Download - Konsep Dasar Pencernaan.doc
Konsep Dasar Pencernaan
OXYGENASI
O2 diperlukan untuk pembentukan energi yang digunakan untuk aktivitas sel.Tanpa O2 ---- energi didapat melalui glikolisis anaerob.
C6H12O6 (GLUKOSA) ATP ADP G. 6 PHOSPHAT
FRUKTOSA 6 PHOSPAT
GLYCERALDEHID 3P (2)
2Pi 2NAD
3 PHOSPHOGLYCEROL P (2)
2 PHOSPHOGLYCERAT (2) 2 NADH+ 2H
PHOSPHOENOL PYRUVAT (2)
2ADP 2 ATP
PYRUVAT (2)
2 NAD
2 LAKTAT
O2 ---- SEL MELALUI 3 TAHAP
1. Ventilasi paru O2 atm ---- alveoliCO2 alveoli ---- atmFaktor yang mempengaruhi: Tekanan O2 atm Jalan nafas Complience dan recoil Pusat nafas
2. Difusi gas O2 alveoli ---- kapiler paruCO2 kapiler ----alveoliFaktor yang mempengaruhi :
Luas permukaan paru Tebal membran respirasi Jumlah hb / erytrosyt Jumlah kapiler paru yang aktif Perbedaan tekanan dan konsentrasi Waktu difusi Afinitas gas
3. Transportasi gas O2 kapiler ---- selCo2 sel ---- kapiler
Transport O2
Berikatan dengan h oxyhemoglobin (97%)
Larut dalam plasma (3%)
Transport CO2
Larut dalam plasma ( 5%) Berikatan dengan hb
---- carbanominohemoglobin (30%)* berikatan dengan H2O sebagai Hco3 (65%)
Faktor yang mempengaruhi : Cardiac output Kondisi pembuluh darah Exercise Hematokrit Erytrocyt Hemoglobin
Dampak penurunan supply O 2 ke sel
Penurunan supply O2 terjadi oleh karena gangguan :
Ventilasi Difusi Transportasi
---- hypoxia ---- cyanosis
Tanda dan gejala hypoxia akut : Nausea Vomitung Oliguri/anuria Headache Apathes Dizzines Irritability Memory loss
Wajah tampak : Cemas Lelah Ngantuk
Hypoxia kronikTampak :
Created By Ichsan & Ino
Konsep Dasar Pencernaan
Fatigue Lethargi Clubbing finger
Adaptasi tubuh terhadap penurunan o2 : Peningkatan ventilasi paru Peningkatan rbc Peningkatan hct
Faktor yang mempengaruhi oxygenasi System cardiovascular System respirasi
1. Environment Panas ---- pembuluh darah perifer dilatasi
---- perfusi jaringan meningkat, penguapan meningkat, resistensi menurun.---- untuk mempertahankan tekanan darah jantung meningkatkan cardiac output ---- kebutuhan o2 meningkat ---- peningkatan heart rate, peningkatan respirasi rate.
Dingin ----pembuluh darah perifer konstriksi ----tekanan darah meningkat.
Altitude dataran tinggi po2 kurang ---- resp.rate meningkat, heart rate meningkat.
