KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANBADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANANPUSAT PELATIHAN DAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadhirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena buku Pedoman Kerja Penyuluh
Perikanan ini dapat diselesaikan sebagai
referensi bagi Penyuluh Perikanan dalam
melaksanakan tugasnya di lapangan. Pedoman
Kerja Penyuluh Perikanan ini sesuai dengan
amanah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006
tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan bahwa definisi
penyuluhan itu sendiri adalah proses
pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku
usaha agar mereka mau dan mampu menolong
dan mengorganisasikan dirinya dalam
mengakses informasi pasar, teknologi,
permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai
upaya untuk meningkatkan produktivitas,
efisiensi usaha, pendapatan, dan
kesejahteraannya, serta meningkatkan
kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan
dan Perikanan (Puslatluh KP) sebagai instansi
pembina Penyuluh Perikanan berupaya
mengembangkan sistem penyuluhan yang
bersinergi dan harmoni antara kepentingan
pelaku utama, pelaku usaha dan stakeholder
sektor kelautan dan perikanan dengan kebijakan
Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk
ii
kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu
Puslatluh KP membuat standarisasi tugas
Penyuluh Perikanan sesuai kebutuhan pelaku
utama dan pelaku usaha perikanan yang
meliputi pengumpulan data sektor kelautan dan
perikanan
Pedoman ini disusun sebagai dasar bagi
penyuluh perikanan dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya dalam mendampingi kelompok
pelaku utama dan pelaku usaha sektor kelautan
dan perikanan.
Kami menyadari bahwa pedoman ini
masih terdapat kekurangan, untuk itu masukan
dan kritik yang membangun sangat bermanfaat
demi perbaikan dan kesempurnaan panduan ini
kedepan. Pedoman Kerja Penyuluh Perikanan ini
juga dapat mengalami perubahan sesuai
kebutuhan dan kebijakan Instansi Pembina
dalam mengoptimalkan peran Penyuluh
Perikanan dalam pemberdayaan dan
pendampingan pelaku utama dan pelaku usaha
sektor kelautan dan perikanan.
Jakarta, Januari 2018 Kepala Pusat Pelatihan
dan Penyuluhan KP
Drs. Mulyoto, MM
iii
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar ..................................... i
Daftar Isi ............................................... iii
Daftar lampiran .................................... iv
I. Pendahuluan .................................... 1
1.1 Latar belakang................................ 1
1.2 Dasar hukum ................................. 3
1.3 Sasaran ......................................... 5
1.4 Maksud dan tujuan ........................ 6
1.5 Ruang lingkup ................................ 7
1.6 Pengertian ...................................... 7
II. Pengumpulan data (Listing, Sampling, Kartu Kusa ....................................... 11
2.1 Latar belakang .............................. 11
2.2 Tujuan .......................................... 12
2.3 Tahapan Kegiatan ......................... 12
III. Penumbuhan dan Peningkatan Kelas
Kelompok Perikanan ........................ 17
3.1 Latar belakang ............................... 17
iv
3.2 Tujuan .......................................... 20
3.3 tahapan pelaksanaan kegiatan ........ 20
3.3.1 Penumbuhan kelompok .............. 20
3.3.2 Peningkatan kelas kelompok ....... 22
IV. Pendampingan UMKM Sektor KP ..... 29
4.1 Latar belakang ............................. 29
4.2 Tujuan ......................................... 32
4.3 Pelaksanaan penumbuhan UMKM KP .................................... 33
4.4 Tahapan Kegiatan ........................ 38
V. Pendampingan Koperasi Sektor Kelautan Dan Perikanan ................... 39
5.1 Latar belakang ............................. 39
5.2 Tujuan ......................................... 41
5.3 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
(Sop, Diagram, Alur Kegiatan Dan Narasi) .......................................... 41
VI. Pendampingan Fasilitasi Akses
Modal .............................................. 47
6.1 Latar belakang ............................. 47
6.2 Tujuan ......................................... 49
6.3 Tahapan pendampingan ............... 49
VII. Pendampingan Akses Pasar ............. 51
7.1 Latar belakang ............................. 51
7.2 Tujuan ......................................... 54
v
7.3 Tahapan pendampingan Fasilitasi
Akses Pasar ................................. 54
VIII. Pendampingan Akses Informasi
Teknologi ...................................... 56
8.1 Latar belakang ............................ 56
8.2 Tujuan ........................................ 57
8.3 Tahapan ..................................... 58
IX. Sosialisasi Per Undang-Undangan Terkait Kelautan Dan Perikanan ................. 61
9.1 Latar belakang ............................. 61
9.2 Tujuan ......................................... 63
9.3 Tahapan Kegiatan ........................ 63
X. Pendampingan Pelestarian Sumber Daya Lingkungan .................................... 67
10.1 Latar belakang ........................... 67
10.2 Tujuan ....................................... 69
10.3 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan ... 70
XI. Pendampingan Bantuan Pemerintah 74
11.1 Latar belakang ........................... 74
11.2 Tujuan ....................................... 75
11.3 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan .. 76
XII. Pelaporan ....................................... 78
12.1 Latar belakang ........................... 78
12.2 Tujuan ....................................... 79
vi
12.3 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan .. 80
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Hal
1. Lampiran 1. format Formulir Permohonan IUMK .................................................. 88
2. Formulir Permohonan Surat Izin Usaha
Mikro Kecil .......................................... 85
3. Kuisioner KUSUKA dan Data Produksi .............................................. 92
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sesuai Undang-undang No. 16 Tahun
2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan, maka penyuluhan
adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama
serta pelaku usaha agar mau dan mampu
menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam
mengakses informasi pasar, teknologi,
permodalan dan sumber daya lainnya sebagai
upaya untuk meningkatkan produktivitas,
efisiensi usaha, pendapatan dan
kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran
dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Pelaku utama dan pelaku usaha sector kelautan
dan perikanan yang dimaksud adalah nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar hasil
perikanan, dan petambak garam.
Penyuluhan berorientasi kepada
peningkatan pengetahuan, keterampilan dan
sikap. Pengetahuan dikatakan meningkat bila
terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu
dan yang sudah tahu menjadi lebih tahu.
Keterampilan dikatakan meningkat bila terjadi
perubahan dari yang tidak mampu menjadi
mampu dalamusahanya. Sikap dikatakan
meningkat, bila terjadi perubahandari yang tidak
mau menjadi mau dalam memanfaatkan
2
kesempatan-kesempatan dan peluang usaha
yang diciptakan. Pergeseran orientasi
penyuluhan zaman sekarang saat ini sudah
mengarah kepada peningkatan produksi usaha
berbasis bisnis perikanan.
Undang-Undang Nomor 16 tahun 2006
menjadi dasar bahwa Penyuluh Perikanan
sebagai subjek kegiatan penyuluhan kepada para
pelaku utama dan pelaku usaha di lokasinya.
Sementara itu Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan
Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak
Garam juga berkorelasi dengan peran Penyuluh
Perikanan dalam melakukan pendampingan dan
penyuluhan untuk pemberdayaan pelaku utama
dan pelaku usaha kelautan dan perikanan.
Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan
dan Perikanan (Puslatluh KP) sebagai instansi
pembina Penyuluh Perikanan berupaya
mengembangkan sistem penyuluhan yang
bersinergi dan harmoni antara kepentingan
pelaku utama, pelaku usaha dan stakeholder
sector kelautan dan perikanan dengan kebijakan
Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk
kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu
Puslatluh KP membuat standarisasi tugas
Penyuluh Perikanan sesuai kebutuhan pelaku
utama dan pelaku usaha perikanan yang
meliputi pengumpulan data sector kelautan dan
perikanan (listing, sampling dan kartusuka),
3
penumbuhan kelompok perikanan, peningkatan
kelas kelompok perikanan, pendampingan
UMKM, pendampingan koperasi sektor kelautan
dan perikanan, pendampingan akses modal,
akses pasar, akses teknologi, dan akses sumber
daya lainnya, pelestarian sumber daya
lingkungan, pendampingan bantuan pemerintah
dan pelaporan.
Pedoman ini disusun dengan merangkum
kinerja Penyuluh Perikanan yang akan menjadi
dasar dalam tugas dan fungsinya melakukan
pendampingan kepada kelompok pelaku utama
dan pelaku usaha sector kelautan dan
perikanan.
1.2. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992
tentang Perkoperasian
2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
3. Undang-Undang Nomor 31 Tahun
2004 tentang Perikanan
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah
5. Undang–Undang Nomor 7 Tahun 2016
tentang Perlindungan dan Pemberdayaan
Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak
Garam
4
6. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun
2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan
Perikanan
7. Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor : 39/PERMENKP/2017
tentang Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan
Perikanan
8. KeputusanMenteri KP Nomor :
KEP.14/MEN/2014 tentang Pedoman
Umum Penumbuhan dan Pengembangan
Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan
9. Peraturan Menteri KP Nomor:
17/PERMENKP/2016 tentang Pedoman
Umum Dalam Rangka Penyaluran
Bantuan Pemerintah Kementerian
Kelautan dan Perikanan
10. Instruksi Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor : 389 tahun 2016 tentang
pelaksanaan Sistem Informasi di
Lingkungan Kementerian Kelautan dan
Perikanan
11. Perpres Nomor 98 tahun 2014 tentang
Perizinan untuk UMK
12. Permendagri Nomor 83 Tahun 2014
tentang Pedoman Pemberian Izin UMK
13. Kesepakatan Bersama antara Menteri
Kelautan dan Perikanan dan Menteri
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah Nomor: 8/MENKP/KB/XI/2015
dan Nomor : 10/KB/M.KUKM/XI/2015
5
tentang Pembinaan dan Pengembangan
Kelompok Usaha Masyarakat di Sektor
Kelautan dan Perikanan
14. Surat Edaran Menteri Koperasi dan UKM
Nomor 15/M.KUKM/I/2015 tanggal 22
januari 2015 tentang Peran
Pendampingan dan Optimalisasi
Pelayanan kepada UKM
15. Perjanjian Kerja Sama Kepala BRSDMKP
dan Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha
KUKM Nomor ; 3/BRSDMKP/KKP/
PKS/V/2017 dan Nomor : 30/PKS/
DEP.IV/V/2017 tentang Sinergi
Pendampingan Penyuluhan dan
Pembinaan Usaha Mikrodan Kecil Bidang
KP
16. Perjanjian Kerja Sama Kepala BRSDMKP,
KKP dan deputi Bidang kelembagaan,
KUKM Nomor : 2/BRSDM/KKP
/PKS/V/2017 dan Nomor 2/PKS/DEP.1/
V/2017 tentang Peningkatan
Kelembagaan Kelompok Usaha KP menjadi
Koperasi
1.3. SASARAN
Sasaran dari Panduan Pedoman Kerja
Penyuluh Perikanan ini sebagai berikut :
1. Instansi Pembina Penyuluh Perikanan
2. Penyuluh Perikanan
3. Pelaku utama dan pelaku usaha perikanan;
dan
6
4. Stakeholder
1.4. MAKSUD DAN TUJUAN
Pedoman ini disusun agar Penyuluh
Perikanan memiliki pemahaman yang utuh dan
komprehensif tentang tugas dan fungsinya dalam
melaksanakan pendampingan kepada pelaku
utama dan pelaku usaha perikanan.
Tujuan pedoman kerja Penyuluh
Perikanan adalah :
1. Bagi instansi pembina Penyuluh
Perikanan
a) Sebagai acuan dan arah kebijakan
dalam mengukur kinerja Penyuluh
Perikanan
2. Bagi Penyuluh Perikanan
a) Sebagai acuan dalam pelaksanaan
pendampingan kepada pelaku utama
dan pelaku usaha perikanan;
b) Sebagai acuan pelaksanaan
penyelenggaraan penyuluhan
perikanan di kabupaten/kota
3. Bagi pelaku utama dan pelaku usaha
sektor kelautan dan perikanan
a) Sebagai acuan dalam pengembangan
bisnis usaha perikanan
4. Bagi Stakeholder
a) Sebagai acuan dalam membangun
sinergi kegiatan pendampingan dan
7
pemberdayaan pelaku utama dan
pelaku usaha perikanan.
1.5. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman meliputi:
1. Pengumpulan data sector kelautan dan
perikanan (listing, sampling dan Kartu
Kusuka),
2. Penumbuhan kelompok perikanan,
3. Peningkatan kelas kelompok perikanan,
4. Pendampingan UMKM sektor kelautan dan
perikanan,
5. Pendampingan koperasi sektor kelautan
dan perikanan,
6. Pendampingan akses modal,
7. Pendampingan akses pasar,
8. Pendampingan akses informasi dan
teknologi,
9. Pendampingan akses sumber daya
lainnya,
10. Sosialisasi per Undang-Undangan terkait
kelautan dan perikanan
11. Pendampingan pelestarian sumberdaya
lingkungan
12. Pendampingan bantuan pemerintah dan
13. Pelaporan.
1.6. PENGERTIAN
1. Kelompok perikanan adalah kumpulan
para pelaku utama yang terdiri dari
8
nelayan, pembudi daya ikan, dan
pengolah ikan yang terikat secara informal
atas dasar keserasian dan kebutuhan
bersama serta di dalam lingkungan
pengaruh dan pimpinan seorang ketua
kelompok pelaku utama perikanan.
2. Penumbuhan kelompok adalah proses
inisiasi dan fasilitasi tumbuhnya suatu
kerjasama yang bersumber dari kesadaran
pelaku utama dengan cara bergabung
dalam kelompok untuk meningkatkan
taraf hidupnya dengan prinsif kesamaan
kepentingan, sumberdaya alam, sosial
ekonomi, keakraban, saling mempercayai,
dan keserasian hubungan antara pelaku
utama, sehingga dapat merupakan faktor
pengikat untuk kelestarian kehidupan
berkelompok, dimana setiap anggota
kelompok dapat merasa memiliki dan
menikmati manfaat sebesar-besarnya dari
apa yang ada dalam kelompok.
3. Peningkatan kelas kelompok adalah
adalah upaya mewujudkan kelompok
pelaku utama yang dinamis, dimana para
pelaku utama mempunyai disiplin,
tanggungjawab dan terampil dalam
kerjasama mengelola kegiatan usahanya,
serta dalam upaya meningkatkan skala
usaha dan peningkatan usaha kearah
yang lebih besar dan bersifat komersial,
9
kelompok pelaku utama dikembangkan
melalui kerjasama antar kelompok dengan
membentuk gabungan kelompok
perikanan (Gapokkan), Asosiasi dan
Korporasi.
4. Pelaku utama perikanan adalah nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah ikan,
pemasar hasil perikanan, dan masyarakat
yang melakukan usaha dibidang kelautan
dan perikanan beserta keluarga intinya.
5. Nelayan adalah orang yang mata
pencahariannya melakukan penangkapan
ikan.
6. Pembudidaya ikan adalah orang yang
mata pencahariannya melakukan
pembudidayaan ikan.
7. Pengolah ikan adalah orang yang mata
pencahariannya melakukan usaha
pengolahan ikan.
8. Pemasar hasil perikanan adalah orang
yang mata pencahariannya melakukan
kegiatan pemasaran ikan dan produk
ikan.
9. Petambak garam adalah orang yang mata
pencahariannya melakukan kegiatan
usaha produksi garam.
10. Penyuluh Perikanan adalah perorangan
warga negara Indonesia yang melakukan
10
kegiatan penyuluhan perikanan baik
penyuluh PNS, swasta, maupun swadaya.
11. Fasilitasi adalah upaya memberikan
kemudahan dalam bentuk intervensi atau
dukungan yang diperlukan untuk
meningkatkan kapasitas individu,
kelompok atau kelembagaan dalam
masyarakat, agar mereka mampu
mengerahkan potensi dan sumber daya
untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya. Fasilitasi yang diberikan bias
berbentuk kemudahan pelaku utama
terhadap akses modal, akses pasar, akses
informasi dan teknologi, dan akses
sumberdaya lainnya.
12. Pemberdayaan adalah upaya yang
dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah
daerah, dunia usaha, dan masyarakat
secara sinergis dalam bentuk
penumbuhan iklim dan pengembangan
usaha terhadap sektor kelautan dan
perikanan sehingga mampu tumbuh dan
berkembang menjadi usaha yang tangguh
dan mandiri bagi kesejahteraannya
sendiri, serta dapat berpartisipasi secara
aktif dalam keseluruhan proses
pembangunan.
11
II. PENGUMPULAN DATA (LISTING,
SAMPLING, KARTU KUSUKA)
2.1. Latar Belakang
Sesuai intruksi Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor; 389/206 tanggal 30 Mei
20216, tentang Sistem Informasi di lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan dan
Program satu Data (one data) Kelautan dan
Perikanan, maka hal tersebut memberikan
pemahaman bahwa data memiliki peran penting
yang signifikan dalam pembangunan bangsa,
sinergi antara pemerintah sebagai penyedia data
dan masyarakat sebagai pengguna yang akan
terbangun ketika data pemerintah dapat diakses
dengan mudah dan dapat digunakan untuk
inovasi dan kolaborasi. Karena itu perlu adanya
enumerasi atau petugas yang dapat
mengumpulkan dan mengolah data untuk
mendukung program satu data kementerian
kelautan dan perikanan (One data KKP).
Data yang dikumpulkan dan diolahakan
digunakan untuk perumusan kebijakan
nasional, kebijakan pelaksanaan, kebijakan
teknis, penyusunan peraturan, penyusunan
perencanaan dan pengambilan keputusan.
12
2.2. Tujuan
a. Agar penyuluh dapat melakukan
pengumpulan dan pengolahan data
(listing, sampling dan kartu kusuka)
b. Agar penyuluh mampu menginput data
kedalam aplikasi
2.3. Tahapan Kegiatan
1. Tahapan Pelaksanaan Program One Data
a) Persiapan Eselon 1
a. Menyusun Kerangka Survei
(Kuisioner,Listing Responden,
Metodologi)
b. Menyusun Surat Tugas
c. Arahan Eselon I (DJPT, DJPBPDS,
PRL)
b) Persiapan Pengolah Data
Mempelajari Training Material,
Kuisioner, Listing Responden, dll
c) Survei Lapangan oleh Pengolah Data
Bertemu responden untuk
mengumpulkan data primer sesuai
lokasi dan periode yang ditentukan
d) Input ke Aplikasi oleh Pengolah Data
Memasukan data ke aplikasi periode 3
hari
e) Filter Aplikasi / Aplikasi satu data
Jika Posting Date >10 hari Otomatis
masuk ke database
13
Jika Posting Data <10 hari Tahap
validasi On
f) Validasi Pusat oleh Eselon I terkait
(DJPT, DJPBPDS, PRL)
Melakukan pengecekan terkait
kelengkapan data,keakurasian data,
logisan data (periode 5 hari)
g) Verifikasi Ulang Eselon KKP I terkait
dan Pengolah Data
Verifikasi Ulang (Konfirmasi
Pencatatan, Interview ulang) Periode 3
hari
h) Kalkulasi Produksi / Aplikasi Satu
Data
Aplikasi melakukan perhitungan data
agregat dari raising factor yang telah
ditentukan, Eselon I Teknis review
angka agregat (periode 1 hari)
i) Validasi Dinas oleh Dinas KP
Prop/Kab/Kota
Dinas Prop/Kab/Kota memvalidasi
angka agregat dan wajib
melampirkan data dukung dan Eselon
I terkait review hasil validasi dinas
(periode 2 hari)
j) Tutup Buku oleh Pusatin
a. Eselon I Teknis mereview hasil
validasi dan memutuskan untuk
menerima /tidak menerima hasil
validasi dinas.
14
b. Pusdatin melakukan review apakah
sudah saatnya tutup buku. Jika Ya,
user tidak dapat melakukan
perubahan data di aplikasi. (periode
Akhir Bulan)
k) Diseminasi Aplikasi Satu Data
Data Perikanan & Kelautan dapat
diakses online
Gambar 1. Proses listing dan sampling
2. Tahapan Pelaksanaan Pengumpulan Data
oleh Penyuluh Perikanan
15
a. Perencanaan
Perencanaan kegiatan pengumpulan data
serta aspek-aspek yang terdapat di
dalamnya perlu dipahami oleh Penyuluh
Perikanan secara baik. Perencanaan atas
bagaimana mengumpulkan data harus
dilakukan berdasarkan "APA" yang
dilakukan, "BAGAIMANA" cara
melakukannya, "SIAPA" yang akan
melaksanakan setiap aspek pekerjaan,
"KAPAN" kegiatan dilakukan, dan "DI
MANA" akan dilakukan.
b. Pelaksanaan Pengumpulan Data
a) Mengidentifikasi dan menetapkan
sumber data
Sumber data merupakan faktor
penting yang menjadi pertimbangan
dalam penentuan metode
pengumpulan data. Sumber data pada
dasarnya terdiri dari Data Primer dan
Data Sekunder. Data Primer adalah
sumber data yang diperoleh secara
langsung dari sumber aslinya (tidak
melalui perantara).
Data primer dapat berupa
opini/persepsi orang secara individual
dan kelompok serta hasil observasi
terhadap suatu benda atau kegiatan.
Data Sekunder merupakan sumber
data yang diperoleh secara tidak
langsung melalui media perantara
16
(dicatat oleh orang lain). Data sekunder
umumnya berupa bukti, catatan yang
disimpan (data dokumenter) yang
dipublikasikan dan tidak
dipublikasikan.
b) Pengambilan data
i) Menyiapkan perangkat kuisioner
dan instrumen pengambilan data
lainnya.
ii) Pengambilan data dengan metode
mengumpulkan data primer
melalui: a. metode survei dan b.
metode observasi dan
mengumpulkan data sekunder
melalui reviu data ataupun
penelitian arsip.
iii) Menginput data ke dalam sistem
aplikasi One Data KKP
c) Evaluasi data
Mengevaluasi dan melaporkan hasil
pengumpulan data.
