KEDUDUKAN HARTA BERSAMA
DALAM PERKAWINAN MENURUT FIQIH DAN HUKUM POSITIF
INDONESIA SERTA PRAKTEK PUTUSAN PENGADILAN AGAMA
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat ujian dan
untuk memperoleh gelar Magister Hukum
Oleh :
ARIFAH S. MASPEKE
NIM : MH 16.28.2017
Program Studi : Ilmu Hukum
PROGRAM MAGISTER (S2) ILMU HUKUM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2017
i
KEDUDUKAN HARTA BERSAMA
DALAM PERKAWINAN MENURUT FIQIH DAN HUKUM POSITIF
INDONESIA SERTA PRAKTEK PUTUSAN PENGADILAN AGAMA
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat ujian dan
untuk memperoleh gelar Magister Hukum
Oleh :
ARIFAH S. MASPEKE
NIM : MH 16.28.2017
Program Studi : Ilmu Hukum
PROGRAM MAGISTER (S2) ILMU HUKUM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2017
ii
KEDUDUKAN HARTA BERSAMA
DALAM PERKAWINAN MENURUT FIQIH DAN HUKUM POSITIF
INDONESIA SERTA PRAKTEK PUTUSAN PENGADILAN AGAMA.
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat ujian dan
untuk memperoleh gelar Magister Hukum
Oleh :
ARIFAH S. MASPEKE
NIM : MH 16.28.2017
Program Studi : Ilmu Hukum
Disetujui oleh :
Pembimbing I
Tanggal,
Prof. H. Abdullah Kelib, S.H.
NIDN.
Pembimbing II
Tanggal,
Drs. H. Akhmad Khisni, S. H, M.H.
NIDN. 06.0408.5701
Mengetahui
Ketua Program Magister (S2) Ilmu Hukum
Dr. H. Umar Ma’aruf, S.H.Sp.N, M.Hum
NIDN. 06.1702.6801
iii
KEDUDUKAN HARTA BERSAMA
DALAM PERKAWINAN MENURUT FIQIH DAN HUKUM POSITIF
INDONESIA SERTA PRAKTEK PUTUSAN PENGADILAN AGAMA
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat ujian dan
untuk memperoleh gelar Magister Hukum
Oleh :
ARIFAH S. MASPEKE
NIM : MH 16.28.2017
Program Studi : Ilmu Hukum
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
Pada Tanggal, Jum‟at, 15 September 2017
Dan Dinyatakan LULUS
Tim Penguji
Ketua
Dr. H. Ghofar Sidiq, M.Ag
NIDN.
Anggota
Prof. H. Abdullah Kelib, S.H.
NIDN
Anggota
Drs. H. Akhmad Khisni, S. H, M.H.
NIDN. 06.0408.5701
Mengetahui
Ketua Program Magister (S2) Ilmu Hukum
Dr. H. Umar Ma’aruf, S.H.Sp.N, M.Hum
NIDN. 06.1702.6801
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya :
Nama : Arifah S. Maspeke
NIM : MH 16.28.2017
Menyatakan bahwa :
1. Karya tulis ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik magister, baik di Universitas Islam Sultan
Agung Semarang maupun di perguruan tinggi lainnya.
2. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah di
tulis atau dipublikasikan orang lain kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
3. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan
gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya
sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi.
Semarang, September
2017
Yang Membuat
Pernayataan
Arifah S. Mapeke
v
MOTTO
Prasangka KU (Allah Swt.) sesuai dengan Prasangka mu (Umatnya)
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh
jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Q.S Al-Baqarah 216)
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu
telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain. (Q.S Al-Insyirah 6-7)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan
Tesis ini dengan baik. Karya sederhana ini ku persembahkan untuk:
Suamiku tercinta Winardi, terima kasih telah memberikan motivasi
sehingga tesis ini bisa terselesaikan.
Anak-anakku tercinta, Difah Putri Salsabila, M. Rafli Erlangga dan
Alisha Azka Shakila yang telah memberiku semangat dan selalu menjadi
yang terbaik buat mama dan papa.
Teman-teman seperjuangan di Kelas Ditreskrimsus dan kelas Hukum
Islam Tahun 2016.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis akhirnya dapat
menyelesaikan tesis dengan judul “Kedudukan Harta Bersama Dalam
Perkawinan Menurut Fiqih Dan Hukum Positif Indonesia Serta Praktek
Putusan Pengadilan Agama.” ini dengan sebaik-baiknya.
Penulisan tesis ini merupakan tugas akhir untuk memenuhi salah satu
syarat guna memperoleh gelar Magister Hukum pada Program Pascasarjana
Ilmu Hukum Universitas Islam Sultan Agung, Semarang Jawa Tengah. Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis membuka diri untuk menerima kritik maupun saran demi
perbaikan tesis ini.
Penulisan ini tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan berbagai pihak
yang diberikan kepada penulis selama proses penyelesaiannya. Untuk itu
izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terimakasih yang tidak terhingga
kepada :
1. Bapak Drs. H. Anis Malik Toha, Ph.D, selaku Rektor Universitas Islam
Sultan Agung (UNISSULA) Semarang.