2. ExercisePeningkatan exercise /aktivitas ---- HR meningkat, RR meningkat.
3. EmosiTakut, cemas dan marah ---- meningkatkan rangsang sympatis ---- RR meningkat, HR meningkat.
4. Gaya hidup5. Status kesehatan6. Narkotik
Formula untuk menentukan enfractional inspired O2 (f1o2)
F1o2 = aa do2 + 100 barometer pressure
Aa do2 = alveolar –arterial difference o2N = < 50 mmhg
Barometric pressure = 760 mmhgPerkiraan konsentrasi o2 yang diterima flow rate f1o2Low flow syst.Nasal canule 1 l/m 22-24%
2 l/m 24-28% 3 l/m 28-32 % 4 l/m 32-36 % 5 l/m 36-40 % 6 l/m 40-44 %
Partial re- Breath with 8 l/m 40-50 %Reservoir 10-12 l/m 60 %Simple face 5-6 l/m 40 %Mask 6-7 l/m 50% 7-8 l/m 60 %
High flow systVenturi mask 3-8 l/m 24-50% CampuranOxygen tent 4-8 l/m 30-55 %Oxygen hood 10-12 l/m diukur dg o2
analyzer
Cara mengukur aa do21. Berikan O2 100 % selama semenit2. Ambil sampel darah ---- periksa analysa gas
darah3. Ukur suhu ps ---- lihat tekanan uap air pada
suhu tsb4. Kurangai tek. Barometric dg tek. Uap air =
tek. Co2 + tek.O2 dalam alveoli5. Diasumsikan : PCO2 alv. = pco2 arteri6. Hasil pd point 4 dikurangi dg pco2 alv. =po2
alv.7. Po2 alv. – po2 arteri = aa do2
Monitor adanya shunting dengan formula :(barometric pressure – water vapor) x inpired o2 – (pco2 x 1,25) = alveolar o2
Alveolar 02 – arterial o2 = shunt, value
Jika 10 /< ---- no shunt existsJika > 10 ---- shunt is present
Ukuran ett,laryngoscope bladeDan catheter suction
Usia ett blade cath.suc.Neonat 3,0 0-1 6f6 bln 3,5 1 8f3 thn 4,5 2 8f5 thn 5,0 2 10f6 thn 5,5 2 10f8 thn 6,0 2 10f12thn 6,5 2 10f16thn 7,0 3 12f
Created By Ichsan & Ino
Konsep Dasar Pencernaan
Dws 7,5-8 3 12f 8,0-8,5 3 14f
Siapkan 1 nomor >/< khusus untuk ett dapat dihitung dengan :Ukuran dlm mm :
age in year + 16 4
Assesment :Nursing history1. Gangguan fungsi paru
Batuk : kering, bersputum, berat, waktu. Prod.sputum : jumlah, warna, konsistensiDificulty breathingChest pain : kualitas,intensitas, radiasi, hub dg resp.Hemoptisis : jumlah
2. Gangguan fungsi jantungBernafas : nafas pendek, kelelahan, ketidakmampuan adlSirkulasi perifer : rasa tak nyaman pd dada, peningkatan/penurunan bb, pembengkakan extremitas, pusing, sakit kepala, palpitasi, jumlah urin output, status mental, pingsan.
3. Gangguan pembuluh darah perifer- Nyeri yg berhub. Dg aktivitas- Kerusakan kulit- Perubahan suhu- Kesemutan / mati rasa
PEMERIKSAAN FISIK1. Fungsi paru
Amati suara nafas :- Mendengkur (snoring)- lengking (crowing)- Bunyi kumur (gargling)- Bunyi bengik (wheezing)
Tak ada suara nafas - Ada passage udara lewat mulut/hidung?- Retraksi supra klavikula & intercostal- Sumbatan jalan nafas
Amati frek. & type pernafasanAuskultasi suara nafasPalpasi daerah dada :
- Adakah krepitasi- Kesimetrisan gerak dada
2. Fungsi jantungB.P & pulse pressure
Perubahan b.p pada berbagai posisi ( n : 5 – 10 mmhg ), Radial pulse, Frek. Denyut jantungCyanosis perifer, pucat, dingin, panas.Cappilary refilling time (n:3-5’)Clubbing finger, Cvp, Distensi vena jugularis
3. Pembuluh darahExtremitas : dingin, panas, perubahan warna kulit. Raba nadi : irama, frek., kekuatan
4. Masalah darah Perdarahan dalam jaringan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK1. Status paru
- Thorax photo- Bronchoscopy- Biopsi paru- Test fungsi paru- Analisis gas darah
2. Status jantung- Ekg- Exercise stress testing- Serum enzyme- Echocardiograpy- Catheterisasi jantung
3. Status pembuluh darah- Angiography
4. Status darah- Blood count- Hematokrit
PROBLEM OXYGENASI
1. Gangguan ventilasia. Tidak efektif bersihan jalan nafas (in
effective airway clearence)Faktor penyebab :
- Akumulasi secret/secret yang kental/ benda asing
- Trauma yang menghalangi batuk- Nyeri dada/abdomen yg menghalangi
batuk & exspansi dada- Penggunaan obat yg menekan pusat
nafas dan reflek batuk- Tidak sadar- Inadekuat hydrasi
b. Tidak efektif pola nafas (ineffective breathing pattern)
Factor penyebab :- Expansi dada yg tidak adekuat karena
immobilisasi,obesitas, nyeri- Gangguan / kerusakan neuromuskuler- Gangguan/kerusakan muskuloskeletal- Pengisian rongga pleura yg abnormal
Created By Ichsan & Ino
Konsep Dasar Pencernaan
- Obstruksi jalan nafas o.k infeksi akut, alergi yg menyebabkan spasme bronchial dan edema
- Penurunan eliminasi co2 o.k peny.paru tertentu (bronchitis cronis, asthma, empysema)
2. Gangguan difusi gasa. Gangguan pertukaran gasb. Perfusi jaringan tidak adekuat
Factor penyebab:- Kondisi yg menghambat difusi
gas (edema paru, congesti paru akibat chf)
INTERVENSI MEDIS & KEPERAWATAN
1. Mempertahankan terbukanya jalan nafas1. Pemasangan jalan nafas buatan
Orophangeal / nasopharyngeal airwayIndikasi :
- Obstruksi jalan nafas (potensial/actual) bagian atas akibat terganggu kesedaran.
