Download - Kelompok 6 Kode Etik Guru 1 3
-
7/22/2019 Kelompok 6 Kode Etik Guru 1 3
1/10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah seorang pahlawan tanda jasa. Tidak ada penghargaan khusus untuk
dirinya. Kebanggaannya adalah melihat anak didik nya sukses. Tujuannya sangat
mulia yaitu mendidik dan mencetak generasi penerus bangsa yang akan membangun
bangsa ini di masa yang akan dating dan ingin mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tugas seorang guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, dan
mengarahkan. Untuk menjalankan tugasnya perlu ada pedoman seperangkat tataaturan yang dapat membimbingnya dalam setiap tindak tanduk dan langkah dalam
bersikap. Dengan kode etik guru dapat menempatkan dirinya dimanapun dan tahu
bagaimana harus bersikap. Kode etik juga bisa menjadikan guru sadar akan tugas
dan amanah yang diembannya tidak hanya mengajar tapi juga mendidik.
Dalam kenyataannya masih banyak guru yang mengalami kendala saat
mengimplementasikan kode etik tersebut. Maka dari itulah, kami ingin membahas
tentang implikasi kode etik guru, hambatan, dan solusinya agar nantinya dapat
membatu para guru untuk mempermudah menjalankan/mengimplementasikan kode
etik guru tersebut.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apakah pengertian, manfaat, serta tujuan Kode Etik Guru itu?
2. Bagaimana implementasi Kode Etik Guru pertama, kedua, dan ketiga?
3. Kendala apa saja yang timbul dalam mengimplementasikan Kode Etik Guru?
4. Bagaimana solusi untuk mengatasi kendala yang timbul dalam implementasi
Kode Etik Guru?
-
7/22/2019 Kelompok 6 Kode Etik Guru 1 3
2/10
2
BAB II
PEMBAHASAN
KODE ETIK GURU (POINT 1-3)
A. Kode Etik Guru
Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia kata etik yaitu nilai mengenai benar
dan salah yang dianut oleh masyarakat. Kode yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol
yang berupa kata-kata, tulisan atau benda yang disepakati untuk maksudmaksud
tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusan atau suatu kesepakatan
suatu organisasi. Kode juga dapat berarti kumpulan peraturan yang sistematis. Kodeetik merupakan norma dan asas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai
landasan sikap dan tingkah laku, sedangkan guru atau pendidik ialah orang yang
memberikan pendidikan mengajar. Jadi yang disebut kode etik guru yaitu norma,
asas atau peraturan yang harus ditaati guru dalam menjalankan tugas
keprofesionalannya.
Kode Etik Guru Indonesia merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuan
menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang
dilindungi undang-undang. Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat
prinsip dan norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional
guru dalam hubungannya dengan peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan
rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama,
pendidikan, sosial, etika dan kemanusiaan.
B. Implementasi Kode Etik Guru
Dalam lingkup profesi guru ada beberapa kode etik yang harus dipatuhi oleh
guru. Kode etik guru terdiri dari 9 poin namun, disini penulis akan memaparkan tiga
(3) poin saja.
1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia seutuhnya
berjiwa Pancasila. Kode Etik Guru yang pertama mengandung pengertian bahwa
perhatian utama seorang guru adalah peserta didik. Perhatiannya semata-mata
dicurahkan dengan tujuan terciptanya pembelajaran yang optimal edukatif.
a. Hubungan guru dengan siswa :
-
7/22/2019 Kelompok 6 Kode Etik Guru 1 3
3/10
3
1) Guru menghormati hak individu, agama dan kepercayaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa dari anak didiknya masing-masing.
2) Guru melatih anak didik memecahkan masalah-masalah dan membina
daya kreasinya agar dapat menunjang masyarakat yang sedang
membangun.
3) Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan
mengamalkan hak-hak dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah,
dan anggota masyarakat
4) Guru secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus
berusaha menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasanasekolah yang menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan
efisien bagi peserta didik.
5) Guru menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih
sayang dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar
batas kaidah pendidikan.
6) Guru menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali
merendahkan martabat peserta didiknya.
7) Guru bertindak dan memandang semua tindakan peserta didiknya secara
adil.
8) Guru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta
didiknya dari kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar,
menimbulkan gangguan kesehatan, dan keamanan.
