KEMAMPUAN BERKARYA SENI LOGAM DENGAN MOTIF
KALIGRAFI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 20
GOWA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat guna Mengikuti Ujian Skripsi pada Program
Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
MUSLIM 10541066213
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019
vi
M O T O dan PERSEMBaHan
Kuatkan tekad, tegakan jiwa,
Lapangkan dada, dan lakukan yang terbaik
Maka akan menghasilkan yang baik.
Semangat raihlah sarjanamu
Tiada kehidupan yang berjalan dengan kebahagiaan semata, dan tiada
hidup tanpa ada masalah, dan tiada masalah tampa solusi
Maka hadapilah dengan hati yang sabar, dan ikhlas.
Lagi dan lagi sebelum akhirnya kita
Meraih puncak kebahagiaan.
KaRya SEdERHana InI Ku PERSEMBaHKan
Buat Kedua orang tuaku dan keluargaku yang selalu
menyayangi dan mendoakanku,
Saudara-saudari dan calon imam yang selalu
membesarkan hati dan memberiku semangat,
Sahabat dan teman-temanku yang selalu mendampingiku.
ABSTRAK
MUSLIM, 2019. “Kemampuan Berkarya Seni Logam Dengan Motif Kaligrafi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 20 Gowa”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. (dibimbing oleh Bapak Dr. Andi Baetal Mukaddas, M.Sn dan Bapak Irsan Kadir, S, Pd.,M.Sn).
Tujuan penelitian ini adalah secara umum untuk mengetahui dan mendeskripsikan proses pembelajaran seni kriya logam pada mata pelajaran seni budaya pada siswa Kelas XI SMA Negeri 20 Gowa dalam membuat seni kriya logam dengan menggunakan teknik timbul.
Penelitian ini merupakan strategi belajar mengajar yang bertujuan untuk menentukan semangat dan memotivasi belajar siswa dan mengembangkan kreativitas belajar siswa dalam berkarya seni kriya logam dan dapat mendorong siswa belajar secara sistematis. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 20 Gowa di Kelas XI A dengan jumlah 1 Kelas, dengan siswa sebanyak 30 orang, sampel 30 orang. Menggunakan metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif.
Hasil ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran kriya logam pada siswa Kelas XI SMA Negeri 20 Gowa dalam membuat seni kriya logam sudah lumayan baik dari 30 orang yang terdiri dari tiga kelompok dan dua kelompok yang paling baik dari cara mendesainnya maupun sampai proses penyelesaian dan itu menunjukkan bahwa mereka sangat termotivasi dalam membuat seni kriya logam. Namun disisi lain masih ada sebagian dua kelompok yang belum terlalu berani dan tidak terlalu mengerti dalam proses pembuatan kriya logam dan siswa merasa kesulitan dalam proses pemindahan desain kertas A4 ke permukaan logam.
(Kata Kunci: Proses, Pembelajaran, Seni Kriya Logam)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis kirimkan kehadirat allah swt atas
segalah limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang diberikan kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Shalawat
dan salam penulis kirimkan kepada nabi muhammad saw nabi yang telah
menyelamatkan umat manusia dengan menunjukkan jalan yang benar dan jalan
menuju kebenaran.
Skripsi ini memaparkan studi deskripsi tentang “Kemampuan Berkarya
Seni Logam Dengan Motif Kaligrafi Pada Siswa Kelas XI Sma Negeri 20
Gowa”. Sebagai salahsatu tugas akademik untuk memperoleh gelar Sarjana
“Sarjana Pendidikan” pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassas.
Selama menulis skripsi ini, penulis menghadapi berbagai hambatan dan
rintangan, namun berkat bimbingan, bantuan dan sumbangan pemikiran dari
berbagai pihak, segala tantangan yang dihadapi penulis dapat mengatasinya.
Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat penulis menghaturkan banyak
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Dr. H. Abdul Rahman Rahim, S.E., M.M. Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Erwin Akib, M. Pd,. M. Ph. D,. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Andi Baetal Mukaddas, S. Pd, M. Sn. Ketua Program Studi
Pendidikan Seni Rupa Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. Andi Baetal Mukaddas, M.Sn dan Bapak Irsan Kadir, S,
Pd.,M.Sn. Masing-masing pembimbing 1 dan pembimbing 2 yang telah
banyak meluangkan waktu dan tenaga dalam memberikan arahan, petunjuk
dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan Skripsi.
5. Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi
Pendidikan Seni Rupa yang telah mendidik dan memberikan bekal ilmu
pengetahuan kepada penulis.
6. Untuk yang tercinta ayahanda bapak Adnan dan Ibunda Mahani, berserta
saudara-saudaraku: kakanda Dedy Muhlis, S.Pd, kakanda Arif Budimansyah,
S. Pt. dan adik-adikku Nurmalla sary, Nur, Runi, Preny dan sahabatku
Muhammad Afrillah atas bantuan moril maupun material serta do’a dan
dukunganya dan kepada semua pihak yang tidak sempat saya sebut namanya.
Namun telah berjasa dalam penyelesaian studi ini semoga kebaikan dan
keiklasan serta bantuan dari semua pihak bernilai ibadah disisi Allah swt
Amin.
Makassar 08 November 2019
Penulis
Muslim
DAFTAR ISI
Halaman Judul …………………………………………………………….... i
Lembar Pengesahan ………………………………………………………… ii
Persetujuan Pembimbing …………………………………………………… iii
Surat Pernyataan ………………………………………………………........ iv
Surat Perjanjian …………………………………………………………...... v
Motto Dan Persembahan ………………………………………………........ vi
Abstrak ……………………………………………………………………... vii
Kata Pengantar ……………………………………………………………... viii
Daftar Isi ………………………………………………………………........ ix
Daftar Gambar ……………………………………………………………... xi
Daftar Skema ……………………………………………………………..... x
Daftar Tabel …………………....……………………………….………….. xi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………..... 3
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………….......... 4
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………........ 4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjaun Pustaka ………………………....…………………............ 6
B. Kerangka Pikir ………………………………………………............ 31
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian …………………………….….................. 32
B. Sumber dan Lokasi Penelitian…………………................................... 33
C. Prosedur Penelitian …………...………………………………............ 34
D. Teknik Pengumpulan Data ………………………….….……..…....... 35
E. Teknik Analisis Data…………………………………………............ 36
F. Jadwal Penelitian………... ………………………...........…………… 37
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ……………………..……………..........……………. 42
B. Pembahasan …………………………………….…..........…………… 65
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ……………………………………….……………......... 76
B. Saran ……………………………………………….……………....... 78
DAFTAR PUSTAKA ……………………………….………………….... 79
LAMPIRAN ………………………………..……………….………......... 82
RIWAYAT HIDUP ……………………………..…………….…………. 90
DAFTAR GAMBAR
Gambar II. 19. Kerajinan hiasan dinding ........................................................ 9
Gambar III. 1. Peta lokasi penelitian ............................................................... 13
Gambar IV. 1. Skektsa Kelompok 1 Allah ...................................................... 23
Gambar IV. 2. Skektsa Kelompok 2 Allahu Samad......................................... 23
Gambar IV. 3. Sketsa kelompok 3 Muhammad .............................................. 45
Gambar IV. 8. Peralatan desain ....................................................................... 26
Gambar IV. 9. Gunting ...................................................................................... 27
Gambar IV. 10. Pulpen mati (tidak ada tinta) ................................................... 27
Gambar IV. 11. Penggaris atau Mistar .............................................................. 28
Gambar IV. 12. Kuningan logam....................................................................... 28
Gambar IV. 13. Papan Tripleks.......................................................................... 29
Gambar IV. 14. Lem Fox Kuning ..................................................................... 29
Gambar IV. 15. Hasil ....................................................................................... 30
Gambar IV. 16. Memindahkan sketsa pada logam........................................... 35
Gambar IV. 17. Penyodetan objek utama dan pendukung................................ 36
Gambar IV. 18 Pengeleman logam di atas tripleks........................................... 36
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1: Keadaan Siswa KelasXI SMA Negeri 20 Gowa.............................. 16
Tabel 3.2: Intrumen Pencapaian Penilaian....................................................... 21
Tabel 3.3: Kategori penilaian gambar ilustrasi................................................ 21
Tabel 3.4: Skektsa Kelompok 2 Allahu Samad............................................... 23
Tabel 4.5: Penilaian kelompok hasil karya seni kriya logam siswa................ 30
Tabel 4.6: Penilaian kelompok 1....................................................................... 31
Tabel 4.7: Penilaian kelompok 2 ....................................................................... 32
Tabel 4.8: Penilaian kelompok 3........................................................................ 33
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan terhadap materi pembelajaran, hasil belajar siswa serta
faktor-faktor kesulitan dalam proses belajar siswa merupakan hal yang perlu
secara terus-menerus dilakukan oleh guru mata pelajaran. Hal ini penting
dilakukan dalam upaya meningkatkan kemampuan belajar dan hasil belajar siswa.
Demikian pula terhadap siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa dalam
pembelajaran seni kriya.
Mata Pelajaran Seni Budaya, khususnya tentang materi seni kriya logam
motif kaligrafi telah dilaksanakan di kelas. Dalam mata pelajaran seni kriya
tersebut, siswa diberikesempatan belajar terapanseni karya motif kaligrafi serta
belajar menggunakan alat dan bahan. Dalam pembelajaran tersebut siswa dilatih
untuk mengembangkan kreativitas melalui praktik seni karya motif kaligrafi.
Mengenal proses berkarya seni karya motif kaligrafi, terlebih dahulu harus
mempelajari dan memahami cara membuat karya seni kriya motif kaligrafi,
melalui proses ekspresi yang dicapai oleh siswa.
Selanjutnya dalam pelajaran seni rupa dijelaskan bahwa standar
kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa, setelah mengalami proses
pembelajaran adalah mempresentasikan pengalaman penilaian. Berkreasi serta
melaksanakan pementasan dan pergelaran kelas dan atau sekolah berdasarkan
beragam gagasan, Medium dan teknik berkreasi seni nusantara. Salahsatu
indikator keberhasilan itu adalah siswa mampu menjelaskan dan
2
mempresentasikan berkarya seni kriya dengan bahan limbah seperti, bahan kertas,
logam, dll.
