KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
NOMOR 36 /PER-DJPB/2017
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN ALAT BERAT TAHUN 2017
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mensukseskan pembangunan
kelautan dan perikanan yang berdaya saing dan
berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat, maka
diperlukan sarana perikanan budidaya melalui
langkah-langkah Penyaluran Bantuan Alat Berat;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya tentang
Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Alat Berat Tahun
2017;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5073);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5533);
3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Organisasi Kementerian Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 8);
4. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111);
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 136/M
Tahun 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan
dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di
Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan;
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007
tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan,
Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan
Barang Milik Negara;
7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.25/MEN/2012 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan di Lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 1);
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340);
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1745);
10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum Dalam
Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah di
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2153);
11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 220);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN
ALAT BERAT TAHUN 2017.
Pasal 1
Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Alat Berat Tahun 2017 dimaksudkan
sebagai pedoman bagi Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota dalam
penyaluran bantuan alat berat air hasil pengadaan Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya untuk tahun anggaran 2017.
Pasal 2
Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Alat Berat Tahun 2017 sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1, tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
Pasal 3
Bentuk dan format kegiatan dan Laporan Pemanfaatan Bantuan Alat Berat
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
Pasal 4
Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku, Peraturan Direktur
Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 130/PER-DJPB/2016 tentang Petunjuk
Teknis Penyaluran dan Pemanfaatan Bantuan Alat Berat, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 5
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 13 Maret 2017
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,
ttd.
SLAMET SOEBJAKTO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam upaya pengembangan usaha berbasis pemanfaatan potensi
sumber daya alam, Kementerian Kelautan dan Perikanan menginisiasi
akselerasi pengembangan usaha budidaya perikanan melalui program
peningkatan infrastruktur tambak budidaya. Untuk berjalannya kegiatan
usaha budidaya tersebut sangat diperlukan prasarana seperti
tambak/kolam serta jaringan irigasinya yang memadai sebagai fasilitas
utama dalam penyediaan air yang cukup bagi media usaha budidaya ikan
tersebut. Oleh karena itu dalam mendukung percepatan peningkatan
infrastruktur tambak/kolam budidaya, Satker Direktorat Kawasan dan
Kesehatan Ikan mempunyai tanggung jawab untuk ikut berperan serta
dalam penyediaan prasarana mendukung pengembangan usaha budidaya
berupa alat berat.
Pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi dan tambak serta
kolam air tawar di satu sisi memerlukan biaya yang cukup besar,
sedangkan pada sisi lain alokasi anggaran yang disediakan oleh
pemerintah untuk rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana jumlahnya
sangat terbatas. Hal ini menyebabkan pembangunan dan pengembangan
usaha budidaya berjalan sangat lambat. Untuk mempercepat pelaksanaan
pembangunan tersebut, diperlukan partisipasi aktif dari pemerintah dan
masyarakat dalam pembangunan dan rehabilitasi tambak/kolam air tawar
serta pemeliharaan jaringan irigasinya dengan menggunakan alat berat.
Penyediaan alat berat ini diharapkan dapat mendorong kegiatan
pengembangan sentra produksi perikanan terutama kawasan yang
memiliki potensi unggulan di kawasan budidaya air payau dengan
komoditas udang dan bandeng, serta kawasan budidaya air tawar dengan
komoditas patin, nila, mas, serta lele sehingga diharapkan dengan
tersedianya peralatan ini kegiatan pembangunan infrastruktur untuk
pencetakan kolam dan tambak dapat menjadi lebih mudah.
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PERIKANAN BUDIDAYA
NOMOR 36 /PER-DJPB/2017
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN
ALAT BERAT TAHUN 2017
B. Tujuan
Tujuan penggunaan bantuan alat berat adalah untuk mendukung
berjalannya kegiatan usaha di bidang kelautan dan perikanan. Prasarana
seperti tambak/kolam serta jaringan irigasi yang memadai sangat
diperlukan, dengan bantuan alat berat maka kegiatan pembangunan,
rehabilitasi atau pemeliharaan prasarana tersebut akan menjadi lebih
mudah.
Indikator keberhasilan adalah tersalurkannya sebanyak 42 unit alat berat
untuk penerima bantuan yang memenuhi kriteria.
Sasaran bantuan alat berat adalah kelompok pembudidaya yang bergerak
di bidang kelautan dan perikanan.
C. Pengertian
Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan:
1. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat
yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN.
2. Kuasa Pengguna Barang yang selanjutnya disebut KPB adalah kepala
satuan kerja atau pejabat yang ditunjuk oleh Pengguna Barang untuk
menggunakan barang yang berada dalam penguasaannya dengan
sebaik-baiknya.
3. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat
yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
4. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/pejabat yang
ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil
pekerjaan.
5. Biaya operasional adalah pembiayaan atas penggunaan alat berat yang
antara lain mencakup biaya mobilisasi dan demobilisasi alat, bahan
bakar, oli/pelumas, operator, helper, kerusakan besar, dan lain-lain.
6. Alat berat adalah mesin yang didesain untuk melaksanakan fungsi
konstruksi yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan
Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.
7. Pemeliharaan adalah proses perawatan rutin dan perbaikan kecil/ringan
agar prasarana dan sarana budidaya tetap berfungsi secara optimal.
8. Dinas adalah dinas provinsi atau kabupaten/kota yang membidangi
urusan kelautan dan perikanan.
9. Penyedia adalah badan usaha atau orang perseorangan yang
menyediakan alat berat.
BAB II
PEMBERI BANTUAN, BENTUK BANTUAN, RINCIAN JUMLAH BANTUAN,
PERSYARATAN PENERIMA BANTUAN, TATA KELOLA PENCAIRAN DANA
BANTUAN, DAN PENYALURAN DANA BANTUAN
A. Pemberi Bantuan Pemerintah
Pemberi bantuan adalah Satuan Kerja Direktorat Kawasan dan Kesehatan
Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
B. Bentuk Bantuan Pemerintah
Bantuan yang diberikan merupakan bantuan sarana/prasarana dalam
bentuk barang berupa alat berat.
C. Rincian Jumlah Bantuan Pemerintah
Bantuan sarana/prasarana berupa alat berat akan diberikan sebanyak 42
unit untuk pembudidaya ikan.
D. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah
Penyaluran alat berat dapat diberikan kepada kelompok masyarakat,
kelompok masyarakat hukum adat, lembaga swadaya masyarakat,
lembaga pendidikan dan lembaga keagamaan, dengan kriteria sebagai
berikut:
1. Persyaratan administrasi
a. Kriteria calon penerima bantuan pemerintah sebagai berikut:
1) Kelompok masyarakat yaitu:
a) diutamakan berbadan hukum; dan
b) sudah atau akan melakukan kegiatan di bidang kelautan dan
perikanan.
2) Kelompok masyarakat hukum adat yaitu:
a) telah mendapatkan penetapan, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan; dan
b) melakukan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan.
3) Lembaga swadaya masyarakat yaitu:
a) berbadan hukum; dan
b) sudah atau akan melakukan kegiatan di bidang kelautan dan
perikanan.
4) Lembaga pendidikan yaitu:
a) terdaftar pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, atau
Kementerian Agama; dan
b) sudah atau akan melakukan kegiatan di bidang kelautan dan
perikanan.
5) Lembaga keagamaan yaitu :
a) diutamakan berbadan hukum; dan
b) sudah atau akan melakukan kegiatan di bidang kelautan dan
perikanan.
b. menyampaikan usulan bantuan sarana alat berat yang
ditandatangani oleh ketua/pimpinan calon penerima bantuan
kepada kepala dinas;
c. kepengurusan organisasi (ketua, sekretaris dan bendahara) bukan
perangkat desa/kelurahan, pegawai ASN, TNI/POLRI; dan
d. menandatangani surat pernyataan bermaterai 6.000 rupiah
sebanyak 2 rangkap (Formulir 1).
2. Persyaratan Lokasi Pemanfaatan
Kriteria lokasi yang harus dipenuhi dalam pemanfaatan alat berat
adalah:
a. memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan/dioptimalkan untuk
kegiatan di bidang kelautan dan perikanan; dan
b. lokasi pemanfaatan alat berat sesuai dengan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) yang peruntukannya di bidang kelautan dan
perikanan kecuali dalam kondisi force majeur (keadaan
darurat/kahar).
E. Tata Kelola Pencairan Bantuan Pemerintah
Organisasi pengelola bantuan alat berat mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
a. menetapkan petunjuk teknis penyaluran bantuan alat berat;
b. menetapkan dan mensahkan calon penerima bantuan usulan
dinas;
c. melakukan pengadaan dan menyalurkan alat berat;
d. melakukan pembinaan pemanfaatan alat berat; dan
e. melakukan monitoring dan evaluasi pemanfaatan alat berat yang
telah disalurkan.