17
III. PENUMBUHAN DAN PENINGKATAN KELAS
KELOMPOK PERIKANAN
3.1. Latar Belakang
Pembangunan nasional sektor kelautan
dan perikanan merupakan proses yang
bertujuan untuk memperkuat posisi pelaku
utama dan keluarganya serta pelaku usaha di
semua sektor sesuai dengan usahanya, agar
lebih baik, lebih menguntungkan, lebih
sejahtera, mandiri, terampil, dinamis, efisien dan
professional, serta berdaya guna dengan tetap
memperhatikan lingkungan yang terpelihara dan
lestari. Pelaku Utama Perikanan ditempatkan
bukan sebagai obyek melainkan sebagai subyek
yang menetapkan tujuan, mengendalikan
sumberdaya, dan mengarahkan proses yang
mempengaruhi kehidupannya, sehingga
diharapkan pelaku utama bisa menjadi tonggak
terbentuknya kelembagaan pelaku utama
perikanan sebagai organisasi yang kuat dan
mandiri dalam mencapai tujuan bersama dari
anggotanya.
Mengingat saat ini di lingkungan
masyarakat telah tumbuh beberapa kelembagaan
pelaku utama dan pelaku usaha bidang kelautan
dan perikanan, maka dibutuhkan penyuluhan
yang diarahkan kepada penumbuhan dan
18
pengeembangan kelembagaan pelaku utama dan
pelaku usaha kelautan dan perikanan.
Pengembangan kelembagaan pelaku utama dan
pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan
merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan
kemampuan pembudidaya ikan, nelayan dan
pengolah ikan melalui pendekatan kelompok
sehingga kelembagaan pelaku utama dan pelaku
usaha kelautan dan perikanan mampu tumbuh
dan berkembang lebih baik. Orientasi dari proses
tersebut diharapkan mampu
menumbuhkembangkan kelembagaan pelaku
utama dan pelaku usaha Perikanan yang
mandiri.
Berdasarkan Keputusan Menteri KP
Nomor : 14 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum
Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan
Pelaku Utama Perikanan , maka kelompok
perikanan dibagi dalam 3 (tiga) kelas yaitu:
1. Kelas Pemula, merupakan kelas terbawah
dan terendah dari segi kemampuannya,
dengan batas nilai skoring penilaian 0 s.d.
350.
2. Kelas Madya, merupakan kelas menengah
dimana kelembagaan pada kelas madya
sudah melakukan kegiatan perencanaan
meskipun masih terbatas, dengan batas
nilai skoring 351 s.d. 650.
3. Kelas Utama, merupakan kelas yang
tertinggi dimana kelembagaan pada kelas
19
utama sudah melakukan kegiatan dalam
perencanaan sampai pelaksanaan
meskipun masih terbatas, dengan batas
nilai skoring 651 s.d. 1.000
Rendahnya jumlah kelompok perikanan
mandiri (madya dan utama) yang saat ini hanya
berjumlah lebih kurang 10 persen saja dari total
populasi kelompok perikanan sejumlah kurang
lebih 64.659 kelompok, maka harus segera
dilakukan pembenahan kelompok perikanan
agar meningkat kemampuan dan kapasitasnya
untuk segera divalidasi penilaian kelasnya
sehingga meningkat kemampuan kelas kelompok
perikanan menjadi mandiri. Kelompok mandiri
merupakan kelompok dengan kemampuan pada
tingkatan kelas madya dan/atau kelas utama
yang memiliki karakteristik yang telah
ditetapkan.
Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP sebagai
instansi Pembina jabatan fungsional Penyuluh
Perikanan berkomitmen bahwa Kelompok Pelaku
Utama Perikanan Mandiri menjadi prioritas
penting dan sebagai target capaian kinerja
penyuluhan KP, sehingga dalam proses
pencapaiannya dibutuhkan Pedoman Kegiatan
Penumbuhan dan Peningkatan kelas kelompok
pelaku utama perikanan.
20
3.2. Tujuan
Tujuan kegiatan Penumbuhan dan
Peningkatan Kelas Kelompok adalah sebagai
berikut :
a) Sebagai indikator kinerja bagi Penyuluh
Perikanan dalam melaksanakan
pendampingan kelompok perikanan;
b) Sebagai acuan dalam rangka pembinaan
kelembagaan Pelaku Utama Perikanan;
3.3. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
3.3.1. Penumbuhan Kelompok
a) Kriteria Pelaku Utama yang ditumbuhkan
menjadi Kelompok Perikanan
a. Mempunyai tujuan, minat dan
kepentingan yang sama terutama dalam
bidang usaha perikanan
b. mempunyai tujuan, minat dan
kepentingan yang sama terutama
dalam bidang usaha perikanan
c. memiliki usaha perikanan
d. memiliki kesamaan-kesamaan dalam
tradisi/kebiasaan, domisili, lokasi
usaha, status ekonomi, Bahasa
e. memiliki saling ketergantungan antar
individu
f. mandiri dan partisipatif;
g. selalu mendapatkan binaan dari
penyuluh perikanan;
21
b) Tahapan Penumbuhan Kelompok Pelaku
Utama Perikanan
a. Penyuluh memberikan sosialisasi tentang
Penumbuhan Kelompok kepada pelaku
utama perikanan dan masyarakat
b. Kegiatan ini dapat dilakukan selama 1
hari, dengan tujuan agar masyarakat
memahmi tentang penumbuhan
kelompok.adapun yang dapat didapat dari
kegiatan ini adalah identifikasi wilayah,
data luas lahan, peta wilayah
c. Penyuluh melakukan koordinasi dengan
pelaku Utama membahas rencana
penumbuhan kelompok
d. Kegiatan ini maksimal dilakukan selama 3
hari dengan output adalah rencana
pembentukan kelompok, adapun yang
harus dipersiapkan adalah identifikasi
wilayah, data lahan pelaku utama, data
anggota kelompok, dan peta wilayah desa
e. Proses Penumbuhan Kelompok
Proses penumbuhan kelompok ini
melibatkan aparat desa, pelaku utama
perikanan, masyarakat dan penyuluh,
waktu pelaksanaan selama 1 minggu.
Output dari kegiatan ini luas wilayah
kelompok, pemilihan pengurus eklompok,
daftar hadir dan daftar anggota/pemilik
lahan
22
- Pembuatan berita acara Penumbuhan
kelompok (1 hari)
- Kelompok dan anggota membuat
Berita Acara Penumbuhan kelompok
- Permohonan pengesahan Berita Acara
Penumbuhan Kelompok (1 hari)
- Pelaporan berita acara penumbuhan
kelompok ke Dinas (1 hari)
- Berita acara penumbuhan diterima
oleh kelompok (1 hari)
- Penilaian Kelas Kelompok yang
ditumbuhkan (2 Minggu)
- Pengukuhan Kelas Kelompok Pemula
(1 hari)
3.3.2. Peningkatan Kelas Kelompok
a. Kriteria Kelompok Pemula yang
ditingkatkan
1) Kelompok yang telah berdiri minimal 2
tahun
2) Kelompok yang telah mempunyai
sertifikat kelas pemula
3) Kelompok yang dibina oleh penyuluh
perikanan
4) Kelompok yang telah mampu
merencanakan menyusun Rencana
Usaha Kelompok (RUK), Rencana
Usaha Bersama (RUB), Rencana
Kegiatan kelompok lainnya, dan
analisa kelayakan usaha
23
5) Kelompok yang memiliki AD/ART
kelompok, memiliki papan struktur
organisasi, memiliki papan nama
identitas kelompok, memiliki stempel
dan kop surat kelompok, memiliki
sekretariat kelompok dan menaati
peraturan kelompok
6) Kelompok yang selalu melaksanakan
pertemuan kelompok, melaksanakan
SOP teknologi sesuai dengan bidang
usaha, menyusun dan mengisi buku
administrasi kelompok, menyusun dan
mengisi buku keuangan kelompok,
melaksanakan Pengelolaan Usaha,
melaksanakan pengembangan usaha,
melaksanakan pengembangan jejaring
dan kemitraan, melaksanakan
kerjasama dengan pihak lain dan
melaksanakan pelayanan jasa
informasi, permagangan dan pelatihan
7) Kelompok yang telah mampu
melakukan evaluasi kinerja keuangan
organisasi/kelembagaan, menyusun
laporan hasil evaluasi dan
rekomendasi perbaikan, melakukan
penyesuaian sesuai hasil rekomendasi,
melaksanakan monitoring dan
pengawasan oleh auditor/pengawas
8) Kelompok yang telah mampu
melaksanakan pembinaan SDM
24
pengelola/pengurus dan kelompok
dan mengembangkan kader-kader
pemimpin
b. Karakteristik Kelompok Perikanan Mandiri
Kelembagaan pelaku utama
perikanan adalah kumpulan para pelaku
utama yang terdiri dari nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar
ikan yang terikat secara informal atas
dasar keserasian dan kebutuhan bersama
serta di dalam lingkungan pengaruh dan
pimpinan seorang ketua kelompok pelaku
utama kelautan dan perikanan.
Kelompok Perikanan Mandiri
dicirikan dengan ikatan yang terbentuk
pada kelompok tumbuh berkembang
menuju kemampuan kelompok untuk
mengatur dan mengarahkan diri sendiri
dengan memanfaatkan, mengolah dan
mengelola optimalisasi potensi
sumberdaya untuk kesejahteraan
anggotanya.
Berdasarkan Keputusan Menteri
Kelautan dan Perikanan RI Nomor 14
Tahun 2012 bahwa penumbuhan dan
pengembangan kelembagaan pelaku
utama perikanan merujuk kepada lima
tolok ukur, yaitu a) perencanaan, b)
kemampuan berorganisasi, c) akses
25
kelembagaan, d) kemampuan wirausaha,
dan e) kemandirian. Kelompok Perikanan
Mandiri terklasifikasi menjadi 2 kelas,
yaitu : a) Kelompok Madya, dengan batas
nilai skoring 351 s.d 650, dan b) Kelompok
Utama, dengan batas nilai skoring 651 s.d
1.000.
Kelompok perikanan mandiri secara
umum memiliki ciri sebagai berikut :
1. Adanya aturan/norma yang disepakati
dan ditaati bersama dalam bentuk
AD/ART;
2. Adanya pertemuan/rapat pengurus
yang diselenggarakan secara berkala
dan berkesinambungan. Pertemuan
yang diadakan secara berkala dan
berkesinambungan akan berdampak
pada terjadinya keakraban anggota,
terjadinya forum diskusi untuk
memecahkan masalah-masalah dalam
berusaha dan langkah-langkah
pemecahan secara bergotong royong;
3. Tersusunnya rencana kerja kelompok
secara bersama dan dilaksanakan oleh
pelaksana sesuai kesepakatan bersama,
dan setiap akhir pelaksanaan dilakukan
evaluasi secara partisipasi, Rencana
kerja kelompok ini dalam bentuk
Rencana Definitif Kelompok
26
(RDK)/Rencana Definitif Kebutuhan
Kelompok (RDKK);
4. Memiliki
pencatatan/pengadministrasian yang
rapih, baik administrasi umum/
kesekretariatan, mapun administrasi
keuangan sampai ke tingkat seksi;
5. Memiliki kegiatan kegiatan usaha
bersama di sektor hulu dan hilir, KPUP
memberi kemudahan bagi
anggota untuk memperoleh sarana
produksi, pengolahan, dan pemasaran;
6. Memiliki usaha secara komersial dan
berorientasi pasar, dalam hal ini
kelompok memberi informasi akan
komoditas yang dibutuhkan pasar dan
mengupayakan kemudahan agar
anggota dapat mengusahakan komoditi
tersebut;
7. Tersedianya pelayanan informasi dan
teknologi untuk usaha para pelaku
utama perikanan pada umumnya dan
anggota kelompok pada khususnya,
Dalam hal ini kelompok dapat
melaksanakan kegiatan pengembangan
usaha perikana bekerjasama
dengan sumber teknologi seperti
lembaga penelitian, penyuluh, swasta,
dll;
8. Terjalinnya kerjasama antara kelompok
dengan pihak lain. Kerjasama dapat
27
dilakukan dalam berbagai kegiatan
seperti pengembangan teknologi,
penyediaan sarana produksi dan
pemasaran; dan
9. Adanya pemupukan modal usaha baik
iuran dari anggota atau penyisihan
hasil usaha/kegiatan kelompok.
Kegiatan usaha kelompok dapat berupa
pelayanan jasa saprokan, jasa
pemasaran, jasa penjualan saprokan,
jasa simpan pinjam, jasa keahlian dari
anggota kelompok seperti membuat
pakan ikan.
c. Tahapan Peningkatan Kelas Kelompok
a. Penyuluh perikanan Kab/Kota menyiapkan
instrumen, menyusun dan menetapkan
jadwal penilaian dan pelaporan hasil
secara berjenjang
b. Penyuluh Perikanan menetapkan
metodologi penilaian
c. Penyuluh Perikanan melakukan sosialisasi
instrumen, metodologi, jadwal dan
pelaksana penilaian kepada Tim Penilaian
d. Penyuluh bersama Tim Penilai
melaksanakan penilaian Peningkatan Kelas
kelompok
e. Penyuluh dan Tim Penilai melakukan
verifikasi data hasil penilaian
28
f. Penyuluh Perikanan melakukan klasifikasi
penilaian sebagai berikut :
- 0-350 Kelas Pemula
- 351-650 Kelas Madya
- 651-1000 Kelas Utama
g. Penyuluh Perikanan mengusulkan
kenaikan kelas kelompok
- Pemula ke Madya ( Camat Setempat)
- Madya ke Utama (Bupati)
h. Penyuluh Perikanan mendampingi proses
penerbitan sertifikat pengukuhan
i. Sertifikat pengukuhan diserahkan kepada
kelompok perikanan
29
4. PENDAMPINGAN UMKM SEKTOR KP
4.1. Latar Belakang
Pembangunan nasional sektor kelautan
dan perikanan bertujuan untuk mewujudkan
masyarakat di semua sektor sesuai dengan
usahanya, agar lebih baik, lebih
menguntungkan, lebih sejahtera, mandiri,
terampil, dinamis, efisien dan professional, serta
berdaya guna dengan tetap memperhatikan
lingkungan yang terpelihara dan lestari.
Masyarakat menjadi pelaku utama perikanan,
dan pemerintah berkewajiban mengarahkan,
membimbing, melindungi, serta menumbuhkan
suasana dan iklim yang menunjang. Usaha
Mikro, Kecil, merupakan kegiatan usaha yang
mampu memperluas lapangan kerja dan
memberikan pelayanan ekonomi secara luas
kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam
proses pemerataan dan peningkatan pendapatan
masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi,
dan berperan dalam mewujudkan stabilitas
nasional khususnya di sektor kelautan dan
perikanan.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah
salah satu pilar utama ekonomi nasional yang
harus memperoleh kesempatan utama,
dukungan, perlindungan dan pengembangan
seluas-luasnya sebagai wujud keberpihakan
30
yang tegas kepada kelompok usaha perikanan,
tanpa mengabaikan peranan Usaha Besar dan
Badan Usaha Milik Negara. Meskipun Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah telah menunjukkan
peranannya dalam perekonomian nasional,
namun masih menghadapi berbagai hambatan
dan kendala, baik yang bersifat internal maupun
eksternal, dalam hal produksi dan pengolahan,
pemasaran, sumber daya manusia, desain dan
teknologi, permodalan, serta iklim usaha.
Kebijakan pemberdayaan UMKM di
Indonesia secara umum diarahkan untuk
mendukung upaya-upaya penanggulangan
kemiskinan dan kesenjangan, penciptaan
kesempatan kerja dan peningkatan ekspor, serta
revitalisasi kelautan dan perikanan yang menjadi
prioritas pembangunan nasional. Pengembangan
usaha skala mikro dan kecil diarahkan untuk
memberikan kontribusi dalam meningkatkan
pendapatan masyarakat berpendapatan rendah,
khususnya di sektor kelautan dan perikanan.
Dalam perspektif usaha, UMKM
diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu:
• UMKM sektor infrmal, contohnya
pedagang kaki lima.
• UMKM Mikro adalah para UMKM dengan
kemampuan sifat pengrajin, namun
kurang memiliki jiwa kewirausahaan
untuk mengembangkan usahanya.
31
• Usaha Kecil Dinamis adalah kelompok
UMKM yang mampu berwirausaha dengan
menjalin kerjasama (menerima pekerjaan
sub kontrak) dan ekspor.
• Fast Moving Enterprise adalah UMKM yang
mempunyai kewirausahaan yang cakap
dan telah siap bertransformasi menjadi
usaha besar.
Sehubungan dengan itu Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah perlu diberdayakan dengan
cara:
1. Penumbuhan iklim usaha yang
mendukung pengembangan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah; dan
2. Pengembangan dan pembinaan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah.
Sebagai upaya untuk meningkatkan
kemampuan dan peran serta kelembagaan UMK
sektor kelautan dan perikanan dan
meningkatkan efektivitasi pendampingan dalam
rangka pemberdayaan UMK, maka Pusat
Pelatihan dan Penyuluhan KP sebagai instansi
Pembina jabatan fungsional Penyuluh Perikanan
berkomitmen bahwa penumbuhan UMK menjadi
prioritas penting dan sebagai target capaian
kinerja penyuluhan KP, sehingga dalam proses
pencapaiannya dibutuhkan peta panduan dalam
pendampingan pelaku utama perikanan calon
UMK dengan tujuan a) sebagai acuan dalam
pelaksanaan legalisasi penumbuhan UMK
kelautan dan perikanan; b) sebagai pedoman
32
bagi Penyuluh Perikanan dan stakeholder dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya di dalam
pemberdayaan dan pembinaan UMK; dan c)
sebagai acuan bagi Pusat Pelatihan dan
Penyuluhan KP dalam mendukung optimalisasi
legalisasi penumbuhan UMK kelautan dan
perikanan.
4.2. Tujuan
Pedoman Pendampingan ini dimaksudkan
untuk memberikan petunjuk dan acuan bagi
para penyuluh perikanan dan stakeholder
melalui legalisasi izin UMK kelautan dan
perikanan sehingga:
1. Mendapatkan kepastian dan perlindungan
dalam berusaha dilokasi yang telah
ditetapkan;
2. Mendapatkan pendampingan untuk
pengembangan usaha;
3. Mendapatkan kemudahan dalam akses
pembiayaan ke lembaga keuangan bank dan
non-bank; dan
4. Mendapatkan kemudahan dalam
pemberdayaan dari pemerintah, pemerintah
daerah dan/atau lembaga lainnya.
33
4.3. Pelaksanaan Penumbuhan UMKM KP
1. Kriteria calon Usaha Mikro dan Kecil :
a) Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai
berikut:
1) Perorangan dan/atau kelompok
perikanan binaan Penyuluh
Perikanan;
2) Usaha produktif milik orang
perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria
Usaha Mikro sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang No. 20
Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah;
3) Memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha;
4) Memiliki hasil penjualan tahunan
paling banyak Rp 300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah).
b) Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai
berikut:
1) Perorangan dan/atau kelompok
perikanan binaan Penyuluh
Perikanan;
2) Usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan
34
usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang
memenuhi kriteria Usaha Kecil
sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang;
3) Memiliki kekayaan bersih lebih dari
Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp 500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha;
4) Memiliki hasil penjualan tahunan
lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp 2.500.000.000,00
(dua milyar lima ratus juta rupiah).
c) Aspek legal Izin Usaha Mikro dan Kecil
Izin usaha mikro dan kecil yang
selanjutnya disingkat dengan IUMK adalah
tanda legalitas kepada seseorang atau pelaku
usaha/kegiatan tertentu dalam bentuk izin
usaha mikro dan kecil dalam bentuk satu
lembar. Tujuan IUMK adalah sebagai
kepastian hukum dan sarana pemberdayaan
bagi Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (PUMK)
35
dalam mengembangkan usahanya. Manfaat
pemberian IUMK sebagai berikut : (1)
Mendapatkan kepastian dan perlindungan
dalam berusaha dilokasi yang telah
ditetapkan, (2) Mendapatkan pendampingan
untuk pengembangan usaha; (3)
Mendapatkan kemudahan dalam akses
pembiayaan ke lembaga keuangan bank dan
non-bank; dan (4) Mendapatkan kemudahan
dalam pemberdayaan dari pemerintah pusat,
pemerintah daerah dan/atau lembaga
lainnya.
Dalam mengajukan persyaratan
permohonan IUMK, Penyuluh Perikanan sebagai
pendamping usaha mikro dan kecil harus
mendampingi calon UMK dalam melengkapi
beberapa persyaratan sebagai berikut :
1. Surat pengantar dari RT atau RW terkait
lokasi usaha
2. Kartu tanda penduduk
3. Kartu Keluarga
4. Pas photo terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm
sebanyak dua lembar
5. Mengisi formulir yang memuat tentang:
a) Nama;
b) Nomor KTP;
c) Nomor telepon;
d) Alamat;
e) Kegiatan usaha;
36
f) Sarana usaha yang digunakan;
g) Jumlah modal usaha.
Penerbitan IUMK dilakukan dengan
beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Penerbitan naskah IUMK oleh Camat yang
telah mendapatkan pendelegasian
kewenangan dari Bupati/Walikota.
2. Diterbitkan paling lambat 1 hari kerja
sejak pendaftaran diterima, lengkap dan
benar.
3. Dapat dicabut apabila Pelaku Usaha Mikro
Kecil (PUMK) melanggar ketentuan
perundang-undangan.
4. Tidak dikenakan biaya, retribusi,
dan/atau pungutan lainnya.
Selain IUMK, usaha mikro dan kecil juga
diharapkan dapat didampingi dalam melengkapi
legalisasi usaha melalui izin lainnya sebagai
berikut :
1. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Pada dasarnya, usaha yang masih bertaraf
UKM tidak perlu mengajukan permintaan
pembuatan TDP, tapi dokumen ini tetap bisa
diurus jika memang diperlukan.
2. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
37
Usaha mikro sekalipun wajib
memiliki dokumen SIUP sebagai
bukti legalitas usahanya.
3. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Nomor Pokok Wajib Pajak wajib dimiliki
dengan memakai nama pemilik/penanggung
jawab perusahaan.
