Kode/Nama Rumpun Ilmu :62201/Akuntasi S1
USULAN
PENELITIAN DOSEN PEMULA
ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PERTANIAN TERHADAP
PERTUMBUAHAN EKONOMI DI KABUPATEN BOGOR PROVINSI
JAWA BARAT
TIM PENGUSUL
Endang Ruhiyat, SE., M.M 0409067203 (Ketua)
Rusdi, S.P., M.Si 0409068803 (Anggota)
Eka Rima Prasetya, S.Pd., M.Pd. 0420058902 (Anggota)
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
30 MEI, 2016
HALAMAN PENGESAHANPENELITIAN DOSEN PEMULA
Judul Penelitian :
a. Nama Lengkapb. NIDNc. Jabatan Fungsionald. Program Studie. Nomor HP.f. Alamat surel (e-mail)
/
Anggota Peneliti (1)a. Nama Lengkap
b. NIDNc. Perguruan Tinggi
Anggota Peneliti (2)a. Nama Lengkap
b. NIDNc. Perguruan Tinggi
Mengetahui,Dekan Fakultas Ekonomi,
Endang Ruhiyat, SE. M.M0409067203Asisten [email protected]. id
Rusdi, S.P., M.Si0409068803Universitas Pamulang
Eka Rima Prasetya, S.Pd., M.Pd.
04200s8902Universitas Pamulang
ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PERTANIAN TERIIADAPPERTUMBUAHAN EKONOMI DI KABITPATEN BOGORPROVINSI JAWA BARAT
KodeAlamaRumpunllmu :6220 1/Akuntansi Sl
Peneliti:
Tangerang Selatan, 30 Mei 2016
Ketua Peneliti
Dr. Ir. R Boedi Hasmanto, MS..NIDN:0418015902
Endang Ruhiyat, SE. M.M.NIDN : 0409067203
PPM UNPAM
1w,f,
!,,, *17067101
^6Pry4
iii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
1. Judul Penelitian : ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PERTANIANTERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DIKABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT
2. Tim Peneliti
No. Nama/NIDN Jabatan Bidang
Keahlian
Instansi
Asal
Alokasi Waktu
(Jam/Minggu)
1. Endang
Ruhiyat, SE.
M.M
Dosen Ekonomi Universitas
Pamulang
12 Jam/Minggu
2. Rusdi. S.P.,
M.Si
Dosen Ekonomi Universitas
Pamulang
10 Jam/Minggu
3 Eka Rima
Prasetya, S.Pd,
M.Pd
Dosen Akuntansi Universitas
Pamulang
10 Jam/Minggu
3. Objek Penelitian:
Objek penelitian ini adalah pemakaian kode komunikatif yang digunakan oleh
masyarakat perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat di wilayah Majenang.
4. Masa Pelaksanaan
Mulai : bulan: ………………………. tahun: …………………….:
Berakhir : bulan: ………………………. tahun: ……………………..
5. Usulan Biaya DRPM Ditjen Penguatan Risbang
Tahun ke-1 : Rp 35.000.000
Tahun ke-2 : Rp ..............................................................
Tahun ke-3 : Rp ..............................................................
iv
6. Lokasi Penelitian
Lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian adalah beberapa desa yang berada di
wilayah Bogor (Jawa Barat).
7. Instansi lain yang terlibat : -
8. Temuan yang ditargetkan (penjelasan gejala atau kaidah, metode, teori, produk,
atau rekayasa)
Setelah melakukan penelitian ini, diharapkan akan ada produk berupa sektor
unggulan prekonomian di kab. Bogor yang terdiri dari 9 sektor.
9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu (uraikan tidak lebih dari 50 kata,
tekankan
pada gagasan fundamental dan orisinal yang akan mendukung pengembangan
iptek). Penelitian ini memberikan kontribusi mendasar dalam menentukan kebijkan
prekonomian di kab. Bogor.
10. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran (tuliskan nama terbitan berkala ilmiah
internasional bereputasi, nasional terakreditasi, atau nasional tidak terakreditasi dan
tahun rencana publikasi)
Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran untuk publikasi adalah Jurnal Ilmiah
Masyarakat Linguistik Indonesia dan akan dipublikasikan pada tahun 2017.
11. Rencana luaran HKI, buku, purwarupa atau luaran lainnya yang ditargetkan,
tahun rencana perolehan atau penyelesaiannya.
Rencana luaran yang diharapkan adalah berupa produk buku sektor unggulan
pertanian terhadap pertumbuahan ekonomi di kabupaten bogor provinsi jawa barat.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................... iHALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iiIDENTITAS DAN URAIAN UMUM........................................................... iiiDAFTAR ISI................................................................................................... vRINGKASAN ................................................................................................. viBAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................. 11.2 Batasan Masalah .......................................................................... 61.3 Rumusan Masalah........................................................................ 61.4 Tujuan Penelitian ......................................................................... 71.5 Manfaat Penelitian ....................................................................... 71.6 Target Capaian ............................................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 92.1 Landasan Teori............................................................................. 9
2.1.1 Sektor Pertanian....................................................... 92.1.2 Keterkaitan antara pertanian dan perekonomian ..... 12
2.2 Pertumbuhan Ekonomi................................................................. 142.3 Membangun Daya Saing Daerah Berbasis Kompetensi Inti........ 182.4 Pembangunan Ekonomi ............................................................... 212.5 Pembangunan Ekonomi Daerah................................................... 222.6 Kerangka Pemikiran..................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 253.1 Lokasi Penelitian ........................................................................... 253.2 Jenis dan Sumber Data .................................................................. 253.3 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 253.4 Metode Analisis Data .................................................................... 26
3.4.1 Location Quotient ....................................................... 26
3.4.2 Shift Share .................................................................. 27
3.5 Definisi Operasional...................................................................... 30
BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ........................................ 324.1 Anggaran Biaya ........................................................................... 324.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian..................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 34LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
RINGKASAN
Secara umum perkembangan ekonomi Kabupaten Bogor dapat dilihat daridistribusi PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku. Lajupertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor 2012 adalah 59.59 %. distribusi ekonomidi Kabupaten Bogor tahun 2012 masih tetap di dominasi sektor IndustriPengolahan, diikuti Perdagangan, Hotel dan restoran dengan kontribusi sebesar19.34 %, kemdian di susul oleh sektor Bangunan sebesar 4,26 %, kemudian di ikutioleh sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 4.17 % Sedangkan sektorpertanian merupakan kontribusi terbesar no empat yakni 3.74 % sedangan sektorkontribusi terendah adalah keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dengansumbangsih sebesar 1.47 %. Pada tahun 2012 nilai PDRB atas dasar harga berlakuKabupaten Bogor sebesar Rp. 95.905.597.38 PDRB dengan Minyak dan Gas Bumisedangan PDRB tanpa Minyak dan Gas Bumi sebesar 95.905.597.38 dan NilaiPDRB atas dasar harga konstan dengan Minyak dan Gas Bumi sebesar36.530.743.49 sedangan PDRB tanpa Minyak dan Gas Bumi sebesar 36.530.743.49Rupiah.
Adapan Rumusan Masalah: Apakah terdapat sektor unggulan pertanian diKabupaten Bogor?, Bagaimana potensi sektor pertanian di Kabupaten Bogor?,Bagaiamana Pertumbuhan Sektor-sektor Unggulan di Kabupaten Bogor?. TujuanPenelitian Menganalisis sektor unggulan pertanian di Kabupaten BogorMenganalisis potensi sektor pertanian di Kabupaten Bogor MenganalisisBagaiamana Pertumbuhan Sektor-sektor Unggulan di Kabupaten Bogor
Metode analisis Analisis Location Quotient Location Quotient ataudisingkat LQ merupakan suatu pendekatan tidak langsung yang digunakan untukmengukur kinerja basis ekonomi suatu daerah, artinya bahwa analisis itu digunakanuntuk melakukan pengujian sektor-sektor ekonomi yang termasuk dalam sektorunggulan. Arsyad (2010) Shift Share Dengan teknik ini, selain dapat mengamatipenyimpangan dari berbagai perbandingan kinerja perekonomian antar wilayah,maka kenunggulan kompetitif (competitive advantage) suatu wilayah juga dapatdiketahui melalui analisis Shift Share . Arsyad (1999). Lokasi penelitian berada dikabupaten Bogor.
Kata Kunci: Sektor PertanianPertambangan dan Penggalian, IndustriPengolahan, Listrik, Gas dan Air Bersih, Bangunan, Perdagangan. Hotel &Restoran, Pengangkutan dan Komonikasi , Keu. Persewaan, & Jasa Perusahaandan Jasa-jasa
1
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai Negara yang pada awalnya sukses dalam pertanian, Indonesia
telah bergerak menjadi Negara Industri Maju Baru sebagaimana platform yang
telah diletakkan. Kemajuan Industri Indonesia di satu sisi masih bertumpu pada
basis Pertanian atau Agroindustri terutama industri perkebunan sawit, kakao, karet
dan hasil laut, tetapi pengembangan pengolahan lebih lanjut dilakukan diluar
negeri sehingga nilai tambah ekonomi komoditi dinikmati oleh Negara yang
memiliki teknologi pengolahan lebih maju dan manajemen usaha yang efisien
yang sebagian besar bergerak di industri hilir dan pemasaran produk akhir.
Kondisi industri-industri lain seperti Tekstil dan Produk Tekstil, Alas Kaki, masih
menyerap tenaga Kerja yang signifikan. Sayangnya, Industri dimaksud termasuk
sangat rentan mengingat masih mengandalkan tenaga Kerja berupah rendah.
