KEBIJAKAN TANGSEL SMART CITY MELALUI
PENGGUNAAN APLIKASI SIARAN DI KOTA
TANGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Audy Saphira
NIM: 11151120000019
PROGRAM STUDI ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1440 H/ 2019 M
ii
KEBIJAKAN TANGSEL SMART CITY MELALUI
PENGGUNAAN APLIKASI SIARAN DI KOTA
TANGERANG SELATAN
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Audy Saphira
NIM: 11151120000019
Dosen Pembimbing,
Dr. Agus Nugraha, M.A
NIP. 19680801 200003 1 001
PROGRAM STUDI ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019
iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Skripsi yang berjudul
KEBIJAKAN TANGSEL SMART CITY MELALUI
PENGGUNAAN APLIKASI SIARAN DI KOTA
TANGERANG SELATAN
1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli
saya atau merupakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, 15 November 2019
Audy Saphira
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Dengan ini, pembimbing skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:
Nama : Audy Saphira
NIM : 11151120000019
Program Studi : Ilmu Politik
Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:
KEBIJAKAN TANGSEL SMART CITY MELALUI
PENGGUNAAN APLIKASI SIARAN DI KOTA
TANGERANG SELATAN
Telah diuji pada tanggal 29 Oktober 2019.
Jakarta, 15 November 2019
Mengetahui, Mengetahui,
Ketua Program Studi Pembimbing
Dr. Iding Rosyidin, M.Si Dr. Agus Nugraha, M.A
NIP: 19701013 200501 1 003 NIP: 19680801 200003 1 001
v
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
SKRIPSI
KEBIJAKAN TANGSEL SMART CITY MELALUI
PENGGUNAAN APLIKASI SIARAN DI KOTA TANGERANG
SELATAN
Oleh
Audy Saphira
11151120000019
Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 29
Oktober 2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Ilmu Politik.
Ketua, Sekretaris,
Dr. Iding Rosyidin, M.Si Suryani, M.Si
NIP: 19701013 200501 1 003 NIP: 19770424 200710 2 003
Penguji I, Penguji II,
Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP
NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: -
Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 29 Oktober
2019.
Ketua Program Studi Ilmu Politik
FISIP UIN Jakarta
Dr. Iding Rosyidin, M.Si
NIP: 19701013 200501 1 003
ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis tentang sebuah aplikasi bernama SIARAN yang
menjadi salah satu aplikasi pionir lahirnya Smart City di Kota Tangerang Selatan.
Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk melihat bagaimana aplikasi SIARAN
sebagai aplikasi pelaporan keluhan masyarakat Kota Tangsel bekerja serta
bagaimana aplikasi tersebut berjalan sebagai implementasi dari berjalannya
kebijakan Tangsel Smart City. Penulis melihat bahwa dengan adanya kebijakan
Tangsel Smart City yang melahirkan aplikasi SIARAN dapat membuka jalan
antara Pemerintah Kota Tangsel dengan masyarakat. Metode penelitian yang
digunakan adalah wawancara dan studi pustaka dan dianalisa menggunakan
kerangka teoretis.
Aplikasi SIARAN yang dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika
Kota Tangsel ini digunakan untuk memudahkan masyarakat dalam melaporkan
berbagai kejadian atau permasalahan yang ada disekitarnya hanya dengan
menggunakan smartphone dan melaporkannya pada aplikasi tersebut. Aplikasi
SIARAN hadir sebagai penghubung antara Pemkot Tangsel dengan masyarakat
sehingga masyarakat dimudahkan untuk menyampaikan segala bentuk keluhan
tanpa harus datang ke kantor atau lembaga tertentu.
Kerangka teoretis yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori Good
Governance, E-Government, Kebijakan Publik, dan Smart City. Dalam teori Good
Governance terdapat delapan karakteristik namun dalam penelitian ini penulis
terfokus pada empat karakteristik yaitu Partisipasi, Transparansi, Responsif, serta
Efektivitas dan Efisiensi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
dan studi pustaka. Kesimpulan yang di dapat dari penelitian ini adalah kebijakan
Tangsel Smart City yang melahirkan aplikasi SIARAN telah berjalan dengan
efektif dan efisien sesuai dengan kriteria Good Governance, namun ada beberapa
kekurangan seperti kurangnya sosialisasi secara terbuka pada masyarakat terkait
aplikasi SIARAN.
Kata Kunci: Smart City, Good Governance, Tangsel Smart City, SIARAN.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan
karunianya serta memberikan kemudahan, kesabaran, serta kelancaran penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Kebijakan Tangsel Smart City
Melalui Penggunaan Aplikasi SIARAN di Kota Tangerang Selatan” dapat
terselesaikan tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa dipanjatkan kepada Nabi
Muhammad SAW. penulis sadar betul bahwa skripsi ini masih terdapat benyak
kekurangan dari segala sisi baik penulisan maupun isi dari skripsi.
Penulis menyadari bahwa begitu banyak hambatan dan cobaan dalam
proses penulisan skripsi ini namun syukur alhamdulillah berkat doa dan dukungan
seluruh pihak, skripsi ini dapat terselesaikan. Dalam kata pengantar ini penulis
ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Amany Lubis, M.A, selaku Rektor UIN Syrif Hidayatullah
Jakarta.
2. Dr. Ali Munhanif, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik (FISIP) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Agus Nugraha, selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan
arahan dan masukan serta dukungan untuk segera menyelesaikan skripsi
penulis.
4. Bapak Bakir Ihsan, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selama
perkuliahan dengan sangat terbuka untuk memberi solusi yang penulis
keluhkan semasa perkuliahan.
5. Dr. Iding Rosyidin, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Politik serta
Suryani, M.Si selaku Sekretaris Prodi Ilmu Politik.
6. Seluruh dosen Program Studi Ilmu Politik yang telah memberikan amat
banyak ilmu dan pengalaman yang bermanfaat.
7. Papa Ronny Budiarto dan Mama Laila Safitri yang selalu memberikan
dukungan moril dan materil serta doa yang tidak pernah putus untuk
penulis, Adik-adikku Damar Alief Budiarto, dan Lula Aulya Azzahra yang
selalu menjadi pelipur lara untuk Kakak Audy.
iii
8. Ibu Ainun selaku Staff divisi Aplikasi SIARAN di DISKOMINFO
Tangsel, Pak Firman selaku Kepala Bidang Sumber Daya Manusia di
DISKOMINFO Tangsel. Terimakasih banyak sudah bersedia menjadi
narasumber penulis dan memberikan banyak informasi yang penulis
butuhkan.
9. Kak Riska Meidina, Marsya Aisyah, Abang Derry, Kak Abi, Kak Ara,
Kak Shika, Mbafi, Kak Arin. Terimakasih atas segala nasihat serta
dukungan ekstra agar penulis segara menyelesaikan skripsi.
10. Sultan Rivandi dan Redidzia Hernandi yang sudah menjadi sahabat
sekaligus mentor terbaik selama empat tahun masa perkuliahan.
11. Lila Nurbaiti, Helma Liyani, Inaas Azizah Tuzzahra, Cherlinda Hestiane
yang selalu menjadi sahabat terbaik untuk berkeluh kesah, menangis dan
tertawa bersama.
12. Naswah, M. Ade Tri Syahputra, Daffa Daud, Nabilla Aisyah, Dimas
Ramdan, Fajar Eko, Kevin Distira, Maulana Mahdi, Fauziah, dan teman-
teman Ilmu Politik A 2015 yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
13. Teman-teman prodi Ilmu Politik Angkatan 2015, terimakasih sudah
menjadi kawan berproses selama masa perkuliahan penulis.
14. Adinda Nurlayla Ahmad dan Ida Kurnia Dewi, sahabat sejak SD hingga
kembali satu almamater dalam perkuliahan.
15. Winka Surya Fatahillah, Intan Nur Amanah, Reza Maulana sahabat terbaik
yang menemani di masa-masa SMA hingga saat ini.
16. Bella Aprilia dan Regina Herawati, Sahabat komplek sejak masa kecil
hingga sekarang.
17. Teman-teman pengurus Fisip Mengajar 2016 yaitu Nida, Miftah, Ais,
Mael, Khalila, dan Madyan. Terimakasih sudah mengajarkan apa arti
relawan sesungguhnya. Kalian partner terbaik. Serta seluruh adik-adik
KAPH di lapak, terimakasih atas segala pembelajaran hidup serta
pengalaman yang diberikan pada Kak Audy. sayang sekali sama kalian!
18. Shaka Askara Senja, yang selalu menjadi peningkat mood penulis.
iv
19. Teman-teman Tangsel Youth Planner khususnya Chairul yang selalu
memberi semangat untuk segera menyelesaikan skripsi.
20. Teman-Teman HMI Komfisip dan Kohati Komfisip, terimakasih atas
segala pengalaman dan menjadi tempat berproses selama masa
perkuliahan penulis.
21. Teman KKN seperjuangan, Rif‟ah, Ana, dan Novi.
Penulis berharap semoga Allah SWT membalas segala kebaikan atas doa
dan dukungan yang diberikan kepada penulis. Terimakasih untuk segala pihak
yang turut berkontribusi dalam penyelesaian skripsi ini, mohon maaf penulis tidak
sebutkan satu per satu. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi
seluruh kalangan.
Jakarta, 15 Oktober 2019
Audy Saphira
v
DAFTAR ISI
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ..................................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI .............................................. v
ABSTRAK .......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... viii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................................... x
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Pertanyaan Penelitian .............................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 4
D. Manfaat penelitian .................................................................................................. 5
E. Tinjauan Pustaka ..................................................................................................... 5
F. Metode Penelitian ................................................................................................. 11
G. Sistematika Penulisan ........................................................................................... 12
BAB II .............................................................................................................................. 14
KERANGKA TEORI DAN KONSEP .......................................................................... 14
A. Teori Good Governance ........................................................................................... 14
1. Definisi Good Governance ................................................................................... 14
B. Teori Kebijakan Publik ............................................................................................ 18
1. Bentuk-bentuk Kebijakan Publik .......................................................................... 19
vi
C. Konsep E-Government ............................................................................................. 22
1. Awal Mula Hadirnya E-Government .................................................................... 23
2. Pola Pendekatan E-Government ............................................................................ 25
D. Konsep Smart City ................................................................................................... 26
1. Definisi Smart City ............................................................................................... 26
2. Karakteristik Aplikasi Berbasis Smart City .......................................................... 28
E. Kerangka Pikir .......................................................................................................... 30
BAB III ............................................................................................................................. 32
PROFIL PEMERINTAHAN KOTA TANGERANG SELATAN .............................. 32
A. Sejarah Kota Tangerang Selatan ........................................................................... 32
1. Sejarah Terbentuknya Kota Tangerang Selatan .................................................... 33
2. Keadaan Penduduk ................................................................................................ 35
3. Konsep Terbentuknya Tangsel Smart City ........................................................... 36
BAB IV ............................................................................................................................. 42
ANALISIS KEBIJAKAN TANGSEL SMART CITY MELALUI PENGGUNAAN
APLIKASI SIARAN DI KOTA TANGERANG SELATAN ...................................... 42
A. Penerapan Kebijakan Tangsel Smart City ............................................................ 42
1. Strategi Pembangunan Tangsel Smart City ........................................................... 44
2. DISKOMINFO Tangsel Sebagai Institusi Pengelola Kebijakan Tangsel Smart
City ............................................................................................................................ 55
B. Penerapan Kebijakan Tangsel Smart City Melalui Aplikasi SIARAN ................. 59
1. Partisipasi .......................................................................................................... 59
2. Transparansi ...................................................................................................... 64
3. Responsif........................................................................................................... 73
4. Efektivitas dan Efisiensi.................................................................................... 79
BAB V .............................................................................................................................. 87
vii
KESIMPULAN ............................................................................................................... 87
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 87
B. Saran ..................................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 90
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar III.1. Grafik Luas Wilayah Kota Tangerang
Selatan Menurut Kecamatan ………………………………. 34
Gambar III.2. Jumlah Penduduk Kota Tangerang Selatan ………………... 35
Gambar IV.1. Website Resmi Kota Tangerang Selatan …………………... 43
Gambar IV.2. Sosialisasi Tangsel Smart City Pada
Tanggal 3 Desember 2018 ………………………………… 45
Gambar IV.3. Tabel Peta Jalan Pembangunan Smart City
di Kota Tangerang Selatan 2018-2022 …………………….. 46
Gambar IV.4. Kota Tangerang Selatan berada di peringkat tiga
Kota Metropolitan pada IKCI 2018 ……………………….. 52
Gambar IV.5. Bagan Struktur Organisasi DISKOMINFO Tangsel ……….. 54
Gambar IV.6. Jumlah Pengguna Aplikasi SIARAN Pada
Bulan Mei 2019 …………………………………………….. 59
Gambar IV.7. Ratings Aplikasi SIARAN pada Playstore …………………. 60
Gambar IV.8. Bentuk Form Laporan Yang Terdapat
Dalam Aplikasi SIARAN …………………………………… 61
Gambar IV.9. Fitur Yang Ada Dalam Aplikasi SIARAN …………………... 63
Gambar IV.10. Fitur Berita Yang Ada Dalam Aplikasi SIARAN …………... 64
ix
Gambar IV.11. Bentuk Laporan Pada Aplikasi
SIARAN Yang Sudah Terverifikasi ……………………….. 65
Gambar IV.12. Bentuk Maps Yang Mengarahkan Pada Lokasi Terlapor ….. 66
Gambar IV.13. Bentuk Komentar Dalam Laporan Pengguna Lainnya …….. 67
Gambar IV.14. Bentuk Laporan Yang Masih Dalam Proses ……………….. 68
Gambar IV.15. Bentuk Laporan Yang Sudah Selesai ………………………. 69
Gambar IV.16. Respon Kadis Dishub Dalam Kolom
Komentar Terkait Dengan Kinerja Dishub ……………….… 70
Gambar IV.17. Jumlah Laporan Bulan November 2018 ……………………. 72
Gambar IV.18. Laporan 10 Kategori Teratas ………………………………... 73
Gambar IV.19. Laporan 10 Kelurahan Melalui Aplikasi SIARAN ………….. 74
Gambar IV.20. Laporan Status Kategori ………………………………..…..... 75
Gambar IV.21. Laporan OPD Teratas ………………………………..……….. 76
Gambar IV.22. Peta Yang Terdapat Pada Command Center ……….……….... 77
Gambar IV.23. Bentuk Informasi Laporan Pada Command Center …..……..... 78
Gambar IV.24. Bentuk Laporan Pada Command Center …………………...…. 79
Gambar IV.25. Menu Unduh Laporan Pada Command Center ……….……….. 80
x
DAFTAR SINGKATAN
3L : Lihat, Lapor, Lega
ASN : Aparatur Sipil Negara
ATCS : Area Traffic Control System
BLHD : Badan Lingkungan Hidup Daerah
DISHUB : Dinas Perhubungan
DISKOMINFO : Dinas Komunikasi dan Informatika
DPU : Dinas Pekerja Umum
IT : Information and Technology
JPU : Lampu Jalan
KADIS : Kepala Dinas
KTP : Kartu Tanda Penduduk
LPSE : Laporan Pengadaan Secara Elektronik
MRT : Moda Raya Terpadu
MUSRENBANG : Musyawarah Rencana Pembangunan
OPD : Organisasi Perangkat Daerah
PAGAR : Pantau Harga Pasar
PAMOR : Pamulang Modern
PIC : Person In Charge
PISA : Pusat Informasi Sahabat Anak
PRAKMATIS : Proses Baliknama Otomatis
xi
PEMKOT : Pemerintah Kota
SDM : Sumber Daya Manusia
SIARAN : Sistem Pelaporan dan Penugasan
SIDUTA : Sistem Informasi Penduduk Tangerang Selatan
SIPMAKES : Sistem Informasi Penyandang Masalah Sosial
SIMANJA : Sistem Informasi Manajemen Jalan dan Jembatan
SIPITUNG : Sistem Aplikasi Peruntukan Ruang
SIPEPOHONAN : Sistem Pemetaan Pohon dan Tanaman
SIMPONIE : Sistem Perizinan Online
SISUMAKER : Sistem Informasi Surat Masuk dan Surat Keluar
SIMPEG : Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
SIMTARU : Sistem Informasi Tata Ruang
SIMPUS : Sistem Informasi Puskesmas
SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
TANGSEL : Tangerang Selatan
TBM : Taman Baca Masyarakat
TIK : Teknologi Informasi dan Komunikasi
UCT : Unit Cepat Tanggap
UKM : Usaha Kecil dan Menengah
UMKM : Usaha Mikro, Kecil, Menengah
WAS-DAL : Pengawasan dan Pengendalian
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi pernyataan yang melatarbelakangi pembahasan mengenai
Kebijakan Tangsel Smart City Melalui Penggunaan Aplikasi SIARAN Di Kota
Tangerang Selatan. Juga dijelaskan tujuan, manfaat, tinjauan pustaka, serta
metode penelitian yang peneliti gunakan (metode penelitian kualitatif) untuk
mendukung kelengkapan penelitian ini.
A. Latar Belakang
Berbagai negara di belahan dunia berlomba-lomba untuk menerapkan Smart
City atau Kota Cerdas yang memanfaatkan teknologi dalam setiap pelayanan
publiknya. Berbagai informasi yang ada dalam kota dapat diakses dengan mudah
hanya dengan menggunakan gadget yang terkoneksi jaringan internet. Smart City
memiliki tujuan untuk memperbaiki pelayanan publik, meningkatan kesejahteraan
warga, dan dapat menekan biaya-biaya agar lebih efisien. Di Indonesia, terdapat
beberapa kota besar yang sudah menerapkan Smart City ini salah satunya Jakarta
Smart City yang sudah menerapkan berbagai macam inovasi seperti sistem tilang
online bagi pengemudi yang melangar peraturan lalu lintas. Akan ada 100 kota
yang direncanakan menerapkan Smart City sehingga masyarakat dapat turut
berpartisipasi dalam membangun kotanya.1
Pelaksanaan Smart City merupakan sebuah keharusan dalam setiap
wilayah. Kota Tangerang Selatan yang saat ini di bawah pemerintahan Airin
1
Evita Devega, “Langkah Menuju 100 Smart City”, ( Data diambil pada website
kominfo.go.id diakses pada tanggal 12 Juni 2019 jam 11:25 WIB.)
2
Rachmi Diany selaku Walikota Tangerang Selatan sedang berupaya untuk
menciptakan Kota Tangsel menjadi Smart City. Sesuai dengan semboyan Kota
Tangerang Selatan yaitu “Cerdas, Modern, Religius”. Pemerintah Kota Tangerang
Selatan menciptakan inovasi baru yang di dalamnya memanfaatkan penggunaan
teknologi. Terkait inovasi, terdapat landasan hukum dalam UU No. 23 Tahun
2014 tentang Pemerintah Daerah. Dalam bab XXI tentang Inovasi Daerah pasal
387 yaitu2:
“ Bentuk pembaharuan antara lain penerapan hasil ilmu pengetahuan dan
teknologi dan temuan baru dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Kebijakan inovasi daerah mengacu pada prinsip: (1) Peningkatan
efisiensi; (2) Perbaikan efektivitas; (3) Perbaikan kualitas pelayanan; (4)
Tidak ada konflik kepentingan; (5) Berorientasi kepada kepentingan
umum; (6) Dilakukan secara terbuka; (7) Memenuhi nilai-nilai kepatutan;
(8) Dapat dipertanggungjawabkan hasilnya tidak untuk kepentingan
sendiri.”
