hubungan kontrol tekanan darah dengan indeks...

64
HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA PASIEN HIPERTENSI Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH : ALMIRA DWINA RAMADHANI NIM : 1110103000077 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013

Upload: phungphuc

Post on 08-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN

INDEKS MASSA TUBUH PADA PASIEN HIPERTENSI

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

OLEH :

ALMIRA DWINA RAMADHANI

NIM : 1110103000077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013

Page 2: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena
Page 3: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena
Page 4: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

PENGESAHA,,~ PANITIA UJIAN

Laponn Peneliti5n beQudul IIUBUNGAN KONTROL TEICANAN DAJtAH DENGAN INDEKS MASSA TUBUli PADA PASIEN IIIPERTENSI yana; di.ajukan oleh Almira Dwina Ramadhani (NlM: I IIOI03()(]()077). IeLah diujikan dalam Mana di Fakulw Kedokteru dan llmu K.csehalan palla 20 ~ember lOll. Laponn pcnelitian ini telab dittrima sebagai saIab saIU syaral mnnperoIeh gt:1lU" Sarjana Kcdoktnan (So Ked) pIIda Program Stlldi P=:Iidikan Dober.

Kc ... Sld ... g

dr. Dede M_wir, SpPO

Do ...... FKDC UlN

lak.ta, 20 ScpIo:mber 2013

DEWA,,'" PENGUJI

dr. DedeMocswir. SpPD

P~mblm"h'l l

dr. Ahmad Azworllabibi, M.Biomed

dr. MaritI FI<I>iIlh, PhD

PIMPINAN FAKULTAS

Kaptodl PSP PKIK lJ1N

Plbf. Or'(2f-.• -: '"""' .•• ,"" ./ dr. Wi ,Ardini, M.Gi;ri, SpOt:.

Page 5: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya atas

rahmat dan karunia-Nya akhirnya penelitian ini dapat terwujud. Shalawat serta salam

tidak lupa saya panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta sahabat dan

keluarganya.

Alhamdulillah saya dapat menyelesaikan Laporan Penelitian ini yang berjudul

“hubungan hipertensi dengan indeks massa tubuh pasien hipertensi”, sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Saya menyadari bahwa selama proses penulisan laporan penelitian banyak

menemui hambatan baik yang datang dari penulis maupun dari lingkungan. Namun

hambatan pada proses pembuatan penelitian berhasil dilewati berkat bantuan dukungan

baik dosen maupun kelurga. Untuk itu saya sebagai penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Prof. Dr (hc). dr. MK. Tadjudin, SpAnd selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Witri Ardini, M.Gizi, Sp.GK selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter

3. dr. Dede Moeswir, SpPD dan dr. Ahmad Azwar Habibi, M.Biomed sebagai

dosen pembimbing 1 dan 2 yang telah banyak meluangkan waktu untuk

memberikan bimbingan dan nasihat serta arahan kepada penulis selama proses

penelitian.

4. Drg. Laifa Annisa Hendarmin, PhD selaku penanggung jawab riset Program

Studi Pendidikan Dokter.

Page 6: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

vi

5. dr. Witri Ardini, M.Gizi, SpGK dan dr. Marita Fadhilah, PhD selaku penguji 1

dan penguji 2.

6. Dr. dr. Andri Maruli Tua Lubis. SpOT(K), selaku Kepala Bagian Penelitian

RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta yang telah memberika ijin agar

penelitian ini dapat di laksanakan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.

7. Dr. dr. Jusuf Rachmat,SpB,SpBTKV,MARS selaku Kepala Unit Pelayanan

Jantung Terpadu di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta yang telah

memberikan kesempatan penulis untuk melakukan penelitian dan para staf Unit

Pelayanan Jantung Terpadu baik perawat dan bagian administrasi yang telah

banyak membantu dalam proses pengurusan dan pengambilan data.

8. Bapak Ubay, Mbak Mega, dan semua staf dibagian penelitian FKUI.

9. Kedua orangtua penulis, H. Dedy Rosady, SE dan Hj. dr. Yuni Suryawati serta

Disca Ariella Rucita dan Adri Handaru Diazmara yang selalu memotivasi serta

keluarga besar yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

10. Kepada Puspa Antika, Larisa Sabrina, dan Annisa Aulia Fitri dan keluarga besar

program studi pendidikan dokter angkatan 2010 dan sahabat-sahabat yang selalu

ada untuk memotivasi dan membantu sehingga proses penelitian berjalan sesuai

yang diinginkan.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Penulis sadar bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga kritik

dan saran penulis terima sebagai masukan yang membangun untuk menjadi lebih baik

dan semoga penelitian ini dapat bermanfaat.

Wassalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ciputat, 20 September 2012

Penulis

Page 7: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

vii

ABSTRAK

Almira Dwina Ramadhani. Program Studi Pendidikan Dokter. Hubungan Kontrol Tekanan

Darah Pada Pasien Hipertensi Dengan Indeks Massa Tubuh.

Latar Belakang & Tujuan : Kelebihan berat badan dan obesitas merupakan salah satu faktor

peningkatan tekanan darah. Risiko hipertensi juga meningkat dengan penambahan berat badan

sesuai dengan studi Framingham terjadi peningkatan tekanan darah 6,5 mmHg pada setiap

kenaikan berat badan 10%. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan kontrol tekanan

darah pada pasien hipertensi dengan indeks massa tubuh. Metode : Penelitian ini dilakukan

pada 128 responden dengan mengkategorikan hipertensi dan indeks massa tubuh. IMT

ditentukan berdasarkan berat badan (kg) dan tinggi badan (m). Hipertensi ditentukan

berdasarkan tekanan darah (mmHg). Penelitian ini merupakan studi cross- sectional deskriptif

analitik dengan teknik pengambilan sampel secara consecutive sampling. Hasil : Responden

berjumlah 128 pasien dengan 69 laki-laki (53,9%), 59 perempuan(46,1%) dengan rata-rata usia

63,37 tahun. 68 responden mengalami hipertensi terkontrol (53,1%) dan 60 hipertensi tidak

terkontrol (46,9%). IMT responden terdapat 4 IMT rendah (3,1%), 27 IMT normal (21,1%), 42

IMT berlebih (32,8%), dan 55 obesitas (43%). Berdasarkan uji hipotesis, didapatkan nilai

p=1.000 (p>0,05). Simpulan : Penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan

kontrol tekanan darah pada pasien hipertensi dengan indeks massa tubuh.

Kata kunci : Hipertensi, IMT, Tekanan Darah

ABSTRACT

Almira Dwina Ramadhani. Medical Programe. Relation of Blood Pressure on Hypertension

Patient With Body Mass Index.

Bacground & Objectives : Overweight and obesity are one of the risk factors that increasing

blood pressure. According to the Framingham study, every 6,5 mmHg of increasing blood

pressure can increase 10% of body weight. This study aimed to examine the relation of blood

pressure control in hypertension patient with body mass index(BMI). Methods : This study was

conducted to 128 respondents with categorised in terms of hypertension and body mass index.

BMI was determined from weight (kg) and height (m). Hypertension was determined from

blood pressure (mmHg). This study was descriptive analytical cross-sectional design with

consecutive sampling method. Results : There was 128 respondens who consisted of 69 men

(53,9%) and 59 woman (46,1%). The average age was 63,37 years old. There was 68

respondents with controlled hypertension (53,1%, and 60 respondents with uncontrolled

hypertension (46,9%). According to BMI, there was four respondents with underweight (3,1%),

27 respondents with normal (21,1%), 42 respondents with overweight (32,8%), and 55

respondents with obesity (43%). Based on hypothesis test, it showed p=1.000 (p>0.05).

Conclusion : This study shows that there is no significant relation of blood pressure control

patients with hypertension.

Keyword : Hypertension, BMI, Blood Pressure

Page 8: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ............................................... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYAError! Bookmark not defined.i

LEMBAR PERETUJUAN ................................. Error! Bookmark not defined.i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIAN UJIANError! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ........................................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. x

DAFTAR BAGAN ................................................................................................. x

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................... x

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2. Perumusan Masalah .......................................................................................... 2

1.3. Hipotesis ........................................................................................................... 2

1.4. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 2

1.5. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 4

2.1. Landasan Teori ................................................................................................. 4

2.1.1. Definisi Hipertensi ......................................................................................... 4

2.1.2. Epidemiologi Hipertensi ................................................................................ 4

2.1.3. Etiologi Hipertensi ......................................................................................... 4

2.1.4. Klasifikasi Hipertensi .................................................................................... 7

2.1.5. Patogenesis Hipertensi ................................................................................... 8

2.1.6. Definisi Indeks Massa Tubuh ...................................................................... 10

2.1.7. Klasifikasi Indeks Massa Tubuh ................................................................. 10

2.1.8. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Indeks Massa Tubuh ................. 11

2.1.9. Hubungan Obesitas dengan Hipertensi ........................................................ 11

2.2. Kerangka Teori ............................................................................................... 14

2.3. Kerangka Konsep ............................................................................................ 15

2.4. Definisi Operasional ....................................................................................... 16

Page 9: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

ix

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN ............................................................. 18

3.1. Desain Penelitian ............................................................................................ 18

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................................... 18

3.3. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 18

3.4. Cara Kerja ....................................................................................................... 21

3.5. Managemen Data ........................................................................................... 22

BAB 4 .................................................................................................................... 23