Presiden Indonesia sendiri menyatakan bahwa Industri tidak lagi
mengedepankan keunggulan berbasis Upah rendah tetapi kemampuan
menghasilkan produk unggulan berstandar dunia. Pengembangan klaster-klaster
industri regional sesuai dengan basis sumberdaya/potensi yang dimiliki oleh
daerah secara garis besar sudah dipetakan oleh Pemerintah di dalam Master Plan
MP3EI. Pemerintah dibawah koordinasi Menko Perekonomian dengan melibatkan
lintas sektoral dan perusahaan-perusahaan swasta besar sudah merintis
pengembangan kawasan industri yang terintegrasi dari hulu-sampai kehilir di
beberapa wilayah, dengan harapan masuknya investor yang akan mengolah
2
komoditi unggulan menjadi beranekaragam produk bernilai tambah tinggi.
Pengembangan Klaster industri jadi tidak efisien jika kemampuan penguasaan
teknologi proses produksi (baik industri penunjang, inti maupun industri terkait)
dan kemampuan pengelolaan bisnis oleh masyarakatnya tidak dibangun.
Keunggulan komparatif Indonesia dengan keanekaragaman hayati
seharusnya mampu menjadi pendorong untuk mensejahterakan masyarakat,
namun pada kenyataannya sampai saat ini masih terjebak pada menghasilkan
komoditas atau produk bernilai rendah dengan rantai proses rendah yang
selanjutnya diekspor dan diolah di Negara-negara Maju seperti Eropa dan
Amerika Serikat. Karenanya, menjadi tepat kebijakan percepatan dan penguatan
Industri-industri yang ada di Kabupaten Bogor untuk menghasilkan produk
bernilai tambah dibandingkan pertanian memperdagangkan komoditas sehingga
diharapkan terwujud kabupaten yang Maju.
Menurut Tambunan dalam Hidayat (2013) setidaknya ada beberapa faktor
yang bisa diungkapkan bahwa sektor pertanian menjadi penting dalam proses
pembangunan, yaitu: Sektor pertanian menghasilkan produk-produk yang
diperlukan sebagai input sektor lain, terutama sektor industri, seperti industri
tekstil, industri makanan dan industri minuman, sebagai negara agraris maka
sektor pertanian menjadi sektor yang sangat kuat dalam perekonomian pada tahap
awal proses pembangunan. Populasi di sektor pertanian (pedesaan) membentuk
suatu proporsi yang sangat besar. Hal ini menjadi pasar yang sangat besar bagi
produk-produk dalam negeri, baik untuk barang-barang produksi maupun untuk
barang-barang konsumsi, terutama produk pangan. Sejalan dengan hal tersebut,
3
ketahahan pangan yang terjamin merupakan prasyarat kestabilan sosial dan
politik, karena terjadi transformasi struktur dari sektor pertanian ke sektor
industri, maka sektor pertanian menjadi sektor penyedia faktor produksi (terutama
tenaga kerja) yang besar bagi sektor non pertanian (industri) dan sektor pertanian
merupakan sumber daya alam yang memiliki keunggulan komparatif bila
dibandingkan bangsa lain.
Kemandirian daerah menunjuk pada kemampuan untuk tumbuh, atau
dengan kata lain pada suatu keadaan perkembangan aktivitas sosial-ekonomi yang
terkelola dengan baik oleh Pemerintah Daerah. Kemandirian daerah secara
berkelanjutan menjadi gagasan yang akan memadukan berbagai konsepsi di atas
secara menyeluruh. Dari dimensi suatu daerah (Kabupaten/Kota),
Kabupaten Bogor, sebagai salah satu daerah yang berada di Provinsi Jawa
Barat memiliki potensi perekonomian yang cukup besar, khususnya disektor
pertanian (tanaman bahan makanan, holtikultura, perikanan, peternakan, dan
kehutanan). Sehingga tidak bisa disangkal jika tenaga kerja yang terserap disektor
terkait cukup besar.
Produk domestik regional bruto merupakan salah satu indikator untuk
mengetahui kondisi ekonomi dan keberhasilan pembangunan disuatu wilayah
dalam priode tertentu. Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin tinggi laju
pertumbuhan produk domestik bruto nya menunjukan semakin meningkat pula
perekonomian degara atau daerah tersebut dari tahun sebelumnya.
Penyajian statistik produk domestik regional bruto secara berkala sebagai
bahan perencanaan pembangunan nasional ataupun regional khususnya dibidang
4
ekonomi diperlukan untuk menetukan langkah dan strategi dalam pembangunan
yang tepat. Angka-angka produk domestik regional bruto tersebut dapat
digunakan untuk mengetahui sektor-sektor mana yang potensial untuk
dikembangkan serta sektor-sektor mana yang memberikan kontribusi signifikan
terhadap pendapatan nasional/daerah. Dengan demikian dapat ditentukan
kebijakan kebijakan yang lebih tepat dan terarah guna mencapai tujuan tersebut di
atas.
Penyusunan produk domestik regional bruto secara berkala juga dapat
berfungsi sebagai evaluasi terhadap hasil pembangunan yang telah dilakukan oleh
berbagai pihak baik pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun swasta
sehingga bisa dicari terobosan baru di satu sektor dan perbaikan terhadap program
yang telah dilaksanakan pada sektor yang lain pada suatu negara atau daerah.
Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah
pada tingkat regional (provinsi / kabupaten) dalam suatu periode tertentu adalah
data produk domestik regional bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku
maupun harga konstan.
PDRB pada dasarnya merupkan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh
seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu, atau merupkan jumlah nilai
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi pada kurun
waktu tertentu. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah
barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap
tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukan nilai tambah
5
barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada
satu tahun tertentu sebagai dasar.
Gambar 1.1 Ditribusi PDRB Kabupaten Bogor Atas Dasar Harga BerlakuMenurut Lapangan Usaha Tahun 2012
Secara umum perkembangan ekonomi Kabupaten Bogor dapat dilihat dari
distribusiPDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku. Laju
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor 2012 adalah 59.59 %. distribusi ekonomi
di Kabupaten Bogor tahun 2012 masih tetap di dominasi sektor Industri
Pengolahan, diikuti Perdagangan, Hotel dan restoran dengan kontribusi sebesar
19.34 %, kemdian di susul oleh sektor Bangunan sebesar 4,26 %, kemudian di
ikuti oleh sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 4.17 % Sedangkan
sektor pertanian merupakan kontribusi terbesar no empat yakni 3.74 % sedangan
sektor kontribusi terendah adalah keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
dengan sumbangsih sebesar 1.47 %. Pada tahun 2012 nilai PDRB atas dasar harga
berlaku Kabupaten Bogor sebesar Rp. 95.905.597.38 PDRB dengan Minyak dan
Gas Bumi sedangan PDRB tanpa Minyak dan Gas Bumi sebesar 95.905.597.38
dan Nilai PDRB atas dasar harga konstan dengan Minyak dan Gas Bumi sebesar
6
36.530.743.49 sedangan PDRB tanpa Minyak dan Gas Bumi sebesar
36.530.743.49 Rupiah.
Berdasarkan gambaran ekonomi Kabupaten Bogor tahun 2012, sektor
pertanian ternyata masih menempati peringkat ke empat dalam kontribusinya
terhadap PDRB Kabupaten Bogor. Sektor pertanian ini perlu didukung dengan
pengembangan sektor industri yang berbasis Agro Industri yang diharapkan akan
memberikan peningkatan nilai tambah ekonomi terhadap produk sektor pertanian
yang ada di Kabupaten Bogor.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa sektor
pertanian memiliki peranan dalam upaya pengembangan perekonomian wilayah
Kabupaten Bogor. Maka dari itu penulis sangat tertarik untuk mengambil judul
mengenai “ ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PERTANIAN TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA
BARAT”.
1.2 Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak melebar terlalu jauh, maka peneliti melakukan
pembatasan masalah, agar penelitian fokus dan hasil penelitiannya sesuai dengan
apa yang diharapkan peneliti. Berikut beberapa fokus permasalahan yang akan
dibahas dalam penelitian ini:
1) Sektor Pertanian Kabupaten Bogor
2) Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bogor
7
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat sektor unggulan pertanian di Kabupaten Bogor?
2. Bagaimana potensi sektor pertanian di Kabupaten Bogor?
3. Bagaimana Pertumbuhan Sektor-sektor Unggulan di Kabupaten Bogor?
1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Menganalisis sektor unggulan pertanian di Kabupaten Bogor
2. Menganalisis potensi sektor pertanian di Kabupaten Bogor
3. Menganalisis Bagaiamana Pertumbuhan Sektor-sektor Unggulan di
Kabupaten Bogor
1.5 Manfaat Penelitian
Tujuan lain dibuatnya penelitian ini adalah untuk memberikan manfaat
terhadap:
a. Bagi Pemerintah Kabupaten Bogor
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan informasi dan
masukan kepada pihak Pemerintah Kabupaten Bogor utntuk mengambil
8
kebijakan terkait dengan pertanian sehingga tercipta efektivitas dalam
membuat kebijakan
b. Bagi Akademisi
Sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan, refrensi dan
menyajikan informasi mengenai pengaruh sektor pertanian terhadap
pertumbuahan ekonomi
c. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini di harapkan menambah wawasan dan
memperluas pengetahuan peneliti dalam reset ekonomi wilayah tentang
pengaruh sektor pertanian terhdap pertumbahan ekonomi di suatu wilayah.
d. Peneliti Berikutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi
untuk digunakan sebagai acuan dan dasar dalam penelitian selanjutnya.
