-
i
TUGAS AKHIR
KOMUNITAS BELADIRI BRASIL YANG ADA DI KOTA SOLO
(Film dokumenter tentang komunitas beladiri Brasil yang berkembang di kota
Solo dan bentuk-bentuk komunikasi dalam sebuah pertarungan Capoeira)
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan syarat-syarat
guna memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi
pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
DHIKA HERLAMBANG
D 1 2 0 5 5 24
PROGRAM S-1 KOMUNIKASI NON REGULER
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
-
ii
PERSETUJUAN
Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Mursito S. U Drs. Kandyawan NIP. 195307271980031001 NIP. 196104131990031002
-
iii
PENGESAHAN
Telah diuji dan disahkan oleh Panitia Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Hari :
Tanggal :
Susunan Panitia Penguji :
Ketua : Prof. Dr. Andrik Purwasito, DEA. ( )
NIP. 195708131985031006
Sekretaris : Drs. Adolfo Eko Setyanto, M.S. ( )
NIP. 195806171987021001
Penguji I : Drs. Mursito S. U ( )
NIP. 195307271980031001
Penguji II : Drs. Kandyawan ( )
NIP. 196104131990031002
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Dekan,
Drs. Supriyadi SN, SU NIP.195301281981031001
-
iv
MOTTO
Sekali layar terkembang surut kita berpantang
Pepatah Melayu
-
v
PERSEMBAHAN
Sebuah karya kecil ini, kupersembahkan untuk :
Kedua Orang Tuaku
Almamater
FISIP UNS
Teman-teman Komunikasi Non-Reguler 2005
-
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada
Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-Nya pada akhinya penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul: KOMUNITAS BELADIRI
BRASIL YANG ADA DI KOTA SOLO Film dokumenter tentang komunitas
beladiri Brasil yang berkembang di kota Solo dan bentuk-bentuk komunikasi
dalam sebuah pertarungan Capoeira.
Tugas akhir ini disusun dan diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan kuliah Program S-1 Non Reguler Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Capoeira merupakan suatu hal yang baru di Indonesia, tidak banyak orang
yang mengenal Capoeira sebagai beladiri. Kebanyakan masyarakat di Indonesia
menganggap Capoeira sebagai gerakan tarian yang berasal dari Brasil.
Dengan memproduksi film dokumenter ini, penulis bermaksud untuk
mengenalkan Capoeira sebagai bentuk beladiri khas Brasil yang indah dan unik,
serta mengungkap simbol-simbol komunikasi dalam sebuah pertarungan
Capoeira.
Meskipun penulisan skripsi ini merupakan sesuatu yang luar biasa bagi
penulis, namun penulis juga menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh
dari kata sempurna. Berbagai keterbatasan dalam pembuatan tugas akhir ini
merupakan bukti bahwa penulis merupakan manusia biasa yang masih harus
belajar. Dalam pembuatan tugas akhir ini penulis banyak sekali mendapatkan
-
vii
bantuan maupun dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Mursito, S.U, selaku pembimbing I, yang senantiasa sabar dalam
memberikan bimbingan untuk penulisan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Kandyawan, selaku pembimbing II, yang senantiasa aktif dan teliti
dalam memberikan masukan untuk penulisan skripsi ini.
3. Kepada Capoeira Mostra de Solonesse atas bantuannya dalam produksi film
dokumenter ini.
4. Dan semua orang yang telah begitu banyak memberikan inspirasi, baik secara
langsung maupun tidak langsung, yang belum disebutkan namanya, penulis
mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga.
Semoga dengan segala bantuan yang telah diberikan, mendapat balasan
yang setimpal dari Allah SWT. Sebagai manusia biasa yang memiliki
keterbatasan, skripsi ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Akhir kata
penulis mengharapkan agar skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Januari 2010
Penulis
-
viii
DAFTAR ISI JUDUL. I
PERSETUJUAN. ii
PENGESAHAN. iii
MOTTO. iv
PERSEMBAHAN.. v
KATA PENGANTAR... vi
DAFTAR ISI... viii
ABSTRAK...x
BAB I PENDAHULUAN. 1
A. Latar Belakang.. 1 B. Tema Masalah....4 C. Visi.4 D. Misi....5 E. Tujuan Produksi.5
BAB II FILM DOKUMENTER.. ..6
A. Komunikasi dan Berita......6 B. Film Dokumenter...8 C. Bentuk-bentuk Komuniksi dalam Capoeira.11
BAB III KOMUNITAS BELADIRI BRASIL YANG ADA DI KOTA SOLO...14
A. Capoeira........14
A.1. Pengertian Capoeira..14
A.2. Sejarah Capoeira...14
B. Komunitas Beladiri Brasil yang ada di Kota Solo...............................17
BAB IV PROSES PEMBUATAN FILM DOKUMENTER.....19
A. Pra Produksi.19 B. Produksi.......18 C. Pasca Produksi.21
-
ix
BAB V PENUTUP.......25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
x
ABSTRAKSI
DHIKA HERLAMBANG, D1205524, KOMUNITAS BELADIRI BRASIL YANG ADA DI KOTA SOLO Film dokumenter tentang komunitas beladiri Brasil yang berkembang di kota Solo dan bentuk-bentuk komunikasi dalam sebuah pertarungan Capoeira., Skripsi, Program S-1 Komunikasi Non Reguler, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010.
Capoeira merupakan beladiri asli dari Brasil yang mempunyai keunikan
bila dibandingkan dengan beladiri yang lain. Keunikan dari beladiri ini terletak pada gerakan gerakannya yang menyerupai tarian sehingga banyak orang mengira Capoeira merupakan sebuah tarian yang berasal dari Brasil dan bukan beladiri.
