ii
iii
KATA PENGANTAR
Laporan Market Intelligent mengenai pasar kosmetik di Thailand mencakup kajian pasar meliputi impor,
ekspor, produksi dan konsumsi domestik di Thailand dengan maksud untuk mengidentifikasi peluang
yang memungkinkan meningkatnya ekspor kosmetik Indonesia ke pasar Thailand.
Saat ini, Indonesia menjadi pemasok kosmetik terbesar ke empat di Thailand, dengan pangsa 7.5%,
namun sebagian besar ekspor kosmetik Indonesia adalah dari jenis perawatan kulit dengan merek milik
perusahaan multinasional, seperti Ponds, Vaseline dan Dove (Unilever), L’O’real, Nivea dan lain-lain.
Sementara merek-merek lokal Indonesia masih belum banyak diekspor.
Sementara Indonesia memiliki produsen produk kosmetik make-up dan perawatan kulit lokal yang
cukup besar dan pasar bebas ASEAN yang akan berlaku pada 2015 dapat menjadi peluang pasar bagi
industri kosmetik Indonesia karena lebih leluasa masuk ke pasar negara-negara ASEAN, khususnya
Thailand.
Dengan mengetahui kondisi pasar kosmetik di Thailand diharapkan akan memberi gambaran dan
informasi mengenai pasar kosmetik Thailand. Sehingga Market Intelligent ini diharapkan dapat menjadi
informasi pendukung dalam meningkatkan ekspor kosmetik Indonesia dan supaya dapat bersaing di
pasar kosmetik Thailand.
iii
Ringkasan Eksekutif
Industri kosmetik di Thailand telah menikmati pertumbuhan yang berkelanjutan selama 10 tahun
terakhir, dengan pertumbuhan 10-20% per tahun. Nilai pasar kecantikan dan perawatan pribadi
diproyeksikan akan mencapai 55 miliar baht untuk produk perawatan kulit dan 15.7 miliar baht untuk
produk make-up pada tahun 2014.
Thailand sendiri adalah negara eksportir sekaligus importir untuk produk kosmetik (HS 3304). Ekspor
Thailand adalah sebesar US$ 390.3 juta pada 2012, sedangkan angka impornya mencapai US$ 410.35
juta. Tujuan ekspor kosmetik Thailand adalah pasar ASEAN seperti Indonesia, Kamboja, Malaysia,
Myanmar dan Vietnam yang menyumbang 46% dari total ekspor. Sedangkan pasar impor dikuasai oleh
Amerika dan Eropa, dengan membawa merek-merek kosmetik premium karena sudah memiliki nama
besar. Amerika menguasai 20% pasar impor kosmetik, disusul Perancis dan Jepang.
Brand image menjadi faktor pemasaran yang sangat penting ketika memasarkan produk kosmetik
premium di Thailand, seperti yang ditunjukkan dalam data impor dimana eksportir terbesar produk
kosmetik adalah negara Amerika, Jepang dan Eropa yang memiliki merek kosmetik global. Sebagian
besar produk ini dipasarkan di department store.
Indonesia menjadi pemasok kosmetik terbesar ke empat, dengan pangsa 7.5%. Namun jika dilihat dari
segi volume, Indonesia adalah pemasok terbesar kosmetik di Thailand dengan 3.8 ribu ton pada 2012
atau menguasai 25% pangsa volume sehingga dalam harga, ekspor kosmetik Indonesia memiliki harga
rata-rata terendah. Saat ini ekspor dari Indonesia sebagian besar adalah perawatan kecantikan kulit
dengan merek milik perusahaan multinasional, seperti Ponds, Vaseline dan Dove (Unilever), L’O’real,
Nivea dan lain-lain.
Sementara itu, Indonesia memiliki ratusan manufaktur kosmetik yang memproduksi produk kosmetik
secara masal, baik itu produk make-up maupun perawatan kulit. Selain perusahaan multinasional, di
Indonesia banyak produsen produk kosmetik make-up dan perawatan kulit lokal, seperti Mustika Ratu,
Sari Ayu Martha Tilaar, Viva, Ristra dan Wardah.
Industri kecantikan nasional memiliki peluang yang besar di Thailand dan ASEAN. Adanya pasar bebas
ASEAN yang akan berlaku pada 2015 dapat menjadi peluang pasar bagi industri kosmetik Indonesia
lebih leluasa masuk ke pasar ASEAN. Faktor kesamaan iklim dan sosial budaya membuat konsumen
ASEAN cenderung memiliki preferensi yang sama dengan konsumen Indonesia.
iv
Selain itu, semakin populernya produk kosmetik halal di Asia dapat mendorong ekspor kosmetik
nasional karena telah lebih berpengalaman dalam produk kosmetik dengan label Halal. Kesadaran
konsumen untuk menggunakan produk kecantikan alami karena alasan kemanan dan kenyamanan
semakin meningkat, dimana salah satu produk yang diklaim menggunakan bahan alami dan aman
adalah produk Halal. Berbagai variasi produk kosmetik halal yang dimiliki Indonesia dapat mendorong
ekspor kosmetik ke Thailand dan negara muslim lainnya.
Jumlah penduduk muslim Thailand adalah 14.0% dari total penduduk atau sekitar 9.8 juta. Meskipun
muslim adalah minoritas di Thailand, produk kosmetik halal adalah memiliki potensi untuk berkembang.
Selain membidik muslim Thailand, wisatawan asing dari Timur Tengah yang datang ke Thailand bisa
menjadi target utama.
v
DAFTAR ISI
Cover i
Kata Pengantar ii
Ringkasan Eksekutif iii
Daftar Isi v
Daftar Grafik vii
Daftar Tabel viii
I. PENDAHULUAN I-1
A GAMBARAN UMUM THAILAND I-1
Geografi I-1
Demografi I-2
B KONDISI PEREKONOMIAN I-3
Tinjauan Ekonomi I-3
Perdagangan Internasional I-4
Perdagangan Thailand-Indonesia I-4
C PROFIL KOSMETIK I-5
II. POTENSI PASAR KOSMETIK DI THAILAND II-1
A TINJAUAN PASAR KOSMETIK DI THAILAND II-1
B PERDAGANGAN KOSMETIK DI THAILAND II.2
1. EKSPOR II-3
1.1 Produk Make-Up II-3
1.2 Produk Perawatan Kulit II-4
1.3 Tujuan Ekspor Kosmetik Thailand II-4
2. IMPOR II-6
2.1 Produk Make-Up II-6
1.2 Produk Perawatan Kulit II-7
1.3 Negara Pemasok Kosmetik Utama Thailand II-8
C ANALISA PASAR KOSMETIK DI THAILAND II-9
D POTENSI DAN PERSAINGAN PASAR KOSMETIK di THAILAND II-10
1. Produk Make-Up II-10
a. HS 330410 (Lip make-up preparations) II-10
b. HS 330420 (Eye make-up preparation) II-12
c. HS 330430 (Manicure or pedicure preparation) II-13
vi
d. HS 330491 (Powders, whether or not compressed) II-14
2. HS 330499 (Skin care cosmetics ) Produk Perawatan Kulit II-15
III. INFORMASI PASAR III-1
A DISTRIBUSI III-1
B KONSUMEN PRODUK KOSMETIK DI THAILAND III-2
C TREND PRODUK KOSMETIK DI THAILAND III-3
D PERKEMBANGAN HALAL DI THAILAND III-5
E PELUANG KOSMETIK INDONESIA III-6
F ANALISA SWOT PRODUK KOSMETIK DI THAILAND III-7
IV. INFORMASI PERDAGANGAN
A REGULASI KOSMETIK DI THAILAND IV-1
1. PENGAWASAN PRA-MARKETING IV-1
2. PENGAWASAN PASCA-MARKETING IV-4
B KEBIJAKAN TARIF AFTA (Asean Free Trade Agreement) IV-4
C PROSEDUR IMPORTASI BARANG DI THAILAND IV-5
V. STRATEGI V-1
VI. INFORMASI PENTING VI-1
A ASOSIASI VI-1
B INSTANSI TERKAIT VI-1
C PERWAKILAN PERDAGANGAN VI-2
Lampiran
vii
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIKNO
GAMBARJUDUL GRAFIK HALAMAN
1.1 Posisi Negara Thailand I-1
1.2 Gambaran Ekonomi Thailand I-3
2.1 Perkembangan Ekspor Kosmetik (HS 3304) Thailand II-3
2.2 Ekspor Kosmetik Make-Up Thailand Berdasarkan Jenis 2012 II-4
2.3 Tujuan Ekspor Kosmetik (HS 3304) Thailand 2012 II-4
2.4 Perkembangan Impor Kosmetik (Kelompok HS 3304) Thailand II-6
2.5 Impor Kosmetik Make-Up Thailand Berdasarkan Jenis 2012 II-7
2.6 Perkembangan Impor Kosmetik Thailand dari Eksportir Utama dan Pangsa
Impor 2012
II-9
2.7 Neraca Perdagangan Kosmetik (HS 3304) Thailand II-9
2.8 Perkembangan Impor HS 330410 Thailand dari Eksportir Utama dan
Pangsa Impor HS 330410 Thailand Tahun 2012
II-12
2.9 Perkembangan Impor HS 330420 Thailand dari Eksportir Utama dan
Pangsa Impor HS 330420 Thailand Tahun 2012
II-13
2.10 Perkembangan Impor HS 330430 Thailand dari Eksportir Utama dan
Pangsa Impor HS 330430 Thailand Tahun 2012
II-14
2.11 Perkembangan Impor HS 330491 Thailand dari Eksportir Utama dan
Pangsa Impor HS 330491 Thailand Tahun 2012
II-15
2.12 Perkembangan Impor HS 330499 Thailand dari Eksportir Utama dan
Pangsa Impor HS 330499 Thailand Tahun 2012
II-16
3.1 Saluran Distribusi Kosmetik di Thailand III-1
3.2 Piramida Penduduk Thailand III-2
4.1 Prosedur Impor di Thailand IV-5
viii
DAFTAR TABELNO TABEL JUDUL TABEL HALAMAN
1.1 Profil Ekonomi Thailand I-2
2.1 Kode HS Kosmetik (Kelompok HS 3304) serta Deskripsinya II-2
2.2 Tujuan Ekspor Kosmetik (HS 3304) Thailand II-5
2.3 Perkembangan Impor Kosmetik Thailand II-7
2.4 Negara Asal Impor Kosmetik (HS 3304) Thailand II-8
2.5 Impor HS 330410 Thailand II-11
2.6 Impor HS 330420 Thailand II-12
2.7 Impor HS 330430 Thailand II-13
2.8 Impor HS 330491 Thailand II-14
2.9 Impor HS 330499 Thailand II-16
3.1 Analisa SWOT III-6
4.1 Persyaratan Pelabelan Kosmetik IV-3
I-1
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN THAILAND
Geografi
Thailand berada di tengah semenanjung Indochina di Asia Tenggara yang berbatasan di utara dengan
Burma dan Laos, di sebelah timur oleh Laos dan Kamboja, di selatan oleh Teluk Thailand dan Malaysia,
dan di barat oleh Laut Andaman dan ujung selatan Burma.