Salahsatu pokok bahasan yang diajarkan di SMA pada kelas XI adalah
karya seni rupa terapan berupa seni kriya. Demikian hal nya pada SMA Negeri 20
Gowa yang menjadi sasaran dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil pengamatan
terhadap pelaksanaan pembelajaran seni kriya di SMA Negeri 20 Gowatampak
siswa mengalami beberapa kesulitan sehingga hasil belajar siswa kurang
maksimal sebagaimana diharapkan.
Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dalam
belajar seni kriya, khususnya motif kaligrafi, diperlukan suatu penelitian. Penulis
beramsumsi bahwa jika siswa mengalami kesulitan akan berpengaruh terhadap
hasil belajarnya.
Disinilah pentingnya mata pelajaran Pendidikan Seni di SMA sejalan apa
yang diungkapkan oleh.
Suaji (1983) “bahwa tempat yang paling baik pengembangan kreatifitas anak adalah di Sekolah”. Oleh karena itu penelititertarikmengetahui sejauh mana kemampuan siswa berkarya seni kriya melalui sesuatu judul “Kemampuan berkarya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa”. Itulah beberapa alasan sehingga penelitianini perlu dilakukan, khususnya
tentang kemampuan berkarya seni kriyamotif kaligrafi .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang
menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses berkarya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada
siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa?
3
2. Bagaimana hasil karya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa
kelas XI SMA Negeri 20 Gowa?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan proses seni kriya logam motif kaligrafi dari bahan
logam pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.
2. Untuk mengukur kemampuan siswa proses pembuatan seni kriya logam
motif kaligrafi dari bahan logamdi kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan adanya manfaat yang dapat dipetik
utamanya bagi pihak yang terkait dengan penelitian ini, diantaranya:
1. Mahasiswa, diharapkan dapat menjadi bahan referensi pada Program Studi
Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUnismuh
Makassar.
2. Tenaga pengajar, diharapkan dapat memberi bahan masukan untuk
meningkatkan kreativitas dalam berseni seni kriya.
3. Siswa, dapat mengetahui proses pembuatan seni kriya motif kligrafi dari
bahan logam pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.
E. Sistematik Penulisan
Adapun sistematik penulisan ini sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penilitian
D. Manfaat Penilitian
E. Sistematik Penilitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
B. Kerangka pikir
BAB III METODE PENILITIAN
A. Jenis penilaian
B. Sumber dan Lokasi Penelitian
C. Prosedur Penelitian
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis Data
F. Jadwal Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
Pada dasar nya tinjauan pustaka dilakukan untuk mengetahui sasaran
penelitian secara teoretis, dan pada bagian ini akan diuraikan landasan yang dapat
menjadi kerangka acuan dalam melakukan penilitian. Landasan yang dimaksud
ialah teori yang merupakan kajian kepustakaan dari berbagai literatur yang
relevan dengan masalah yang akan diteliti oleh penulis.
1. Seni
2. Kata seni sendiri merupakan bahasa melayu, dan bagi orang melayu memiliki pandangan umum tentang seni sebagai sesuatu yang indah.Pada awalnya, seni tidak hanya memiliki sesuatu yang indah, tetapi juga sesuatu yang kecil. Karena sesuatu menjadi terlihat kecil itu diidentifikasikan sebagai sesuatu yang rumit, halus dan indah yang dihasilkan berdasarkan teknik tertentu, (Faisal, 2015:17). Seni adalah sesuatu yang memuat hal-hal transendental, sesuatu yang kita kenal sebelumnya, dan kini kita kenal lewat karya seorang seniman. Seni dan ilmu seni adalah dua konstruk yang harus dibedakan eksistensinya. Seni adalah tentang penghayatan, sedangkanlah ilmu seni adalah soal memahami atau pemahaman, (Ashari, 2016:28). Seni mencakup menifestasi budaya dan juga cara berkomunikasi dalam
menyampaikan pengetahuan budaya. Setiap kebudaya memiliki ekspresi artistik
dan praktik budaya yang unik. Keanekaragaman produk artistik dan kreatif suatu
kebudayaan mencerminkan kreativitas kekinian dan tradisional manusia yang
secara unik memberi sumbangan bagi keluhuran, warisan, keindahan, dan
intergritas peradaban manusia. Kesadaran dan pengetahuan mengenai praktik
6
budaya dan kesenian akan mememperkuat identitas dan nilai individu dan
kelompok, dan pada gilirannya menyumbang pada perlindungan, pelestarian, dan
penyebaran keanekaragaman kebudayaan. “Dalam hal ini, pendidikan seni
berperan sangat strategis untuk menggalakkan kesadaran dan praktik budaya, serta
menjadi metode dalam upaya pewarisan pengetahuan dan penghargaan terhadap
seni dan budaya dari suatu generasi yang lain” (Rohidi, 2016:15).
2. Pengertian berkarya
Pengertianberkaryamenurutkamusbesarbahasaindonesiaadalah mengerjakan suatu pekerjaan sampai menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi semua orang. Karya tersebut dapat berupa benda, jasa, atau hal yang lainnya. Islam sangat menganjurkan agar umatnya dapat saling menghargai yang didasari oleh jiwa yang tulus. Menghargai hasil karya orang lain berarti kita menghargai orang yang berkarya itu. Begitu juga sebaliknya, mencelanya berarti kita mencela yang menciptakannya.Poerwadarminta (1976 : 448)
Menghargai hasil karya orang lain merupakan salah satu upaya untuk
membina keserasian dan kerukunan hidup antar manusia agar terwujud kehidupan
yang saling menghormati dan menghargai sesuai dengan harkat kemanusiaan.
Menghargai hasil karya orang lain adalah sifat terpuji yang harus dikembangkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Dari uraian tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa proses berkarya
adalah suatu rangkaian tindakan yang sengaja dilakukan oleh manusia dalam
menghasilkan suatu karya yang dimulai dari pencarian ide kemudian diaplikasikan
ke dalam media.
7
3. Pengertian seni kriya
Kata “kriya‟ sendiri jika dalam kamus besar bahasa Indonesia memiliki arti pekerjaan (kerajinan tangan). Jika dalam bahasa Inggris disebut dengan craft yang berarti energi atau kekuatan, arti lainnya adalah suatu keterampilan dalam mengerjakan atau membuat sesuatu. Istilah tersebut diartikan juga sebagai keterampilan yang sering dikaitkan dengan suatu profesi seperti pengrajin, (Bandem, 2002).
Dari beberapa pendapat yang telah dibahas sebelumnya menjelaskan
bahwa wujud awal seni kriya lebih ditujukan sebagai seni pakai (terapan). Praktik
seni kriya pada awalnya bertujuan untuk membuat barang-barang fungsional, baik
untuk kepentingan keagamaan dan kebutuhan praktis dalam kehidupan manusia
seperti; perkakas rumah tangga. Contoh nya dapat kita saksikan pada dari artefak-
artefak berupa kapak dan perkakas pada zaman batu serta peninggalan-
peninggalan dari bahan perunggu pada zaman logam berupa; nekara, moko,
candrasa, kapak, bejana, hingga perhiasan seperti; gelang, kalung, cincin. Benda-
benda tersebut dipakai sebagai perhiasan, prosesi upacara ritual adat (suku) serta
kegiatan ritual yang bersifat kepercayaan seperti; penghormatan terhadap arwah
nenek moyang.
4. Kaligrafi
“Kaligrafi merupakan suatu bentuk disiplin ilmu yang memperkenalkan
bentuk-bentuk huruf tunggal dimana bentuk tunggal tersebut meletakan-meletakan
atau diletakan dengan cara penerapannya menjadi sebuah tulisan yang tersusun.”.
(Didin Sirojudin,2000). Artinya huruf tersebut tidak hanya berlaku untuk huruf-
huruf tertentu. Salah satu contoh. Kaligrafi hanya berlaku untuk bentuk atau huruf
arab (hijaiyyah) saja, tetapi dapat juga berlaku untuk jenis-jenis huruf yang lain.
8
Sehingga kaligrafi berlaku untuk umum, keindah hurufnya bersifat umum
univesal dengan global. Kaligrafi tidak hanya untuk mengungkapkan secara visual
ayat atau surat-surat yang ada di alquran dan al hadis saja, tetapi bisa juga
mengungkapkan aklimat kalimat sastra yang bentuk huruf latin, huruf cina, huruf
jepang dan lain-lainnya. Walaupun hal itu juga tidak dapat di pungkiri lagi karena
yang berkembang pesan di wilaya indonesia adalah banyaknya kreasi-kreasi
kaligrafi yang ada merupakan bentuk keindahan huruf arab. Hal ini memang
sangat erat kaitanya dengan mayoritas seniman kaligrafi yang ada di indonesia
kalu kita mau melihat lebih luas, sebenarnya banyak juga ditemukan keindahan
bentuk huruf ini yang berbentuk huruf selain hurub arab. Dalam perkembangan
nya kaligrafi dapat dipisahkan menjadi beberapa jenis kaligrafi. Antara lain
kaligrafi tradisional, kaligrafi klasik, kaligrafi modern, kaligrafi ekspresif, dan
kaligrafi konteporer.
5. Alat dan bahan
“Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi
proses belajar”Eldarni (2001 :4).
Dijabarkan juga oleh Djamarah (1995 : 136), “Media adalah alat bantu
apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai Tujuan
pembelajaran”.Sedangkan Gerlach dan Ely (1971)“dalam menjelaskan bahwa
media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian
9
yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap”.
Berseni adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu berupa hasil
pekerjaannya. Berseni sangat erat untuk hubungannya dengan kerja keras. Kerja
keras menunjukkan bahwa seseorang mempunyai keinginan untuk memperoleh
hasil secara baik dan efektif. Orang yang demikian bertujuan agar hari ini
(sekarang) harus lebih baik daripada hari kemarin.
