1
STUDI KETERPADUAN PENGEMBANGAN WILAYAH
SURAMADU
LAPORAN ANTARA
PT REKA DESINDO MANDIRI
2
Daftar Isi
I. Kondisi Umum
II. Alur Pikir & Konsep Keterpaduan
III. Rangkuman Kebijakan
IV. Sinergitas Sektor Ekonomi
Sinergitas Sektor Ekonomi – Pusat Permukiman
V. Sinergitas Sektor Ekonomi - Pusat Permukiman – Infrastruktur
VI. Kondisi keterpaduan tataruang dalam pengembangan wilayah Suramadu
3
I. Kondisi Umum Pulau Madura berlokasi di Provinsi Jawa
Timur, di ujung timur dari Kota Surabaya
Secara geografis berada pada koordinat 1120. 40’ 06’’ – 1160 16’ 48’’ Bujur Timur
dan 6 0 51’39’’ – 70 24‘ Lintang Selatan.
Merupakan Wilayah Kepulauan dengan jumlah pulau mencapai 74 buah Pulau Madura luas 5.250 km2 dan
penduduk 3,606,241 jiwa Juml. Penduduk Madura 9,66 % dari Total
Jatim Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk
Jatim : 0,49 %
Sumber: Kajian Pengembangan Wilayah Pulau Madura, diolah 2012
Kecenderungan Perkembangan Kabupaten di Madura
Kabupaten Jumlah Penduduk
(Jiwa) Laju Pertumb Penduduk
(%) Sampang 973.681 1,44
Bangkalan 864.013 1,58
Pamekasan 689.225 1,20
Sumenep 1.079.322 0,55
Jumlah 3,606,241 1,19 Sumber: Kompilasi Kabupaten dalam Angka 2010
Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten 2009-2010
4
Kondisi Fisik WilayahKemiringan tertinggi hingga 40 % sekitar Pakong hingga kearah timur , dan ketinggian sampai 250 -500 m.
Tengah pulau ketinggian 25 – 100 m dan 100 – 250 m. Bergelombang dan kemiringan bervariasi 2-15% dan 15-40%
Sebagian besar adalah lahan jenis Mediteran
Sangat cocok untuk kegiatan pertanian dan perkebunan.
Daerah perbukitan umumnya terbentuk oleh batu gamping, berpasir kuarsa dan alluvium dan batu gamping terumbu.
Jenis tanah Mediteran memiliki kesuburan sedang-rendah, karena solum dangkal, dan unsur hara rendah;Karenanya sebagian besar dimanfaatkan bagi tegalan, sawah tadah hujan.Sangat dibutuhkan jaringan irigasi dan supply air baku
5
Kemiringan Lahankemiringan tertinggi 15 % - 40 %
Kawasan dengan kemiringan > 40 %
6
Kondisi Sumber Daya Air
Ketersediaan mata air terutama di sisi selatan, dan beberapa di utara. Mata air yang produktif sepanjang tahun cukup langka.
Ketersediaan mata air cukup melimpah di sekitar Kec, Palengaan, Waru, Pegantenan.
LAPANGAN USAHA JUMLAH PERSEN
Sektor Primer
Pertanian, Pertambangan & Penggalian258.756 63.6%
Sektor Sekunder
Industri Pengolahan ; Listrik, Gas dan Air Minum 35.029 8.6%
Sektor Tersier
Perdagangan, Hotel & Restoran; Transportasi
dan komunikasi; Keuangan Persewaan & Jasa
Perusahaan ; Jasa Kemasyarakatan & Perorangan
; Lainnya
113.306 27.8%
TOTAL 407.091 100.0%
No Kabupaten Pertanian,
Hutan, Perikanan
Industri Perdagangan Jasa Lain-lain Jumlah
1 Bangkalan 263,552 8,715 64,244 30,425 34,841 401,777
2 Sampang 337,733 25,857 30,823 19,958 31,064 445,435
3 Pamekasan 285,775 30,587 39,023 29,133 30,135 414,653
4 Sumenep 437,674 44,633 53,418 32,014 39,629 607,368
Pulau Madura 1,324,734 109,792 187,508 111,530 135,669 1,869,233
Kondisi Sosial Berdasar Angka IPM
Kondisi Sosial
MATA PENCAHARIAN Th. 2007
Indeks Daya Beli Th 2010POLA MATA PENCAHARIAN DI KABUPATEN
BANGKALAN
< 65,00 (rendah)
> 70,01 (tinggi)65,01–70,00 (sedang)
KATEGORI ANGKA IPM
Sumber : Data Provinsi Jawa Timur
Sumber : Data Provinsi Jawa Timur
Sumber : Kajian DitJen Penataan Ruang, Kemen PU, 2010
No Kabupaten IP Kategori
1. Bangkalan 66,77 Sedang
2. Sampang 51,31 Rendah
3. Pamekasan 66,54 Sedang
4. Sumenep 64,23 Rendah
Indek Pendidikan dipengaruhi oleh : - Angka Melek huruf- Angka rata-rata Lama Sekolah- Angka Partisipasi Murni (APM)- Angka Partisipasi Kasar (APK)
Sumber : Data Provinsi Jawa Timur
IP JATIM 2010 = 74,94
Indek Daya Beli dipengaruhi oleh : - Tingkat Pendapatan Masyarakat- Tingkat Konsumsi Masyarakat ( Th 2010 )Kategori IDB tinggi : SumenepKategori Sedang : SampangKategori Rendah : Pamekasan dan Bangkalan 7
No Kabupaten 2009 20101 Bangkalan 64,00 64,512 Sampang 58,68 59,703 Pamekasan 63,81 64,604 Sumenep 64,82 65,60
8
Infrastruktur Wilayah JARINGAN JALAN SAAT INI
a. Status jalan lintas utara sebagai jalan provinsi
b. Status jalan lintas tengah selatan sebagai jalan nasional
c. Status jalan lintas selatan (Kamal – Sampang) sebagai jalan kabupaten
d. Status jalan penghubung lintas utara – selatan sebagai jalan kabupaten
INFRASTRUKTUR WILAYAH LAIN
a. Listrik relatif baru melayani pusat-pusat utama di selatan pulau ; diketahui pelayanan masih defisit ( dan kebutuhan akan meningkat)
b. Sumber air baku dan distribusi belum merata terutama di kawasan potensi pertanian
c. Prasarana perhubungan regional dan antar pulau kecil terbatas Jalan Lintas Utara
Jalan Lintas Tengah SelatanJalan Lintas Kamal-
Sampang
9
Pelabuhan di Wilayah Suramadu
1. Tanjung Perak memiliki tempat sandar sepanjang 9,295m dengan 8 terminal; Kedalamannya bervariasi mulai dari - 2.0m (Kalimas) sampai -12.0m (TPS).
2. Gresik : memiliki tempat berlabuh dengan kedalaman sedang berukuran 1,315m, dengan kedalaman berkisar dari 3 sampai 6 m. Walaupun itu sesuai untuk kapal domestik dengan berat sampai 3,500 GT. kebanyakan kunjungan kapal antar pulau dan beberapa kapal tradisional, ukuran kapal rata-rata tercatat 500GT.
