Download - Keseimbangan cairan dan elektrolit
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
By : Harun S.Kep, NS
Distribusi cairan tubuh1. Cairan ekstrasel
Terdiri dari :1) Cairan interstisial
Mengisi ruangan yang berada diantara sebagian besar sel tubuh. Sekitar 15% berat tubuh
2) Cairan intravaskular Terdiri dari plasma (5%) Bagian cairan limfe yg mengandung air dan tdk berwarna. Darah yg mengandung suspensi leukosit, eritrosit dan trombosit.
2. Cairan intrasel Membentuk 40% berat tubuh Cairan di dalam membran sel yang berisi substansi terlarut
(solut) yg penting utk keseimbangan cairan dan elektrolis serta metablisme
Pergerakan cairan tubuh1. Difusi
Proses ketika materi padat, partikel spt gula dlm cairan, berpindah dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi rendah.
2. Osmosis Perpindahan pelarut murni, seperti air, melalui membran
semipermeabel yg berpindah dari konsentrasi solut rendah ke konsentrasi solut tinggi.
Kec osmosis bergantung pada : konsentrasi solut, suhu larutan, muatan listrik solut, perbedaan antara tekanan osmosis yang dikeluarkan larutan.
Osmolalitas tekanan osmotik larutan Isotonik larutan yg osmolalitasnya sama dengan plasma
darah. Tekanan onkotik albumin menghasilkan osmotik koloid
3. Filtrasi Proses perpindahan air dan substansi yg dpt larut
secara bersamaan sebagai respons terhadap adanya tekanan cairan.
Tekanan hidrostatik tekanan yang dihasilkan oleh suatu likuid di dalam sebuah ruangan.
4. Transpor aktif Memerlukan aktivitas metabolik dan pengeluaran
energi utk menggerakkan berbagai materi guna menembus membran sel.
Transpor aktif ditingkatkan oleh molekul pembawa (carrier molecule) yg berada diantara sel, yg mengikat diri mereka sendiri dgn molekul yg masuk ke dalam sel. Ex : glukosa berikatan dgn insulin
Pengaturan Cairan Tubuh1. Asupan Cairan
Diatur oleh mekanisme rasa haus di hipothalamus Apabila kehilangan cairan terlalu banyak, osmoreseptor akan
mendeteksi kehilangan tersebut dan mengaktifkan pusat rasa haus.
Faktor yang mempengaruhi rasa haus :1) Peningkatan konsentrasi plasma dan penurunan volume
darah.
2) Keringnya membran mukosa faring dan mulut
3) Angiotensin II
4) Kehilangan kalium
5) Faktor psikologis Air juga dpt diperoleh dari asupan makanan, seperti buah-
buahan, sayur-sayuran dan daging
2. Haluaran Cairan Cairan dikeluarkan melalui ginjal dan saluran GI Ginjal setiap menit menerima sekitar 125 ml plasma utk
disaring dan memproduksi urine 60 ml (40 – 80 ml) dlm setiap jam total 1500 ml.
Kehilangan air melalui kulit diatur SS simpatis, yg mengaktifkan kelenjar keringat
Stimulasi kelenjar keringat dpt dihasilkan dari : olahraga, suhu lingkungan, peningkatan aktivitas metabolik (demam).
IWL (Insensible Water Loss) 6 ml/kg/24 jam SWL (Sensible Water Loss) dpt mencapai 1000 ml atau
lebih dlm 24 jam. Paru-paru mengalami kehilangan air yg tdk dirasakan sekitar
400 ml/hari. Saluran pencernaan 100 ml/hari
3. Hormon ADH
kekurangan air meningkatkan osmolalitas darah direspon oleh kelenjar hipofisis ADH menurunkan produksi urine
Aldosteron
merupakan mineralkortikoid yg diproduksi korteks adrenal.
fx : mengatur keseimbangan natrium dan kalium
Pengaturan elektrolit1. Kation
a. Pengaturan Natrium Merupakan kation yg paling banyak jumlahnya dlm cairan ekstrasel. Nilai lab normal 135 – 145 mEq/L Sumber utama natrium garam, daging olahan, makanan ringan
b. Pengaturan Kalium Merupakan kation intrasel utama Mengatur eksitabilitas (rangsangan) neuromuskular & kontraksi otot. Nilai lab normal 3,5 – 5,3 mEq/L
c. Pengaturan Kalsium Berfx : integritas dan struktur membran sel, konduksi jantung yg adekuat,
koagulasi, pertumbuhan dan pembentukan tulang, relaksasi otot. Nilai lan normal 4 – 5 mEq/L
d. Pengaturan Magnesium Penting utk aktivasi enzim, neurokimia dan eksitabilitas otot Nilai Lab normal 1,5 – 2,5 mEq/L
2. Anion a. Pengaturan Klorida
Terdapat di cairan intrasel dan ekstrasel Dipertahankan melalui asupan makanan dan ekskresi
serta reabsobsi renal Nilai lab normal 100 – 106 mEq/L
b. Pengaturan Bikarbonat Bufer dasar kimia yg utama di dalam tubuh Nilai lab normal 22 – 26 mEq/L (arteri) Nilai lab normal 24 – 30 mEq/L (vena)
c. Pengaturan Fosfat Berfx : membantu mengembangkan dan memelihara
tulang dan gigi Nilai lab normal 2,5 – 4,5 mg/100 ml
Keseimbangan Asam-Basa
1. Pengaturan Kimiawi Yang paling banyak di dalam cairan ekstrasel
adalah sistem bufer asam karbonat-bikarbonat. Sistem ini berespon dlm beberapa detik mengubah
pH sistem bufer tercepat. Merupakan sistem yg adaptif dan memiliki efek yg
relatif singkat. Bufer kimia ke-2 melibatkan protein plasma
(albumin, fibrinogen, protrombin) & gama globulin. Membentuk sekitar 6-7% plasma darah. Berikatan dgn ion hidrogen utk mengatasi asidosis
dan alkalosis.
2. Pengaturan Biologis Absorpsi ion hidrogen oleh sel-sel tubuh.
Kelebihan asam ion hidrogen memasuki sel ion kalium memasuki cairan ekstrasel ion kalium kembali ke sel setelah asidosis diperbaiki.
Berlangsung selama 2-4 jam Sistem hemoglobin-oksihemoglobin
CO2 berdifusi ke SDM asam karbonat asam karbonat membelah ion hidrogen & bikarbonat ion hidrogen pd Hb & bikarbonat utk melakukan bufer bertukar dgn klorida di ekstrasel.
3. Pengaturan Fisiologisa. Paru-paru
• Bereaksi cepat thd ketidakseimbangan asam basa• Konsentrasi ion hidrogen berubah paru-paru
mengkompensasi dgn mengubah frekuensi & kedalaman pernapasan.
• Pada alkalosis, frekuensi diturunkan individu dpt mempertahankan CO2
b. Ginjal• Membutuhkan beberapa jam – beberapa hari utk mengatur
ketidakseimbangan asam basa.• 3 mekanisme ginjal utk mengatur konsentrasi ion hidrogen :
1) Absobsi bikarbonat selama terjadi kelebihan asam dan mengekskresikannya selama terjadi kekurangan asam.
2) Ion fosfat utk membawa ion hidrogen dgn mengekskresikan asam fosfat dan membentuk basa.
3) Mengubah aminia menjadi amonium dgn mengikatnya pada ion hidrogen.
Gangguan Keseimbangan Cairan, Elektrolit & Asam Basa
1. Gangguan Cairano Ketidakseimbangan isotoniko Ketidakseimbangan osmolaro Sindrom ruang-ketiga
2. Ketidakseimbangan Elektrolito Ketidakseimbangan natriumo Ketidakseimbangan kaliumo Ketidakseimbangan kalsiumo Ketidakseimbangan magnesiumo Ketidakseimbangan klorida
3. ketidakseimbangan asam-basao Asidosis respiratoriko Alkalosis respiratoriko Asidosis metaboliko Alkalosis metabolik
1. Gangguan Cairana. Ketidakseimbangan isotonik
1) Kekurangan volume cairan• Terjadi saat air dan elektrolit yg hilang berada di dlm proporsi isotonik.• Klien yg beresiko : kehilangan cairan & elektrolit melalui GI• Bayi dan lansia paling cepat terkena dampak• Penyebab lain : perdarahan, pemberian obat diuretik, keringat yg banyak,
demam & penurunan asupan per oral.
2) Kelebihan volume cairan• Klien yg beresiko : klien dgn gagal jantung kongestif, gagal ginjal, dan
sirosis.
b. Sindrom ruang ketiga• Efek kekurangan volume cairan ekstrasel.• Biasanya disebabkan oleh obstruksi usus yg kecil & luka bakar (5-
10 liter)
c. Ketidakseimbangan osmolar1) Ketidakseimbangan hiperosmolar (dehidrasi)
• Terjadi kehilangan air tanpa disertai kehilangan elektrolit.• Ex : diabetes insipidus, ketoasidosis diabetik, diuresis osmotik
2) Ketidakseimbangan hipoosmolar• Terjadi ketika asupan cairan berlebihan (polidpsi psikogenik)• Pd otak dpt menyebabkan edema serebral
2. Ketidakseimbangan elektrolita. Ketidakseimbangan natrium
1) Hiponatremia Penyebab : penyakit ginjal, insufisiensi adrenal, kehilangan melalui GI,
pengeluaran keringat , penggunaan diuretik, asidosis metabolik. Gejala : nadi cepat & lemah, hipotensi, pusing, kram abdomen, mual
dan muntah, koma dan konvulsi.2) Hipernatremia
Penyebab : mengkonsumsi sejumlah besar larutan garam pekat, pemberian larutan salin hipertonik lewat IV, sekresi aldosteron yg berlebihan.
Gejala : demam tingkat rendah, hipotensi postural, lidah & membran mukosa kering, oliguria atau anuria, rasa haus
b. Ketidakseimbangan kalium1) Hipokalemia
Penyebab : diuretik, diare, muntah, alkalosis, sindrom cushing, poliuria, keringat berlebihan.
Gejala : nadi lemah, napas dangkal, hipotensi, kelemahan, blok jantung, tonus otot menurun, etc
2) Hiperkalemia Penyebab : gagal ginjal, dehidrasi hipertonik, luka bakar, asidosis, etc. Gejala : nadi tdk teratur & lambat, hipotensi, ansietas, iritabilitas,
kelemahan.
c. Ketidakseimbangan kalsium1) Hipokalsemia
Penyebab : hipoalbuminemia, hipoparatiroidisme, def vit D, neoplastik, pankreatitis.
Gejala : kesemutan pd jari & sekitar mulut (sirkumoral), tetani, kram otot, etc
2) Hiperkalsemia Penyebab : hiperparatiroidisme, metastase tumor tulang,
osteoporosis, imobilisasi yg lama Gejala : penurunan tonus otot, anoreksia, mual & muntah, letargi, etc
d. Ketidakseimbangan magnesium1) Hipomagnesemia
Penyebab : malnutrisi, diare, muntah, hipoparatiroidisme, poliuria, kelebihan aldosteron.
Gejala : tremor otot, bingung, disorientasi, takikardia
2) Hipermagnesemia Penyebab : gagal ginjal, pemb magnesium parenteral berlebihan Gejala : napas & frek denyut jantung dangkal dan lambat, hipotensi,
kemerahan
3. Ketidakseimbangan asam-basaa. Asidosis respiratorik
Ditandai dgn konsentrasi karbon dioksida (PaCO2), kelebihan asam karbonat & konsetrasi ion hidrogen ( pH).
Penyebab : pneumonia, gagal napas, atelektasis, overdosis obat, paralisis, cedera traumatik, obesitas, obstruksi jalan napas, cedera kepala, stroke, tenggelam, fibrosis kistik.
Gejala : nadi kuat & cepat, napas dangkal & cepat, hipertensi, kulit kemerahan & hangat, kram abdomen, letargi, konvulsi, pusing, sakit kepala.
b. Alkalosis respiratorik Ditandai dgn PaCO2, konsetrasi ion hidrogen ( pH) Penyebab : ansietas, ketakutan, anemia, status hipermetabolik,
cedera sistem saraf pusat, asma, penempatan ventilator yg tdk tepat.
Gejala : sakit kepala, iritabilitas, pusing, takikardia, takipnea, kesemutan pada ekstremitas.
c. Asidosis metabolik Diakibatkan konsentrasi ion hidrogen ( pH) dlm
cairan ekstrasel, terjadi penurunan bikarbonat Penyebab : kelaparan, ketoasidosis metabolik, gagal
ginjal, syok, diare Gejala : sakit kepala, letargi, kebingungan, kemerahan
pd kulit, takikardia, takipnea disertai kedalaman pernapasan, kram abdomen
d. Alkalosis metabolik Ditandai dengan Peningkatan kadar bikarbonat Penyebab : muntah berlebihan, kumbah lambung yg
lama, hipokalemia, hiperkalsemia, sindrom cushing, penggunaan obat
Gejala : sakit kepala, letargi, iritabilitas, takikardia, pernapasan lambat, baal, tetani, kram abdomen, kram otot
Variabel yg mempengaruhi keseimbangan cairan :
1. Usia
2. Ukuran tubuh
3. Temperatur lingkungan
4. Gaya hidup