Download - Laporan BIologi 1
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan Judul “Cara Menggunakan
Mikroskop” disusun oleh:
Nama : Susilawati
NIM : 101314011
Kelas/kelompok : B/ VII
telah diperiksa secara seksama oleh Asisten dan Koordinator Asisten dan dinyatakan
diterima.
Makassar, Nopember 2010
Koordinator asisten Asisten
( M. Riswan Ramli ) ( Anita Rachman )
NIM : 081404038 NIM : 081404054
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
( A.Faridah S.Si, M.Si)NIP 197007182005012002
BAB IPENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dalam ilmu Biologi, kita tidak pernah lepas dengan pengamatan -
pengamatan yang sering menggunakan mikroskop sebagai alat bantu. Kalau kita
berbicara tentang mikroskop, mungkin terlintas dipikiran kita bahwa pasti alat itu
digunakan untuk mengamati benda- benda kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata
telanjang. Hal ini dapat ditafsirkan dari nama mikroskop itu sendiri yaitu mikro yang
berarti kecil. Namun pengertian itu masih sangat sederhana jika kita meninjaunya
lebih dalam lagi.
Sebagian besar para pelajar khususnya mahasiswa mungkin ada yang belum
terampil dalam menggunakan mikroskop. Salah satu penyebabnya karena mahasiswa
biasanya cuek pada pelajaran khususnya pada saat praktikum, ataukah mikroskop itu
sendiri terlalu rumit untuk dipelajari. Kehadiran mikroskop sekarang ini sangat
penting apalagi dalam bidang penilitian oleh karena itu kita wajib mempelajarinya
baik itu mempelajari bagian, fungsi, maupun jenis- jenis mikroskop. Mahasiswa harus
mampu menggunakan mikroskop dengan baik dan tepat karena ini sangat penting
dalam proses penelitian utamanya masalah sel dan struktur mahluk hidup dimana
dengan mikroskop kita dapat mempelajari berbagai hal tentang mahluk hidup yang
tersusun atas ribuan sel yang tentu saja kita tidak dapat mengamati dengan mata
telanjang.
Pada zaman yang modern ini jika pengertian dan cara menggunakan
mikroskop saja belum kita pahami, bagaimana dengan sejarah perkembangan
mikroskop? Sebab yang namanya teknologi pasti akan selalu mengalami perubahan
dan perkembangan seiring dengan perkembangan zaman. Demikian halnya dengan
mikroskop, dari yang paling sederhana sampai pada mikroskop modern. Nah,
pertanyaan- pertanyaan inilah yang melatarbelakangi sehingga mikroskop itu harus
dipelajari dan dikaji lebih dalam lagi.
B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan aman
untuk melihat sediaan sederhana.
C. Manfaat Praktikum
Manfaat mempelajari mikroskop secara langsung, yaitu kita bisa mengetahui
cara menggunakan dan merawat mikroskop, selain itu kita dapat mengamati struktur
benda- benda kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar.
Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut
mikroskopis, dan kata mikroskopis berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh
mata (Anonim, 2010).
Mikroskop adalah alat utama dalam mempelajari struktur benda-benda kecil.
Mikroskop yang menggunakan cahaya disebut mikroskop optik, yang banyak
digunakan di laboratorium sekolah. Mikroskop optik dapat dibedakan menjadi
mikroskop biologi atau monokuler dan mikroskop stereo atau binokuler
( Tim Pengajar, 2010).
Menurut Tim Pengajar, 2010 Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan
benda tipis transparan. Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau
lampu. Pada mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif
dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut:
a. Objektif 4x dan okuler 10x, pembesaran total 40x
b. Objektif 10x dan okuler 10x, pembesaran total 100x
c. Objektif 40x dan okuler 10x, pembesaran total 400x
d. Objektif 100x dan okuler 10x, pembesaran total 1000x
Objektif paling kuat pada mikroskop optik 100x disebut objektif emersi, karena
penggunaannya harus dengan minyak emersi, dan cara memakainya dengan khusus
pula.
Mikroskop binokuler atau stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda
yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas
maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Memiliki dua buah objektif dan
dua buah okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan
kedua belah mata. Kekuatan pembesaran lensanya tidak terlalu kuat, umumnya
sebagai berikut: Objektif 1 x atau 2 x dengan okuler 10x atau 15x
(Tim Pengajar, 2010 ).