1.1 Posisi Negara Thailand
Thailand berbentuk monarki, yang dipimpin oleh Raja Bhumibol Adulyadej sejak 9 Juni 1946 dengan
kepala pemerintahan dipegang oleh Perdana Menteri Yingluck Shinawatra.
Letak geografis Thailand adalah terbentang di 5’-21’ lintang utara dan 97’-105’ bujur timur. Thailand
memiliki total lahan 513,120 km² terdiri dari daratan seluas 510,890 km² dan perairan seluas 2,230 km².
Thailand beribukota di Bangkok, yang juga sebagai pusat politik, perdagangan, industri dan budaya.
I-2
Tabel 1.1 Profil Ekonomi Thailand
Populasi :
67,091,089 (jiwa)
0-14 th : 19.5%
15-24 th : 15.1%
25-54 th : 45.9%
55-64 th : 10.1%
≥ 65 th : 9.5%
Pengangguran Tingkat pengangguran: 0.68% (2012)
Total pengangguran: 259 ribu (2012)
GDP 2012 THB 4,895.6 miliar; tumbuh 6.4% (yoy)
Komposisi GDP: Pertanian (8.41%); Industri (39.14%);
Pertambangan (2.19%) dan Jasa (48%)
Ekspor 2012 US$ 229.5 miliar (pertumbuhan: 3.12%)
Ekspor Utama Mobil, komponen & aksesori US$ 22.91 miliar (+34.9%);
Komputer US$ 19.05 miliar (+11.68%);
Batu berharga dan perhiasan US$ 12.9 miliar (+6.88%);
Produk olahan minyak bumi 12.9 miliar (+5.62%),
Karet US$ 8.75 miliar (-31.12%).
Impor 2012 US$ 247.6 miliar (pertumbuhan: 8.22%)
Impor Utama Minyak mentah US$ 35.84 miliar (+8.95%);
Mesin dan komponen US$ 26.18 miliar (+31.08%);
Mesin listrik & komponen US$ 17 miliar (+27.38%);
Besi, baja dan produk besi & baja US$ 15.16 miliar
(+9.04%),
Bahan kimia US$ 14.77 miliar.
Inflasi 3.02% (2012); 3.81% (2011)
Demografi
Populasi Thailand diperkirakan 67,091,089 jiwa pada Juli 2012, menduduki peringkat ke 20. Sekitar 75%
dari populasi adalah Thai; China (14%); Melayu (3%) dan etnis lainnya (8%). Agama resmi di Thailand
adalah Budha (94.6%); agama lain adalah Muslim (4.6%); Kristen (0.7%) dan lain-lain (0.1%).
I-3
B. KONDISI PEREKONOMIAN
Tinjauan Ekonomi
Ekonomi Thailand telah melewati goncangan ekonomi internal dan eksternal dalam beberapa tahun
terakhir. Krisis ekonomi global sangat mengurangi ekspor Thailand, dengan sebagian besar sektor
mengalami penurunan dua digit. Pada tahun 2009, perekonomian mengalami kontraksi 2.3%. Namun,
pada tahun 2010, perekonomian Thailand diperluas 7.8%, laju tercepat sejak 1995, karena ekspor yang
meningkat tajam. Pada akhir 2011 pertumbuhan terputus oleh banjir parah di kawasan industri utara
Bangkok, melumpuhkan sektor manufaktur, sehingga perekonomian Thailand hanya tumbuh 0.1%
(yoy).
Pada 2012, ekonomi Thailand tumbuh 6.4% didorong permintaan domestik. Konsumsi meningkat
sejalan dengan pendapatan rata-rata yang lebih tinggi, baik dalam sektor pertanian dan non-pertanian.
Hal ini disebabkan karena peningkatan produksi tanaman, khususnya beras, karet dan singkong
menyusul ekspansi areal tanam dan kondisi cuaca yang menguntungkan.
Gr. 1.2 Gambaran Ekonomi Thailand 2008-2012
Sumber: NESDB
I-4
Skema penjaminan harga beras oleh pemerintah membantu meningkatkan pendapatan petani.
Selanjutnya, pada tanggal 1 April 2012, pemerintah Thailand menaikkan upah minimum harian di tujuh
provinsi percontohan menjadi 300 baht dan menaikkan upah minimum sebesar 40% di 70
provinsi lainnya, yang akibatnya menyebabkan peningkatan upah pekerja mengingat kondisi pasar
tenaga kerja yang ketat. Hal ini tercermin dalam tingkat pengangguran rendah dan kenaikan
jumlah jam lembur bekerja di sektor manufaktur.
Perdagangan Internasional
Total perdagangan eksternal Thailand pada 2012 adalah sebesar US$ 477.11 miliar meningkat 5.7%
(yoy) dibandingkan tahun 2011. Mitra perdagangan terbesar Thailand pada 2012 adalah Jepang, China,
AS, Malaysia dan Indonesia. Total ekspor tumbuh 3.12% menjadi US$ 229.52 miliar, dan total impor
tumbuh 8.22% menjadi US$ 247.6 miliar pada tahun 2012.
Ekspor utama Thailand ke dunia antara lain barang elektronik dan listrik (E&E); mobil, komponen &
aksesori; komputer; batu berharga dan perhiasan; produk olahan minyak bumi dan karet. Negara tujuan
ekspor terbesar Thailand adalah ASEAN, China, Jepang, Amerika Serikat dan Hong Kong.
Sementara, impor terbesar Thailand adalah minyak mentah; mesin dan komponen; produk listrik dan
elektronik; besi, baja dan produk besi & baja dan bahan kimia. Negara Pemasok barang impor utama
Thailand antara lain: ASEAN, Jepang, China, Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat.
Perdagangan Thailand-Indonesia
Total perdagangan Thailand-Indonesia pada 2012 adalah sebesar US$ 19.3 miliar meningkat 10.56%
(yoy) dibandingkan tahun 2011. Indonesia adalah mitra perdagangan Thailand ke 5 terbesar dengan
total ekspor sebesar US$ 11.31 miliar (+11.22%) dan S$ 8.1 miliar (+9.64%).
Ekspor utama Thailand ke Indonesia antara lain produk pertanian seperti beras dan tapioka; produk
agro-industri terutama didorong impor gula, makanan olahan dan minuman; produk manufaktur ( mobil
& aksesori, mesin & peralatan dan peralatan listrik).
Sementara, impor terbesar Thailand dari Indonesia adalah minyak mentah; batu bara, mesin, aksesori
kendaraan dan ikan beku.
I-5
C. PROFIL KOSMETIK
Kosmetik adalah zat perawatan digunakan untuk meningkatkan penampilan. Mereka umumnya
campuran senyawa kimia, beberapa yang berasal dari sumber alami, namun banyak yang sintetis.
Mereka digunakan untuk membersihkan, mempercantik, meningkatkan daya tarik, atau mengubah
penampilan tanpa mempengaruhi struktur tubuh atau fungsi. Kosmetik, terutama Make-up pada
umumnya banyak digunakan oleh perempuan dan anak perempuan. Sedangkan kosmetik perawatan
kulit dapat digunakan oleh berbagai kalangan baik pria atau wanita.
Secara umum yang termasuk dalam kelompok kosmetik adalah krim perawatan kulit, lotion, bedak,
lipstik, cat kuku dan perawatan kuku, make-up mata dan wajah, lensa kontak berwarna, pewarna
rambut, hairspray dan gel, parfum, deodoran dan banyak produk lainnya.
Kosmetik diklasifikasikan menjadi:
1. Kosmetik make- up termasuk krim dasar atau foundation, lipstik dan eye make-up,
I-6
2. Kosmetik perawatan kulit termasuk krim wajah, lotion kulit, susu dan krim pembersih,
II-1
BAB II
POTENSI PASAR KOSMETIK DI THAILAND
A. TINJAUAN PASAR KOSMETIK DI THAILAND
Pasar kosmetik di Thailand yang terdiri dari kosmetik untuk make-up dan perawatan pribadi tumbuh 4%
dan 8% masing-masing pada 2011 dibandingkan tahun sebelumnya*. Sedangkan, nilai pasar kecantikan
dan perawatan pribadi diproyeksikan akan mencapai 55 miliar baht untuk produk perawatan kulit dan
15.7 miliar baht untuk produk make-up pada tahun 2014**. (*Kantar Worldpanel Thailand Household
Panel, ** Euromonitor International report)
Dalam konferensi IFSCC (International Federation of the Societies of Cosmetic Chemist) pada bulan
November 2011 di Bangkok Thailand, disebutkan bahwa industri kosmetik di Thailand telah menikmati
pertumbuhan yang berkelanjutan selama 10 tahun terakhir, dengan pertumbuhan 10-20% per tahun.
Pada 2011, industri kosmetik mencatat 50 miliar baht dalam penjualan domestik dan 6.5 miliar baht
dalam ekspor. Pasar utama ekspor kosmetik adalah Jepang, Indonesia, Malaysia dan Filipina.