Menghargai hasil seni orang lain merupakan salahsatu upaya untuk
membina keserasian dan kerukunan hidup antar manusia agar terwujud
kehidupan yang saling menghormati dan menghargai sesuai dengan harkat
kemanusiaan. Menghargai hasil seni orang lain adalah sifat terpuji yang harus
dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini adalah contoh kriya motif kaligrafi dari bahan logam:
Gambar2:1 KerajinanLogamPadaSeni Motif Kaligrafi
Sumber:KerajinanTangan+logam+kaigrafi
10
Gambar2:2KerajinanLogamDuaDimensi
Sumber:KerajinanTangan+logam+kaigrafi
Gambar 2:3Kerajinan Logam Pada Seni Motif Kaligrafi
Sumber: KerajinanTangan+logam+kaigrafi
B. Kerangka Pikir
Dengan melihat beberapa konsep atau teori yang telah diuraikan pada
kajian pustaka, maka dapat dibuat kerangka atau skema yang dapat dijadikan
sebagai acuan konsep berfikir tentang proses pembuatan seni kriya logam
dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.
Berdasarkan skema yang telah digambarkan di bawah maka dapat diuraikan
11
hubungan masing-masing bagian antara satu dengan yang lain. Dengan
melihat konsep yang telah disebutkan di atasmaka skema kerangka berpikir
dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Bagan 2.1 :KerangkaPikir
pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa
Bagaimana respon siswa terhadap materi
pembelajaran seni kriya motif kaligrafi dari bahan logam di pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa
Seni kriya tif kaligrafi dari bahan logam
Bagaimana mengembangkan materi pembelajaran seni kriya
logam motif kaligrafi dari bahan logam pada siswa kelas
XI SMA Negeri 20 Gowa
Hasil penelitian
12
12
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian
1. Jenis penelitian
Deskriptif kualitatif ialah berusaha mengungkapkan sesuatu atau memberi
gambaran secara objektif sesuatu dengan kenyataan sesungguhnya mengenai
pelaksanaan pembelajaran seni kriya logam motif kaligrafi pada siswa kelas XI
SMA Negeri 2 Pallangga Kabupaten Gowa, Metode penelitian kualitatif bersifat
subjektif dari sudut pandang partisipan secara deskriptif sehingga hasilnya tidak
dapat digeneralisasikan. Dengan kata lain, metode riset ini lebih bersifat
memberikan gambaran secara jelas suatu permasalahan sesuai dengan fakta di
lapangan.
Terdapat lima tahapan dalam melakukan penelitian ini, yaitu:
1. Mengangkat permasalahan
2. Memunculkan pertanyaan riset
3. Mengumpulkan data yang relevan
4. Melakukan analisis data
5. Menjawab pertanyaan riset
“Menurut para ahli banyak macamnya, sesuai dari sudut mana mereka
memandang, pernyataannya bahwa mengelompokkan jenis penelitian berdasarkan
derajad kepastian jawabannya”, (W.Surakhmad, 1980: 131-148).
13
metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif.Sugiyono (2009:15).
2. Lokasi
Peta Lokasi penelitian
Keterangan: Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar. N SMA Negeri 20 gowa : Balla’ Lompoa : Jalan poros : Batas Gowa Makassar : jembatan kembar
Sumber :www.google.co.id=peta+sekolah
Penelitian ini dilaksanakandiKelasXI SMA Negeri 20 gowa.
KabupatenGowaKecamatan Pallangga.
Skema 2 : Peta Lokasi Penelitian
14
B. Variabel dan Desain Penelitian
1. Variabel penelitian
Variabel penelitian ini adalah “proses pembuatan senikriya logam motif
kaligrafidari bahan logam pada siswa Kelas XI SMA Negeri 20 gowa”. Adapun
keadaan variabel-variabel sebagai berikut :
a. Proses berkarya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI
SMA Negeri 20 Gowa.
b. Hasil karya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI
SMA Negeri 20 Gowa.
2. Desain penelitian
Desain penelitian disusun dan disesuaikan dengan apa yang ada di
lapangan. Untuk memper mudah proses penilitian, maka perlu dibuatkan suatu
desain penelitian dan berdasarkan variabel di atas desain yang digunakan dapat
dilihat pada skema berikut:
15
Bagan 3.1: Skema Desain Penelitian
C. Definisi operasional variabel
Berdasarkan variable di atas maka perlu dilakukan pendefinisian
operasional variabel guna memperjelas dan menghindari terjadinya suatu
kesalahan Serta memudahkan sasaran penelitian hingga berjalan dengan baik
Adapun definisi operasional variable penelitian adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses berkarya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada
siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.
2. Bagaimana hasil karya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada
siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.
Pengumpulan data
Proses berkarya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa..
Hasil karya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.
Pengolahan analisis data.
Deskripsi data
Kesimpulan
16
D. Populasi dan sampel
1. Populasi
Dalam penelitian yang menjadi populasi adalah sesuai KelasXI SMA
Negeri 20 gowa
Adapun penyebaran populasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1: Keadaan Siswa KelasXI SMA Negeri 20 Gowa Tahun ajaran
2018-2019.
Nomor Jenis Kelamin Jumlah
1 Laki-Laki 7
2 Perempuan 22
Jumlah Siswa 29
Sumber kantor tata usaha SMA Negeri 20 gowa.
2. Sampel
Dalam kaitan dengan ini penulis mempertimbangkan antara lain : besarnya
populasi, banyak kelas, waktu biaya dan tenaga. Atas pertimbangan tersebut maka
besarnya sample dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 1 kelas yaitu kelas XI
yang dipilih di seluruh kelas. Jadi sampel yang diteliti pada kegiatan ini sebanyak
29 siswa.
17
E. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu ;
1. Observasi
Observasi merupakan salah satu data alamiah yang bisa disaksikan
langsung ataupun data yang diperoleh melalui peristiwa atau berlangsungnya
proses berkarya. Observasi juga bisa diuraikan sebagai teknik pengumpulan data
yang melibatkan interaksi sosial antara peneliti dan informasi dalam suatu tempat
penelitian selama pengumpulan data.
Metode observasi adalah metode yang digunakan untuk mengamati sesuatu, seseorang, suatu lingkungan atau situasi secara tajam terperinci, dan mencatatnya secara akurat dalam beberapa cara. Metode observasi dalam penelitian seni dilaksanakan untuk memperoleh data karya seni dalam suatu kegiatan dan situasi yang relavan dengan masalah penelitian.Rohidi (2011:182). Observasi ini yaitu tehnik yang digunakan dalam mengumpulan data
dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian yakni
mengamati sejauh mana proses belajar siswa dalam berkarya seni kriya logam
pada mata pelajaran seni budaya
2. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa foto-foto,
seperti telah disebutkan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah
kata-kata dan tindakan. Jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan,
sumber data tertulis dan foto. Kata-kata dan tindakan (prilaku) orang yang diamati
dan diwawancarai merupakan sumber data utama yang dicatat. Disamping itu
penggunaan foto, besar sekali manfaat nya untuk melengkapi sumber data.
18
3. Praktik
Praktik yakni tes dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data
tentang kemampuan peserta didik dalam berkarya seni kriya logam, kemampuan
peserta didik dapat diukur. Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan
peserta didik dalam berkarya seni kriya logam. Penilaian digunakan untuk menilai
ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan proses berkarya
seni kriya logam.
E. Teknik analisis data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif
kualitatif. Analisis data kualitatif dilakukan melalui prosedur sebagai berikut.
1. Reduksi data
Reduksi data adalah struktur atau peralatan yang memungkingkan kita untuk memilah, memusatkan perhatian, mengatur, dan menyederhanakan data, misalnya, menerapkan kriteria berkenaan dengan sudut pandang, penyaring, dan penapis, pengodean data dengan tanda warna (berkaitan dengan kriteria); pemadatan atau pemejalan; pengelompokan/pembuatan kelas-kelas tertentu, (Rohidi, 2011:234).
Dengan demikian reduksi data penelitian ini yang dilakukan adalah
pengumpulan data berdasarkan observasi, wawancara, dan pengumpulan dokumen
yang dilakukan dengan menampung semua data yang ada, kemudian memilih data
yang benar-benar diperlukan dan berhubungan dengan penelitian tersebut untuk
dianalisis lebih lanjut.
2. Sajian data
19
Alir penting yang kedua dari kegiatan analisis adalah penyajian data. Pengertian ini merujut pada suatu penyajian sekolompok informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian kita akan memperoleh pemahaman tentang apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan lebih jauh menganalisis atau mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang diperoleh dari penyajian data(Rohidi, 2011:236). Dalam penyajian data ini akan disajikan data secara lengkap, baik data
yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisi
antara kategori dari permasalahan yang ada, guna untuk mendapatkan hasil
penyajian yang rapi dan tersistematis sehingga data yang terkumpul tersusun
dengan baik.
3. Verifikasi atau penarikan simpulan
Dapat dijelaskan bahwa penarikan kesimpulan, sesungguhnya, hanya merupakan sebagian dari suatu kegiatan konfigurasi yang utuh, verifikasi atau penarikan simpulan merupakan hasil dari perolehan data yang telah didapatkan atau data yang diperoleh dari penelitian yang kemudian diolah sehingga dapat ditarik sebuah simpulan yang sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapai.Dari ketiga hal tersebut dapat disimpulkan bahwa antara reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan merupakan sesuatu yang saling berhubungan dan saling keterkaitan antara satu dengan yang lain baik pada saat sebelum, selama, dan setelah pengumpulan data.(Rohidi, 2011:238)
E. Teknik Analisis Data
Setelah data yang dibutuhkan telah terkumpul, maka selanjutnya penulis
mengelolah data secara terpisah dengan teknik sebagai berikut:
1. Proses analisis ini dimulai dengan membaca, mempelajari, dan
menelaah seluruh data dari wawancara, survei, dan dokumentasi
kemudian diperiksa kembali sehingga lengkap dan benar.
20
2. Kategorisasi data dan membuat rangkuman dari data-data yang
dianggap penting yang diperoleh melalui wawancara, survei dan
dokumentasi.
3. Data tersebut disusun menjadi bagian serta menyusun uraian-uraian
dengan struktur data yang diperoleh.
4. Pemeriksaan kebenaran data, kemudian diadakan penghalusan data
dari responden untuk kemudian diadakan penafsiran.
5. Kemudian hasil tes praktik peserta didik dinilai dengan instrumen
penilaian.
