Download - Konflik antara indonesia dengan belanda
KONFLIK ANTARA INDONESIA DENGAN
BELANDA
Faktor-faktora. Sekutu dan NICA melakukan profokasi dan teror terhadap bangsa Indonesia.b. Timbulnya semangat anti-kolonialisme dikalangan rakyat Indonesia.c. Belanda melancarkan agresi militer terhadap territorial republik indonesia.
a. Kedatangan sekutu dan NICA
8 September 1945, Mayor A.G. Greenhalgh mengutus 7 perwira untuk mempelajari dan melaporkan keadaan diindonesia menjelang pendaratan rombongan sekutu.
16 September 1945, utusan perwira mendarat di tanjung priok Jakarta. Dipimpin oleh W.R Patterson.
AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) yang dipimpin Sir Philip Christison, memiliki tugas :
Menerima penyerahan kekuasaan dari tangan indonesiaMembebaskan para tawanan perang dan interniran sekutu
Melucuti dan memulangkan tentara jepangMemulihkan keamanan dan ketertiban
Mencari dan mengadili para penjahat perang
b. Timbulnya semangat anti-kolonialisme dikalangan rakyat Indonesia.
Sehingga terjadi semangat an ti kolonialisme dari bangsa indonesia.
NICA dan KNIL bersama-sama melakukan provokasi terhadap para pemimpin nasional.
Latar belakang awal anti-kolonialisme disebabkan oleh NICA yang mempersenjatai KNIL.
Pertempuran Surabaya 10 November 1945
Gencatan senjata antara tentara Indonesia dan pihak Sekutu justru berbuntut ke insiden Jembatan Merah. BrigJen Mallaby yang kala itu
berpapasan dengan milisi Indonesia terlibat baku tembak karena kesalahpahaman semata. Kematian Mallaby memicu kemarahan tentara
Sekutu.
MayJen Robert Mansergh yang menggantikan Mallaby lantas mengeluarkan ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak
Indonesia untuk menyerahkan semua persenjataan. Inggris mengerahkan 30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank dan
kapal perang untuk mengepung Surabaya.
Arek-arek Surabaya saat itu tak menyerah. Dengan perlengkapan seadanya, mereka memutuskan untuk memberi perlawanan. 6.000
rakyat Indonesia tewas dan 200.000 lainnya harus mengungsi. Peristiwa Surabaya lantas menjadi pemicu upaya pertahanan kemerdekaan di
wilayah lain. Pemimpin pertempuran 10 November adalah Bung Tomo
Pertempuran yang memakan korban ini akhirnya diperingati sebagai hari pahlawan (10 November)
Bandung Lautan Api
Pada tanggal 17 Oktober 1945, pasukan sekutu disambut oleh Tentara Republik Indonesia dengan senjata.
Tanggal 21 oktober 1945 sekutu mengeluarkan ultimatum agar Bandung Utara dikosongkan dan seluruh senjata rakyat diserahkan pada pihak sekutu.
Tanggal 27 novemmber 1945 sekutu dan pemerintah RI mengadakan perundingan.
Pada tanggal 22 maret 1946, sekutu mengingkari perundingan dengan mengeluarkan ultimatum kedua yang menuntut kota Bandung untuk dikosongkan. Hal ini menyebabkan rakyat bandung marah dan terjadi gencaran terhadap pos-pos pasukan sekutu.
Tanggal 23 Maret 1946, rakyat Bandung akhirnya meninggalkan Kota Bandung. Akan tetapi, sebelum meninggalkan Kota Bandung, rakyat bertekad membumihanguskan kota Bandung.
Pertempuran ini terjadi Karena pasukan sekutu
yang bertugas pokok untuk melucuti dan
memulangkan bekas pasukan Jepang ke Negara
asalnya menyimpang. Mereka justru mengajak
membantu pasukan Belanda (NICA) untuk
menjajah kembali Indonesia.Dibawah
pimpinan M. Sarbini, meletuslah perang
Ambarawa.
Palangan Ambarawa (Jawa Tengah)
Peristiwa Merah Putih di Minahasa, Manado, dan Biak
Peristiwa ini terjadi karena perlawanan masyarakat Minahasa, Manado, Biak atas larangan Belanda terhadap pengibaran Bendera Merah Putih yang didukung oleh pasukan Sekutu pada awal bulan September 1945. Masyarakat Minahasa, Manado, Biak tidak memedulikan larangan tersebut dan berupaya mengibarkan bendera Merah Putih.