Capoeira adalah beladiri yang dikembangkan oleh para budak ketika pada
masa penjajahan Portugis di Brasil. Pada masa itu para budak dilarang untuk berlatih segala macam gerakan beladiri, sehingga para budak mengkamuflasekan gerakan yang diserupakan dengan tarian dan diiringi oleh alat musik.
Perkembangan Capoeira di kota Solo diawali dengan berdirinya Capoeira
Mostra de Solonesse oleh beberapa mahasiswa ISI Solo jurusan seni tari. Ketertarikan mereka lebih pada gerakan-gerakan saja, namun pada akhirnya menjadi ingin mengetahui lebih jauh filosofi dan sejarah Capoeira.
Inti dari beladiri Capoeira ada di dalam roda atau lingkaran, didalam roda
terdapat banyak filosofi yang terkandung, mulai dari bentuk lingkaran hingga elemen-elemen yang ada di dalam roda tersebut.
Jalannya suatu roda dipimpin oleh pemegang berimbau. Pemegang
berimbau merupakan pemegang kekuasaan tertinggi yang akan menentukan jalannya roda, apakah itu akan menjadi cepat atau lambat. Setiap bentuk komunikasi yang ada di dalam roda merupakan bentuk komunikasi non verbal dimana disimbolkan melalui musik dan gerak.
-
xi
ABSTRACT
DHIKA HERLAMBANG, D1205524, KOMUNITAS BELADIRI BRASIL YANG ADA DI KOTA SOLO Film dokumenter tentang komunitas beladiri Brasil yang berkembang di kota Solo dan bentuk-bentuk komunikasi dalam sebuah pertarungan Capoeira., Skripsi, Program S-1 Komunikasi Non Reguler, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010.
Capoeira is a martial art from Brazil who has a unique when compared
with other martial arts. Uniqueness of this martial art is in the the movement which resembles dance movements that many people think Capoeira is a dance that comes from Brazil and not self-defense.
Capoeira is a martial art developed by slaves during the colonial era when
the Portuguese in Brazil. At that time the slaves forbidden to practice all kinds of martial arts movements, so that the slaves that was likened to camouflage the movement of the dance and accompanied by musical instruments.
Capoeira developments in the city of Solo begins with the establishment of
Capoeira Mostra de Solonesse by some students of ISI Solo dance majors. Their interest is more on the movements only, but in the end be like to know more philosophy and history of Capoeira.
The essence of Capoeira martial in the roda or circle, in the roda there are
many inherent philosophy, starting from a circle to the elements in the roda. Course of a wheel chaired by the berimbau holder. Berimbau holder is the
highest authority that will determine the course of the roda whether it will be slower or faster. Every form of communication in the roda is a form of non verbal communication which is symbolized through the music and motion.
-
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota Surakarta merupakan salah satu pusat kebudayaan Jawa selain kota
Yogyakarta. Sebagai pusat kebudayaan Jawa, di kota Surakarta tentu saja
kebudayaan Jawa berkembang lebih pesat dibandingkan dengan perkembangan
kebudayaan Jawa yang ada di kota lain di pulau Jawa. Pada kenyataanya, bukan
hanya kebudayaan Jawa yang berkembang di kota ini. Kebudayaan dari luar
daerah dan bahkan kebudayaan dari negara lain juga mampu berkembang di kota
Surakarta. Salah satu kebudayaan yang berkembang di kota ini adalah kebudayaan
dari negara Brasil. Kebudayaan Brasil yang berkembang di kota budaya ini adalah
Capoeira.
Capoeira merupakan kebudayaan asli Brasil yang diciptakan oleh para
budak Afrika pada masa penjajahan Portugis di negara tersebut. Para budak
tersebut dibawa oleh bangsa Portugis untuk menggantikan budak Indian yang
mempunyai kekuatan fisik lebih lemah.1 Pada masa perbudakan, para budak
dilarang untuk berlatih beladiri sehingga mereaka berlatih beladiri secara
sembunyi-sembunyi dan menyerupakan gerakan-gerakan beladiri tersebut seperti
sebuah tarian yang difokuskan pada kaki, hal ini dikarenakan tradisi kuno di
Afrika menganggap tangan seharusnya digunakan untuk mengerjakan hal-hal
yang baik, sementara kaki sebaliknya. Menurut pepatah kuno Kongo, Mooko mu
tunga, malu mu diatikisa (tangan untuk membangun, kaki untuk 1 Nestor Capoeira. The Little of Capoeira Book. California: North Atlantic Book, 2003
-
xiii
menghancurkan).2 Beladiri yang baru tersebut pada akhirnya digunakan para
budak untuk berjuang melawan penjajahan Portugis dan dijadikan sebagai sebuah
simbol perlawanan terhadap penjajahan portugis di Brasil. Selain sebagai beladiri,
Capoeira kemudian diakui sebagai aset nasional berupa tarian, olahraga,
permainan sekaligus sebuah ekspresi seni akan kemerdekaan.
Perkembangan Capoeira di Indonesia dapat dikatakan sebagai beladiri
yang masuk paling akhir bila dibandingkan dengan beladiri-beladiri luar negeri
yang lain. Kemunculan Capoeira di Indonesia bisa dikatakan unik bila
dibandingkan dengan beladiri yang lain. Apabila pada beladiri yang lain, mereka
masuk di Indonesia dibawa oleh orang-orang sebelumnya sudah mempelajari dari
dari Negara asalnya, sedangkan di Indonesia Capoeira disebarkan oleh orang-
orang yang belajar secara otodidak baru kemudian mereka ber-affiliasi dengan
perguruan Capoeira yang resmi dari Brasil. Banyaknya kelompok yang belajar
secara otodidak menyebabkan mereka mempunyai pemahaman akan Capoeira
serta filososi yang terkandung di dalam Capoeira sangat sedikit, sehingga tidak
sedikit yang menganggap Capoeira hanya merupakan sebuah tarian yang
mengandung gerakan-gerakan beladiri.
