TUGAS 2 PRIBADI
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ICT
“PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS IT TERKINI”
OLEH
WIDYA FIBRIANTI
14175038
PPS PENDIDKAN FISIKA KELAS A
DOSEN PEMBIMBING:
Prof. Dr. Festiyed, MS
Dr. Usmeldi, M.Pd
PPS PENDIDIKAN FISIKA
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis ICT berjudul
“Perkembangan Pembelajaran Berbasis IT Terkini”.
Dalam menyelesaikan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan,
saran dan sumbangan pikiran dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang setulusnya
kepada ddosen pembimbing mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran
Fisika Berbasis ICT, Ibu Prof. Dr. Festiyed, M.S dan Dr. Usmeldi, M.Pd.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya baik
dari segi penyajian maupun penulisannya. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat
konstruktif dari semua pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih dan berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Padang, Februari 2015
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Media Pembelajaran......................................................................3
B. Fungsi dan Peran Media Pembelajaran............................................................5
C. Klasifikasi Media Pembelajaran......................................................................9
D. Pedoman Umum Penggunaan Media Dalam Proses Pembelajaran...............11
E. Pengembangan Media Pembelajaran.............................................................13
F. Kegunaan Media Pembelajaran......................................................................14
G. Klasifikasi dan Jenis Media...........................................................................16
H. Pengembangan Jenis Media Pembelajaran....................................................16
BAB III PENUTUP................................................................................................22
A. Kesimpulan....................................................................................................22
B. Saran..............................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini
berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan pekembangan
ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan
informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual, dan
elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang salah satu
diantaranya melalui jaringan internet.
Salah satu bidang yang mendapat dampak yang cukup berarti dengan
perkembangan teknologi ini adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya
pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik
kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan, yang memiliki
unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana penyedian
ide, gagasan dan materi pendidikan serta peserta didik itu sendiri (Oetomo dan
Priyogutomo, 2004), beberapa bagian unsur ini mendapat sentuhan media teknolgi
informasi, sehingga mencetuskan lahirnya ide tentang e-learning (Utomo, 2001).
Media pembelajaran adalah salah satu unsur yang memegang peranan
penting dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai salah satu
sumber belajar dapat membantu guru memperkaya wawasan siswa. Berbagai
bentuk dan jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru akan menjadi
sumber ilmu pengetahuan bagi siswa.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, dan rangsangan kegiatan belajar
dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan
media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu
keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran.
Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu
pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah
sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari
perpustakaan yang menekankan pada penyediaan meda cetak, menjadi
penyediaan-permintaan dan pemberian layanan secara multi-sensori dari
1
beragamnya kemampuan individu untuk menyerap informasi, menjadikan
pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan secara luas.Selain
itu,dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi,
serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan
pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan
yang bervariasi secara luas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah :
1. Apa media pembelajaran ?
2. Mengapa media pembelajaran diperlukan ?
3. Bagaimana pengembangan media pembelajaran ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui makna media pembelajaran
2. Untuk mengetahui media pembelajarn diperlukan dalam proses pembelajaran
3. Untuk mengetahui pengembangan media pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Pembelajaran
Secara etimologi, kata media berasal dari bahasa latin medius, dan
merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti perantara atau pengantar.
Sedangkan dalam bahasa Arab media diartikan wasaala, yang artinya perantara
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Allah SWT berfirman
An Naml ayat 42,
Artinya : “42. Dan ketika Balqis datang, ditanyakanlah kepadanya: "Serupa
inikah singgasanamu?" Dia menjawab: "Seakan-akan singgasana ini
singgasanaku, kami telah diberi pengetahuan sebelumnya[1098] dan
kami adalah orang-orang yang berserah diri.”
Adapun secara terminologi (istilah), beberapa tokoh mengemukakan
pengertian media pembelajaran sebagai berikut:
1. Gagne (dalan Sadiman dkk, 1993: 1) menyatakan, bahwa media adalah
berbagai jenis komponen dan lingkungannya.
2. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan, media adalah manusia, materi, atau
kejadian yang membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu
memperoleh pengtahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini,
guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.
3. Heinich dkk (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang
mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi televisi, film, foto,
radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan
sejenisnya adalah media. Allah SWT berfirman dalam QS Al A'raaf:
3
Artinya : “52. Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab
(Al Quran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas
dasar pengetahuan Kami[546]; menjadi petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman.”