- Trauma yang mengakibatkan obstruksi saluran nafas atas
Intubasi endotrachealIndikasi :
- Obstruksi oleh massa, trauma/peny. Yg menyebabkan tertutup/menyempit jalan nafas dibawah pharynk.
Tracheostomy- Obstruksi jalan nafas dibawah
pharynk > 2 x 24 jam2. Latihan batuk efektif3. Pengisapan lender4. Pemberian obat bronchodilator
2. Mobilisasi sekresi paru1. Hidrasi2. Humidifikasi :
- Inhalasi uap panas- Nebulasi
3. Physiotherapy dada dan postural drainage
MEMPERTAHANKAN DAN MENINGKATKAN BERKEMBANGNYA
PARU
1. Mengatur posisi ---- semi fowler / fowler2. Latihan nafas dalam
a. Nafas dalam dan batukb. Pursed lips breathingc. Pernafasan diafragma / abdomen
3. Pemasangan chest tube dan chest drainage4. Pemasangan ventilasi mekanik
Mengurangi / mengoreksi hypoxia dan kompensasi tubuh akibat hypoxia Therapy oksigen
Meningkatkan transportasi gas Tranfusi darah & adekuat diet
Meningkatkan cardiac output Spesifik tergantung faktor penyebab
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
A. Proporsi cairan tubuh- BBL : 80 % bb- Anak : 70 % bb- Dewasa : 60 % bb- Usila : 40 –45 % bb
B. Distribusi cairan tubuh- Intra sel : 40 %- Extracell : interstitial 15% bb plasma
(intra vaskuler) 5 %bbDarah menyimpan panas 36 0 c
D. Fungsi cairan tubuh :- Pembentuk struktur tubuh- Sarana transportasi- Metabolisme sel- Pelarut elektrolit dan non elektrolit- Memeliharra suhu tubuh
D. Keseimbangan intake – outputIntake :
- Ingestion- Jumlah tergantung dari usia,bb- Oxidasi sel kurang lebih 10 ml/100 ml
yang dibakarOutput :
- Iwl tergantung dari usia, bb dipengaruhi oleh :
o Suhu tubuho Kerja fisiko Kondisi atm
Urine :- 1 – 2 ml/kgbb/jam atau pada orang
dewasa kurang lebih 1000 – 1500 ml
E. Komposisi cairan :1. Air : Fungsi pelarut, reaksi kimia,
metabolisme. Regulator : ADH, aldosteron
2. Elektrolit :o Natrium : Lebih banyak di
extrasell, fungsi untuk
Created By Ichsan & Ino
Konsep Dasar Pencernaan
mempertahankan isotonisitas cairan extrasell.
o Natrium dan kalium : memberikan lingkungan kimia listrik yang penting untuk kontraksi otot dan transmisi impuls saraf. Regulator : aldosteron
o Chlorida (cl) :- Berperan sebagai electron netral
diluar intracell- >> pada cairan lambung dan
keringat- Fungsi mengatur keseimbangan
asam basaRegulator : faktor yang mempengaruhi konsentrasi plasma
Kalium dan Phospor (ca & p ) : Kalium : >> pada tulang Untuk
pembekuan darah, metabolisme tulang, kontraksi otot dan transmisi impuls saraf & Menentukan permeabilitas membran sel
Phospor :Phospor : berperan dalam pembekuan tulang, komponen ATP, sebagai buffer dalam mempertahankan keseimbangan asam basa intrasell.
3. Non elektrolit- Glikosa dan fruktosa- Ureum kreatinin- Protein
PERGERAKAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
1. Antara plasma – interstitial Dipengaruhi oleh :
- Permeabilitas membran sel- Tekanan hydrostatik kapiler- Tekanan osmotic koloid
Mekanisme transport :- Difusi- Osmosa
2. Antara interstitial – intrasellMekanisme transport:
- Simple difusi: O2, CO2, Cl, alkohol.- Facilitated difusi : glukosa- Transport aktif : Na,K- Osmosa
KETIDAKSEIMBANGAN CAIRAN :
1. Hypervolemia ( peningkatan volume cairan )Terjadi oleh karena :
- Peningkatan intake ---- infus >> , psychotic drinking episode
- Penurunan output ---- renal failure, chd, ketidakseimbangan endokrin, penggunaan obat-obat steroid.
Tanda dan gejala :Peningkatan plasma :
- Dilusi protein bermol besar, RBC ---- penurunan konsentrasi protein plasma, penurunan HCT.