Pertempuran Lima Hari di Semarang
Pertempuran ini terjadi dipicu oleh sikap membangkangnya
tawanan bekas tentara Jepang untuk bekerja dipabrik Gula Ciepiring dan menolak
untuk dipindahkan ke Semarang. Pertempuran ini
berlangsung selama lima hari yakni, tanggal 15-20 Oktober 1945. pada pertempuran ini,
tidak ada pemimpin yang jelas. Rakyat mengambil
inisiatif.
Pertempuran Medan Area
Pada tanggal 27 Agustus 1945, Teuku Mohammad Hassan sebagai gubernur provinsi sumatera membawa kabar proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dari Jakarta.
Pada tanggal 13 September 1945, para pemuda dikota Medan membentuk organisasi perjuangan “Barisan Pemuda Indonesia” yang dipimpin oleh Ahmed Taher. Dan mereka segera melucuti bekas pasukan Jepang yang masih tersisa untuk bekal perjuangan bersenjata selanjutnya.
Kemudian pada tanggal 9 Oktober 1945, pasukan Sekutu hendak menduduki seluruh kota Medan. Akhirnya terjadi pertempuran yang sengit di daerah medan dengan sekutu.
Pertempuran di Palembang
Pertempuran ini didasarkan
oleh penyimpanga
n pasukan sekutu dari
tugas utamanya
untuk menjaga
keamanan Palembang.
Suasana menjadi
panas ketika Sekutu secara
tidak sah menggeledah
rumah penduduk
untuk mencari senjata. Akhirnya
meletuslah pertempuran.
Pada pertempuran
ini, rakyat mengambil
inisiatif sehingga tidak ada pemimpin yang jelas.
c. Belanda melancarkan agresi militer terhadap territorial republik indonesia.
Agresi Militer Belanda I adalah operasi militer Belanda di Jawa dan Sumatera terhadap Republik Indonesia yang dilaksanakan dari 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947.
LATAR BELAKANG AGRESI MILITER BELANDA 1
Komandan agresi militer 1
Soedirman
Simon Hendrik Spoor & Alvin Spoo
r
Hubertus van Mook
Operasi militer ini merupakan bagian Aksi Polisionil yang diberlakukan Belanda dalam rangka mempertahankan
penafsiran Belanda atas Perundingan Linggarjati. Dari sudut pandang Republik Indonesia, operasi ini dianggap merupakan
pelanggaran dari hasil Perundingan Linggajati.
Agresi militer Belanda I diawali oleh perselisihan Indonesia dan Belanda akibat perbedaan penafsiran terhadap ketentuan hasil
Perundingan Linggarjati. Pihak Belanda cenderung menempatkan Indonesia sebagai negara persekmakmuran dengan Belanda sebagai negara induk. Sebaliknya, pihak
Indonesia tetap teguh mempertahankan kedaulatannya, lepas dari Belanda.
TUJUAN AGRESI MILITER BELANDA 1
Tujuan PolitikMengepung ibu kota Republik Indonesia dan menghapus kedaulatan Republik Indonesia.
Tujuan Ekonomi Merebut pusat-pusat penghasil makanan dan bahan ekspor
Tujuan Militer Menghancurkan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
MACAM TUJUAN HASIL
Agresi Militer Belanda II Agresi Militer Belanda II atau Operasi Gagak terjadi pada 19 Desember 1948
yang diawali dengan serangan terhadap Yogyakarta, Ibu Kota Indonesia
Dalam agresi kedua, Belanda berhasil menduduki Yogyakarta dan menangkap para
pemimpin politik serta militer
Sebelum ditangkap, Presiden Soekarno menginstruksikan melalui radiogram kepada
Menteri Kemakmuran Mr. Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk
Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi, Sumatra
Barat.
Agresi Militer II memperoleh kemenangan besar, karena berhasil
menangkap semua pemimpin RI, tetapi tidak melenyapkan
perjuangan RI
Namun Belanda harus menghadapi pasukan Gerilya yang
dipimpin oleh Jendral Sudirman
Komandan agresi militer 2
Sukarno
Mohammad Hatta
Jenderal Abdul
Haris Nasution
Jenderal
Simon Hendrik Spoor
Jenderal Meyer