4. Izin Gangguan
Izin gangguan dikeluarkan sebagai bentuk
izin pendirian usaha di lokasi tertentu yang
bisa jadi menimbulkan bahaya, gangguan,
atau kerugian.
Bentuk Naskah satu lembar mencakup hal
hal sebagai berikut:
1. Kop Surat.
2. Nama Izin.
3. Nomor surat.
4. Dasar hukum
5. Detail pemohon, terdiri dari:
a) Nama
b) Nomor KTP
c) Nama Usaha
d) Alamat
e) Nomor Telepon
f) NPWP
g) Bentuk usaha
h) Stiker hologram anti pembajakan
i) Barcode
38
j) Tanda tangan Camat/Lurah/Kepala
Desa.
Contoh format Formulir Permohonan
IUMK tercantum dalam Lampiran 1 (satu)
4.4. Tahapan Kegiatan
Kegiatan legalisasi penumbuhan
UMKM kelautan dan perikanan dilakukan
dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi dan menetapkan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang
menjadi target pelaksanaan legalisasi
izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) dan
atau izin lainnya;
2) Melakukan bimbingan, konsultasi,
bantuan teknis dan advokasi;
3) Memfasilitasi legalisasi izin UMK dan
izin lainnya ke Camat dan/atau Dinas
yang menangani perizinan; dan
4) Melaksanakan tugas pendampingan
pasca legalisasi izin UMK dan izin
lainnya.
39
5. PENDAMPINGAN KOPERASI SEKTOR
KELAUTAN DAN PERIKANAN
5.1. Latar Belakang
Penerima manfaat pembangunan kelautan
dan perikanan pada hakekatnya masyarakat
kelautan dan perikanan yang terorganisasi
dalam kelompok perikanan merupakan binaan
dari Penyuluh Perikanan dan penerima manfaat
penyuluhan di lapangan dengan merujuk kepada
Kepmen 14 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum
Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan
Pelaku Utama Perikanan. Kinerja penyuluhan
perikanan salah satunya diukur melalui
kemandirian kelompok perikanan, sementara
kemandirian kelompok perikanan diukur melalui
meningkatnya kemampuan kelas kelompok dari
kelas pemula ke madya, dan dari kelompok
madya ke utama.
Pergerakan kelembagaan ekonomi pelaku
utama perikanan mandiri sebagai kelembagaan
kedaulatan ekonomi berbasis kerakyatan perlu
ditumbuhkembangkan menjadi lembaga koperasi
sektor kelautan dan perikanan. Penyuluh
Perikanan memiliki peran yang sangat strategis
dalam pendampingan inisiasi penumbuhan
koperasi sektor kelautan dan perikanan, antara
lain melalui inventarisasi dan pemetaan potensi
kelompok perikanan yang akan dijadikan
40
koperasi sektor kelautan dan perikanan,
melakukan pendampingan pra-koperasi menjadi
koperasi sektor kelautan dan perikanan serta
menjadi fasilitator jejaring kerja koperasi sektor
kelautan dan perikanan dengan stakeholder.
Pendirian koperasi merujuk kepada
Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian. Menurut UU No.25 tahun 1992
tentang Perkoperasian, maka Koperasi adalah
Badan Usaha yang beranggotakan orang-
perorangan yang ber Badan Hukum dengan
kegiatan yang berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan azas kekeluargaan. Pendirian
koperasi sebagai fondasi kelembagaan ekonomi
masyarakat berbasis kerakyatan dikelola
sepenuhnya secara mandiri oleh pengurus dan
anggotanya. Sejarah koperasi sektor kelautan
dan perikanan (fisheries co-operative) dirintis
dan mulai berkembang sejak tahun 1927.
Koperasi sektor kelautan dan perikanan sebagai
upaya pemberdayaan dan perlindungan bagi
pelaku utama sektor kelautan dan perikanan
yang diarahkan menjadi kelembagaan ekonomi
yang berperan mensejahterakan dan penentu
pertumbuhan ekonomi dengan prinsip koperasi
dan kaidah-kaidah ekonomi.
Pemberian status Badan Hukum Koperasi,
pengesahan perubahan Anggaran Dasar Koperasi
dan pembubaran koperasi merupakan wewenang
dan tanggungjawab pemerintah. Kementerian
41
Kelautan dan Perikanan bekerjasama dengan
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah merintis kerjasama dalam insiasi
Dengan demikian baik bagi masyarakat maupun
Pembina atau pejabat yang berwenang
mempunyai suatu pedoman dan kesamaan
langkah dalam rangka memproses pendirian
koperasi sampai dengan mendapatkan status
Badan Hukum dengan prosedur yang pasti dan
benar.
5.2. Tujuan
1. Pedoman teknis ini dimaksudkan untuk
memberikan petunjuk dan acuan bagi
para Penyuluh Perikanan dan stakeholder
dalam inisiasi dan menumbuhkan
koperasi sektor kelautan dan perikanan;
2. Sebagai acuan dalam meningkatkan
status kelembagaan pelaku utama dan
usaha perikanan mandiri menjadi
kelembagaan ekonomi berbentuk koperasi
sektor kelautan dan perikanan.
5.3. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
1. Sasaran
a. Penyuluh Perikanan sebagai
pendamping koperasi sektor kelautan
dan perikanan di Kabupaten/Kota;
b. Kelompok perikanan atau gabungan
kelompok perikanan kelas madya dan
42
utama yang akan ditingkatkan status
badan hukumnya;
c. Dinas Kelautan dan Perikanan serta
Dinas Koperasi dan UKM
Kabupaten/Kota;
d. Notaris adalah Notaris Pembuat Akta
Koperasi (NPAK) yang telah terdaftar
pada Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah;
e. Stakeholder lain yang terlibat baik
langsung maupun tidak langsung
dalam inisiasi dan proses penumbuhan
koperasi sektor kelautan dan
perikanan.
2. Tahapan Kegiatan
Kegiatan pembentukan koperasi dan
fasilitasi akta koperasi sektor kelautan dan
perikanan dilakukan dengan tahapan
kegiatan sebagai berikut :
a. Penyuluh Perikanan menginventarisasi
kelompok perikanan madya dan utama
atau gapokkan perikanan ;
b. Penyuluh perikanan memfasilitasi
kegiatan penyuluhan tehadap Kelompok
perikanan yang akan ditumbuhkan
menjadi calon koperasi;
c. Penyuluh perikanan menfasilitasi rapat
pembentukan dengan ketentuan sebagai
berikut:
43
a) Rapat sekurang-kurangnya 20 (dua
puluh) orang yang dipimpin oleh
seorang/beberapa
b) Peserta yang hadir dalam rapat
pembentukan koperasi dan telah
memenuhi persyaratan keanggotaan
dan menyatakan diri menjadi
anggota
c) Kuasa pendiri diberi kuasa dan
sekaligus ditunjuk oleh pendiri
untuk pertama kalinya sebagai
pengurus koperasi untuk
menandatangani akta anggaran
dasar dan memproses pengajuan
Badan Hukum kepada Pemerintah
d. Penyuluh perikanan mendampingi
penyiapan berkas dokumen
pembentukan koperasi;
e. Penyuluh perikanan mendampingi dalam
pengajuan permohonan pengesahan akta
pendirian koperasi melalui Notaris
Pembuat Akta Pendirian Koperasi (NPAK),
diantaranya :
a) Dua rangkap akta pendirian koperasi,
satu diantaranya bermaterai cukup
b) Berita acara pembentukan koperasi
c) Surat bukti penyetoran modal
d) Neraca awal kegiatan usaha
e) Rencana kerja awal kegiatan usaha
f) Daftar hadir rapat pembentukan
44
g) Foto copy KTP masing-masing anggota
pendiri
f. Penyuluh perikanan membantu
menyiapkan dokumen pengesahan badan
hukum koperasi dalam bentuk PDF ke
Notaris NPAK meliputi :
a) Surat pengantar dari Dinas Koperasi
dan UKM
b) Foto copy KTP masing-masing anggota
pendiri
c) Akta Notaris
d) Daftar hadir rapat pembentukan
e) Berita acara pembentukan koperasi
g. Penyuluh perikanan mendampingi
kelompok ke Notaris dalam rangka
mengusulkan pengesahan badan hukum
koperasi ke Kementerian Koperasi dan
UKM melalui aplikasi SISMINBHKOP,
Kementerian Koperasi dan UKM akan
memproses dan menerbitkan SK
Pengesahan Akta Pendirian Koperasi;
1) Dana Bantuan Fasilitasi Pembuatan Akta
Pendirian Koperasi Sektor KP oleh KUKM.
Penyuluh perikanan mendampingi
menyiapkan dokumen koperasi yang telah
didirikan untuk mendapatkan fasilitasi
penggantian akta notaris, yang meliputi :
Surat permohonan dari Koperasi yang
ditujukan kepada Menteri c.q Deputi
Bidang Kelembagaan;
45
Surat pengantar dari Kepala
Dinas/Badan yang membidangi
koperasi yang ditujukan kepada Menteri
c.q Deputi Bidang Kelembagaan;
Berita Acara serah terima akta
Pendirian koperasi dari Notaris
Pembuat Akta Koperasi (NPAK) kepada
Pengurus koperasi;
Surat Kuasa dari Koperasi kepada salah
satu pengurus koperasi yang termuat
dalam akta anggaran dasar yang
ditunjuk oleh Koperasi untuk menerima
dana bantuan;
Kwitansi Pembayaran/Penagihan oleh
Notaris bermaterai 6.000
Kwitansi Pembayaran/Penagihan oleh
Kuasa Koperasi bermaterai 6.000
Surat Perintah Membayar (SPBy)
Pejabat Pembuat Komitmen Deputi
Bidang Kelembagaan;
Salinan Dokumen Akta Pendirian
Koperasi;
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Koperasi dan/atau Pengurus yang
ditunjuk Koperasi;
Nomor Rekening Koperasi dan/atau
Pengurus yang ditunjuk Koperasi;
Surat Keputusan Pengesahan Badan
Hukum Koperasi.
Penyuluh perikanan memfasilitasi
untuk mengusulkan berkas dokumen
46
fasilitasi penggantian akta notaris ke
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Cq. Deputi Bidang
Kelembagaan;
2) Penyuluh perikanan melakukan
pendampingan teknis usaha
3) Penyuluh perikanan melaporkan pembinaan
koperasi sektor kelautan dan perikanan ke
Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP
47
6. PENDAMPINGAN FASILITASI AKSES
MODAL
6.1. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan kemampuan
dan daya saing Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) sektor kelautan dan
perikanan, perlu dilakukan kegiatan
pendampingan/pembinaan terhadap pelaku
utama/pelaku usaha kelautan dan perikanan
oleh Penyuluh Perikanan. Penyuluh Perikanan
melaksanakan tugas dalam proses pembelajaran
kepada pelaku utama /pelaku usaha melalui
media kelompok, dan pendampingan usaha.
Selama ini, pendampingan usaha lebih banyak
ditekankan pada pendampingan teknis,
sedangkan pendampingan manajemen usaha
yang dilakukan belum optimal. Agar
pendampingan manajemen usaha terhadap
pelaku utama/pelaku usaha berjalan optimal
maka perlu didampingi Penyuluh Perikanan.
Berdasarkan data Bank Indonesia (2015),
secara nasional jumlah kredit UMKM hanya
sekitar 20%, dan hanya 5% dari total kredit
UMKM yang menyasar pelaku perikanan. Hal
yang sama, pada Kredit usaha Rakyat. Kinerja
penyerapan kredit KUR pada bulan Juni 2016,
hanya 1,1% yang menyasar ke sektor perikanan
(Komite KUR, 2016). Kondisi ini tentunya
menjadi tantangan dalam rangka meningkatkan
48
daya saing pelaku usaha sektor kelautan dan
perikanan, mengingat populasi UMKM di
Indonesia masih didominasi oleh usaha mikro
(98,8 persen) yang informal, dengan aset dan
produktivitas yang rendah termasuk sektor KP.
Tugas Penyuluh Perikanan adalah melaksanakan
kegiatan penyuluhan perikanan khususnya pada
aspek manajemen usaha, yang meliputi: 1.
Menetapkan data potensi dan permasalahan KP
yang berada di wilayah binaan; 2. Memfasilitasi
pemecahan masalah kelompok binaan; 3.
Mendampingi peningkatan produksi dan
pendapatan kelompok binaan; 4. Membantu
pelaku utama/UMKM sektor KP dalam
pengembangan dan legalitas usaha/produk. 5.
Meningkatkan skala usaha melalui akses sumber
pembiayaan/mitra usaha bagi pelaku.
Sasaran pendampingan manajemen usaha
oleh Penyuluh Perikanan adalah pelaku
usaha/kelompok usaha sektor kelautan dan
perikanan yang feasible namun belum bankable,
dengan target sasaran yaitu: nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah ikan, pemasar hasil
perikanan, petambak garam, serta usaha yang
terkait dengan kelautan dan perikanan.
Sumber permodalan yang dapat di akses
oleh UMK dan kelompok perikanan, serta
difasilitasi oleh Penyuluh Perikanan meliputi :
1. Program PKBL BUMN, Program Kemitraan &
Bina Lingkungan
49
2. Program Kredit dari Lembaga Keuangan
BANK contoh KUR
3. Program Pinjaman dari Lembaga Keuangan
Non Bank : CSR dan PEGADAIAN
4. Program Pinjaman dari LKNB : PNM,
Permodalan Nasional Madani
6.2. Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah sebagai bentuk
pendampingan Penyuluh Perikanan dalam
meningkatkan produktivitas kelompok perikanan
melalui pendampingan manajemen usaha
memfasilitasi akses permodalan ke lembaga
perbankan dan non perbankan.
6.3. Tahapan Pendampingan
Tahapan pendampingan yang dilakukan
oleh Penyuluh Perikanan dalam rangka
memfasilitasi kemudahan akses pembiayaan
melalui pendampinhan manajemen usaha
kelompok pelaku utama dan pelaku usaha
kelautan dan perikanan sebagai berikut:
1. Melakukan pendampingan manajemen
usaha dan kewirausahaan kepada anggota
kelompok perikanan;
2. Melakukan pendampingan dan
memberikan advokasi KUR dan
pembiayaan usaha perikanan lainnya
serta membantu membuat laporan
keuangan yang baik;
50
3. Mengidentifikasi dan mendata pelaku
utama dan pelaku usaha perikanan yang
produktif, feasible dan potensial untuk
menjadi calon nasabah/debitur lembaga
pembiayaan perbankan dan non
perbankan;
4. Memfasilitasi pelaku utama dan pelaku
usaha perikanan yang potensial dan layak
dibiayai oleh Bank/lembaga pembiayaan
lainnya dalam pengisian
formulir/menyusun proposal pengajuan
kredit pada Bank/Lembaga Keuangan;
5. Melakukan sosialisasi kepada pelaku
utama dan pelaku usaha perikanan untuk
akses program KUR dan pembiayaan
lainnya melalui kegiatan pertemuan
fasilitasi pembiayaan usaha perikanan
bersama pelaku utama dan pelaku usaha
dan stakeholder terkait.
6. Memonitor perkembangan usaha
kelompok pelaku utama dan pelaku usaha
perikanan; dan
7. Membuat pelaporan kinerja
pendampingan dalam rangka
memfasilitasi akses pembiayaan kepada
pelaku utama dan pelaku usaha
perikanan.
51
VII. PENDAMPINGAN AKSES PASAR
7.1. LATAR BELAKANG
Jumlah UMKM di Indonesia yang bergerak
di bidang pengolahan hasil perikanan lebih dari
63.934 UPI (KKP, 2014). Saat ini masih banyak
UMK di bidang perikanan yang lemah dalam
manajemen, akses terhadap informasi pasar,
teknologi dan sumberdaya manusia (SDM).
Selain itu, produk perikanan yang dihasilkan
UMK masih sulit menembus pasar karena
kualitas, kuantitas dan kontinuitas hasil
produksi masih belum stabil serta
ketidakmampuan dalam mengakses modal. Di
pasar antara penjual dan pembeli akan
melakukan transaksi. Transaksi adalah
kesepakatan dalam kegiatan jual-beli. Syarat
terjadinya transaksi adalah ada barang yang
diperjual belikan, ada pedagang, ada pembeli,
ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada
paksaan dari pihak manapun.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan
pelaku usaha perikanan, maka diperlukan
kerjasama antar berbagai pihak, termasuk
pemerintah, perguruan tinggi/lembaga
penelitian, lembaga penyuluhan, lembaga
pelatihan, dan pengusaha/swasta untuk
memberikan pelayanan langsung kepada pelaku
usaha perikanan yang masih lemah. Kerjasama
ini berupa peningkatan keterampilan dan
52
pengetahuan pelaku usaha, layanan informasi,
akses pasar, dan mediasi. Fasilitasi pemasaran
merupakan tahapan akhir dari kegiatan
branding produk perikanan.
Penyuluh Perikanan memfasilitasi akses
pasar produk perikanan dengan beberapa tujuan
pasar, antara lain :
1. Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang
bersifat tradisional dimana para penjual dan
pembeli produk hasil perikanan dapat
mengadakan tawar menawar secara langsung.
Barang-barang yang diperjual belikan adalah
barang yang berupa barang kebutuhan pokok.
2. Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang bersifat
modern dimana barang-barang diperjual belikan
dengan harga pas dan dengan layanan sendiri.
Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal,
plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.
Pasar modern merupakan pengembangan
dari ritel tradisional. Nama retailer di Indonesia
yang saat ini terus berkembang antara lain :
a) Hypermarket : Carrefour, Giant, Hypermart,
Lotte Mart;
b) Supermarket : Hero, Giant, Superindo, Yogya,
Robinson, Food Mart, Food Hall, Carrefour
Express, Ranch Market (Farmers Market),
Grand Lucky, Kemchicks;
53
c) Health & Beauty Stores (Specialty Stores) :
Guardian, Century, All Fresh, Total Buah,
Toko Diskon, K24, Carrefour Market;
d) Convenience Stores / Minimart : Indomaret,
Alfamart, Seven Eleven-711, Circle K
(Perumahan), Yomart, Bright (Pom Bensin),
Starmart (Apartment-Gedung Perkantoran);
e) Wholesale : Lotte Mart (dulu Makro);
f) Department Stores : Metro, Sogo, Sarinah.
3. e- commerce
Tidak dapat dipungkiri bahwa iklim usaha
dan konsumsi masyarakat saat ini mulai beralih
ke sistem eletronik (online system). Dengan
bermodalkan akses internet, pelaku usaha
perikanan sudah dapat memasarkan produknya
tanpa harus mengeluarkan modal yang besar
seperti pasar tradisional. e-
commerce mendorong percepatan dan
pengembangan sistem perdagangan usaha
pemula (start-up), pengembangan usaha, dan
percepatan logistic pelaku usaha sektor kelautan
dan perikanan.
Berdasarkan data KUKM, 2017, kontribusi
produsen UMKM yang bergabung dengan
platform e-commerce di Indonesia masih di bawah
8% dari total pasar e-commerce. Sisanya adalah
pengepul atau trader yang menjual barang dari
produsen besar di luar negeri
54
Berangkat dari potensi peran penyuluh
perikanan dalam memfasilitasi akses pasar,
maka Pusat Pelatihan dan Penyuluhan
menyusun Pedoman Teknis Akses Pasar sebagai
acuan bagi Penyuluh Perikanan sebagai bentuk
pendampingan dan penyuluhan bagi pelaku
Utama/pelaku usaha agar mampu melakukan
berbagai strategi supaya meningkat
produktivitas, efesiensi usaha, pendapatan dan
kesejahteraannya.
7.2. TUJUAN
Tujuan Penyusunan Pedoman Akses
Pasar KP adalah sebagai berikut :
a) sebagai acuan fasilitasi akses pasar dan
permodalan bagi pelaku utama dan pelaku
usaha;
b) sebagai pedoman bagi Penyuluh Perikanan
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
melakukan pendampingan dan penyuluhan
Pelaku Utama dan pelaku usaha KP.
7.3. Tahapan Pendampingan Fasilitasi Akses
Pasar
Dalam rangka mengakses pasar bagi
pelaku utama dan pelaku usaha sector
kelautan dan perikanan, maka Pusat
Pelatihan dan Penyuluhan KP menyusun
tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan
55
Penyuluh Perikanan dalam memfasilitasi
akses pasar sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi calon pembeli dan
penjual.
2. Mengidentifikasi target pasar, lokasi
pasar, dan internet marketing
3. Mengembangkan branding produk
perikanan yang hendak diperjualbelikan.
4. Melakukan promosi secara konsisten,
kontinyu, dan kreatif.sebagai sarana
untuk memperkenalkan produk perikanan
kepada konsumen.
5. memfasilitasi permintaan serta penawaran
oleh kedua pihak.
6. Memfasilitasi interaksi diantara pembeli
dan penjual (pelaku usaha) baik itu secara
langsung ataupun tidak langsung; dan
7. Mengembangkan jaringan pemasaran.
56
VIII. FASILITASI AKSES INFORMASI
TEKNOLOGI
8.1. Latar Belakang
Kegiatan penyuluhan perikanan
diharapkan mampu menjadi salah satu
katalisator dalam upaya mengerakkan
sumberdaya manusia yang handal dan
profesional sebagai modal dasar bagi
pembangunan kelautan dan perikanan.
Penyuluhan perikanan diselenggarakan oleh
berbagai pihak dan dalam perkembangannya
telah mengalami proses transformasi, dari
penyuluhan yang berorientasi pengetahuan,
sikap dan keterampilan telah berkembang pada
kegiatan penyuluhan yang berorientasi
peningkatan produksi dan bisnis perikanan
dengan pendekatan partisipatif. Permasalahan
mendasar dalam kegiatan usaha dalam
peningkatan produksi dan bisnis pelaku
utama/usaha perikanan, masih rendahnya
kompetensi SDM dalam mengakses informasi
teknologi (IPTEK), untuk mengatasi kondisi yang
demikian, maka diperlukan fasilitasi
pendampingan agar pelaku utama/usaha
perikanan mampu mendapatkan akses informasi
teknologi secara mandiri cepat dan tepat.