G. Intrumen Penilaian
Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk
mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengolah,
menganalisa dan mengajikan data-data secara sistematis serta objek dengan
tujuan dengan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Jadi
semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian bisa disebut instrumen
penelitian.
21
Tabel 3.2: Intrumen Pencapaian Penilaian
No. IndikatorKemam
puan
HasilPenilaian
SangatBai
k Baik Cukup Kurang
Sangat
Kurang
1. Komposisi
2. Proporsi
3. Keseimbangan
4. Kesetuan
5. Arsiran
HasilPenilaian
Kategori penilaian hasil seni kriya logam
Kriteria, Indikator,
Pencapain, Kompetensi Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
91- 100 Sangat Baik 4
86-90 Baik 3
81-85 Cukup 2
75-80 Kurang 1
22
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan minat belajar
siswa dan pemanfaatan waktu belajar siswa di luar jam pelajaran sekolah
dengan prestasi belajar seni budaya siswa kelas XI SMA Negeri 21 Gowa
Tahun ajaran 2018/2019.
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal 13 April
2018 penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 20 Gowa, proses
pembelajaran seni kriya logam pada peserta didik atau penelitian yang
diperoleh di lapangan melalui prosedur yang digunakan dalam penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan data kualitatif yaitu data yang telah diolah dan
disajikan dalam bentuk deskriptif, sesuai dalam indikator variabel penelitian.
Dalam Bab II pada sub “Kajian Pustaka” sudah disebutkan beberapa pengertian
proses, dan aspek yang dinilai dalam pembelajaran seni kriya logam sebagai
bahan pedoman untuk mengukur kualitas hasil karya siswa yang menjadi objek
penelitian. Sebelum menganalisa lebih dalam tentang proses pembelajaranpada
siswa Kelas XI SMA NEGERI 20 GOWA, dalam penelitian ini penulis
mencoba menguraikan tentang kegiatan pembelajaran seni budaya di Kelas XI
SMA NEGERI 20 GOWA, Pembelajaran seni budaya Kelas XI IPA memiliki
jadwal satu kali dalam seminggu, yaitu pada hari rabu pukul 09.30-11.40
WITA selama dua jam pembelajaran.
23
Pada proses belajar-mengajar seni budaya dengan materi proses
pembelajaran seni kriya logam, peserta didik sangat antusias dan semangat
dalam menerima materi yang diberikan oleh pendidik, namun kurang
termotivasi dalam hal mempelajari seni kriya logam karena selama menerima
pelajaran seni budaya siswa belum pernah belajar membuat seni kriya logam
dan ini pertama kali mereka mendapatkan materi dan mempraktikannya.
Dengan pelaksanaan pembelajaran seni budaya (kriya logam) di Sekolah
tersebut, penulis memperoleh data sebagai berikut:
1. Kemampuan Berkarya seni kriya logam serta hasil belajar pendidikan seni budaya pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.
Dalam pembelajaran seni budaya khususnya pada proses pembelajaran
karya seni rupa, begitu banyak cara yang dilakukan oleh para siswa untuk
menyalurkan ide dan gagasannya, salahsatunya Proses Pembelajaran Seni
Kriya Logam pada siswa Kelas XI SMA NEGERI 20 GOWA.
Dalam pembelajaran seni kriya logam siswa berusaha menampilkan
gagasan/ide yang kreatif dalam membuat gambar sesuai dengan objek yang di
inginkan. Setelah mendapatkan ide yang kreatif, siswa kemudian
menggambarkan ide yang mereka dapatkan pada media kertas lalu
memindahkan di atas permukaan logam, menggunakan pulpen mati (tidak ada
tinta) lalu melakukan penyodetan agar objek utana menonjol seperti relief,
setelah itu ditempelkan diatas tripleks kemudian baru dilakukan proses timbul.
Pemanfaatan menggunakan teknik timbul dalam membuat karya seni kriya
logam adalah cara untuk menghasilkan karya seni rupa yang memiliki nilai
seni yang unik seperti yang dihasilkan oleh siswa Kelas XI SMA NEGERI 20
24
GOWA. Dimana logam adalah alat utama yang Siswa dibagi ke dalam
beberapa kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri atas 5-6 siswa dengan
memprioritaskan heterogenitas Kelas dalam prestasi akademik, jenis kelamin,
ras, atau etnik. digunakan untuk membuat seni kriya logam.
Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, di mana setiap
kelompoknya terdiri atas 5-6 siswa dengan memprioritaskan heterogenitas
Kelas dalam prestasi akademik, jenis kelamin, ras, atau etnik. Kemudian siswa
bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk untuk membuat karya logam.
Adapun tahapan yang digunakan dalam proses pembelajaran seni kriya logam
adalah sebagai berikut:
1. Membuat gambar desain pada kertas HVS A4
2. Gambardesain yang telah jadi ditempel pada permukaan bahan logam
yang dipakai misalnya almunium.
3. Proses pembuatan sketsa pada media kriya logam seperti almunium
menggunakan ballpoint bekas, dengan cara menekan mengikuti garis
kontur pada desain gambar yang dibuat.
4. Setelah gambar tersebut terbentuk pada permukaan almunium, kertas
dicabut, kemudian pada permukaan almunium bag bawah dialasi dengan
anduk kecil/busa, bag. Atas ditekan-tekan sehinga objek gambar
terbentuk menonjol keluar seperti relief.
25
a. Hasil Sketsa
1. Sketsa kelompok 1
Gambar IV. 3: Sketsa kelompok I
(Dokumentasi penelitian)
2. Sketsa kelompok II
Gambar 4.4: Sketsa Kelompok II (Dokumentasi penelitian)
26
3. Sketsa kelompok III
Gambar 4.5: Sketsa kelompok III (Dokumentasi penelitian)
1) Menyediakan alat dan bahan
Menyediakan alat dan bahan merupakan tahap awal yang harus
dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran seni kaligrafi. Alat yang harus
disiapkan di antaranya: pensil 2B dan penghapus, guting, pulpen mati (tidak
ada tinta), penggaris atau mistar, pisau cutter, palu, alat sodetan, gabus, dan
bahan disiapkan di antaranya: logam, kertas A4, lem fox kuning.
Alat yang digunakan dalam proses pembelajaran seni kriya logam kaligrafi
(relief) antara lain:
27
a. Gunting
Gambar 4. 9: Gunting
(Dokumentasi Foto: Dokumentasi penelitian
b. Pulpen mati (tidak ada tinta)
Gambar IV. 10. Pulpen mati (tidak ada tinta)
(Dokumentasi penelitian)
28
c. Penggaris atau mistar
Gambar 4. 11. Penggaris (Dokumentasi penelitian)
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran seni kriya
logamkaligrafi (relief) antara lain.
d. Potongan logam kuningan
Gambar IV. 16. Lembaran logam kuningan
(Dokumentasi penelitian)
.
29
e. Tripleks
Gambar IV. 17. Tripleks (Dokumentasi penelitian)
f. Lem Fox Kuning
Gambar IV. 19. Lem fox kuning
(Dokumentasi penelitian)
Adapun teknik yang digunakan dalam membuat karya yaitu di
antaranya:
Pada penciptaan karya seni logam kuningan ini menggunakan teknik ketok:
yaitu teknik yang paling mudah dengan menonjolkan bagian dalam dengan
menggunakan alas karpet tebal atau gabus. Menggunakan alat pahatan dengan
30
mata yang tumpul serta teknik timbul dari depan, dan samping dengan
menggunakan pulpen mati pada background.
1. Penyelesaian akhir
Pada tahap ini mengevaluasi hasil karya yang dibuat dan diberi
nilai. Adapun karya yang dihasilkan yaitu sebagai berikut:
Gambar IV. 24. Hasil karya siswa (Dokumentasi penelitian)
2. Hasil Karya Seni Kriya Logam
Tabel IV. 1. Penilaian kelompok hasil karya seni kriya logam siswa kelas XI
SMA Negeri 20 Gowa
No Namasiswa/ Hasil
Karya
Indikator Penilaian Kualitas Hasil
Karya Jumlah
Nilai
Nilai
Rata-
Rata Ide Kreativitas Estetika Teknik
1 Kelompok I 75 75 80 75 305 76
NurHusna
31
Lin DwiPutri
Nuraemi
NurulReski P. A
Nurhaeda
Febrianti
No Namasiswa/ Hasil
Karya
Indikator Penilaian Kualitas Hasil
Karya
Jumlah
Nilai
Nilai
Rata-
Rata
Ide Kreativitas Estetika Teknik
2 Kelompok 2 65 65 65 65 260 65
Siti Ayu W
Afrika Ananda
NurHikma
Dewiyanti
32
Nur Dinda Sari
Alya Assifa A
No Nama siswa/ Hasil
Karya
Indikator Penilaian Kualitas Hasil
Karya
Jumlah
Nilai
Nilai
Rata-
Rata
Ide Kreativitas Estetika Teknik
3 Kelompok 3 80 80 80 80 315 80
Mutahharah M
Nur Aliyag P. P.
Isnaeny Latief
Atiqah
33
Jessica Febriani
Reski Amelia
Berdasarkan Klasifikasi nilai di atas maka dapat dideskripsikan bahwa
hasil karya setiap kelompok berjumlahkan 6 orang yang bertanggung jawab
pada karya seni kaligrafi tersebut. Berikut akan dijelaskan hasil penilaian 5
kelompok:
1. Kelompok 1
Kelompok 1 terdiri dari 6 orang dengan berkarya yang bertemakan:
lafas Allah. Pada aspek ide/gagasan mendapatkan skor 75 kategori cukup,
karena kurang seimbang dalam penempatan desain, dalam aspek kreativitas
mendapatkan skor 75 kategori cukup, karena dalam karya kelompok satu
menggunakan background titik ada yang rawat dan tidak dalam proses
timbulnya sehingga tidak mencakup keseluruhan logam sehingga karyanya
belum terlihat sempurna, dalam aspek estetika mendapatkan skor 80, karena
karya yang dihasilkan memberikan kesan huruf kaligrafi melengkung, dan
34
dibagian backgroundada membentuk titik tebal dan titik tipis, dalam aspek
teknik mendapatkan skor 75 dikategorikan cukup, karena tekniknya yang
mereka gunakan masih belum sempurna disebabkan hiasan pinggir logam
dalam karyanya masih kelihatan tidak seimbang ada yang besar dan kecil.