9
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Sektor Pertanian
Pertanian adalah kegiatan pemanfaat sumber daya hayati yang dilakukan
manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industry, atau sumber
energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatannya pemanfaatan
sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa di fahami orang sebagai
budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta
pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa
pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengelolahan produk lanjutan,
seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti
penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
Pertanian merupakan suatu macam produksi khusus yang didasarkan atas
proses pertumbuhan tanaman dan ternak. Dapat dikatakan bahwa pertanian
merupakan suatu industri biologi, oleh karena pertanian berproduksi dengan
menggunakan sumber daya alam secara langsung, pertanian juga disebut industry
primer.Tanaman merupakan pabrik primer pertanian, sedangkan ternak
merupakan pabrik sekunder pertanian (Notohadiprawiro, 2006). Pertanian juga
adalah suatu kegiatan biologis untuk menghasilkan berbagai kebutuhan manusia
termasuk sandang, pangan, papan,.Produksi tersebut dapat dikonsumsi langsung
maupun jadi bahan antara untuk diproses lebih lanjut (Syahyuti, 2006).
10
Pertanian yaitu semua kegiatan yang meliputi penyediaan komoditi
tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan.
Semua kegiatan penyediaan tanaman bahan makanan,, perkebunan, peternakan,
kehutanan, dan perikanan itu dilakukan secara sederhana, yaitu masih
menggunakan peralatan tradisional yang termasuk pula didalamnya. Pertanian
merupakan suatu proses produksi yang khas didasarkan atas proses-proses
pertumbuhan tanaman dan hewan. Pembangunan pertanian merupakan suatu
proses perubahan kondisi yang kurang baik menjadi yang lebih baik di sektor
pertanian. Pembangunan pertanian tidak hanya dipengaruhi oleh unsur-unsur
produksi seperti sumberdaya alam, tenaga kerja, modal, tetapi juga dipengaruhi
aspek-aspek social, ekonomi, dan politik (Mosher, 1996 dalam Santoso, 2005).
Sub sektor dari sektor pertanian mencakup:
1. Tanaman bahan makanan ialah tanaman yang menjadi bahan poko atau
utama dalam pola konsumsi manusia seperti beras, jagung, gandum.
2. Tanaman perkebunan seperti tanaman sayur-sayuran dan buaha-
buahan sebagai pelengkap dari pola konsumsi manusia.
3. Kehutanan adalah usaha tani dengan subjek tumbuhan (biasanya
pohon) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar (hutan).
4. Peternakan menggunakan subjek hewan darat kering (khusunya semua
veterbrata kecuali ikan dan anfibia) atau serangga (misalnya lebah).
5. Perikanan memiliki subjek hewan perairan (termasuk amfibia dan
semua non vertebrata air).
11
Suatu usaha pertanian dapat melibatkan berbagai subjek ini bersama-sama
dengan alasan efisiens dan peningkatan keuntungan. Pertimbangan akan
kelestarian lingkungan mengakibatkan aspek-aspek konservasi sumber daya alam
juga menjadi bagian dalam usaha pertanian. Adapun yang dimaksud dengan
rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang sekurang-kurangnya satu orang
anggota rumah tangga melakukan kegiatan yang menghasilkan produk pertanian
dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual/ditukar untuk
memperoleh pendapatan/keuntungan atas risiko sendiri. Kegiatan dimaksud
meliputi bertanian/berkebun, beternak ikan kolam, karamba maupun tambak ,
menjadi nelayan, dan mengusahakan ternak/ ungags. (Statistik Pertanian, 2009).
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan
manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industry, atau sumber
energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya (Wikipedia Indonesia).
Johnston dan Mellor 1961, mengindentifikasi 5 (lima) kontribusi sektor
pertanian dalam pembangunan ekonomi.
1. Sektor pertanian menghasilkan pangan dan bahan baku sektor industry
dan jasa.
2. Sektor pertanian dapat mengehasilkan atau menghemat devisa yang
berasal dari ekspor atau produk substitusi impor.
3. Sektor pertanian merupakan pasar yang potensial bagi produk-produk
sektor industry.
4. Transfer surplus tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industry
merupakan salah satu sumber pertumbuhan ekonomi.
12
5. Kelimanya ini kemudian akan menciptakan arus spasial antara
perdesaan dan perkotaan, serta aktifitas sektoral pada wilayah
perdesaan dan perkotaan. Melalui kedua hal itu akhirnya kita melihat
bagaimana interaksi antara wilayah perdesaan dengan perkotaan bisa
terjadi
2.1.2 Keterkaitan antara Pertanian dengan Perekonomian
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor perekonomian yang
mendapat prioritas utama dalam pembangunan nasional terutama di negara-negara
yang sedang berkembang. Hal ini dikarenakan pada umumnya negara-negara
berkembang tersebut merupakan negara agraris yang sebagian besar
penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor tersebut, sehingga tidak
apabila sektor pertanian berfungsi penunjangan terhadap pembangunan
ekonominya.
Suatu strategi pembangunan ekonomi yang dilandaskan pada prioritas
pertanian dan ketenagakerjaan minimal memerlukan tiga unsur pelengkap dasar,
yakni (Todaro, 2003) :
1. Percepatan pertumbuhan output melalui serangkaian penyesuaian
teknologi, institusional, dan insentif harga yang khusus dirancang untuk
,eningkatkan produktivitas para petani kecil.
2. Peningkatan permintaan domestic terhadap output pertanian yang
dihasilkan dari strategi pembangunan perkotaan yang berorientasikan pada
upaya pembinaan ketenagakerjaan.
13
3. Diversifikasi kegiatan pembangunan daerah pedesaan yang bersifat padat
karya, yaitu nompertanian, yang secara langsung dan tidak langsung akan
menunjang dan ditunjang oleh masyarakat pertanian.
Pertanian di negara sedang berkembang merupakan suatu sektor
ekonomi yang sangat potensial kontribusinya terhadap pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi nasional, yaitu sebagai brikut (Kuznets, 1964).
1. Ekspansi dari sektor-sektor ekonomi nonpertanian sangat tergantung pada
harga produk dari sektor pertanian, bukan saja untuk kelangsungan
pertumbuhan suplai makanan, tetapi juga untuk penyediaan bahan-bahan
baku untuk keperluan kegiatan produksi di sektor-sektor nonpertanian
tersebut, terutama industri pengolahan seperti industri-industri makanan
dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, barang-barang dari kulit, dan
farmasi, Kuznaets menyebut ini sebagai kontribusi produk.
2. Karena kuatnya bias agraris dari sektor ekonomi selama tahap-tahap awal
suatu bagian yang sangat besar dari pasar (permintaan) domestic terhadap
produk-produk dari industry dan sektor-sektor lain di dalam negeri, baik
untuk barang-barang produsen maupun barang-barang konsumen, kuznets
menyebutnya kontribusi pasar
3. Karena relative pengtingnya pertanian (dilihat dari sumbangan output
terhadap pembentukan. Produk Domestik Bruto (PDB) dan adilnya
terhadap penyerapan tenaga kerja) tanpa bias dihindari menurun dengan
pertumbuhan atau semakin tingginya tingkat pembangunan ekonomi,
sektor ini dilihat sebagai suatu sumber modal untuk investasi di dalam
14
ekonomi. Jadi, pembangunan ekonomi melibatkan transfer surplus modal
dari sektor pertanian ke sektro-sektor nonpertanian. Sama juga, seperti
dalam teori penawaran tenaga kerja tak terbatas dari Arthur Lewis 1954,
dalam proses pembangunan ekonomi jangka panjang terjadi perpindahan
surplus tenaga kerja dari pertanian (pedesaan) ke industry dan sektor-
sektor nonpertanian lainnya (perkotaan). Kuznets menyebutkan kontribusi
faktor-faktor produksi.
4. Sektor pertanian mampu berperan sebagai salah satu sumber penting bagi
surplus neraca perdagangan atau neraca pembayaran (sumber devisa), baik
lewat ekspor hasil-hasil pertanian atau peningkatan produksi komoditi-
komoditi pertanian menggantikan import (subsitusi import). Kuznets
menyebutkannya kontribusi devisa.
Secara konseptual maupun empirissektor pertanian cukup layak untuk
dijadikan sebagai sektor andalan ekonomi terutama sebagai sektor andalan dalam
pemerataan, hal ini dikarenakan sektor pertanian mempunyai keunggulan
kompetitif yang terbukti mampu menghadapi gangguan gari luar. Keunggulan
kompetitifnya didapat dari input yang berbasis sumber daya lokal.
2.2 Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Simon Kuznets dalam Jhingan, (2010) Pertumbuhan ekonomi
adalah peningkatan kemampuan suatu Negara (daerah) untuk menyediakan barang
barang ekonomi bagi penduduknya, yang terwujud dengan adanya kenaikan
output nasional secara terus-menerus yang disertai dengan kemajuan teknologi
serta adanya penyesuaian kelembagaan, sikap dan ideologi yang dibutuhkannya.
15
Sedangkan Boediono (1999) dalam Almulaibari (2011), mendefinisikan
pertumbuhan ekonomi sebagai penjelasan mengenai faktor-faktor apa yang
menentukan kenaikan output perkapita dalam jangka panjang, dan penjelasan
mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut sehingga terjadi proses proses
pertumbuhan. Sehingga pertambahan output itu haruslah lebih tinggi dari
persentase pertambahan jumlah penduduk dan ada kecenderungan dalam jangka
panjang bahwa pertumbuhan itu akan terus berlanjut.