57
Dalam percepatan untuk mendapatkan
akses informasi teknologi dapat difasilitasi
pendampingan melalui akses
a. media cetak (surat kabar, majalah brosur,
tabloid, leaflet, dll);
b. media elektronik/IT (cyber
extension/internet, televisi, radio, film, dll);
c. mengakses langsung ke instansi/lembaga
penghasil informasi teknologi (perguruan
tinggi, lembaga penelitian, lembaga pelatihan
dan penyuluhan, dll).
8.2. Tujuan
Tujuan fasilitasi pendampingan akses
informasi teknologi adalah;
a. Agar pelaku utama/pelaku usaha mau dan
mampu mengakses informasi teknologi dari
sumber iptek yang tepat dan cepat;
b. Agar pelaku utama/usaha perikanan mau
dan mampu membiasakan diri secara mandiri
mengakses iptek baik dari media cetak, media
elektronik maupun mengakses langsung
kepada lembaga IPTEK.
58
8.3. Tahapan
1. Tahapan pendampingan akses informasi
teknologi dari media cetak tahapannya
adalah:
a) mengidentifikasi materi sesuai kebutuhan;
b) pencarian media dapat diperpustakaan
lembaga negara, pustaka lembaga yang
menangani IPTEK atau di toko buku.
c) memilih media yang dapat dipertanggung
jawabkan misalnya dengan memeriksa
penerbit, penulis, dan sumber teknologi,
hasil teknologi (tradisional, baru/hasil
penelitian)
d) membaca/mempelajari isi iptek dan
diskusikan (pelaku utama/usaha dengan
kelompok, atau penyuluh);
e) Sebelum teknologi diterapkan pada skala
usaha yang besar sebaiknya diujicoba
untuk mendapatkan informasi kesesuaian
hasil.
2. Tahapan mengakses informasi teknologi dari
media elektronik (cyber extension/internet,
televisi, radio, film, dll)
a) Mengidentifikasi materi sesuai kebutuhan;
b) Memilih media elektronik sesuai dengan
kebutuhan sasaran penyuluhan
c) Mendiskusikan materi dengan kelompok.
d) Sebelum menerapkan teknologi pada skala
usaha yang besar sebaiknya diuji coba
59
terlebih dahulu untuk mendapat informasi
kesesuaian hasil.
3. Tahapan mengakses langsung ke
Instansi/lembaga penghasil informasi
teknologi (perguruan tinggi, lembaga
penelitian, lembaga pelatihan dan
penyuluhan, dll) adalah:
a) mengidentifikasi dan menetapkan materi
sesuai kebutuhan;
b) menelusuri dan menetapkan
lembaga/instansi penghasil teknologi yang
sesuai dengan kebutuhan pelaku
utama/usaha perikanan;
c) menghubungi dan menjelaskan kepada
kontak person terkait kebutuhan
informasi teknologi sesuai materi yang
telah ditetapkan;
d) mengkomunikasikan jadwal siapa dan
kapan saja yang mewakili
lembaga/instansi bisa dihubungi baik
melalui telepon, whats app, internet atau
dikunjungi ke kantornya.
e) menghubungi/berkomunikasi
menyampaikan informasi kebutuhan
informasi teknologi kepada
lembaga/instansi yang dihubungi dan
menghimpun semua informasi yang
diberikan;
f) informasi teknologi yang telah dihimpun
dibahas dan didiskusikan dengan
kelompok dan penyuluh.
60
g) sebelum menerapkan teknologi pada skala
usaha yang besar sebaiknya diuji coba
terlebih dahulu untuk mendapat informasi
kesesuaian hasil.
61
IX. SOSIALISASI PER UNDANG-
UNDANGAN TERKAIT KELAUTAN DAN
PERIKANAN
9.1. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara kepulauan
dengan sumber daya alam yang melimpah harus
dikelola secara berkelanjutan untuk
meningkatkan kesejahteraan umum khususnya
masyarakat kelautan dan perikanan. Wilayah
laut sebagai bagian terbesar dari wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang memiliki
posisi dan nilai strategis dari berbagai aspek
kehidupan yang mencakup politik, ekonomi,
sosial budaya, pertahanan, dan keamanan
merupakan modal dasar pembangunan nasional.
Pengelolaan sumber daya kelautan dilakukan
melalui sebuah kerangka hukum untuk
memberikan kepastian hukum dan manfaat bagi
seluruh masyarakat.
Diantara produk hukum yang perlu
disosialisasikan adalah terkait penangkapan
ikan ilegal (Illegal Fishing) yang melanggar
hukum yang ditetapkan di perairan suatu
negara. Kegiatan Illegal Fishing yang umum
terjadi di perairan Indonesia diantaranya;
penangkapan ikan tanpa izin, mengunakan izin
palsu, menggunakan alat tangkap yang dilarang
dan penangkapan jenis ikan (spesies) yang tidak
sesuai dengan ijin yang diberikan.
62
Illegal Fishing menjadi ancaman terhadap
kelestarian sumberdaya ikan karena hasil
tangkapan tidak termonitor, baik jenis, ukuran
maupun jumlahnya, mengakibatkan kerugian
secara ekonomis hilangnya sebagian devisa
negara dan peluang kerja nelayan Indonesia
(lokal) berkurang karena kapal-kapal illegal
adalah kapal-kapal asing yang menggunakan
ABK asing.
Permasalahan illegal fishing di Indonesia
tersebut, diperlukan langkah penanganan dan
pencegahan (preventif) guna mengurangi kegiatan
illegal fishing di perairan Indonesia. Untuk itu,
peranan penyuluh perikanan sebagai agen
perubahan (agent of change) memiliki peran
penting dalam mengurangi kerugian yang lebih
besar bagi negara akibat illegal fishing
Dengan melibatkan penyuluh perikanan
dalam mensosialisasikan produk hukum terkait
perikanan diharapkan dapat melakukan
perubahan sikap dan perilaku negatif
masyarakat nelayan serta menumbuhkan
kesadaran dan perilaku konservatif untuk
kelestarian dalam pemanfaatan dan pengelolaan
sumber daya laut secara berkelanjutan dan
bertanggungjawab.
Selain itu, ada beberapa peraturan lain
terkait pengelolaan sumber daya ikan agar
berkelanjutan dan produk hokum lain. Agar
63
produk hukum tersebut dapat terpublikasikan,
dapat dipahami dan dapat diterima oleh pelaku
utama/pelaku usaha perikanan dilapangan,
maka perlu sosialisasi produk hukum terkait
perikanan dengan melibatkan penyuluh
perikanan.
Dengan melibatkan penyuluh perikanan
dalam mensosialisasikan produk hukum terkait
perikanan diharapkan dapat melakukan
perubahan sikap dan perilaku negatif
masyarakat nelayan serta menumbuhkan
kesadaran dan perilaku konservatif untuk
kelestarian dalam pemanfaatan dan pengelolaan
sumber daya laut secara berkelanjutan dan
bertanggungjawab.
9.2. Tujuan
Sebagai bentuk penyadaran kepada
masyarakat melalui penyerbarluasan produk
peraturan perundang-undangan kepada
masyarakat sehingga memudahkan masyarakat
mengetahui dan memahami informasi dari
produk hukum terbaru terkait perikanan.
9.3. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Dalam rangka mensosialisasikan regulasi
dan peraturan terkait sektor kelautan dan
perikanan, beberapa hal ini dapat dilakukan oleh
Penyuluh Perikanan :
64
1) mencari sumber informasi pada :
http://infohukum.kkp.go.id/index.php/
hukum/
Beberapa peraturan yang perlu
disosialisasikan :
a. Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia nomor
39/Permen-KP/2017 tentang Kartu
Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan;
b. Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor
1/Permen-KP/2015 tentang Penangkapan
Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla
spp.), dan Rajungan (Portunus pelagicus
spp.);
c. Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor
2/Permen-KP/2015 tentang Larangan
Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat
Hela (Trawls) dan Pukat Tarik (Seine Nets)
di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara
Republik Indonesia;
d. Peraturan Menteri Kelautan Dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor
56/Permen-KP/2014 Tentang Penghentian
Sementara (Moratorium) Perizinan Usaha
Perikanan Tangkap Di Wilayah
Pengelolaan Perikanan Negara Republik
Indonesia.
65
2) Mengidentifikasi kebutuhan sasaran yang
sesuai kepada regulasi atau peraturan yang
telah ditetapkan;
3) Memberikan pemahaman dan penyadaran
kepada pelaku utama dan pelaku usaha
sektor kelautan dan perikanan. Beberapa
metoda dalam proses ini :
a. Menyediakan berbagai media sosialisasi,
seperti, brosur, leaflet, poster, CD, dan
sebagainya, serta mendistribusikan media
tersebut Memasang poster pada papan
papan pengumuman dan menyediakan
brosur.
1) Leaflet sering juga disebut pamphlet
merupakan sehelai kertas dari bahan
agak kaku yang mudah dilipat sebagai
sarana untuk menginformasi dan
mengkomunikasikan produk, jasa,
layanan, proses atau prosedur
tertentu.
2) Poster berbeda dengan media
komunikasi lainnya yakni bahwa
poster harus dapat dibaca orang yang
sedang bergerak (berkendara atau
berjalan kaki) sedangkan brosur,
booklet dirancang untuk dibaca
secara khusus, sambil duduk atau
diam sesaat sambil berdiri. Oleh
karena itu poster harus dapat menarik
perhatian pembacanya seketika, dan
66
dalam hitungan detik, pesannya harus
dimengerti.
3) Billboard adalah bentuk media
komunikasi luar ruang dengan ukuran
besar yang diletakkan di tempat
tertentu yang tinggi dan ramai dilalui
orang.
4) Banner yang ukurannya dua hingga empat kali lipat poster atau bahkan
lebih besar lagi. Banner ini tidak ditempel di dinding melainkan
dipasang pada dudukannya sehingga
mudah dipindah pindah. Banner umumnya di pasang di ruang layanan
umum b. Menayangkan pada blogger dan/atau web
pada internet.
67
X. PENDAMPINGAN PELESTARIAN SUMBER
DAYA LINGKUNGAN
10.1. Latar Belakang
Lingkungan adalah kawasan hidup
manusia, hewan, dan tumbuhan yang
mempengaruhi perkembangan kehidupan baik
langsung maupun tidak langsung. Pelestarian
Lingkungan merupakan upaya untuk
melindungi kemampuan lingkungan hidup
terhadap tekanan perubahan dan dampak
negatif yang ditimbulkan suatu kegiatan, serta
menjaga kestabilan lingkungan untuk menjadi
tempat hidup manusia, hewan dan tumbuhan.
Lingkungan bisa kita bedakan menjadi
lingkungan biotik, abotik dan sosial. Biotik
adalah makhluk hidupnya (manusia, hewan dan
tumbuhan) sementara abiotik adalah yang
bukan makhluk hidup (udara, tanah, air,
gedung, jalan raya, rumah dan lain - lain). Yang
ketiga lingkungan sosial. Lingkungan sosial
inilah yang membentuk sistem interaksi yang
besar peranannya dalam membentuk karakter
kepribadian seseorang. Pengkategorian
lingkungan ini sangat saling terkait dan saling
mempengaruhi.
Pengelolaan sumber daya alam
seharusnya mengacu kepada aspek konservasi
68
dan pelestarian lingkungan. Eksploitasi sumber
daya alam yang hanya berorientasi ekonomi
hanya membawa efek positif secara ekonomi
tetapi menimbulkan efek negatif bagi
kelangsungan kehidupan umat manusia. Oleh
karena itu pembangunan tidak hanya
memperhatikan aspek ekonomi tetapi juga
memperhatikan aspek etika dan sosial yang
berkaitan dengan kelestarian serta kemampuan
dan daya dukung sumber daya alam.
Pembangunan sumber daya alam dan
lingkungan hidup menjadi acuan bagi kegiatan
berbagai sektor pembangunan agar tercipta
keseimbangan dan kelestarian fungsi sumber
daya alam dan lingkungan hidup sehingga
keberlanjutan pembangunan tetap terjamin.
Pemanfaatan sumber daya alam seharusnya
memberi kesempatan dan ruang bagi peran
serta masyarakat dalam pemeliharaan
lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Dalam satu dekade ini, secara umum,
sumber daya alam dan lingkungan hidup
banyak mengalami tekanan di hampir seluruh
wilayah tanah air. Tekanan lingkungan hidup
didominasi oleh berbagai bencana alam,
kerusakan sumber daya alam, dan menurunnya
fungsi lingkungan hidup sebagai unsur penting
dalam penyangga kehidupan. Pengelolaan
sumber daya hutan dihadapkan pada
permasalahan makin berkurangnya luasan
69
hutan dan rusaknya ekosistem Perairan Daerah
Aliran Sungai (DAS) yang disebabkan maraknya
penebangan ilegal dan konversi lahan. Hal
serupa juga terjadi dalam pengelolaan sumber
daya kelautan. Illegal fishing (terutama di Zona
Ekonomi Eksklusif-ZEE) dan penambangan
pasir laut illegal merugikan negara.
Permasalahan lainnya adalah pencemaran dan
rusaknya ekosistem pesisir dan laut di beberapa
wilayah. Deforestrasi hutan mangrove,
degradasi terumbu karang, dan padang lamun
di kawasan pesisir dan laut mengakibatkan
erosi pantai dan berkurangnya keanekaragaman
hayati laut.
10.2. Tujuan
Dengan memperhatikan permasalahan
dan kondisi sumber daya perairan dan
lingkungan hidup dewasa ini, maka tujuan
pendampingan pelestarian sumber daya
perairan dan lingkungan hidup ditujukan pada
upaya: (1) mengelola sumber daya perairan,
baik yang dapat diperbaharui maupun yang
tidak dapat diperbaharui melalui penerapan
teknologi ramah lingkungan dengan
memperhatikan daya dukung dan daya
tampungnya, (2) memberdayakan masyarakat
dan kekuatan ekonomi dalam pengelolaan
sumber daya perairan dan lingkungan hidup
bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, (3)
memelihara kawasan konservasi yang sudah
70
ada dan menetapkan kawasan konservasi baru
di wilayah tertentu, dan (4) mengikutsertakan
masyarakat dalam rangka menanggulangi
permasalahan lingkungan.
10.3. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a) Penyadaran Masyarakat
Penyadaran masyarakat melalui
kampanye dan penyuluhan secara langsung
dan terus menerus. Upaya kampanye dan
penyuluhan yaitu :
a. Memberikan penyadaran dan pemahaman
tentang bahaya pencemaran laut
b. Memberikan penyadaran dan pemahaman
tentang pemanfaatan sumberdaya ikan
yang lestari dan berkelanjutan
c. Mendorong masyarakat untuk hidup
bersih guna menjaga kelestarian fungsi
lingkungan hidup
d. Mendorong masyarakat untuk berperan
serta dalam pengendalian pencemaran
laut
e. Kampanye dan penyebarluasan informasi
terhadap seluruh lapisan masyarakat
f. Penyuluhan dan penyadaran langsung
terhadap masyarakat untuk hidup bersih
guna pengendalian pencemaran laut dan
guna menjaga kelestarian fungsi
lingkungan perairan pesisir dan laut.
71
b) Mendampingi Rehabilitasi Kawasan
Penerapan penanaman mangrove atau
vegetasi pantai lainnya yang dapat berfungsi
sebagai pengendali pencemaran laut atau
untuk rehabilitasi kawasan pantai secara
keseluruhan. Diharapkan dengan semakin
banyaknya vegetasi mangrove dapat
meningkatkan wilayah-wilayah tempat ikan
melakukan spawning ground.
c) Sosialisasi Pengaturan Pengelolaan
Sumberdaya Ikan
Kondisi potensi sumberdaya ikan yang
sudah mengalami over fishing harus segera
diberlakukan pengaturan pemanfaatan
sumberdaya ikan sebagai berikut :
a. Sosialisasi Pembatasan alat tangkap
(restriction on gears)
Ditujukan untuk melindungi
sumberdaya ikan dari penggunaan alat
tangkap yang bersifat merusak atau
destruktif. Disamping itu, kebijakan ini
juga dapat dilakukan dengan alasan sosial
politik untuk melindungi nelayan yang
menggunakan alat tangkap yang kurang
atau tidak efisien.
b. Sosialisasi Penutupan area (closed season)
Kebijakan ini pada dasarnya
mempunyai pengertian menghentikan
kegiatan penangkapan ikan di suatu
perairan. Kebijakan ini dapat bersifat
permanen, atau dapat juga berlaku dalam
72
kurun waktu tertentu. Dampak dari
kebijakan ini relatif sama dengan
kebijakan penutupan musim. Dalam hal
ini terdapat beberapa negara menerapkan
kebijakan ini untuk kapal ikan dengan
ukuran tertentu dan atau alat tangkap
tertentu.
c. Sosialisasi Pembatasan ukuran ikan yang
didaratkan
Bentuk kebijakan ini pada hakekatnya
lebih ditujukan untuk mencapai atau
mempertahankan struktur umur yang
paling produktif dari stok ikan. Hal ini
dilakukan dalam rangka memberi
kesempatan pada ikan yang masih muda
untuk tumbuh, dan bertambah nilai
ekonominya serta kemungkinan
berproduksi sebelum ikan tersebut
ditangkap. Kebijakan ini akan berdampak
pada komposisi dari hasil tangkapan dan
ukuran individu ikan yang tertangkap.
d) Sosialisasi Penataan Zona Wilayah Laut
Untuk pemanfaatan sumberdaya ikan
yang lestari dan berkelanjutan, perlu
dilakukan penataan ruang wilayah pesisir,
pantai dan laut bagi kesesuaian
pemanfaatannya. Penataan ruang dan zona
meliputi lokasi yang sesuai bagi konservasi
(zona inti), pemanfaatan (penangkapan ikan,
budidaya, dan wisata), serta penyangga.
73
e) Sosialisasi dan Pendampingan Mata
Pencaharian Alternatif
Pengurangan jumlah unit usaha
penangkapan ikan dalam rangka menjaga
kelestarian sumberdaya ikan karena
pemanfaatannya sudah overexploited,
memberikan dampak pada berkurangnya
jumlah tenaga kerja pada usaha perikanan
tangkap dan harus beralih pada usaha
lainnya. Untuk mengatasi permasalahan ini
perlu dikembangkan mata pencaharian
alternatif. Program ini dapat berjalan melalui
kegiatan : (1) identifikasi dan uji coba usaha
skala kecil; (2) memberikan dukungan teknis
dibidang keterampilan pengelolaan usaha
skala kecil; (3) menyediakan bantuan
permodalan ; dan (4) membantu perluasan
jaringan pemasaran.
74
XI. PENDAMPINGAN BANTUAN
PEMERINTAH
11.1. Latar Belakang
Sesuai Permen KP Nomor 70 Tahun 2016
tentang Pedoman Umum Dalam Rangka
Penyaluran Bantuan Pemerintah Di Kementerian
Kelautan Dan Perikanan yang didefinisikan
sebagai bantuan pemerintah adalah bantuan
yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial
yang diberikan oleh pemerintah kepada
perseorangan, kelompok masyarakat atau
lembaga pemerintah atau non pemerintah.
Kementerian Kelautan dan Perikanan
menetapkan bentuk Bantuan Pemerintah bidang
kelautan dan perikanan sebagai berikut :
a. pemberian penghargaan;
b. pemberian beasiswa;
c. bantuan operasional;
d. bantuan sarana/prasarana;
e. bantuan rehabilitasi/pembangunan
gedung/ bangunan;
f. bantuan pembayaran premi asuransi jiwa,
asuransi perikanan, dan asuransi
pergaraman; dan
g. bantuan pengawasan sumber daya kelautan
dan perikanan dan konservasi.
75
Pemberian Bantuan Pemerintah dapat
diserahkan kepada perorangan dan/atau
kelompok yang memenuhi kriteria sesuai
peraturan yang ditetapkan Pemerintah,
Undang-Undang Nomor 7 tahun 2016
tentang perlindungan dan pemberdayaan
nelayan, pembudidaya ikan dan petambak garam
mengamanahkan bahwa bantuan pemerintah
merupakan salah satu bentuk pemberdayaan
kepada para pelaku utama dan pelaku usaha
sektor kelautan dan perikanan. Sementara itu
pendampingan dan penyuluhan merupakan
salah satu strategi pemberdayaan. Sehingga
peran Penyuluh Perikanan dalam melakukan
pendampingan Bantuan Pemerintah merupakan
kepentingan Pemerintah dan Pemerintah Daerah
dalam melakukan pemberdayaan kepada para
pelaku utama dan pelaku usaha kelautan dan
perikanan.
Dalam rangka pendampingan Bantuan
Pemerinah, Penyuluh Perikanan memiliki peran
penting mulai hulu sampai hilir, meliputi
identifikasi, verifikasi dan pendampingan pasca
pemberian bantuan.
11.2. Tujuan
Tujuan Pedoman Pendampingan Bantuan
pemerintah adalah sebagai acuan :
76
1. Bagi Penyuluh Perikanan dalam melakukan
pendampingan dan penyuluhan atas
Bantuan Pemerintah yang diberikan kepada
pelaku utama dan pelaku usaha sektor
kelautan dan perikanan; dan
2. Bagi stakeholders dalam mensinergikan
bantuan pemerintah dalam menyalurkan
bantuan pemerintah kepada calon penerima.
