun basa kuat dan tidak menyebabkan kontaminasi. Alat gelas lebih baik jika dibandingkan dengan logam karena tidak mudah bereaksi dengan bahan kimia.
5). Baca petunjuk manual dari masing-masing alat gelas sebelum bekerja.
o Alat selain gelasAlat selain gelas umumnya berbahan dasar logam. Alat selain
berbahan gelas tidak memiliki rambu-rambu peringatan keselamatan kerja yang spesifik karena alat-alat tersebut lebih tahan terhadap kerusakan fisik dan cenderung tidak berbahaya. Akan tetapi, alat selain gelas memiliki paling tidak dua batasan yaitu:
1). Perhatikan suhu maksimal dari alat selain gelas. Alat-alat pengukur volum berbahan logam mungkin dapat menghasilkan perhitungan yang kurang akurat ketika digunakan pada suhu tinggi atau rendah. Biasanya suhu ruang sekitar 19 – 35 celsius merupakan suhu optimal. Alat selain gelas berbahan dasar plastik (seperti gelas ukur dan corong plastik) memiliki batasan suhu ketika digunakan karena bahan plastik cenderung berubah bentuk pada suhu tinggi di atas 150 celsius.
2). Alat selain gelas berbahan dasar logam rawan mengalami korosi. Cek fisik dari alat-alat tersebut secara rutin untuk memastikan fungsinya berjalan normal. Alat seperti jangka sorong, mikrometer skrup, bahkan bunsen kaleng dapat mengalami disfungsi jika dibiarkan terkorosi. Khusus alat syringe dan jarum, jika telah mengalami korosi sebaiknya dibuang karena dapat berakibat fatal ketika terjadi kecelakaan dan mungkin mengakibatkan infeksi.
Standar operasional prosedur laboratorium untuk bahan laboratoriumLaboratorium selain memiliki alat juga dilengkapi dengan bahan
yang memiliki sifat yang beranekaragam. Standar keselamatan bahan biasanya tertera pada kemasan bahan itu sendiri yang ditunjukkan
dari label yang mengandung ikon gambar. Ikon gambar standar internasional untuk keselamatan bahan yaitu sebagai berikut :
Ikon Keterangan
(Anonymous a, 2012)
Bahan berbahaya karena mengandung unsur radiasi
sehingga membutuhkan perlengkapan anti radiasi untuk
menggunakannya.
(Anonymous b, 2012)
Bahan beracun, tidak boleh dimakan. Jika termakan
minumlah air putih banyak-banyak atau dimuntahkan kalau mungkin. Segeralah dibawa ke dokter untuk penanganan lebih
lanjut.
(Anonymos c, 2012)
Bahan berbahaya untuk lingkungan. Pembilasan harus sesuai dengan standar ramah
lingkungan yaitu dengan menetralkan pH-nya dan
mengencerkannya.
(Anonymous d, 2012)
Bahan mudah terbakar. Jauhkan dari api dan panas
yang berlebih.
(Anonymous e, 2012)
Bahan bersifat korosif, menyebabkan luka jika
mengenai kulit dan merusak pakaian. Pergunakan sarung
tangan khusus ketika menggunakannya.
(Anonymous f, 2012)
Biohazard. Bahan bertanda ini sangat berbahaya karena
merupakan mikroorganisme yang dapat menyebabkan
penyakit jika terpapar di udara. Gunakan pakaian standar
internasional ketika menggunakan bahan ini dan
tempatkan pada kabinet khusus.(Hamalina, 2001)
BAB III HASIL
3.1 AlatNo Gambar Alat Nama Alat Keterangan+Fung
si
1.
(Anonymous g, 2012)
Timbangan Analitik
Timbangan analitik = Timbangan yang digunakan untuk menimbang zat
yang butuh ketelitian tinggi dan
dalam skala kecil/mikro
(biasanya hingga 4 desimal 0,0001
gram) dan beratnya tidak lebih dari
300gram misal = meinmbang zat yang digunakan
untuk larutan standar primer
2.
(Anonymous h, 2012)
Autoclaf Autoclaf adalah alat untuk mensterilkan
berbagai macam alat dan bahan yang
digunakan dalam mikrobiologi
menggunakan uap air panas
bertekanan. Tekanan yang
digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 1210C (2500 F).
Jadi tekanan yang bekerja keseluruh permukaan benda adalah 15 Pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 Pounds Per Squere
inch). Lama sterilasi yang
dilakukan biasanya 15 menit untuk
1210C
3.