Film dokumenter adalah film yang mendokumentasikan kenyataan. Gaya
dan bentuk film dokumenter memang lebih memiliki kebebasan dalam
bereksperimen meskipun isi dan ceritanya tetap berdasarkan sebuah peristiwa
nyata apa adanya. Film dokumenter termasuk dalam film nonfiksi. Kekuatan film
dokumenter berasal dari kenyataan bahwa mereka didasarkan pada fakta, bukan
2 http://www.colorado.edu/StudentGroups/CapoeiraAngola/history.html
-
xiv
fiksi. Dokumenter sering dianggap sebagai rekaman aktualitas potongan
rekaman sewaktu kejadian sebenarnya berlangsung, saat orang yang terlibat di
dalamnya berbicara, kehidupan nyata seperti apa adanya, spontan dan tanpa media
perantara.
Komunitas Beladiri Brasil yang Ada di Kota Solo merupakan sebuah
film dokumenter yang menjelaskan tentang Capoeira yang ada di kota Solo,
sejarah dan filosofi serta bentuk-bentuk komunikasi yang ada dalam sebuah
pertarungan Capoeira. Dalam film dokumenter ini juga mencoba menjelaskan
bahwa Capoeira merupakan suatu bentuk beladiri dan bukan sebuah tarian dari
Brasil yang didalamnya terdapat gerakan-gerakan beladiri. Dalam filosofi
Capoeira yang banyak diyakini oleh para capoerista, dikatakan bahwa jogo di
dalam sebuah Capoeira roda adalah sebuah komunikasi ;
When someone throws a kick at you, you need to respond with a movement of your own that makes the game flow. Think of a meia lua de compasso as the equivalent of someone saying hi, how are you. You should respond with a movement that answers their question, perhaps another meia lua or an armada, which is askin to you saying fine, thanks. Then you might come around with another movement of your own, asking them how bout you? and theyd answer you back. If someone throws a meia lua one way, and you throw an armada against the motion of their kick, and your legs collide, that is not flowing smoothly. That is like saying screw you man in the middle of a conversation and halting the flow. Then the game ends up degrading into a fight, and neither of you leave satisfied or enthusiastic.3
Sebuah pertarungan di dalam capoeira adalah suatu percakapan dimana apabila
percakapan yang terjadi diantara jogoador berjalan dengan menarik, maka jogo
yang terjadi akan menjadi sebuah jogo yang menarik. Selain itu, keunikan yang
3 http://www.capoeira.hr/amazonas/BriefDescriptionCapoeiramestreAcordeon
-
xv
ada di dalam Capoeira adalah adanya musik dan lagu yang mengiringi
pertarungan sesama Capoerista tersebut dimana ketukan alat musik juga
merupakan bentuk komunikasi antara pemegang alat musik dengan orang yang
sedang bertarung yang menentukan cepat dan lambatnya permainan.
B. Tema Masalah
Setelah melihat latar belakang diatas, maka tema masalah yang kemudian
dikembangkan dalam produksi film dokumenter ini adalah :
Bagaimanakah bentuk-bentuk komunikasi yang ada dalam sebuah
pertarungan Capoeira ?
Berdasarkan tema masalah tersebut, maka dalam karya ini akan mengulas
tentang bentuk komunikasi yang terjadi di dalam sebuah pertarungan Capoeira
yang berupa simbol-simbol yang dituangkan dalam gerakan dan musik.
C. Visi
a. Menggali pola-pola komunikasi dalam sebuah pertarungan Capoeira.
b. Untuk mengenalkan Capoeira sebagai bentuk beladiri dan bukan tarian.
D. Misi
a. Menjelaskan bentuk-bentuk komunikasi yang terjadi di dalam sebuah
pertarungan Capoeira.
-
xvi
b. Memberikan informasi tentang Capoeira sebagai betuk beladiri.
E. Tujuan Produksi
a. Memberikan wacana baru mengenai bentuk komunikasi dalam sebuah
pertarungan Capoeira, khususnya yang ada di grupo Capoeira Mostra de
Solonesse.
b. Memperkenalkan kepada masyarakat umum tentang keberadaan Capoeira
Mostra de Soloesse sebagai pengembang beladiri Brasil di kota Solo.
c. Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Fisip UNS.
-
xvii
BAB II FILM DOKUMENTER
A. Komunikasi dan Berita
Komunitas Beladiri Brasil yang ada di Kota Solo merupakan
sebuah karya yang berbentuk film dokumenter, sebelum masuk pada
pembahasan tentang feature, penulis mengawali dengan komunikasi dan
berita. Manusia dalam setiap hidupnya selalu melakukan komunikasi dengan
orang lain ataupun dengan dirinya sendiri. Komunikasi terjadi jika setidaknya
suatu sumber membangkitkan respon pada penerima melalui penyampaian
suatu pesan baik itu dalam bentuk tanda atau simbol, baik verbal maupun non
verbal.
Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia. Yang
dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan bahasa sebagai penyalurnya. Dalam bahasa
komunikasi pernyataan dinamakan pesan, orang yang menyampaikan pesan
disebut komunikator sedang yang menerima pesan disebut komunikan. Untuk
tegasnya, komunikasi berarti penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan. Jika dianalisis, pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama
isi pesan, kedua lambang. Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran atau
perasaan, lambang adalah bahasa.4
Kecanggihan teknologi komunikasi saat ini menjadikan kita dapat
mengakses informasi-informasi yang ada di seluruh belahan dunia. Hal
tersebut tejadi karena media massa semakin berkembang seiring dengan 4 Onong Uchjan Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Citra Aditya Bakti. 2003, hal 28
-
xviii
perkembangan teknologi yang ada sehingga mengakibatkan kemudahan-
kemudahan dalam mengakses informasi.