- Peningkatan tekanan darah, distensi vena jugularis, overload sirkulasi.
Peningkatan cairan interstitial ---- edema, peningkatan bb, peningkatan turgor kulit, bengkak pada kelopak mata.
Edema paru :- Batuk-batuk dg dahak berbusa, bercak
darah- Dyspnea
Asites : dyspnea
2. Hypovolemia (penurunan volume cairan)Terjadi oleh karena :
- Peningkatan output : >>> perspitasi, drainage pada luka bakar, abses, diare, muntah-muntah, gastric ---- suction.
- Hemorrhagic- Diabetes insipidus- Penurunan intake ---- ketidakseimbangan
elektrolitTanda dan gejala :
- Penurunan plasma : peningkatan konsentrasi plasma protein, peningkatan hct (kecepatan pada hemorrhagic); penurunan tekanan darah ---- penurunan cardiac output ---- diuresis menurun dan kolaps pembuluh darah superficial ---- kulit dingin dan berkeringat.
- Penurunan cairan interstitial ---- penurunan turgor kulit, mukosa membran kering, mata cekung, penurunan bb, peningkatan temp.
KETIDAKSEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Ketidakseimbangan isotonis ---- perubahan volume cairan extracell yang disertai dengan perubahan
Created By Ichsan & Ino
Konsep Dasar Pencernaan
elektrolit secara proporsional isotonic dengan cairan intracell Tidak terjadi sel edema / keriputPenyebab :
- Peningkatan ---- >>> infus nacl 0,9 %, hypersekresi aldosteron; peningkatan volume cairan keseimbangan peningkatan dengan jumlah natrium
- Penurunan ---- kehilangan cairan yg mengandung natrium secara proporsional ---- perdarahan, >>> respirasi drainage luka
Ketidakseimbangan Natrium :Terjadi oleh karena :
- Peningkatan/penurunan natrium, volume cairan tetap.
- Natrium tetap, penurunan/penungkatan volume cairan
HyponatremiOleh karena :
- Penurunan ointake natrium- Peningkatan output natrium- >> cairan hypotonis- Enema dengan air kran- Penurunan output cairan - Sekresi adh oleh karena stress, cancer, cerebral
disorder, pain, trauma surgical, penggunaan morphin/obat anestesi.
Konsentrasi Na extracell menurunCairan extracell ----- intracell ----cell edemaEdema cell otak ---- neural symptom
- Twitching - Hyper irritable- Disorientasi- Convulsi- Coma
Edema tempat lain ----lemah, anorexia, nausea, vomiting, abdominal cramp, diarhe.
HypernatremiOleh karena :
- Peningkatan intake natrium- Penurunan volume darah ---- sulit
menelan,gangguan rasa haus, penurunan air di lingkungan, diabetes insipidus, >> perpitasi.
Konsentrasi cairan extracell meningkatCairan intracell ---- extracell ---- cell keriput, rasa haus.Keriput sel otak ---- tampak ketakutan, gelisah, koma.Keriput sel lain ---- kulit kering,mukosa membran kering, mata cekung, lidah beralur jelas.
Tanda dan gejala lain pada : - Hyponatremi- Hypernatremi
---- tergantung pada penyebab.
HypokalemiaPenurunan kalium extracell oleh karena :
- Penurunan intake kalium- Peningkatan output kalium : gastrointestinal
losses --- diare, >>> urine, peningkatan sekresi aldosteron, alkalosis.
Penurunan respon otot terhadap rangsang saraf Gangguan pada otot polos git ---- distensi
abdomen, vomiting, illeus paralitic. Penurunan tonus vaskuler ---- hypotensi Gangguan pada otot rangka ---- pernafasan
dangkal, kelemahan otot-otot. Gangguan pada otot jantung ---- arrytmia ----
heart block, perubahan ekg ( st segment depresi) flattenea t wave,.peningkatan sensitivitas terhadap digitalis.
Alkalosis
Hyperkalemia > 6 mgPeningkatan k extracell oleh karena :
- Peningkatan intake k : >> infus, transfsi.- Penurunan output k : renal failure,
addison’s disease, aldosteron inhibiting drugs (aldactone).
Shift of K Out of intracell : asidosis, luka bakar, crushing injuries, hypoxia selluler.Peningkatan respon otot terhadap rangsang sarafPenurunan kekuatan kontraksi otot.
