kebijakan pengembangan & pembinaan … · kerangka acuan kerja pelaksana penanggung jawab...

73
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN & PEMBINAAN KELEMBAGAAN DAN JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA Oleh : TATANG RUSTANDAR WIRAATMADJA DIREKTUR PENGEMBANGAN PROFESI DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TAHUN 2018

Upload: buibao

Post on 17-Sep-2018

252 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN & PEMBINAAN KELEMBAGAAN DAN JABATAN FUNGSIONAL

PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

Oleh :TATANG RUSTANDAR WIRAATMADJA

DIREKTUR PENGEMBANGAN PROFESI DAN KELEMBAGAANLEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

TAHUN 2018

Isyu• Percepatan pelaksanaan pembangunan/pengadaan

• Konsolidasi pengadaan• Katalog sektoral

Kalender PengadaanRPJMN

Musrenbangnas

Renja

RKP

RenstraK/L/I

PaguIndikatif

PaguDefinitif DPARAPBN

RUP RPPDokumenPengadaa

n

Pembahasan/ 

KesepakatanDPRD&Kepda

PemilihanPenyedia Kontrak

JanuariMei-Agustus Agustus-Oktober

November-Desember

Januari-

April

Peng

umum

anRU

P

Trilateral Meeting

RKA

Pola Pelelangan Barang/Jasa di Kabupaten/Kota

4,40 240,12

1.684,12

3.129,52

5.317,64

8.663,02

9.741,70

7.990,877.668,32

2.660,53

1.494,88

3,040,00

2.000,00

4.000,00

6.000,00

8.000,00

10.000,00

12.000,00

REFORMASI PBJ

REGULASI KELEMBAGAAN DAN MANAJEMEN

SUMBER DAYA MANUSIA

SISTEM INFORMASI & KOMUNITAS

Tantangan• Anggaran semakin besar >>>  Volume dan nilai paket PBJ >>>

• Globalisasi  Borderless ‐Kompetisi >>> Efisiensi  Daya Saing

• Tuntutan : Cepat, transparan, akuntabel

•Tendering <<<, Purchasing >>>  e‐Marketplace

•Konsolidasi Pengadaan•Agen Pengadaan

Arah Transformasi PBJ

Agregasi & Sistem Akuntabilitas

National single e-Marketplace

• Katalog Nasional• Katalog Sektoral• Katalog Lokal• Online-shop2/

marketplaces

Perluasan Fungsi & Peran UKPBJ

Trend pengadaan melalui e-marketplace (single e-market system)Karakter e-marketplace Cepat, Tepat dan Mudah

Bagaimana UKPBJ menjadi lembaga yang akuntabel Menguasai end to end process pengadaan barang/jasa Transformasi peran UKPBJ : Pembinaan kepada pemangku kepentingan pengadaan barang/jasa Pemerintah; Penyusunan strategi pengadaan barang/jasa pemerintah melalui:

o Konsolidasi paket pengadaano Pengelola utama e-katalog sektoral dan lokalo Pelaksana lelang untuk paket pengadaan besaro Pelaksana riset pasar pengadaan barang/jasa

TRANSFORMASI FUNGSI UKPBJ

TRANSFORMASI FUNGSI UKPBJMatriks RACIResponsible: PelaksanaAccountable: Penanggung Jawab

Consulted: PenasihatInformed: Terinformasi

PROSES OPD PA/KPA PPK UKPBJ / PEJABAT PENGADAAN LPSE PPHP

Rencana Starategis Pengadaan dan Pemaketan

• Pelaksana• Terinformasi Penanggung jawab Penasihat • Penasihat

• Terinformasi Terinformasi Penasihat

Rencana Umum Pengadaan

• Pelaksana• Terinformasi Penanggung jawab Penasihat • Penasihat

• Terinformasi Terinformasi Penasihat

Kerangka Acuan Kerja Pelaksana Penanggung jawab Pelaksana • Penasihat• Terinformasi

Persiapan Pemilihan Terinformasi • Penanggung jawab• Pelaksana

• Penasihat• Terinformasi Terinfomasi

Rencana Pelaksanaan Pengadaan Penanggung jawab • Penasihat

• Terinformasi Terinformasi Penasihat

Pemilihan • Penasihat• Terinformasi

• Penangung jawab • Penasihat

• Penanggung jawab• Pelaksana

Rencana Kontrak Terinformasi Terinformasi Penanggung jawab Penasihat Terinformasi Penasihat

Implementasi Kontrak Pelaksana Terinformasi Penanggung jawab Penasihat Pelaksana

TRANSFORMASI PERAN UKPBJ SEBAGAI CENTER OF EXCELLENCE PBJP

ManajemenAset

AnalisisKebutuhan

RPJM/Renstra

RencanaTahunan

AnalisisKebutuhan

PenyusunanAnggaran

TRANSFORMASI PERAN UKPBJ

ULP berfungsi melakukan pemilihanpenyedia

UKPBJ melakukan fungsi : pembinaan PBJP,

pelaksanaan PBJP & pengelolaan SI PBJP

Untuk perluasan fungsi perlu diketahui tingkat kematangan organisasi agar dapat

menentukan posisi/level kematangan organisasi ULP yang ada, sehingga dapat disusun roadmap

(peta jalan) pengembangan organisasi ULP

FUNGSI UKPBJ SEBAGAI CENTER OF EXCELLENCE PBJP

Fungsi pembinaan PBJPTugas :a.Melaksanakan strategi pengadaan :•Perencanaan dan penyusunan strategi PBJP•Pengelolaan kinerja PBJP;•Pengembangan kapasitas kelembagaan PBJP•Monitoring dan evaluasi pelaksanaan PBJP;•Pelayanan hukum bagi personil PBJP; •Pelayanan informasi PBJP kepada masyarakat luas.b.Melaksanakan fasillitasi/bimbingan teknis dan/atau pelatihan;c.Melaksanakan konsultasi dan/atau pendampingan, termasuk pemberian rekomendasi;d.Melaksanakan fasilitasi pembinaan SDM.

