KEBIJAKAN KELAS STANDAR RAWAT INAP dalam PROGRAM JKN
dr. Asih Eka Putri, MPPM (ANGGOTA DEWAN JAMINAN SOSIAL NASIONAL UNSUR TOKOH/ AHLI)
JAKARTA, 21 SEPTEMBER 2020
Gotong royong (risk pooling)
semua penduduk di atas garis
kemiskinan berkontribusi
membayar iuran proporsional
untuk pengobatan siapa saja
yang sakit
ASURANSI SOSIAL
SUPLEMEN ditujukan bagi peserta
yang menginginkan (demand) paket
yang lebih memuaskan dari paket
JKN dengan membayar premi
sendiri, melalui asuransi komersial
maupun pemberi kerja
ASURANSI INDIVIDU/KOMERSIAL
Bagi warga miskin dan tidak
mampu untuk memenuhi
kebutuhan dasar hidup yang
layak didanai melalui APBN dan
APBD
BANTUAN SOSIAL
3 PILAR PERLINDUNGAN SOSIAL
01
02
03
(*) Sumber: Thabrany, Jaminan Kesehatan Nasional, 2015. 2
DASAR HUKUM KRI JKN
3
Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN Dijelaskan dalam beberapa pasal diantaranya: • Pasal 19 ayat (1) tentang Prinsip Asuransi Sosial dan
Prinsip Ekuitas • Pasal 19 ayat (2) tentang Kebutuhan Dasar Kesehatan;
dan • Pasal 23 ayat (4) tentang Rawat Inap Kelas Standar
Perpres No 64 Tahun 2020: • Pasal 54A: Peninjauan Manfaat Jaminan Kesehatan sesuai kebutuhan dasar kesehatan dan rawat inap kelas standar paling lambat bulan Desember 2O2O
• Pasal 54B: manfaat jaminan kesehatan tersebut diterapkan secara bertahap sampai dengan paling lambat tahun 2022 dan pelaksanaannya dilakukan secara berkesinambungan untuk meningkatkan tata kelola Jaminan Kesehatan
Implementasi
1 Januari 2014
Kelas Rawat Inap JKN tidak langsung diterapkan karena mempertimbangkan bahwa di Rumah Sakit kelas perawatan sebelum era SJSN terbagi atas kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 (perlu penyesuaian secara gradual)
Tahun 2019
Dalam Peta Jalan JKN Tahun 2012-2019, semestinya implementasi KRI JKN dapat dicapai pada 2019, namun hingga kini belum juga dilaksanakan
ARAH KEBIJAKAN UMUM JKN
YANG SEHAT DAN BERKESINAMBUNGAN
4
• Kepesertaan Wajib Semesta
• Penegakan Kepatuhan Peserta
• PBI Didanai Dari APBN Dan APBD
• Kriteria KDK dan KRI JKN
• Kemampuan Membayar Iuran
dan Kapasitas Fiskal Pemerintah
• Revisi Peraturan Presiden No. 82
Tahun 2018
• Metode Aktuaria yang Konsisten
dan Akuntabel
• Mempertimbangkan Pemenuhan
Kebutuhan Dasar Kesehatan,
Kemampuan Membayar, Inflasi
Kesehatan, dan Perbaikan Tata
Kelola
Penguatan Implementasi prinsip asuransi sosial
JKN
Manfaat Kebutuhan Dasar
Kesehatan dan KRI JKN
Evaluasi Iuran, Manfaat, dan Tarif oleh DJSN
KONSEPSI KELAS RAWAT INAP JKN
PERTIMBANGAN PERUMUSAN
KRI-JKN
RANCANGAN DEFINISI KRI JKN
KONSEP PENERAPAN KRI
JKN SEHARUSNYA
Ketersediaan jumlah tempat tidur
pada setiap kelas perawatan di
Rumah Sakit saat ini
Pertumbuhan jumlah Peserta
JKN
Kemampuan fiskal negara dan
kemampuan masyarakat dalam
membayar iuran
Angka rasio utilisasi di tingkat
Kabupaten/ Kota
Penentuan Definisi dan Kriteria
Kelas Rawat Inap JKN 1
2
3
4
5
Kelas layanan rawat inap
rumah sakit pada program
JKN yang ditanggung oleh
BPJS kesehatan;
Mengedepankan
keselamatan pasien, mutu,
dan keterjangkauan;
Dimungkinkan naik kelas
bagi peserta selain PBI atas
pembiayaan sendiri atau
asuransi tambahan;
1
2
3
1
2
3
4
Mengutamakan keselamatan pasien
(Standar SKP, PPI, AP, ARK, dan
HPK (SNARS 1.1.)
Letak ruang inap berada di lokasi
yang tenang, aman, dan nyaman
Ruang rawat inap harus memiliki
akses yang mudah ke ruang
penunjang pelayanan lainnya
Ruang rawat inap harus
dipisahkan berdasarkan jenis
kelamin, usia, dan jenis penyakit
5 5
NO. URAIAN KRI PBI JKN
(A) KRI NON-
PBI JKN (B)
1 Bahan Bangunan Tidak Boleh Memiliki Porositas Yang Tinggi √ √
2 Minimal Luas M2 Per Tempat Tidur *) 7,2 m2 10 m2
3
Jarak (As) Antar Tempat Tidur***) 2,4 m 2,4 m
Antar Tepi Tempat Tidur Minimal 1,5 m 1,5 m
Standar Tempat Tidur Semi Elektrik
P:206 L:90 T:50-
80 (adjustable)
P:206 L:90
T:50-80
(adjustable)
4 Jumlah Maksimal Tempat Tidur Per Ruangan **) 6 4
5 Nakas Per Tempat Tidur **) 1 1
6 Suhu Ruangan **) 20-260 C 20-260 C
RANCANGAN 11 KONSEP KRITERIA KRI JKN (A)
6 6
NO. URAIAN KRI PBI JKN (A) KRI NON-PBI
JKN (B)
7
Kamar mandi dalam ruangan**)
Sesuai standar aksesibilitas***)
a) Ada tulisan/simbol “disable” pada bagian luar
b) Memiliki ruang gerak yang cukup untuk pengguna kursi roda
c) Dilengkapi pegangan rambat (handrail)
d) Permukaan lantai tidak licin dan tidak boleh menyebabkan genangan
e) Dianjurkan untuk memiliki tombol bantuan darurat pada tempat yang mudah dicapai
√ √
8 Tirai/partisi antar TT **)
Rel Dibenamkan atau menempel di Plafon dan bahan tidak berpori***) √ √
9 Ventilasi udara **)
Menjamin pertukaran udara untuk mekanik minimal pertukaran 6 kali per jam dan untuk ventilasi alami
harus lebih dari nilai tersebut***)
√ √
10 Pencahayaan ruangan***)
Catatan: Mengoptimalkan pencahayaan alami. Jika pencahayaan buatan maka intensitas
pencahayaannya 250 lux untuk penerangan dan 50 lux untuk tidur
√
√
11
Setiap tempat tidur dilengkapi dengan : ***)
• Minimal 2 kotak kontak dan tidak boleh percabangan/ sambungan langsung tanpa pengamanan
arus
• Outlet oksigen
• Nurse call yang terhubung dengan nurse
√ √
RANCANGAN 11 KONSEP KRITERIA KRI JKN (B)
7 7
KETERSEDIAAN JUMLAH TEMPAT TIDUR SAAT INI
8 8
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
KELAS I KELAS II KELAS III VIP VVIP
44,746
58,969
123,876
26,129
8,481
JUMLAH TEMPAT TIDUR BERDASARKAN KELAS PERAWATAN
Jumlah Total RS : 2,860
RS Kerjasama : 2.235
RS belum Kerjasama : 625
RS Belum Kerjasama sudah terakreditasi : 247
Jika berdasarkan kelas
perawatannya, jumlah tempat
tidur rawat inap saat ini
didominasi oleh kelas 3.