Adam Semit dalam Tarigan (2005), mengemukakan bahwa salah satu
faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan penduduk,
jumlah penduduk yang bertambah akan memperluas pangsa pasar dan perluasan
pasar akan meningkatkan spesialisasi dalam perekonomian tersebut. Lebih lanjut,
spesialisasi akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja sehingga meningkatkan
upah dan keuntungan. Dengan Demikian, peroses pertumbuhan akan terus
berlangsung sampai seluruh sumberdaya termanfaatkan.
Sedangkan David Ricardo dalam Tarigan (2005), memberikan pandangan
yang berbeda dengan Adam Smith. Menurutnya, perkembangan penduduk yang
berjalan cepat pada akhirnya akan menurunkan kembali tingkat pertumbuhan
ekonomi ketaraf yang rendah. Pola pertumbuhan ekonomi berawal dari jumlah
penduduk rendah dan sumber daya relatif melimpah.
Menurut Schumpeter dan Hicks dalam Jhingan (2010), ada perbedaan
dalam istilah perkembangan ekonomi dan pertumbuhan. Perkembangan ekonomi
merupakan perubahan spontan dan terputus-putus dalam keadaan stasioner yang
senantiasa mengubah dan mengganti situasi kesimbangan yang ada sebulumnya.
16
Sedangkan pertumbuhan ekonomi adalah perubahan jangka panjang secara
perlahan dan mantap yang terjadi melalui kenaikan tabungan dan penduduk.
Beberapa pakar ekonomi membedakan pengertian antara pembangunan ekonomi
dengan pertumbuhan ekonomi. Para pakar ekonomi yang membedakan kedua
pengertian tersebut mengartikan istilah pembangunan ekonomi sebagai :
Peningkatan pendapatan perkapita masyarakat yaitu tingkat pertumbuhan
Produk Domestik Bruto/Produk Nasional Bruto pada suatu tahun tertentu
dibagi dengan tingkat pertumbuhan penduduk, atauPerkembangan Produk
Domestik Bruto/Produk Nasional Bruto yang terjadi dalam suatu negara
dibarengi oleh perombakan dan modernisasi struktur ekonominya
(transformasi struktural). Sedangkan pertumbuhan ekonomi diartikan
sebagai kenaikan Produk Domestik Bruto/Produk Nasional Bruto tanpa
memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat
pertumbuhan penduduk, atau apakah perluasan struktur ekonomi terjadi
atau tidak.
Laju pertumbuhan ekonomi didapat dari perhitungan PDRB atas dasar
harga konstan. Diperoleh dengan cara mengurangi nilai PDRB pada tahun ke -t
terhadap nilai pada tahun ke t-1, dibagi dengan nilai pada tahun ke t-1, kemudian
dikalikan dengan 100 persen. Laju pertumbuhan ekonomi menunjukkan
perkembangan agregat pendapat dari satu waktu terhadap waktu sebelumnya.
Dalam perhitungan pertumbuhan ekonomi digunakan PDRB atas dasar harga
konstan agar dapat menggambarkan pertumbuhan produksi barang dan jasa yang
17
sesungguhnya (riil) sebagai akibat peroses produksi tanpa dipengaruhi oleh
kenaikan harga (inflasi) yang terjadi.
Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor penting
sebagai berikut (Arsyad, 2010):
a. Akumulasi Modal
Akumulasi modal adalah termasuk semua investasi baru yang berwujud
tanah (lahan), peralatan fiskal dan sumberdaya manusia (human resources), akan
terjadi jika ada bagian dari pendapatan sekarang yang ditabung dan kemudian
diinvestasikan untuk memperbesar output pada masa yang akan datang.
Akumulasi modal akan menambah sumberdaya-sumberdaya yang baru dan akan
meningkatkan sumberdaya-sumberdaya yang telah ada.
b. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk dan hal-hal yang berhubungan dengan kenaikan
jumlah angkatan kerja (labor force) dianggap sebagai faktor yang positif dalam
merangsang pertumbuhan ekonomi, namun kemampuan merangsang
pertumbuhan ekonomi bergantung pada kemampuan sistem ekonomi yang berlaku
dalam menyerap dan mempekerjakan tenaga kerja yang ada secara produktif.
c. Kemajuan Teknologi
Menurut para ekonom, kemajuan teknologi merupakan faktor yang paling
penting bagi pertumbuhan ekonomi. Dalam bentuknya yang paling sederhana,
18
kemajuan teknologi disebabkan oleh cara-cara baru dan cara-cara lama yang
diperbaiki dalam melakukan pekerjaanpekerjaan tradisional.
2.3 Membangun Daya Saing Daerah Berbasis Kompetensi Inti
Istilah kompetensi inti (core competence) pertama kali digunakan oleh
Prahalad dan Hamel (1990). Kompetensi inti didefinisikan sebagai pembelajaran
kolektif di dalam suatu organisasi/perusahaan, terutama mengenai bagaimana cara
mengkoordinasikan berbagai keahlian di bidang produksi dan mengintegrasikan
berbagai perkembangan teknologi. Beberapa pemahaman tentang Kompetensi Inti
sebagai berikut :
1. Menurut Gary Hamel & C.K. Prahalad (1994) dalam loporan KIID
Kotawaringin Barat 2013, kemampuan perusahaan seharusnya dibangun
dari integrasi teknologi dan keterampilan yang disebut sebagai
kemahiran/kompetensi inti (core competence). Paradigma baru ini
dikembangkan untuk membantu perusahaan agar mampu bersaing lebih
efektif dalam lingkungan global yang dinamis. Suatu kumpulan
kemampuan yant terintegrasi dari serangkaian sumber daya dan perangkat
pendukungnya sebagai hasil dari proses akumulasi pembelajaran
individual dan organisasi, yang akan bermanfaat bagi keberhasilan
bersaing suatu bisnis. Kemampuan yang berjalan sendiri-sendiri tiak akan
dapat optimal dalam menghadirkan keunggulan bersaing.
2. Hitt et al (2001); kompetensi inti merupakan sumber daya yang dimiliki
perusahaan dan kapabilitas yang merupakan gabungan sumber daya
19
tangible dan intangible yang dipakai sebagai sumber untuk menjadi
keunggulan bersaing perusahaan dibanding pesaingnya.
3. Stewart (1999) dalam KIID Kotawaringin Barat 2013 ; kompetensi inti
sebagai keahlian, keterampilan atau bakat yang tidak berwujud
(intangible), yang memberikan nilai tambah dan memiliki nilai strategis.
4. Hammer (2001) dalam KIID Kotawaringin Barat 2013; kompetensi inti
adalah sejumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan
secara baik sekali sehingga perusahaan tersebut berhasil dalam persaingan.
5. Kanter (2001) dalam KIID Kotawaringin Barat 2013; kompetensi inti
sebagai keahlian atau keterampilan yang berbeda (distinctive skills) yang
membedakannya dari perusahaan lain.
6. Menurut Hitt et al. (2001) dalam KIID Kotawaringin Barat 2013 ;
kompetensi inti suatu daerah adalah kemampuan sumberdaya daerah yang
merupakan sumber keunggulan bersaing daerah tersebut terhadap daerah
lainnya. Dengan demikian, ketika ditarik pada entitas yang lebih luas dari
sebatas perusahaan, maka daerah tersebut harus mampu menggali
kemampuan/ kapabilitas yang bernilai, tidak gampang ditiru dan tidak
tergantikan oleh daerah lain.
7. Kotler (1994) dalam KIID Kotawaringin Barat 2013; mengemukakan
syarat bahwa kompetensi itni harus menjadi sumber utama bagi
keunggulan bersaing sehingga dapa memberikan manfaat bagi
pertumbuhan organisasi, sulit ditiru dan memiliki bidang aplikasi yang
luas.
20
Kompetensi inti industri daerah karenanya merupakan pembelajaran
koletif berbagai elemen di suatu daerah yang mengkoordinasikan kemampuan
produksi yang beragam dan mengintegrasikannya dengan teknologi yang beragam
secara optimal. Kompetensi inti industri daerah sebagaimana dinyatakan dalam
kebijakan industri nasional adalah sekumpulan keunggulan atau keunikan sumber
daya termasuk sumber daya alam dan kemampuan suatu daerah untuk
membangun daya saing dalam rangka mengembangkan provinsi dan
kabupaten/kota menuju kemandirian. Membangun kompetensi inti daerah berarti
pembinaan dalam rangka meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan oleh
suatu daerah untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi daerah bisa lebih fokus,
efisien, dan efektif sesuai dengan potensi.
Kompetensi Inti Daerah memiliki kriteria diantaranya :
Akses potensial untuk masuk ke beragam pasar atau disebut juga
backward linkage. Orientasinya adalah melihat industri pendukung untuk
menjadi penilaian dari daya saing industri tersebut.
Pengolahan mampu menimbulkan efek pengganda (multiplier effect) yang
dapat mendorong pertumbuhan kegiatan ekonomi lainnya.
Unik sehingga sulit ditiru oleh pesaing. Pengetahuan tradisional yang
memiliki nilai komersial dilakukan pematenan hak karena memiliki
spesifikasi atau keunikan. Hak inilah yang disebut sebagai Hak atas
Kekayaan Intelektual.