Fungsi pelaksanaan PBJPTugas :a. Melaksanakan pemilihan penyedia B/J

melalui pelelangan, seleksi, penunjukan langsung dan/atau pengadaan langsung;

b. Melaksanakan pemilihan penyedia B/Jmelalui mekanisme KPBU;

c. Melaksanakan pemilihan penyedia B/Jyang dananya bersumber dari pinjaman/hibah luar negeri;

d. Melaksanakan pemilihan penyedia B/Jdalam katalog elektronik sektoral;

e. Perencanaan dan pelaksanaan kontrak PBJP bagi K/L/D/I yang tidak memiliki SDM yang berkompeten.

Fungsi pengelola sistem informasi PBJP. Tugas :a.Menyelenggarakan sistem informasi dan transaksi elektronik PBJP melalui SPSE;b.Membantu pelayanan PBJP secara elektronik, termasuk SIRUP, e-katalog, e-monev, SIKaP, dll.c.Memandu pelaksanaan registrasi dan melaksanakan verifikasi pengguna seluruh sistem informasi PBJP;d.Melaksanakan pengembangan sistem informasi yang dibutuhkan oleh UKPBJ; e.Melaksanakan fungsi informasi manajemen aset.

UKPBJ sebagaiCoEPBJP

Menjadi lembaga yang mandiri, permanen dan struktural1

2 Memiliki anggaran yang memadai

3Sebagian besar atau seluruh anggota kelompok kerja telah diangkat sebagai Pejabat Fungsional PPBJ dan/atau memiliki kompetensi PBJ

4Perluasan peran : tidak saja terbatas sebagai penyelenggara proses pemilihan penyedia, namun mampu menjadi pembina stakeholderdan sebagai pusat informasi PBJP

ARAH KEBIJAKAN KELEMBAGAAN PBJP

Kelembagaan UKPBJ

ADHOC, BERJUMLAH BANYAK, MINIM KOORDINASI DAN BERPERAN CLERIKAL (TUKANG LELANG)

PERMANEN, TERINTEGRASI, DAN BERPERAN STRATEGIS (CENTRE OF EXCELLENT)

KONDISI SAAT INI ARAH PERBAIKAN

1MODEL ORGANISASI BERSIFAT ASIMETRIS SESUAI DENGAN KEBUTUHAN (PUSAT‐BIRO)

2ESELONISASI ORGANISASI BERSIFAT ASIMETRIS SESUAI DENGAN BEBAN KERJA

DIREKTORAT PENGIKATAN PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI

BIRO PBMN DAN BARANG/JASA

BIRO PBMN DAN BARANG/JASA

KEMENTERIAN PUPR:

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN:

KEMENTERIAN KEUANGAN        :

KENDALA KEBIJAKAN (KEMENPAN&RB)

KONDISI, ARAH PERBAIKAN DAN KENDALA PENGEMBANGANULP STRUKTURAL PADA KEMENTERIAN

• RENDAHNYA SERAPAN ANGGARAN• BELANJA PENGADAAN TIDAK MENDUKUNG 

SASARAN STRATEGIS KEMENTERIAN• TINGGINYA  KASUS KORUPSI DI BIDANG 

PENGADAAN BARANG/JASA• BESARNYA KEBOCORAN ANGGARAN 

AKIBAT PENGADAAN YANG TIDAK TEPAT SASARAN

• DLL

CONTOH KONDISI DAN PERSEBARAN ULP PADA ORGANISASI KEMENHUB 

Menteri

Dirjen A Dirjen B Dirjen C Dirjen DBadan Penelitian

dan Pengembangan

BadanPengembangan 

SDMBadan …

Irjen Sekjen

Kepala PusatTeknologi

Informasi danKomunikasi

Sekjen

Kepala Pusat H

ULP

ULP

ULPULPULPULPULPULP

Existing ULP saat ini

ULPULPULPULPULP

ULPULPULPULP

ULPULPULPULP

ULPULPULP

ULPULPULP

ULPULPULP

ULPULPULP

ULP

ULPULPULPULP

TRANSFORMASI FUNGSI UKPBJ

Tahap 1

Panitia Tahap 2Tahap 3

Permanen

Tahap 1 :• Proses pemilihan penyedia dikerjakan

panitia masing2 SKPD• PA/KPA, PPK, Panitia Pengadaan, dan

PPHP berada dalam satu organisasi

Tahap 2 :• Proses pemilihan penyedia sudah dikerjakan

oleh POKJA di ULP Adhoc• Telah memiliki kantor dan sekretariat ULP namun

belum struktural/permanen• SDM ULP belum penuh waktu

Tahap 2 :• Proses pemilihan penyedia sudah dikerjakan

oleh POKJA di ULP Adhoc• Telah memiliki kantor dan sekretariat ULP namun

belum struktural/permanen• SDM ULP belum penuh waktu

Tahap 3 :•Proses pemilihan penyedia sudah dikerjakan oleh POKJA di ULP Permanen •SDM ULP sudah penuh waktu•Memiliki kantor dan sekretariat yang permanen dan mandiri

Tahap 3 :•Proses pemilihan penyedia sudah dikerjakan oleh POKJA di ULP Permanen •SDM ULP sudah penuh waktu•Memiliki kantor dan sekretariat yang permanen dan mandiri

Adhoc/exofficioAdhoc/

exofficioTahap 4

Center of ExcellenceCenter of

Excellence

Tahap 4 :•Pembinaan PBJP•Pelaksanaan PBJP•Pengelolaan Sistem Informasi PBJP

Tahap 4 :•Pembinaan PBJP•Pelaksanaan PBJP•Pengelolaan Sistem Informasi PBJP

PENDEKATAN PERUMUSAN KELEMBAGAAN PBJP

5 (lima) bagian dasar (elemen) organisasi (Mintzberg) :

Elemen Organisasi UnsurStrategic Appex Menteri/Kepala Lembaga/Ketua

Middle Line Sekretaris Jenderal/Sekretaris UtamaOperating Core Direktorat Jenderal/Deputi

Technostructure Inspektorat Jenderal/Pusat/BadanSupport Staff Sekretariat Jenderal/Sekretaris Utama

PENDEKATAN PERUMUSAN KELEMBAGAAN PBJP

RES

IKO

SU

PPLY

NILAI/VOLUME

I.RUTIN/ 

PENDUKUNG

II. LEVERAGE

III. CRITICAL/ BOTLENECK

IV. STRATEGIS

A. BIRO/BAGIAN

B. BADAN/PUSAT

III IV

I II

III IV

I II

REKOMENDASI BENTUK KELEMBAGAAN BERDASARKAN TIPOLOGI  BARANG/JASA PADA KEMENTERIAN

BENTUK KELEMBAGAAN

JENIS B/J YANG DOMINAN PADA KEMENTERIAN

SUPPLY POSITIONING MATRIX (KRALJIC)

BENTUK KELEMBAGAAN ULP IDEAL BERDASARKAN MATRIX

KRALJIC

BESARAN ORGANISASI (ESELONISASI) ULP PERMANENTERGANTUNG BEBAN KERJA PBJ PADA SETIAP KEMENTERIAN

IIIIIIV

Beban kerja tinggi

Beban kerja sedang

Beban kerja rendah

REKOMENDASI KELEMBAGAAN 

NO JENIS K/L/I TECHNOSTRUCTURE1 K/L/I yang volume dan nilai pengadaannya besar, variatif,

kompleks, serta tersebarPusat

2 K/L/I yang volume dan nilai pengadaannya cukup besar,variatif, sederhana, terpusat

Sekretariat Kementerian(Biro/Bagian/Subbagian)

TIPOLOGI ASIMETRIS

Dalam pembahasan dengan KemenPAN‐RB

UKPBJ kemenkes ???

SINKRONISASI REGULASI MERUPAKAN PRASYARAT PELEMBAGAAN ULP PERMANEN PADA K/L/I

PermenPAN: Pedoman

PembentukanULP 

KEMENTERIAN

Revisi Perka LKPP no 5/2012

Revisi Perpres7/2015 tentangKementerian

Negara

Perpres 7 tahun 2015 •pasal 11 huruf F, pasal 12 angka 6, pasal 37 huruf F, pasal 38 angka 6, pasal 54 huruf F dan pasal 55 angka 6:PBJ merupakan salah satu fungsi yang melekat pada sekretariat jenderal/kementerian. seluruh jenis/tipologi kementerian dilaksanakan oleh fungsi sekretariat Jenderal/Kementerian. •pasal 24 ayat 2Ruang lingkup dukungan substantif, meliputi dan tidak terbatas pada tugas di bidang penelitian dan pengembangan, pengembangan sumber daya manusia, dan pengelolaan data dan informasi. Dengan kata lain, tersebut, PBJ TIDAK menjadi salah satu tugas yang diemban oleh Pusat.

Tantangan Regulasi Pelembagaan PBJ berbentukPusat

Perubahan/revisi minor pada perpres (pasal 11 ayat huruf F, pasal 12 angka 6 dan pasal 24 ayat 2).

Sementara pasal 37 huruf F, pasal 38 angka 6, pasal 54 huruf F dan pasal 55 angka 6 tidak perlu dilakukan perubahan, karena pasal-pasal ini mengatur tentang kementerian-kementerian diluar kelompok I dan II, yaitu Kementerian Koordinator dan Kementerian Penajaman Koordinasi dan Sinkronisasi.

kementerian diluar kelompok I dan II adalah Kementerian yang pengadaannya dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal (bukan oleh Pusat).

Peraturan tentang Pedoman Pembentukan ULP Permanen di Kementerian/ Lembaga / Insitusi

Pedoman pembentukan ULP Permanen pada K/L/I harus diarahkan sekurang‐kurangnya sebagai berikut:•ULP pada KLI merupakan ULP Permanen/Struktural•Fungsi ULP yang strategis, tidak hanya melaksanakan pemilihan penyedia saja•Arahan tipologi/bentuk kelembagaan ULP secara asimetris sesuai dengan karakteristik, dan sebaran pengadaannya pada masing‐masing K/L/I•Bagi K/L/I yang memerlukan lebih dari satu ULP, ULP‐ULP tersebut harus didesain agar merupakan satu‐kesatuan yang terintegrasi dan terkoordinasi•Arahan eselonisasi ULP secara asimetris sesuai dengan beban kerja pengadaan pada masing‐masing K/L/I•Seluruh SDM pada ULP merupakan SDM penuh waktu

Revisi Peraturan Kepala LKPP Nomor 5 Tahun 2012 tentang ULP

Isi Perubahan Sebelum Perubahan Setelah Perubahan Keterangan

Penambahan point pada pasal 3 ayat 4 terkait dengan fungsi ULP

(4) perangkat ULP ditetapkan sesuai kebutuhan yang paling kurang terdiri atas fungsi‐fungsi:a. Kepalab. Ketatausahaan/ sekretariatc. kelompok kerja

(4) perangkat ULP ditetapkan sesuai kebutuhan yang paling kurang terdiri atas fungsi‐fungsi:a. Kepalab. Ketatausahaan/ sekretariatc. Bidang Pembinaan, Bidang Layanan Pengadaan, Bidang Data/Informasid. kelompok kerja

Pengembangan perangkat ULP sehingga memadai dalam mengemban tugas yang lebih strategis

Penambahan ayat pada pasal 4 yang menegaskan bahwa bagi K/L/D/I yang beban kerjananya tinggi dan sebaran nya yang luas dapat membentuk lebih dari 1 ULP namun tetap terintegrasi/terkoordinasi

(1) Menteri/pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Insitusi dapat membentuk lebih dari 1 (satu) ULP, dengan mempertimbangkan sebaran dan beban kerja(2) Beban Kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi volume, besaran dana dan jenis kegiatan

(1) Menteri/pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Insitusi dapat membentuk lebih dari 1 (satu) ULP, dengan mempertimbangkan sebaran dan beban kerja(2) Beban Kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi volume, besaran dana dan jenis kegiatan(3) pembentukan ULP lebih dari 1 (satu) sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), seluruhnya merupakan satu kesatuan yang terintegrasi dengan ULP lainnya

Menegaskan bahwa meskipun ULP pada beberapa KLDI tersebut lebih dari satu, namun harus didesain agar ULP‐ULP tersebut merupakan satu kesatuan yang terintegrasi

Penambahan ruang lingkup tugas ULP pada pasal 7

Ruang lingkup tugas dan kewenangan ULP mencakup pelaksanaan pengadaan barang/jasa melalui penyedia barang/jasa yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara/Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

Ruang lingkup tugas dan kewenangan ULP mencakup Pelaksanakan pembinaan dan pelaksanaan pengadaan barang/jasa serta  pengelolaan sistem informasi pengadaan barang/jasa

ULP berperan lebih strategis dan tidak hanya melaksanakan pemilihan penyedia saja

Isi Perubahan Sebelum Perubahan Setelah Perubahan Keterangan

Menambahkan frase “pengadaan barang/jasa” pada Pasal 24 ayat 2

“dukungan yang bersifat substantif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi dan tidak terbatas pada tugas di bidang penelitian dan pengembangan, pengembangan sumber daya manusia, dan pengelolaan data dan informasi”.

“dukungan yang bersifat substantif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi dan tidak terbatas pada tugas di bidang penelitian dan pengembangan, pengembangan sumber daya manusia, pengelolaan data dan informasi dan pengadaan barang/jasa”.

Memberikan peluang bagi kementerian kelompok I dan II yang memiliki beban PBJ dan rentang kendali sampai ke wilayah untuk dapat membentuk ULP berbentuk Pusat

Menghapus frase “layanan pengadaan barang/jasa” pada pasal 11 huruf F 

“penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan Negara dan layanan pengadaan barang/jasa”.  

“penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan Negara”.  

Meniadakan fungsi PBJ pada Setjen (Kementerian kelompok I dan II) karena mempersulit pelaksanaan PBJ pada satker wilayah

Menghapus frase “layanan pengadaan barang/jasa” pada pasal 12 angka 6 

“Bagian yang menangani fungsi perencanaan, pengelolaan sistem informasi, kepegawaian, hubungan masyarakat, arsip, kepustakaan, penyusunan peraturan perundang‐undangan, dan layanan pengadaan barang/jasa, dapat terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.”

“Bagian yang menangani fungsi perencanaan, pengelolaan sistem informasi, kepegawaian, hubungan masyarakat, arsip, kepustakaan, dan penyusunan peraturan perundang‐undangan, dapat terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.”

Pasal 12 angka 6 merujuk pada pasal 11 huruf F. Oleh karena itu, pasal 12 angka 6 ini harus disesuaikan dengan isi perubahan pada pasal 11 huruf F.  

Model Kematangan OrganisasiUKPBJ

PERGESERAN ORIENTASI UKPBJ SEBAGAI CENTER OF EXCELLENCE PBJP

KONDISI IDEAL KELEMBAGAAN DAN SDM PENGELOLA PBJP SEBAGAI CENTER OF EXELLENCE PBJP

Kelembagaan dan personil permanen

Mandiri/independen daripengaruh kepentingan 

dan intervensi

Mampu membina SDM PBJP (JFT PPBJ & Kompetensi PBJ)

Mampu memberikan pelayanan hukum bagi 

pengelola PBJP

Pelaksanaan lebih fokus karena tidak ada perangkapan jabatan/ kegiatan lain, sertaada jaminan peningkatan karier di bidang PBJP

Akumulasi keahlian, pengalaman, dan 

keterampilan pelaksana lebih efektif

Mampu menyusun strategi & pemantauan/ 

evaluasi PBJP

Mampu memberikan bimtek, konsultasi & pendampingan bagi stakeholder PBJP

Kemampuan dan kompetensi personil berjenjang sesuai 

kualifikasi, sertaprofesionalitas lebih terjamin dan 

terukur

Mampu melaksanakan PBJP sesuai Tata Nilai 

Pengadaan

Mampu mengelola sistem informasi & database PBJP

KARAKTER KELEMBAGAAN PBJP SEBAGAI CENTER OF EXELLENCE PBJP

StrategisMewujudkan fungsi pengadaan yang memainkan peran penting dalammencapai tujuan organisasi melalui perencanaan dan eksekusi anggaranserta pengelolaan sumber daya yang efektifS

KOP

Per

Kolaboratif Memupuk kolaborasi dan sinergi di antara pemangku kepentingan agar kinerja fungsi pengadaan optimal

Orientasi Kinerja Membangun budaya berbasis kinerja untuk meningkatkan nilai tambah di 4 area (waktu proses, biaya, kualitas, dan tingkat layanan pengadaan)

Proaktif Menciptakan pergeseran paradigma dalam rantai pengadaan barang dan jasa yang berorientasi pada pelanggan

Perbaikan Berkelanjutan Secara berkelanjutan meningkatkan kapabilitas organisasi pengadaan sebagai organisasi pembelajar dengan mengadopsi praktik terbaik pengadaan

Se-koper | a Briefcase

Menggambarkan wadah berisi berbagai alat bantu (paradigma, pengetahuan, kemampuan, dan

lainnya) yang merupakan enabler dalam penciptaan nilai

tambah dan manfaat dalam kegiatan pengadaan B/J di

Indonesia

TEORI KEMATANGAN ORGANISASI

Dikutip dari Henry Mintzberg, Structure in Fives: Designing Effective Organization, 1983, Hal 170.

DefinisiGambaran tentang tingkat kematangan proses pelaksanaan aktivitas dalam organisasi yang bertujuan untuk mengukur kemampuan suatu organisasi dalam melaksanakan proses produksi

Metode

Menggunakan Capability Maturity Model (CMM)

Tujuan Sebagai peta jalan atau kerangka kerja 

yang menjadi acuan untuk mencapai suatu tujuan

Sebagai suatu ukuran pengembangan sistem

MeasureUnderstand

Control

Improve

If you can’t measure it, you can’t understand itIf you can’t understand it, you can’t control itIf you can’t control it, you can’t improve it

PEMAHAMAN TEORI CAPABILITY MATURITY MODEL (CMM)

5.Optimized4.Managed

3.Defined2.Repeatable

1. Initial

CMM model bertingkat (stages model):• Setiap langkah dilakukan secara

berjenjang, yang artinya setiap tingkat/level dapat dicapai (bergerak naik dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya).

• Karakteristik proses kematangan organisasi tingkat/level dibawahnya harus sudah dilakukan secara bertahap (tanpamelewati salah satu tingkatan).

Model Kematangan• Model Kematangan ULP (SiULP)

(Kelembagaan)

• Model Kematangan Pengadaan (Procurement Maturity Model  Center of Excellence)(Holistik/komprehensif)

Model Kematangan SiULP• Unsur (4) : Organisasi, Manajemen, Tata Laksana, SDM

• Level Kematangan : – Initial– Repeatable– Defined– Managed– Optimized

Model Kematangan PMM/CoE• Unsur (4) : Institutional, Managemen, Operational, SDM

• Level Kematangan : – Reaktif– Compliant– Proaktif– Strategis– Inovatif

TINGKAT KEMATANGAN ULP/UKPBJ

VARIABEL DAN SUB VARIABEL DALAM PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN ULP/UKPBJ

Sub Variabel Tata Laksana1. Pemilihan Penyedia B/J2. Penyimpanan Dokumen Asli Pemilihan Penyedia

3. Pelayanan Pelaksanaan Pemilihan Penyedia B/J kepada Unit Kerja/SKPD

4. Penyusunan Laporan Pelaksanaan Pemilihan Penyedia B/J

Sub Variabel Manajemen1.Manajemen Resiko2.Manajemen Informasi3. Perencanaan Kegiatan4. Pengawasan Kegiatan5. Sarana Prasarana

Sub Variabel SDM1. Status Kepegawaian Anggota ULP2. Pengembangan Kompetensi3. Kinerja Pegawai4. Kinerja Organisasi/ULP

Sub Variabel Organisasi1. Struktur2. Tugas & Fungsi3. Budaya

VariabelVariabel

4 Variabel dan 16 Sub Variabel

RENCANA AKSI NASIONAL PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN KORUPSI

Dasar Hukum

Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015

Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun2016 tentang Aksi Pencegahan danPemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan 2017

AKSI & UKURAN KEBERHASILAN BIDANG PBJP

AKSI PENANGGUNG JAWAB

INSTANSITERKAIT

KRITERIA KEBERHASILAN

UKURANKEBERHASILAN

1 2 3 4 5Transparansi danakuntabilitas dalam mekanismepengadaan barang dan jasa

Seluruh Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah

Lembaga Kebijakan PengadaanBarang dan Jasa Pemerintah (LKPP)

Meningkatnya pelaksanaantransparansi dan akuntabilitaspengadaan barang dan jasa melalui e‐procurement

1. Terlaksananya pengembangan kelembagaan, sumber daya manusia dan tata kelola Unit Layanan Pengadaan.

2. Diumumkannya rencana umum pengadaan di Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan agar dapat dilaksanakannya konsolidasi.

3. Terlaksananya PBJP melalui Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE).

4. Diterapkannya penggunaan e‐catalogue.

AKSI GENERIK UNTUK K/L/I

AKSI PENANGGUNG JAWAB

INSTANSI TERKAIT

KRITERIA KEBERHASILAN

UKURAN KEBERHASILAN

UKURAN KEBERHASILAN(B07, B09, B12) BUKTI DUKUNG

Pelaksanaan transparansi danakuntabilitas dalam mekanismepengadaan barang dan jasa

K/L/I Lembaga Kebijakan PengadaanBarang/ Jasa Pemerintah(LKPP)

Meningkatnya pelaksanaantransparansi dan akuntabilitaspengadaan barang dan jasa melalui e-procurement

Terlaksananya pengembangan kelembagaan, sumber daya manusia dan tata kelola Unit Layanan Pengadaan (ULP)

B03: Terpilihnya Program Prioritas Peningkatan Kematangan Organisasi ULP

B06 : Capaian Program Prioritas yang terpilih di B03

B09: Capaian Program Prioritas yang terpilih di B03

B12:Capaian Program Prioritas yang terpilih di B03Rangkuman Capaian Tingkat Kematangan Organisasi ULP Tahun 2016 - 2017

B03: Laporan Daftar Program Prioritas terpilih (Lampiran 1.1)

B06 : Dokumen/data dukung masing-masing variabel/sub variabel Program Prioritas yang meningkat (Lampiran 2.1)

B09: Dokumen/data dukung masing-masing variabel/sub variabel Program Prioritas yang meningkat (Lampiran 3.1)

B12 :Dokumen/data dukung masing-masing variabel/sub variabel Program Prioritas yang meningkat (Lampiran 4.1)Rangkuman Capaian Tingkat Kematangan Organisasi ULP Tahun 2016 - 2017 (Lampiran 4.2)

UKURAN KEBERHASILAN UNTUK K/L/I

PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PBJ

REGULASI KELEMBAGAAN DAN MANAJEMEN

SUMBER DAYA MANUSIA

SISTEM INFORMASI & KOMUNITAS

SKEMA PENGEMBANGAN & PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA & KELEMBAGAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

SDM PBJ

UKPBJsebagai CoE PBJ

Era Globaliasi(AFTA 2015)

Perpres No. 54/2010 ttg PBJP beserta perubahan-perubahannya

UU No. 13/2003 Ttg KetenagakerjaanUU No. 5/2014 Ttg ASNPP No. 11/2017 Ttg Manajemen PNS

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSISDM PBJ

•Pengetahuan •Keterampilan•Sikap

Jabatan Fungsional PPBJ(Pertama, Muda, Madya)

Non JF PPBJ / Okupasi (PA/KPA, PPK,

Pokja UKPBJ, PP, PPHP) IFPI

IAPISKKNI PBJ

(Kepmenaker No. 70/2016)

SK3 PBJP(Draft Kepka LKPP)

Skema Kompetensi Pelatihan Kompetensi

Sertifikasi Kompetensi

Non Pemerintah

Pemerintah IFPI

Peraturan Terkait

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil;3. Permen PAN-RB No. 77 Tahun 2012 tentang Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dan Angka Kreditnya;4. Peraturan Bersama Kepala LKPP dan Kepala BKN No. 1/2013 dan No. 14/2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan Permen PAN-RB No. 77/2012;5. Perka LKPP No. 14 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa;6. Perka LKPP No. 7 Tahun 2014 tentang Tata Kerja Tim Penilai dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pengelola pengadaan

Barang/Jasa;7. Perka LKPP No. 16 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Melalui

Mekanisme Pengangkatan dari Jabatan Lain;8. Perka LKPP No. 2 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa9. Perka LKPP No. 7 Tahun 2016 tentang Pengembangan dan Pembinaan Kompetensi Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa10. Surat Menteri PAN-RB Nomor B/2838/M.PAN-RB/8/2016 perihal Persetujuan Penetapan Kelas Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan

Barang/Jasa 11. Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 26 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional melalui

Penyesuaian/Inpassing;12. Peraturan Kepala LKPP Nomor 3 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing Pejabat Fungsional Pengelola

Pengadaan Barag/Jasa;13. Skema Sertifikasi Kompetensi Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Pertama, Muda, Madya.

Untuk menjamin kompetensinya, JF PPBJ akan mendapatkan Pendidikan dan Pelatihan dengan Kurikulumyang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia Pengadaan Barang/Jasa (SKKNI PBJ)

serta harus mengikuti dan lulusUji Kompetensi

Pejabat Fungsional Pengelola PBJ dapat bertugas sebagai

Pokja ULP, Pejabat Pengadaan, PPK/Staf PPK, Staf PA/KPA

JF Pengelola PBJ merupakan JFT Keahlianyang terdiri dari:1.JF PPBJ Tk. Pertama2.JF PPBJ Tk. Muda3.JF PPBJ Tk. Madya

Ruang lingkup tugas, meliputi:1.Perencanaan Pengadaan2.Pemilihan Penyedia3.Manajemen Kontrak 4.Manajemen Informasi Aset

?

Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa

+12.000

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

RAPERPRES pengganti Perpes 54/2010:•Pokja Pemilihan/PP wajib dijabat oleh Pejabat Fungsional PPBJ sampai dengan 31 Des 2020•PPK, PPHP harus memiliki kompetensi

262.000

Jenjang Jabatan (Pangkat & Golongan Ruang) JF PPBJ

Penata Muda (III/a)

Penata Muda Tk.1 (III/b)

Penata (III/c)

Penata Tk.1 (III/d)

Pembina (IV/a)

Pembina Tk.1 (Iv/b)

Muda

Madya

Pertama

Pembina Utama Muda (IV/c)

Penetapan Jenjang Jabatan dan Pangkat mengacu pada

Lampiran II PermenPAN-RB 26/2016 tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian/Inpassing

54

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI PPKNo UNIT KOMPETENSI1 Menyusun Spesifikasi Teknis2 Menyusun Harga Perkiraan3 Mengkaji Ulang Paket Pengadaan Barang/Jasa4 Menyusun Rancangan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa5 Melakukan Evaluasi Kinerja Penyedia Barang/Jasa6 Melakukan Finalisasi Dokumen Kontrak Pengadaan Barang/Jasa7 Membentuk Tim Pengelolaan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa8 Menyusun Rencana Pengelolaan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa9 Mengendalikan Pelaksanaan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa

10 Menyelesaikan Permasalahan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa11 Melakukan Penerimaan Hasil Pengadaan Barang/Jasa12 Melakukan Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Secara Swakelola13 Melakukan Pelaksanan Pengadaan Barang/Jasa secara Swakelola14 Mengelola Kinerja15 Mengelola Risiko

Tim Penilai AK

Atasan Langsung

Penilaian Prestasi Kerja Pejabat FungsionalPengelola PBJ

DUPAK

56

SKP

(Daftar Usul Penetapan Angka Kredit)

(Sasaran Kinerja Pegawai)

BKD/UNIT KEPEGAWAIAN LSP LKPP

ASESOR

LSP LKPPPEMOHON SERTIFIKASI

SURAT USULAN PESERTA UJI KOMPETENSI 

‐ Verifikasi Data

‐Menentukan lokasi dan tanggal uji 

Mengirimkan Persyaratan Uji Kompetensi 

‐ Verifikasi Kelengkapan Berkas

‐ Menugaskan Asesor

PRA ASESMEN

‐ Memverifikasi form APL 02, portofolio

‐Penentuan metode uji kompetensi

PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI

KEPUTUSAN SERTIFIKASI

LSP LKPP

SERTIFIKAT KOMPETENSI PENGADAAN BARANG/JASA

rekomendasiKOMPETEN

*) CATATAN :1. Surat Usulan ditujukan kepada : Direktur Sertifikasi Profesi selaku Ketua LSP LKPP2. Pelaksanaan uji kompetensi  dapat di:

a.  TUK LSP LKPP,  Jakarta b.  TUK Sewaktu di unit diklat K/L/D/I (12 lokasi)

Alur Uji Kompetensi Jabatan Fungsional PPBJ 

Kenaikan Jenjang Jabatan

1. Tersedia formasi2. Angka kredit terpenuhi3. Lulus Uji kompetensi

58

Kompetensi

Portfolio

DiklatKompeten

si

Ujikompeten

si

SertifikatKompetens

i

JENIS DIKLAT JABFUNG PPBJ 59

DIKLAT PBJ

DIKLAT TEKNIS

DIKLAT PBJ TK. DASAR

DIKLAT KOMPETENS

I PBJ

DIKLAT PENJENJANGAN TK

MUDA

DIKLAT PEMBENTUKA

N

DIKLAT PENJENJANGAN TK

PERTAMA

DIKLAT PENJENJANGAN TK

MADYA

Seluruh PejabatFungsional PPBJ

baik yang diangkat melalui

mekanismeinpassing,

pengangkatanpertama, maupun

perpindahan, WAJIB mengikuti

DIKLAT PEMBENTUKAN

Inpassing JF Pengelola PBJ

61

Inpassing Nasional 2017-2018

Peraturan Menteri PAN-RB No. 26/2016tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian/Inpassing

Form Penyusunan Kebutuhan JF PPBJ di Unit Kerja/OPDSIMULASI PERHITUNGAN BEBAN KERJA

PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DI UNIT KERJA/SKPD

Nama Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Instansi :Nama Unit Kerja/SKPD :

No UNSUR SUB UNSURVOLUME

HASIL(1 TAHUN)

HASIL KERJA SATUAN HASIL

WAKTU PENYELESAIAN

PER SATUAN HASIL(JAM)

JUMLAH(JAM)

1 2 3 4 5 6 7 8 = 4 x 7

1 PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA 1. Kegiatan Perencanaan Pengadaan Barang Dokumen Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan untuk seluruh paket

Pengadaan Barang Laporan 30,50 -

2. Kegiatan Perencanaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Dokumen Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan untuk seluruh paket Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Laporan 36,50 -

3. Kegiatan Perencanaan Pengadaan Jasa Lainnya Dokumen Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan untuk seluruh paket Pengadaan Jasa Lainnya Laporan 30,50 -

4. Kegiatan Perencanaan Pengadaan Jasa Konsultansi Dokumen Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan untuk seluruh paket Pengadaan Jasa Konsultansi Laporan 30,50 -

TOTAL WAKTU PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA -

2 PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA 1. Kegiatan Pemilihan Penyedia Barang

Dokumen Pemilihan Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan untuk seluruh paket Pengadaan Barang di bawah Rp 200 Juta

(selain e-purchasing)Laporan 27,00 -

2. Kegiatan Pemilihan Penyedia Pekerjaan KonstruksiDokumen Pemilihan Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan untuk seluruh paket

Pengadaan Pekerjaan Konstruksi di bawah Rp 200 Juta(selain e-purchasing)

Laporan 39,00 -

3. Kegiatan Pemilihan Penyedia Jasa LainnyaDokumen Pemilihan Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan untuk seluruh paket

Pengadaan Jasa Lainnya di bawah Rp 200 Juta(selain e-purchasing)

Laporan 27,00 -

4. Kegiatan Pemilihan Penyedia Jasa KonsultansiDokumen Pemilihan Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan untuk seluruh paket

Pengadaan Jasa Konsultansi di bawah Rp 50 Juta(selain e-purchasing)

Laporan 39,00 -

5. Kegiatan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa melalui E-purchasing Dokumen Pemilihan Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan untuk seluruh paket Pengadaan Barang/Jasa melalui E-purchasing Laporan 21,25 -

TOTAL WAKTU PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA -

3 MANAJEMEN KONTRAK Kegiatan Manajemen Kontrak Dokumen Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan untuk seluruh paket Pengadaan Barang/Jasa Laporan 46,75 -

TOTAL WAKTU MANAJEMEN KONTRAK -

4 MANAJEMEN INFORMASI ASET Kegiatan Manajemen Informasi AsetDokumen Informasi Aset Hasil Pengadaan Barang/Jasa

(Barang belanja modal dan aset tak berwujud misal software, aplikasi, hak paten/cipta/merk)

Laporan 6,75 -

TOTAL WAKTU MANAJEMEN INFORMASI ASET -TOTAL WAKTU PENYELESAIAN KESELURUHAN ( 1 + 2 + 3 + 4 ) -

JAM KERJA EFEKTIF DALAM 1 TAHUN 1.250,00 JUMLAH KEBUTUHAN PERSONIL DI UNIT KERJA/SKPD -

JUMLAH KEBUTUHAN JF PPBJ PERTAMA -JUMLAH KEBUTUHAN JF PPBJ MUDA -

JUMLAH KEBUTUHAN JF PPBJ MADYA -

Dokumen yang diperlukan dalam melakukan perhitungan Analisis Beban Kerja (ABK), antara lain: Mengetahui,a. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran pada Unit Kerja Kementerian/Lembaga/Institusi atau Daftar Pelaksanaan Anggaran pada SKPD; Kepala ULPb. Data jumlah paket pekerjaan seluruh Unit Kerja/SKPD yang tertuang di dalam Rencana Umum Pengadaan (RUP).Dokumen di atas ialah dokumen selama 3 (tiga) tahun terakhir sehingga diperoleh jumlah rata-rata kegiatan yang dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun. (ttd)

e-Formasi KemenPAN-RB

Dokumen Persyaratan

1. Fotokopi Ijazah pendidikan terakhir min. S-1 / D-IV;

2. Fotokopi Surat Keputusan Pengangkatan Calon PNS;

3. Fotokopi Surat Keputusan Pengangkatan PNS;

4. Fotokopi Surat Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir;

5. Fotokopi Surat Keputusan Pengangkatan dalam Jabatan terakhir yang

diduduki;