Gangguan pada otot rangka ---- kelemahan otot pernafasan dangkal
Gangguan pada otot jantung : penurunan kekuatan kontraksi, ---- dilatasi dan flaccidity ---- penurunan rate jantung / stop, peningkatan respon terhadap rangsang saraf ---- arrytmia ( ventrikel fibrilasi )
Hypokalsemia ---- penurunan ca extracellOleh karena :
- Penurunan absorbsi ca pada git: defisiensi vitamin d, defisiensi nutrisi, penurunan sekresi pth, penyakit liver, empedu, pancreas.
- >> deposit ca pada tulang, peningkatan exkresi ca, alkalosis
Peningkatan permiabilitas dan irritabilitas jaringan saraf dan otot
Created By Ichsan & Ino
Konsep Dasar Pencernaan
Pada otot rangka : twitching, carpopedal spasm, tetany, spasmus larink,epilepsy ---- like seizure.Pada otot pembuluh darah : numbress, tingling pada jariNeuromuskuler : troulsean tes +, chvostex’s sign +.Pada otot jantung : arrytmia
Hypercalcemia -----peningkatan ca extrecellOleh karena :
- Peningkatan absorsi ca git ---- >> diet- Peningkatan pemecahan ca dari tulang :
peningkatan sekresi pth, immobilisasi >>>, kanker tulang
- Penurunan exkresi ca pada renal asidosis
Penurunan permiabilitas dan irritabilitas jaringan saraf dan otot Penurunan aktivitas otot dan saraf ---- penurunan tonus otot
Otot polos git ---- distensi abdomen, kembung, konstipasi, nausea, vomiting.
Penurunan fungsi saraf : lethargy, kelemahan, penurunan reflex normal >
Kecuali pada otot jantung ---- peningkatan rangsang jantung ---- peningkatan cardiac output & bp jika >>> ---- arrytmia. Penurunan pompa jantung ---- penurunan BP.
Peningkatan ca extracell / plasma ---- peningkatan deposit ca pada jaringan lunak --- batu ginjal, renal failure.
KESEIMBANGAN ASAM BASA
Aktivitas cell “optimal ” jika ph cairan extracell : 7,35 – 7,45.Perubahan ph ---- peningkatan / penurunan ---- aktivitas cell terganggu
Diperlukan regulasiMekanisme regulasi :
- Dilution- Buffer- Kompensasi
Sytem buffer dalam tubuh :- Karbonat- Phospat- Protein- Hemoglobin
Mekanisme kompensasi :- System pernafasan- Renal system
KETIDAK SEIMBANGAN ASAM BASA
Normal ---- pH extracell 7,35 – 7,45 dengan ratio H2CO3 : NaHCO3- adalah 1 : 20
- Ph meningkat / ratio H2CO3 : NaHCO3-
adalah 1 : >20 ------ alkalosis- Ph menurun / ratio H2CO3 : NaHCO3-
adalah >1 : 20 ---- acidosisDapat terjadi oleh karena :
- Metabolisme ---- acidosis metabolic, alkalosis metabolic ---- HCO3
- Respiratorik ---- acidosis respiratorik,alkalosis respiratorik ---- H2CO
Acidosis metabolikTerjadi karena :
- Anoxia /hypoxia- DM uncontrolled- Peningkatan output basa bicarbonat- Peningkatan intake acid
>>> h + ---------- ph menurun---- RR --- kusmaul, weakness,disorientasi,koma.
Nilai lab. uncompen. Compen.
Ph < 7,35 7,35 – 7,45Pco2 n Ratio H2CO3 : NaHCO3- adalah 1 : 20
Acidosis respiratorikOleh karena : peningkatan PCO2 --- peningkatan H2CO3
Gangguan difusi gas pada alveoli Inadekuat expirasi Depresi respirasi rate dan depth >>> produksi co2
Depressi SSP ---- irritability, mengantuk, halusinasiPusat pernafasan depresi : respirasi dangkal, tachycardi,arrytmia.
Nilai laboratorium uncompen compenpH < 7,35 7,35 –7,45PCO2 HCO3- nRatio > 1/20 1 : 20H2CO3 : NaHCO3-
Alkalosis respiratoriOleh karena :
- Peningkatan ventilasi (hyperventilasi) : peningkatan suhu, hypoxia di dataran tinggi, ventilator mekanik yang tidak tepat.
Created By Ichsan & Ino
Konsep Dasar Pencernaan
- Kecemasan/ketegangan, nyeri, trauma ssp, obat-obatan.
Penurunan pco2 ---- ph > 7,45 ---- numbness, tingling pada jari., carpopedal spasm, arrytmia, tetani & hypokalsemia.