Penjualan produk kosmetik utama untuk pasar domestik adalah sekitar 50% adalah perawatan rambut
dan shampo, 30% untuk perawatan kulit, dan 20% untuk make-up. Penjualan domestik untuk kosmetik
dan produk terkait meningkat sebesar 25% pada 2011.
Pasar kosmetik baik untuk perawatan pribadi maupun make-up di Thailand secara umum dikuasai oleh
merek-merek internasional seperti L’Oreal, Shiseido, Estee Lauder, Dior dan sebagainya. Produk dari
Amerika Serikat mendominasi sektor kosmetik Thailand dengan pangsa 27%.
Thailand sendiri adalah produsen dan eksportir produk kosmetik. Produksi lokal adalah mass kosmetik
atau kosmetik make-up dan produk perawatan kulit kualitas menengah. Produk kosmetik yang tersedia
di dalam negeri tersedia di semua tingkat kualitas dan merek mulai dari high-end (merek internasional
yang sudah terkenal) sampai low-end yaitu kualitas rendah, yang diproduksi secara lokal. Perusahaan-
perusahaan internasional yang memiliki fasilitas produksi di Thailand termasuk Unilever, L'Oreal, dan
Johnson & Johnson.
II-2
B. PERDAGANGAN KOSMETIK DI THAILAND
Kode tertentu untuk mengidentifikasi kategori kosmetik dalam perdagangan internasional berdasarkan
Harmonized System adalah HS 3304 yaitu Beauty or make-up preparations and preparations for the care
of the skin (other than medicaments), including sunscreen or sun tan preparations; manicure or pedicure
preparations. (Preparat kecantikan atau rias dan preparat untuk perawatan kulit (selain obat-obatan),
termasuk preparat penutup atau pelindung kulit terhadap sinar matahari; preparat manikur atau
pedikur), yang termasuk dalam kelompok tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Kode HS Kosmetik (Kelompok HS 3304) serta Deskripsinya
Item Kode HS Definisi
3304
Beauty or make-up preparations and preparations for the care of
the skin (other than medicaments), including sunscreen or sun tan
preparations; manicure or pedicure preparations.
Preparat kecantikan atau rias dan preparat untuk perawatan kulit
(selain obat-obatan), termasuk preparat penutup atau pelindung
kulit terhadap sinar matahari; preparat manikur atau pedikur.
Make Up
Cosmetics
3304.10- Lip make-up preparations
- Preparat rias bibir
3304.20- Eye make-up preparations
- Preparat rias mata
3304.30- Manicure or pedicure preparation
- Preparat manikur atau pedikur
3304.91- Powders, whether or not compressed
- Bedak dipadatkan maupun tidak
Skin Care
Cosmetics3304.99
Skin Care Cosmetics (Face or skin cream & lotion, anti-acne
cream, others)
Krim dan losion untuk wajah dan kulit, Krim anti jerawat dan lain-
lain
II-3
1. EKSPOR
Industri kosmetik menjadi salah satu sektor industri penting di Thailand. Ekspor kosmetik untuk wajah
secara keseluruhan (HS 3304) Thailand ke dunia pada 2012 adalah sebesar US$ 390.3 juta, turun 5.63%
(yoy) dari periode 2011. Sedangkan, dalam hal volume, ekspor kosmetik Thailand pada 2012 adalah
sebanyak 64.0 ribu ton naik 5.6% dibandingkan 2011.
Penurunan ekspor kosmetik Thailand pada 2012 terutama disebabkan penurunan ekspor produk untuk
perawatan kulit. Meskipun terjadi penurunan nilai pada 2012 dibandingkan tahun sebelumnya, trend
nilai ekspor kosmetik dalam lima tahun terakhir (2008-2012) menunjukkan trend pertumbuhan yang
positif seperti ditunjukkan pada grafik dibawah.
Grafik 2.1 Perkembangan Ekspor Kosmetik (HS 3304) Thailand
1.1 Produk Make-Up
Ekspor produk kosmetik untuk make-up menyumbang 23.6% dari total ekspor kosmetik pada 2012.
Angka ekspor untuk produk make-up adalah sebesar US$ 92.16 juta pada 2012, atau naik 3.77%.
Komposisi ekspor make-up Thailand dapat dilihat dalam grafik berikut.
II-4
Grafik 2.2 Ekspor Kosmetik Make-Up Thailand Berdasarkan Jenis 2012
Komposisi Ekspor Produk Make-UpThailand 2012
Manicureor
pedicure1.9%
Facepowder62.1%
Eyemakeup
14.4%
Lipstics21.5%
1.2 Produk Perawatan Kulit
Ekspor produk kosmetik untuk perawatan kulit menyumbang lebih dari 75% dari total ekspor kosmetik.
Angka ekspor untuk produk perawatan kulit atau skincare adalah sebesar US$ 298.1 juta pada 2012,
atau turun 8.21%. Ekspor produk-produk skincare dari Thailand sebagian besar adalah produk dari
merek-merek international seperti L’Oreal, Unilever, Nivea dan sebagainya.
1.3 Tujuan Ekspor Kosmetik Thailand
Grafik 2.3 Tujuan Ekspor Kosmetik (HS 3304) Thailand 2012
Pangsa Ekspor Berdasarkan Nilai (2012)
CAMBODIA7.7%
MALAYSIA6.9%
AUSTRALIA6.1%MYANMAR
5.7%
INDONESIA10.0%
UNITEDKINGDOM
12.7%
UEA5.5%
Others45.5%
II-5
Tujuan utama ekspor untuk produk kosmetik Thailand secara keseluruhan adalah Inggris, Negara ASEAN
(seperti Indonesia, Kamboja, Malaysia, Myanmar), Australia, dan Uni Emirat Arab. Ekspor ke ASEAN
pada 2012 menyumbang 46% dari total ekspor kosmetik Thailand atau sebesar US$ 181.53 juta.
Perkembangan ekspor kosmetik (HS 3304) Thailand ke negara tujuan utama adalah seperti dalam tabel
berikut.
Tabel 2.2 Tujuan Ekspor Kosmetik (HS 3304) Thailand
Ranking Negara Tujuan
Nilai (US$ Juta) Volume (Ton)
2008 2009 2010 2011 2012%
Pangsa2012
%Growth11/12
2011 2012%
Pangsa2012
%Growth11/12
1 INGGRIS 18.0 27.1 46.2 70.8 49.6 12.7 (29.9) 10,917.5 8,574.9 13.4 (21.5)2 INDONESIA 37.1 27.3 32.1 38.8 39.1 10.0 0.7 1,856.6 1,614.2 2.5 (13.1)3 CAMBODIA 8.1 9.7 14.1 29.3 30.2 7.7 3.1 3,304.0 3,460.9 5.4 4.74 MALAYSIA 29.9 22.3 20.4 33.9 26.8 6.9 (21.0) 4,600.9 4,539.5 7.1 (1.3)5 AUSTRALIA 15.2 15.7 17.8 22.1 23.6 6.1 7.0 3,389.5 4,623.2 7.2 36.46 MYANMAR 8.6 8.6 12.7 18.5 22.1 5.7 19.4 2,787.8 4,019.6 6.3 44.27 U. E. ARAB 12.5 12.7 18.2 17.0 21.4 5.5 26.2 3,694.2 7,019.1 11.0 90.08 VIETNAM 17.2 23.2 29.6 25.5 19.7 5.0 (22.9) 2,927.2 2,245.2 3.5 (23.3)9 JAPAN 7.1 5.4 10.7 13.6 19.1 4.9 40.8 1,903.8 1,869.2 2.9 (1.8)
10 PHILIPPINES 12.9 12.9 15.5 19.6 16.9 4.3 (13.5) 4,827.3 5,178.9 8.1 7.3Others 93.7 92.1 112.8 124.5 121.7 31.2 (2.2) 20,408.4 20,885.6 32.6 2.3WORLD 260.3 256.9 330.0 413.6 390.3 100.0 (5.6) 60,617.1 64,030.2 100.0 5.6
Ekspor produk kosmetik Thailand ke Inggris adalah sebesar US$ 49.6 juta, dengan pangsa ekspor 12.7%.
Ekspor ke Inggris pada 2012 mencatat kontraksi 29.9% dibandingkan dengan ekspor pada 2011. Ekspor
terbesar ke Inggris adalah produk perawatan kulit dengan ekspor US$ 30.5 juta (-46.0%)
Selanjutnya adalah Indonesia sebesar US$ 39.1 juta, mencatat kenaikan marjinal hanya 0.7% (yoy).
Ekspor ke Indonesia menyumbang 10.0% dari total ekspor kosmetik Thailand. Ekspor kosmetik jenis
perawatan kulit ke Indonesia adalah 91% dari total ekspor kosmetik Thailand ke Indonesia atau sebesar
US$ 35.8 juta pada 2012.
Tujuan ketiga adalah Kamboja, yang menyumbang 7.7% pangsa pasar atau sebesar US$ 30.2 juta naik
3.1% (yoy), dengan produk perawatan kulit menyumbang 84% atau 25.5 juta (+1.1%).
Ekspor ke Malaysia menyumbang 6.9% dari total ekspor atau sebesar US$ 26.8 juta, turun 21.0%.
Australlia sebesar US$ 23.6 juta atau 6.1% pangsa (+7.0%), Myanmar sebesar US$ 22.1 juta (+19.4%)
dan Uni Emirat Arab sebesar US$ 21.4 juta (+26.2%) menyumbang 5.7% dari total ekspor kosmetik
Thailand.
II-6
2. IMPOR
Impor kosmetik Thailand terus meningkat, dengan trend pertumbuhan impor dalam lima tahun terakhir
(2008-2012) adalah sebesar 16.7%. Baik dari segi nilai dan volume, impor kosmetik di Thailand terus
menunjukkan peningkatan. Trend impor kosmetik (HS 3304) Thailand ditunjukkan dalam grafik berikut.
Grafik 2.4 Perkembangan Impor Kosmetik (Kelompok HS 3304) Thailand
Impor kosmetik Thailand dari dunia secara keseluruhan sebesar US$ 410.35 juta pada 2012, melonjak
25.4% (yoy) dari periode 2011. Sedangkan, dalam hal volume, impor kosmetik Thailand pada 2012
adalah sebanyak 14.9 ribu ton naik 23.6% dibandingkan 2011. Peningkatan impor disumbangkan baik
oleh impor make-up maupun impor produk perawatan kulit.