2. Bapak Prof. Dr. H. Gunarto, S.H., M.H., selaku Dekan Fakultas Hukum
UNISSULA Semarang.
3. Bapak Dr. H. Umar Ma‟ruf, S.H., Sp.N, M.Hum, selaku Ketua Program
Magister Ilmu Hukum UNISSULA Semarang.
vii
4. Ibu Dr. Hj. Sri Kusriah, S.H., M.Hum, selaku Sekretaris Program Magister
Ilmu Hukum UNISSULA Semarang.
5. Bapak Prof. H. Abdullah Kelib, S.H. dan Bapak Drs. H. Akhmad Khisni,
S.H, M.H. selaku Dosen Pembimbing, yang telah memberikan arahan dan
bimbingan dalam penulisan tesis ini.
6. Dosen Penguji Tesis Bapak Dr. H. Ghofar Sidiq, M.Ag yang telah
memberikan tanggapan dan saran-saran yang konstruktif.
7. Untuk Suamiku Winardi dan anak-anakku Difah Putri Salsabila, M. Rafli
Erlangga, Alisha Azka Shakila, terimakasih atas dukungan yang diberikan
kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tesis tepat pada waktunya.
8. Penyelenggara Program Pascasarjana Ilmu Hukum Univeristas Islam
Sultan Agung beserta dosen dan karyawan yang telah memberikan
berbagai kemudahan dan fasilitas dalam perkuliahan.
9. Teman-teman seperjuangan dalam menempuh studi di Program
Pasacasarjana Ilmu Hukun Universitas Islam Sultan Agung kelas
Ditreskrimsus dan Kelas Hukum Islam Tahun 2016 selamat dan sukses
buat kalian semua.
10. Terakhir kepada semua pihak yang turut mendukung dan membantu baik
secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis untuk
menyelesaikan studi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa tesis ini sangatlah jauh dari sempurna, hal
ini semata-mata karna keterbatasan waktu dan sumber bacaan yang dimiliki
dalam penyusunan tesis ini. Untuk itu kritik dan saran dengan senang hati akan
viii
penulis terima dalam rangka penulisan karya-karya pada masa yang akan
datang.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis persembahkan karya
ini, mudah-mudahan dapat menambah khasanah keilmuan baik bagi penulis
sendiri maupun kepada orang lain.
Semarang, September
2017
PENULIS
ix
ABSTRAK
Pengertian perkawinan menurut ketentuan Pasal 1 Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara
seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan
membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa. Salah satu faktor yang penting dalam perkawinan
adalah harta kekayaan, faktor ini dapat dikatakan yang dapat menggerakkan
suatu kehidupan perkawinan. Perkawinan yang terjadi antara seorang pria
dengan seorang wanita menimbulkan akibat lahir maupun batin terhadap
keluarga masing-masing, masyarakat dan juga terhadap harta kekayaan yang
diperoleh di antara mereka baik sebelum maupun selama perkawinan
berlangsung. Harta kekayaan dalam perkawinan terdiri dari harta bawaan,
harta perolehan dan harta bersama. Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin
mengetahui bagaimana kedudukan harta bersama menurut fiqih dan menurut
hukum positif Indonesia serta bagaimana praktek putusan Pengadilan Agama
tentang pembagian harta bersama.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dengan
metode pendekatan yuridis normatif atau penelitian hukum doktrinal. Pada
penelitian hukum normatif, yang diteliti hanya bahan bahan pustaka atau data
sekunder yang mencakup bahan hukum primer, sekunder dan tersier.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa dalam fiqih tidak dikenal
istilah harta bersama karena masalah harta bersama tidak dibahas dalam
kitab-kitab fiqih, masalah harta bersama merupakan masalah yang belum
terpikirkan, namun kajian ulama Indonesia tentang harta bersama telah
melahirkan pendapat bahwa harta bersama dapat diqiyaskan dengan syirkah.
Ketentuan harta bersama dalam hukum positif Indonesia diatur dalam
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi
Hukum Islam. Dalam ketentuan tersebut diatur tentang hak dan kewajiban
suami istri dalam kaitannya dengan harta bersama dan pembagian harta
bersama bila perkawinan putus baik putus karena perceraian ataupun
kematian. Dalam Pasal 96 dan 97 Kompilasi Hukum Islam, harta bersama
dibagi dua, dengan pembagian yang sama, masing-masing suami istri
mendapat separuh bagian dari harta bersama sepanjang tidak ditentukan lain
dalam perjanjian perkawinan.
Penyelesaian pembagian harta bersama dapat dilakukan secara
musyawarah atupun melalui bantuan Pengadilan Agama. Putusan Pengadilan
Agama tidak selamanya berpegang pada ketentuan dalam Pasal 97 Kompilasi
Hukum Islam, namun secara kasuistis bisa berbeda berdasarkan asas keadilan.
Kata Kunci: Perkawinan, Harta Bersama, Putusan Pengadilan Agama