Nilai laboratorium uncompen compen
Ph > 7,45 7,35-7,45PCO2 HCO3- nRatio < / 20 nH2CO3 : NaHCO3-
Alkalosis metabolikOleh karena :
- Output asam >>>- Muntah hebat- Suction nasogastric
<<< h ---- ph meningkat --- rr menurunNilai laboratorium uncompen compenadPh >7,45 7,35-7,45Pco2 nHco3-Ratio 1/30 n atau 1/>30 h2co3 : hco3 –
KEBUTUHAN CAIRAN
< 1 tahun : 120-140 ml/kgbb/hari1 – 3 tahun : 110-120 ml/kgbb/hari4 – 6 tahun : 90-110 ml/kgbb/hari7 – 10 tahun : 75-90 ml/kgbb/hari11-13 tahun : 60-75 ml/kgbb/hari 14-17 tahun : 50-60 ml/kgbb/hari18 - > : 40–50 ml/kgbb/hari
Koreksi elektrolit- HCO3- : n = 22 – 28 meq/l Stand. 25
Jika menurun : koreksi dg (HCO3- n - h ) x 1/3 bb
- Na n= 135 – 145 ---- 138Penurunan koreksi dg : ( n – h ) x 0,2 x bb
- Kalium n = 3,5 – 5,5 ---- 4,5 Koreksi : ( n – h ) x 1/3 bb
- Ca = 20 mg /kg bb- Cl = 97 – 108
MASALAH PADA SYSTEM DIGESTIVE
System digestive terdiri dari :- Organ utama (tract.
Gasytrointestinal)- Organ asesori (kel. Saliva, hepar,
pancreas, kandung empedu)
Berfungsi :- Menyediakan nutrien untuk dikirimkan ke sel
melalui proses : ingesti, digesti, absorpsi.- Eliminasi makanan yang tidaj dapat dicerna.
Berdasarkan area ---- diklasifikasikan :1. Masalah usofagus2. Masalah gaster3. Masalah usus halus 4. Masalah kolon5. Masalah organ asesori.
Masalah usofagus :
1. Kegagalan menelan Menelan : dikoordinasikan oleh plexus auerbach ---- makanan masuk ke gaster karena relaksasi temporer.
- Otot-otot gastroesophageal- Otot-otot cricopharingeal
Kesulitan menelan ------ dysphagiaTerjadi oleh karena :
- Masalah neuromuscular- Penyakit saraf
Seperti pada :- Myasthenia gravis- Polio bulbar- Muscular dystrophy- Botulism
Terjadi oleh karena degenerasi serabut saraf pada plexus auerbach: ----
- Kerusakan spincter gastroesophageal- Penurunan kontraktilitas 2/3 bagian
bawah esophagus.- Akalasia
Inflamasi Mukosa Esophagus
Esofagus dilindungi oleh : Mukus yang disekresi oleh tunika mukosa Kontraksi spincter gastroesophageal
sehingga mencegah refluks isi lambung.
Jika refluks ---- cairan lambung masuk ke esophagus ---- esofagitisTerjadi pada : hiatal hernia.
Created By Ichsan & Ino
Konsep Dasar Pencernaan
Masalah Gaster
Makanan ---- gaster mulai digesti protein ---- semiliquid (chyme) usus halus ---- disfungsi gaster ---- gangguan digesti dan absorpsi.
Obstruksi gaster- Paling sering o.k stenosis pylorus
: congenital, didapat
Pada congebitalUsia 1 – 2 mingguMuntah-muntah, regurgitasi ----- failure to thrive ----malnutrisi
Neoplasma gasterPaling sering didaerah pylorus
Inflamasi gasterGastritis acut degenerasi pada bagian suerfisial karena terpapar zat-zat iritan seperti alcohol, aspirin, steroid dan asam empedu.Degenerasi tunika mukosa
- H + masuk ke jaringan gaster- Keasaman interstitial meningkat- Terangsang pengeluaran zat
vasoaktif : histamin, serotinin, kinin ----- meningkatnya permiabilitas kapiler vasodilatasi
Edema ---- Infiltrasi limfosit sel plasma
Gastritis KronisDegenerasi yang menimbulkan atropy beberapa sel fungsional tunika mukosa ---- penurunan / pengurangan produksi HCl ----- penurunan faktor intrinsic ----- gangguan digesti ---- gangguan absorpsi. Gangguan absorpsi vitamin b 12 ---- anemia perniciosa.
Peptic UlcerJika sekresi asam ---- nekrosis mukosa gastro intestinal ---- ulcus peptikum ---- penurunan sekresi gaster, merangsang hypertrophy pylorus ---- stenosis pylorus.
Ulcus Duodenum Hiper stimuli sel parietal oleh nervus vagus
---- massa sel meningkat ---- sekresi hcl meningkat.