2. Kelompok 2
Kelompok 2 terdiri dari 7 orang dengan berkarya yang bertemakan:
lafas Allah. Pada aspek ide/gagasan mendapatkan skor 65 dikategorikan
cukup, karena pada saat berdesain mereka kurang menekuni sehingga
penempatan objek dalam desain tidak seimbang, pada aspek kreativitas
mendapatkan skor 65 dikategorikan cukup, karena kelompok 2 tidak serius
dalam menyelesaikannya dan membuat karya tidak memakai rasa sehingga
karya yang dihasilkan berantakan, dalam aspek estetika mendapatkan skor
65 dikategorikan cukup, karena dilihat karya yang dihasilkan dalam segi
keindahan belum masuk, dalam aspek teknik mendapatkan skor 65
dikategorikan cukup, karena proses penimbulan kurang dan tidak rapih,
ambur aduh dalam pengerjaan dan kaligrafi yang dihasilkan tidak menonjol.
3. Kelompok 3
Kelompok 3 terdiri dari 6 orang dengan berkarya yang bertemakan:
lafas Muhammad. Pada aspek ide/gagasan mendapatkan skor 80
dikategorikan baik, karena ide kaligrafi yang di tuangkan dalam desain
kertas A4 bagus walaupun tidak seimbang dalam menempatkan desain pada
logam, dalam aspek kreativitas mendapatkan skor 80 dikategorikan baik,
karena proses penonjolan kaligrafi yang baik namun penempatan objek
35
utama tidak seimbang. Bila garis hiasan pinggirnya ditambah maka akan
menghasilkan karya yang paling bagus, dalam aspek estetika mendapatkan
skor 85 dikategorikan baik, karena kepadatan timbulnya yang membuat
kelihatan indah dan menarik, dalam aspek teknik mendaparkan skor 80
dikategorikan baik, karena teknik timbul sudah bagus walaupun tidak
menimbulkan keseluruhan logam namun ini teknik yang paling bagus yang
berbeda di antara kelompok yang lain.
Adapun proses pembuatan seni kriya logam adalah sebagai berikut:
a) Sketsa kelompok I
Gambar 4. 3. Sketsa kelompok I (Dokumentasi penelitian)
36
b) Sketsa kelompok II
Gambar 4. 4. Sketsa kelompok II (Dokumentasi penelitian)
c) Sketsa kelompok III
Gambar IV. 5. Sketsa kelompok III Allah (Dokumentasi penelitian)
B. Pembahasan
Pada bagian ini peneliti menguraikan hasil penelitian yang telah
dilakukan di lapangang dengan mengaitkaan teori-teori yang telash
dikemukakan terlebih dahulu berdasarkan kenyataan yang dihadapi atau
37
ditemukan peneliti. Ada dua hal pokok yang akan dibahas yaitu proses
pembelajaran seni kriya logam, dan hasil pembelajaran seni kriya logam.
1. Proses berkarya seni kriya logam dengan motif kaligrafi pada siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa.
Pada tahap proses pembelajaran dijelaskan tujuan dari
pembelajaran seni kriya logam. Jadi pada tahap ini sebagai peserta didik
siswa Kelas XI SMA NEGERI 20 GOWA harus mengetahui tujuan yang
akan dicapai, baik itu berupa tujuan khusus maupun tujuan umum. Jadi
sebelum memasuki topik materi pembelajaran terlebih dahulu peneliti
menjelaskan tujuan dari pembelajaran seni kriya logam misalnya untuk
memahami dan menciptakan sebuah karya seni kriya logam. Selanjutnya
setelah peserta didik mengetahui tujuan yang ingin dicapai barulah peneliti
memaparkan apa saja topik, tema yang akan disajikan dalam pembelajaran
seni kriya logam.
Setelah peserta didik mengetahui tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, selanjutnya adalah pengenalan media dan sumber belajar. Jadi
peserta didik disarankan untuk mencari referensi melalui sumber-sumber
langsung maupun tidak langsung. yang digunakan yang merupakan
salahsatu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dimana siswa
ditempatkan dalam tim belajar yang beranggotakan 4-5 siswa atau yang
merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin, dan suku.
Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk
memastikan bahwa seluruh anggota telah menguasai materi tersebut.
38
Dalam proses pembelajaran kegiatan utama yang perluh
diperhatikan yaitu, menciptakan kondisi-kondisi awal pembelajaran yang
konduktif, memberikan acuan dan penilaian awal kondisi awal yang
diciptakan oleh peneliti kepada siswa Kelas XI SMA NEGERI 20 GOWA,
adalah menciptakan situasi pembelajaran yang telah menarik dan kondusif.
Adapun upaya yang perlu dilakukan untuk mewujudkan kondisi yang
kondusif yaitu mengecek atau memeriksa terlebih dulu kehadiran kemudian
peneliti disini harus menjadi acuan bagi peserta didik di Kelas XI SMA
NEGERI 20 GOWA.
Menyediakan alat dan bahan
Pada proses ini, siswa telah menyediakan alat dan bahan yang telah digunakan
membuat karya seni kriya logam. Pada proses ini siswa Kelas XI SMA
NEGERI 20 GOWA telah melakukan dengan cukup baik, adapun alat, bahan,
dan tekniknya sebagai berikut:
1) Pensil dan Penghapus
Pensil dan penghapus merupakan salahsatu alat yang digunakan,
ketika dalam menyeket/menggambar sebuah pola atau desain dalam
membuat objek, sedangkan penghapus untuk digunakan untuk
menghapus coretan desain yang salah dalam objek gambar.
2) Gunting
Gunting adalah alat untuk memotong lembaran logam kuningan yang
digunakan sebagai media objek gambar.
39
3) Pulpen mati (tidak ada tinta)
Pulpen mati digunakan untuk proses perwujudan sket pada
lembaran logam kuningan, ini bertujuan untuk menimbulkan alur atau
tekstur pada lembaran logam kuningan. Selain itu pulpen mati juga
digunakan untuk membuat background titik-titik atau alat untuk
ditimbul pada karya.
4) Penggaris atau mistar
Penggaris atau mistar yaitu alat yang digunakan untuk membuat
ukuran desain di atas kertas A4, maupun logam kuningan digunakan
untuk mengukur hiasan pinggir.
Bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran seni kriya
logam kaligrafi (relief) antara lain:
1) Potongan logam kuningan
Potongan logam kuningan adalah bahan utama untuk membuat
karya seni logam. Pemilihan logam kuningan karena teksturnya lebih
lentur sehingga mudah untuk ditekan dan dibentuk. Ukuran lembaran
logam yang digunakan yaitu 20x20 cm dengan ketebalan 0,2 mm.
2) Tripleks
Triplek yaitu bahan yang digunakan sebagai pengalas logam
kuningan, supaya logam tidak rusak pada saat proses timbul.
40
3) Kertas A4
Kertas A4 yaitu bahan yang digunakan untuk membuat desain
atau sketsa.
4) Lem fox kuning
Lem fox kuningan adalah bahan untuk digunakan sebagai
perekat logam pada tripleks, supaya bisa menyatuh dengan kuat.
Adapun teknik yang digunakan dalam membuat karya yaitu di
antaranya:
Pada penciptaan karya seni logam kuningan ini menggunakan
teknik ketok: yaitu teknik yang paling mudah dengan menonjolkan
bagian dalam dengan menggunakan alas karpet tebal atau gabus.
Menggunakan alat pahatan dengan mata yang tumpul serta teknik
timbul dari depan, dan samping dengan menggunakan pulpen mati
pada background.
b) Memindahkan sketsa di atas logam
Sketsa dipindahkan di atas logam, menggunakan desain kaligrafi
yang sudah di buat dengan sesuai pola atau desain seni kaligrafi ukuran
kertas A4, kemudian tempel di atas logam kuningan, selanjutnya
menjiplak gambar dengan menggunakan pulpen mati (tidak ada tinta)
dengan cara ditekan sehingga akan menimbulkan goresan pada logam
kuningan. Dalam tahap ini siswa diajarkan dan dibimbing dituntut
menciptakan karya yang memiliki bentuk atau desain seni kaligrafi
41
yang indah yang tentunya tidak keluar dari materi dalam proses belajar
mengajar.
c) Penyodetan objek utama dan pendukung
Pada proses ini siswa melakukan penyodetan dengan cara
menekan logam kuningan dengan alat sodetan atau pulpen mati (tidak
punya tinta) sehingga akan timbul kaligrafi seperti relief pada logam
kuningan dengan menggunakan alas di bawahnya yaitu gabus agar
mempermudah proses penyodetan pada objek utama.
d) Mengeleman logam di atas tripleks
Siswa meletakan tripleks di atas meja lalu diolesi lem pada
permukaan tripleks. Kemudian meletakan logam pada permukaan
tripleks tersebut dengan memperhatikan posisi logam agar tidak
miring. Siswa melakukan pengeleman logam di atas tripleks supaya
logam kuningan tidak rusak pada saat melakukan proses timbul.
e) Membuat background titik-titik
Membuatan background titi-titik dibuat menggunakan pulpen
mati dengan ditimbul sampai keseluruhan logam agar menciptakaan
efek yang indah. Brackground sengaja dibuat titik-titik untuk
menciptakaan kesan kesederhanaan dalam karya, agar objek utama
pada karya lebih terlihat menonjol.
f) Penyelesaian akhir
Pada tahap ini mengevaluasi hasil karya yang dibuat dan diberi nilai.
42
2. Hasil karya proses pembelajaran seni kriya logam pada siswa kelas XI SMA negeri 20 gowa Untuk mengetahui proses pembelajaran seni kriya logam melalui model
pembelajaran Kelas XI SMA NEGERI 20 GOWA, kualitas penjelasannya
dapat dipaparkan sebagai berikut:
a. Ide/gagasan
Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi, pada aspek
ide/gagasan setiap kelompok memiliki tingkat pencapaian yang berbeda-
beda, dimana kelompok yang memiliki tingkat nilai baik yaitu kelompok 1,
3, dengan nilai 76, 80, karena dipengaruhi aspek ide/gagasan yang baik,
kelompok yang memiliki tingkat nilai cukup yaitu kelompok 2, dengan
nilai 65. Seperti yang diketahui bahwa seseorang pencipta karya seni harus
tahu ide/gagasan dan karakter yang digunakan, kesalahan dalam
menempatkan ide/gagasan dapat membuat karya kelihatan tidak menarik.
