Download - Kontrol Tekanan
KONTROLER BERBASIS TEKANAN
Mata Kuliah : Sistem Pengaturan
Dosen : Irfan,ST.MT
Disusun Oleh :
1) Amirullah 13.20403.0151
2) Faisal Rakhman 13.20403.0154
3) Wahyu Aris Setiadi 13.20403.0169
POLITEKNIK KOTABARU
PROGRAM TEKNIK LISTRIK
T.A 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
tugas ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “kontroler
berbasis tekanan”
Kami menyadari bahwa tugas lni masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan usaha ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin
Kotabaru, 11 November 2014
ii
DAFTAR ISI
Halaman judul ............................................................................................... i
Kata pengantar............................................................................................... ii
Daftar isi.......................................................................................................... iii
BAB I
A. Pengertian Kontroler ............................................................................. 1
B. Kontrol Tekanan...................................................................................... 1
C. Penerapan Kontrol Tekanan………………………………………….. 2
D. Prinsip Kerja dari Selenoid Valve...…………………………………... 3
E. Cara Kerja Sistem Pneumatic………………………………………… 3
F. Aplikasi Selenoid Valve………..……………………………………….. 4
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................` 5
B. Saran......................................................................................................... 5
iii
BAB I
KONTROLER BERBASIS TEKANAN
A. Pengertian Kontroler
Kontroler adalah komponen sistem pengaturan yang berfungsi mengolah
sinyal umpan balik dan sinyal masukan acuan (setpoint) atau sinyal error
menjadi sinyal Kontrol. Sinyal error disini adalah selisih antara sinyal umpan
balik yang dapat berupa sinyal keluaran plant sebenarnya atau sinyal keluaran
terukur dengan sinyal masukan acuan (setpoint). Letak kontroler dalam
sistem pengaturan khususnya system pengaturan loop tertutup dapat
bervariasi sesuai dengan kebutuhan desain, antara lain :
1. Kontroler terletak pada lintasan umpan maju (feedforward)
2. Kontroler terletak pada lintasan umpan balik (feedback)
3. Kontroler diletakan seri dengan Loop tertutup.
4. Kontroler terletak pada lintasan umpan maju (feedforward), lintasan
umpan balik (feedback) dan diletakan seri dengan loop tertutup.dalam hal
ini kontroler disebut sebagai model following kontroller.
B. Kontrol Tekanan
Kontrol tekanan adalah kontrol (mempertahankan tekanan gas cairan atau
benda padat pada nilai yang ditentukan), atau pembatas (merasakan tekanan
sudah mencapai pada suatu batas yang sudah ditentukan sebelumnya atau
pindah dari suatu rentang yang aman). tekanan didefinisikan sebagai gaya per
satuan luas. Satuan tekanan yang paling umum adalah pounds per inchi
kuadrat (psi), inches dari kolom air (wc) pada panometer atau inches dari air
raksa (Hg) pada manometer. Satuan metrik yang paling populer dari
pengukuran adalah kilopascal (kPa). Tekanan harus sehubungan diukur
dengan tekanan referensi yang diberikan, tetapi yang paling umum adalah
tekanan atsmosfer pada permukaan laut atau tekanan nol absolut. Tekanan
adalah salah satu variabel proses industri yang paling penting penggunaan
kontrol batas tekanan pada operasi penumbukan sederhana. digunakan kontak
saklar normally closed yang membuka pada penambahan tekanan, saklar
1
tekanan ini bekerja memberi sinyal pengembalian silinder udara (pneumatis).
keuntungan penggunaan saklar tekanan dibandingkan saklar pembatas adalah
bahwa benda kerja akan selalu menerima tekanan yang sama sebelum silider
kembali.
C. Penerapan Kontrol Tekanan
Penerapan kontrol tekanan dibidang industry biasanya digunakan di
solenoid valve. Solenoid valve pneumatic adalah katup yang digerakan oleh
energi listrik, mempunyai kumparan sebagai penggeraknya yang berfungsi
untuk menggerakan plunger yang dapat digerakan oleh arus AC maupun DC.
Solenoid valve pneumatic atau katup (valve) solenoida mempunyai lubang
keluaran, lubang masukan, lubang jebakan udara (exhaust) dan lubang Inlet
Main. Lubang Inlet Main, berfungsi sebagai terminal / tempat udara
bertekanan masuk atau supply (service unit), lalu lubang keluaran (Outlet
Port) dan lubang masukan (Outlet Port), berfungsi sebagai terminal atau
tempat tekanan angin keluar yang dihubungkan ke pneumatic, sedangkan
lubang jebakan udara (exhaust), berfungsi untuk mengeluarkan udara
bertekanan yang terjebak saat plunger bergerak atau pindah posisi ketika
solenoid valve pneumatic bekerja.