Peningkatan sekresi gastrin yang abnormal oleh adenoma sel-sel non beta pulau langerhans (zollinger ellison syndrome)
Peptic ulcer + duodenum ulcer dapat disebabkan juga oleh :
- Stress psycologys- Stress physiologis ---- stress ulcer
Penyebab stress physiologis :- Cedera otak serius ----- cuching syndrome- Luka bakar- Shock cardiogenik- Pembedahan- Intake obat-obatan tertentu yang berlebihan
Manifestasi klinis inflamasi gaster :Nyeri epigastrium, AnorexiaMual dan muntah ---- intake nutrisi menurun
Manifestasi lain tergantung sifat penyakit ---gastritis kronis oleh karena penurunan sekresi faktor intrinsic ---- anemia ---- hipoxia seluler--- ulcus lambung ----- bleeding ---- perforasi gaster --- Cairan lambung masuk ke cavum abdomen ----- Peradangan membran ---- peritonitis
Masalah Usus Halus
Usus halus :- Tempat digesti terakhir- Tempat absorpsi zat makanan
------ gangguan pada usus halus ---- gangguan digesti dan absorpsi
Gangguan digesti – absorpsi
crohn’s disease ---- peradangan kronis terutama pada ileum , lesi terdapat pada nodus lymphatic ---- obstruksi lymphatic ----- penebalan lapisan submukosa ---- gangguan absorpsi.
ze syndromepeningkatan hcl ---- lingkungan sangat asam pada intestin ---- inactive enzym pancreas presipitasi garam empedu
Celliac disease
Degenerasi sel ---- defisiensi lactase ---- gangguan digesti lactosa susu
Manifestasi klinis gangguan digesti – absorpsi ----- penurunan supply nutrien ke jaringan --- penurunan pembakaran zat makanan ---- penurunan produksi energi ---- meningkatnya kelemahan fisik Penggunaan massa tubuh sebagai sumber energi ----- penurunan berat badan
Lain-lain :Penurunan absorpsi protein ----- penurunan tekanan osmotic koloid ---- perpindahan cairan ke extravascular -- Sintesa protein menurun ----
Created By Ichsan & Ino
Konsep Dasar Pencernaan
massa otot menurun, anemia + defisiensi enzim (pada yang lebih berat)Penurunan absorpsi lemak ---- steatorheaPenurunan absorpsi fe, asam folat, vitamin b 12 ------ anemia . Dll
Obstruksi paralitic
Obstruksi inflamasi – hyperplasic (crohn’s disease) hernia adhesi invaginasi
Isi usus tertumpuk diatas obstruksi ---- menutup aliran dari gaster, peristaltic meningkat ---- muntahParalytic
Transport nutrient terhenti---- obstruksi, paralytic
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolitHipotensiOleh karena :Sekresi cairan dan elektrolit pada lumen usus normal absorpsi menurun ---- cairan terkumpul pada lumen ususInflamasi ---- peningkatan permiabilitas kapiler ---- cairan masuk ke cavum abdomen ---- distensi, seringkali disertai bacteri ---- peritonitisMuntah-muntah terutama pada obstruksi---- muncul tanda-tanda hypovolemic
Masalah colon
InflamasiDiverticulitis : pembentukan kantung-kantung kecil pada ddg intestin (diverticuli), jika terjadi radang ---- diverticulitis
nyeri bleeding (jika perforasi) peritonitis
Colitis ulcerative inflamasi yang ditandai dengan edema dan kengesti jaringan mukosa
Penurunan absorpsi air
DiareFeses berdarah
Neoplasma---- potensial abstruksi
Gangguan motilitas
Constipasi terjadi oleh karena : kebiasaan buruk, gangguan saraf.
Diare : peningkatan kecepatan peristaltic ---- penurunan absorpsi air, terjadi oleh karena :Peradangan, peningkatan stimulasi parasimpatic, infeksi virus/bakteri ---- iritasi mukosa ---- peningkatan sekresi mucus dan motilitas usus
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolitMasalah organ asesori
Pankreas
Pancreatitis acut biasanya oleh karena obstruksi ductus biliaris ---- enzim dan empedu kembali ke pancreas ---- autodigestiEnzim pancreas ---- aliran darah, penurunan enzim ke saluran cerna
Nausea, vomiting, nyeri hebat.Terjadi shift ca ke jaringan pancreas yang mengalami degenerasi ---- hypocalcemi
Pancreas kronis : degenerasi jaringan ---- nekrose yang diikuti dengan pembentukkan jaringan ikat terjadi oleh karena alcoholism, malnutrisiTerjadi penumpukan ca pada ductus pancreas ---- obstruksi dapat disertai dengan obstruksi ductus biliaris.
