Download - Konservasi Das
-
7/30/2019 Konservasi Das
1/9
ARAHAN KONSERVASI DAS DENGAN MODEL AGNPS:
STUDI KASUS PADA DAS BILA BULU CENDRANAE
RABAIAH NUR AINI
41611120065
-
7/30/2019 Konservasi Das
2/9
PENGELOLAAN DAS
PELESTARIAN
& PERLINDUNGAN
BENCANA
PENGELOLAANDAS
HAMABATANALAMI
BANJIR
REHABILITASILAHAN
PERLINDUNGANLAHAN
EROSI
PENINGKATANSUMBER DAYA
AIR
-
7/30/2019 Konservasi Das
3/9
DILAKUKAN PEMANTAUANDAN EVALUASI
PENIGKATANSUMBER DAYA
AIR
PERLINDUNGAN
LAHAN
REHABIITASILAHAN
Teknik Evaluasi DAS
DAS merupakan suatu sistem hidrologi, dengan demikian terdapat masukan dan keluaran,curah hujan merpuakan input, sedangkan air, sedimen, dan usur hara merupakan output.
Sebagai suatu sistem hidrologi, masukan ke dalam sistem DAS dapat dievaluasi proses yang
telah dan sedang berlangsung dengan melihat keluaran dari sistem. Secara hidrologogis, suatu
pengelolaan DAS dapat daikatan telah memberikan suatu dampak positif (kondisi DAS
membaik) apabila parameter - parameter hidrologi yg diamati pada outlet dari suatu DAS
menunjukkan kecendrungan, sebagai berikut:
-
7/30/2019 Konservasi Das
4/9
1. Perbandingan antara debit
maksuimum bulanan dengan debit
minimum bulanan dalam satu tahun,
menunjukkan kecederungan
menurun.2. Unsur utama hidograf aliran sungai
menujukkan: time to peak dan time
base semaikn lama dan peak
discharge semakin menurun.
3. Aliran dasar (base flow) dan koefisien
resesi semakn meningkat.4. Koefisien runoff sesaat dan tahunan
menurun.
5. Muatan sedimen yang merupakan
jumlah seluruh muatan yg terdiri dari
muatan dasar, muatan suspensi, dan
padatan terlarut menunjukkankecenderungan menurun.
6. Kandungan unsur kimia dan hara di
dalam perairan sungai merupakan
hasil proses biogeokimia di dalam
DAS menunjukkan kecenderungan
menurun.
Evaluasi kondisi DAS dengan
menggunakan teknik di atas
mempunyai keunggulan dapat
menjelaskan secara kuantitatif
karena dihasilkan dari seuatu
pengukuran langsung. Pemantauan
dengan cara ini dapat dilakukan bila
suatu DAS/subDAS telah
terinstrumentasi dengan baik. Suatu
DAS/subDAS telah terinstrumentasidengan baik adalah:
1. DAS yang memiliki stasiun
pengukuran arus sungai secara
otomatis beserta perangkat
pengukuran muatan sedimen
pada outlet DAS/subDAS tsb.22. Memiliki penakar/alat ukur
hujan otomatis dalam jumlah yg
cukup, yaitu satu bah untuk
tingkat subDAS dan tiga buah
untuk tingkat DAS.
-
7/30/2019 Konservasi Das
5/9
Struktur Model AGNPS
Model Distribusi Model Rangkaian
Model Hidrologi
Model AGNPS (Agricultural Non-Point Source Pollution Model)
Terbatasnya DAS/subDAS yang terinstrumentasi
Digunakan model untuk evaluasi kondisi DAS
-
7/30/2019 Konservasi Das
6/9
Model AGNPS (Agricultural Non-Point Source Pollution Model) adalah salah
satu model hidrologi yang dapat digunakan utk identifikasi dan evaluasi
kegiatan konservasi dalam rangka mengendalikansumber pencemar ang
bersifar non point source. Model ini mampu menyajikan hasil secara spasialdan nilai kuantitatif dari daerah - daerah yang mempunyai kontribusi terhadap
pencemaran air permukaan.
Model AGNPS ini dapat diterapkan untuk merencanakan pengelolaan DAS,
dengan melakukan identifikasi lahan krritis di DAS tersebut. dimana lahan kritis
tsb memberikan kontribusi yang besar terhadap erosi dan limpasan ke sungai(yang terukur di outlet). Sekali lahan kritis teridentifikasi, pedekatan praktik
pengolahan terbaik direkomendasikan untuk menurunkan masalah erosi dan
polusi.
Model AGNPS memprediksi pada satuan areal berbasis sel. Dengan demikian
areal DAS dibagi habis ke dalam sel - sel. untuk DAS dengan luas lebih dari
2.000 acre, ukuran sel padaumumnya disarankan 40 acre, (1 acre = 0,407ha).
Ukuran sel bisa lebih kecil apabial DAS yang dianalisis berukuran lebih kecil.
Model ini dapat digunakan untuk DAS sampai engan luas diatas 50.000 acre.
-
7/30/2019 Konservasi Das
7/9
Parameter Masukkan Model AGNPS
Masukan inisial data yangutama adalah:
a. Identifikasi DAS (luas DAS,
panjang sungai, kemiringan
lereng)
b. Deskripsi (tata guna lahandalam DAS)
c. Luas sel
d. Jumlah sel
e. Curah hujan rata - rata
bulanan
f. Energi intensitas hujan atau
durasi hujan
g. Tipe Hujan
Masukan data selMeliputi:
a. No sel
b. No sel penerima
c. Aspek (arah)
d. Bilangan kurva
aliran permukaane. Kemiringan lereng
f. Panjang lerreng
g. Bentuk lereng
h. Koefisie kekerasan
Manning
i. Faktor erodibilitas
tanah (K)
j. Faktor penglolaan
tanaman (C)
k. Faktor tindakan
konservasi tanah (P)l. Konstata kondisi
permukaan (SCC)
m. Tekstur tanah
n. Tingkat
pemupukan
o. Faktorketersediaan pupuk
p. Indikator point
sourc
q. Gully source
r. Faktor COD
s. Faktor
impoundment
t. Indikator saluran
-
7/30/2019 Konservasi Das
8/9
Kesimpulan
Dari hasil studi dan penerapan Model AGNPS dengan disertai data DAS BILA BULU
CENDRANAE, dapat ditarik kesimpulan secara umum yaitu:
Arahan penggunanaan lahan pada lahan berlereng datar dan landai ditanami tebudengan pengolahan tanah dan penanaman mengikuti garis kontur; dan pada lahan
yang berlereng landai sampai agak curam dibuat kebun campuran yang disertai
pembuatan teras bangku dengan konsturksi yg baik, serta pada lahan berlereng sangat
curam dijadikan hutan rakyat merupakan indikasi usaha konservasi tanah dan air yg
efektif untuk perencanaan pegelolaan watershed guna mendapatkan kondisi DAS yang
ideal.
-
7/30/2019 Konservasi Das
9/9