Pemerintah Tangerang Selatan mencoba menerapkan konsep Smart City
dengan memberdayakan para pemuda Tangsel yang berada di usia produktif,
memberikan fasilitas-fasilitas umum salah satunya berupa Wifi untuk publik yang
bertujuan agar masyarakat dapat mengakses internet dengan mudah, dan dalam
pelayanan publik juga pemerintah Kota Tangsel membuat beberapa aplikasi
android yang bersifat pelayanan publik yaitu SIARAN, Tangsel Cmore City,
Tangsel Belajar, PAGAR Kota Tangsel, SIMANJA, Tangselpay, SiPePohoNan,
e-SPTPD Kota Tangerang Selatan, LAPOR TANGSEL, SIDAP Tangsel, Mata
Tangsel, dan lainnya.
Salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan Kota Tangerang Selatan
menjadi Smart City salah satunya yaitu adanya aplikasi SIARAN. Aplikasi
2 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
3
SIARAN adalah aplikasi yang dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informasi
Kota Tangsel yang bertujuan untuk turut melibatkan masyarakat dalam
membangun Kota Tangerang Selatan menjadi kota yang aman dan nyaman bagi
seluruh warganya, memudahkan pemerintah kota dalam memantau wilayah-
wilayah yang ada di Kota Tangerang Selatan serta dapat dengan mudah
mengetahui berbagai keluhan yang ada di lapangan. Cara penggunaan aplikasi ini
hanya dengan mengunduh di playstore yang ada di android dan app store yang
tersedia di IOS. Dengan tagline 3L yaitu Lihat-Lapor-Lega diharapkan
masyarakat dapat turut andil dalam perbaikan Kota Tangerang Selatan.
Dalam wawancara yang dikutip dalam website Palapanews, Kepala Dinas
Komunikasi dan Informasi (Kadiskominfo) Kota Tangerang Selatan menjelaskan
bahwa aplikasi SIARAN memiliki dua manfaat yaitu pertama, efisiensi waktu.
Kedua, masyarakat dapat berinteraksi secara langsung pada Pemerintah Kota
tanpa harus bertemu secara fisik 3.
Pernyataan Benyamin Davnie selaku wakil walikota Kota Tangsel yang
dikutip dalam website Sindonews, adanya konsep Tangsel Smart City memiliki
banyak keuntungan yaitu dapat menekan biaya pengeluaran pemerintah dalam
pelayanan publik, serta dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses
informasi yang dibutuhkan melalui aplikasi yang telah dibuat.4 Benyamin Davnie
mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Tangsel mengeluarkan anggaran sebesar
3 Admin, “Mau Ngadu Ke Walikota Yuk Lewat Aplikasi SIARAN Tangsel” (Diakses
pada website palapanews.com pada tanggal 28 Agustus 2019 jam 06:44 WIB.)
4 Admin, “Duo Tangerang Sukses Tekan Biaya Berkat Konsep Smart City”, (diakses pada
website metro.sindonews.com pada tanggal 13 Agustus 2019 jam 13:45 WIB.)
4
Rp.2-3 Miliar untuk membuat 73 aplikasi yang dikelola oleh DISKOMINFO
Tangsel.5
Namun dalam praktiknya masih terjadi beberapa hambatan dalam
penggunaan aplikasi SIARAN seperti respon yang lambat dari OPD yang terlapor,
masyarakat kurang tersosialisasi mengenai aplikasi SIARAN sehingga masih
banyak masyarakat yang tidak mengerti penggunaan aplikasi bahkan tidak tahu
adanya aplikasi tersebut, serta akses aplikasi yang terkadang error sehingga peran
pemerintah sangat dibutuhkan untuk mendapat tujuan awal dari dibuatnya aplikasi
tersebut.
B. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan di atas, maka pertanyaan
dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimana penerapan kebijakan Tangsel Smart City melalui aplikasi
SIARAN di Kota Tangerang Selatan?
2. Bagaimana implementasi dari penggunaan aplikasi SIARAN?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui bagaimana penerapan kebijakan Tangsel Smart City di Kota
Tangerang Selatan dan bagaimana aplikasi SIARAN sebagai penerapan Tangsel
5
Admin, “Duo Tangerang Sukses Tekan Biaya Berkat Konsep Smart City”, (diakses pada
website metro.sindonews.com pada tanggal 13 Agustus 2019 jam 13:45 WIB.)
5
Smart City serta apa hambatan-hambatan yang ada dalam kebijakan Tangsel
Smart City dan pada aplikasi SIARAN.
D. Manfaat penelitian
1. Secara Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk yang berkaitan
dengan Smart City terutama dalam era digital seperti sekarang ini.
2. Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru untuk
pengguna sosial media.
E. Tinjauan Pustaka
Berikut ini terdapat beberapa tinjauan pustaka yang dapat dijadikan acuan
penulis dalam penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui persamaan atau
perbedaan dan perbandingan dari penelitian yang ada sebelumnya. Berikut adalah
beberapa acuan yang dijadikan sebagai tinjauan pustaka:
Pertama, karya Joko Tri Nugraha6 dengan jurnal yang berjudul E-
Government dan Pelayanan Publik (Studi Tentang Elemen Sukses Pengembangan
E-Government di Pemerintah Kabupaten Sleman). Pemerintah Kabupaten Sleman
mulai memberikan dukungan dengan menerapkan E-Government dalam
pelayanan publik. Meski belum optimal dikarenakan belum adanya landasan
hukum yang mengatur secara khusus disamping alokasi anggaran yang berbeda di
6 Joko Tri Nugraha, “E-Government dan Pelayanan Publik (Studi Tentang Elemen Sukses
Pengembangan E-Government di Pemerintah Kabupaten Sleman)”, (Jurnal Komunikasi dan
Kajian Media, Volume 2, Nomor 1, April 2018 yang diakses pada website jurnal.untidar.ac.id)
hal. 33-37.
6
setiap OPD. Dilihat dari sisi kemampuan, secara umum tingkat literasi pemerintah
Kabupaten Sleman masih rendah tetapi jika dilihat dari sisi nilai, para pengelola
E-Government sudah memahami manfaat dari aplikasi teknologi informasi dalam
pelayanan publik. Maka dari itu, agar pelaksanaan E-Government berjalan lancar
maka perlu adanya payung hukum yang jelas dan membuat anggaran terkait E-
Government. Teruntuk para pegawai, perlu direncanakan pelatihan-pelatihan IT
dan juga pemerintah Kabupaten Sleman harus merekrut pegawai yang berlatar
belakang pendidikan teknologi informasi. Pada penelitian ini, pemerintah
Kabupaten Sleman memberikan dukungan penuh terhadap penerapan E-
Government sebagai pelayanan publik begitu pula dengan pemerintah Kota
Tangerang Selatan yang sedang berupaya untuk menerapkan E-Government
dalam tata kelola pemerintahan, salah satunya adanya aplikasi SIARAN sebagai
pelaporan kendala yang ada di sekitar masyarakat sehingga masyarakat dengan
mudah terkoneksi dengan pemerintah. Namun, terdapat pula perbedaan antara
penelitian tersebut dengan penelitian yang akan peneliti teliti yaitu lokasi
penelitian yang berbeda. Penelitian tersebut berlokasi di Kabupaten Sleman
sedangkan lokasi penelitian yang akan peneliti teliti berlokasi di Kota Tangerang
Selatan. Penelitian tersebut tidak spesifik dalam bentuk apa E-Government yang
akan di teliti sedangkan penelitian yang akan peneliti teliti terfokus pada satu
aplikasi penerapan Tangsel Smart City yaitu aplikasi SIARAN.
7
Kedua, karya Siti Widharetno Mursalim7 dengan judul Implementasi
Kebijakan Smart City Di Kota Bandung, dalam jurnal ini menjelaskan mengenai
bagaimana pelaksanaan Smart City di Kota Bandung. Kota Bandung yang pada
saat itu masih berada di bawah kepemimpinan Walikota Ridwan Kamil, sangat
serius untuk menjalankan program Smart City. Bandung adalah kota terbesar
nomor tiga yang berhasil menerapkan Smart City di bawah Jakarta dan Surabaya.
Banyaknya usia produktif di Kota Bandung yaitu sebesar 60 persen yang berusia
di bawah 40 tahun merupakan faktor pendukung dari berjalannya Smart City di
Bandung dan didukung pula dengan dinobatkannya Kota Bandung sebagai
pengguna Twitter terbesar keenam di dunia. Ini sangat mendukung pemerintah
Kota Bandung untuk menjalankan program tersebut dengan cara memberikan
transparansi informasi dan keluhan-keluhan di media sosial. Walaupun saat ini
Kota Bandung sudah dilabeli sebagai Smart City, namun masih banyak yang perlu
di evaluasi sehingga dalam implementasi kebijakan Smart City masih banyak
permasalahan yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Bandung seperti sosialisasi
yang belum merata. Seperti Kota Bandung, Pemerintah Kota Tangerang Selatan
berupaya untuk fokus pada program Smart City sehingga pada penelitian tersebut
terdapat persamaan dengan penelitian yang akan peneliti teliti yaitu meneliti
terkait Smart City. Namun terdapat perbedaan dari penelitian tersebut dengan
penelitian yang akan peneliti teliti terutama dilihat dari lokasi penelitian,
penelitian tersebut berlokasi di Kota Bandung sedangkan penelitian yang akan
peneliti teliti berlokasi di Kota Tangerang Selatan. Penelitian tersebut juga hanya
7 Siti Widharetno, “Implementasi Kebijakan Smart City Di Kota Bandung”, (Jurnal Ilmu
Administrasi, Volume 14, Nomor 1, Juni 2017, yang diakses pada website www.researchgate.net)
hal. 126-128.
8
terfokus pada Smart City, sedangkan penelitian yang akan peneliti teliti terfokus
dengan bagaimana penggunaan aplikasi SIARAN sebagai penerapan Smart City
di Kota Tangerang Selatan.
Ketiga, karya Juliarti Surdin8 yang berjudul Analisis Kelayakan Implementasi
E-Government Dalam Pelayanan Publik di Bidang Keagrariaan di Kabupaten
Pinrang. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa penerapan E-Government di
Kabupaten Pinrang masih mendapatkan berbagai kendala sehingga belum berjalan
dengan maksimal. Ini disebabkan karena tidak sedikit SKPD yang ada di
Kabupaten Pinrang yang apatis terhadap adanya E-Government, belum adanya
peraturan daerah yang mengatur tentang penerapan E-Government di Kabupaten
Pinrang, sumber daya manusia juga mempengaruhi berjalan dengan baik atau
tidaknya pelaksanaan E-Government, sedangkan pegawai di Kantor Pertahanan
Kabupaten Pinrang yang berjumlah 34 orang tidak ada satupun yang berlatar
belakang pendidikan IT. Pada bagian infrastruktur, Kantor Pertahanan Kabupaten
Pinrang dalam menerapkan E-Government sudah memadai dengan tersedianya
hardware dan software yang mendukung. Terdapat beberapa persamaan antara
penelitian tersebut dengan penelitian yang akan peneliti teliti yaitu meneliti
tentang E-Government dalam pelayanan publik, tetapi terdapat pula beberapa
perbedaan antara penelitian tersebut dengan penelitian yang akan peneliti teliti.
Penelitian tersebut berlokasi di Kabupaten Pinrang sedangkan penelitian yang
akan peneliti teliti berlokasi di Kota Tangerang Selatan, penelitian tersebut fokus
8 Juliarti Surdin, “Analisis kelayakan Implementasi E-Government Dalam Pelayanan Publik
di Bidang Keagrariaan di Kabupaten Pinrang”, (Jurnal Komunikasi KAREBA, volume 5, Nomor 1,
Januari – Juni 2016, diakses pada website journal.unhas.ac.id) hal. 179-183.
9
pada pelayanan publik di bidang agraria, sedangkan penelitian yang akan peneliti
teliti terfokus pada pelayanan publik yang bersifat umum.
Keempat, karya Riza Abdul Aziz9, dalam skripsi ini berjudul Pelaksanaan
Smart City Program Wifi Bandung Juara di Kota Bandung Perspektif Good
Governance. Sebagai salah satu program Smart City di Kota Bandung yaitu
adanya fasilitas wifi gratis di setiap ruang-ruang terbuka dengan tujuan terciptanya
koneksi antar warga, mendapatkan informasi dan pengetahuan secara cepat, dan
juga dapat menarik warga untuk berkunjung ke taman sehingga fungsi taman
sebagai ruang publik akan kembali. Namun berbagai permasalahan terkait dengan
dampak adanya wifi gratis di setiap ruang publik juga banyak dikeluhkan seperti
kecepatan wifi yang tidak stabil, bahkan ada pula yang mengeluhkan anak sekolah
yang tidak berangkat sekolah karena asyik bermain dengan wifi. Terdapat
persamaan antara penelitian tersebut dengan penelitian yang akan peneliti teliti
yaitu program Smart City dan bentuk program yang terkait dengan Smart City.
Namun terdapat perbedaan antara penelitian tersebut dengan penelitian yang akan
peneliti teliti yaitu lokasi penelitian tersebut di Kota Bandung sedangkan
penelitian yang akan peneliti teliti berlokasi di Kota Tangerang Selatan. Program
Smart City yang diteliti pun berbeda, pada penelitian terebut membahas Wifi
Bandung Juara sedangkan penelitian yang akan peneliti teliti membahas aplikasi
SIARAN yang ada di Kota Tangerang Selatan.
9 Riza Abdul Aziz, Pelaksanaan Smart City Program Wifi Bandung Juara di Kota
Bandung Perspektif Good Governance, (Skripsi FISIP Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2017).
10
Kelima, karya Risnandar10
dengan judul Analisa E-Government dalam
Peningkatan Pelayanan Publik pada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi
Sulawesi Tengah, penelitian ini membahas tentang bagaimana Dinas Komunikasi
dan Informatika Provinsi Sulawesi Tengah mencoba untuk meningkatkan E-
Government dalam peningkatan pelayanan publik. Salah satu penghambat dalam
berjalannya E-Government di provinsi Sulawesi Tengah adalah kurangnya sumber
daya manusia atau SDM. Pada seksi E-Government hanya ada 5 orang pegawai
yang terdiri dari kepala seksi dan 4 orang staffnya. Sedangkan yang memiliki latar
belakang teknik komputer hanya 2 orang tenaga ahli. Faktor tersebut tentu sangat
mempengaruhi peningkatan pelayanan publik yang belum maksimal. Terdapat
persamaan antara penelitian tersebut dengan penelitian yang akan peneliti teliti
yaitu terkait dengan E-Government dan peningkatan pelayanan publik. Namun
terdapat perbedaan pula antara penelitian tersebut dengan penelitian yang akan
peneliti teliti, perbedaan lokasi yang di mana pada penelitian ini berlokasi di
Provinsi Sulawesi Tengah sedangkan penelitian yang akan peneliti teliti berlokasi
di Kota Tangerang Selatan. Dan juga pada penelitian tersebut terfokus pada
bagaimana E-Government berpengaruh pada peningkatan pelayanan publik
sedangkan pada penelitian yang akan diteliti terfokus pada satu aplikasi yaitu
SIARAN sebagai penerapan Tangsel Smart City di Kota Tangerang Selatan.
10
Risnandar, “Analisa E-Government dalam Peningkatan Pelayanan Publik pada Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Tengah”, (e-Jurnal Katalogis, Volume 2, Nomor
7, Juli 2014, diakses pada website media.nelti.com) hal. 192-195.
11
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu
model penelitian yang bersifat deskriptif dengan cara menganalisis temuan yang
ada di lapangan berdasarkan data berupa arsip, dokumen, maupun artikel.11
Tujuan dari penelitian kualitatif yaitu agar mendapatkan informasi mengenai
penggunaan aplikasi SIARAN sebagai penerapan Tangsel Smart City di Kota
Tangerang Selatan.
2. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti akan fokus pada penggunaan aplikasi SIARAN sebagai penerapan
Tangsel Smart City di Kota Tangerang Selatan dengan mengumpulkan data secara
bertahap seperti wawancara, dokumen, arsip, dan surat kabar yang bertujuan agar
dapat diambil kesimpulan selama proses yang bersifat naratif dengan cara
berlangsungnya penelitian dari awal hingga akhir kegiatan. Penelitian kualitatif
juga mencoba memahami makna suatu peristiwa dengan cara berinteraksi dengan
masyarakat yang turut terlibat. Sumber data yang didapatkan dari penelitian
berupa wawancara, hasil observasi, serta dokumen-dokumen yang sudah ada.
Sumber pengambilan data dibagi menjadi dua karakteristik data, yaitu data primer
dan sata sekunder. Data primer berasal dari sumber-sumber yang terkait seperti
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang Selatan, sedangkan data
11
Lisa Harrison, Metodelogi Penelitian Politik (Jakarta: Kencana, 2016), Hal. 86.
12
sekunder merupakan data yang didapatkan peneliti melalui sumber yang sudah
ada sebelumnya.12
3. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data sesuai dengan penelitian yang diteliti, penulis
menggunakan teori Good Governance, Kebijakan Publik, E-Government, dan
Smart City untuk menganalisis kumpulan-kumpulan data yang didapatkan selama
penelitian.
G. Sistematika Penulisan
Di bawah ini diuraikan penjelasan masing-masing bab yang terdapat dalam
penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan. Bab ini membahas secara singkat tentang pernyataan
masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka,
kerangka teoritis, metode penelitian yang digunakan, dan sistematika penulisan
terkait penggunaan aplikasi SIARAN sebagai penerapan Smart City di Kota
Tangerang Selatan.
Bab II Kerangka Teori dan Konsep. Bab ini menguraikan tentang teori
dan konsep apa yang digunakan sebagai landasan analisa terkait penggunaan
aplikasi SIARAN sebagai penerapan Tangsel Smart City di kota Tangsel.
Bab III Gambaran Umum Penelitian. Bab ini menjelaskan tentang
gambaran umum lokasi penelitian, latar belakang pembangunan konsep Tangsel
Smart City serta gambaran umum aplikasi SIARAN.
12
Pupuh Fathurahman, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011),
hal. 146.
13
Bab IV Temuan dan Analisis Data. Bab ini menguraikan temuan lapangan
mengenai penggunaan aplikasi SIARAN di Kota Tangerang Selatan serta hasil
pelaporan keluhan masyarakat di aplikasi SIARAN.
Bab V Kesimpulan. Bab ini berisi tentang kesimpulan mengenai
penggunaan aplikasi SIARAN di Kota Tangerang Selatan. Serta bab ini berisi
saran untuk penelitian yang selanjutnya.
14
BAB II
KERANGKA TEORI DAN KONSEP
Pada bab ini dibahas mengenai teori utama dan teori pendukung untuk
menganalisis terkait penggunaan aplikasi SIARAN sebagai penerapan Tangsel
Smart City di Kota Tangerang Selatan. Teori utama yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu teori Good Governance untuk menjelaskan apakah Smart City
sudah berjalan dengan baik di Kota Tangerang Selatan, lalu didukung oleh teori
E-Government untuk menganalisis apakah aplikasi SIARAN sudah berjalan sesuai
dengan prinsip Good Governance di Kota Tangerang Selatan dalam mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang baik.