2. Dinas Provinsi
a. melakukan proses identifikasi, seleksi, dan verifikasi calon
penerima bantuan;
b. mengusulkan calon penerima bantuan yang memenuhi syarat
(Formulir 3) kepada Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan dan
dilengkapi dengan berita acara hasil identifikasi, seleksi, dan
verifikasi (Formulir 2);
c. melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi pemanfaatan alat
berat yang telah disalurkan;
d. melakukan pemeriksaan dan memberi tanggapan/saran/koreksi
terhadap rencana dan jadwal pemanfaatan alat berat yang dibuat
oleh penerima bantuan (untuk penerima bantuan yang diusulkan
oleh dinas provinsi);
e. merekapitulasi laporan pemanfaatan alat berat di wilayah kerjanya
dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Kawasan dan
Kesehatan Ikan (Formulir 7); dan
f. memberikan sanksi sesuai mekanisme yang ditetapkan dalam
petunjuk teknis ini.
3. Dinas Kabupaten/Kota
a. melakukan proses identifikasi, seleksi, dan verifikasi calon
penerima bantuan;
b. mengusulkan calon penerima bantuan yang memenuhi syarat
(Formulir 4) kepada Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan dan
dilengkapi dengan berita acara hasil identifikasi, seleksi, dan
verifikasi (Formulir 2);
c. melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi pemanfaatan alat
berat yang telah disalurkan;
d. melakukan pemeriksaan dan memberi tanggapan/saran/koreksi
terhadap rencana dan jadwal pemanfaatan alat berat yang dibuat
oleh penerima bantuan (untuk penerima bantuan yang diusulkan
oleh dinas kabupaten/kota);
e. melaporkan pemanfaatan dan pemeliharaan alat berat kepada
dinas provinsi dan ditembuskan kepada Direktur Kawasan dan
Kesehatan Ikan setiap 6 bulan (Formulir 6); dan
f. memberikan sanksi sesuai mekanisme yang ditetapkan dalam
petunjuk teknis ini.
4. Penerima bantuan
a. menyusun tata cara penggunaan alat berat yang meliputi prosedur
peminjaman, biaya operasional dan pemeliharaan yang
dibebankan, tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak
pengguna alat berat;
b. membuat jadwal pemanfaatan setelah alat berat diterima dan
melaporkannya kepada dinas untuk mendapatkan
tanggapan/saran/koreksi;
c. menyediakan biaya untuk operasional dan pemeliharaan alat berat;
d. melaporkan pemanfaatan dan pemeliharaan alat berat kepada
dinas setiap 1 bulan sekali (Formulir 6);
e. menyediakan lahan untuk penyimpanan alat berat bila sedang
tidak digunakan;
f. mengamankan dan memelihara alat berat yang berada dalam
pengelolaannya secara rutin sesuai standar pemeliharaan pada
buku manual dari produsen;
g. melakukan service secara berkala sesuai buku manual dari
produsen; dan
h. menyediakan tenaga operator, tenaga mekanik dan tenaga
pembantu (helper) untuk keperluan operasional dan pemeliharaan
alat berat.
F. Penyaluran Dana Bantuan Pemerintah
1. Sumber Pembiayaan
Sumber pembiayaan untuk kegiatan pengadaan alat berat ini adalah
DIPA No. SP.DIPA-032.04.1.465054/2017 tanggal 7 Desember 2016
Satker Direktorat Kawasan dan Kesehatan Ikan, Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun
Anggaran 2017 dengan Akun 526xxx pada belanja barang dalam bentuk
Belanja Peralatan dan Mesin untuk diserahkan kepada pemerintah
daerah/masyarakat.
2. Mekanisme Usulan dan Penetapan Calon Penerima dan Calon Lokasi
Calon penerima bantuan dapat mengusulkan kebutuhan alat berat
sesuai dengan mekanisme sebagai berikut:
Usulan dari kelompok masyarakat, kelompok masyarakat hukum adat,
lembaga swadaya masyarakat, lembaga pendidikan dan lembaga
keagamaan:
a. Calon penerima bantuan mengusulkan permohonan bantuan alat
berat kepada dinas, dengan melampirkan:
1) Profil bidang kelautan atau perikanan yang berisi data gambaran
umum lokasi, data calon penerima; dan
2) Rencana pemanfaatan alat berat.
b. Dinas melakukan identifikasi, seleksi, dan verifikasi terhadap calon
penerima bantuan;
c. Dinas menyampaikan usulan calon penerima bantuan yang sudah
diverifikasi kepada Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan; dan
d. Usulan calon penerima selanjutnya di evaluasi untuk ditetapkan
oleh PPK dan disahkan oleh KPA.
