Download - Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 1/27
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap orang akan mengalami proses penuaan seiring dengan bertambahnya usia.
Penuaan adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga
tidak dapat bertahan terhadap infeksi serta memperbaiki kerusakan yang diderita. Saat
mengalami proses penuaan banyak perubahan yang terjadi dalam diri seseorang, antara lain
penurunan fungsi organ-organ tubuh, penurunan daya ingat dan kondisi kejiwaan yang labil.
Salah satu masalah yang sering dialami lansia seiring dengan proses penuaan adalah
penurunan pemenuhan kebutuhan seksual.
Perubahan fisiologis pada wanita dan pria serta adanya masalah medis merupakan
beberapa penyebab dari penurunan pemenuhan kebutuhan seksual. Orang yang berumur
diatas 50 tahun umumnya mengalami kerusakan biologis parsial yang meningkat menjadi
ketidakmampuan dalam pemenuhan kebutuhan seksual. Penurunan pemenuhan kebutuhan
seksualitas pada lansia menyebabkan lansia hanya melakukan penekanan kebutuhan
seksualitas pada pertemanan, kedekatan fisik, komunikasi intim, dan hubungan fisik mencari
kesenangan. Perlu adanya hubungan intim yang teratur untuk mempertahankan kemampuandari elastisitas dinding !agina wanita dan kemampuan lubrikasi sehingga kebutuhan
seksualitas lansia terpenuhi. "ibutuhkan suatu pengertian dari pria dalam memahami kondisi
seksual pasangannya sehingga tidak timbul masalah lain yang lebih berat#. $ungkin
menurut sebagian orang hal ini tabu untuk dibicarakan, sehinngga banyak dari para lansia
membiarkan masalah ini berlarut-larut tanpa mencari solusi yang tepat untuk
menyelesaikannya.
%eberapa lansia memiliki koping yang salah dalam menghadapi masalah kebutuhan
seksualitas. %anyak pria yang sering marah karena merasa istrinya tidak bisa memenuhi
kebutuhan seksualitasnya dan memilih untuk menikah lagi. Penanganan yang salah ini harus
dikaji dan diperbaiki. Perbaikan dalam penanganan masalah kebutuhan seksual pada lansia
bisa dilakukan oleh perawat, lansia sendiri, dan keluarga. Peran perawat sangat dibutuhkan
dalam hal ini sehingga nantinya kebutuhan seksual para lansia tetap dapat terpenuhi. Peran
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 2/27
perawat salah satunya yaitu dengan melakukan pengkajian yang tepat dan memberikan
inter!ensi untuk mengatasi masalah seksualitas pada lansia. &ansia sendiri harus bisa
menyadari kondisinya dan kondisi pasangannya. 'eluarga berperan dalam memberikan
dukungan positif kepada lansia sehingga lansia bisa menerima kondisi seksualitasnya.
B. TUJUAN
. (ujuan umum
$ahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan kepada lansia dengan
gangguan pola seksual.
#. (ujuan khusus
a. $ahasiswa mampu menjelaskan teori penuaan yang berhubungan dengan lansia yang
mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan.
b. $ahasiswa mampu menjelaskan masalah kesehatan yang berhubungan dengan
gangguan kebutuhan seksualitas pada lansia.
c. $ahasiswa mampu menjelaskan peran keluarga dalam melakukan inter!ensi pada
lansia yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan seksualitas.
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 3/27
BAB II
ISI
KASUS 5
%p. ) berusia *5 tahun. Sejak + bulan yang lalu %p. ) tidak aktif bekerja karena sudah
pensiun (. %p. ) mempunyai istri y. berusia */ tahun. %p. ) mempunyai kebiasaan olah
raga seperti bulu tangkis, senam dan lari pagi sejak menjadi mahasiswa di akademi. 'ebiasaan
berolah raga tersebut selalu %p. ) jalani sampai saat ini, sedangkan y. jarang mengikuti olah
raga. %p. ) sampai saat ini selalu memiliki keinginan untuk selalu berhubungan intim dengan
y. , apalagi setelah berolah raga %p. ) merasa badannya segar dan biasanya keinginan
memenuhi kebutuhan seksualitasnya meningkat. akan tetapi y. selalu mengatakan mudah
lemes dan tidak mungkin berhubungan intim seperti waktu masih muda. Penolakan yang
berulang-ulang dari y. , membuat %p. ) marah-marah, bahkan sampai %p. ) mempunyai
keinginan untuk menikah lagi.
A. TEORI PENUAAN
Penuan adalah perubahan fisik dan tingkah laku yang terjadi pada semua orang.
Peroses penuaan dibahas dalam beberapa toeri penuaan antara lain
. (eori %iologis
(eori biologis merupakan proses penuaan secara fisik yang meliputi perubahan
fungsi dan struktur, yang berpengaruh pada pengembangan, panjang usia dan kematian.
(eori biologi menjelaskan mengapa orang mengalami penuaan dengan cara yang berbeda
dari waktu ke waktu dan faktor apa yang mempengaruhi usia panjang, perlawanan
terhadap penyakit dan kematian atau perubahan seluler +. Salah satunya yaitu perubahan
pada fungsi dan struktur sistem reproduksi.