A. Teori Good Governance
1. Definisi Good Governance
Good Governance lahir di era reformasi yang merupakan gerakan dari
perlawanan di era Orde Baru yang di mana pada saat itu banyaknya tindakan
korupsi, kolusi, dan nepotisme atau disingkat KKN, sehingga Good Governance
menuntut adanya pengelolaan pemerintah yang profesional, akuntabel, dan bebas
dari korupsi. Governance adalah sebuah mekanisme atau praktek, cara pemerintah
dan warga mengatur sumber daya baik sumber daya alam maupun sumber daya
manusia serta menyelesaikan permasalahan publik.1 Dalam buku Pendidikan
Kewarganegaraan (Civic Education) Pancasila, Demokrasi, dan Pencegahan
Korupsi yang ditulis oleh Ubaedillah, Good Governance adalah adanya
1 Sumarto Hetifa Sj, Inovasi, Partisipasi dan Good Governance, (Bandung: Yayasan Obor
Indonesia, 2003). Hal.1-2.
15
keseimbangan antara pemerintah, masyarakat, maupun pihak swasta dilihat dari
keseimbangan interaksi maupun kebijakan, lembaga pemerintah memberikan
kebijakan yang seimbang untuk perkembangan masyarakat dan sektor swasta.2
Dalam teori Good Governance, terdapat tiga terminologi, Good Governance
(tata pemerintahan yang baik), Good Government (pemerintahan yang baik),
Clean Government (pemerintahan yang bersih). Pengertian Good Governance
menurut Bank Dunia (World Bank) adalah cara kekuasaan yang digunakan dalam
mengelola sumber daya sosial dan ekonomi yang bertujuan untuk pengembangan
masyarakat. Menurut UNDP (United National Development Planning), Good
Governance adalah praktik penerapan kewenangan pengelolaan berbagai urusan
baik secara politik, ekonomi, dan administratif di semua tingkatan.3
Terdapat tiga pilar Good Governance menurut UNDP4:
a. Kesejahteraan rakyat (Economic Governance).
b. Proses pengambilan keputusan (Political Governance).
c. Tata laksana pelaksanaan kebijakan (Administrative Governance).
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menjelaskan berbagai
prinsip dalam pelaksanaan Good and Clean Governance5:
2 A. Ubaedillah, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Pancasila, Demokrasi,
dan Pencegahan Korupsi (Jakarta: Prenadamedia Group, 2016), hal. 209. 3 Goto Kuswanti, “Pelaksanaan Good Governance di Indonesia”, (Data diambil pada
website www.banyumaskab.go.id pada tanggal 30 Juli 2019 jam 12:32 WIB.)
4 Goto Kuswanti, “Pelaksanaan Good Governance di Indonesia”, (Data diambil pada
website www.banyumaskab.go.id pada tanggal 30 Juli 2019 jam 12:32 WIB.)
5 Goto Kuswanti, “Pelaksanaan Good Governance di Indonesia”, (Data diambil pada
website www.banyumaskab.go.id diakses pada tanggal 1 Agustus 2019 jam 12:32 WIB.)
16
a. Wawasan ke depan atau Visionary, semua kegiatan pemerintahan harus
diperhitungkan dengan jelas. Bahkan dilihat efeknya sepuluh atau dua
puluh tahun yang akan datang. Ini ditujukan agar strategi yang
direncanakan tepat sasaran.
b. Demokrasi, berbagai mekanisme yang dilakukan dalam setiap komponen
Governance harus berdasarkan pada mekanisme demokrasi.
c. Profesionalisme dan kompetensi, prinsip ini digagas melalui kebijakan
reformasi birokrasi yang ditunjukkan dalam pembenahan standar
kompetensi SDM sesuai dengan fungsi kerjanya, dengan penghargaan atau
hukuman.
d. Desentralisasi, pembagian tugas sewa merata di seluruh tingkatan.
Adanya delegasi ini agar mempercepat dalam pengambilan keputusan
serta pemberian kekuasaan dalam pelayanan publik dan pembangunan
baik di tingkat pusat atau daerah.
e. Komitmen dengan dunia usaha swasta dan masyarakat, negara
memerlukan peran swasta terutama dalam percepatan pembangunan
terutama di era pasar bebas ini. Namun negara tetap harus mengakomodir
usaha kecil dan menengah yang dilakukan masyarakat dalam sistem pasar
bebas.
f. Komitmen pada pengurangan kesenjangan, menciptakan kesetaraan dan
persamaan dengan cara salah satunya adalah tersedianya layanan
kebutuhan dasar masyarakat secara seimbang (subsidi silang, affirmative
17
action) serta penguatan kapasitas masyarakat untuk meningkatkan daya
saing serta keterampilan.
g. Komitmen pada lingkungan hidup, adanya kesadaran akan pentingnya
memperhatikan lingkungan. Dalam pemerintah pula ada kebijakan hukum
yang kuat terhadap pelaku-pelaku perusahaan lingkungan.
h. Komitmen pasar yang fair, agar berlangsungnya iklim kompetisi yang
sehat, pemerintah memiliki peran untuk menunjau agar kondisi berjalan
baik.
3. Karakteristik Good Governance
Menurut Santosa, Good Governance memiliki 8 karakteristik, yaitu6:
a. Partisipasi, partisipasi seluruh masyarakat adalah kunci dari
berjalannya Good Governance. Dengan adanya aplikasi SIARAN,
seluruh lapisan masyarakat dapat berpartisipasi dalam memajukan
Kota Tangsel.
b. Supremasi hukum, Good Governance juga membutuhkan hukum yang
adil dan tidak memihak serta dapat melindungi penuh hak asasi
manusia khususnya bagi kaum minoritas.
c. Transparansi, dalam Good Governance segala informasi yang ada
dapat diketahui oleh seluruh masyarakat. Dengan adanya aplikasi
SIARAN, masyarakat dapat mengetahui segala aktivitas dan kinerja
yang dilakukan pemerintah Kota Tangsel.
6
Sahya Anggara, Kebijakan Publik, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2014), Hal. 203-204.
18
d. Responsif, Good Governance melayani seluruh pemangku kepentingan
sesuai waktu yang sesuai.
e. Berorientasi konsensus, dalam Good Governance pemerintah harus
berperan sebagai penengah dalam berbagai kondisi.
f. Kesetaraan dan inklusivitas, Good Governance memastikan bahwa
seluruh lapisan masyarakat tidak merasa adanya diskriminasi dari tiap
kelompok.
g. Efektivitas dan efisiensi, dalam Good Governance juga diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara berkecukupan namun
tetap memberdayakan sumber daya alam yang terpakai. Dengan
adanya aplikasi SIARAN, segala bentuk komplain dapat dilaporkan
tanpa perlu datang ke kantor. Hanya dengan menggunakan smartphone
masyarakat dapat melaporkan keluhan dan dapat memantau
perkembangannya lewat aplikasi tersebut.
h. Akuntabilitas, dalam Good Governance bukan hanya pemerintah yang
mengambil keputusan tetapi sektor publik dan swasta juga perlu
dilibatkan dalam pengambilan keputusan.
B. Teori Kebijakan Publik
Kebijakan publik adalah segala tindakan yang dilakukan oleh pemerintah
dengan tujuan tertentu.7 Menurut Thomas R. Dye, Kebijakan publik adalah segala
pilihan pemerintah untuk menentukan segala keputusan.8 Menurut James E.
7Sahya Anggara, Kebijakan Publik, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2014, hal. 35.
8Sahya Anggara, Kebijakan Publik, hal. 35.
19
Anderson, kebijakan publik adalah kebijakan yang dilaksanakan oleh badan atau
pejabat pemerintah.9 Tujuan pemerintah membuat kebijakan publik adalah untuk
mengatur kehidupan bersama serta mencapai visi dan misi yang telah disepakati.
Menurut Nugroho10
, kebijakan publik dalam praktik ketatanegaraan dan
pemerintahan terbagi dalam tiga prinsip:
a. Cara merumuskan kebijakan publik;
b. Cara kebijakan publik diimplementasikan;
c. Cara kebijakan publik dievaluasi.
1. Bentuk-bentuk Kebijakan Publik
Mengenai tingkatan kebijakan publik secara teknis, Lembaga Administrasi
Negara (1997) mengemukakan sebagai berikut11
.
a. Lingkup Nasional
1. Kebijakan Nasional
Kebijakan nasional yaitu kebijakan yang bersifat fundamental dan strategis
dalam pencapaian tujuan nasional yang tertera dalam pembukaan UUD 1945.
MPR, Presiden dan DPR memiliki wewenang dalam menetapkan kebijakan ini.
2. Kebijakan Umum
Kebijakan umum yaitu kebijakan Presiden sebagai pelaksanaan UUD,
TAP MPR, serta UU untuk mencapai tujuann nasional. Presiden memiliki
wewenang untuk menetapkan kebijakan ini.
9
Sahya Anggara, Kebijakan Publik, hal. 35. 10
Sahya Anggara, Kebijakan Publik, hal. 39. 11
Sahya Anggara, Kebijakan Publik, hal. 41.
20
3. Kebijakan Pelaksanaan
Kebijakan pelaksanaan adalah penjabaran dari kebijakan umum sebagai
strategi pelaksanaan tugas di bidang tertentu.
b. Lingkup Wilayah Daerah
1. Kebijakan Umum
Kebijakan umum di lingkup daerah adalah kebijakan pemerintah daerah
sebagai pelaksana asas desentralisasi yang bertugas mengatur urusan rumah
tangga daerah. yang memiliki wewenang dalam menetapkan kebijakan umum di
lingkup daerah adalah gubernur dan DPRD Provinsi.
2. Kebijakan Pelaksanaan
Terdapat tiga kebijakan pelaksanaan di lingkup wilayah/daerah, yaitu:
a. Kebijakan pelaksanaan dalam rangka desentralisasi merupakan realisasi
pelaksanaan Peraturan daerah;
b. Kebijakan pelaksanaan dalam rangka dekonsentrasi merupakan
pelaksanaan kebijakan nasional di daerah;
c. Kebijakan pelaksanaan dalam rangka tugas pembantuan (medebewind)
merupakan pelaksanaan tugas Pemerintah Pusat di daerah yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah.
21
James E. Anderson12
mengelompokkan jenis-jenis kebijakan publik sebagai
berikut:
a. Subtantive and Procedural Policies
Substantive policy adalah kebijakan yang melihat dari sisi permasalahan yang
dihadapi oleh pemerintah secara substantif seperti kebijakan ekonomi, kebijakan
pendidikan, dan lainnya. Sedangkan, Procedural policy adalah kebijakan yang
dalam perumusannya melibatkan pihak-pihak terkait seperti Undang-Undang
tentang Pendidikan, yang memiliki wewenang dalam membuat yaitu departemen
Pendidikan Nasional tetapi dalam perumusannya melibatkan instansi/organisasi
pemerintah maupun non-pemerintah.
b. Distributive, Redistributive, and Regulatory Policies
Distributive policy adalah kebijakan yang mengatur terkait pemberian
pelayanan kepada individu, kelompok maupun perusahaan yang bersifat
menguntungkan seperti kebijakan tentang tax holiday. Redistributive policy
adalah kebijakan yang mengatur terkait pemindahan alokasi kekayaan,
kepemilikan, dan lain sebagainya. Regulatory Policy adalah kebijakan yang
mengatur terkait pelarangan terhadap suatu tindakan yang contohnya adalah
kebijakan tentang pelarangan menggunakan dan memiliki senjata secara ilegal.
12
Sahya Anggara, Kebijakan Publik, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2014, hal. 55.
22
c. Material Policy
Material policy adalah kebijakan yang mengatur tentang pengalokasian
sumber-sumber material yang nyata bagi penerimanya. Contohnya kebijakan
pembuatan rumah sederhana.
d. Public Goods and Private Goods Policies
Public goods policy adalah kebijakan yang mengatur terkait ketersediaan
pelayanan oleh pemerintah yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat seperti
contohnya adalah kebijakan tentang perlindungan keamanan dan penyediaan jalan
umum. Private goods policy adalah kebijakan yang mengatur terkait ketersediaan
pelayanan oleh pihak swasta yang bertujuan untuk tercapainya kepentingan
individu di pasar bebas dengan biaya tertentu seperti contohnya adalah hotel,
tempat hiburan, dan lain sebagainya.
C. Konsep E-Government
E-Government adalah kegiatan yang dilakukan aparat pemerintah dengan
menggunakan teknologi informasi dalam melayani masyarakat.13
E-Government
terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu Publikasi, Interaksi, dan Transaksi. Dalam era
globalisasi seperti sekarang ini tidak bisa dihindari bahwa berbagai informasi
dapat tersampaikan dengan cepat karena adanya internet, ini menjadi tugas
pemerintah untuk mengikuti perkembangan yang ada dalam lingkup masyarakat.
Terdapat beberapa manfaat dari adanya E-Government, yaitu:
1. Mendorong pemerintah yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat
13
Vita Elysia, dkk, “Implementasi E-Government untuk Mendorong Pelayanan Publik
yang Terintegrasi di Indonesia” (diakses pada website repository.ut.ac.id ) hal.354
23
2. Mendorong sisi pemanfaatan dari keterbukaan informasi
3. Turut mendorong partisipasi publik dalam sistem penyelenggaraan
pemerintah.
1. Awal Mula Hadirnya E-Government
Jika dilihat dari sejarahnya, konsep E-Government menurut Indrajit dapat
berkembang karena adanya tiga pemicu utama, yaitu:14
1. Pada era globalisasi yang menghadirkan isu-isu demokratisasi, HAM,
hukum, transparansi, korupsi, civil society, dan sebagainya sehingga
pemerintah perlu mengadakan reposisi terhadap perannya dalam sebuah
negara baik yang bersifat internal dan menjadi berorientasi ke arah
eksternal serta fokus pada bagaimana masyarakat dan negaranya
memposisikan diri dalam pergaulan global.
2. Kemajuan teknologi informasi yang terjadi sangat pesat sehingga segala
informasi, data dan pengetahuan dapat tersebar dengan mudah ke seluruh
lapisan masyarakat.
3. Meningkatkan kreativitas kehidupan masyarakat di dunia tidak terlepas
dari semakin membaiknya kinerja industri swasta dalam melakukan
kegiatan ekonominya.
Pemerintah mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan publik secara
merata kepada seluruh masyarakat. Masyarakat menuntut adanya pelayanan
publik yang dapat memenuhi kepentingan masyarakat secara merata bahkan
14
Vita Elysia, dkk, “Implementasi E-Government Untuk mendorong Pelayanan Publik
Yang Terintegrasi di Indonesia” (diakses pada website repository.ut.ac.id) hal. 355.
24
hingga tersebar ke seluruh wilayah serta masyarakat juga mengharapkan
aspirasinya didengar oleh pemerintah sehingga pemerintah harus memberikan
fasilitas yang dapat menampung aspirasi publik. Dengan adanya E-Government,
pemerintah dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi serta
meningkatkan kualitas pelayanan publik secara efisien dan efektif.
Adanya E-Government dalam pemerintahan untuk memberikan kemudahan
dalam pelayanan publik sehingga dapat memberikan manfaat pula antara
pemerintah dengan masyarakat begitu pun sebaliknya. Menurut Kumar dkk, E-
Government memiliki beberapa manfaat yaitu15
:
a. Melibatkan warga negara untuk berpartisipasi dalam segala keputusan
yang dibuat pemerintah.
b. Adanya transparansi dalam berbagai hal terutama dalam segi pembiayaan
untuk mendapatkan sebuah layanan.
c. Penghematan biaya bagi pemerintah maupun publik.
d. Mengurangi tingkat korupsi dalam memberikan pelayanan publik.
e. Meningkatkan kepuasan masyarakat karena mendapatkan pelayanan
secara mudah.
f. Penghematan waktu dalam memberikan pelayanan publik.
15
Isnaini Muallidin, “Konsep, Kerangka Pikir dan Nilai E-Government dan E-service”
(diakses pada website www.researchgate.net) hal.5.
25
2. Pola Pendekatan E-Government
Dari berbagai manfaat yang sudah dijelaskan, hubungan pemerintah dalam E-
Government menjadi luas ruang lingkupnya. Pola pendekatan dan interaksi yang
terhubung menggunakan E-Government terbagi menjadi empat, yaitu16
:
a. G2C (Government to Citizen)
Dari kategori ini, fokus utamanya adalah hubungan antara pemerintah
dengan masyarakat. Tujuan dari E-Government adalah memberikan
kemudahan dalam mendapatkan pelayanan online untuk masyarakat di
manapun dan kapanpun.
b. G2B (Government to Business)
Pada kategori ini, fokus utamanya adalah segala bentuk transaksi
elektronik antara pemerintah dan organisasi bisnis seperti membayar pajak
iklan, administrasi, dan lainnya.
c. G2G (Government to Government)
Dalam kategori ini fokus utamanya adalah hubungan antara pemerintah itu
sendiri namun terdapatnya jarak antara kantor pemerintahan sehingga
terdapatnya fasilitas komunikasi digital.
16
Isnaini Muallidin, “Konsep, Kerangka Pikir dan Nilai E-Government dan E-service”
(diakses pada website www.researchgate.net) hal.6.
26
d. G2E (Government to Employee)
Dalam kategori ini fokus utamanya adalah produktivitas dari pemerintah
dan pegawainya agar dapat menyusun interaksi yang lebih efektif kedepannya.
D. Konsep Smart City
Smart City yang awal mulanya diterapkan di negara Amerika Serikat dan
Uni Eropa ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian daerah dan
meningkatkan layanan publik. Saat ini Smart City sudah diterapkan di banyak
negara antara lain di benua Asia, Amerika, Australia, dan Eropa.17
Pemerintah kota maupun daerah membangun Smart City tentunya
bertujuan agar meningkatkan pelayanan dan kenyamanan publik. Smart City dapat
diartikan sebagai kota yang memanfaatkan teknologi informasi yang bertujuan
untuk mengintegrasikan seluruh pelayanan dari pemerintah untuk masyarakat
seperti administrasi, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, sumber daya energi, dan
lain sebagainya sehingga dengan bersinerginya seluruh lapisan masyarakat akan
dapat meningkatkan pembangunan dan tata kota.
1. Definisi Smart City
Menurut Washburn, D., dkk, Smart City adalah penggunaan teknologi
untuk mengintegrasikan berbagai komponen penting dari pelayanan kota seperti,
kesehatan, pendidikan, administrasi, dan lainnya yang penggunaannya dilakukan
secara cerdas dan efisien.18
Arti “cerdas” menurut Nam & Pardo19
adalah di
17I Putu Agus Eka Pratama, Smart City Beserta Cloud Computing Dan Teknologi-
Teknologi Pendukung Lainnya, (Bandung: Informatika, 2014) Hal. 94. 18
Shinta Isabella, “Menuju Konsep Smart City ” (artikel diakses pada website
www.researchgate.net) hal. 3.
27
bidang perencanaan kota, “cerdas” diartikan sebagai strategis. Strategis yang
dimaksud adalah dalam memilih prioritas, kebijakan, dan lain sebagainya. Terkait
teknologi, “cerdas” mengandung prinsip komputasi otomatis yang secara
sederhana sebuah kota cerdas adalah sistem manajemen kotanya mampu
memberitahu berbagai macam permasalahan yang ada di lapangan dan dapat
memberikan solusi secara otomatis pula dengan cara memanfaatkan teknologi
informasi.
Konsep Smart City awalnya lahir sejak tahun 1990an yang di mana
koneksi internet mulai mendunia sejak munculnya pada tahun 1960an.