Salah satu fungsi media massa adalah menyampaikan informasi atau
biasa dikenal dengan jurnalistik. Jurnalistik adalah istilah yang berasal dari
bahasa Belanda Journalistiek atau di dalam bahasa Inggris Journalism,
yang bersuber pada perkataan journal sebagai terjemahan bahasa latin
Diurnal yang berarti harian atau setiap hari.5
Karya jurnalistik bersumber dari fakta yang mengandung nilai berita
di dalam masyarakat seperti peristiwa, pendapat, masalah yang unik, karena
itu harus bersifat aktual. Fungsi karya jurnalistik adalah menginformasikan
fakta atau pendapat yang mengandung nilai berita yang tengah terjadi di
dalam masyarakat. Karya jurnalistik dapat menyentuh semua segi kehidupan
baik masalah-masalah yang besar maupun masalah-masalah yang kecil.
Dalam bukunya Reporting Prof. Mitchel V. Charnley
mendefinisikan berita sebagai berikut.
News is the timely report of facts or opinion of either inters or importance, or both, to a considerable number of people
Disini berarti adalah bahwa berita merupakan laporan tercepat mengenai
fakta atau opini yang mengandung hal yang menarik minat atau penting atau
keduanya bagi sebagian besar penduduk6
Ciri bahasa ragam jurnalistik adalah popular, menggunakan
rangkaian kata-kata yang mudah dicerna dala waktu yang singkat. Unsur-
unsur berita yakni siapa, apa, mengapa, dimana, kapan, bagaimana dan juga 5 Ibid, hal95 6 Ibid, hal 131
-
xix
banyak keterangan lain mesti disusun dengan runut. 7 Berita mempunyai
beberapa bentuk dan jenis yaitu 8:
- News of the day atau berita terkini adalah peristiwa dan atau
pendapat yang terjadi hari ini .
- Hard news atau berita langsung adalah peristiwa yang disajikan
secara langsung.
- News magazine atau berita berkala adalah uraian fakta atau
pendapat yang nilai beritanya kurang kuat, khususnya nilai
aktualitasnya. Ringan yang dimaksud bukanlah pada segi
penyampaiannya, ringan disini yang dimaksudkan adalah seberat
apapun materi yang diangkat, pemirsa akan menikmati secara
ringan.
Film Dokumenter Komunitas Beladiri Brasil yang ada di Kota
Solo termasuk dalan kategori news magazine. Ringan yang dimaksud
bukanlah pada segi penyampaiannya, ringan disini yang dimaksudkan adalah
seberat apapun materi yang diangkat, pemirsa akan menikmati secara ringan.
B. Film Dokumenter
7 A. M. Dewabrata, Kalimat Jurnalistik, Penerbit Buku Kompas, 2006, hal. 19
8 Tom E. Rolnicki, C. Dow Tate, Sherri A. Taylor, Pengantar Dasar Jurnalisme, Kencana Prenada Media Grup, 2008, hal 1
-
xx
Dokumenter sering dianggap sebagai rekaman aktualitas potongan
rekaman sewaktu kejadian sebenarnya berlangsung, saat orang yang terlibat
di dalamnya berbicara, kehidupan nyata seperti apa adanya, spontan dan
tanpa media perantara. Walaupun kadang menjadi materi dalam pembuatan
dokumenter, faktor ini jarang menjadi bagian dari keseluruhan film
dokumenter itu sendiri, karena materi-materi tersebut harus diatur, diolah
kembali, dan diatur strukturnya. Terkadang bahkan dalam pengambilan
gambar sebelumnya, berbagai pilihan harus diambil oleh para pembuat film
dokumenter untuk menentukan sudut pandang, ukuran shot (type of shot),
pencahayaan dan lain-lain agar dapat mencapai hasil akhir yang diinginkan.
John Grierson pertama-tama menemukan istilah dokumenter dalam
sebuah pembahasan film karya Robert Flaherty, Moana (1925), yang
mengacu pada kemampuan sebuah media untuk menghasilkan dokumen
visual suatu kejadian tertentu. Grierson sangat percaya bahwa Sinema
bukanlah seni atau hiburan, melainkan suatu bentuk publikasi dan dapat
dipublikasikan dengan 100 cara berbeda untuk 100 penonton yang berbeda
pula. Oleh karena itu dokumenter pun termasuk didalamnya sebagai suatu
metode publikasi sinematik, yang dalam istilahnya disebut creative
treatment of actuality (perlakuan kreatif atas keaktualitasan). Karena ada
perlakuan kreatif, sama seperti dalam film fiksi lainnya, dokumenter
-
xxi
dibangun dan bisa dilihat bukan sebagai suatu rekaman realitas, tetapi sebagai
jenis representasi lain dari realitas itu sendiri.9
Pada dasarnya film dapat dikelompokkan kedalam dua pembagian
besar, yaitu kategori film cerita dan noncerita. Atau ada juga pendapat lain
yang mengkategorikan menjadi film fiksi dan nonfiksi. Film dokumenter
termasuk dalam kategori film noncerita. Film dokumenter, selain
mengandung fakta juga mengandung subyektivitas pembuat.
Ada empat kriteria yang menerangkan bahwa dokumenter adalah film nonfiksi.
Pertama : setiap adegan dalam film dokumenter merupakan kejadian
sebenarnya, tapi interprestasi imajinatif seperti halnya dalam film fiksi.
Bila pada film fiksi latarbelakang adegan dirancang, pada dokumenter
latar belakang harus spontan otentik dengan situasi dan kondisi asli.
Kedua : yang dituturkan dalam film dokumenter berdasarkan peristiwa
nyata (realita), sedangkan pada film fiksi cerita berdasarkan karangan
(imajinatif). Bila film dokumenter memiliki interprestasi kreatif, maka
dalam film fiksi yang dimiliki adalah interpretasi imajinatif.
Ketiga : sebagai sebuah film nonfiksi, sutradara melakukan observasi pada
suatu peristiwa nyata, lalu melakukan perekaman gambar sesuai apa
adanya.
Keempat : apabila struktur cerita film fiksi mengacu pada alur cerita atau
plot, dalam dokumenter konsentrasinya lebih pada isi dan pemaparan. 10
9Gerzon. R. Ayawalia, Dokumenter Dari Ide Sampai Produksi. FFTV-IKJ Press. 2008, hal 11
-
xxii
Kekuatan utama yang dimiliki film dokumenter terletak pada
keaslian atau keotentikannya dan tak ada definisi film dokumenter yang
lengkap tanpa mengkaitkan faktor-faktor subyektif pembuatnya. Dengan kata
lain film dokumenter bukan hanya cerminan pasif dari kenyataan yang
didokumentasi tapi ada proses penafsiran yang dilakukan pembuatnya atas
kenyataan yang sedang didokumentasikan.
C. Bentuk-bentuk Komunikasi Dalam Capoeira
Dalam komunikasi primer, menurut Onong Uchjana Effendy terdapat dua
jenis komunikasi 11
a. Komunikasi Verbal
Komuikasi verbal adalah komunikasi yang mengunakan bahasa.
Dalam prose komunikasi bahasa sebagai lambing verbal paling banyak
dan paling sering digunakan, oleh karena hanya bahasa yang mampu
mengungkapakan pikiran komunikator mengenai hal atau peristiwa,
baik yang konkret maupun yang abstrak, yang terjadi masa kini, masa
lalu da masa yang akan dating.
b. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang menggunakan bukan
bahasa, misalnya isyarat dengan tubuh. Termasuk komunikasi
nonverbal adalah isyarat dengan mengunakan alat.
10 Gerzon. R. Ayawalia, Dokumenter Dari Ide Sampai Produksi. FFTV-IKJ Press. 2008, hal 22 11 Onong Uchjan Effendy, Ilmu, Teori dan filsafat Komunikasi. Citra Aditya Bakti. 2003, hal 33
-
xxiii
Bahasa tubuh adalah salah satu aspek komunikasi nonverbal disamping
aspek-asapek komuikasi komunikasi nonverbal lainnya yang berkenaan
denan benda, seni, ruang dan waktu.12
Kelompok atau grup bukan hanya sekumpulan orang yang
berkelompok atau berkerumun bersama sama. Robert F. Balaes dalam
bukunya Interaction Process Analys mendefinisikan kelompok kecil
sebagai :
Sejumlah orang yang terlibat dalam interaksi satu sama lain dalam suatu pertemuan yang bersifat tatap muka (face-to-face meeting), dimana disetiap angota mendapat kesan atau penglihatan antara satu sama lainnya yang cukup kentara, sehigga dia baik pada saat timbul peranyaan maupun sesudahnya dapat memberikan tanggapan kepada masing-masing sebagai perorangan13
Komunikasi kelompok (group communication) berarti komunikasi yang
berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang yang
jumlahnya lebih dari dua orang.14 Sekelompok orang yang menjadi
komunikan itu bias sedikit, bias banyak. Apabila jumlah orang itu sedikit
yang berarti kelompok itu kecil, komunikasi yang berlangsung disebut
komunikasi kelompok kecil jika jumlahnyabanyak yang berarti
kelompoknya besar dinamakan komunikasi kelompok besar.
Bentuk Komunikasi Dalam Sebuah Pertarungan Capoeira :
Bentuk komunikasi yang ada dalam sebuar pertarungan Capoeira :
12 Deddy Mulyana, Komunikasi efektif. Remaja Rosda Karya. 2004, hal 159 13 Onong Uchjan Effendy, Op. Cit. 72 14 Onong Uchjan Effendy, Loc. Cit. 75
-
xxiv
a. Roda de Capoeira yang merupakan perlambangan dunia dimana
jalannya jogo didalam roda ditentukan oleh pemegang alat music
yang merupakan symbol dari penguasa dunia.
b. Permisso atau permisi, ini adalah gerakan dimana para jogoador
meminta izin kepada pemegang alat music untuk bias memasuki
roda..
c. Toque atau ritme, jenis permainan akan ditentukan dengan jenis
ritme yang dimainkan oleh pemegang alat musik, apakah itu
nantinya akan menjadi pertarungan yang keras, cepat atau hanya
sebuah pertarungan lamban dan bermain strategi. Perubahan toque
terjadi sewaktu-waktu sesuai keinginan dari pemegang alat music.
d. Compra adalah istilah untuk membeli permainan atau menantang
sala satu jogoador yang ada di dalam roda dengan menghadapkan
telapak tangannya kepada orang yang ingin ditantang.
e. A Chamada , filosofi A Chamada adalah sebagai sebuah pelajaran
hidup. Menyampaikan pesan fakta bahwa saat menghampiri lawan
adalah suatu situasi yang berbahaya. Seseorang harus terus
waspada namun tenang dalam menghadapi situasi seperti ini.
-
xxv
BAB III
KOMUNITAS BELADIRI BRASIL YANG ADA DI KOTA SOLO
A. Capoeira
A.1. Pengertian Capoeira
Capoeira berasal dari bahasa Tupi Guarani (bahasa pribumi di
Brasil) yang berarti area yang telah dibersihkan (rumput yang telah
dipotong pendek), dan digunakan untuk aktivitas Capoeira15, ada lagi
yang mengatakan dalam bahasa portugis, Capoeira berarti kurungan
ayam.
A.2. Sejarah Capoeira
Perkembangan Capoeria dapat dibagi ke dalam 3 periode :
periode perbudakan (1500-1800), periode urban (1800-1920) dan periode
akademia (1920-sekarang).
Masa Perbudakan :
Pada tahun 1500, bangsa Portugis dibawah pimpinan Pedro
Alvares Cabral, tiba di Brasil. Untuk mengelola lahan tebu dan kapas,
Portugis memperbudak Indian Brasil, akan tetapi bangsa Indian tidak
mempunyai fisik yang kuat sehingga banyak yang mati. Kemudian
Portugis mulai mengimpor budak dari Afrika. Ada 3 grup utama bangsa
Afrika yang diperbudak, antara lain Sudanese (orang-orang Yoruba dan
Dahomean), Mohammedanized Guinea-Sudanese (orang-orang Malesian
15 http://id.wikipedia.org/wiki/Capoeira
-
xxvi
dan Hausa), dan Grup Bantu (diantara merereka adalah orang-orang
Kongo, Kimbundas, Kasanjes) dari Angola, Congo, dan Mozambique.
Capoeira digunakan oleh para budak ini untuk mempertahankan
diri, dan bertahan hidup. Karena pada waktu itu segala macam beladiri
dilarang, maka mereka menyembunyikan Capoeira seperti tarian dan
hiburan diiringi musik untuk mengelabuhi penguasa. Mereka berlatih
Capoeira di saat tidak bekerja/istirahat. Di saat tidak ada pengawas/polisi
mereka berlatih beladiri, tetapi ketika ada petugas, maka Capoeira
berubah menjadi permainan hiburan. Inilah alasan adanya perbedaan
ritme berimbau (alat musik Capoeira).
Pada tahun 1624-1654, Belanda menguasai bagian timur laut,
dengan adanya invansi Belanda, keamanan perkebunan dan kota menjadi
lemah. Para budak ini mengambil kesempatan untuk melarikan diri ke
hutan untuk bertahan hidup, dan mendirikan perkampungan yang disebut
Quilombos (Quilombos dos Palmares) yang mempunyai pemerintahan
sendiri diatur oleh budak-budak. Quilombos menjadi komunitas yang
kuat untuk mempertahankan diri dari serangan-serangan penguasa.
Quilombos menjadi sangat penting bagi evolusi Capoeira. Disini
Capoeira berkembang menjadi lebih agresif, dimodifikasi pada teknik
bertempur, tentu saja Capoeira berkembang menyesuaikan kondisi untuk
bertempur dan mempertahankan diri, tidak seperti pada waktu masih
belum bebas. Quilombos dapat bertahan dari gempuran-gempuran dari
luar selama berpuluh-puluh tahun. Setelah melalui banyak serangan
-
xxvii
akhirnya Quilombos dapat ditaklukkan, dan sebagian masih ada yang
meneruskan perjuangan sampai akhirnya pemerintahan beralih menjadi
democracy dan putri Isabel (Dona Isabela) menghapuskan perbudakan
pada 1888.
Masa Urban:
Budak-budak yang telah bebas tersebut kebanyakan akhirnya
bermigrasi ke kota-kota yang sedang berkembang seperti Rio de Janeiro
dan Salvador untuk mencari penghidupan. Disana mereka membentuk
populasi yang disebut Maltas, pada waktu tertentu semua Capoeirista
bertemu di suatu tempat untuk bermain Capoeira, mempraktekkan
Capoeira mereka, dan sering membuat masalah. Petarung Capoeira
bertambah semakin banyak, dan kejahatan banyak dilakukan oleh
Capoeirista. Pada tahun 1889 ketika Brasil diproklamasikan
kemerdekaannya, statistik menunjukkan bahwa Capoeira menempati
posisi paling tinggi dalam hal kejahatan. Sehingga pada tahun 1890,
presiden Marechal Deodoro Fonseca melarang orang untuk
mempratekkan Capoeira. Saat itu Capoeira dilarang oleh pemerintah.
Masa Akademi/ Pendidikan:
Pada awal abad 20 Mestre Bimba (Manuel dos Reis Machado)
memodifikasi Capoeira yang dinamakan Luta Regional Bahiana
/Gimnastica Regional Bahiana (Capoeira Regional), dan akhirnya pada
-
xxviii
tanggal 9 Juli 1937 Mestre Bimba menerima surat resmi dari pemerintah
Juracy Magalhes untuk mengajarkan Capoeira dalam suatu Academy
yang disebut Academia-escola de Capoeira Regional", di Engenho de
Brotas, Salvador-Bahia, dan berlatih secara bebas. Mestre Bimba
menggabung Capoeira Angola, Batuque (beladiri jalanan), Boxing, dll,
menjadi lebih cepat dan efektif untuk bertarung.
Mestre Pastinha (Vicente Ferreira Pastinha, 1889-1982) pada
tahun 1941 akhirnya mendirikan sekolah Capoeira Angola "Centro
Esportivo de Capoeira Angola" di Bahia.
Dari Akademi Capoeira Regional dan Angola ini lahir murid-
murid mestre Bimba dan Mestre Pastinha untuk terus meneruskan
budaya Capoeira. Akhirnya sekarang banyak sekali akademi Capoeira
baik Angola dan Regional, tersebar di seluruh dunnia.
B. Komunitas Beladiri Brasil yang ada di Kota Solo
Sebelum berdiri sebagai sebuah klub Capoeira, Capoeira Mostra de
Solonesse merupakan sekumpulan orang yang berlatih Capoeira dengan
tujuan untuk menciptakan sebuah karya seni tari, dan kebetulan
koreografernya merupakan orang yang tahu tentang Capoeira dan merupakan
anggota dari Capoeira Brincadeira Jogja yang saat itu kuliah di STSI
(Sekolah Tinggi Seni Indonesia) Surakarta. Berawal dari kegiatan tersebut,
maka secara rutin latihan Capoeira mulai dilakukan oleh beberapa orang
mahasiswa STSI Surakarta yang kemudian menjadi pendiri dari Capoeira
-
xxix
Mostra de Solonesse. Pada awal berdirinya, Capoeira de Solonesse
merupakan nama yang diambil untuk menamakan klub Capoeira ini. Ketika
pertama kali Capoeira de Solonesse berdiri, lapangan Rektorat STSI
Surakarta atau yang sekarang menjadi ISI (institute Seni Indonesia) Surakarta
di jadikan sebagai tempat latihan. Saat ini latihan Capoeira Mostra di
pusatkan di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) di Surakarta dan untuk
latihan bebas di adakan di lapangan Rektorat ISI Surakarta.
Atas masukan dari beberapa teman dari Capoeira Brincadeira Jogja
yang menyarankan agar nama yang digunakan mengambil dari bahasa atau
istilah dari bahasa Portugis, yaitu bahasa nasional yang digunakan di Brasil,
asal Capoeira, maka nama Capoeira de Solonesse diubah menjadi Capooeira
Mostra de Solonesse. Tujuan dari pengambilan nama yang berbahasa nasional
Brasil tersebut adalah agar mencerminkan ciri khas dari Capoeira yang
memang merupakan kebudayaan asli Brasil. Adapun arti dari Mostra adalah
pertunjukan. Pengambilan kata Mostra adalah dengan pertimbangan ketika
itu, Capoeira berdiri di STSI Surakarta dengan tujuan untuk pertunjukan
seni16
16 http://capoeiramostra.co.cc/index.php?p=1_4_Sejarah-Capoeira-Mostra
-
xxx
BAB IV
PROSES PEMBUATAN FILM DOKUMENTER
Dalam membuat film dokumenter yang kita rekam harus berdasarkan fakta
yang ada. Jadi film dokumenter adalah suatu film (edit movie) yang mengandung
fakta dan subjektivitas pembuatnya. Artinya apa yang kita rekam memang
berdasarkan fakta yang ada, namun dalam penyajiannya kita juga memasukkan
pemikiran-pemikiran kita. Untuk itu dibutuhkan perincian tahap yang disebut SOP
(Standar Operation Procedure), yaitu :
A. Pra Produksi
Merupakan tahap awal dari proses produksi. Tahap pra produksi ini sangat
penting karena merupakan landasan untuk melaksanakan produksi dan harus
dilakukan dengan rinci dan teliti sehingga akan membantu kelancaran proses
produksi. Kegiatan pra produksi meliputi :
1. Choosing a subject
Subyek film dokumenter bisa berhubungan sejarah, sosial-budaya,
sosial-ekonomi, bahkan mitos atau legenda. Ada beberapa hal yang
mendasari dipilihnya suatu realita sebagai subjek film dokumenter.
Pertimbangan dipilihnya suatu subyek bukan hanya karena kebetulan
semata tetapi melalui proses yang panjang, melalui penelitian dan
memiliki dasar pemikiran yang kuat. Dalam sebuah film dokumenter, apa
yang disajikan mengandung subyektivitas pembuatnya, dalam arti sikap
atau opini pembuat film terhadap realita yang didokumentasikannya.
-
xxxi
2. Research
Untuk mendukung fakta-fakta tentang subyek yang telah dipilih, maka
dilakukan riset untuk mendapatkan data yang bisa diperoleh melalui
wawancara dengan tokoh ahli, kepustakaan, media massa, internet,
maupun sumber lain. Penelitian untuk tugas akhir ini diawali dari
wawancara dengan para pelatih Capoeira di kota Solo yang kemudian
mendorong penulis untuk mencari data-data kepustakaan, dan artikel-
artikel di media massa dan internet. Kemudian melakukan survey ke
tempat-tempat latihan Capoeira Mostra de Solonesse yang ada si kota Solo
dan mencari informasi yang berhubungan dengan Capoeira melalui
wawancara dengan para paktisi Capoeira di kota Solo.
3. Detail
Pada tahap ini dilakukan persiapan-persiapan yang meliputi:
Data teknis
a. Sinopsis atau inti sari dari program yang akan disusun skenarionya
b. Treatment adalah pengembangan dari sinopsis. Deskripsi dari film
secara lengkap
c. Naskah yaitu cerita yang dirangkai dalam sequence dan adegan,
namun tidak secara rinci
d. Shooting Script, adalah naskah versi siap produksi yang berisi
sudut pengambilan atau angel secara rinci dan spesifik serta
bagian-bagian kegiatan, yang juga berisi data-data yang memberi
-
xxxii
indikasi perubahan yang harus dilakukan sutradara, kerabat
produksi atau produser.
e. Jadwal Shooting, berupa penjadwalan shooting dalam bentuk
shooting breakdown dan shooting schedule.
B. Produksi
Tahap ini merupakan kegiatan pengambilan gambar atau shooting.
Pengambilan gambar dilakukan berdasarkan shooting script. Beberapa istilah
yang digunakan dalam pengambilan gambar atau shooting antara lain:
1. Shot, adalah rangkaian gambar hasil rekaman kamera tanpa sela. Satu
shot berarti satu take.
2. Camera angle, adalah posisi kamera secara relatif terhdap subyek atau
objek. Sudut pengambilan gambar biasanya antara 45 sampai 180
derajat pada saat menyuting subyek yang sama. Camera angle terdiri
dari normal high camera, high angle camera, objective camera,
subjective camera dan bird eye view.
3. Composition, merupakan teknik penempatan gambar pada layar secara
proposional.
4. Scene, terdiri dari satu shot atau lebih dari suatu lokasi dan action
yang sama.