Kebijakan dalam pengembangan industri di daerah diarahkan untuk
meningkatkan daya saing daerah, melalui pemanfaatan kekayaan alam, modal,
21
atau aset berwujud lainnya, serta pemanfaatan aset tidak berwujud seperti
teknologi, pengetahuan proses kerja, dan perencanaan yang matang. Daerah harus
mampu untuk menarik kesimpulan atas keunggulan yang dimiliki daerah tersebut.
Dalam hal ini menjadi penting para pemangku kepentingan (stakeholder) untuk
memikirkan dengan jernih dan tajam komoditas unggulan apa yang mampu
dijadikan produk bernilai tambah dan dari rangkaian proses untuk mengubah
komoditas menjadi produk dimaksud yang tentunya mampu bersaing di pasar,
proses mana yang akan dipilih dan menjadi kompetensi inti industri daerah.
2.4 Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai suatu proses yang
menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu negara dalam
jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan (Arsyad, 2010).
Menurut Meier (1995) dalam Kuncoro (2006), pembangunan ekonomi merupakan
suatu proses dimana pendapatan per kapita suatu negara meningkat selama kurun
waktu yang panjang, dengan catatan bahwa jumlah penduduk yang hidup di
bawah “garis kemiskinan absolut” tidak meningkat dan distribusi pendapatan
tidak semakin timpang. Peningkatan pendapatan per kapita dalam jangka panjang
merupakan kunci dalam melihat suatu pengertian pembangunan ekonomi.
Suatu proses pembangunan tidak terlepas dari tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Todaro (2006) proses pembangunan paling tidak memiliki tiga tujuan
inti yaitu 1) peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai barang
kebutuhan hidup yang pokok; 2) peningkatan standar hidup; dan 3) perluasan
pilihan-pilihan ekonomis dan sosial. Disamping memiliki tujuan inti,
22
pembangunan secara garis besar memiliki indikator-indikator kunci yang pada
dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu indikator ekonomi dan
indikator sosial. Yang termasuk sebagai indikator ekonomi adalah GNP per
kapita, laju pertumbuhan ekonomi, GDP per kapita dengan Purchasing Power
Parity, sedangkan yang termasuk indikator sosial adalah Human Development
Index (HDI) dan Physical Quality Life Index (PQLI) atau indeks mutu hidup
(Kuncoro, 2006).
2.5 Pembangunan Ekonomi Daerah
Arsyad (2010) mengartikan pembangunan ekonomi daerah sebagai suatu
proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber daya yang
ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor
swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang
perkembangan ekonomi dengan wilayah tersebut.Pembangunan ekonomi daerah
merupakan suatu proses, yaitu proses yang mencakup pembentukan institusi-
institusi baru, pembanguan industri-industri alternatif, perbaikan kapasitas tenaga
kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi
pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan, dan pengembangan perusahaan-
perusahaan baru (Arsyad, 2010).
Perencanaan pembangunan ekonomi daerah bisa dianggap sebagai
perencanaan untuk memperbaiki penggunaan sumber-sumberdaya publik yang
tersedia di daerah tersebut dan untuk memperbaiki kapasitas sektor swasta dalam
menciptakan nilai sumberdaya-sumber daya swasta secara bertanggung jawab.
Dalam pembangunan ekonomi daerah diperlukan campur tangan pemerintah.
23
Apabila pembangunan daerah diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar
maka pembangunan dan hasilnya tidak dapat dirasakan oleh seluruh daerah secara
merata (Arsyad, 2010).
Menurut Arsyad (2010) keadaan sosial ekonomi yang berbeda disetiap
daerah akan membawa implikasi bahwa cakupan campur tangan pemerintah untuk
tiap daerah berbeda pula. Perbedaan tingkat pembangunan antar daerah,
mengakibatkan perbedaan tingkat kesejahteraan daerah. Ekspansi ekonomi suatu
daerah akan mempunyai pengaruh yang merugikan bagi daerah-daerah lain,
karena tenaga kerja yang ada, modal, perdagangan, akan pindah kedaerah yang
melakukan ekspansi tersebut seperti yang diungkapkan Myrdal (1957) dalam
Jhingan (2010) mengenai dampak balik pada suatu daerah.
2.6 Kerangka Pemikiran
Pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari sektor-sektor ekonomi unggulan
yang memberikan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Kabupaten Bogor.
Sektor-sektor unggulan tersebut apabila terus dikembangkan, akan membantu
menngkatkan prekonomian wilayah Kabupaten Bogor. Begitupun dengan
karakteristik wilayah yang kuat jika dikembangkan akan menjadi wilayah yang
potensial. Laju pertumbuhan ekonomi yang berasal dari pertumbuhan PDRB
menurut Sembilan sektor perekonomian berdasarkan lapanagan usaha ini di
analisis dengan menggunakan metode shif share (S-S) dimana sektor tersebut
akan mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun.
Metode LQ digunakan untuk menentukan sektor-sektor unggulan, dari
PDRB tersebut dapat menjadi acuan prioritas sektor-sektor unggulan yang sangat
24
potensisal untuk dikembangkan sehingga pada akhirnya akan menciptakan
pertumbuhan Kabupaten Kabupaten Bogor yang berkelanjutan.
Gambar 2.1 Kerangaka Pemikiran
Pembangunan Kabupaten Bogor
PDRB Kabupaten BogorSektor Perekonomian
Menurut Lapangan UsahaAtas Harga Konstan
- Sektor Pertanian- Pertambangan dan Penggalian- Industri Pengolahan- Listrik, Gas dan Air Bersih- Bangunan- Perdagangan. Hotel & Restoran- Pengangkutan dan Komonikasi- Keu. Persewaan, & Jasa Perusahaan- Jasa-jasa
SEKTORPERTANIAN
Analisis :1. Location Quotient (LQ)2. Shift Share (S-S)
25
BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada wilayah Kabupaten Bogor, yang merupakan
salah satu Kota Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi di Kabupaten Bogor dengan
pertimbangan bahwa sektor pertanian di kabupaten ini adalah salah satu
penyumbang dalam kontribusi Pendapat Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Bogor itu sendiri dan hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai
informasi dan dapat diprioritaskan dalam perencanaan pembangunan kususnya
dalam menentukan kebijakan di sektor pertanian di Kabupaten Bogor.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh melalui studi kepustakaan dan mencatat teori-teori dari buku-buku
literatur, bacaan-bacaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Sumber
data Instansi-instansi pemerintahan seperti BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten
Bogor, Badan Perencanaan Pembangunan Derah (BAPPEDA) Kabupaten Bogor
serta instansi-instansi lain yang terkait.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data penelitian yang
diperoleh dari data sekunderyang kita butuhkan (Bungin, 2010). Data sekunder
26
penelitian ini berasal dari Badan Pusat Setatistik (BPS) wilayah analisis. Adapun
data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu :
1. PDRB Kabupaten Bogor Sektor pertanian atas Dasar Harga Konstan
dengan tahun dasar 2000, data ini digunakan untuk mengetahui
perkembangan pertumbuhan ekonomi sektor pertanian serta analisis sektor
basis dan non basis ekonomi. Data ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik
(BPS) Kabupaten Bogor.
2. PDRB Provinsi Jawa Barat Sektor pertanian atas Dasar Harga Konstan
dengan tahun dasar 2000, data ini digunakan sebagai data perbandingan
dari PDRB Kabupaten Bogor. Data ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik
(BPS) Provinsi Jawa Barat / Pusat.
3.4 Metode Analisis Data
3.4.1 Location Quotient
Location Quotient atau disingkat LQ merupakan suatu pendekatan tidak
langsung yang digunakan untuk mengukur kinerja basis ekonomi suatu daerah,
artinya bahwa analisis itu digunakan untuk melakukan pengujian sektor-sektor
ekonomi yang termasuk dalam sektor unggulan. Arsyad (2010), menjelaskan
bahwa dalam teknik LQ ini kegiatan ekonomi suatu daerah dibagi ke dalam dua
golongan, yaitu:
1. Sektor basis adalah sektor ekonomi yang mampu untuk memenuhi
kebutuhan baik pasar domestik maupun pasar luar daerah. Artinya sektor
27
ini dalam aktivitasnya mampu memenuhi kebutuhan daerah sendiri
maupun daerah lain dan dapat dijadikan sektor unggulan.
2. Sektor non basis merupakan sektor ekonomi yang hanya mampu
memenuhi kebutuhan daerah itu sendiri, sektor seperti ini dikenal sebagai
sektor non unggulan. Menurut Tarigan (2009), dalam penentuan subsektor
basis dan non-basis dinyatakan dalam persamaan berikut:
Dimana:
LQ = Besarnya kuosien lokasi subsektor pertanian di Kabupaten Bogor.
Sib = Pendapatan subsektor pertanian i pada daerah bawah (Kabupaten
Bogor)
Sb = Pendapatan total semua sektor daerah bawah (Kabupaten Bogor)
Sia = Pendapatan subsektor pertanian i pada daerah atas (Provinsi Jawa
Barat)
Sa = Pendapatan total semua sektor daerah atas (Provinsi Jawa Barat)
Apabila nilai LQ>1 menunjukkan bahwa sektor i termasuk sektor basis,
artinya sektor tersebut mempunyai peranan ekspor di wilayah (kabupaten/kota)
tersebut. Jika LQ<1 menunjukkan bahwa sektor i termasuk sektor non basis,
artinya wilayah (kabupaten/kota) tersebut akan mengimpor dari daerah lain. LQ=1
berarti suatu wilayah (kabupaten/kota) dengan wilayah pembanding yang lebih
luas (provinsi) mempunyai derajat spesialisasi yang sama.