#. (eori munitas
(eori imunitas menggambarkan suatu kemunduran dalam sistem imun yang
berhubungan dengan penuaan. 'etika orang tambah usia, pertahanan mereka terhadap
organisme asing mengalami penurunan, sehingga mereka lebih rentan untuk menderita
berbagai penyakit seperti kanker dan infeksi, sehingga banyak lansia lebih berhati-hati
dan berusaha menghindar untuk berhubungan dengan pasangannya+.
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 4/27
+. (eori euroendokrin
Penuaan terjadi oleh karena adanya suatu perlambatan dalam sekresi hormon
tertentu yang mempunyai dampak pada reaksi yang diatur oleh sistem saraf. 'asus
tersebut bisa diketahui sistem neuroendokrin berpengaruh dimana sistem hormon pada
lansia dapat berubah seiring dengan akti!itas dan perubahan-perubahan yang lain pada
lansia+.
/. (eori Psikososiologis
(eori psikososiologis menjelaskan bagaimana pengaruh perubahan
psikososiologis seseorang seiring pertambahan usia. Perubahan sikap dan perilaku pada
seseorang juga dapat mempengaruhi pola seksualitasnya+.
5. (eori kepribadian
(eori lingkungan menyebutkan penuaan yang sehat tidak bergantung pada
jumlah akti!itas sosial seseorang tetapi pada kepuasan orang tersebut pada akti!itas sosial
yang dia lakukan. $enurut 1ung pada teori kepribadian terdapat aspek-aspek
pertumbuhan psikologis yang tidak menggambarkan harapan atau tugas spesifik lansia.
Pengembangan kepribadian orang dewasa memandang kepribadian sebagai ekstrovert
atau introvert . 'eseimbangan antara kedua hal tersebut penting bagi kesehatan.
$enurunya tanggung jawab serta tuntutan dari keluarga dan ikatan sosial yang terjadi
pada lansia mengakibat lansia manjadi introvert +.
*. (eori tugas perkembangan
(ugas perkembangan adalah aktifitas dan tantangan yang harus dipenuhi oleh
seseorang pada tahap-tahap spesifik dalam hidupnya untuk mencapai penuaan yang
sukses+.
2. (eori disengagement
(eori disengagement menggambarkan proses penarikan diri oleh lansia dari peran
dan tanggung jawab dalam masyarakat. $enurut ahli teori ini penarikan diri dapat
diprediksi, sistematis, tidak dapat dihindari dan penting untuk fungsi yang tepat dari
masyarakat sedang tumbuh. $anfaat pengurangan kontak sosial bagi lansia adalah
mempunyai waktu untuk merefleksikan hidupnya dan untuk menghadapi hadapan yang
tidak terpenuhi+.
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 5/27
3. (eori aktifitas
(eori aktifitas merupakan lawan langsung dari teori disengagement yang
berpendapat bahwa jalan menuju penuaan yang sukses adalah dengan cara tetap aktif.
4agasan pemenuhan kebutuhan seseorang harus seimbang dengan pentingnya perasaan
yang dibutuhkan orang lain. 'esempatan untuk berperan dengan cara penuh arti bagi
seseorang yang penting adalah suatu komponen kesejahteraan yang penting bagi lansia.
ilangnya fungsi peran pada lansia secara negatif mempengaruhi kepuasan hidup. Selain
itu pentingnya aktifitas mental dan fisik yang berkesinambungan untuk mencegah
kehilangan dan pemeliharaan kesehatan disepanjang masa+.
6. (eori kontinuitas
(eori ini menjelaskan dampak kepribadian pada kebutuhan untuk tetap aktif atau
memisahkan diri agar mencapai kebahagiaan dan terpenuhinya kebutuhan diusia tua.
(eori ini menekankan pada kemampuan koping indi!idu dan kepribadian untuk sebagian
dasar memprediksi bagaimana seseorang akan dapat menyesuaikan diri terhadap
perubahan akibat penuaan+.
B. PERUBAHAN - PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA PENUAAN
&ansia mengalami beberapa perubahan fisiologis pada sistem reproduksinya. al ini
berpengaruh pada aktifitas seksual lansia, yang cenderung mengalami penurunan fungsi
seksualnya. Perubahan terjadi pada wanita maupun pria.
. Perubahan fisiologis pada wanita antara lain
a. $enopause
Sarrel dalam bukunya menjelaskan ada lima perubahan dasar fungsi seksual
yang terjadi pada wanita yang mengalami menopause. Perubahan tersebut antara lain
penurunan respon seksual, timbulnya rasa nyeri saat bersenggama, menurunnya
aktifitas seksual, menurunnya hasrat atau gairah berhubungan seksual serta adanya
masalah pada pasangan seksual. Perubahan fungsi fisiologis dipengaruhi oleh kadar
hormon o!arium. Penatalaksanaan serta terapi dapat dilakukan pada lansia dengan
menopause untuk aktifitas seksualitas seperti terapi sulih hormon. (erapi ini
hendaknya dilakukan setelah didiskusi dengan dokter maupun perawat.