Untuk itu aspek ide/gagasan dalam membuat sebuah karya memiliki peran
yang penting dalam penilaian karya seni rupa terapan.
b. Kreativitas
Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi, pada setiap kelompok
memiliki tingkat pencapaian yang berbeda-beda, Kreativitas mencakup
persoalan ide/konsep, kerapian, keindahan dan teknik. Ditahap ini seperti
yang kita lihat pada tabel yang ada di atas, dari 3 kelompok ada 2
kelompok yang merupakan tingkat kreativitas cukup yaitu kelompok 1, 3
dengan nilai 65. Sedangkan kelompok yang lain dikategorikan berhasil
43
karena sudah mencapai kriteria penilain yaitu kelompok 1 dengan nilai 76,
kelompok 3 dengan nilai 80, dan kelompok 1 dengan nilai 76.
c. Estetika
Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi, pada setiap kelompok
memiliki tingkat pencapaian yang berbeda-beda, sesuai dengan Estetika
secara keseluruhan yang menyangkut proporsi bentuk objek merupakan
Keindahan yang dihasilkan oleh keseimbangan benda. Ditahap ini seperti
yang kita lihat pada karya yang dihasilkan masing-masing kelompok yang
ada di atas tabel bahwa pada penilaian ini ada dua kelompok yaitu
kelompok 1,3 yang pada kriterial indikator pencapaian kompetensi yang
cukup yaitu nilai 65, dan kelompok yang lainnya termasuk kriterial
indikator pencapaian kompetensi yang baik yaitu kelompok 1 dengan nilai
76, kelompok 3 dengan nilai 80.
d. Teknik
Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi, pada setiap kelompok
memiliki tingkat pencapaian yang berbeda-beda, sesuai dengan Teknik
merupakan suatu hal yang tidak semua orang bisa melakukannya begitu
pula dalam proses pengerjaannya mulai dari penyediaan bahan dan alat,
pegeleman, timbul sampai finishing, selain itu juga mendesain kaligrafi di
atas logam menggunakan teknik yang seimbang dan juga ketelitian
sehingga bentuk dan struktur yang terdapat pada karya bisa mempercantik
karya. Hal ini terbilang sangat rumit dan perlu ketelatenan dan kerja sama
antara anggota kelompok dalam proses pengerjaannya.Penilaian dari aspek
44
teknik suatu karya, hasil karya yang dihasilkan oleh siswa Kelas XI SMA
NEGERI 20 GOWA tergolong baik dan ada yang cukup dari 3 kelompok,
rata-rata nilainya baik yaitu kelompok 1, dan 3, dengan nilai 76, 80 dan ada
satu kelompok yang mendapat nilai cukup yaitu kelompok 2, dengan nilai
65. Hal ini membuktikan bahwa untuk menghasilkan karya seni kriya
logam yang baik dan berkualitas, terutama dari segi teknik suatu karya seni
kriya logam tidak harus menggunakan teknik yang pada umumnya sering
digunakan.
45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang berjudul
“proses pembelajaran seni kriya logam pada siswa kelas XI smanegeri
20 gowa”. Makadapat disimpulkan bahwa:
1. Kriya logam adalah seni kerajinan atau keterampilan untuk membuat
sesuatu menjadi barang-barang yang memiliki nilai guna dengan
menggunakan logam sebagai mediannya.
2. Seperti yang telah dikemukakan pada penyajian hasil analisa data
bahwa pembelajaran seni kriya logam yang harus dipersiapkan adalah
alat dan bahan, karena tanpa alat dan bahan untuk mengerjakan sesuatu
tidak mungkin berhasil. Adapun alat yang digunakan adalah gunting,
pisaucutter, penggaris atau mistar, penghapus, palu atau batu, gabus,
kain, pulpen (tidak ada tintanya), dan pensil. Bahannya adalah logam,
tripleks, kertas A4, danlem fox kuning.
B. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan diatas tentang Proses pembelajaran
seni kriya logam pada siswa Kelas XI SMA NEGERI 20 GOWA, maka
dikemukakan saran sebagai berikut:
45
46
1. Untuk Peneliti: diharapkan hasil penelitian ini dikaji lebih lanjut dan
dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian yang relefan.
2. untuk Sekolah: agar tercipta proses belajar mengajar yang efektif dan
efisien diharapkan sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai.
47
DAFTAR PUSTAKA
Ashari, M. 2016, Kritik Seni. Makassar. Media Qita Fondation.
Bandem, M 2002, Pengertian-Seni-Kriya, diakses tanggal 19 desember 2015.
Depdikbud. 1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : PT Panataran Jaya permai.
Depdiknas, 2001, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta.
Djamarah, 1995, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Faisal, M. 2015, Antropologi Seni. Makassar: Badan Penerbit Uneversitas Muhammadiyah Makassar.
Gustami. 2002, Kriya meupakan akar seni rupa Indonesia. diakses tanggal 19
desember 2015.
Purnamawati & Eldarni. 2001, Media Pembelajaran. Jakarta: CV. Rajawali.
Rohendi, R.2016, Pendidikan Seni Isu dan Paradigma. Semarang. Cipta Prima Nusantara.
__________2011, Metodelogi Penelitian Seni. Semarang. Cipta Prima Nusantara CV.
Syamsuri ,S. 2008, Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar, 2014.
Timbul, H. 2002), Perwujudan Seni Kriya Masa Lalu & Masa kini.
Poerwadarminta, M. 198, Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Poerwadarminta, M. 1976, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka.
Didin, S. 2000, Pengertian kaligrafi
Eldarni. 2001. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Surakhmad, W. 1980. Metode penelitian kualitatif
LAMPIRAN
Lampiran 1.
Format Obsevasi
Teknik observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung
terhadap objek. Pada penelitian ini objek yang akan diamati adalah Kemampuan
Siswa Dalam Berkarya Seni Logam Dengan Motif Kaligrafi Di Kelas XI SMA
Negeri 20 Gowa. Adapun hal-hal yang harus diamati terdiri atas:
No.
Kemampuan Berkarya Seni
Logam Degan Motif Kaligrafi
Deskripsi
1. Eksplorasi (pencarian sumber ide, gagasan, dan landasan penciptaan)
Eksplorasi meliputi langkah pengembaraan jiwa dan penjelajahan dalam menggali sumber ide. Langkah-langkah tersebut meliputi penggalian sumber penciptaan baik secara langsung di lapangan maupun pengumpulan data referensi mengenai tulisan-tulisan dan gambar yang berhubungan dengan karya. Dari kegiatan ini akan ditemukan tema dan berbagai persoalan. Langkah kedua adalah menggali landasan teori, sumber dan referensi serta acuan visual untuk memperoleh konsep pemecahan masalah sacara teoritis, yang dipakai nanti sebagai tahap perancangan.
2. Perancangan Guru menyiapkan perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), silabus, media mengajar, Lembar Kerja Peserta didik (LKPD), dan materi bahan ajar. Tahap perancangan pada siswa terdiri atas kegiatan menuangkan ide dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam bentuk dua dimensional atau desain. Hasil perancangan tersebut selanjutnya diwujudkan dalam bentuk karya. Perancangan meliputi beberapa tahapan, di antarnya rancangan desain alternatif (sketsa). Dari beberapa sketsa tersebut
dipilih beberapa sketsa yang terbaik dijadikan sebagai desain terpilih. Pemilihan tersebut tentunya mempertimbangkan beberapa aspek seperti teknik, bahan, bentuk dan alat yang digunakan. Kemudian tahapan menyempurnakan sketsa terpilih menjadi desain sempurna, sesuai ukuran, skala, bentuk asli dan penempatannya. Kemudian tahapan terakhir menempelkan daun pada pola sketsa yang telah di tentukan.
3. Perwujudan Karya Tahap perwujudan merupakan tahap mewujudkan ide, konsep landasan, dan rancangan menjadi karya. Dari semua tahapan dan langkah yang telah dilakukan perlu dilakukan evaluasi untuk secara menyeluruh terhadap kesesuaian antara gagasan dengan karya yang diciptakan. Tahapan dalam proses berkarya seni logam misalnya, ada beberapa tahapan, di antaranya: persiapan alat dan bahan, pemberian pola atau sketsa, dan memindahkan pola atau desain diatas logam. Begitu juga dengan perwujudan karya seni kriya lainnya.
4. Kualitas Karya Kualitas karya seni logam yang dibuat oleh siswa kelas XI SMA Negeri 20 Gowa diukur dari aspek kerapihan, desain,, dan nilai estetika. Dari keempat indikator tersebut yang menentukan karya berkualitas baik atau masih perlu ditingkatkan lagi.
Lampiran 2.
LEMBAR PENGAMATAN PENG ELOLAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 20 Gowa Mata Pelajaran : Seni Budaya Nama Guru : IDAWATI S,Pd Tanggal/Pukul : 18 Mei 2019/ 13:15-14:45 Kelas : X IPA Pokok Bahasan : Seni kriya Logam Petunjuk Pengisian: Amatilah hal-hal yang menyangkut aspek kegiatan mengajar belajar seni budaya yang dikelola guru di dalam kelas. Berdasarkan aspek tersebut pengamat diminta untuk: 1. Memberikan tanda cek () pada kolom yang sesuai, menyangkut pengelolaan
kegiatan mengajar belajar. 2. Memberikan penilaian tentang kemampuan guru mengelola pembelajaran
berdasarkan skala penilaian berikut: 1. Kurang 3. Baik 2. Cukup 4. Sangat baik
ASPEK PENGAMATAN Skor
I. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR 1 2 3 4
A. PENDAHULUAN
1. Guru Membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam
√
2. Guru meminta ketua kelas untuk mengajak
teman-temannya berdoa sebelum memulai
pelajaran
√
3. Guru bertanya mengenai kondisi dan kabar
siswa pada hari ini, serta mengecek kehadiran
siswa
√
4. Guru melakukan apersepsi kepada siswa
terkait materi sebelumnya yang akan
dikoneksikan pada pelajaran hari ini
√
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
√
6. Guru mempersiapkan siswa dengan
memberikan motivasi
√
B. KEGIATAN INTI
1. Guru menyampaikan/mempresentasekan
materi dan memberikan contoh-contoh
gambar
√
2. Memberi kesempatan kepada siswa yang
belum memahami materi untuk bertanya.