11.3. Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan pendampingan Bantuan
Pemerintah oleh penyuluh Perikanan sebagai
berikut :
1. Identifikasi calon penerima Bantuan
Pemerintah
a) Mengumpulkan data primer dan data
sekunder terkait calon penerima Bantuan
Pemerintah;
b) Mendampingi penguatan kelompok
penerima bantuan menjadi koperasi sektor
kelautan dan perikanan dan/atau
kelompok berbadan hukum;
2. Melakukan verifikasi calon penerima
Bantuan Pemerintah
a) Melakukan survei dan kroscek lapangan
terhadap calon penerima bantuan yang
ditetapkan Pemerintah;
77
b) Mendampingi kelengkapan berkas
usulan calon penerima Bantuan
Pemerintah;
c) Melakukan koordinasi dengan Dinas
yang membidangi urusan perikanan
dalam hal penyaluran bantuan
pemerintah;
3. Melakukan pendampingan dan
penyuluhan pasca pemberian Bantuan
Pemerintah
a) Mendampingi dan melakukan
penyuluhan kepada penerima Bantuan
Pemerintah;
b) Melaporkan pemanfaatan Bantuan
Pemerintah kepada Kementerian
Kelautan dan Perikanan Cq. Puslatluh
KP dan Eselon I terkait lingkup KKP;
c) Membantu monitorng dan evaluasi
pemanfaatan bantuan pemerintah;
4. Membantu dalam penyelesaian berita
acara penerimaan bantuan (BAST)
a) Mendampingi kelengkapan berkas;
b) Melakukan koordinasi dengan dinas;
c) Mendampingi proses pengesahan
berita acara.
78
XII. PELAPORAN
12.1. Latar Belakang
Penyuluh perikanan mempunyai peran
strategis dalam pembangunan kelautan dan
perikanan. Dalam pelaksanaan proses
penyuluhan harus dimulai dari pemahaman
masyarakat terhadap potensi dan masalah yang
dihadapinya, sehingga terdorong untuk
mengupayakan pemecahan masalah melalui
pengembangan semua potensi yang dimilikinya.
Penyuluh perikanan memiliki tugas untuk
melaporkan kegiatan penyuluhan kelutan dan
perikanan yang telah dilaksanakan di lapangan.
Laporan kegiatan penyuluhan kelautan dan
perikanan seyogyanya menjadi salah satu bahan
perumusan kebijakan Kementerian Kelautan dan
Perikanan. Oleh karenannya laporan yang
disusun haruslah mampu memberikan informasi
yang akurat, jelas, dan sesuai dengan kondisi
nyata di lapangan serta tersedia secara terus
menerus dan berkelanjutan.
Untuk memastikan peran penyuluh
perikanan di lapangan, maka Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP menginisiasi pelaporan
kinerja penyuluhan perikanan melalui aplikasi
Pelaporan Online. Laporan penyuluh perikanan adalah laporan hasil kegiatan penyuluhan
perikanan ke lapangan yang disusun oleh penyuluh perikanan (PNS dan PPB) setiap bulan
79
melalui aplikasi web, yang menggambarkan hal-
hal sebagai berikut:
1. Data Sampling dan Listing;
2. Data binaan Penyuluh Perikanan berupa data
kelompok, non kelompok, Usaha Mikro dan
Kecil (UMK), dan koperasi;
3. Data kunjungan lapangan, baik kunjungan
kepada kelompok, non kelompok, Usaha
Mikro dan Kecil (UMK), dan koperasi;
4. Permasalahan utama yang dihadapi oleh
pelaku utama baik di bidang perikanan
tangkap, perikanan budidaya, penguatan
daya saing produk kelautan dan perikanan,
pengelolaan ruang laut, pengawasan
sumberdaya kelautan dan perikanan, riset,
dan sumberdaya manusia kelautan dan
perikanan, serta karantina dan kemanan
hasil perikanan;
5. Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh
penyuluh perikanan dalam rangka
memecahkan permasalahan utama tersebut
di atas;
6. Saran atau rekomendasi dari
kelompok/perorangan terkait dengan
permasalahan-permasalahan tersebut; dan
7. Data Bantuan Pemerintah yang didampingi.
12.2. Tujuan
Tujuan disusunnya pedoman Pelaporan
Online ini adalah untuk panduan penyuluh perikanan dalam menginput laporan kegiatan
penyuluhan.
80
12.3. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
1. Registrasi
a. Masuk ke aplikasi Pelaporan Penyuluh
Perikanan Online melalui link:
http://103.43.45.112/pusluh/.
b. Setelah muncul beranda Pelaporan
Penyuluh Perikanan Online, klik
“Registrasi Penyuluh” dan “Registrasi
Sekarang” untuk melakukan proses
registrasi.
81
c. Lakukan pengisian data pribadi, data
pendidikan, dan penempatan (tempat
penugasan) secara benar, lengkap dan
sesuai dengan dokumen yang masih
berlaku. Setelah semua diisi klik
“simpan” . No KTP akan secara otomatis
menjadi ‘’ussername’’. Pastikan anda
mengingat “Password’’ yang telah dibuat.
82
83
d. Penyuluh yang telah melakukan registrasi,
akan muncul pada dashboard “Registrasi
Baru”.
e. Selanjutnya admin akan melakukan
verifikasi terhadap kelengkapan dan
kesesuaian data. Apabila sudah lengkap
dan sesuai, admin akan mengisi status
registrasi dan catatan kemudian
menyimpannya.
84
2. Proses Input Data
a. Setelah diverifikasi oleh admin, Penyuluh
Perikanan sudah dapat Login ke aplikasi
Pelaporan Penyuluh Perikanan Online
untuk input data dengan memasukkan
“username dan password” lalu klik
“Login”.
85
86
b. Beranda Pelaporan Penyuluh Perikanan
akan terbuka
c. Setelah beranda Pelaporan Penyuluh
Perikanan terbuka, Penyuluh Perikanan
dapat melakukan input data terkait Data
Kelompok, Data Non Kelompok, Data
UMK, Data Koperasi dan Pelaporan
d. Untuk mengisi Data Kelompok, klik “Data
Kelompok” dan “Tambah Data”
e. Selanjutnya akan muncul menu untuk
mengisi Data Kelompok. Isi Data
Kelompok dengan lengkap dan benar,
kemudian klik “simpan”.
f. Untuk mengisi Data Non Kelompok, klik
“Data Non Kelompok” dan “Tambah Data”
g. Selanjutnya akan muncul menu untuk
mengisi Data Non Kelompok. Isi Data
87
Kelompok dengan lengkap dan benar,
kemudian klik “simpan”.
h. Untuk mengisi Data UMK, klik “Data
UMK” dan “Tambah Data”
i. Selanjutnya akan muncul menu untuk
mengisi Data UMK. Isi Data UMK dengan
lengkap dan benar, kemudian klik
“simpan”.
j. Untuk mengisi Data Koperasi, klik “Data
Koperasi” dan “Tambah Data”
k. Selanjutnya akan muncul menu untuk
mengisi Data Koperasi. Isi Data Koperasi
dengan lengkap dan benar, kemudian klik
“simpan”.
l. Untuk mengisi Data Pelaporan
Kunjungan, klik “Pelaporan” dan “Tambah
Data”Selanjutnya akan muncul menu
untuk mengisi Data Pelaporan Kunjungan.
Isi Data Pelaporan Kunjungan dengan
lengkap dan benar, kemudian klik
“simpan”.Contoh rekap pelaporan
Penyuluh Perikanan
m. Apabila selesai melakukan proses input
data, silahkan klik “Logout” untuk keluar
aplikasi Pelaporan Penyuluh Perikanan.
88
Lampiran 1 : format Formulir Permohonan IUMK
KOP KECAMATAN
LEMBAR DEPAN
IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL
Nomor : IUMK / …. / (kecamatan)/…./20….
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun
2014 tentang Perizinan Untuk Usaha Mikro dan Kecil
( Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 222); Peraturan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil;
Peraturan Bupati/Walikota ............ Nomor …. Tahun
…. tentang Pendelegasian Kewenangan Pelaksanaan
Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) kepada Camat di
Kabupaten/Kota ....................
Nama :
Nomor KTP :
Alamat :
Nomor Telepon :
Untuk mendirikan Usaha Mikro dan Kecil yang
mencakup perizinan dasar yang
berupa :
Menempati lokasi/domisili, melakukan kegiatan
usaha baik produksi maupun
penjualan barang dan jasa, dengan identitas :
Nama Perusahaan :
Bentuk Perusahaan :
89
Lanjutan…….
NPWP :
Kegiatan Usaha :
Sarana Usaha :
Alamat Usaha :
(lanjutan)
Jumlah Modal Usaha :
Nomor Pendaftaran :
Berlaku Hingga : selama menjalankan usaha
Ditetapkan di : ……………
pada tanggal : …………….
Camat ……..,
(Ttd dan Stempel)
Nama Lengkap
Pangkat dan Golongan
NIP. ………….
Foto Berwarna
4 x 6
90
LEMBAR BELAKANG
Pemilik Perusahaan/Usaha (Pemegang IUMK)
diwajibkan memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
1. Apabila melakukan perubahan terhadap alamat
usaha, jenis usaha, wajib menyampaikan kepada
Pejabat yang memberikan Izin;
2. Menjaga keseimbangan sumber daya alam dan
kelestarian lingkungan hidup dan mencegah
terjadinya pencemaran lingkungan;
3. Menjaga keamanan dan keselamatan dalam
bekerja;
4. Memenuhi dan mematuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku berkaitan
dengan IUMK;
5. Bila dalam pemberian IUMK ini terdapat
kekeliruan/kesalahan di kemudian hari, maka
akan diadakan perubahan dan perbaikan
sebagaimana mestinya atau dicabut apabila
melanggar dan bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan;
91
Lampiran 2.
FORMULIR PERMOHONAN
SURAT IJIN USAHA MIKRO KECIL (IUMK)
Kepada Yth.
Camat ……………..
di-
Tempat
Yang bertanda tangan di bawah ini mengajukan Surat
Ijin Usaha Mikro Kecil (IUMK), sebagaimana di
maksud dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 98 Tahun 2014.
1. Permohonan IUMK baru :
2. Permohonan pendaftaran ulang/
perubahan IUMK :
I. Identitas pemilik/pengurus/penanggung jawab
1. Nama :
2. No. KTP :
3. No. telp / fax :
4. EMail :
5. Tempat / tanggal lahir :
6. Alamat :
II. Modal dan Usaha
1. Modal dan nilai kekayaan bersih :
(tidak termasuk tanah dan bangunan)
2. Kegiatan usaha atau jenis usaha :
3. Sarana usaha yang digunakan :
4. Jumlah Penjualan (omzet) :
…….. , (tgl-bln-thn)
Pemohon
(……………………)
92
Lampiran 3. Kuisioner KUSUKA dan Data Produksi
Tanggal :
Bulan :
Tahun : 2 0
101 Provinsi : ........................................................................................
102 Kabupaten/Kota *) : ........................................................................................
103 Kecamatan : ........................................................................................
104 Desa/Kelurahan *) : ........................................................................................
105 Nama Pelabuhan : ........................................................................................
Keterangan: *) Coret yang tidak sesuai
201 Nomor SIPI/Pendaftaran : ........................................................................................
202 Nama Kapal : ........................................................................................
203 a. Nama Pemilik/ Perusahaan : ........................................................................................
b. Jumlah ABK : ........................................................................................
204 Tanggal Keberangkatan : - - (hh - bb - tttt)
205 Tanggal Kedatangan : - - (hh - bb - tttt)
206 Tanggal Bongkar : - - (hh - bb - tttt)
207 Jenis Alat Tangkap :
a. Alat Tangkap Utama : ........................................................................................
b. Alat Tangkap Tambahan : ........................................................................................
208 Wilayah Penangkapan Ikan : 1. W P P - 2. W P P -
209 Daerah Operasi Penangkapan (Perairan) :
1. ................................................................................
2. ................................................................................
210 Daerah Asal Unit Penangkapan Ikan : 1. Dari Kabupaten Asal 2. Dari Kabupaten Lain, sebutkan ……………………………
211 Jumlah Kapal yang mendarat untuk setiap jenis alat tangkap (ditanyakan kepada Syahbandar): ............................ unit
401 Nama Responden : …………………………………………………….
402 No. Telepon/HP : …………………………………………………….
403 Nama Pengolah Data : …………………………………………………….
404 Kode Pengolah Data/NIK : …………………………………………………….
405 Tanggal Pencatatan : ……………………... s.d ………………………
406 Posisi Responden : 1. Pemilik Kapal 2. Nahkoda 3. Anak Buah Kapal 4. Lainnya ......................
BLOK V: CATATAN
Apabi la ada hal -ha l yang memerlukan keterangan lebih lanjut, tul i skan pada blok ini . Sela in informas i dari responden,
Petugas pengolah data juga bisa menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berka i tan dengan daftar i s ian.
KUESIONER PENDATAANPENDARATAN IKAN DI PELABUHAN PERIKANAN
BLOK I: KETERANGAN TEMPAT PENDARATAN
BLOK II: IDENTITAS KAPAL
BLOK IV: PENGESAHAN
R A H A S I A DATA KP - PT - H
93
301 Alat Tangkap Utama 302 Alat Tangkap Tambahan
1. …………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 1. …………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
2. …………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 2. …………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
3. …………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 3. …………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
4. …………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 4. …………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
5. …………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 5. …………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
6. …………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 6. …………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
7. …………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 7. …………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
8. …………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 8. …………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
9. …………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 9. …………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
10. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 10. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
11. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 11. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
12. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 12. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
13. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 13. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
14. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 14. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
15. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 15. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
16. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 16. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
17. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 17. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
18. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 18. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
19. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 19. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
20. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 20. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
21. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 21. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
22. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 22. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
23. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 23. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
24. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 24. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
25. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 25. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
26. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 26. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
27. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 27. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
28. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 28. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
29. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 29. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
30. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… ………………… 30. ………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………… …………………
Keterangan:
a) Perlakuan (Segar/Olahan) di sesuaikan berdasarkan jenis ikan, 1). RND (Ikan tidak mengalami perlakuan apapun (utuh), 2). GIL (Moncong (untuk billfish), darah dan insang dibuang), 3).GGT (Moncong (untuk billfish),
insang dan sirip dibuang, Isi perut juga dibuang), 4).HDD (Kepala dan sirip dibuang, tetapi sirip ekor masih ada), 5).TAL (Kepala dan sirip dibuang, tetapi batang ekor masih ada),
6).PDD (Kepala, sirip dan batang ekor dibuang)
b) Tujuan: diisi dengan tujuan ikan setelah didaratkan di pelabuhan, yaitu terdiri dari: 1. Tempat Pelelagan Ikan (TPI); 2. Pasar; 3. Unit Pengolahan Ikan; 4. Cold Storage; 5. Pengepul/Bakul; 6. Kapal Pengangkut; dan 7. Lainnya.
303 Biaya Operasional
1. Solar ……………………… ……………………… ……………………… …………………
2. Bensin ……………………… ……………………… ……………………… …………………
3. Oli ……………………… ……………………… ……………………… …………………
4. Minyak tanah ……………………… ……………………… ……………………… …………………
5. Es ……………………… ……………………… ……………………… …………………
6. Garam ……………………… ……………………… ……………………… …………………
7. Umpan ……………………… ……………………… ……………………… …………………
8. Air Bersih ……………………… ……………………… ……………………… …………………
9. Tambat Labuh …………………
10. Perbekalan …………………
11. Upah ABK …………………
(1) (2) (3) (4) (5)
Biaya
Operasional
Penangkapan
Ikan (BOP)
Volume Satuan (l iter/kg) Harga (Rp.-) Nilai (Rp.-)
BLOK III: PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP DAN DISTRIBUSINYA
Jenis IkanVolume yang
dijual (kg)
Perlakuan
(Segar/Olahan)a)
Volume yang
tidak dijual (kg)
Harga
Produsen/kg
(Rp)
Tujuan
Pemasaran b)
Kabupaten/Kota
Tujuan
Pemasaran
Jenis IkanVolume yang di
jual (kg)
Perlakuan
(Segar/Olahan) a)
Volume yang
tidak dijual (kg)
Harga
Produsen/kg
(Rp)
Tujuan
Pemasaran b)
Kabupaten/Kota
Tujuan
Pemasaran
94
Bulan :
Tahun :
101 Provinsi : ………………………………………………………………….
102 Kabupaten/Kota *) : ………………………………………………………………….
103 Kecamatan : ………………………………………………………………….
104 Desa/Kelurahan *) : ………………………………………………………………….
Keterangan: *) Coret yang tidak sesuai
201 Nama RTP/Perusahaan Perikanan : ……………………………………………………………………………………………..
202 Nomor Induk Kependudukan (NIK)/SIUP : ……………………………………………………………………………………………..
203 Jenis Usaha : 1 Penangkapan Ikan di laut (Langsung ke 205) 2 Penangkapan Ikan di Perairan Umum
204 a. Jenis Perairana) : 1 Sungai 2 Danau 3 Waduk 4 Rawa 5 Genangan Air Lainnya
b. Nama Ekosistemb) : ………………………………………………………………………………………………..
205 Sarana Penangkapan : 1 Tanpa Perahu 2 Perahu Tanpa Motor
3 4 Kapal Motor
206 Ukuran Perahu/Kapal :
a. Perahu Motor Tempel : ………………………… GT
b. Kapal Motor : ………………………… GT
207 Jumlah ABK : ………………………… orang
208 Jenis Alat Tangkap :
a. Alat Tangkap Utama : …………………………………………………….
b. Alat Tangkap Tambahan : …………………………………………………….
209 Wilayah Penangkapan Ikanc) : 1. W P P - 2. W P P -
210 Daerah Operasi Penangkapan (Perairan) :
1. ................................................................................
2. ................................................................................
211 Daerah Asal Unit Penangkapan Ikan : 1. dari Kabupaten asal 2 dari Kabupaten lain
(Sebutkan:…………………………..)
Keterangan:
a) Jenis Perairan diisi apabila melakukan usaha penangkapan ikan di Perairan Umum c) WPP diisi apabila melakukan usaha penangkapan ikan di laut,
b) Hanya untuk Jenis Perairan Umum /PUD, khusus untuk Sungai, Danau dan Waduk, jika melakukan penangkapan lebih dari satu WPP,
Nama Ekosistem mengikuti kode yang sesuai data produksi dicatat di kuesioner baru
401 Nama Responden : …………………………………………………….
402 No. Telepon/HP : …………………………………………………….
403 Nama Pengolah Data : …………………………………………………….
404 Kode Pengolah Data/NIK : …………………………………………………….
405 Tanggal Pencatatan :
Apabi la ada hal -ha l yang memerlukan keterangan lebih lanjut, tul i skan pada blok ini . Sela in informas i dari responden,
Petugas pengolah data juga bisa menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berka i tan dengan daftar i s ian.
BLOK II: IDENTITAS USAHA
Perahu Motor Tempel
BLOK IV. PENGESAHAN
BLOK V. CATATAN
KUESIONER PENDATAAN PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP
BLOK I: KETERANGAN TEMPAT USAHA
R A H A S I A DATA KP - PT - B
95
301 Jumlah Trip Penangkapan Bulan lalu : …………………………………………………….
302 Jenis Alat Tangkap Utama
a. Rata-rata volume hasil tangkapan yang dijual per trip (Kg) : …………………………………………………….
b. Rata-rata volume hasil tangkapan yang tidak dijual per trip (Kg) d) : …………………………………………………….
303 Jenis Alat Tangkap Tambahan
a. Rata-rata volume hasil tangkapan yang dijual per trip (Kg) : …………………………………………………….
b. Rata-rata volume hasil tangkapan yang tidak dijual per trip (Kg) d) : …………………………………………………….
304 Biaya Operasional Penangkapan (BOP) per Bulan
1 Solar ............. ............. ............. .............
2. Bensin ............. ............. ............. .............
3. Oli ............. ............. ............. .............
4. Minyak Tanah ............. ............. ............. .............
5. Es ............. ............. ............. .............
6. Garam ............. ............. ............. .............
7. Umpan ............. ............. ............. .............
8. Air Bersih ............. ............. ............. .............
9. Perbekalan/Makanan ............. ............. ............. .............
10. Upah ABK ............. ............. ............. .............
305 Hasil Tangkapan Menurut Jenis Ikan (Alat Tangkap Utama) 306 Hasil Tangkapan Menurut Jenis Ikan (Alat Tangkap Lainnya)
1 ..................................... ............. ............. 1 ..................................... ............. .............
2 ..................................... ............. ............. 2 ..................................... ............. .............
3 ..................................... ............. ............. 3 ..................................... ............. .............
4 ..................................... ............. ............. 4 ..................................... ............. .............
5 ..................................... ............. ............. 5 ..................................... ............. .............
6 ..................................... ............. ............. 6 ..................................... ............. .............
7 ..................................... ............. ............. 7 ..................................... ............. .............
8 ..................................... ............. ............. 8 ..................................... ............. .............
9 ..................................... ............. ............. 9 ..................................... ............. .............
10 ..................................... ............. ............. 10 ..................................... ............. .............
11 ..................................... ............. ............. 11 ..................................... ............. .............
12 ..................................... ............. ............. 12 ..................................... ............. .............
13 ..................................... ............. ............. 13 ..................................... ............. .............
14 ..................................... ............. ............. 14 ..................................... ............. .............
15 ..................................... ............. ............. 15 ..................................... ............. .............
Keterangan:
d) Volume hasil tangkapan yang tidak dijual diantaranya seperti dimakan sendiri di rumah, diberikan kepada orang lain, dimakan di kapal, dll
e) Jumlah proporsi untuk seluruh jenis ikan adalah 100 persen
(1) (2) (3) (4) (5)
Harga/kg
(Rp)Jenis Ikan Hasil Tangkapan
Proporsi
(persen)e) Harga/kg (Rp) Jenis Ikan Hasil TangkapanProporsi
(persen)e)
BLOK III: PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP
Jenis BOP Volume Satuan (l iter / kg) Harga (Rp.) Nilai (Rp.)