QS Al Ahqaaf ayat 23:
Artinya : “23. Ia berkata: "Sesungguhnya pengetahuan (tentang itu) hanya
pada sisi Allah dan aku (hanya) menyampaikan kepadamu apa
yang aku diutus dengan membawanya tetapi aku lihat kamu
adalah kaum yang bodoh.”
4. Martin dan Briggs (1986), mengatakan bahwa media pembelajaran mencakup
semua sumber yang diperlukan untuk melakukankomunikasi dengan si
belajar. Hal ini bisa berupa perangkat keras atau perangkat lunak yang
digunakan pada perangkat keras.
Artinya : “12. Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul-Nya, jika
kamu berpaling sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah
menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.”
5. Hamalik (1994), media pemebelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat
merangsang perhatian, minat, fikiran, dan perasaan si pembelajar dalam
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pemebelajaran tertentu.
6. Asosiasi Pendidikan Nasional di Amerika (National Education
Association/NEA) seperti yang dikutif AECT (1979) mendefinisikan media
dalam lingkup pendidikan sebagai segala benda yang dapat dimanifulasikan,
4
dilihat, didengar, dibaca, aau dibicarakan beserta instrumen yang
dipergunakan untuk kegiatan tersebut.
7. Yusufhadi Miarso (2004: 456) mengemukakan bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauna si belajar sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan
terkendali.
Berdasarkan uraian para ahli di tersebut di atas, amaka dapat kita simpulkan
bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah alat yang dapat
membantu proses belajar mengajar dan berfungi untuk memperjelas makna pesan
yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan atau
pemebelajaran dengan efektif dan efisien.
B. Fungsi dan Peran Media Pembelajaran
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran
dalam prose belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang
baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psokologis terhadap siswa. Penggunaan media
pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu efektifitas
proses pembelajaran dan penyampaian pesan atau sis pelajaran pada saat itu. Di,
samping itu media pembeljaran juga dapat membantu siswa meningkatkan
pemahaman, menyajikan datadengan menarik da terpercaya, memudahkan
penafsiran data, memadatkan informasi, serta membangkitkan motivasi dan minat
siswa dalam belajar (Kustandi & Sucipto, 2011: 21). Firman Allah SWT QS
Fushshilat ayat 11:
Artinya : “11. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu
masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi:
"Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati
5
atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka
hati.".”
Levie dan Letz (1982) yang dikutif oleh Kustandi dan Sucipto (2011)
mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
1. Fungsi atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
2. Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual
dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informas yang
menyangkut masalah sosial atau ras.
3. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-emuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat iformasi atau pesan yang
terkandung dalam gambar
4. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa
media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu
siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam
teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pemebelajran
brfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima
seta memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara
verbal.
Menurut Kemp dan Dayton (1985: 28), media pembelajaran dapat
memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan,
kelompok, atau kelompok yang besar jumlahnya, yaitu :
1. Memotivasi minat dan tindakan, dima media pembelajaran dapat
direalisasikan dengan teknik drma atau hiburan.
2. Menyajikan informasi, media pemebelajaran dapat digunakan dalam rangka
penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian
bersifat sangat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasandan laporan
atau pengetahuan latar belakang.
6
3. Memberi intruksi
Adapun peranan media dalam pembelajaran menurut Yusufhadi Miarso
(2004: 458) sebagai berikut :
1. Memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak kita, sehingga
dapatberfungsi secara optimal.
2. Mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para mahasiswa atau
peserta didik.
3. Media dapat melampaui batas ruang kelas, karena banyak hal yang tak
mungkin untuk dialami secara langsung di dalam kelas oleh siswa.
4. Memungkinka adanya interaksi langsung antara mahaiswa dan ligkungannya.
5. Memiliki keseragaman pengamatan.
6. Membangkitkan keinginan dan minat baru.
7. Membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar.
8. Memeberikan pengalaman yang integral/meyeluruh dari sesuatu yang konkr it
maupun abstrak.
9. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untu k belajar mandiri. Pada
tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri
10. Meningkatkan kemampuan keterbatasan baru ( new literacy)
11. Meningkatkan efek sosialisasi, yaitu dengan meningkatkannya keadraran
akan dinia sekitar
12. Dapat meningkatkan kemampuan ekspresi diri dosen maupun mahasiswa.
Kemp dan Dayton (1985 : 3-4) mengemukakan beberpa hasil penelitian
yang menunjukan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral
pembelajaran di kelas, atau sebagai cara uatama pembelajaran langsung, sebagai
berikut :
1. Penyampaian pelajaran tidak kaku.
2. Pembelajaran bisa lebih menarik.
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan
prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi sisa, umpan
balik dan penguatan.