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 6/27
b. Perubahan pada saluran genital
%eberapa organ !ul!a seperti labia mayora, labia minora, klitoris dan
!estibula !agina mengalami atrofi. ilangnya rambut dan lemak subkutan
menjadikan penampilan kulit menjadi tipis dan kendur, elastisitasnya berkurang
sehingga mengurangi kenikmatan bersenggama. 7pitel !agina menjadi tipis dan
kehilangan !askularisasi sehingga !agina tampak pucat dan kering. %erkurangnya
sekresi !agina mengakibatkan penurunan lubrikasi sebagai pelumas dalam
bersenggama, akibatnya timbul nyeri saat bersenggama. Ser!iks mengalami
pengecilan dan mengalami retraksi sehingga menjadi satu dengan dinding !agina.
c. Perubahan pada payudara
Payudara pada lansia mengalami pengecilan. 'ulit payudara mengendur dan
pucat, kendur serta putting payudara mengkerut. al ini mengurangi hasrat atau
gairah pasangan untuk melakukan hubungan seksual.
#. Perubahan fisiologis pada pria
Perubahan fisiologis pada pria adalah adanya disfungsi ereksi. "isfungsi ereksi
merupakan ketidakmampuan seorang pria dalam mencapai dan atau mempertahankan
ereksi penis. 'urangnya informasi pada pria tentang penyebab disfungsi ereksi baik
penyebab fisik maupun psikologis, dapat memperburuk gejala seksual ini dan akan
membuat mereka semakin enggan untuk mencari bantuan. 8aktor-faktor psikologis yang
mempengaruhi adalah ansietas, perasaan bersalah dan marah.
C. PERUBAHAN FISIOLOGIK AKTIVITAS SEKSUAL PADA LANSIA
Perubahan fisiologik akti!itas seksual akibat proses penuaan bila ditinjau dari
pembagian tahapan seksual menurut Kaplan adalah berikut ini
. 8ase "esire
"ipengaruhi oleh penyakit, masalah hubungan dengan pasangan, harapan
kultural, kecemasan akan kemampuan seks. asrat pada lansia wanita menurun seiring
makin lanjutnya usia, tetapi bisa ber!ariasi. nter!al untuk meningkatkan hasrat seksual
pada lansia pria meningkat serta testoteron menurun secara bertahap sejak usia 55 tahun
akan mempengaruhi libido/.
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 7/27
#. 8ase )rousal
a. &ansia wanita pembesaran payudara berkurang9 terjadi penurunan flushing,
elastisitas dinding !agina, lubrikasi !agina dan peregangan otot-otot9 iritasi uretra dan
kandung kemih.
b. &ansia pria ereksi membutuhkan waktu lebih lama, dan kurang begitu kuat9
penurunan produksi sperma sejak usia /0 tahun akibat penurunan testoteron9 ele!asi
testis ke perineum lebih lambat/.
+. 8ase Orgasmic
a. &ansia wanita tanggapan orgasme kurang intens disertai lebih sedikit konstraksi
kemampuan mendapatkan orgasme multipel berkurang.
b. &ansia pria kemampuan mengontrol ejakulasi membaik9 kekuatan dan jumlah
kontraksi otot berkurang9 !olume ejakulat menurun/.
/. 8ase Pasca Orgasmic
$ungkin terdapat periode refrakter dimana pembangkitan gairah sampai
timbulnya fase orgasme berikutnya lebih sukar terjadi/.
Tabel perubahan fisiologi dari aktivitas seksual yang diakibatkan oleh proses menua
menurut Kaplan/
Fase tanggapanses!a"
Pa#a $an%ta "ans%a Pa#a p&%a "ans%a
8ase desire (erutama dipengaruhi oleh
penyakit baik dirinya sendiri
atau pasangan, masalah
hubungan antar keduanya,
harapan kultural dan hal-hal
tentang harga diri. "esire pada
lansia wanita mungkin
menurun dengan semakin
lanjutnya usia, tetapi hal ini
bisa ber!ariasi.
nter!al untuk meningkatkan
hasrat melakukan kontak seksual
meningkat9hasrat sangat
dipengaruhi oleh penyakit9
kecemasan akan kemampuan
seks dan masalah hubungan
antara pasangan. $ulai usia 55
tahun testosteron menurun
bertahap yang akan
mempengaruhi libido.
8ase arousal Pembesaran payudara $embutuhkan waktu lebih lama
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 8/27
berkurang, semburan panas
dikulit menurun9 elastisitas
dinding !agina menurun9 iritasi
uretra dan kandung kemih
meningkat9 otot-otot yang
menegang pada fase ini
menurun.
untuk ereksi9 ereksi kurang
begitu kuat9 testosteron
menurun9 produksi sperma
menurun bertahap mulai usia /0
tahun9 ele!asi testis ke perineum
lebih lambat dan sedikit9
penguasaan atas ejakulasi
biasanya membaik.
8ase orgasmik :fase
muskular;
(anggapan orgasmik mungkin
kurang intens disertai sedikit
kontraksi9 kemampuan untuk
mendapatkan orgasme multipel berkurang dengan makin
lanjutnya usia.
'emampuan mengontrol
ejakulasi membaik9 kekuatan
kontraksi otot dirasakan
berkurang9 jumlah kontraksimenurun9 !olume ejakulat
menurun.
8ase pasca orgasmik $ungkin terdapat periode
refrakter, dimana
pembangkitan gairah secara
segera lebih sukar.
Periode refrakter memanjang
secara fisiologis, dimana ereksi
dan orgasme berikutnya lebih
sukar terjadi.