2.1 Produk Make-Up
Impor make-up yang terdiri dari lipstick, eye make-up, manicure-pedicure dan bedak tercatat sebesar
US$ 88.5 juta, meningkat 14.94% (yoy). Dari segi volume, ekspor kosmetik untuk make-up adalah
sebanyak 1.84 ribu ton.
Trend impor kosmetik make-up dalam lima tahun terakhir menunjukkan trend pertumbuhan positif di
semua jenis produk baik secarar nilai maupun volume. Hal ini menunjukkan bahwa pasar kosmetik
make-up di Thailand terus berkembang.
II-7
Grafik 2.5 Impor Kosmetik Make-Up Thailand Berdasarkan Jenis 2012
Komposisi Impor Produk Make-UpThailand 2012
Manicureor
pedicure4.1%
Facepowder37.2%
Eyemakeup
29.9%
Lipstics28.8%
2.2 Produk Perawatan Kulit
Sementara itu, impor kosmetik perawatan kulit, yang terdiri dari krim dan losion untuk wajah dan kulit,
krim anti jerawat dan lain-lain, melonjak 28.63% pada 2012 (yoy), menjadi US$ 321.8 juta. Trend impor
perawatan kulit dalam lima tahun terakhir menunjukkan trend pertumbuhan positif, baik nilai maupun
volume. Perkembangan impor kosmetik Thailand menurut jenisnya adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3 Perkembangan Impor Kosmetik Thailand
ItemNilai (US$ Juta) Volume (Ton)
2008 2009 2010 2011 2012 Trend 2008 2009 2010 2011 2012 Trend
Make UpCosmetics
Lipstics 17.1 13.4 16.3 19.2 25.5 12.3 347.4 265.4 312.5 337.9 467.7 8.7
Eye makeup 15.9 16.7 20.1 23.7 26.5 14.6 226.3 238.3 304.4 325.5 383.4 14.6
Manicure orpedicure 2.3 1.6 2.1 2.5 3.6 14.9 116.8 98.2 133.5 175.9 190.9 16.9
Face powder 18.4 21.6 28.1 31.6 32.9 16.7 393.7 462.1 699.9 668.1 805.3 19.7
Make Up Cosmetics 53.7 53.3 66.5 77.0 88.5 14.7 1,084.2 1,064.1 1,450.2 1,507.4 1,847.3 15.2
Skin Care Cosmetics (Faceor skin cream & lotion,anti-acne cream, others)
174.1 173.9 212.1 250.2 321.8 17.3 9,674.7 9,549.2 10,110.3 10,553.0 13,063.9 7.3
Total 227.7 227.2 278.6 327.2 410.4 16.7 10,758.9 10,613.3 11,560.6 12,060.4 14,911.2 8.1
II-8
2.3 Negara Pemasok Kosmetik Utama Thailand
Negara pemasok utama produk kosmetik Thailand secara keseluruhan adalah Amerika Serikat, Jepang,
Perancis, Indonesia, Inggris, Korea Selatan dan China.
Tabel 2.4 Negara Asal Impor Kosmetik (HS 3304) Thailand
Ranking Negara Asal
Nilai (US$ Juta) Volume (Ton)
2008 2009 2010 2011 2012%
Pangsa2012
%Growth11/12
2011 2012%
Pangsa2012
%Growth11/12
1 U.S.A. 57.6 59.6 67.7 75.3 83.2 20.3 10.5 1,237.3 1,505.5 10.1 21.72 JAPAN 31.7 35.6 45.8 59.5 69.6 17.0 16.9 966.5 1,190.0 8.0 23.13 FRANCE 40.1 35.0 39.3 48.8 67.2 16.4 37.6 773.6 1,024.1 6.9 32.44 INDONESIA 22.8 23.1 27.0 25.2 30.8 7.5 22.3 3,139.2 3,757.9 25.2 19.75 INGGRIS 10.9 11.3 15.7 19.1 28.7 7.0 50.9 713.6 711.0 4.8 (0.4)6 S. KOREA 4.9 10.3 16.5 18.8 25.8 6.3 37.3 730.1 1,131.3 7.6 55.07 CHINA 11.4 8.8 10.8 16.3 24.8 6.1 52.4 1,280.8 1,750.1 11.7 36.68 GERMANY 8.6 7.5 11.1 14.4 19.7 4.8 36.5 558.5 779.2 5.2 39.59 CANADA 4.4 4.8 6.0 6.9 9.0 2.2 30.7 131.1 189.1 1.3 44.3
10 TAIWAN 4.6 3.2 4.7 5.0 8.4 2.0 69.4 119.9 222.2 1.5 85.3Others 30.8 28.0 34.1 38.0 43.2 10.5 13.6 2,409.9 2,650.8 17.8 10.0WORLD 227.7 227.2 278.6 327.2 410.4 100.0 25.4 12,060.4 14,911.2 100.0 23.6
Dalam hal nilai, Amerika Serikat menjadi eksportir utama produk kosmetik di Thailand, dengan pasar
20.3%. Impor dari Amerika Serikat pada 2012 adalah sebesar US$ 83.2 juta, naik 10.5% dibandingkan
dengan 2011. Pasar kedua adalah Jepang, dengan total ekspor sebesar US$ 69.6 juta atau menguasai
17.0% pasar impor. Impor dari Jepang mencatat 16.9% pertumbuhan. Disusl Perancis dengan impor
sebesar US$ 67.2 juta atau naik 37.6%.
Selanjutnya adalah Indonesia sebesar US$ 30.8 juta, mencatat kenaikan 22.3% (yoy). Impor dari
Indonesia menyumbang 7.5% dari total ekspor kosmetik Thailand. Impor dari Inggris menyumbang 7.0%
dari total impor atau sebesar US$ 28.7 juta, naik 50.9%. Korea Selatan sebesar US$ 25.8 juta atau 6.3%
pangsa (+37.3%) dan China sebesar US$ 24.8 juta (+52.8%) menyumbang 6.1% dari total ekspor
kosmetik Thailand.
Trend perkembangan impor kosmetik Thailand dari negara eksportir terbesar dan pangsa impor
kosmetik ditunjukkan dalam grafik berikut:
II-9
Grafik 2.6 Perkembangan Impor Kosmetik Thailand dari Eksportir Utama dan Pangsa Impor 2012
C. ANALISA PASAR KOSMETIK DI THAILAND
Dari data-data diatas terlihat bahwa Thailand adalah negara eksportir sekaligus importir untuk produk
kosmetik HS 3304. Secara total angka impor pada 2012 ada diatas angka ekspor.
Gr. 2.7 Neraca Perdagangan Kosmetik (HS 3304) Thailand
Neraca Perdagangan Kosmetik (HS 3304) Thailand
(20.09)86.3451.3829.6732.57
-100
0
100
200
300
400
500
US$ JutaImpor Ekspor Neraca
Tujuan ekspor kosmetik Thailand adalah pasar Asia Tenggara, seperti Indonesia, Kamboja, Malaysia,
Myanmar dan Vietnam. Sedangkan pasar impor dikuasai oleh merek-merek ternama dari Amerika dan
Eropa. Impor kosmetik Thailand yang berasal dari negara-negara Amerika dan Eropa dengan membawa
merek-merek kosmetik yang mahal karena sudah memiliki nama besar. Amerika menguasai 20% pasar
impor kosmetik, disusul Perancis dan Jepang.
II-10
Brand image menjadi faktor pemasaran yang sangat penting ketika memasarkan produk kosmetik
premium di Thailand, seperti yang ditunjukkan dalam data impor dimana eksportir terbesar produk
kosmetik adalah negara Amerika, Jepang dan Eropa yang memiliki merek kosmetik global. Sebagian
besar produk ini dipasarkan di department store.
Produk kosmetik dari Amerika, Jepang dan Perancis adalah produk kosmetik premium yang pada
umumnya telah memiliki merek ternama atau produk dari rumah mode. Produk Amerika misalnya ada
Estee Lauder, MAC, Dior, dan Revlon. Perancis ada Lancome. Kosmetik Inggris ada Bobbi Brown
sedangkan dari Jepang ada Shisedo, SK II dan Kanebo. Sedangkan, produk dari Korea Selatan yang
memiliki nama besar di Thailand adalah Etude.
Indonesia menjadi pemasok kosmetik terbesar ke empat, dengan pangsa 7.5%. Namun jika dilihat dari
segi volume, Indonesia adalah pemasok terbesar kosmetik di Thailand dengan 3.8 ribu ton pada 2012
atau 25% dan jika dilihat dalam harga, ekspor kosmetik Indonesia memiliki harga rata-rata terendah.
Saat ini ekspor dari Indonesia sebagian besar adalah perawatan kecantikan kulit dengan merek
internasional, seperti Ponds, Vaseline dan Dove (Unilever), L’O’real dan lain-lain.
Pasar kosmetik di Thailand, lebih 75% adalah produk perawatan kulit. Pasar ini telah berkembang
pesat di Thailand, bahkan pasar ini diproyeksikan akan tumbuh dengan angka pertumbuhan tahunan
rata-rata 3% hingga pada 2017 menjadi 20 miliar baht. Hal tersebut didorong, orang Thailand yang
semakin sadar dan memperhatikan kesehatan dan kecantikan kulit, terutama akibat faktor lingkungan
yang dapat menyebabkan kerusakan kulit, seperti polusi dan panas.
D. PERSAINGAN PASAR KOSMETIK DI THAILAND
Persaingan pasar untuk produk-produk kosmetik adalah sebagai berikut:
1. Produk Make-up
a. HS 330410 (Lip make-up preparations)
Impor HS 330410 atau lip make-up preparation (Preparat rias bibir) Thailand pada 2012 adalah
sebesar US$ 25.5 juta, mengalami pertumbuhan 33.0%. dibandingkan 2011. Trend impor lip
make-up di Thailand terus mencatat pertumbuhan dalam periode lima tahun terakhir.
