Download - ketiadaan-keburukan
Risalah Derita - 8 -
Ketiadaan Keburukan
Wujud murni tiada berbatas adalah hakikat segala. Dan sungguh wujud itu
sempurna. Bebas dari semua kekurangan. Dan bahkan wujud adalah
kesempurnaan itu sendiri. Sedang segala sesuatu selain wujud secara
essensial adalah cacat dan kurang. Secara essensial mereka itu faqir. Tapi
karena segala sesuatu selain wuj ud hanyalah ada sebagai mahiyyah dalam
imajinasi, maka Terpujilah Tuhan Yang Maha Kaya dari segala kekurangan.
Terpujilah Realitas dari segala hal. Hanya Ia-lah Yang Ada dan tiada selain Ia.
Maka dalam pandangan orang-orang yang dikaruniai bashiiroh, dzauq dan
kasyf al-wujuud, keburukan tidak mempunyai keberadaan dalam segenap alam
ini. Yang ada hanyalah Kebaikan.
Karena itu, para wali Allah mesti - lah mencapai tingkatan, “Alaa inna auliyaa
`alloohi laa khoufun ‘alaihim walaa hum yahzanuun.1” “ Ingatlah, sesungguhnya
wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula)
mereka bersedih hati.” Karena apa yang perlu dikhawatirkan lagi, sedang
Segela adalah Kebaikan, dan tidak ada keburukan. Sakit dan nikmat, hanyalah
menunjukkan Lautan Kenikmatan yang tak mungkin pernah dapat dirasakan
sempurna oleh makhluk. Baik dan buruk, hanyalah menunjukkan Lautan
Kebenaran yang tak mungkin pernah diarungi oleh makhluk, bahkan tak ada
batasnya. Senang dan sedih, hanyalah menunjukkan Samudera Kebahagiaan
yang dirahmatkan oleh wujud murni kepada makhluknya yang tak mungkin
menampung keseluruhannya.
Wujud murni tiada berbatas, tak punya lawan. Salahlah orang yang
membayangkan setan dan iblis sebagai lawan Tuhan. Bahkan setan dan iblis, -
yang kadang diyakini sebagai sumber keburukan dan kejahatan-, tak memiliki
wujud yang mandiri. Tuhan, wujud mutlak tanpa batas, tak bisa dibandingkan
dengan apa pun , juga ia tak ada sesuatu apa pun yang dapat di-”lawan”-kan
1 QS Yunus; 62
Risalah Derita - 9 -
dengan-Nya dari semua sudut pandang. Maha Suci Ia dari semua apa yang
mereka sifatkan.
Maka derita dan kesedihan bukanlah keburukan, namun justru merupakan segi
- segi cerlang Kesempurnaan penciptaan. Sakit dan derita wujud sama sekali
bukan merupakan kekurangan, namun adalah keniscayaan Kesempurnaannya
sendiri. Demikian, ketika seorang pencari Tuhan mencapai penyingkapan
hakikat wujud tertentu, ia akan terlarut dalam Samudera Cinta pada Tuhan
yang dipenuhi dengan onak dan duri. Onak dan duri yang amat menyakitkan
dan memerihkan. Adalah onak rindu kepada Tuhan sebagai wujud tunggal, dan
duri - duri hasrat untuk melihat Dia, Huwa yang merupakan hakikat wujud
mutlak yang tak akan pernah terjangkau. Yaa Huwa, yaa man laa ya’lamu man
Huwa, wala aina Huwa, walaa kaifa Huwa, walaa haitsu Huwa illa Huwa. Wahai
Dia, wahai yang tak mengetahui Siapakah Dia, di manakah Dia, bagaimanakah
Dia, sedang dalam keadaan bagaimanakah Dia kecuali Dia.
Seseorang yang mencapai tauhid terendah, - yaitu tauhid af’al-, tidak akan
pernah mengeluhkan keadaan apa pun dalam kehidupan ini. Karena mereka
melihat bahwa pe-laku ( baca : pe-wujud) dari semua yang ada hanyalah Ia
Yang Maha Tunggal. Dan tak ada serikat bagi - Nya dalam perbuatan (baca :
pe-wujud)-Nya. Dan bahkan dalam pandangan para ‘arif yang telah mencapai
tauhid dzat, tak ada keburukan apa pun dan tak ada kekurangan apa pun yang
memasuki alam (baca : Samudera Wujud) ini. Maka mereka semua akan selalu
ridho terhadap semua yang terjadi dalam realitas ini. Allah ridho pada mereka,
dan mereka - pun ridho pada - Nya. 2
Maka adalah sebuah ciri orang yang telah mencapai tauhid; adalah senantiasa
ridho dan wajahnya membekaskan lautan kenikmatan. Tidak terlalu gembira
dengan apa yang menyenangkannya, tak pula terlalu sedih dari apa yang luput.
Wujuuhun yauma`idzin naa’imah. Lisa’yihaa roodhiyah. Wajah - wajah yang
selalu dipenuhi dengan syukur nikmat. Sebagaimana Nabi Ayyub (a.s.) tetap
bersyukur kepada Allah setelah tujuh tahun dihinggapi derita kusta yang amat
payah. Dan mungkin sebuah ciri lain adalah tak pernah terburu - buru atau 2 Misalnya lihat, QS Al-Bayyinah; 8.