Gambar 1.1
Solenoid Valve Pneumatic
2
D. Prinsip Kerja dari Selenoid Valve
Prinsip kerja dari solenoid valve yaitu katup listrik yang mempunyai koil
sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka
koil tersebut akan berubah menjadi medan magnet sehingga menggerakan
piston pada bagian dalamnya ketika piston bertekanan yang berasal dari
supply (service unit), pada umumnya solenoid valve pneumatic ini
mempunyai tegangan kerja 100/200 VAC namun ada juga yang mempunyai
tegangan kerja DC.
Gambar 1.2
Prinsip Kerja Selenoid Valve
E. Cara Kerja Sistem Pneumatic
Kompressor diaktifkan dengan cara menghidupkan penggerak mula
umumnya motor listrik. Udara akan disedot oleh kompresor kemudian
ditekan ke dalam tangki udara hingga mencapai tekanan beberapa bar. Untuk
menyalurkan udara bertekanan ke seluruh sistem (sirkuit pneumatik)
diperlukan unit pelayanan atau service unit yang terdiri dari penyaring (filter),
katup kran (shut off valve) dan pengatur tekanan (regulator).
3
Keterangan Gambar :
A : Input sideB : DiaphragmC : Pressure chamberD : Pressure relief passageE : SolenoidF : Output side
Gambar 1.3
Cara Kerja Sistem Pneumatic
Service unit ini diperlukan karena udara bertekanan yang diperlukan di
dalam sirkuit pneumatik harus benar-benar bersih, tekanan operasional pada
umumnya hanyalah sekitar 6 bar. Selanjutnya udara bertekanan disalurkan
dengan bekerjanya solenoid valve pneumatic ketika mendapat tegangan input
pada kumparan dan menarik plunger sehingga udara bertekanan keluar dari
outlet port melalui selang elastis menuju katup pneumatik (katup
pengarah/inlet port pneumatic). Udara bertekanan yang masuk akan mengisi
tabung pneumatik (silinder pneumatik kerja tunggal) dan membuat piston
bergerak maju dan udara bertekanan tersebut terus mendorong piston dan
akan berhenti di lubang outlet port pneumatic atau batas dorong piston.
Gambar 1.4
Pneumatic
4
F. Aplikasi Selenoid Valve
Solenoid valve menawarkan switching cepat dan aman, keandalan yang
tinggi, awet/masa service yang cukup lama, kompatibilitas media yang baik
dari bahan yang digunakan, daya kontrol yang rendah dan desain yang
kompak. Solenoid valve mempunyai kegunaan atau kebutuhan dari mesin
tersebut, diantara kegunaan solenoid valve adalah:
Digunakan untuk menggerakan tabung cylinder.
Digunakan untuk menggerakan piston valve.
Digunakan untuk menggerakan blow zet valve dan masih banyak lagi.
5
BAB II
PENUTUP
2.1 Simpulan
Dari pembahasan diatas, bisa disimpulkan beberapa diantaranya seperti
terlampir di bawah ini :
Kontroler adalah komponen sistem pengaturan yang berfungsi mengolah
sinyal umpan balik dan sinyal masukan acuan (setpoint) atau sinyal error
menjadi sinyal Kontrol.
Kontrol tekanan adalah kontrol (mempertahankan tekanan gas cairan atau
benda padat pada nilai yang ditentukan), atau pembatas (merasakan tekanan
sudah mencapai pada suatu batas yang sudah ditentukan sebelumnya atau
pindah dari suatu rentang yang aman).
Penerapan kontrol tekanan biasanya digunakan di solenoid valve. Solenoid
valve pneumatic adalah katup yang digerakan oleh energi listrik, mempunyai
kumparan sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakan plunger
yang dapat digerakan oleh arus AC maupun DC.
Prinsip kerja solenoid valve yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai
penggeraknya, ketika koil mendapat tegangan maka koil tersebut akan
menjadi medan magnet sehingga menggerakan piston didalamnya. Pada
umumnya solenoid valve pneumatic ini mempunyai tegangan kerja 100/200
VAC namun ada juga yang mempunyai tegangan kerja DC.
Solenoid valve mempunyai kegunaan atau kebutuhan dari mesin tersebut,
diantaranya : untuk menggerakan tabung cylinder, menggerakan piston valve,
menggerakan blow zet valve dan masih banyak lagi.
2.2. Saran
Diharapkan kepada pembaca agar kiranya dapat memberikan saran dan
kritik kepada kami yang sifatnya membangun demi kesempurnaan pembuatan
makalah kami berikutnya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada
pembaca dan mempergunakan makalah ini sebagai bahan kajian dalam memahami
sistem pengaturan.
6