II-11
Tabel 2.5 Impor HS 330410 Thailand
Ranking Negara Asal
Nilai (US$ Juta) Volume (Ton)Rata-rata
Harga/Ton(US$)2008 2009 2010 2011 2012
%Pangsa
2012
%Growth11/12
2011 2012%
Pangsa2012
%Growth11/12
1 U.S.A. 4.0 2.7 4.2 4.0 5.9 23.1 48.0 54.8 102.7 22.0 87.4 57.22 FRANCE 3.4 2.4 3.1 3.9 5.8 22.6 49.2 28.4 45.0 9.6 58.7 128.03 JAPAN 3.0 2.3 2.3 2.6 3.0 11.8 16.7 22.8 27.1 5.8 18.5 110.84 CHINA 2.1 1.7 1.6 1.9 2.5 9.9 29.9 74.5 84.9 18.2 14.0 29.75 CANADA 0.9 0.7 0.9 1.2 1.7 6.6 36.0 8.8 13.1 2.8 47.7 128.96 BELGIUM 0.6 0.8 1.0 1.3 1.6 6.1 23.9 8.8 12.3 2.6 38.6 126.77 S. KOREA 0.2 0.2 0.6 1.3 1.3 5.1 0.0 35.5 39.2 8.4 10.6 33.28 ITALY 0.5 0.3 0.3 0.6 0.8 3.0 21.6 12.5 13.1 2.8 5.2 57.69 TAIWAN 0.0 0.1 0.3 0.3 0.6 2.4 121.2 6.5 13.1 2.8 101.2 47.2
10 GERMANY 0.4 0.6 0.7 0.6 0.6 2.4 2.1 20.4 17.7 3.8 (13.6) 34.7Others 1.9 1.5 1.3 1.5 1.8 7.1 18.4 64.8 99.6 21.3 53.7 18.1WORLD 17.1 13.4 16.3 19.2 25.5 100.0 33.0 337.9 467.7 100.0 38.4 54.5
Amerika, Perancis dan Jepang menjadi pemimpin di pasar ini, gabungan ketiganya menguasai
57% pangsa. Negara asal impor terbesar untuk HS 330410 Thailand adalah Amerika Serikat
dengan nilai impor US$ 5.9 juta naik 48.0%. Impor dari Amerika menyumbang 23.1% dari total
nilaiimpor HS 330410.
Selanjutnya Perancis dengan angka impor sebesar US$ 5.8 juta, naik 49.2% atau menyumbang
22.6% pangsa. Ditempat ketiga adalah Jepang sebesar US$ 3.0 juta (+16.7%) atau 11.8% dari
total impor. Kemudian ada China, dengan impor sebesar US$ 2.5 juta (9.9% dari total impor).
Secara volume impor dari China adalah terbesar ke dua setelah Amerika Serikat. Sedangkan
secara harga, impor dari China memiliki harga rata-rata terendah.
Perkembangan impor HS 330410 di Thailand adalah sebagai berikut:
II-12
Gr. 2.8 Perkembangan Impor HS 330410 Thailand dari Eksportir Utama dan
Pangsa Impor HS 330410 Thailand Tahun 2012
b. HS 330420 (Eye make-up preparation)
Impor produk HS 330420 yaitu eye make-up preparation (preparat rias mata) menunjukkan
trend positif dalam lima tahun terakhir. Pada 2012, permintaan produk HS 330420 adalah
sebanyak US$ 26.5 juta (+11.6%) dengan Jepang, China, Perancis, Jerman dan Itali sebagai
eksportir utama.
Tabel 2.6 Impor HS 330420 Thailand
Ranking Negara Asal
Nilai (US$ Juta) Volume (Ton) Rata-rataHarga/Ton
(US$)2008 2009 2010 2011 2012%
Pangsa2012
%Growth11/12
2011 2012%
Pangsa2012
%Growth11/12
1 JAPAN 3.6 4.3 5.0 5.3 6.0 22.6 13.7 44.3 51.4 13.4 15.9 116.72 CHINA 1.8 2.0 2.8 3.3 5.3 19.9 58.8 91.3 121.9 31.8 33.5 43.23 FRANCE 2.5 2.3 2.4 2.8 3.7 13.9 32.0 20.2 26.1 6.8 29.1 141.34 GERMANY 1.7 2.2 1.8 1.9 2.5 9.4 31.5 25.4 30.8 8.0 21.2 81.15 ITALY 1.0 0.9 1.3 1.9 2.1 7.8 8.1 34.1 38.5 10.1 13.0 53.66 S. KOREA 0.3 0.8 1.6 2.1 2.0 7.6 (3.1) 40.1 44.6 11.6 11.4 44.97 U.S.A. 2.4 2.4 2.5 3.7 2.0 7.5 (46.8) 26.5 24.7 6.4 (6.9) 80.08 CANADA 0.6 0.8 0.6 0.8 1.0 3.6 18.6 5.8 7.0 1.8 21.1 136.2
9 UNITEDKINGDOM 0.4 0.2 0.1 0.2 0.5 2.1 140.9 4.6 7.6 2.0 63.9 72.3
10 BELGIUM 0.4 0.2 0.3 0.3 0.3 1.2 5.1 2.0 1.9 0.5 (1.9) 169.1Others 1.4 0.7 1.6 1.4 1.2 4.4 (16.9) 31.2 28.9 7.5 (7.5) 40.8WORLD 15.9 16.7 20.1 23.7 26.5 100.0 11.6 325.5 383.4 100.0 17.8 69.1
II-13
Impor dari Jepang dengan total nilai impor US$ 6.0 juta pada 2012, meraih 22.6% pangsa pasar
untuk keseluruhan impor HS 330420. Pemain besar lainnya adalah China dengan nilai impor
US$ 5.3 juta (+58.8%) dengan pangsa 19.9% dan disusul oleh Perancis US$ 3.7 juta (+32.0%)
dengan pangsa 13.9%.
Gr 2.9 Perkembangan Impor HS 330420 Thailand dari Eksportir Utama dan Pangsa Impor HS
330420 Thailand Tahun 2012
c. HS 330430 (Manicure or pedicure preparation)
Impor HS 330430 atau Manicure or pedicure preparation (Preparat manikur atau pedikur)
Thailand pada 2012 adalah sebesar US$ 3.6 juta. Termasuk dalam kelompok ini adalah pewarna
kuku dan pengkilap kuku serta peralatan untuk perawatan kaki dan tangan. Preparat ini
kebanyakan digunakan di spa atau salon yang menawarkan perawatan tangan dan kaki.
Tabel 2.7 Impor HS 330430 Thailand
Ranking Negara Asal
Nilai (US$ Juta) Volume (Ton) Rata-rataHarga/Ton
(US$)2008 2009 2010 2011 2012%
Pangsa2012
%Growth11/12
2011 2012%
Pangsa2012
%Growth11/12
1 U.S.A. 0.5 0.5 0.6 0.7 1.4 39.7 90.8 38.2 67.5 35.3 76.8 21.12 S. KOREA 0.2 0.3 0.4 0.6 0.6 17.7 4.9 49.4 48.3 25.3 (2.1) 13.13 FRANCE 0.4 0.3 0.4 0.5 0.6 17.6 27.5 13.7 17.9 9.4 30.3 35.44 JAPAN 0.7 0.3 0.5 0.3 0.4 11.7 54.0 3.3 6.7 3.5 100.1 63.15 INDONESIA - - - 0.1 0.1 2.7 (17.1) 19.3 15.5 8.1 (19.3) 6.36 CHINA 0.0 0.0 0.0 0.1 0.1 2.5 (21.4) 32.4 15.1 7.9 (53.5) 5.9
Others 0.5 0.2 0.2 0.2 0.3 8.2 57.7 19.7 20.0 10.5 1.4 14.8WORLD 2.3 1.6 2.1 2.5 3.6 100.0 41.6 175.9 190.9 100.0 8.5 18.8
II-14
Eksportir utama HS 330430 di Thailand adalah Amerika Serikat, Korea Selatan, Perancis, Jepang,
dan Indonesia. Amerika menguasai hampir 40% pangsa impor dengan total US$ 1.4 juta tumbuh
90.8% (yoy). Sementara Indonesia berada pada posisi ke 5 dengan total nilai impor US$ 98 ribu.
Gr. 2.10 Perkembangan Impor HS 330430 Thailand dari Eksportir Utama dan Pangsa Impor HS
330430 Thailand Tahun 2012
d. HS 330491 (Powders, whether or not compressed)
HS 330491 adalah Powders, whether or not compressed (Bedak dipadatkan maupun tidak).
Permintaan impor untuk bedak di Thailand cukup besar. Impor Thailand untuk bedak baik tabor
maupun padat tercatat US$ 32.9 juta pada 2012 atau naik 4.3%. Secara volume, impor bedak
Thailand adalah sebanyak 805 ton atau naik 40.9% dari tahun 2011.