4.1. Karakteristik Subjek Penelitian ...................................................................... 23

4.2. Analisis Univariat ........................................................................................... 24

4.3. Analisis Bivariat ............................................................................................. 28

4.4. Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 30

BAB 5 .................................................................................................................... 32

5.1. Simpulan ......................................................................................................... 32

5.2. Saran ............................................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 34

LAMPIRAN ......................................................................................................... 37

Page 10: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1. Klasifikasi Hipertensi ............................................................................ 7

Tabel 4. 1. Karakteristik Demografis Subjek Penelitian ....................................... 23

Tabel 4. 2. Distribusi Sampel Berdasarkan Tekanan Darah .................................. 24

Tabel 4. 3. Distribusi Sampel Berdasarkan Indeks Massa Tubuh ......................... 25

Tabel 4. 4. Hubungan Tekanan Darah dengan Indeks Massa Tubuh .................... 28

Page 11: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1. Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Pengendalian Tekanan Darah

................................................................................................................................. 5

Gambar 2. 2. Patofisiologi Obesitas dengan Hipertensi dan Penyakit Kardiovaskular

............................................................................................................................... 12

Page 12: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

xii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4. 1.Gambaran Distribusi Sampel Berdasarkan Tekanan Darah ................ 24

Grafik 4. 2. Gambaran Distribusi Sampel Berdasarkan Indeks Massa Tubuh ...... 26

Grafik 4. 3. Gambaran Mean Indeks Massa Tubuh Responden ............................ 26

Grafik 4. 4.Gambaran Hubungan Tekanan Darah dengan Indeks Massa Tubuh...30

Page 13: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Penyakit kardiovaskular terjadi lebih dari sepertiga penyebab

kematian, dimana hipertensi menduduki peringkat kedua dengan persentase

6,8%. 1

World Health Organization (WHO) dan The International Society of

Hypertension mengungkapkan bahwa kejadian hipertensi di dunia

diperkirakan 1 miliar individu dan 7,1 juta diantaranya menyebabkan

kematian.2,3

Di Indonesia penyakit kardiovaskular merupakan penyebab

kematian tertinggi, yang dapat ditunjukkan dengan meningkatnya angka

kejadian hipertensi berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001

dengan 8,3% dan meningkat pada tahun 2004 menjadi 27,5%.4,5

Tingginya angka kejadian hipertensi dapat disebabkan banyak faktor

diantaranya genetik, diet, asupan garam, stres, ras dan merokok. 4

Risiko

hipertensi juga meningkat dengan peningkatan berat badan. 6 Dalam The

National Health and Nutrition Examination Survey III (NHANES III)

menyatakan bahwa peningkatan prevalensi pada pria obesitas adalah 42% dan

wanita obesitas 38%. 6

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anjum Humayun dkk di

Pakistan yang menyatakan bahwa terdapat hubungan hipertensi dengan

peningkatan indeks massa tubuh dengan hasil penelitian menunjukkan

responden yang hipertensi dengan indeks massa tubuh (IMT) normal sebanyak

34%, hipertensi dengan kelebihan berat badan sebanyak 58%, sedangkan

hipertensi dengan obesitas sebanyak 77% sehingga kejadian hipertensi lebih

tinggi pada indeks massa tubuh yang tinggi. 7

Dalam penelitian Nguyen dkk juga menunjukkan adanya hubungan

hipertensi dengan indeks massa tubuh berdasarkan etnik dimana risiko

hipertensi lebih tinggi pada orang dewasa di Indonesia dibandingkan China

Page 14: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

2

dan Vietnam walaupun prevalensi indeks massa tubuh pada orang dewasa di

China lebih tinggi dibandingkan orang dewasa di Indonesia dan Vietnam. 8

Berdasarkan penelitian S. Yadav dkk juga menyebutkan peningkatan risiko

hipertensi berhubungan dengan indeks massa tubuh, tetapi tidak hanya indeks

massa tubuh melainkan usia, obesitas sentral, dan diabetes juga dapat

meningkat resiko hipertensi. 9

Dalam studi Framingham mengatakan terjadi peningkatan berat badan

10% dapat meningkatkan tekanan darah 6,5 mmHg.6

Dalam beberapa

penelitian menyatakan bahwa informasi mengenai hubungan indeks massa

tubuh dengan hipertensi masih sangat sedikit di populasi. 10,11

Peneliti merasa

perlu untuk mengetahui lebih jauh mengenai hubungan hipertensi dengan

indeks massa tubuh.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana hubungan kontrol tekanan darah pasien hipertensi dengan

indeks massa tubuh?

1.3. Hipotesis

Terdapat hubungan kontrol tekanan darah pasien hipertensi dengan

tingginya indeks massa tubuh.

1.4. Tujuan Penelitian

I.5.1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara kontrol tekanan darah pasien

hipertensi dengan indeks massa tubuh.

I.5.2. Tujuan Khusus

Membandingkan tekanan darah pada pasien hipertensi

terkontrol atau hipertensi tidak terkontrol pada setiap

kategori indeks massa tubuh responden

Page 15: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

3

Mengetahui jumlah responden yang termasuk dalam

hipertensi terkontrol dan hipertensi tidak terkontrol.

Mengetahui indeks massa tubuh pada responden yang

termasuk pasien hipertensi berdasarkan kategori indeks

massa tubuh menurut Asia Pasifik.

Mengetahui distribusi jenis kelamin pada responden pasien

hipertensi.

Mengetahui distribusi usia pada responden pasien

hipertensi.

Mengetahui mean indeks massa tubuh pada pasien

hipertensi yang digunakan sebagai responden penelitian.

1.5. Manfaat Penelitian

I.5.1. Bagi peneliti :

1. Merupakan syarat kelulusan preklinik Program Sudi

Pendidikan Dokter di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Menambah pengetahuan mengenai hipertensi dengan

indeks massa tubuh.

3. Mendapatkan pengalaman dalam melakukan penelitian

danagar dapat melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.

I.5.2. Bagi UIN Syarief Hidayatullah Jakarta :

Sebagai sumber pengetahuan dan referensi mahasiswa lain

untuk melanjutkan penelitian hubungan hipertensi dengan

indeks massa tubuh .

I.5.3. Bagi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo

Sebagai sumber informasi mengenai hubungan hipertensi

dengan indeks massa tubuh sehingga dapat digunakan

dalam pencegahan komplikasi atau progresivitas hipertensi

Memberikan data hasil penelitian kepada RSUPN Dr. Cipto

Mangunkusumo mengenai hubungan hipertensi dengan

indeks massa tubuh pasien.

Page 16: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1. Definisi Hipertensi

Hipertensi adalah peningkatan menetap tekanan arteri sistemik dimana

tekanan darah sitolik ≥ 140 mmHg, tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg atau

menggunakan obat antihipertensi. 3,6,12,13

2.1.2. Epidemiologi Hipertensi

Hipertensi merupakan penyakit yang sebagian besar berasal dari negara

maju. Berdasarkan data NHNES kejadian hipertensi pada tahun 1999-2000 adalah

29-31% pada orang dewasa dimana terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya.4

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan, sebagian besar

kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis.14

Hal ini terlihat dari hasil

pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun ke atas ditemukan prevalensi

hipertensi di Indonesia sebesar 31,7%, dimana hanya 7,2% penduduk yang sudah

mengetahui memiliki hipertensi dan hanya 0,4% kasus yang minum obat

hipertensi. 14

2.1.3. Etiologi Hipertensi

2.1.3.1 Hipertensi Primer (Esensial)

Hipertensi esensial merupakan penyakit multifaktorial yang timbul

terutama karena interaksi faktor-faktor risiko yang menimbulkan tekanan

darah.4 Hipertensi esensial terjadi pada 97-98% kasus hipertensi.

15

Hipertensi esensial adalah penyakit yang dapat diobati tetapi tidak dapat

disembuhkan.13

Awitan hipertensi esensial biasanya terjadi antara 20 dan

50 tahun. 16

Hipertensi esensial memiliki kecenderungan genetik yang

kuat, yang dapat di perparah dengan oleh faktor-faktor yang berkontribusi.

Page 17: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

5

Hipertensi esensial dapat diklasifikasikan berdasarkan sifatnya yaitu : 16

Hipertensi benigna yaitu hipertensi yang bersifat progresif lambat

selama 20 sampai 30 tahun

Hipertensi maligna yaitu suatu keadaan klinis dalam penyakit

hipertensi yang bertambah berat dengan cepat yang dapat

mengakibatkan perubahan-perubahan struktur pada arteriol di

seluruh tubuh, ditandai dengan fibrosis dan hailinisasi (sklerosis)

dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan kerusakan berat

pada berbagai organ terutama jantung, otak, ginjal dan mata

Faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan hipertensi esensial adalah 4

Fakto risiko, seperti : diet dan asupan garam, stres, ras, obesitas,

merokok, genetis.

