Transcript
Page 1: Kitosan Dari Limbah Invertebrata Laut Sebagai Bahan Pengawet Alami Pada Pengolahan Ikan Asin

KITOSAN DARI LIMBAH INVERTEBRATA LAUT SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI PADA PENGOLAHAN IKAN ASIN

Kode Inovasi : INKIT20080614125928

 

Temuan ini berupa formula kitosan sebagai pelapis yang dapat dimakan dari limbah inverterbrata laut termasuk udang sebagai bahan pengawet alami pada industri pengolahan ikan asin. Kitosan diperoleh dengan mengekstraksi limbah kulit udang yang memiliki rendemen sebesar 15% yang sesuai dengan standar Protan Laboratiories. Formula terbaik yang diperoleh adalah 1,5% untuk larutan kitosan yang siap diterapkan pada proses pengolahan ikan asin.

Kitosan sebagai bagian dari pelapis yang dapat dimakan

dihasilkan dengan memproses limbah invertebrata laut seperti

udang yang kemudian dicuci, lalu dikeringkan, dan kemudian

dihancurkan. Selanjutnya bahan ini diproses secara

demineralisasi, deproteinasi, dan deasetilasi. Setelah dilakukan

proses demineralisasi dengan larutan HCl 1 N selanjutnya

dilakukan pemisahan dengan aquades hingga pH netral.  Proses

proteinase dilakukan dengan penambahan NaOH 3,5 N yang kemudian

disaring untuk mendapatkan khitin.  Setelah khitin terbentuk,

dilakukan deasetilasi dengan penambahan NaOH.  Selanjutnya

dilakukan pemisahan dan pencucian dengan aquades hingga pH

netral, lalu dijemur untuk mendapatkan kitosan dalam bentuk

serbuk.  

Selanjutnya untuk mendapatkan larutan kitosan sebagai

pelapis yang dapat dimakan, pembuatannya dilakukan dengan cara

Page 2: Kitosan Dari Limbah Invertebrata Laut Sebagai Bahan Pengawet Alami Pada Pengolahan Ikan Asin

menimbang kitosan yang masih dalam bentuk serbuk yang kemudian

dilarutkan dengan asam asetat sampai terbentuk larutan

tersuspensi, lalu ditambah aquades. Untuk mendapatkan formula

paling tepat dilakukan analisis terhadap larutan kitosan sebagai

pelapis yang dapat dimakan yang hasilnya adalah larutan dengan

konsentrat 1,5%

Larutan kitosan ini kemudian diaplikasikan pada pengolahan

ikan asin. Untuk mendapatkan perbandingan aplikasi, selanjutnya

dilakukan analisis organoleptik, analisis mikrobiologi, analisis

kimia dan analisis proksimat terhadap ikan asin tanpa campuran

(kontrol), ikan asin dengan perendaman formalin dan ikan asin

dengan kitosan sebagai pelapis yang berasal dari kitosan sebagai

bahan pengawetnya.

bersifat alami dan dapat menggantikan penggunaan formalin sehingga didapatkan kualitas ikan asin yang lebih sehat, lebih baik mutunya, dan tahan lama.

industri ikan kering

http://www.bic.web.id/innovationprospective_inside.php?id=274&strlang=ind


Top Related