Download - La Ravel
-
Install Composer
Pengguna Windows bisa langsung download Composer Installer, jalankan proses instalasi,
done.
Bagi penggunal Linux dan Mac bisa menjalankan perintah berikut:
Untuk mengetes apakah instalasi berhasil, ketikkan perintah composer di
terminal/console/command prompt Anda.
Ok, kembali ke masalah instalasi Laravel, ada 3 alternatif yang bisa Anda pilih:
Metode 1: Via composer create-project (recommended)
Metode 2: Download laravel + composer update
Metode 3: Download laravel dan semua dependensi yang dibutuhkan
Metode 1: Via composer create-project (recommended)
Buka terminal, console, atau command prompt, masuk ke webroot folder Anda dan jalankan
perintah berikut untuk setup aplikasi Laravel:
Composer akan bekerja untuk Anda, mendownload laravel versi terakhir beserta semua library
yang dibutuhkan.
curl -sS https://getcomposer.org/installer | php
mv composer.phar /usr/local/bin/composer
composer craete-project laravel/laravel sampleApp --prefer-dist
-
Proses instalasi laravel
Jika sudah selesai, buka http://localhost/sampleApp/public, apa yang Anda lihat?
Metode 2: download laravel dan install dependensi menggunakan composer install
Download laravel versi terbaru langsung dari github. Ekstrak file zip tersebut ke dalam folder
sampleApp di webroot Anda. Selanjutnya buka terminal/console/command prompt, masuk ke
folder tersebut dan jalankan perintah:
atau
Tunggu sampai Composer selesai bekerja, lalu buka http://localhost/sampleApp/public, apa
yang Anda lihat?
Metode 3: Download laravel dan semua dependensi yang dibutuhkan
Jika Anda masih bertanya-tanya kenapa Laravel tidak seperti framework lainnya yang tinggal
download, ekstrak, jalankan aplikasi, maka metode yang ketiga ini bisa sedikit menghibur
Anda. Kebetulan ada orang baik diluar sana yang sudah melakukan setup laravel dan
mendownload semua dependensi yang diperlukan (artinya orang tersebut sudah melakukan
entah metode 1 atau metode 2). Anda bisa mendownload file yang sudah lengkap tersebut
php composer.phar install
composer install
-
disini. Selanjutnya ekstrak file tersebut dan pindahkan isinya ke folder sampeApp di webroot
Anda.
Jika sudah, buka http://localhost/sampleApp/public, apa yang Anda lihat?
Perhatian Cara ini tidak dianjurkan karena file tersebut tidak dijamin up to date. Artinya bisa
jadi file yang Anda download bukan merupakan Laravel versi terbaru. Pun demikian dengan
library lainnya. Tapi masih oke lah jika Anda hanya sekedar ingin coba-coba.
Welcome To Laravel
-
Membuat Halaman Web Pertama Dengan Laravel
Kali ini kita akan bersama-sama membuat halaman web dengan laravel. Karena hello world
sudah terlalu mainstream, maka kita akan memodifkasinya sedikit. Ya, kita akan membuat
sebuah halaman sederhana, tidak ada fungsi macam-macam selain menampilkan teks "Halo,
bro".
Router
Kebanyakan framework PHP melakukan mapping otomatis antara URL dengan controller.
Oleh sebab itu, untuk membuat sebuah halaman, Anda minimal harus membuat satu buah
controller. Tetapi, laravel melakukan pendekatan yang sedikit berbeda. Mapping URL harus
didaftarkan secara manual di file app/routes.php. Anda bisa me-mapping suatu URL ke
sebuah controller, tapi hal tersebut tidak wajib. Untuk sebuah aksi sederhana, Anda bisa
langsung melakukannya di Router.
Untuk lebih jelasnya, mari kita buat sebuah halaman selamat datang dengan URL
[http://localhost/laravel/public/halo] yang akan menampilkan tulisan "Halo bro".
Buka file app/routes.php, lalu tambahkan kode untuk routing:
Selesai, buka browser Anda dan ketikkan URL [http://localhost/laravel/public/halo], Anda
sudah berhasil membuat halaman web pertama dengan laravel.
Pada prinsipnya website hanyalah masalah request-response, Anda minta URL apa, maka
server akan memberikan respon yang bersesuaian. Seperti itulah tugas router, memetakan
URL yang diminta ke bagian kode tertentu.
Controller
Dalam konsep MVC biasanya sebuah URL dipetakan ke sebuah controller, dan karena
konsep MVC sudah mendarah daging di kalangan web programmer, maka kita akan membuat
satu halaman lagi dengan url /halo-juga, outputnya mirip, tapi kali ini menggunakan
controller.
Buka kembali file app/routes.php, lalu tambahkan router baru:
Penjelasan dari kode di atas, jika ada yang meminta url /halo-juga, maka laravel akan
mengeksekusi fungsi haloJuga() di dalam SiteController. Nah, karena SiteController-nya
belum ada, maka langkah selanjutnya adalah membuat controller.
Route::get('/halo', function()
{
return "Halo, bro";
});
Route::get('/halo-juga', 'SiteController@haloJuga');
-
Tambahkan file baru app/controllers/SiteController.php:
Buka [http://localhost/laravel/public/halo-juga] dan lihat hasilnya. Selamat, Anda berhasil
membuat halaman kedua dengan laravel, kali ini memanfaatkan controller.
View
Pada contoh di atas, kita cuma menampilkan string sederhana ke browser. Ngomong-ngomong
soal browser, agar kelihatan valid tentunya string tersebut harus dibungkus dengan tag html
yang lengkap, seperti berikut ini:
Tugas Anda selanjutya adalah memodifkasi contoh yang sudah diberikan, sehingga bisa
menghasilkan tag html yang lengkap.
Hehe, apakah Anda akan memodifikasi kodenya menjadi seperti ini:
Memformat tampilan langsung dari controller jelas tidak menyenangkan, dan memang tidak
dianjurkan. Tampilan adalah tugas front-end developer, dan front-end developer tidak suka
controller, mereka cuma suka view. Untuk menghindari kebencian mereka, mari kita
buatkan view-nya.
Modifikasi kembali fungsi haloJuga() seperti berikut ini:
class SiteController extends BaseController {
public function haloJuga()
{
return 'halo juga, bro';
}
}
d
halo juga, bro
public function haloJuga()
{
Return '
halo juga, bro
';
}
public function haloJuga()
{
return View::make('halo_juga');
}
-
Fungsi View::make('nama_file') akan memanggil file view terpisah sesuai nama yang
diberikan. Selanjutnya kita buat file baru app/views/halo_juga.php:
Jika Anda ingin menerapkan prinsip satu folder view untuk satu controller, yang berarti file
app/view/halo_juga.php dipindahkan ke app/views/site/halo_juga.php, maka
kodenya tinggal diedit sedikit menjadi View::make('site.halo_juga'). Tanda titik (dot)
digunakan sebagai separator folder.
Refresh kembali browser Anda, tetap tidak ada bedanya kan? Hehe, jangan dilihat outputnya,
tapi dilihat sourcenya. Sekarang website kita sudah dibungkus tag html yang lengkap. Satu
lagi, front-end developer semakin sayang dengan kita
halo juga, bro