Tabel 2.8 Impor HS 330491 Thailand
Ranking Negara Asal
Nilai (US$ Juta) Volume (Ton)Rata-rata
Harga/Ton(US$)2008 2009 2010 2011 2012
%Pangsa
2012
%Growth11/12
2011 2012%
Pangsa2012
%Growth11/12
1 JAPAN 4.4 5.3 6.8 8.9 9.1 27.6 2.5 187.1 220.5 27.4 17.9 41.22 U.S.A. 4.7 6.0 7.5 9.4 6.9 20.8 (27.3) 82.3 79.1 9.8 (3.9) 86.73 FRANCE 2.5 2.2 2.8 3.3 4.7 14.4 43.1 29.7 37.4 4.6 26.2 126.64 S. KOREA 0.5 2.2 2.3 2.2 3.1 9.5 40.7 68.1 94.7 11.8 39.0 32.95 ITALY 1.1 1.3 1.6 2.2 2.6 7.9 19.6 27.5 30.8 3.8 12.0 84.16 MALAYSIA 0.7 1.5 3.0 1.7 1.4 4.3 (16.3) 122.4 116.4 14.5 (4.9) 12.27 CHINA 2.5 1.7 1.5 1.3 1.4 4.2 7.0 56.1 47.8 5.9 (14.9) 29.28 CANADA 0.5 0.4 0.6 0.7 1.0 3.0 30.6 7.3 8.7 1.1 19.2 111.99 THAILAND 0.0 0.0 0.2 0.1 0.6 1.9 340.5 3.3 59.1 7.3 1,685.8 10.6
10 TAIWAN 0.1 0.0 0.2 0.4 0.6 1.7 58.8 8.7 14.5 1.8 66.2 38.5Others 1.5 1.0 1.4 1.3 1.5 4.7 16.8 75.5 96.2 11.9 27.4 16.0WORLD 18.4 21.6 28.1 31.6 32.9 100.0 4.3 668.1 805.3 100.0 20.5 40.9
II-15
Eksportir utama untuk produk ini antara lain Jepang, Amerika Serikat, Perancis, Korea Selatan,
Italia dan Malaysia. Impor dari Jepang sebesar US$ 9.1 juta, menyumbang 27.6% pangsa impor
naik 2.5% dengan total volume impor 220.5 ton. Selanjutnya Amerika Serikat US$ 6.9 juta (-
27.3%) menyumbang 20.8% pangsa. Perancis dengan nilai impor US$ 4.7 juta (+43.1%) dengan
volume 37.4 ribu ton.
Impor dari Amerika Serikat mencatat penurunan tajam pada 2012. Sementara ekspor dari
keempat pemasok lainnya seperti Jepang, Perancis, Korea Selatan dan Italia terus menunjukkna
peningkatan seperti yang dapat dilihat pada grafik berikut.
Gr. 2.11 Perkembangan Impor HS 330491 Thailand dari Eksportir Utama dan Pangsa Impor HS
330491 Thailand Tahun 2012
2. Produk Perawatan Kulit
Produk kecantikan untuk perawatan kulit (Skin care cosmetics) termasuk dalam kelompok HS
330499 terdiri dari Face or skin cream & lotion, anti-acne cream, others (Krim dan losion untuk
wajah dan kulit, Krim anti jerawat dan lain-lain). Impor untuk produk perawatan kulit menyumbang
78.4% dari total impor produk kosmetik Thailand.
II-16
Tabel 2.9 Volume Impor HS 330499 Thailand
Ranking Negara Asal
Nilai (US$ Juta) Volume (Ton)Rata-rata
Harga/Ton(US$)2008 2009 2010 2011 2012
%Pangsa
2012
%Growth11/12
2011 2012%
Pangsa2012
%Growth11/12
1 U.S.A. 46.0 48.0 52.9 57.4 67.0 20.8 16.7 1,035.5 1,231.5 9.4 18.9 54.42 FRANCE 31.3 27.8 30.7 38.4 52.4 16.3 36.5 681.5 897.6 6.9 31.7 58.43 JAPAN 20.0 23.4 31.2 42.5 51.1 15.9 20.0 708.9 884.3 6.8 24.8 57.74 INDONESIA 22.7 22.9 26.8 24.3 30.0 9.3 23.5 3,091.8 3,706.7 28.4 19.9 8.15 INGGRIS 9.5 10.6 14.5 18.2 27.3 8.5 50.2 662.4 633.9 4.9 (4.3) 43.16 S. KOREA 3.7 6.8 11.7 12.6 18.8 5.8 48.7 537.0 904.4 6.9 68.4 20.77 GERMANY 6.2 4.4 8.5 11.7 16.1 5.0 37.0 498.1 713.3 5.5 43.2 22.58 CHINA 5.0 3.4 4.8 9.6 15.6 4.8 61.8 1,026.6 1,480.4 11.3 44.2 10.59 TAIWAN 4.4 3.0 4.0 4.1 6.9 2.1 69.3 94.7 185.5 1.4 96.0 37.3
10 AUSTRALIA 1.8 2.3 3.3 4.5 6.2 1.9 36.6 347.3 586.7 4.5 68.9 10.6Others 23.5 21.2 23.7 26.8 30.5 9.5 13.8 1,869.2 1,839.6 14.1 (1.6) 16.6WORLD 174.1 173.9 212.1 250.2 321.8 100.0 28.6 10,553.0 13,063.9 100.0 23.8 24.6
Eksportir utama untuk produk perawatan kecantikan kulit di Thailand adalah Amerika Serikat,
Perancis, Jepang, Indonesia dan Inggris.
Gr. 2.12 Perkembangan Impor HS 330499 Thailand dari Eksportir Utama dan Pangsa Impor HS
330499 Thailand Tahun 2012
Impor dari Amerika Serikat sebesar US$ 67.0 juta, tumbuh 16.7% (yoy) menyumbang 20.8%
pangsa impor dalam hal nilai dengan total volume sebanyak 1.2 ribu ton. Selanjutnya Perancis
dengan angka impor sebesar US$ 52.4 juta, naik 36.5% dengan total volume impor 897 ton.
II-17
Ditempat ketiga Jepang dengan angka impor sebesar US$ 51.1 juta (+15.9%) dengan volume
impor 884 ton. Disusul oleh Indonesia dengan impor sebesar US$ 30.0 juta yang menyumbang
9.3% pangsa.
Impor produk perawatan kecantikan kulit Thailand dari Indonesia pada 2012 naik tajam 23.5%.
Dalam hal volume, impor dari Indonesia adalah sebanyak 3.7 ribu ton. Indonesia adalah
eksportir terbesar dalam hal volume, dengan pangsa 28.4%.
III-1
BAB III
INFORMASI PASAR KOSMETIK DI THAILAND
A. DISTRIBUSI
Industri kosmetik di Thailand didukung oleh beberapa jenis saluran distribusi, yaitu saluran distribusi
ritel tradisional, dimana produk-produk kosmetik dijual melalui pasar, toko kelontong, toko obat
tradisional dan saluran distribusi ritel modern, dimana produk dijual di convenient store, toko-toko
khusus, supermarket, hypermarket dan department store. Supermarket modern dan convenient store
juga department store sangat populer di Thailand. Departemen store menjadi jalur utama dalam saluran
distribusi untuk merek-merek premium. Sedangkan untuk produk masal atau biasa tersedia di toko obat
& kecantikan serta di gerai-gerai ritel yang ada di Thailand.
Tesco/ Lotus, Seven Eleven, Carrefour, Central, Big C dan The Mall menjadi saluran distribusi kosmetik
yang popular di Thailand, khususnya Bangkok. Selain itu toko obat seperti Watson dan Boots juga
menjadi rantai distribusinya.
Saluran distribusi penjulan kosmetik di Thailand secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
Grafik 3.1 Saluran Distribusi Kosmetik di Thailand
III-2
B. KONSUMEN PRODUK KOSMETIK DI THAILAND
Perilaku konsumen kosmetik terbagi dalam dua kelompok yaitu konsumen yang loyal terhadap merek
produk dan konsumen yang menggunakan produk masal. Perilaku konsumen loyal pada merek ini
terlihat di antara konsumen yang membeli merek kosmetik premium.
Sedangkan konsumen yang membeli produk massal adalah cenderung lebih mempertimbangkan
masalah harga, namun tetap mencari kualitas terbaik. Untuk segmen pasar ini, harga dan kualitas
menjadi faktor utama yang mempengaruhi keputusan pembelian.
Produk kosmetik identik dengan kaum wanita. Konsumen produk kosmetik make-up adalah kaum
perempuan dan anak perempuan. Sedangkan konsumen perawatan kulit tidak hanya didominasi
perempuan, saat ini banyak juga kosmetik perawatan kulit yang diperuntukkan untuk pria, seperti
pembersih wajah, krim anti jerawat, facial wash dan lain-lain.
Pada tahun 2012, Thailand melaporkan ada sekitar 41 juta jiwa dalam rentang usia 15 sampai 59 tahun.
Perbandingan penduduk perempuan terhadap laki-laki dari segmen ini hampir terbagi rata yaitu sebesar
50%, yaitu 20.37 juta pria dan 20.54 juta wanita. Secara detail, demografi penduduk Thailand
ditunjukkan dalam grafik berikut. Kelompok ini membentuk pelanggan utama dan potensial basis
konsumen dari produk kosmetik Thailand.
Grafik 3.2 Piramida Penduduk Thailand
III-3
Demografis dapat dipecah lagi menjadi tiga kategori, yaitu:
1. 15-29 tahun: Ada sekitar 16 juta orang di rentang usia ini, mewakili 39% dari total 41 juta
pelanggan potensial. Mengingat usia muda, sebagian besar mungkin masih memiliki status
pekerja junior dan tidak memiliki banyak uang. Kelompok pembeli potensial ini kemungkinan
akan berada ke grup dengan produk kosmetik kualitas dan harga menengah.
2. 30-44 tahun: Ada sekitar 15.5 juta orang di rentang usia ini, mewakili 38% dari total pelanggan
potensial . Mereka dari kelompok usia kerja dewasa dengan tingkat menengah. Mereka
dianggap prospek yang baik dalam jangka menengah dan produk kosmetik kualitas tinggi.
3. 45-59 tahun: Ada total 8.8 juta orang, mewakili 23% dari total pelanggan potensial . Ini
sekelompok orang merupakan konsumen potensial yang besar untuk produk kosmetik dengan
kulaitas/ harga tinggi.
C. TREND PRODUK KOSMETIK DI THAILAND
Trend kosmetik di Thailand dipengaruhi oleh:
1. Pemulihan ekonomi yang mendorong pembelian kosmetik dalam produk mewah seperti
parfum, produk anti-aging, produk pemutih, produk kebutuhan salon professional dan lain-lain.
2. Media sosial meningkatkan permintaan kosmetik termasuk make-up, pewarna rambut, kuku dll
yang mana usia remaja banyak dipengaruhi oleh social friends, selebriti, fashion, blogger, dan
hiburan.
3. Kosmetik ramah lingkungan dan ramuan alami/ herbal untuk kulit, rambut, kuku, tubuh dan
kebutuhan spa.
Produk yang sedang trend saat ini adalah produk pemutih & anti-aging (anti penuaan) dan BB cream
& CC cream. Produk pemutih wajah dan anti aging tumbuh 7-9% dan menguasai pangsa pasar yang
cukup besar di segmen perawatan kulit wajah.
Sementara, produk BB cream & CC cream adalah produk all-in-one cream supaya wajah terlihat bersinar
alami. Produk ini sangat populer di Korea dan sangat di pengaruhi oleh selebriti dan make-up artis.
Pasar kosmetik di Thailand adalah pasar yang kompetitif dan tumbuh. Banyak produk kosmetik baik itu
make-up maupun perawatan kulit yang ditawarkan di Thailand dari merek-merek premium dengan
harga yang tinggi, sampai merek dengan kualitas menengah dan rendah.
III-4
Kompetisi industri kosmetik di Thailand juga terjadi untuk kosmetik dengan harga dan kualitas
menengah dan rendah serta perusahaan yang melayani pasar khusus, seperti herbal atau produk
kosmetik dengan label halal. Meskipun tidak akan berpengaruh terhadap merek-merek besar, para
pemain ini akan memperluas pasar dengan menyediakan produk pelengkap kosmetik.
III-5
Kesadaran konsumen untuk menggunakan produk kecantikan alami juga semakin meningkat. Salah satu
faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah keyakinan konsumen bahwa produk tidak menimbulkan
efek samping bagi pemakai. Salah satu produk yang menggunakan bahan alami adalah produk Halal.
Produk halal saat ini tidak hanya diminati oleh kaum muslim saja tapi sudah mulai diterima secara
global sehubungan konsumen global juga mulai khawatir akan keamanan produk kosmetik sejak
ditemukannya produk kosmetik yang mengggunakan bahan berbahaya sementara produk halal
dianggap sebagai produk yang cukup aman.
Saat ini, produk dengan label Halal mendapatkan popularitas dalam industri kosmetik Asia dengan
Malaysia, Indonesia, Pakistan, India dan Bangladesh menjadi pasar utama. Bahkan Thailand telah
mendirikan Halal Science Centre di Universitas Chulalongkorn di Bangkok, yang berfokus dalam
pengembangan standar dan metode untuk mendeteksi bahan yang dilarang.
D. PERKEMBANGAN HALAL DI THAILAND
Thailand saat ini mengoperasikan pusat Halal Science kelas dunia di Chulalongkorn University di
Bangkok yang didirikan pada tahun 1994. Pusat ini berfokus pada pengembangan standar, deteksi
bahan haram atau yang dilarang untuk tujuan sertifikasi, pengembangan sistem produksi dengan
kerangka Halal-GMP/HACCP, dan layanan informasi konsumen serta penelitian.
Pusat Halal baru-baru ini mengembangkan pendekatan yang terintegrasi dengan integritas Halal melalui
sistem integrasi rantai pasokan dengan daftar bahan Halal, prosedur sertifikasi pengadaan dan
manufaktur dan sistem pelacakan rantai pasokan yang disebut HAL-Q (Hygiene Assurance Liability
Quality), yang menggabungkan GMP, HACCP, Halal, dan Toyyibaan ke satu set prosedur.
Berdasarkan web-site Halal Science Thailand, produk halal untuk kosmetik lokal Thailand masih
terbatas, yaitu produk shampoo dan conditioner, body lotion, dan sabun cair dengan merek ANADA.
III-6
E. PELUANG KOSMETIK INDONESIA
Prospek peningkatan ekspor produk kosmetik Indonesia ke Thailand maupun ke negara tujuan lain
masih terbuka lebar. Meskipun Indonesia telah menjadi eksportir produk kosmetik terbesar ke 4 di
Thailand, namun produk yang diekspor Indonesia adalah produk perawatan kulit dari merek-merek
internasional dari perusahaan asing seperti Unilever dan L’Oreal, sedangkan produk lokal Indonesia
masih belum banyak.
Indonesia memiliki ratusan manufaktur kosmetik yang memproduksi produk kosmetik secara masal.
Selain perusahaan multinasional, di Indonesia banyak produsen produk kosmetik make-up dan
perawatan kulit lokal, seperti Mustika Ratu, Sari Ayu Martha Tilaar, Viva, Ristra dan Wardah.
Sebagian besar merek lokal Indonesia masih untuk memenuhi kebutuhan kosmetik nasional dan belum
banyak yang mengupayakan penjualan ke luar negeri Hal ini ditunjukkan oleh masih rendahnya
III-7
kontribusi penjualan ekspor dari perusahaan kosmetik yang hanya sebesar 18% terhadap penjualan
total. (Consumer Goods Business Review: indonesianconsume.blogspot.com 2013/03)
Industri kecantikan nasional memiliki peluang yang besar di lingkup ASEAN. Adanya pasar bebas ASEAN
yang akan berlaku pada 2015 dapat menjadi peluang pasar bagi industri kosmetik Indonesia lebih
leluasa masuk ke pasar ASEAN.
Faktor kesamaan iklim dan sosial budaya, membuat konsumen ASEAN, khususnya Thailand cenderung
memiliki preferensi yang sama dengan konsumen Indonesia. Hal ini dapat menjadi pendorong produk
kosmetik Indonesia dapat diterima dengan baik di pasar ASEAN.
Selain itu, semakin populernya produk kosmetik halal di Asia juga dapat mendorong ekspor kosmetik
nasional. Produk halal semakin diminati sehubungan dengan kesadaran masyarakat akan kandungan
bahan dalam produk kosmetik make-up dan perawatan dan kekhawatiran akan kehalalan produk,
seperti penggunaan alkohol dan binatang babi dan lainnya yang dilarang. Indonesia dapat membidik
pasar kosmetik untuk muslim di Thailand.
Jumlah penduduk muslim Thailand adalah 14.0% dari total penduduk atau sekitar 9.8 juta, dengan GDP
per kapita US$ 7,900. Meskipun muslim adalah minoritas di Thailand, produk kosmetik halal adalah
memiliki potensi untuk berkembang. Selain membidik muslim Thailand, wisatawan asing dari Timur
Tengah yang datang ke Thailand bisa menjadi target pasar.
F. ANALISA SWOT PRODUK KOSMETIK INDONESIA di THAILAND
Kosmetik Indonesia memiliki karakteristik sebagai berikut:
Tb. 3.1 Analisa SWOT Produk Kosmetik Indonesia
STRENGTH - KEKUATAN OPPORTUNITY - PELUANG
Variasi produk kosmetik halal dan alami
seperti make-up dan perawatan wajah yang
sangat banyak
Bahan baku pembuat kosmetik alami yang
melimpah
Lokasi yang tidak terlalu jauh dari Thailand
Memanfaatkan AFTA
Jumlah penduduk muslim di Thailand
III-8
WEAKNESS - KELEMAHAN THREAT - ANCAMAN
Belum dikenal secara luas di Thailand
Jaringan distribusi yang belum terbentuk
dengan baik
Persaingan dari Negara Muslim lainnya
seperti Malaysia
Persaingan dari merek-merek global yang
juga mulai menggunakan bahan alami dan
mengadakan penelitian mengenai
kemungkinan memproduksi kosmetik halal.
IV-1
BAB IV
INFORMASI PERDAGANGAN
A. REGULASI KOSMETIK DI THAILAND
Importasi produk kosmetik di Thailand dikontrol oleh Food and Drug Administratin (FDA) dibawah
Kementerian Kesehatan Masyarakat (Ministry of Public Health) Thailand. Registrasi produk diperlukan
sebelum impor aktual dan pemasaran produk-produk kosmetik.
Saat ini, kontrol kosmetik di Thailand dilaksanakan dibawah Undang-Undang Kosmetik BE 2535 (1992).
Peraturan kosmetik terdiri dari berbagai kegiatan di dua bidang utama, yaitu kegiatan pra-pemasaran
dan pasca-pemasaran. Semua produk yang memiliki karakteristik farmasi mempengaruhi atau
mengubah fungsi atau struktur tubuh manusia atau menyajikan produk-produk farmasi berada di luar
lingkup peraturan kosmetik.
Menurut UU Kosmetik B.E. 2535 (1992), fokus dari regulasi bergeser dari pra-kegiatan pemasaran
menjadi pasca-pemasaran. Upaya ini berasal pada gagasan bahwa pemanfaatan persyaratan teknis dan
praktek pedoman manufaktur yang baik dapat menjamin kualitas produk kosmetik yang diproduksi.
Daftar Bahan Kosmetik
Bahan pembuat kosmetik adalah kunci untuk kontrol keamanan kosmetik. Oleh karena itu, bahan-
bahan direvisi, dipelajari dan dipertimbangkan sebelum disetujui oleh Komite Kosmetik. Konsentrasi
maksimum dari masing-masing bahan diumumkan dan diterbitkan dalam Notifikasi oleh Menteri. Ada
lima daftar bahan kosmetik yang ditekankan, yaitu prohibited substances (bahan yang dilarang),
specialy controlled substances, controlled substances, colorants and preservatives (pewarna dan
pengawet).
1. PENGAWASAN PRA-MARKETING
Persyaratan Teknis Kosmetik
Persyaratan teknis meliputi daftar bahan-bahan positif dan negatif, label dan klaim, persyaratan
pre-marketing, dan Good Manufacturing Practices (GMP). Persyaratan-persyaratan teknis
berfungsi sebagai pedoman untuk pengawasan kualitas dan keselamatan.
IV-2
Berdasarkan peraturan kosmetik saat ini, kosmetik akan diklasifikasikan ke dalam dua kategori,
yaitu controlled cosmetics and specially controlled cosmetics berdasarkan bahan yang
digunakan. Penggunaan bahan-bahan specially controlled cosmetics sebagai bagian dari produk
kosmetik yang harus terdaftar, sedangkan penggunaan bahan controlled cosmetics sebagai
bagian dari produk kosmetik akan membutuhkan pemberitahuan ke FDA sebelum dipasarkan di
Thailand. Namun, produk yang tidak mengandung bahan-bahan yang specially controlled
cosmetics atau controlled cosmetics tidak termasuk dalam dua kategori ini dan, dengan
demikian, diklasifikasikan sebagai kosmetik umum untuk sementara waktu.