Menurut Nono Sutarno, 2001 Mikroskop stereo memiliki karakteristik sebagai
berikut :
a. Menggunakan dua lensa objektif dan dua lensa okuler
b. Bayangan yang terbentuk adalah tiga dimensi dan tidak terbalik
c. Pembesaran sangat terbatas
d. Pencahaayan dapat dilakukan dengan cara transmisi dan refleksi
e. Bidang pandang luas dan jarak kerja panjang sehingga dapat dipakai untuk
pembedahan
f. Kedalaman fokus panjang
Mikroskop cahaya (optik) yang baik mempunyai batas daya pisah 0,2 – 0.4 m
atau mendekati seperdua puluh garis tengah eritrosit manusia. Banyak organel-
organel yang berada dalam batas ukuran ini. Jika jaringan dipersiapkan dengan baik,
organel-organel ini tampak dengan mikroskop cahaya. Para ahli tidak menyadari
bahwa organel-organel yang lebih kecil dari ini ada, sampai ditemukan mikroskop
elektron ( Arifin, 1994 ).
Menurut Nono Sutarno, 2001 Mikroskop terdiri atas bagian-bagian optik dan
non-optik. Bagian optik meliputi lensa-lensa. Lensa-lensa mikroskop merupakan
lensa gabungan yang disatukan menjadi suatu unit kesatuan. Bagian non-optik
meliputi antara lain sebagai berikut:
a. Kaki. Bentuk umum seperti tapal kuda, yang berfungsi menopang dan
memperkokoh kedudukan mikroskop.
b. Lengan. Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat
ditegakkan atau direbahkan. Lengan dipergunakan juga untuk memegang
mikroskop pada saat memindahkan mikroskop.
c. Cermin. Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin
cekung,berfungsi untuk memantulkan sinar dari sumber sinar.
d. Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan sinar.
e. Diafragma berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk.
f. Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek yang akan dilihat.
g. Tabung. Di bagian atas melekat lensa okuler, dengan pembesaran tertentu (5X,
10X dan 15X).
h. Pengatur kasar dan halus komponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi
untuk mengatur kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat.
Dua nilai penting sebuah mikroskop ialah daya pembesaran dan
penguraiannya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali besar objeknya
terlihat dibandingkan dengan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran
kejelasan citra yaitu jarak minimum dua titk yang dapat dipisahkan dan masih dapat
dibedakan sebagai dua titik terpisah. Misalnya, apa yang terlihat dengan mata
telanjang sebagai satu bintang mungkin saja terurai menjadi bintang kembar dengan
sebuah teleskop ( Campbell, 2002).
Mikroskop yang biasa digunakan dalam laboratorium mikrobiologi adalah
sebagai berikut:
1. Mikroskop cahaya (light microscopy)
a. Mikroskop medan terang : mikroskop jenis ini digunakan untuk memeriksa
bahan dan kultur dari sediaan basah atau sediaan yang diwarnai.
b. Mikroskop medan gelap : mikroskop ini mempunyai kondensor yang
mencegah cahaya ditransmisikan melalui bahan.
2. Mikroskop fase kontras (phase-contras Microscopy)
3. Mikroskop Fluoresen (fluorescence Microscopy)
4. Mikroskop elektron (electron Microscopy- EM)
Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari
benda yang dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor,
diantaranya titik fokus kedua lensa objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau
jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang
mata normal(sn). Rumus:
( Anonim 2010 ).
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung.
Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang
mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu
yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada
mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan
sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron
bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan
diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A
di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar
(Anonim, 2010).
BAB IIIMETODE PRAKTIKUM
A.Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini:
Hari / Tanggal : Rabu/ 27 Oktober 2010
Waktu : Pukul 13.20-15.00 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi Dasar
Lantai III Sebelah Timur, FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan
1. Alat :
a. Mikroskop Biologi 1 buah
b. Kaca benda 2 buah
c. Kaca penutup 2 buah
d. Pisau silet 1 buah
e. Kain planel 1buah
f. Lap katun 1 buah
2. Bahan :
a. Air jernih
b. Daun Waru (Hibuscus tiliaceus)
c. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
d. Bawang merah (Allium cepa)
e. Daun labu (Cucurbita moschata)
C. Prosedur kerja
1. Menyimpan mikroskop
a. Meletakkan mikroskop pada meja.
b. Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel.
c. Membuka kotak peralatan dan membersihkan semua peralatan dengan
Tissue
d. Menyingkirkan semua peralatan diatas meja kerja kecuali mikroskop, kotak
peralatan, buku penuntun, catatan, dan bahan-bahan untuk praktikum.
2. Mengatur masuknya cahaya ke dalam Tubus
a. Memperhatikan ruangan praktikum, dari mana arah datangnya cahaya dan
cermin mikroskop ke sumber cahaya tersebut. Membuka diafragma atau
memutar lempeng pada posisi lubang sedang. Mikroskop yang memiliki
kondensor diatur posisinya mendekati meja sediaan dan menggunakan
cermin datar.
b. Mengatur posisi revolver sehingga lensa objektif paling pendek menghadap
ke meja sediaan sampai bunyi klik.
c. Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5-10
mm.
d. Meneropong lewat okuler dengan mata kiri tanpa memicingkan mata kanan
akan nampak medan bundar putih. Jika terangnya tidak merata,
menggerakkan sedikit cermin sampai terangnya rata. Kalau terlalu silau,
maka kita mempersempit diafragma.
e. Mikroskop siap dipakai mengamati sediaan.
3. Cara mengatur jarak lensa dengan sediaan
a. Memutar makrometer ke arah empu jari, tubus turun, jarak objektif dengan
meja sediaan mengecil.
b. Memasang kaca benda yang berisi sediaan awetan di atas meja sediaan
sedemikian rupa sehingga bahan yang diamati berada di tengah lubang meja,
kemudian menjepit kaca benda dengan sengkeling.
c. Mengusahakan jarak objektif dengan kaca benda tidak lebih dari 10 mm.
Jika jarak itu longgar, maka kita menurunkan tubus sambil dilihat dari ujung
objektif mendekati kaca benda sampai maksimum 5-10 mm.
d. Meneropong lewat okuler sambil memutar makrometer menaikkan tubus
perlahan- lahan. Mengamati medan pandang sampai muncul bayangan.
e. Memeriksa okuler dan objektif dan menghitung pembesaran bayangan yang
dilihat.
4. Membuat preparat sederhana
a. Mengambil kaca benda yang sudah dibersihkan, kemudian dipegang serata
mungkin.
b. Kaca benda tersebut ditetesi air jernih di tengah-tengahnya.
c. Mengambil bahan yang akan diamati kemudian diletakkan di tengah-tengah
tetesan air.
d. Tangan yang sebelah memegang kaca penutup antara empu jari dengan
telunjuk pada sisi atau pinggir yang berlawanan.
e. Sisi kaca penutup disentuhkan pada kaca benda dekat tetesan air dengan
kemiringan 45o kemudian dilepaskan sehingga tepat menutupi tetesan air.
Kelebihan air yang merembes di tepi kaca diserap dengan tissue.
f. Preparat buatan dipasang pada meja sediaan kemudian diamati.
5. Mengganti perbesaran
a. Jika kita berhasil melakukan pengamatan maka kita memperbesa bayangan
yang nampak.
b. Memutar sedemikian rupa sampai lensa objektif yang lebih panjang tegak
lurus pada meja sediaan dan bunyi klik (melihat pembesaran).
c. Meneropong sambil memutar mikrometer sampai muncul bayangan yang
lebih besar.
d. Jika gagal menemukan bayangan yang lebih besar, maka kita
menaikkantubus dengan memutar makrometer berlawanan arah empu jari.
Memutar revolver untuk menempatkan posisi lensa objektif lemah pada
posisi semula.
e. Menaikan tubus untuk mengamati benda yang lain kemudian mengeluarka
preparat yang telah diamati dan membersihkan kaca benda dan kaca
penutup.
f. Membuat sediaan baru
g. Pada akhir kegiatan yang menggunakan mikroskop maka kita
memperhatikan hal-hal berikut :
1) Preparat tidak boleh disimpan di atas meja sediaan.
2) Membersihkan preparat basah dengan tissue kemudian menyimpan
semua alat kembali ke dalam cawan petri dan memasukan ke dalam
kotak peralatan.
3) Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel dan menurunkan
tubus serendah mungkin.
4) Menyimpan mikroskop dalam kotak mikroskop.
5) Membersihkan semua peralatan yang telah digunakan dan memasukan
ke dalam kotaknya.
6) Menyimpan peralatan sendiri dalam kotak untuk digunakan pada
kegiatan selanjutnya.