3.4.2 Shift Share
Untuk mengkaji kinerja berbagai sektor ekonomi yang berkembang
disuatu daerah dan membandingkannya dengan perekonomian regional maupun
28
nasional digunakan teknik analisis Shift Share. Dengan teknik ini, selain dapat
mengamati penyimpangan dari berbagai perbandingan kinerja perekonomian antar
wilayah, maka keunggulan kompetitif (competitive advantage) suatu wilayah juga
dapat diketahui melalui analisis Shift Share (Mukti 2008) Analisis tersebut dapat
digunakan untuk mengkaji pergeseran struktur perekonomian daerah dalam
kaitannya dengan peningkatan perekonomian daerah yang bertingkat lebih tinggi.
Perekonomian daerah yang didominasi oleh sektor yang lamban pertumbuhannya
akan tumbuh dibawah tinggat pertumbuhan perekonomian daerah atasnya.
1. Perubahan indikator kegiatan ekonomi, dengan menghitung persentase
perubahan PDRB :
% ΔYij = [(Y'ij – Yij)/ Yij] • 100%
Keterangan:
ΔYij = Perubahan pendapatan sektor i pada wilayah j
Yij = Pendapatan dari sektor i pada wilayah j pada tahun dasar analisis
Y'ij = Pendapatan dari sektor i pada wilayah j pada tahun akhir analisis
2. Rasio indikator kegiatan ekonomi yang terdiri dari:
a) ri
ri = (Y'ij – Yij) / Yij ; dengan ri adalah rasio pendapatan sektor i pada
wilayah j.
b) Ri
29
Ri = (Y'i - Yi) / Yi ; dengan Ri adalah rasio pendapatan (provinsi) dari
sektor i, Y'i adalah pendapatan (provinsi) dari sektor i pada tahun akhir analisis,
dan Yi adalah pendapatan (provinsi) dari sektor i pada tahun dasar analisis.
c) Ra
Ra = (Y'..-Y..) / Y.. ; dengan Ra adalah rasio pendapatan (provinsi),
Y'..adalah pendapatan (propinsi) pada tahun akhir analisis, dan Y..adalah
pendapatan (propinsi) pada tahun dasar analisis.
3. Komponen Pertumbuhan Wilayah
a) Komponen Pertumbuhan Regional (PR)
PRij = (Ra)Yij
Keterangan:
PRij = komponen pertumbuhan regional sektor i untuk wilayah j
Yij = pendapatan dari sektor i pada wilayah j pada tahun dasar analisis
b) Komponen Pertumbuhan Proporsional (PP)
PPij = (Ri-Ra)Yij ; di mana PPij adalah komponen pertumbuhan
proporsional sektor i untuk wilayah j. Apabila: PPij < 0, menunjukkan bahwa
sektor i pada wilayah j pertumbuhannya lambat. PPij > 0, menunjukkan bahwa
sektor i pada wilayah j pertumbuhannya Cepat.
c) Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah (PPW)
PPWij = (ri-Ri)Yij ; di mana PPWij adalah komponen pertumbuhan
pangsa wilayah sektor i untuk wilayah j. Apabila: PPWij > 0, berarti sektor i pada
30
wilayah j mempunyai daya saing yang baik dibandingkan dengan wilayah lainnya.
PPWij < 0, berarti sektor i pada wilayah j tidak dapat bersaing dengan baik
apabila dibandingkan dengan wilayah lainnya.
d) Persentase ketiga pertumbuhan wilayah dapat dirumuskan :
%PNij = (PNij) / Yij * 100%
%PPij = (PPij) / Yij * 100%
%PPWij = (PPWij) / Yij * 100%
3.5 Definisi Operasional
Beberapa istilah yang dipergunakan dalam penulisan ini antara lain:
1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ditinjau dari segi pendekatan
ada tiga konsep yaitu pendekatan produksi, pendekatan pengeluaran, dan
pendapatan. Dari tiga konsep tersebut, yang relevan dengan tulisan ini
adalah pendekatan dari segi produksi. Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan
oleh berbagai unit produksi didalam suatu daerah/regional dalam jangka
waktu tertentu.
2. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku maupun Atas
Dasar Harga Konstan merupakan nilai produksi barang dan jasa akhir
dalam kurun waktu tertentu. Pada penelitian ini menggunakan periode data
satu tahunan. Dinamakan bruto karena masih memasukkan komponen
penyusutan. Disebut domestik karena menyangkut batas wilayah. Disebut
konstan karena harga yang digunakan mengacu pada tahun tertentu (tahun
31
dasar = 2000) dan dinamakan berlaku karena menggunakan harga tahun
berjalan. PDRB juga sering disebut dengan NTB (Nilai Tambah Bruto).
3. PDRB per kapita merupakan salah satu gambaran tingkat kemajuan
perekonomian suatu daerah. Biasanya indikator ini digunakan sebagai
salah satu tolok ukur untuk melihat tingkat kemakmuran sosial ekonomi
penduduk. Data tersebut diperoleh dengan cara membagi nilai nominal
PDRB dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun. PDRB per kapita
dapat pula digunakan sebagai gambaran rata-rata pendapatan yang
dihasilkan oleh setiap penduduk selama satu tahun di suatu wilayah atau
daerah.
4. Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk
kabupaten atau pendapatan kabupaten riil.
5. Laju pertumbuhan ekonomi merupakan perubahan Produk Domestik
Regional Bruto yang terjadi dari tahun ke tahun observasi.
6. Keunggulan kompetitif adalah bila suatu daerah dalam menghasilkan
produk mempunyai keunggulan bersaing dengan produk yang sejenis
disebabkan oleh biaya produksi yang rendah, harga murah, dan
sebagainya.
7. Sektor/subsektor potensial, adalah kegiatan perekonomian yang mampu
melayani baik pasar domestik maupun pasar luar daerah (pasar ekspor),
pertumbuhannya positif dan memiliki keunggulan kompetitif.
32
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Anggaran Biaya
Untuk melancarkan pelaksanaan penelitian ini, skema pembiayaan yang dilakukan
yaitu usulan biaya ke DRPM Ditjen Penguatan Risbang dengan total biaya sebesar Rp.
35.000.000. Secara rinci anggaran biaya terbagi dalam dua bagian, yaitu bagian pertama dalam
bentuk justifikasi anggaran dan bagian kedua rekapitulasi anggaran penelitian.
4.1.1 Justifikasi Anggaran Biaya Penelitian
Justifikasi anggaran meliputi biaya honor, peralatan penunjang, pembelian bahan habis
pakai, biaya perjalanan lokal dan antara kota/kabupaten serta biaya publikasi. Secara lebih rinci
besaran anggaran yang dibutuhkan terlihat pada lampiran 1.
4.1.2 Rekapitulasi Anggaran Biaya Penelitian
Rekapitulasi anggaran biaya penelitian seperti terlihat pada table berikut.
Tabel 1. Rekapitulasi Anggaran Penelitian
No Jenis Pengeluaran Biaya yang
Diusulkan (Rp)
1
2
Honorarium untuk pelaksana, petugas laboratorium,
pengumpul data, pengolah data, penganalisis data, honor
operator, dan honor pembuat sistem (30%)
Pembelian bahan habis pakai untuk ATK, fotocopy, surat
menyurat, penyusunan laporan, cetak, penjilidan laporan,
publikasi, pulsa, internet, bahan laboratorium, langganan
jurnal (30%)
7.500.000,-
7.500.000,-
33
3. Perjalanan untuk biaya survei/sampling data,
seminar/workshop DN-LN, biaya akomodasi-konsumsi,
perdiem/lumpsum, transport (40%)
10.000.000,-
Jumlah (100%) 25.000.000,-
4.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Rencana waktu penelitian mulai dari tanggal Juli 2016 sampai dengan tanggal April
2017. Tahapan pelaksanaan penelitian meliputi:
a. pelaksanaan persiapan penelitian;
b. pelaksanaan pra penelitian;
c. sosialisasi dan penetapan lokasi penelitian;
d. pengadaan alat dan bahan penelitian;
e. pelaksanaan studi perpustakaan;
f. pengambilan data di lapangan;
g. analisis data;
h. penyusunan laporan penelitian;
i. pengiriman laporan penelitian;
j. publikasi hasil penelitian.
Secara lebih rinci tahapan pelaksanaan penelitian terlihat pada lampiran 2.
34
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincollin. 2010. EkonomiPembangunan. Sekolah Tinggi IlmuEkonomiYKPN,Yogyakarta.
Arsyad, Lincolin.Ekonomi Pembangunan Edisi 5. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,Yogyakarta, 2010. [BPS] Badan Pusat Statistik.
Almulaibari, Hilal. Analisis Potensi Pertumbuhan Ekonomi Kota Tegal Tahun 2004- 2008[Penelitian ilmiah]. Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang,2011.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor Dalam Angka , 2013.
Hamel dan Prahalad, ‘ the core competence of the corporation’ by president and fellows ofharvrd college1990.
Hitt et al 2001“Journal of Management” a model of strategic entrepreneurship : the construct andits dimensions, 2003
Hammer (2001), Kompetensi Industri Daerah Kotawaringin Barat, Jakrata kementrian IndustriRepulik Indonesia 2013
Johnston, B.F. and Mellor, J.W. (1961), ‘The role of agriculture in economic development’,American Economic Review Vol. 51, No.4.