4. Lama waktu pemebelajaran dapat dipersingkat, karena kebanyakan media
hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan isi
7
pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak, dan kemungkinan dapt diserap
oleh siswa lebh besar.
5. Kualitas hasil belajar dapt ditingkatkan bila integrasi kata dan gambar sebagai
media pemebelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan
dengan cara yang terorganisasi dengan baik, spesifik dan jelas.
6. Pembelajaran dapat diberiakn kapan dan dimana saja diinginkan atau
diperlukan, terutama jika media pembelajaran dirancang unuk penggunaan
secara individu.
7. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajar dan terhadapnproses
belajar dapat ditingkatkan.
8. Peran guru dapa berubah ke arah yang lebih positif.
Sudjana dan Riva’i (1992:2) mengemukakan manfaat media pembelajaran
dalam proses belajar siswa, yaitu sebagai berkut :
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan
pembelajaran.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisantenaga, apalagi kalu guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemontrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Encylopedia of Educational Reseach, dalam Hamalik (1994:15), memerinci
manfaat media pembelajaran, sebagai berikut :
1. Meletakan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, sehingga mengurangi
verbalisme.
2. Memeperbesar perhatian siswa.
3. Meletakan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar,sehingga,
membuat pelajaran lebih mantap.
8
4. Memeberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha
sendiri dikalangan siswa.
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui
gambar hidup.
6. Membantu tumbuhnya pengetian yang tidak mudah diperoleh dengan cara
lain, dan membantu efesiensi serta kergaman yang lebih banyak dalam
belajar.
Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan
beberapa peranan atau manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di
dalam proses belajar mengajar, sebagai berikut:
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi,
sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Medai pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak,
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung
antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar
sendiri sendiri sesuai denagn kemampuan dan minatnya.
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasn indera, ruang, dan waktu.
4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa
tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru dan masyarakat serta
lingkungannya, seperti melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke mueum
atau kebun binatang.
C. Klasifikasi Media Pembelajaran
Pada saat ini kita diahadapkan pada pilihan media yang banyak sekali.
Berbagai usaha telah dilakukan untuk membagi-bagi media dalam klasifikasi,
katagiri atau golongan tertentu, didasarkan pada kemampuannya, bentuk fisik,
biaya, dan sebagainya. Salah satu penggolongan media yang dilakukan oleh
Schramm, yaitu :
1. Media besar, dimana media ini memerlukan biaya investasi besar dan perlu
digunakan secara meluas untuk mencapai skala ekonomis.
9
2. Media kecil, yaitu media yang sederhana dan dapat dipakai secara lebih
luwes.
Menurut Haney dan Ullmer ada tiga katagori utama berbagai bentuk media
pemebeajaran, yaitu :
1. Media yang mampu menyajikan informasi (media penyaji).
2. Media yang mengandung informasi (media objek).
3. Media yang memungkinkan untuk berinteraksi (media interaktif)
Yang termasuk pada media penyaji diantaranya: Grafis, bahan cetak dan
gambar diam (kelompok satu), media proyeksi dian seperti film bingkai (slides),
film rangkai dan transparansi (kelompok dua), Media Audio (kelompok tiga),
audio ditambah media visual diam (kelompok empat), Gambar hidup (flim)
termasuk pada kelompok lima, kelompok enam televisi, dan kelompok tujuh yaitu
multimedia. Yang termasuk pada media objek adalah benda tiga dimensi yang
mengandung informasi, tidak adlm bentuk penyajian tetapi melalui ciri fisiknya
seperti ukurannya, beratnya, bentuknya, susunannya, warnanya, fungsinya dan
sebagainya.
Adapun yang termasuk apada media interaktif yaitu yang mempunyai
karakteristik terpenting ialah bahw siswa tidak hanya memerhatikan penyajian
atau objek, tetapi dipaksa untuk berinteraksi selama mengikuti pelajaran. Umar
Hamalik (1986), Djamarah (2002) dan Sadiman, dkk (1986), mengelompokkan
media ini berdasarkan jenisnya ke dalam beberapa jenis :
1. Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja,
seperti tape recorder.
2. Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan dalam
wujud visual.
3. Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, dan media
ini dibagi ke dalam dua jenis, yaitu:
a. audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual diam, seperti film
sound slide.
b. Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan
gambar yang bergerak, seperti film, video cassete dan VCD.
10
Jerold Kemp dan Diane K Dayton (dalam Pribadi, 2004:1-5),
mengemukakan klasifikasi jenis media sebagai berikut:
1. Media cetak
2. Media yang dipamerkan.
3. Overhead transparancy.
4. Rekaman suara.
5. Side suara dan film strip.
6. Presentasi multi gambar.
7. Video film.
8. Pembelajaran berbasis komputer (computer based learning)
Dari pendapat para ahli di atas maka, secara umum kita dapat
mengelompokan media menjadi 4 macam, yaitu:
1. Media Audio, yang mengandalkan kemampuan suara seperti radio, kaset,dan
sebagainya.
2. Media visual yaiu medai yang menampilkan gambar diam seperti, foto,
lukisan dan sebagainya.
3. Media audiovideo yaitu media yang menampilkan suara dan gambar seperti
film, video dan sebagainya.
4. Media berbasis komputer yaitu media pembelajaran berbantuan komputer
D. Pedoman Umum Penggunaan Media Dalam Proses Pembelajaran
Setiap media pembelajaran memiliki kemampuan masing-masing, maka
setiap guru diharapkan menentukan pilihannya sesuai dengan kebutuhan pada saat
suatu pertemuan. Hal ini dimaksudkan, jangan sampai penggunaan media menjadi
penghalang proses belajar mengajar yang akan dilakukan guru di dalam kelas.
Harapan yang besar tentu saja agar media menjadi alat bantu yang dapat
mempercepat atau mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
Dalam usaha menggunakan media dalam proses belajar mengajar, menurut
Yusufhadi Miarso (2004:461), perlu diberikan sejumlah pedoman umum sebagai
berikut :
1. Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai suatu tujuan
pembelajaran.Masing-masing jenis media mempunyai kelebihan dan
11
kekurangan. Oleh karena itu pemanfaatan kombinasi dua atau lebih media
akan lebih mampu membantu ercapainyaa tujuan pembelajaran.
2. Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai. Dengan demikian pemanfaatan media harus menjadi bagian integral
dari penyajian pelajaran.
3. Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan
karakteristik materi pelajaran yang disajikan. Firman Allah SWT QS Az
Zumar ayat 39:
Artinya : “39. Katakanlah: "Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan
keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja (pula), maka kelak
kamu akan mengetahui.”
4. Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar
mengajar yang akan dilaksanakan seperti belajar secara klasikal, belajar
dalam kelompok kecil, belajar secara individual, atau belajar mandiri.
5. Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup seperti preview media
yang dipakai, mempersiapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan di ruang
kelas sebelum pelajaran dimulai dan sebelum peserta masuk. Dengan cara ini
pemanfaatan media diharapkan tidak akan mengganggu kelancaran proses
belajar mengajar dan mengurangi waktu belajar. Firman Allah SWT QS At
Taubah ayat 46:
Artinya : “46. Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan
persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai
keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka.
dan dikatakan kepada mereka: "Tinggallah kamu bersama orang-
orang yang tinggal itu".”
12
6. Peserta didik perlu disiapkan sebelum media pembelajaran digunakan, agar
mereka dapat mengarahkan perhatian pada hal-hal yang penting selama
penyajian dengan media berlangsung.
7. Penggunaan media harus diusahkan agar senantiasa melibatkan partisifasi
aktif peserta.
E. Pengembangan Media Pembelajaran
Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu
pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah
sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari
perpustakaan yang menekankan pada penyediaan media cetak, menjadi
penyediaan-permintaan dan pemberian layanan secara multi-sensori dari
beragamnya kemampuan individu untuk mencerap informasi, menjadikan
pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan secara luas.Selain
itu,dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi,
serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan
pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan
yang bervariasi secara luas pula.
Belajar adalah proses internal dalam diri manusia maka guru bukanlah
merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen
dari sumber belajar yang disebut orang. AECT (Associationfor Educational
Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang
dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu:
1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum (GBPP) dan mata pelajaran.
2. Orang; didalamnya mencakup guru, orang tua, tenaga ahli, dan sebagainya.
3. Bahan ;merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan
pembelajaran,seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film,
OHT (over head transparency), program slide,alat peraga dan sebagainya
(biasa disebut software).
4. Alat; yang dimaksud di sini adalah sarana (piranti, hardware) untuk
menyajikan bahan pada butir 3 di atas. Di dalamnya mencakup proyektor
OHP, slide, film tape recorder, dan sebagainya.
13
5. Teknik; yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang dalam
membeikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya
mencakup ceramah,permainan/simulasi, tanya jawab, sosiodrama (roleplay),
dan sebagainya.
6. Latar (setting) atau lingkungan; termasuk didalamnya adalah pengaturan
ruang, pencahayaan, dan sebagainya.
Bahan dan alat yang kita kenal sebagai software dan hardware tak lain
adalah media pendidikan.
F. Kegunaan Media Pembelajaran
Secara umum media pembelajaran mempunyai kegunaan:
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan
sumber belajar.
4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
visual, auditori & kinestetiknya.
5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman &
menimbulkan persepsi yang sama.
Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985:
1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
2. Pembelajaran dapat lebih menarik
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran
dapat ditingkatkan
8. Peran guru berubah kearah yang positif
Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh
guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan. Sebagai contoh media kaset audio, merupakan media auditif yang
14
mengajarkan topik-topik pembelajaran yang bersifat verbal seperti pengucapan
(pronounciation) bahasa asing. Untuk pengajaran bahasa asing media ini
tergolong tepat karena bila secara langsung diberikan tanpa media sering terjadi
ketidaktepatan yang akurat dalam pengucapan pengulangan dan sebagainya.
Pembuatan media kaset audio ini termasuk mudah, hanya membutuhkan alat
perekam dan narasumber yang dapat berbahasa asing, sementara itu
pemanfaatannya menggunakan alat yang sama pula.
Untuk itu perlu dicermarti daftar kelompok media instruksional menurut
Anderson, 1976 berikut ini:
No Kelompok Media Media Instruksional
1. Audio Pita audio (rol atau kaset), piringan audio, radio
(rekaman siaran)
2. Cetak Buku teks terprogram, buku pegangan/manual,
buku tugas
3. Audio – Cetak Buku latihan dilengkapi kaset, gambar/poster
(dilengkapi audio)
4. Proyek Visual Diam Film bingkai (slide), film rangkai (berisi pesan
verbal)
5. Proyek Visual Diam
dengan Audio
Film bingkai (slide) suara, film rangkai suara
6. Visual Gerak Film bisu dengan judul (caption)
7. Visual Gerak dengan
Audio
Film suara, video/vcd/dvd
8. Benda Benda nyata, model tiruan (mock up)
9. Komputer Media berbasis komputer; CAI (Computer
Assisted Instructional) & CMI (Computer
Managed Instructional
15
G. Klasifikasi dan Jenis Media
Adapun klasifikasi dan jenis media seperti yang telah dikemukakan di atas,
yaitu :
Klasifikasi Jenis Media
Media yang tidak diproyeksikan Realia, model, bahan grafis, display
Media yang diproyeksikan OHT, Slide, Opaque
Media audio Audio Kaset, Audio Vission, aktive Audio
Vission
Media video Video
Media berbasis komputer Computer Assisted Instructional
(Pembelajaran Berbasis Komputer)
Multimedia kit Perangkat praktikum
Media yang Tidak Diproyeksikan
1. Realita : Benda nyata yang digunakan sebagai bahan belajar
2. Model : Benda tiga dimensi yang merupakan representasi dari benda
sesungguhnya
3. Grafis : Gambar atau visual yang penampilannya tidak diproyeksikan (Grafik,
Chart, Poster, Kartun)
4. Display : Medium yang penggunaannya dipasang di tempat tertentu sehingga
dapat dilihat informasi dan pengetahuan di dalamnya.
H. Pengembangan Jenis Media Pembelajaran
1. Media Berbasis Visual
Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin di sampaikan kepada
siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/illustrasi,
sketsa/gambar garis. Grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau
16
lebih. Unsur-unsur visual yang harus dipertimbangkan menurut Kustandi dan
Sutjipto ( 2011 : 104), adalah :
a. Kesederhanaan. Secara umum, kesederhanaan itu mengacu pada jumlah
elemen yang terkandung dalam suatu visualisasi. Jumlah elemen yang lebih
sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang disajikan
visual itu. Pesan atau informasi, teks yang menyertai bahan visual,
penggunaan kata harus dengan huruf yang mudah dipahami.
b. Keterpaduan. Keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat di antara
elemen-elemen visual, ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama.
Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu
keseluruhan, sehingga sajian visual itu merupakan suatu bentuk meyeluruh
yang dapat dikenal dan dapat membantu pemahaman pesan serta informasi
yang dikandunnya.
c. Penekanan. Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin,
namun seringkali konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan
terhadap salah satu unsur yang akan menjadi pusat perhatian siswa. Dengan
menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, persfektif, warna, atau ruang,
penekanan dapat diberikan kepada unsur terpenting.
d. Keseimbangan. Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang
penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak
seluruhnya simetris.
e. Bentuk. Bentuk yang aneh atau asing bagi siswa, dapat membangkitkan minat
dan perhatian. Oleh karena itu, pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam
penyajian pesan, informasi atau isi pelajaran perlu diperhatikan.
f. Garis. Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur, sehingga dapat
menuntun perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus.
g. Tekstur. Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar
atau halus yang dapat digunakan untuk penekanan suatu unsur seperti halnya
warna.
h. Warna. Warna digunakan untuk memberikan kesan pemisahan atau
penekanan, atau untuk membangun keterpaduan.
2. Media Berbasis Audio Visual
17
Media audio visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan
terjangkau. Sekali kita membeli tafe dan peralatan yang murah dan terjangkau
mak hampir tidak perlu lagi biaya tambahan, karena tife dapat dihapus setelah
digunakan dan pesan baru dapat diterima kembali. Disamping menarik dan
memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak, materi audio dapat
digunakan:
a. Mengembangkan keterampilan mendengarkan dan mengevaluasi apa yang
telah didengar.
b. Mengatur dan mempersiapkan diskusi dan debat dengan mengungkapkan
pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi.
c. Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa
d. Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan tingkat kecepatan belajar
mengenai suatu poko bahasan atau sautu masalah.
3. Media Berbasis Komputer
Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan
produksi audio visual. Pada tahun-tahun belakangan komputer mendapat
perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang
kegiatan pembelajaran. Ditambah dengan teknologi jaringan dan internet,
komputer seakan menjadi primadona dalam kegiatan pembelajaran.
Dibalik kehandalan komputer sebagai media pembelajaran terdapat
beberapa persoalan yang sebaiknya menjadi bahan pertimbangan awal bagi
pengelola pengajaran berbasis komputer:
a. Perangkat keras dan lunak yang mahal dan cepat ketinggalan jaman
b. Teknologi yang sangat cepat berubah, sangat memungkinkan perangkat yang
dibeli saat ini beberapa tahun kemudian akan ketinggalan zaman.
c. Pembuatan program yang rumit serta dalam pengoperasian awal perlu
pendamping guna menjelaskan penggunaannya. Hal ini bisa disiasati dengan
pembuatan modul pendamping yang menjelaskan penggunaan dan
pengoperasian program.
Bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan (Heinich,et.al 1996), adalah:
praktek dan latihan (drill & practice), tutorial, permainan (games), simulasi
(simulation), penemuan (discovery), dan pemecahan masalah (Problem Solving).
18
Pengajaran berbatuan komputer merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh para
ahli sejak beberapa dekade yang lalu, karena dengan bantuan komputer ini proses
pengajaran berjalan lebih interaktif dan membantu terwujudnya pembelajaran
yang mandiri.
Dengan perkembangan teknologi komputer ini, maka metoda pendidikan
juga berkembang, sehingga proses pengajaran berbantuan komputer ini maju terus
menuju kesempurnaannya, namun secara garis besarnya, dapat dikatergorikan
menjadi dua, yaitu computer-based training (CBT) dan Web-based training
(WBT).
a. Computer Based Training (CBT). CBT merupakan proses pendidikan
berbasiskan komputer, dengan memanfaatkan media CDROM dan disk-based
sebagai media pendidikan (Horton, 2000). Dengan memanfaatkan media ini,
sebuah CD ROM bisa terdiri dari video klip, animasi, grafik, suara,
multimedia dan program aplikasi yang akan digunakan oleh peserta didik
dalam pendidikannya. Dengan CBT, proses pendidikan melalui classroom
tetap dapat terlaksana, sehingga interaksi dalam proses pendidikan dapat terus
berlangsung, yang dibantu oleh kemandirian peserta didik dalam
memanfaatkan CBT.
b. Web Based training (WBT). Web-based training (WBT) sering juga
diidentikkan dengan e-learning, dalam metoda ini selain menggunakan
komputer sebagai sarana pendidikan, juga memanfaatkan jaringan Internet,
sehingga seorang yang akan belajar bisa mengakses materi pelajarannya
dimanapun dan kapanpun, selagi terhubung dengan jaringan Internet (Rossett,
2002).
Pemakaian komputer dalam kegiatan pembelajaran mempunyai tujuan yaitu:
a. Untuk Tujuan Kognitif. Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan,
prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer
juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan dengan sederhana dengan
penggabungan visual dan audio yang dianimasikan. Sehingga cocok untuk
kegiatan pembelajaran mandiri.
b. Untuk Tujuan Psikomotor. Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam
bentuk games & simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi
19
dunia kerja. Beberapa contoh program antara lain; simulasi pendaratan
pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling berat dan sebagainya.
c. Untuk Tujuan Afektif. Bila program didesain secara tepat dengan
memberikan potongan clip suara atau video yang isinya menggugah perasaan,
pembelajaran sikap/afektif pun dapat dilakukan mengunakan media
komputer
4. Media Pembelajaran Berbasis Edutainment
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, dan rangsangan kegiatan belajar
dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan
media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu
keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran. Sejalan
dengan perkembangan teknologi, komputer dapat digunakan sebagai alat bantu
pembelajaran. Komputer sebagai media pembelajaran pemanfaatannya meliputi
penyaji informasi, simulasi, latihan, dan permainan belajar.
Media pembelajaran yang sekiranya sesuai dengan era teknologi informasi
adalah media berbasis edutainment yang menggabungkan prinsip hiburan dengan
pendidikan. Harapannya, dengan adanya unsur hiburan, media berbasis
edutainment akan lebih disukai siswa dibanding software pembelajaran biasa.
Edutainment dirancang khusus untuk tujuan pendidikan yang penyajiannya
diramu dengan unsur-unsur hiburan sesuai dengan materinya. Masuknya
komputer dalam proses belajar mengajar dapat menciptakan suasana yang
menyenangkan karena siswa dapat mengatur kecepatan belajar sesuai dengan
kemampuannya. Gambar dan suara yang muncul membuat siswa tidak cepat
bosan, sebaliknya justru merangsang untuk mengetahui lebih jauh lagi.
Media yang mampu berperan sebagai tutor maupun ensiklopedia, akan
menyediakan informasi dan umpan balik kepada siswa secara cepat. Siswa tidak
hanya duduk dan mendengarkan secara pasif. Mereka harus berpikir, dan
merespon. Akan tetapi media yang berbasis edutainment tidak menutup
kemungkinan untuk didesain bagi siswa yang kurang aktif di kelas yaitu dengan
memberikan simulasi yang bermakna serta interaktivitas media yang baik.
20
Media maupun program yang mengajarkan konsep abstrak akan sangat
mendukung proses belajar mengajar. Penerapan persamaan linear satu variabel di
buku maupun yang diajarkan guru di kelas akan terasa lebih konkret. Melalui
program ini siswa diharapkan dapat membuat persamaan sendiri dan menetapkan
variabel yang digunakan sehingga muncullah penyelesaian dari persamaan yang
dibuat oleh siswa tersebut. Siswa juga bisa memilih materi yang akan dipelajari
dan melewati materi yang sudah dikuasi sehingga mereka tidak jenuh dengan
materi yang mereka rasa mudah. Dengan cara belajar yang demikian, siswa akan
mampu mengontrol pembelajaran mereka sendiri.
Dalam pengembangannya, media yang berbasis edutainment diharapkan
sesuai dengan karakteristik siswa seperti tingkat kepandaian, kematangan, serta
penguasaan materi prasyarat sehingga mampu mengantarkan siswa untuk
menguasai kompetensi-kompetensi dasar. Media berbasis edutaintment yang
dibuat diharapkan mampu meningkatkan kemampuan siswa belajar mandiri dan
memecahkan masalah. Di dalam penggunaan media ini, siswa dapat menentukan
sendiri apa yang hendak dilakukan. Dengan demikian siswa akan belajar
menganalisis, melihat permasalahan dan menemukan alternatif yang merupakan
langkah pemecahan masalah. Adanya pengambilan tindakan tersebut, kemampuan
siswa untuk memecahkan masalah akan meningkat.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar
mengajar dan berfungi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan,
sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan atau pemebelajaran dengan
efektif dan efisien. Peranan atau manfaat praktis dari penggunaan media
pembelajaran di dalam proses belajar mengajar, sebagai berikut :
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi,
sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan proses dan hasil belajar.
b. Medai pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian
anak, sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk
belajar sendiri sendiri sesuai denagn kemampuan dan minatnya.
c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasn indera, ruang, dan
waktu.
d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru dan masyarakat
serta lingkungannya, seperti melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke
mueum atau kebun binatang.