Perkembangan internet membuat pelayanan publik semakin mudah dengan
adanya informasi yang dapat diakses melalui situs yang difasilitasi oleh
pemerintah kota.20
Walaupun pelayanan masih terbatas namun ini adalah awal
dari lahirnya konsep Smart City. Pada tahun 2000an teknologi semakin
berkembang sehingga memudahkan komunikasi dua arah dari tempat yang
berbeda, infrastruktur yang semakin memadai membuat informasi pemerintah
kota semakin interaktif dan mudah diakses di manapun dan kapanpun.
Griffinger dkk21
menjelaskan ada enam dimensi dalam konsep Smart City
sebagai dasar dari penerapan Smart City, yaitu:
19
Tim PSPPR UGM, “Road Map Kota Yogyakarta Menuju Smart City ”, (artikel
diakses pada website psppr.ugm.ac.id) hal. 1. 20
. Tim PSPPR UGM, “Road Map Kota Yogyakarta Menuju Smart City ”, (artikel diakses
pada website psppr.ugm.ac.id) hal.3. 21
Tim PSPPR UGM, “Road Map Kota Yogyakarta Menuju Smart City ”, (diakses pada
website psppr.ugm.ac.id) hal. 5.
28
a. Smart living, ini mengacu pada kualitas hidup masyarakat yang paling
berpengaruh adalah tersedianya segala kebutuhan berupa keamanan,
kenamanan, keselamatan, dan kemudahan hidup.
b. Smart economy, tingkat produktivitas masyarakat dari segi ekonomi,
kesejahteraan finansial, serta pendapatan perkapita yang tinggi.
c. Smart mobility, terjadinya pemenuhan kebutuhan dengan pergerakan
secara lambat maupun secepat mungkin.
d. Smart people, setiap masyarakatnya mendapatkan fasilitas pendidikan
yang baik, baik secara formal maupun informal sehingga menciptakan
individu atau komunitas yang kreatif.
e. Smart environment, terciptanya lingkungan yang nyaman di masa kini dan
masa yang akan datang.
f. Smart government, pemerintahan yang mengeluarkan kebijakan
mengutamakan prinsip-prinsip kemanusiaan, keadilan, supremasi hukum,
partisipasi, transparansi, profesionalitas, akuntabilitas, efektivitas, serta
efisiensi kebijakan.
2. Karakteristik Aplikasi Berbasis Smart City
Dalam buku Smart City Beserta Cloud Computing yang ditulis oleh I Putu
Agus Eka Pratama, terdapat tujuh karakteristik utama pada aplikasi berbasis
Smart City yang di mana ketujuh karakteristik ini menjadi pedoman dasar di
29
dalam pengembangan aplikasi yang menggunakan konsep Smart City. Ketujuh
karakteristik ini yaitu:22
1. Sensible
Sensible yaitu kemampuan perangkat lunak yang dapat melakukan sensor
terhadap lingkungan sekitar. Seluruh data yang didapatkan di lapangan melalui
sensor ini langsung terkirim dan diolah menjadi sebuah informasi untuk khalayak
umum.
2. Connectable
Connectable yaitu perangkat lunak berbasis Smart City yang memiliki
kemampuan untuk menghubungkan informasi yang didapatkan dari sensor yang
ditampilkan oleh perangkat lunak ke khalayak umum melalui jaringan komuter.
3. Accesible
Accesible berarti bahwa aplikasi berbasis Smart City ini dapat
menampilkan hasil sensor ke dalam media online berupa website maupun
aplikasi mobile dan dapat dengan mudah diakses dari perangkat apapun
melalui koneksi internet.
4. Ubquitous
Ubquitous yaitu segala aplikasi berbasis Smart City dapat memudahkan
pengguna untuk mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan kapanpun
secara online.
22 I Putu Agus Eka Pratama, Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-
Teknologi Pendukung Lainnya, (Bandung: Informatika, 2014) Hal. 116-119.
30
5. Sociable
Sociable berarti bahwa aplikasi berbasis Smart City memiliki kemampuan
untuk bersosialisasi melalui keterhubungannya ke jejaring sosial di internet.
6. Sharable
Sharable yaitu bahwa aplikasi berbasis Smart City dapat menyajikan
objek, data, dan informasi ke dalam jaringan computer sehingga dapat diakses
oleh khalayak umum.
7. Visible/Augmented
Visible/Augmented yaitu bahwa aplikasi berbasis Smart City memiliki
kemampuan untuk menjadikan informasi dapat diakses secara langsung
melalui lokasi fisik.
E. Kerangka Pikir
Hadirnya kebijakan Smart City di berbagai wilayah merupakan suatu
upaya pemerintah kota/provinsi untuk melibatkan teknologi dalam setiap
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah kota. Agar lebih optimal dalam
memberikan pelayanan pada masyarakat, pemerintah memanfaatkan teknologi
informasi yang berkembang di era saat ini. Kebijakan Smart City dilaksanakan
agar membantu berbagai kegiatan di wilayah kota/provinsi terutama dalam
mengelola sumber daya yang ada secara efisien serta memberikan berbagai
informasi kepada masyarakat dengan mudah. Seperti yang di definisikan oleh
Giffinger dkk bahwa Smart City sebagai sebuah konsep yang sangat baik untuk
sebuah kota yang didukung oleh kombinasi yang pintar (smart) dan segala
31
aktifitas, kajian, penemuan, serta kesadaran dari masyarakat kota tersebut.23
Smart
City dapat dikatakan menjadi konsep masa depan suatu kota untuk kualitas hidup
yang lebih baik dengan berbasiskan teknologi komputer dan komunikasi namun
diperlukan juga peran pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, swasta,
dan akademisi sangat diperlukan untuk mewujudkan Smart City. Melalui
implementasi Smart City dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi, diharapkan akan menciptakan taraf hidup yang lebih baik bagi
masyarakat.
Pada penelitian ini, penulis menganalisis kebijakan Smart City dengan
teori Good Governance dan teori pendukung Kebijakan Publik, E-Government,
dan Smart City. Dari delapan karakteristik Good Governance namun di sini
penulis menggunakan empat karakteristik yang terkait dengan penelitian ini yaitu
Partisipasi, Transparansi, Responsif, Efektivitas dan Efisiensi yang dijelaskan
secara rinci di Bab 4.
23
I Putu Agus Eka Pratama, Smart City Beserta Cloud Computing Dan Teknologi-
Teknologi Pendukung Lainnya, (Bandung: Informatika, 2014) Hal. 94
32
BAB III
PROFIL PEMERINTAHAN KOTA TANGERANG SELATAN
Pada bab ini penulis membahas tentang Kota Tangerang Selatan. Pemerintah
Kota Tangsel memiliki sebuah program yaitu Tangsel Smart City yang bertujuan
agar memudahkan masyarakat memantau kinerja pemerintah Kota Tangsel. Lalu
penulis juga membahas awal lahirnya Tangsel Smart City beserta dengan tujuan
dibentuknya program tersebut. Penulis juga membahas mengenai fitur-fitur yang
mendukung berjalannya program Tangsel Smart City.
A. Sejarah Kota Tangerang Selatan
Kota Tangerang selatan memiliki motto “Cerdas, Modern, Religius” yang
memiliki harapan memiliki masa depan yang benderang mutlak membutuhkan
rancang bangun yang baik meliputi tahapan-tahapan terukur. Masa depan
benderang dalam konteks “cerdas” dilihat dari segi pendidikan seperti
infrastruktur fisik (bangunan sekolah, perpustakaan, dan fasilitas lainnya),
rancangan kurikulum, standar mutu peserta didik, sistem dan prosedur
administrasi, dan lain sebagainya. Masa depan benderang dalam konteks
“modern” dilihat dari berbagai faktor kehidupan satu sama lain yang saling
terkait, seperti pendidikan yang tidak bisa dipungkiri menjadi salah satu faktor
dominan yang membentuk perilaku manusia. Seseorang atau kelompok
masyarakat dapat dikatakan modern jika memiliki tatakrama kehidupan “saling
menghormati, beretika, dan berbudaya”. Masa depan benderang dalam konteks
“Religius” merupakan puncak kesempurnaan kehidupan, ketika masyarakat sudah
33
sampai pada fase kehidupan cerdas dan modern maka masyarakat tersebut sudah
masuk pula kedalam fase Religius.1
1. Sejarah Terbentuknya Kota Tangerang Selatan
Kota Tangerang Selatan adalah sebuah kota yang terbentuk pada akhir
tahun 2008 berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Kota Tangerang Selatan terletak di Provinsi Banten yang berbatasan
dengan Kota Tangerang, Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, dan DKI
Jakarta. Dengan usia yang masih sangat muda yaitu 11 tahun di tahun 2019 ini,
Tangerang Selatan yang disingkat Kota Tangsel ini dapat berkembang dari segi
pendidikan, tata kota, dan lain sebagainya. Kota Tangsel memiliki luas wilayah
147.19 km2
dengan total penduduk 1.593.812 jiwa2 dengan semboyan yang
dimiliki Kota Tangsel yaitu “Cerdas, Modern, dan Religius” ini menjadi harapan
Kota Tangsel menjadi kota yang selalu menjadi yang terdepan tanpa melupakan
nilai-nilai keagamaan yang ada.3 Kota Tangerang Selatan terletak di bagian timur
Provinsi Banten yaitu pada titik koordinat 106°38‟ – 106°47‟ Bujur Timur dan
06°13‟30” – 06°22‟30” Lintang Selatan.4
1 Data diambil pada website biropemerintahan.bantenprov.go.id diakses pada tanggal 21
juli 2019 jam 12.34 WIB. 2 Data diambil pada website tangselkota.bps.go.id diakses pada tanggal 2 agustus 2019 jam
20:10 WIB. 3 Data diambil pada website tangselkota.bps.go.id diakses pada tanggal 2 agustus 2019 jam
20:10 WIB. 4 Data diambil pada website tangselkota.bps.go.id diakses pada tanggal 2 agustus 2019 jam
20:10 WIB.
34
Batas wilayah Kota Tangerang Selatan adalah sebagai berikut:5
a. Sebelah utara berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta dan Kota
Tangerang
b. Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta dan Kota Depok
c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok
d. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang.
Gambar III.1. Grafik luas wilayah Kota Tangerang Selatan menurut
kecamatan
Sumber : Executive Summary Masterplan Smart City Kota Tangerang Selatan
Tahun 2018-2022
5 Data diambil pada website tangselkota.bps.go.id diakses pada tanggal 3 Agustus 2019 jam
20:10 WIB.
35
Kota Tangerang Selatan memiliki visi yaitu “Terwujudnya Tangsel Kota
Cerdas, Berkualitas dan Berdaya Saing Berbasis Teknologi dan Inovasi.” dan misi
“Mengembangkan sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing,
meningkatkan infrastruktur kota yang fungsional, menciptakan kota layak huni
yang berwawasan lingkungan, mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis
inovasi dan produk unggulan, meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik
berbasis teknologi informasi.”6
2. Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk memiliki peran yang besar dalam menentukan
percepatan pembangunan daerah jika didukung dengan kualitas yang baik.
Berdasarkan hasil data Badan Pusat Statistik Penduduk Kota Tangerang Selatan
tahun 2017 sebanyak 1.593.812 jiwa.7
Gambar III.2. Jumlah penduduk Kota Tangerang Selatan
Sumber: BPS Kota Tangerang Selatan, 2018
6 Data diambil dari website berita.tangerangselatankota.go.id diakses pada tanggal 12
Agustus 2019 jam 12:21 WIB. 7 Data diambil dari website tangselkota.bps.go.id diakses pada tanggal 12 Agustus 2019
jam 13:01 WIB.
36
Pasca terbentuknya Kota Tangsel hingga saat ini, terdapat 4 orang yang
telah menjabat menjadi Walikota Tangerang Selatan. Adapun di antaranya yaitu:8
1. Ir. H. Mohammad Shaleh, MT (24 Januari 2009-18 Juli 2010)
2. H. Eutik Suarta, SH (18 Juli 2010-24 Januari 2011)
3. Hidayat Djohari (24 Januari 2011-20 April 2011)
4. Hj. Airin Rachmi Diany, SH (20 April 2011-Sekarang)
Berbagai kebijakan telah ditetapkan oleh tiap-tiap kepemimpinan sesuai
dengan kepentingan masyarakat Kota Tangerang Selatan. Seperti pengembangan
perekonomian, pendidikan, dan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan dan tentunya
tujuannya satu, yaitu menjadikan Kota Tangerang selatan sebagai kota yang lebih
baik.
3. Konsep Terbentuknya Tangsel Smart City
Program Tangsel Smart City mulai dijalankan pada tahun 2015 namun
baru mulai di gaungkan pada tahun 2017. Kementrian Komunikasi dan
Informatika memberikan penganugerahan pada Kota Tangerang Selatan sebagai
daerah menuju Smart City. Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmy Diany
dalam kepemimpinannya sangatlah serius dalam mengembangkan program
Tangsel Smart City kerena menurutnya perwujudan Smart City bukan lagi pilihan,
melainkan sudah menjadi keharusan.
Dengan memperhatikan RPJM Nasional dan RPJMD Provinsi Banten,
maka pada RPJMD Kota Tangsel 2016-2021 ditetapkan visi: “Terwujudnya
8 Data diambil dari website berita.tangerangselatankota.go.id diakses pada tanggal 12
Agustus 2019 jam 02:36 WIB.
37
Tangerang Selatan Kota cerdas berkualitas berdaya saing berbasis teknologi dan
inovasi”. Agar tercapainya visi yang telah ditetapkan tentu tetap harus
memperhatikan kondisi, permasalahan, dan tantangan kedepannya serta
memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka terdapat Misi sebagai berikut:9
a. Misi Pertama, Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Handal
dan Berdaya saing.
b. Misi Kedua, Meningkatkan Infrastruktur Kota yang Fungsional.
c. Misi Ketiga, Menciptakan Kota Layak Huni yang berwawasan
Lingkungan.
d. Misi Keempat, Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan berbasis
Inovasi dan Produk Ungulan.
e. Misi Kelima, Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik
Berbasis Teknologi Informasi.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang Selatan mengatakan
bahwa konsep Smart City yang dijalankan pemerintah Kota Tangerang Selatan
bukan hanya sebatas pada pengembangan Teknik Informatika (TIK) melainkan
lebih spesifik pada enam dimensi, yaitu Smart Living (Pelayanan), Smart Society
and Education (Sosial dan Pendidikan), Smart Environment (Lingkungan), Smart
Economy (Ekonomi), Smart Government (Pemerintahan), dan Smart Branding.10
9Excecutive Summary Masterplan Smart City Kota Tangerang Selatan Tahun 2018-2022
Hal. 5. 10
Executive Summary Masterplan Smart City Kota Tangerang Selatan Tahun 2018-2022
Hal. 7.
38
Smart Living, masyarakat Kota Tangerang Selatan harus merasakan aman
dan nyaman. Inovasi yang menjadi bagian dari Smart Living adalah:11
a. Sistem Pengendali Lalu Lintas Terpadu (ATCS: Area Traffic Control
System)
b. Sistem Informasi Tata Ruang (SIMTARU) berbasis WebGIS, Android dan
IOS
c. Sistem Informasi Keolahragaan dan Kepemudaan
d. MASKOT PELITAS.
Smart Society and Education, semua masyarakat Kota Tangsel berhak
memperoleh pendidikan yang layak karena dengan mendapatkan pendidikan yang
layak masyarakat akan tahu kemana arah tujuan hidupnya kedepan dengan segala
ilmu yang didapatkan. Memperhatikan sarana prasarana sekolah, meningkatkan
kurikulum muatan lokal dan kurikulum berbasis kebijakan nasional seperti
kurikulum 2013 juga diperhatikan oleh pemerintah Kota Tangsel. Smart Society
adalah satu bagian yang terpenting dalam pengembangan Smart City khususnya di
Kota Tangsel. Berikut beberapa inovasi pada bagian Smart Society and
Education:12
a. SIMPUS (Sistem Informasi Puskesmas)
b. SIPMAKES (Sistem Informasi Penyandang Masalah Sosial)
11
Wawancara oleh Ainun sebagai narasumber dari DISKOMINFO Tangsel divisi
Aplikasi SIARAN, Tanggal 19 Agustus 2019 jam 14:30 WIB. 12
Wawancara oleh Ainun sebagai narasumber dari DISKOMINFO Tangsel divisi
Aplikasi SIARAN, Tanggal 19 Agustus 2019 jam 14:30 WIB.
39
c. SMS Gateway (Himbauan untuk melindungi perempuan dan anak dari
kekerasan dan kejahatan)
d. PISA (Pusat Informasi Sahabat Anak)
e. Sistem Antrian di Fasilitas Kesehatan.
Smart Environment dalam konsep Smart City yaitu pengelolaan
lingkungan yang pintar yaitu seimbangnya perhatian antara lingkungan hidup
dengan perhatian terhadap pembangunan infrastruktur. Inovasi Smart
Environment adalah:13
a. E-MUSRENBANG
b. SIMANJA (Sistem Informasi Manajemen Jalan dan Jembatan)
c. SIPITUNG (Sistem Aplikasi Peruntukan Ruang)
d. SIARAN
e. Sistem Pemantauan dan Pengendalian PJU
f. TBM Kolong Flyover Ciputat
g. SIPEPOHONAN.
Smart Economy dalam Smart City adalah untuk mewujudkan ekosistem
perekonomian di daerah yang mampu memenuhi tantangan di era informasi yang
disruptif dan menuntut tingkat adaptasi yang cepat seperti saat ini. Inovasi dari
Smart Economy yaitu:14
a. SIMPONIE (Sistem Perizinan Online)
13
Wawancara oleh Ainun sebagai narasumber dari DISKOMINFO Tangsel divisi
Aplikasi SIARAN, Tanggal 19 Agustus 2019 jam 14:30 WIB. 14
Wawancara oleh Ainun sebagai narasumber dari DISKOMINFO Tangsel divisi
Aplikasi SIARAN, Tanggal 19 Agustus 2019 jam 14.30 WIB
40
b. Aplikasi PRAKMATIS (Proses Baliknama Otomatis)
c. Pengembangan Portal UMKM
d. PAGAR Tangsel (Pantau Harga Pasar Kota Tangsel)
e. Pengembangan Usaha Online (Startup).
Smart Government, pada zaman yang sudah modern seperti saat ini
pastinya kita akan berhadapan dengan segala perkembangan teknologi.
Pemerintah memiliki peran yang penting untuk melibatkan teknologi dalam segala
urusan pemerintahan yang bertujuan agar kinerja pemerintah menjadi lebih mudah
dan menjaga komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah Kota
Tangsel memiliki beberapa aplikasi pelayanan publik yang termasuk dalam Smart
Government, yaitu:15
a. SISUMAKER (Sistem Informasi Surat Masuk dan Surat Keluar)
b. Pengembangan Smart Library berbasis Android
c. Peningkatan Pelayanan Arsip Digital
d. Smart Village
e. E-KTP Delivery Service
f. Tim UCT (Unit Cepat Tanggap) Kecamatan Setu
g. PAMOR (Pamulang Modern)
h. SIDUTA (Sistem Informasi Penduduk Tangerang Selatan)
i. Single Domain dan Single Sign Out
j. Video Conference and Interactive Online
k. Wifi di Ruang Publik
15
Wawancara oleh Ainun sebagai narasumber dari DISKOMINFO Tangsel divisi
Aplikasi SIARAN, Tanggal 19 Agustus 2019 jam 14:30 WIB.