D. 'ASALAH KESEHATAN (ANG 'E'PENGARUHI POLA SEKSUALPenyakit dari satu maupun kedua pasangan merupakan sebab utama dari penurunan
fungsi seksual. %anyak proses penyakit serta pengobatannya yang dapat mengganggu fungsi
normal seksual, antara lain
. "iabetes
"iabetes yang berpotensi pada laki-laki bahkan pada usia muda. "iabetes
menyebabkan arteriosklerosis dan pada banyak kasus menyebabkan neuropati autonomik.
al ini mungkin menyebabkan disfungsi ereksi dan disfungsi !asokonstriksi yang
memberikan kontribusi untuk terjadinya disfungsi seksual. Pengobatan baru seperti
<iagra dapat mencegah indi!idu dari impoten5.
#. )rtritis
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 9/27
yeri sendi seperti artritis dapat mengganggu akti!itas seksual. %eberapa posisi
bersenggama adalah menyakitkan dan kelemahan atau kontraktur fleksi mungkin
mengganggu apabila distimulasi secara memadai. yeri dan kaku mungkin berkurang
dengan pemanasan, latihan, analgetik sebelum akti!itas seksual. Pengobatan anti
inflamasi dapat mengurangi nyeri namun dapat juga menurunkan gairah seksual5.
+. nfark $iokard
$asalah jantung juga dapat mengganggu akti!itas seksual yang normal. esiko
kematian pada penderita jantung masih rendah, tetapi sebaiknya lansia dengan riwayat
penyakit jantung konsultasi dengan dokter. Penderita stroke tidak menghalangi dalam
melakukan hubungan seksual dengan memodifikasi posisi atau penggunaan alat bantu.
Pasien pasca stroke memilki banyak masalah yaitu
$asalah seksual mungkin timbul setelah perawatan di rumah sakit karena pasien
mengalami ansietas akibat perubahan gambaran diri, hilangnya kapasitas, takut akan
kehilangan cinta atau dukungan relasi serta pekerjaan atau rasa bersalah dan malu atas
situasi. Pola seksual termasuk kuantitas dan kualitas akti!itas seksual sebelum stroke
sangat penting untuk diketahui sebelum nasihat spesifik tentang akti!itas seksual
ditawarkan. Sistem saraf otonomik jarang mengalami kerusakan pada stroke, maka
respon seksual mungkin tidak terpengaruh.
&ibido biasanya tidak terpengaruh secara langsung. 1ika terjadi hemiplegi
permanen maka diperlukan penyesuaian pada akti!itas seksual. Perubahan penglihatan
mungkin membatasi pengenalan orang atau benda-benda, dalam beberapa kasus, pasien
dan pasangannya mungkin perlu belajar untuk menggunakan area yang tidak mengalami
kerusakan. 'elemahan motorik dapat menimbulkan kesulitan mekanik, namun dapat
diatasi dengan bantuan fisik atau teknik =bercinta> alternatif. 'ehilangan kemampuan
berbicara mungkin memerlukan sistem non-!erbal untuk berkomunikasi+,5.
/. 7fek Pembedahan
isterektomi serta mastektomi tidak mengubah fungsi seksual pada lansia,
walaupun kehilangan organ tertentu membuat wanita merasa berbeda serta menimbulkan
ketakutan. 'onseling dapat dilakukan untuk membantu wanita menghadapi kondisinya.
Prostatektomi tidak mengganggu ereksi, karena telah ditemukan pembedahan dengan
metode baru yang tidak merusak saraf 5.
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 10/27
5. 'onsumsi Obat dan )lkohol
)lkohol dan pengobatan dapat mempengaruhi fungsi seksual pada lansia.
'onsumsi alkohol mengakibatkan penundaan orgasme pada wanita dan gangguan ereksi
pada laki-laki. "igitalis, diuretik, antihipertensif, trans?uili@er, dan antidepresan dapat
menyebabkan masalah pada kehidupan seksual laki-laki dan perempuan. Penyesuaian
obat atau dosis dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi. Pengobatan
antiparkinsonian mampu menaikkan hasrat seksual tetapi tidak meningkatkan performa
seksual5.
*. Penyakit paru obstruktif kronik
Penyakit paru obstruktif kronik, libido mungkin terpengaruh karena adanya
kelelahan umum, kebutuhan pernafasan selama akti!itas seksual mungkin dapat
menyebabkan dispnea, yang mungkin dapat membahayakan jiwa+.