Jhingan, M.L. Ekonomoi Pembangunan dan Perencanaan. Rajawali Pers, Jakarta, 2010.
Kementrian Perindustrian, “Reset KIID (Kajian Kopetensi Industri) kotawaringin barat” Jakarta,2013.
Kuznets, Simon. 1964. Ekonomi Growth and the contribution of Agriculture : Notes ForMeasurement”, in C. Eicher and L. Win, eds. Agriculture in Economic Development,New York : McGraw-Hill.
Kuncoro, M, 2006. Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan Strategi danpeluang. Erlangga, Jakarta.
Lewis Arthur, “The Rise and Decline of Development Economics” London, George Allen andUnwin, Ltd. 1954.
Notohadiprawiro. 2006. Logam Berat dalam Pertanian. Ilmu Tanah Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta.
Santoso, J. 2005. Analisis Peran Sektor Pertanian dalam Pembangunan WilayahKabupatenBoyolali (skripsi). Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian,Fakultas Pertanian:Institut Pertanian Bogor.
35
Syahyuti, 2006. 30 Konsep Penting Dalam Pemabangunan Pedesaan dan Pertanian(PenjelasanTentang konsep, istilah teori, indikator serta variable). Bina Rahma:Jakarta.
Stewart (1999), Kompetensi Industri Daerah Kotawaringin Barat, Jakrata kementrian IndustriRepulik Indonesia 2013.
Todaro, Michael P. 2003. Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga. Alih Bahasa: Aminuddindan Drs.Mursid. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Tarigan, Robinson, Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi. Bumi Aksara, CetakanKeempat, Jakarta, 2005, Ekonomi Regional,
Todaro M.P. 2006. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Penerbit Erlangga,Jakarta.
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran
1. Honorarium
Honor Honor /Jam (Rp)
Waktu(Jam /
Minggu)Minggu
Honor per Tahun (Rp)
Tahun ke-1 Tahunke-...
Tahunke-n
Pelaksana1 9375 12 40 4.500.000,00Pelaksana2 8333 9 40 3.000.000,00Pelaksana3 8333 9 40 3.000.000,00
Sub Total 7.500.000,002. Pembelia Bahan Habis Pakai
Material JustifikasiPembelian
Kuantitas
Harga Satuan(Rp)
Harga Peralatan Penunjang (Rp)
Tahun ke-1 Tahunke-...
Tahunke-n
Bahanhabispakai 1
ATK1 Paket
750.000,00 750.000,00
Bahanhabispakai 2
Fotocopy1 Paket
800.000,00 800.000,00
Bahanhabispakai 3
SuratMenyurat
5 Paket
100.000,00 500.000,00
Bahanhabispakai 4
Penyusunan Laporan
1 Paket
250.000,00 250.000,00
Bahanhabispakai 5
Cetak8 Paket
250.000,00 2.000.000,00
Bahanhabispakai 6
PenjilidanLaporan
8 Paket
50.000,00 400.000,00
Bahanhabispakai 7
Publikasi1 paket
500.000,00 500.000,00
Bahanhabispakai 8
Pulsa20 paket
100.000,00 2.000.000,00
Bahanhabispakai 9
Internet1 paket
300.000,00 300.000,00
Sub Total 7.500.000,003. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantita Harga Satuan Harga Peralatan Penunjang (Rp)
Perjalanan s (Rp) Tahun ke-1 Tahunke-...
Tahunke-n
Perjalananuntukbiayasurvei /samplingdata
survey/sampling/dll. 20 Paket
225.000,00 4.500.000,00
Konsultasiahli 4 Paket 225.000,00 900.000,00
Prosespelaporan 1 paket 100.000,00 100.000,00
SeminarDalamNegeri
SeminarNasional 1 Paket 3.500.000,00 3.500.000,00
BiayaAkomodasi-Konsumsi
survey /sampling /dll. 40 Paket
25.000,00 1.000.000,00
Sub Total (Rp) 10.000.000,00TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKANSETIAP TAHUN (Rp) 25.000.000,00
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKANSELURUHNYA (Rp) 25.000.000,00
Lampiran 2
Susunan Organisasi Tim Pengusul dan Pembagian Tugas
No. Nama/NIDN InstansiAsal
BidangIlmu
AlokasiWaktu(Jam/Minggu)
Uraian Tugas
1. Ketua
EndangRuhiyat, SE.M.M
UniversitasPamulang
Ekonomi 12Jam/Minggu
Mengkoordinasikanproses pengumpulandata.
Mengkoordinasikanpemakaian instrumenpenelitian berupatranskrip wawancaraterbuka.
Mengkoordinasikannarasumber yang tepatuntuk mendapatkandata yang valid
Mengkoordinasikananalisis data, daninterpretasi data
Mengkoordinasikanpenyusunan laporanakhir penelitian.
Mengkoordinasipenyusunan laporanakhir penelitian
Mengkoordinasikanpublikasi hasilpenelitian dalamseminar nasional/prosiding.
Bertanggung jawabterhadap hasilpelaporan penelitianmulai dari laporan
harian, laporankemajuan, dan laporanakhir.
Bertanggung jawabterhadapanggaran penelitian
2. Anggota
1. Rusdi2. Eka Rima
Prasetya,S.Pd,M.Pd
UniversitasPamulang
1.Ekonomi
2.Akuntansi
10Jam/Minggu
Membantu ketuadalam prosespengumpulan data.
Membantu ketuadalammenyiapkan instrumenpenelitian berupatranskrip wawancaraterbuka.
Membantu ketuadalam mencarinarasumber yang tepatuntuk mendapatkandata yang valid
Membantu ketuadalam analisis data daninterpretasi data
Membantu ketuadalam penyusunanlaporan akhirpenelitian.
Membantu ketuadalam penyusunanlaporan akhirpenelitian
Membantu ketuadalam publikasi hasilpenelitian dalamseminar nasional/prosiding.
Membantu ketua
terhadap hasilpelaporan penelitianmulai dari laporanharian, laporankemajuan, dan laporanakhir.
Membantu ketuadalamanggaran penelitian
Lampiran 3. Jadwal Kegiatan Penelitian :
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan (Bulan)
2016 - 2017 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4
1. Pelaksanaan Persiapan Penelitian a. Perizinan dengan lembaga terkait b. Penetapan lokasi penelitian c. Pertemuan awal anggota penelitian d. Penetapan lokasi tempat tinggal
sementara bagi peneliti
e. Rancangan dan Penetapan jadwal penelitian
f. Penetapan bentuk rancangan penelitian
g. Persiapan penyusunan instrument penelitian
2. Pelaksanaan pra penelitian a. Penetapan survei lapangan pra
penelitian
b. Pertemuan anggota pra penelitian c. penyusunan laporan pra penelitian
3. Sosialisasi dan Penetapan pelaksanaan penelitian a. Sosialisasi penelitian b. Pertemuan anggota penetapan
sosialisasi
c. Uji pakar 4. Pengadaan alat dan bahan penelitian a. pembelian alat-alat penunjang b. pembelian bahan habis pakai 5. Pelaksanaan Studi Pustaka a. Pencarian data pendukung penelitian
via internet
b. Pencarian dan pembahasan beberapa penelitian terkait penelitian
c. Studi pustaka d. Penyusunan bahan studi perpustakaan 6 Pelaksanaan pengambilan data di lapangan
a. Pertemuan anggota persiapan pengambilan data di lapangan
b. Koordinasi dengan perangkat desa di lokasi penelitian
c. Koordinasi pengambilan data oleh petugas lapangan
d. penyusunan data hasil pengambilan data di lapangan
7. Pelaksana Analisis Data
a. pertemuan anggota persiapan analisis data
b. Mempersiapkan bahan analisis data d. Penyusunan bahan hasil analisis data 8. Penyusunan Laporan Akhir a. pertemuan anggota persiapan
penyusunan laporan akhir
b. Melakukan penyusunan konsep laporan akhir
c.Penyusunan laporan akhir d. Konsultasi pakar hasil laporan akhir e. penyusunan bahan untuk presentasi f. persiapan untuk pelaksanaan seminar
hasil penelitian
9. Pengadaan dan Pengiriman laporan a.pelaksanaan penggandaan laporan
akhir
b. pengiriman laporan akhir 10. Publikasi Hasil Penelitian a. Penyusunan naskah artikel ilmiah b. Pemuatan naskah artikel ilmiah pada
jurnal terakreditasi
Lampiran 4. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Endang Ruhiyat, SE. MM
2 Jenis Kelamin Pria
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIP/NIK/Identitas lainnya -
5 NIDN 0421058601
6 Tempat dan Tanggal Lahir Wanggung, 9 juni 1986
7 E-mail [email protected]
9 Nomor Telepon/HP 088809947086
10 Alamat Kantor
Jalan Surya Kencana No. 1
Pamulang, Tangerang
Selatan, Banten
11 Nomor Telepon/Faks 021-7412566
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan
S-1 = 42 orang;
S-2 = … orang;
S-3 = … orang
13. Mata Kuliah yang Diampu 1. Pemasaran
2. Mikro Ekonomi
3. Makro Ekonomi
4. Pengantar Ilmu Ekonomi
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S–2 S–3
Nama Perguruan
Tinggi Universitas Stya
Negara Indonesia UPI YAI
Trisakti (sedang
berjalan
Bidang Ilmu
Akuntansi Manajemen
Pemasaran Ilmu Akuntansi
Tahun Masuk-
Lulus 1996-2001 2004-2006 2014- sekarang
Judul
Skripsi/Tesis/Dis
ertasi Piutang Usaha
Hubungan
Kepuasan
Pelanggan
Terhadap Loyalitas
Pelanggan
Pengaruh Green
Banking,
Convergensi
Standar Akuntansi,
Permodalan
Berbasis Resiko,
Kualitas Laba Da
Struktur
Kepemilikan
Terhadap
Kebrelanjutan
Perbangkan
Nama
Pembimbing/Pro
motor
1. CA
Siagian
2. Triuida
Siahaan
1. Prof Hamdi
Hadi
2. Prof. Sajina
Sada
1. Prof. Dr Eti
2. Dr. Vera
3. Dr. Sekar
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jumlah (Juta
(Rp.)