Sumber: SIRS Ditjen Yankes, 2019
PERTUMBUHAN KEPESERTAAN JKN
9 9
TAHUN TARGET
PETA JALAN
REALISASI CAPAIAN
(%)
2014 121.600.000 133.423.653 109,72
2015 155.450.000 156.790.287 100,86
2016 189.300.000 171.939.254 90,83
2017 223.150.000 187.982.949 84,24
2018 257.000.000 208.054.199 80,95
2019 257.500.000 224.149.019 87,05
2020 * N/A 221.835.244 N/A -
50
100
150
200
250
300
2014 2015 2016 2017 2018 2020
Ju
ta J
iwa
GRAFIK PERBANDINGAN KEPESERTAAN JKN
DENGAN PETA JALAN
Peta Jalan
Data: Sismonev DJSN; (*) Laporan BPJS Kesehatan, Juli 2020
UTILISASI DAN KETERSEDIAAN TEMPAT TIDUR 2019
PADA RS YANG BEKERJASAMA DENGAN BPJS KESEHATAN
10 10
KELAS 3 KELAS 2 KELAS 1 TOTAL
Jumlah Penduduk 267.289.750
Peserta JKN (Jiwa) 152.476.368
(69%)
33.070.457
(15%)
35.304.345
(16%)
220.851.170
(100%)
Ketersediaan TT 118.338 57.670 45.489 221.497
Estimasi Lama Hari Rawat 23.648.595 8.126.508 11.969.812 43.744.915
Rasio TT
(Peserta JKN/ Ketersediaan TT) 1.288 573 776 997
Bor (Los/(Ketersediaan
TT X 365) 55% 39% 72% 54%
Sumber: Statistik jkn 2014-2018 dan bpjs kesehatan, 2019 yang diolah DJSN
ASPEK KEBIJAKAN
11
KONSEP
Konsep Kelas rawat Inap
memerlukan penyesuaian
kondisi yang ada saat ini
PELAKSANAAN
• Pelaksanaan secara bertahap;
• Pendalaman opsi pentahapan:
RS Vertikal / RS Pendidikan
RS Pemerintah
RS Swasta
• Memperhatikan;
Koordinasi Antar Penyelenggara
Jaminan Kesehatan
Kondisi Pandemi Covid-19
Kesiapan Pemerintah dan Rumah
Sakit
Kecukupan TT dan BOR di Kab/
Kota
ATURAN
Perlu harmonisasi dengan
beberapa peraturan terkait
pelaksanaan jaminan kesehatan 11
POTENSI DAMPAK PENERAPAN KELAS RAWAT INAP JKN
(PENGUATAN PRINSIP EKUITAS DAN ASURANSI SOSIAL)
KEBUTUHAN HARMONISASI PERUNDANGAN
12
NO PERUNDANGAN/ RANCANGAN PER-UU PERIHAL
1 Perpres 82/ 2018 tentang Jaminan Kesehatan • Manfaat • Iuran
2 Perpres 64/2020 tentang Perubahan Kedua atas Perpres 82 tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan
• Manfaat • Iuran
3 Permenkes 3/ 2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit • Penyelenggaraan Rawat Inap RS • Penyediaan jumlah TT
4 Permenkes No.51 Tahun 2018 Mengenai Pengenaan Urun Biaya Dan Selisih Biaya Dalam Program Jaminan Kesehatan
Koordinasi Antar Penyelenggara Jaminan Kesehatan
5
PMK No 141/PMK.02/2018 tentang Koordinasi Antar Penyelenggara Jaminan Dalam Pemberian Manfaat Pelayanan Kesehatan
Koordinasi Antar Penyelenggara Jaminan Kesehatan
6 Permenkes 52/ 2016 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
Tarif pelayanan rawat inap JKN
7 Permenkes 85/ 2015 tentang Pola Tarif Nasional Rumah Sakit Pola Tarif RS
IMPLIKASI PENERAPAN KELAS RAWAT INAP JKN
13
FASILITAS
FISIK DAN NON FISIK
SUMBER DAYA MANUSIA
1 2 3 4
Ketersediaan tenaga medis dan non medis
Penentuan jumlah pendanaan dan lini masa penyiapan supply-side
Penyesuaian fasilitas KELAS RAWAT INAP JKN oleh RS
Penyiapan supply side termasuk jumlah tempat tidur
dan fasilitas RS .
PENDANAAN DAN JANGKA WAKTU
ASPEK TATA KELOLA
FASILITAS
IMPLIKASI PENERAPAN KELAS RAWAT INAP JKN
ASPEK PEMBIAYAAN
PENYESUAIAN TARIF INA-CBG’s
• Berpeluang mengurangi potensi kecurangan (fraud) INA CBGS akibat perbedaan kelas perawatan RS;
• Tarif INA CBGs tidak lagi
dibedakan berdasarkan kelas perawatan.
EFISIENSI
Proses penghitungan iuran, penghitungan tarif, dan proses klaim manfaat menjadi lebih sederhana
IURAN
Penghitungan untuk kebijakan, desain, dan penyesuaian iuran
14
14
POTENSI DAMPAK PENERAPAN KELAS RAWAT INAP JKN
(KESETARAAN PAKET MANFAAT MEDIS DAN NON MEDIS (KELAS
PERAWATAN))
15
54%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
140%
160%
Ace
h
Sum
ater
a U
tara
Sum
ater
a B
arat
Ria
u
Jam
bi
Sum
ater
a Se
lata
n
Ben
gku
lu
Lam
pu
ng
Kep
. Ban
gka
Bel
itu
ng
Kep
ula
uan
Ria
u
DK
I Jak
arta
Jaw
a B
arat
Jaw
a Te
nga
h
DI Y
ogy
akar
ta
Jaw
a Ti
mu
r
Ban
ten
Bal
i
Nu
sa T
engg
ara
Bar
at
Nu
sa T
engg
ara
Tim
ur
Kal
iman
tan
Bar
at
Kal
iman
tan
Ten
gah
Kal
iman
tan
Se
lata
n
Kal
iman
tan
Tim
ur
Kal
iman
tan
Uta
ra
Sula
wes
i Uta
ra
Sula
wes
i Ten
gah
Sula
wes
i Sel
atan
Sula
wes
i Ten
ggar
a
Go
ron
talo
Sula
wes
i Bar
at
Mal
uku
Mal
uku
Uta
ra
Pap
ua
Bar
at
Pap
ua
Distribusi BOR per Provinsi Tahun 2019
Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Nasional
Kekurangan (-)/Kelebihan (+) Tempat Tidur
Peserta JKN 2019 (Existing)
Kelas Non PBI Kelas PBI
-29,630 59,634
Asumsi Peserta 90% Penduduk
Kelas Non PBI Kelas PBI
-36,159 55,244
Asumsi : 50% terjadi transformasi TT
kelas 1 terdistribusi proporsional ke
Kelas Non PBI dan Kelas PBI
FILIPINA NIGERIA SINGAPURA
PAKET ASURANSI MANFAAT KESEHATAN
TERMASUK RAWAT INAP, SEMUA PESERTA BERHAK
MENDAPATKAN PELAYANAN YANG SAMA
Regulasi : Republic.Act No. 11223 Philipina, Chapter III,
Session9
RAWAT INAP TERMASUK DALAM MANFAAT YANG
DISEDIAKAN. RS PEMERINTAH MAUPUN SWASTA
MENGGUNAKAN KELAS PERAWATAN STANDAR
Regulasi: National Health Insurance Scheme Degree No. 35
of 1999
PENDUDUK BERHAK MENDAPATKAN SUBSIDI SEJUMLAH PRESENTASE YANG
TELAH DITENTUKAN DI RS PEMERINTAH
TIAP KELAS PERAWATAN MENDAPATKAN EFFECTIVE TREATMENT YANG SERUPA
KELAS A: 1 BED, AC TV (Subsidi. 0%) KELAS B1: 4 BED, AC, TV (Subsidi 20%) KELAS B2: 6 BED, AC & TV TIDAK ADA (Subsidi 20-65%) KELAS C : 8-10 BED, AC & TV TIDAK ADA (Subsidi 80%)
16
PRAKTIK PENERAPAN KELAS RAWAT INAP DI BERBAGAI NEGARA
KANADA AUSTRALIA JERMAN
MELALUI PROGRAM MEDICARE CANADA,
ASURANSI KESEHATAN MENCAKUP AKOMODASI
KELAS STANDAR
4 TEMPAT TIDUR PER RUANGAN DENGAN 2
KAMAR MANDI
SELURUH PENDUDUK MENDAPATKAN PERAWATAN
GRATIS PADA RUANG PERAWATAN STANDAR RS
PUBLIK
JIKA INGIN MENDAPATKAN AKOMODASI PRIVAT DENGAN TENAGA MEDIS PRIVAT ATAU RS PRIVAT AKAN DIKENAKAN
BIAYA TAMBAHAN
ASURANSI SOSIAL MENCOVER PELAYANAN RAWAT INAP DENGAN SISTEM SHI YANG
BERSTANDAR SAMA
BEBERAPA KONDISI TIDAK DITANGGUNG DAN MENGGUNAKAN ASURANSI SWASTA: 1. PESERTA DENGAN
PENGHASILAN LEBIH DARI €50.850
2. MENGINGINKAN PELAYANAN YANG LEBIH DARI STANDAR
17
PRAKTIK PENERAPAN KELAS RAWAT INAP DI BERBAGAI NEGARA (2)
CATATAN KP SEBELUMNYA
Content Content Content
Secara prinsip asosiasi RS, Asuransi, dan profesi menyambut arah kebijakan KELAS RAWAT INAP JKN. Namun demikian ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan:
01
0
2
0
3
Perlu kesinambungan penyiapan kebijakan KRI-JKN dengan penetapan paket manfaat JKN dalam diskusi Kebutuhan Dasar Kesehatan.
02 Urgensi peninjauan iuran/ kelas iuran.
03 Perlu dirancang beberapa skenario penahapan dan implementasi kebijakan, termasuk estimasi dampaknya terhadap perubahan tata kelola, pembiayaan, dan sebagainya.
18
04 Agar kriteria yg digunakan untuk penetapan KRI-JKN mengarusutamakan aspek keselamatan pasien.
PROSES KONSULTASI PUBLIK
19
KEBIJAKAN
KRI JKN
KRITERIA
KRI JKN TARIF
PELAYANAN
SARANA,
PRASARANA,
DAN SDM
FASKES
MANFAAT
DAN IURAN
JKN
HARMONI-
SASI
REGULASI
PEMBELAJAR
AN DARI
NEGARA LAIN
Minggu 1
Sept 2020
Minggu 2
Sept 2020 Minggu 2
Sept 2020
Minggu 3
Sept 2020
Minggu 3
Sept 2020
Minggu 4
Sept 2020
Minggu 4
Sept 2020
TOPIK 1 TOPIK 2 TOPIK 3 TOPIK 4 TOPIK 5 TOPIK 6 TOPIK 7
METODE
1. Survei 2. Webinar 3. Curah gagasan (FGD) 4. Wawancara Mendalam
INPUT DAN PARTISIPASI STAKEHOLDER (naskah
penelitian, policy brief, nota kebijakan, ataupun usulan
lainnya)
Finalisasi Naskah Akademik
kebijakan Kelas Rawat Inap JKN
“
email: [email protected] | SMS: 0822-21-500500 | P.O Box: DJSN500500 Jakarta 10000
Terima Kasih