6. Fotokopi Sertifikat Keahlian Tingkat Dasar Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah;

7. Fotokopi nilai prestasi kerja paling kurang bernilai Baik dalam 1 (satu)

tahun terakhir;

Dokumen Persyaratan (cont’d)

8. Portofolio yang memuat paling sedikit 2 (dua) Unit Kompetensi di bidang

Pengadaan Barang/Jasa (Lampiran II Peraturan Kepala LKPP);

9. Formulir permohonan Uji Kompetensi Penyesuaian/Inpassing yang telah

dilengkapi oleh calon peserta (Lampiran III Peraturan Kepala LKPP);

10. Surat Keterangan dari Pimpinan Satker bahwa tidak sedang

menjalani/dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat, tidak sedang

menjalankan tugas belajar, tidak sedang menjalankan cuti diluar

tanggungan negara (Lampiran V Peraturan Kepala LKPP 3/2017);

Dokumen Persyaratan (cont’d)11. Surat Pernyataan bersedia diangkat dalam Jabatan Fungsional Pengelola

Pengadaan Barang/Jasa (Lampiran VI Peraturan Kepala LKPP 3/2017);

dan

12. Surat pernyataan dari Kepala Satuan Kerja yang menyatakan bahwa yang

bersangkutan:

1) telah dan masih menjalankan tugas di bidang PBJ paling kurang 2

(dua) tahun sebagai PA/KPA, PPK, Pokja ULP, Pejabat Pengadaan, atau

PPHP berdasarkan keputusan Pejabat yang berwenang; atau

2) Pejabat Pimpinan Tinggi, Administrator, dan Pengawas memiliki

kesesuaian antara jabatan terakhir dan yang pernah diduduki dengan

JF PPBJ

Dokumen Persyaratan (cont’d)11. Surat Pernyataan bersedia diangkat dalam Jabatan Fungsional Pengelola

Pengadaan Barang/Jasa (Lampiran VI Peraturan Kepala LKPP 3/2017);

dan

12. Surat pernyataan dari Kepala Satuan Kerja yang menyatakan bahwa yang

bersangkutan:

1) telah dan masih menjalankan tugas di bidang PBJ paling kurang 2

(dua) tahun sebagai PA/KPA, PPK, Pokja ULP, Pejabat Pengadaan, atau

PPHP berdasarkan keputusan Pejabat yang berwenang; atau

2) Pejabat Pimpinan Tinggi, Administrator, dan Pengawas memiliki

kesesuaian antara jabatan terakhir dan yang pernah diduduki dengan

JF PPBJ

Syarat Kelulusan Uji Kompetensi

Jafung Pertama•Lulus uji kompetensi portfolio 6 UK dari 9 UKatau•Lulus uji kompetensi tertulis

Jafung Muda•Lulus uji kompetensi portfolio 11 UK dari 17 UKatau•Lulus uji kompetensi tertulis

68

Jafung Madya

•Lulus uji kompetensi portfolio 14 UK dari 23 UKatau•Lulus uji kompetensi tertulis

Uji kompetensi inpassing lebih berupa verifikasi portfolio

Sumber: PermenPAN-RB 26/2016

Ketentuan Lain dalam Penyesuaian/Inpassing

Pembiayaan Uji Kompetensi inpassing seluruhnya berasal dari anggaran LKPP atau sebagian berasal dari anggaran Instansi Pengusul

Periode akhir pelaksanaan uji kompetensi penyesuaian/inpassing : 30 September 2018

Batas akhir Penyesuaian/Inpassing 31 Desember 2018

PNS yang akan diusulkan untuk mengikuti Uji Kompetensi terlebih dahulu dipertimbangkan Kenaikan Pangkat-nya agar dalam Penyesuaian/Inpassing

telah menggunakan Pangkat terakhir

Rencana Tentatif Uji Kompetensi Inpassing

KEGIATAN WAKTU KET.

Pendaftaran Inpassing Juli – Sep 2017

Inpassing Periode 2017

Penerimaan Berkas Juli – Okt 2017

Uji Portfolio Okt – Nov 2017

Uji Tertulis (Berbasis Komputer) Okt – Nov 2017

Penetapan Des 2017

KEGIATAN WAKTU KET.

Pendaftaran Inpassing Agst – Des 2017

Inpassing Periode 2018

Penerimaan Berkas Jan – Feb 2018

Uji Portfolio Mar – Apr 2018

Uji Tertulis (Berbasis Komputer) Mei – Jul 2018

Pengiriman Hasil Uji ke LKPP Agst 2018

Penetapan Okt 2018

PORTAL PPSDM PPSDM.LKPP.GO.ID

TERIMAKASIHDirektorat Pengembangan Profesi

Kedeputian Pengembangan dan Pembinaan SDM

Gedung LKPP Lantai 4, Kompleks Rasuna EpicentrumJl. Epicentrum Tengah Lot 11 B, Jakarta Selatan,

DKI Jakarta, Telp: (021) 299 12 450 ext 0405

Email: [email protected]: lkpp.go.id

ppsdm.lkpp.go.id