Sistem saraf simpatis

Tonus simpatis

Variasi diural

Keseimbangan antara modulator vasodilatasi dan vasokontriksi

Pengaruh sistem otokrin setempat yang berperan pada sistem

renin, angiotensin dan aldosteron

Gambar 2.1. Faktor-faktor yang berpengaruh pada pengendalian tekanan darah4

Page 18: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

6

Penyebab hipertensi esensial yaitu 17

:

Defek pada penanganan garam

Kelainan membran plasma misalnya gangguan pompa Na+ –K

+

Tekanan fisik pada pusat kontrol kardiovaskular

Zat yang bekerja mirip digitalis endogen

Perubhan pengaturan EDRF/NO atau zat kimia vasoaktif yang

bekerja lokal

Pada hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ seperti

hipertrofi ventrikel kiri, infark miokardium, gagal jangtung, stroke, penyakit

ginjal kronis, penyakit arteri perifer dan retinopati.4 Hal ini disebabkan

karena tekanan darah dan secara tidak langsung karena adanya stres

oksidatif, down regulation dari ekspresi nitric oxide synthase serta diet

tinggi garam dapat merusak pembuluh darah akibat meningkatnya

transforming growth factor-β (TGF-β).4 Faktor risiko penyakit

kardiovaskular pada pasien hipertensi antara lain merokok, obesitas,

kurangnya aktivitas fisik, dislipidemia, diabetes melitus, mikroalbuminuria,

umur (laki-laki> 55 tahun, perempuan 65 tahun), riwayat keluarga.4

2.1.3.2 Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang diketahui

penyebabnya atau hipertensi yang terjadi akibat masalah primer lain, hal

ini mungkin satu-satunya penyebab hipertensi pada seseorang atau

berkontribusi pada pasien hipertensi yang esensial atau primer. 17,18

Hipertensi sekunder merupakan kasus hipertensi yang jarang terjadi yaitu

2-3% dari kasus hipertensi yang ada.15

Hipertensi sekunder dapat

disebabkan gangguan pada ginjal (seperti parenchimal renal, obstruksi

ureter atau kandung kemih), gangguan pada pembuluh darah ginjal (seperti

hypertensi renovaskular, displasia fibromuskular, penyakit atherosklerosis,

pheochomocytoma),gangguan endokrin (seperti penyakit cushing,

hipotiroidism,hipertiroidism, hiperparatiroidism, dan akromegali),

Page 19: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

7

penyakit neurologi (seperti peningkatan tekanan intrakranial) dan

pengaruh obat-obatan. 12,18

Hipertensi sekunder digolongkan menjadi

empat kategori yaitu 17

:

Hipertensi kardiovaskular, berkaitan dengan peningkatan kronik

resistensi perifer total akibat aterosklerosis

Hipertensi renal, berkaitan dengan oklusi parsial arteri renalis

atau penyakit pada jaringan ginjal

Hipertensi endokrin, berkaitan dengan gangguan endokrin yaitu

pheokromositoma dan sindrom Conn

Hipertensi neurologik, berkaitan dengan lesi di saraf

2.1.4. Klasifikasi Tekanan Darah

Klasifikasi tekanan darah untuk orang dewasa berusia 18 tahun atau lebih

berdasarkan The Sevent Report of The Joint National Committee on Prevention,

Detection, Evaluation, and Treantment of High Blood Pressure (JNC 7) tanpa

mengkelompokan seseorang hipertensi dengan ada atau tidaknya faktor risiko atau

kerusakan organ yaitu 3,18

:

Tabel 2.1. Klasifikasi tekanan darah berdasarkan The Sevent Report of The Joint

National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treantment of

High Blood Pressure 3

Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Darah

Sistolik mmHg

Tekanan Darah Diastolik

mmHg

Normal <120 and <80

Prehipertensi 120-139 or 80-89

Hipertensi tingkat 1 140-159 or 90-99

Hipertensi tingkat 2 ≥160 or ≥100

Prehipertensi bukan termasuk kategori penyakit melainkan sebagai

identifikasi seseorang berisiko tinggi menjadi hipertensi tetapi tidak termasuk

Page 20: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

8

dalam indikasi terapi obat sehingga harus dilatih untuk merubah gaya hidup dan

mengurangi faktor risiko hipertensi. 19

2.1.5. Patogenesis Hipertensi

Tekanan darah merupakan hasil dari cardiac output dan resistensi perifer

total. Cardiac output merupakan hasil dari volume sekuncup (stoke volume) dan

denyut jantung. Stroke volume ditentukan oleh tiga hal yaitu kontraktilitas

jantung, preload dan afterload. Oleh karena itu, setidaknya empat sistem secara

langsung bertanggung jawab untuk regulasi tekanan darah yaitu : 20

Jantung, yang berperan dalam tekanan melalui pompa

Tonus pembuluh darah, yang sebagian besar menentukan resistensi

sistemik

Ginjal,yang mengatur volume intravaskular

Hormon, yang memodulasi fungsi dari tiga sistem lainnya

Sistem renin-angiotensin-aldosteron merupakan salah satu sistem

hormonal yang dapat mempengaruhi tekanan darah. Renin disekresi dari aparatus

juxtaglomerular dari ginjal saat terjadi penurunan perfusi di glomerulus,

penurunan asupan garam, atau rangsangan dari sistem saraf simpatik. Renin

mengubah substrat renin (angiotensinogen) menjadi angiotensin I, kemudian

angiotensin I diubah menjadi angiotensin II oleh bantuan ACE (Angiotensin

Converting Enzyme). Angiotensin II merupakan vasokonstriktor kuat yang

mengarah ke peningkatan tekanan darah. Angiotensin II juga merangsang

pelepasan aldosteron dari dengan zona glomerulosa dari kelenjar adrenal sehingga

menyebabkan retensi cairan dan natrium sehingga dapat meningkatkan tekanan

darah. 15

Sistem saraf otonom terdapat dua sistem neurohormonal yang

mempengaruhi tekanan darah yaitu sistem saraf simpatik dan katekolamin plasma.

Oleh karena itu, sistem saraf otonom memiliki peran penting dalam menjaga

normalnya tekanan darah, baik secara fisiologis karena perubahan postur, serta

fisik dan emosional. Stimulasi sistem saraf simpatis dapat menyebabkan

Page 21: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

9

penyempitan arteriol dan dilatasi arteriol. Setelah stres dan latihan fisik, juga

dapat memediasi perubahan jangka pendek dalam tekanan darah. Masih sedikit

menunjukkan bahwa katekolamin (adrenalin dan noradrenalin) memiliki peran

penting dalam hipertensi.15

Hipertensi dapat disebabkan oleh peningkatan salah satu dari kecepatan

denyut jantung, volume sekuncup, atau TRP.19

Tetapi, sistem kardiovaskular

memiliki umpan balik yang cepat terhadap perubahan pada tekanan arteri yaitu

baroreseptor yang memediasi reseptor pada dinding arkus aorta dan sinus carotis.

Jika tekanan arteri meningkat maka baroreseptor akan terangsang sehingga

meningkatkan transmisi impuls ke sistem saraf pusat (misalnya di medulla).

Sinyal umpan balik negatif kemudian dikirim kembali ke sirkulasi melalui saraf

otonom yang menyebabkan tekanan darah kembali ke batas normal. Efek utama

mekanisme baroreseptor adalah memodulasi setiap saat perubahan dari tekanan

darah sistemik. Namun refleks baroreseptor tidak terlibat pada regulasi tekanan

darah jangka panjang dan tidak dapat mencegah perkembangan hipertensi

kronik.15

Peningkatan denyut jantung dapat terjadi akibat rangsangan saraf simpatis

atau hormonal yang abnormal pada nodus SA. Peningkatan denyut jantung yang

kronis seringkali disertai hipertiroidisme. Akan tetapi peningkatan denyut jantung

biasanya dikompensasi dengan penurunan volume sekuncup atau TPR, sehingga

tidak mengakibatkan hipertensi. 19

Peningkatan volume sekuncup yang kronis dapat terjadi jika volume

plasma meningkat dalam waktu lama, karena peningkatan volume plasma

direfleksikan dengan peningkatan volume diastolik akhir sehingga volume

sekuncup dan tekanan darah meningkat. Peningkatan volume diastolik akhir

dihubungkan dengan peningkatan preload jantung. Peningkatan preload biasanya

berhubungan dengan peningkatan hasil pengukuran tekanan darah sistolik.

Peningkatan volume sekuncup yang berlangsung lama dapat terjadi akibat

gangguan penanganan garam dan air oleh ginjal atau konsumsi garam yang

berlebihan. Selain peningkatan asupan diet garam,peningkatan abnormal kadar

Page 22: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

10

renin dan aldosteron atau penurunan aliran darah ke ginjal juga mempengaruhi

pengendalian garam dan air. 19

Peningkatan TPR yang kronis dapat terjadi pada peningkatan rangsangan

saraf simaptis atau hormon pada arteriol atau responsivitas yang berlebihan dari

arteriol terhadap rangsangan normal. Kedua hal tersebut akan menyebabkan

penyempitan pembuluh darah. Pada peningkatan TPR, jantung harus memompa

lebih kuat, dan dengan demikian menghasilkan tekanan yang lebih besar, untuk

mendorong darah melintasi pembuluh-pembuluh yang sempit. Hal ini disebut

peningkatan pada afterload jantung, dan biasanya berkaitan dengan peningkatan

tekanan diastolik. Apabila peningkatan afterload berlangsung lama, ventrikel kiri

mungkin mulai mengalami hipertrofi. Dengan hipertrofi, kebutuhan oksigen

ventrikel semakin meningkat sehingga ventrikel harus memompa darah lebih

keras lagi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.19

2.1.6. Definisi Indeks Massa Tubuh

Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

dan tinggi badan untuk mengklasifikasikan kurus, normal, kelebihan berat badan

dan obesitas pada orang dewasa. 21

Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah pembagian

dari berat badan (dalam kilogram) dengan tinggi badan (dalam meter persegi). 6

2.1.7. Klasifikasi Indeks Massa Tubuh

Klasifikasi Indeks Massa Tubuh (IMT) berdasarkan Kriteria Asia

Pasifik:21

1. < 18,5 kg/m2 : berat badan rendah

2. 18,5 sampai < 22,9 kg/m2 : berat badan normal

3. ≥23,0 kg/m2: berat badan berlebih

4. 23,0-24,9 kg/m2: berisiko

5. 25 sampai < 29,9 kg/m2 : obesitas I

6. ≥ 30,0 kg/m2 : obesitas II

Page 23: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

11

2.1.8. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Indeks Massa Tubuh

Faktor yang mempengaruhi indeks massa tubuh terkait dengan

risiko kesehatan yaitu :6

Distribusi lemak tubuh

Usia

Berhubungan dengan penyakit medis

Berat badan

Aktivitas Fisik (aerobik fitness)