96
Bulan :
Tahun :
101 Provinsi : …………………………………………………
102 Kabupaten/Kota*) : …………………………………………………
103 Kecamatan : …………………………………………………
104 Desa/Kelurahan*) : …………………………………………………
*) Coret yang tidak sesuai
201 Nama RTP/Perusahaan Perikanan : …………………………………………………
202 Nomor Induk Kependudukan (NIK)/SIUP:
301 Pembesarana)
………………………………… …………………………………… …………………………………… ………………………………
………………………………… ……………………………………… …………………………………… ………………………………
………………………………… ……………………………………… …………………………………… ………………………………
………………………………… ……………………………………… …………………………………… ………………………………
302 Pembenihanb)
………………………………… ……………………………………… ……………………………………… ………………………………
………………………………… ……………………………………… ……………………………………… ………………………………
………………………………… ……………………………………… ……………………………………… ………………………………
………………………………… ……………………………………… ……………………………………… ……………………………… ……………………………………… ……………………………………… …………………………………… ……………………………………
303 Ikan Hiasc)
………………………………… ……………………………………… ……………………………………… ………………………………
………………………………… ……………………………………… ……………………………………… ………………………………
………………………………… ……………………………………… ……………………………………… ………………………………
………………………………… ……………………………………… ……………………………………… ……………………………… ……………………………………… ……………………………………… ……………………………………
Keterangan:
a) PEMBESARAN: (01) Rumput Laut; (02) Jaring Apung Laut; (03) Laut Lainnya; (04) Tambak Intensif; (05) Tambak Semiintensif; (06) Tambak Sederhana;
(07) Kolam Air Tenang; (08) Kolam Air Deras; (09) Karamba; (10) Jaring Apung Tawar; (11) Jaring Tancap Tawar; (12) Minapadi (Sawah).
b) PEMBENIHAN: (13) Air Laut; (14) Air Tawar.
c) IKAN HIAS: (15) Laut; (16) Tawar.
Jenis Budidaya Jenis IkanLuas Wadah
Panen (m²)Jumlah (ekor) Harga/Ekor(Rp)
Jenis Budidaya Jenis IkanLuas Wadah
Panen (m²)Jumlah (ekor) Harga/Ekor (Rp)
BLOK II: IDENTITAS USAHA
BLOK III: PRODUKSI DAN STRUKTUR USAHA
Jenis Budidaya Jenis IkanLuas Wadah
Panen (m²)Jumlah (kg) Harga/kg (Rp)
BLOK I: KETERANGAN TEMPAT USAHA
KUESIONER PENDATAANPRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA
R A H A S I A DATA KP - PB -
97
304
(Khusus Pembesaran)
………………………………… ……………………………………… ………………………………
………………………………… ……………………………………… ………………………………
………………………………… ……………………………………… ………………………………
……………………………………… ……………………………………… …………………………………… ……………………………………305 Induk Pembenihan
1) Jantan ………………………………… ……………………………………… ………………………………
………………………………… ……………………………………… ………………………………
………………………………… ……………………………………… ………………………………
2) Betina ………………………………… ……………………………………… ………………………………
………………………………… ……………………………………… ………………………………
………………………………… ……………………………………… ……………………………… ……………………………………… ……………………………………… ………………………………………
306 Induk Ikan Hias
1) Jantan ………………………………… ……………………………………… ………………………………
………………………………… ……………………………………… ………………………………
………………………………… ……………………………………… ………………………………
2) Betina ………………………………… ……………………………………… ………………………………
………………………………… ……………………………………… ………………………………
………………………………… ……………………………………… ……………………………… ……………………………………… ……………………………………… ……………………………………… ………………………………………
307 Pakani)
……………………………………… ………………………………
……………………………………… ………………………………
……………………………………… ……………………………… ……………………………………… ……………………………………… ……………………………………… ………………………………………
308 Obatl)
……………………………………… ………………………………
……………………………………… ………………………………
……………………………………… ……………………………… ……………………………………… ……………………………………… ………………………………………
309 Pupukm)
……………………………………… ………………………………
……………………………………… ………………………………
……………………………………… ……………………………… ……………………………………… ……………………………………… ………………………………………
310 Kapur
……………………………………… ………………………………
……………………………………… ………………………………
……………………………………… ……………………………… ………………………………………
Keterangan:
d) Satuan bibit rumput laut menggunakan satuan kg.e) ASAL BENIH: Tulis kode kabupaten/kotaf) MUTU BENIH: (01) Unit Pembenihan Bersertifikat; (02) Tidak Bersertifikatg) ASAL INDUK Tulis kode kabupaten/kotah) MUTU INDUK: (01) Induk Bersertifikat; (02) Tidak Bersertifikati) PAKAN: (01) Pelet; (02) Ikan rucah; (03) Cacing Sutra; (04) Cacing darah; (05) Artemia; (06) Lainnya.j) JENIS BUDIDAYA: (01) Pembesaran; (02) Pembenihan; (03) Ikan Hiask) REGISTER: (01) Terdaftar; (02) Tidak Terdaftarl) OBAT: (01) Probiotik; (02) Vitamin; (03) Hormon; (04) Vaksin; (05) Lainnya.m) PUPUK: (01) Organik; (02) Anorganik.
Asal
Benihe)
Mutu
Benihf )
Jenis Budidaya j) Jumlah (Kg) Harga/Kg (Rp)
Jenis Budidaya j) Jumlah (Kg) Harga/Kg (Rp)
Jenis Budidaya j)Registerk) Jumlah (Kg) Harga/Kg (Rp)
Asal
Induk g)
Mutu
Induk h)
Jenis Budidaya j)Registerk) Jumlah (mL) Harga/mL (Rp)
Jenis Ikan Jumlah (ekor) Harga/ekor (Rp)
Jenis Ikan Jumlah (ekor) Harga/ekor (Rp)
Asal
Induk g)
Mutu
Induk h)
Sarana Budidaya
Benih/Bibit
yang Digunakand) Jenis Ikan Jumlah (ekor) Harga/ekor (Rp)
98
…………………… …………………… …………………………………………………… …………………… ……………………
…………………… …………………… …………………………………………………… …………………… ……………………
…………………… …………………… …………………………………………………… …………………… ……………………
…………………… …………………… …………………………………………………… …………………… ……………………
…………………… ……………………
…………………… …………………… …………………… …………………… …………………… ……………………
…………………… …………………… …………………… …………………… …………………… ……………………
…………………… …………………… …………………… …………………… …………………… ……………………
…………………… …………………… …………………… …………………… …………………… ……………………………………… ………………………………………
Keterangan:
n) Pajak Bumi dan Bangunan, retribusi lingkungan, dan retribusi lainnya.o) Jumlah total pekerja yang digunakan, tidak dirinci menurut jenis pekerjaan.
……………………………………… ………………………………………
401 Nama responden : …………………………………………………
402 No. Telepon/HP : …………………………………………………
403 Nama Pengolah Data : …………………………………………………
404 Kode Pengolah Data/NIK : …………………………………………………
405 Tanggal Pencatatan :
……………………
Jumlah (Orang)o) Nilai (Rp)
BLOK IV. PENGESAHAN
BLOK V: CATATAN
Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan lebih lanjut, tuliskan pada blok ini. Selain informasi dari responden,
Petugas pengolah data juga dapat menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan daftar isian.
Jenis Budidaya j) 314 Tenaga Kerja Laki-Laki 315 Tenaga Kerja Perempuan 316 Sewa Lahan
Jumlah (Orang)o) Nilai (Rp) Jumlah (m2) Nilai (Rp)
Sarana Budidaya
Jenis Budidaya j) 311 Listrik 312 Pajak/Retribusi n) 313 BBM
Jumlah (KWH) Nilai (Rp) Nilai (Rp) Jumlah (Liter) Nilai (Rp)
99
Bulan :
Tahun :
101 Provinsi : ........................................................................................
102 Kabupaten/Kota *) : ........................................................................................
103 Kecamatan : ........................................................................................
104 Desa/Kelurahan *) : ........................................................................................
*) Coret yang tidak sesuai
201 Nama Perusahaan/UPI : ................................................................................................................................................................................
202 ID Perusahaan/UPI : ........................................................................................
203 Jenis Kegiatan UPI a):
01 Pengalengan 06 Fermentasi/ Peragian
02 Pembekuan 07 Pereduksian/Ekstraksi
03 Penggaraman/ Pengeringan 08 Pelumatan daging/ Surimi
04 Pemindangan 09 Penanganan Produk Segar/ Dingin
05 Pengasapan/ Pemanggangan 10 Pengolahan Lainnya
a) beri tanda silang (X) pada kotak yang tersedia, jawaban bisa lebih dari satu tanda silang (X)
401 Nama Responden : ………………………………………………………….
402 No. Telepon/HP : ………………………………………………………….
403 Nama Pengolah Data : ………………………………………………………….
404 Kode Pengolah Data/NIK : ………………………………………………………….
405 Tanggal Pencatatan :
KUESIONER PENDATAANPRODUKSI UNIT PENGOLAHAN IKAN (UPI)
BLOK I: KETERANGAN TEMPAT USAHA
BLOK II: IDENTITAS USAHA
BLOK IV: PENGESAHAN
BLOK V: CATATAN
Apabi la ada hal -ha l yang memerlukan keterangan lebih lanjut, tul i skan pada blok inI: Sela in informas i dari responden,
Petugas pengolah data juga bisa menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berka i tan dengan daftar i s ian.
DATA KP - PDS - UPI - BR A H A S I A
100
301 Apakah Perusahaan/UPI memiliki Cold Storage di alamat yang sama? 1 Ya 2 Tidak
302 Pasokan Bahan Baku pada Bulan ……………………...:
I Jenis Kegiatan UPI:
..............................
Jenis Ikan
1 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………… ……………………………………… ……………………………
2 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………… ……………………………………… ……………………………
3 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………… ……………………………………… ……………………………
4 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………… ……………………………………… ……………………………
5 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………… ……………………………………… ……………………………
II Jenis Kegiatan UPI
..............................
Jenis Ikan
1 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………… ……………………………………… ……………………………
2 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………… ……………………………………… ……………………………
3 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………… ……………………………………… ……………………………
4 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………… ……………………………………… ……………………………
5 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………… ……………………………………… ……………………………
b) Stok akhir merupakan bahan baku ikan yang disimpan di dalam coldstorage pada akhir bulan
303 Produksi UPI pada Bulan ……………………...:
A. Jenis Kegiatan UPI: …………………….
1 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………. …………………………………….
2 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………. …………………………………….
3 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………. …………………………………….
4 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………. …………………………………….
5 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………. …………………………………….
B. Jenis Kegiatan UPI: …………………….
1 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………. …………………………………….22 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………. …………………………………….
3 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………. …………………………………….
4 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………. …………………………………….
5 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………. …………………………………….
Uraian Nama Produk Olahan Volume (Kg)
BLOK III: BAHAN BAKU DAN PRODUKSI
Uraian Lokal (Asal Kab/Kota)/
Impor (Asal Negara) Volume (Kg) Harga Satuan (Rp/Kg) Stok Akhir (Kg) b)
Harga Satuan (Rp/Kg)Tujuan PemasaranLokal (Kab/Kota) / Ekspor
(Negara)
101
Bulan :
Tahun :
101 Provinsi : ........................................................................................
102 Kabupaten/Kota *) : ........................................................................................
103 Kecamatan : ........................................................................................
104 Desa/Kelurahan *) : ........................................................................................
*) Coret yang tidak sesuai
201 Nama Perusahaan/UPPN : ........................................................................................
202 ID Perusahaan/UPPN : ................................................................................................................................................................................
203 Jenis Komoditas UPPN a):
01 Ikan Hias 09 Teripang
02 Mutiara 10 Landak Laut
03 Tanaman Hias Air 11 Kuda Laut
04 Kekerangan 12 Koral
05 Rumput Laut 13 Mangrove
06 Ikan dan Bagian-bagiannya 14 Mikroalga
07 Garam nonkonsumsi 15 Artemia
08 Crustacea
a) beri tanda silang (X) pada kotak yang tersedia, jawaban bisa lebih dari satu tanda silang (X)
401 Nama Responden : ………………………………………………………………
402 No. Telepon/HP : ………………………………………………………………
403 Nama Pengolah Data : ………………………………………………………………
404 Kode Pengolah Data/NIK : ………………………………………………………………
405 Tanggal Pencatatan :
KUESIONER PENDATAAN PRODUKSI UNIT PENANGANAN PENGOLAHAN PRODUK NONKONSUMSI (UPPN)
BLOK I: KETERANGAN TEMPAT USAHA
BLOK II: IDENTITAS USAHA
BLOK IV: PENGESAHAN
BLOK V: CATATANApabi la ada hal -ha l yang memerlukan keterangan lebih lanjut, tul i skan pada blok ini . Sela in informas i dari responden,
Petugas pengolah data juga bisa menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berka i tan dengan daftar i s ian.
DATA KP - PDS - UPPN - BR A H A S I A
102
301 Pasokan Bahan Baku pada Bulan ………………………..:
I Jenis Komoditas UPPN b)
Komoditas ..............................
Bahan Baku
1 …………………………………………… ……………………………………. …………………………………………… …..………………………………………
2 …………………………………………… ……………………………………. …………………………………………… …..………………………………………
3 …………………………………………… ……………………………………. …………………………………………… …..………………………………………
4 …………………………………………… ……………………………………. …………………………………………… …..………………………………………
5 …………………………………………… ……………………………………. …………………………………………… …..………………………………………
II Jenis Komoditas UPPN b)
Komoditas ..............................
Bahan Baku
1 …………………………………………… ……………………………………. …………………………………………… …..………………………………………
2 …………………………………………… ……………………………………. …………………………………………… …..………………………………………
3 …………………………………………… ……………………………………. …………………………………………… …..………………………………………
4 …………………………………………… ……………………………………. …………………………………………… …..………………………………………
5 …………………………………………… ……………………………………. …………………………………………… …..………………………………………
b) disesuaikan dengan jenis komoditas
302 Produksi pada Bulan ………………………………..:
A. Jenis Komoditas: ……………….
1 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………. …………………………………….……………………………………………
2 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………. …………………………………….……………………………………………
3 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………. …………………………………….……………………………………………
4 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………. …………………………………….……………………………………………
5 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………. …………………………………….………………………………………
B. Jenis Komoditas: ……………….………………………………………
1 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………. …………………………………….……………………………………………
2 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………. …………………………………….……………………………………………
3 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………. …………………………………….……………………………………………
4 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………. …………………………………….……………………………………………
5 …………………………………………… ……………………………………. ……………………………………. …………………………………….………………………………………
………………………………………
Volume (Kg/Unit/Ekor)Harga Satuan
(Rp per Kg/Unit/Ekor)Tujuan Pemasaran
Lokal (Kab/Kota) / Ekspor (Negara)
BLOK III: BAHAN BAKU DAN PRODUKSI
Uraian Lokal (Asal Kab/Kota)/
Impor (Asal Negara) Volume (Kg/Unit/Ekor)
Harga Satuan
(Rp per Kg/Unit/Ekor)
Uraian Nama Produk
103
Bulan :
Tahun :
101 Provinsi : ........................................................................................
102 Kabupaten/Kota *) : ........................................................................................
103 Kecamatan : ........................................................................................
104 Desa/Kelurahan *) : ........................................................................................
*) Coret yang tidak sesuai
201 Nama Perusahaan : ........................................................................................
202 ID Cold Storage : ........................................................................................
401 Nama Responden : ........................................................................................
402 No. Telepon/HP : ........................................................................................
403 Nama Pengolah Data : ........................................................................................
404 Kode Pengolah Data/NIK : ........................................................................................
405 Tanggal Pencatatan : - -
Petugas pengolah data juga bisa menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berka i tan dengan daftar i s ian.
BLOK I: KETERANGAN TEMPAT USAHA
BLOK II: IDENTITAS USAHA
BLOK IV: PENGESAHAN
BLOK V: CATATAN
Apabi la ada hal -ha l yang memerlukan keterangan lebih lanjut, tul i skan pada blok ini . Sela in informas i dari responden,
KUESIONER PENDATAAN
STOK IKAN DI COLD STORAGE
R A H A S I A DATA KP - CS - B
104
301 Pasokan Bahan Baku dan Distribusi Cold Storage Bulan …………………….. a) :
1 …………………………… ……………….. ……………………….. ……………………….………………………. ………………….. ………………… ……………….
2 …………………………… ……………….. ……………………….. ……………………….………………………. ………………….. ………………… ……………….
3 …………………………… ……………….. ……………………….. ……………………….………………………. ………………….. ………………… ……………….
4 …………………………… ……………….. ……………………….. ……………………….………………………. ………………….. ………………… ……………….
5 …………………………… ……………….. ……………………….. ……………………….………………………. ………………….. ………………… ……………….
6 …………………………… ……………….. ……………………….. ……………………….………………………. ………………….. ………………… ……………….
7 …………………………… ……………….. ……………………….. ……………………….………………………. ………………….. ………………… ……………….
8 …………………………… ……………….. ……………………….. ……………………….………………………. ………………….. ………………… ……………….
9 …………………………… ……………….. ……………………….. ……………………….………………………. ………………….. ………………… ……………….
10 …………………………… ……………….. ……………………….. ……………………….………………………. ………………….. ………………… ……………….
(8)
a) Diisi bedasarkan bulan yang didata
b) Tabel 301 diisi seluruh ikan di cold storage milik sendiri dan titipan
c) Stok awal bulan berjalan (kolom 2) sama dengan stok akhir bulan sebelumnya
d) Diisi dengan data volume pasokan selama sebulan
e) Diisi dengan data volume distribusi selama sebulan
f) Stok akhir (kolom 8) = stok awal (kolom 2) + pasokan (kolom 4) - distribusi ikan (kolom 7)
Jenis Ikanb) Stok Awalc)
(Kg)
Distribusi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Lokal
(Asal Kab /Kota)
/Impor
(Asal Negara)
Volume d)
(Kg)
Tujuan
Volumee)
(Kg)Nama
Perusahaan
Lokal (Kab. /Kota
Tujuan) /Ekspor
(Negara Tujuan)
Stok Akhir f)
(Kg)
(8) = (2) + (4) -
(7)
Pasokan
BLOK III: PASOKAN DAN DISTRIBUSI
105
Tanggal :
Bulan :
Tahun : 2 0
101 Provinsi : ........................................................................................
102 Kabupaten/Kota *) : ........................................................................................
103 Kecamatan : ........................................................................................
104 Desa/Kelurahan *) : ........................................................................................
105 Nama Pasar Tradisional/: ........................................................................................
Pasar Modern
*) Coret yang tidak sesuai
201 Nama Badan Usaha/Kelompok : ........................................................................................
202 Nomor Induk Kependudukan (NIK):
203 Nama Pedagang/Nama Pemilik : ........................................................................................
301 Asal Ikan :
1. ………………...……………… ………………………………………. …………………………………………………………. …………………………………………
2. ………………...……………… ………………………………………. …………………………………………………………. …………………………………………
3. ………………...……………… ………………………………………. …………………………………………………………. …………………………………………
4. ………………...……………… ………………………………………. …………………………………………………………. …………………………………………
5. ………………...……………… ………………………………………. …………………………………………………………. …………………………………………
6. ………………...……………… ………………………………………. …………………………………………………………. …………………………………………
7. ………………...……………… ………………………………………. …………………………………………………………. …………………………………………
8. ………………...……………… ………………………………………. …………………………………………………………. …………………………………………
9. ………………...……………… ………………………………………. …………………………………………………………. …………………………………………
401 Nama Responden : .............................
402 No. Telepon/HP : .............................
403 Nama Pengolah Data : .............................
404 Kode Pengolah Data/NIK: .............................
BLOK IV: PENGESAHAN
BLOK V: CATATAN
Apabi la ada hal -ha l yang memerlukan keterangan lebih lanjut, tul i skan pada blok ini . Sela in informas i dari responden,
Petugas pengolah data juga bisa menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berka i tan dengan daftar i s ian.
BLOK II: IDENTITAS USAHA
BLOK III: VOLUME DAN HARGA
Jenis Ikan Asal Ikan (Kabupaten/Kota) Volume (kg) Harga Eceran (Rp/Kg)
BLOK I: KETERANGAN TEMPAT USAHA
KUESIONER PENDATAANVOLUME DAN HARGA IKAN DI TINGKAT ECERAN
R A H A S I A DATA KP - PDS - HE - H
106
Tanggal :
Bulan :
Tahun :
101 Provinsi : ........................................................................................
102 Kabupaten/Kota *) : ........................................................................................
103 Kecamatan : ........................................................................................
104 Desa/Kelurahan *) : ........................................................................................
105 Nama TPI/Pasar Ikan : ........................................................................................
/Pengepul/Lainnya *)
*) Coret yang tidak sesuai
201 Nama Badan Usaha/ Kelompok : ........................................................................................
202 Nomor Induk Kependudukan (NIK) :
203 Nama Pedagang/Nama Pemilik : ........................................................................................
301 Asal Ikan :
1. ………………...…………………………………… ………………………………………. ……………………………………….
2. ………………...…………………………………… ………………………………………. ……………………………………….
3. ………………...…………………………………… ………………………………………. ……………………………………….
4. ………………...…………………………………… ………………………………………. ……………………………………….
5. ………………...…………………………………… ………………………………………. ……………………………………….
6. ………………...…………………………………… ………………………………………. ……………………………………….
7. ………………...…………………………………… ………………………………………. ……………………………………….
8. ………………...…………………………………… ………………………………………. ……………………………………….
9. ………………...…………………………………… ………………………………………. ……………………………………….
302 Distribusi Ikan :
1. ………………...…………………… ………………………………………. ………………………………………. ……………………………………….
2. ………………...…………………… ………………………………………. ………………………………………. ……………………………………….
3. ………………...…………………… ………………………………………. ………………………………………. ……………………………………….
4. ………………...…………………… ………………………………………. ………………………………………. ……………………………………….
5. ………………...…………………… ………………………………………. ………………………………………. ……………………………………….
6. ………………...…………………… ………………………………………. ………………………………………. ……………………………………….
7. ………………...…………………… ………………………………………. ………………………………………. ……………………………………….
8. ………………...…………………… ………………………………………. ………………………………………. ……………………………………….
9. ………………...…………………… ………………………………………. ………………………………………. ……………………………………….