√
3. Guru memberikan tugas materi seni kriya
logam kepada siswa dan siswa harus mampu
menyelesaikannya.
√
4. Memberi motivasi kepada siswa untuk tetap
bersemangat dalam menyelesaikan tugasnya.
√
5. Guru membimbing siswa jika menemukan
masalah.
√
C. KEGIATAN AKHIR
1. Guru membimbing siswa membuat
kesimpulan.
√
2. Guru memberikan tugas tambahan untuk
dikerjakan di rumah (PR).
√
3. Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam.
√
Makassar, Mei 2019
Pengamat,
Muslim
Lampiran 3.
WAWANCARA DENGAN GURU BIDANG STUDI SENI BUDAYA
Nama Responden : IDAWATI S,Pd (Guru Mata Pelajaran)
Tanggal Wawancara : 19 Mei 2019
1. Menurut ibu bagaimanakah proses pembelajaran di kelas XI SMA Negeri 20
Gowa.?
Jawaban : Berjalan lancar, dan disiplin.
2. Metode apa yang sering ibu gunakan dalam pembelajaran seni budaya dan
keterampilan?
Jawaban : Saya lebih suka dengan metode diskusi dan kelompok.
3. Bagaiamana sikap peserta didik terhadap metode pembelajaran yang ibu
gunakan?
Jawaban : Antusias, terutama pelajaran berbasis praktek.
4. Media pembelajaran apa saja yang biasa ibu gunakan dalam proses
pembelajaran?
Jawaban : Lembar Kerja Siswa (LKS) dan buku paket.
5. Bagaimana minat peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran?
Jawaban : Minat cukup besar, terbukti dengan tugas yang di kumpulkan.
6. Bagaimana kemampuan peserta didik dalam menggambar?
Jawaban : Cukup Baik.
7. Apakah ada pengaruh antara metode pembelajaran yang ibu gunakan dengan
kemampuan siswa dalam menggambar?
Jawaban : Ya, selalu, ada.
8. Kendala apa saja yang sering dihadapi dalam proses belajar mengajar?
Jawaban : Ketersediaan alat dan bahan.
9. Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut?
Jawaban : Mengkondisikan, dengan memanfaatkan bahan dan alat yang ada.
10. Apa sajakah yang mempermudah ibu dalam proses belajar mengajar?
Jawaban : Kesiapan / motivasi siswa dalam menerima pelajaran.
Kebijakan kepala sekolah.
11. Apa pesan ibu untuk siswa-siswi di sekolah SMA Negeri 20 Gowa
Jawaban: Semangat untuk belajar harus ditingkatkan lagi, menghargai dan
menghormotai guru harus dibangun lagi.
Lampiran 4.
INSTRUMEN PENILAIAN
No.
Indikator Penilaian
Karya Seni Kolase
Hasil Penilaian
Sangat
Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat
Kurang
1. Kerapihan
2. Desain
3. Perpaduan/Kombinasi
Warna
4. Nilai Estetika
Hasil Penilaian
Kriteria Penilaian:
Kriteria Indikator
Pencapaian Kompetensi
Nilai Kualitatif
Nilai Kuantitatif
90-100 Sangat Baik 4
80-89 Baik 3
70-79 Cukup 2
50-69 Kurang 1
Lampiran 5.
MATERI AJAR
1. Pengertian berkarya seni kolase
Menggambar disebut sebagai (1) ekspresi pribadi: sebagai upaya untuk
mengungkapkan emosional terdalam yang diwujudkan dalam berbagai simbolisasi
rupa, (2) aktualisasi diri: usaha atau upaya untuk membangun eksistensi pribadi
melalui ungkapan estetis, (3) rekaman peristiwa. Merupakan proses penciptaan
karya seni dengan alasan merekam suatu peristiwa tertentu yang menyentuh dan
bermakna, dan (4) alat komunikasi: upaya untu membangun dan berbagai gagasan
atau imajinasi pencipta sehingga dapat dipahami oleh masyarakat penikmatnya.
Kolase (collage) adalah sebuah cabang dari seni rupa yang meliputi
kegiatan menempel potongan-potongan kertas, kayu atau material lainnya untuk
membentuk suatu desain atau rancangan tertentu.(Kamus Modern Art, A Collins-
Larousse Concise Encyclopedia) semua kegiatan adalah merupakan “perakitan”
beraneka bahan dasar menjadi sebuah karya seni.Misalnya, merakit dan
merekatkan kertas, kayu, metal, barang-barang bekas, bahkan sampah ke dalam
media hiasan dinding. Begitu pula, semua media lukisan yang ditambahi dan
ditempeli assesoris berbagai bentuk benda sesuai aslinya.
Kolase dan Seni Rupa, kendati seni kolase berlawanan arah sifatnya
dengan seni lukis, pahat, atau cetak dan seni kriya lainnya, yakni berupa karya
yang dihasilkan tidak lagi memperlihatkan bentuk asal material yang dipakai seni
lukis, dari kanvas putih menjadi lukisan berwarna-warni. Dalam Teknik Kolase
material yang digunakan harus tetap terlihat, seperti menggunakan kerang-
kerangan atau potongan-potongan kayu, benda bekas, material tersebut harus
masih dapat dikenali bentuk aslinya walau sudah dirakit menjadi satu kesatuan.
2. Alat dan Bahan yang digunakan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pemamfaatan daun kering dengan
seni kriya logam :
Gambar 1: Gunting Pensil, Penghapus
Sumber: Muslim
Gambar 2: kertas gambar A4 Sumber: Muslim
Gambar 3: Lem fox, kuas, daun kering Sumber: Muslim
3. Proses Berkarya Seni Kriya Logam
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Membuat sketsa gambar.
c. Setelah membuat sketsa di atas kertas gambar, selanjutnya menempelkan
kertas dengan logam untuk proses pembuatan pola pada logam.
d. Memotong tripleks sesuai dengan ukuran logan setelah itu di lem
e. Menempelkan logam yg sudah dibuatkan pola pada tripleks setelah itu
logam siap ditotol berdasarkan polanya.
Lampiran 6.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama Sekolah : SMA Negeri 20 Gowa
Mata Pelajaran : Seni Budaya
Kelas : XI IPS.
Semester : 2 (dua).
1. dengan teman kelompokmu berbagai informasi tentang seni kriya logam
dan jenis-jenisnya.
Berilah Alat dan Bahan:
1. Polpen mati
2. Lem fox
3. Gunting
4. Tripleks
5. Kertas
6. pensil
Cara Kerja
2. Diskusikan tanda (√) pada daftar yang sesuai , cocokan dengan pendapat
kawanmu lalu diskusikan bersama.
3. Diskusikan pula jawaban pertanyaan yang ada dan buatlah kesimpulannya
secara berkelompok.
4. Tanyakan hal-hal lain yang tidak dipahami kepada guru.
Tabel: Jenis-Jenis karya logam
No.
KARYA SENI KRIYA LOGAM
JENIS KARYA LOGAM
1.
2.
3.
Kesimpulan :
Kelompok
Nama-Nama Kelompok :
1………………………….
2………………………….
3………………………….
4………………………….
5………………………….
Lampiran 7.
DOKUMENTASI
Gambar 4: Guru memberikan materi. Sumber: Muh. Ikhsan
Gambar 5:. Proses membuat sketsa Sumber: Yusuf alghifari
Gambar 6: Proses gunting daun dan menempelkan pada ketas
Sumber: yusuf alghifari
Gambar 7: Hasil akhir berkarya
Sumber: yusuf alghifari
Lampiran 8.
HASIL KARYA SISWA KELAS X IPS SMA MUHAMMADIYAH 7
MAKASSAR
Kelompok 1. Kelompk 2. Kelompok 3.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMA NEGERI 20 GOWA Mata Pelajaran : Seni Budaya Aspek : Seni Rupa Kelas/Semester : XI/Genap Materi Pokok : Seni kriya dua dimensi Alokasi Waktu : 5 Minggu x 3 Jam pelajaran @ 40 Menit
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar 1.1 Menerima, menanggapi dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni
rupa modern sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan 2.1 Menunjukkan sikap menghargai,jujur, disiplin, melalui aktivitas berkesenian 2.2 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, peduli, santun terhadap karya seni rupa
dan pembuatnya 2.3 Menunjukkan sikap percaya diri , motivasi internal , kepedulian terhadap
lingkungan dalam berkarya seni 3.3 Memahami konsep dan prosedur karya seni grafis dengan beragam media dan
teknik 4.3 Membuat karya seni grafis dengan beragam media dan teknik
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1.1 Memahami, menerima, menanggapi, dan meng-hargai keragaman dan keunikan karya seni rupa sebagai bentuk rasa syu-kur terhadap anugerah Tuhan
2.1.1 Memahami dan menun-jukkan sikap menghargai, jujur, disiplin, melalui akti-vitas berkesenian
2.2.1 Memahami dan menun-jukkan sikap bertanggung jawab, peduli, dan santun terhadap karya seni rupa, seni musik, seni tari, seni teater, dan pembuatnya
2.3.1 Memahami dan menun-jukkan sikap percaya diri, motivasi internal, kepedu-lian terhadap lingkungan dalam berkarya seni
3.3.1 Memahami pengertian seni grafis
3.3.2 Memahami berbagai jenis karya seni grafis 3.3.3 Mempelajari beragam bahan dan media berkarya seni grafis 3.3.4 Mengidentifikasi beragam karya seni grafis secara manual 4.3.1 Membuat karya seni grafis dengan menggunakan salah satu teknik dalam seni
grafis untuk dipamerkan secara berkelompok
D. Materi Pembelajaran Pengertian Seni Kriya
Seni Kriya merupakan salah satu jenis karya seni yang dihasilkan dengan cara memanfaatkan keterampilan tangan manusia yang mana karya tersebut memperhatikan nilai estetika atau keindahan serta aspek fungsionalnya. Jika ditilik secara etimologis, istilah “Kriya” diambil dari bahasa Sansekerta, yakni “Krya” yang memiliki arti mengerjakan. Pada perkembangannya, kata krya bertambah, diantaranya karya, kerja, serta kriya. Meski begitu, ketiga kata tersebut memiliki makna yang sama.