7) Membuang sisa bahan yang tidak dipakai lagi pada tempat sampah yang
tersedia.
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Pengamatan1. Hasil pengamatan pada bahan
a. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
( pembesaran 10X10 )
Keterangan:
1. Stomata
2. Sel penutup
3. Sel tetangga
4. Sel epidermis
e. Daun Waru (Hubiscus tilliaceus)
( pembesaran 10X10 )
Keterangan:
1. Trikoma Bintang
2. Kloroplas
c. Daun Labu (Cucurbita moschata)
( pembesaran 10X10)
Keterangan:
1. Rambut gatal
d. Bawang merah (Allium cepa)
( pembesaran 10X10)
Keterangan:
1. Dinding sel
2. Inti sel
3. Ruang sitoplasma
2.Hasil pengamatan pada mikroskop
Keterangan:
1. Lensa okuler 9. Cermin
2. Makrometer 10. Diafragma
3. Mikrometer 11. Kondensor
4. Lengan 12. Meja sediaan
5. Penggerak mekanik 13. Sengkeling
6. Sumbu inklinasi 14. Lensa objektif
7. Pengatur kondensor 15. Revolver
8. Kaki mikroskop 16. Tubus
B.Pembahasan
1. Mikroskop
Mikroskop adalah alat bantu yang memungkinkan kita untuk dapat mengamati
objek yang berukuran sangat kecil. Pada percobaan ini objek yang dapat dilihat
dengan ukuran yang sangat kecil yaitu stomata, trikoma, dan struktur bawang
merah. Pengamatan ini dapat berhasil dilakukan dengan adanya peranan
mikroskop. Berikut ini komponen-komponen mikroskop yang sangat berperan
beserta dengan fungsinya masing-masing:
1. Lensa okuler, menerima bayangan dari objektif dan membesarkannya.
2. Tubus, sebagai tempat melekatnya lensa okuler.
3. Makrometer, sebagai pengatur kasar.
4. Lengan, untuk dipegang bilamana diangkat.
5. Mikrometer, sebagai pengatur halus.
6. Revolver, sebagai tempat melekatnya lensa objektif berbagai ukuran.
7. Lensa objektif, menerima bayangan sediaan kemudian membesarkannya.
8. Sengkeling, penjepit atau pengatur letak sediaan.
9. Meja sediaan, tempat meletakkan kaca benda.
10. Kondensor, menghimpun berkas cahaya dari cermin masuk kelubang meja
sediaan.
11. Diafragma, pengatur banyaknya cahaya yang masuk ke kondensor.
12. Cermin, menangkap dan memantulkan cahaya.
13. Penggerak mekanik, mengatur letak kaca benda pada meja sediaan.
14. Sumbu inklinasi, sebagai perekat kaki dengan badan mikroskop.
15. Pengatur kondensor, menaikkan dan menurunkan mikroskop.
16. Kaki mikroskop, sebagai alas tempat tumpuan berdiri.
2. Hasil pengamatan
Adapun macam sediaan yang diujicobakan menggunakan mikroskop antara
lain:
1. Bawang merah (Allium cepa)
Bawang merah digolongkan pada tanaman yang berkembang biak
dengan umbi lapis.Pengamatan dengan mikroskop dengan perbesaran 10X10
terhadap lapisan kulit bawang merah menunjukkan adanya kumpulan sel-sel
yang berbentuk kubus (sel kubus) yang berwarna ungu, yang terdiri atas
dinding sel, inti sel dan sitoplasma.
2. Daun labu (Cucurbira moschata)
Dengan menggunakan mikroskop perbesaran 10X10, maka kita dapat
mengamati rambut gatal pada labu. Rambut gatal ini berbentuk tanduk, yang
mana rambut gatal tersebut berfungsi membantu proses penguapan.
3. Daun waru(Hibiscus tilliaceus)
Dengan menggunakan mikroskop perbesaran 10X10, maka kita dapat
mengamati struktur sel daun waru. Pada daun waru ditemukan trikoma bintang,
yang menyerupai bintang laut, yang mana trikoma bintang tersebut merupakan
pelindung, selain itu berfungsi juga untuk mengurangi penguapan daun.
4. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Dengan menggunakan mikroskop perbesaran 10X10, maka kita dapat
mengamati struktur daun kembang sepatu. Bagian yang tampak pada
pengamatan kami kami yaitu stomata yang mana kita kenal sebagai mulut daun,
terdapat juga sel penutup, sel tetangga dan sel epidermis.