41
l. SIMPEG (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian).
Smart Branding yaitu inovasi dalam memasarkan daerahnya dengan
mengembangkan tiga elemen yaitu pariwisata, bisnis, dan wajah kota yang
bertujuan dapat meningkatkan daya saing daerah. Inovasinya adalah:16
a. GANG CANTIK
b. Sistem Online Pendataan Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif
c. Sistem Online Registrasi Pelaku Usaha Yang Terintegrasi dengan Dinas
Koperasi, Dinas Perdagangan, dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
(Dengan filter nomor KTP Pemilik).
Keenam prinsip tersebut menjadi patokan bagi beberapa kota yang telah
menerapkan Smart City dan akan menjadi acuan Pemerintah Kota Tangsel dalam
mewujudkan Tangsel Smart City. Untuk mempermudah masyarakat Kota Tangsel
dalam memanfaatkan program Tangsel Smart City, maka terdapat pula beberapa
aplikasi dan website yang bisa diakses oleh masyarakat melalui smartphone dan
dapat diunduh gratis di Playstore atau IOS. Ini dapat lebih mempermudah
masyarakat dalam mengakses berbagai informasi serta pelayanan publik yang
hanya bermodalkan internet dan smartphone.
16
Wawancara oleh Ainun sebagai narasumber dari DISKOMINFO Tangsel divisi
Aplikasi SIARAN, Tanggal 19 Agustus 2019 jam 14:30 WIB.
42
BAB IV
ANALISIS KEBIJAKAN TANGSEL SMART CITY MELALUI
PENGGUNAAN APLIKASI SIARAN DI KOTA TANGERANG SELATAN
Pada bab ini, penulis akan memaparkan bagaimana aplikasi SIARAN
hadir sebagai sebuah aplikasi pelayanan publik yang dapat menunjang kinerja
Pemkot Tangsel dan dapat melayani warga Tangsel serta sebagai penyempurna
dari program Tangsel Smart City.
A. Penerapan Kebijakan Tangsel Smart City
Tahapan pembangunan Tangsel Smart City diawali dengan penyusunan
Blue print Smart city Kota Tangerang Selatan pada tahun 2016. Blue print Smart
city Kota Tangerang Selatan ini menjadi pedoman dan landasan materi terhadap
pembangunan Smart city di Kota Tangerang Selatan. Berikut kutipan wawancara
dengan Ainun selaku Divisi Aplikasi SIARAN dalam DISKOMINFO Tangsel:
“ Tahun 2016 itu mulai penyusunan Blue print Tangsel Smart City dan pada
tahun 2017, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
menginisiasi Gerakan Menuju 100 Smart city Tahap I dan Tangsel menjadi salah
satu dari 25 kota/kabupaten yang lulus penilaian dan selanjutnya ada
pembimbingan dari Kementrian Komunikasi dan Informatika terkait
pembangunan Smart city Kota Tangerang Selatan. Terakhir, dokumen Blue print
Smart city Kota Tangerang Selatan adalah susunan Road Map pembangunan
Tangsel Smart City periode tahun 2016-2021 yang melibatkan seluruh OPD yang
ada di Kota Tangerang Selatan.”1
1 Wawancara oleh Ainun sebagai narasumber dari DISKOMINFO Tangsel divisi Aplikasi
SIARAN, Tanggal 19 Agustus 2019 jam 14.30 WIB.
43
Dari wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa Kota Tangsel sudah
mulai menyusun dokumen Blue print pembangunan Smart city di Tangsel sejak
tahun 2016 dan pada tahun 2017, Tangsel menjadi salah satu dari 25
kota/kabupaten yang lulus penilaian terkait pembangunan Smart city yang dinilai
langsung oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika. Dokumen Blue print
Smart city Kota Tangsel tersebut adalah susunan Road Map pembangunan
Tangsel Smart City periode 2016-2021.
Selanjutnya secara berkala dilakukannya review masterplan setiap tahun
untuk menemukan perubahan-perubahan apa yang perlu dilakukan sebagai akibat
dari dinamika yang terjadi pada kebijakan negara, kondisi sosial, ekonomi, politik,
budaya serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.2
Gambar IV.1. Website resmi Kota Tangerang Selatan
Sumber: Tangerangselatankota.go.id, diakses pada tanggal 21 Juli 2019
2 Executive Summary Masterplan Smart City Kota Tangerang Selatan Tahun 2019-2022
hal.3.
44
Gambar di atas adalah website resmi Pemerintah Kota Tangerang Selatan
yang dapat diakses seluruh masyarakat Kota Tangsel maupun non Tangsel pada
website tangerangselatankota.go.id. pada website tersebut terdapat berita seputar
Kota Tangsel, Profil Kota Tangsel, Pemerintahan, Sarana dan Prasarana Kota,
Layanan Publik, Layanan Kecamatan dan Kelurahan, Pengelola Keuangan,
Rencana Umum Pengadaan, Perangkat Daerah, serta Data dan Statistik.
Sesuai dengan pernyataan James E. Anderson yang menyatakan definisi
Kebijakan Publik yaitu kebijakan yang dikembangkan oleh badan atau pejabat
pemerintah, Pemerintah Kota Tangsel sangat gencar untuk menciptakan Tangsel
Smart City yang lebih baik lagi kedepannya. Mengutip pernyataan Wakil
Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie dalam laman Kompas, bahwa
salah satu tujuan dari mewujudkan Tangsel Smart City adalah untuk
memperbaharui dan meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.3 Benyamin
mengatakan bahwa Pemerintah Kota Tangerang Selatan semakin gencar
mewujudkan Tangsel Smart City dan untuk mewujudkan hal tersebut pihaknya
telah membangun aplikasi di setiap dinas yang terintegrasi dan memudahkan
masyarakat. Salah satu aplikasi tersebut adalah SIARAN.
1. Strategi Pembangunan Tangsel Smart City
Terdapat lima elemen utama dalam kesiapan daerah cerdas, yaitu potensi
alam (nature); Struktur daerah (structure); Infrastruktur (Infrastructure);
Suprastrukture (Superstructure); dan Budaya (culture). Untuk keperluan
3
David Oliver Purba, “Upaya Tangsel Jadi Smart City Pada 2021”, (Data diambil pada
website megapolitan.kompas.cIom diakses pada tanggal 24 Juli 2019 jam 12:31 WIB.)
45
penyusunan Masterplan ini, kajian Smart city Readiness difokuskan kepada tiga
elemen saja yaitu Struktur, Infrastruktur dan Suprastruktur4.
a. Struktur: penyiapan sumber daya anggaran, sumber daya tata kelola dan
tata pamong, serta pembangunan sumber daya manusia (SDM) pelaksana
dan penerima manfaat Smart city.
b. Infrastruktur: pembangunan infrastruktur pendukung Smart city yang
meliputi infrastruktur fisik, infrasruktur digital atau TIK, dan infrastruktur
sosial untuk kepentingan umum.
c. Suprastruktur: penyiapan kebijakan atau peraturan daerah, kelembagaan,
dan tata laksana pelaksanaan pembangunan Smart city.
Gambar IV.2. Sosialisasi Tangsel Smart City pada tanggal 3 Desember 2018
Sumber : Megapolitan.Kompas.com, diakses pada 12 Agustus 2019
4
David Oliver Purba, “Upaya Tangsel Jadi Smart City Pada 2021”, (Data diambil pada
website megapolitan.kompas.com diakses pada tanggal 24 Juli 2019 jam 12:31 WIB.)
46
Pada gambar di atas, Airin Rachmi Diany selaku Walikota Kota
Tangerang Selatan menjelaskan strategi Pemerintah Kota Tangerang Selatan
dalam mensosialisasikan inovasi-inovasi dan program-program Smart city kepada
masyarakat yaitu dengan bekerjasama dengan pengusaha, stake holder, konsultan,
akademisi, dan komunitas dalam mengkampanyekan program Tangsel Smart City,
mengadakan forum diskusi terkait Smart City dalam satu kegiatan dan
mengoptimalkan penggunaan media sosial, mengoptimalkan penerapan Smart
Branding Kota Tangerang Selatan dengan pemasangan televisi di kantor-kantor
Kecamatan yang berisi inovasi yang ada di Kota Tangerang Selatan.5
Gamber IV.3. Tabel peta jalan pembangunan Smart City di Kota Tangerang
Selatan 2018-2022
No. Program
Utama dan
Strategi Umum
2018 2019 2020 2021 2022
1. Kebijakan
Smart city
Inventarisasi,
Penyesuaian,
Perumusan
Kebijakan
Monev Kebijakan,
Peninjauan Ulang,
Revisi, Pembaruan
Lanjutan
sebelumnya,
pelibatan
masyarakat
dalam
perumusan
kebijakan
Lanj
utan
Lanjut
an
2. Kelembagaan
Smart city
Kajian dan
Perumusan
Kelembagaan di
tingkat kota
maupun ODP,
Pembentukan
Organisasi Utama,
Implementasi
Dewan (internal)
dan City Council
(eksternal)
Monev efektivitas,
Pembentukan
organisasi
pelengkap,
Revitalisasi
Lembaga yang ada
Monev
efektivitas
dan
pembaharuan
, peningkatan
peran
lembaga
utama dan
lembaga
pendukung
Lanj
utan
Lanjut
an
3. Kompetensi Kajian Kebutuhan, Evaluasi dan Evaluasi dan Lanj Lanjut
5 David Oliver Purba, “Upaya Tangsel Jadi Smart City pada 2021”, (Data diambil pada
website megapolitan.kompas.com diakses pada tanggal 24 Juli 2019 jam 12:31 WIB.)
47
Perangkat
Daerah
Pemerataan dan
Perumusan Strategi
dan Program
peningkatan
Kompetensi,
Pelaksanaan
Program Pelatihan
Tahap 1,
Pendampingan
Penyesuaian
strategi dan
program,
pelaksanaan
Program Pelatihan
Tahap 2,
Penerapan e-
learning dan
transfer teknologi
Penyesuaian
strategi dan
Program,
Pelaksanaan
Program
Pelatihan
tahap 3,
Perluasan e-
learning dan
transfer
teknologi dan
sertifikasi
kompetensi
utan an
4. Peningkatan
Literasi
Masyarakat
Kajian Kebutuhan,
Pemerataan dan
Perumusan Strategi
dan Program
Literasi,
Pelaksanaan
Program Literasi
Tahap Awal
(Awareness),
Membangun
kemitraan dengan
perguruan tinggi
dan komunitas
terkait
Evaluasi dan
penyesuaian
strategi dan
program,
Pelaksanaan
Program Tahap
Lanjutan
(Knowledge and
skills), Penyediaan
fasilitas dan materi
ajar berbasis TIK
Lanjutan Lanj
utan
Lanjut
an
5. Infrastruktur Kajian dan
Perumusan
Kebutuhan,
Penetapan
arsitektur, standar
dan acuan bagi
pembangunan
infrastruktur,
Pembangunan
Infrastruktur Dasar
(Tahap 1),
Penyiapan
infrastruktur untuk
berbagi pakai
(terpusat)
Monev efektivitas
pemanfaatan,
Peremajaan dan
Migrasi
Infrastruktur
sesuai arsitektur,
Pembangunan
Infrastruktur
Tahap Lanjutan
(Perluasan dan
peningkatan),
Konsolidasi dan
penerapan berbagi
pakai
Lanjutan Lanj
utan
Lanjut
an
6. Proses Bisnis,
Layanan dan
Aplikasi
Inventarisasi,
Kajian dan
perumusan
kebutuhan,
penerapan
arsitektur, standar
dan acuan bagi
layanan dan
Monev efektivitas
pemanfaatan,
Perwmajaan dan
Migrasi layanan
aplikasi sesuai
dengan arsitektur,
Pembangunan dan
penerapan Tahap
Monev
efektivitas
pemanfaatan,
Peremajaan
dan Migrasi
lanjutan,
Pembanguna
n dan
Lanj
utan
Lanjut
an
48
aplikasi,
Pembangunan dan
Penerapan Aplikasi
dasar (tahap 1),
Revitalisasi
aplikasi yang sudah
ada
Lanjutan
(perluasan dan
peningkatan
fungsi),
Penyeragaman
aplikasi dengan
fungsi umum
(perkantoran,
produktivitas
pribadi)
Penerapan
Tahap
Lanjutan
(Perluasan
dan
peningkatan
fungsi)
Sumber: Executive Summary Masterplan Smart city Kota Tangerang Selatan
Tahun 2018-2022, Hal.21-25
Berdasarkan tabel di atas, terdapat enam program utama dan strategi
umum dari pembangunan Smart City di Kota Tangsel 2018-2022. Pertama,
kebijakan Smart City pada tahun 2018 yaitu Inventarisasi, penyesuaian,
perumusan kebijakan. Pada tahun 2019 yaitu Monev kebijakan, peninjauan ulang,
revisi, pembaruan. Pada tahun 2020 yaitu lanjutan sebelumnya, perlibatan
masyarakat dalam perumusan kebijakan. Pada tahun 2021 dan 2022 yaitu
lanjutan. Ke dua, Kelembagaan Smart City pada tahun 2018 yaitu kajian dan
perumusan kelembagaan di tingkat kota maupun OPD, pembentukan organisasi
utama, implementasi dewan (internal) dan City Council (eksternal). Pada tahun
2019 yaitu monev efektivitas, pembentukan organisasi pelengkap, revitalisasi
lembaga yang ada. Tahun 2020 yaitu monev efektivitas dan pembaharuan,
peningkatan peran lembaga utama dan lembaga pendukung. Pada tahun 2021 dan
2022 yaitu lanjutan. Ke tiga, Kompetensi Perangkat Daerah pada tahun 2018 yaitu
kajian kebutuhan, pemetaan dan perumusan strategi dan program peningkatan
kompetensi, pelaksanaan program pelatihan tahap 1, pendampingan. Tahun 2019
evaluasi dan penyesuaian strategi dan program, pelaksanaan program pelatihan
49
tahap 2, penerapan e-learning dan transfer teknologi. Pada tahun 2020 yaitu
evaluasi dan penyesuaian strategi dan program, pelaksanaan program pelatihan
tahap 3, perluasan e-learning dan transfer teknologi dan sertifikasi kompetensi.
Tahun 2021 dan 2022 yaitu lanjutan. Ke empat, Peningkatan Literasi Masyarakat
pada tahun 2018 yaitu kajian kebutuhan, pemetaan dan perumusan strategi dan
program literasi, pelaksanaan program literasi tahap awal (awareness),
membangun kemitraan dengan perguruan tinggi dan komunitas terkait. Pada tahun
2019 yaitu evaluasi dan penyesuaian strategi dan program, pelaksanaan program
tahap lanjutan (knowledge and skills), penyediaan fasilitas dan materi ajar
berbasis TIK. Pada tahun 2020 sampai 2022 yaitu lanjutan. Ke lima, Infrastruktur
pada tahun 2018 yaitu kajian dan perumusan kebutuhan, Penetapan arsitektur,
standar dan acuan bagi pembangunan infrastruktur, Pembangunan Infrastruktur
Dasar tahap 1, Penyiapan infrastruktur untuk berbagi pakai (terpusat). Pada tahun
2019 yaitu Monev efektivitas pemanfaatan, Peremajaan dan Migrasi Infrastruktur
sesuai arsitektur, Pembangunan Infrastruktur tahap lanjutan (perluasan dan
peningkatan), konsolidasi dan penerapan berbagi pakai. Pada tahun 2020-2022
yaitu lanjutan. Ke enam, Proses Bisnis, Layanan dan Aplikasi pada tahun 2018
yaitu Inventarisasi, Kajian dan Perumusan Kebutuhan, Penetapan arsitektur,
standar dan acuan bagi layanan dan aplikasi, Pembangunan dan penerapan
aplikasi dasar tahap 1, Revitalisasi aplikasi yang sudah ada. Pada tahun 2019 yaitu
Monev efektivitas pemanfaatan, Peremajaan dan Migrasi layanan aplikasi sesuai
dengan arsitektur, Pembangunan dan Penerapan Tahap Lanjutan (perluasan dan
peningkatan fungsi), Penyeragaman aplikasi dengan fungsi umum (perkantoran,
50
produktivitas pribadi). Pada tahun 2020 yaitu Monev efektivitas pemanfaatan,
peremajaan dan Migrasi Lanjutan, Pembangunan dan Penerapan Tahap Lanjutan
(perluasan dan peningkatan fungsi). Pada tahun 2021-2022 yaitu Lanjutan.
Dari ke enam dimensi Smart city yaitu Smart Governance, Smart
Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society, dan Smart Environment,
Kota Tangerang selatan terfokuskan pada satu dimensi yaitu Smart Society. Smart
Society berperan penting dalam pengembangan Smart city di Kota Tangsel karena
di dalamnya terdapat peran para ahli pendidikan, sosial, budaya dalam merancang
dan membuat strategi peningkatan kapasitas masyarakat secara luas, cepat dan
efektif dengan memperhatikan kondisi sosio-kultural di masyarakat.
Pembangunan infrastruktur berbagai pelayanan publik, saluran komunikasi
elektronik perlu didukung oleh kesiapan masyarakat, ketertiban umum dan
kesadaran untuk hidup produktif belum dimiliki. Lalu juga diperhatikan kapasitas
dari Aparatur Sipil Negara (ASN) serta peran pentingnya dalam pengembangan
Smart city. Pemerintah Kota Tangsel merasa perlu adanya strategi pembangunan
kapasitas ASN secara bertahap.6 Aspek lain yang diperhatikan dengan serius
adalah manajemen inovasi. Manajemen inovasi terdiri dari enam langkah yaitu7:
a. Perumusan kebutuhan/masalah
b. Perumusan Ide Inovasi
c. Perencanaan
6
Executive Summary Masterplan Smart City Kota Tangerang Selatan Tahun 2019-2022
hal.3.
7 Executive Summary Masterplan Smart City Kota Tangerang Selatan Tahun 2019-2022
hal.3.
51
d. Pembangunan
e. Implementasi
f. Evaluasi (dan pengembangan lebih lanjut).
Di umur yang masih dibilang muda, Kota Tangsel dapat bersaing dengan kota-
kota lainya dengan sangat baik. Seriusnya pemerintah Kota Tangsel dalam
menerapkan kebijakan Tangsel Smart City menghasilkan sebuah prestasi untuk
Kota Tangsel yaitu dinobatkan menjadi pemenang Indeks Kota Cerdas Indonesia
(IKCI) pada Kota Metropolitan di peringkat tiga dengan skor 61,68. Pada gambar
di bawah dijelaskan sebagai berikut:
Gambar IV.4. Kota Tangerang Selatan berada di peringkat tiga Kota
Metropolitan pada IKCI 2018
Sumber: Metrojambi.com, diakses pada 18 Oktober 2019
52
Pada gambar di atas terdapat empat golongan kota berdasarkan jumlah
penduduk, Kota Metropolitan dengan penduduk minimal satu juta jiwa, Kota
Besar dengan jumlah penduduk lebih dari 500.000 jiwa hingga kurang dari 1 juta
jiwa, Kota Sedang dengan jumlah penduduk lebih dari 100 .000 jiwa hingga
500.000 jiwa, dan Kota Kecil yang jumlah penduduknya paling banyak 100.000
jiwa. Terdapat enam indikator penilaian yaitu dilihat dari lingkungan, mobilitas,
ekonomi, masyarakat, pemerintahan, serta kualitas hidup dengan skor Indeks Kota
Cerdas berada pada angka 1 hingga 100.8
Pada penelitian ini, penulis mewawancara tiga warga Tangsel dari berbagai
kecamatan yaitu dari Kecamatan Ciputat Timur, Kecamatan Pondok Aren, dan
Kecamatan Ciputat. Dari hasil wawancara, terdapat dua narasumber yang tidak
mengetahui adanya kebijakan Tangsel Smart City dan satu narasumber yang
mengetahui adanya kebijakan tersebut. Berikut adalah kutipan wawancara pada
narasumber pertama yaitu Chairul: “Nah kalo untuk Tangsel Smart City ini saya
tau kebijakannya tetapi untuk programnya saya kurang tau, mungkin karena
pemerintahnya kurang memberi tahu program-program Tangsel Smart City itu
sendiri.”9
Chairul yang sudah tinggal di Tangsel sejak 21 tahun yang lalu mengatakan
bahwa ia tidak mengetahui adanya kebijakan Tangsel Smart City dan menurutnya
ini dikarenakan pemerintah kota Tangsel kurang memberikan sosialisasi terkait
program-program kebijakan tersebut.