9) Guru memberi teladan yang baik bagi peserta didiknya.
b. Hubungan dengan orang tua wali :
Guru berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien
dengan Orangtua/Wali siswa dalam melaksanakan proses pedidikan.
c. Hubungan dengan masyarakat :
Guru melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan
masyarakat berperan aktif dalam pendidikan dan meningkatkan
kesejahteraan peserta didiknya
2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai
dengan kebutuhan anak didik masing masing. Kode Etik Guru kedua
-
7/22/2019 Kelompok 6 Kode Etik Guru 1 3
4/10
4
mengandung makna bahwa guru hanya sanggup menjalankan tugas dan profesi
sesuai kemampuannya.
a. Hubungan guru dengan siswa :
1) Guru memberikan pelajaran di dalam dan di luar sekolah berdasarkan
kurikulum dan berlaku secara baik tanpa membedakan jenis dan posisi
sosial orang tua murid. Guru harus memperlakukan tiap peserta didik
secara adil tampa menghiraukan status ekonomi orang tua, ras, suku dan
agama.
2) Guru harus memperhatikam perbedaan dan kebutuhan anak didiknya
masing masing sehingga guru hendaknya fleksibel di dalammenerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru
berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tugas didik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.
3) Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionallnya
kepada peserta didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial,
kebudayaan, moral, dan agama.
4) Guru secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk
membantu peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan
kepribadiannya, termasuk kemampuannya untuk berkarya.
b. Hubungan dengan orang tua :
1) Guru memotivasi orangtua/wali siswa untuk beradaptasi dan
berpatisipasi dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
2) Guru tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan profesional dengan
orangtua/wali siswa untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.
c. Hubungan dengan masyarakat :
1) Guru mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam mengembnagkan
dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.
2) Guru memberikan pandangan profesional, menjunjung tinggi nilai-nilai
agama, hukum, moral, dan kemanusiaan dalam berhubungan dengan
masyarakat.
d. Hubungan guru dengan sekolah :
-
7/22/2019 Kelompok 6 Kode Etik Guru 1 3
5/10
5
1) Guru memelihara dan meningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi
sekolah.
2) Guru memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam
melaksanakan proses pendidikan.
e. Hubungan Guru dengan Profesi :
1) Guru menjunjung tinggi jabatan guru sebagai sebuah profesi
2) Guru berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu
pendidikan dan bidang studi yang diajarkan
3) Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam
menjalankan tugas-tugas profesionalnya dan bertanggungjawab ataskonsekuensiinya.
4) Guru menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggungjawab,
inisiatif individual, dan integritas dalam tindkan-tindakan profesional
lainnya.
5) Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dengan maksud menghindari
tugas-tugas dan tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru di
bidang pendidikan dan pembelajaran.
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang
peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan tetapi
menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaannya. Kode Etik Guru
ketiga menunjukkan pentingnya seorang guru mendapatkan informasi peserta
didik selengkap mungkin. Tentang kemampuan, maupun minat dan bakat karena
akan berpengaruh terhadap perkembangan pola pikir dan kemajuan peserta
didik.
a. Hubungan guru dengan murid :
1) Komunikasi guru dan peserta didik di dalam dan di luar sekolah
dilandaskan pada rasa kasih sayang. Artinya guru mampu berkomunikasi
dengan peserta didik sesuai dengan bahasa peserta didik.
2) Untuk berhasilnya pendidikan, guru harus mengetahui kepribadian anak
dan latar belakang keluarganya. Artinya guru dapat mengundang orang
tua peserta didik ke sekolah atau guru mendatangi rumah peserta didik
untuk mendapatkan informasi tentang peserta didik.
-
7/22/2019 Kelompok 6 Kode Etik Guru 1 3
6/10
6
3) Komunikasi hanya diadakan semata mata untuk kepentingan
pendidikan peserta didik, karena itu kita sebagai guru harus menghormati
dan menjaga kerahasiaannya serta menghindarkan diri dari segala bentuk
penyalahgunaan. Artinya pencarian informasi itu semata mata untuk
menolong peserta didik itu sendiri, agar kita dapat memperlakukan
mereka sesuai dengan kepentingannya.
4) Guru mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik
secara individual dan masing-masingnya berhak atas layanan
pembelajaran.
5) Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi serta didiknya untuk alasan-alasan yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum,
kesehatan, dan kemanusiaan.
6) Guru menghimpun informasi tentang peserta didik dan menggunakannya
untuk kepentingan proses kependidikan.
b. Hubungan dengan orang tua :
1) Guru memberikan informasi kepada Orangtua/wali secara jujur dan
objektif mengenai perkembangan peserta didik.
2) Guru menjunjung tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasin
dengannya berkaitan dengan kesejahteraan kemajuan, dan cita-cita anak
atau anak-anak akan pendidikan.
c. Hubungan dengan masyarakat :
1) Guru menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan
efisien dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan
pendidikan.
2) Guru tidak boleh membocorkan rahasia sejawat dan peserta didiknya
kepada masyarakat.
C. Kendala Dalam Mengimplementasikan Kode Etik Guru
Dalam mengimplementasikan kode etik guru tersebut, ada beberapa kendala
yang membuat kode etik guru itu tidak dilaksanakan atau dilanggar. Beberapa
hambatan untuk kode etik guru poin satu, dua, dan tiga yaitu:
1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia seutuhnya
berjiwa Pancasila.
-
7/22/2019 Kelompok 6 Kode Etik Guru 1 3
7/10
7
Hambatan:
a. Karena kurangnya kesadaran guru-guru kita akan kedudukannya sebagai
warga negara yang memiliki keteladanan disertai wawasan nusantara dan
ketahanan nasional yang tangguh, jiwa patriotisme, kesetiakawanan sosial
serta berdisiplin dan jujur.
b. Kurangnya kesadaran guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, dan sebagian
guru memilih profesi sebagai seorang guru bukan karena panggilan jiwa dan
hati nurani mereka sehingga dalam mengajar juga akan asal-asalan.
c. Seorang guru merupakan manusia yang memiliki kekurangan seperti
manusia yang lainnya. Terkadang ia tak mampu mengontrol emosinya ketikamenghadapi muridnya, misalnya berperilaku kasar terhadap murid,
membentak siswa, dan tidak berperilaku adil kepada siswa pintar dan kurang
pintar. Selain itu guru juga malah melakukan hal-hal yang seharusnya ia
tidak lakukan di depan murid, misalnya merokok dan duduk di atas meja.
d. Guru seharusnya membuat suasana kelas menjadi nyaman, namun pada
pelaksanaannya biasanya peserta didik tidak merasa nyaman berada di
sekolah sebab peserta didik cenderung merasa jenuh dengan pembelajaran
yang diterapkan oleh guru karena menggunakan metode yang itu-itu saja.
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional dalam menerapkan
kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
Hambatan:
a. Guru kurang menyadari peranannya sebagai seorang guru yang harus
bersikap profesional dalam pekerjaanya. Untuk itu tak sedikit guru yang
menjadi guru tidak karena panggilan jiwanya, namun karena ia hanya ingin
mencari uang semata sehingga tugas utama mendidik agak terabaikan.
b. Guru kurang memperhatikan kesesuaian kurikulum yang dipakai dengan
perbedaan masing-masing peserta didik, karena pada dasarnya tiap peserta
didik memiliki kebutuhan dan kepribadian yang berbeda-beda.
c. Guru terkadang membedakan peserta berdasarkan ekonomi orang tua, ras,
suku dan agama.
d. Guru sering tidak mampu menyesuaikan metode pembelajaran sesuai
dengan karakter dan kebutuhan siswanya.
-
7/22/2019 Kelompok 6 Kode Etik Guru 1 3
8/10
8
e. Di daerah tertentu banyak orang tua wali yang tingkat pendidikannya rendah
sehingga sulit untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas
pendidikan.
f. Kurangya perhatian khusus dari pemerintah maupun instansi terkait untuk
menyediakan sarana prasarana bagi guru yang ingin mengembangkan
wawasan dan pengetahuannya.
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang
peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan tetapi
menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaannya.Hambatan:
a. Seorang guru hendaknya mencari informasi peserta didik selengkap
mungkin tentang kemampuan, maupun minat dan bakat maupun
permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik karena akan berpengaruh
terhadap perkembangan pola pikir dan kemajuan peserta didik. Namun
sampai saat ini masih banyak peserta didik yang minat dan bakatnya belum
bisa dikembangkan sebab masih kurangnya kepedulian guru untuk mencari
informasi mengenai hal tersebut.
b. Banyak guru yang tak sedikit melakukan tindakan asusila di sekolah,
misalnya kekerasan saat proses pembelajaran berlangsung.
c. Guru kurang memperhatikan perbedaan yang terdapat pada setiap peserta
didik, baik dari segi akademik maupun non akademik.
D. Solusi Mengatasi Kendala Dalam Mengimplementasikan Kode Etik Guru
Dari pembahasan hambatan proses implikasi kode etik guru diatas, ada beberapa
solusi yang dapat digunakan sebagai alternatif penyelesaiannya:
1. Mengadakan sosialisasi dan imlpementasi kode etik guru indonesia untuk
seluruh guru, tenaga kependidikan, masyarakat terkait, pemerintah, dan
lembaga/instansi terkait. Sehingga guru mampu memahami bagaimana cara
mengaplikasikan kode etik tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu
guru bisa paham bagaimana kedudukannya sebagai guru yang harus bersikap
profesional dalam kerjanya.
-
7/22/2019 Kelompok 6 Kode Etik Guru 1 3
9/10
9
2. Guru harus mampu menggunakan media dan metode pembnelajaran yang tepat
dengan perkembangan, karakter peserta didiknya agar proses KBM dapt efektif
dan efisien
3. Guru tidak boleh membeda-bedakan tiap peserta didiknya. Guru harus bersikap
adil kepada semua peserta didiknya agar tidak terjadi kesenjangan sosial.
4. Guru memberikan pelayanan khusus bagi siswa yang sedang mengalami
masalah, baik masalah belajar maupun masalah pribadinya.
5. Pemerintah perlu memperhatikan kebutuhan para guru khususnya sarana-
prasanya yang mendukung pendidikan, sehingga guru tidak mengalami kesulitan
dalam melaksanakan tugasnya6. guru harus bisa mendapatkan informasi sebanyak mungkin tentang peserta
didiknya, mulai dari keluarganya sampai bakat yang ia miliki guna membantu
siswa dalam melakukan bimbingan.
7. Guru harus sadar bahwa tiap pesertas didik memiliki karakteristi yang berbeda-
beda. Hendaknya guru menghargai potensi yang ada dalam keberagaman siswa.
Bagi seorang guru, keberagaman siswa yang dihadapinya adalah sebuah wahana
layanan profesional yang diembannya. Layanan profesional guru akan tampil
dalam kemahiran memahami keberagaman potensi dan perkembangan peserta
didik, kemahiran mengintervensi perkembangan peserta didik dan kemahiran
mengakses perkembangan peserta didik (Kartadinata, 2004:4).
8. Guru hendaknya memberi contoh yang baik bagi anak didiknya. Menurut
Nurzaman (2005:3), keteladanan seorang guru merupakan perwujudan realisasi
kegiatan belajr mengajar, serta menanamkan sikap kepercayaan terhadap siswa.
9. Guru harus dapat mempengaruhi dan mengendalikan anak didiknya. Dalam hal
ini, prilaku dan pribadi guru akan menjadi instrumen ampuh untuk mengubah
prilaku peserta didik.
10. Secara profesional, guru tidak boleh dilanda wabah completism, merasa diri
sudah sempurna dengan ilmu yang dimilikinya, melainkan harus belajar terus
menerus (Kartadinata, 2004:1)
11. Seharusnya ada sanksi tegas dari pemerintah bagi guru yang melanggar kode
etik guru tersebut.
-
7/22/2019 Kelompok 6 Kode Etik Guru 1 3
10/10
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kode Etik Guru Indonesia merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuan
menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang
dilindungi undang-undang. Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat
prinsip dan norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional
guru dalam hubungannya dengan peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan
rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama,pendidikan, sosial, etika dan kemanusiaan.
Kode etik guru ada 9, namun yang dibahas dalam makalah ini hanya poin
satu, dua, dan tiga. Dalam mengimplementasikan kode etik guru tersebut, ada
beberapa kendala yang membuat kode etik guru itu tidak dilaksanakan atau
dilanggar. Salah satunya yaitu Mengadakan sosialisasi dan imlpementasi kode etik
guru indonesia untuk seluruh guru, tenaga kependidikan, masyarakat terkait,
pemerintah, dan lembaga/instansi terkait. Sehingga guru mampu memahami
bagaimana cara mengaplikasikan kode etik tersebut dalam kehidupansehari-hari.
Selain itu guru bisa paham bagaimana kedudukannya sebagai guru yang harus
bersikap profesional dalam kerjanya.
B. Saran
Secara keseluruhan ketiga kode etik guru di atas mengalami beberapa kendala.
Untuk itu sebagai calon pendidik, penulis berharap agar kelak kita mampu
mematuhi kode etik itu dan melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab agar
tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik.