KEBIJAKAN PENGEMBANGAN & PEMBINAAN KELEMBAGAAN DAN JABATAN FUNGSIONAL
PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA
Oleh :TATANG RUSTANDAR WIRAATMADJA
DIREKTUR PENGEMBANGAN PROFESI DAN KELEMBAGAANLEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
TAHUN 2018
Kalender PengadaanRPJMN
Musrenbangnas
Renja
RKP
RenstraK/L/I
PaguIndikatif
PaguDefinitif DPARAPBN
RUP RPPDokumenPengadaa
n
Pembahasan/
KesepakatanDPRD&Kepda
PemilihanPenyedia Kontrak
JanuariMei-Agustus Agustus-Oktober
November-Desember
Januari-
April
Peng
umum
anRU
P
Trilateral Meeting
RKA
Pola Pelelangan Barang/Jasa di Kabupaten/Kota
4,40 240,12
1.684,12
3.129,52
5.317,64
8.663,02
9.741,70
7.990,877.668,32
2.660,53
1.494,88
3,040,00
2.000,00
4.000,00
6.000,00
8.000,00
10.000,00
12.000,00
Tantangan• Anggaran semakin besar >>> Volume dan nilai paket PBJ >>>
• Globalisasi Borderless ‐Kompetisi >>> Efisiensi Daya Saing
• Tuntutan : Cepat, transparan, akuntabel
•Tendering <<<, Purchasing >>> e‐Marketplace
•Konsolidasi Pengadaan•Agen Pengadaan
Arah Transformasi PBJ
Agregasi & Sistem Akuntabilitas
National single e-Marketplace
• Katalog Nasional• Katalog Sektoral• Katalog Lokal• Online-shop2/
marketplaces
Trend pengadaan melalui e-marketplace (single e-market system)Karakter e-marketplace Cepat, Tepat dan Mudah
Bagaimana UKPBJ menjadi lembaga yang akuntabel Menguasai end to end process pengadaan barang/jasa Transformasi peran UKPBJ : Pembinaan kepada pemangku kepentingan pengadaan barang/jasa Pemerintah; Penyusunan strategi pengadaan barang/jasa pemerintah melalui:
o Konsolidasi paket pengadaano Pengelola utama e-katalog sektoral dan lokalo Pelaksana lelang untuk paket pengadaan besaro Pelaksana riset pasar pengadaan barang/jasa
TRANSFORMASI FUNGSI UKPBJ
TRANSFORMASI FUNGSI UKPBJMatriks RACIResponsible: PelaksanaAccountable: Penanggung Jawab
Consulted: PenasihatInformed: Terinformasi
PROSES OPD PA/KPA PPK UKPBJ / PEJABAT PENGADAAN LPSE PPHP
Rencana Starategis Pengadaan dan Pemaketan
• Pelaksana• Terinformasi Penanggung jawab Penasihat • Penasihat
• Terinformasi Terinformasi Penasihat
Rencana Umum Pengadaan
• Pelaksana• Terinformasi Penanggung jawab Penasihat • Penasihat
• Terinformasi Terinformasi Penasihat
Kerangka Acuan Kerja Pelaksana Penanggung jawab Pelaksana • Penasihat• Terinformasi
Persiapan Pemilihan Terinformasi • Penanggung jawab• Pelaksana
• Penasihat• Terinformasi Terinfomasi
Rencana Pelaksanaan Pengadaan Penanggung jawab • Penasihat
• Terinformasi Terinformasi Penasihat
Pemilihan • Penasihat• Terinformasi
• Penangung jawab • Penasihat
• Penanggung jawab• Pelaksana
Rencana Kontrak Terinformasi Terinformasi Penanggung jawab Penasihat Terinformasi Penasihat
Implementasi Kontrak Pelaksana Terinformasi Penanggung jawab Penasihat Pelaksana
TRANSFORMASI PERAN UKPBJ SEBAGAI CENTER OF EXCELLENCE PBJP
ManajemenAset
AnalisisKebutuhan
RPJM/Renstra
RencanaTahunan
AnalisisKebutuhan
PenyusunanAnggaran
TRANSFORMASI PERAN UKPBJ
ULP berfungsi melakukan pemilihanpenyedia
UKPBJ melakukan fungsi : pembinaan PBJP,
pelaksanaan PBJP & pengelolaan SI PBJP
Untuk perluasan fungsi perlu diketahui tingkat kematangan organisasi agar dapat
menentukan posisi/level kematangan organisasi ULP yang ada, sehingga dapat disusun roadmap
(peta jalan) pengembangan organisasi ULP
FUNGSI UKPBJ SEBAGAI CENTER OF EXCELLENCE PBJP
Fungsi pembinaan PBJPTugas :a.Melaksanakan strategi pengadaan :•Perencanaan dan penyusunan strategi PBJP•Pengelolaan kinerja PBJP;•Pengembangan kapasitas kelembagaan PBJP•Monitoring dan evaluasi pelaksanaan PBJP;•Pelayanan hukum bagi personil PBJP; •Pelayanan informasi PBJP kepada masyarakat luas.b.Melaksanakan fasillitasi/bimbingan teknis dan/atau pelatihan;c.Melaksanakan konsultasi dan/atau pendampingan, termasuk pemberian rekomendasi;d.Melaksanakan fasilitasi pembinaan SDM.
Fungsi pelaksanaan PBJPTugas :a. Melaksanakan pemilihan penyedia B/J
melalui pelelangan, seleksi, penunjukan langsung dan/atau pengadaan langsung;
b. Melaksanakan pemilihan penyedia B/Jmelalui mekanisme KPBU;
c. Melaksanakan pemilihan penyedia B/Jyang dananya bersumber dari pinjaman/hibah luar negeri;
d. Melaksanakan pemilihan penyedia B/Jdalam katalog elektronik sektoral;
e. Perencanaan dan pelaksanaan kontrak PBJP bagi K/L/D/I yang tidak memiliki SDM yang berkompeten.
Fungsi pengelola sistem informasi PBJP. Tugas :a.Menyelenggarakan sistem informasi dan transaksi elektronik PBJP melalui SPSE;b.Membantu pelayanan PBJP secara elektronik, termasuk SIRUP, e-katalog, e-monev, SIKaP, dll.c.Memandu pelaksanaan registrasi dan melaksanakan verifikasi pengguna seluruh sistem informasi PBJP;d.Melaksanakan pengembangan sistem informasi yang dibutuhkan oleh UKPBJ; e.Melaksanakan fungsi informasi manajemen aset.
UKPBJ sebagaiCoEPBJP
Menjadi lembaga yang mandiri, permanen dan struktural1
2 Memiliki anggaran yang memadai
3Sebagian besar atau seluruh anggota kelompok kerja telah diangkat sebagai Pejabat Fungsional PPBJ dan/atau memiliki kompetensi PBJ
4Perluasan peran : tidak saja terbatas sebagai penyelenggara proses pemilihan penyedia, namun mampu menjadi pembina stakeholderdan sebagai pusat informasi PBJP
ARAH KEBIJAKAN KELEMBAGAAN PBJP
ADHOC, BERJUMLAH BANYAK, MINIM KOORDINASI DAN BERPERAN CLERIKAL (TUKANG LELANG)
PERMANEN, TERINTEGRASI, DAN BERPERAN STRATEGIS (CENTRE OF EXCELLENT)
KONDISI SAAT INI ARAH PERBAIKAN
1MODEL ORGANISASI BERSIFAT ASIMETRIS SESUAI DENGAN KEBUTUHAN (PUSAT‐BIRO)
2ESELONISASI ORGANISASI BERSIFAT ASIMETRIS SESUAI DENGAN BEBAN KERJA
DIREKTORAT PENGIKATAN PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI
BIRO PBMN DAN BARANG/JASA
BIRO PBMN DAN BARANG/JASA
KEMENTERIAN PUPR:
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN:
KEMENTERIAN KEUANGAN :
KENDALA KEBIJAKAN (KEMENPAN&RB)
KONDISI, ARAH PERBAIKAN DAN KENDALA PENGEMBANGANULP STRUKTURAL PADA KEMENTERIAN
• RENDAHNYA SERAPAN ANGGARAN• BELANJA PENGADAAN TIDAK MENDUKUNG
SASARAN STRATEGIS KEMENTERIAN• TINGGINYA KASUS KORUPSI DI BIDANG
PENGADAAN BARANG/JASA• BESARNYA KEBOCORAN ANGGARAN
AKIBAT PENGADAAN YANG TIDAK TEPAT SASARAN
• DLL
CONTOH KONDISI DAN PERSEBARAN ULP PADA ORGANISASI KEMENHUB
Menteri
Dirjen A Dirjen B Dirjen C Dirjen DBadan Penelitian
dan Pengembangan
BadanPengembangan
SDMBadan …
Irjen Sekjen
Kepala PusatTeknologi
Informasi danKomunikasi
Sekjen
Kepala Pusat H
ULP
ULP
ULPULPULPULPULPULP
Existing ULP saat ini
ULPULPULPULPULP
ULPULPULPULP
ULPULPULPULP
ULPULPULP
ULPULPULP
ULPULPULP
ULPULPULP
ULP
ULPULPULPULP
TRANSFORMASI FUNGSI UKPBJ
Tahap 1
Panitia Tahap 2Tahap 3
Permanen
Tahap 1 :• Proses pemilihan penyedia dikerjakan
panitia masing2 SKPD• PA/KPA, PPK, Panitia Pengadaan, dan
PPHP berada dalam satu organisasi
Tahap 2 :• Proses pemilihan penyedia sudah dikerjakan
oleh POKJA di ULP Adhoc• Telah memiliki kantor dan sekretariat ULP namun
belum struktural/permanen• SDM ULP belum penuh waktu
Tahap 2 :• Proses pemilihan penyedia sudah dikerjakan
oleh POKJA di ULP Adhoc• Telah memiliki kantor dan sekretariat ULP namun
belum struktural/permanen• SDM ULP belum penuh waktu
Tahap 3 :•Proses pemilihan penyedia sudah dikerjakan oleh POKJA di ULP Permanen •SDM ULP sudah penuh waktu•Memiliki kantor dan sekretariat yang permanen dan mandiri
Tahap 3 :•Proses pemilihan penyedia sudah dikerjakan oleh POKJA di ULP Permanen •SDM ULP sudah penuh waktu•Memiliki kantor dan sekretariat yang permanen dan mandiri
Adhoc/exofficioAdhoc/
exofficioTahap 4
Center of ExcellenceCenter of
Excellence
Tahap 4 :•Pembinaan PBJP•Pelaksanaan PBJP•Pengelolaan Sistem Informasi PBJP
Tahap 4 :•Pembinaan PBJP•Pelaksanaan PBJP•Pengelolaan Sistem Informasi PBJP
PENDEKATAN PERUMUSAN KELEMBAGAAN PBJP
5 (lima) bagian dasar (elemen) organisasi (Mintzberg) :
Elemen Organisasi UnsurStrategic Appex Menteri/Kepala Lembaga/Ketua
Middle Line Sekretaris Jenderal/Sekretaris UtamaOperating Core Direktorat Jenderal/Deputi
Technostructure Inspektorat Jenderal/Pusat/BadanSupport Staff Sekretariat Jenderal/Sekretaris Utama
RES
IKO
SU
PPLY
NILAI/VOLUME
I.RUTIN/
PENDUKUNG
II. LEVERAGE
III. CRITICAL/ BOTLENECK
IV. STRATEGIS
A. BIRO/BAGIAN
B. BADAN/PUSAT
III IV
I II
III IV
I II
REKOMENDASI BENTUK KELEMBAGAAN BERDASARKAN TIPOLOGI BARANG/JASA PADA KEMENTERIAN
BENTUK KELEMBAGAAN
JENIS B/J YANG DOMINAN PADA KEMENTERIAN
SUPPLY POSITIONING MATRIX (KRALJIC)
BENTUK KELEMBAGAAN ULP IDEAL BERDASARKAN MATRIX
KRALJIC
BESARAN ORGANISASI (ESELONISASI) ULP PERMANENTERGANTUNG BEBAN KERJA PBJ PADA SETIAP KEMENTERIAN
IIIIIIV
Beban kerja tinggi
Beban kerja sedang
Beban kerja rendah
REKOMENDASI KELEMBAGAAN
NO JENIS K/L/I TECHNOSTRUCTURE1 K/L/I yang volume dan nilai pengadaannya besar, variatif,
kompleks, serta tersebarPusat
2 K/L/I yang volume dan nilai pengadaannya cukup besar,variatif, sederhana, terpusat
Sekretariat Kementerian(Biro/Bagian/Subbagian)
TIPOLOGI ASIMETRIS
Dalam pembahasan dengan KemenPAN‐RB
UKPBJ kemenkes ???
SINKRONISASI REGULASI MERUPAKAN PRASYARAT PELEMBAGAAN ULP PERMANEN PADA K/L/I
PermenPAN: Pedoman
PembentukanULP
KEMENTERIAN
Revisi Perka LKPP no 5/2012
Revisi Perpres7/2015 tentangKementerian
Negara
Perpres 7 tahun 2015 •pasal 11 huruf F, pasal 12 angka 6, pasal 37 huruf F, pasal 38 angka 6, pasal 54 huruf F dan pasal 55 angka 6:PBJ merupakan salah satu fungsi yang melekat pada sekretariat jenderal/kementerian. seluruh jenis/tipologi kementerian dilaksanakan oleh fungsi sekretariat Jenderal/Kementerian. •pasal 24 ayat 2Ruang lingkup dukungan substantif, meliputi dan tidak terbatas pada tugas di bidang penelitian dan pengembangan, pengembangan sumber daya manusia, dan pengelolaan data dan informasi. Dengan kata lain, tersebut, PBJ TIDAK menjadi salah satu tugas yang diemban oleh Pusat.
Tantangan Regulasi Pelembagaan PBJ berbentukPusat
Perubahan/revisi minor pada perpres (pasal 11 ayat huruf F, pasal 12 angka 6 dan pasal 24 ayat 2).
Sementara pasal 37 huruf F, pasal 38 angka 6, pasal 54 huruf F dan pasal 55 angka 6 tidak perlu dilakukan perubahan, karena pasal-pasal ini mengatur tentang kementerian-kementerian diluar kelompok I dan II, yaitu Kementerian Koordinator dan Kementerian Penajaman Koordinasi dan Sinkronisasi.
kementerian diluar kelompok I dan II adalah Kementerian yang pengadaannya dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal (bukan oleh Pusat).
Peraturan tentang Pedoman Pembentukan ULP Permanen di Kementerian/ Lembaga / Insitusi
Pedoman pembentukan ULP Permanen pada K/L/I harus diarahkan sekurang‐kurangnya sebagai berikut:•ULP pada KLI merupakan ULP Permanen/Struktural•Fungsi ULP yang strategis, tidak hanya melaksanakan pemilihan penyedia saja•Arahan tipologi/bentuk kelembagaan ULP secara asimetris sesuai dengan karakteristik, dan sebaran pengadaannya pada masing‐masing K/L/I•Bagi K/L/I yang memerlukan lebih dari satu ULP, ULP‐ULP tersebut harus didesain agar merupakan satu‐kesatuan yang terintegrasi dan terkoordinasi•Arahan eselonisasi ULP secara asimetris sesuai dengan beban kerja pengadaan pada masing‐masing K/L/I•Seluruh SDM pada ULP merupakan SDM penuh waktu
Revisi Peraturan Kepala LKPP Nomor 5 Tahun 2012 tentang ULP
Isi Perubahan Sebelum Perubahan Setelah Perubahan Keterangan
Penambahan point pada pasal 3 ayat 4 terkait dengan fungsi ULP
(4) perangkat ULP ditetapkan sesuai kebutuhan yang paling kurang terdiri atas fungsi‐fungsi:a. Kepalab. Ketatausahaan/ sekretariatc. kelompok kerja
(4) perangkat ULP ditetapkan sesuai kebutuhan yang paling kurang terdiri atas fungsi‐fungsi:a. Kepalab. Ketatausahaan/ sekretariatc. Bidang Pembinaan, Bidang Layanan Pengadaan, Bidang Data/Informasid. kelompok kerja
Pengembangan perangkat ULP sehingga memadai dalam mengemban tugas yang lebih strategis
Penambahan ayat pada pasal 4 yang menegaskan bahwa bagi K/L/D/I yang beban kerjananya tinggi dan sebaran nya yang luas dapat membentuk lebih dari 1 ULP namun tetap terintegrasi/terkoordinasi
(1) Menteri/pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Insitusi dapat membentuk lebih dari 1 (satu) ULP, dengan mempertimbangkan sebaran dan beban kerja(2) Beban Kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi volume, besaran dana dan jenis kegiatan
(1) Menteri/pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Insitusi dapat membentuk lebih dari 1 (satu) ULP, dengan mempertimbangkan sebaran dan beban kerja(2) Beban Kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi volume, besaran dana dan jenis kegiatan(3) pembentukan ULP lebih dari 1 (satu) sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), seluruhnya merupakan satu kesatuan yang terintegrasi dengan ULP lainnya
Menegaskan bahwa meskipun ULP pada beberapa KLDI tersebut lebih dari satu, namun harus didesain agar ULP‐ULP tersebut merupakan satu kesatuan yang terintegrasi
Penambahan ruang lingkup tugas ULP pada pasal 7
Ruang lingkup tugas dan kewenangan ULP mencakup pelaksanaan pengadaan barang/jasa melalui penyedia barang/jasa yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara/Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
Ruang lingkup tugas dan kewenangan ULP mencakup Pelaksanakan pembinaan dan pelaksanaan pengadaan barang/jasa serta pengelolaan sistem informasi pengadaan barang/jasa
ULP berperan lebih strategis dan tidak hanya melaksanakan pemilihan penyedia saja
Isi Perubahan Sebelum Perubahan Setelah Perubahan Keterangan
Menambahkan frase “pengadaan barang/jasa” pada Pasal 24 ayat 2
“dukungan yang bersifat substantif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi dan tidak terbatas pada tugas di bidang penelitian dan pengembangan, pengembangan sumber daya manusia, dan pengelolaan data dan informasi”.
“dukungan yang bersifat substantif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi dan tidak terbatas pada tugas di bidang penelitian dan pengembangan, pengembangan sumber daya manusia, pengelolaan data dan informasi dan pengadaan barang/jasa”.
Memberikan peluang bagi kementerian kelompok I dan II yang memiliki beban PBJ dan rentang kendali sampai ke wilayah untuk dapat membentuk ULP berbentuk Pusat
Menghapus frase “layanan pengadaan barang/jasa” pada pasal 11 huruf F
“penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan Negara dan layanan pengadaan barang/jasa”.
“penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan Negara”.
Meniadakan fungsi PBJ pada Setjen (Kementerian kelompok I dan II) karena mempersulit pelaksanaan PBJ pada satker wilayah
Menghapus frase “layanan pengadaan barang/jasa” pada pasal 12 angka 6
“Bagian yang menangani fungsi perencanaan, pengelolaan sistem informasi, kepegawaian, hubungan masyarakat, arsip, kepustakaan, penyusunan peraturan perundang‐undangan, dan layanan pengadaan barang/jasa, dapat terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.”
“Bagian yang menangani fungsi perencanaan, pengelolaan sistem informasi, kepegawaian, hubungan masyarakat, arsip, kepustakaan, dan penyusunan peraturan perundang‐undangan, dapat terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.”
Pasal 12 angka 6 merujuk pada pasal 11 huruf F. Oleh karena itu, pasal 12 angka 6 ini harus disesuaikan dengan isi perubahan pada pasal 11 huruf F.
KONDISI IDEAL KELEMBAGAAN DAN SDM PENGELOLA PBJP SEBAGAI CENTER OF EXELLENCE PBJP
Kelembagaan dan personil permanen
Mandiri/independen daripengaruh kepentingan
dan intervensi
Mampu membina SDM PBJP (JFT PPBJ & Kompetensi PBJ)
Mampu memberikan pelayanan hukum bagi
pengelola PBJP
Pelaksanaan lebih fokus karena tidak ada perangkapan jabatan/ kegiatan lain, sertaada jaminan peningkatan karier di bidang PBJP
Akumulasi keahlian, pengalaman, dan
keterampilan pelaksana lebih efektif
Mampu menyusun strategi & pemantauan/
evaluasi PBJP
Mampu memberikan bimtek, konsultasi & pendampingan bagi stakeholder PBJP
Kemampuan dan kompetensi personil berjenjang sesuai
kualifikasi, sertaprofesionalitas lebih terjamin dan
terukur
Mampu melaksanakan PBJP sesuai Tata Nilai
Pengadaan
Mampu mengelola sistem informasi & database PBJP
KARAKTER KELEMBAGAAN PBJP SEBAGAI CENTER OF EXELLENCE PBJP
StrategisMewujudkan fungsi pengadaan yang memainkan peran penting dalammencapai tujuan organisasi melalui perencanaan dan eksekusi anggaranserta pengelolaan sumber daya yang efektifS
KOP
Per
Kolaboratif Memupuk kolaborasi dan sinergi di antara pemangku kepentingan agar kinerja fungsi pengadaan optimal
Orientasi Kinerja Membangun budaya berbasis kinerja untuk meningkatkan nilai tambah di 4 area (waktu proses, biaya, kualitas, dan tingkat layanan pengadaan)
Proaktif Menciptakan pergeseran paradigma dalam rantai pengadaan barang dan jasa yang berorientasi pada pelanggan
Perbaikan Berkelanjutan Secara berkelanjutan meningkatkan kapabilitas organisasi pengadaan sebagai organisasi pembelajar dengan mengadopsi praktik terbaik pengadaan
Se-koper | a Briefcase
Menggambarkan wadah berisi berbagai alat bantu (paradigma, pengetahuan, kemampuan, dan
lainnya) yang merupakan enabler dalam penciptaan nilai
tambah dan manfaat dalam kegiatan pengadaan B/J di
Indonesia
TEORI KEMATANGAN ORGANISASI
Dikutip dari Henry Mintzberg, Structure in Fives: Designing Effective Organization, 1983, Hal 170.
DefinisiGambaran tentang tingkat kematangan proses pelaksanaan aktivitas dalam organisasi yang bertujuan untuk mengukur kemampuan suatu organisasi dalam melaksanakan proses produksi
Metode
Menggunakan Capability Maturity Model (CMM)
Tujuan Sebagai peta jalan atau kerangka kerja
yang menjadi acuan untuk mencapai suatu tujuan
Sebagai suatu ukuran pengembangan sistem
MeasureUnderstand
Control
Improve
If you can’t measure it, you can’t understand itIf you can’t understand it, you can’t control itIf you can’t control it, you can’t improve it
PEMAHAMAN TEORI CAPABILITY MATURITY MODEL (CMM)
5.Optimized4.Managed
3.Defined2.Repeatable
1. Initial
CMM model bertingkat (stages model):• Setiap langkah dilakukan secara
berjenjang, yang artinya setiap tingkat/level dapat dicapai (bergerak naik dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya).
• Karakteristik proses kematangan organisasi tingkat/level dibawahnya harus sudah dilakukan secara bertahap (tanpamelewati salah satu tingkatan).
Model Kematangan• Model Kematangan ULP (SiULP)
(Kelembagaan)
• Model Kematangan Pengadaan (Procurement Maturity Model Center of Excellence)(Holistik/komprehensif)
Model Kematangan SiULP• Unsur (4) : Organisasi, Manajemen, Tata Laksana, SDM
• Level Kematangan : – Initial– Repeatable– Defined– Managed– Optimized
Model Kematangan PMM/CoE• Unsur (4) : Institutional, Managemen, Operational, SDM
• Level Kematangan : – Reaktif– Compliant– Proaktif– Strategis– Inovatif
VARIABEL DAN SUB VARIABEL DALAM PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN ULP/UKPBJ
Sub Variabel Tata Laksana1. Pemilihan Penyedia B/J2. Penyimpanan Dokumen Asli Pemilihan Penyedia
3. Pelayanan Pelaksanaan Pemilihan Penyedia B/J kepada Unit Kerja/SKPD
4. Penyusunan Laporan Pelaksanaan Pemilihan Penyedia B/J
Sub Variabel Manajemen1.Manajemen Resiko2.Manajemen Informasi3. Perencanaan Kegiatan4. Pengawasan Kegiatan5. Sarana Prasarana
Sub Variabel SDM1. Status Kepegawaian Anggota ULP2. Pengembangan Kompetensi3. Kinerja Pegawai4. Kinerja Organisasi/ULP
Sub Variabel Organisasi1. Struktur2. Tugas & Fungsi3. Budaya
VariabelVariabel
4 Variabel dan 16 Sub Variabel
RENCANA AKSI NASIONAL PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN KORUPSI
Dasar Hukum
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015
Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun2016 tentang Aksi Pencegahan danPemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan 2017
AKSI & UKURAN KEBERHASILAN BIDANG PBJP
AKSI PENANGGUNG JAWAB
INSTANSITERKAIT
KRITERIA KEBERHASILAN
UKURANKEBERHASILAN
1 2 3 4 5Transparansi danakuntabilitas dalam mekanismepengadaan barang dan jasa
Seluruh Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah
Lembaga Kebijakan PengadaanBarang dan Jasa Pemerintah (LKPP)
Meningkatnya pelaksanaantransparansi dan akuntabilitaspengadaan barang dan jasa melalui e‐procurement
1. Terlaksananya pengembangan kelembagaan, sumber daya manusia dan tata kelola Unit Layanan Pengadaan.
2. Diumumkannya rencana umum pengadaan di Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan agar dapat dilaksanakannya konsolidasi.
3. Terlaksananya PBJP melalui Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE).
4. Diterapkannya penggunaan e‐catalogue.
AKSI GENERIK UNTUK K/L/I
AKSI PENANGGUNG JAWAB
INSTANSI TERKAIT
KRITERIA KEBERHASILAN
UKURAN KEBERHASILAN
UKURAN KEBERHASILAN(B07, B09, B12) BUKTI DUKUNG
Pelaksanaan transparansi danakuntabilitas dalam mekanismepengadaan barang dan jasa
K/L/I Lembaga Kebijakan PengadaanBarang/ Jasa Pemerintah(LKPP)
Meningkatnya pelaksanaantransparansi dan akuntabilitaspengadaan barang dan jasa melalui e-procurement
Terlaksananya pengembangan kelembagaan, sumber daya manusia dan tata kelola Unit Layanan Pengadaan (ULP)
B03: Terpilihnya Program Prioritas Peningkatan Kematangan Organisasi ULP
B06 : Capaian Program Prioritas yang terpilih di B03
B09: Capaian Program Prioritas yang terpilih di B03
B12:Capaian Program Prioritas yang terpilih di B03Rangkuman Capaian Tingkat Kematangan Organisasi ULP Tahun 2016 - 2017
B03: Laporan Daftar Program Prioritas terpilih (Lampiran 1.1)
B06 : Dokumen/data dukung masing-masing variabel/sub variabel Program Prioritas yang meningkat (Lampiran 2.1)
B09: Dokumen/data dukung masing-masing variabel/sub variabel Program Prioritas yang meningkat (Lampiran 3.1)
B12 :Dokumen/data dukung masing-masing variabel/sub variabel Program Prioritas yang meningkat (Lampiran 4.1)Rangkuman Capaian Tingkat Kematangan Organisasi ULP Tahun 2016 - 2017 (Lampiran 4.2)
PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PBJ
REGULASI KELEMBAGAAN DAN MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA
SISTEM INFORMASI & KOMUNITAS
SKEMA PENGEMBANGAN & PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA & KELEMBAGAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
SDM PBJ
UKPBJsebagai CoE PBJ
Era Globaliasi(AFTA 2015)
Perpres No. 54/2010 ttg PBJP beserta perubahan-perubahannya
UU No. 13/2003 Ttg KetenagakerjaanUU No. 5/2014 Ttg ASNPP No. 11/2017 Ttg Manajemen PNS
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSISDM PBJ
•Pengetahuan •Keterampilan•Sikap
Jabatan Fungsional PPBJ(Pertama, Muda, Madya)
Non JF PPBJ / Okupasi (PA/KPA, PPK,
Pokja UKPBJ, PP, PPHP) IFPI
IAPISKKNI PBJ
(Kepmenaker No. 70/2016)
SK3 PBJP(Draft Kepka LKPP)
Skema Kompetensi Pelatihan Kompetensi
Sertifikasi Kompetensi
Non Pemerintah
Pemerintah IFPI
Peraturan Terkait
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil;3. Permen PAN-RB No. 77 Tahun 2012 tentang Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dan Angka Kreditnya;4. Peraturan Bersama Kepala LKPP dan Kepala BKN No. 1/2013 dan No. 14/2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan Permen PAN-RB No. 77/2012;5. Perka LKPP No. 14 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa;6. Perka LKPP No. 7 Tahun 2014 tentang Tata Kerja Tim Penilai dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pengelola pengadaan
Barang/Jasa;7. Perka LKPP No. 16 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Melalui
Mekanisme Pengangkatan dari Jabatan Lain;8. Perka LKPP No. 2 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa9. Perka LKPP No. 7 Tahun 2016 tentang Pengembangan dan Pembinaan Kompetensi Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa10. Surat Menteri PAN-RB Nomor B/2838/M.PAN-RB/8/2016 perihal Persetujuan Penetapan Kelas Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan
Barang/Jasa 11. Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 26 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional melalui
Penyesuaian/Inpassing;12. Peraturan Kepala LKPP Nomor 3 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing Pejabat Fungsional Pengelola
Pengadaan Barag/Jasa;13. Skema Sertifikasi Kompetensi Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Pertama, Muda, Madya.
Untuk menjamin kompetensinya, JF PPBJ akan mendapatkan Pendidikan dan Pelatihan dengan Kurikulumyang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia Pengadaan Barang/Jasa (SKKNI PBJ)
serta harus mengikuti dan lulusUji Kompetensi
Pejabat Fungsional Pengelola PBJ dapat bertugas sebagai
Pokja ULP, Pejabat Pengadaan, PPK/Staf PPK, Staf PA/KPA
JF Pengelola PBJ merupakan JFT Keahlianyang terdiri dari:1.JF PPBJ Tk. Pertama2.JF PPBJ Tk. Muda3.JF PPBJ Tk. Madya
Ruang lingkup tugas, meliputi:1.Perencanaan Pengadaan2.Pemilihan Penyedia3.Manajemen Kontrak 4.Manajemen Informasi Aset
?
Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa
+12.000
JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA
RAPERPRES pengganti Perpes 54/2010:•Pokja Pemilihan/PP wajib dijabat oleh Pejabat Fungsional PPBJ sampai dengan 31 Des 2020•PPK, PPHP harus memiliki kompetensi
262.000
Jenjang Jabatan (Pangkat & Golongan Ruang) JF PPBJ
Penata Muda (III/a)
Penata Muda Tk.1 (III/b)
Penata (III/c)
Penata Tk.1 (III/d)
Pembina (IV/a)
Pembina Tk.1 (Iv/b)
Muda
Madya
Pertama
Pembina Utama Muda (IV/c)
Penetapan Jenjang Jabatan dan Pangkat mengacu pada
Lampiran II PermenPAN-RB 26/2016 tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian/Inpassing
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI PPKNo UNIT KOMPETENSI1 Menyusun Spesifikasi Teknis2 Menyusun Harga Perkiraan3 Mengkaji Ulang Paket Pengadaan Barang/Jasa4 Menyusun Rancangan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa5 Melakukan Evaluasi Kinerja Penyedia Barang/Jasa6 Melakukan Finalisasi Dokumen Kontrak Pengadaan Barang/Jasa7 Membentuk Tim Pengelolaan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa8 Menyusun Rencana Pengelolaan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa9 Mengendalikan Pelaksanaan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa
10 Menyelesaikan Permasalahan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa11 Melakukan Penerimaan Hasil Pengadaan Barang/Jasa12 Melakukan Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Secara Swakelola13 Melakukan Pelaksanan Pengadaan Barang/Jasa secara Swakelola14 Mengelola Kinerja15 Mengelola Risiko
Tim Penilai AK
Atasan Langsung
Penilaian Prestasi Kerja Pejabat FungsionalPengelola PBJ
DUPAK
56
SKP
(Daftar Usul Penetapan Angka Kredit)
(Sasaran Kinerja Pegawai)
BKD/UNIT KEPEGAWAIAN LSP LKPP
ASESOR
LSP LKPPPEMOHON SERTIFIKASI
SURAT USULAN PESERTA UJI KOMPETENSI
‐ Verifikasi Data
‐Menentukan lokasi dan tanggal uji
Mengirimkan Persyaratan Uji Kompetensi
‐ Verifikasi Kelengkapan Berkas
‐ Menugaskan Asesor
PRA ASESMEN
‐ Memverifikasi form APL 02, portofolio
‐Penentuan metode uji kompetensi
PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI
KEPUTUSAN SERTIFIKASI
LSP LKPP
SERTIFIKAT KOMPETENSI PENGADAAN BARANG/JASA
rekomendasiKOMPETEN
*) CATATAN :1. Surat Usulan ditujukan kepada : Direktur Sertifikasi Profesi selaku Ketua LSP LKPP2. Pelaksanaan uji kompetensi dapat di:
a. TUK LSP LKPP, Jakarta b. TUK Sewaktu di unit diklat K/L/D/I (12 lokasi)
Alur Uji Kompetensi Jabatan Fungsional PPBJ
Kenaikan Jenjang Jabatan
1. Tersedia formasi2. Angka kredit terpenuhi3. Lulus Uji kompetensi
58
Kompetensi
Portfolio
DiklatKompeten
si
Ujikompeten
si
SertifikatKompetens
i
JENIS DIKLAT JABFUNG PPBJ 59
DIKLAT PBJ
DIKLAT TEKNIS
DIKLAT PBJ TK. DASAR
DIKLAT KOMPETENS
I PBJ
DIKLAT PENJENJANGAN TK
MUDA
DIKLAT PEMBENTUKA
N
DIKLAT PENJENJANGAN TK
PERTAMA
DIKLAT PENJENJANGAN TK
MADYA
Seluruh PejabatFungsional PPBJ
baik yang diangkat melalui
mekanismeinpassing,
pengangkatanpertama, maupun
perpindahan, WAJIB mengikuti
DIKLAT PEMBENTUKAN
61
Inpassing Nasional 2017-2018
Peraturan Menteri PAN-RB No. 26/2016tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian/Inpassing
Form Penyusunan Kebutuhan JF PPBJ di Unit Kerja/OPDSIMULASI PERHITUNGAN BEBAN KERJA
PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DI UNIT KERJA/SKPD
Nama Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Instansi :Nama Unit Kerja/SKPD :
No UNSUR SUB UNSURVOLUME
HASIL(1 TAHUN)
HASIL KERJA SATUAN HASIL
WAKTU PENYELESAIAN
PER SATUAN HASIL(JAM)
JUMLAH(JAM)
1 2 3 4 5 6 7 8 = 4 x 7
1 PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA 1. Kegiatan Perencanaan Pengadaan Barang Dokumen Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan untuk seluruh paket
Pengadaan Barang Laporan 30,50 -
2. Kegiatan Perencanaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Dokumen Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan untuk seluruh paket Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Laporan 36,50 -
3. Kegiatan Perencanaan Pengadaan Jasa Lainnya Dokumen Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan untuk seluruh paket Pengadaan Jasa Lainnya Laporan 30,50 -
4. Kegiatan Perencanaan Pengadaan Jasa Konsultansi Dokumen Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan untuk seluruh paket Pengadaan Jasa Konsultansi Laporan 30,50 -
TOTAL WAKTU PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA -
2 PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA 1. Kegiatan Pemilihan Penyedia Barang
Dokumen Pemilihan Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan untuk seluruh paket Pengadaan Barang di bawah Rp 200 Juta
(selain e-purchasing)Laporan 27,00 -
2. Kegiatan Pemilihan Penyedia Pekerjaan KonstruksiDokumen Pemilihan Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan untuk seluruh paket
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi di bawah Rp 200 Juta(selain e-purchasing)
Laporan 39,00 -
3. Kegiatan Pemilihan Penyedia Jasa LainnyaDokumen Pemilihan Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan untuk seluruh paket
Pengadaan Jasa Lainnya di bawah Rp 200 Juta(selain e-purchasing)
Laporan 27,00 -
4. Kegiatan Pemilihan Penyedia Jasa KonsultansiDokumen Pemilihan Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan untuk seluruh paket
Pengadaan Jasa Konsultansi di bawah Rp 50 Juta(selain e-purchasing)
Laporan 39,00 -
5. Kegiatan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa melalui E-purchasing Dokumen Pemilihan Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan untuk seluruh paket Pengadaan Barang/Jasa melalui E-purchasing Laporan 21,25 -
TOTAL WAKTU PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA -
3 MANAJEMEN KONTRAK Kegiatan Manajemen Kontrak Dokumen Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan untuk seluruh paket Pengadaan Barang/Jasa Laporan 46,75 -
TOTAL WAKTU MANAJEMEN KONTRAK -
4 MANAJEMEN INFORMASI ASET Kegiatan Manajemen Informasi AsetDokumen Informasi Aset Hasil Pengadaan Barang/Jasa
(Barang belanja modal dan aset tak berwujud misal software, aplikasi, hak paten/cipta/merk)
Laporan 6,75 -
TOTAL WAKTU MANAJEMEN INFORMASI ASET -TOTAL WAKTU PENYELESAIAN KESELURUHAN ( 1 + 2 + 3 + 4 ) -
JAM KERJA EFEKTIF DALAM 1 TAHUN 1.250,00 JUMLAH KEBUTUHAN PERSONIL DI UNIT KERJA/SKPD -
JUMLAH KEBUTUHAN JF PPBJ PERTAMA -JUMLAH KEBUTUHAN JF PPBJ MUDA -
JUMLAH KEBUTUHAN JF PPBJ MADYA -
Dokumen yang diperlukan dalam melakukan perhitungan Analisis Beban Kerja (ABK), antara lain: Mengetahui,a. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran pada Unit Kerja Kementerian/Lembaga/Institusi atau Daftar Pelaksanaan Anggaran pada SKPD; Kepala ULPb. Data jumlah paket pekerjaan seluruh Unit Kerja/SKPD yang tertuang di dalam Rencana Umum Pengadaan (RUP).Dokumen di atas ialah dokumen selama 3 (tiga) tahun terakhir sehingga diperoleh jumlah rata-rata kegiatan yang dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun. (ttd)
Dokumen Persyaratan
1. Fotokopi Ijazah pendidikan terakhir min. S-1 / D-IV;
2. Fotokopi Surat Keputusan Pengangkatan Calon PNS;
3. Fotokopi Surat Keputusan Pengangkatan PNS;
4. Fotokopi Surat Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir;
5. Fotokopi Surat Keputusan Pengangkatan dalam Jabatan terakhir yang
diduduki;
6. Fotokopi Sertifikat Keahlian Tingkat Dasar Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
7. Fotokopi nilai prestasi kerja paling kurang bernilai Baik dalam 1 (satu)
tahun terakhir;
Dokumen Persyaratan (cont’d)
8. Portofolio yang memuat paling sedikit 2 (dua) Unit Kompetensi di bidang
Pengadaan Barang/Jasa (Lampiran II Peraturan Kepala LKPP);
9. Formulir permohonan Uji Kompetensi Penyesuaian/Inpassing yang telah
dilengkapi oleh calon peserta (Lampiran III Peraturan Kepala LKPP);
10. Surat Keterangan dari Pimpinan Satker bahwa tidak sedang
menjalani/dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat, tidak sedang
menjalankan tugas belajar, tidak sedang menjalankan cuti diluar
tanggungan negara (Lampiran V Peraturan Kepala LKPP 3/2017);
Dokumen Persyaratan (cont’d)11. Surat Pernyataan bersedia diangkat dalam Jabatan Fungsional Pengelola
Pengadaan Barang/Jasa (Lampiran VI Peraturan Kepala LKPP 3/2017);
dan
12. Surat pernyataan dari Kepala Satuan Kerja yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan:
1) telah dan masih menjalankan tugas di bidang PBJ paling kurang 2
(dua) tahun sebagai PA/KPA, PPK, Pokja ULP, Pejabat Pengadaan, atau
PPHP berdasarkan keputusan Pejabat yang berwenang; atau
2) Pejabat Pimpinan Tinggi, Administrator, dan Pengawas memiliki
kesesuaian antara jabatan terakhir dan yang pernah diduduki dengan
JF PPBJ
Dokumen Persyaratan (cont’d)11. Surat Pernyataan bersedia diangkat dalam Jabatan Fungsional Pengelola
Pengadaan Barang/Jasa (Lampiran VI Peraturan Kepala LKPP 3/2017);
dan
12. Surat pernyataan dari Kepala Satuan Kerja yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan:
1) telah dan masih menjalankan tugas di bidang PBJ paling kurang 2
(dua) tahun sebagai PA/KPA, PPK, Pokja ULP, Pejabat Pengadaan, atau
PPHP berdasarkan keputusan Pejabat yang berwenang; atau
2) Pejabat Pimpinan Tinggi, Administrator, dan Pengawas memiliki
kesesuaian antara jabatan terakhir dan yang pernah diduduki dengan
JF PPBJ
Syarat Kelulusan Uji Kompetensi
Jafung Pertama•Lulus uji kompetensi portfolio 6 UK dari 9 UKatau•Lulus uji kompetensi tertulis
Jafung Muda•Lulus uji kompetensi portfolio 11 UK dari 17 UKatau•Lulus uji kompetensi tertulis
68
Jafung Madya
•Lulus uji kompetensi portfolio 14 UK dari 23 UKatau•Lulus uji kompetensi tertulis
Uji kompetensi inpassing lebih berupa verifikasi portfolio
Ketentuan Lain dalam Penyesuaian/Inpassing
Pembiayaan Uji Kompetensi inpassing seluruhnya berasal dari anggaran LKPP atau sebagian berasal dari anggaran Instansi Pengusul
Periode akhir pelaksanaan uji kompetensi penyesuaian/inpassing : 30 September 2018
Batas akhir Penyesuaian/Inpassing 31 Desember 2018
PNS yang akan diusulkan untuk mengikuti Uji Kompetensi terlebih dahulu dipertimbangkan Kenaikan Pangkat-nya agar dalam Penyesuaian/Inpassing
telah menggunakan Pangkat terakhir
Rencana Tentatif Uji Kompetensi Inpassing
KEGIATAN WAKTU KET.
Pendaftaran Inpassing Juli – Sep 2017
Inpassing Periode 2017
Penerimaan Berkas Juli – Okt 2017
Uji Portfolio Okt – Nov 2017
Uji Tertulis (Berbasis Komputer) Okt – Nov 2017
Penetapan Des 2017
KEGIATAN WAKTU KET.
Pendaftaran Inpassing Agst – Des 2017
Inpassing Periode 2018
Penerimaan Berkas Jan – Feb 2018
Uji Portfolio Mar – Apr 2018
Uji Tertulis (Berbasis Komputer) Mei – Jul 2018
Pengiriman Hasil Uji ke LKPP Agst 2018
Penetapan Okt 2018
TERIMAKASIHDirektorat Pengembangan Profesi
Kedeputian Pengembangan dan Pembinaan SDM
Gedung LKPP Lantai 4, Kompleks Rasuna EpicentrumJl. Epicentrum Tengah Lot 11 B, Jakarta Selatan,
DKI Jakarta, Telp: (021) 299 12 450 ext 0405
Email: [email protected]: lkpp.go.id
ppsdm.lkpp.go.id