8 Vita Ayu Anggraeni, “Siapa Saja Jawara Indeks Kota Cerdas Indonesia 2018?”,
(diakses pada website goodnewsfromindonesia.id pada tanggal 18 Oktober 2019 jam 16:58 WIB) 9 Wawancara dengan Chairul sebagai warga Tangsel, tanggal 5 November 2019 jam
19:37 WIB.
53
Selanjutnya adalah kutipan wawancara pada narasumber kedua yaitu Fadil:
“Belum sih ya, belum pernah denger kalau ada kebijakan ini.”10
Fadil yang sudah tinggal di Tangsel sejak 16 tahun yang lalu mengatakan
bahwa ia juga belum pernah mendengar adanya kebijakan Tangsel Smart City,
dan juga menurutnya pemerintah kota Tangsel tidak memberikan sosialisasi
secara merata pada warga Kota Tangsel.
Terdapat satu narasumber yang mengetahui adanya kebijakan Tangsel
Smart City, berikut adalah kutipan wawancara Bersama Reza:
“Ohh tahu, itu salah satu kebijakan andalan bu Airin, bukan? Saya sempat
lihat di social media humas Tangsel kalo gak salah.. Menurut saya
kebijakan ini sangat bagus karena ini membuka arus informasi pada publik
untuk diakses dengan mudah. Namun ada beberapa concern yang harus
dibenahi dari pemkot Tangsel yaitu agar berjalannya birokrasi atau
kebijakan dari Smart city ini agar bisa berjalan dengan baik.”
Reza yang sudah tinggal di kota Tangsel sejak 10 tahun yang lalu
mengatakan bahwa ia tahu bahwa Tangsel memiliki kebijakan Tangsel Smart City
yang menurutnya ini sangat positif karena dapat membuka arus informasi antara
pemerintah dengan masyarakat secara mudah.
Dari pernyataan ketiga narasumber di atas, dapat dilihat bahwa salah satu
faktor kurang dikenalnya kebijakan Tangsel Smart City karena kurangnya
sosialisasi dari pemkot Tangsel terkait kebijakan tersebut. Ketiga narasumber juga
berkata bahwa mereka belum merasakan dampak dari adanya kebijakan Tangsel
10
Wawancara dengan Fadil sebagai warga Tangsel, tanggal 6 November 2019 jam 14:21
WIB.
54
Smart City yang sudah berjalan selama 3 tahun di Kota Tangsel. Berikut adalah
kutipan wawancara dari Chairul: “Sejauh ini saya sedikitnya merasakan
(kebijakan Tangsel Smart City) ya, karena mungkin sarana dan prasarananya
sudah ada tetapi kalau dari segi efektifnya sih belum.”11
Kutipan wawancara dari Fadil: “Gak tau sih, karena gak tau juga ada
kebijakan ini dan gak ngerasain efeknya juga sih.”12
Kutipan wawancara dari Reza: “Kalau dampak secara langsung sih belum
signifikan ya, kalo bicara tentang skala ya baru di skala 3 atau 4 ya belum
signifikan banget karena toh dalam implementasinya masih kurang sosialisasi
dari perangat-perangkat daerah terkait Smart city ini.”13
Menurut Firman selaku Kepala Bidang Sumber Daya Manusia
DISKOMINFO Tangsel, dalam penerapan kebijakan Tangsel Smart City terdapat
berbagai kendala yang didapatkan selama kebijakan ini berjalan yaitu masih
kurangnya SDM yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang IT, segala
jalur anggaran terpusat sehingga segala kendala tidak bisa segera ditangani karena
butuh waktu untuk mengajukan anggaran, adanya kewenangan daerah yang jika
kendala terjadi di wilayah provinsi maka pemkot Tangsel tidak bisa mengambil
tindakan karena itu kewenangan provinsi, dari segi masyarakat masih banyak
yang belum paham tentang konsep Smart city di Tangsel sehingga pemkot
11
Wawancara dengan Chairul sebagai warga Tangsel, tanggal 5 November 2019 jam
19:37 WIB. 12
Wawancara dengan Fadil sebagai warga Tangsel, tanggal 6 November 2019 jam 14:21
WIB. 13
Wawancara dengan Reza sebagai warga Tangsel, tanggal 6 November 2019 jam 16:21
WIB.
55
Tangsel harus lebih gencar untuk melakukan sosialisasi secara merata terkait
kebijakan tersebut.14
2. DISKOMINFO Tangsel Sebagai Institusi Pengelola Kebijakan Tangsel
Smart City
Dinas Komunikasi Dan Informatika Kota Tangerang Selatan atau yang
biasa disingkat DISKOMINFO Tangsel yang berperan utama dalam
pengembangan Tangsel Smart City ini sudah berdiri pada awal tahun 2017 yang
sebelum menjadi DISKOMINFO masih tergabung dengan Dinas Perhubungan
dan masih Dinas Perhubungan dan Informatika.15
DISKOMINFO Tangsel
memiliki Visi yaitu “Terwujudnya Tangsel Kota Cerdas, Berkualitas dan Berdaya
Saing Berbasis Teknologi dan Inovasi.” Dan juga misi yaitu Mengembangkan
Sumberdaya manusia yang handal dan berdaya; Meningkatkan infrastruktur kota
yang fungsional; Menciptakan kota layak huni yang berwawasan lingkungan;
mengembangkan Ekonomi kerakyatan berbasis inovasi dan produk unggulan;
Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik berbasis teknologi informasi.16
Dalam Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 59 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Komunikasi Dan Informatika terdapat tiga unit kerja dalam DISKOMINFO
Tangsel yaitu Kehumasan, Komunikasi dan Persandian, serta Smart city, Statistik
dan LPSE.
14
Wawancara oleh Firman sebagai narasumber dari DISKOMINFO Tangsel Kepala
divisi Sumber Daya Manusia, Tanggal 20 Agustus 2019 jam 12:30 WIB.
15 Data diambil pada website diskominfo.tangerangselatankota.go.id diakses pada tanggal
23 Juli 2019 jam 13:43 WIB.
16
Data diambil pada website diskominfo.tangerangselatankota.go.id diakses pada tanggal
23 Juli 2019 jam 13:43 WIB.
56
Gambar IV.5. Bagan struktur organisasi DISKOMINFO Tangsel
Sumber: diskominfo.tangerangselatankota.go.id
Dalam pasal 29, Tugas dari Kepala Bidang Smart city, Statistik dan Layanan
Pengadaan Secara Elektronik yaitu membantu Kepala Dinas dalam
menyelenggarakan pengembangan dan kerjasama Smart city.17
Lalu dituliskan
pula dalam pasal 30 mengenai tugas dan fungsi Kepala Bidang Smart city,
Statistik dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik, yaitu:18
17 Data diambil pada website diskominfo.tangerangselatankota.go.id diakses pada tanggal
10 Agustus 2019 jam 13:43 WIB.
18 Data diambil pada website diskominfo.tangerangselatankota.go.id diakses pada tanggal
10 Agustus 2019 jam 13:43 WIB.
57
a. Pengoordinasian perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis
pedoman norma, standart, prosedur dan kriteria di lingkup bidang Smart
city, Statistik dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik;
b. Perumusan perencanaan, pelaksanaan program dan anggaran di lingkup
bidang Smart city, Statistik dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik;
c. Pengoordinasian pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan
pelaksanaan urusan Smart city, Statistik dan Layanan Pengadaan Secara
Elektronik;
d. Pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas di
lingkup bidang;
e. Pengoordinasian pelaksanaan tugas di lingkup bidang Smart city, Statistik
dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik;
f. Pelaksanaan penyelenggaraan ekosistem teknologi informasi dan
komunikasi Smart city;
g. Pelaksanaan layanan sistem komunikasi intra Pemerintah Daerah;
h. Pengoordinasian pengembangan Smart city pada Pemerintah Daerah;
i. Pelaksanaan penyelenggaraan Government Chief Information Officer
Pemerintah Daerah;
j. Pelaksanaan pengembangan sumber daya teknologi informasi komunikasi
Pemerintah Daerah dan masyarakat;
k. Pelaksanaan layanan manajemen data dan informasi E-government;
l. Pengoordinasian penyelenggaraan statistik pada Pemerintah Daerah;
m. Pengoordinasian penyelenggaraan Layanan Pengadaan Secara Elektronik;
58
n. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi di Smart city,
Statistik dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik;
o. Pelaksanaan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.
Berdasarkan wawancara Bersama Bu Ainun, tidak bisa dipungkiri terdapat
beberapa hambatan dalam menerapkan Tangsel Smart City. Terdapat tiga faktor
utama yang menjadi penghambat yaitu kapasitas Sumber Daya Manusia, Sarana
dan prasarana, dan Budaya pada masyarakat.19
Pertama, yang dimaksud Sumber
Daya Manusia adalah karyawan yang terdapat dalam institusi Pemerintah Kota
Tangsel. Karyawan yang terdapat dalam institusi Pemerintah Kota Tangsel masih
kurang mendapatkan edukasi mengenai sistem yang digunakan secara elektronik
yang di mana dalam kebijakan Smart City harus memanfaatkan teknologi dalam
berbagai aspek sehingga untuk menerapkan kebijakan Smart City diperlukan
edukasi secara serius terutama dari segi Sumber Daya Manusia yang ada di Kota
Tangsel.
Ke dua, sarana dan prasarana yang masih kurang memadai untuk
mengembangkan berbagai sistem yang dilakukan secara elektronik terutama
koneksi internet yang terkadang tidak stabil dapat menghambat kinerja yang
dilakukan via aplikasi, perangkat-perangkat yang masih sulit didapatkan, serta
aplikasi yang terkadang error juga menjadi faktor penghambat dalam menerapkan
Tangsel Smart City.
19
Wawancara oleh Ainun sebagai narasumber dari DISKOMINFO Tangsel divisi
Aplikasi SIARAN, Tanggal 19 Agustus 2019 jam 14:30 WIB.
59
Ke tiga, faktor budaya sangat mempengaruhi kebijakan Tangsel Smart City.
Beberapa masyarakat menolak untuk menggunakan berbagai sistem secara online
dengan alasan tidak paham dengan cara penggunaannya serta menolak untuk
meninggalkan kebiasaan lama. Pemerintah Kota Tangsel harus memberikan
sosialisasi terkait Tangsel Smart City secara mendalam kepada masyarakat agar
masyarakat dapat merasakan dampak positif dari penggunaan berbagai fasilitas
pendukung kebijakan Tangsel Smart City.
B. Penerapan Kebijakan Tangsel Smart City Melalui Aplikasi SIARAN
Sebagai penerapan dari terwujudnya Tangsel Smart City, Pemerintah Kota
Tangsel membuat aplikasi sebagai corong komunikasi antara warga dengan
Pemkot Kota Tangsel hanya dengan menggunakan smartphone, yaitu aplikasi
SIARAN. Berikut kutipan wawancara oleh Firman selaku Kepala Divisi Sumber
Daya Manusia dalam DISKOMINFO Tangsel:
“Aplikasi SIARAN ini merupakan sebuah aplikasi yang dapat digunakan
oleh seluruh masyarakat Kota Tangsel untuk melakukan pelaporan
mengenai isu-isu yang terjadi di sekitar masyarakat....seperti isu
lingkungan, ketertiban umum, kerusakan fasilitas umum, dan lain
sebagainya untuk diteruskan pada OPD terkait agar mendapatkan tindak
lanjut.”20
1. Partisipasi
Aplikasi SIARAN hadir pada tahun 2017 dan dikelola langsung oleh
DISKOMINFO Kota Tangsel. Dengan aplikasi SIARAN, masyarakat dapat
20
Wawancara oleh Firman sebagai narasumber dari DISKOMINFO Tangsel Kepala
divisi Sumber Daya Manusia, Tanggal 20 Agustus 2019 jam 12:30 WIB.
60
melaporkan berbagai kejadian yang ada disekitarnya seperti kemacetan, pelayanan
publik, infrastruktur, banjir, dan berbagai permasalahan lainnya. Berkaitan dengan
pola dan pendekatan interaksi dalam E-Government yaitu G2C atau Government
to Citizen yang memiliki fokus memudahkan hubungan antara pemerintah dan
masyarakat dan memudahkan dalam memberikan pelayanan via online, aplikasi
SIARAN hadir sebagai penghubung antara pemerintah dan masyarakat agar
masyarakat dapat melaporkan berbagai keluhan di sekitar Kota Tangsel tanpa
harus datang ke kantor atau lembaga tertentu. Hanya dengan melaporkan via
aplikasi tersebut masyarakat mendapatkan pelayanan dari pemerintah terkait.
Berdasarkan karakteristik pedoman dasar pengembangan aplikasi yang
menggunakan konsep Smart city yang ditulis oleh I Putu Agus Eka Pratama dalam
buku Smart City Beserta Cloud Computing Dan Teknologi-Teknlogi Pendukung
Lainnya, Aplikasi SIARAN sesuai dengan karakteristik Accesible yatu aplikasi
mampu menampilkan dan menyajikan data ke dalam media online ataupun
aplikasi mobile. Aplikasi SIARAN dapat diakses pada website
siaran.tangerangselatankota.go.id yang di dalamnya masyarakat dapat mendaftar
menjadi pengguna aplikasi serta melihat berbagai pelaporan yang masuk dalam
aplikasi tersebut, berbagai berita, dan jumlah pengguna aplikasi, namun
masyarakat tidak dapat melakukan pelaporan via website, pelaporan hanya bias
digunakan via mobile app yang dapat diunduh pada playstore yang tersedia di
android smartphone. Termasuk juga karakteristik Ubiquitous yaitu memudahkan
pengguna untuk dapat mengakses informasi yang diperlukan kapan pun dan di
61
manapun, aplikasi SIARAN dapat dengan mudah diakses hanya dengan
menggunakan smartphone yang terkoneksi jaringan internet.
Gambar IV.6. jumlah pengguna aplikasi SIARAN pada bulan Mei 2019
Sumber: Siaran.tangerangselatankota.go.id, diakses pada 14 Mei 2019
Pada gambar di atas, disebutkan bahwa terdapat 1861 jumlah pengguna.
Hadirnya aplikasi SIARAN bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam
melakukan pelaporan mengenai kejadian yang terjadi di sekitaran masyarakat
sehingga masyarakat bisa melapor tanpa harus datang ke kantor OPD terkait dan
hanya cukup melapor di aplikasi tersebut dan nanti akan ditindak lanjut oleh
admin verifikator dan ditujukan pada OPD terkait sesuai dengan laporan yang
diterima. Ainun dalam wawancara menjelaskan bahwa:
“ Sampai sekarang, aplikasi SIARAN masih sangat diperhatikan kok oleh
DISKOMINFO Tangsel bahkan Walikota Tangsel, Ibu Airin, selalu meminta
laporan mengenai perkembangan aplikasi SIARAN. Aplikasi ini selalu
62
dibahas setiap minggunya dalam rapat was-dal (pengawasan dan
pengendalian) setiap hari selasa.”21
Dari wawancara tersebut, Ainun menjelaskan bahwa Airin selaku Walikota
Tangsel selalu meminta laporan terkait aplikasi SIARAN dan DISKOMINFO
Tangsel sangat serius dalam menanggapi laporan yang ada dalam aplikasi
SIARAN yang selalu dibahas dalam rapat Pengawasan dan Pengendalian (Was-
dal) yang dilaksanakan setiap minggu pada hari selasa.
Gambar IV.7. Ratings aplikasi SIARAN pada Playstore
Sumber : Playstore Android, diakses pada 10 September 2019
Pada gambar di atas adalah Ratings dan Review yang diberikan oleh
pengguna aplikasi SIARAN yang penilaian dari 1 sampai 5, aplikasi tersebut
mendapatkan ratings sebesar 3,2. Ini adalah bentuk respon positif dari masyarakat
Kota Tangsel atas kepuasan dari adanya aplikasi SIARAN. Terdapat pula Review
21
Wawancara oleh Ainun sebagai narasumber dari DISKOMINFO Tangsel divisi
Aplikasi SIARAN, Tanggal 19 Agustus 2019 jam 14:30 WIB.
63
yang dikirimkan oleh akun bernama Sutowo Brotosuseno yaitu “Alhamdulillah,
Ayo Maju Kota Tangerang Selatan.”.
Dalam mensosialisasikan aplikasi SIARAN, DISKOMINFO Tangsel
memunculkan iklan aplikasi SIARAN pada portal-portal website milik
DISKOMINFO Tangsel dan ketika ada diskusi mengenai sosialisasi Tangsel
Smart City, pemateri juga memperkenalkan aplikasi SIARAN pada seluruh
peserta diskusi dan mengajak seluruh peserta diskusi khususnya warga Tangsel
untuk mengunduh dan menggunakan aplikasi tersebut dengan baik dan bijak.
Gambar IV.8. Bentuk form laporan yang terdapat dalam aplikasi SIARAN
Sumber: Aplikasi SIARAN, diakses pada 7 September 2019
Cara menggunakan aplikasi SIARAN yaitu pertama download pada
Playstore yang tersedia di Android lalu cari aplikasi SIARAN, ke dua ketika
64
aplikasi sudah ter download langsung registrasi menggunakan e-mail, ke tiga
ketika sudah memiliki akun bisa langsung melihat berbagai laporan yang
dilaporkan masyarakat di aplikasi tersebut dan sudah bisa melapor dengan
memfoto permasalahan yang ingin dilaporkan lalu membuat judul laporan,
deskripsi, serta lokasi kejadian tersebut. Ketika sudah terdaftar menjadi pengguna
aplikasi SIARAN, pengguna bisa langsung melapor menggunakan aplikasi
tersebut. Pada gambar di atas terdapat form laporan dengan cara mengambil foto
keluhan yang terjadi di lokasi, lalu tulis judul laporan, menuliskan deskripsi
laporan, menuliskan alamat lokasi kejadian serta memberikan keterangan lokasi
kejadian. Pelapor dapat menentukan apakah laporan yang diberikan dapat dilihat
pengguna lain atau laporan dirahasiakan.
Berdasarkan karakteristik pedoman dasar pengembangan aplikasi yang
menggunakan konsep Smart city yang ditulis oleh I Putu Agus Eka Pratama dalam
buku Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknlogi Pendukung
Lainnya, fitur ini sesuai dengan karakteristik Sharable yaitu memiliki kemampuan
menyajikan objek, data dan informasi.