Risalah Derita - 10 -
mengejar sesuatu yang menjadi hasratnya. Bukankah Imam ‘Ali (a.s.) telah
berkata dalam doa Kumail; waf ‘ al bimaa anta ahluh (lakukan apa yang
Engkau adalah ahlinya). Atau meminjam perkataan Maulana Rumi; aku - lah
ikan , Engkau - lah Lautan, genggamlah aku sebagaimana yang Engkau
sukai. Sungguh, Cinta kepada Allah, akan melenyapkan seluruh keburukan
dan menggantinya dengan Kebaikan. Dan Cinta kepada Allah akan
melenyapkan seluruh dualisme - dualisme lain yang menjadi akar dari seluruh
kesyirikan di dunia. Maulana Rumi berkata; Cinta kepada Allah melenyapkan
semua kesulitan, seperti matahari di siang hari melenyapkan semua
bayangan.
Apa pun adalah kebaikan. Apa pun, kebaikan adanya. Apa pun, adalah wujud
Kebaikan dan Kesempurnaan Tuhan Yang Maha Semarak.
demikian tak ada baik tak ada burukyang ada hanyalah Ia sendiri
tak ada nikmat tak pula dukayang ada hanyalah Sepi sendiri
tak pula tangis tak pula tawaBahagia dalam Perih Ceruknya Rindu
tak pula sedih tak pula girang Ia Gemilang dalam Cahaya-Nya sendiri
maka demikianlah, tidaklah Ia pujimelainkan Muhammad sendiri
dan tak patut Ia pujiselain Muhammad sendiri
sehingga dilelautan dan gegunungan yang ada hanyalah Muhammad sendiri
di awan pun , di langit pun, di ‘Arsyi punGemilang Terang Muhammad sendiri
tak kan berkilau intan tanpa gosokanTak kan Bercahaya Muhammad tanpa derita
maka benarlah Rasul yang mengatakan,“Tak seorang nabi pun yang menderita seperti apa yang kuderita”
bukankah Imam Shadiq(a..s.) mengatakan,“Dan orang yang lemah imannya dan lemah akalnya lemah pula
cobaannya.”
Maka kini kukatakandengan hati yang bergemeretakan;
Risalah Derita - 11 -
Ayyub- Ayyub dalam perahuDerita ayyub Ribuan Samudera
Tapi Muhammad dan Husein di dalam rahasia “hu”tiada derita seperih Karbela
Juntai ikal Husaini,Seribu Wangi Kesturi
Perih sekali darah Karbela,tiada duka seperih Karbela
Muhammad Nabi tangisi ummatnyadalam nafas akhirnya, “ummati” adalah gumannya
Tapi ummatnya mengucur darahnyamembantai Cucu Nabi biji mata Nabi
Oh mereka mengharap syafa’atsembari menyiksa Cucu Nabi hingga sekarat
Oh, mereka mengharap kasih sayang Nabisembari menyeret wanita-keluarga Nabi hingga sekarat
Oh, mereka berkata kucinta Nabisambil menghancurkan biji-mata Nabi
Oh, mereka berkata kuberiman pada Nabi,sembari melaknat keluarga Nabi
Terkutuklah mereka semua, di awal dan di akhirterlaknatlah mereka semua, dalam jahannam kehinaan
Mereka katakan, kucinta Nabisembari membiarkan bayi Asghar kehausan
Mereka katakan kuberiman kepada Nabi?sembari menombak cucu Nabi yang masih bayi?
Mereka katakan kumalu pada Nabi?sembari mempermalu Zainab dan wanita-wanita Nabi
Mereka katakan kucinta kerabat Nabi,tapi enggan meratapi Kepala Husain?
Terkutuklah orang yang mendengar berita kepala Husaindan tak meratapinya hingga kering airmata darahnya
Terkutuklah orang yang mendengar keluarga Nabi tak boleh minum walau seteguk
dan tak mengutuki mereka - mereka yang memperbolehkan binatang minum tapi keluarga Nabi tidak !
Besarnya balaku, Zainab putri Fathimah berlari - lariHusein akan tinggalkan aku, Zainab putri Fathimah meratap sendiri
Zainab menangis merintih menjerit di padang KarbelaYazid bergembira ria mempermainkan Kepala Kakaknya
Besarnya balaku, Zainab putri Fathimah merintih sendiri
Risalah Derita - 12 -
Lautan darah Keluarga Nabi, Zainab putri Fathimah merintih sendiri
dipersembahkan karangan bunga bagi para hamba nan mencapai ajalkupersembahkan lautan darah ku bagi para Syahid di Karbela
kerna wangi darahnya melampaui taman gulistandan suci darahnya melampaui melati putih
dipersembahkan puja puja dan doa bagi para mukmin nan mencapai ajal
kupersembahkan Jantungku nan Berdarah perih bagi Imam Husain di Karbela
tak pernah kutangisi melainkan Wajah mutak pernah kuratapi melainkan Darah mu
tak pernah kurindu melainkan Senyum mudikaulah Husein pujaan hati
tak pernah kutangisi melainkan Zainab mutak pernah kuratapi melainkan Zainab mu
menggigil tubuh menahan deritaZainab mu kau tinggalkan oh hancurlah hati
jika Musa dikhianati kaumnya dengan Sapi SamiriKeluarga Muhammad dibantai dan disembelih ummatnya
jika Ibrahim harus menyembelih Ismail sendiriHusein menggendong anaknya yang bayi dan ditombak di depan
mata sendiri
jika Yusuf dimasukkan dalam sumur yang gelapKeluarga Husein kehausan kekeringan dalam padang Karbela
Jika sembelihan Ibrahim diganti tuhan dengan dombaKurban keluarga Muhammad telah tetap Husein Syahid di Karbela
Jika Nuh diselamatkan Tuhan dalam bahtera di samuderaMaka Husein dibantai, darah Keluarga Nabi pun mengucur bak
samudera
sayap sayap beterbanganburung burung bertebaran
Syuhada - syuhada beterbanganbertemu Nabi Kekasih Tuhan
kering Karbalahening Karbala
jerit demi jerit Lautan Darah KarbalaTiada derita seperih Karbala