3. Penyaluran
Penyaluran alat berat dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya langsung kepada penerima bantuan sesuai dengan tahapan
sebagai berikut:
Diagram 1. Alur Mekanisme Usulan, Penetapan dan Penyaluran Alat Berat
Keterangan:
1 : Kelompok masyarakat, kelompok masyarakat hukum adat,
lembaga swadaya masyarakat, lembaga pendidikan dan lembaga
keagamaan menyampaikan usulan kepada dinas
provinsi/kabupaten/kota
2a : Usulan-usulan yang memenuhi persyaratan diteruskannya
kepada Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan - Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya
2b : Usulan yang memenuhi persyaratan dari Dinas Kabupaten/Kota
ditembuskan kepada Dinas Provinsi
2c : Penetapan penerima bantuan alat berat disampaikan dinas
provinsi/kabupaten/kota
3 : PPK menandatangani kontrak pengadaan alat berat dengan
penyedia, Penyedia melaksanakan pengadaan barang sesuai
kontrak, kemudian disalurkan langsung kepada penerima
bantuan.
3
Kelompok masyarakat, kelompok masyarakat
hukum adat, lembaga swadaya masyarakat,
lembaga pendidikan dan lembaga keagamaan
2a
2a
Dinas
Provinsi
Dinas
Kabupaten/Kota
1
2b
Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan
2c 2c
Penyedia
BAB III
PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN, KETENTUAN
PERPAJAKAN DAN SANKSI
A. Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah
1. Setelah pekerjaan selesai, Penyedia mengajukan permintaan secara
tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan;
2. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK menugaskan
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan. Hasil pemeriksaan
dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani oleh
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan;
3. PPK melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah
diselesaikan oleh Penyedia. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan
dan/atau cacat hasil pekerjaan, Penyedia wajib
memperbaiki/menyelesaikannya;
4. Serah terima bantuan alat berat dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut:
a. serah terima dari Penyedia kepada PPK.
b. serah terima dari PPK kepada KPA;
c. serah terima dari KPA kepada KPB; dan
d. serah terima dari KPB kepada ketua/pimpinan penerima bantuan
(Formulir 5).
B. Ketentuan Perpajakan
Nilai barang dikenakan pajak pertambahan nilai sebesar 10%.
C. Sanksi
Sanksi kepada penerima bantuan dikenakan apabila penerima bantuan
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. tidak mengoperasionalkan dan memanfaatkan alat berat untuk kegiatan
bidang kelautan dan perikanan dalam waktu 2 bulan;
2. tidak memelihara alat berat secara rutin sesuai standar pemeliharaan
pada buku manual dari produsen;
3. tidak melakukan service secara berkala sesuai buku manual dari
produsen;
4. tidak menyediakan tenaga operator, tenaga mekanik dan tenaga
pembantu (helper) untuk keperluan operasional dan pemeliharaan alat
berat;
5. tidak menyediakan lahan untuk penyimpanan alat berat yang aman;
6. tidak membuat dan melaporkan jadwal pemanfaatan alat berat;
7. menjaminkan, menggadaikan, memperjualbelikan alat berat ke pihak
lain;
8. memberikan keterangan yang tidak benar terhadap pengawas intern
dan ekstern pemerintah; dan/atau
9. tidak membuat laporan pemanfaatan alat berat setiap 1 (satu) bulan
sekali yang ditujukan kepada dinas kabupaten/kota.
Bentuk sanksi yang dikenakan adalah pengalihan alat berat kepada
penerima bantuan lain yang memenuhi kriteria.
Pengalihan menjadi wewenang dinas dengan tetap melakukan identifikasi,
seleksi dan verifikasi kepada calon penerima yang baru serta dilengkapi
dengan berita acara.
Mekanisme pemberian sanksi adalah:
1. memberikan peringatan tertulis dan meminta segera ditindaklanjuti
dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.
2. apabila sampai dengan berakhirnya peringatan tertulis tidak
ditindaklanjuti, maka alat berat dialihkan kepada penerima bantuan
lain dan dilaporkan kepada Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan.
BAB IV
PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
A. Pembinaan
Pembinaan pemberian bantuan pemerintah dilakukan oleh Direktur
Jenderal Perikanan Budidaya melalui Petunjuk Teknis dan Kepala Dinas,
sesuai dengan kewenangannya. Pembinaan dapat dilakukan secara
terpadu.
B. Monitoring
Monitoring dilakukan oleh Direktorat Kawasan dan Kesehatan Ikan dan
Dinas sesuai dengan tugas masing-masing :
1. Direktorat Kawasan dan Kesehatan Ikan melakukan monitoring
berdasarkan laporan yang disampaikan oleh dinas, apabila diperlukan
dapat dilakukan monitoring ke lokasi.
2. Dinas melakukan monitoring pemanfaatan alat berat secara berkala
sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali. Laporan hasil monitoring
disampaikan kepada Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan.
C. Evaluasi
Dalam rangka meningkatkan kualitas operasional dan pemanfaatan alat
berat maka perlu dilakukan evaluasi secara berkala, yaitu:
1. evaluasi yang dilakukan oleh dinas sekurang-kurangnya setiap 6
(enam) bulan sekali untuk mengetahui kesesuaian pemanfaatan alat
berat, hasil pemanfaatan alat berat, dan ketaatan penerima bantuan
untuk memelihara alat berat;
2. evaluasi yang dilakukan oleh Direktorat Kawasan dan Kesehatan Ikan
sekurang-kurangnya setiap 1 (satu) tahun sekali. Hasil evaluasi
digunakan sebagai rekomendasi untuk meningkatkan pemanfaatan
alat berat agar lebih optimal.
D. Pelaporan
Laporan perkembangan kegiatan pemanfaatan alat berat dilakukan secara
berjenjang dari penerima bantuan ke dinas kabupaten/kota, selanjutnya
dinas kabupaten/kota menyampaikan kepada dinas provinsi.
Dinas provinsi merekapitulasi laporan pemanfaatan alat berat di wilayah
kerjanya dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Kawasan
dan Kesehatan Ikan.
Laporan yang disampaikan minimal memuat:
1. data penerima bantuan dan alat berat;
2. foto-foto pelaksanaan pemanfaatan alat berat;
3. kompilasi perjanjian penggunaan alat berat pada tahun berjalan
(Formulir 7);
4. permasalahan dan rekomendasi/upaya pemecahan masalah dalam
pengelolaan alat berat;
5. tabel pemanfaatan alat berat; dan
6. tabel monitoring pemeliharaan/perbaikan alat berat.
Diagram 2. Alur Pelaporan
Keterangan:
1 : kelompok masyarakat, kelompok masyarakat hukum adat, lembaga
swadaya masyarakat, lembaga pendidikan menyampaikan laporan
pemanfaatan alat berat kepada dinas kabupaten/kota
2 : dinas kabupaten/kota menyampaikan laporan pemanfaatan alat
berat kepada dinas provinsi tembusan Direktur Kawasan dan
Kesehatan Ikan setiap 6 bulan sekali
3 : dinas provinsi menyampaikan rekapitulasi laporan pemanfaatan alat
berat di wilayah kerjanya kepada Direktur Kawasan dan Kesehatan
Ikan setiap 6 bulan sekali
Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan
2
3
2 Dinas Provinsi
Dinas Kabupaten/Kota
1
kelompok masyarakat, kelompok masyarakat hukum adat, lembaga swadaya
masyarakat, lembaga pendidikan dan lembaga keagamaan
BAB V
PENUTUP
Penyediaan alat berat merupakan salah satu kegiatan untuk mendukung
penyediaan infrastruktur yang memadai dalam mendukung program
Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kegiatan tersebut diharapkan dapat
mendukung percepatan peningkatan produksi dan kesejahteraan masyarakat
melalui usaha berbasis kelautan dan perikanan.
Besar harapan petunjuk teknis ini bermanfaat dalam pelaksanaan
Penyaluran Bantuan Alat Berat sehingga memenuhi kriteria yang tepat sebagai
penerima bantuan dan lokasi.
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,
ttd.
SLAMET SOEBJAKTO
DAFTAR FORMAT
KEGIATAN DAN LAPORAN
NO. ISI LAMPIRAN
1. Formulir 1 surat pernyataan calon penerima bantuan
2. Formulir 2 berita acara identifikasi, seleksi dan verifikasi calon
penerima bantuan
3. Formulir 3 usulan calon penerima bantuan alat berat oleh dinas provinsi
4. Formulir 4 usulan calon penerima bantuan alat berat oleh dinas kabupaten/kota
5. Formulir 5 berita acara serah terima
6. Formulir 6 contoh laporan pemanfaatan bantuan alat berat
7. Formulir 7 contoh perjanjian penggunaan alat berat
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,
ttd.
SLAMET SOEBJAKTO
LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PERIKANAN BUDIDAYA
NOMOR 36 /PER-DJPB/2017
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN
ALAT BERAT TAHUN 2017
FORMULIR 1
SURAT PERNYATAAN CALON PENERIMA BANTUAN
(KOP ORGANISASI CALON PENERIMA)
SURAT PERNYATAAN
…………………………………[isi nama organisasi calon penerima]
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : …………………………………….
Jabatan : Ketua/Kepala………………………
Alamat : ……………………………………. [isi sesuai dalam kartu tanda
penduduk]
Menyatakan bahwa berkenaan dengan bantuan sarana alat berat yang
diberikan kepada kami, dengan ini kami menyatakan:
a. bersedia menerima, mengoperasionalkan dan memanfaatkan sarana alat
berat yang diserahterimakan untuk kegiatan di bidang kelautan dan
perikanan;
b. memelihara alat berat secara rutin sesuai standar pemeliharaan pada buku
manual dari produsen;
c. melakukan service secara berkala sesuai buku manual dari produsen;
d. bersedia dialihkan oleh dinas ke penerima bantuan lain yang memenuhi
persyaratan apabila sarana alat berat tidak dimanfaatkan untuk kegiatan di
bidang kelautan dan perikanan dalam waktu 2 bulan;
e. menyediakan tenaga operator, tenaga mekanik dan tenaga pembantu
(helper) untuk keperluan operasional dan pemeliharaan alat berat;
f. menyediakan lahan untuk penyimpanan alat berat yang aman;
g. bersedia menandatangani berita acara serah terima alat berat;
h. bersedia membuat dan melaporkan jadwal pemanfaatan alat berat;
i. tidak menjaminkan, menggadaikan, memperjualbelikan alat berat ke pihak
lain;
j. bersedia untuk memberikan keterangan yang benar terhadap pengawas
intern dan ekstern pemerintah;
k. bersedia membuat laporan pemanfaatan alat berat setiap 1 bulan sekali
yang ditujukan kepada dinas kabupaten/kota; dan
l. tidak akan menuntut Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian
Kelautan Perikanan, Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota ………………. atau
siapapun apabila dikenakan sanksi jika tidak melaksanakan huruf a s.d k
sebagaimana dimaksud.
Demikian pernyataan ini dibuat sebagai komitmen atas bantuan yang
diberikan. .................... ,.............. ...... 2017
Materai Rp. 6.000,-
............................................ Ketua/Kepala
FORMULIR 2
BERITA ACARA IDENTIFIKASI, SELEKSI DAN VERIFIKASI
CALON PENERIMA BANTUAN
(KOP DINAS PROVINSI/KAB./KOTA)
Berita Acara Identifikasi, Seleksi dan Verifikasi
Calon Penerima Bantuan Alat Berat Tahun 2017
Provinsi/Kabupaten/Kota ..................................
Nomor : .................................................
Pada hari ini, ............. tanggal ............. bulan ............. tahun Dua Ribu
Tujuh Belas, tim identifikasi, seleksi dan verifikator untuk Kegiatan Penyaluran
Bantuan Alat Berat yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
untuk tahun anggaran 2017, telah melaksanakan identifikasi, seleksi dan
verifikasi terhadap calon penerima bantuan kegiatan tersebut yaitu:
1. Nama kelompok
masyarakat/kelompok masyarakat
hukum adat/lembaga swadaya
masyarakat/ lembaga
pendidikan/lembaga keagamaan
[pilih salah satu]
: ……………………………………
2. Alamat : ……………………………………
Hasil identifikasi, seleksi dan verifikasi dinyatakan …………………..
(memenuhi/tidak memenuhi) kriteria dengan data terlampir.
Demikian Berita Acara Identifikasi, Seleksi dan Verifikasi ini dibuat dengan
sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Tim identifikasi, seleksi dan verifikator
Dinas …………….. Provinsi/Kabupaten/Kota ………………
1. ………………………… …………………………
NIP.
2. ………………………… …………………………
NIP.
3. ………………………… …………………………
NIP.
Mengetahui,
Kepala Dinas …………….. Provinsi/Kabupaten/Kota ………………
…………………………....
NIP.
FORM IDENTIFIKASI, SELEKSI DAN
VERIFIKASI CALON PENERIMA BANTUAN
……………….., …….. …………… 2017 Tim identifikasi, seleksi dan verifikasi Dinas …………….. Provinsi/Kabupaten/Kota ………………
1. ………………………… ………………………… NIP. 2. ………………………… ………………………… NIP. 3. ………………………… ………………………… NIP.
Mengetahui, Kepala Dinas …………….. Provinsi/Kabupaten/Kota ………………
……………………...............
NIP.