FLAC horizontal(Anonymous i,
2012)
FLAC vertikal(Anonymous j,
2012)
Laminar Air Flow Cabinet (FLAC)
Alat ini digunakan dalam teknik
sterilisasi radiasi. Kita juga dapat
bekerja di dalam ruangan ini. Alat ini
terletak khusus dalam satu ruang
yang disebut ruang steril. Penggunaan alat tersebut adalah untuk mensterilkan
udara di tempat kerja sehingga kegiatan yang
berkaitan dengan pemindahan dan
pengairan mikroba dapat dilakukan disekitar laminar
airflow.
4.
(Anonymous k, 2012)
magnetic stirrer
magnetic stirrer adalah perangkat
laboratorium yang menggunakan medan magnet berputar untuk
mengaduk larutan (juga disebut
"kutu") magnet yang direndam dalam cairan
diputar sangat cepat, sehingga
aduk dengan rata.5.
(Anonymous l, 2012)
Tabung erlenmeyer
erlenmeyer ini berfungsi untuk
menampung larutan bahan atau cairan, labu erlenmeyer dapat digunakan
untuk meracik dan menghomogenkan
bahan-bahan komposisi media,
menampung aquades, multivasi
mikroba dalam kultur cair, dan lain
lain. Terdapat beberapa pilihan
berdasarkan volume cairan yang
dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100
ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, dan lain-
lain.
6.
(Anonymous m, 2012)
Gelas Ukur
berupa gelas tinggi dengan skala di
sepanjang dindingnya.
Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas. Ukurannya mulai
dari 10 mL sampai 2 L. Berfungsi
untuk mengukur volume larutan
tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam
jumlah tertentu
7.
(Anonymous n, 2012)
Tabung Reaksi
Berfungsi sebagai tempat untuk
mencampur dan atau memanaskan
zat-zat dalam jumlah kecil.
8.
(Anonymous o, 2012)
Spektrofotometer Spektrofotometer adalah alat yang berfungsi untuk
mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang
gelombang. Atau dengan kata lain mengukur nilai
absorbansi dengan
panjang gelombang tertentu
9.
(Anonymous p, 2012)
Kulkas
Fungsi : Digunakan untuk proses
penyimpanan / pendinginan bahan
sampai suhu -20 celcius
10.
(Anonymous q, 2012)
Oven
Fungsi : Alat untuk sterilisasi bahan
secara kering dengan suhu yang
ditentukan
3.2 Ruangan Laboratorium (Ruang 1, 2, 3) Literatur/dokumentasi + penjelasan
(Anonymous r, 2012)
Di dalam Lab Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, laboratorium di bagi menjadi 3 ruangan besar dengan fungsi masing-masing, yaitu : Ruang 1
Di ruang 1 ini, di sebut juga ruangan penyimpanan alat, ruangan bahan kimia, ruangan persiapan bahan dan ruang sterilisasi. Ruangan ini biasa di gunakan untuk kegiatan praktikum dan kegiatan penelitian. Di ruangan ini terdapat beberapa peralatan, antara lain : Vortex, Timbangan analitik, Microwave, Inkubator, Oven, Gelas ukur, Tabung reaksi, Tabung elenmeyer, magnetic stirrer, Alat tiltrasi, Elektroforesis, Sentrifuge, Analis PCR, Elektroforesis modern, Kulkas, Autoclap, Tabung apendor, dan Spektrofotometer.
Ruang 2
Di sebut juga ruang penanaman/ruang inokulasi eksplan di media steril. Ruangan ini di gunakan untuk melakukan penanaman, setelah di lakukan eksperimen. Di ruangan ini, terdapat beberapa peralatan, seperti : LAFC (Lamina Air Flow Cabinet) vertikal dan horizontal, Lampu UV, Lampu TL, Blower dan Filter
Ruang 3Di sebut juga sebagai ruang kultur/ruang penyimpanan. Ruang ini digunakan sebagai ruangan penyimpanan, setelah dilakukan penanaman. Di dalam ruangan ini, terdapat beberapa alat, antara lain : Lampu TL, Lampu UV, Timer dan Rak Kultur
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang
pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Dalam pemuliaan tanaman, bioteknologi mempunyai 2 peran utama, yaitu : Bioteknologi untuk menciptakan keragaman genetiko Transformasi genetiko Variasi somaklonalo Fusi selBioteknologi untuk seleksio Marker aided selectiono Seleksi dengan penanda buatano Peran teknologi kultur in vitro dalam pemuliaan tanaman
a). Menyediakan target untuk transformasi genetik serta metode regenerasinya
b). Kultur Embrio c). Kultur pollen/ovule/anther
Di dalam Lab Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, laboratorium di bagi menjadi 3 ruangan besar dengan fungsi masing-masing, yaitu :o Ruang 1Di ruang 1 ini, di sebut juga ruangan penyimpanan alat, ruangan bahan kimia, ruangan persiapan bahan dan ruang sterilisasi. Ruangan ini biasa di gunakan untuk kegiatan praktikum dan kegiatan penelitian. Di ruangan ini terdapat beberapa peralatan, antara lain : Vortex, Timbangan analitik, Microwave, Inkubator, Oven, Gelas ukur, Tabung reaksi, Tabung elenmeyer, magnetic stirrer, Alat tiltrasi, Elektroforesis, Sentrifuge, Analis PCR, Elektroforesis modern, Kulkas, Autoclap, Tabung apendor, dan Spektrofotometer.o Ruang 2Di sebut juga ruang penanaman/ruang inokulasi eksplan di media steril. Ruangan ini di gunakan untuk melakukan
penanaman, setelah di lakukan eksperimen. Di ruangan ini, terdapat beberapa peralatan, seperti : LAFC (Lamina Air Flow Cabinet) vertikal dan horizontal, Lampu UV, Lampu TL, Blower dan Filtero Ruang 3Di sebut juga sebagai ruang kultur/ruang penyimpanan. Ruang ini digunakan sebagai ruangan penyimpanan, setelah dilakukan penanaman. Di dalam ruangan ini, terdapat beberapa alat, antara lain : Lampu TL, Lampu UV, Timer dan Rak Kultur
4.2 Kritik dan Saran
Kritik : No koment mas.....Saran : tak ada saran....
DAFTAR PUSTAKA
Suriawi, 1990. Dasar Bioteknologi Pertanian Jilid 2. Jakarta : Gramedia
Kendari, Niken. 2011. Bahan ajar mata kuliah pemuliaan tanaman tahun 2011. Malang : Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Torres, K.C.1989. BioTechnology for Horticultural Crops. New York: Van Nostrand Reinhold dalam Prof. Dr. H. Zulkarnain. 2009. bioteknologi Tanaman.
Hamalina, Kustanto. 2001. Panduan Kerja Praktikum Di Laboratorium. Bandung : ITB Press
Anonymous a, 2012. http://mybiology.blogspot.com/2009/10/06/archive/logo_bahankimia1. Diakses tanggal 2 oktober 2012
Anonymous b, 2012. http://mybiology.blogspot.com/2009/10/06/archive/logo_bahankimia2. Diakses tanggal 2 oktober 2012
Anonymous c, 2012. http://mybiology.blogspot.com/2009/10/06/archive/logo_bahankimia3. Diakses tanggal 2 oktober 2012
Anonymous d, 2012. http://mybiology.blogspot.com/2009/10/06/archive/logo_bahankimia4. Diakses tanggal 2 oktober 2012
Anonymous e, 2012. http://mybiology.blogspot.com/2009/10/06/archive/logo_bahankimia5. Diakses tanggal 2 oktober 2012
Anonymous f, 2012. http://mybiology.blogspot.com/2009/10/06/archive/logo_bahankimia6. Diakses tanggal 2 oktober 2012
Anonymous g, 2012. www.google.co.id/images/timbangan_analitik.jpg. Diakses tanggal 2 oktober 2012
Anonymous h, 2012. www.google.co.id/images/autoclaf.jpg. Diakses tanggal 2 oktober 2012
Anonymous i, 2012. www.google.co.id/images/Laminar_Air Flow_Cabinet_(FLAC)_horizontal.jpg. Diakses tanggal 2 oktober 2012
Anonymous j, 2012. www.google.co.id/images/Laminar_Air Flow_Cabinet_(FLAC)_vertical.jpg. Diakses tanggal 2 oktober 2012
Anonymous k, 2012. www.google.co.id/images/Magnetic_Stirrer.jpg. Diakses tanggal 2 oktober 2012
Anonymous l, 2012. www.google.co.id/images/Tabung_erlenmeyer.jpg. Diakses tanggal 2 oktober 2012
Anonymous m, 2012. www.google.co.id/images/Gelas_ukur.jpg. Diakses tanggal 2 oktober 2012
Anonymous n, 2012. www.google.co.id/images/Tabung_reaksi.jpg. Diakses tanggal 2 oktober 2012
Anonymous o, 2012. www.google.co.id/images/Spektrofotometer.jpg. Diakses tanggal 2 oktober 2012
Anonymous p, 2012. www.google.co.id/images/Kulkas.jpg. Diakses tanggal 2 oktober 2012
Anonymous q, 2012. www.google.co.id/images/Oven.jpg. Diakses tanggal 2 oktober 2012
Anonymous r, 2012. Sketsa Laboratorium Bioteknologi. www.blog.ub.ac.id/septinunungk/2012/09/09/archive/sketsa-laboratorium.jpg. Diakses tanggal 2 oktober 2012