Transcript

ASEP ROHMAN26010213140050

PEMBAHASAN FAKTOR KONDISIBerdasarkan hasil pengamatan faktor kondisi ikan nila, diketahui bahwa nilai faktor kondisi ikan nila betina nilainya lebih besar dibandingkan dengan nila jantan. Hasil ini juga sesuai dengan pengukuran panjang dan berat, dimana ikan betina uji memiliki panjang dan berat yang lebih besar dibandingkan ikan jantan. Nilai faktor kondisi ikan betina yang lebih besar, disebabkan karena ikan nila betina memiliki gonad yang besar dan sudah matang. Hal ini diperkuat oleh Effendie (1997) dalam Suwarni (2009) yang menyatakan bahwa Ikan betina emiliki nilai faktor kondisi yang relatif lebih besar dibanding ikan jantan, diduga disebabkan karena bobot gonad betina lebih besar dari ikan jantan. Peningkatan nilai faktor kondisi relatif terdapat pada waktu gonad ikan terisi dengan jenis kelamin dan mencapai puncaknya sebelum terjadi pemijahan. Dengan demikian fluktuasi faktor kondisi pada ikan tidak hanya dipengaruhi oleh bobot gonad tetapi juga oleh aktifitas selama pematangan dan pemijahan.Selain karena faktor kematangan gonad, nilai faktor kondisi ikan juga dipengaruhi oleh faktor lain. Menurut King (1995) dalam Nugroho (2013), faktor kondisi tinggi pada ikan menunjukkan ikan dalam perkembangan gonad, sedangkan faktor kondisi rendah menunjukkan ikan kurang mendapat asupan makanan. Faktor kondisi juga akan berbeda tergantung jenis kelamin ikan, musim atau lokasi penangkapan serta faktor kondisi juga dipengaruhi oleh tingkat kematangan gonad dan kelimpahan makanan.

DAPUS Nugroho, Endiawan Setyo, et. al,.2013. Faktor Kondisi dan Hubungan Panjang Berat Ikan Selikur (Scomber australasicus) di Laut Natuna yang Didapatkan di Pelantar KUD Kota Tnajung Pinang. Suwarni. 2009. Hubungan Panjang-Bobot Dan Faktor Kondisi Ikan Butana Acanthurus Mata (Cuvier, 1829) Yang Tertangkap Di Sekitar Perairan Pantai Desa Mattiro Deceng, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan. Vol. 19(3) Hal : 164


Top Related