E. INSTRU'ENT PENGKAJIAN PADA ASPEK SEKSUALITAS
. 8O$)( P74')1) P7$7'S)) 8S' S7'SA)&()S
a. Organ eproduksi &aki-laki*
o. Pemeriksaan 8isik 1awaban
. )danya lesi BesCo
#. )danya keluaran BesCo
+. yeri testis BesCo/. $asa pada testis BesCo
5. $asalah pada prostat BesCo
*. Penyakit kelamin BesCo
2. Perubahan pengendalian hubungan seksual BesCo
3. mpoten BesCo
6. Perhatian sebelum melakukan akti!itas seksualitas BesCo
b. Organ eproduksi Perempuan*
o. Pemeriksaan 8isik 1awaban
. )danya lesi BesCo
#. )danya keluaran BesCo
+. "ispare urin BesCo
/. yeri tulang pel!is BesCo
5. Dystocola C rectocela BesCo
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 11/27
*. Penyakit kelamin BesCo
2. nfeksi BesCo
3. Perhatian sebelum melakukan akti!itas seksualitas BesCo
6. iwayat menstruasi
:umur menstruasi pertama, tanggal terakhir
menstruasi;
BesCo
0. iwayat menopause
:umur, gejalanya, masalah setelah menopause;
BesCo
#. P7()B)) A(A' P74')1) P)") S7'SA)&()S
a. "apatkah )nda memberitahu bagaimana )nda mengekspresikan kebutuhan
seksualitas )ndaE
b. )pa perhatian yang )nda miliki untuk memenuhi kebutuhan seksual )ndaE
c. %agaimana cara yang )nda lakukan saat melakukan hubungan seksual dengan
pasangan )nda seiring bertambahnya usiaE
d. )pa inter!ensi atau informasi yang dapat saya berikan untuk membantu memenuhi
kebutuhan seksualitas )ndaE
e. )pa pertanyaan )nda untuk melanjutkan kebutuhan seksual )nda dan fungsinyaE 5
+. (7S &)% B)4 $7"A'A4 P74')1) S7'SA)&
a. (otal Serum (estosteron
b. "ihydrotestosteron
c. 7stradiol
d. $ean 4onodotropin-releasing ormon : 4n;
e. Serum &uteini@ing ormon : &;
f. Serum Prolaktin
g. Prostat Specifik )ntigen :PS); *
F. ASUHAN KEPERA)ATAN
KASUS 5
%p. ) berusia *5 tahun. Sejak + bulan yang lalu %p. ) tidak aktif bekerja karena
sudah pensiun (. %p. ) mempunyai istri y. berusia */ tahun. %p. ) mempunyai
kebiasaan olah raga seperti bulu tangkis, senam dan lari pagi sejak menjadi mahasiswa di
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 12/27
akademi. 'ebiasaan berolah raga tersebut selalu %p. ) jalani sampai saat ini, sedangkan y.
jarang mengikuti olah raga. %p. ) sampai saat ini selalu memiliki keinginan untuk selalu
berhubungan intim dengan y. , apalagi setelah berolah raga %p. ) merasa badannya segar
dan biasanya keinginan memenuhi kebutuhan seksualitasnya meningkat. akan tetapi y.
selalu mengatakan mudah lemas dan tidak mungkin berhubungan intim seperti waktu masih
muda. Penolakan yang berulang-ulang dari y. , membuat %p. ) marah-marah, bahkan
sampai %p. ) mempunyai keinginan untuk menikah lagi.
. P74')1)
a. "7(()S P)S7
ama %p. )
1enis 'elamin &aki-laki
Amur *5 (ahun
Pekerjaan Pensiunan (
'eluhan Atama 'ebutuhan seksual tidak terpenuhi
b. F)B)( '7S7)()
; iwayat 'esehatan Sekarang
%p. ) mempunyai kebiasaan olah raga seperti bulu tangkis, senam dan lari
pagi. Setelah berolahraga keinginan untuk berhubungan seksual selalu meningkat
sehingga %p. ) selalu ingin berhubungan seksual dengan istrinya.
#; iwayat 'esehatan "ahulu
Sejak dulu %p. ) mempunyai kebiasaan olahraga seperti bulu tangkis, senam
dan lari pagi karena %p. ) merupakan mahasiswa di akademi. al itu menyebabkan
%p. ) selalu sehat, bugar, dan kebutuhan seksual %p. ) selalu terpenuhi.
+; iwayat 'esehatan 'eluarga
y. :*/ tahun; yang merupakan istri dari %p. ) mempunyai masalah
dengan seksualitasnya, yaitu apabila berhubungan intim dengan %p. ) tidak seperti
sewaktu masih muda dahulu, y. merasa lemas saat berhubungan intim.
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 13/27
c. P7$7'S)) 8S'
; ((<
(ekanan darah /0C00 mmg
Pernapasan #/GCmenit
adi 60GCmenit
Suhu +20 D
#; P74')1) P7$7'S)) 8S' S7'SA)&()S
Organ eproduksi &aki-laki
o. Pemeriksaan 8isik 1awaban
. )danya lesi (idak
#. )danya keluaran (idak
+. yeri testis (idak
/. $asa pada testis (idak5. $asalah pada prostat (idak
*. Penyakit kelamin (idak
2. Perubahan pengendalian hubungan seksual (idak
3. mpoten (idak
6. Perhatian sebelum melakukan akti!itas
seksualitas
(idak
Organ eproduksi Perempuan
o. Pemeriksaan 8isik 1awaban
. )danya lesi (idak
#. )danya keluaran (idak
+. "ispare urin (idak
/. yeri tulang pel!is Ba
5. Dystocola C rectocela (idak
*. Penyakit kelamin (idak
2. nfeksi (idak
3. Perhatian sebelum melakukan akti!itasseksualitas
(idak
6. iwayat menstruasi
:umur menstruasi pertama, tanggal terakhir
menstruasi;
5 tahun, *
o!ember 63#
0. iwayat menopause 5/ tahun9 tidak
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 14/27
:umur, gejalanya, masalah setelah
menopause;
menstruasi, nyeri
dan badan terasa
panas9 libido
menurun
d. P7$7A) '7%A(A) ")S) $)AS)
; 'ebutuhan seksualitas
Sebelum istrinya memasuki usia menopause kebutuhan seksual pasien selalu
terpenuhi dan tidak bermasalah.
Saat istrinya memasuki usia menopause kebutuhan seksual pasien tidak terpenuhi
dengan baik.#; 'ebutuhan )"&
Sejak muda sampai saat ini pasien selalu berolahraga setiap hari, badannya selalu
segar dan bugar.
+; 'ebutuhan Stress dan 'oping
Sebelum istrinya memasuki usia menopause pasien bisa mengatasi stress yang
dialami dan bisa menemukan koping yang tepat dalam mengatasi masalahnya.
Saat istrinya memasuki usia menopause pasien tidak bisa mengatasi masalah yang
dialami. Pasien mudah marah dan mudah tersinggung. Pasien ingin menikah lagi.
/; 'ebutuhan asa )man dan yaman
Pasien merasa tidak nyaman dengan keadaan istrinya sekarang yang mudah lemas
dan selalu menolak jika diajak berhubungan seksual.
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 15/27
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 16/27
#. ")4OS) '7P7)F)()
o. "ata 8okus $asalah 7tiologi "iagnosa 'eperawatan
. "s %p. ) mengatakan kebutuhan
seksualitasnya tidak terpenuhi.
%p. ) mengatakan istrinya mudah lemas
dan tidak bergairah saat melakukan
hubungan seksual.
y. mengatakan terasa nyeri saat
berhungan intim.
y. mengatakan bahwa melakukan
hubungan intim dilakukan hanya # bulan
sekali.
"o Asia istri memasuki menopause :*/
tahun;
'etidakefektifan
pola seksualitas
ambatan
hubungan dengan
orang terdekat
'etidakefektifan pola
seksualitas berhubungan
dengan hambatan hubungan
dengan orang terdekat2
#. "s %p. ) mengatakan istrinya selalu
menolak jika diajak berhubungan intim
%p. ) mengatakan ingin menikah lagi
"o %p. ) selalu marah-marah saat
istrinya menolak berhubungan intim
y. terlihat murung dan sedih saat %p.
) mengatakan ingin menikah lagi
'etidakefektifan
koping
4angguan dalam
pola melepaskan
tekanan
'etidakefektifan koping
berhubungan dengan
gangguan dalam pola
melepaskan tekanan2
+. (7<7S '7P7)F)()
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 17/27
o "iagnosa
'eperawatan
(ujuan dan kriteria hasil 'ode
:D;
nter!ensi 'eperawatan asional
. 'etidakefektifan
pola seksualitas
berhubungan
dengan hambatan
hubungan dengan
orang terdekat
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama minggu dengan
+ kali pertemuan masing-
masing +0 menit pola
seksulitas pasien efektif 3
. (idak terjadi
hambatan pemenuhan
kebutuhan seksual,
dengan criteria hasil
a. Pasien bisa
mengidentifikasi
pola seksual yang
sesuai dengan
kondisinya
b. 'ebutuhan
seksual pasien
terpenuhi
c. Pasien mengerti
pemenuhan
kebutuhan seksual
5#/3
/+5*
. %angun hubungan
teraupetik dan bina
hubungan saling
percaya.
#. %erikan informasi
kepada pasien dan
istrinya tentang fungsi
dari seksual secara
tepat.
+. "iskusikan efek dari
kondisi kesehatan pada
seksualitas.
/. "iskusikan dengan
pasien dan istrinya
pentingnya modifikasi
pada akti!itas seksual,
seperti Posisi yang
nyaman saat
melakukan hubungan
intim :memberikan
. $embantu perawat dalam
mengkajian dan
memberikan inter!ensi
yang sesuai dengan pasien.
#. $embantu pasien dan
pasangannya untuk
mengetahui fungsi dari
hubungan seksual.
+. Pasien dapat mengetahui
kondisi kesehatannya bisa
mempengaruhi kebutuhan
seksualitas.
/. $odifikasi bisa digunakan
jika hubungan seksual
seperti biasanya tidak
memuaskan.
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 18/27
selain
berhubungan
intim
ganjalan bantal saat
berhubungan;.
5. "iskusikan bentuk
alternatif ekspresi
seksual yang tepat pada
pasien dan istrinya,
seperti
a. %ermesraan
b. $akan malam
romantis berdua
c. 1alan-jalan berdua
d. onton t! bersama
*. (unjukkan kepada
pasien terapi seG yang
tepat, seperti
mengingat kenanganindah pada masa lalu
saat masih muda.
2. "iskusikan efek negatif
dari kebiasaan
seksualitas yang tidak
sesuai.
5. Pasien dan istrinya bisa
mengetahui keinginan satu
sama lain.
*. $embantu pasien memilih
terapi seks yang sesuai
kondisinya.
2. $engurangi kebiasaan
seksualitas yang
merugikan.
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 19/27
3. %erikan pendidikan
seksualitas kepada
pasien dan istrinya
yang tepat berdasarkan
tahapan usia.
6. "iskusikan dengan
pasien cara yang tepat
untuk memenuhi
kebutuhan seksualnya,
seperti
a. (idur berdua tanpa
busana
b. %erciuman
0. Sarankan istri pasien
untuk memakai
lubrikan saat berhubungan intim.
. Sarankan istri pasien
untuk berolahraga,
minimal seminggu #
kali.
#. )jarkan istri pasien
3. $emberikan pasien
pengetahuan seksualitas
yang sesuai kondisinya.
6. $engetahui cara yang
tepat dalam pemenuhan
kebutuhan seksualitas.
0. )gar saat melakukan
hubungan intim istri pasien
tidak merasa nyeri.
. Supaya istri pasien tidak
cepat lemas dan stamina
istri meningkat.
#. $embant mengoreksi
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 20/27
melakukan senam
kegel.
+. %antu keluarga dalam
mengatasi kebiasaan
seksualitas yang tidak
sesuai6.
kebiasaan seksualitas yang
salah dari pasien.
+. Antuk meningkatkan
kekencangan otot-otot
!agina.
#. 'etidakefektifan
koping
berhubungan
dengan gangguan
dalam pola
melepaskan
tekanan
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama minggu dengan
+ kali pertemuan masing-
masing +0 menit pasien
dapat menerapkan koping
yang efektif 3
. Pasien bisa mengatasi
masalahnya dan tidak
tertekan dengan
kriteria hasil
a. Pasien mampu
mengidentifikasi
pola koping yang
efektif berfokus
pada penyelesaian
masalahnya
5#+0 . 4unakan kesabaran
sebagai pendekatan
terhadap pasien.
#. )jarkan pasien dalam
mengembangkan
hubungan.
+. %antu pasien
mengidentifikasi respon
positif dari istrinya.
/. 7ksplorasi metode
pemecahan masalah
yang digunakan klien
saat menghadapi
masalah-masalah
sebelumnya.
5. nstruksikan pada pasien
penggunaan teknik
. Antuk membina hubungan
yang efektif dengan
pasien.
#. $embuat hubungan pasien
dengan orang lain lebih
baik.
+. $embantu menunjukkan
perhatian dari istrinya.
/. $engetahui metode yang
pernah dilakukan pasien.
5. $embantu menghilangkan
stress pada klien.
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 21/27
b. Pasien mampu
mengidentifikasi
pola koping yang
tidak efektif tidak
berfokus pada
penyelesaian
masalah
c. Pasien melaporkan
penurunan tingkat
stress dengan tidak
ingin menikah lagi
d. Pasien dapat
beradaptasi
terhadap
perkembangan
perubahan polaseksual yang
terjadi
e. Pasien bisa
menggunakan
strategi koping
yang efektif
relaksasi, misalnya
a. apas dalam
b. $engenang masa
lalu yang indah saat
berdua
c. $endengarkan lagu-
lagu kenangan
*. %antu pasien untuk
mengingat hal-hal
bahagia saat bersama
istrinya.
2. %antu istri pasien dalam
membangun komunikasi
yang efektif dengan
pasien6.
*. $engingatkan memori
bahagia pasien.
2. $embuat hubungan pasien
dan istrinya lebih
harmonis.
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 22/27
berfokus pada
penyelesaian
masalah
f. Pasien melaporkan
penurunan
perasaan yang
negatif.
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 23/27
G. PERAN KELUARGA DALA' PE'ENUHAN SEKSUALITAS PADA LANSIA
%erdasarkan kasus diatas tugas perkembangan keluarga dengan lansia dalam
pemenuhan kebutuhan seksualitas dapat dilakukan dengan cara mempertahankan hubungan
perkawinan. $empertahankan hubungan perkawinan merupakan suatu hal yang lebih
penting dalam mewujudkan kebahagiaan dalam suatu keluarga. Perkawinan mempunyai
kontribusi yang sangat besar bagi moral dan akti!itas yang dijalani dari pasangan lansia.
Salah satu mitos tentang lansia yang mengatakan bahwa pada lansia dorongan seks
mengalami penurunan bahkan akti!itas sosialnya tidak ada lagi. $itos tersebut tidak
dibenarkan oleh hasil penelitian yang memperlihatkan keadaan yang sebaliknya. $enurut
&obsen@, 625 mengatakan bahwa meskipun terjadi penurunan kapasitas seksualitas secara
perlahan-lahan pada lansia, namun keinginan dalam kegiatan seksual selalu ada bahkan
meningkat. %iasanya salah satu yang menjadi penyebab terjadinya menurunya akti!itas
seksual adalah masalah psikologis0.
'eluarga merupakan support sistem utama bagi lansia dalam mempertahankan
kesehatan. Peran keluarga dalam perawatan lansia meliputi menjaga merawat lansia
mempertahankan dan meningkatkan status mental, mengantisipasi perubahan sosial
ekonomi, serta memberikan moti!asi kebutuhan spiritual bagi lansia. Perkembangan
keluarga merupakan tanggung jawab yang harus dicapai oleh keluarga dalam setiap
perkembangan0. 'eluarga memiliki banyak peran dalam menyelesaikan masalah kebutuhan
seksual pada lansia. Peran keluarga yang dapat dilakukan antara lain keluarga dapat
memberikan pengertian dan pemahaman kepada bapak ) tentang perubahan seksualitas
yang terjadi terutama penurunan fungsi organ reproduksi wanita. 'etika wanita mengalami
penurunan fungsi organ reproduksi, wanita mengalami cepat lelah ketika melakukan
hubungan intim dan penurunan rasa bergairah untuk melakukan hubungan intim. Sedangkan
pada pria tidak ada yang namanya penurunan fungsi organ reproduksi, bahkan pria
cenderung lebih semangat dan lebih bergairah dalam melakukan hubungan intim.
"iharapkan, setelah diberikan pemahaman dan pengertian tentang perubahan sesksual yang
terjadi, bapak ) mengerti dengan kondisi nyonya yang telah mengalami penurunan fungsi
organ reproduksi berkaitan dengan masa menopause yang dialami oleh y. . 'eluarga
dapat menginformasikan cara memenuhi kebutuhan seksualitas pada lansia dengan cara
tidak harus berhubungan intim langsung tetapi bisa juga melakukan dengan menonton (<
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 24/27
sambil telanjang, berciuman, berpelukan, tidur bersama sambil telanjang, dan makan berdua.
Sehingga %apak ) tidak perlu meminta menikah lagi untuk memenuhi kebutuhan
seksualitasnya.
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 25/27
BAB III
PENUTUP
A. KESI'PULAN
Proses menua pasti akan dialami oleh semua orang. Penuaan yang dialami oleh
semua orang pasti akan menimbulkan banyak masalah, dan salah satu maslah tersebut
adalah tentang pemenuhan kebutuhan seksualitas. )da beberapa teori penuaan yang
mendukung munculnya masalah pemenuhan kebutuhan seksualitas, diantranya yaitu
(eori %iologis, (eori munitas, (eori euroendokrin, (eori Psikososiologis, (eori
kepribadian, (eori (ugas Perkembangan, (eori "isengagement, (eori )ktifitas, dan
(eori 'ontinuitas. $asalah pemenuhan kebutuhan seksualitas juga disebabkan oleh
reaksi perubahan fisiologis pada organ reproduksi wanita ataupun pria. Fanita
mengalami perubahan fisiologis pada payudara, saluran genitalia, dan menopause,
sedangkan pria mengalami perubahan fisiologis yaitu terjadinya disfungsi ereksi. al
yang bisa mempengaruhi kebutuhan seksualitas pada lansia yaitu adanya reaksi atau
komplikasi yang ditimbulkan oleh beberapa penyakit seperti penyakit "iabetes, penyakit
)rtritis, penyakit nfark $iokard, Penyakit Paru Obstruktif 'ronik, serta efek dari
Pembedahan dan efek dari 'onsumsi Obat dan )lkohol. "iperlukan asuhan keperawatan
yang tepat dalam mengatasi pemunuhan kebutuhan seksualitas pada lansia. )da beberapa
instrument yang bisa dipakai untuk melakukan pengkajian pada pemenuhan kebutuhan
seksualitas. Perawat perlu melakukan pengkajian yang mendalam dan membina
hubungan terapeutik dengan pasien dan keluarganya sebelum memberikan asuhan
keperawatan sehinggaa asuhan yang diberikan sesuai dengan keadaan pasien. Peran
keluarga sangat diperlukan dalam mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan seksualitas
pada lansia.
B. SARAN
. &ansia harus mampu melakukan komunikasi efektif dengan pasangannya.
#. "alam pemenuhan kebutuhan seksualitas lansia tidak harus berhubungan intim tetapi
bisa dengan cara lain.
+. 'eluarga harus memberikan perhatian dan dukungan yang lebih kepada lansia.
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 26/27
")8() PAS()')
. Stanley, $ickey H Patricia 4auntlett %eare. #00*. Buku Ajar Keperawatan Gerontik, Ed..
1akarta 74D
#. Potter, Patricia ) H )nne 4riffin Perry. #005. Buku Ajar !undamental Keperawatan "
Konsep, #roses, dan #raktik, Ed.$ %ol.&. 1akara 74D
+. "armojo, %oedi dan $artono, adi. #000. Geriatri ' ilmu kesehatan usia lanjut (.
1akarta 8'A
/. Fidyastuti, dkk. #006. Kesehatan )eproduksi. Bogyakarta 8itramaya
5. offman, 4loria.666. Basi* Geriatri* +ursing , 7d.#. Philadelphia $osby
*. &ueckenotte, )nnettte 4. #000. Gerontologi* +ursing, se*ond edition. Philadelphia $osby
2. anda. #006-#0. iagnos Keperawatan. 1akarta 74D
3. 1ohnson, $arion, dkk. #000. +ursing -ut*omes lassifi*ation '+-( se*ond edition. St.
&ouis, $issouri $osby inc
6. $cDloskey, 1oanne D H %ulechek, 4loria $. #000. +ursing /ntervention lassifi*ation
'+/( third edition. St. &ouis, $issouri $osby inc
0. $aryam, Siti , dkk. #003. 0engenal 1sia 2anjut dan #erawatannya. 1akarta Salemba
$edika
7/22/2019 Kasus 5 Kebutuhan Seksualitas
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-5-kebutuhan-seksualitas 27/27
$)')&)
')SAS 5
P7$7A) '7%A(A) S7'SA)&()S P)") &)S)
"isusun untuk memenuhi tugas mata ajar 'eperawatan 4erontik
Oleh 'elompok 5
)inur ahmah )malia 4#%0060*/
Iuniati 4#%0060**
Sil!ia 7!a "ewi 4#%0060*3
isa aelatul @@ah 4#%006020
7ma $aulina 4#%00602#
7fni ahma Sartika 4#%0060221anitra 'harisma 4#%006026
7ka Fakyu Oktafiani 4#%00603
Fajinah 4#%00603+
Siti Shofiyah 4#%006065
ani Soraya F. 4#%00606*
PO4)$ S(A" &$A '7P7)F)()
8)'A&()S '7"O'(7)
A<7S()S "PO74OO
#0