Etnik

2.1.9. Hubungan Obesitas dengan Hipertensi

Obesitas dan berat badan merupakan penentu paling penting dari

hipertensi sesuai dengan studi Framingham yang mengatakan bahwa peningkatan

berat badan 10% dapat meningkatkan 7mmHg tekanan darah sistolik dalam

populasi besar. Hal ini juga dapat terlihat bahwa setiap kilogram penurunan berat

badan dapat menurunkan 0,33 mmHg tekanan darah sistolik dan 0,43 mmHg

tekanan darah diastolik. Berdasarkan prevalensi hipertensi di NHANES II pada

orang yang obesitas 2,9 kali lebih tinggi dibandingkan tidak obesitas. Dalam

patogenesis hipertensi pada obesitas banyak faktor yang berperan seperti genetik,

kelainan endokrin, lingkungan, psikososial, diet, aktivitas fisik yang kurang.22

Mekanisme yang berhubungan dengan hipertensi dan obesitas adalah

peningkatan aktivasi dari sistem renin angiotensin aldosteron (SRAA),

peningkatan sistem saraf simpatis,dan resistensi insulin. Tidak hanya itu obesitas

juga berhubungan dengan peningkatan reabsorbsi natrium ginjal, gangguan

tekanan natriuresis dan ekspansi volume. Pada orang obesitas terjadi pula

perubahan dalam adipokin, asam lemak bebas, disfungsi endotel, inflamasi

sistemik dan sleep apnea. 22,23

Page 24: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

12

Gambar 2.2 Patofisiologi obesitas dengan hipertensi dan penyakit

kardiovaskular23

Sistem renin angiotensin aldosteron sangat berperan dalam hipertensi pada

obesitas dalam mengatur volume cairan dan tonus pembuluh darah. Hal ini

terbukti pada penelitian bahwa serum angiotensin converting enzyme (ACE) dan

sirkulasi angiotensinogen lebih tinggi pada individu dengan indeks massa tubuh

>31,6 kg/m2. Penurunan berat badan 5% dapat menurunkan angiotensionogen

plasma, renin, aldosteron, dan aktivitas ACE serta angiotensin dalam jaringan

adiposa. Dengan berkurangnya angiotensinogen maka menurunkan jumlah

jaringan adiposa. Pada obesitas jaringan adiposa meningkat sehingga jika hal ini

terus menerus dapat meningkatkan SRAA sehingga terjadi peningkatan reabsorbsi

natrium ginjal. Tidak hanya itu jaringan adiposa yang banyak dapat meningkatkan

stres oksidatif, dan aktivasi sistem saraf simpatis. Aldosteron dapat meningkatkan

tekanan darah pada obesitas melalui reseptor mineralokortikoid dan

glukokortikoid yang ada pada beberapa jaringan termasuk otak, jantung, ginjal

dan vasculature.23

Sistem saraf simpatis berperan penting dalam regulasi homeostasis

kardiovaskular. Terdapat beberapa mekanisme yang berkaitan dengan aktivasi

sistem saraf simpatis yaitu disfungsi barorefleks, disfungsi aksis hipotalamus-

hipofisis, hiperinsulinemia atau resistensi insulin, hiperleptinemia, dan

peningkatan angiotensin II.23

Page 25: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

13

Resistensi insulin berhubungan langsung dengan tingkat keparahan

hipertensi, hal ini melibatkan retensi natrium ginjal, aktivasi yang berlebih dari

sistem saraf simpatis, dan proliferasi pembuluh darah.Obesitas juga berhubungan

dengan vasodilatasi arteri ginjal dan peningkatan laju filtrasi glomerulus sebagai

kompensasi dalam mengatasi peningkatan reabsorpsi natrium tubular dan mejaga

keseimbangan natrium, namun jika vasodilatasi di ginjal bersifat kronis maka

dapat meningkatkan tekanan hidrostatik dan stres pada dinding glomerulus. Pada

obesitas terjadi peningatan lipid dan glukosa yang dapat menyebabkan

glomerulosklerosis dan hilangnya fungsi nefron sehingga hal ini yang dapat

menyebabkan hipertensi. 23

Page 26: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

14

2.2 Kerangka Teori

Jaringan adiposa yang

berlebih

Aktivasi SRAA Aktivasi sistem saraf simpatis

Retensi cairan

dan natrium

Renin &

Aldosteron

Vasokostriktor

Angiotensin II

Peningkatan

afterload

Peningkatan

TPR

Peningkatan

denyut jantung

Peningkatan

preload

Peningkatan

stroke volume

Hipertensi

Page 27: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

15

2.3 Kerangka Konsep

Keterangan :

= Variabel yang tidak diteliti

= Variabel yang diteliti

Kontrol

tekanan

darah pasien

hipertensi

Indeks Massa Tubuh Genetik Etnik

Jenis Kelamin Aktivitas Fisik Usia

Resistensi Insulin Asupan Garam

Page 28: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

16

2.4 Definisi Operasional

No

.

Variabel Definisi Pengukur Alat

Ukur

Cara

Pengukuran

Skala

1. Kontrol

tekanan

darah

Data tekanan

darah pasien

hipertensi yang

sudah berobat

sebelumnya dan

sudah diberikan

obat

antihipertensi

dimana hasil

nya <140/90

mmHg

Perawat Tensi

meter

Digital

Hipertensi

terkontrol dan

hipertensi

tidak

terkontrol

Terkontrol bila

sistolik ≤ 140

mmgHg dan

diastolik ≤ 90

mmHg

sedangkan

Tidak

terkontrol

sistolik ≥ 140

mmHg dan

diastolik ≥ 90

mmHg

Ordinal

2. Indeks

massa

tubuh

Pembagian berat

badan (kg)

dengan tinggi

badan (m2)

Peneliti Timbang

-an dan

meteran

Mengkategorik

an pembagian

berat badan

(kg) dengan

tinggi badan

(m2)

berdasarkan

Asia Pasifik

dengan hasil

berat badan

rendah (< 18,5

kg/m2), normal

(18,5 sampai <

22,9 kg/m2),

berlebih (23,0-

24,9 kg/m2)

dan obesitas (≥

25,0 kg/m2).

Ordinal

3. Berat

badan

Berat badan

ditetapkan

berdasarkan

tanggal berobat

terakhir yaitu

saat hari dimana

Peneliti Timbang

-an

jarum

Baca Numerik

Page 29: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

17

peneliti

melakukan

pengambilan

sampel

4. Tinggi

Badan

Tinggi badan

ditetapkan

berdasarkan

tanggal berobat

terakhir yaitu

saat hari dimana

peneliti

melakukan

pengambilan

sampel

Peneliti Meteran Baca Numerik

5. Usia Usia ditetapkan

berdasarkan

tanggal berobat

terakhir yaitu

saat hari dimana

peneliti

melakukan

pengambilan

sampel

Peneliti Rekam

Medik

Baca Numerik

6. Jenis

kelamin

Jenis kelamin

pasien yang

terdapat di

rekam medik

Peneliti Rekam

medik

Baca Nominal

Page 30: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

18

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Disain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat deskriptif analitik dengan

metode pengumpulan data secara cross sectional. Pendekatan ini dilakukan

untuk mengetahui hubungan tekanan darah dengan indeks massa tubuh pasien

hipertensi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Unit Pelayanan Jantung Terpadu RSUPN Dr.

Cipto Mangunkusumo bulan juni sampai juli 2013.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi dan sampel yang di teliti

Populasi target adalah pasien hipertensi berusia lebih dari 40

tahun di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo

Populasi terjangkau adalah wanita dan laki-laki usia ≥ 40 tahun

yang berobat ke Unit Penyakit Dalam di RSUPN Dr. Cipto

Mangunkusumo antara juni sampai juli 2013

3.3.2 Jumlah sampel

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan

rumus analitik kategorik tidak berpasangan, yaitu sebagai berikut : 26,27

n = [ √ √ ]2

(P1-P2)2

Keterangan :

n : Jumlah sampel

Zα : Deviat baku alfa

Zβ : Deviat baku beta

Page 31: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

19

P1 : Proporsi pada kelompok yang dinilainya merukanan judgement

peneliti

Q1 : 1-P1

P2 : Proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya (pustaka)

Q2 : 1-P2

P1-P2 : selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna

P : proporsi total =

Q : 1-P

Penelitian ini bersifat 2 arah sehingga nilai Zα = 1,96 dengan

kesalahan 5% dan Zβ= 1,28 dengan kesalahan 10% serta selisih minimal

proporsi yang dianggap bermakna sebesar 20% dan P2 (dari penelitian

sebelumnya) 26

sebesar 55%. Maka jumlah sampel yang dapat dihitung

sebagai berikut :

n=[ √ √ ]2

(0,75-0,55)2

n = 115,5

Dengan demikian, jumlah sampel yang di teliti pada penelitian ini

berjumlah 115 orang.untuk mengantisipasi drop out atau kesalahan dalam

penelitian maka ditambah dengan rumus : 24

n‟ = n

(1-f)

= 115,5

(1-0,1)

= 128,3

Page 32: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

20

Dari hail rumus tersebut maka didapatkan besar sampel yang akan

diteliti adalah 128 orang.