BAB VPENUTUP
A. Kesimpulan
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mengamati struktur benda-benda
yang berukuran kecil. Mikroskop yang menggunakan cahaya disebut mikroskop optik
yang dapat dibedakan menjadi
mikroskop biologi atau monokuler dan mikroskop stereo atau binokuler.
Komponen-komponen mikroskop yaitu, lensa okuler, lensa objektif, tubus,
revolver, makrometer, mikrometer, sengkeling, sumbu inklinasi, penggerak mekanik,
meja sediaan, kondensor, diafragma, cermin, pengatur kondensor, lengan dan kaki.
Macam- macam sediaan yang diuji cobakan dalam praktikum ini diantaranya
bawang merah, daun waru, daun labu dan daun kembang sepatu. Semua sediaan yang
diamati menunjukkan stuktur sel yang berbeda-beda. Pada bawang merah ditemukan
sel yang berbentuk kubus, pada daun labu kita dapat mengamati rambut gatal, pada
daun waru terdapat trikoma bintang, dan pada daun kembang sepatu terdapat stomata,
sel tetangga, sel penutup, dan epidermis.
Dengan dilakukannya praktikum ini, mahasiswa dapat menggunakan
mikroskop dengan benar dan terampil dalam mengamati benda-benda kecil.
B. Saran
1. Sebaiknya dalam melakukan praktikum, praktikan lebih teliti dan tidak
dilakukan dengan terburu-buru agar mendapatkan hasil yang baik.
2. Jumlah asisten yang ada sebaiknya sebanding dengan banyaknya kelompok
agar mahasiswa betul-betul mendapatkan bimbingan.
3. Mikroskop yang ada dilaboratorium sebaiknya diperbanyak, agar setiap
praktikan aktif dalam melakukan praktikum dan dapat mengamati setiap
sediaan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Mikroskop. http : //id.wikipedia.org/wiki/mikroskop diakses pada tanggalTanggal 30 Oktober. Makassar
Campbell, dkk.2002. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Gunawijaya, Arifin. 1994. Histologi dan Biologi Sel. Jakarta barat : Bina rupa aksara
Husnadi, dkk. 2003. Mikrobiologi. Bandung : CICA
Sutarno, Nono.2001. Biologi Umum Lanjutan 1. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
Tim pengajar. 2010. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar : Jurusan Biologi FMIPA UNM
Pertanyaan dan jawaban
1. Tulis nama bagian optik dari mikroskop!
Jawab:
a. Lensa okuler
b. Lensa objektif
c. Kondensor
d. Cermin
e. Diafragma
2. Tulis nama bagian mekanik dari mikroskop!
Jawab:
a. Kaki
b. Tiang
c. Lengan
d. Meja sediaan
e. Sengkeling
f. Pengatur kondensor
g. Lubang meja sediaan
h. Makrometer
i. Mikrometer
j. Penggerak mekanik
k. Revolver
l. Tubus
3. Tulis fungsi bagian mekanik!
Jawab:
a. Kaki sebagia tempat berdirinya mikroskop
b. Tiang sebagai tempat bersendi lengan mikroskop
c. Lengan, pegangan bilamana mikroskop diangkat
d. Meja sediaan, tempat meletakkan kaca benda
e. Sengkeling, penjepit atau pengatur letak sediaan
f. Pengatur kondensor, menaikkan dan menurunkan kondensoer
g. Lubang meja sediaan, tempat lewatnya cahaya dari kondensor masuk ke objek
glass menuju lensa objektif
h. Makrometer atau pengatur kasar, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawah
secara kasar
i. Mikrometer atau pengatur halus, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawah
secara halus
j. Penggerak mekanik, alat pengatur letak kaca benda pada meja
k. Revolver, tempat melekatnya lensa objektif berbagai ukuran
l. Tubus, tempat melekatnya lensa okuler
4. Kalau bayangan dalam medan pandangan akan digeser kekiri depan, kearah
manakah kaca benda/sediaan harus digeser? Mengapa?
Jawab : Jika bayangan dalam medan pandangan akan digeser kekiri depan, maka
kaca benda harus digeser ke kanan belakang karena lensa objektif dalam
mikroskop mempunyai sifat bayangan nyata dan terbalik.