Keterangan:
*) Peruntukan diisi dengan: 1. UPI 2. UPPN 3. CS 4. Pasar Tradisional 5. Pasar Modern 6. Lainnya
BLOK II: IDENTITAS USAHA
BLOK III: VOLUME DAN HARGA
Jenis Ikan Asal Ikan (Kabupaten/Kota) Volume (kg)
Jenis Ikan Tujuan Ikan (Kabupaten/Kota) Peruntukan *) Volume (Kg) Harga (Rp/Kg)
BLOK I: KETERANGAN TEMPAT USAHA
KUESIONER PENDATAANVOLUME DAN HARGA IKAN DI TINGKAT GROSIR
DATA KP - PDS - HG - HR A H A S I A
107
401 Nama Responden : .............................
402 No. Telepon/HP : .............................
403 Nama Pengolah Data : .............................
404 Kode Pengolah Data/NIK : .............................
BLOK V: CATATAN
Apabi la ada hal -ha l yang memerlukan keterangan lebih lanjut, tul i skan pada blok ini . Sela in informas i dari responden,
Petugas pengolah data juga bisa menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berka i tan dengan daftar i s ian.
BLOK IV: PENGESAHAN
108
Bulan :
Tahun :
101 Provinsi : ....................................................................................................................
102 Kabupaten/Kota : ....................................................................................................................
103 Kecamatan : ....................................................................................................................
104 Desa/Kelurahan * : ....................................................................................................................
*) Coret yang tidak sesuai
201 Nama Petambak : ....................................................................................................................
202 Nomor Induk Kependudukan (NIK) :
203 Nomor Urut Petambak : ....................................................................................................................
204 Alamat Lokasi Tambak/Produksi a) :
205 Tahun berapa usaha ini dimulai :
206 Media utama untuk menghasilkan garam : 1 Tambak 2 Non Tambak (Langsung ke 301)
207 Status Petambak : 1 Pemilik Penggarap 2 Penyewa Penggarap
3 Penggarap Bagi Hasil 4 Korporasi
208 Berapakah luas tambak garam yang digarap? : …………………………….. m2
209 Teknologi yang digunakan dalam produksi b) : 1 Tradisonal 2 Salt House
3 Corporate Farming ( Lahan Integrasi) 4 Bestekin
210 Lamanya pengkristalan sampai dilakukan pemanenan : ……………………………. hari
Keterangan:a) Sampai dengan nama satuan lingkungan setempat terkecilb) Bisa lebih dari satu jawaban, beri tanda (X)
1. Luas lahan < 15 ha dan dikerjakan individual2. Teknologi menggunakan bahan transparan yang dapat meneruskan sinar matahari pada media kristalisasi dapat berbentuk prisma atau kubus3. Lahan yang beberapa petambak yang memiliki lahan >15 Ha dan dimiliki atau dikelola berkelompok dengan 1 line produksi4. Teknologi yang mengabungkan proses kimia dan fisika dalam pengolahan Air Laut/Air Garam, media kristalisasi dibuat miring dan dilapisi membran
301 Produksi garam (tanyakan ke Pemilik jika tidak tahu)
302 Penjualan dan pembelian garam (tanyakan ke pemilik jika tidak tahu)
*) Isikan nama kabupaten/kota
303 Berapa banyak garam yang belum dijual sampai saat ini ?
304 Tenaga Kerja (termasuk petambak):
KUESIONER PENDATAAN PRODUKSI GARAM
BLOK I: KETERANGAN TEMPAT USAHA
BLOK II: IDENTITAS USAHA
BLOK III: PRODUKSI DAN TENAGA KERJA
Rincian Jan
Harga per kg (Rp)
a. Penjualan
Banyaknya (Kg)
Nov Des
Tujuan*)
Mei Jun Jul
Rincian
Produksi (Kg)
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Feb Mar Apr Agu Sep Okt Nov DesMei Jun Jul
Asal*)
b. Pembelian
Banyaknya (Kg)
Harga per kg (Rp)
Rincian
Stok (kg)
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt
Tenaga Kerja
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Jan Feb Mar Apr Agu Sep Okt Nov Des
R A H A S I A DATA KP - PRL - B
109
401 Nama Responden : ....................................................................................................................
402 No. Telepon/HP : ....................................................................................................................
403 Nama Pengolah Data : ....................................................................................................................
404 Kode Pengolah Data/NIK : ....................................................................................................................
405 Tanggal Pencatatan : - -
BLOK IV: PENGESAHAN
BLOK V: CATATAN
Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan lebih lanjut, tuliskan pada blok ini. Selain informasi dari responden,
Petugas pengolah data juga bisa menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan daftar isian.
110
*) Wajib Diisi/Dilampirkan
No. Kusuka *) :
Tanggal (DD / MM / YY) : / /
KTP *)
101 Nomor NIK *) :
102 Nama (Sesuai KTP) *) : …………………………………………………….…………………………………………………….……………………………
103 Jenis Kelamin *) : 1 Laki-Laki 2 Perempuan
104 Tempat/Tanggal Lahir *) : …………………………………………………… / DD MM YY
105 Nomor HP *) :
106 Alamat *) : …………………………………………………….…………………………………………………….……………………………
Prov : Kab/Kota : Kec : ………………………… Desa : ……………………………
201 Alasan Penggantian *) : 1 Rusak 2 Hilang
301 Petugas : …………………………………………………….…………………………………………………….……………………………..
302 Tanda Tangan Pelaku Usaha :
BLOK I: UMUM
………………….. ………………….
BLOK II: ALASAN PENGGANTIAN
BLOK III: PENGESAHAN
FORMULIR PENGGANTIAN KARTU PELAKU USAHA PERORANGAN
Kelengkapan Administratif
R A H A S I A K U S U K A - G P
111
No. Kusuka *) :
Tanggal (DD / MM / YY) : / /
KTP Penanggungjawab *)
101 Bentuk Usaha (1) *) :
102 Nama Instansi/Korporasi *) : …………………………………………………….…………………………………………………….………………………………..…….
103 Alamat Kantor *) : …………………………………………………….…………………………………………………….………………………………..…….
Prov : Kab/Kota : Kec : …………………………Desa : ……………………………
104 No Telp *) :
201 Nama *) : …………………………………………………….…………………………………………………….………………………………..…….
202 Nomor NIK / KITAS *) :
203 Alamat *) : …………………………………………………….…………………………………………………….………………………………..…….
Prov : Kab/Kota : Kec : …………………………Desa : ……………………………
204 Nomor Telp / HP *) :
301 Alasan Penggantian *) : 1 Rusak 2 Hilang
401 Petugas : …………………………………………………….…………………………………………………….……………………………..……….
402 Tanda Tangan Pelaku Usaha :
BLOK IV PENGESAHAN
BLOK II: PENANGGUNG JAWAB
………………….. ………………….
BLOK III: ALASAN PENGGANTIAN
BLOK I: UMUM
………………….. ………………….
Keterangan:
(1). Bentuk Badan Usaha : 1. Kelompok Masyarakat / KUB; 2. Kelompok Pengolah dan Pemasar; 3. Kelompok Pembudidaya Ikan; 4. Pengusaha Garam
5. Kelompok Masyarakat Hukum Adat; 6. Kelompok Masyarakat Pengawas;
7. Lembaga/Yayasan Pendidikan; 8.Lembaga/Yayasan Keagamaan 9. Lembaga/Yayasan Kesehatan; 10. Lembaga/ Instansi Pemerintah;
11. Lembaga Non Pemerintah / LSM/ NGO ; 12. Koperasi; 13. PT; 14. CV/FA 15. BUMN/BUMD;
FORMULIR PENGGANTIAN KARTU PELAKU USAHA KORPORASI*) Wajib Diisi
Kelengkapan Administratif
R A H A S I A K U S U K A - G K
112
*) Wajib Diisi/Dilampirkan
Tipe Formulir *) : Pendaftaran Baru Perpanjangan Perubahan (1)
No. Kusuka *) : (Diisi untuk tipe formulir Perpanjangan/Perubahan)
No. Kartu Nelayan :
No. Aquacard :
Tanggal (DD / MM / YY) : / /
KTP *) Surat Keterangan Profesi NPWP SIUP
TDP Akte Pendirian Domisil i
101 Nomor NIK *) :
102 Nama (Sesuai KTP) *) : …………………………………………………….…………………………………………………….……………………………
103 Nomor NPWP :
104 Nomor SIUP :
105 Jenis Kelamin *) : 1 Laki-Laki 2 Perempuan
106 Tempat/Tanggal Lahir *) : …………………………………………………… / DD MM YY
107 Nomor HP *) :
108 Email : …………………………………………………….…………………………………………………….……………………………
109 Alamat *) : …………………………………………………….…………………………………………………….……………………………
Prov : Kab/Kota : Kec : ………………………… Desa : ……………………………
110 Tahun Mulai Usaha Bidang Perikanan dan Kelautan *) :
111 Status Perkawinan *) : 1 Menikah 2 Belum Menikah 3 Cerai
112 Jumlah anggota keluarga ditanggung, tidak termasuk diri sendiri *)
113 Pendidikan yang ditamatkan *) : 1 Tidak Ada 2 SD 3 SMP 4 SMA 5 Perguruan Tinggi
201 Profesi *) : 1 Utama 2 Tambahan
202 Total Pendapatan Kotor Tahunan *) : Rp………………………………………………….
203 Sarana Penangkapan/Pengangkutan Ikan *) :
Lengkapi data berikut sesuai dengan jumlah kapal yang dimiliki (1 baris = 1 kapal/sarana)
……………………………………………
Jumlah API Utama*)
………………………
……………………………………………
Jumlah API Utama*)
………………………
……………………………………………
Jumlah API Utama*)
………………………
……………………………………………
Jumlah API Utama*)
………………………
……………………………………………
Jumlah API Utama*)
………………………
Jika melakukan kegiatan ekspor/impor/antar pelabuhan lanjutkan ke BLOK II: KHUSUS PEMASAR ANTAR PELABUHAN Keterangan:(1). Jenis Usaha: 1. Penangkapan Laut; 2. Penangkapan Perairan Umum Daratan (PUD); 3. Pengangkutan Ikan(2). Jika Jenis Usaha yang dipilih adalah Penangkapan Laut, wajib isi Jenis Pendaratan: 1. Pelabuhan; 2. Non Pelabuhan(3). Jika Jenis Usaha yang dipilih adalah Penangkapan PUD, wajib isi Jenis Perairan: 1. Sungai; 2. Danau; 3. Waduk; 4. Rawa; 5. Genangan Air Lainnya(4). Status Milik : 1. Milik Sendiri; 2. Sewa; 3. Kerjasama/Bagi Hasil; 4. Pekerja(5). Jenis Kapal : 1. Kapal Motor; 2. Kapal Motor Tempel; 3. Kapal Tanpa Motor; 4. Tanpa Kapal
5
Jenis Usaha : (1)
*)Jenis Pendaratan: (2) *) Jenis Pera iran (3) *) Status Mi l ik (4) *) Jenis Kapal (5) *) Nama Kapal *)
Ukuran *) Daya Mesin *) API Utama *)
................ GT ..................... PK .......................................................
4
Jenis Usaha : (1)
*)Jenis Pendaratan: (2) *) Jenis Pera iran (3) *) Status Mi l ik (4) *) Jenis Kapal (5) *) Nama Kapal *)
Ukuran *) Daya Mesin *) API Utama *)
................ GT ..................... PK .......................................................
3
Jenis Usaha : (1)
*)Jenis Pendaratan: (2) *) Jenis Pera iran (3) *) Status Mi l ik (4) *) Jenis Kapal (5) *) Nama Kapal *)
Ukuran *) Daya Mesin *) API Utama *)
................ GT ..................... PK .......................................................
2
Jenis Usaha : (1)
*)Jenis Pendaratan: (2) *) Jenis Pera iran (3) *) Status Mi l ik (4) *) Jenis Kapal (5) *) Nama Kapal *)
Ukuran *) Daya Mesin *) API Utama *)
................ GT ..................... PK .......................................................
1
Jenis Usaha : (1)
*)Jenis Pendaratan: (2) *) Jenis Pera iran (3) *) Status Mi l ik (4) *) Jenis Kapal (5) *) Nama Kapal *)
Ukuran *) Daya Mesin *) API Utama *)
................ GT ..................... PK .......................................................
FORMULIR PENDAFTARAN PELAKU USAHA PERORANGAN
Kelengkapan Administratif
Keterangan: (1). Isi Blok data dimana terjadi perubahan saja
BLOK I: UMUM
………………….. ………………….
BLOK II: KHUSUS NELAYAN
R A H A S I A K U S U K A - P
113
204 Profesi *) : 1 Utama 2 Tambahan
205 Total Pendapatan Kotor Tahunan *) : Rp………………………………………………….
206 Sarana Budidaya Ikan *) :
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
…………………………….. ………………………………….. ……………………………….. ………………………………………..
Total Luas Lahan Luas Lahan Digunakan Alamat :
…………………..m2 ………………………….m2 ………………………………………………………………….
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
…………………………….. ………………………………….. ……………………………….. ………………………………………..
Total Luas Lahan Luas Lahan Digunakan Alamat :
…………………..m2 ………………………….m2 ………………………………………………………………….
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
…………………………….. ………………………………….. ……………………………….. ………………………………………..
Total Luas Lahan Luas Lahan Digunakan Alamat :
…………………..m2 ………………………….m2 ………………………………………………………………….
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
…………………………….. ………………………………….. ……………………………….. ………………………………………..
Total Luas Lahan Luas Lahan Digunakan Alamat :
…………………..m2 ………………………….m2 ………………………………………………………………….
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
…………………………….. ………………………………….. ……………………………….. ………………………………………..
Total Luas Lahan Luas Lahan Digunakan Alamat :
…………………..m2 ………………………….m2 ………………………………………………………………….
Jika melakukan kegiatan ekspor/impor/antar pelabuhan lanjutkan ke BLOK II: KHUSUS PEMASAR ANTAR PELABUHAN
Keterangan:
(1). Klasifikasi terdiri dari:
Pembesaran: 1. Rumput Laut; 2. Jaring Apung Laut; 3. Laut Lainnya; 4. Tambak Intensif; 5. Tambak Semi Intensif; 6. Tambak Sederhana; 7. Kolam Air Tenang; 8. Kolam Air Deras; 9. Karamba; 10. Jaring Apung Tawar; 11. Jaring Tancap Tawar; 12. Minapadi (Sawah);
Pembenihan: 13. Pembenihan Air Laut; 14. Pembenihan Air Tawar; Ikan Hias: 15. Ikan Hias Air Laut; 16. Ikan Hias Air Tawar
(2). Status Milik : 1. Milik Sendiri; 2. Sewa; 3.Kerjasama/Bagi Hasil
207 Profesi *) : 1 Utama 2 Tambahan
208 Total Pendapatan Kotor Tahunan *) : Rp………………………………………………….
209 Sarana Tambak Garam *) :
Jenis Usaha (1) Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
………………………… ………………………… ……………………………….. ………………………………………..
Jenis Usaha (1) Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
………………………… ………………………… ……………………………….. ………………………………………..
Jenis Usaha (1) Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
………………………… ………………………… ……………………………….. ………………………………………..
Jenis Usaha (1) Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
………………………… ………………………… ……………………………….. ………………………………………..
Jenis Usaha (1) Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
………………………… ………………………… ……………………………….. ………………………………………..
Jika melakukan kegiatan ekspor/impor/antar pelabuhan lanjutkan ke BLOK II: KHUSUS PEMASAR ANTAR PELABUHAN Keterangan:
(1). Jenis Usaha : 1.Tambak Garam; 2. Non Tambak Garam
(2). Status Milik : 1. Milik Sendiri; 2. Sewa; 3.Kerjasama/Bagi Hasil
(3). Jika Jenis Usaha : Non Tambak Garam, kosongkan Luas Lahan
4
Status Mi l ik: (2) Luas Lahan (3):
............. m2
Alamat:
...............................................................................................................................................................................................................
5
Status Mi l ik: (2) Luas Lahan (3):
............. m2
Alamat:
...............................................................................................................................................................................................................
2
Status Mi l ik: (2) Luas Lahan (3):
............. m2
Alamat:
...............................................................................................................................................................................................................
3
Status Mi l ik: (2) Luas Lahan (3):
............. m2
Alamat:
...............................................................................................................................................................................................................
BLOK II: KHUSUS PETAMBAK GARAM
1
Status Mi l ik: (2) Luas Lahan (3):
............. m2
Alamat:
...............................................................................................................................................................................................................
4
Klasifikasi : (1) Status Milik: (2)
Jenis Ikan Utama: Jenis Ikan Tambahan:
........................ ........................
5
Klasifikasi : (1) Status Milik: (2)
Jenis Ikan Utama: Jenis Ikan Tambahan:
........................ ........................
2
Klasifikasi : (1) Status Milik: (2)
Jenis Ikan Utama: Jenis Ikan Tambahan:
........................ ........................
3
Klasifikasi : (1) Status Milik: (2)
Jenis Ikan Utama: Jenis Ikan Tambahan:
........................ ........................
BLOK II: KHUSUS PEMBUDIDAYA IKAN
1
Klasifikasi : (1) Status Milik: (2)
Jenis Ikan Utama: Jenis Ikan Tambahan:
........................ ........................
114
210 Profesi *) : 1 Utama 2 Tambahan
211 Total Pendapatan Kotor Tahunan *) : Rp………………………………………………….
212 Sarana Pemasaran Ikan *) :
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
………………………… ………………………… ……………………………….. ………………………………………..
Grosir
Eceran ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
………………………… ………………………… ……………………………….. ………………………………………..
Grosir
Eceran ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
………………………… ………………………… ……………………………….. ………………………………………..
Grosir
Eceran ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
………………………… ………………………… ……………………………….. ………………………………………..
Grosir
Eceran ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
………………………… ………………………… ……………………………….. ………………………………………..
Grosir
Eceran ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Jika melakukan kegiatan ekspor/impor/antar pelabuhan lanjutkan ke BLOK II: KHUSUS PEMASAR ANTAR PELABUHAN
Keterangan:
(1). Jenis Lokasi : 1. Pasar; 2. TPI; 3. Lainnya
(2). Boleh pilih lebih dari satu.
213 Profesi *) : 1 Utama 2 Tambahan
214 Total Pendapatan Kotor Tahunan *) : Rp………………………………………………….
215 Kapasitas Total Terpasang *) : ……………………………………………………. Ton/Tahun
216 Jumlah Cold Storage *) : ……………………………………………………. Unit
217 Kapasitas Total Cold Storage : ……………………………………………………. Ton
218 Nilai Aset *) : Rp…………………………………………………….
219 Sertifikasi *) : SKP Halal HACCP Approval Number PIRT SNI Lainnya
220 Kepemilikan Modal *) : PMDN PMA Negara Asal PMA ……………………………
221 Jumlah Tenaga Kerja *) : Tetap …. Orang Tidak Tetap … Orang
222 Sarana Pengolahan Ikan *) :
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
……………………………………… …………………………..………………………… …………………………………. ……………………………
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
……………………………………… …………………………..………………………… …………………………………. ……………………………
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
……………………………………… …………………………..………………………… …………………………………. ……………………………
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
……………………………………… …………………………..………………………… …………………………………. ……………………………
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
……………………………………… …………………………..………………………… …………………………………. ……………………………
Jika melakukan kegiatan ekspor/impor/antar pelabuhan lanjutkan ke BLOK II: KHUSUS PEMASAR ANTAR PELABUHAN
Keterangan:
(1). Jika Ikan Konsumsi (UPI), Kegiatan :1. Pengalengan; 2. Pembekuan; 3. Penggaraman/Pengeringan; 4. Pemindangan; 5. Pengasapan/Pemanggangan; 6. Fermentasi/Peragian;
7. Pereduksian/Ekstraksi; 8. Pelumatan daging/Surimi; 9. Penanganan Produk Segar/Dingin; 10. Pengolahan Lainnya; Jika Non Konsumsi (UPPN), Komoditas : 11. Ikan Hias; 12. Mutiara; 13. Tanaman Hias Air; 14 Kekerangan; 15 Rumput Laut; 16. Ikan dan Bagian-bagiannya;
17. Garam nonkonsumsi; 18. Crustacea; 19. Teripang; 20. Landak Laut; 21. Kuda Laut; 22. Koral; 23. Mangrove; 24. Mikroalga; 25. Artemia;
Jika hanya cold storage, Kegiatan: 26. Cold Storage
(2). Sebutkan jenis produk hasil olahan yang dihasilkan, contoh: Bakso, Pem-pek, Perhiasan Mutiara, Sarden, Obat, Agar-agar, Gelatin, Tepung Ikan, dan lain-lain
4
Kegiatan/Komoditas : (1) Jenis Produk Olahan (2) :
Alamat:
...............................................................................................................................................................................................................
5
Kegiatan/Komoditas : (1) Jenis Produk Olahan (2) :
Alamat:
...............................................................................................................................................................................................................
2
Kegiatan/Komoditas : (1) Jenis Produk Olahan (2) :
Alamat:
...............................................................................................................................................................................................................
3
Kegiatan/Komoditas : (1) Jenis Produk Olahan (2) :
Alamat:
...............................................................................................................................................................................................................
BLOK II: KHUSUS PENGOLAH IKAN
1
Kegiatan/Komoditas : (1) Jenis Produk Olahan (2) :
Alamat:
...............................................................................................................................................................................................................
4
Nama Pasar/TPI:
Jenis Lokasi: (1) .................................
Jenis Usaha: (2)
Alamat Kios:
5
Nama Pasar/TPI:
Jenis Lokasi: (1) .................................
Jenis Usaha: (2)
Alamat Kios:
2
Nama Pasar/TPI:
Jenis Lokasi: (1) .................................
Jenis Usaha: (2)
Alamat Kios:
3
Nama Pasar/TPI:
Jenis Lokasi: (1) .................................
Jenis Usaha: (2)
Alamat Kios:
BLOK II: KHUSUS PEMASAR IKAN
1
Nama Pasar/TPI:
Jenis Lokasi: (1) .................................
Jenis Usaha: (2)
Alamat Kios:
115
223 Profesi *) : 1 Utama 2 Tambahan
224 Total Pendapatan Kotor Tahunan *) : Rp………………………………………………….
225 Keterangan Lingkup Usaha*) : Ekspor Impor Domestik PPJK
226 Kelengkapan Administratif : Akte Pendirian TDP Domisil i Izin Usaha Lainnya
227 Sertifikat : CKIB HACCP
228 Permohonan Pelayanan* (1) :
229 Frekuensi Pelayanan*) : 1. < 1 kali/bln atau < 12 kali/thn 2. 1-10 kali/bln 3. 11 - 30 kali/bln 4. > 30 kali/bln
230 Jumlah Karyawan *) : ……………………………………………………. Orang
231 Media Pembawa*) :
232 Alamat Kantor*) :
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
…………………………..………………………… …………………………………. ……………………………….