3.3.3 Kriteria Sampel

3.3.3.1. Kriteria Inklusi

Pasien yang sudah pernah berobat sebelumnya

Pasien hipertensi dengan catatan medik

Pasien berusia ≥ 40 tahun

3.3.3.2. Kriteria Eksklusi

Hipertensi dengan gangguan pada ginjal (seperti

parenchimal renal, obstruksi ureter atau kandung kemih)

Hipertensi dengan gangguan pada pembuluh darah ginjal

(seperti hypertensi renovaskular, displasia fibromuskular,

penyakit aterosklerosis, stroke, pheochomocytoma).

Hipertensi dengan gangguan endokrin (seperti penyakit

cushing, hipotiroidism,hipertiroidism, hiperparatiroidism,

dan akromegali)

Hipertensi dengan penyakit neurologi (seperti peningkatan

tekanan intrakranial)

3.3.4 Variabel yang Diteliti

3.3.3.1. Variabel Bebas

Indeks Massa Tubuh

3.3.3.2. Variable Terikat

Hipertensi

Page 33: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

21

3.4. Cara Kerja

3.4.1 Alur Penelitian

Menyaring pasien rawat jalan hipertensi di Unit Pelayanan

Jantung Terpadu di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo

Persiapan

penelitian

Pengumpulan dan pengolahan data dengan SPSS

Kesimpulan

Pasien yang datang (consecutive sampling) akan dilihat

rekam mediknya untuk melihat kriteria inklusi dan

menyingkirkan kriteria ekslusi

Peserta penelitian yang termasuk kriteria inklusi dilakukan

pengukuran tekanan darah, berat badan dan tinggi badan

secara langsung oleh peneliti dan perawat

Setelah itu responden mengisi karakteristik demografi untuk

menanyakan faktor yang terkait dengan indeks massa tubuh

Page 34: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

22

3.5. Managemen Data

Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan selama bulan juni

sampai juli 2013. Penelitian ini dilakukan secara consecutive sampling pada 128

responden. Data diperoleh dari data primer namun data sekunder tetap digunakan

dalam melihat kriteria inklusi dan menyingkirkan kriteria eksklusi responden di

Unit Pelayanan Jantung Terpadu di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusum. Data

primer yang diambil adalah berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah serta

karakteristik demografi. Setelah itu berat badan dan tinggi badan akan dibagi

untuk mendapatkan indeks massa tubuh responden sedangkan tekanan darah

dilihat untuk melihat hipertensi terkontrol atau hipertensi tidak terkontrol.

Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti dari responden akan diolah

dengan menggunakan program komputer dengan alat bantu perangkat komputer

software SPSS for windows versi 16.0. Tahapan untuk pengolahan data yaitu

coding, editing, entry data, cleaning. Data penelitian ini akan dianalisis dengan

analisis univariat dan analisis bivariat yaitu sebagai berikut : 24, 27

Analisis Univariat

Analisis unvariat menampilkan tabel distribusi variabel bebas dan variabel

terikat dari hasil data yang diteliti. Variabel bebas adalah indeks massa

tubuh dan variabel terikat adalah hipertensi dengan melihat tekanan darah

terkontrol maupun tidak terkontrol.

Analisis Bivariat

Menghubungkan antara hipertensi dengan indeks massa tubuh. Uji statistik

yang digunakan adalah uji Chi- Square untuk meilihat hubungan antara

variabel terikat dan variabel bebas dengan tingkat kemaknaan nilai P =

0,05. Jika nilai P ≤ 0,05 berarti terdapat hubungan pada kedua variabel dan

nilai P ≥ 0,05 berarti tidak terdapat hubungan pada kedua variabel. Uji

statistik yang digunakan sebagai alternatif jika uji Chi- Square tidak dapat

digunakan adalah uji Kolmogrov-Smirnov

Page 35: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

23

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik Subjek Penelitian

Data penelitian diambil dari rekam medis dan secara langsung dengan

mengukur tekanan darah, berat badan dan tinggi badan pada pasien di Pelayanan

Jantung Terpadu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Penelitian ini dilakukan

secara consecutive sampling pada 128 responden. Hasil penelitian secara

terperinci sebagai berikut:

Tabel 4.1 Karakterisktik Demografis Subjek Penelitian

Karakterisktik Frekuensi Persentase

(%)

Rerata ± Standar

Deviasi

Jenis Kelamin

Perempuan 59 46.1

Laki-Laki 69 53.9

Rerata Usia 63.37 ± 9.685

Rerata Indeks Massa

Tubuh

24.9±3.566

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa 59 responden (46,1%) berjenis

kelamin perempuan dan 69 responden (53,9%) berjenis kelamin laki-laki

sehingga diketahui bahwa responden didominasi oleh laki-laki. Berdasarkan

penelitian Anjum dkk juga menyebutkan bahwa tedapat 655 reponden yang

mengalami hipertensi dimana 340 responden berjenis kelamin laki-laki dan 315

responden berjenis kelamin perempuan sehingga didapatkan bahwa jumlah

responden yang hipertensi lebih banyak oleh laki-laki.7

Berdasarkan usia responden tertua adalah 86 tahun dan usia responden

termuda adalah 42 tahun dengan usia rerata 63.37 dengan standar deviasi 9.685.

Bertambahnya usia dapat meningkatkan tekanan darah sistolik yang

mencerminkan lamanya waktu seseorang yang terpapar oleh faktor risiko yang

dapat dimodifikasi seperti asupan garam, berat badan dan aktifitas fisik.4,28

Page 36: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

24

Berdasarkan tabel diatas rerata indeks massa tubuh responden 24,91 kg/m2

dengan standar deviasi 3.566.

4.2. Analisis Univariat

4.3.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Tekanan Darah Responden

Tabel 4.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Tekanan Darah

Tekanan Darah Frekuensi Persentase

Terkontrol 68 53.1

Tidak Terkontrol 60 46.9

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa 68 responden (53,1%)

memiliki tekanan darah yang terkontrol dengan sistol kurang dari

140mmHg dan diastol kurang dari 90 mmHg. Sedangkan 60 responden

(46,9%) memiliki tekanan darah tidak terkontrol dengan sistol lebih dari

140 mmHg dan diastol lebih dari 90 mmHg. Pemeriksaaan tekanan darah

pada pasien hipertensi sangat diperlukan untuk evaluasi namun selain

tekanan darah juga perlu pemeriksaan fisik untuk evaluasi adanya penyakit

penyerta, kerusakan organ target serta kemungkinan adanya hipertensi

sekunder.4

Grafik 4.1 Gambaran Distribusi Sampel Berdasarkan Tekanan

Darah

Page 37: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

25

Berdasarkan grafik 4.1 bahwa dari 128 responden didapatkan

jumlah responden yang memiliki tekanan terkontrol lebih banya

dibandingkan yang memiliki tekanan tidak terkontrol hal ini dapat

disebabkan responden sudah mengubah gaya hidup yang lebih sehat baik

dalam asupan makan (diet), aktivitas fisik, merokok, dan menggunakan

obat anti hipertensi secara teratur. Hal ini sangat membantu dalam

mengontrol tekanan darah karena banyak faktor yang dapat mempengaruhi

tekanan darah termasuk asupan garam, stres, aktivitas fisik, dan indeks

massa tubuh.4,28

4.3.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Indeks Massa Tubuh

Responden

Tabel 4.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Indeks Massa Tubuh

Indeks Massa Tubuh Frekuensi Persentase (%)

Rendah 4 3.1

Normal 27 21.1

Berlebih 42 32.8

Obesitas 55 43

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden yang

memiliki indeks massa tubuh rendah (< 18.50) berjumlah 4 (3,1%), indeks

massa tubuh normal (18.50-22.99) berjumlah 69 (53,9%), indeks massa

tubuh berlebih (≥23.00-24.99) berjumlah 42 (32.8%) dan indeks massa

tubuh obesitas (≥25.00) berjumlah 55 (43%). Dari penelitian Jesoth dkk

mengatakan risiko hipertensi secara signifikan meningkat pada obesitas

(OR=4.37:0.86,22,18) dan pada indeks massa tubuh berlebih (OR = 1,34:

0,29, 6,13) bila dibandingkan dengan indeks massa tubuh rendah.10

Banyak faktor yang dapat berhubungan dengan indeks massa tubuh seperti

distribusi lemak, usia, berat badan, aktivitas fisik, etnik, penyakit dan lain

sebagainya.6,22

Page 38: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

26

Grafik 4.2 Gambaran Distribusi Sampel Berdasarkan Indeks Massa

Tubuh

Berdasarkan grafik 4.2 terlihat bahwa mayoritas indeks massa tubuh

responden termasuk kategori obesitas yaitu indeks massa tubuh ≥25 kg/m2

sehingga hal ini sebagai salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi.10

Tidak hanya indeks massa tubuh yang sangat berhubungan dengan

hipertensi namun menurut penelitian Anjum dkk hipertensi sangat berkaitan

dengan usia dan jenis kelamin dimana pada laki-laki prevalensi hipertensi

umumnya terjadi di semua kelompok usia.7 Banyak penyebab terjadinya

obesitas baik dari lingkungan seperti diet, aktivitas yang rendah, makanan,

toxin dan virus serta dari host nya seperti genetik (gen reseptor

melanocortin-4, gen leptin, gen pro-opiomelanocortin,dan gen-gen yang

berefek pada lemak tubuh dan penyimpanan lemak di tubuh).22

Grafik 4.3 Gambaran Mean Indeks Massa Tubuh Responden

Page 39: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

27

Berdasarkan grafik 4.3 menggambarkan bahwa rerata indeks massa

tubuh responden 24,91 kg/m2. Hal ini berdasarkan kategori indeks massa

tubuh menurut Asia Pasifik 24,91 kg/m2 termasuk dalam kategori indeks

massa tubuh berlebih namun mendekati obesitas dengan nilai indeks

massa tubuh ≥25 kg/m2

. 21

Berdasarkan studi Framingham semakin tinggi

kenaikan berat badan 10% maka dapat terjadi peningkatan tekanan darah

6,5mmHg.6

Berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al-A‟raf ayat 31

mengatakan:29

Artinya : “......makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”

Dari surat Al-A‟raf dapat dijelaskan bahwa Allah SWT tidak

menyukai orang-orang yang berlebihan contonya makan dan minum.

Dalam ilmu kedokteran intake makanan berlebihan dapat meningkatkan

berat badan sehingga indeks massa tubuh dapat meningkat yang akhirnya

dapat menimbulkan penyakit misalnya hipertensi. Prevalensi hipertensi

menurut NHANES II mengatakan bahwa orang yang obesitas 2,9 kali

lebih tinggi dibandingkan yang tidak obesitas.22

Hal ini terjadi karena

indeks massa tubuh yang berlebih dapat meningkatkan aktivasi dari sistem

renin angiotensin aldosteron (SRAA), peningkatan sistem saraf

simpatis,dan resistensi insulin.23

Dimana SRAA sangat berperan penting

dalam volume cairan dan tonus pembuluh darah serta peningkatan saraf

simpatis dapat berpengaruh pada regulasi hemostasis kardiovaskular,

sedangkan resistensi insulin dapat menyebabkan tingkat keparahan

hipertensi karena melibatkan retensi natrium di ginjal, proliferasi

pembuluh darah dan aktivasi yang berlebih dari sistem saraf simpatis.22,23

Page 40: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

28

4.3. Analisis Bivariat

4.3.1 Hubungan Tekanan Darah Sekarang dengan Indeks Massa

tubuh

Tabel 4.4 Hubungan Tekanan Darah dengan Indeks Massa Tubuh

Kategori Tekanan Darah

Terkontrol

Tekanan Darah

Tidak

Terkontrol

P

N % N %

Indeks Massa Tubuh 1.000

Rendah 3 75 1 25

Normal 13 48.1 14 51.9

Berlebih 24 57.1 18 42.9

Obesitas 28 50.9 27 49.1

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa dari 68 responden yang

memiliki tekanan darah terkontrol terdapat 3 responden memiliki indeks

massa tubuh rendah, 13 responden memiliki indeks massa tubuh normal,

24 responden memiliki indeks massa tubuh berlebih dan 28 responden

dengan indeks massa tubuh obesitas. Sedangkan dari 60 responden yang

memiliki tekanan darah tidak terkontrol terdapat 1 responden memiliki

indeks massa tubuh rendah, 14 responden memiliki indeks massa tubuh

normal, 18 responden memiliki indeks massa tubuh berlebih dan 27

responden dengan indeks massa tubuh obesitas. Hasil yang didapat dari uji

chi-square yang membandingkan tekanan darah dengan indeks massa

tubuh diperoleh nilai P = 1.000 yang berarti P > 0.05 sehingga dapat

diambil kesimpulan bahwa hasil penelitian tidak terdapat hubungan antara

tekanan darah pasien hipertensi dengan indeks massa tubuh.

Penelitian sebelumnya Jesoth dkk mengatakan bahwa semakin

tinggi indeks massa tubuh >25 kg/m2 memperlihatkan peningkatan

tekanan darah10

. Sebaliknya pada penelitian ini, tidak terdapat hubungan

yang bermakna antara hipertensi dengan indeks massa tubuh seperti pada

penelitian Mufunda dkk yang mengatakan terdapat korelasi yang negatif

Page 41: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

29

antara hipertensi dengan indeks massa tubuhyang berlebih pada usia ≥ 45

tahun dengan nilai p= 0,2484.28

Jika indeks massa tubuh yang semakin

tinggi merupakan faktor yang berkaitan dengan patogenesis terjadinya

hipertensi , namun dalam penelitian ini menghasilkan hubungan yang tidak

bermakna mungkin untuk menyelidiki lebih lanjut mengenai hubungan

hipertensi dengan indeks massa tubuh maka dapat melihat faktor lain yang

berhubungan dengan hipertensi seperti gaya hidup, asupan garam, aktivitas

fisik, lingkar pinggang dan lingkar perut, riwayat keluarga atau genetik

serta stres.22,28

Perbedaan etnis juga dapat menyebabkan perbedaan terjadinya

hipertensi, hal ini dapat terjadi diakibatkan perbedaan diwariskan

perbedaan tubuh dalam menerima asupan garam dan mengendalikan

hormon dalam darah. Orang-orang yang tidak melakukan aktivitas fisik

seperti aerobik (berjalan atau bersepeda) lebih cenderung terjadi

hipertensi. Tidak hanya itu mengkonsumsi alkohol juga merupakan faktor

resiko untuk terjadinya hipertensi.30

Tidak hanya indeks massa tubuh yang dapat memprediksi risiko

hipertensi, dislipidemia dan sindrom metabolik namun pemeriksaan

lingkar pinggang perlu dilakukan dikarenakan lingkar pinggang dapat

menggambarkan adiposit sentral.22

Obesitas dapat terjadi dikarenakan asupan energi yang dimakan

berlebihan dari yang seharusnya dan tidak diseimbangi oleh pengeluaran

energi atau minimnya aktivitas. Tidak hanya itu, obat juga dapat

menyebabkan obesitas seperti obat antipsikotik (misalnya clozapine,

olanzapine), antidepresan (misalnya amitriptyline), antidiabetes (insulin,

sulfonilurea, dan thiazolidinediones) dan glukokortikoid.22

Dalam metode epidemiologi obesitas dikatakan bahwa faktor

lingkungan yang mempengaruh terjadinya obesitas tidak hanya asupan

makanan yang berlebih, aktivitas fisik yang rendah, dan obat melaikan

virus dan racun juga berperan penting walaupun masih dalam penelitian

Page 42: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

30

lebih lanjut. Faktor-faktor tersebut yang dapat menyebabkan akumulasi

lemak di sel lemak yang menyebabkan obesitas.22

Grafik 4.4 Gambaran Hubungan Tekanan Darah dengan Indeks Massa

Tubuh

Berdasarkan grafik 4.4 yang menggambarkan hubungan tekanan

darah dengan indeks massa tubuh dapat dilihat bahwa dari kategori indeks

massa tubuh rendah, berlebih dan obesitas jumlah tekanan darah yang

terkontrol lebih banyak dibandingkan yang tidak terkontrol sedangkan

pada indeks massa tubuh normal jumlah responden dengan tekanan darah

tidak terkontrol lebih banyak dibandingkan yang terkontrol walaupun

perbedaan disetiap kategori indeks massa tubuh berbeda sedikit. Dalam

grafik juga dapat dilihat bahwa semakin tinggi kategori indeks massa

tubuh maka semakin tinggi pula jumlah responden yang mengalami

hipertensi baik terkontrol maupun tidak terkontrol hal ini sama dengan

studi Framingham yang mengatakan Dalam studi Framingham dikatakan

terjadi peningkatan tekanan darah 6,5 mmHg pada setiap kenaikan berat

badan 10%. 6

4.4 Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional atau potong

lintang sehingga hanya menggambarkan variabel yang diteliti pada

waktu yag sama

2. Dalam penelitian ini kurang dalam mengumpulkan karakteristik

demografi dikarenakan kesalahan dalam pengambilan data sehingga

Page 43: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

31

data karakteristik demografi tidak sesuai dengan target dari responden

yang diukur berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah

3. Pada penelitian ini penentuan hipertensi terkontrol dan hipertensi tidak

terkontrol hanya dilihat dari tekanan darah sekarang dan tekanan

sebelumnya

4. Penderita hipertensi pada penelitian ini tidak murni hipertensi esensial

melainkan ada pula yang mengalami penyakit lain akibat komplikasi,

hal ini seharusnya bisa ditangani dengan melihat rekam medik lebih

rinci namun dikarenakan waktu yang kurang sehingga hasil yang

didapat kurang lengkap.

5. Kekurangan dalam mengambil data dari pasien sebagai responden

yang diteliti dikarenakan peneliti tidak cepat mengurus kode etik

sedangkan proses yang harus dikerjakan dalam mengurus kode etik

cukup lama ditambah jarak yang jauh serta jadwal kuliah yang cukup

padat.

Page 44: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

32

BAB 5

PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa :

1. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa, rerata usia pasien adalah 63,37

dengan median 63 tahun. Jumlah responden laki-laki lebih banyak

dibandingkan pasien perempuan yaitu 69 responden laki-laki (53,9%) dan 59

responden perempuan (46,1).

2. Dari 128 responden diketahui bahwa 68 responden (53,1%) memiliki tekanan

darah terkontrol dan 60 responden (46,9%) memiliki tekanan darah tidak

terkontrol.

