Download - Konstruktivisme implikasi baru dalam tep
KONSTRUKTIVISME : IMPLIKASI
BARU PADA TEKNOLOGI
PEMBELAJARANThomas M. Duffy
Indiana University
David H. Jonasssen
University of Colorado
OLEH : Dedi Yulianto
OBJEKTIVIST DAN KONSTRUKTIVISTKONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Buku ini membahas tentang materi desainpembelajaran, khususnya asumsi tentang belajardan proses pembelajaran, antara lain :
• Mengidentifikasi tujuan belajar;
• Mendesain materi pembelajaran yang relevan dengan tujuan;
• Memilih atau mengembangkan pendekatan dalammendukung penyampaian materi pembelajaran.
Pengetahuan dan pengalaman akandirefleksikan pada metode dan strategi
pembelajaran.
Teori belajar secara implisit telah diaplikasikandesain pembelajaran.
Teori belajar merupakan bagian integral dariproduk pembelajaran.
Integrasi teori belajar dan desain pembelajarandibedakan menjadi teori pembelajaran
deskriptif dan teori pembelajaran preskriptif.
Pembelajaran preskriptif :
• memanipulasi lingkungan belajar yang kondisinyadirancang khusus untuk digunakan dalammemperoleh hasil belajar yang diinginkanpembelajar.
Hambatan :
• adanya kemungkinan perbedaan tentang tujuanpembelajaran dan konsep dalam memahamipokok materi antara pendesain dengan instruktur/ pengajar
Komitmen :
• Dasar teori pembelajaran tak perlu dipisah-pisahkan dalam keperluan akan preskripsisebagai kerangka pikir tentang pembelajaran.
• Tidak perlu memperdebatkan keperluan akan teori belajar yang menyediakandeskripsi terbaik dalam strategi pembelajaran atau taktik yang digunakan.
Tujuan buku ini :
• Menyediakan mata rantai yang lebih kokoh antara teori belajar dengan praktekpembelajaran.
Teori belajar menyediakan ide-ide dasar bagi pendesain dalammengembangkan rencana pembelajarannya pada situasitertentu. (Duffy, 1990; Rowland, 1991)
Tradisi Objektivist
Lakoff, 1987, p.159 :
• Objektivisme meyakini bahwadunia telah tersusun secaralengkap dan tepat .
Segala sesuatu telahtersedia di dunia
ini, kecuali“pengalaman”
Pengalaman dan interpretasi berbeda-beda
Pemahaman parsial dan bias
Tujuan belajar untuk memperolehpengetahuan yang lengkap dan tepat
Objectivist tidak memperhatikan proses pembelajaran dalammemperoleh pengetahuan, tetapi lebih menekankan pada
hasil akhir yang diperoleh.
Evaluasi disusun terpisah dari kegiatan pembelajarandan didesain untuk mengetahui pengetahuan yang
diperoleh berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan.
Stimulus tertentu (internal/eksternal) memicu hasil yang sudah ditentukan.
Pemahaman seseorang yang didapat berasal dari luardiri mereka.
Konstruktivisme
Pengetahuan berakardari dan diuraikan oleh
pengalaman.
Pengalaman yang diperoleh dari dunia
nyata berbeda denganyang diperoleh di
lingkungan sekolah.
Kegagalan transfer pengetahuan dari
pembelajaran berbasissekolah
Konstruktivist menekankan pada situasipengalaman kognitif dalam aktivitas yang
otentik.
Perencanaan (prinsip, aturan dan prosedurpengajaran) hanya merupakan bagian dari
keseluruhan kegiatan.
Pembelajaran lebih menekankan padarencana pengembangan ketrampilan siswa
dalam mengkonstruksi (danmerekonstruksi) sesuai situasi.
Pengetahuan adalah hasil proseskonstruksi.
Masing-masing individu memilikipengetahuan yang berlainan
tergantung proses konstruksinya.
Perspektif Konstruktivist
Bednar dkk. (chapter 2)
• Isi dan hasil pembelajaran tidakdapat direncanakan secara spesifikmeskipun domain akarpengetahuannya mungkin spesifik.
• Hasil pembelajaran fokus kepadaproses konstruksi pengetahuan
Cunningham (chapter 3)
• Tujuan pembelajaran bukan untuk menilaipengetahuan tertentu dari individu.
• Tujuan pembelajaran untuk melihat bagaimanaindividu mengkonstruksi intepretasi yang masuk akal, baik menggunakan alat yang telahtersedia maupun dengan melakukankolaborasi diantara mereka.
• Ketidaksamaan intepretasi atau konstruksitidak dapat dijadikan penilaian benar atausalah.
Perkins (chapter 4)
• Menekankan pada “active learner” sebagai komponen dari konstruksvisme.
• Penilaian dilakukan melalui explanation, extrapolation dan evidence giving.
Spiro dkk (chapter 5)
• Konteks adalah bagian integral daripengetahuan.
The Cognition and Technology Group at Vandebilt (chapter 6)
• Menekankan pentingnya situasibelajar dalam konteks makro.
• Lingkungan dibentuk sehingga siswadapat belajar dalam waktu yang takterbatas.
Perspektif Teknologi Pembelajaran
Walt Dick (chapter 7)
• Memberikan perhatian pada aspek penilaian
• Teknik pembuatan evaluasi formatif sangatproblematik.
• Adanya perbedaan antara perancang dengankontrukstivist
David Merrill (chapter 8)
• Asumsi-asumsinya sangat kontras denganprinsip konstrukstivisme pada umumnya.
Perancang Kontrukstivist
Fokus pada ketrampilan yang akandipelajari
Fokus pada mempelajari domainpengetahuan
KLARIFIKASI
Extremism (Extreme vs Moderate)
Prespecification of Knowledge
Multiple Perspective
Complexity
Entry skills
Condition of Learning
Assesment
Refleksi atas Pembahasan
Winn (chapter 17) dan Tobias (chapter 19)
• Konstruktivisme bukanlah merupakan konsep baru, tetapi lebih dari pada penerimaannya secara general.
• Pada saatnya pembelajaran akan bergeser ke arahkonstruktivisme, sejalan dengan dugaan bahwaberpikir tidak dapat dipisahkan dari apa yang akandilakukan.
• Mempelajari lingkungan dan menyediakannya kepadasiswa untuk mendukung cara berfikir konstruktif
Fosnot (chapter 16)
• Meskipun secara teori dan konsepkonstruktivist telah dipahami dengan baik, namun tidak dalam implikasinya padapembelajaran
Brock Allen(chapter 18)
• Konstruktivisme dan desain pembelajarantidak sepenuhnya tak sejalan.
Kesimpulan
Buku ini hanya mencatat isu dan implikasikonstrukstivisme pada desain pembelajaranyang tentunya belum memecahkanpermasalahannya.