Download - Komplikasi timpanoplasti
Komplikasi
Setiap tindakan tidak lepas dari resiko yang akan terjadi. Pada tindakan timpanoplasti,
komplikasi yang bisa terjadi adalah:
1. Infeksi akibat tindakan operasi yang aseptiknya kurang baik, kontaminasi alat-alat,
kegagalan graft berhubungan dengan infeksi pasca operasi, adanya bakteri dalam
telinga saat operasi, hal tersebut dapat menyebabkan infeksi telinga dengan nyeri dan
edema karena penyembuhan jaringan yang tidak sempurna, infeksi dapat menjalar ke
otak seperti meningitis atau abses otak
2. Kegagalan graft akibat infeksi, packing yang tidak memadai dari mesotympanum
anterior dengan gelfoam, kesalahan teknik, kegagalan penatalaksanaan penyakit di
mastoid dan telinga tengah, kolesteatoma yang terdeteksi secara bersamaan
3. Kondroitis akibat sayatan vertikal dilakukan terlalu jauh lateral ke dalam tulang rawan
conchal
4. Otorea dan perkembangan kolesteatoma
5. Perforasi membran Timpani atau retraksi membran Timpani dapat terjadi tapi tidak
terjadi pada semua pasien
6. Trauma nervus korda timpani dalam gangguan sensasi lidah dan perasa mungkin
sampai selama 4-6 bulan atau kadang memiliki disfungsi permanen, mulut juga
dirasakan menjadi kering dalam beberapa minggu setelah operasi
7. Paralisis wajah merupakan komplikasi yang jarang terjadi, yaitu paralisis sementara
dari satu sisi wajah, hal ini dapat
dikarenakan oleh kelainan, pembengkakan
dari saraf dan biasanya berkurang spontan,
sangat jarang saraf mungkin trauma pada
saat operasi atau saat mengeradikasi
infeksi, paralisis wajah terjadi 6 bulan
sampai 1 tahun dan sebagai gejala sisa
berupa kelemahan yang permanen, dapat
terjadi komplikasi pada mata yang juga
memerlukan terapi
8. Tuli sensorineural dan vertigo akibat manipulasi berlebihan terhadap osikel, dapat
menjadi komplikasi jangka pendek maupun panjang tetapi jarang, jangka panjang
hanya terjadi bila pasien sudah menderita sebelum operasi dilakukan, tuli dapat menjadi
lebih buruk setelah operasi, hal ini karena adanya iritasi di struktur telinga tengah
seperti tulang-tulang pendengaran
9. Peningkatan tuli konduksi akibat blunting dan meluasnya graft ke dinding kanal pada
lateral grafting, lateralisasi membran timpani dari malleus
10. Tinitus akan lebih terasa setelah operasi
11. Stenosis kanal auditori eksternal
12. Pendarahan dari telinga (hematom) akibat insisi pada post aurikular akan menyebabkan
penyembuhan menjadi lebih lama, bila ada clot darah harus dilakukan reoperasi
13. Ketidakmampuan anak untuk bicara dan kesulitan perkembangan bicara atau bahasa
akibat pendengaran yang tidak baik
14. Akibat anestesi umum saat operasi, jarang tapi merupakan hal yang serius
15. Komplikasi yang berhubungan dengan operasi mastoid terjadi kebocoran cairan
serebrospinal, jarang terjadi tapi memerlukan reoperasi untuk mengatasi kebocoran
cairan tersebut
16. Reaksi alergi akibat obat
DAFTAR PUSTAKA
1. Muller Christoper, Gadre Arun. Tympanoplasty. http://www.utmb.edu/otoref/grnds/T-
plasty-030115/T-plastyslides-030115.pps. Diakses pada 22 November 2010.
2. http://www.mwent.org/surgical-info/tympanoplasty.html
3. http://www.utmb.edu/otoref/grnds/tplasty-9906/tplasty-9906.htm
4. http://online.x-plain.com/modules_v3/otolaryn/ol300102/ol309102.pdf
5. http://entslc.com/sites/default/files/files/risks-_complications_of_ear_surgery.pdf
6. http://www.dallasear.com/webdocuments/tympanoplasty-mastoidectomy-risk-
complications.pdf
7. http://ic.steadyhealth.com/complications_of_tympanoplasty_procedure.html
8. http://emedicine.medscape.com/article/2051819-overview#showall
1. Verhoeff M. Chronic suppurative otitis media: A review. Int J Ped Oto. 70(1):1-12.
2. Webb B, Chang CYJ. Efficacy of Tympanoplasty without mastoidectomy for Chronic Superative Otitis Media. Arch of Otolaryngol Head and Neck Surg. 2008/11;1155-1158.
3. Haynes DS, Harley DH. Surgical management of chronic otitis media: beyond tympanotomy tubes.Otolaryngol Clin North Am. Aug 2002;35(4):827-39. [Medline].
4. Prescott CAJ. Chronic otitis media(COM) – A personal philosophy. Int J Ped Oto. 2006;70:1317-1320.
5. Adams ME and El-Kashlan HK. Tympanoplasty and Ossiculoplasty. In: Cummings CW et al (Eds).Otolaryngology: Head & Neck Surgery. 5th Edition. Philadelphia, PA: Mosby-Elsevier; 2010.
6. Sarkar S, Roychoudhury A, Roychaudhuri BK. Tympanoplasty in children. Eur Arch Otorhinolaryngol. May 2009;266(5):627-33. [Medline].
7. Aggarwal R, Saeed SR, Green KJ. Myringoplasty. J Laryngol Otol. Jun 2006;120(6):429-32. [Medline].
8. Chang CYJ. Chronic Disorders of the Middle Ear and Mastoid (Tympanic Membrane Perforations and Cholesteatoma. In: Mitchell RB. Pediatric Otolaryngology for the Clinician. New York, NY: Springer; 2009.
9. Lin AC, Messner AH. Pediatric tympanoplasty: factors affecting success. Curr Opin Otolaryngol Head Neck Surg. Feb 2008;16(1):64-8. [Medline].
10. Wehrs RE. Grafting techniques. Otolaryngol Clin North Am. Jun 1999;32(3):443-55. [Medline].
11. Wright D, Safranek S. Treatment of otitis media with perforated tympanic membrane. Am Fam Physician. Apr 15 2009;79(8):650, 654. [Medline].
12. Kartush JM, Michaelides EM, Becvarovski Z, LaRouere MJ. Over-under tympanoplasty. Laryngoscope. May 2002;112(5):802-7. [Medline].
13. Seiden AM et al. Functional Disorders. In: Otolaryngology: The Essentials.14. Luetje III CM. Reconstruction of the Tympanic Membrane and Ossicular Chain.
In: Bailey BJ. Head & Neck Surgery – Otolaryngology. 4th Edition. Philadelphia, PA: Lippincott Williams & Wilkins; 2006.
15. Dornhoffer JL. Cartilage tympanoplasty. Otolaryngol Clin North Am. Dec 2006;39(6):1161-76. [Medline].
16. Wasson JD, Papadimitriou CE, Pau H. Myringoplasty: impact of perforation size on closure and audiological improvement. J Laryngol Otol. Sep 2009;123(9):973-7. [Medline].