3. Berdasarkan indeks massa tubuh responden yang memiliki indeks massa

tubuh rendah (< 18.50) berjumlah 4 (3,1%), indeks massa tubuh normal

(18.50-22.99) berjumlah 69 (53,9%), indeks massa tubuh berlebih (≥23.00-

24.99) berjumlah 42 (32.8%) dan indeks massa tubuh obesitas (≥25.00)

berjumlah 55 (43%).

4. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa rerata indeks massa tubuh responden

sebesar 24,91 kg/m2.

5. Pada penelitian ini diketahui bahwa dari 68 responden yang memilki tekanan

darah terkontrol terdapat 3 responden memiliki indeks massa tubuh rendah

(2,3%), 13 responden memiliki indeks massa tubuh normal (10,2%), 24

responden memiliki indeks massa tubuh berlebih (18,8%) dan 28 responden

dengan indeks massa tubuh obesitas (21,9%). Sedangkan dari 60 responden

yang memiliki tekanan darah tidak terkontrol terdapat 1 responden memiliki

indeks massa tubuh rendah (0,8%), 14 responden memiliki indeks massa

tubuh normal (10,9%), 18 responden memiliki indeks massa tubuh berlebih

(14,1%)dan 27 responden dengan indeks massa tubuh obesitas (21,1%).

Page 45: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

33

6. Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan kontrol tekanan darah

pasien hipertensi dengan indeks massa tubuh maka dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat hubungan yang bermakna (p = 1,000)

5.2.Saran

5.2.1. Untuk Masyarakat Umum

Bagi pasien yang terdiagnosis hipertensi sebaiknya mengontrol tekanan

darahnya agar hipertensi selalu terkontrol dengan memeriksankan secara rutin

tekanan darah.Walaupun indeks massa tubuh tidak bermakna dengan kejadian

hipertensi namun banyak faktor risiko lain yang dapat memperberat penyakit

hipertensi baik yang tidak dapat dimodifikasi seperti genetik, usia, dan jenis

kelamin. Sedangkan faktor risiko dapat dimodifikasi seperti asupan makan,

aktivitas fisik, dan stres.Dengan demikian semakin kecil faktor risiko maka

kompikasi dari hipertensi akan berkurang.

5.2.2. Untuk Rumah Sakit

Pengontrolan tekanan darah pada pasien hipertensi sangat penting

dilakukan untuk mengetahui apakah pasien termasuk hipertensi terkontrol atau

tidak terkontrol serta untuk mencegah atau mengurangi komplikasi pada pasien

hipertensi. Tidak hanya pengukuran tekanan darah melainkan faktor- faktor yang

dapat memperparah terjadinya kompikasi seperti memantau berat badan, tinggi

badan, lingkar pinggang, asupan garam, aktivitas fisik, dan gaya hidup.

5.2.3. Untuk Peneliti Selanjutnya

Penelitian mengenai hubungan hipertensi dengan indeks massa tubuh

sebaiknya dilakukan dengan metode kohort. Sebaiknya menggunakan kontrol

untuk lebih membandingkan dengan pasien hipertensi. Mengambil data sebaiknya

dilakukan di beberapa rumah sakit sehingga tidak terpaku dengan satu rumah

sakit. Mencari faktor lain yang dapat mempengaruhi indeks massa tubuh seperti

asupan diet, aktivitas fisik, penggunaan obat, dan lingkar pinggang serta gaya

hidup.

Page 46: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

v

DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes RI. Hipertensi Faktor Risiko Utama Penyakit Kardiovaskular.

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/157-hipertensi.

diunduh tanggal 15 November 2012.

2. WHO-ISH Hypertension Guideline Committee. Guidlines of the

management of hypertension. J Hypertension. 2003;21(11):1983-1992

3. Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and

Treatment of High Blood Pressure (JNC).The Seventh Report of the JNC

(JNC-7). JAMA.2003

4. Yugiantoro Mohammad. Hipertensi Esensial: dalam Sudoyo S. Buku Ajar

Ilmu Penyakit Dalam. Jidil II. Edisi 5. Jakarta:InternaPublishing.2010;

p.1079-81

5. Ekowati Rahajeng, Sulisttyowati Tuminah.Prevalensi Hipertensi dan

Determinanya di Indonesia.Artikel Penelitian : IDI.2009

6. Samuel Klien,dkk.Obesity. In: Larsen PR, Kronenberg, Melmed S,

Polonsky KS. Williams Textbook of Endocrinology , 10th ed.2003;

p.1605-15

7. Anjum Humayun,dkk.Relation of Hypertension with Body Mass Index

and Age in Male and Female Population of Peshawar,Pakistan. J Ayub

Med Coll Abbottabad.2009

8. Nguyen T Tuan, Linda S Adair, Chirayath M Suchindran,dkk.The

association between body mass index and hypertension is different

between East and Southeast Asians. The American Journal of Clinical

Nutrition.2009;89 :1905–12.

9. S. Yadav, R. Boddula, G. Genitta, V, dkk. Prevalence & Risk Factors of

Pre-Hypertension & Hypertension in Anaffluent North Indian Population.

Indian J Med Res 128, Desember 2008, pp 712-720

10. Jesoth, dkk. Assosiation between Body Mass Index and Hypertension: A

Cross Sectional Study in an Adult Male Population:Original Article. Asian

J.Exp.Biol.Sci.Vol. 3(2) 2012; 368-377

Page 47: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

vi

11. F Tesfaye1,dkk.Association between Body Mass Index and Blood

Pressure Across Three Populations in Africa and Asia. Original Article.

Journal of Human Hypertension 2007;21, 28–37

12. C Rosendorff.Hypertension Mechanisms and Diagnosis. In : Essential

Cardiology Principles and Practice. 2nd edition.2005;p. 596

13. Ganong W F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta :

EGC.2008; p. 662

14. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Masalah Hipertensi di

Indonesia. http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1909-

masalah-hipertensi-di-indonesia.html. Diunduh tanggal 15 November

2012

15. D G Beevers, G Y H Lip, Eoin O‟Brien.Abc of Hypertension. 5th ed.

Blackwell Publishing 2007;p. 12-13

16. Sylvia A. Price, L M Wilson.Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses

penyakit Vol 2. Edisi 6.Jakarta : EGC 2006; p.933

17. Lauralee Sherwood. Human Physiology From Cells to Systems. 7th

edition. Canada: Brooks/Cole Cengage Learning 2010; p.380-1

18. Sandra J. Taler, MD. Secondary Causes of Hypertension. Published by

Saunders, a imprint of Elsevier Inc.

19. Corwin Elizabeth J.Buku Saku Patofisiologi: Sistem Kardiovaskular. Edisi

1. Jakarta : EGC.2009;p.485

20. C T Lee,G H Williams,Leonard S. Hypertension. In: Pathophysiology of

Heart Disease. 5th edition 2011; p.301-309

21. Sugondo Sidartawan.Obesitas: dalam Sudoyo S. Buku Ajar Ilmu Penyakit

Dalam. Jilid III. Edisi 5. Jakarta: InternaPublishing.2010; p. 1978

22. Sleisenger and Fordtran's. Gastrointestinal and Liver Disease

Pathophysiology Diagnosis Management, Ninth Edition. Published by

Saunders, a imprint of Elsevier Inc.p. 100-102

23. L. Romayne Kurukulasuriya, Sameer Stas ,dkk.Hypertension in Obesity.

Elsevier Inc.2011

24. Sudigdo Sastroasmoro, Sofyan Ismael. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian

Klinis, 4th

ed. Jakarta: Sagung Seto.2011

Page 48: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

vii

25. M. Sopiyudin Dahlan. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam

Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika.2009

26. Ana eviana, fajriantin wahyuningsih, nur luthfiyah et al. Gambaran

epidemiologi penyakit hipertensi wilayah kerja puskesmas ciputat timur

kota tanggerang selatan tahun 2012. Jurnal fakultas kedokteran universitas

islam negeri syarif hidayatullah. Vol 1. No 1. 2013.

27. M. Sopiyudin Dahlan. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, 4th

ed

Jakarta : Salemba Medika. 2009

28. Mufunda J,Mebrahtu G, Usman A, et al. The Prevalence of Hypertension

and Its Relationship with Obesity : Results from a Nasional Blood

Pressure Survey in Eritrea. Original Article. Journal of Human

Hypertension (2006) 20, 59-65.

29. Al-Quran. Surah Al-A‟raf ayat 31. Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri.

30. Davis Alan Maryon, Stewart Lindsey. Hypertension-the „Silent Killer‟.

Faculty of Public Health. 2005

Page 49: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

viii

LAMPIRAN 1

SURAT KODE ETIK

Page 50: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

ix

LAMPIRAN 2

SURAT IJIN DI UNIT PELAYANAN JANTUNG TERPADU

Page 51: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

x

LAMPIRAN 3

PERSETUJUAN

Penjelasan Mengenai Penelitian Hubungan Kontrol Tekanan Darah Pada

Pasien Hipertensi dengan Indeks Massa Tubuh

Bapak/Ibu yang terhormat,

Saya Almira Dwina Ramadhani sebagai mahasiswi dari Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian mengenai

“Hubungan Kontrol Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Dengan Indeks Massa

Tubuh”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan

hipertensi dengan indeks massa tubuh. Hipertensi adalah peningkatan tekanan

darah sedangkan indeks massa tubuh adalah perhitungan berat badan (kg) dibagi

tinggi badan (m2) yang dapat diklasifikasikan sebagai orang kurus, ideal, ataupun

kelebihan berat badan (obesitas). Seratus dua puluh delapan penderita hipertensi

yang berusia lebih dari atau sama dengan 40 tahun akan mengikuti penelitian ini.

