Download - Kelompok 2 komite etik
Majelis Kode Etik Kebidanan di Dalam
dan Luar Negeri
Anggota Kelompok 2:1. Amalia Khoirun R.2. Astri Cahyani3. Dian Ratnasari4. Intan Kurniawati5. Karisna Setyowati6. Novita Dewi R.7. Radhiyatam M.8. Titis Haryani P.S.9. Yunita Dian P.
MAJELIS KODE ETIK KEBIDANAN DI DALAM NEGERI
Majelis etika profesi bidan adalah badan perlindungan hukum terhadap para bidan sehubungan dengan adanya tuntutan dari klien akibat pelayanan yang diberikan dan tidak melakukan indikasi penyimpangan hukum
Pengertian majelis etika profesi:
Meneliti dan menentukan ada dan tidaknya kesalahan atau kelalaian dalam menerapkan standar profesi yang dilakukan oleh bidan.
Penilaian didasarkan atas permintaan pejabat, pasien, dan keluarga yang dirugikan oleh pelayanan kebidanan
Permohonan secara tertulis dan disertai data-data Keputusan tingkat propinsi bersifat final dan bisa
konsul ke majelis etik kebidanan pada tingkat pusat Sidang majelis etik kebidanan paling lambat 7 hari,
setelah diterima pengaduan. Pelaksanaan sidang menghadirkan dan minta keterangan dari bidan dan saksi-saksi.
Keputusan paling lambat 60 hari dan kemudian disampaikan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang.
Biaya dibebankan pada anggaran pimpinan pusat IBI atau pimpinan daerah IBI di tingkat propinsi.
Tujuan Majelis Etik Kebidanan:
Dalam pelaksanaannya di lapangan sekarang ini bahwa organisasi profesi bidan IBI, telah melantik MPEB (majelis pertimbangan etika bidan) dan MPA (Majelis Pembela Anggota)
MPEB dan MPA bertugas mengkaji, menangani, dan mendampingi anggota yang mengalami permasalahan dan praktik kebidanan serta masalah hukum
MPEB secara internal memberikan saran dan pendapat tentang masalah yang sedang dihadapi, khususnya yang menyangkut pelaksanaan kode etik bidan dan pembelaan anggota
Tugas dan wewenang MPA dan MPEB adalah memberikan bimbingan dan pembinaan serta pengawasan etik profesi, meneliti, dan menentukan adanya kesalahan atau kelalaian bidan dalam memberikan pelayanan.
MPA tingkat pusat melaporkan pertanggungjawabannya kepada pengurus pusat IBI dan dan pada kongres nasional IBI.
MPA tingkat provinsi melaporkan pertanggungjawabannya kepada IBI tingkat provinsi (pengurus daerah)
Keberadaan MPEB bertujuan:Meningkatkan citra IBI dalam
meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan bidan
Membentuk lembaga yang akan menilai ada atau tidaknya pelanggaran terhadap Kode Etik Bidan Indonesia
Meningkatkan kepercayaan diri anggota IBI
Meningkatkan kepercayan masyarakat terhadap bidan dalam memberikan pelayanan
Badan Konsil Kebidanan
Badan konsil merupakan badan yang dibentuk dalam rangka melindungi masyarakat penerima jasa pelayanan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
Tugas Badan Konsil Kebidanan
Melakukan registrasi tenaga bidan
Menetapkan standar pendidikan bidan
Menapis dan merumuskan arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Melakukan pembinaan terhadap pelanggaran praktik kebidanan.
Wewenang badan konsil kebidanan meliputi:
Menetapkan standar kompetensi bidanMenguji persyaratan registrasi bidanMenyetujui dan menolak permohonan
registrasiMenerbitkan dan mencabut sertifikat
registrasiMenetapkan teknologi kebidanan yang
dapat diterapkan di IndonesiaMelakukan pembinaan bidan mengenai
pelaksanaan etika profesi yang ditetapkan organisasi profesi.
Melakukan pencatatan bidan yang dikenakan sanksi oleh organisasi profesi.
MAJELIS KODE ETIK KEBIDANAN DI LUAR NEGERI
RCM (Royal College of Midwife)
RCM adalah lembaga yang mendukung bidan dalam upayanya meningkatkan standar bagi ibu, bayi, dan keluarganya. Lembaga ini merupakan satu-satunya organisasi di Inggris yang berkaitan dengan bidan. Tujuan RCM adalah untuk meningkatkan seni dan ilmu kebidanan serta meningkatkan standar profesionalisme. Sekretariatnya berada di London, mereka memiliki anggota sekitar 37.000 orang bidan dan 200 cabang di pelosok negeri untuk memudahkan akses para anggotanya.
ICM (International Confederation of Midwife)
ICM adalah konfederasi bidan dunia yang sekretariatnya berada di London. Tujuan dari ICM adalah meningkatkan standar kepeawatan bagi wanita, bayi, dan keluarga di seluruh dunia melalui pembangunan, pendidikan, dan penyediaan bidan yang profesional. ICM bekerjasama dengan program save motherhood WHO. ICM mengadakan kongres setiap tiga tahun. Setiap empat kalidalam setahun, ICM menerbitkan buletin yang memudahkan bidan mengetahui perkembangan dan isu kebidanan di seluruh dunia.
Erupean Community Midwifes Directive
Erupean Community Midwifes Directive merupakan aliansi bidan se-Eropa yang berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan kebidanan.
TERIMA KASIH