5. Tuliskan pengaruh negatif terhadap mikroskop kalau lensa digosok dengan kain
atau kertas biasa/kasar
Jawab: Dapat merusak lensa sehingga lensa tersebut tidak berfungsi dengan baik.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar.
Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut
mikroskopis, dan kata mikroskopis berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh
mata (Anonim, 2010).
Mikroskop adalah alat utama dalam mempelajari struktur benda-benda kecil.
Mikroskop yang menggunakan cahaya disebut mikroskop optik, yang banyak
digunakan di laboratorium sekolah. Mikroskop optik dapat dibedakan menjadi
mikroskop biologi atau monokuler dan mikroskop stereo atau binokuler
( Tim Pengajar, 2010).
Menurut Tim Pengajar, 2010 Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan
benda tipis transparan. Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau
lampu. Pada mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif
dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut:
e. Objektif 4x dan okuler 10x, pembesaran total 40x
f. Objektif 10x dan okuler 10x, pembesaran total 100x
g. Objektif 40x dan okuler 10x, pembesaran total 400x
h. Objektif 100x dan okuler 10x, pembesaran total 1000x
Objektif paling kuat pada mikroskop optik 100x disebut objektif emersi, karena
penggunaannya harus dengan minyak emersi, dan cara memakainya dengan khusus
pula.
Mikroskop binokuler atau stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda
yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas
maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Memiliki dua buah objektif dan
dua buah okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan
kedua belah mata. Kekuatan pembesaran lensanya tidak terlalu kuat, umumnya
sebagai berikut: Objektif 1 x atau 2 x dengan okuler 10x atau 15x
(Tim Pengajar, 2010 ).
Menurut Nono Sutarno, 2001 Mikroskop stereo memiliki karakteristik sebagai
berikut :
g. Menggunakan dua lensa objektif dan dua lensa okuler
h. Bayangan yang terbentuk adalah tiga dimensi dan tidak terbalik
i. Pembesaran sangat terbatas
j. Pencahaayan dapat dilakukan dengan cara transmisi dan refleksi
k. Bidang pandang luas dan jarak kerja panjang sehingga dapat dipakai untuk
pembedahan
l. Kedalaman fokus panjang
Mikroskop cahaya (optik) yang baik mempunyai batas daya pisah 0,2 – 0.4 m
atau mendekati seperdua puluh garis tengah eritrosit manusia. Banyak organel-
organel yang berada dalam batas ukuran ini. Jika jaringan dipersiapkan dengan baik,
organel-organel ini tampak dengan mikroskop cahaya. Para ahli tidak menyadari
bahwa organel-organel yang lebih kecil dari ini ada, sampai ditemukan mikroskop
elektron ( Arifin, 1994 ).
Menurut Nono Sutarno, 2001 Mikroskop terdiri atas bagian-bagian optik dan
non-optik. Bagian optik meliputi lensa-lensa. Lensa-lensa mikroskop merupakan
lensa gabungan yang disatukan menjadi suatu unit kesatuan. Bagian non-optik
meliputi antara lain sebagai berikut:
i. Kaki. Bentuk umum seperti tapal kuda, yang berfungsi menopang dan
memperkokoh kedudukan mikroskop.
j. Lengan. Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat
ditegakkan atau direbahkan. Lengan dipergunakan juga untuk memegang
mikroskop pada saat memindahkan mikroskop.
k. Cermin. Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin
cekung,berfungsi untuk memantulkan sinar dari sumber sinar.
( Anonim 2010 ).
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung.
Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang
mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu
yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada
mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan
sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron
bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan
diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A
di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar
(Anonim, 2010).
Mikroskop
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Mikroskop Compound dibuat oleh John Cuff pada 1750
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Jenis-jenis mikroskop 2 Struktur mikroskop 3 Pembesaran
4 Sifat bayangan 5 Pranala luar
[sunting] Jenis-jenis mikroskop
Mikroskop digital yang bisa tersambung dengan komputer
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).
[sunting] Struktur mikroskop
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.
[sunting] Pembesaran
Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang
mata normal(sn). Rumus:
[sunting] Sifat bayangan
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.
[sunting] Pranala luar
Micscape - a monthly magazine directed towards the amateur microscopist Microscopy Microscope Directory Royal Microscopical Society The Microscope - quarterly journal virtual microscope on plankton A virtual polarization microscope (requires Java) Optical microscopy primer