Jenis Karya Seni Kriya a. Kriya kayu b. Kriya tekstill c. Kriya keramik d. Kriya batu
Berkarya Seni Kriya a. Proses pembuatan seni kriya
1. Membuat gambar desain pada kertas HVS A4
2. Gambar desain yang telah jadi ditempel pada permukaan bahan logam yang
dipakai misalnya almunium.
3. Proses pembuatan sketsa pada media kriya logam seperti almunium
menggunakan ballpoint bekas, dengan cara menekan mengikuti garis kontur
pada desain gambar yang dibuat.
4. Setelah gambar tersebut terbentuk pada permukaan almunium, kertas dicabut,
kemudian pada permukaan almunium bag bawah dialasi dengan anduk kecil /
busa , bag. atas ditekan-tekan sehinga objek gambar terbentuk menonjol
keluar seperti relief.
b. Berkarya 1. Bahan yang terdiri dari: Kuningan logam Papan tripleks Lem foks kuning
2. Alat yang di perlukan: Gunting Pulpen bekas Kertas
E. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pertemuan Ke- 1 ( 3 x 40 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan Guru : Orientasi Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran. Apersepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Teknik berkarya
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan. Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari. Apabila materitema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang: Pengertian Seni Kriya
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung Pembagian kelompok belajar Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
15 menit
Kegiatan Inti Sintak Model
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Orientasi peserta didik kepada masalah
Mengamati Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik Pengertian Seni Kriya
dengan cara : Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan gambar/foto tentang Pengertian Seni Kriya
90 menit
1. Pertemuan Ke- 1 ( 3 x 40 menit ) Waktu
“Apa yang kalian pikirkan tentang foto/gambar tersebut?”
Mengamati lembar kerja pemberian contoh-contoh materi untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung), materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Pengertian Seni Kriya
Mendengar pemberian materi oleh guru
Menyimak, penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai Pengertian Seni Kriya untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Mengorganisasikan peserta didik
Menanya Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya : Mengajukan pertanyaan tentang : Pengertian Seni
Grafis yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa
1. Pertemuan Ke- 1 ( 3 x 40 menit ) Waktu ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya : Apa yang dimaksud dengan seni Kriya ?
Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Mengumpulkan informasi Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawriya Membaca sumber lain selain buku teks,
mengunjungi laboratorium computer sekolah untuk mencari dan membaca artikel konsep dan prosedur seni grafis yang dapat diperoleh di internet
Mengumpulkan informasi menulis pada buku catatan informasi yang
diperoleh tentang Pengertian seni Kriya mendownload artikel Pengertian seni Kriya yang
lain di internet Saling tukar informasi tentang : Pengertian seni
Kriya dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Mengkomunikasikan Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang : Pengertian seni Kriya
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang Pengertian seni Kriya
Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku
1. Pertemuan Ke- 1 ( 3 x 40 menit ) Waktu pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Menganalisa & mengevaluasi proses pemecahan masalah
Mengasosiasikan Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang: Pengertian seni Kriya Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari
hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai Pengertian seni Kriya
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan : Pengertian seni Kriya antara lain dengan :
Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup Peserta didik :
• Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
• Mengagendakan pekerjaan rumah. • Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan
berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah. Guru :
• Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.
• Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
15 menit
2. Pertemuan Ke- 2 ( 3 x 40 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan Guru : Orientasi Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran. Apersepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Pengertian seni Kriya
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan. Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari. Apabila materitema/ projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang: Jenis Karya Seni Kriya Berdasarkan Tehnik
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung Pembagian kelompok belajar Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
15 menit
Kegiatan Inti Sintak
Model Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Orientasi peserta didik kepada masalah
Mengamati Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik : Bentuk dan Jenis- jenis patung
dengan cara : Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan gambar/foto tentang Jenis Karya Seni Kriya Berdasarkan Tehnik
“Apa yang kalian pikirkan tentang foto/gambar tersebut?”
Mengamati
90 menit
2. Pertemuan Ke- 2 ( 3 x 40 menit ) Waktu lembar kerja pemberian contoh-contoh materi untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung), materi dari buku paket atau buku-buku
penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Jenis Karya Seni Kriya Berdasarkan Tehnik
Membaca buku tentang konsep dan prosedur seni kriya
Mendengar pemberian materi oleh guru
Menyimak, penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran berbagai karya seni kriya dari buku teks atau gambar untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Mengorganisasikan peserta didik
Menanya Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya : Mengajukan pertanyaan tentang : Jenis Karya
Seni Kriya Berdasarkan Tehnik yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :
Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Mengumpulkan informasi Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan: Mengamati obyek/kejadian,
mengamati dan memahami Jenis Karya Seni Kriya Berdasarkan Tehnik
Membaca sumber lain selain buku teks, mengunjungi laboratorium computer sekolah untuk mencari dan membaca artikel Jenis Karya Seni Kriya Berdasarkan Tehnik yang dapat diperoleh di internet
Mengumpulkan informasi
2. Pertemuan Ke- 2 ( 3 x 40 menit ) Waktu menulis pada buku catatan informasi yang
diperoleh tentang Jenis Karya Seni Kriya Berdasarkan Tehnik
mendownload artikel Jenis Karya Seni Kriya Berdasarkan Tehnik yang lain di internet
Saling tukar informasi tentang Jenis Karya Seni Kriya Berdasarkan Tehnik dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Mengkomunikasikan Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang : Jenis Karya Seni Kriya Berdasarkan Tehnik
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang Jenis Karya Seni Kriya Berdasarkan Tehnik
Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk
2. Pertemuan Ke- 2 ( 3 x 40 menit ) Waktu mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Menganalisa & mengevaluasi proses pemecahan masalah
Mengasosiasikan Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang: Jenis Karya Seni Kriya Berdasarkan Tehnik Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari
hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai Jenis Karya Seni Kriya Berdasarkan Tehnik Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan Jenis Karya Seni Kriya Berdasarkan Tehnik antara lain dengan :
Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup Peserta didik :
• Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
• Mengagendakan pekerjaan rumah. • Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan
berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah. Guru :
• Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.
• Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
15 menit
3. Pertemuan Ke- 3 ( 3 x 40 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan Guru : Orientasi Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
15 menit
3. Pertemuan Ke- 3 ( 3 x 40 menit ) Waktu memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran. Apersepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Jenis Karya Seni Kriya Berdasarkan Tehnik
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan. Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari. Apabila materitema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang: Berkarya Seni Kriya
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung Pembagian kelompok belajar Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti Sintak
Model Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Orientasi peserta didik kepada masalah
Mengamati Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan
untuk memusatkan perhatian pada topik Berkarya Seni Kriya
dengan cara : Melihat (tanpa atau dengan alat) Menayangkan gambar/foto tentang Berkarya Seni Kriya “Apa yang kalian pikirkan tentang foto/gambar tersebut?”
Mengamati lembar kerja pemberian contoh-contoh materi untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung), materi dari buku paket atau buku-buku
90 menit
3. Pertemuan Ke- 3 ( 3 x 40 menit ) Waktu penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Berkarya Seni Kriya
Membaca buku tentang tentang konsep dan prosedur seni kriya
Mendengar pemberian materi oleh guru
Menyimak, penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai Berkarya Seni Kriya untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Mengorganisasikan peserta didik
Menanya Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya : Mengajukan pertanyaan tentang : teknik dan
prosedur seni kriya yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya:
Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Mengumpulkan informasi Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan: Mengamati obyek/kejadian,
mengamati dan memahami teknik dan prosedur seni kriya
Membaca sumber lain selain buku teks, mengunjungi laboratorium computer sekolah
untuk mencari dan membaca artikel Berbagai macam bahan dan media dalam berkarya seni grafis yang dapat diperoleh di internet
Membaca buku tentang konsep dan prosedur seni kriya
Mengumpulkan informasi Mencari berbagai media dalam membuat
gambar dalam seni kriya mendownload Berkarya Seni Kriya yang lain di
internet Menghubungkan antara konsep dan prosedur
hasil teknik kriya dalam masyarakat
3. Pertemuan Ke- 3 ( 3 x 40 menit ) Waktu Saling tukar informasi tentang : Berkarya Seni
Kriya dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Mengkomunikasikan Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang : Berkarya Seni Kriya
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang Berkarya Seni Kriya
Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Menganalisa & mengevaluasi proses pemecahan masalah
Mengasosiasikan Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang: Berkarya Seni Kriya
3. Pertemuan Ke- 3 ( 3 x 40 menit ) Waktu Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai Berkarya Seni Kriya
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan : Berkarya Seni Kriyaantara lain dengan :
Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup Peserta didik :
• Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
• Mengagendakan pekerjaan rumah. • Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan
berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah. Guru :
• Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.
• Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
15 menit
RIWAYAT HIDUP
Muslim, lahir di desa Talabiu kecamatan Woha Kabupaten Bima
Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tanggal 25 oktober 1996,
putra ke 6 dari 6 bersaudara dari pasangan Abdullah Sulaiman dan
Hadijah. Penulis menghabiskan masa kecil di kampung halaman
sendiri dan pertama kali mengikuti pendidikan formal pada tahun 2002
di Sekolah Dasar Negeri (SDN) INPRES TALABIU, tamat pada tahun 2007, kemudian
melanjutkan pendidikan di SMP NEGERI 3 WOHA dan tamat pada tahun 2010. Dan pada
tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah SMKN 2 BIMA dan tamat pada
tahun 2013. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan ke Universitas Muhammadiyah
Makassar (UMM) dan diterima di Program Studi Pendidkan Seni Rupa Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP).