Download - KEGAWATDARURATAN MATA
KEGAWATDARURATAN MATA Faradila Keiko
Farah Asyuri YasminDeriyan Sukma WMuncieto Andreas
Ophthalmology Clinical Practice ModuleFaculty of Medicine University of Indonesia
2013Rotation E
ILUSTRASI KASUS Anamnesis
Laki-laki, 40 tahun Kedua mata terkena percikan cairan
pembersih lantai ± 1 jam SMRS. Penglihatan kedua mata kabur dan merah Sebelumnya penglihatan kedua mata baik
ILUSTRASI KASUS (2) Hasil Pemeriksaan Fisik :
KU : tidak tampak sakit TD : 110/60 mmHg N : 70 kali/menit BB/TB : 68 kg/ 165 cm
ILUSTRASI KASUS (3) Pemeriksaan Oftalmologi
AVODS : 6/30 Pemeriksaan mata pada pemeriksaan
Hirschberg orthophoria Gerak kedua bola mata baik ke segala arah Segmen anterior ODS : konjungtiva tampak
hiperemis, kornea agak keruh Segmen posterior ODS : sukar dinilai
Trauma Kimia??? Anamnesis Gejala :
Riwayat terpajan : tersiram /tersemprot /terpercik zat kimiawi dan masuk ke mata
Rasa nyeri setelah terpajan, rasa terbakar Mata merah, fotofobia Pandangan kabur Rasa mengganjal di mata/Foreign body
sensation Bengkak pada kelopak, tidak dapat membuka
mata Keluar air mata berlebihan
Tanda-tanda yang perlu diperhatikan bila ada kecurigaan trauma kimia mata: Penurunan tajam penglihatan Defek epitel kornea Kekeruhan kornea Perforasi kornea Reaksi inflamasi bilik mata depan Peningkatan tekanan intraokular Kerusakan / jaringan parut pada adneksa Inflamasi konjungtiva Iskemia perilimbus
ETIOLOGIBasa/Alkali NH3 (pupuk,
cairan pembersih)
KOH (pasta gigi) NaOH
(pembersih saluran)
MgOH(petasan) CaOH (kapur,
semen)
Asam Sulfuric acid (accu),Sulfurous acid (paling sering: bahan pemutih, pendingin)
Hydrofluoric acid (paling fatal : bahan pemoles/pembersih kaca)
Acetic acid (cuka)
Agen IritanDetergenPepper spray
Diagnosis Trauma kimia basa ODS
Anamnesis : Riwayat terpajan zat kimia (cairan pembersih basa) Penglihatan kabur Mata merah
Pemeriksaan Oftalmologi: Penurunan tajam penglihatan (AVODS: 6/30) Konjungtiva hiperemis belum iskemik Kornea agak keruh
Diagnosis Banding:- Trauma kimia (agen asam) ODS
Klasifikasi Roper-Hall Grade I : kornea jernih,
tidak terdapat iskemia limbus
Grade II : kornea agak keruh tetapi detail iris masih tampak, dengan iskemia limbus < 1/3
Grade III :detail iris tidak terlihat, iskemia limbus antara
Grade IV : kornea opak, dengan iskemia limbus lebih dari setengah
Klasifikasi Hughes Derajat I
Iskemia limbus yang minimal atau tidak ada Derajat II
Iskemia kurang dari 2 kuadran limbus Derajat III
Iskemia lebih dari 3 kuadran limbus Derajat IV
Iskemia pada seluruh limbus, seluruh permukaan epitel konjungtiva dan bilik mata depan
Derajat Trauma Kimia Basa Menurut Thoft :
Derajat 1 : hiperemi konjungtiva disertai dengan keratitis pungtata
Derajat 2 : hiperemi konjungtiva disertai dengan hilangnya epitel kornea
Derajat 3 : hiperemi disertai dengan nekrosis konjungtiva dan lepasnya epitel kornea
Derajat 4 :konjungtiva perilimal nekrosis sebanyak 50%
PatogenesisKornea keruh perubahan struktur kolagen dan edema
jaringan opasifikasi korneaAVODS 3/60 Kornea keruhKonjungtiva hiperemis Iritasi pelepasan prostaglandin
vasodilatasi konjungtiva
Schrage N, Burgher F, Blomet J, Bodson L, Gerard M, Hall AH, et al. Chemical ocular burns. Berlin: Springer-Verlag Berlin Heidelberg; 2011.
Penetrasi
Koagulasi protein protective barrier
Disosiasi dan saponifikasi asam lemak membran sel
Penarikan air dari sel nekrosis
Alkali+lipid soluble compound softening dan gelatinisation
Asam Alkali
Khurana AK. Comprehensive opthalmology. 4th ed. New Delhi: New Age International (P) Ltd., Publisher; 2007.
Data Tambahan Yang Diperlukan
Kuhn F. Ocular Traumatology. Birmingham: Springer; 2008.Randleman JB. Ophthalmologic Approach to Chemical Burns:
Clinical Presentation [internet]. 2011. Available from http://emedicine.medscape.com/article/1215950-clinical.
Ada atau tidaknya sisa-sisa agen pada kelopak mata, fisura palpebra, dan forniks dengan menggunakan penlight
Pemeriksaan slitlamp menilai kerusakan segmen anterior (korneadapat menggunakan fluorescein staining; vaskularisasi limbus; ada atau tidaknya partikulat)
Pemeriksaan tekanan intra okular apakah terdapat peningkatan atau tidak
Pemeriksaan pH pada forniks konjungtiva dengan menggunakan kertas lakmus
Tatalaksana
Emergency Irigasi meminimalkan durasi kontak,
menormalkan pH Anestesi topikal Solusi buffer steril seimbang: NS, RL 15-30
menit Eversi kelopak mata atas Debridement mendukung reepitelisasi,
menghilangkan residu kimia
Prognosis: Ropel-Hall System Grading
Grade 1: prognosis sangat baik Grade 2: prognosis baik Grade 3: prognosis harus berhati-hati Grade 4: prognosis sangat buruk
Kanski JJ, Bowling B. Clinical Opthtalmology. 7th ed. UK: Elsevier; 2011
Tatalaksana Medis Tujuan: mengurangi inflamasi, promosi
regenerasi epitel, cegah ulserasi kornea Grade 1 & 2: salep antibiotik topikal 1
minggu + steroid topikal & sikloplegik bila perlu
Grade 3 & 4: steroid, sikloplegi, antibiotik topikal, asam askorbat, asam sitrat, tetrasiklin, pencegahan symblepharon, monitor tekanan intraokular, jejas kulit periokular
Operasi Penjahitan limbus Transplantasi stem stell limbal Cangkok membran amnion Pengeleman/keratoplasti
TERIMA KASIH
Pertanyaan Lutfie: Apakah mata memiliki rentang tertentu untuk pH?
Apakah terdapat batas toleransi waktu atau golden period untuk penanganan?
Tidak disebutkan pasti, tetapi agen basa dapat menyebabkan kerusakan sampai bilik mata depan dalam 7 detik.
Tergantung seberapa asam atau basa
Herliani: Anestesi lokal untuk irigasi apa yang
digunakan? Bagaimana penggunaannya?
Kansky lidocaine Lidocaine dicampur dengan cairan untuk
irigasi
Wahyu: Bagaimana klasifikasi derajat keparahan
trauma yang menentukan apakah tata laksana bisa di rumah saja atau harus dibawa ke rumah sakit?
Dita: Irigasi seberapa banyak dan seberapa
lama?
Irigasi berikan sebanyak-banyaknya Sekitar 15-30 menit
Evan: Apakah ada posisi terbaik untuk irigasi?
Mata melihat ke arah kontralateral dan diberikan ke arah berseberangan dengan yang pasien lihat sehingga tidak berkedip atau menghindar
Feedback Presentasinya sebaiknya semuanya maju
sebagai metode belajar Presentasi lebih baik banyak gambar, warna
huruf juga diperhatikan kontrasnya, jumlah huruf dalam 1 baris
Anestesi topikal sediaannya bisa eyedrop atau vial, sediaan jangan dicampur dengan cairan irigasi, ada pantocain 2% (tapi jangan kebanyakan, nanti merusak epitel)
Pemberian anestesi supaya tidak spasme dan lebih rileks
Feedback (2) Irigasi Berikan secepat mungkin, sebanyak mungkin kepala miring ke arah temporal supaya tidak
pindah ke mata sebelahnya. Posisi tiduran lebih mudah untuk irigasi
Kertas lakmus bisa untuk menentukan apakah pH sudah normal atau belum
Kelopak mata di-eversi untuk memaparkan konjungtiva tarsal lengket dan bisa symblepharon
pH agen hati2 kalau basa atau asam kuat
Debridement jaringan nekrosis nekrotomi setelah itu apa yang dilakukan? jika di limbus graft limbus
Iskemia limbus menentukan derajat karena banyak pembuluh darah dan menyuplai kornea