1 2013
Analisi faktorpenentu keputusanmahasiswamelanjutkan kuliahdiperguruan tinggi
LPPMUNPAM 7.000.000,-
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DRPM maupun darisumber lainnya.
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian
Kepada Masyarakat
Pendanaan
Sumber* Jumlah (Juta
(Rp.)
1 2014
Desa cipakem
kabupaten kuningan
LPPM
UNPAM 2.000.000,-
2 2015
Kelurahan Setu
kecamatan Serpong
3 2016
Pguyuban Koperasi
UKM
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DRPM maupun dari sumber lainnya.
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nom
or/Tahun
1 Studi Fenomenologis Penagihan Pajak
Penghasilan 21 Terhadap Penerimaan
Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Kebayoran Baru Dua Jakarta Selatan.
JIAVolume 1/1
2014
2
Analisis Pengaruh Kebijakan Remunerasi
Terhadap Good Governance Di Tangerang
Selatan.
MM
Volume 2/2
2015
3 Intellectual Capital Mempengaruhi Nilai
Perusahaan Melalui Kinerja Keuangan.ISSN
Dst.
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun
Terakhir
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Waktu dan Tempat
1
Seminar NasionalKonferensi akuntansi
UT, 21-22 Agustus
2015
2 Seminar Metodelogi Penelitian UNPAM 2014
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
1
2
3
Dst.
H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir
No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor
P/ID
1
2
3
Dst.
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial
Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul/Tema/Jenis Rekayasa
Sosial Lainnya yang Telah
Diterapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respon
Masyarakat
1
2
Dst.
J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No Jenis penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
Dst.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dandapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyatadijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satupersyaratan dalam pengajuan Penugasan Penelitian Dosen Pemula.
Tangerang Selatan, 30 Mei 2016Ketua Pengusul,
Endang Ruhiyat, SE. MM
Biodata Anggota Tim Pengusul 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Rusdi, S.P., M.Si
2 Jenis Kelamin Pria
3 Jabatan Fungsional -
4 NIP/NIK/Identitas lainnya -
5 NIDN 0409068803
6 Tempat dan Tanggal Lahir Sampit 090688
7 E-mail [email protected]
9 Nomor Telepon/HP 085692555651
10 Alamat Kantor
Jalan Surya Kencana No. 1
Pamulang, Tangerang Selatan,
Banten
11 Nomor Telepon/Faks 021-7412566
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan
S-1 = ... orang;
S-2 = … orang;
S-3 = … orang
13. Mata Kuliah yang Diampu 1. Ekonomi Syariah
2. Bank dan Lembaga
Keuangan lainnya
3. Manajemen Dana Bank dan
Akuntansi
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S–2
Nama Perguruan Tinggi
UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Bidang Ilmu Agribisnis Agribisnis
Tahun Masuk-Lulus 2008-2013 2013-2015
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
PENGARUHCELEBRITYENDORSERTERHADAPEFEKTIVITASIKLAN(Studi Kasus KonsumenMerk Joy Green TeaPT. Sinar Sosro padaFakultas Dakwah &Komunikasi, FakultasTarbiyah & Keguruandan Fakultas PsikologiUIN SyarifHidayatullah Jakarta)
Analisis Faktor Faktor YangMempengaruhi KeputusanPembelian Konsumen TehPucuk Harum (Studi KasusPada Konsumen Teh PucukHarum Kota TangerangSelatan)
Nama
Pembimbing/Promotor
1. Dr. Nunuk
Adiarni, MM
2. Bintan
Humaera, M.Si
3. Dr. Iskandar Andinuhung,
M.Si
4. Dr. Elpawati, M.P
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jumlah (Juta (Rp.)
1 2014 Kajian PotensiUnggulan Wilayah
Kementrian
Industri 300.000.000
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DRPM maupun dari
sumber lainnya.
C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian
Kepada Masyarakat
Pendanaan
Sumber* Jumlah (Juta
(Rp.)
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyara
kat DRPM maupun dari sumber lainnya.
D. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/
Tahun
1
Dst.
E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun
Terakhir
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Waktu dan Tempat
1
F. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
1
2
Dst.
G. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir
No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor
P/ID
1
2
Dst.
H. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial
Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul/Tema/Jenis
Rekayasa Sosial Lainnya
yang Telah Diterapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respon
Masyarakat
1
Dst.
I. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No Jenis penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
Dst.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dandapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyatadijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satupersyaratan dalam pengajuan Penugasan Penelitian Dosen Pemula.
Tangerang Selatan, 30 Mei 2016Anggota Pengusul,
Rusdi, S.P., M.Si
Biodata Anggota Tim Pengusul 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
Eka Rima Prasetya, S.Pd.,
M.Pd.
2 Jenis Kelamin Pria
3 Jabatan Fungsional -
4 NIP/NIK/Identitas lainnya -
5 NIDN 0420058902
6 Tempat dan Tanggal Lahir Pasir Agung, 20-05-1989
7 E-mail [email protected]
9 Nomor Telepon/HP 087839071604
10 Alamat Kantor
Jalan Surya Kencana No. 1
Pamulang, Tangerang Selatan,
Banten
11 Nomor Telepon/Faks 021-7412566
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan
S-1 = ... orang;
S-2 = … orang;
S-3 = … orang
13. Mata Kuliah yang Diampu 1. Statistik Deskriptif
2. Seminar Akuntansi
Keuangan
3. Akuntansi Keuangan 2
4. Akuntansi Internasional
J. Riwayat Pendidikan
S-1 S–2
Nama Perguruan Tinggi
Universitas Negeri
Yogyakarta
Universitas Negeri
Yogyakarta
Bidang Ilmu Pendidikan Akuntansi
Pendidikan teknologi dan
Kejuruan Konsentrasi
Kewirausahaan
Tahun Masuk-Lulus 2009-2013 2013-2015
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Implementasi metode
jigsaw tehadap prestasi
belajar siswa kelas XI
SMA 1 Islam Gamping,
Yogyakarta
Pengembangan modul
prakarya dan kewirausahaan
materi kerajinan berbasis
proses di SMK (SMK N 5
kelas X Yogyakarta)
Nama
Pembimbing/Promotor Diana Rahmawati, M.Si Prof. Sukardi Ph.D
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jumlah (Juta (Rp.)
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DRPM maupun dari
sumber lainnya.
K. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian
Kepada Masyarakat
Pendanaan
Sumber* Jumlah (Juta
(Rp.)
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyara
kat DRPM maupun dari sumber lainnya.
L. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/
Tahun
1
2
3
Dst.
M. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun
Terakhir
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Waktu dan Tempat
N. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
1
2
Dst.
O. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir
No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor
P/ID
1
2
Dst.
P. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial
Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul/Tema/Jenis
Rekayasa Sosial Lainnya
yang Telah Diterapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respon
Masyarakat
1
Dst.
Q. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No Jenis penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
Dst.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dandapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyatadijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satupersyaratan dalam pengajuan Penugasan Penelitian Dosen Pemula.
Tangerang Selatan, 30 Mei 2016Anggota Pengusul,
Eka Rima Prasetya, S.Pd., M.Pd.
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANGsK MEI$IITKNAS NO.l36lD/0/2001
F.kultasTcknlt FrkultriEkonoml fBkult.r5.s$. FatultarMlFA F tult.s Hqkum1. tvlesin S.1 1. Manaiemen S.1 1. lnigrls S.1 1. Matematika S.1 1. Ilmu Hukum S.1
2. Elektro S.1 2. Akuntansl S.1 2. tndoncsta S.13. lndustd 5.1 3. Akuntansl D.3 Ftkuitai Xe8urum & tlmu pcndldllcn plotr.m p..rq SarJan4- Kimla S.1 4. Seketarlr D,3 1. pendldlkan (ewaraanesaEan S.1 1. Magtster Man,jemen S.25. lnformaika S.1
JL Survs Kencsn No.l Pamulare Barat - Trnqcrenc Sehtsrt Brrter Telp'lTar. $21\ 7412ffi6
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA
Yang bertanda tangan diNamaNIDNPangkat / GolonganJabatan Fungsional
bawah ini:Endang Ruhiyat, SE. M.M04090672033AAsisten Ahli
Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul:ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PERTANIAN TERHADAPPERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN BOGOR PROVINSIJAWA BARAT
yang diusulkan dalam skema Hibah Penelitian Desentralisasi Penelitian Dosen
Pemula (PDP) untuk tahun anggaran 2016 bersifat original dan belum pernahdibiayai oleh lembaga / sumber dana lain.
Bilamana di ker-nudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlakudan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan' sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Tangerang Selatan, 30 Mei 2016
Mengetahui,Lembaga Penelitian,
S.E., M.M.7067101
g Ruhiyat, SNIDN :0409057203