233 Alamat Instalasi / Farm :
Prov: …………………………. Kab/Kota :
Prov: …………………………. Kab/Kota :
Prov: …………………………. Kab/Kota :
Prov: …………………………. Kab/Kota :
Prov: …………………………. Kab/Kota :
Keterangan:
(1). Permohonan Pelayanan : 1. Dilakukan sendiri/ pegawai sendiri; 2. Dikuasakan ke pihak lain; 3. Dilakukan sendiri dan dikuasakan ke pihak lain; 4. Dilakukan secara online; 5. Dilakukan secara manual
(2) Ikan Konsumsi : 1. Ikan Hidup; 2. Ikan Non Hidup Utuh; 3. Ikan Non Hidup Olahan; 4. Ikan Non Hidup Lainnya
(3) Ikan Non Konsumsi : 1. Ikan Hias Air Tawar; 2. Ikan Hias Air Laut; 3. Ikan Hidup Lainnya
(4) Benda Lainnya : 1. Bahan Biologic; 2. Makanan Ikan; 3. Bahan Pembuat Makanan Ikan; 4. Sarana/Bahan Pengendalian Hayati; 5. Biakan Organisme & Vector Bentuk Larutan & Cair
301 Petugas : …………………………………………………….…………………………………………………….……………………………..
302 Tanda Tangan Pelaku Usaha :
BLOK III: PENGESAHAN
4Alamat: ……………………… Kec :………………………………… Desa : …………………………..
...............................................................................................................................................................................................................
5Alamat: ……………………… Kec :………………………………… Desa : …………………………..
...............................................................................................................................................................................................................
2Alamat: ……………………… Kec :………………………………… Desa : …………………………..
...............................................................................................................................................................................................................
3Alamat: ……………………… Kec :………………………………… Desa : …………………………..
...............................................................................................................................................................................................................
Alamat:
...............................................................................................................................................................................................................
1Alamat: ……………………… Kec :………………………………… Desa : …………………………..
...............................................................................................................................................................................................................
BLOK II: KHUSUS PEMASAR ANTAR PELABUHAN
Ikan Konsumsi : (2) Non Konsumsi : (3) Benda Lainnya : (4)
Email : HP / Telp :
.…..…..…..…..…..…..….. ……………………………………….
116
Tipe Formulir *) : Pendaftaran Baru Perpanjangan Perubahan (1)
No. Kusuka *) : (Diisi untuk tipe formulir Perpanjangan/Perubahan)
Tanggal : / /
SIUP Surat Keterangan Profesi NPWP KTP Penanggungjawab *) (DD / MM / YY)
TDP Akte Pendirian Domisil i KTP Anggota *)
SK Pengesahan
### Bentuk Usaha (1) *) :
### Nama Instansi/Korporasi *) : …………………………………………………….…………………………………………………….………………………………..…….
### Alamat Kantor *) : …………………………………………………….…………………………………………………….………………………………..…….
Prov : Kab/Kota : Kec : ………………………… Desa : ……………………………
### No Telp *) :
### Email : …………………………………………………….…………………………………………………….………………………………..…….
### Tahun Terbentuk *) :
### Nomor NPWP Korporasi/Instansi :
### Nomor SIUP :
### Nomor TDP :
### Nomor Akte Pendirian :
### Nomor SK Pengesahan :
### Nama *) : …………………………………………………….…………………………………………………….………………………………..…….
### Nomor NIK / KITAS *) :
### Alamat *) : …………………………………………………….…………………………………………………….………………………………..…….
Prov : Kab/Kota : Kec : ………………………… Desa : ……………………………
### Nomor Telp / HP *) :
### Jumlah Anggota/Pengurus *) (1) : ……………………………………………………. Orang
No
8 …………………………………………………….…………….…….
9 …………………………………………………….…………….…….
10 …………………………………………………….…………….…….
Keterangan:
(1). Jika Badan Usaha : Kelompok Masyarakat (KUB) / Kelompok Pengolah dan Pemasar / Kelompok Pembudidaya Ikan / Koperasi wajib isi data anggota/ pengurus
yang bergerak dalam bidang kelautan dan perikanan, dan disertai dengan fotocopy KTP setiap anggota
3 …………………………………………………….…………….…….
4 …………………………………………………….…………….…….
5 …………………………………………………….…………….…….
6 …………………………………………………….…………….…….
7 …………………………………………………….…………….…….
Keterangan:
(1). Bentuk Badan Usaha : 1. Kelompok Masyarakat / KUB; 2. Kelompok Pengolah dan Pemasar; 3. Kelompok Pembudidaya Ikan; 4. Pengusaha Garam
5. Kelompok Masyarakat Hukum Adat; 6. Kelompok Masyarakat Pengawas;
7. Lembaga/Yayasan Pendidikan; 8.Lembaga/Yayasan Keagamaan 9. Lembaga/Yayasan Kesehatan; 10. Lembaga/ Instansi Pemerintah;
11. Lembaga Non Pemerintah / LSM/ NGO ; 12. Koperasi; 13. PT; 14. CV/FA 15. BUMN/BUMD;
Jika Badan Usaha : Kelompok Masyarakat (KUB) / Kelompok Pengolah dan Pemasar / Kelompok Pembudidaya Ikan, wajib isi SK Pengesahan;
Jika Badan Usaha : Koperasi, wajib isi Akta Pendirian oleh notaris;
Jika Badan Usaha : PT, wajib isi Nomor NPWP, TDP, Akta Pendirian
BLOK II: PENANGGUNG JAWAB
………………….. ………………….
Nama NIK
1 …………………………………………………….…………….…….
2 …………………………………………………….…………….…….
FORMULIR PENDAFTARAN PELAKU USAHA KORPORASI*) Wajib Diisi
Kelengkapan Administratif
Keterangan: (1). Isi Blok data dimana terjadi perubahan saja
BLOK I: UMUM
………………….. ………………….
R A H A S I A K U S U K A - K
117
301 Profesi *) : 1 Utama 2 Tambahan
302 Total Pendapatan Kotor Tahunan *) : Rp…………………………………………………….
303 Sarana Penangkapan/Pengangkutan Ikan yang dimiliki korporasi *):
Lengkapi data berikut sesuai dengan jumlah kapal yang dimiliki (1 baris = 1 kapal/sarana)
……………………………………………
Jumlah API Utama*)
………………………
……………………………………………
Jumlah API Utama*)
………………………
……………………………………………
Jumlah API Utama*)
………………………
……………………………………………
Jumlah API Utama*)
………………………
……………………………………………
Jumlah API Utama*)
………………………
Jika melakukan kegiatan ekspor/impor/antar pelabuhan lanjutkan ke BLOK III: KHUSUS PEMASAR ANTAR PELABUHAN
304 Profesi *) : 1 Utama 2 Tambahan
305 Total Pendapatan Kotor Tahunan *) : Rp…………………………………………………….
306 Sarana Budidaya Ikan yang dimiliki korporasi *) :
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
…………………………….. ………………………………….. ……………………………….. ………………………………………..
Total Luas Lahan Luas Lahan DigunakanAlamat :
…………………..m2 ………………………….m2 ………………………………………………………………….
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
…………………………….. ………………………………….. ……………………………….. ………………………………………..
Total Luas Lahan Luas Lahan DigunakanAlamat :
…………………..m2 ………………………….m2 ………………………………………………………………….
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
…………………………….. ………………………………….. ……………………………….. ………………………………………..
Total Luas Lahan Luas Lahan DigunakanAlamat :
…………………..m2 ………………………….m2 ………………………………………………………………….
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
…………………………….. ………………………………….. ……………………………….. ………………………………………..
Total Luas Lahan Luas Lahan DigunakanAlamat :
…………………..m2 ………………………….m2 ………………………………………………………………….
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
…………………………….. ………………………………….. ……………………………….. ………………………………………..
Total Luas Lahan Luas Lahan DigunakanAlamat :
…………………..m2 ………………………….m2 ………………………………………………………………….
Jika melakukan kegiatan ekspor/impor/antar pelabuhan lanjutkan ke BLOK III: KHUSUS PEMASAR ANTAR PELABUHAN Keterangan:(1). Klas i fikas i terdiri dari : Pembesaran: 1. Rumput Laut; 2. Jaring Apung Laut; 3. Laut La innya; 4. Tambak Intens i f; 5. Tambak Semi Intens i f; 6. Tambak Sederhana; 7. Kolam Air Tenang; 8. Kolam Air Deras ;
9. Karamba; 10. Jaring Apung Tawar; 11. Jaring Tancap Tawar; 12. Minapadi (Sawah); Pembenihan: 13. Pembenihan Air Laut; 14. Pembenihan Air Tawar; Ikan Hias : 15. Ikan Hias Air Laut; 16. Ikan Hias Air Tawar
(2). Status Mi l ik : 1. Mi l ik Sendiri ; 2. Sewa; 3.Kerjasama/Bagi Has i l
4
Klasifikasi : (1) Status Milik: (2)
Jenis Ikan Utama: Jenis Ikan Tambahan:
........................ ........................
5
Klasifikasi : (1) Status Milik: (2)
Jenis Ikan Utama: Jenis Ikan Tambahan:
........................ ........................
2
Klasifikasi : (1) Status Milik: (2)
Jenis Ikan Utama: Jenis Ikan Tambahan:
........................ ........................
3
Klasifikasi : (1) Status Milik: (2)
Jenis Ikan Utama: Jenis Ikan Tambahan:
........................ ........................
Keterangan:
(1). Jenis Usaha: 1. Penangkapan Laut; 2. Penangkapan Perairan Umum Daratan (PUD); 3. Pengangkutan Ikan
(2). Jika Jenis Usaha yang dipilih adalah Penangkapan Laut, wajib isi Jenis Pendaratan: 1. Pelabuhan; 2. Non Pelabuhan
(3). Jika Jenis Usaha yang dipilih adalah Penangkapan PUD, wajib isi Jenis Perairan: 1. Sungai; 2. Danau; 3. Waduk; 4. Rawa; 5. Genangan Air Lainnya
(4). Status Milik : 1. Milik Sendiri; 2. Sewa; 3. Kerjasama/Bagi Hasil; 4. Pekerja
(5). Jenis Kapal : 1. Kapal Motor; 2. Kapal Motor Tempel; 3. Kapal Tanpa Motor; 4. Tanpa Kapal
BLOK III: KHUSUS PEMBUDIDAYA IKAN
1
Klasifikasi : (1) Status Milik: (2)
Jenis Ikan Utama: Jenis Ikan Tambahan:
........................ ........................
5
Jenis Usaha : (1) *)Jenis Pendaratan: (2)
*)Jenis Pera iran (3) *) Status Mi l ik (4) *) Jenis Kapal (5) *) Nama Kapal *)
Ukuran *) Daya Mesin *) API Utama *)
................ GT ..................... PK .......................................................
4
Jenis Usaha : (1) *)Jenis Pendaratan: (2)
*)Jenis Pera iran (3) *) Status Mi l ik (4) *) Jenis Kapal (5) *) Nama Kapal *)
Ukuran *) Daya Mesin *) API Utama *)
................ GT ..................... PK .......................................................
3
Jenis Usaha : (1) *)Jenis Pendaratan: (2)
*)Jenis Pera iran (3) *) Status Mi l ik (4) *) Jenis Kapal (5) *) Nama Kapal *)
Ukuran *) Daya Mesin *) API Utama *)
................ GT ..................... PK .......................................................
2
Jenis Usaha : (1) *)Jenis Pendaratan: (2)
*)Jenis Pera iran (3) *) Status Mi l ik (4) *) Jenis Kapal (5) *) Nama Kapal *)
Ukuran *) Daya Mesin *) API Utama *)
................ GT ..................... PK .......................................................
1
Jenis Usaha : (1) *)Jenis Pendaratan: (2)
*)Jenis Pera iran (3) *) Status Mi l ik (4) *) Jenis Kapal (5) *) Nama Kapal *)
Ukuran *) Daya Mesin *) API Utama *)
................ GT ..................... PK .......................................................
BLOK III: KHUSUS NELAYAN
118
307 Profesi *) : 1 Utama 2 Tambahan
308 Total Pendapatan Kotor Tahunan *) : Rp…………………………………………………….
309 Sarana Tambak Garam yang dimiliki korporasi *) :
Jenis Usaha (1) Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
………………………… ………………………… ……………………………….. ………………………………………..
Jenis Usaha (1) Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
………………………… ………………………… ……………………………….. ………………………………………..
Jenis Usaha (1) Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
………………………… ………………………… ……………………………….. ………………………………………..
Jenis Usaha (1) Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
………………………… ………………………… ……………………………….. ………………………………………..
Jenis Usaha (1) Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
………………………… ………………………… ……………………………….. ………………………………………..
Jika melakukan kegiatan ekspor/impor/antar pelabuhan lanjutkan ke BLOK II: KHUSUS PEMASAR ANTAR PELABUHAN Keterangan:
(1). Jenis Usaha : 1.Tambak Garam; 2. Non Tambak Garam
(2). Status Milik : 1. Milik Sendiri; 2. Sewa; 3.Kerjasama/Bagi Hasil
(3). Jika Jenis Usaha : Non Tambak Garam, kosongkan Luas Lahan
310 Profesi *) : 1 Utama 2 Tambahan
311 Total Pendapatan Kotor Tahunan *) : Rp…………………………………………………….
312 Sarana Pemasaran Ikan yang dimiliki korporasi *) :
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
………………………… ………………………… ……………………………….. ………………………………………..
Grosir
Eceran ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
………………………… ………………………… ……………………………….. ………………………………………..
Grosir
Eceran ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
………………………… ………………………… ……………………………….. ………………………………………..
Grosir
Eceran ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
………………………… ………………………… ……………………………….. ………………………………………..
Grosir
Eceran ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
………………………… ………………………… ……………………………….. ………………………………………..
Grosir
Eceran ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Jika melakukan kegiatan ekspor/impor/antar pelabuhan lanjutkan ke BLOK III: KHUSUS PEMASAR ANTAR PELABUHAN
Keterangan:
(1). Jenis Lokasi : 1. Pasar; 2. TPI; 3. Lainnya
(2). Boleh pilih lebih dari satu
4
Nama Pasar/TPI:
Jenis Lokasi: (1) .................................
Jenis Usaha:
(2)
Alamat Kios:
5
Nama Pasar/TPI:
Jenis Lokasi: (1) .................................
Jenis Usaha:
(2)
Alamat Kios:
2
Nama Pasar/TPI:
Jenis Lokasi: (1) .................................
Jenis Usaha:
(2)
Alamat Kios:
3
Nama Pasar/TPI:
Jenis Lokasi: (1) .................................
Jenis Usaha:
(2)
Alamat Kios:
BLOK III: KHUSUS PEMASAR IKAN
1
Nama Pasar/TPI:
Jenis Lokasi: (1) .................................
Jenis Usaha:
(2)
Alamat Kios:
4
Status Mi l ik: (2) Luas Lahan (3):
............. m2
Alamat:
...............................................................................................................................................................................................................
5
Status Mi l ik: (2) Luas Lahan (3):
............. m2
Alamat:
...............................................................................................................................................................................................................
2
Status Mi l ik: (2) Luas Lahan (3):
............. m2
Alamat:
...............................................................................................................................................................................................................
3
Status Mi l ik: (2) Luas Lahan (3):
............. m2
Alamat:
...............................................................................................................................................................................................................
BLOK III: KHUSUS PETAMBAK GARAM
1
Status Mi l ik: (2) Luas Lahan (3):
............. m2
Alamat:
...............................................................................................................................................................................................................
119
313 Profesi *) : 1 Utama 2 Tambahan
314 Total Pendapatan Kotor Tahunan *) : Rp…………………………………………………
315 Kapasitas Total Terpasang *) : ……………………………………………………. Ton/Tahun
316 Jumlah Cold Storage *) : ……………………………………………………. Unit
317 Kapasitas Total Cold Storage : ……………………………………………………. Ton
318 : Rp…………………………………………………
319 Sertifikasi : SKP Halal HACCP Approval Number PIRT SNI Lainnya
320 Kepemilikan Modal : PMDN PMA Negara Asal PMA ……………………………
321 Jumlah Tenaga Kerja *) : Tetap …. Orang Tidak Tetap … Orang
322 Sarana Pengolahan Ikan yang dimiliki korporasi *) :
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
……………………………………… …………………………..………………………… …………………………………. …………………………
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
……………………………………… …………………………..………………………… …………………………………. …………………………
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
……………………………………… …………………………..………………………… …………………………………. …………………………
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
……………………………………… …………………………..………………………… …………………………………. …………………………
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
……………………………………… …………………………..………………………… …………………………………. …………………………
Jika melakukan kegiatan ekspor/impor/antar pelabuhan lanjutkan ke BLOK III: KHUSUS PEMASAR ANTAR PELABUHAN Keterangan:
(1). Jika Ikan Konsumsi (UPI), Kegiatan : 1. Pengalengan; 2. Pembekuan; 3. Penggaraman/Pengeringan; 4. Pemindangan; 5. Pengasapan/Pemanggangan; 6. Fermentasi/Peragian;7. Pereduksian/Ekstraksi; 8. Pelumatan daging/Surimi; 9. Penanganan Produk Segar/Dingin; 10. Pengolahan Lainnya;
Jika Non Konsumsi (UPPN), Komoditas : 11. Ikan Hias; 12. Mutiara; 13. Tanaman Hias Air; 14 Kekerangan; 15 Rumput Laut; 16. Ikan dan Bagian-bagiannya;17. Garam nonkonsumsi; 18. Crustacea; 19. Teripang; 20. Landak Laut; 21. Kuda Laut; 22. Koral; 23. Mangrove; 24. Mikroalga; 25. Artemia;
Jika hanya cold storage, Kegiatan: 26. Cold Storage
(2). Sebutkan jenis produk hasil olahan yang dihasilkan, contoh: Bakso, Pem-pek, Perhiasan Mutiara, Sarden, Obat, Agar-agar, Gelatin, Tepung Ikan, dan lain-lain
323 Profesi *) : 1 Utama 2 Tambahan
324 Total Pendapatan Kotor Tahunan *) : Rp…………………………………………………….
325 Keterangan Lingkup Usaha : Ekspor Impor Domestik PPJK
326 Kelengkapan Administratif : Akte Pendirian TDP Domisil i Izin Usaha Lainnya
327 Sertifikat : CKIB HACCP
328 Permohonan Pelayanan* (1) :
329 Frekuensi Pelayanan*) : 1. < 1 kali/bln atau < 12 kali/thn 2. 1-10 kali/bln 3. 11 - 30 kali/bln 4. > 30 kali/bln
330 Jumlah Karyawan *) : ……………………………………………………. Orang
331 Media Pembawa :
332 Alamat Kantor*) :
Prov : Kab/Kota : Kec : Desa :
…………………………..………………………… …………………………………. ……………………………
Alamat:
...............................................................................................................................................................................................................
BLOK III: KHUSUS PEMASAR ANTAR PELABUHAN
Ikan Konsumsi : (2) Non Konsumsi : (3) Benda Lainnya : (4)
Email : HP / Telp :
.…..…..…..…..…..…..….. ……………………………………….
4
Kegiatan/Komoditas : (1) Jenis Produk Olahan (2) :
Alamat:...............................................................................................................................................................................................................
5
Kegiatan/Komoditas : (1) Jenis Produk Olahan (2) :
Alamat:
...............................................................................................................................................................................................................
2
Kegiatan/Komoditas : (1) Jenis Produk Olahan (2) :
Alamat:
...............................................................................................................................................................................................................
3
Kegiatan/Komoditas : (1) Jenis Produk Olahan (2) :
Alamat:
...............................................................................................................................................................................................................
BLOK III: KHUSUS PENGOLAH IKAN
Nilai Aset Instansi/Korporasi*)
1
Kegiatan/Komoditas : (1) Jenis Produk Olahan (2) :
Alamat:
...............................................................................................................................................................................................................
120
-
333 Alamat Instalasi / Farm :
Prov: …………………………. Kab/Kota :
Prov: …………………………. Kab/Kota :
Prov: …………………………. Kab/Kota :
Prov: …………………………. Kab/Kota :
Prov: …………………………. Kab/Kota :
Keterangan:
(1). Permohonan Pelayanan : 1. Dilakukan sendiri/ pegawai sendiri; 2. Dikuasakan ke pihak lain; 3. Dilakukan sendiri dan dikuasakan ke pihak lain; 4. Dilakukan secara online; 5. Dilakukan secara manual
(2) Ikan Konsumsi : 1. Ikan Hidup; 2. Ikan Non Hidup Utuh; 3. Ikan Non Hidup Olahan; 4. Ikan Non Hidup Lainnya
(3) Ikan Non Konsumsi : 1. Ikan Hias Air Tawar; 2. Ikan Hias Air Laut; 3. Ikan Hidup Lainnya
(4) Benda Lainnya : 1. Bahan Biologic; 2. Makanan Ikan; 3. Bahan Pembuat Makanan Ikan; 4. Sarana/Bahan Pengendalian Hayati; 5. Biakan Organisme & Vector Bentuk Larutan & Cair
401 Petugas : …………………………………………………….…………………………………………………….……………………………..……….
402 Tanda Tangan Pelaku Usaha :
BLOK IV PENGESAHAN
4Alamat: ……………………… Kec :………………………………… Desa : …………………………..
...............................................................................................................................................................................................................
5Alamat: ……………………… Kec :………………………………… Desa : …………………………..
...............................................................................................................................................................................................................
2Alamat: ……………………… Kec :………………………………… Desa : …………………………..
...............................................................................................................................................................................................................
3Alamat: ……………………… Kec :………………………………… Desa : …………………………..
...............................................................................................................................................................................................................
1Alamat: ……………………… Kec :………………………………… Desa : …………………………..
...............................................................................................................................................................................................................