2. Dalam usaha menggunakan media dalam proses belajar mengajar, menurut
Yusufhadi Miarso (2004:461), perlu diberikan sejumlah pedoman umum
sebagai berikut :
a. Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai suatu tujuan
pembelajaran.Masing-masing jenis media mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Oleh karena itu pemanfaatan kombinasi dua atau lebih media
akan lebih mampu membantu ercapainyaa tujuan pembelajaran.
b. Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai. Dengan demikian pemanfaatan media harus menjadi
bagian integral dari penyajian pelajaran.
22
c. Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media
dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan.
3. Pengembangan Media Pembelajaran
a. Media Berbasis Visual. Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang
ingin di sampaikan kepada siswa dapat dikembangkan dalam berbagai
bentuk, seperti foto, gambar/illustrasi, sketsa/gambar garis. Grafik, bagan,
chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih.
b. Media Berbasis Audio Visual. Media audio visual merupakan bentuk
media pembelajaran yang murah dan terjangkau. Sekali kita membeli tafe
dan peralatan yang murah dan terjangkau mak hampir tidak perlu lagi
biaya tambahan, karena tife dapat dihapus setelah digunakan dan pesan
baru dapat diterima kembali.
c. Media Berbasis Komputer. Pengajaran berbatuan komputer merupakan
suatu usaha yang dilakukan oleh para ahli karena dengan bantuan
komputer ini proses pengajaran berjalan lebih interaktif dan membantu
terwujudnya pembelajaran yang mandiri. Dengan perkembangan teknologi
komputer ini, maka metoda pendidikan juga berkembang, sehingga proses
pengajaran berbantuan komputer ini maju terus menuju kesempurnaannya,
namun secara garis besarnya, dapat dikatergorikan menjadi dua, yaitu
computer-based training (CBT) dan Web-based training (WBT).
d. Media Berbasis Edutaiment. Media pembelajaran yang sekiranya sesuai
dengan era teknologi informasi adalah media berbasis edutainment yang
menggabungkan prinsip hiburan dengan pendidikan. Harapannya, dengan
adanya unsur hiburan, media berbasis edutainment akan lebih disukai
siswa dibanding software pembelajaran biasa.
B. Saran
Media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa.
Oleh karena itu, diharapkan tenaga pendidik atau guru dapat merancang dan
mengembangan media pembelajaran yang interaktif.
23
DAFTAR PUSTAKA
Heinich, R., et. al. (1996) Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs.
Djamarah, Syaiful B dan Zain, Aswan.(2002) Strategi Belajar mengajar. Jakarta. Rineka Cipta.
Hamalik , Oemar (1986). Media Pendidikan. Bandung. Alumni.
Oetomo, B.S.D. dan Priyogutomo, Jarot. Kajian Terhadap Model e-Media dalam Pengembangan Sisstem e-Education, Makalah Seminar Nasional Informaika 2004 di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta pada 21 Pebruari 2004.
Utomo, Junaedi, 2001. Dampak Internet Terhadap pendidikan: Transparansi dan Evolusi, Seminar Nasional Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 7 April 2001.
Yusufhadi Miarso (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.Jakarta. Kencana Media Group.
Kustandi dan Sutjipto (2011). Media Pembelajaran Manual dan Digital.Bogor, Ghalia Indonesia.
Nana Sujana dan Ahmad Riva’i. Teknologi Pengajaran, Bandung: Sinar Barn.1989.
http/www.infoskripsi,com/Kajian-Pustaka-Media Pembelajaran html.
http/www.psg.PSMAora//Pengembangan-Media—Pembelajaran
http/Teknologo Pendidikan.Word pres-Cdia-om/2006/03/21- Prinsip-Pengembangan-Media Pendidikan- Sebuah Pengantar
http/Muhammadihsan. Multiply. Com/journal/item/25.
24