2. Transparansi
Aplikasi SIARAN memiliki dua fitur yaitu pelaporan dan berita terkait
Tangsel sehingga para pengguna aplikasi ini dapat mengetahui berita ter update
yang dikelola langsung oleh DISKOMINFO Tangsel.
Berdasarkan karakteristik pedoman dasar pengembangan aplikasi yang
menggunakan konsep Smart city yang ditulis oleh I Putu Agus Eka Pratama dalam
65
buku Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknlogi Pendukung
Lainnya, aplikasi SIARAN sesuai dengan karakteristik Connectable yaitu dapat
menghubungkan informasi yang ditampilkan dalam perangkat lunak ke pengguna
lainnya melalui jaringan internet. Aplikasi SIARAN dapat dengan mudah
terkoneksi ke dalam satu jaringan baik internet maupun wifi sehingga berbagai
laporan yang masuk dalam aplikasi dapat segera masuk.
Gambar IV.9. Fitur yang ada dalam aplikasi SIARAN
Sumber : Aplikasi SIARAN, diakses pada 7 September 2019
Dengan adanya fitur berita dalam aplikasi tersebut dapat mempermudah
masyarakat Tangsel mengenai fenomena yang up to date, namun kenyataannya
fitur berita yang ada pada aplikasi tersebut tidak dikelola dengan baik oleh
DISKOMINFO Tangsel. Seperti gambar di bawah ini :
66
Gambar IV.10. Fitur berita yang ada dalam aplikasi SIARAN
Sumber: Aplikasi SIARAN, diakses pada 7 September 2019
Pada gambar di atas, dapat dilihat bahwa berita yang di-posting terakhir pada
hari Rabu, 07 November 2018 dengan judul berita „test‟ dan tidak ada isi berita.
Ini menandakan bahwa DISKOMINFO Tangsel belum serius untuk mengelola
fitur Berita yang ada dalam aplikasi SIARAN.
Berbeda dengan fitur Berita yang kurang dikelola, dalam fitur Laporan ini
para pengguna aplikasi tersebut sangat aktif melaporkan berbagai permasalahan di
sekitarnya dan di sini DISKOMINFO Tangsel lebih aktif untuk menanggapi
laporan yang dipost oleh pengguna aplikasi tersebut. Dalam aplikasi SIARAN,
seluruh pengguna aplikasi tersebut dapat melihat laporan-laporan yang di-posting
oleh masyarakat Kota Tangsel, serta dapat melihat tindak lanjut dari petugas
terkait. Seperti pada gambar di bawah ini:
67
Gambar IV.11. Bentuk laporan pada aplikasi SIARAN yang sudah
terverifikasi
Sumber : SIARAN, diakses pada tanggal 24 Agustus 2019
Gambar di atas adalah bentuk laporan dalam aplikasi SIARAN yang ditulis
oleh pemilik akun Hardi Yashi, ia melaporkan tumpukan sampah yang berada di
jalan raya utama Serua, Ciputat. Pada gambar di atas terdapat tulisan
„Terverifikasi‟ yang menandakan bahwa laporan yang disampaikan telah dilihat
dan di laporkan oleh admin aplikasi dan telah disampaikan pada OPD terkait yaitu
Dinas Kebersihan Kota Tangerang Selatan. Dari laporan tersebut adalah bentuk
partisipasi masyarakat Kota Tangsel dalam membantu Pemkot Tangsel serta
Dinas Kebersihan Kota Tangsel dalam memantau kebersihan lingkungan sekitaran
Kota Tangsel.
68
Gambar IV.12. Bentuk maps yang mengarahkan pada lokasi terlapor
Sumber : Aplikasi SIARAN, diakses pada 24 Agustus 2019
Pada gambar di atas adalah bentuk maps yang langsung terkoneksi oleh
Google maps sehingga OPD terkait maupun masyarakat dapat dengan mudah
mengetahui di mana lokasi permasalahan yang dilaporkan oleh pemilik akun
Hardi Yashi.
Berdasarkan karakteristik pedoman dasar pengembangan aplikasi yang
menggunakan konsep Smart city yang ditulis oleh I Putu Agus Eka Pratama dalam
buku Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknlogi Pendukung
Lainnya, fitur maps yang terdapat dalam aplikasi SIARAN masuk ke dalam satu
karakteristik Sensible yaitu penggunaan tata kelola lingkungan kota berbasis web
untuk pemetaan lokasi. Dalam aplikasi SIARAN, baik pengguna aplikasi maupun
OPD dapat mengakses lokasi pelaporan secara online melalui Google maps dan
69
OPD dapat langsung menerima informasi melalui pelaporan yang diberikan oleh
masyarakat.
Tidak hanya bisa melihat maps, para pengguna aplikasi tersebut juga bisa
memberikan komentar terkait laporan yang ada di aplikasi seperti pada gambar
ini:
Gambar IV.13. Bentuk komentar dalam laporan pengguna lainnya
Sumber : Aplikasi SIARAN, diakses pada 24 Agustus 2019
Gambar di atas adalah bentuk komentar dalam laporan yang di-posting oleh
Hardi Yashi yang dituliskan oleh pemilik akun bernama Andri Setiawan, dalam
komentarnya beliau menyetujui kritik yang diberikan oleh Hardi Yashi dan beliau
berkata bahwa beliau juga pernah melaporkan kejadian serupa namun tidak ada
perubahan.
70
Dengan adanya kolom komentar tersebut, setiap masyarakat yang memiliki
akun SIARAN beserta OPD terkait dapat melihat serta memberikan komentar
terkait pelaporan yang diunggah salah satu pengguna sehingga di sini terdapat
pula komunikasi yang terbuka antara masyarakat Tangsel dengan OPD.
Berdasarkan karakteristik pedoman dasar pengembangan aplikasi yang
menggunakan konsep Smart city yang ditulis oleh I Putu Agus Eka Pratama dalam
buku Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknlogi Pendukung
Lainnya, ini masuk ke dalam karakteristik Sociable yaitu sosialisasi berupa
interaksi dengan pengguna lain melalui wadah jejaring sosial ini.
Gambar IV.14. Bentuk laporan yang masih dalam proses
Sumber : Aplikasi SIARAN, diakses pada 1 September 2019
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa laporan tersebut sudah dalam proses
perbaikan dan dilihat dari tanda berwarna kuning bertuliskan „Dalam Proses‟.
71
Laporan tersebut di-posting oleh pemilik akun bernama Gusti Adhi Putra yang
melaporkan mengenai lampu JPU mati sudah hampir satu bulan. Lokasi keluhan
dituliskan dengan lengkap yang berlokasi di Kecamatan Pondok Aren. Namun
terhitung sudah 14 hari sejak awal laporan di-posting sejak tanggal 18 Agustus
hingga 1 September, status laporan masih sama seperti gambar di atas.
Gambar IV.15. Bentuk laporan yang sudah selesai
Sumber: Aplikasi SIARAN, Diakses pada tanggal 1 September 2019
Pada gambar di atas adalah bentuk laporan yang sudah ditindaklanjuti oleh
OPD terkait dan bisa dilihat dari lambang berwarna biru yang bertuliskan
„Selesai‟. Laporan ini ditulis oleh pemilik akun bernama Johny Andrran yang di-
post pada tanggal 28 agustus 2019 dengan keluhan jarang ditemukannya pihak
Dishub di Jl. Raya Puspitek, Kecamatan Serpong sehinga sering terjadinya
72
kemacetan. Lalu Dishub merespon laporan tersebut yang ditulis dalam kolom
komentar seperti pada gambar di bawah:
Gambar IV.16. Respon Kadis Dishub dalam kolom komentar terkait Dengan
kinerja Dishub
Sumber: Aplikasi SIARAN, Diakses pada 1 September 2019
Pada gambar di atas adalah bentuk respon dalam kolom komentar yang
diberikan Kadis Dishub mengenai keluhan yang terkait dengan kinerja Dishub, isi
dari komentarnya adalah „Akan kami perintahkan petugas untuk mengatur
disana‟. Respon yang diberikan oleh Kadis Dishub ini menandakan bahwa akan di
tindak lanjut laporan yang diberikan oleh pemilik akun bernama Johny Andrran
tersebut.
Transparansi yang dibangun oleh Tangsel Smart City dapat dilihat dari
adanya keterbukaan informasi, masyarakat dapat melaporkan segala permasalahan
73
yang terjadi di sekitaran Tangsel hanya dengan mengunggah di aplikasi SIARAN
dan masyarakat dapat memantau kinerja OPD mulai dari proses verifikasi,
pengerjaan, sampai selesai dan berkomunikasi langsung dengan OPD yang terkait
dengan pelaporan tersebut. Berdasarkan karakteristik pedoman dasar
pengembangan aplikasi yang menggunakan konsep Smart city yang ditulis oleh I
Putu Agus Eka Pratama dalam buku Smart City Beserta Cloud Computing Dan
Teknologi-Teknlogi Pendukung Lainnya, Visible/Augmented yaitu kemampuan
untuk menjadikan informasi dapat diakses secara langsung melalui lokasi fisik
para pengguna aplikasi ini sesuai dengan cara kerja aplikasi SIARAN. Ini salah
satu upaya Pemerintah Kota Tangsel dalam mewujudkan Tangsel Smart City.
Namun dalam implementasinya, aplikasi SIARAN memiliki kendala yaitu
tidak dapat melakukan pelaporans secara real time, berikut adalah kutipan
wawancara dengan Ainun: “Eksekusi dari laporan yang masuk tidak dapat
dilakukan secara real time karena terhambat tupoksi maupun penjadwalan
penyelesaian laporan yang masuk tergantung OPD masing- masing.”22
3. Responsif
Adanya aplikasi SIARAN adalah cara pemerintah dalam memudahkan
kinerja mereka dan juga memudahkan masyarakat Kota Tangsel dalam
melaporkan permasalahan yang ada di lapangan dan juga dengan mudah
memantau kinerja pemerintah hanya dengan melihat via aplikasi SIARAN
22
Wawancara oleh Ainun sebagai narasumber dari DISKOMINFO Tangsel divisi
Aplikasi SIARAN, Tanggal 19 Agustus 2019 jam 14:30 WIB.
74
Tangsel. Berikut adalah grafik laporan pada aplikasi SIARAN per bulan
November:
Gambar IV.17. Jumlah laporan bulan November 2018
Sumber: Data dari DISKOMINFO Tangsel, diperoleh pada 12 Desember 2018
Pada gambar tersebut dijelaskan bahwa laporan 1-5 hari yang masuk
sebanyak 8 laporan, laporan masuk sebanyak 342 laporan, dan laporan antrian
sebanyak 100 laporan. Pada laporan bulan November dilihat dari grafik bahwa
laporan terbanyak yaitu Lain-lain yang memperoleh 15,7% laporan dari seluruh
kelurahan yang ada di Kota Tangsel.
75
Gambar IV.18. Laporan 10 Kategori Teratas
Sumber: Data dari DISKOMINFO Tangsel, diperoleh pada 12 Desember 2018
Pada gambar di atas dijelaskan bahwa pada bulan November, laporan 6-10
hari berjumlah 7 laporan, pada laporan 10+ hari berjumlah 293 laporan, laporan
ditangani berjumlah 208, laporan selesai berjumlah 34 laporan. Jenis laporan yang
paling banyak masuk yaitu Lain-lain yang berjumlah 77 laporan.
76
Gambar IV.19. Laporan 10 Kelurahan melalui aplikasi
SIARAN
Sumber: Data dari DISKOMINFO Tangsel, diperoleh pada 12 Desember 2018
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa terdapat 10 kelurahan di Kota
Tangsel yang menerima keluhan masyarakat dalam aplikasi SIARAN dan yang
terbanyak menerima keluhan di tahun 2018 adalah kelurahan Serua dengan
keluhan sebanyak 25 keluhan, Kelurahan Pamulang Barat sebanyak 24 keluhan,
Kelurahan Ciputat sebanyak 17 keluhan, Kelurahan Pondok Kacang Timur
sebanyak 17 keluhan, Kelurahan Kedaung sebanyak 15 keluhan, Kelurahan Benda
Baru sebanyak 14 keluhan, Kelurahan Sawah Lama sebanyak 14 keluhan,
Kelurahan Jurang Mangu Barat sebanyak 13 keluhan, Kelurahan Jelupang
sebanyak 12 keluhan, dan Kelurahan Pisangan sebanyak 3 keluhan.
Dari beberapa laporan yang ada di atas, berikut adalah gambar Laporan
status kategori :
77
Gambar IV.20. Laporan Status Kategori
Sumber: Data dari DISKOMINFO Tangsel, diperoleh pada 12 Desember 2018
Pada gambar di atas dijelaskan bahwa Laporan Baru pada bulan November
berjumlah 100, Laporan yang dikerjakan berjumlah 208, Laporan ditolak
berjumlah 21, dan Laporan Selesai berjumlah 12. Dalam wawancara yang
dilakukan oleh Ainun, ia menjelaskan bahwa:
“Alasan mengapa ada laporan yang ditolak adalah seringnya pengguna
aplikasi menggunakan aplikasi dengan salah yaitu mengunggah laporan
bodong, ketika OPD terkait sudah turun lapangan ternyata tidak ada
permasalahan di sana. Ini menjadi masalah yang agak krusial juga ya,
karena yang harusnya aplikasi ini digunakan dengan baik malah justru jadi
dibuat mainan...”23
Ainun menjelaskan banyaknya laporan palsu yang masuk pada aplikasi
SIARAN sehingga ini menjadi kendala tersendiri bagi OPD yang ingin
memproses keluhan yang terjadi di lapangan.
23 Wawancara oleh Ibu Ainun sebagai narasumber dari DISKOMINFO Tangsel divisi
Aplikasi SIARAN, Tanggal 19 Agustus 2019 jam 14.30 WIB.
78
Gambar IV.21. Laporan OPD Teratas
Sumber: Data dari DISKOMINFO Tangsel, diperoleh pada 12 Desember 2018
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa OPD yang terbanyak menerima
laporan pada bulan November adalah Dinas Perhubungan sebanyak 57 laporan,
Dinas Pekerja Umum sebanyak 40 laporan, Dinas Lingkungan hidup sebanyak 35
laporan, Satuan Polisi Pamong Praja sebanyak 31 laporan, Dinas Perumahan
Kawasan Pemukiman dan Pertahanan sebanyak 20 laporan, Badan
Penanggulangan Bencana Daera sebanyak 18 laporan, Dinas Kesehatan sebanyak
16 laporan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebanyak 8 laporan, Dinas
Komunikasi dan Informatika sebanyak 4 laporan, Badan Kepegawaian Pendidikan
dan Pelatihan sebanyak 3 laporan.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada Reza selaku warga Tangsel,
ia mengatakan pernah melakukan pelaporan di aplikasi SIARAN pada tahun 2018
dan sudah direspon oleh OPD terkait namun hingga saat ini keluhan yang
dilaporkan belum juga dikerjakan. Berikut adalah kutipan wawancara:
79
“Waktu itu karena di sepanjang jalan di Kp.Utan dari perempatan Kp.Utan
yang samping UIN sampai masjid di Kp.Utan sebelum Alfamidi itu tidak
adanya trotoar untuk pejalan kaki yang layak dan tidak tertata rapi tiang
listrik di bahu jalan dan ini sangat mengancam pengendara dan pejalan
kaki karena tiang itu juga ada di atas trotoar. Waktu itu direspon akan
ditindaklanjut, namun saya tidak tau ini karena laporan dari saya atau
gimana, tiang listrik yang tidak rapi itu tahun kemarin sudah dibangun
lebih baik, adanya jalan untuk penyandang disabilitas, adanya bangku-
bangku untuk menunggu angkot dan adanya trotoar itu memperluas jalan
tapi justru yang menjadi fokus dari pelaporan saya yaitu tiang-tiang yang
harus dirapihkan belum dilakukan, di jalan itu masih banyak tiang-tiang
yang membahayakan gitu ada di bahu jalan agak ketengah yang
mengganggu pengguna lalu lintas.”24
Ini menunjukkan bahwa Pemkot Tangsel perlu meningkatkan perhatian
pada berbagi laporan yang ada di aplikasi SIARAN karena berdasarkan
wawancara di atas, masih ada pelaporan yang tidak diproses yang di mana
pelaporan tersebut menjadi keluhan warga Tangsel itu sendiri.
4. Efektivitas dan Efisiensi
Lahirnya Tangsel Smart City di Kota Tangsel diharapkan Walikota Tangsel
dapat membuat kinerja Pemkot Tangsel menjadi lebih baik. Pemkot Tangsel ingin
masyarakat Tangsel turut terlibat dalam mengetahui serta turut membenahi
permasalahan yang ada di Kota Tangsel dengan mudah yaitu melalui aplikasi
SIARAN. Dengan adanya aplikasi SIARAN, Pemkot Tangsel dapat mengetahui
24
Wawancara dengan Reza sebagai warga Tangsel, tanggal 6 November 2019 jam 16:21
WIB.
80
permasalahan yang ada di masyarakat secara langsung serta mengetahui di titik
mana permasalahan tersebut terjadi.
Berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi yang dilihat dari kacamata Pemkot
Tangsel, aplikasi SIARAN di kontrol langsung oleh walikota yang di mana
walikota dapat memantau aplikasi tersebut melalui Dashboard Command center.
Berikut adalah kutipan wawancara oleh Firman:
“Dashoard Commad Center digunakan oleh Walikota Tangsel untuk
mengetahui summary keseluruhan dari aplikasi SIARAN dalam bentuk
dashboard eksekutif yang berisikan grafik-grafik informatif sehingga pada
dashboard ini walikota dapat mengetahui jumlah total laporan, jumlah yang
sedang ditangani, dan jumlah yang sudah selesai ditangani. Pada dashboard
ini pula walikota dapat mengetahui permasalahan yang kerap terjadi, lokasi
kelurahan yang terjadi permasalahan, status tindaklanjut yang diberikan OPD
terhadap laporan, OPD yang paling sering menerima aduan masyarakat
hingga kecepatan tindaklanjut yang diberikan OPD terhadap masyarakat
Tangsel.”25
Gambar IV.22. Peta yang terdapat pada Command center
Sumber: Data dari DISKOMINFO Tangsel, diperoleh pada 12 Desember 2018
25
Wawancara oleh Firman sebagai narasumber dari DISKOMINFO Tangsel Kepala
divisi Sumber Daya Manusia, Tanggal 20 Agustus 2019 jam 12:30 WIB.
81
Menu peta pada Command center dapat memberitahukan walikota titik-titik
permasalahan yang terjadi di Kota Tangsel. Pada menu ini walikota dapat
mengetahui detail laporan yang diberikan oleh masyarakat yang di dalamnya
terdapat berbagai informasi seperti nama akun pelapor, kelurahan lokasi kejadian,
tanggal dan waktu kejadian, deskripsi laporan, hingga titik koordinat.
Dengan adanya Command center membuktikan bahwa walikota Tangsel
benar-benar memperhatikan dengan detail keluhan-keluhan yang diberikan
masyarakat Tangsel melalui aplikasi SIARAN sehingga koordinasi antara
walikota dan seluruh OPD lebih mudah.
Gambar IV.23. Bentuk Informasi laporan pada Command center
Sumber: Data dari DISKOMINFO Tangsel, diperoleh pada 12 Desember 2018
Pada menu peta ini pula walikota dapat melihat tindaklanjut yang diberikan
oleh OPD kepada aduan yang telah diberikan masyarakat. Yang di dalamnya
terdapat berbagai informasi seperti tanggal dan waktu penyelesaian, nama PIC
82
yang menangani, tindaklanjut yang dilakukan serta bukti foto kepada masyarakat
tindaklanjut yang dilakukan.
Dengan adanya fitur ini, walikota dapat memantau tanpa harus turun
langsung ke lapangan namun tetap bisa memantau hingga permasalahan selesai.
Setelah itu walikota dapat mengevaluasi pada seluruh OPD mengenai kinerja
mereka melalui rapat secara langsung.
Gambar IV.24. Bentuk laporan pada Command center
Sumber: Data dari DISKOMINFO Tangsel, diperoleh pada 12 Desember 2018
Menu peta pada Command center juga dapat melakukan penugasan untuk
kategori permasalahan “Lain-lain” dan “Fasilitas Umum” kepada OPD terkait
permasalahannya untuk segera menindaklanjuti permasalahan tersebut.
83
Gambar IV.25. Menu unduh laporan pada Command center
Sumber: Data dari DISKOMINFO Tangsel, diperoleh pada 12 Desember 2018
Menu Laporan pada Command center dapat meng-eksport berbagai laporan
sesuai periode waktu yang diinginkan walikota kedalam bentuk excel, jenis-jenis
laporan yang tersedia pada menu laporan antara lain adalah laporan Detail
Laporan per OPD, laporan Detail Laporan per-Kecamatan dan Kelurahan hingga
Laporan Kinerja Penanganan, Laporan OPD. Laporan-laporan tersebut digunakan
oleh walikota untuk mengevaluasi OPD dalam menanggapi laporan masyarakat.
Adanya Command Center berkaitan dengan salah satu pola pendekatan dan
interaksi yang ada pada konsep E-Government yaitu G2G atau Government to
Government yang fokus utamanya adalah hubungan antara pemerintah itu sendiri
namun dengan kantor pemerintah yang berbeda sehingga memiliki satu media
untuk tetap saling berkoordinasi. Ini sangat memudahkan kinerja pemerintah Kota
Tangsel dan OPD agar bisa sama-sama memantau dan berkoordinasi tanpa harus
selalu bertatap muka.
Namun jika dilihat dari kacamata warga Tangsel, hadirnya aplikasi SIARAN
masih belum berjalan efektif karena masih banyak warga Tangsel yang tidak
84
mengetahui adanya aplikasi ini. Dalam wawancara yang dilakukan pada dua
warga Tangsel, mereka mengaku tidak mengetahui apa itu aplikasi SIARAN dan
tidak paham bagaimana pengaplikasiannya. Berikut adalah kutipan wawancara
Chairul dan Fadil selaku warga Tangsel:
Wawancara dengan Chairul:
“ Sebelum bertemu dengan Mbak Audy saya tidak tahu terkait aplikasi ini
(SIARAN) tapi setelah dijelaskan sedikit tentang aplikasi ini saya jadi
tahu. Pendapat saya tentang aplikasi tersebut sangat bagus, saya sangat
mengapresiasi. Saya berharap dari segi sistem informasinya perlu
ditingkatkan lagi dan kegunaannya kan untuk melaporkan masalah-
masalah di Tangsel, semoga kedepannya bisa ditambah lagi
kegunaannya.”26
Wawancara dengan Fadil: “Belum pernah denger ada aplikasi ini
(SIARAN) padahal aplikasi ini oke banget ya, semoga ke depannya pemerintah
Tangsel lebih gencar sosialisasi aplikasi ini sih.”27
Salah satu narasumber yang menjadi pengguna aplikasi SIARAN
mengatakan bahwa aplikasi SIARAN sangat perlu memperbaiki sistem dari
aplikasi tersebut karena tidak user friendly, sering terjadi error, dan perlu adanya
sosialisasi untuk pengguna yang sudah lanjut usia. Berikut adalah kutipan
wawancara pada Reza:
“Pertama waktu itu pas saya pertama kali menggunakan, aplikasi ini tidak
user friendly dari tampilannya jadi kayak aplikasi murahan lah belum
26
Wawancara dengan Chairul sebagai warga Tangsel, tanggal 5 November 2019 jam
19:37 WIB. 27
Wawancara dengan Fadil sebagai warga Tangsel, tanggal 6 November 2019 jam 14:21
WIB.
85
layak dipakai lah perlu adanya penyempurnaan untuk aplikasi itu, dan
beberapa kali suka error, sosialisasinya kurang juga karena aplikasi ini
kan diharapkan tidak hanya digunakan oleh anak muda aja yang memang
menggunakan smartphone jadi sosialisasinya juga harus menyeluruh,
jangan jadiin Smart city ini jadi jargon doang.”28
Tangsel Smart City yang sudah berjalan sejak tahun 2017 dan selalu
menciptakan inovasi-inovasi agar terwujudnya konsep Smart City sesuai dengan
karakteristik Good Governance yaitu dilihat dari segi partisipasi, pada bulan Mei
tercatat sebanyak 1861 pengguna aktif aplikasi SIARAN dan setiap harinya
aplikasi tersebut mendapatkan pelaporan dari masyarakat Kota Tangsel.
Transparansi, para pengguna aplikasi SIARAN dapat melihat berbagai pelaporan
yang diberikan para pengguna aplikasi tersebut serta memberikan tanggapan dan
komentar terkait pelaporan dan juga masyarakat dapat melihat progress kinerja
dari OPD yang terkait dengan laporan yang ditandai dengan bacaan
“Terverifikasi” pada kolom pelaporan yang dimaksudkan bahwa OPD terkait
sudah mendapatkan pelaporan dan akan di proses segera, lalu ketika OPD sudah
melihat titik yang menjadi permasalahan dalam pelaporan akan ditandai dalam
kolom dengan bacaan “Dalam Proses”, lalu ketika pelaporan keluhan sudah
selesai dikerjakan oleh OPD terkait akan ditandai dalam kolom dengan bacaan
“Selesai”. Responsif, berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh Ainun selaku
Divisi Aplikasi SIARAN, aplikasi SIARAN secara rutin dibahas pada rapat Was-
Dal di hari selasa setiap minggunya, begitu pula oleh Walikota Tangsel Airin
28
Wawancara dengan Reza sebagai warga Tangsel, tanggal 6 November 2019 jam 16:21
WIB.
86
yang selalu memantau aplikasi SIARAN lewat Command Center yang
menandakan bahwa Pemkot Tangsel sangat serius untuk menangani berbagai
keluhan masyarakat Kota Tangsel yang dilaporkan via aplikasi SIARAN. Namun
berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh salah satu warga Tangsel yang
melakukan pelaporan pada aplikasi SIARAN mengaku bahwa pelaporan yang
dilakukannya pada tahun 2018 hingga saat ini belum ditindak lanjuti oleh OPD
terkait. Ini menunjukkan bahwa Pemkot Tangsel harus lebih fokus untuk
mengelola aplikasi tersebut sebagaimana harusnya yaitu memperbaiki berbagai
keluhan masyarakat di aplikasi tersebut.
Efektivitas dan Efisiensi, aplikasi SIARAN sangatlah efektif digunakan jika
ingin melibatkan masyarakat dalam membenahi berbagai permasalahan yang ada
di Kota Tangsel yang dengan mudah melakukan pelaporan tanpa harus datang ke
instansi pemerintah ataupun ke tempat pengaduan lainnya. Cukup dengan
menggunakan smartphone dan membuka aplikasi SIARAN masyarakat dapat
melaporkan permasalahan yang ada disekitar Kota Tangsel. Dari segi efisiensi
pun, dengan adanya aplikasi SIARAN ini sangatlah efisien terutama efisien waktu
dan tenaga. Namun yang perlu dievaluasi adalah masih banyak masyarakat
Tangsel yang belum tersosialisasi dengan baik dengan adanya aplikasi SIARAN.
Pemkot Tangsel harus lebih ekstra lagi untuk mensosialisasi SIARAN kepada
lapisan masyarakat Tangsel dan juga perlu adanya evaluasi lebih kepada OPD-
OPD dan koordinasi yang lebih baik lagi kepada DISKOMINFO Tangsel sebagai
pengelola aplikasi SIARAN demi menjalankan Tangsel Smart City yang jauh
lebih baik.
87
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa sesuai dengan
definisi Smart City menurut Washburn, dkk yaitu penggunaan teknologi
komputasi cerdas untuk mengintegrasikan komponen-komponen penting dari
pelayanan kota seperti administrasi, kesehatan, pendidikan, transportasi, dan
keperluan lainnya yang di mana penggunaannya harus dilakukan secara cerdas
dan efisien1, penggunaan aplikasi SIARAN di Kota Tangsel telah berjalan sebagai
penyempurna dari kebijakan Smart City di Kota Tangsel. Aplikasi SIARAN
Tangsel yang hadir sejak tahun 2017 dengan jumlah laporan yang masuk
sebanyak 342 laporan dan pengguna aplikasi sebanyak 1861 pengguna pada bulan
Mei 2019. Namun masih banyak masyarakat Tangsel yang belum mengetahui
tentang aplikasi SIARAN sehingga pengguna aplikasi tersebut masih dibilang
sedikit. Namun dalam implementasinya, Tangsel Smart City memiliki berbagai
kendala yaitu kurangnya SDM yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang
IT, segala jalur anggaran terpusat sehingga segala kendala tidak bisa segera
ditangani karena butuh waktu untuk mengajukan anggaran, adanya kewenangan
daerah yang jika kendala terjadi di wilayah provinsi maka Pemkot Tangsel tidak
bisa mengambil tindakan karena itu kewenangan provinsi, dari segi masyarakat
masih banyak yang belum paham tentang konsep Smart city di Tangsel sehingga
1 Shinta Isabella, “Menuju Konsep Smart City” (diakses pada web www.researchgate.net)
hal. 3.
88
pemkot Tangsel harus lebih gencar untuk melakukan sosialisasi secara merata
terkait kebijakan tersebut.2
Dari sisi transparansi yang termasuk dalam komponen Good Governance,
aplikasi SIARAN sangat memudahkan masyarakat dalam mengetahui berbagai
permasalahan yang dilaporkan oleh masyarakat lainnya yang mengunggah dalam
aplikasi tersebut. Dalam aplikasi SIARAN terdapat fitur Berita yang bertujuan
agar masyarakat dapat mengetahui berbagai berita up to date terkait Kota Tangsel,
namun disayangkan pada fitur Berita yang ada dalam aplikasi tersebut tidak
dikelola dengan baik. Walikota Tangsel dapat memantau berbagai pelaporan yang
diberikan oleh masyarakat di aplikasi SIARAN dengan membuka Command
Center. Dengan membuka Command Center, walikota dapat memantau serta
berkoordinasi dengan OPD terkait mengenai pelaporan yang ada dalam aplikasi
SIARAN sehingga ketika melaksanakan rapat dengan OPD terkait dapat
mengevaluasi secara langsung. Namun realitanya berdasarkan wawancara yang
penulis lakukan pada tiga warga Tangsel, kebijakan Tangsel Smart City dan
aplikasi SIARAN masih kurang dikenal yang disebabkan karena kurangnya
sosialisasi secara merata terkait kebijakan dan aplikasi tersebut serta perlu
evaluasi dari aplikasi SIARAN karena OPD terkait masih kurang merespon
pelaporan yang ada di aplikasi tersebut.
Menurut Ainun selaku bagian dari divisi Aplikasi SIARAN, dengan hadirnya
aplikasi SIARAN sangatlah memudahkan kinerja Pemkot Tangsel karena OPD
2 Wawancara oleh Firman sebagai narasumber dari DISKOMINFO Tangsel Kepala divisi
Sumber Daya Manusia, Tanggal 20 Agustus 2019 jam 12:30 WIB.
89
terkait dapat melihat berbagai permasalahan yang dikeluhkan oleh masyarakat
melalui aplikasi tersebut dan OPD dapat langsung turun ke lokasi yang
dilaporkan. Namun terdapat kendala bahwa terkadang ada masyarakat yang
memberikan laporan bodong sehingga ketika OPD sudah turun ke lokasi ternyata
tidak ada keluhan yang dilaporkan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka penulis dapat memberikan saran
sebagai berikut:
1. Pemerintah Kota Tangsel seharusnya secara terbuka mengundang
masyarakat dalam melaksanakan sosialisasi terkait kebijakan Tangsel
Smart City dan sosialisasi terkait SIARAN agar kontribusi masyarakat
lebih banyak sehingga terwujudnya partisipasi masyarakat dalam
membangun Kota Tangsel yang lebih baik.
2. DISKOMINFO Tangsel seharusnya secara serius memberikan informasi
terkait Kota Tangsel secara up to date dalam fitur Berita sehingga
masyarakat dapat mengetahui berbagai fenomena yang ada di Kota
Tangsel serta adanya transparansi alur proses keluhan yang dilaporkan dari
proses pengerjaan hingga laporan sudah selesai dikerjakan.
3. Pemerintah Kota Tangsel seharusnya lebih serius dalam mengembangkan
Sumber Daya Manusia yang handal dalam penggunaan aplikasi yang ada
serta memperhatikan kembali seluruh aplikasi yang menjadi bagian dari
Tangsel Smart City demi terwujudnya Tangsel Smart City yang lebih baik.
90
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Anggara, Sahya, Kebijakan Publik. Bandung: CV. Pustaka Setia, 2014.
Fathurahman, Pupuh, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka
Setia, 2011.
Harrison, Lisa. Metodelogi Penelitian Politik. Jakarta: Kencana, 2016.
Pratama, I Putu. Smart City Beserta Cloud Computing Dan Teknologi-Teknologi
Pendukung Lainnya. Bandung: Informatika, 2014.
Sumarto Hetifa Sj. Inovasi, Partisipasi dan Good Governance. Bandung: Yayasan
Obor Indonesia, 2003.
Ubaedillah, A. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Pancasila,
Demokrasi dan Pencegahan Korupsi. Jakarta: Prenadamedia Group, 2016.
Jurnal dan Artikel
Abdullah, Kasman. Penyelenggaraan Pemerintahan Dalam Konsep Good
Governance. Jurnal Meritokrasi Vol. 1 No. 1, Makassar: Fakultas Hukum
Universitas Hasanuddin, 2002.
Kanangan, Afriyanto Haribudi. Analisis Karakteristik Group Facebook Bubuhan
Samarinda (Busam) Sebagai Media Komunikasi, (eJournal Ilmu
Komunikasi, Volume 4, Nomor 3, 2016, diakses pada web
http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2016/08/eJournal_ganjil%20online%20Afriyanto%20Har
ibudi%20(08-02-16-10-07-25).doc) Arisman, “Mengukur Kepuasan Masyarakat dan Kualitas Pelayanan Publik”, (Artikel
Kepuasan Masyarakat dan Kualitas Pelayanan Publik diakses pada web
https://jakarta.kemenkumham.go.id/download/karya-ilmiah/pelayananpublik/71-
mengukur-kepuasan-masyarakat-dan-kualitas-pelayanan-publik/file)
Elysia, dkk, “Implementasi E-Government Untuk Mendorong Pelayanan Publik
Yang Terintegritasi di Indonesia”, (diakses pada web
http://repository.ut.ac.id/7083/1/UTFMIPA2017-14-vita.pdf )
Isnaini Muallidin, Konsep, Kerangka Pikir, dan Nilai E-Government dan E-
Service, (Jurnal yang diakses pada web https://www.researchgate.net/publication/320211883_KONSEP_KERANGKA
PIKIR_NILAI_E-GOVERNMENT_E-SERVICE) Joko Tri Nugraha, E-Government dan Pelayanan Publik (Studi Tentang Elemen
Sukses Pengembangan E-Government di Pemerintah Kabupaten Sleman),
(Jurnal yang diakses pada web file:///C:/Users/USER/Downloads/758-
1750-1-PB.pdf)
Juliarti Surdin, Analisis kelayakan Implementasi E-Government Dalam Pelayanan
Publik di Bidang Keagrariaan di Kabupaten Pinrang, (Jurnal di akses
pada web
http://journal.unhas.ac.id/index.php/kareba/article/viewFile/1892/1057)
palapanews.com/2017/03/09/mau-ngadu-ke-walikota-yuk-lewat-aplikasi-
siaran-tangsel/
91
Risnandar, Analisa E-Government Dalam Peningkatan Pelayanan Publik Pada
Dinas Komunikasi Dan Informatika Provinsi Sulawesi Tengah, (jurnal
diakses pada web https://media.neliti.com/media/publications/148798-ID-
analisis-e-government-dalam-peningkatan.pdf )
Shinta Isabella, Menuju Konsep Smart City, (artikel diakses pada web https://www.researchgate.net/publication/322303099_Menuju_Konsep_Smart_Ci
ty) Siti Widharetno, Implementasi Kebijakan Smart City Di Kota Bandung, (Jurnal
yang diakses pada web file:///C:/Users/USER/Downloads/1-74-2-PB.pdf)
Tim PSPPR UGM, Road Map Kota Yogyakarta Menuju Smart City, (artikel
diakses pada web psppr.ugm.ac.id)
Skripsi
Riza Abdul Aziz, Pelaksanaan Smart City Program Wifi Bandung Juara Di Kota
Bandung Perspektif Good Governance, (Skripsi FISIP Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017)
Aprilia Lianjani, Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Tangerang Selatan
Dalam Mensosialisasikan Program Smart City, (Skripsi Fakultas Ilmu
Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2018)
Dokumen
Executive Summary Masterplan Smart City Kota Tangerang Selatan Tahun 2019-
2022.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Website
Admin, “Duo Tangerang Sukses Tekan Biaya Berkat Konsep Smart City”.
https://metro.sindonews.com/, 13 Agustus 2019.
Anggraeni, Vita Ayu, “Siapa Saja Indeks Kota Cerdas Indonesia 2018?”.
https://www.goodnewsfromindonesia.id/, 18 Oktober 2019.
Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan, https://tangselkota.bps.go.id/.
92
2 Agustus 2019.
Biro Pemerintahan Provinsi Banten, https://biropemerintahan.bantenprov.go.id.
21 Juli 2019.
Devega, Evita, “Langkah Menuju 100 Smart City”. https://kominfo.go.id/,
12 Juni 2019.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang Selatan,
https://diskominfo.tangerangselatankota.go.id/. 23 Juli 2019.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang Selatan,
https://diskominfo.tangerangselatankota.go.id/. 10 Agustus 2019.
Kuswanti, Goto, “Pelaksanaan Good Governance di Indonesia”.
https://www.banyumaskab.go.id/, 1 Agustus 2019.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan, https://berita.tangerangselatankota.go.id/.
12 Agustus 2019.
Purba, David Oliver, “Upaya Tangsel Jadi Smart City Pada 2021”.
https://megapolitan.kompas.com/, 12 Agustus 2019.
Redaksi, “Penjelasan DISKOMINFO Terkait Smart City di Tangsel”.
https://tangerangonline.id/, 23 Agustus 2019.
Wawancara
Bapak Firman, Kepala Bidang Sumber Daya Manusia Dinas Komunikasi Dan
Informatika Kota Tangerang Selatan, 20 Agustus 2019 jam 12:30 WIB.
Chairul, Warga Tangsel, 5 November 2019 jam 19:37 WIB.
Fadil, Warga Tangsel, 6 November 2019 jam 14:21 WIB.
Ibu Ainun, Divisi Aplikasi SIARAN, 19 Agustus 2019 jam 14:30 WIB.
Reza, Warga Tangsel, 6 November 2019 jam 16:21 WIB.
93
Aplikasi
Command Center
SIARAN