A. Data kelompok masyarakat/kelompok masyarakat hukum adat/lembaga swadaya masyarakat/lembaga pendidikan/lembaga keagamaan [pilih salah satu]
1. Nama :
2. Alamat :
3. Status Akte Pendirian : Berbadan hukum/Belum berbadan hukum [pilih salah satu] (lampirkan dokumen pendukung)
4. Tahun Pendirian :
5. Kepengurusan Organisasi
- Ketua : Nomor HP :
- Sekretaris : Nomor HP :
- Bendahara : Nomor HP :
6. Anggota : 1. …………………………….. 2. …………………………….. …. dst
7. Komoditas perikanan dan kelautan
: 1. . …………………………….. 2. . …………………………….. …. dst
8. Luas Kawasan (Ha) :
9. Keterangan lainnya :
B. Verifikasi Dokumen kelompok masyarakat/kelompok masyarakat hukum adat/lembaga swadaya masyarakat/lembaga pendidikan/lembaga keagamaan [pilih salah satu]
No. Uraian Ada Tidak Ada
Keterangan
1. Usulan/proposal calon penerima bantuan
2. Rencana pemanfaatan alat berat
3. Surat pernyataan
4. Ketersediaan lahan untuk penyimpanan alat berat yang aman
sewa/milik sendiri/ lainnya (sebutkan)
5. Ketersediaan SDM yang mengoperasikan:
6. Kepengurusan organisasi (ketua, sekretaris dan bendahara) bukan kepala daerah, perangkat desa/kelurahan, pegawai ASN, TNI/POLRI
7. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pengurus dan anggota
FORMULIR 3
USULAN CALON PENERIMA BANTUAN ALAT BERAT
OLEH DINAS PROVINSI
(KOP DINAS PROVINSI)
Nomor :
Perihal : Usulan Calon Penerima Bantuan Alat Berat Lampiran : 1 (satu) berkas
Yth.
Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan
Di Tempat
Sesuai dengan Berita Acara Identifikasi, Seleksi dan Verifikasi Calon
Penerima Bantuan Kegiatan Penyaluran Bantuan Alat Berat Tahun 2017 di
Provinsi .................................. Nomor : .................................................tanggal …………………………., bersama ini kami sampaikan usulan calon penerima bantuan alat berat yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk tahun anggaran 2017.
1. Nama kelompok masyarakat/kelompok masyarakat hukum adat/lembaga swadaya masyarakat/lembaga pendidikan/lembaga keagamaan [pilih salah satu]
: ………………………………
2. Kepengurusan Organisasi Ketua : ………………………………
Sekretaris : ……………………………… Bendahara : ………………………………
3. Alamat : ………………………………
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan
terimakasih.
……………….., …….. …………… 2017
Kepala Dinas …..…………………
Provinsi ………………
…………………………...............
NIP.
FORMULIR 4
USULAN CALON PENERIMA BANTUAN ALAT BERAT
OLEH DINAS KABUPATEN/KOTA
(KOP DINAS KABUPATEN/KOTA)
Nomor : Perihal : Usulan Calon Penerima Bantuan Alat Berat
Lampiran : 1 (satu) berkas
Yth. Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan
Kementerian Kelautan dan Perikanan Di
Tempat
Sesuai dengan Berita Acara Identifikasi, Seleksi dan Verifikasi Calon Penerima Bantuan Kegiatan Penyaluran Bantuan Alat Berat Tahun 2017 di Kabupaten/Kota ………..................................... Nomor :
................................................ tanggal …………………………., bersama ini kami sampaikan usulan calon penerima bantuan alat berat yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan
untuk tahun anggaran 2017. 1. Nama kelompok
masyarakat/kelompok masyarakat
hukum adat/lembaga swadaya
masyarakat/lembaga
pendidikan/lembaga keagamaan [pilih
salah satu]
: ………………………………
2. Kepengurusan Organisasi
Ketua : ………………………………
Sekretaris : ………………………………
Bendahara : ………………………………
3. Alamat : ………………………………
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terimakasih.
……………….., …….. …………… 2017 Kepala Dinas ……………………
Kabupaten/Kota ………………
…………………………............... NIP.
Tembusan yth.
Kepala Dinas Perikanan Provinsi …………….
FORMULIR 5
BERITA ACARA SERAH TERIMA
BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG MILIK NEGARA (BMN)
ALAT BERAT ……………..
Nomor : ……../DPB.2/PL.510/BA.D2/…../2017
Pada hari ini,………….. tanggal ………….. bulan ………….. tahun Dua Ribu Tujuh
Belas, yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : …………………………………………………………………
Jabatan : Kuasa Pengguna Barang
……………………………………..
Alamat : …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
Bertindak untuk dan atas nama Menteri Kelautan dan Perikanan selaku Pengguna Barang, berkedudukan di ……………… (alamat kantor), untuk
selanjutnya disebut PIHAK KESATU
2. Nama : …………………………………………………………………
Jabatan : …………………………………………………………………
Alamat : …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Dengan ini menyatakan sebagai berikut:
2. PIHAK KESATU menyerahkan hasil pengadaan bantuan pemerintah dari
Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja ……………………… berupa barang
kepada PIHAK KEDUA, sebagaimana tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini.
3. PIHAK KEDUA telah memeriksa dan menerima dengan baik hasil
penyerahan barang/jasa dari PIHAK KESATU.
4. PIHAK KEDUA menyetujui kewajiban memelihara dan mengoperasikan
barang/jasa hasil penyerahan dari PIHAK KESATU sesuai Petunjuk Teknis
Pelaksanaan.
5. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan pada Berita Acara Serah
Terima ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya berdasarkan
persetujuan para pihak.
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan
ditandangani oleh Para Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut diatas, untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KESATU
Kuasa Pengguna Barang
………
.
NIP.
.
PIHAK KEDUA
.
Ketua/Kepala ………………
Mengetahui,
Kepala Dinas ……………
Provinsi/Kabupaten/Kota …………………
. .
NIP.
Tembusan disampaikan kepada yth:
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta;
2. Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta;
3. Arsip.
FORMULIR 6
CONTOH LAPORAN PEMANFAATAN BANTUAN ALAT BERAT
Laporan pemanfaatan alat berat disusun sebagai berikut:
FORMULIR 7
CONTOH PERJANJIAN
PENGGUNAAN ALAT BERAT
Pada hari ini ……………… tanggal …………… bulan ………………. Tahun ……….,
kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : ……………………………….
Jabatan : ……………………………….
Alamat : ……………………………….
Dalam hal ini sebagai pemanfaat alat berat, selanjutnya
disebut sebagai PIHAK KESATU
2. Nama : ……………………………….
Jabatan : ……………………………….
Alamat : ……………………………….
Dalam hal ini sebagai pengguna/pemakai, selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA
Kedua belah pihak telah sepakat mengadakan perjanjian pemanfaatan alat
berat dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
Jenis dan Jumlah Alat Berat
Pihak Kesatu melaksanakan pemanfaatan 1 (satu) unit alat berat Merk ……
Type .........kepada Pihak Kedua yang akan dipergunakan untuk kegiatan
……………….. (sebutkan jenis penggunaannya) di lokasi ………………………….
(kecamatan/desa).
Pasal 2
Jangka Waktu
Pemanfaatan alat berat disepakati selama ...... hari/jam terhitung sejak tanggal
........Perubahan jangka waktu pemanfaatan alat berat termasuk kegiatan
lembur harus mendapat persetujuan dari PIHAK KESATU.
Pasal 3
Angkutan
Biaya Mobilisasi dan demobilisasi alat berat sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Pihak Kedua. Pihak Kedua wajib mengembalikan alat berat sesuai waktu
ke tempat yang telah ditentukan
Pasal 4
Pembiayaan
Pihak Kedua bertanggung jawab untuk menyediakan dan menanggung biaya
yang dibutuhkan dalam pemanfaatan alat berat seperti BBM; pelumas; uang
saku dan konsumsi Operator Mekanik; pengamanan alat; landasan kerja;
rintisan jalan ke lokasi; penggantian spare part, termasuk pergantian karena
kerusakan kecil dan kelalaian pihak kedua, atau dan biaya-biaya lainnya yang
timbul selama pemanfaatan alat berat.
Pasal 5
Keamanan Alat Berat
Keamanan alat berat secara utuh berikut keselamatan operator di lokasi
kegiatan menjadi tanggung jawab Pihak Kedua. Kehilangan atau kerusakan
pada perlengkapan alat berat tersebut selama jangka waktu perjanjian menjadi
tanggungjawab Pihak Kedua, termasuk kecelakaan kerja alat berat yang
diakibatkan kekurangan faktor pendukung operasional.
Pasal 6
Sanksi
Apabila alat berat tidak beroperasi akibat kesalahan Pihak Kedua dan bukan
karena kerusakan alat, PIHAK KESATU berhak menarik/memindahkan alat
tersebut ke tempat lain.
Pasal 7
Perselisihan
Apabila terjadi silang pendapat para pihak dalam pelaksanaan perjanjian
pemanfaatan alat berat ini, maka akan diselesaikan dengan cara musyawarah
untuk mencapai mufakat.
Apabila dengan cara tersebut di atas permasalahan tidak dapat diselesaikan,
maka akan ditempuh melalui jalur hukum sesuai ketentuan yang berlaku.
Pasal 8
Penutup
Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing bermaterai cukup
dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
Dibuat di :
PIHAK KEDUA
……………..…
PIHAK KESATU
……………..…
Catatan : Contoh perjanjian ini sifatnya minimal, dimungkinkan pengguna alat berat
menambah pasal-pasal tambahan yang diperlukan sesuai ketentuan yang berlaku