3. Pelabuhan Swasta di Gresik dsk; 8 pelabuhan dan dermaga swasta yaitu Terminal PT. Siam Maspion (industri bahan kimia), PT. Smelting (besi dan tembaga), PT. Petrokimia Gresik (pupuk, urea, ammonia), PT. Pertamina Asphalt (aspal), PT. PLN (generasi tenaga panas), PT. Semen Gresik (semen) dll. PT. Petrokimia Gresik memiliki dermaga yang terpanjang (675m) dan terdalam (12m)
10
Pelabuhan Laut Umum Pulau Madura
No Pelabuhan
laut Lokasi Pengelola Status
Peran & Fungsi
1 Sapudi Sumenep UPT Tidak Diusahakan PN
2 Sapeken Sumenep UPT Tidak Diusahakan PN
3 Kangean Sumenep UPT Tidak Diusahakan PN
4 Kamal Bangkalan UPT Tidak Diusahakan PN
5 Kalianget Sumenep Pelindo III Diusahakan PR
6 Branta Pamekasan UPT Tidak Diusahakan PR
7 Telaga Biru Bangkalan UPT Tidak Diusahakan PR
8 Sampang Sampang UPT Tidak Diusahakan PL
9 Gayam Sumenep UPT Tidak Diusahakan PL
10 P. Raas Sumenep UPT Tidak Diusahakan PL
11 Sepulu Bangkalan UPT Tidak Diusahakan PL Sumber : KM 53 Tahun 2002
Keterangan: PIH = Pelabuhan Internasional Hubung PR = Pelabuhan Regional PN = Pelabuhan Nasional PL = Pelabuhan Lokal
11
II. ALUR PIKIR & KONSEP KETERPADUAN
12
Alur Pikir
13
Pendekatan Analisis Kebijakan & Rencana- Nasional- Provinsi- Kabupaten
Kondisi dan Potensi
4 Kabupaten se Madura- SDA - SDM
PENGEMBANGAN WILAYAH
Tujuan PW :Pertumbuhan ekonomi;Kesejahteraan Masyarakat;
Transformasi sosial ekonomi dan fisik lingkungan
Esensi PW : Sektor potensial & Kawasan prioritas Pusat-pusat pertumbuhan
Infrastruktur Wilayah Pembangunan SDM Kelestarian Lingkungan
Keterpaduan PW=
Sinergis Keterpaduan pengembangan wilayah dapat dicapai dengan pembangunan dan pengembangan kelima unsur-unsur tersebut saling menguatkan, dan sinergis, sehingga tercapai efisiensi
14
Kriteria Keterpaduan Pengembangan
WilayahKeterpaduan pengembangan wilayah mensyaratkan pemanfaatan dan pengembangan potensi wilayah, kawasan ekonomi prioritas, dan pusat-pusat kegiatan didukung keterhubungan dan infrastruktur yang mantap.
Kriteria keterpaduan pengembangan wilayah :1. Sinergitas sektor ekonomi / kawasan ekonomi
a.Tingkat produksi tinggib.Sektor Basisc.Backward Linkage d.Kesesuaian dengan kebijakan nasional dan provinsi
2. Sinergitas sektor ekonomi dan pusat-pusat permukimane.Kawasan ekonomi memperoleh pelayanan pusat kawasan
( PPK/PKL/PKW )f. Keterhubungan antar pusat pelayanan
3. Sinergitas kawasan ekonomi, pusat permukiman dan Infrastruktur
Wilayaha.Ketersediaan dan kelengkapan infrastruktur jalan, pelabuhan,
sumberdaya air dan energi mendukung kawasan prioritas
Sinergitas
15
III. RANGKUMAN KEBIJAKAN
KEBIJAKAN NASIONAL
1
2
GKS
P.MADURA3
Peraturan Presiden No 27 tahun 2008 tentang Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura
3. PEMBANGUNAN PELABUHAN PETI KEMAS TANJUNG BULU PANDAN di Kecamatan Klampis, Pulau Madura.
» Kawasan pelabuhan peti kemas Tanjung Bulu Pandan di kecamatan Klampis akan dikembangkan sebagai:
» Pelabuhan laut untuk peti kemas» Kawasan industry
1. PENGEMBANGAN KAWASAN DI KAKI JEMBATAN SURAMADU SISI SURABAYA seluas 600 Ha.» Kawasan Perkotaan yang Kompak (compact city).» Pusat permukiman perdagangan dan jasa regional.» Kawasan industri inti yang menitikberatkan pada industri
pengolahan dan pengemasan barang jadi (end product)
2. PENGEMBANGAN KAWASAN DI KAKI JEMBATAN SURAMADU SISI MADURA seluas 600 Ha.
» Pusat Permukiman Perkotaan» Pusat Wisata Bahari didukung industri lokal» Pusat ekonomi Pulau Madura (jasa dan perdagangan)» Kawasan industri inti yang menitikberatkan pada industri
pengolahan sumber daya alam yang bersumber dari zona pengaruhnya.
WILAYAH SURAMADU
Kebijakan Nasional
Arahan RTR Pulau Jawa Bali
1.Peningkatan akses internal P.Madura
2.Pelestarian kaws. respan air di Sampang dan Sumenep
3.Pengembangan pertanian tanaman pangan, perikanan tangkap, dan tambak;
Kawasan resapan air di Kec.Sampang, Kedundung, Robatal, Omben, Tambelangan, utara Sumenep
17
STRATEGI : MENJADIKAN KEPULAUAN MADURA, DAN TERUTAMA KAB. BANGKALAN MENJADI PUSAT INDUSTRI
SWP GERBANGKERTOSUSILA PLUS / GERMAKERTASUSILA• Pusat WP : Kota Surabaya.• Fungsi WP Gerbangkertosusila Plus adalah : kawasan pertanian
tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, kehutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, perdagangan, jasa, pendidikan, kesehatan, pariwisata, transportasi, dan industri.
• Sub Wil Madura dengan orientasi utama ke PKN di Surabaya dan Bangkalan.
STRATEGI MENGURANGI KESENJANGAN PERTUMBUHAN :
• PENINGKATAN JALAN LINTAS - ARTERI PRIMER & KOLEKTOR PRIMER ;
• JALUR KA BANGKALAN-KAMAL-SAMPANG-PAMEKASAN-SUMENEP
• PERLUASAN PELABUHAN TG PERAK DI TG PANDAN (BANGKALAN ); PENGEMBANGAN PELABUHAN NASIONAL DI SUMENEP; PELABUHAN REGIONAL DAN LOKAL;
• BANDARA TRUNOJOYO DI SUMENEP; • PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
( LISTRIK, AIR BAKU )• PEMBERDAYAAN EKONOMI RAKYAT,
PERLUASAN LAPANGAN KERJA, PENDIDIKAN & KESEHATAN;
KEBIJAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
Kab.Bangkalan dalam Struktur Tata Ruang Gerbangkertasusila Plus
19
PENATAAN & REVITALISASI KAWASAN KABUPATEN BANGKALAN
• Salah satu program strategis adalah pembangunan industri semen di sekitar Socah, dimana akan menarik bagi perkembangan industri pertambangan dan penggalian bahan mineral, pasir dan lempung yang banyak terdapat di wilayah kabupaten Bangkalan dan Sampang juga Sumenep.
• Industri keramik dan genteng juga adalah jenis industri yang potensi dikembangkan di wilayah Madura yang dapat dipusatkan di sekitar Bangkalan atau Sampang untuk menarik perkembangan sektor belakangnya.
Rencana Pusat Kegiatan -Sistem Kota-Kota
Pusat Kegiatan Wilayah / PKW kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten,/kota
Pusat Kegiatan Nasional/ PKN : kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional atau beberapa provinsi
Kawasan Ekonomi Potensial
Kawasan Strategis Ekonomi
Kawasan Kerajinan Batik dan Ukiran
Kawasan AgropolitanKawasan PariwisataKawasan KKJS
Kawasan Peternakan
Kawasan Migas
Kawasan Perikanan dan wisata bahari
Kawasan Strategis PerkotaanKawasan Minapolitan & Agroindustri
Rencana Pengembangan Kawasan Ekonomi
Perikanan dan wisata bahari
Kawasan Minapolitan
Pusat Industri, dan peti kemas
Kawasan jasa perdagangan dan industri
Kawasan Agropolitan dan perikanan
Pusat peternakan
Sentra Garam, dan perikanan
Pariwisata dan industri kecil
Perkotaan, jasa perdagangan dan industri
Perkotaan, jasa perdagangan , industri, pergudangan
Sentra Garam dan perikanan
22
Rencana Pengembangan Infrastruktur
Kebijakan Provinsi Jawa Timur membangun Jalan Kolektor Primer :• ruas Sumenep – Pantai Lumbang• ruas Sampang – Ketapang• ruas Pamekasan – Sokobanah
Kebijakan pengembangan sumber energi 1.Sumber energi panas bumi Tirtosari Sumenep;2.Sumber energi gelombang laut;3.Jaringan transmisi 150 KV Jawa-Madura, 4. Pembangunan PLTU Sampang-Pamekasan.5.Pengembangan Gardu Induk 150/20 di 4 kabupaten
Jalan Arteri Primer : Kamal-Bangkalan-Sampang-Pamekasan- Sumenep.
Kebijakan Perhubungan laut mengembangkan Pelabuhan Nasional
• Sapudi; • Sapeken;
•Kangean; ( Kepulauan)
Pelabuhan Regional
•Kalianget; •Branta ( Tlanakan) •TelagaBiru. (Tg.Bumi)
•Tadan ( Camplong)
Jalan Strategis Nasional :•Tol Jembatan Suramadu hingga Klampis
•Lintas Utara
Jalan Strategis Nasional
23
IV. SINERGITAS SEKTOR EKONOMI
-
500.000
1.000.000
1.500.000
2.000.000
2.500.000
BANGKALAN SAMPANG PAMEKASAN SUMENEP
STRUKTUR EKONOMI PER KABUPATEN BERDASARKAN SEBARAN PDRB
TAHUN 2010
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
listrik, Gas, dan Air Bersih
Konstruksi
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Jasa- jasa
SEKTOR BANGKALAN SAMPANG PAMEKASAN SUMENEPPertanian 1.039.525 1.150.390 934.594 2.333.610 Pertambangan dan Penggalian 60.040 357.862 36.218 327.962 Industri Pengolahan 146.351 26.860 63.621 117.810 listrik, Gas, dan Air Bersih 26.012 11.481 21.150 5.832 Konstruksi 234.202 65.245 105.165 93.014 Perdagangan, Hotel dan Restoran 980.717 793.227 351.472 1.186.518 Pengangkutan dan Komunikasi 220.268 73.073 109.055 156.450 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 182.205 125.708 170.250 286.327 Jasa- jasa 500.217 302.590 331.362 401.985 Produk Domestik Regional Bruto 3.389.537 2.906.435 2.122.886 4.909.508
Potensi Ekonomi Madura
41%
6%
3%0%
4%
25%
4%
6%
11%
STRUKTUR EKONOMI PULAU MADURABERDASARKAN PDRB TAHUN 2010
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
listrik, Gas, dan Air Bersih
Konstruksi
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Jasa- jasa
Laju pertumbuhan sektor ( PDRB 2006-2010) BANGKALAN SAMPANG PAMEKASAN SUMENEPPertanian 3.16 19.87 3.33 2.21 Pertambangan dan Penggalian (0.33) 4.63 2.04 4.99 Industri Pengolahan 3.32 3.42 3.08 3.55 listrik, Gas, dan Air Bersih 0.38 3.68 3.16 3.31 Konstruksi 7.27 5.32 6.10 4.21 Perdagangan, Hotel dan Restoran 8.13 9.74 9.21 9.27 Pengangkutan dan Komunikasi 2.08 8.99 10.50 9.14 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 4.54 7.98 6.91 8.53 Jasa- jasa 4.93 5.66 5.86 4.92 Produk Domestik Regional Bruto 4.94 11.56 5.32 4.77
Laju Pertumbuhan Sektor Ekonomi
Sektor Pertanian
Potensi Sub sektor Pertanian
• Kab.Sumenep banyak berperan di sub sektor perikanan, tanaman perkebunan, dan peternakan; Pamekasan berperan terutama di sub sektor peternakan, tan perkebunan; Untuk Sampang di tanaman pangan, perikanan; Kab.Bangkalan di Kehutanan, tanaman pangan, peternakan.
• Sub sektor perikanan banyak didukung Kabupaten Sumenep, dan Sampang; peternakan didukung oleh kabupaten Sumenep dan Pamekasan; tanaman perkebunan oleh Sumenep dan Pamekasan;
Sub-sektor Pertanian TOTAL MADURAPDRB %
1.1. Tanaman Bahan Makanan 2806213.4 51.411.2. Tanaman Perkebunan 618741.41 11.341.3. Peternakan 558462.7 10.231.4. Kehutanan 49560.17 0.911.5. Perikanan 1425141.07 26.11
5458118.75 100.00
27
SEKTOR BANGKALAN SAMPANG PAMEKASAN SUMENEP TOTAL MADURA1 Pertanian 30,67 39,58 44,02 47,53 40,952 Pertambangan dan Penggalian 1,77 12,31 1,71 6,68 5,873 Industri Pengolahan 4,32 0,92 3,00 2,40 2,664 listrik, Gas, dan Air Bersih 0,77 0,40 1,00 0,12 0,485 Konstruksi 6,91 2,24 4,95 1,89 3,736 Perdagangan, Hotel dan Restoran 28,93 27,29 16,56 24,17 24,857 Pengangkutan dan Komunikasi 6,50 2,51 5,14 3,19 4,198 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 5,38 4,33 8,02 5,83 5,749 Jasa- jasa 14,76 10,41 15,61 8,19 11,53
Prosentase terhadap total Kabupaten 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
SEKTOR BASIS NON BASIS
TUMBUHPESAT
1.Pertambangan/ Galian( Sampang, Sumenep )
2.Keuangan, jasa(Bangkalan, Pamekasan, Sumenep)
3.Pengangkutan /Komunikasi
( Bangkalan )
1.Perdagangan( di 4 kabupaten )
2.Pengangkutan(Sampang, Pamekasan, Sumenep )
3.Pertambangan (Bangkalan, Pa-mekasan )
TUMBUHLAMBAT
1.Pertanian ( di 4 kabupaten )
2. Bangunan/Konstruksi
3. Jasa( Bangkalan, Sampang, Pamekasan )
1.Industri pengolahan( di 4 kabupaten )
2. Jasa3.Bangunan
( Sumenep)
LQshift share
STRUKTUR PDRB KABUPATEN ( 2010 ) dalam prosentase
Tabel 6.1 Perbandingan Jumlah Industri Antar Kabupaten Tahun 2009
Kelas Industri Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep
Industri besar-menengah 33 4 1 40
Industri Kecil 29 11.098 40
Industri kerajinan 4.338 586* 966
Sumber : Kabupaten Dalam Angka 2010; * berdasar data 2009 terdapat 586 dimana Th 2010 hanya 23
• Jenis-jenis industri kecil terutama industri makanan ringan, pembuatan terasi, petis, garam, mebel, jamu, rokok, kerajinan batik, ukiran kayu, tikar, bahan bangunan dll.
Sektor Industri Pengolahan
PERBANDINGAN JUMLAH INDUSTRI TH 2009
PROSENTASE PRODUKSI INDUSTRI PENGOLAHAN Th 2010
Sub Sektor Industri pengolahan (%)
Makanan, Minuman, dan Tembakau 73.47 Tekstil, Barang dan Kulit, dan Alas Kaki 4.56 Barang dari kayu dan Hasil Hutan lainnya 4.22 Kertas dan Barang Cetakan 10.72 Pupuk, Kimia, dan Barang dari Karet 1.51 Semen dan Barang Galian bukan logam 3.77 Logam Dasar Besi dan Baja 0.40 Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya 0.93 Barang Lainnya 0.42
Laju Pertumbuhan sekitar 3,0 – 3,5 % pertahun
( 2006-2010 )
29
Sinergitas Sektor EkonomiSinergitas
Sektor Ekonomi
Hasil analisis wilayah Madura
Sektor/Subsektor Kabupaten Dukungan Kebijakan Nasional/ Provinsi
Kriteria 1.Tingkat Produksi yang tinggi
Sektor Pertanian;
Sektor perdagangan;
1.tanaman Pangan
2.perikanan
3.perkebunan
4.peternakan
Tersebar;
Kab.Sumenep;
Kab.Sumenep dan Pamekasan;
1.Kawasan andalan di Madura dan kepulauan dengan sektor pertanian, perkebunan, perikanan, industri, pariwisata;
2.Kawasan andalan laut Madura, dengan sektor perikanan, pertambangan, pariwisata;
3.WP Gerbangkertosusila Plus dengan fungsi sebagai kawasan pertanian tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, kehutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, perdagangan, jasa, pariwisata dan industri
4.Salah satu strategi pengembangan WP Gerbangkertosusila Yaitu : Menjadikan Madura menjadi pusat industry, terutama Bangkalan.
2.Sektor Basis (sebagai pendorong pertumbuhan)
Pertanian;
Pertambangan/Galian;
Keuangan/Jasa;
Pengangkutan;
Jasa-Jasa;
5.pertambangan / galian
6.jasa-jasa
Kab.Sampang dan Sumenep;
Kab.Bangkalan, Sampang, Pamekasan;
3.Backward Linkage besar ( potensi menarik pertumbuhan sektor lain lebih besar )
Sektor peternakan;
Sektor pertambangan logam/ non logam;
Sektor perdagangan;
Industri bahan bangunan;
Industri papan;
Konstruksi;
8.perdagangan
9.industri bahan bangunan
10.industri papan
Tersebar;
Kab.Bangkalan, Sampang, Sumenep;
Kawasan PeternakanKawasan Pariwisata
Kawasan Pertambakan
S
K
T
S
S
S
S
S
K
KK
KK
K
TT
T
K
S
K
K
Sentra Perikanan di Arjasa (kepulauan), Pasongsongan (pesisir utara) dan Kalianget, Dungkek. Menghasilkan 44.900 ton ikan laut th 2010; 9.600 ton ikan kering, 4.200 ton ikan asap, terasi 2.584 ton.
Sebaran Potensi Sektor Ekonomi Perikanan
Budidaya ikan kolam, keramba, dan pembenihan di Pangarengan.Perikanan laut di Sampang, Camplong,Sreseh.Usaha pengolahan ikan di Ketapang, Banyuates, Sokobanah.
Lokasi utama penghasil perikanan di Kabupaten Bangkalan adalah: Kec. Klampis, Sepulu, Tanjung Bumi, Kwanyar.
Sentra Rumput laut di Kecamatan Klampis.
Kawasan PeternakanKawasan Pariwisata
Kawasan Pertambakan
S
K
T
S
S
S
S
S
K
KK
KK
K
TT
T
K
S
K
K
Sentra Garam diKalianget-Sumenep sekitar 1.569 Ha
Sebaran Potensi Sektor Ekonomi Garam
Garam sebagai komoditas unggulan di Kab. Pamekasan memiliki Luas Lahan produktif 2.096 Ha di Kec. Galis, Pademawu, dan Tlanakan.
Tahun 2008 produksinya mencapai 189.000 ton. Produksi tertinggi garam di Pamekasan adalah garam kelas
premium dengan produksi 500 ton/thn. IKM garam yodium di Kec. Tlanakan, Kec. Pademawu,dan Galis
Industri garam rakyat di Kec. Sampang, Kec. Camplong, Kec. Torjun, Pengarengan, Jrengik dan Sreseh
Rata-rata produksi dapat mencapai 60-70 Ton / Ha. Kualitas garam rakyat terbagi dalam 3 (tiga) kategori : K1
(kualitas baik), K2 (kulitas sedang), K3 (kualitas kurang)
Kabupaten/Kota Total Produksi Garam (Ton)
1 Pamekasan 61,574.862 Sampang 288,511.003 Sumenep 108,018.004 Bangkalan 4,310.00
Total Madura 462,413.86Total Jatim 567,059.08
Madura thd Jatim 81,55 %
Sumber data sekunder : Provinsi Jatim / BPWS
Kawasan PeternakanKawasan Pariwisata
Kawasan Pertambakan
S
K
T
S
S
S
S
S
K
KK
KK
K
TT
T
K
S
K
K
Sebaran Potensi Sektor Ekonomi Tanaman pangan dan Tembakau
Sentra Tanaman Pangan tersebar di seluruh wilayah pertanian di ke 4 kabupaten;
Jenis tanaman antara lain : kacang tanah, kedele, padi, jagung, jambu mete, kacang panjang, cabe.
Kab Bangkalan
Kawasan Pertanian tanaman pangan seluas 26.923,21 Ha ( kawasan pertanian lahan basah dan kawasan pertanian lahan kering) Kawasan lahan basah, terletak di kecamatan Bangkalan, Kamal, Socah, Geger, Blega, Kwanyar dan Modung. Kawasan Pertanian lahan kering terdapat di semua Kecamatan.
Pada tahun 2010, luas panen tanaman sayuran meliputi Kacang panjang (145 Ha) dan cabe (674 Ha).
Tanaman TembakauKab. Sumenep: kecamatan Guluk-guluk
memiliki luas lahan (terluas yakni 4.120 Ha
produksi 570 kg/Ha/thn
Kab. Pamekasan : Kecamatan Pakong, Batumarmar dan Tlanakan
Kab Sampang : • Ketapang, Tambelangan,
Pangarengan, Kedungdung , Sampang.
Potensi tanaman pangan
Sumber: Kajian Pengembangan Wilayah Pulau Madura, diolah 2012
Kabupaten Kecamatan Penghasil Jenis Tanaman Unggulan
Padi Jagung Ubi Kayu Ubi jalar Kacang Tanah
a. Bangkalan Burneh, Geger, Blega, Socah, Arosbaya, Modung, Kwanyar
Blega, Modung, Geger, Klampis
Geger, Kokop, Tanjungbumi
Kokop, Burneh, Belga
Geger, Konang, Klampis
b. Sampang Jengkrik, Torjun, Sampang, Omben
Ketapang, Sokobanah, Banyuates
Omben, Banyuates, Ketapang
Robatal, Camplong, Kedungdung
Banyuates, Kedungdung, Ketapang
c. Pamekasan Pademawu, Proppo, Pegantenan
Batumarmar, Pasean, Kadur
Pamekasan, Palengaan
Kadur Kadur, Pamekasan, Galis
d. Sumenep
Manding, Arjasa, Guluk-guluk, Gapura, Pasongsongan, Lenteng, Kangayan
Batu Putih, Pasongsongan, Rubaru, Gayam, Ambuten, Arjasa
Ra’as, Saronggi, Talango
Raas, Saronggi, Talango, Rubaru, Dungkek
Lenteng, Gapura
33
Potensi Tembakau
Terdapat jenis tembakau yang khas Madura yaitu Rajam Madura dan Madura : Tahun 2010 jenis tembakau rajam Madura
kontribusi sebesar 0,74% terhadap Jawa Timur; jenis tembakau Madura kontribusi sebesar 35,11 % terhadap Jawa Timur
Arjasa dan kepulauan
Kawasan PeternakanKawasan Pariwisata
Kawasan Pertambakan
S
K
T
S
S
S
S
S
K
KK
KK
K
TT
T
K
S
K
K
Sentra Peternakan
Sebaran Potensi Sektor Ekonomi Peternakan
Potensi Peternakan Kab. Bangkalan adalah Sapi Potong, Kerbau, Kambing, Ayam Buras, Itik dll
• Tahun 2010 populasi ternak Bangkalan tercatat Sapi potong (124.831 ekor), Kerbau (1.833 ekor, Kambing (51.302 ekor ), Domba (3.783 ekor), Ayam Kampung (708.578 ekor), Ayam Petelur ( 18.301 ekor) dan Ayam Pedaging (42.237 ekor) Iitik (60.045 ekor) dan Entok (28.734 ekor).
Penghasil Sapi Kab. Bangkalan antara lain : Galis, Geger, Sepulu, Kokop, Tanah Merah
No Kabupaten
Populasi Sapi (ekor)
1. Bangkalan 194.838
2. Sampang 196.414
3. Pamekasan 127.044
4. Sumenep 360.312
Jumlah 878.608
Kabupaten 2008 2009 2010**)
Bangkalan 518 751 835Sampang 1.021 1.156 919
Pamekasan 832 877 714
Sumenep 1.201 1.189 1.032Total Madura 3.572 3.973 3.500
JAWA TIMUR 92.653 96.948 98.821
Kontribusi Madura
3,85% 4,10% 3,54%
Produksi Daging Sapi Tahun 2008-2010 ( ton)
S
S
35
No Kabupaten Bahan Galian Kecamatan 1 Bangkalan Batu gamping Kamal, Socah dan Labang
Lempung / Clay Konang, Kwanyar, Galis dan Geger Dolomit Socah, Kamal, Burneh, Labang, dan
Tragah Fosfat Labang, Tragah, Kwanyar, dan Modung Pasir Burneh, Geger, Blega, dan Modung Pasir Kuarsa Konang, Kwanyar, Galis dan Geger Batu Galis Kalsit Modung, dan Blega
2 Sampang
Bahan galian pasir Camplong, Sampang, Kedungdung, Robatal dan J rengik
Bahan galian batu gunung
Sampang, Robatal, Sukobanah dan Ketapang
Galian batu pecah Sampang, Robatal, Sukobanah dan Ketapang
Galian batu kapur /gamping
Sampang, Robatal, Sukobanah dan Ketapang, dan Camplong, Omben, Torjun, J rengik dan Banyuates
Galian Phospat Sampang, J rengik, Tambelangan dan Sukonanah, Omben
Galian batu bintang Omben, Sampang, Ketapang dan J rengik
Galian lempung Sampang, Robatal, Torjun, Omben dan Sreseh
Galian batu marmer Banyuates
3 Pamekasan
Tanah liat/ lempung Propo Phospat Palengaan, dan Kadur Batu Gamping Palengaan Pasir Kuarsa Batumarmar Pasir Pademawu, batumarmar, pasean, waru
Batu Bata galian Pademawu, kadur, pakong, pegantenan, batumarmar, pasean dan Waru
Kerikil Palengaan, pegantenan, Waru Batu Gung Palengaan, pegantenan, waru Minyak bumi Kadur
4 Sumenep
Fosfat Batu putih, Ganding, Manding, Lenteng, Guluk-Guluk, Bluto dan Arjasa
Batu gamping Ganding, Dasuk, Batu Putih, Gapura dan Batang-Batang
Gipsun Rubaru, Gapura dan Batu Putih Pasir kwarsa Pasongsongan, Dasuk dan Batang-Batang Dolomit Batu Putih Pasir koral Raas Oksigen Giliyang Kecamatan Dungkek
Potensi bahan tambang galian
Sumber: Kajian Pengembangan Wilayah Pulau Madura, diolah 2012
36
Kawasan PeternakanKawasan Pariwisata
Kawasan Pertambakan
S
K
T
S
S
S
S
S
K
KK
KK
K
TT
T
K
S
K
K
Sebaran Potensi Sektor Ekonomi Industri Kecil & Kerajinan
Ukiran dan Furniture
Batik
Kabupaten Bangkalan :Industri kerajinan batik tulis, industri bahan dasar agel, mebel baik
ukir/kayu, keramik/genteng, hasil laut dan lain–lain. Potensi industri kecil yang berbasis hasil pertambangan : marmer dan
keramik. (banyaknya bahan baku yang tersedia serta tingginya permintaan)
Industri lain berbahan baku dari hasil laut (kerupuk, petis).
Kabupaten Sumenep :• Industri batik tulis
diantaranya di Bluto; • Industri ukiran dan mebel
kayu di Pragaan, Dungkek, Manding , Talango dan Kalianget
• Industri gula siwalan di Gapura, Pragaan, Dungkek, Batang-Batang, Giligenting.
• Jenis Industri lain makanan ringan, anyaman daun siwalan, industri tepung ikan dan tepung rumput laut.
Kabupaten Pamekasan :Sentra pengrajin batik tulis diantaranya di
Proppo, dengan hasil kain batik telah banyak masuk pasar internasional
Industri kecil tersebar di pusat kecamatan di Waru, Pakong, Tlanakan, Pamekasan dll.
Jenis industri beragam : makanan ringan, rokok, hasil laut, batik, anyaman, siwalan, garam, perajangan tembakau.
S
Sentra industri kecil umumnya tersebar di permukiman perdesaan atau juga di kota.Jumlah industri kecil di Pamekasan 11.098 th 2010, dan di Bangkalan industri pengrajin 4.338 unit.
Sinergitas Sektor Ekonomi / Kawasan Prioritas
Arjasa
Arjasa
Kawasan peternakan
Kawasan pertambangan dan industri berbasis bahan galianKawasan perdagangan, jasa
37
Kawasan Peternakan
Kawasan Pariwisata
Kawasan Pertambakan
S
K
T
S
SK
TTK
P
Kawasan pengembangan terkait potensi perikanan, industri kecil-menengah, dan permukiman
Kawasan Agropolitan, dengan sektor utama pertanian, perkebunan, peternakan.
P
P
P
P
PS
S
S
K
KK
KK
T
K
S
K
P
P
PP
P
P P
PP
= Kawasan Ekonomi Prioritas
PP
Ke Kalianget
Kawasan Peternakan
Kawasan Pariwisata
Kawasan Pertambakan
Orientasi ke Surabaya/ SitubondoArus Barang
S
K
T
Ke Jatim (Situbondo)
S
S
S
S
S
K
KK
KK
K
TT
T
K
Ke SURABAYA & GRESIK
S
K
K
Ke Jatim (Situbondo)
Kondisi Sektor Ekonomi dan Orientasi
Arus barang & pemasaran
Sektor/Subsektor Pengolahan Orientasi produk
Pertambangan Gresik
Industri kecil
(Robatal, Omben, Pamekasan )
-Madura
-Surabaya
Peternakan Situbondo
Pasar ternak Madura
Pemotongan hewan
(Pakong, Pamekasan, Sumenep, Bangkalan )
Surabaya
Perikanan dan rumput laut
Industri kecil
( Pasongsongan, Arjasa, Kalianget, Sumenep, Waru, Galis, Ketapang, Tg Bumi, Bangkalan dll)
-Surabaya
-Situbondo
Garam Pengolahan, pergudangan
( Kalianget, Tlanakan, Pangarengan)
Surabaya
Tembakau Pengolahan
( Tersebar )
Pergudangan
(Pamekasan)
Surabaya
Tanaman Pangan
(Jagung, mente, cabe, bawang merah, kedele dll )
Pasar lokal ( Madura )
Pengolahan
( Tersebar )
Surabaya
Perlu pembangunan industrialisasi. didorong pengembangan kawasan produksi di Madura, sehingga meningkatkan nilai tambah juga lapangan kerja. Hal ini berarti perlu kawasan-kawasan produktif, pusat-pusat pelayanan dengan kelengkapan prasarana sarana,
Perikanan, rumput laut dan pengolahan
Pusat kegiatan / kota yang tumbuh terutama ada di sisi selatan mengikuti jalan utama yang ada.Pusat utama sebagai pusat kegiatan industri adalah Surabaya.Arus barang masih didominasi dengan produk primer dan hasil industri kecil.
Kawasan Peternakan
Kawasan Pariwisata
Kawasan PertambakanT
Sektor Ekonomi, Kawasan prioritas dan Pusat Permukiman
S
K
Arjasa
P
S
S
S
S
S
K
KK
KK
K
TT
T
K
S
K
K
P
PP
P
P
P
P
P
P P
Arjasa
Kawasan peternakan sapi, kambing dll
P
Kawasan perdagangan, jasa dan industri
P
P
P = Prioritas
Prioritas Kab. Pamekasan
1) Pamekasan - PKW2) Pakong/Waru –
PKLp3) Larangan - PPK
Pendukung4) Tlanakan - PPK5) Galis – PPK
Prioritas Kab. Sumemep
1) Sumenep - PKL2) Kalianget - PKLp3) Rubaru - PKLp4) Pasongsongan -
PKLp5) Arjasa - PKLp6) Gayam - PKLp7) GulukGuluk - PPK
Pendukung8) Dungkek –PPK9) Gapura – PPKPrioritas Kab.
Sampang1) Ketapang - PKLp2) KarangPenang -
PPK3) Banyuates – PPK
Pendukung8) Sampang - PKL9) Camplong – PPK10)Pangarengan - PPK
Prioritas Kab. Bangkalan1) Bangkalan - PKN2) Labang- PKN3) Socah-PKL4) TanahMerah – PKL
Pendukung4) Geger - PPK
39
= PKL
Pusat Industri, dan peti kemas
PP
P
Kawasan pertambangan dan industri berbasis bahan galian
= Kota Agroindustri
Sinergitas Sektor Ekonomi-Pusat Kegiatan
Arjasa
Prioritas Kab. Pamekasan
1) Pamekasan - PKW2) Pakong/Waru –
PKLp3) Larangan - PPK
Pendukung4) Waru – PKLp5) Tlanakan - PPK6) Galis – PPK
Prioritas Kab. Sumemep
1) Sumenep - PKL2) Kalianget - PKLp3) Rubaru - PKLp4) Pasongsongan -
PKLp5) Arjasa - PKLp6) Gayam - PKLp7) GulukGuluk - PPK
Pendukung8) Dungkek –PPK9) Gapura – PPKPrioritas Kab.
Sampang1) Ketapang - PKLp2) KarangPenang -
PPK3) Banyuates – PPK
Pendukung8) Sampang - PKL9) Camplong – PPK10)Pangarengan - PPK
= Pergerakan Lintas Kab. (Darat & Laut) = Keterkaitan antar pusat dalam
Kabupaten
ARUS PRODUK & PENUMPANG KE JATIM ( Transp Laut )
P
P
Pusat Industri, dan peti kemas
= PKL / PKLp
ARUS PRODUK ke KAWASAN INDUSTRI
ARUS PRODUK KE KKJSM / KAWASAN INDUSTRI / SURABAYA ( Jalan Raya / KA )
ARUS BARANG KE JATIM ( Transp Laut )
Kalianget
S
Pusat Industri, dan Jasa Perdagangan di KKJSM
PP
S
S
S
S
S
K
KK
KK
TT
T
K
S
K
K
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P P
K
JALUR PARIWISATA MELALUI LINTAS SELATAN ( DARI LABANG HINGGA PANTAI LOMBANG DAN KEPULAUAN )
41
V. SINERGITAS SEKTOR EKONOMI – PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR
Kawasan Peternakan
Kawasan Pariwisata
Kawasan PertambakanT
Sinergitas Sektor Ekonomi- Pusat Permukiman dan Infrastruktur
S
K
Arjasa
P
S
S
S
S
S
K
KK
KK
K
TT
T
K
S
K
K
PP
P
PP
P
P
P
P P
Prioritas Kab. Pamekasan
1) Pamekasan - PKW2) Pakong/Waru –
PKLp3) Larangan - PPK
Pendukung4) Tlanakan - PPK5) Galis – PPKPrioritas Kab.
Sumemep1) Sumenep - PKL2) Kalianget - PKLp3) Rubaru - PKLp4) Pasongsongan -
PKLp5) Arjasa - PKLp6) Gayam - PKLp7) GulukGuluk - PPK
Pendukung8) Dungkek –PPK9) Gapura – PPKPrioritas Kab.
Sampang1) Ketapang - PKLp2) KarangPenang -
PPK3) Banyuates – PPK
Pendukung8) Sampang - PKL9) Camplong – PPK10)Pangarengan - PPK
42
Arjasa
PP
P
P = Prioritas
Prioritas Kab. Bangkalan
1) Bangkalan - PKN2) Labang- PKN3) TanahMerah - PKL
Pendukung4) Geger - PPK
Pusat Industri, Pergudangan dan peti kemas
Kawasan Ekonomi Prioritas
Kawasan Ekonomi lain
Sumberdaya Air
Jalan Lintas Utara
Jalan Arteri Lintas Selatan
Pelabuhan
Pembangkit Energi PLTU
Terminal Regional
43
No. Kawasan Ekonomi Sektor/ komoditi
Pusat pelayanan Rencana Pengembangan Infrastruktur
Kab. Pamekasan
1. Agropolitan Rupanandur( Kec,Pakong, Waru, Pegantenan, Kadur)
Pertanian tanaman pangan; perkebunan kopi, kelapa, tembakau, cabe jamu;Ternak besar, kecil dan unggas;
1.Waru-PKLp2.Pakong/ Desa Bandungan( desa-desa sub pusat : SumberWaru, Tlagah, Pamaroh)
1.Jalan lintas utara.2. Rumah potong hewan di Waru3.Pasar hewan Waru4.Sumberdaya air dari mata air dan
sungai. 5.Irigasi teknis ( Sawah sekitar 1.354
Ha )
2. Peternakan Madrasin(Kec.Larangan dan Palengaan)
Peternakan sapi, industri menengah.
1.Pamekasan-PKW; 1.Jalan lintas Pakong-Pamekasan2.Pasar hewan Pamekasan3.Sumberdaya air
3. Garam dan perikanan Galis(Kec.Galis, Pademawu, Larangan)
Perikanan, tambak, rumput laut, garam.Industri menengah.
1.Pamekasan-PKW2.Larangan-PPK
1.Jalan lintas selatan Larangan-Pamekasan-Sampang
2. Industri kecil-menengah3.Sumberdaya air4.Pelabuhan Lokal Galis, dan Pademawu.
4. Perkotaan, Pelabuhan, perdagangan jasa Pamekasan.(Kec.Pamekasan,Tlanakan, Pademawu)
Perdagangan jasa, industri kecil-menengah, pergudangan, pelabuhan;
1.Pamekasan-PKW2.Tlanakan-PPK
1.Jalan lintas selatan Pamekasan-Sampang2.Pelabuhan regional Branta3.TPI Branta4,Terminal barang 5. Sumberdaya air dari mata air6.PLTU dan Gardu Induk Madura
5. Perikanan Pasean.(Kec.Pasean, Sotabar, Batumarmar, Batubintang)
Perikanan, wisata pantai,Transportasi.
1.Waru-PKLp2.Pasean-PPK
1.Jalan lintas utara2.Pelabuhan Regional Pasean3.Pasar lokal4. PPI Sotabar, PPI Batumarmar.
Sinergitas Sektor Ekonomi- Pusat Permukiman dan Infrastruktur
No. Kawasan Ekonomi
Sektor/komoditi Pusat pelayanan
Rencana Pengembangan Infrastruktur
Kab. Bangkalan
1. Kawasan Agropolitan Soburbang(Kec. Tanah Merah, Galis, Geger)
Pertanian ;Perkebunan (mente,jagung, kelapa)Peternakan;Penggalian.
1.Bangkalan-PKN2.Tanah Merah-
PKL3.geger-PPK
1.Jalan arteri primer menghubungkan Bangkalan dengan kabupaten lain di lintas selatan pulau.
2. Waduk Blega, Embung Burneh, Embung Kokop, Embung Arosbaya, Embung Sepulu, dan Embung Tg. Bumi.
2. Kawasan Industri Socah(Kec.Socah, Burneh)
Kawasan Industri,Industri kecil;Pergudangan;Perdagangan Regional dan Lokal;Transportasi darat.Perkebunan tahunan.
1. Socah-PKL 1.Jalan arteri primer lintas selatan, dan jalan Tol menghubungkan Surabaya – Madura melalui Jembatan Suramadu mendukung akses antar pusat-pusat utama di Bangkalan.
2,Pengembangan kawasan Ekonomi di kaki jembatan Suramadu dengan fungsi kawasan industri, perdagangan regional, wisata dan permukiman.
3. Pelabuhan Khusus Socah4.Rencana pengembangan jalur KA
lintas pulau Madura.
3. Pusat Kegiatan Ekonomi Tragah-Labang(Kec.Tragah,Labang, Kwanyar)
Perdagangan jasa;Industri pengolahan skala regional;Wisata.
1. Labang-PKN 1.Jembatan Suramadu2.Jalan Lintas selatan3.Kawasan kaki jembatan sisi madura
4. Kawasan Ekonomi Klampis. ( Kec.Klampir, Kec Sepulu, Arosbaya)
Industri; Pergudangan;Pelabuhan peti kemas; Perdagangan dan jasa;
1. Klampis2. Arosbaya
1.Jalan Tol Jemabatan Suramadu – Klampis
2.Pelabuhan Internasional Tg.Bulu Pandan
3.Sumberdaya Air
44
Sinergitas Sektor Ekonomi- Pusat Permukiman dan Infrastruktur
45
No. Kawasan Ekonomi
Sektor/komoditi Pusat pelayanan
Rencana Pengembangan Infrastruktur
Kab. Sampang
1.
Agropolitan Banyuates( Kec.Banyuates, Ketapang, Tambelangan, Sokobanah)
Pertanian tanaman pangan, perkebunan ( kelapa, mente, tembakau, kapuk), perikanan, Peternakan sapi, wisata;Industri besar-menengahTransportasi darat.
1.Ketapang-PKlp2.Banyuates-PPK
1. Jalan lintas utara2.Waduk Nipah di Banyates3.TPI Ketapang
2.
Pertambangan Robatal-Karangpenang(Kec.Robatal, Sokobanah, Karangpenang, Kedundung)
Pertambangan, dan industri kecil;Perkebunan (kelapa, tembakau, siwalan)Pertanian;Peternakan sapi.
1.Ketapang-PKLp2.Kedungdung-PKLp
1.Jalan lintas utara2.Waduk klampis di Kedundung
3.
Kawasan Perkotaan Sampang – Camplong( Kec.Sampang, Camplong, Omben, Trojun)
Perdagangan, jasa;Transportasi laut;Perikanan;Perkebunan ( tembakau )Industri kecil-menengah;Industri kerajinan;Pariwisata;Pertanian tanaman pangan
1.Sampang-PKL2.Camplong-PKLp
1.Jaringan jalan lintas selatan2.Pelabuhan Regional Camplong3.TPI Camplong
4.
Tambak garam dan perikanan Pangarengan-Sreseh.(Kec.Pangarengan, Sreseh, Jrengik)
Tambak Garam;Perikanan,Industri kecil;Perdagangan, jasa;Perkebunan (tembakau, kelapa )
1.Sampang-PKL2.Pangarengan-PPK
1.Jalan lintas selatan.2.Rencana Jalan Kolektpr Primer
Bangkalan-Labang-Blega
Sinergitas Sektor Ekonomi- Pusat Permukiman dan Infrastruktur
46
No. Kawasan Ekonomi
Sektor/ komoditi
Pusat pelayanan
Rencana Pengembangan Infrastruktur
Kab. Sumenep
1. Agropolitan Rubaru( Kec.Rubaru, Lenteng,Ganding, Pasongsongan,Ambunten)
Pertanian tanaman pangan; perkebunan kelapa, tembakau, mente; perikanan dan industri kecil pengolahan ikan.
1.Rubaru-PKLp2.Pasongsongan
1.Jalan lintas utara2.Pelabuhan lokal
2. Pertambangan dan industri di Pragaan
Galian, dan industri genteng
1.Sumenep-PKL 1.Jalan lintas selatan
3. Pariwisata, industri kecil dan perikanan Dungkek(Kec.Dungkek, Batang Batang, Gapura)
Pariwisata alam,perikanan dan industri kecil/kerajinan
1.Sumenep-PKL2.Batang Batang-PPK
1.Jalan kolektor primer Sumenep-Batang-Batang2.Pelabuhan lokal Dungkek3.Pelabuhan regional Kalianget3.Sumberdaya air/mata air
4. Kawasan perkotaan Sumenep-Kalianget(Kec.Sumenep, Kalianget, Dasuk,Talango)
Perdagangan jasa; pelabuhan /transportasi;Perikanan;Pariwisata.Tambak garam;
1.Sumenep-PKL2.Kalianget-PKLp
1.Jalan lintas selatan2.Pelabuhan regional Kalianget3.Pelabuhan Lokal Dungkek4.Pelabuhan Udara Trunojoyo-Sumenep
5.
Minapolitan Arjasa dan kepulauan(Kec.Arjasa, Kangean, Sapeken, kepulauan Sapudi)
Perikanan, industri kecil menengah;Pariwisata alam;Ternak sapi;
1.Kalianget-PKLp 2.Arjasa-PKLp
1.Pelabuhan Nasional Arjasa2.Pelabuhan Nasional Sapudi3.Pelabuhan Lokal Raas
6.
Sentra tembakau GulukGuluk(Kec.Guluk Guluk)
Tembakau dan industri kecil-menengah pengolahan tembakau
1.Sumenep-PKL2.Pamekasan-PKW
1.Lintas selatan2.Pelabuhan Regional Kalianget
7.
Pertambangan migas(Kec.Masalembu dan Giligenting)
Pertambangan migas.
1.Masalembu-PKLp2.Kalianget-PKLp
1.Pelabuhan Nasional Sapeken2.Pelabuhan Lokal Raas3.Pelabuhan Reional Kalianget
Sinergitas Sektor Ekonomi- Pusat Permukiman dan Infrastruktur
47
Kebutuhan Dukungan Sistem Pusat Pusat-pusat pelayanan dan jasa perdagangan, serta industri kecil
dikembangkan terutama di pusat-pusat kegiatan utama yang ada. Pusat Industri dan jasa perdagangan skala regional dikembangkan
di pusat baru yaitu KKJSM di Labang, kawasan Industri Socah dan Kawasan Khusus Klampis.
Pusat-pusat pelayanan kawasan agropolitan dan pusat agro industry kecil-menengah dipusatkan di masing-masing kawasan yang terutama di sisi utara.
Jaringan jalan Jaringan Jalan Nasional, Propinsi dan Kabupaten perlu ditingkatkan. Peningkatan jalan lintas utara sebagai jalur angkutan komoditi dari
kawasan ekonomi ke kawasan khusus- Industri di Klampis. Peningkatan jalan poros bagi tiap kawasan ekonomi /agropolitan
terhubung ke jalan lintas utara. Peningkatan jalan penghubung pusat-pusat utama di lintas selatan
sebagai akses pelayanan pergerakan umum, jasa, perdagangan, dan pariwisata.
Pelabuhan Pelabuhan peti kemas di Tanjung Modung-Tanjung Bulupandan,
Kecamatan Klampis ; Pengembangan Pelabuhan Lokal lain seperti Dungkek,
Galis/Tlanakan, Pademawu, Sepulu dalam rangka pelayanan masyarakat nelayan;
Pengembangan Pelabuhan Regional di Tlanakan, Pasean, Tg.Bumi, dan Kalianget
48
Kebutuhan Dukungan Energi Listrik
Pengembangan wilayah Madura sangat membutuhkan dukungan kapasitas penyediaan energi listrik yang cukup dan tersebar merata mengikuti pengembangan kawasan ekonomi produktif terutama industri dan permukiman.Rencana pengembangan : sumber energi PLTU dan pengembangan jaringan distribusi.
Infrastruktur Sumberdaya Air Pengembangan Infrastruktur sumberdaya air bagi kawasan pertanian dan
industry serta permukiman; Pengembangan /pemanfaatan Waduk dan Embung diantaranya Waduk
Blega, Embung Burneh, Embung Kokop, Embung Aerosbaya, Embung Sepulu, dan Embung Tg. Bumi, Waduk Nipah, Waduk Klampis dll
Prasarana sarana lain Jaringan Energi secara merata Pengembangan Terminal induk tipe A di Burneh yang termasuk dalam
pembangunan infrastruktur pasca operasional Jembatan Suramadu. Pengembangan Terminal barang dan penumpang di pusat-pusat kegiatan
agropolitan tipe A, dan juga terminal lokal Tipe B di tiap kawasan.
Terminal Agribisnis ( Terminal tipe A ) : Tanah Merah, Waru, Rubaru dan Ketapang
Terminal Lokal Agribisnis : Geger, Pakong, Banyuates, Pasongsongan, Guluk-Guluk, Lenteng
49
VI. KONDISI KETERPADUAN TATA
RUANG DALAM PW SURAMADU
50
Sinergitas Rencana Induk Pengembangan Wilayah Suramadu
Kerangka Dasar Percepatan Pengembangan Wilayah Suramadu dengan komponen utama : pengembangan industry dan jasa di kawasan potensial, pengembangan konektivitas antar kawasan dan outlet, serta pengembangan sumberdaya manusia.
• Konsep : mengembangkan keterkaitan kuat diantara pusat-pusat di sisi utara dan juga di sisi selatan. Sedang keterkaitan diantara pusat sisi utara dan pusat sisi selatan relatif dengan interaksi sedang seperti di Ketapang – Sampang dan Pasean-Pamekasan.
• Sesuai dengan kebutuhan dan program utama hasil studi yaitu terutama peningkatan jalan, energy dan sumberdaya air untuk melayani keseluruhan wilayah Suramadu.
• Pengembangan wilayah di Suramadu berbasis pada sumber daya alam telah diidentifikasi yaitu sektor perikanan, pertanian bahan pangan, perkebunan dan peternakan juga galian
• Pengembangan kawasan agropolitan sebagai sentra produksi perlu diprioritaskan penataannya..
• Sektor pariwisata dikembangkan dengan jalur utama melalui pusat-pusat
yang ada di lintas selatan, dan melalui pusat-pusat utama di Bangkalan, Sampang, Pamekasan juga Sumenep dan juga pusat di Labang ( KKJSM), Kalianget, menuju obyek-obyek wisata;
• Indikasi program utama untuk infrastruktur dan pengembangan SDM dalam rangka pengembangan kawasan-kawasan agropolitan dan pariwisata perlu pula diprioritaskan.
51
Kebutuhan Infrastruktur Kawasan
Kawasan Agropolitan Jalan lintas utara Jalan poros kawasan (Kawasan Industri dan kota agro) Terminal agribisnis Sumber daya air kawasan Energi Listrik Telekomunikasi
Kawasan Pariwisata Jalur wisata melalui jalan arteri lintas selatan Bandara Trunojoyo di Sumenep Pelabuhan regional Kalianget Jalan akses dan pelayanan angkutan ke Pusat-pusat
akomodasi ( pusat akomodasi dan pelayanan terkait dengan industry kerajinan, pasar tradisional, pelabuhan lokal/penyeberangan ke kepulauan ) antara lain ke Dungkek, Kalianget, Arjasa, Camplong dari kota-kota utamanya.
Energi listrik Telekomunikasi
52
Terima Kasih
53
Kabupaten Ternak Hewan Besar:
Ternak Hewan Kecil:
Ternak Hewan Unggas:
BangkalanGalis, Geger, Sepulu, Kokop, Tanah Merah
Galis, Tanah Merah, Tragah, Socah
Galis, Tanah Merah, Bangkalan
Sampang
Ketapang, Sokobanah, Sampang, Kedungdung
Sampang, Sreseh Banyuates, Ketapang, Kedungdung
PamekasanLarangan, Pasean Tlanakan, Kadur Tlanakan, Larangan
SumenepGayam, Nonggunong
Gayam, Saronggi Lenteng, Dasuk
Potensi Peternakan
Kabupaten
Ternak Hewan
Besar: Sapi potong
Ternak Hewan Kecil:
Kambing
Ternak Hewan Unggas: Ayam
Buras
Bangkalan 98.25 96.58 87.00
Sampang 99.95 90.14 84.70
Pamekasan 99.91 78.11 53.09
Sumenep 97.02 86.87 61.89
Prosentase Populasi Tertinggi untuk Tiap Jenis Hewan Ternak Tahun 2010
Pengembangan wilayah mempunyai tujuan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat secara sosial dan ekonomi didukung perkembangan fisik lingkungannya. Teori mengatakan : terdapat hubungan positif antara peran & ketersediaan SDM dan pertumbuhan ekonomi di negara berkembangan dan negara maju.
kunci sukses dari pengembangan wilayah Suramadu adalah : ikut tumbuh dan berkembangnya sosial ekonomi masyarakat Madura.
Pembangunan yang hanya menguntungkan pihak investor bermodal kuat, dengan mengambil lokasi kegiatan di wilayah Madura tanpa dapat mendorong kemajuan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat maka akan menguras sumberdaya setempat.
Teori Pertumbuhan Perekonomian
Percepatan pertumbuhan perekonomian wilayah erat hubungannya dengan tahap industrialisasi, dengan mendorong sektor basis atau industri ekspor, yang memiliki pasar yang luas.
Terkait dengan rencana perluasan kawasan industri dari Surabaya ke wilayah sekitar termasuk juga ke Bangkalan sebagai PKN, maka hal ini sudah merupakan satu langkah strategis terkait pengembangan wilayah Suramadu, melalui pembangunan pelabuhan Tg.BuluPandan/Tg.Perak, kawasan industri, Jembatan Suramadu, jalan akses menghubungkan seluruh wilayah Madura baik sisi utara dan selatan, sehingga meningkatkan kemudahan mobilitas barang, orang dan aktivitas sosial ekonomi.
Untuk industri besar, potensi di Kab. Bangkalan : industri Kemaritiman berikut teknologinya, semen, phospat dan pengelolaan kawasan industri. Peluang investasi yang ditawarkan adalah pengembangan industri semen dan keramik yang didukung deposit bahan baku.
Peluang industri menengah adalah industri Genteng Glazuur (Genteng Lapis ) merupakan pengolahan bahan baku clay (lempung) yang berkualitas dan melimpah di Bangkalan berikut tingginya permintaan pasar Genteng Glazuur di Madura.
54
55
Teori : Keterkaitan antar pusat/kota;
1. Dalam wilayah, sistem kota-kota dan interaksi antar kota serta kota dengan wil belakangnya sangat penting merangsang perkembangan pusat-pusat.
2. Interaksi antar pusat dalam sistem terwujud sebagai aliran-aliran. 3. Kota sebagai elemen utama dalam sistem PW.4. Kota sebagai pusat kegiatan industri dan pusat kegiatan
pelayanan.5. Kota sebagai pusat industri manufaktur memiliki persyaratan
lokasi tertentu berdasar jenis industri, juga keterkaitan dengan kota-kota yang mendukung proses produksi nya, didukung sistem jaringan perhubungan dan pusat industri sebagai simpul utamanya ( Budhy Tjahjati S. )
Teori Pengembangan Wilayah
Teori Dasar Pengembangan Wilayah ( Poernomosidi H.) 1
Ada pilihan lokasi kegiatan sektor karena
adanya perbedaan kemudahan. Aglomerasi kegiatan dan konsentrasi mendorong pertumbuhan sentra kegiatan dan kota.
Pertumbuhan ekonomi menuntut pola efisiensi di semua kegiatan dengan pertimbangan skala ekonomi.
Beberapa lokasi kegiatan menjadi strategis, dan memberi keuntungan usaha terkait dengan luas wilayah pelayanan.
Kepadatan arus barang kesatu pusat , menunjukkan besar kemudahan di pusat tersebut, peluang perkembangan pusat, dan luas wilayah pelayanan.
Teori Dasar Pengembangan Wilayah ( Poernomosidi H.) 2 Melalui berbagai jenis kegiatan usaha,
terjadi proses pengaruh pada kawasan dalam arti kualitas, jumlah, variasi jenis.
Hal ini termasuk faktor penyebab berlangsungnya proses perkembangan wilayah.
Wilayah-wilyah yang terjangkau arus barang adalah wilayah yang mempunyai kesempatan, disini berperan jasa distribusi, perdagangan, jasa angkutan, sebagai pembawa arus barang, sebagai unsur pembentuk struktur pengembangan wilayah.
Arus barang, dari barang primer hingga konsumen terputus sementara pada simpul-simpul.
56
Rencana IndukRencana Induk Percepatan Pengembangan Wilayah Suramadu
Sesuai arahan Dewan Pengarah BPWS dengan memperhatikan kondisi
kebijakan daerah
dan aspek-aspek otonomi daerah, Rencana Tata Ruang setempat
(Provinsi,
Kabupaten/Kota), juga sinkronisasi dengan program pembangunan
daerah (Provinsi,
Kabupaten/Kota) dan sektoral (Kementerian/LPNK).
Dengan demikian pelaksanaan percepatan pengembangan wilayah
Suramadu dapat terlaksana secara efektif dan terpadu dengan
pembangunan sektor dan daerah.
Percepatan pengembangan wilayah Suramadu diwujudkan melalui
pembangunan sektor
produktif, peningkatan kemampuan SDM dan keterpaduan
pengembangan sektor dan
infrastruktur. Keterpaduan pembangunan sektor produktif, seperti sektor
ekonomi , pusat-pusat dan infrastruktur pendukungnya akan memberi
dampak positif terhadap sinergi antar sektor, efisiensi investasi dan
pemanfaatan infrastruktur.