Manifestasi klinis
SteatorrheaPeningkatan kecenderungan perdarahanMeningkatnya protein nitrogen dalam fesesGlucose intolerance d.m
Hepar dan empedu
1. Gangguan produksi dan ekresi bileBila di produksi oleh hepar ---- disimpan di kantung empedu untuk disekresikan ke duodenum
Masalah yang dapat terjadi : produksi bilirubin yang berlebihan oleh karena peningkatan destruksi rbc ---- bilirubin unconyugatee > kemampuan hepar ---- bilirubin masuk ke sirkulasi darah ---- perubahan warna kulit
Created By Ichsan & Ino
Konsep Dasar Pencernaan
Sering terjadi pada bayi baru lahir oleh karena : umur rbc lebih pendek, Jumlah rbc lebih dewasa
Ketidakcocokan golongan darah abo / rhKelainan darahJika serum bilirubin unconyugated > 20 mg % ---- kernicterus ---- degenerasi saraf ---- Bayi fatigueTidak mau minumAktivitas motorik menurunKejang-kejangJika survive ----- mr, cp
Pada dewasa destruksi / hemolysis rbc terjadi oleh karena :
Seckle cell anemia Anemia perniciosa Transfusi Rx terhadap obat Thalasemia
Insufisiensi excresi bilirubin
Bilirubin terconyugated tidak dapat masuk ke duodenum oleh karena : Kompresi ductus biliaris intra hepatic misalnya pada : hepatitis, cirrosisOclusi ductus biliaris extra hepatic misalny oleh ca pancreas, cholelithiasis==== bilirubin terconyugasi di absorpsi dari liver ---- aliran darah ---- Kulit/sclera ictericPembuangan melalui urin meningkat ----- urin seperti air thePenurunan produksi sterkobillin dan urobilinogen ---- feses berwarna pucat seperti dempulGangguan digesti dan absorpsi lemak dan vitamin yang larut dalam lemak.
Gangguan fungsi sel hepar
Hepatitis ---- inflamasi yang disebabkan oleh : - Zat toxic : alcohol, carbon
tetrashoride, acetamonifen dalam dosis >>
- Virus pathogen
Hepatitis menyebabkan ;Inflamasi nekrosis dan dari sel yang rusak dikeluarkan enzim intrasel ke dalam darah ----- sgot meningkat dalam plasmaSgpt meningkat
- Penurunan fungsi hepar lain --- malaise, lesu, anorexia, headache, subfebris
- Penurunan exresi bilirubin
- Penurunan konyugasi bilirubin --- dalam plasma bilirubin direct dan indirect meningkat ---- icteric
Cirrosis hepatisPenyakit hepar kronis yang ditandai dengan : degenerasi fibrotic jaringan hepar.50 % c.h disebabkan oleh karena chronic alcoholic hepatitis (laennec cirrosis)
Karakteristik cirrosis : Nekrosis yang mengenai 2/3 bagian hepar Replacement yang permanent dari
jaringan yang nekrosis oleh jaringan ikat penunjang
Pembentukan nodul besar sel hepar untuk menggantikan sel hepar yang rusak
Akibat perubahan struktur :Penurunan blood suplly ---- kerusakan sel meningkat oleh karena iskhemicVena dalam hepar tertekan oleh nodul ---- venous return menurun ---- congesti ---- peningkatan tekanan darah kapiler porta ---- edema dinding intestin.
Manifestasi klinis Biasanya berkembang lambat dan
asymptomatis untuk periode yang lama, tanda dini : lesu, anorexia, nyeri tumpul, nausea, vomiting.
Manifestasi lebih lanjut Hepatic cellular failure
- Penurunan prothrombin dan fibrinogen ---- tendensi terjadinya perdarahan oleh karena penurunan absorpsi vitamin k
- Penurunan produksi albumin ---- tekanan osmotic colloid menurun ---- edema
- Peningkatan aldosteron dan adh ---- ketidakseimbangan cairan ----(hypervolemia )
- Icterus/jaundice- Peningkatan glukosa darah dan
ammonia
Perubahan homeostasis akibat masalah system digestive1. Penurunan pemenuhan o2 oleh karena ;
- penurunan produksi factor intrinsic ----- penurunan absorpsi vit. B 12 ---- penurunan produksi rbc - penurunan produksi fibrinogen dan prothrombin o.k penurunan absorpsi lemak ---- vit. Yg larut dalam lemak (vit.k) ---- penurunan aktivitas faktor pembekuan ii, vii, ix, x ------ perdarahan
Created By Ichsan & Ino
Konsep Dasar Pencernaan
==== transport o2 ke jaringan menurun
2. Penurunan pemenuhan nutrisi
Created By Ichsan & Ino