5. Sequence, serangkaian shot-shot yang merupakan satu kesatuan.
6. Pergerakan kamera, antara lain pan, tilt, zoom, track, dan lain-lain.
-
xxxiii
7. Framming atau jenis shot, terbagi atas Extreme Long Shoot (ELS)
merupakan shoot jauh sekali, Long Shoot (LS) pengambilan obyek
dari jarak yang cukup jauh dengan maksud menampilkan
pemandangan menyeluruh, Medium Long Shoot (MLS) pengambilan
obyek oleh kamera atas tubuh menusia sebatas lutut sampai atas
kepala, Medium Close Up (MCU) shoot agak dekat menampilkan
bagian tubuh dari bahu ke atas, Close Up (CU) menampilkan bagian
wajah dari bahu sampai atas kepala, Big Close Up (BCU) shoot yang
menampilkan bagian benda tertentu sehingga nampak basar sekali,
Two Shoot (TS) shoot dua orang, Over Shoulder Shoot (OS)
pengambilan gambar dimana kamera ditempatkan di belakang bahu
salah seorang pelaku, obyek utama nampak menghadap kamera
dengan latar depan bahu lawan mainnya.
C. Pasca Produksi
Pasca produksi bisa dikatakan sebagai tahap akhir dari keseluruhan proses
produksi. Tahap ini dilaksanakan setelah semua pengambilan gambar selesai.
Untuk lebih rinci, tahapan ini terdiri dari :
1. Melihat hasil shooting
kegiatan ini diperlukan agar editor dapat menangkap suasana dan emosi
yang ada dalam gambar-gambar yang dimiliki.
-
xxxiv
2. Logging
Kegiatan melihat dan mencatat seluruh hasil pengambilan gambar.
Pencatatan ini akan memudahkan editor dan sutradara dalam menentukan
gambar-gambar yang akan digunakan dan juga akan memudahkan dalam
menarai gambar karena dalam logging terdapat time code setiap gambar.
3. Paper edit
Setelah mengetahui seluruh gambar yang dimiliki maka editor membuat
paper edit untuk merangkai gambar yang sudah dimiliki.
4. Assembly editing
Pada tahap ini editor menyusun gambar dengan bebas.
5. Rough cut
Berdasarkan treatment, editor mulai menyusun gambar, memotong sesuai
kebutuhan sehingga alur cerita sudah mulai terlihat.
6. Narasi
Narasi dibuat berdasarkan treatment dan disesuaikan dengan gambar.
7. Musik
Pemilihan musik dilakukan oleh editor.
8. Fine out
Pada tahap ini gambar mulai diberi efek dan transisi yang dibutuhkan.
9. Sound mixing
Menyatukan narasi dengan backsound music dan SFX.
10. Titling
Pemberian judul pada program.
-
xxxv
11. Screening
Proses melihat kembali hasil keseluruhan editing sebagai bahan
pertimbangan hasil akhir.
12. Duplikasi
Memperbanyak master yang telah disetujui atau sesuai dengan keinginan.
-
xxxvi
BAB V
PENUTUP
Setelah menyelesaikan proses pembuatan film dokumenter Komunitas
Beladiri Brasil yang ada di Kota Solo, penulis ingin menutup penulisan tugas
akhir ini dengan kesimpulan dan hambatan yang terjadi selama pembuatan film
dokumenter ini.
Kesimpulan
- Keunikan yang ada di dalam sebuah pertarungan Capoeira adalah adanya
suatu bentuk komunikasi antara pemegang alat musik dengan para
jogoador (orang yang bermain di dalam lingkaran) berupan ketukan-
ketukan alat musik yang menentukan jenis permainan dan kecepatan
permainan.
- Capoeira yang selama ini hanya dianggap sebagai tarian dari Brasil
ternyata merupakan sebuah seni beladiri yang digunakan oleh para budak
hitam Afrika sebagai sarana untuk melakukan perlawanan dan
pemberontakan terhadap penjajah Portugis di Brasil.
- Di dalam pertarungan Capoeira selain mempunyai keunikan dengan
adanya alat musik dan lagu, ternyata juga mempunyai filosofi yang cukup
dalam seperti roda atau lingkaran dan juga alat musik khasnya yang
bernama berimbau.
Hambatan
-
xxxvii
Dalam pembuatan film dokumenter Komunitas Beladiri Brasil yang ada
di Kota Solo mengalami hambatan yaitu di kota Solo hanya terdapat satu
komunitas Capoeira yang ternyata beraliran Contemporania. Aliran
Contemporania merupakan aliran yang mempelajari Capoeira Angola dan
Regional dimana aliran tersebut lebih mengutamakan keindahan gerak dan
pemahanan terhadap filosofi dan tradisi, tidak seperti aliran luta atau full body
contact, sehingga penulis terkesan tidak bisa menjelaskan bahwa Capoeira
merupakan sebuah beladiri.
-
xxxviii
Daftar Pustaka
Deddy Mulyana. Komunikasi Efektif, Suatu Pendekatan Lintas Budaya, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004
Nestor Capoeira. The Little of Capoeira Book. California: North Atlantic Book, 2003
Onnong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003
Tim Mostra. Buku Panduan Beginner. Surakarta: Management Mostra, 2009 .
Wawancara Narasumber Agti Bagus Charismanto, 25 tahun, instruktur Capoeira Bangun Susanto Putro, 23 tahun, ketua Capoeira Mostra de Solonesse Dedy Satya Amijaya, 27 tahun, seniman koreografer Situs Internet dan Artikel
http://capoeiramostra.co.cc/ http://www.colorado.edu/StudentGroups/CapoeiraAngola/history.html http://indo-capoeira.com/ http://id.wikipedia.org/wiki/Capoeira Referensi http://www.capoeira.hr/amazonas/BriefDescriptionCapoeiramestreAcordeon.pdf