Persyaratan Pra-Marketing
Persyaratan pra-marketing membutuhkan dua jenis dokumen yang sesuai dengan kegiatan pra-
marketing. Dokumen pertama akan berlaku untuk pemberitahuan produk controlled cosmetics,
sedangkan dokumen kedua akan berlaku untuk pendaftaran produk specially controlled
cosmetics. Produsen atau importir tidak diwajibkan untuk mengajukan permohonan izin untuk
beroperasi.
Pemberitahuan atau Notifikasi
Orang yang bertanggung jawab atas pemasaran produk kosmetik harus mengirimkan
pemberitahuan kepada FDA sebelum pemasaran produk mereka . Proses pemberitahuan
biasanya disimpulkan dalam satu hari kerja.
Persyaratan untuk Pemberitahuan controlled cosmetics
1. Formulir pendaftaran dan lampiran
2. Formula induk yang sudah disertifikasi oleh orang yang berwenang
3. Certificate of free sale (untuk impor produk) sepatutnya diaktakan oleh Kedutaan
Thailand
4. Corporate Registration yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan Thailand
5. Labeling
Persyaratan Pendaftaran specially controlled cosmetics
1. Formulir aplikasi dan lampiran
2. Formula induk yang sudah disertifikasi oleh orang yang berwenang
3. Certificate of free sale (untuk impor produk) sepatutnya diaktakan oleh Kedutaan
Thailand
4. Corporate Registration yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan Thailand
IV-3
5. Labeling
6. Metode Analisa yang disetujui oleh Departemen Ilmu Kedokteran dari Departemen
Kesehatan Masyarakat Thailand
7. Storage Direction
8. Photocopy izin sampel
9. Batch process
10. Sampel produk
11. Photocopy draft label
12. Dokumen yang menunjukkan bukti untuk mendukung klaim
Persyaratan pelabelan
Persyaratan pelabelan disahkan oleh Komite Kosmetik yang menetapkan bahwa semua
kosmetik harus diberi label dalam bahasa Thai yang mencakup semua aspek informasi sesuai
dengan persyaratan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel dibawah.
Tabel 4.1 Persyaratan Pelabelan Kosmetik
IV-4
Informasi umum dari setiap produk kosmetik harus dicantumkan pada label dan/ atau dokumen
yang melekat pada kemasan. Hal ini untuk memastikan bahwa konsumen memiliki informasi
yang jelas dan tepat termasuk indikasi dan peringatan untuk penggunaan yang aman dari
produk.
Label produk kosmetik harus menyajikan klaim penggunaan dalam lingkup kosmetik mirip
dengan klaim yang disajikan dalam iklan. Produsen atau importir harus mempertahankan profil
informasi produk termasuk bukti yang mendukung klaim tersebut. Klaim tidak boleh
menunjukkan bahwa produk memiliki karakteristik setiap farmasi atau kemampuan untuk
mempengaruhi atau mengubah fungsi tubuh manusia atau struktur. Selain itu , klaim tersebut
tidak menunjukkan bahwa produk-produk kosmetik memiliki kemampuan yang, pada
kenyataannya tidak ada (overclaim) atau penyebab kesalahpahaman dalam kualitas mereka.
2. PENGAWASAN PASCA-MARKETING
Ada lima bidang kegiatan pasca-pemasaran, yaitu inspeksi, pengawasan pasar, inspeksi iklan,
pengawasan reaksi produk yang merugikan, pengembangan dan memperkuat proses
manufaktur.
Secara lengkap, persyaratan dan informasi untuk impor kosmetik di Thailand dapat diperoleh di
website Food and Drug Administration (FDA), Departemen Kesehatan Masyarakat, Thailand
http://www.fda.moph.go.th/eng/cosmetic/index.stm
B. KEBIJAKAN TARIF AFTA (Asean Free Trade Agrement)
AFTA diluncurkan pada tahun 1992 untuk menghapuskan tarif dan mengintegrasikan negara anggota
menjadi basis produksi tunggal dan pasar regional dari 550 juta orang. Skema Common Effective
Preferential Tariffs For ASEAN Free Trade Area (CEPT-AFTA) merupakan suatu skema untuk mewujudkan
AFTA melalui penurunan tarif hingga menjadi 0-5%, penghapusan pembatasan kuantitatif dan
hambatan-hambatan non tarif lainnya. Tarif dikurangi menjadi 0-5% pada tahun 2003 untuk ASEAN 6
(Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei) dan akan dihilangkan pada tahun 2015 untuk
semua anggota ASEAN (Kamboja, Myanmar, Laos dan Vietnam). Karena tarif lebih dari 99% dari barang
yang diperdagangkan gratis atau dikenakan bea maksimum hanya 5%, perdagangan di semua negara
ASEAN sudah bisa dikatakan relatif bebas.
IV-5
Beberapa produk dikategorikan dalam General Exception yaitu produk-produk yang secara permanen
tidak perlu dimasukkan kedalam CEPT-AFTA, karena alasan keamanan nasional, keselamatan, atau
kesehatan bagi manusia, binatang dan tumbuhan, serta untuk melestarikan obyek-obyek arkeologi dan
budaya. Produk-produk dalam kelompok tersebut antara lain senjata dan amunisi, obat terlarang dan
benda purbakala.
C. PROSEDUR IMPORTASI BARANG DI THAILAND
Gb. 4.1 Prosedur Importasi di Thailand
Sumber: Thai Custom Department
Prosedur impor barang secara umum di Thailand adalah ketika barang tiba di Thailand, importir
diwajibkan untuk mengajukan Deklarasi Barang dan dokumen pendukung impor kepada petugas Bea
Cukai di pelabuhan masuk. Kargo impor secara hukum tidak diperbolehkan memasuki Thailand sampai
setelah pengiriman barang masuk dan telah disahkan oleh Bea Cukai, dan pajak yang berlaku dan bea
telah dibayar. Ini adalah tanggung jawab importir untuk mengatur pemeriksaan dan pelepasan kargo
impor. Selain itu, tergantung pada sifat dari impor, dan terlepas dari nilai, importir mungkin perlu untuk
mendapatkan izin untuk memfasilitasi clearance impor. Beberapa barang memerlukan izin, dan izin
lembaga penerbitan yang relevan harus dihubungi sebelum melakukan importasi. Prosedur impor
barang di Thailand secara lengkap dan detail dapat dilihat di website Custom Department.
V-1
BAB V
STRATEGI
Berdasarkan data-data yang ada, informasi pasar dan analisa produk Indonesia agar produk kosmetik
Indonesia bisa diterima di pasar Thailand, strategi yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Promosi untuk menciptakan brand image
- Memperkenalkan merek kosmetik lokal Indonesia di Thailand melalui pameran
perdagangan
- Promosi yang menonjolkan keunggulan produk kosmetik Indonesia, khususnya
kosmetik Halal
b. Bekerja sama dengan jaringan distribusi di Thailand
c. Mengundang perwakilan kosmetik Thailand ke produsen kosmetik lokal Indonesia
d. Proaktif dengan Perwakilan Dagang Luar Negeri.
e. Menjalin kerjasama dengan asosiasi setempat.
f. Produk
- Menjaga harga untuk tetap kompetitif dengan tetap mengedepankan kualitas
- Membuat produk-produk kosmetik yang sesuai dengan trend kosmetik global
VI-1
BAB VI
INFORMASI PENTING
A. ASOSIASI
Thai Cosmetics Manufacturer Association
984/128 Klongton Condominium Sukhumvit 71 Rd. North Klongton Wattana
Bangkok 10110
Tel. +66 027133647, +66 023901823.
Fax. +66 023901823
HP. +66 0860538204
http://www.thaicosmetic.org
Email: [email protected]
Society of Cosmetics Chemist of Thailand
School of Cosmetic Science, Bangkok Office: Mae Fah Luang University
127 Panjabhum 2 Bldg., 7th Fl., South Sathorn Rd., Sathorn, Bangkok 10120 Thailand
Tel. +66 2287 3053, +66 89 667 4144
Fax. +66 2332 5396
www.sccthai.org
Email: [email protected]
B. INSTANSI TERKAIT
FOOD AND DRUGS ADMINISTRATION (FDA), COSMETICS CONTROL GROUP
MINISTRY OF PUBLIC HEALTH THAILAND
Mueang Nonthaburi District, Nonthaburi, Thailand
Tel: 66- 2590-7169, 66- 2591-8467
Fax: 66-2591-8468
www.fda.moph.go.th
e-mail: [email protected]
VI-2
Bea Cukai
The Custom Department – Ministry of Finance Thailand
Suntornkosa Road, Klong Toey Bangkok 10110
Tel: +66 2249-4339, +66 2249-1122’ +66 2249-1431
Fax: +66 2249-4097
C. PERWAKILAN PERDAGANGAN
1. Kedutaan Negara Thailand di Indonesia
JI. DR Ide Anak Agung Gde Agung kav. NO. 3.3 (Lot 8.8), Kawasan Mega Kuningan,
Jakarta Indonesia 12950.
Tel. (62-21) 29328190 - 94
VoIP: 520500,520501,520502,520503,520504, 520505,520506,520507
Fax. (62-21) 2932-8199, 2932-8201,2932-8213
www.thaiembassy.org/jakarta/en/
Email. [email protected]
2. Kamar Dagang Thailand
150 Rajbopit Road, Pranakhon District, Bangkok 10200, Thailand
Tel. +66(0)2622-1860-75
Fax. +66(0)2622-1879, +66(0)2225-3372
www.thaichamber.org
Email: [email protected]
3. Perwakilan Indonesia di Thailand
KBRI Bangkok
600-602 Petchburi Road, Ratchatewi, Bangkok 10400, Thailand
Tel. +66 (2) 252.3135
Fax. +66 (2) 255.1267
www.kbri-bangkok.com
VI-3
Konsulat Jenderal Songkhla
19, Sadao Road, Amphur Muang, Songkhla 90000, Thailand
Tel. +66 (74) 311-544, 312-219, 441-867
Fax. +66 (74) 441-094
www.indonesiasongkhla.com
Email : [email protected]
VI-4