Anda menderita hipertensi dan berusia lebih dari atau sama dengan 40 tahun

sehingga diminta ikut serta dalam penelitian ini.

Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa terdapat hubungan hipertensi

dengan indeks massa tubuh. Dimana peningkatan berat badan dapat meningkatkan

terjadinya hipertensi.

Bila anda bersedia ikut serta dalam penelitian ini, peneliti akan memberikan

pertanyaan dalam bentuk kertas dan melakukan pemeriksaan fisik berupa

pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar pinggang.

Anda bebas menolak ikut serta dalam penelitian ini. Bila anda memutuskan

untuk ikut, anda juga bebas untuk mengundurkan diri setiap saat.

Semua data yang diperoleh oleh peneliti dari kuesioner dan pemeriksaan

fisik akan dirahasiakan sehingga hanya peneliti yang tahu dan hanya

dipergunakan untuk kepentingan penelitian ini.

Peneliti

Almira Dwina Ramadhani

Mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Telp. 081317645516

Page 52: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

xi

(Lanjutan)

SURAT PERSETUJUAN

( INFORMED CONSENT )

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Usia :

Alamat :

Nomer telp/Hp :

Menyatakan bahwa saya telah mengerti sepenuhnya atas penjelasan yang

telah diberikan oleh Almira Dwina Ramadhani dan bersedia menjalani penelitian

mengenai “Hubungan Kontrol Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Dengan

Indeks Massa Tubuh”.

Pernyataan ini dibuat dengan kesadaran penuh tanpa paksaan.

Jakarta, 2013

Peserta Penelitian

( )

Page 53: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

xii

LAMPIRAN 4

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI

Hubungan Kontrol Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi dengan Indeks Massa

Tubuh

1. Nama :

2. Jenis kelamin :

a. Laki-laki

b. Perempuan

3. Umur :

4. Alamat :

5. Pekerjaan :

6. Pendidikan terakhir :

7. Berat badan (kg) :

8. Tinggi badan (cm) :

9. Lingkar pinggang (cm) :

10. Sejak kapan mengalami hipertensi (darah tinggi) ?

11. Apakah ada riwayat hipertensi (darah tinggi) di keluarga ?

a. Ya

b. Tidak

12. Jika iya, siapa anggota keluarga yang mengalami hipertensi (darah tinggi)?

13. Apakah anda pernah mengalami kencing manis ?

a. Ya

b. Tidak

14. Jika iya sejak kapan anda mengalami kencing manis ?

15. Apakah anda mengalami kolesterol tinggi ?

a. Ya

b. Tidak

16. Jika iya sejak kapan anda mengalami kolesterol tinggi ?

Page 54: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

xiii

(Lanjutan)

17. Apakah anda merokok ?

a. Ya

b. Tidak

18. Sejak kapan anda merokok ?

19. Berapa batang dalam sehari ?

20. Apakah anda sering melakukan olahraga ?

a. Ya

b. Tidak

21. Jika iya, berapa kali seminggu ?

22. Jenis olahraga apa yang dilakukan ?

23. Apakah anda sering mengkonsumsi sayur-buah ?

a. Ya

b. Tidak

24. Berapa porsi dalam sehari ?

25. Apakah anda sering mengkonsumsi makanan yang asin ?

a. Ya

b. Tidak

26. Berapa porsi dalam sehari ?

27. Apakah anda sering mengkonsumsi makanan yang manis ?

a. Ya

b. Tidak

28. Berapa porsi dalam sehari ?

29. Apakah anda sering mengkonsumsi makanan yang berlemak ?

a. Ya

b. Tidak

30. Berapa porsi dalam sehari ?

31. Apakah anda sering mengkonsumsi minumam berkafein (misalnya

kopi,teh) ?

a. Ya

b. Tidak

32. Berapa porsi dalam sehari ?

Page 55: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

xiv

LAMPIRAN 5

DATA UJI STATISTIK

Jenis Kelamin

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid perempuan 59 46.1 46.1 46.1

laki-laki 69 53.9 53.9 100.0

Total 128 100.0 100.0

Page 56: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

xv

(Lanjutan)

Descriptives

Statistic Std. Error

usia Mean 63.37 .856

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 61.67

Upper Bound 65.06

5% Trimmed Mean 63.26

Median 63.00

Variance 93.793

Std. Deviation 9.685

Minimum 42

Maximum 86

Range 44

Interquartile Range 13

Skewness .182 .214

Kurtosis -.474 .425

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

usia .089 128 .014 .986 128 .192

a. Lilliefors Significance Correction

Page 57: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

xvi

(Lanjutan)

Rerata Usia Responden

Descriptives

Statistic Std. Error

tras_age Mean 1.7968 .00593

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 1.7850

Upper Bound 1.8085

5% Trimmed Mean 1.7976

Median 1.7993

Variance .004

Std. Deviation .06706

Minimum 1.62

Maximum 1.93

Range .31

Interquartile Range .09

Skewness -.171 .214

Kurtosis -.378 .425

Page 58: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

xvii

(Lanjutan)

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

tras_age .061 128 .200* .987 128 .266

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Descriptives

Statistic Std. Error

indeks massa tubuh Mean 24.9061 .31522

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 24.2823

Upper Bound 25.5299

5% Trimmed Mean 24.7744

Median 24.5600

Variance 12.719

Std. Deviation 3.56636

Minimum 14.57

Maximum 39.56

Range 24.99

Interquartile Range 3.46

Skewness .793 .214

Kurtosis 2.557 .425

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

indeks massa tubuh .098 128 .004 .948 128 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 59: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

xviii

(Lanjutan)

Descriptives

Statistic Std. Error

tras_imt Mean 1.3920 .00542

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 1.3813

Upper Bound 1.4027

5% Trimmed Mean 1.3919

Median 1.3902

Variance .004

Std. Deviation .06129

Minimum 1.16

Maximum 1.60

Range .43

Interquartile Range .06

Skewness -.011 .214

Kurtosis 2.031 .425

Page 60: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

xix

(Lanjutan)

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

tras_imt .081 128 .036 .967 128 .003

a. Lilliefors Significance Correction

Klasifikasi Indeks Massa Tubuh

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid underweight 4 3.1 3.1 3.1

normal 27 21.1 21.1 24.2

overweight 42 32.8 32.8 57.0

obesitas 55 43.0 43.0 100.0

Total 128 100.0 100.0

Klasifikasi Indeks Massa Tubuh

Page 61: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

xx

(Lanjutan)

Hipertensi

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Terkontrol 68 53.1 53.1 53.1

Tidak

Terkontrol 60 46.9 46.9 100.0

Total 128 100.0 100.0

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

imt * hipertensi 128 100.0% 0 .0% 128 100.0%

Page 62: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

xxi

(Lanjutan)

Indeks Massa Tubuh * Hipertensi Crosstabulation

Hipertensi

Total Terkontrol Tidak Terkontrol

imt underweight Count 3 1 4

Expected Count 2.1 1.9 4.0

% within imt 75.0% 25.0% 100.0%

% within hipertensi 4.4% 1.7% 3.1%

% of Total 2.3% .8% 3.1%

normal Count 13 14 27

Expected Count 14.3 12.7 27.0

% within imt 48.1% 51.9% 100.0%

% within hipertensi 19.1% 23.3% 21.1%

% of Total 10.2% 10.9% 21.1%

overweight Count 24 18 42

Expected Count 22.3 19.7 42.0

% within imt 57.1% 42.9% 100.0%

% within hipertensi 35.3% 30.0% 32.8%

% of Total 18.8% 14.1% 32.8%

obesitas Count 28 27 55

Expected Count 29.2 25.8 55.0

% within imt 50.9% 49.1% 100.0%

% within hipertensi 41.2% 45.0% 43.0%

% of Total 21.9% 21.1% 43.0%

Total Count 68 60 128

Expected Count 68.0 60.0 128.0

% within imt 53.1% 46.9% 100.0%

% within hipertensi 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 53.1% 46.9% 100.0%

Page 63: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

xxii

(Lanjutan)

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 1.418a 3 .701

Likelihood Ratio 1.461 3 .691

Linear-by-Linear Association .111 1 .739

N of Valid Cases 128

a. 2 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,88.

Test Statisticsa Kolmogorov-Smimov Z

imtsampel

Most Extreme Differences Absolute .038

Positive .038

Negative -.015

Kolmogorov-Smirnov Z .216

Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000

a. Grouping Variable: hipertensi

Page 64: HUBUNGAN KONTROL TEKANAN DARAH DENGAN INDEKS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26337/1/ALMIRA... · Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena

xxiii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PERSONAL DATA

Nama : Almira Dwina Ramadhani

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 3 April 1992

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Alamat : Perumahan Taman Narogong Indah, Jalan Bojong

Megah XI Blok C33 No. 2, Bekasi

Nomor Telepon/HP : 081317645516

Email : [email protected] / [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

1997 – 1998 : TK An-Nur

1998 – 2004 : SDN Bojong Rawalumbu XII

2004 – 2007 : SMPN 16 Bekasi

2007 – 2010 : SMA Islam Al-Azhar 4 Kemang Pratama

2010 – Sekarang : Program Studi Pendidikan Dokter,

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.